2. GAMBARAN UMUM WILAYAH-edit.docx

37
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014 laporan pendahuluan BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN BATANGHARI 2.1 Keadaan Geografis 2.1.1. Letak Wilayah dan Topografi Kabupaten Batang Hari secara yuridis dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah. Secara geografis Kabupaten Batang Hari memiliki luas daerah + 5.084,83 Km 2 yang terletak dibagian timur Provinsi Jambi antara 1 0 15 Lintang Selatan sampai dengan 2 0 2 Lintang Selatan dan diantara 102 0 30 Bujur Timur sampai dengan 104 0 30 Bujur Timur, yang beriklim tropis dengan tingkat elevasi sebagian besar terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian 11-100 meter diatas permukaan laut (sebesar 92,67%) sedangkan 7,33% lainnya berada pada ketinggian 101-500 meter diatas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Batang Hari selain terdiri dari wilayah dataran rendah topografi Kabupaten Batang Hari juga terdiri dari rawa serta dialiri oleh Sungai Batanghari. Sedangkan secara administratif Kabupaten Batang Hari dibagi menjadi 8 (delapan) Kecamatan dan 113 Kelurahan/Desa dengan perincian sebagai berikut : II - 1

Transcript of 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH-edit.docx

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

KABUPATEN BATANGHARI

2.1 Keadaan Geografis

2.1.1. Letak Wilayah dan Topografi

Kabupaten Batang Hari secara yuridis dibentuk berdasarkan Undang-

undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom

dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah. Secara

geografis Kabupaten Batang Hari memiliki luas daerah + 5.084,83

Km2 yang terletak dibagian timur Provinsi Jambi antara 1015 Lintang

Selatan sampai dengan 202 Lintang Selatan dan diantara 1020 30

Bujur Timur sampai dengan 1040 30 Bujur Timur, yang beriklim tropis

dengan tingkat elevasi sebagian besar terdiri dari dataran rendah

dengan ketinggian 11-100 meter diatas permukaan laut (sebesar

92,67%) sedangkan 7,33% lainnya berada pada ketinggian 101-500

meter diatas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Batang Hari selain

terdiri dari wilayah dataran rendah topografi Kabupaten Batang Hari

juga terdiri dari rawa serta dialiri oleh Sungai Batanghari.

Sedangkan secara administratif Kabupaten Batang Hari dibagi

menjadi 8 (delapan) Kecamatan dan 113 Kelurahan/Desa dengan

perincian sebagai berikut :

1. Muara Tembesi Ibukota di Muara Tembesi, terdiri dari 11 Desa dan

2 Kelurahan.

2. Batin XXIV Ibukota di Muara Jangga, terdiri dari 14 Desa dan 2

Kelurahan.

3. Muara Bulian Ibukota di Muara Bulian, Terdiri dari 15 Desa dan 5

Kelurahan.

4. Bajubang Ibukota di Bajubang terdiri dari 8 Desa dan 1 Kelurahan.

II - 1

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

5. Maro Sebo Ilir Ibukota Terusan, terdiri dari 7 Desa dan 1

Kelurahan.

6. Pemayung Ibukota di Jembatan Mas, terdiri dari 17 Desa dan 1

Kelurahan.

7. Mersam Ibukota di Kembang Peseban, terdiri dari 15 Desa dan 1

Kelurahan.

8. Maro Sebo Ulu Ibukota di Sungai Rengas, terdiri dari 13 Desa dan

1 Kelurahan.

Adapun Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut

Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2014 dapat dilihat

pada Tabel 2.1 dan Batas wilayah kecamatan Tabel 2.2 serta

Klasifikasi ketinggian wilayah disajikan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.1.Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut

Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

Kecamatan Luas(Km2)

Luas Kecamatan(%)

Banyaknya Desa/Kelurahan

(1) (2) (3) (4)

1. Mersam 801,90 13,82 16

2. Maro Sebo Ulu 906,33 15,61 14

3. Batin XXIV 904,14 15,58 16

4. Muara Tembesi

419,77 7,23 13

5. Muara Bulian 417,97 7,20 20

6. Bajubang 1.203,51 20,73 9

7. Maro Sebo Ilir 129,06 2,22 7

8. Pemayung 1.022,15 17,61 18

Jumlah 5.804,83 100,00 113

Sumber : Batang Hari Dalam Angka Tahun 2014

Batas-batas wilayah Kabupaten Batang Hari adalah sebagai berikut :

- Utara : Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten

Tanjung Jabung Barat.

- Timur: Kabupaten Muaro Jambi

II - 2

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

- Selatan : Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Sarolangun

dan Kabupaten Muaro Jambi

- Barat : Kabupaten Tebo.

II - 3

laporan pendahuluan

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Batang Hari

Sumber : Bappeda Kab. Batang Hari tahun 2013

II - 4

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

Jarak Ibukota Kabupaten dengan Ibukota Kabupaten/Kota lain dalam

Provinsi Jambi adalah :

1. Muara Bulian - Jambi : 65 Km

2. Muara Bulian - Sengeti : 87 Km

3. Muara Bulian - Sarolangun : 111 Km

4. Muara Bulian - Muara Tebo : 144 Km

5. Muara Bulian - Kuala Tungkal : 190

Km

6. Muara Bulian - Muara Sabak : 194

Km

7. Muara Bulian - Muara Bungo : 228

Km

8. Muara Bulian - Bangko : 266 Km

9. Muara Bulian - Sungai Penuh : 353

Km

Tabel 2.2. Batas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Batang Hari

Tahun 2014

Kecamatan Batas Wilayah(1) (2) (3)

1. Mersam Utara : Kabupaten Tanjung Jabung BaratSelatan : Kecamatan Batin XXIVTimur : Kecamatan Pemayung dan Muara TembesiBarat : Kecamatan Maro Sebo Ulu

2. Maro Sebo Ulu Utara : Kabupaten TeboSelatan : Kecamatan Batin XXIV dan Kabupaten

SarolangunTimur : Kecamatan Mersam dan Batin XXIVBarat : Kabupaten Tebo

3. Batin XXIV Utara : Kecamatan Mersam dan Maro Sebo UluSelatan : Kabupaten SarolangunTimur : Kecamatan Muara Tembesi dan Bajubang Barat : Kecamatan Maro Sebo Ulu

4. Muara Tembesi Utara : Kecamatan PemayungSelatan : KecamatanBatin XXIVTimur : Kecamatan Muara Bulian dan Maro Sebo ilirBarat : Kecamatan Mersam dan Batin XXIV

5. Muara Bulian Utara : Kecamatan Pemayung dan Maro Sebo IlirSelatan : Kecamatan BajubangTimur : Kecamatan Pemayung dan Kecamatan

BajubangBarat : Kecamatan Muara Tembesi

6. Bajubang Utara : Kecamatan Muara Bulian dan Pemayung

II - 5

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

Selatan : Provinsi Sumatera SelatanTimur : Kabupaten Muaro JambiBarat : Kabupaten sarolangun dan batin XXIV

7. Maro Sebo Ilir Utara : Kecamatan PemayungSelatan : Kecamatan Muara BulianTimur : Kecamatan PemayungBarat : Kecamatan Muara Tembesi

8. Pemayung Utara : Kabupaten Tanjung Jabung BaratSelatan : Kecamatan Muara BulianTimur : Kabupaten Muaro JambiBarat : Kecamatan Mersam dan Maro Sebo Ilir

Sumber : Batang Hari Dalam Angka 2014

Tabel 2.3. Klasifikasi Ketinggian di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun

2014

KecamatanTinggi DPL (diatas Permukaan

Laut)(m)

1. Mersam 672. Maro sebo ulu 763. Batin XXIV 574. Muara Tembesi 455. Muara Bulian 386. Bajubang 517. Maro Sebo Ilir 488. Pemayung 28

Sumber : Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Batang Hari, 2014

2.1.2. Curah Hujan dan Keadaan Angin

Curah Hujan disuatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan

iklim, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Rata-

rata hujan selama tahun 2013 berkisar antara 75 mm sampai 330

mm. Sedangkan banyaknya hari hujan berkisar 3 hari sampai 16 hari

setiap bulan pada tahun 2013. Faktor kecepatan angin antara lain

dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara. Pada tahun 2013

kecepatan angin berkisar 1,31 sampai 2,42 Km/jam.

Kabupaten Batang Hari sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi

Jambi yang tekenal dengan Iklim Tropis dan kaya akan sumber daya

alam dan keanekaragaman hayati, tidak luput juga terdapat

kerentanan perubahan iklim. Gejala perubahan iklim yang terjadi

II - 6

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

dapat berupa kenaikan temperatur, perubahan intensitas dan lama

penyinaran dan periode hujan, pergeseran musim kemarau/hujan

serta kenaikan muka air laut yang dapat mengancam daya dukung

lingkungan dan kegiatan seluruh sektor pembangunan. Rata-rata

jumlah hujan, curah hujan dan lamanya penyinaran matahari

disajikan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Rata-rata Jumlah Hujan, Curah Hujan dan Lamanya Penyinaran Matahari Setiap Bulan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.

BulanJumlah Hujan Curah Hujan

Lamanya Penyinaran Matahari

(1) (2) (3) (4)1. Januari 13 330 15,12. Februari 11 188 34,43. Maret 10 267 48,14. April 11 111 36,95. Mei 11 206 44,36. Juni 3 78 44,47. Juli 9 86 38,48. Agustus 7 75 54,19. September 11 271 49,210. Oktober 11 302 45,511. November 12 277 46,812. Desember 16 229 37,5

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun klimatologi Jambi

Tahun 2013

2.1.3. Suhu dan Kelembaban Udara.

Suhu udara disuatu tempat ditentukan oleh tinggi randahnya tempat

tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun

2013 suhu udara rata-rata di Kabupaten Batang Hari berkisar antara

26,20 C sampai dengan 27,30 C suhu udara maksimum terjadi pada

bulan April dan Juni yaitu sebesar 27,3 0 C sedangkan suhu udara

minimum terjadi pada bulan Desember sebesar 26,20 C. Kelembaban

udara pada Tahun 2013 di Kabupaten Batang Hari relatif tinggi rata-

rata berkisar antara 83 sampai 89% (Persen). Data suhu dan

kelembaban udara di Kabupaten Batang Hari pada tahun 2013 dapat

II - 7

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

dilihat pada Tabel 2.5, dan rata-rata tekanan udara dan kecepatan

angin pada Tabel 2.6.

Tabel 2.5. Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan Pada Stasiun klimatologi Jambi Tahun 2013.

BulanSuhu Udara (0C) Kelembaban (%)

Minimum

Maksimum

Rata-rata

Minimum

Maksimum

Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Januari 24,1 31,2 26,7 - - 872. Februari 23,9 30,9 26,6 - - 863. Maret 24,0 32,0 27,0 - - 864. April 24,4 32,6 27,3 - - 865. Mei 23,9 32,7 27,1 - - 876. Juni 23,5 33,3 27,3 - - 847. Juli 23,0 31,7 26,3 - - 868. Agustus 22,6 32,0 26,5 - - 839. September 22,9 32,1 26,7 - - 8310. Oktober

23,7 31,5 26,6 - - 86

11. November

23,4 31,5 26,7 - - 86

12. Desember

23,6 30,5 26,2 - - 89

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Jambi Tahun 2013

Tabel 2.6. Rata-rata Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Setiap Bulan Pada Stasiun Klimatologi Jambi Tahun 2013.

BulanTekanan Udara Kecepatan Angin

Minimum

Maksimum

Rata-rata

Minimum

Maksimum

Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1.Januari

1.005,3 1.010,11.008,

2- - 2,26

2.Februari

1.004,5 1.009,71.003,

6- - 2,42

II - 8

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

3.Maret

1.005,6 1.108,91.004,

1- - 2,02

4.April

1.004,6 1.008,41.004,

5- - 1,47

5.Mei

1.005,1 1.008,31.006,

7- - 1,32

6.Juni

1.003,3 1.009,01.005,

6- - 1,32

7.Juli

1.005,0 1.008,51.008,

9- - 1,31

8.Agustus

1.005,8 1008.81.007,

6- - 1,81

9.September

1.006,0 1009.21.007,

7- - 1,60

10.Oktober

1.007,2 1.010,01.008,

5- - 1,32

11.November

1.004,7 1.008,21.006,

8- - 1,37

12.Desember

1.004,7 1.009,41.007,

1- - 1,83

Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Jambi Tahun 2013.

2.2 Hidrologi dan Jenis Tanah

Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang Hari berada pada daerah

aliran sungai (DAS) Sungai Batang Hari dengan rawa-rawa yang

sepanjang tahun tergenang air. Secara geomorfologis wilayah

Kabupaten Batang Hari merupakan daerah landai yang memiliki

kemiringan berkisar antara 0-8 persen (92,28%).

Kecamatan yang terletak didaerah hulu Sungai Batang Hari

cenderung lebih bergelombang dibandingkan dengan daerah hilirnya.

Daerah bergelombang terdapat di Kecamatan Maro Sebo Ulu,

Kecamatan Batin XXIV, Kecamatan Mersam dan Kecamatan Maro

Sebo Ilir, sedangkan Kecamatan Muara Tembesi, Kecamatan Muara

Biulian, dan Kecamatan Pemayung memiliki kecenderungan topografi

yang cenderung datar/landai dan daerah dengan topografi miring

dalam wilayah Kabupaten Batang Hari bisa dikatakan tidak ada.

II - 9

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

Wilayah Kabupaten Batang Hari dilalui oleh dua sungai besar yaitu

Sungai Batang Tembesi dan sungai Batang Hari serta beberapa

sungai lainnya yang cukup besar termasuk sungai bangko, sungai

kayu aro, sungai rengas, sungai cincin, sungai kejasung, dan sungai

perangkap, selain sungai besar Kabupaten Batang Hari juga memiliki

sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari sungaii

singoan, sungai bernai, sungai mersam, sungai bulian, sungai

kandang sungai aur dan sungai-sungai lainnya.

II - 10

laporan pendahuluan

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

Gambar 2.1. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Batang Hari

Sumber : BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.

II - 11

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

Kondisi geologi dan struktur tanah yang terdapat dalam wilayah

Kabupaten Batang Hari antara lain didominasi oleh Neogin seluas

283.986 Ha dan diikuti endapan seluas 171.662 Ha dan tufa Vulcan

seluas 84.472 Ha. Penyebaran struktur jenis neogin terkonsentrasi di

wilayah Maro Sebo Ulu seluas 74.660 Ha atau 26,29%, sebagian

wilayah Kecamatan Pemayung seluas 53.882 Ha atau 18,95% dan

Kecamatan Mersam seluas 43.353 Ha atau 15,26%. Untuk jenis

endapan tersebar hampir di tiap Kecamatan sedangkan Tufa Vulcan

terkonsentrasi di Kecamatan Batin XXIV seluas 32.247 Ha atau

38,17% dan selebihnya hampir menyebar di semua kecamatan di

Kabupaten Batang Hari.

Struktur tanah di Kabupaten Batang Hari terdiri dari dua jenis tanah,

yaitu tanah aluvial, dan merah-kuning padzolik. Dan jenis tanah

aluvial tersebar di sekitar sungai batang hari dan sungai batang

tembesi.

2.3 Penggunaan Lahan

2.3.1. Pertanian

Indonesia terkenal sebagai negara agraris, ditunjukkan dengan

besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Subsektor

tanaman bahan makanan merupakan salah satu subsektor dalam

sektor pertanian. Sektor ini mecakup tanaman padi (padi sawah dan

ladang), jagung, ubi kayu, kacang tanah dan kedelai.

Luas panen pada tahun 2013 di Kabupaten Batang Hari seluas 7.850

hektar. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012 luas panen

tanaman padi berkurang 127 hektar atau terjadi penurunan 1,59%

(persen). Luas panen tanaman padi sawah mengalami penurunan

sebesar 1,74% dan luas panen tanaman padi ladang naik sebesar

0,92%. Produksi padi pada tahun 2013 sebesar 38.491 ton atau

II - 12

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

terjadi kenaikan 3,50% dibandingkan pada tahun 2012. Produksi padi

sawah juga mengalami kenaikan sebesar 3,24% dari tahun

sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada tanaman padi ladang,

dimana produksinya naik sebesar 11,15 %. Produktivitas tanaman

padi pada tahun 2013 di Kabupaten Batang Hari sebsar 49,03

kuintal/Ha, naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 46,62

kuintal/Ha dengan persentase 5,17%.

Lua panen tanaman jagung pada tahun 2013 adalah 80 hektar,

dibandingkan dengan luas panen tanaman jagung pada tahun 2012

tanaman jagung mengalami penurunan luas panen sebesar 135

hektar atau turun sebesar 62,79 persen. Sementara itu luas panen

kedelai, kacang tanah dan ubi kayu serta ubi jalar menurun masing-

masing sebesar 60,67 persen, 4,76 persen, 39,58 persen dan 55,00

persen dibandingkan pada tahun 2012, berbeda hal nya dengan luas

panen kacang hijau yang relatif sama dan tidak berbeda pada tahun

sebelumnya. Luas lahan sawah dan bukan sawah menurut kecamatan

disajikan pada Tabel 2.7, dan Luas lahan bukan sawah menurut

kecamatan dan penggunaanya pada tabel 2.8.

Tabel 2.7. Luas Lahan sawah dan bukan sawah menurut Kecamatan (Ha) di Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.

KecamatanLahan Sawah

Bukan Lahan SawahJumlah

Lahan Kering Lainnya(1) (2) (3) (4) (5)

1. Mersam

4.475 30.423 9.669 44.567

2. Maro Sebo Ulu

2.586 72.950 2.250 77.786

3. Batin XXIV

455 66.928 8.527 75.810

4. Muara Tembesi

1.216 23.002 6.765 31.083

5. Muara Bulian

4.250 48.720 5.185 58.155

6. Bajubang

56 21.948 6.040 28.080

7. Maro Sebo Ilir

1.128 12.492 25 13.645

II - 13

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

8. Pemayung

3.700 28.427 58.540 90.487

Jumlah 17.966 304.746 96.901 419.613

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

Tabel 2.8. Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Kecamatan dan Penggunaanya di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013

Kecamatan Pekarangan

Tegalan/Kebun

Padang Rumput

Tambak Kolam/ Empan

g

Tak diusahakan

Ditanami Pohon/ Hutan Rakyat

Hutan Negara

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Mersam - 3.063 30 - - 568 700 -

2. Maro Sebo Ulu

- 29.000 - - - 950 - -

3. Batin XXIV - 3.175 360 - - 450 12.164 -

4. Muara Tembesi

- 260 304 - - 80 9.513 -

5. Muara Bulian

- 14.000 610 - - 795 8.250 -

6. Bajubang - 400 4 - - - - -

7. Maro Sebo Ilir

- 20 11 - - 89 - -

8. Pemayung - 3.095 19 - - 1.480 330 -

Jumlah - 53.013 1.338 - - 4.412 30.957 -

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

Tabel 2.9. Luas Panen, Produksi dan rata-rata Produksi Padi Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.

Kecamatan Luas Panen (Ha)

Produksi (Ton)

Rata-rata Produksi Kw/Ha

(1) (2) (3) (4)

1.

Mersam 1.634 8.250 50,21

2.

Maro Sebo Ulu 1.410 7.211 51,14

3.

Batin XXIV 210 892 42,48

4.

Muara Tembesi 1.055 5.453 51,69

5.

Muara Bulian 1.350 6.803 50,39

6 Bajubang 374 1.183 31,63

II - 14

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

.7.

Maro Sebo Ilir 1.024 4.805 46,92

8.

Pemayung 793 3.939 49,67

Jumlah 7.850 38.491 49,03

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

2.3.2. Perkebunan

Di Kabupaten Batang Hari sebagian lahan pertanian digunakan untuk

lahan perkebunan yang luasnya mencapai 198.051 hektar. Areal

perkebunan lebih banyak digunakan untuk perkebunan karet, dan

kelapa sawit. Luas areal perkebunan karet pada tahun 2013 adalah

112.981 hektar, bertambah sebesar 436 hektar dibandingkan tahun

2012 atau meningkat sebesar 0,39%. Sementara itu luas areal

perkebunan kelapa sawit meningkat 6,65% yaitu dari 78.621,04

hektar pada tahun 2012 menjadi 83.848,44 hektar pada tahun

2013.komoditas karet dan kelapa sawit mengalami peningkatan

produksi masing-masing sebesar 4,00 dan 31,56 persen dibandingkan

tahun 2012. Sementara itu komiditas lain mengalami penurunan

produksi antara lain kelapa dalam (12,225, kelapa hibrida 14,56%,

lada 10,53%, aren 2,86%, dan kakao 13,79%. Sedangkan total

produksi komoditas kopi, kapuk, kemiri dan pinang tidak berbeda

dengan tahun sebelumnya. Luas tanaman, produksi, rata-rata

produksi dan jumlah petani tanaman perkebunan dapat dilihat pada

Tabel 2.10 dan luas perkebunan menurut jenis tanaman per

kecamatan disajikan pada Tabel 2.11.

Tabel 2.10.Luas Tanaman, produksi, Rata-rata Produksi dan Jumlah Petani Tanaman Perkebunan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.

Jenis Tanaman Luas Tanaman (Ha)

Produksi (Ton)

Rata-rata Produksi (kg/Ha)

Jumlah Petani

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Karet 112.981 71.801 941 38.820

2. Kelapa dalam 521 395 1.015 1.561

II - 15

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

3. Kelapa Hibrida 174 88 739 665

4. Kelapa Sawit 83.848,44 254.584 3.817 15.547

5. Kopi 169 57 640 536

6. Kapuk 138 14 737 290

7. Lada 74 34 773 223

8. Cengkeh - - - -

9. Tebu - - - -

10.

Aren 63 34 739 110

11.

Kakao 136 75 943 656

12.

Jambu Mete - - - -

13.

Nilam - - - -

14.

Kemiri 19 8 667 83

15.

Pinang 37 15 517 223

Jumlah 198.160 327.105 11.528 58.714

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

Tabel 2.11.Luas Perkebunan Menurut Jenis Tanaman per Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.

Jenis Tanaman

Kecamatan

Mersam Maro Sebo Ulu

Batin XXIV

Muara Tembes

i

Muara Bulian

Bajubang Maro Sebo Ilir

Pemayung

Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. Karet 7.971 12.027 30.198 12.081 13.056 22.777 5.665 9.206 112.981

2. Kelapa dalam

48 75 123 52 99 47 26 42 512

3. Kelapa Hibrida

21 30 30 10 19 25 10 29 174

4. Kelapa Sawit

16.107 13.711,26

15.082 2.323 3.440 19.743,57 9.879 3.562,61 83.848,44

5. Kopi 8 10 43 23 - 77 - 8 169

6. Kapuk 8 12 18 - - - - - 38

7. Lada - 39 - 28 5 22 - - 74

8. Cengkeh

- - - - - - - - -

9. Tebu - - - - - - - - -

10.

Aren 3 19 - 3 17 - - 21 63

11.

Kakao 12 5 28 10 55 - - 26 136

12.

Jambu Mete

- - - - - - - - -

13.

Nilam - - - - - - - - -

14.

Kemiri - - 4 6 1 5 - 3 19

15 Pinang - 14 - 19 - - - 4 37

II - 16

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

.

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

2.3.3. Kehutanan

Menurut fungsinya hutan dibagi menjadi hutan lindung, hutan

produksi dan hutan konservasi (hutan suaka alam dan hutan

pelestarian alam), sampai dengan tahun 2013 luas hutan konservasi

adalah sebesar 51,156,10 hektar atau 21,40% dari total luas hutan

keseluruhan (239,05 ribu hektar). Sementara itu total luas hutan

produksi pada tahun 2013 mencapai 187,87 ribu hektar yang terdiri

dari 58,5 ribu hektar hutan produksi terbatas dan 129,32 ribu hektar

hutan produksi tetap.

Selama periode tahun 2012-2013 produksi kayu bulat mengalami

penurunan dari 7.453 meter kubik pada tahun 2012 menjadi

4.525,26 meter kubik pada tahun 2013. Pada periode yang sama

produksi kayu gergajian mengalami peningkatan sebesar 17,55%.

Luas kawasan hutan berdasarkan fungsi hutan disajikan pada Tabel

2.12.

Tabel 2.12.Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Fungsi Hutan Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013

Kecamatan Hutan Lindun

g

Suaka Alam dan Pelestaria

n Alam

Hutan Produksi Jumlah Luas

HutanTerbata

sTetap Dapat

dikonversi

1.

Mersam - - 9.322,26

29.556,40

- 38.878,66

2.

Maro sebo Ulu - 31.669,65 - 11.151,82

- 42.821,00

- TWA Bukit Sari

288,61

- TNBD 31.381,04

3.

Batin XXIV - 5.802,80 - 19.857,34

- 25.660,14

- Durian Luncuk

41,29

- Tahura STS 2.125,12

- TNBD 3.636,39

4.

Muara Tembesi

- 744,43 9.322,26

53,59 - 10.120,28

II - 17

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

- Tahura STS 744,43

5.

Muara Bulian - 2.428,48 - - 2428,48

- Tahura STS 2.428,48

6.

Bajubang - 10.510,74 39411,09

11.000,24

- 60.922,07

- Tahura STS 10.510,74

7.

Maro sebo Ilir - - 6,49 2.358,32 - 2.364,81

8.

Pemayung - - 413,72 55.342,86

- 55.829,58

Jumlah - 51.156,10 58475,82

129.320,57

- 239.025,49

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

2.3.4. Peternakan

Ternak besar di Kabupaten Batang Hari terdiri dari sapi dan kerbau.

Populasi besar ternak menurut jenisnya terdiri dari 7.126 ekor sapi

dan 7.077 ekor kerbau. Ternak kecil terdiri dari kambing, domba dan

babi. Populasi kambing pada tahun 2013 meningkat sebesar 4,97%

dengan populasi kambing sebesar 17.625 ekor dibandingkan pada

tahun 2012, sedangkan populasi domba mengalami peningkatan

sebesar 4,06% dengan populasi sebesar 10.502 ekor dibandingkan

pada tahun 2012.

Populasi unggas di Kabupaten Batang Hari yang terdiri dari ayam

kampung, ayam pedaging dan itik pada tahun 2013 mengalami

peningkatan masing-masing sebesar 14,56%, 2,36% dan 3,01%

dibandingkan pada tahun 2012. Selama tahun 2013 Kabupaten

Batang Hari jumlah pemotongan ternak besar mengalami

peningkatan bila dibandingkan tahun 2012. Pemotongan sapi

meningkat sebesar 31,21% sedangkan jumlah pemotongan kerbau

meningkat sebesar 4,65% dibandingkan pada tahun sebelumnya.

populasi ternak besar dan ternak kecil menurut jenis ternak Tabel

2.13, Populasi unggas menurut jenisnya Tabel 2.14, Pemotongan

ternak besar dan ternak kecil Tabel 2.15, Produksi daging ternak

II - 18

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

besar dan ternak kecil Tabel 2.16 dan Produksi daging ternak unggas

dapat dilihat pada Tabel 2.17.

Tabel 2.13.Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil Menurut Jenis Ternak per Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.

Kecamatan Jenis Ternak (ekor)

Sapi Kerbau Kambing Domba Babi(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

Mersam 801 2.218 1.669 1.863 -

2.

Maro Sebo Ulu 318 2.408 2.182 1.503 -

3.

Batin XXIV 418 441 2.080 1.859 -

4.

Muara Tembesi

1.025 710 3.214 1.456 -

5.

Muara Bulian 1.369 689 2.428 1.757 -

6.

Bajubang 607 37 1.485 543 -

7.

Maro Sebo Ilir 648 293 1.444 449 -

8.

Pemayung 1.940 281 3.123 1.072 -

Jumlah 7.126 7.077 17.625 10.502 -

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

Tabel 2.14.Populasi Unggas Menurut Jenisnya per Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.

Kecamatan Jenis Ternak (ekor)

Ayam Kampung

Ayam Petelur

Ayam Pedaging

Itik

(1) (2) (3) (4) (5)

1.

Mersam 103.779 - 264.894 5.971

2.

Maro Sebo Ulu 142.875 - 324.279 5.934

II - 19

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

3.

Batin XXIV 69.906 - 271.304 1.452

4.

Muara Tembesi 320.899 - 473.770 1.569

5.

Muara Bulian 193.679 - 1.247.892 5.997

6.

Bajubang 122.593 - 715.410 2.369

7.

Maro Sebo Ilir 81.907 - 232.130 2.814

8.

Pemayung 96.091 - 755.343 3.551

Jumlah 1.131.729 - 4.285.022 29.657

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

Tabel 2.15.Pemotongan Ternak Besar dan Ternak Kecil Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013

Kecamatan Jenis Ternak (ekor)

Sapi Kerbau Kambing Domba Babi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

Mersam 190 111 284 152 -

2.

Maro Sebo Ulu 182 103 240 152 -

3.

Batin XXIV 253 175 319 143 -

4.

Muara Tembesi

374 296 394 270 -

5.

Muara Bulian 757 678 504 434 -

6.

Bajubang 236 158 356 155 -

7.

Maro Sebo Ilir 162 81 243 125 -

8.

Pemayung 230 152 267 148 -

Jumlah 2.384 1.754 2.607 1.579 -

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

II - 20

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

Tabel 2.16.Produksi Daging Ternak Besar dan Ternak Kecil Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.

Kecamatan Jenis Ternak (ekor)

Sapi Kerbau Kambing Domba Babi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

Mersam 42.082,00 18.064,85 3.549,76 1.679,17 -

2.

Maro Sebo Ulu 40.530,57 17.241,85 3.038,60 1.679,17 -

3.

Batin XXIV 56.044,68 28.763,85 966,56 1.579,99 -

4.

Muara Tembesi 82.861,92 48.680,45 4.754,16 2.979,53 -

5.

Muara Bulian 167.746,21 111.557,65 5.979,56 4.753,75 -

6.

Bajubang 52.276,98 25.965,65 4.341,98 1.712,23 -

7.

Maro Sebo Ilir 35.876,36 13.456,05 3.072,02 1.381,63 -

8.

Pemayung 50.947,20 24.978,05 3.339,34 1.635,11 -

Jumlah 528.365,92 288.708,40 29.041,98 17.400,58 -

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.

Tabel 2.17.Produksi Daging Ternak Unggas Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.

Kecamatan Jenis Ternak (ekor)

Ayam Kampung

Ayam Petelur

Ayam Pedaging

Itik Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1.

Mersam 21.596,78 - 68.880 610,88 91.087,66

2.

Maro Sebo Ulu

27.703,23 - 68.465 565,99 96.734,22

3.

Batin XXIV 26.821,39 - 58.505 217,64 85.544,03

4.

Muara Tembesi

54.493,50 - 67.243 222,86 121.959,36

5.

Muara Bulian 77.782,69 - 141.983 550,85 220.316,54

6.

Bajubang 36.834,07 - 90.371 328,40 127.533,47

7.

Maro Sebo Ilir 27.179,82 - 55.683 324,65 83.187,47

8.

Pemayung 37.669,89 - 98.760 394,25 136.824,14

Jumlah 310.081,37 - 649.890 3.215,52

963.186,89

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.

II - 21

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

2.4 Kependudukan

Tujuan utama pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan

rakyat. Sasaran ini tidak mungkin tercapai apabila pemerintah tidak

dapat memecahkan masalah kependudukan. Seperti besarnya jumlah

penduduk serta tidak meratanya penyebaran penduduk di Indonesia.

Berbagai usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang

tinggi telah dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai program

seperti program Keluarga Berencana (KB) yang dimuali awal 1970-an.

Jumlah Penduduk di Kabupaten Batang Hari pada Tahun 2013 adalah

sebanyak 258.016 jiwa sedangkan pada tahun 2012 sebnyak 252.731

jiwa. Jumlah penduduk tertinggi adalah di Kecamatan Muara Bulian,

sedangkan yang terendah adalah di Kecamatan Maro Sebo Ilir.

Rasio jenis kelamin (laki-laki dibandingkan dengan perempuan)

penduduk Kabupaten Batang Hari pada Tahun 2013 adalah 104

(diatas 100) ini berarti, jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten

Batang Hari lebih banyak dari pada penduduk perempuan, yang

dapat dilihat pada Tabel 2.20 jumlah penduduk yang begitu besar dan

terus bertambah setiap tahun tersebut tidak diimbangi dengan

pemerataan penyebaran penduduk. Kecamatan Muara Bulian yang

wilayahnya hanya 7,2% dihuni sebanyak 22,91 persen dari seluruh

jumlah penduduk Kabupaten Batang Hari. Kecamatan Bajubang

memiliki luas terbesar hanya dihuni 14,87% penduduk Kabupaten

Batang Hari. Yang dapat dilihat pada Tabel 2.18.

II - 22

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

Tabel 2.18.Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013

Kecamatan Luas Penduduk Kepadatan

(orang/Km2)Km % Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Mersam 801,90 13,81 27.420 10,63 34

2. Maro Sebo

Ulu

906,33 15,61 31.648 12,27 35

3. Batin XXIV 904,14 15,58 27.024 10,47 30

4. Muara

Tembesi

419,77 7,23 29.344 11,37 70

5. Muara Bulian 417,97 7,20 59.104 22,91 141

6. Bajubang 1.203,51 20,73 38.356 14,87 32

7. Muara Sebo

Ilir

129,06 2,22 14.102 5,47 109

8. Pemayung 1.022,15 17,61 31.018 12,02 30

Jumlah 5.804,83 100,00 258.016 100,00 43

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

Tabel 2.19.Jumlah Penduduk dan Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk pertahun 2000, 2010 dan 2011 di Kabupaten Batang Hari

Kecamatan Jumlah Penduduk (orang) Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk

Pertahun (%)

2000 2010 2011 2000-2010 2010-2011

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Mersam 22.102 26.396 268.962 1,79 1,89

2. Maro Sebo Ulu

22.288 29.305 30.147 0,77 2,87

3. Batin XXIV 20.334 25.423 26.042 2,26 2,43

4. Muara Tembesi

20.517 27.233 28.043 2,87 2,97

5. Muara Bulian

41.883 55.132 56.740 2,79 2,92

6. Bajubang 25.861 35.249 36.439 3,14 3,38

7. Maro Sebo 10.609 12.946 13.233 2,01 2,22

II - 23

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

Ilir

8. Pemayung 28.133 29.650 29.843 0,53 0,65

Jumlah 191.727 241.334 247.383 2,33 2,51

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

Tabel 2.20.Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabuaten Batang Hari Pada Tahun 2013

Kecamatan Penduduk (orang) Rasio Jenis KelaminLaki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)1. Mersam 13.808 13.612 27.420 1012. Maro Sebo Ulu 15.901 15.747 31.648 1013. Batin XXIV 13.954 13.070 27.024 1074. Muara Tembesi 14.746 14.598 29.344 1015. Muara Bulian 29.983 29.121 59.104 1036. Bajubang 20.232 18.124 38.356 1127. Maro Sebo Ilir 7.398 6.704 14.102 1108. Pemayung 15.708 15.310 31.018 103

Jumlah 131.730 126.286 258.016 104

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013

2.5 Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan modal bergeraknya roda pembangunan.

Jumlah dan komposisi tenaga kerja terus mengalami perubahan

seiring dengan berlangsungnya proses demografi bagian dari tenaga

kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi yang dapat disebut dengan

amgkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) merupakan

ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap

100 penduduk usia kerja. TPAK Kabupaten Banatang Hari Pada Tahun

2011 adalah sebesar 69,26%.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan ukuran yang

menggambarkan jumlah pencari kerja untuk setiap 100 orang

angkatan kerja. TPT Kabupaten Batang Hari pada tahun 2011 adalah

sebesar 4,56%. Angka ini belum mengalami perubahan yang

signifikan dibandingkan dengan angka Tahun sebelumnya (4,55%). Ini

II - 24

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

berarti upaya menurunkan tingkat pengangguran melalui

pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang masih perlu

ditingkatkan. Pembangunan yang dilaksanakan harus dapat

menggerakkan sektor riil sehingga mampu menyerap lebih banyak

tenaga kerja.

2.6 Pendidikan

Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan

sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pada

tahun ajaran 2013/2014 di tingkat Sekolah Dasar (SD) jumlah sekolah

bertambah 2 unit sekolah dibandingkan pada tahun ajaran 2012/2013

jumlah murid meningkat, sementara jumlah guru menurun

dibandingkan tahun ajaran sebelumnya.

Apabila melihat struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

yang ditamatkan di Kabupaten Batang Hari, dimana penduduk

dengan tingkat pendidikan tertinggi berada di tingkat pendidikan SD

kebawah dengan laki-laki sebanyak 2.130 orang dan perembpuan

sebanyak 1.138 orang dengan rasio jenis kelamin 187. Struktur

penduduk Kabupaten Batang Hari dapat dilihat pada Tabel 2.21.

Tabel 2.21.Struktur Penduduk Kabupaten Batang Hari Menurut Tingkat Pendidikan yang di Tamatkan Pada Tahun 2013.

Tingkat Pendidikan

Yang di Tamatkan

Laki - Laki Perempuan Rasio Jenis

Kelamin

SD Ke Bawah 2.130 1.138 187

SLTP 804 448 179

Jasa SLTA ke Atas 1.189 1.148 104

Jumlah 4.123 2.734 151

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari

Tahun 2013

II - 25

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

2.7 Kondisi Ekonomi

PDRB (Produk Domestik Regioanal Bruto) merupakan salah satu

indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran

rakyat. Perhitungan PDRB pada tiap tahun selalu mengalami

perbaikan. Pada tahun 2013 total nilai PDRB atas dasar harga berlaku

di Kabupaten Batang Hari adalah Rp 6.049032,59 (Juta Rupiah),

sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada Tahun 2013 sebesar

Rp 1.472.596,68 (Juta Rupiah). Peranan sektoral dalam pembentukan

PDRB Kabupaten Batang Hari cukup bervariasi, sektor yang memiliki

peran yang sangat besar adalah sektor pertanian yaitu sebesar

22,56%. Sektor lain yang juga berperan selain sektor pertanian

adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 22,03% serta

jasa-jasa sebesar 19,71%.

Laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah menunjukkan tingkat

pencapaian kinerja ekonomi makro dimana perkembangan sembilan

struktur ekonomi akan dapat diamati. Laju pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013 adalah sebesar 6,84% atau

melambat dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 7,11%. Produk

domestik regional bruto atas dasar harga berlaku disajikan pada

Tabel 2.22.

Tabel 2.22.Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) di Kabupaten Batang Hari Tahun 2011-2013.

Lapangan Usaha 2011 2012 2013

1.

Pertanian 1.128.669,48 1.239.525,11

1.364.744,73

a. Tanaman Bahan Makanan 239.258,18 269.495,03 289.872,98

b. Tanaman Perkebunan 604.362,40 650.810,33 723.712,36

c. Peternakan 93.832,06 107.644,27 120.321,78

d. Kehutanan 102.214,31 112.708,36 123.314,14

e. Perikanan 89.002,09 98.867,11 107.523,47

2.

Pertambangan dan penggalian 512.309,85 584.017,64 636.527,31

3.

Industri Pengolahan 626.342,63 701.668,41 789.325,31

II - 26

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

4.

Listrik, gas dan air bersih 10.207,41 11.470,80 12.670,64

5.

Bangunan 219.458,08 253.617,62 299.899,18

6.

Perdagangan, Hotel dan Restoran

981.569,92 1.142.119,82

1.332.352,94

7.

Pengangkutan dan Komunikasi 226.334,84 256.288,99 286.860,69

8.

Keuangan, persewaan dan Jasa Perusahaan

102.284,00 118.600,37 134.578,11

9.

Jasa-jasa 894.456,44 1.027.887,46

1.192.073,81

Produk Domestik Regional Bruto

4.701.632,66

5.335.196,22

6.049.032,59

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.

Tabel 2.23.Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2011-2013.

Lapangan Usaha 2011 2012 2013

1.

Pertanian 392.250,10 408.591,73 429.505,10

a. Tanaman Bahan Makanan 93.912,23 97.743,85 102.156,77

b. Tanaman Perkebunan 207.598,51 215.570,29 227.876,13

c. Peternakan 35.697,48 37.557,32 39.216,17

d. Kehutanan 30.593,94 32.001,26 33.329,85

e. Perikanan 24.717,93 25.719,01 26.926,18

2.

Pertambangan dan penggalian 97.059,77 107.142,44 109.336,34

3.

Industri Pengolahan 154.197,56 162.678,69 173.070,24

4.

Listrik, gas dan air bersih 2.268,03 2.405,92 2.577,06

5.

Bangunan 48.031,32 51.700,91 58.401,32

6.

Perdagangan, Hotel dan Restoran

305.888,61 333.596,19 362.987,50

7.

Pengangkutan dan Komunikasi 39.040,20 41.973,75 44.650,68

8 Keuangan, persewaan dan Jasa 31.217,45 34.080,85 36.846,05

II - 27

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

. Perusahaan9.

Jasa-jasa 216.339,15 235.844,04 255.222,39

Produk Domestik Regional Bturo

1.286.562,19

1.378.014,51

1.472.596,68

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.

2.8 Transportasi dan Telekomunikasi

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk

memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang

berkualitas akan meningkatkan usaha pembangunan khususnya

dalam upaya memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar

lalu lintas barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain.

Panjang jalan di Kabupaten Batang Hari pada Tahun 2013 adalah

852,363 Km, dengan panjang jalan yang telah diaspal sebesar

61,74%, meningkat 1,32% dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Lalu lintas surat melalui kantor pos Muara Bulian pada tahun 2013

meliputi: surat dikirim sebanyak 2.130 buah, dan diterima 4.288

buah, wesel pos dikirim 7.800 buah dengan nilai 11.058.834.000

rupiah dan dibayarkan 11.621 buah dengan nilai 11.697.601.000

rupuah. Panjang jalan menurut kecamatan dan jenis permukaan jalan

(km) Tabel 2.24 dan panjang jalan menurut kecamatan dan kondisi

jalan (km) dapat dilihat pada Tabel 2.25.

Tabel 2.24.Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan Jalan (Km) di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.

Kecamatan Aspal Kerikil Tanah Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)1. Mersam 68.986 0 50.650 119.6362. Maro Sebo Ulu 38.615 18.695 19.275 76.5853. Batin XXIV 83.903 5.000 32.000 120.9034. Muara Tembesi 29.470 10.245 23.700 63.4155. Muara Bulian 116.647 15.900 49.775 182.3226. Bajubang 93.080 15.400 15.225 123.705

II - 28

Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014

laporan pendahuluan

7. Maro Sebo Ilir 33.400 0 49.225 82.6258. Pemayung 62.172 14.300 6.700 83.172

Jumlah 526.273 79.540 246.550 852.363

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang Hari Tahun 2103

Tabel 2.25.Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan (Km) di Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.

Kecamatan Baik Sedang Rusak Rusak Berat

Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Mersam 29,74 5,10 20,20 13,95 68,992. Maro Sebo Ulu 1,65 - - 36,97 38,623. Batin XXIV 53,29 6,10 3,50 20,99 83,914. Muara Tembesi 23,79 2,50 - 3,18 29,475. Muara Bulian 70,47 23,35 0,76 22,07 116,656. Bajubang 49,08 12,35 - 31,65 93,087. Maro Sebo Ilir 4,50 - 15,50 13,40 33,408. Pemayung 8,25 2,50 2,60 48,76 62,11

Jumlah 240,77 51,93 42,56 190,97 526,23

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang Hari Tahun 2103

II - 29