LAPORAN KASUS Sepsis Neonatorum

Post on 05-Feb-2016

201 views 13 download

description

sepsis neonatorum

Transcript of LAPORAN KASUS Sepsis Neonatorum

LAPORAN KASUS“Sepsis Neonatorum”

Suci Resvi ZulfianiG1A214038

Pembimbing:dr. Mustarim, SpA (K)

PENDAHULUAN

• Sepsis respon inflamasi belum terpecahkan bakteri, virus, parasit, jamur

• WHO 42% kematian neonatus infeksi saluran pernafasan, tetanus neonatorum, sepsis, dan infeksi gastrointestinal

• sepsis neonatorum case fatality rate tertinggiresiko infeksi pada masa perinatal belum dapat dicegah dan ditanggulangi

• bayi laki-laki : perempuan 2:1

IDENTITAS PASIEN

By. Ny. NA/2 hari/perempuan/Indonesia/Islam/RT. 01 Kel. Penyengat Olak Kab. Muaro Jambi

MRS: 2 Juni 2015

ANAMNESA didapatkan dari : Ibu pasien & rekam medik Tanggal : 3 Juni 2015

Riwayat Penyakit Sekarang Keluhan utama: pasien lahir SC dan KPD ± 16

jam Keluhan tambahan: KWH dan serotinus

Tanggal 2 Juni 2015 pukul 11.05 WIB SC atas indikasi dari ibu G1P0A0 :• usia 18 tahun hamil aterm, ANC (+) di bidan,

riwayat demam (-), riwayat KPD (+), riwayat KWH (+), serotinus (+), riwayat minum jamu saat hamil (-), trauma (-), kencing manis (-), darah tinggi (-), minum obat selain resep dari dokter (-)

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Bayi lahir secara SC, lahir segera menangis, ketuban warna hijau, kental, jumlah agak banyak, berbau amis. Denyut jantung normal, usaha bernafas (+), refleks (+), dan bayi berwarna kemerahan. Berat badan lahir 3400 gram, PB = 46 cm.

• bayi dirawat di ruang Perinatologi atas indikasi KPD ± 16 jam, KWH, dan serotinus

Con’t

• Laboratorium Hemoglobin: 16,3 g/dl, Hematokrit: 46,7%, Eritrosit: 4,67 juta/mm3, Leukosit: 19.600/mm3, Trombosit: 260.000/ mm3, CRP: (-), GDS: 67mg/dl.

Con’t

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat batuk dan pilek Tidak ada

Riwayat alergi obat Tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal

• Riwayat alergi obat didalam keluarga disangkal

RIWAYAT PRIBADI

Riwayat kehamilan &Kelahiran

• lebih bulan (41-42 minggu)

• Sectio Caesarea (SC)

• Rumah Sakit• Dokter Kandungan• 2 Juni 2015• 3400 gram• PB: 46 cm• LK: 32 cm

Riwayat Makanan

• Susu botol/ kaleng• Kesan : Pasien belum

mendapatkan ASI

Riwayat Imunisasi

• BCG : Tidak dilakukan

• Hepatitis : (+)• Polio : Tidak

dilakukan• DPT : Belum

dilakukan• Campak: Belum

dilakukan• Kesan : Imunisasi

tidak lengkap dilakukan sejak lahir

Riwayat ANC baik, Persalinan SC, KPD ± 16 jam, KWH, dan serotinus

PEMERIKSAAN FISIK

– Kesadaran : Komposmentis, GCS : 15 – Tinggi/berat badan : ± 46 cm / 3400 g– Status gizi : Menurut Tabel CDC

Gizi Baik– Tanda-tanda Vital :• Nadi : Frekuensi 138 x/menit,irama regular, isi dan

tegangan cukup.• RR : Frekuensi 49 x/menit• Suhu : 36,3˚C

PEMERIKSAAN KHUSUS

• Kepala : Normocepali, bulat, simetris, LK: 32 cm

• Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut• Mata : Konjungtiva Anemis -/-

sklera tidak ikterik, pupil isokor• THT : Tonsil T1-T1, tidak hiperemis,

faring tidak hiperemis• Mulut : Mukosa bibir dan mulut basah• Leher : Pembesaran KGB (-)

THORAX• Pulmo

Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris Palpasi : Sulit dinilai Perkusi : Sonor kanan=kiri Auskultasi : Vesikuler Normal, ronkhi (-/-),

wheezing (-/-)

• Cor Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba Auskultasi : BJ I – II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)

ABDOMEN Inspeksi : Datar Palpasi : Soupel, nyeri tekan (-) abdomen kiri

atas Hepar : Pembesaran - Lien : Pembesaran -

Perkusi : timpani (+) Auskultasi : Bising usus normal

Punggung : Tidak ditemukan kelainan Genitalia : Tidak ditemukan kelainan Extremitas : Akral hangat, perfusi baik Pemeriksaan Neurologis : refleks fisiologis (+/+)

normal.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUMPARAMETER RESULT REF. RANGE

WBC2 Juni 2015 19.6 103/mm3 3.5 – 10.0 103/mm3

RBC2 Juni 2015 4,67 106/mm3 3.80 – 5.80 106/mm3

HGB2 Juni 2015 16.3 g/dl 11.0 – 16.5 gr/dlHCT2 Juni 2015 46.7 % 35.0 – 50.0 %PLT2 Juni 2015 260 103/mm3

150 – 390 103/mm3

PCT2 Juni 2015 .172 % .100 - .500 %

GDS : 67 mg/dl CRP : -

PEMERIKSAAN ANJURAN

– Cek DR, GDS, CRP, imunisasi polio ketika akan pulang

– Kultur darah dan pemeriksaan hematologi

DIAGNOSIS KERJA

Sepsis NeonatorumNeonatus lebih bulan, sesuai masa kehamilan

TERAPI

• Pasang stoper, • injeksi Amphicilin 2x170 mg, • injeksi Gentamisin 17 mg/36 jam, • injeksi Neo-K 1 mg (im), • injeksi HB(0) 0,5cc (im), • rawat tali pusat,

SEPSIS NEONATORUM

• Sepsis neonatorum infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejala sistemik bakteri dalam darah.

• Perjalanan cepat & tidak terpantau, • tanpa pengobatan bayi dapat meninggal dalam 24 -

48 jam.3

• Negara berkembang 1,818 per 1000 kelahiran hidup dengan angka kematian sebesar 12-68%,

• negara maju 3 per 1000 kelahiran hidup dengan angka kematian 10,3%.

• Di Indonesia belum terdata. • Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo Jakarta Januari - September 2005, 13,68% dengan angka kematian sebesar 14,18%. 4

Epidemiologi

ETIOLOGI

• kuman bakteri, virus, parasit, atau jamur infeksi berat sepsis.

• Negara berkembang penyebab utama rata2 bakteri gram negatif.

Etiologi

Faktor risiko ibu:• Ketuban pecah dini dan ketuban pecah lebih dari

18 jam. >24 jam ↑1% dan bila disertai korioamnionitis↑4x

• Infeksi dan demam (>38°C) pada masa peripartum• Cairan ketuban hijau keruh dan berbau.• Kehamilan multipel.• Persalinan dan kehamilan kurang bulan.• Faktor sosial ekonomi dan gizi ibu

Faktor Resiko

Faktor risiko pada bayi: 7

• Prematuritas dan berat lahir rendah.• Dirawat di Rumah Sakit.• Trauma pada proses persalinan.• Prosedur invasif • Bayi dengan galaktosemia, defek imun,atau

asplenia.

Con’t

• Asfiksia neonatorum.• Cacat bawaan.• Tidak diberi ASI• Pemberian nutrisi parenteral.• Perawatan di bangsal intensif bayi baru lahir yang

terlalu lama.• Perawatan di bangsal bayi baru lahir yang

overcrowded• Buruknya kebersihan di NICU.

Con’t

Con’t

• Tidak spesifik• Berhubungan dengan kuman penyebab & respon

tubuhKriteria Klinis (Buku Pedoman Integrated Management of Childhood Illnesses) :• Laju napas > 60 kali per menit• Retraksi dada yang dalam• Cuping hidung kembang kempis• Merintih• Ubun ubun besar membonjol

Manifestasi dan Gejala Klinis

• Kejang• Keluar pus dari telinga• Kemerahan di sekitar umbilikus yang melebar ke kulit• Suhu >37,7°C (atau akral teraba hangat) atau < 35,5°C (atau akral teraba dingin)• Letargi atau tidak sadar• Penurunan aktivitas /gerakan• Tidak dapat minum• Tidak dapat melekat pada payudara ibu• Tidak mau menetek

Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Perawat dan Bidan di Rumah Sakit tahun 2003

1. Laboratorium• Pemeriksaan kuman dengan kultur darah• Pungsi lumbal• Pewarnaan Gram• Pemeriksaan Hematologi (hitung trombosit,

leukosit dan jenisnya, ratio neutrofil imatur&total,CRP,PCR)

2. Pencitraan

Pemeriksaan

DIAGNOSIS

Dalam menentukan diagnosis diperlukan berbagai informasi :• Faktor Resiko• Gambaran Klinik• Pemeriksaan Penunjang

• Pemilihan antibiotik untuk sepsis awitan dini (SAD) kombinasi penisilin atau ampisilin + aminoglikosida

• Pemilihan antibiotik untuk sepsis awitan lambat (SAL) netilmisin atau amikasin

• Terapi suportif (adjuvant)• Pemberian Kortikosteroid pada Sepsis

Neonatorum• Dukungan Nutrisi

Penatalaksanaan

• Diagnosis dini dan terapi yang tepatbaik, • tetapi bila tanda dan gejala awal serta faktor risiko

sepsis neonatorum terlewat ↑angka kematian. • Pada meningitis sequele pada 15-30% kasus neonatus. • Rasio kematian 2–4 kali lebih tinggi bayi kurang

bulan dan bayi cukup bulan. • Rasio kematian sepsis awitan dini 15 – 40 % (pada

infeksi SBG pada SAD adalah 2 – 30 %) • sepsis awitan lambat 10 – 20 % (pada infeksi SGB

pada SAL kira – kira 2 %). 6

Prognosis

“TERIMA KASIH ”