Refka Sepsis Neonatorum

14
REFLEKSI KASUS DESEMBER 2015 “TATALAKSANA KECURIGAAN SEPSIS” Nama : Amelia Angelin Ligianto No. Stambu : N 111 15 002 !embimbing : "#.Sul"ia$% S&.A DE!AR'EMEN ILMU KESE(A' AN ANAK FAKUL'AS KED)K'ERAN UNI*ERSI'AS 'ADULAK) RUMA( SAKI' UMUM DAERA( UNDA'A !ALU 2015

Transcript of Refka Sepsis Neonatorum

Page 1: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 1/14

REFLEKSI KASUS DESEMBER 2015

“TATALAKSANA KECURIGAAN SEPSIS” 

Nama : Amelia Angelin Ligianto

No. Stambu : N 111 15 002

!embimbing : "#.Sul"ia$% S&.A

DE!AR'EMEN ILMU KESE(A'AN ANAK 

FAKUL'AS KED)K'ERAN UNI*ERSI'AS 'ADULAK)

RUMA( SAKI' UMUM DAERA( UNDA'A

!ALU

2015

Page 2: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 2/14

!ENDA(ULUAN

Sepsis pada neonatus masih merupakan masalah yang belum terpecahkan

dalam pelayanan dan perawatan neonatus. Di negara berkembang hampir sebagian

 besar neonatus yang dirawat mempunyai kaitan dengan masalah sepsis dan di

negara perkembangpun sepsis tetap merupakan sebuah masalah. Selain itu sepsis

memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Dalam laporan WHO

yang dikutip Child Health Research Project Special Report Reducing Perinatal

and !eonatal "ortality # $%%% &' dikemukakan bahwa ()* kematian neonatus

terjadi karena berbagai bentuk in+eksi seperti in+eksi saluran perna+asan' tetanus

neonatorum' sepsis' dan in+eksi gastrointestinal. Setelah tetanus neonatorum'

sepsis neonatorum merupakan penyakit dengan case +atality rate tertinggi. Hal ini

terjadi karena banyak +aktor resiko in+eksi pada masa perinatal yang belum dapat

dicegah dan ditanggulangi

,ngka -ejadianinsidens sepsis di negara yang sedang berkembang masih

cukup tinggi # $./ 0 $/ $111 & dibandingkan dengan negara maju # $ 0 2 $111 &.

Pada bayi laki3laki resiko sepsis ) kali lebih besar dari bayi perempuan. -ejadian

sepsis juga meningkat pada 4ayi -urang 4ulan dan 4ayi 4erat 5ahir rendah.

Pada bati berat lahir amat rendah # 6 $111 gram & kejadian sepsis terjadi pada )7

$111 kelahiran dan keadaan ini berbeda bermakna dengan bayi berat lahir antara

$111 0 )111 g yanbg angka kejadiannya antara / 0 % perseribu kelahiran.

Demikian pula resiko kematian 445R penderita sepsis lebih tinggi bila

dibandingkan bayi cukup bulan.$

Sepsis merupakan respon in+lamasi tubuh terhadap suatu in+eksi. 8n+eksi

tersebut bisa berupa in+eksi lokal maupun sistemik dan dapat disebabkan oleh

 bakteri' 9irus' parasit' ataupun jamur. Respon in+lamasi yang ditimbulkan dapat

menyebabkan terjadinya kegagalan organ yang merupakan penyebab kematian

dari sepsis. )

S'A'US !ASIEN

Page 3: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 3/14

:anggal "asuk )$3$)3)1$2 Pk. ));1

 !ama 4ayi !y.D

:anggal 5ahir )13$)3)1$2 Pk. 1(11

,namnesis

4ayi masuk rumah sakit rujukan dari RS.4hayangkara dengan

445R<Hipoglikemi. 4ayi lahir )1 Desember )1$( pukul 1(.11 riwayat

 persalinan spontan. Skor ,P=,R 27>' bayi tidak segera menangis' ketuban

sedikit warna putih keruh ketuban pecah dini. 4erat badan lahir $(11 gram'

Panjang badan lahir (( cm. :idak terdapat trauma lahir' tidak ada kelainan

kongenital.

Riwayat maternal usia ibu melahirkan )1 tahun' =$P$,1. Riwayat demam #<& pernah dialami selama hamil' dan tidak ada riwayat hipertensi atau diabetes.

Pemeriksaan antenatal care tidak rutin. 8bu tidak melakukan akti9itas berat

selama hamil.

1. !EMERIKSAAN FISIK 

3 :anda ?ital

o Denyut jantung $;( @menit

o Respirasi >/ @menit

o

:emperatur ;2.2 Co CR: 6 ) detik 

3 Data antropometrik 

o 4erat badan $211 gram

o Panjang badan ;/ cm

o 5ingkar kepala ;1 cm

o 5ingkar dada )>cm

3 System perna+asan

o Sianosis #3&

o "erintih #3&

o ,pneu #3&

o Retraksi dinding dada #<&

o =erakan dinding dada simetris

o Cuping hidung #3&

o Stridor #3&

o 4unyi na+as bronko9esikuler <<

o 4unyi tambahan ronkhi 33' wheeAing 33

 DOWNE SCORE 

o Brekuensi napas $

o Retraksi $

o Sianosis 1

o dara masuk 1

Page 4: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 4/14

o "erintih 1

:otal skor )

-esimpulan 'i"a a"a ga+at na&a,o System -ardio9askuler 

o 4unyi jantung murni teratur  

o "urmur #3&

o System Hematologi

o Pucat #3&

o 8cterus #3&

o System =astrointestinal

o -elainan dinding abdomen #3&

o "untah #3&

o Diare #3&o Residu lambung #3&

o Organomegali #3&

o 4ising usus #<& kesan normal

o mbilicus

 

-eluaran #3&

 

Warna kemerahan #3&

 

dema #3&

o System !eurologi

o ,kti9itas lemah

o -esadaran letargio Bontanella datar  

o Sutura terbuka

o Re+le@ cahaya <<

o -ejang #3&

o :onus otot baik

o System Reproduksi

o ,nus imper+orate #3&

o -eluaran #3&

o Pemeriksaan lain

o kstremitas lengkapo :urgor baik  

o -elainan kongenital #3&

o :rauma lain -/

o Re+le@ primiti9e:

Re+le@ moro #<&

Re+le@ sacking #<&

Re+le@ rooting #<&

Re+le@ 4abinski #<&

Re+le@ palmar grasping #<&

Page 5: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 5/14

 BALLARD SCORE 

o Matu#ita, Neu#omu,ula# Matu#ita, Fi,i 

o Sikap tubuh ; -ulit $o Persegi jendela 1 5anugo 3$

o Recoil 5engan ( Permukaan Plantar 1

o Sudut Poplitea ; Payudara $

o :anda Selempang ; "ata:elinga )

o :umit -e kuping ) =enitalia $

o Skor $%

o stimasi mur -ehamilan ;1 3 ;) "inggu

P"R8-S,,! P!!E,!= 

3 W4C $)'>@ $1;mm;

3 =ula Darah Sewaktu ;7 mgDl

D8,=!OS8S 4ayi Prematur < Hipoglikemi < Sepsis neonatorum <

=angguan napas sedang

:R,P8

3 Oksigen ) 5menit

3 8?BD De@trose 2* $) tpm

3 8nj. ,mpicilin ( @ $2 mg

3 8nj. =entamisin $ @ >'2 mg

DISKUSI

Page 6: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 6/14

Sepsis neonatal merupakan in+eksi aliran darah yang bersi+at in9asi+ dan

ditandai dengan ditemukannya bakteri dalam cairan tubuh seperti darah' cairan

sumsum tulang atau air kemih.F)G

-eadaan ini sering terjadi padi bayi beresiko misalnya 4-4' 445R' bayi

dengan sindrom gangguan napas atau bayi yang lahir dari ibu beresiko. Sepsis

neonatal dibagi dalam dua kelompok yaitu sepsis awitan dini dan awitan lambat.

Pada awitan dini' kelainan ditemukan pada hari3hari pertama kehidupan #umur di

 bawah ; hari&. 8n+eksi terjadi secara 9ertikal karena penyakit ibu atau in+eksi yang

diderita ibu selama persalinan atau kelahiran. 4erlainan dengan kelompok awitan

dini' penderita awaitan lambat terjadi disebabkan kuman yang berasal dari

lingkungan di sekitar bayi setelah hari ke ; lahir. Proses in+eksi semacam ini

disebut juga in+eksi dengan transmisi horiAontal dan termasuk di dalamnya in+eksi

karena kuman nosokomial.F)G

Pada kasus ini' +aktor resiko terjadinya sepsis adalah adanya sindrom

gangguan napas yang dialami oleh bayi. Sepsis yang terjadi termasuk awitan dini

karena terjadi kurang dari ; hari. 8n+eksi terjadi secara 9ertikal karena penyakit

ibu atau in+eksi yang diderita ibu selama persalinan atau kelahiran.

Diagno,i,1

Dugaan ,e&,i,

Eika tidak ditemukan riwayat in+eksi intra uteri' ditemukan satu kategori ,

dan satu atau dua kategori 4 maka kelola untuk tanda khususnya #mis.

kejang&

Eika ditemukan tambahan tanda sepsis' maka dikelola sebagai kecurigaan

 besar sepsis.

Keu#igaan be,a# ,e&,i,

 

4ayi umur sampai dengan usia ; hari

Riwayat ibu dengan in+eksi rahim' demam dengan kecurigaan in+eksi

 berat' atau ketuban pecah dini

4ayi memiliki dua atau lebih gejala yang tergolong dalam kategori ,' atau

tiga atau lebih gejala pada kategori 4 #tabel untuk kategori , dan 4&.

 

4ayi usia lebih dari ; hari

Page 7: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 7/14

4ayi mempunyai dua atau lebih temuan kategori , atau tiga atau lebih

temuan kategori 4.

-elompok temuan yang berhubungan dengan sepsis neonatorumF$G

Katego#i A Katego#i B

$. -esulitan bernapas #mis. apnea'

napas lebih dari 71 kali per menit'

retraksi dinding dada' grunting

 pada waktu ekspirasi' sianosis

sentral&

). -ejang;. :idak sadar

(. Suhu tubuh tidak normal' #tidak

normal sejak lahir tidak

memberi respons terhadap terapi

atau suhu tidak stabil sesudah

 pengukuran suhu normal selama

tiga kali atau lebih' menyokong

ke arah sepsis&

2. Persalinan di lingkungan yang

kurang higienis #menyokong ke

arah sepsis&

7. -ondisi memburuk secara cepat

dan dramatis #menyokong kearah

sepsis&

$. :remor

). 5etargi atau lunglai

;. "engantuk atau akti9itas

 berkurang

(. 8ritabel atau rewel

2. "untah #menyokong kearah sepsis&

7. Perut kembung

#menyokong ke arah sepsis&

>. :anda tanda mulai

muncul sesudah hari ke

empat #menyokong ke arah

sepsis&

/. ,ir ketuban bercampur

mekonium

%. "alas minum

sebelumnya minum dengan

 baik #menyokong ke arah

sepsis&

Pada kasus ini terdapat ) gejala yang memenuhi kategori , yaitu

kesulitan bernapas' tidak sadar' kondisi memburuk secara cepat dan

dramatis' serta riwayat persalinan ketuban pecah dini. 4erdasarkan hal

tersebut' pasien ini dapat digolongkan dalam kecurigaan besar sepsis.

Pada kasus ini kecurigaan sepsis mengarah pada awitan dini yaitu kurang

dari >) jam.

!ato3i,iologi

Page 8: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 8/14

4erdasarkan waktu terjadinya' sepsis neonatorum dapat diklasi+ikasikan

menjadi dua bentuk yaitu sepsis neonatorum awitan dini #early3onset neonatal

sepsis& dan sepsis neonatorum awitan lambat #late3onset neonatal sepsis&. Sepsis

awitan dini #S,D& merupakan in+eksi perinatal yang terjadi segera dalam periode

 pascanatal #kurang dari >) jam& dan biasanya diperoleh pada saat proses kelahiran

atau in utero. Di negara maju' kuman tersering yang ditemukan pada kasus S,D

adalah Streptokokus =rup 4 #I(1* kasus&' scherichia coli '-lebsiella' dan

Pseudomonas aeruginosa Haemophilus in+luenAa' dan 5isteria monocytogenes'

sedangkan di negara berkembang termasuk 8ndonesia' mikroorganisme

 penyebabnya adalah batang =ram negati+. (

Sepsis awitan lambat #S,5& merupakan in+eksi pascanatal #lebih dari >)

 jam& yang diperoleh dari lingkungan sekitar atau rumah sakit #in+eksi

nosokomial&. ,ngka mortalitas S,5 lebih rendah daripada S,D yaitu kira3kira

$13)1*. Di negara maju' Coagulase3negati9e Staphilococcus #Co!S& dan

Candida albicans merupakan penyebab utama S,5. (

Di negara berkembang pembagian S,D dan S,5 tidak jelas karenasebagian besar bayi tidak dilahirkan di rumah sakit. Oleh karena itu' penyebab

in+eksi tidak dapat diketahui apakah berasal dari jalan lahir #S,D& atau diperoleh

dari lingkungan sekitar #S,5&.( 

Selama dalam kandungan janin relati+ aman terhadap kontaminasi kuman

karena terlindung oleh berbagai organ tubuh seperti plasenta' selaput amnion'

khorion' dan beberapa +aktor anti in+eksi pada cairan amnion. Walaupun demikian

kemungkinan kontaminasi kuman dapat timbul melalui berbagai jalan yaitu ('2

8n+eksi kuman' parasit atau 9irus yang diderita ibu dapat mencapai janin

melalui aliran darah menembus barier plasenta dan masuk sirkulasi janin.

-eadaan ini ditemukan pada in+eksi :ORCH' :riponema pallidum atau

5isteria dll.

Prosedur obstetri yang kurang memperhatikan +aktor aantisepsis misalnya

saat pengambilan contoh darah janin' bahan 9illi khorion atau

amniosentesis. Paparan kuman pada cairan amnion saat prosedur 

Page 9: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 9/14

dilakukan akan menimbulkan amnionitis dan pada akhirnya terjadi

kontaminasi kuman pada janin.

Pada saat ketuban pecah' paparan kuman yang berasal dari 9agina akan

lebih berperan dalam in+eksi janin. Pada keadaan ini kuman 9agina masuk 

ke dalam rongga uterus dan bayi dapat terkontaminasi kuman melalui

saluran perna+asan ataupun saluran cerna. -ejadian kontaminasi kuman

 pada bayi yang belum lahir akan meningkat apabila ketuban telah pecah

lebih dari $/3)( jam.

Setelah lahir' kontaminasi kuman terjadi dari lingkungan bayi baik karena

in+eksi silang ataupun karena alat3alat yang digunakan bayi' bayi yang

mendapat prosedur neonatal in9asi+ seperti kateterisasi umbilikus' bayi

dalam 9entilator' kurang memperhatikan tindakan aanti sepsis' rawat inap

yang terlalu lama dan hunian terlalu padat' dll.

4ila paparan kuman pada kedua kelompok ini berlanjut dan memasuki

aliran darah' akan terjadi respons tubuh yang berupaya untuk mengeluarkan

kuman dari tubuh. 4erbagai reaksi tubuh yang terjadi akan memperlihatkan pula bermacam gambaran gejala klinis pada pasien. :ergantung dari perjalanan

 penyakit' gambaran klinis yang terlihat akan berbeda.

!eme#i,aan &enun4ang 1

3 Pemeriksaan jumlah lekosit dan hitung jenis secara serial untuk menilai

 perubahan akibat in+eksi' adanya lekositosis atau lekopeni'

trombositopenia

3 Ditemukan kuman pada pemeriksaan pengecatan =ram dari darah.

3 =angguan metabolik Hipoglikemi atau hiperglikemi' asidosis metabolik.

3 Peningkatan kadar bilirubin

'atala,ana ,e&,i, F$';G

,ntibiotik

,ntibiotik awal diberikan ,mpisilin dan =entamisin' bila organisme

tidak dapat ditemukan dan bayi tetap menunjukkan tanda in+eksi

Page 10: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 10/14

sesudah (/ jam' ganti ,mpisilin dan beri Se+otaksim disamping

tetap beri =entamisin.

Eika ditemukan organisme penyebab in+eksi' digunakan antibiotik 

sesuai uji kepekaan kuman. ,ntibiotika diberikan sampai > hari

setelah ada perbaikan #dosis lihat tabel&.

Pada sepsis dengan meningitis' pemberian antibiotik sesuai

 pengobatan meningitis.

Respirasi

"enjaga potensi jalan napas dan pemberian oksigen untuk mencegahhipoksia. Pada kasus ini terdapat gangguan napas sedang yaitu

na+as>/@menit dengan tarikan dinding dada. "aka diberikan oksigen

)5menit dengan kateter nasal' bayi tidak diberikan minum.

-ardio9askuler

Pasang jalur 8? dan beri cairan 8? dengan dosis rumat serta pemantauan

tensi dan per+usi jaringan untuk cegah syok.

liminasi kuman penyebab merupakan pilihan utama dalam tata laksana

sepsis neonatorum' sedangkan di pihak lain penentuan kuman penyebab

membutuhkan waktu dan mempunyai kendala tersendiri. Hal ini merupakan

masalah dalam melaksanakan pengobatan optimal karena keterlambatan

 pengobatan akan berakibat peningkatan komplikasi yang tidak diinginkan.

Sehubungan dengan hal tersebut' penggunaan antibiotik secara empiris dapat

dilakukan dengan memperhatikan pola kuman penyebab yang tersering ditemukan

di klinik tersebut. ,ntibiotik tersebut segera diganti apabila sensiti+itas kuman

Page 11: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 11/14

diketahui. Selain itu' beberapa terapi suporti+ (adjuvant)  juga sudah mulai

dilakukan' walaupun beberapa dari terapi tersebut belum terbukti menguntungkan.

!emili$an antibioti untu ,e&,i, a+itan "ini -SAD/

-ombinasi penisilin atau ampisilin ditambah aminoglikosida mempunyai

akti9itas antimikroba lebih luas dan umumnya e+ekti+   terhadap semua organisme

 penyebab S,D. -ombinasi ini sangat dianjurkan karena akan meningkatkan

akti9itas antibakteri.

!emili$an antibioti untu ,e&,i, a+itan lambat -SAL/

Pada in+eksi nosokomial lebih dipilih pemakaian netilmisin atau amikasin.

,mikasin resisten terhadap proses degradasi yang dilakukan oleh sebagian besar 

enAim bakteri yang diperantarai plasmid' begitu juga yang dapat menginakti+kan

aminoglikosida lain.

8n+eksi bakteri =ram negati+ dapat diobati dengan kombinasi turunan

 penisilin #ampisilin atau penisilin spektrum luas& dan aminoglikosida.

Se+alosporin generasi ketiga yang dikombinasikan dengan aminoglikosida atau

 penisilin spektrum luas dapat digunakan pada terapi sepsis yang disebabkan oleh

 bakteri =ram negati+. Pilihan antibiotik baru untuk bakteri =ram negati+ yang

resisten terhadap antibiotik lain adalah karbapenem' aAtreonam' dan isepamisin.

'e#a&i ,u&o#ti3 (adjuvant)

Pada sepsis neonatorum berat mungkin terlihat dis+ungsi dua sistem organ

atau lebih yang disebut Dis+ungsi "ulti Organ' seperti gangguan +ungsi respirasi'

gangguan kardio9askular dengan mani+estasi syok septik' gangguan hematologik 

seperti koagulasi intra9askular diseminata #-8D&' danatau supresi sistem imun.

Pada keadaan tersebut dibutuhkan terapi suporti+ seperti pemberian oksigen'

 pemberian inotropik' dan pemberian komponen darah. :erapi suporti+ ini dalam

kepustakaan disebut terapi adjuvant dan beberapa terapi yang dilaporkan

dikepustakaan antara lain pemberian intravenous immunoglobulin #8?8=&'

 pemberian tran+usi dan komponen darah'  granulocte!macro"#age colon

Page 12: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 12/14

 stimulating $actor #=CSB dan ="3CSB&' inhibitor reseptor 853$' trans+usi tukar 

#::& dan lain3lain.

!embe#ian Ko#tio,te#oi" &a"a Se&,i, Neonato#um

Pada saat ini pemberian kortikosteroid pada pasien sepsis lebih ditujukan

untuk mengatasi kekurangan kortisol endogen akibat insu+isiensi renal.

-ortikosteroid dosis rendah berman+aat pada pasien syok sepsis karena terbukti

memperbaiki status hemodinamik' memperpendek masa syok' memperbaiki

respons terhadap katekolamin' dan meningkatkan sur9i9al. Pada keadaan ini dapat

diberikan hidrokortison dengan dosis ) mgkg44hari. Sebuah meta3analisismemperkuat hal ini dengan menunjukkan penurunan angka mortalitas )/ hari

secara signi+ikan.

Duungan Nut#i,i

Sepsis merupakan keadaan stress yang dapat mengakibatkan perubahan

metabolik tubuh. Pada sepsis terjadi hipermetabolisme' hiperglikemia' resistensi

insulin' lipolisis' dan katabolisme protein. Pada keadaan sepsis kebutuhan energi

meningkat' protein otot dipergunakan untuk meningkatkan sintesis protein +ase

akut oleh hati. 4eberapa asam amino yang biasanya non3esensial menjadi sangat

dibutuhkan' diantaranya glutamin' sistein' arginin dan taurin pada neonatus. Pada

keadaan sepsis' minimal 21* dari energ e%"enditure  pada bayi sehat harus

dipenuhiJ atau dengan kata lain minimal sekitar 71 kalkghari harus diberikan

 pada bayi sepsis. -ebutuhan protein sebesar )'23( gkghari' karbohidrat /'23$1

gkghari dan lemak $gkghari. Pemberian nutrisi pada bayi pada dasarnya dapat

dilakukan melalui dua jalur' yaitu parenteral dan enteral. Pada bayi sepsis'

dianjurkan untuk tidak memberikan nutrisi enteral pada )(3(/ jam pertama.

Pemberian nutrisi enteral diberikan setelah bayi lebih stabil.

Page 13: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 13/14

DAF'AR !US'AKA

$ Departemen kesehatan Republik 8ndonesia. )112.  &elaanan Obstretri

 Neonatal Emergensi Dasar . Eakarta Departemen kesehatan Republik 

8ndonesia.

) -osim' "S' dkk. )11%. Bu'u Ajar Neonatologi Edisi &ertama. 8katan Dokter 

,nak 8ndonesia

; --38D,8. )11%.  &edoman &elaanan edis bu'u  . 8katan Dokter ,nak 

8ndonesia

( 4ehrman' -liegman' ,r9in.  Nelson  *e%tboo' o$ &ediatrics' 8lmu -esehatan

,nak' edisi ke $/. Sepsis dan "eningitis !eonatus. Eakarta =C' )11(' hal

72;377;.

2 Eohn "ersch' "D' B,,P  Neonatal Se"sis ( Se"sis Neonatorum &. Page was

last modi+ied Eune )1th' )1$$. Page a9ailable at

httpwww.medicinenet.comscriptmainart.aspKarticlekeyL%/)(> 

Page 14: Refka Sepsis Neonatorum

7/23/2019 Refka Sepsis Neonatorum

http://slidepdf.com/reader/full/refka-sepsis-neonatorum 14/14