TB Kutis referat

download TB Kutis referat

of 48

Transcript of TB Kutis referat

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    1/48

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Diabetes Melitus (yang selanjutnya akan disebut DM) merupakan suatu

    penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

    sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes

    berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa

    organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah.1

    Saat ini DM menjadi salah satu anaman utama bagi kesehatan umat manusia

    pada abad !1. "orld Health #rganitation ("H#) membuat perkiraan bah$a pada

    tahun !%%% jumlah pengidap diabetes diatas umur !% tahun berjumlah 1&% juta orangdan dalam kurun $aktu !& tahun kemudian, pada tahun !%!&, jumlah itu akan

    membengkak menjadi '%% juta orang.!

    ndonesia adalah egara dengan pre*alensi DM ke-+ tertinggi di dunia setelah

    ndia, hina dan merika. Di ndonesia, DM adalah pembunuh nomor satu dalam

    kelompok penyakit menular dan merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah

    penyakit jantung dan penyakit akut pernapasan.1,!ada /lobal 0eport 2 ndonesia

    yang dikeluarkan oleh "H# didapatkan total seluruh kasus 2 tahun !%11 sebanyak

    '1.34+4 kasus, dimana 145545 adalah kasus 2 baru 2 positif, 1%15&% adalah

    kasus 2 2 negati*e, 1+.%&+ adalah kasus 2 ekstra paru, dan 55%5 adalah kasus

    2 kambuh, dan kasus pengobatan ulang diluar kasus kambuh.1

    2 ekstra paru menduduki sekitar 1%6 dari seluruh kasus 2 dan terus

    meningkat karena adanya penurunan imunitas host.12 kulit adalah 2 ekstra paru

    yang menyebabkan salah satu infeksi kronis utama berupa gangguan kulit.&2 kulit

    merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di abad kesembilan belas dan

    a$al abad kedua puluh. 7umlah infeksi kulit akibat Mycobacterium tuberculosis

    membentuk suatu sejarah dalam lmu Dermatologi.8 Saat ini 2 kulit hanya

    berjumlah %,1-1,&6 dari semua kasus baru 2 di seluruh dunia, tetapi pada beberapa

    daerah dan pada suatu keadaan tertentu, pre*alensi ini dapat meningkat hingga

    menapai angka !,&6.5

    1

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    2/48

    2

    eningkatan standar hidup, pendidikan kesehatan, penggunaan *aksin 2/,

    pengenalan kemoterapi yang efektif, skrining dan fasilitas pengobatan yang efektif

    telah menurunkan angka pre*alensi 2 di banyak negara. amun demikian, dari

    pertengahan abad kedua puluh, penyakit-penyakit infeksi mengalami peningkatan di

    berbagai negara terutama dengan meningkatnya penggunaan terapi imunosupresif,

    munulnya penyakit metabolik dan epidemi dari Acquired Immunodeficiency

    Syndrome(DS).1

    Sebuah pemahaman menyeluruh sangat diperlukan untuk mengenali perbedaan

    gejala klinis dari 2 kulit berguna untuk para tenaga kesehatan berlatih di mana

    sangat diperlukan kemampuan untuk mengenali a$al penyakit di klinik ra$at jalan

    untuk selanjutnya dapat memberikan terapi yang adekuat maupun pemberianrujukan.3

    ingginya kadar glukosa darah menyebabkan meningginya kadar glukosa kulit

    pada pasien diabetes mellitus sehingga mempermudah timbulnya manifestasi kulit

    berupa dermatitis, infeksi bakterial, infeksi jamur, dan lain-lain. 9ulit menjadi salah

    satu organ yang mengenai dampak dari DM. Manifestasi kulit berupa infeksi menjadi

    salah satu komplikasi kronik yang sering terlihat pada pasien diabetes mellitus.

    2 kulit merupakan salah satu penyakit kulit yang sulit untuk ditegakkan

    diagnosisnya, terutama di negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan karena

    diagnosis banding yang harus dipikirkan dan sulitnya mendapatkan konfirmasi

    mikrobiologi untuk menegakkan diagnosis.1,3

    Dalam makalah ini, akan dibahas manifestasi yang berbeda dari masing-masing

    jenis 2 kulit, pengobatan a$al dan lanjutan, serta hal-hal lain yang perlu

    diperhatikan dalam penanganan 2 kulit.1

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    3/48

    3

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI

    uberkulosis kutis merupakan suatu penyakit infeksi granulomstosa kronis pada

    kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis danBacillus Calmette-Guerin (2/), yang tergantung dari imunitas masing-masing

    indi*idu dan faktor lingkungan dimana tipe dari inokulasi dapat menimbulkan *ariasi

    dari gejala klinis yang tampak.1,4uberkulosis kutis dapat terjadi sebagai suatu akibat

    dari penjalaran langsung dari organ di ba$ahnya yang telah terkena penyakit

    tuberkulosis, maupun seara hematogen, limfogen, dan dapat juga melalui

    autoinokulasi atau melalui kulit yang telah menurun resistensi lokalnya.1%

    :aktor predisposisi terjadinya tuberkulosis kutis diantaranya adalah kemiskinan,

    status gi;i yang rendah, dan imunodefisiensi.11

    2.2 EPIDEMIOLOGI

    uberkulosis kutis pada umumnya ditemukan pada bayi, anak dan de$asa muda

    dengan status imunodefisiensi. enyakit ini dapat terjadi di belahan dunia manapun,

    terutama di negara-negara berkembang dan negara dengan iklim tropis. ada tahun

    !%11, "H# memperkirakan terdapat 3,3 juta kasus 2 di seluruh dunia. Sebanyak

    1,1 juta kasus kematian akibat penyakit 2 pada pasien dengan H< seronegati*e dan

    '&%.%%% kasus kematian abibat 2 yang berasosiasi dengan H

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    4/48

    4

    *erukosa (1') merupakan bentuk yang paling sering ditemukan di 0umah Sakit Dr.

    ipto Mangunkusumo (0SM) dan diikuti dengan peningkatan insidensi penemuan

    kasus lupus *ulgaris yang dahulu tidak ditemukan.1%

    :aktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini seringkali berkaitan

    dengan fator lingkungan dan pekerjaan. 2 kutis seringkali ditemukan pada ahli

    patologi, ahli bedah, orang-orang yang melakukan otopsi, peternak, juru masak,

    anatomis, dan pekerja lain yang memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan

    M. tuberulosis maupunMycobacteriumatipikal lainnya.4

    2.3 ETIOLOGI

    enyebab utama tuberkulosis kutis di 0umah Sakit Dr. ipto Mangunkusumo(0SM) ialahMycobacterium tuberculosisyang menyebabkan 41,&6 kasus. Sisanya

    sebanyak 3,&6 disebabkan olehMycobacteriumatipikal yang terdiri atas golongan

    atau skotokromogen yaitu koloni yang dapat membentuk pigmen dengan atau tanpa

    ahaya, yakniM. scrofulaceum(3%6) dan golongan < atau rapid groers(!%6).1%

    /ambar !.1 Myobaterium tuberulosis dengan

    pe$arnaan =iehl ielsen

    (Sumber> pustaka no.14)

    Mycobacterium tuberculosis bacillus, atau bacillus !och (29) adalah suatu

    bentuk peralihan antara actinomycetesdan"ubacteria. Mycobacteriumini termasuk

    dalam kelas Schi#omycetes, ordo Actinomycetales$ family Mycobacteriaceae dan

    genus Mycobacterium. 0obert 9oh pertama kali menemukannya pada tanggal !+

    3

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    5/48

    5

    Maret 133!. Myobaterium ini berbentuk batang dengan ukuran panjang 1 sampai

    1%?m dengan lebar %,! sampai %.8?m tidak membentuk spora, tidak bisa bergerak,

    tidak memproduksi toksin, bersifat fakultatif intraseluler karena mampu bertahan dan

    berkembang biak baik di luar maupun di dalam sel fagositik, dan merupakan suatu

    bakteri aerob sehingga memerlukan kondisi tertentu untuk tumbuh dan berkembang

    biak dengan oksigen, nutrisi dan pH yang memadai dalam medium.8,3

    Sifat yang paling penting adalah menjadi ber$arna merah oleh fuhsin dan tidak

    terjadi perubahan $arna dengan alkohol dan asam sehingga disebut sebagai suatu

    batang tahan asam. Dinding selnya memiliki kandungan lipid yang tinggi yang

    berfungsi sebagai pertahanan terhadap bahan kimia, $alaupun rentan terhadap

    pengaruh pemanasan dan radiasi ultra*iolet. 2egitu banyak penekanan terjadi karenalipid merupakan sumber energi utamaM. tuberculosadan karena itu seara langsung

    bertanggung ja$ab terhadap kemampuannya untuk berkembang biak di sel host

    melalui pembentukan dinding sel tersebut.8,4

    2.4 PATHOGENESIS

    resentasi dari 2 kutis tergantung dari beberapa faktor yaitu pathogenitas dari

    mycobacterium, rute infeksi dan ketahanan imunitas selular dari host. Saat pertama

    kali terinfeksi, makrofag jaringan akan melakukan fagositosis pada mikobakterium,

    yang selanjutnya akan mengalami sirkulasi ke kelenjar getah bening dan penyebaran

    seara hematogen ke organ-organ tubuh yang lain. Makrofag berfungsi sebagai

    antigen presenting cells dan melakukan kontak dengan sel limfosit . @imfosit

    memory yang dihasilkan selama a$al sensitisasi dalam $aktu tiga sampai sepuluh

    minggu dan beredar dalam darah dan organ-organ.3

    appeiner dan "olff mengklasifikasikan rute infeksi pada 2 kutis yaitu seara

    inokulasi eksogen dan inokulasi endogen. nokulasi eksogen terjadi setelah inokulasi

    langsungM. tuberculosiske dalam kulit seseorang yang rentan terhadap infeksi. Hal

    ini menyebabkan manifestasi berupa 2 kutis *erukosa, tuberculosis chancre, dan

    beberapa kasus lupus *ulgaris. nfeksi endogen terjadi pada pasien yang sebelumnya

    telah terinfeksi baik oleh penyebaran limfatik, penyebaran hematogen, atau

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    6/48

    6

    penjalaran langsung ke kulit dari organ di ba$ah kulit. enyebaran seara limfatik

    terjadi pada kasus lupus *ulgaris, enyebaran hematogen terjadi pada 2 kutis

    miliaris akut, abses metastasis 2 (2 kutis gumosa), tuberkulid papulonekrotika dan

    lupus *ulgaris. enjalaran ke kulit dari organ dalam yang telah terinfeksi

    menyebabkan terjadinya skrofuloderman dan 2 kutis orifisialis.3

    Seperti halnya pada penyakit kusta dan 2 paru, terdapat konsep spektrum pada

    2 kulit. Spektrum tersebut berdasarkan parameter bakteriologis, histopatologi dan

    imunologi. Hipotesis Sehgal et al menyebutkan spektrum kontinu dari imunitas

    seluler yang lebih tinggi, dapat diamati pada lupus *ulgaris, dengan imunitas seluler

    yang aktif dan immunoglobulin pada jumlah yang normal. sedangkan Skrofuloderma

    dan 2 kulit milier, yang menunjukkan relatif rendahnya imunitas seluler denganrespon humoral yang tinggi, terbukti dengan meningkatnya kadar immunoglobulin

    serum dan rendahnya tingkat '.1!

    2erbagai pengenalan mengenai metode diagnostik yang lebih sensiti*e dan

    spesifik, termasuk pemahaman yang lebih mendalam mengenai mekanisme seluler

    dan molekuler mengenai interaksi parasite-host diharapkan dapat membantu

    menurunkan tingkat penyebaran 2 kulit. munosupresi, baik karena keadaan tingkat

    kesehatan yang rendah, infeksi H< atau penggunaan obat imunosupresif, merupakan

    pemiu utama untuk akti*asi penyakit ini.1'

    Makrofag jaringan merupakan salah satu baris pertama pertahanan terhadap

    mikobakteri. Setelah mengalami fagositosis, basil tetap berada dalam fagosom.

    Setelah terjadi fusi fagosom-lisosom, antigen dapat diproses dan kemudian disajikan

    kepada helper limfosit (D+ A) melalui kompleksMa%or histocompatibility comple&

    (MH) kelas . D+ A helper tipe 1 (h1) memainkan peran utama dalam respon

    kekebalan terhadap mikobakteri.1'

    Dalam kasus mikobakteri, terdapat suatu *esikel apoptosis yang berasal dari sel

    terinfeksi dan mengandung antigen basiler berhubungan dengan MH kelas , dapat

    seara khusus merangsang sel D3A yang juga berpartisipasi dalam respon kekebalan

    terhadap M. tuberculosis.8,1+ @imfosit D+A dan D3A dengan rantai gammaBdelta

    yang mengandung reseptor polipeptida dapat mengenali komponen fosfat dari M.

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    7/48

    7

    tuberculosis$ terlepas dari MH kelas atau , sedangkan reseptor limfosit,

    dibatasi hanya untuk D1, dapat dirangsang oleh glikolipid yang berasal dari dinding

    mikobakteri. #leh karena itu, sistem kekebalan tubuh mampu mengenali dan seara

    efektif menanggapi berbagai determinan antigenik dengan karakteristik biokimia

    yang berbeda. Dalam proses ini, ada hirarki antara subpopulasi sel yang

    berkontribusi terhadap respon kekebalan tubuh terhadap mikobakteri, dengan limfosit

    D+A dan D3A menjadi sel-sel yang paling penting.1'

    Dalam respon imun ba$aan, neutrofil adalah sel inflamasi pertama yang menetap

    di tempat basil mengalami replikasi, diikuti oleh sel 'atural !iller (9) dan

    makrofag. :agositosis bakteri dilakukan oleh sel neutrofil, makrofag, dan sel

    dendritik yang terjadi melalui reseptor, seperti reseptor mannose, antibodi : (:0s)dan sel komplemen, seperti 'b dan +b (01).!5,'1,'! 9ekebalan tubuh adalah

    komponen utama dalam pertahanan terhadap mikobakteri. ada semua tahap respon

    imun, sitokin diproduksi dan berfungsi sebagai efektor. engenalan terhadap

    mikobakteri dan sekresi @-1! oleh makrofag sebelum proses penyajian antigenM.

    tuberculosis terhadap sel limfosit. @-1! menginduksi produksi interferon gamma

    (:-C) dalam sel 9 dalam tahap a$al respon kekebalan tubuh dan juga

    menginduksi akti*asi, diferensiasi, produksi :-C dan-antigen spesifik h1. Sel h1

    adalah sumber utama dari @-! dan :-C selama respon imun yang diperoleh dan

    diperlukan untuk mengontrol fase kronis infeksi, karena mekanisme kerja sitokin

    pada sel dan makrofag. ndi*idu dengan mutasi pada gen @-1! p+% dan @-1!0

    menunjukkan berkurangnya produksi :-C oleh sel dan lebih rentan terhadap

    infeksi yang disebabkan oleh *aksin Bacillus Calmette-Guerin (2/) dan M.

    avium.1',1&

    kti*itas bakterisidal makrofag terhadap M. tuberculosis sebelumnya harus

    diaktifkan dimana :-C merupakan mediator utama dari proses ini.18

    :-C mampu

    meningkatkan ekspresi beberapa gen di makrofag, menyebabkan peningkatan

    ekspresi MH (peningkatan presentasi antigen) dan reseptor imunoglobulin (:0s

    dan peningkatan kapasitas untuk fagositosis), bersama dengan limfosit yang

    berfungsi dalam perusakan bakteri dan berpartisipasi dalam produksi oksida nitrat.

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    8/48

    8

    Meskipun produksi dari :-C tidak ukup untuk mengontrol basil, :- C

    merupakan salah satu komponen penting dari respon protektif terhadap patogen. :-

    C, bersinergi dengan tumor necrosis factor alpha (:-), mengaktifkan makrofag

    yang terinfeksi, memulai mekanisme efektor penting imunitas yang diperantarai oleh

    sel. Sementara kemampuan untuk menghasilkan :-C dapat ber*ariasi antara

    indi*idu, beberapa studi menunjukkan bah$a kadar :-C menurun pada pasien

    dengan 2 aktif. ingkat ini bahkan lebih rendah pada pasien dengan penyakit paru

    stadium lanjut. :- merupakan sitokin proinflamasi yang juga memainkan peran

    sentral dalam respon kekebalan terhadap M. tuberculosis$ memberikan kontribusi

    dalam pembentukan granuloma, yang mengisolasi basil dan menegah

    penyebarannya. 0espon imun ini diperkuat oleh :- yang memodulasi sintesis @-1! dan :-k2, menyebabkan perluasan D+A dan h1 dimana sel h1 menengahi

    kekebalan terhadap 2. 1&,18

    amun, saat ini dilaporkan bah$a, selain sitokin yang diproduksi oleh sel h1,

    terdapat juga produksi @-+. @-+ memiliki kemampuan untuk menurunkan regulasi

    dan ekspresi @0! dan akti*asi makrofag. 2aru-baru ini, D+A dan sel regulator

    D!&A telah diidentifikasi. Sel-sel ini menghasilkan @ 1% dan mengubah faktor

    pertumbuhan-beta, dan mampu mengekspresikan @0s (yang dapat bereaksi dengan

    myoEbateria) dan berpartisipasi dalam system kekebalan. #leh karena itu, sel ini

    merupakan faktor potensial penting pada a$al infeksi, karena dapat mempengaruhi

    lama infeksi atau perkembangan 2.1' 0espon imun di 2 pada dasarnya terjadi

    melalui jalur h1, dengan sedikit atau tanpa keterlibatan jalur h!.

    Setelah mikobakteri masuk ke dalam tubuh, makrofag al*eolar diaktifkan dalam

    upaya untuk menghilangkan basil pada saat itu. 7ika mikobakteri bertahan, tahap

    kedua dimulai, di mana sel tersebut bekerja dalam makrofag. ada tahap ini terjadi

    induksi produksi sitokin seperti @-8, @-1!, @-1 dan @-1F, mengakibatkan ikut

    berperannya monosit, limfosit, neutrofil dan sel dendritik. D+ A, D3 A dan sel 9-

    sel dirangsang oleh interleukin (@-1! dan @-13) yang diproduksi oleh sel dendritik

    untuk melepaskan :-C untuk merangsang produksi 0 (0eati*e itrogen

    intermediet), 0# (0eati*e #Gygen intermediet) dan :-. De$aa ini, intensitas

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    9/48

    9

    produksi :-C dianggap sebagai penanda penting dari respon imun yang efektif

    mela$an M. tuberculosis dan hal ini sangat rele*an untuk pengembangan tes

    diagnostik baru dan *aksin untuk 2.18

    Setelah kegagalan mekanisme pertahanan a$al, tubuh memulai usaha baru untuk

    mengendalikan pertumbuhan mycobacteria melalui pembentukan granuloma yang

    dirangsang oleh :-.15Sekali lagi, akan dipiu pelepasan @-1, @-8, 0, dan 0#

    oleh makrofag. 9ehadiran interleukin kronis ini merangsang makrofag yang pada

    akhirnya akan menyebabkan diferensiasi makrofag menjadi epithelioid dangiant cell

    yang akan menjadi granuloma menurut faktor host masing-masing. Mekanisme

    pertahanan ini akan menyebabkan stabilisasi, infeksi menjadi laten atau

    penyembuhan, sedangkan kegagalan mekanisme pertahanan ini akan menyebabkankerusakan jaringan dan penyebaran yang lebih luas. Selain yang disebutkan di atas,

    jalur h15 juga dirangsang oleh interleukin @-15 dan @-!', juga telah diteliti dan

    dianggap sebagai bagian penting dalam pembentukan dan menjaga keutuhan

    granuloma dalam jangka panjang.

    2 kulit dapat diperoleh dari penyebaran hematogen atau limfatik dari fokus

    infeksi yang berada di paru atau dengan inokulasi langsung. amun setiap kali ada

    pertambahan basil M. tuberculosisyang baru, seluruh kaskade imunologi akan mulai

    terbentuk lagi dan terus sampai terbentuknya granuloma.

    2.5 KLASIFIKASI KLINIS

    9lasifikasi 2 kulit meliputi berbagai presentasi klinis. resentasi klinis 2 kulit

    sangat tergantung pada apakah pasien sebelumnya telah tersensitisasi.13Dalam infeksi

    primer, tidak ada sensitisasi sebelumnya dan inokulasi terjadi seara langsung pada

    kulit.42 hanre dan 2 miliaris adalah jenis yang utama. nfeksi ulang dalam 2

    kulit dapat mengakibatkan @upus

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    10/48

    10

    kulit.13/ejala klinis 2 kulit ukup ber*ariasi, dapat berupa papula terinflamasi, plak

    *erukosa, nodul supuratif, ulkus kronis dan lesi lainnya.8

    da beberapa maam klasifikasi klinis pada 2 kulit. ang paling banyak

    digunakan adalah klasifikasi berdasarkan mekanisme inokulasi, sementara yang lain

    juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan jumlah bakteri pada kulit.8,4

    abel !.1 7enis 2 kulit dan imunitas tubuh (Sumber> ustaka no. 13)

    Penyebaran Penya!" I#$n!"a%

    nokulasi 2

    (sumber eksogen)

    - @upus *ulgaris

    - 2 kulit *erukosa

    - 2 hanre

    - ositif

    - ositif

    - egatif2 sekunder

    (sumber endogen)

    - Skrofuloderma

    - 2 kulit orifisialis

    - ersamar

    - egatif

    enyebaran hematogen - 2 kulit miliaris

    - 2 kulit gumosa

    - egatif

    - egatif

    - egatif

    uberkulid - uberkulid

    papulonekrotik

    - @iken skrofulosorum- Iritema induratum

    2a;in

    Selain itu, terdapat juga istilah juga uberkulid, yaitu suatu kategori gangguan kulit

    yang berhubungan dengan 2, kemungkinan besar berupa reaksi hipersensiti*itas

    terhadap antigen M. tuberculosis. 9ategori ini menakup tiga *arian, yaitu>

    tuber(ulid papulone(roti($ lichen scrofulosorumdan eritema induratumBa#in.8

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    11/48

    11

    /ambar !.! Dua perbedaan klasifikasi 2 kulit

    (Sumber> pustaka no.3)

    . nokulasi 2 9ulit (2 9ulit eksogen)

    1. nokulasi uberkulosis rimer (uberulosis hanre)

    nokulasi 2 primer terjadi akibat paparan langsung dari mikobakteri pada

    kulit atau mukosa dari seorang indi*idu yang sebelumnya tidak terinfeksi 2.1

    Hal ini disebabkan oleh inokulasi langsung M.tuberculosis di kulit setelah

    terjadi suatu trauma lokal, seringkali tanpa disadari oleh pasien.8

    Hal ini ditandai dengan gejala klinis di lokasi pertama inokulasi, !-+

    minggu pasa kontak, ber*ariasi mulai dari ulkus dangkal yang tidak terasa

    nyeri, plak *erukosa dengan dasar bergranular, dapat disertai dengan

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    12/48

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    13/48

    13

    nfeksi 2 hanre sering analog dengan kompleks /hon di yang terdapat

    pada paru-paru penderita.8,4

    ada pemeriksaan histopatologi a$alnya menunjukkan reaksi peradangan

    akut dengan sebaran sel neutrofil, 2 positif dan adanya jaringan nekrotik.

    Setelah '-8 minggu, lesi berkembang dan membentuk granulomatosa dengan

    sel raksasa (giant ell) dan terjadi penurunan jumlah basil mikobakteri.4

    /ambar !.+ /ambaran infiltrasi sel-sel radang mononulear

    dan granuloma (pembesaran 1%%G). ampak pula sel

    datia @anghans dan kaseosa

    (Sumber> pustaka no.14)

    erkembangan 2 hanre dapat terjadi dalam jangka $aktu yang

    ber*ariasi dan penyembuhan dapat terjadi antara ' dan 1! bulan, dengan

    meninggalkan jaringan parut atrofi dan kalsifikasi di kelenjar getah bening

    regional.8

    Diagnosis diferensial dari 2 hanre adalah penyakit yang mungkin

    menimbulkan polasporotrichoid, sepertisporotrichosis, leishmaniasis, infeksi

    oleh mikobakterium atipikal, sifilis, penyakit akibat akaran kuing dan

    tularemia.4 dalam perkembangannya, jika obat anti-2 tidak diberikan,

    terdapat potensi akan terjadinya penyakit komplikasi seperti lupus *ulgaris,

    skrofuloderma atau 2 miliar akut.8

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    14/48

    14

    !. uberkulosis 9ulit pustaka no.4)

    @esi biasanya tersebar seara soliter, tanpa rasa sakit dan biasanya terdapat

    di bagian-bagian tubuh yang sering mengalami trauma, seperti jari tangan dan

    kaki. $alnya lesi berupa papula eritematosa yang dikelilingi oleh halo

    inflamasi ber$arna keunguan yang berkembang menjadi plak *erukosa yang

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    15/48

    15

    asimtomatik, dengan diameter 1 sampai & m, kadang-kadang disertai atrofi

    pada bagian tengahnya, namun jarang mengalami ulserasi.8

    /ambar !.8 2 kulit *erukosa pada jari tangan

    (Sumber> pustaka no.8)

    ada pemeriksaan histopatologi menunjukkan hiperplasia

    pseudoepitheliomatous dan hiperkeratosis, granuloma tuberkuloid dengan atau

    tanpa nekrosis dan jarang ditemukan basil M. tuberculosis. Jji tuberkulin

    sangat positif, tapi mikobakteria umumnya tidak dapat terisolasi dari lesi.1,4

    /ambar !.5 Histopatologi menunjukkan hiperplasia

    pseudoepitheliomatous, mikroabses pada epidermis, sebukannel neutrofil dan granuloma tuberkuloid pada dermis

    (Sumber> pustaka no.14)

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    16/48

    16

    Sebagai diagnosis diferensial, penyakit dengan lesi *erukosa harus

    dipertimbangkan, seperti paracoccidioidomycosis, leishmaniasis,

    sporotrichosis, dan hromomyosis. )obomycosis, infeksi mikobakteria

    atipikal, lichen planus hipertropi, (arsinoma veru(osa, iododerma,

    bromoderma$ veru(a vulgaris$ (eratoacanthoma centrifugum dan vegetans

    piodermajuga harus dipertimbangkan.4

    2 kulit *erukosa enderung bertahan selama bertahun-tahun jika tidak

    diobati, meskipun penyembuhan spontan juga mungkin terjadi. nfeksi bakteri

    sekunder dan kaki gajah dapat timbul sebagai komplikasi dari lesi yang luas

    yang mempengaruhi anggota gerak. 2iasanya menimbulkan respon yang baik

    dengan obat anti tuberkulosis (#).

    8

    2. 2 9ulit Sekunder

    2 kulit sekunder disebut juga 2 kulit endogen. 2 kulit endogen dapat

    terjadi oleh persentuhan, autoinokulasi, penyebaran seara limfatik atau

    penyebaran seara hematogen. enyebaran seara autoinokulasi terjadi pada

    skrofuloderma, dan 2 kulit orifisialis. enyebaran seara hematogen terjadi pada

    lupus *ulgaris, 2 kulit gumosa dan 2 kulit miliaris.8

    1. Skrofuloderma (olliKuati*e uberulosis)

    Skrofuloderma merupakan kasus yang sangat sering ditemui sebelum

    terapi antituberkulosis tersedia. De$asa ini, skrofuloderma lebih sering terjadi

    pada imigran dan negara-negara berkembang. Di nggris, kebanyakan kasus

    terjadi pada pasien yang berumur lebih dari &% tahun, sedangkan pada

    masyarakat sia kebanyakan kasus terjadi pada populasi berumur antara 1%

    sampai &% tahun.13

    Skrofuloderma dapat terjadi pada indi*idu-indi*idu dari

    semua kelompok umur, namun anak-anak, remaja dan orang tua merupakan

    usia yang paling dominan, karena merupakan fase hidup ketika penurunan

    sistem kekebalan tubuh terjadi.8

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    17/48

    17

    /ambar !.3 Jlkus yang mengalami supurasi

    pada skrofuloderma

    (Sumber> pustaka no.1)

    7enis 2 kulit ini disebabkan reakti*asi tuberkulosis aktif atau sebagai

    akibat dari perjalanan infeksi yang terus menerus dan melibatkan kulit dari

    organ-organ diba$ahnya, yang paling umum adalah kelenjar getah bening,

    tulang atau sendi. 0ute infeksi selalu terjadi seara endogen. Daerah

    predileksi terutama adalah leher, ketiak, dinding dada dan pangkal paha.

    Jmumnya, lesi primer pada rongga mulut atau tonsil dimulai sebagai suatu

    nodul subkutan, yang mengalami perubahan dalam konsistensi. 9onsumsi dari

    susu yang telah terkontaminasi dapat berkembang menjadi adenitis ser*ikal,

    dengan liquefacticyang progresif yang akhirnya mengarah pada abses dingin

    dengan pembentukan fistula dan gangguan sekunder dari kulit diatasnya.13

    Skrofuloderma yang berasal dari limfadenitis 2 sering mempengaruhi

    parotis, submandibula, suprakla*ikula dan kedua sisi leher. Jji tuberkulin

    biasanya positif.1,13 erjadinya Skrofuloderma setelah *aksinasi 2/ sangat

    jarang dilaporkan.8

    ada pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya granuloma

    tuberkuloid dengan berbentuk baji disertai dengan nekrosis kaseosa. 2

    mudah dilihat dalam bahan biopsi danBatau eksudat pada pemeriksaan

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    18/48

    18

    langsung.4Diagnosis diferensial meliputi penyakit gumosa dan fistula, seperti

    sifilis tersier, paracoccidioidomycosis, actinomycoses$ hidradenitis

    suppurativa, dan limfogranuloma venereum.4

    Sejalan dengan perkembangannya adanya plak keunguan dan disertai

    dengan ulserasi dapat dimati dengan jelas, diikuti dengan munulnya fistula

    dengan kalsifikasi.1,8 enyembuhan spontan dapat terjadi dengan

    meninggalkan bekas luka keloid, retraksi dan seKuelae yang atrofi.1,8

    @upus *ulgaris dapat berkembang pada bekas luka dan di samping daerah

    skrofuloderma, sementara penyebaran hematogen dapat menyebabkan 2

    kulit gumosa atau 2 paru aktif danBatau penyakit pleura dengan kelainan

    sistemik.

    1,8

    !. uberkulosis 9ulit #rifisialis

    2 kulit orifisialis merupakan kondisi langka dengan pre*alensi kasus

    sekitar %,!6 dari seluruh kasus 2 kulit. ipe ini lebih sering terjadi pada

    laki-laki dan usia lanjut dengan 2 paru, 2 usus maupun 2 genitourinary

    yang aktif dengan system kekebalan tubuh yang lemah.8,13

    2 kulit orifisialis merupakan hasil dari penyebaran infeksi 2 di

    perbatasan antara mukokutan dengan orifisium (mulut, anus, *ul*a, uretra dan

    langit-langit mulut), dikarenakan inokulasi dari fokus aktif di jaringan yang

    lebih dalam.8 es tuberkulin dapat lemah atau negatif.13 ada 2 perioral,

    fous infeksi biasanya berasal dari saluran pernapasan atas atau paru,

    sedangkan 2 perineum merupakan bentuk sekunder dari 2 usus atau

    genitourinaria.1

    @esi munul sebagai berak yang terasa nyeri, papula atau nodul dengan

    dasar ber$arna eritematus- ke-kekuningan, berukuran dimeter 1-' m yang

    kemudian memeah untuk membentuk suatu ulkus atau plak berdinding

    bergaung dan sekitarnya li*id.1,8,13 2isa didapatkan adanya pseudo-membran

    dengan peradangan dan edema sekitar yang harus dibedakan dari penyakit

    parasit atau jamur dan keganasan.1,13@uka borok bisa membesar dan bertahan

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    19/48

    19

    jika tidak ditangani dengan baik.13uberkel dengan basil tahan asam dapat

    ditemukan di dermis dan dinding ulkus.

    /ambar !.4 2 kulit orifisialis tampak sebagai

    ulkus yang nyeri dengan indurasi

    (Sumber> pustaka no.1)

    ada pemeriksaan histopatologi, ditandai dengan adanya granuloma

    tuberkuloid dengan nekrosis dan ulserasi, dengan 2 berlimpah.4Meskipun

    ada laporan terjadinya perbaikan setelah memulai terapi, resistensi terhadap

    pengobatan # sangat sering terjadi.8

    rognosis biasanya buruk karenapenyakit ini menyerang organ dalam sehingga mengakibatkan kegagalan

    organ yang luas.1

    '. @upus

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    20/48

    20

    pada pasien dengan tingkat kekebalan tubuh yang tinggi terhadap basil

    mikobakteria. Jntuk alasan yang belum diketahui, terjadi pada perempuan !-'

    kali lebih sering dibandingkan pria.8

    @upus *ulgaris dapat berkembang sebagai hasil dari 2 inokulasi primer

    maupun sebagai efek samping dari *aksinasi 2/, juga dapat berupa penyakit

    yang mengikuti skrofuloderma atau infeksi tuberkulosis pada selaput lendir.

    2eberapa kasus yang terjadi adalah akibat dari penyebaran 2 dari tempat

    lain dalam tubuh (sering paru atau kelenjar getah bening) melalui sistem

    limfatik atau penyebaran langsung. @esi $ajah biasanya mengikuti

    penyebaran hematogen, sedangkan inokulasi langsung berakibat pada

    banyaknya lesi di anggota gerak.

    1

    @upus *ulgaris telah dikaitkan denganlimfadenitis 2 pada +%6 kasus, skrofuloderma pada '%6 kasus, dan 2

    paru atau tulang dalam 1% sampai !%6 kasus.13

    /ambar !.1% @upus *ulgaris yang mengenai

    tulang ra$an pada telinga

    (Sumber> pustaka no.1)

    @esi biasanya tersebar seara soliter dan terus berkembang, mempengaruhi

    kepala dan leher dalam banyak kasus. 2eberapa lesi dapat terjadi ketika

    respon imun telah menurun terutama setelah terkena penyakit ampak. Daerah

    predileksi antara lain uping telinga, hidung atau pipi. Di negara-negara

    tropis, bokong dan tungkai ba$ah lebih sering terkena.13. Dia$ali dengan

    berak ber$arna merah keoklatan yang berkembang menjadi plak disertai

    papul a$al yang berukuran besar atau dengan perpaduan dari beberapa papula

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    21/48

    21

    keil. uberkel dapat dilihat pada pemeriksaan diaskopi sebagai Lapple %elly

    nodulesL pada permukaan plak.4,13,!% enyembuhan seara spontan di satu

    daerah dapat diikuti oleh perkembangan lesi di daerah lain. 9eterlibatan

    membran mukosa lebih enderung mengakibatkan deformitas seperti

    perusakan tulang ra$an hidung atau stenosis laring.4,13

    erdapat lima *arian bentuk dari lupus *ulgaris, yaitu >

    a. 2entuk plak datar di mana permukaannya mungkin halus atau bersisik.

    erdapat bekas luka yang minimal di daerah tengah lesi atau infiltrasi.

    b. 2entuk hipertrofik dapat dikaitkan dengan lymphoedema dan deformitas

    pada ekstremitas. ermukaannya nodular dan halus, dengan

    keenderungan untuk mengalami ulserasi.. 2entuk ulseratif dapat menyebabkan mutilasi parah jika tulang ra$an

    hidung atau tulang ra$an telinga terpengaruh.

    d. 2entuk tumor sebagai kumpulan nodul lunak atau sebagai plak dengan

    infiltrasi dalam dan dengan respon buruk terhadap pengobatan. umor

    besar dapat mempengaruhi lobus telinga dan menyebabkan terjadinya

    limfedema

    e. @upus *ulgaris juga dapat hadir dalam bentuk papular atau bentuk nodular

    pada beberapa lesi.13,!%

    emeriksaan histopatologi akan menunjukkan hiperplasia

    pseudoepitheliomatous dan beberapa, berkembang membentuk granuloma

    tuberkuloid, dengan nekrosis kaseosa, dan infiltrat inflamasi yang spesifik

    tanpa adanya basil.4 9ultur mikobakteri sering negatif, tetapi tes tuberkulin

    menunjukkan hasil yang positif.1

    7ika tidak mendapatkan pengobatan, lesi pada lupus *ulgaris dapat

    menetap selama selama bertahun-tahun, seara bertahap tumbuh dengan

    ukuran dapat menapai puluhan sentimeter dan menyebabkan perubahan

    estetika yang signifikan, dengan ulserasi dan kerusakan jaringan.8 nsidensi

    lupus *ulgaris yang mengalami transformasi maligna menjadi karsinoma sel

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    22/48

    22

    skuamosa berkisar antara %,& sampau 1%,&6 dan biasanya terjadi setelah !&-

    '% tahun jika tidak mendapatkan pengobatan. erkembangan menjadi

    keganasan lain, seperti karsinoma sel basal juga telah dilaporkan.8

    +. uberkulosis 9ulit /umosa

    2 kulit gumosa, juga disebut metastasis abses tuberkulosis, berasal dari

    penyebaran hematogen terutama bila ada penurunan imunitas seluler.

    2iasanya, hal tersebut terjadi pada anak-anak yang kekurangan gi;i dan orang

    de$asa yang immunocompromised.8

    Dalam 2 kulit gumosa, biasanya ada beberapa lesi yang terdapat pada

    tubuh dan ekstremitas, ditandai dengan nodul subkutan yang berfluktuasi.odul ini dapat tumbuh menjadi borok dan mengeluarkan sekresi kaseosa.

    denopati regional biasanya tidak didapatkan. Seara klinis dapat menyerupai

    skrofuloderma.8

    /ambar !.11 Manifestasi 9linis 2 kulit

    gumosa pada ekstremitas

    (Sumber> pustaka no.1)

    emeriksaan histologi menunjukkan granulomata supuratif dengan

    infiltrat spesifik yang biasanya menunjukkan adanya mikobakteri pada lesi.

    es tuberkulin biasanya positif tetapi mungkin negatif jika kondisi umum

    buruk.1

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    23/48

    23

    asien yang didiagnosis dengan 2 kulit gumosa memiliki prognosis yang

    buruk karena adanya penurunan system kekebalan tubuh. ada indi*idu yang

    imunokompeten, abses dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa

    pengobatan, dan akhirnya sembuh dengan sendirinya.8

    &. uberkulosis 9ulit Miliaris

    2 kulit miliaris adalah bentuk yang jarang pada indi*idu dengan

    gangguan imunitas selular dan anak-anak yang mengakibatkan penyebaran

    hematogen dari basil ke seluruh tubuh.8,13 ipe ini biasanya menyebabkan

    manifestasi klinis yang parah. 9eadaan umum pasien buruk dengan

    penyebaran 2 yang luas (fokus infeksi sering terdapat pada paru ataumeninges).13erdapat gangguan sistemik berupa demam, anoreksia, asthenia,

    dan penurunan berat badan. erdapat spektrum yang luas dari lesi kulit seperti

    papula eritematosa-keputihan atau eritematosa-keunguan, di mana *esikula

    keil munul, kemudian menghilang dan mengakibatkan umbilikasi dan

    pembentukan kerak. @esi tersebut enderung menghilang dalam $aktu 1

    sampai + minggu, meninggalkan jaringan parut yang atrofi dan hipokromik.8

    /ambar !.1! apula eritematous pada

    2 kulit miliaris akut

    (Sumber> pustaka no.1)

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    24/48

    24

    emeriksaan histologi akan menunjukkan granuloma 2 yang mengalami

    nekrosis dengan beberapa 2, meskipun tes tuberkulin mungkin negatif.1

    "alaupun merupakan bentuk yang jarang dari 2 kulit, jumlah kasus ini telah

    meningkat, terutama karena ko-infeksi H< ketika jumlah D+ di ba$ah 1%%

    sel B [email protected]

    . uberkulid

    uberkulid merupakan suatu kondisi kulit akut atau kronis yang diselingi

    oleh serangan akut, dengan keenderungan untuk in*olusi spontan sebagai bentuk

    alergi terhadap infeksi aktif M. tuberculosisatau bakteremia episodik. 0eaksi ini

    dapat terjadi akibat adanya 2 kulit atau bahkan akibat *aksinasi 2/.

    !%

    0eaksiini lebih umum terjadi pada anak-anak dan orang de$asa muda. Seara klinis lesi

    biasanya memiliki distribusi simetris, 2 negatif dari pemeriksaan lesi (positif

    rendah untuk 0), dan respon terapi yang baik dengan hasil yang

    menguntungkan.&

    2iasanya, pasien dengan tuberkulid memiliki keadaan kesehatan yang relatif

    baik dan menunjukkan trias sensiti*itas tuberkulin yang positif, yaitu keterlibatan

    2 yang tidak aktif dari organ dalam atau kelenjar getah bening, pe$arnaan

    negatif 2 dan hasil negati*e pada kultur untuk mikobakteria patogen dalam

    jaringan yang terkena.1

    Sampai saat ini terdapat tiga jenis 2 kulit yang dapat diklasifikasikan

    sebagai suatu tuberkulid, yaitu4>

    1. uberkulid epulonekrotika

    uberkulid papulonekrotika () merupakan jenis tuberkuliD yang

    umum terdapat di masa lalu dan masih relatif umum terjadi di daerah dengan

    tingginya insiden 2. Dalam satu dekade, 41 kasus dilaporkan di frika

    Selatan selama 15 tahun. Di daerah dengan insiden 2 yang rendah, kasus ini

    juga menjadi kasus yang jarang.13

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    25/48

    25

    Manifestasi klinisnya tampak sebagai lesi yang tidak sakit, eritematosa-

    simetris, papulonodular yang ber$arna keunguan, yang jika sembuh

    meninggalkan bekas luka yang atrofi (*arioliform atau punhed-out). @okasi

    lesi terutama terletak pada daerah ekstensor lutut, siku, tubuh yang lebih

    rendah, daerah punggung tangan dan bokong pada anak-anak dan de$asa

    muda. 9elainan ini dapat menetap selama berbulan-bulan bahkan tahunan.4,13

    /ejala konstitusional seperti demam dan asthenia dapat mendahului sebelum

    timbulnya manifestasi klinis pada kulit.8

    /ambar !.1' apula eritema dengan krusta di bagian tengah

    pada tuberkulid papulonekrotika

    (Sumber> pustaka no.4)

    Hasil dari pemeriksaan 0 yang positif dan respon terhadap pengobatan

    tertentu masih terus diamati. emeriksaan histopatologi menunjukka adanya

    vas(ulitis leu(ocytoclastic yang ditandai dengan lesi a$al dan granuloma

    tuberkuloid pada lesi yang lebih tua, menunjukkan bah$a a$alnya sebuah

    fenomena rthus (reaksi tipe ) dan kemudian reaksi hipersensiti*itas tipe

    lambat (tipe pitiriasis lichenoides et

    varioliformis acuta(@I

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    26/48

    26

    lain termasuk leu(osito(lasti( vas(ulitis ne(rosis, pruritus, prurigo nodular

    dan sifilis sekunder.4,13

    9ekambuhan dapat terjadi tanpa pengobatan #, namun ketika obat

    diberikan, perbaikan klinis dapat diamati dalam beberapa hari atau minggu.8

    !. @iken Skrofulosorum (@ihenoid uberulid)

    @iken Skrofulosorum (@S) pertama kali dijelaskan oleh *on Hebra dan

    telah menjadi kondisi umum, bahkan di masa lalu. ipe ini biasanya terjadi

    anak-anak dan orang de$asa muda dan sering dikaitkan dengan 2 tulang,

    kelenjar getah bening atau pleura. elah dilaporkan adanya kasus setelah

    *aksinasi 2/ dan pada pasien yang terinfeksiM. Avium.

    8,13

    Manifestasi klinis yang timbul yaitu plak yang berukuran numular, tanpa

    gejala, mengalami indurasi, ber$arna kuning-merah sampai oklat-merah,

    termasuk bentukanpapula perifollicularmengkilap dengan ukuran 1-& mm,

    tertutup oleh skuama atau dengan hiperkeratosis, paling sering diamati di

    tubuh indi*idu yang terinfeksi.8,4

    /ambar !.1+ lak eritematous yang tertutup

    skuama pada liken skrofulosorum

    (Sumber> pustaka no.3)

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    27/48

    27

    2eberapa papula yang menyatu dapat membentuk plak diskoid.

    emeriksaan histopatologi menunjukkan granuloma dangkal dengan sedikit

    atau tanpa nekrosis kaseosa pada folikel dan kelenjar keringat atau di tengah-

    tengahnya. 7arang ditemui adanya 2 positif, meskipun tes 0 telah

    menemukan D dariM. tuberculosisdi dalam lesi.13

    Diagnosis diferensial meliputi kondisi lichenoidlain seperti lichen planus

    dan lichen nitidus$ lichenoides syphilid$ ec#ematid$ (eratosis pilaris$ pitiriasis

    rubra pilaris (0 )danmicropapular sarcoidosis.4,13

    engobatan # memberikan resolusi lengkap dari lesi dalam jangka

    $aktu satu minggu. anpa obat, dermatosis ini dapat menghilang tanpa

    meninggalkan bekas luka, setelah berbulan-bulan atau tahun.

    8

    '. Iritema nduratum 2a;in

    Di 0umah Sakit Saint-@ouis di aris (1381), 2a;in menjelaskan adanya

    erupsi nodular yang terjadi pada anggota tubuh bagian ba$ah perempuan

    muda menderita 2.4 Hal ini seara klinis ditandai dengan nodul dan plak

    ber$arna merah-keunguan yang terasa nyeri, berlangsung kronis dan

    berulang, dengan keenderungan untuk mengalami ulserasi di bagian

    tengahnya, terjadi pada '%6 kasus dimana lesi terletak terutama di betis

    perempuan. iri khas lainnya yaitu ditandai dengan adanya ulkus yang

    dangkal, dengan batas tegas, dasar merah bergranular dengan titik kuning.4

    Sejalan dengan perkembangan lesi, beberapa pasien melaporkan nyeri saat

    ada tekanan. @esi seringkali simetris dan kulit ber$arna merah keunguan atau

    okelat merah.4Hal ini mungkin dipiu oleh uaa dingin atau stasis *ena

    yang berhubungan dengan erythrocyanosisdan keratosis folikular yang sering

    menyertai.4

    Hal ini juga dapat dikaitkan dengan *arises, li*edo, dan edema

    dingin. resentasi klinis yang identik namun tidak terkait dengan 2 disebut

    *askulitis nodular dari Montgomery.4

    ermukaan kulit enderung mengelupas ketika nodul sudah menyembuh,

    membentuk koloret atau skuama di sekitar lesi yang menutupi ulkus.

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    28/48

    28

    2eberapa lesi menyebar membentuk plak subkutan. 9ebanyakan lesi

    menghilang seara spontan dalam beberapa bulan, meninggalkan

    hiperpigmentasi pasa inflamasi, dan jaringan parut berpigmen yang kadang

    atrofi.4

    /ambar !.1& Iritema induratum 2a;in

    (Sumber> pustaka no.1)

    Studi epidemiologis memungkinkan untuk membangun pemahaman yang

    lebih baik mengenai predisposisi yang lebih tinggi pada $anita, remaja dan

    de$asa muda, keenderungan terjadi pada ras 9aukasia, insiden tinggi di

    negara-negara dengansuhu yang lebih rendah (pada musim dingin) dan

    hubungan yang jelas dengan gangguan peredaran darah dari tungkai ba$ah

    dan obesitas.3,4

    Seara klinis, eritema induratum 2a;in dapat menyerupai berbagai kondisi

    yang menimbulkan nodul kronis pada ekstremitas ba$ah, termasuk eritema

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    29/48

    29

    nodosum$ poliarteritis (ulit$ panniculitis pan(reas$ lupus profundus$

    sar(oidosis sub(utan dan limfoma kulit.4

    Histologi harus menunjukkan tiga dari empat dari unsur-unsur berikut> 1)

    panniculitis pada septum !) nekrosis lemakBkaseosa ') *askulitis pada

    pembuluh darah yang besar atau keil dan +) infiltrate tuberkuloid

    granulomatosa.3,4roses ini terutama terletak di hipodermis, di tengah daerah

    yang terjadi reaksi di mana *ena dan arteri berukuran keil dan menengah

    dapat terpengaruh. Dinding pembuluh darah dapat menunjukkan beberapa

    perubahan> adanya penebalan, edema, hialinisasi, nekrosis dan in*asi oleh

    infiltrasi sel. Indotel pembuluh darah yang berubah dapat menimbulkan

    pembengkakan atau proliferasi parsialBlengkap dengan obliterasi lumenmenyebabkan trombosis dan nekrosis.4

    Selain itu, terdapat juga sebuah sistem klasifikasi tambahan termasuk perbedaan

    lebih lanjut berdasarkan jumlah bakteri yang ditemukan pada kulit. Sistem ini sangat

    mirip dengan deskripsi dari 0idley dan 7opling pada Mycobacterium leprae yang

    menyebabkan penyakit kusta. Dalam bentuk multibasiler, kebanyakan dari

    mikobakteri dapat dengan mudah diidentifikasi pada pemeriksaan histologi dengan

    menggunakan pe$arnaan =iehl eelsen-(:2). Dalam bentuk pausibasiler, basil

    jarang terlihat pada pemeriksaan histologis dan isolasi kultur mikobakteri.3

    . I MJ@2S@I0

    ipe multibasiler adalah jenis 2 kulit yang basil M. tuberculosis mudah

    terdeteksi dalam jaringan kulit atau terisolasi di eksudat. Di antara bentuk

    multibasiler adalah> 2 hanre, skrofuloderma, 2 kulit orifisialis, 2 kulit

    milier akut dan 2 gumosa.1

    nokulasi primer 2 (tuberkulosis hanre) biasanya mengikuti edera

    penetrasi yang menyebabkan pajanan langsung mikobakteria ke dalam kulit atau

    mukosa dari indi*idu yang sebelumnya tidak terkena 2. Dalam $aktu ! sampai

    + minggu, munul sebuah papula inflamasi di lokasi inokulasi dan berkembang

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    30/48

    30

    menjadi sebuah ulkus yang dangkal, kasar, dengan dasar granulomatosa dan

    terasa nyeri. @imfadenopati regional sering terlihat saat tes tuberkulin

    menunjukkan hasil yang positif.3

    Skrofuloderma adalah bentuk paling umum dari 2 kulit pada anak-anak

    dengan ri$ayat konsumsi susu terkontaminasi dengan M. bovis. Skrofuloderma

    disebabkan karena adanya infeksi dari fokus 2 yang mendasari, seperti kelenjar

    getah bening regional atau infeksi pada tulang yang mengenai kulit di atasnya.

    /ejala klinis berupa lesi tanpa rasa sakit, nodul subkutan yang ber$arna merah-

    oklat pada kulit diatas fokus infeksi, yang seara bertahap membesar dan

    bernanah membentuk bisul dan saluran sinus yang mengalirkan airan, nanah,

    atau bahan kaseosa. 2iopsi kulit menunjukkan adanya granuloma tuberkuloiddengan nekrosis di sekitarnya. 9ultur, atau biopsi akan menunjukkan adanya

    organisme yang dapat mengkonfirmasi tes tuberkulin positif pada seorang

    indi*idu. Jlkus yan terjadi dapat sembuh spontan tanpa meninggalkan jaringan

    parut. 3

    2 kulit orifisialis mempengaruhi indi*idu dengan sistem kekebalan tubuh

    seluler dan 2 di organ lain, seperti saluran penernaan dan paru-paru. #ral,

    hidung, dubur, dan daerah *ul*a terinfeksi oleh M. tuberculosis oleh

    autoinokulasi dari fokal infeksi. erdapat nodul ber$arna merah-kuning yang

    memeah dan terasa nyeri, melingkar atau berbentuk tidak teratur, membentuk

    ulkus Lpunched outL dengan dasar pseudomembran. es tuberkulin mungkin

    positif atau negatif, meskipun organisme mudah terlihat pada biopsi kulit sediaan

    dermis dan bagian dalam dinding ulkus. danya 2 kulit orifisialis

    menimbulkan prognosis buruk, karena pasien enderung memiliki kerusakan

    organ yang parah sebelum timbulnya manifestasi kulit.3

    2 miliaris ditandai dengan penyebaran luas dariM tuberculosisdalam tubuh

    dan menunjukkan pola yang khas pada foto G-ray thoraks yaitu lesi keil

    (berukuran milier) di seluruh bidang paru. 2 kulit miliaris mungkin

    menginfeksi sejumlah organ, termasuk paru-paru, hati, dan limpa, pada pasien

    dengan penyakit 2 yang progresif. da kegagalan sistemik dari sistem imunitas

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    31/48

    31

    seluler yang memungkinkan penyebaran infeksi dan mengakibatkan kerusakan

    yang epat dan hingga kematian. eristi$a tertentu, infeksi, dan obat-obatan

    yang menekan sistem imunitas seluler tubuh dapat memiu terjadinya infeksi ini.

    Meskipun 2 kulit miliaris seara historis sangat langka dan terkenal karena

    kejadiannya pada anak-anak, jenis 2 kulit ini merupakan infeksi yang semakin

    sering ditemui pada pasien imunosupresi, seperti mereka yang terinfeksi H

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    32/48

    32

    2entuk pausibasiler merupakan tipe yang kurang umum ditemui, yaitu

    termasuk 2 kulit *erukosa dan lupus *ulgaris.8,3

    2 kulit *erukosa terjadi setelah inokulasi langsung dari 2 ke dalam kulit

    orang-orang yang sebelumnya telah terinfeksi. Manifestasi klinis sebagai plak

    yang terasa nyeri, tersebar soliter, ber$arna keunguan atau merah keoklatan

    dapat menyebabkan atrofi atau fisura yang mengeluarkan nanah atau bahan

    keratinosa. ada pemeriksaan fisik sering didapatkan adanya limfadenopati.

    2iopsi kulit dengan pemeriksaan histologi menunjukkan hiperplasia

    pseudokarsinomatosa dengan granulomata non kaseosa.3 @esi kulit dapat

    berkembang dan bertahan selama bertahun-tahun, meskipun resolusi spontan juga

    dapat terjadi.

    3

    @upus *ulgaris adalah bentuk kronis dan progresif 2 kulit yang banyak

    digambarkan sebagai bentuk paling umum dari 2 kulit dengan manifestasi klinis

    yang ber*ariasi. @esi terjadi pada kulit normal sebagai akibat dari penyebaran

    langsung dari fokus 2 yang berada lebih dalam, seara limfatik atau hematogen,

    setelah inokulasi primer, setelah *aksinasi 2/, atau bekas luka dari

    skrofuloderma di masa lalu. @esi biasanya keil, soliter, nodular, atau lesi oklat

    kemerahan dengan konsistensi agar-agar (disebut apple-%elly nodule).

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    33/48

    33

    menegakkan diagnosis, sedangkan hasil negatif tidak menyingkirkan diagnosis.

    eningkatan penanda peradangan akan mendukung penegakan diagnosis. 7ika

    tersedia, interferon gamma release assay (/0) dan pengujian serologis dengan

    I@S atau polymerase chain reaction juga akan bermanfaat.1 amun karena

    diagnosis sesuai dengan kriteria mikrobiologi terlalu ketat, maka dapat

    mengakibatkan terjadinya under-diagnose. Jji oba dengan terapi # perlu

    dipertimbangkan pada daerah-daerah dengan pre*alensi 2 yang tinggi.1

    Jji tuberkulin atau tes MantouG adalah inokulasi intradermal terhadap purified

    protein derivative (D) dari M. tuberculosisuntuk mengukur respon imun seluler

    terhadap antigen tersebut. emeriksaan ini dikembangkan oleh :lorene Siebert pada

    tahun 14'4 dan tetap menjadi auan bagi semua uji tuberkulin. 2ila disimpan padasuhu antara + dan 3 N , tuberkulin akan tetap aktif selama enam bulan, sehingga

    harus disimpan dalam lemari pendingin dan dijauhkan dari sinar matahari seara

    langsung.4 Metode pemeriksaan dan teknik membaa serta bahan yang digunakan

    telah distandarisasi oleh "H#. embaaan harus dilakukan +3 sampai 5! jam setelah

    aplikasi dan dapat diperpanjang hingga 48 jam jika pasien tidak hadir pada saat

    tanggal membaa yang telah dijad$alkan.4

    /ambar !.18 Jji tuberulin (MantouG test)

    (Sumber> pustaka no.!%)

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    34/48

    34

    ada orang-orang dengan imunitas seluler terhadap antituberkulosis spesifik

    timbul sebagai eritema dan indurasi terbatas pada tempat injeksi intradermal,

    biasanya menapai punak dalam $aktu +3 sampai 5! jam setelah paparan.

    Hipersensiti*itas tipe lambat ini adalah hasil dari masuknya limfosit yang telah

    tersensitisasi terhadap antigen yang disuntikkan sehingga limfokin dilepaskan dari

    sel-sel ini, mengakibatkan *asodilatasi, edema lokal dan masuknya sel inflamasi ke

    daerah penyuntikan.4

    0eaksi terhadap tes kulit tuberkulin harus diukur dengan teknik bolpoin Sokal dan

    pembaaan diatat dalam ukuran mm dari indurasi. Diameter trans*ersal terbesar dari

    daerah indurasi yang teraba harus diukur dengan penggaris milimeter transparan dan

    hasil diatat dalam milimeter. ndi*idu dengan hasil uji tuberkulin yang sebelumnyadengan hasil yang sama atau lebih besar dari 1% mm tidak harus diuji ulang. Hal ini

    diperlukan untuk menekankan bah$a ukuran reaksi pada pasien, dapat menuntun

    pada keputusan terapeutik penting.4

    es tuberkulin dapat diartikan sebagai positif infeksi M. tuberculosis jika hasil

    menunjukkan sama dengan atau lebih besar dari & mm pada anak-anak yang

    sebelumnya tidak di*aksinasi dengan 2/, anak yang sudah di*aksinasi lebih dari

    dua tahun sebelum tes dilakukan atau mereka dengan kondisi imunosupresif. ada

    anak-anak yang telah di*aksinasi kurang dari dua tahun sebelumnya, uji tuberkulin

    dianggap positif infeksi ketika sama atau melebihi 1% mm.4

    Hasil positif palsu mungkin terjadi pada indi*idu yang terinfeksi dengan

    mikobakteri lain atau di*aksinasi dengan 2/, terutama jika menjalani *aksinasi

    setelah tahun pertama kehidupan, ketika 2/ menyebabkan reaksi yang kuat dan

    tahan lama. amun pada aplikasinya, karena pemberian *aksin 2/ pada anak

    merupakan salah satu etiologi terjadinya 2 kulit, maka harus diperhatikan beberapa

    keadaan sebelum pemberian *aksin 2/ tersebut. 9ontra indikasi pemberian

    imunisasi 2/ adalah anak yang sakit B infeksi kulit ditempat penyuntikan dalam hal

    ini lokasi suntikan dapat dialihkan ke tempat lain, anak yang telah terjangkit penyakit

    2 atau anak yang menunjukkan tes mantaouk positif (A)

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    35/48

    35

    0eaksi negatif palsu dapat terjadi pada orang-orang dengan infeksi laten oleh M.

    *uberculosis. Dapat pula terjadi pada keadaan yang disebabkan kasus-kasus

    keganasan, sifilis, infeksi *irus sistemik yang parah, sarkoidosis, malnutrisi dan

    infeksi H< bersamaan. Dalam semua kondisi ini, imunitas seluler tertekan dan,

    dengan demikian hasil tes tuberkulin yang negatif berkorelasi dengan peningkatan

    kerentanan terhadap infeksi olehM. tuberculosis.4

    Sepeti halnya protokol per kasus 2 paru, semua pasien dengan 2 kulit harus

    benar-benar diperiksa kemungkinan adanya hubungan 2 paru, dengan O-ray dada

    pada semua kasus dan analisa sputum. Menari adanya ri$ayat kontak penting untuk

    dilakukan di masyarakat.1,3

    emeriksaan lain adalah +rotein Chain ,eaction (0) jika memungkinkanuntuk dilakukan. 0 telah terbukti berguna dalam diagnosis berbagai bentuk 2

    kulit. amun, 0 tidak selalu positif dalam kasus @upus

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    36/48

    36

    /ambar !.15 lgoritma diagnosis 2 kulit

    (Sumber> pustaka no.4)

    Satu-satunya kriteria mutlak dalam mengkonfirmasikan diagnosis 2 kulit adalah

    kultur positifM. tuberculosisdari bahan biopsi.13Metode klasik kultur mikobakteri

    dapat menggunakan media padat> )oenstein-ensen dan gaa-!udoh. "aktu

    untuk mendeteksi pertumbuhan bakteri antara 1+-'% hari dan dapat mundur hingga

    delapan minggu, sehingga menyebabkan keterlambatan yang ukup besar dalam

    diagnosis.4,13

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    37/48

    37

    /ambar !.13 9ulturMycobaterium tuberculosis

    pada media)oenstein-ensen

    (Sumber> pustaka no.!%)

    9ultur dengan identifikasi dan uji kerentanan ditunjukkan dalam kasus-kasus

    berikut> pasien dengan ri$ayat pera$atan sebelumnya, terlepas dari lama terapi yang

    telah dilakukan pasien immunocompromised, terutama pasien dengan H

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    38/48

    38

    /ambar !.14 Diagnosis diferensial dari tipe-tipe 2 kulit

    (Sumber> pustaka no.3)

    amun, pemeriksaan kultur positif untuk 2 kulit biasanya rendah.13 Dengan

    tidak adanya kultur positif, kriteria relatif dapat digunakan untuk diagnosis, yaitu

    sebagai berikut> 2ukti atau sejarah 2 aktif di organ lain, manifestasi klinis yang

    tampak, adanya 2 positif, tuberkulosis granuloma terlihat pada pemeriksaan

    histologi, tes MantouG positif dan respon positif terhadap #.13

    2.) PENATALAKSANAAN

    rinsip pengobatan pada 2 kulit pada dasarnya sama dengan pengobatan untuk

    2 paru yaitu multidrug therapy(MD) #ral nti uberkulosis (#) dalam jangka

    $aktu yang panjang. engobatan pada 2 kulit dibagi menjadi dua fase> 1) fase

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    39/48

    39

    intensif atau bakterisida, diranang untuk mengurangi jumlah Mycobacterium

    tuberculosisdalam tubuh seara epat dan !) fase lanjutan atau fase sterilisasi.3#bat

    yang paling sering digunakan adalah isonia;id (H), rifampin (0), pira;inamid (=), dan

    etambutol (I) ataupun streptomisin.3,1%2erbagai dosis terapi obat lini pertama 2

    kulit dapat dilihat pada abel !.!. Setelah delapan minggu terapi, pasien dianggap

    tidak lagi dapat menularkan 2, tapi masih memerlukan pengobatan jangka panjang

    untuk pemberantasan total M. tuberculosis dalam tubuh. :ase lanjutan diranang

    untuk membunuh bakteri yang tersisa yang tidak mati pada fase intensif. nter*ensi

    bedah dapat dipertimbangkan untuk pengobatan @upus *ulgaris, 2 kulit *erukosa,

    dan liken skrofulosorum.3

    abel !.! Dosis de$asa dan anak MD # (Sumber> pustaka no.3)

    Na#a OAT D*%!% De+a%a D*%!% Ana

    sonia;id &mgBkg, maG '%%mg

    Diberikan dosis tunggal

    1%P1&mgBkg

    Diberikan per os dosis tunggal

    0ifampisin 1%mgBkg, maG 8%%mg

    saat lambung kosong

    1%P!%mgBkg

    Maksimal 8%%mgBhari

    yra;inamide !%P!&mgBkg, maG !g

    er os dosis terbagi

    '%P+%mgBkg perhari, maG !g

    Ithambutol 1&P!&mgBkg, maG 18%%mg

    er os dosis tunggal

    1&P!%mgBkgBhari

    Maksimal 1!&%mgBhari

    2eberapa rejimen pengobatan dapat diberikan. Jmumnya sebagai pengobatan 2

    kulit ukup digunakan ! atau ' obat. Misalnya kombinasi ' obat> H, 0, dan =. setelah

    ! bulan, = dihentikan sedangkan yang lain tetap diteruskan. amun karena ketiga

    obat ini bersifat hepatotoksik, maka sebelum pengobatan dimulai harus diperiksa

    terlebih dahulu fungsi hepar (S/#, S/, dan alkali fosfatase).1% Dua minggu

    setelah pemberian terapi, dilakukan pemeriksaan ulang yang biasanya akan diperoleh

    hasil peningkatan penanda fungsi hepar. Dua minggu kemudian diperiksa lagi, bila

    tetap atau menurun pengobatan dapat diteruskan.1% Sedangkan jika terdapat

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    40/48

    40

    peningkatan, obat yang diberikan harus diubah yaitu = dihentikan, 0 hanya diberikan

    seminggu dua kali dengan dosis 8%%mgBkali. 0ejimen lain yang dapat diberikan yaitu

    kombinasi H, 0, dan I yang diberikan selama ! bulan kemudian dilanjutkan dengan

    H dan 0 tanpa etambutol.1%

    ada pengobatan 2 kulit bila setelah menjalani pengobatan selama satu bulan

    tidak tampak perbaikan, harus diurigai telah terjadi resistensi dari pengobatan

    tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian obat lini kedua yaitu le*ofloksasin,

    ofloksasin, kombinasi amoksisilinBkalium kla*ulanat, dan amikasin.1%

    /ambar !.!% engobatan pada 2 MD0

    2eberapa pertimbangan harus dibuat sebelum dilakukan pemberian MD untuk

    menyesuaikan pengobatan terhadap masing-masing indi*idu. ertimbangan meliputi

    1) 9ondisi kesehatan umum seara menyeluruh, termasuk tingkat resistensi pasien !)

    jenis keterlibatan pada kulit ') stadium penyakit dan +) kepatuhan pasien dengan

    durasi pengobatan dan kemungkinan efek samping obat.3 9epatuhan dalam

    pengobatan sangat penting karena penyalahgunaan terapi # dapat menyebabkan

    efek samping pengobatan yang tidak diinginkan dan terjadinya resistensi obat.3

    2eberapa efek samping dari # dan kondisi yang harus diperhatikan dalam

    pemberian terapi dapat dilihat pada abel !.'.

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    41/48

    41

    abel !.' 2erbagai efek samping dari pemberian MD # (Sumber> pustaka no.3)

    Na#a OAT E,e Sa#-!n Pen/ea0an M*n!"*r!n

    sonia;id aresthesias dan atau

    neuropathy perifer,peningkatan en;im

    transaminase hepar,

    mual dan muntah

    - emberian

    pyridoGine(*itamin 28) !&P

    &%mg per hari

    - Dilakukan tes

    fungsi hepar atau

    penghentian

    pengobatan jika

    menyebabkan

    hepatotoksisitas

    - Minum obat saat

    lambung kosong

    atau sebelum tidur

    emeriksaan tes

    fungsi hepar setiapbulan jika pasien

    berumur

    Q'& tahun,

    memiliki ri$ayat

    hepatitis, konsumsi

    alohol, $anita

    ostpartum

    pemeriksaan

    pengelihatan

    sebelum mendapat

    terapi.

    0ifampisin Mual, muntah,

    anoreGia, nyeri perut,

    diare, kening

    ber$arna merah,:lu like symptoms

    (demam, malaise,

    nyeri kepala,

    myalgia, arthralgia),

    peningkatan en;im

    transaminase hepar

    - Minum obat saat

    lambung kosong

    atau sebelum tidur

    - 2erikanantipiretik,

    SD, istirahat

    yang ukup

    - Dilakukan tes

    fungsi hepar atau

    penghentian

    pengobatan jika

    menyebabkan

    hepatotoksisitas

    Darah lengkap,

    pemeriksaan tes

    fungsi li*er jika

    setiap !-+ minggujika ada gejala.

    yra;inamide Malaise, nyeri sendi,

    berak merah,

    urtikaria, fotosensitif,

    - 2erikan aspirin

    atau SD

    - #ral antihistamin,

    emeriksaan asam

    urat seara rutin

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    42/48

    42

    mual, muntah,

    anoreGia,

    hiperurisemia, asam

    urat, peningkatan

    en;im transaminase

    hepar

    kortikosteroid

    topikal, pelembab,

    sun protetion

    - Minum obat

    sebelum tidur atau

    diberikan obat anti

    muntah

    - emeriksaan asam

    urat dan

    pemberian terapi

    asam urat- Dilakukan tes

    fungsi hepar atau

    penghentian

    pengobatan jika

    menyebabkan

    hepatotoksisitas

    Ithambutol enurunan

    pengelihatan atau

    pandangan kabur,

    kebutaan, :lu like

    symptoms (demam,

    malaise, nyeri kepala,

    myalgia, arthralgia),

    mual, muntah,

    peningkatan en;im

    transaminase hepar,

    berak merah, gatal

    - emeriksaan

    pengelihatan atau

    pemberhentian

    obat jika

    diperlukan

    - 2erikan

    antipiretik,

    SD, istirahat

    yang ukup

    - Minum obat

    sebelum tidur atau

    diberikan obat anti

    muntah

    Darah lengkap dan

    asam urat serta

    pemeriksaan

    pengelihatan

    sebelum mendapat

    terapi, kemudian

    dilanjutkan seara

    rutin.

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    43/48

    43

    - Dilakukan tes

    fungsi hepar atau

    penghentian

    pengobatan jika

    menyebabkan

    hepatotoksisitas

    - #ral antihistamin,

    kortikosteroid

    topikal, pelembab

    enga$asan seara langsung dapat dilakukan dengan melibatkan petugas dari

    departemen kesehatan masyarakat atau keluarga pasien untuk membantu

    meningkatkan kepatuhan pasien dan mengendalikan infeksi yang merupakan masalah

    kesehatan masyarakat.3

    BAB 3

    KESIMPULAN

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    44/48

    44

    uberkulosis merupakan salah satu penyakit tertua yang diketahui

    mempengaruhi manusia. Hingga saat ini 2 masih merupakan masalah kesehatan

    diseluruh dunia. ndonesia adalah egara dengan pre*alensi 2 ke-' tertinggi di

    dunia setelah ndia dan hina. Di ndonesia, 2 adalah pembunuh nomor satu dalam

    kelompok penyakit menular dan merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah

    penyakit jantung dan penyakit akut pernapasan. 2 ekstra paru menduduki sekitar

    1%6 dari seluruh kasus 2 dan terus meningkat karena adanya penurunan imunitas

    host.

    2 kulit adalah 2 ekstra paru yang menyebabkan salah satu infeksi kronis

    utama berupa gangguan kulit. Merupakan suatu penyakit infeksi granulomatosa

    kronis pada kulit yang disebabkan olehMycobacterium tuberculosis,MycobacteriumbovisdanBacillus Calmette-Guerin(2/). uberkulosis kutis dapat terjadi sebagai

    suatu akibat dari penjalaran langsung dari organ di ba$ahnya yang telah terkena

    penyakit tuberkulosis, maupun seara hematogen, limfogen, dan dapat juga melalui

    autoinokulasi atau melalui kulit yang telah menurun resistensi lokalnya.

    9lasifikasi 2 kulit meliputi berbagai presentasi klinis, tergantung pada apakah

    pasien sebelumnya telah tersensitisasi. Dalam infeksi primer, tidak ada sensitisasi

    sebelumnya dan inokulasi terjadi seara langsung pada kulit. 2 hanre dan 2

    miliaris adalah jenis yang utama. nfeksi ulang dalam 2 kulit dapat mengakibatkan

    2 kulit sekunder, yaitu @upus

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    45/48

    45

    menggunakan pe$arnaan =iehl eelsen-(:2). Dalam bentuk pausibasiler, basil

    jarang terlihat pada pemeriksaan histologis dan isolasi kultur mikobakteri.

    Diagnosis klinis 2 kulit harus selalu dikonfirmasi dengan melakukan uji

    tuberulin (MantouG test), biopsi dalam semua kasus dan spesimen harus diperiksa

    dengan dilakukan kultur untuk 2. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan G-ray

    dada dan+rotein Chain ,eaction(0) jika memungkinkan.

    rinsip pengobatan pada 2 kulit pada dasarnya sama dengan pengobatan untuk

    2 paru yaitu multidrug therapy(MD) #ral nti uberkulosis (#) yang dibagi

    menjadi dua fase> 1) fase intensif (a$al) atau bakterisida, diranang untuk

    mengurangi jumlah Mycobacterium tuberculosisdalam tubuh seara epat dan !)

    fase lanjutan atau fase sterilisasi. 2eberapa rejimen pengobatan dapat diberikandengan mempetimbangan keadaan pasien dan efek samping yang mungkin timbul

    akibat pengobatan.

    DAFTA' PUSTAKA

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    46/48

    46

    1. asaratne 2M/D, Madegedara DM. uberulosis of the Skin. 7ournal of the

    eylon ollege of hysiians. !%1%+1>3'-33

    !. Dur Muhammad, M kbar gha, M rif Memon, et al. attern of utaneous

    uberulosis s dentified by Morphologial Study of Skin @esions at 7innah

    ostgraduate Medial enter, 9arahi. /omal 7ournal of Medial Sienes

    7anuary-7une. !%1%3>++-+4

    '. ditama ., Soedarsono, habrani =, et al. uberkulosis, edoman Diagnosis

    dan enatalaksanaan di ndonesia. erhimpunan Dokter aru ndonesia. 7akarta.

    !%%8. Hal. 1-+&

    +. min =, 2ahar I. uberkulosis aru. Dalam> Sudoyo ", Setiyohadi 2, l$i ,

    Simadibrata M, Setiati S. 2uku jar lmu enyakit Dalam edisi ke-&. 7akarta>

    usat enerbitan lmu enyakit Dalam :9 J. !%%4. Hal. !!'%-'4.

    &. Hemant Ipidemiologi, Itiopathogeni and linial spets.

    2ra;il 7ournal of Dermatology. !%%+34(!)>!14-!3

    5. "orld Health #rgani;ation. rends in uberulosis nidene and heir

    Determinants in 1'+ ountries. "H# 2ulletin!%%435> 83'-41.

    3. @ynne :rankel, MD arolin enrose, MD 7ason Imer, MD. utaneous

    uberulosis> ase 0eport and 0e*ie$ for the Dermatologist. he 7ournal of

    linial and estheti Dermatology. !%%4!>1%-14.

    4. Da*id 0uben ;ulay, :red 2ernandes :ilho, 7ose ugusto da osta ery. Jpdate

    on utaneous uberulosis. 2ra;il 7ournal of Dermatology. !%1+34(8)>4!&-'3

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    47/48

    47

    1%. Djuanda . uberkulosis 9utis. Dalam> lmu enyakit 9ulit dan 9elamin. Idisi

    ke-8. 7akarta> :akultas 9edokteran Jni*ersitas ndonesia !%1'.Hal. 8+P4

    11. /andar H. uberkulosis ada 9ulit. Dalam> sa M, S#efyani , 7u$ono #,

    2udiarti @, editor. uberkulosis injauan Multidisiplin. 2anjarmasin> usat Studi

    uberkulosis :9 Jni*ersitas @ambung Mangkurat. !%%11>15&-13&.

    1!. Sehgal he

    I*ol*ing Senario. nt 7 Dermatol. 144+''>45-1%+.

    1'. eiGeira H, bramo , Munk MI. mmunologial diagnosis of tuberulosis>

    problems and strategies for suess. 7 2ras neumol. !%%5''>'!'-'+.

    1+. 9aufmann SH, Shaible JI. ntigen resentation and 0eognition in 2aterial

    nfetions. urr #pin mmunol. !%%&15>54-35.

    1&. #ttenhoff H, '8'-3%.

    13. Sk Ho. utaneous uberulosis> linial :eatures, Diagnosis and Management.

    Hong 9ong 7ournal #f Dermato-

  • 7/25/2019 TB Kutis referat

    48/48

    48