Tutorial Klinik Varisela Suci

Post on 18-Feb-2016

247 views 5 download

description

Keluhan utama: bintil-bintil berisi cairan yang terasa gatal dan perih.Riwayat penyakit sekarang: pasien datang ke poliklinik kulit & kelamin RSUD Salatiga mengeluh timbul bintil-bintil berisi cairan yang terasa gatal dan perih di kulit wajah, badan, kedua tangan dan kaki sejak 1 minggu yang lalu. Sebagian bintil telah pecah. Bintil pertama kali muncul di badan kemudian di wajah, kedua tangan dan kaki. Munculnya bintil-bintil tersebut didahului demam, badan terasa lemah dan nyeri kepala, namun sekarang sudah tidak demam lagi. Pasien sudah berobat ke IGD RSUD Salatiga, diterapi dengan paracetamol 3x500 mg/hari, asiklovir tablet 5x800 mg/hari, asiklovir krim 2 kali oles/hari dan vitamin tablet, kemudian diminta untuk kontrol ke poliklinik kulit & kelamin setelah 7 hari pengobatan.

Transcript of Tutorial Klinik Varisela Suci

TUTORIAL KLINIKVARISELASuci Eria 20100310019

Pembimbing: dr. Lucky Handaryati, Sp.KK

KASUS

IDENTITAS PASIEN Nama: Tn. SW Umur: 26 tahun Jenis kelamin: laki-laki Pekerjaan: swasta Alamat: Kalisari 8/4 Nyamut, Tengaran No. RM: 15-16-316769

ANAMNESIS Keluhan utama: bintil-bintil berisi cairan yang terasa gatal

dan perih.

Riwayat penyakit sekarang: pasien datang ke poliklinik kulit & kelamin RSUD Salatiga mengeluh timbul bintil-bintil berisi cairan yang terasa gatal dan perih di kulit wajah, badan, kedua tangan dan kaki sejak 1 minggu yang lalu. Sebagian bintil telah pecah. Bintil pertama kali muncul di badan kemudian di wajah, kedua tangan dan kaki. Munculnya bintil-bintil tersebut didahului demam, badan terasa lemah dan nyeri kepala, namun sekarang sudah tidak demam lagi. Pasien sudah berobat ke IGD RSUD Salatiga, diterapi dengan paracetamol 3x500 mg/hari, asiklovir tablet 5x800 mg/hari, asiklovir krim 2 kali oles/hari dan vitamin tablet, kemudian diminta untuk kontrol ke poliklinik kulit & kelamin setelah 7 hari pengobatan.

Riwayat penyakit dahulu: riwayat menderita cacar air disangkal, riwayat imunisasi cacar pasien tidak tahu.

Riwayat penyakit keluarga: riwayat anggota keluarga yang sedang menderita cacar atau mengalami keluhan serupa disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: cukup Kesadaran: compos mentis Vital sign: tidak diukur Predileksi: wajah, badan, kedua tangan dan

kaki. UKK: vesikel diskrit miliar sampai numular

dengan kulit sekitarnya eritem. Dijumpai juga pustul, erosi dan krusta (gambaran polimorf).

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan penunjang yang diajukan:

Pemeriksaan Tzanck

DIAGNOSIS Varisela

Diagnosis Banding Variola Herpes zoster

PENATALAKSANAAN Asiklovir tablet 5x800 mg/hari Clindamycin tablet 3x150 mg/hari Loratadin tablet 1x10 mg/hari Starmuno tablet 1x1 Pibalsin oint 2 kali oles /hari untuk kulit

dengan bintil-bintil yang sudah pecah Salisil talk 2% 2 kali tabur /hari untuk kulit

dengan bintil-bintil berisi cairan

TINJAUAN PUSTAKA

VARISELA Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster

yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.

Sinonim: cacar air, chicken pox

EPIDEMIOLOGI Tersebar kosmopolit Menyerang terutama anak-anak Jika menyerang orang dewasa, gejala lebih

berat Transmisi aerogen Masa penularan ± 7 hari dihitung dari

timbulnya lesi

ETIOLOGI Virus varisela-zoster: kelompok virus herpes

berukuran 140-200 m berinti DNA Infeksi primer → varisela Reaktivasi → herpes zoster

GEJALA KLINIS Masa inkubasi: 14-21 hari Gejala prodromal 1-2 hari: demam yang tidak

terlalu tinggi, malese dan nyeri kepala Timbul papul eritematosa → vesikel

(teardrop) → pustul → krusta Sementara proses ini berlangsung, timbul

vesikel baru (gambaran polimorfi)

Penyebarannya terutama di badan, kemudian sentrifugal ke muka dan ekstremitas

Dapat menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran napas bagian atas.

Infeksi sekunder: pembesaran kelenjar getah bening regional

Disertai rasa gatal

PEMERIKSAAN KULIT Predileksi: terutama pada badan serta sedikit

pada wajah dan ekstremitas. Mungkin juga pada mulut, palatum mole dan faring.

Efloresensi: vesikel berukuran miliar sampai lentikular; disekitarnya terdapat daerah eritematosa. Dapat ditemukan beberapa stadium perkembangan vesikel mulai dari eritema, vesikula, pustula, skuama hingga sikatriks (polimorf).

Vesikel biasanya beratap tipis; bentuknya bulat atau lonjong menyerupai setetes air (teardrop).

GAMBARAN HISTOPATOLOGI Vesikula terdapat dalam epidermis yang

terbentuk akibat “degenerasi balon”. Gambaran sangat sukar dibedakan dari kelainan histopatologik herpes zoster dan herpes simpleks.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Percobaan Tzanck dengan cara membuat

sediaan hapus yang diwarnai dengan giemsa.

Bahan: kerokan dasar vesikel Hasil: sel datia berinti banyak

DIAGNOSIS Diagnosis klinik berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan fisik

DIAGNOSIS BANDING Variola: lebih berat, memberi gambaran

monomorf, dan penyebarannya dimulai dari bagian akral tubuh yakni telapak tangan dan telapak kaki.

Herpes zoster: lesi monomorf, nyeri, biasanya unilateral, sesuai dermatom.

PENATALAKSANAAN Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak

mengakibatkan pecahnya vesikel Pemberian nutrisi TKTP Istirahat dan mencegah kontak dengan orang

lain (isolasi) Simtomatik: analgetik dan antipiretik Lokal: bedak basah atau bedak kering yang

mengandung salisil 2% atau mentol 2% Infeksi sekunder: antibiotik salap dan oral

TERAPI VARISELA

Efektif diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul lesi.

Imunokompeten Anak-anak: asiklovir 20 mg/kgbb IV selama 7 hari Dewasa: 5x800 mg/ hari selama 7 hari, valasiklovir

3x1000 mg/ hari selama 7 hari, famsiklovir 3x200 mg/ hari selama 7 hari.

Imunocompromised Asiklovir 5x800 mg/ hari.

Penyakit berat/ wanita hamil: asiklovir IV 10 mg/ kgbb tiap 8 jam selama 7 hari.

V.Z.I.G (varicella zoster immunoglobuline) dapat mencegah atau meringankan varisela, diberikan intramuskular dalam 4 hari setelah terpajan.

KOMPLIKASI Ensefalitis Pneumonia Glomerulonefritis Karditis Hepatitis Keratitis Konjungtivitis Otitis Arteritis

Kelainan darah (beberapa macam purpura) Infeksi pada trimester pertama kehamilan →

kelainan kongenital Infeksi beberapa hari menjelang kelahiran →

varisela kongenital pada neonatus

KONSELING & EDUKASI Self limiting disease pada anak

imunokompeten Komplikasi ringan: infeksi sekunder bakteri →

perlu menjaga kebersihan tubuh Pasien dikarantina untuk mencegah

penularan

Kriteria rujukan Terdapat gangguan imunitas Mengalami komplikasi yang berat seperti

pneumonia, ensefalitis dan hepatitis

PROGNOSIS Perawatan yang teliti & higiene baik,

prognosis baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit

Pasien imunokompeten: bonam Pasien immunocompromised: dubia ad

bonam

PEMBAHASAN

Diagnosis klinis varisela pada Tn. SW ditegakkan berdasarkan:

Anamnesis: keluhan demam, malese dan nyeri kepala/pusing (gejala prodromal) yang disusul muncul bintil-bintil berisi cairan yang terasa gatal di badan kemudian di wajah, kedua tangan dan kaki (sentrifugal).

UKK: vesikel diskrit miliar sampai numular dengan kulit sekitarnya eritem. Dijumpai juga pustul, erosi dan krusta (gambaran polimorf)

Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan karena tidak efektif (menghabiskan biaya yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama).

Penatalaksanaan dengan Asiklovir tablet 5x800 mg/hari (antiviral), clindamycin tablet 3x150 mg/hari (antibiotik), loratadin tablet 1x10 mg/hari (antihistamin non-sedatif, antipruritus), starmuno tablet 1x1, pibaksin oint 2 kali oles /hari untuk kulit dengan bintil-bintil yang sudah pecah (antibiotik topikal), salisil talk 2 % 2 kali tabur /hari untuk kulit dengan bintil-bintil berisi cairan (antipruritus dan untuk mencegah agar vesikel-vesikel tidak pecah).

TERIMA KASIH