2. GAMBARAN UMUM WILAYAH-edit.docx
-
Upload
ariief-rahman-gravitasi -
Category
Documents
-
view
284 -
download
4
Transcript of 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH-edit.docx
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
KABUPATEN BATANGHARI
2.1 Keadaan Geografis
2.1.1. Letak Wilayah dan Topografi
Kabupaten Batang Hari secara yuridis dibentuk berdasarkan Undang-
undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah. Secara
geografis Kabupaten Batang Hari memiliki luas daerah + 5.084,83
Km2 yang terletak dibagian timur Provinsi Jambi antara 1015 Lintang
Selatan sampai dengan 202 Lintang Selatan dan diantara 1020 30
Bujur Timur sampai dengan 1040 30 Bujur Timur, yang beriklim tropis
dengan tingkat elevasi sebagian besar terdiri dari dataran rendah
dengan ketinggian 11-100 meter diatas permukaan laut (sebesar
92,67%) sedangkan 7,33% lainnya berada pada ketinggian 101-500
meter diatas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Batang Hari selain
terdiri dari wilayah dataran rendah topografi Kabupaten Batang Hari
juga terdiri dari rawa serta dialiri oleh Sungai Batanghari.
Sedangkan secara administratif Kabupaten Batang Hari dibagi
menjadi 8 (delapan) Kecamatan dan 113 Kelurahan/Desa dengan
perincian sebagai berikut :
1. Muara Tembesi Ibukota di Muara Tembesi, terdiri dari 11 Desa dan
2 Kelurahan.
2. Batin XXIV Ibukota di Muara Jangga, terdiri dari 14 Desa dan 2
Kelurahan.
3. Muara Bulian Ibukota di Muara Bulian, Terdiri dari 15 Desa dan 5
Kelurahan.
4. Bajubang Ibukota di Bajubang terdiri dari 8 Desa dan 1 Kelurahan.
II - 1
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
5. Maro Sebo Ilir Ibukota Terusan, terdiri dari 7 Desa dan 1
Kelurahan.
6. Pemayung Ibukota di Jembatan Mas, terdiri dari 17 Desa dan 1
Kelurahan.
7. Mersam Ibukota di Kembang Peseban, terdiri dari 15 Desa dan 1
Kelurahan.
8. Maro Sebo Ulu Ibukota di Sungai Rengas, terdiri dari 13 Desa dan
1 Kelurahan.
Adapun Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut
Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2014 dapat dilihat
pada Tabel 2.1 dan Batas wilayah kecamatan Tabel 2.2 serta
Klasifikasi ketinggian wilayah disajikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.1.Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut
Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
Kecamatan Luas(Km2)
Luas Kecamatan(%)
Banyaknya Desa/Kelurahan
(1) (2) (3) (4)
1. Mersam 801,90 13,82 16
2. Maro Sebo Ulu 906,33 15,61 14
3. Batin XXIV 904,14 15,58 16
4. Muara Tembesi
419,77 7,23 13
5. Muara Bulian 417,97 7,20 20
6. Bajubang 1.203,51 20,73 9
7. Maro Sebo Ilir 129,06 2,22 7
8. Pemayung 1.022,15 17,61 18
Jumlah 5.804,83 100,00 113
Sumber : Batang Hari Dalam Angka Tahun 2014
Batas-batas wilayah Kabupaten Batang Hari adalah sebagai berikut :
- Utara : Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
- Timur: Kabupaten Muaro Jambi
II - 2
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
- Selatan : Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Sarolangun
dan Kabupaten Muaro Jambi
- Barat : Kabupaten Tebo.
II - 3
laporan pendahuluan
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Batang Hari
Sumber : Bappeda Kab. Batang Hari tahun 2013
II - 4
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
Jarak Ibukota Kabupaten dengan Ibukota Kabupaten/Kota lain dalam
Provinsi Jambi adalah :
1. Muara Bulian - Jambi : 65 Km
2. Muara Bulian - Sengeti : 87 Km
3. Muara Bulian - Sarolangun : 111 Km
4. Muara Bulian - Muara Tebo : 144 Km
5. Muara Bulian - Kuala Tungkal : 190
Km
6. Muara Bulian - Muara Sabak : 194
Km
7. Muara Bulian - Muara Bungo : 228
Km
8. Muara Bulian - Bangko : 266 Km
9. Muara Bulian - Sungai Penuh : 353
Km
Tabel 2.2. Batas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Batang Hari
Tahun 2014
Kecamatan Batas Wilayah(1) (2) (3)
1. Mersam Utara : Kabupaten Tanjung Jabung BaratSelatan : Kecamatan Batin XXIVTimur : Kecamatan Pemayung dan Muara TembesiBarat : Kecamatan Maro Sebo Ulu
2. Maro Sebo Ulu Utara : Kabupaten TeboSelatan : Kecamatan Batin XXIV dan Kabupaten
SarolangunTimur : Kecamatan Mersam dan Batin XXIVBarat : Kabupaten Tebo
3. Batin XXIV Utara : Kecamatan Mersam dan Maro Sebo UluSelatan : Kabupaten SarolangunTimur : Kecamatan Muara Tembesi dan Bajubang Barat : Kecamatan Maro Sebo Ulu
4. Muara Tembesi Utara : Kecamatan PemayungSelatan : KecamatanBatin XXIVTimur : Kecamatan Muara Bulian dan Maro Sebo ilirBarat : Kecamatan Mersam dan Batin XXIV
5. Muara Bulian Utara : Kecamatan Pemayung dan Maro Sebo IlirSelatan : Kecamatan BajubangTimur : Kecamatan Pemayung dan Kecamatan
BajubangBarat : Kecamatan Muara Tembesi
6. Bajubang Utara : Kecamatan Muara Bulian dan Pemayung
II - 5
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
Selatan : Provinsi Sumatera SelatanTimur : Kabupaten Muaro JambiBarat : Kabupaten sarolangun dan batin XXIV
7. Maro Sebo Ilir Utara : Kecamatan PemayungSelatan : Kecamatan Muara BulianTimur : Kecamatan PemayungBarat : Kecamatan Muara Tembesi
8. Pemayung Utara : Kabupaten Tanjung Jabung BaratSelatan : Kecamatan Muara BulianTimur : Kabupaten Muaro JambiBarat : Kecamatan Mersam dan Maro Sebo Ilir
Sumber : Batang Hari Dalam Angka 2014
Tabel 2.3. Klasifikasi Ketinggian di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun
2014
KecamatanTinggi DPL (diatas Permukaan
Laut)(m)
1. Mersam 672. Maro sebo ulu 763. Batin XXIV 574. Muara Tembesi 455. Muara Bulian 386. Bajubang 517. Maro Sebo Ilir 488. Pemayung 28
Sumber : Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Batang Hari, 2014
2.1.2. Curah Hujan dan Keadaan Angin
Curah Hujan disuatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan
iklim, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Rata-
rata hujan selama tahun 2013 berkisar antara 75 mm sampai 330
mm. Sedangkan banyaknya hari hujan berkisar 3 hari sampai 16 hari
setiap bulan pada tahun 2013. Faktor kecepatan angin antara lain
dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara. Pada tahun 2013
kecepatan angin berkisar 1,31 sampai 2,42 Km/jam.
Kabupaten Batang Hari sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi
Jambi yang tekenal dengan Iklim Tropis dan kaya akan sumber daya
alam dan keanekaragaman hayati, tidak luput juga terdapat
kerentanan perubahan iklim. Gejala perubahan iklim yang terjadi
II - 6
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
dapat berupa kenaikan temperatur, perubahan intensitas dan lama
penyinaran dan periode hujan, pergeseran musim kemarau/hujan
serta kenaikan muka air laut yang dapat mengancam daya dukung
lingkungan dan kegiatan seluruh sektor pembangunan. Rata-rata
jumlah hujan, curah hujan dan lamanya penyinaran matahari
disajikan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Rata-rata Jumlah Hujan, Curah Hujan dan Lamanya Penyinaran Matahari Setiap Bulan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.
BulanJumlah Hujan Curah Hujan
Lamanya Penyinaran Matahari
(1) (2) (3) (4)1. Januari 13 330 15,12. Februari 11 188 34,43. Maret 10 267 48,14. April 11 111 36,95. Mei 11 206 44,36. Juni 3 78 44,47. Juli 9 86 38,48. Agustus 7 75 54,19. September 11 271 49,210. Oktober 11 302 45,511. November 12 277 46,812. Desember 16 229 37,5
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun klimatologi Jambi
Tahun 2013
2.1.3. Suhu dan Kelembaban Udara.
Suhu udara disuatu tempat ditentukan oleh tinggi randahnya tempat
tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun
2013 suhu udara rata-rata di Kabupaten Batang Hari berkisar antara
26,20 C sampai dengan 27,30 C suhu udara maksimum terjadi pada
bulan April dan Juni yaitu sebesar 27,3 0 C sedangkan suhu udara
minimum terjadi pada bulan Desember sebesar 26,20 C. Kelembaban
udara pada Tahun 2013 di Kabupaten Batang Hari relatif tinggi rata-
rata berkisar antara 83 sampai 89% (Persen). Data suhu dan
kelembaban udara di Kabupaten Batang Hari pada tahun 2013 dapat
II - 7
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
dilihat pada Tabel 2.5, dan rata-rata tekanan udara dan kecepatan
angin pada Tabel 2.6.
Tabel 2.5. Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan Pada Stasiun klimatologi Jambi Tahun 2013.
BulanSuhu Udara (0C) Kelembaban (%)
Minimum
Maksimum
Rata-rata
Minimum
Maksimum
Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Januari 24,1 31,2 26,7 - - 872. Februari 23,9 30,9 26,6 - - 863. Maret 24,0 32,0 27,0 - - 864. April 24,4 32,6 27,3 - - 865. Mei 23,9 32,7 27,1 - - 876. Juni 23,5 33,3 27,3 - - 847. Juli 23,0 31,7 26,3 - - 868. Agustus 22,6 32,0 26,5 - - 839. September 22,9 32,1 26,7 - - 8310. Oktober
23,7 31,5 26,6 - - 86
11. November
23,4 31,5 26,7 - - 86
12. Desember
23,6 30,5 26,2 - - 89
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Jambi Tahun 2013
Tabel 2.6. Rata-rata Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Setiap Bulan Pada Stasiun Klimatologi Jambi Tahun 2013.
BulanTekanan Udara Kecepatan Angin
Minimum
Maksimum
Rata-rata
Minimum
Maksimum
Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.Januari
1.005,3 1.010,11.008,
2- - 2,26
2.Februari
1.004,5 1.009,71.003,
6- - 2,42
II - 8
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
3.Maret
1.005,6 1.108,91.004,
1- - 2,02
4.April
1.004,6 1.008,41.004,
5- - 1,47
5.Mei
1.005,1 1.008,31.006,
7- - 1,32
6.Juni
1.003,3 1.009,01.005,
6- - 1,32
7.Juli
1.005,0 1.008,51.008,
9- - 1,31
8.Agustus
1.005,8 1008.81.007,
6- - 1,81
9.September
1.006,0 1009.21.007,
7- - 1,60
10.Oktober
1.007,2 1.010,01.008,
5- - 1,32
11.November
1.004,7 1.008,21.006,
8- - 1,37
12.Desember
1.004,7 1.009,41.007,
1- - 1,83
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Jambi Tahun 2013.
2.2 Hidrologi dan Jenis Tanah
Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang Hari berada pada daerah
aliran sungai (DAS) Sungai Batang Hari dengan rawa-rawa yang
sepanjang tahun tergenang air. Secara geomorfologis wilayah
Kabupaten Batang Hari merupakan daerah landai yang memiliki
kemiringan berkisar antara 0-8 persen (92,28%).
Kecamatan yang terletak didaerah hulu Sungai Batang Hari
cenderung lebih bergelombang dibandingkan dengan daerah hilirnya.
Daerah bergelombang terdapat di Kecamatan Maro Sebo Ulu,
Kecamatan Batin XXIV, Kecamatan Mersam dan Kecamatan Maro
Sebo Ilir, sedangkan Kecamatan Muara Tembesi, Kecamatan Muara
Biulian, dan Kecamatan Pemayung memiliki kecenderungan topografi
yang cenderung datar/landai dan daerah dengan topografi miring
dalam wilayah Kabupaten Batang Hari bisa dikatakan tidak ada.
II - 9
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
Wilayah Kabupaten Batang Hari dilalui oleh dua sungai besar yaitu
Sungai Batang Tembesi dan sungai Batang Hari serta beberapa
sungai lainnya yang cukup besar termasuk sungai bangko, sungai
kayu aro, sungai rengas, sungai cincin, sungai kejasung, dan sungai
perangkap, selain sungai besar Kabupaten Batang Hari juga memiliki
sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari sungaii
singoan, sungai bernai, sungai mersam, sungai bulian, sungai
kandang sungai aur dan sungai-sungai lainnya.
II - 10
laporan pendahuluan
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
Gambar 2.1. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Batang Hari
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.
II - 11
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
Kondisi geologi dan struktur tanah yang terdapat dalam wilayah
Kabupaten Batang Hari antara lain didominasi oleh Neogin seluas
283.986 Ha dan diikuti endapan seluas 171.662 Ha dan tufa Vulcan
seluas 84.472 Ha. Penyebaran struktur jenis neogin terkonsentrasi di
wilayah Maro Sebo Ulu seluas 74.660 Ha atau 26,29%, sebagian
wilayah Kecamatan Pemayung seluas 53.882 Ha atau 18,95% dan
Kecamatan Mersam seluas 43.353 Ha atau 15,26%. Untuk jenis
endapan tersebar hampir di tiap Kecamatan sedangkan Tufa Vulcan
terkonsentrasi di Kecamatan Batin XXIV seluas 32.247 Ha atau
38,17% dan selebihnya hampir menyebar di semua kecamatan di
Kabupaten Batang Hari.
Struktur tanah di Kabupaten Batang Hari terdiri dari dua jenis tanah,
yaitu tanah aluvial, dan merah-kuning padzolik. Dan jenis tanah
aluvial tersebar di sekitar sungai batang hari dan sungai batang
tembesi.
2.3 Penggunaan Lahan
2.3.1. Pertanian
Indonesia terkenal sebagai negara agraris, ditunjukkan dengan
besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Subsektor
tanaman bahan makanan merupakan salah satu subsektor dalam
sektor pertanian. Sektor ini mecakup tanaman padi (padi sawah dan
ladang), jagung, ubi kayu, kacang tanah dan kedelai.
Luas panen pada tahun 2013 di Kabupaten Batang Hari seluas 7.850
hektar. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012 luas panen
tanaman padi berkurang 127 hektar atau terjadi penurunan 1,59%
(persen). Luas panen tanaman padi sawah mengalami penurunan
sebesar 1,74% dan luas panen tanaman padi ladang naik sebesar
0,92%. Produksi padi pada tahun 2013 sebesar 38.491 ton atau
II - 12
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
terjadi kenaikan 3,50% dibandingkan pada tahun 2012. Produksi padi
sawah juga mengalami kenaikan sebesar 3,24% dari tahun
sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada tanaman padi ladang,
dimana produksinya naik sebesar 11,15 %. Produktivitas tanaman
padi pada tahun 2013 di Kabupaten Batang Hari sebsar 49,03
kuintal/Ha, naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 46,62
kuintal/Ha dengan persentase 5,17%.
Lua panen tanaman jagung pada tahun 2013 adalah 80 hektar,
dibandingkan dengan luas panen tanaman jagung pada tahun 2012
tanaman jagung mengalami penurunan luas panen sebesar 135
hektar atau turun sebesar 62,79 persen. Sementara itu luas panen
kedelai, kacang tanah dan ubi kayu serta ubi jalar menurun masing-
masing sebesar 60,67 persen, 4,76 persen, 39,58 persen dan 55,00
persen dibandingkan pada tahun 2012, berbeda hal nya dengan luas
panen kacang hijau yang relatif sama dan tidak berbeda pada tahun
sebelumnya. Luas lahan sawah dan bukan sawah menurut kecamatan
disajikan pada Tabel 2.7, dan Luas lahan bukan sawah menurut
kecamatan dan penggunaanya pada tabel 2.8.
Tabel 2.7. Luas Lahan sawah dan bukan sawah menurut Kecamatan (Ha) di Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.
KecamatanLahan Sawah
Bukan Lahan SawahJumlah
Lahan Kering Lainnya(1) (2) (3) (4) (5)
1. Mersam
4.475 30.423 9.669 44.567
2. Maro Sebo Ulu
2.586 72.950 2.250 77.786
3. Batin XXIV
455 66.928 8.527 75.810
4. Muara Tembesi
1.216 23.002 6.765 31.083
5. Muara Bulian
4.250 48.720 5.185 58.155
6. Bajubang
56 21.948 6.040 28.080
7. Maro Sebo Ilir
1.128 12.492 25 13.645
II - 13
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
8. Pemayung
3.700 28.427 58.540 90.487
Jumlah 17.966 304.746 96.901 419.613
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
Tabel 2.8. Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Kecamatan dan Penggunaanya di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013
Kecamatan Pekarangan
Tegalan/Kebun
Padang Rumput
Tambak Kolam/ Empan
g
Tak diusahakan
Ditanami Pohon/ Hutan Rakyat
Hutan Negara
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Mersam - 3.063 30 - - 568 700 -
2. Maro Sebo Ulu
- 29.000 - - - 950 - -
3. Batin XXIV - 3.175 360 - - 450 12.164 -
4. Muara Tembesi
- 260 304 - - 80 9.513 -
5. Muara Bulian
- 14.000 610 - - 795 8.250 -
6. Bajubang - 400 4 - - - - -
7. Maro Sebo Ilir
- 20 11 - - 89 - -
8. Pemayung - 3.095 19 - - 1.480 330 -
Jumlah - 53.013 1.338 - - 4.412 30.957 -
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
Tabel 2.9. Luas Panen, Produksi dan rata-rata Produksi Padi Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.
Kecamatan Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Rata-rata Produksi Kw/Ha
(1) (2) (3) (4)
1.
Mersam 1.634 8.250 50,21
2.
Maro Sebo Ulu 1.410 7.211 51,14
3.
Batin XXIV 210 892 42,48
4.
Muara Tembesi 1.055 5.453 51,69
5.
Muara Bulian 1.350 6.803 50,39
6 Bajubang 374 1.183 31,63
II - 14
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
.7.
Maro Sebo Ilir 1.024 4.805 46,92
8.
Pemayung 793 3.939 49,67
Jumlah 7.850 38.491 49,03
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
2.3.2. Perkebunan
Di Kabupaten Batang Hari sebagian lahan pertanian digunakan untuk
lahan perkebunan yang luasnya mencapai 198.051 hektar. Areal
perkebunan lebih banyak digunakan untuk perkebunan karet, dan
kelapa sawit. Luas areal perkebunan karet pada tahun 2013 adalah
112.981 hektar, bertambah sebesar 436 hektar dibandingkan tahun
2012 atau meningkat sebesar 0,39%. Sementara itu luas areal
perkebunan kelapa sawit meningkat 6,65% yaitu dari 78.621,04
hektar pada tahun 2012 menjadi 83.848,44 hektar pada tahun
2013.komoditas karet dan kelapa sawit mengalami peningkatan
produksi masing-masing sebesar 4,00 dan 31,56 persen dibandingkan
tahun 2012. Sementara itu komiditas lain mengalami penurunan
produksi antara lain kelapa dalam (12,225, kelapa hibrida 14,56%,
lada 10,53%, aren 2,86%, dan kakao 13,79%. Sedangkan total
produksi komoditas kopi, kapuk, kemiri dan pinang tidak berbeda
dengan tahun sebelumnya. Luas tanaman, produksi, rata-rata
produksi dan jumlah petani tanaman perkebunan dapat dilihat pada
Tabel 2.10 dan luas perkebunan menurut jenis tanaman per
kecamatan disajikan pada Tabel 2.11.
Tabel 2.10.Luas Tanaman, produksi, Rata-rata Produksi dan Jumlah Petani Tanaman Perkebunan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.
Jenis Tanaman Luas Tanaman (Ha)
Produksi (Ton)
Rata-rata Produksi (kg/Ha)
Jumlah Petani
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Karet 112.981 71.801 941 38.820
2. Kelapa dalam 521 395 1.015 1.561
II - 15
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
3. Kelapa Hibrida 174 88 739 665
4. Kelapa Sawit 83.848,44 254.584 3.817 15.547
5. Kopi 169 57 640 536
6. Kapuk 138 14 737 290
7. Lada 74 34 773 223
8. Cengkeh - - - -
9. Tebu - - - -
10.
Aren 63 34 739 110
11.
Kakao 136 75 943 656
12.
Jambu Mete - - - -
13.
Nilam - - - -
14.
Kemiri 19 8 667 83
15.
Pinang 37 15 517 223
Jumlah 198.160 327.105 11.528 58.714
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
Tabel 2.11.Luas Perkebunan Menurut Jenis Tanaman per Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.
Jenis Tanaman
Kecamatan
Mersam Maro Sebo Ulu
Batin XXIV
Muara Tembes
i
Muara Bulian
Bajubang Maro Sebo Ilir
Pemayung
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Karet 7.971 12.027 30.198 12.081 13.056 22.777 5.665 9.206 112.981
2. Kelapa dalam
48 75 123 52 99 47 26 42 512
3. Kelapa Hibrida
21 30 30 10 19 25 10 29 174
4. Kelapa Sawit
16.107 13.711,26
15.082 2.323 3.440 19.743,57 9.879 3.562,61 83.848,44
5. Kopi 8 10 43 23 - 77 - 8 169
6. Kapuk 8 12 18 - - - - - 38
7. Lada - 39 - 28 5 22 - - 74
8. Cengkeh
- - - - - - - - -
9. Tebu - - - - - - - - -
10.
Aren 3 19 - 3 17 - - 21 63
11.
Kakao 12 5 28 10 55 - - 26 136
12.
Jambu Mete
- - - - - - - - -
13.
Nilam - - - - - - - - -
14.
Kemiri - - 4 6 1 5 - 3 19
15 Pinang - 14 - 19 - - - 4 37
II - 16
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
.
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
2.3.3. Kehutanan
Menurut fungsinya hutan dibagi menjadi hutan lindung, hutan
produksi dan hutan konservasi (hutan suaka alam dan hutan
pelestarian alam), sampai dengan tahun 2013 luas hutan konservasi
adalah sebesar 51,156,10 hektar atau 21,40% dari total luas hutan
keseluruhan (239,05 ribu hektar). Sementara itu total luas hutan
produksi pada tahun 2013 mencapai 187,87 ribu hektar yang terdiri
dari 58,5 ribu hektar hutan produksi terbatas dan 129,32 ribu hektar
hutan produksi tetap.
Selama periode tahun 2012-2013 produksi kayu bulat mengalami
penurunan dari 7.453 meter kubik pada tahun 2012 menjadi
4.525,26 meter kubik pada tahun 2013. Pada periode yang sama
produksi kayu gergajian mengalami peningkatan sebesar 17,55%.
Luas kawasan hutan berdasarkan fungsi hutan disajikan pada Tabel
2.12.
Tabel 2.12.Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Fungsi Hutan Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013
Kecamatan Hutan Lindun
g
Suaka Alam dan Pelestaria
n Alam
Hutan Produksi Jumlah Luas
HutanTerbata
sTetap Dapat
dikonversi
1.
Mersam - - 9.322,26
29.556,40
- 38.878,66
2.
Maro sebo Ulu - 31.669,65 - 11.151,82
- 42.821,00
- TWA Bukit Sari
288,61
- TNBD 31.381,04
3.
Batin XXIV - 5.802,80 - 19.857,34
- 25.660,14
- Durian Luncuk
41,29
- Tahura STS 2.125,12
- TNBD 3.636,39
4.
Muara Tembesi
- 744,43 9.322,26
53,59 - 10.120,28
II - 17
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
- Tahura STS 744,43
5.
Muara Bulian - 2.428,48 - - 2428,48
- Tahura STS 2.428,48
6.
Bajubang - 10.510,74 39411,09
11.000,24
- 60.922,07
- Tahura STS 10.510,74
7.
Maro sebo Ilir - - 6,49 2.358,32 - 2.364,81
8.
Pemayung - - 413,72 55.342,86
- 55.829,58
Jumlah - 51.156,10 58475,82
129.320,57
- 239.025,49
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
2.3.4. Peternakan
Ternak besar di Kabupaten Batang Hari terdiri dari sapi dan kerbau.
Populasi besar ternak menurut jenisnya terdiri dari 7.126 ekor sapi
dan 7.077 ekor kerbau. Ternak kecil terdiri dari kambing, domba dan
babi. Populasi kambing pada tahun 2013 meningkat sebesar 4,97%
dengan populasi kambing sebesar 17.625 ekor dibandingkan pada
tahun 2012, sedangkan populasi domba mengalami peningkatan
sebesar 4,06% dengan populasi sebesar 10.502 ekor dibandingkan
pada tahun 2012.
Populasi unggas di Kabupaten Batang Hari yang terdiri dari ayam
kampung, ayam pedaging dan itik pada tahun 2013 mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 14,56%, 2,36% dan 3,01%
dibandingkan pada tahun 2012. Selama tahun 2013 Kabupaten
Batang Hari jumlah pemotongan ternak besar mengalami
peningkatan bila dibandingkan tahun 2012. Pemotongan sapi
meningkat sebesar 31,21% sedangkan jumlah pemotongan kerbau
meningkat sebesar 4,65% dibandingkan pada tahun sebelumnya.
populasi ternak besar dan ternak kecil menurut jenis ternak Tabel
2.13, Populasi unggas menurut jenisnya Tabel 2.14, Pemotongan
ternak besar dan ternak kecil Tabel 2.15, Produksi daging ternak
II - 18
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
besar dan ternak kecil Tabel 2.16 dan Produksi daging ternak unggas
dapat dilihat pada Tabel 2.17.
Tabel 2.13.Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil Menurut Jenis Ternak per Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.
Kecamatan Jenis Ternak (ekor)
Sapi Kerbau Kambing Domba Babi(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
Mersam 801 2.218 1.669 1.863 -
2.
Maro Sebo Ulu 318 2.408 2.182 1.503 -
3.
Batin XXIV 418 441 2.080 1.859 -
4.
Muara Tembesi
1.025 710 3.214 1.456 -
5.
Muara Bulian 1.369 689 2.428 1.757 -
6.
Bajubang 607 37 1.485 543 -
7.
Maro Sebo Ilir 648 293 1.444 449 -
8.
Pemayung 1.940 281 3.123 1.072 -
Jumlah 7.126 7.077 17.625 10.502 -
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
Tabel 2.14.Populasi Unggas Menurut Jenisnya per Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.
Kecamatan Jenis Ternak (ekor)
Ayam Kampung
Ayam Petelur
Ayam Pedaging
Itik
(1) (2) (3) (4) (5)
1.
Mersam 103.779 - 264.894 5.971
2.
Maro Sebo Ulu 142.875 - 324.279 5.934
II - 19
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
3.
Batin XXIV 69.906 - 271.304 1.452
4.
Muara Tembesi 320.899 - 473.770 1.569
5.
Muara Bulian 193.679 - 1.247.892 5.997
6.
Bajubang 122.593 - 715.410 2.369
7.
Maro Sebo Ilir 81.907 - 232.130 2.814
8.
Pemayung 96.091 - 755.343 3.551
Jumlah 1.131.729 - 4.285.022 29.657
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
Tabel 2.15.Pemotongan Ternak Besar dan Ternak Kecil Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013
Kecamatan Jenis Ternak (ekor)
Sapi Kerbau Kambing Domba Babi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
Mersam 190 111 284 152 -
2.
Maro Sebo Ulu 182 103 240 152 -
3.
Batin XXIV 253 175 319 143 -
4.
Muara Tembesi
374 296 394 270 -
5.
Muara Bulian 757 678 504 434 -
6.
Bajubang 236 158 356 155 -
7.
Maro Sebo Ilir 162 81 243 125 -
8.
Pemayung 230 152 267 148 -
Jumlah 2.384 1.754 2.607 1.579 -
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
II - 20
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
Tabel 2.16.Produksi Daging Ternak Besar dan Ternak Kecil Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.
Kecamatan Jenis Ternak (ekor)
Sapi Kerbau Kambing Domba Babi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
Mersam 42.082,00 18.064,85 3.549,76 1.679,17 -
2.
Maro Sebo Ulu 40.530,57 17.241,85 3.038,60 1.679,17 -
3.
Batin XXIV 56.044,68 28.763,85 966,56 1.579,99 -
4.
Muara Tembesi 82.861,92 48.680,45 4.754,16 2.979,53 -
5.
Muara Bulian 167.746,21 111.557,65 5.979,56 4.753,75 -
6.
Bajubang 52.276,98 25.965,65 4.341,98 1.712,23 -
7.
Maro Sebo Ilir 35.876,36 13.456,05 3.072,02 1.381,63 -
8.
Pemayung 50.947,20 24.978,05 3.339,34 1.635,11 -
Jumlah 528.365,92 288.708,40 29.041,98 17.400,58 -
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.
Tabel 2.17.Produksi Daging Ternak Unggas Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.
Kecamatan Jenis Ternak (ekor)
Ayam Kampung
Ayam Petelur
Ayam Pedaging
Itik Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1.
Mersam 21.596,78 - 68.880 610,88 91.087,66
2.
Maro Sebo Ulu
27.703,23 - 68.465 565,99 96.734,22
3.
Batin XXIV 26.821,39 - 58.505 217,64 85.544,03
4.
Muara Tembesi
54.493,50 - 67.243 222,86 121.959,36
5.
Muara Bulian 77.782,69 - 141.983 550,85 220.316,54
6.
Bajubang 36.834,07 - 90.371 328,40 127.533,47
7.
Maro Sebo Ilir 27.179,82 - 55.683 324,65 83.187,47
8.
Pemayung 37.669,89 - 98.760 394,25 136.824,14
Jumlah 310.081,37 - 649.890 3.215,52
963.186,89
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.
II - 21
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
2.4 Kependudukan
Tujuan utama pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Sasaran ini tidak mungkin tercapai apabila pemerintah tidak
dapat memecahkan masalah kependudukan. Seperti besarnya jumlah
penduduk serta tidak meratanya penyebaran penduduk di Indonesia.
Berbagai usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang
tinggi telah dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai program
seperti program Keluarga Berencana (KB) yang dimuali awal 1970-an.
Jumlah Penduduk di Kabupaten Batang Hari pada Tahun 2013 adalah
sebanyak 258.016 jiwa sedangkan pada tahun 2012 sebnyak 252.731
jiwa. Jumlah penduduk tertinggi adalah di Kecamatan Muara Bulian,
sedangkan yang terendah adalah di Kecamatan Maro Sebo Ilir.
Rasio jenis kelamin (laki-laki dibandingkan dengan perempuan)
penduduk Kabupaten Batang Hari pada Tahun 2013 adalah 104
(diatas 100) ini berarti, jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten
Batang Hari lebih banyak dari pada penduduk perempuan, yang
dapat dilihat pada Tabel 2.20 jumlah penduduk yang begitu besar dan
terus bertambah setiap tahun tersebut tidak diimbangi dengan
pemerataan penyebaran penduduk. Kecamatan Muara Bulian yang
wilayahnya hanya 7,2% dihuni sebanyak 22,91 persen dari seluruh
jumlah penduduk Kabupaten Batang Hari. Kecamatan Bajubang
memiliki luas terbesar hanya dihuni 14,87% penduduk Kabupaten
Batang Hari. Yang dapat dilihat pada Tabel 2.18.
II - 22
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
Tabel 2.18.Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013
Kecamatan Luas Penduduk Kepadatan
(orang/Km2)Km % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Mersam 801,90 13,81 27.420 10,63 34
2. Maro Sebo
Ulu
906,33 15,61 31.648 12,27 35
3. Batin XXIV 904,14 15,58 27.024 10,47 30
4. Muara
Tembesi
419,77 7,23 29.344 11,37 70
5. Muara Bulian 417,97 7,20 59.104 22,91 141
6. Bajubang 1.203,51 20,73 38.356 14,87 32
7. Muara Sebo
Ilir
129,06 2,22 14.102 5,47 109
8. Pemayung 1.022,15 17,61 31.018 12,02 30
Jumlah 5.804,83 100,00 258.016 100,00 43
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
Tabel 2.19.Jumlah Penduduk dan Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk pertahun 2000, 2010 dan 2011 di Kabupaten Batang Hari
Kecamatan Jumlah Penduduk (orang) Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk
Pertahun (%)
2000 2010 2011 2000-2010 2010-2011
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Mersam 22.102 26.396 268.962 1,79 1,89
2. Maro Sebo Ulu
22.288 29.305 30.147 0,77 2,87
3. Batin XXIV 20.334 25.423 26.042 2,26 2,43
4. Muara Tembesi
20.517 27.233 28.043 2,87 2,97
5. Muara Bulian
41.883 55.132 56.740 2,79 2,92
6. Bajubang 25.861 35.249 36.439 3,14 3,38
7. Maro Sebo 10.609 12.946 13.233 2,01 2,22
II - 23
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
Ilir
8. Pemayung 28.133 29.650 29.843 0,53 0,65
Jumlah 191.727 241.334 247.383 2,33 2,51
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
Tabel 2.20.Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabuaten Batang Hari Pada Tahun 2013
Kecamatan Penduduk (orang) Rasio Jenis KelaminLaki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)1. Mersam 13.808 13.612 27.420 1012. Maro Sebo Ulu 15.901 15.747 31.648 1013. Batin XXIV 13.954 13.070 27.024 1074. Muara Tembesi 14.746 14.598 29.344 1015. Muara Bulian 29.983 29.121 59.104 1036. Bajubang 20.232 18.124 38.356 1127. Maro Sebo Ilir 7.398 6.704 14.102 1108. Pemayung 15.708 15.310 31.018 103
Jumlah 131.730 126.286 258.016 104
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013
2.5 Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan modal bergeraknya roda pembangunan.
Jumlah dan komposisi tenaga kerja terus mengalami perubahan
seiring dengan berlangsungnya proses demografi bagian dari tenaga
kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi yang dapat disebut dengan
amgkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) merupakan
ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap
100 penduduk usia kerja. TPAK Kabupaten Banatang Hari Pada Tahun
2011 adalah sebesar 69,26%.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) merupakan ukuran yang
menggambarkan jumlah pencari kerja untuk setiap 100 orang
angkatan kerja. TPT Kabupaten Batang Hari pada tahun 2011 adalah
sebesar 4,56%. Angka ini belum mengalami perubahan yang
signifikan dibandingkan dengan angka Tahun sebelumnya (4,55%). Ini
II - 24
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
berarti upaya menurunkan tingkat pengangguran melalui
pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang masih perlu
ditingkatkan. Pembangunan yang dilaksanakan harus dapat
menggerakkan sektor riil sehingga mampu menyerap lebih banyak
tenaga kerja.
2.6 Pendidikan
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pada
tahun ajaran 2013/2014 di tingkat Sekolah Dasar (SD) jumlah sekolah
bertambah 2 unit sekolah dibandingkan pada tahun ajaran 2012/2013
jumlah murid meningkat, sementara jumlah guru menurun
dibandingkan tahun ajaran sebelumnya.
Apabila melihat struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
yang ditamatkan di Kabupaten Batang Hari, dimana penduduk
dengan tingkat pendidikan tertinggi berada di tingkat pendidikan SD
kebawah dengan laki-laki sebanyak 2.130 orang dan perembpuan
sebanyak 1.138 orang dengan rasio jenis kelamin 187. Struktur
penduduk Kabupaten Batang Hari dapat dilihat pada Tabel 2.21.
Tabel 2.21.Struktur Penduduk Kabupaten Batang Hari Menurut Tingkat Pendidikan yang di Tamatkan Pada Tahun 2013.
Tingkat Pendidikan
Yang di Tamatkan
Laki - Laki Perempuan Rasio Jenis
Kelamin
SD Ke Bawah 2.130 1.138 187
SLTP 804 448 179
Jasa SLTA ke Atas 1.189 1.148 104
Jumlah 4.123 2.734 151
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari
Tahun 2013
II - 25
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
2.7 Kondisi Ekonomi
PDRB (Produk Domestik Regioanal Bruto) merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
rakyat. Perhitungan PDRB pada tiap tahun selalu mengalami
perbaikan. Pada tahun 2013 total nilai PDRB atas dasar harga berlaku
di Kabupaten Batang Hari adalah Rp 6.049032,59 (Juta Rupiah),
sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada Tahun 2013 sebesar
Rp 1.472.596,68 (Juta Rupiah). Peranan sektoral dalam pembentukan
PDRB Kabupaten Batang Hari cukup bervariasi, sektor yang memiliki
peran yang sangat besar adalah sektor pertanian yaitu sebesar
22,56%. Sektor lain yang juga berperan selain sektor pertanian
adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 22,03% serta
jasa-jasa sebesar 19,71%.
Laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah menunjukkan tingkat
pencapaian kinerja ekonomi makro dimana perkembangan sembilan
struktur ekonomi akan dapat diamati. Laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013 adalah sebesar 6,84% atau
melambat dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 7,11%. Produk
domestik regional bruto atas dasar harga berlaku disajikan pada
Tabel 2.22.
Tabel 2.22.Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) di Kabupaten Batang Hari Tahun 2011-2013.
Lapangan Usaha 2011 2012 2013
1.
Pertanian 1.128.669,48 1.239.525,11
1.364.744,73
a. Tanaman Bahan Makanan 239.258,18 269.495,03 289.872,98
b. Tanaman Perkebunan 604.362,40 650.810,33 723.712,36
c. Peternakan 93.832,06 107.644,27 120.321,78
d. Kehutanan 102.214,31 112.708,36 123.314,14
e. Perikanan 89.002,09 98.867,11 107.523,47
2.
Pertambangan dan penggalian 512.309,85 584.017,64 636.527,31
3.
Industri Pengolahan 626.342,63 701.668,41 789.325,31
II - 26
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
4.
Listrik, gas dan air bersih 10.207,41 11.470,80 12.670,64
5.
Bangunan 219.458,08 253.617,62 299.899,18
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
981.569,92 1.142.119,82
1.332.352,94
7.
Pengangkutan dan Komunikasi 226.334,84 256.288,99 286.860,69
8.
Keuangan, persewaan dan Jasa Perusahaan
102.284,00 118.600,37 134.578,11
9.
Jasa-jasa 894.456,44 1.027.887,46
1.192.073,81
Produk Domestik Regional Bruto
4.701.632,66
5.335.196,22
6.049.032,59
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.
Tabel 2.23.Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah) di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2011-2013.
Lapangan Usaha 2011 2012 2013
1.
Pertanian 392.250,10 408.591,73 429.505,10
a. Tanaman Bahan Makanan 93.912,23 97.743,85 102.156,77
b. Tanaman Perkebunan 207.598,51 215.570,29 227.876,13
c. Peternakan 35.697,48 37.557,32 39.216,17
d. Kehutanan 30.593,94 32.001,26 33.329,85
e. Perikanan 24.717,93 25.719,01 26.926,18
2.
Pertambangan dan penggalian 97.059,77 107.142,44 109.336,34
3.
Industri Pengolahan 154.197,56 162.678,69 173.070,24
4.
Listrik, gas dan air bersih 2.268,03 2.405,92 2.577,06
5.
Bangunan 48.031,32 51.700,91 58.401,32
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
305.888,61 333.596,19 362.987,50
7.
Pengangkutan dan Komunikasi 39.040,20 41.973,75 44.650,68
8 Keuangan, persewaan dan Jasa 31.217,45 34.080,85 36.846,05
II - 27
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
. Perusahaan9.
Jasa-jasa 216.339,15 235.844,04 255.222,39
Produk Domestik Regional Bturo
1.286.562,19
1.378.014,51
1.472.596,68
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.
2.8 Transportasi dan Telekomunikasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang
berkualitas akan meningkatkan usaha pembangunan khususnya
dalam upaya memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar
lalu lintas barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain.
Panjang jalan di Kabupaten Batang Hari pada Tahun 2013 adalah
852,363 Km, dengan panjang jalan yang telah diaspal sebesar
61,74%, meningkat 1,32% dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Lalu lintas surat melalui kantor pos Muara Bulian pada tahun 2013
meliputi: surat dikirim sebanyak 2.130 buah, dan diterima 4.288
buah, wesel pos dikirim 7.800 buah dengan nilai 11.058.834.000
rupiah dan dibayarkan 11.621 buah dengan nilai 11.697.601.000
rupuah. Panjang jalan menurut kecamatan dan jenis permukaan jalan
(km) Tabel 2.24 dan panjang jalan menurut kecamatan dan kondisi
jalan (km) dapat dilihat pada Tabel 2.25.
Tabel 2.24.Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan Jalan (Km) di Kabupaten Batang Hari Pada Tahun 2013.
Kecamatan Aspal Kerikil Tanah Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)1. Mersam 68.986 0 50.650 119.6362. Maro Sebo Ulu 38.615 18.695 19.275 76.5853. Batin XXIV 83.903 5.000 32.000 120.9034. Muara Tembesi 29.470 10.245 23.700 63.4155. Muara Bulian 116.647 15.900 49.775 182.3226. Bajubang 93.080 15.400 15.225 123.705
II - 28
Master Plan Pengembangan Kawasan Ternak BAPPEDA Kabupaten Batang Hari Tahun 2014
laporan pendahuluan
7. Maro Sebo Ilir 33.400 0 49.225 82.6258. Pemayung 62.172 14.300 6.700 83.172
Jumlah 526.273 79.540 246.550 852.363
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang Hari Tahun 2103
Tabel 2.25.Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan (Km) di Kabupaten Batang Hari Tahun 2013.
Kecamatan Baik Sedang Rusak Rusak Berat
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Mersam 29,74 5,10 20,20 13,95 68,992. Maro Sebo Ulu 1,65 - - 36,97 38,623. Batin XXIV 53,29 6,10 3,50 20,99 83,914. Muara Tembesi 23,79 2,50 - 3,18 29,475. Muara Bulian 70,47 23,35 0,76 22,07 116,656. Bajubang 49,08 12,35 - 31,65 93,087. Maro Sebo Ilir 4,50 - 15,50 13,40 33,408. Pemayung 8,25 2,50 2,60 48,76 62,11
Jumlah 240,77 51,93 42,56 190,97 526,23
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Batang Hari Tahun 2103
II - 29