Tugas Kuantitatif 30
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Tugas Kuantitatif 30
i
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO
DENGAN LEMBAR KERJA SISWA DAN NUMBER HEADS TOGETHER
DENGAN ALAT PERAGA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA
KELAS X SMK DI KABUPATEN KUDUS
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
Diajukan Oleh:
ABDUL HANIFS 851208001
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Pendidikan sebagai bagian dalam integral kehidupan
masyarakat di era globalisasi harus dapat memberi dan
memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya
keterampilan intelektual, sosial, dan personal.
Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan
meningkatnya kemajuan berfikir, situasi dan kondisi
lingkungan, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa
merupakan komponen utama. Guru harus dapat membimbing
siswa sedemikian rupa sehingga mereka dapat
mengembangkan pengetahuan sesuai dengan struktur
pengetahuan bidang studi yang dipelajarinya. Selain
harus memahami sepenuhnya materi yang diajarkan, Guru
juga dituntut untuk mengetahui secara tepat di mana
tingkat pengetahuan dan kemampuan siswa.
Matematika adalah ilmu yang berkenaan dengan ide –ide atau konsep abstrak yang disusun secara hierarkisdan penalaran deduktif yang membutuhkan pemahamansecara bertahap dan berurutan. Pemahaman konsepmerupakan langkah awal yang diambil untuk melangkahpada tahap selanjutnya yaitu aplikasi dalam perhitunganmatematika. Namun banyak siswa belum menguasai konsep
2
dari materi yang diajarkan. Persoalan lain yang munculadalah siswa kurang meminati mata pelajaran matematika.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukanpemilihan yang tepat akan fasilitas belajar sehinggadapat meningkatkan hasil belajar siswa. Diantarafasilitas belajar yang bisa digunakan adalah denganstrategi pembelajaran The Power of Two dengan lembar kerjasiswa (LKS) dan Number Heads Together dengan alat peraga.Strategi The Power of Two atau Kekuatan Berdua yangbersifat kolaboratif akan sangat membantu dalammengatasi kejenuhan dan kepasifan siswa dalam belajar.Setiap proses pembelajaran ditandai dengan adanyabeberapa unsur antara lain tujuan, bahan, strategi,alat serta evaluasinya. Media bantu lembar kerja siswa(student work sheet) berupa lembaran – lembaran yang berisitugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Hal iniuntuk memudahkan pemahaman siswa terhadap materipelajaran yang didapat. Penggunaan strategi The Power of
Two dan alat bantu LKS tersebut berfungsi sebagai mediapendukung, cara atau teknik untuk menjadikan siswalebih aktif dan mandiri.
Sedangkan strategi pembelajaran Number Heads Together
(NHT) dengan alat peraga merupakan pembelajaran
kooperatif dimana siswa dalam satu kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok. Masing – masing kelompok
berkesempatan menggunakan alat peraga sebagai media
bantu. Melalui strategi pengelompokan dan media alat
peraga ini, selain siswa mendapat penjelasan dari guru
3
juga mendapat penjelasan dari teman sekelompok yang
lebih memahami. Selain itu dengan melihat, meraba,
memanipulasi obyek atau alat peraga maka siswa
mempunyai pengalaman dalam kehidupan sehari – hari
tentang arti dari suatu konsep sehingga kendala siswa
yang cukup banyak dapat diatasi dengan strategi
kelompok seperti NHT dengan media pendukung alat
peraga.
Keberhasilan pembelajaran tidak hanya didukung
oleh faktor guru dan strategi pembelajaran tetapi
kemandirian dari masing – masing siswa juga perlu
diperhatikan. Dengan kemandirian belajar yang tinggi
setiap siswa mempunyai peluang besar dalam mencapai
keberhasilan dalam belajarnya karena dari kemandirian
belajar tersebut dapat dilihat sejauh mana usaha yang
ditempuh siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.
Mengingat setiap siswa memiliki karakter belajar yang
berbeda – beda sehingga kemandirian belajar yang
dimiliki oleh setiap siswa juga berbeda, maka
kemungkinan prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa
dengan kemandirian belajar lebih tinggi berbeda dengan
prestasi belajar siswa dengan kemandirian belajar lebih
rendah.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik
mengadakan penelitian tentang implementasi strategi
pembelajaran The Power of Two dengan lembar kerja siswa
4
dan NHT (Number Heads Together) dengan alat peraga yang
ditinjau dari kemandirian siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka beberapa permasalahan yang
timbul dalam penelitian ini dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa tercermin dari
rendahnya penguasaan siswa terhadap konsep
matematika.
2. Siswa beranggapan bahwa matematika merupakan
mata pelajaran yang membebani dan sulit untuk
dipelajari.
3. Guru kurang tepat dalam pemilihan dan
penggunaan strategi pembelajaran.
4. Rendahnya kemandirian siswa dalam proses
pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah perlu adanya
pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah strategi pembelajaran The Power of Two
berupa pembelajaran kolaboratif dua siswa yang
5
saling bersinergi dengan bantuan lembar kerja
siswa (LKS) untuk kelas kontrol dan NHT (Number
Heads Together) berupa pembelajaran dalam kelompok
kecil yang saling menyatukan kepala (pemikiran)
dengan bantuan alat peraga untuk kelas
eksperimen.
2. Kemandirian belajar dalam penelitian ini adalah
kemandirian siswa dalam belajar matematika yang
tercermin akan orientasinya untuk sukses,
berorientasi pada masa depan, menyukai tanggung
jawab pribadi, dan menyukai tantangan.
3. Prestasi belajar matematika siswa dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang
diambil pada akhir penelitian.
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan efek penggunaan strategi
pembelajaran The Power of Two dengan LKS dan NHT
dengan alat peraga terhadap prestasi belajar
matematika?
2. Apakah ada perbedaan efek kemandirian siswa
terhadap prestasi belajar matematika ?
3. Apakah ada efek interaksi antara strategi
pembelajaran The Power Of Two dengan LKS dan NHT
6
dengan alat peraga tinjau dari kemandirian siswa
terhadap prestasi belajar matematika?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk
mengetahui perbedaan pembelajaran matematika dengan
strategi pembelajaran The Power of Two dengan LKS dan
NHT dengan alat peraga ditinjau dari kemandirian
siswa. Tujuan khusus dapat dirinci sebagai berikut :
1. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis
perbedaan efek penggunaan strategi pembelajaran
The Power of Two dengan LKS dan NHT dengan alat
peraga terhadap prestasi belajar matematika.
2. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis
perbedaan efek kemandirian siswa terhadap
prestasi belajar matematika.
3. Untuk menanalisis efek interaksi antara
strategi pembelajaran The Power of Two dengan LKS
dan NHT dengan alat peraga ditinjau dari
kemandirian siswa terhadap prestasi belajar
matematika.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat
dimanfaatkan sebagai prinsip-prinsip dalam
7
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
melalui strategi pembelajaran The Power of Two
dengan LKS dan NHT dengan alat peraga.
2. Manfaaat praktis
a. Bagi siswa
Penggunaan strategi pembelajaran yang
melibatkan siswa diharapkan menarik kemandirian
belajar dan konsentrasi siswa terhadap
pelajaran matematika. Disisi lain, siswa dapat
belajar untuk memberi dorongan diri untuk
berfikir sendiri, dan dapat mengoptimalkan
kemampuannya.
b. Bagi guru
Memberikan informasi kepada guru untuk
menggunakan strategi pembelajaran yang lebih
efektif dalam pembelajaran matematika.
c. Bagi sekolah
Memberikan sumbangan dalam rangka
perbaikan strategi pembelajaran matematika
untuk meningkatkan prestasi belajar matematika
dan mengembangkan profesionalisme guru.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dikemukakan penjabaran mengenai
pembahasan teori, kerangka berfikir dan hipotesis
tindakan. Pembahasan teori akan memuat mengenai uraian
sistematis yang membahas definisi dari teori – teori
yang berhubungan dengan variabel – variabel penelitian.
Kerangka berfikir berisi tentang kerangka konsep yang
akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang akan
diteliti. Sedangkan hipotesis tindakan merupakan
jawaban sementara yang akan dibuktikan berdasarkan
analisis data.
A. Pembahasan Teori
1. Pembelajaran Matematika
a. Definisi pembelajaran
Menurut Sagala (2006:61) pembelajaran
adalah membelajarkan siswa menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar yang merupakan
penentu utama keberhasilan pendidiakan.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua
arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru
sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan
oleh peserta didik atau murid.
b. Definisi matematika
29
12
Mulyono (2003: 252) menurut Johson dan
Myldebust (1967:244), matematika adalah bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan hubungan – hubungan kuantitatif
dan keruangan sedang fungsi teoritisnya adalah
untuk memudahkan berfikir.
c. Pembelajaran matematika
Menurut pengertian pembelajaran dan
matematika di atas maka dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran matematika merupakan suatu
kegiatan atau proses dalam mengekspresikan
hubungan – hubungan kuantitatif hingga
terjadinya interaksi dua arah antara siswa
sebagai sasaran didik dengan guru sebagai
pengajar dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar yang dimulai dari
perencanaan kegiatan, pelaksanaan sampai
evaluasi. Dengan demikian guru memegang peranan
penting dalam proses pembelajaran.
2. Prestasi belajar matematika
a. Prestasi belajar
Uno (2007 : 30) prestasi merupakan motif
dari dalam diri berupa unsur kepribadian yang
bertujuan untuk memperoleh keberhasian dalam
melakukan suatu tugas atau pekerjaan, dan untuk
memperoleh kesempurnaan.
12
b. Prestasi belajar matematika
Menurut pengertian prestasi belajar dan
matematika di atas maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar matematika merupakan suatu
motif perubahan tingkah laku dan sikap dalam
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan dalam
mengekspresikan hubungan – hubungan
kuantitatif, lazimnya ditunjukkan oleh nilai
tes atau nilai yang diberikan oleh guru.
3. Strategi pembelajaran The Power of Two dengan lembar
kerja siswa (LKS) dan NHT dengan alat peraga
a. Strategi pembelajaran The Power of Two dengan LKS
1) Strategi pembelajaran The Power of Two
Kegiatan ini dilakukan untuk
meningkatkan belajar kolaboratif dan
mendorong kepentingan dan keuntungan yang
saling bersinergi, karena dua kepala tentu
lebih baik dari pada satu (Silberman,
2005:161). Menurut Muqowim (2007:1) strategi
belajar kekuatan berdua (The Power of Two)
adalah kegiatan dilakukan untuk meningkatkan
belajar kolaboratif dan mendorong munculnya
keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang
tentu lebih baik daripada satu. Prosedur
strategi ini sebagai berikut:
12
a) Guru memberi peserta didik satu atau
lebih pertanyaan yang membutuhkan
refleksi dan pikiran.
b) Guru meminta peserta didik untuk
menjawab pertanyaan sendiri – sendiri.
c) Setelah semua melengkapi jawabannya,
guru membentuk siswa ke dalam pasangan
dan meminta mereka untuk berbagi
(sharing) jawabannya dengan jawaban yang
dibuat teman yang lain.
d) Guru meminta pasangan tersebut tadi
untuk membuat jawaban baru untuk masing-
masing pertanyaan dengan memperbaiki
respon masing-masing individu.
e) Ketika semua pasangan selesai menulis
jawaban baru, guru membandingkan jawaban
dari masing-masing pasangan ke pasangan
yang lain.
2) Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS), dalam kamus
besar Bahasa Indonesia, LKS merupakan
kependekan dari “ Lembar Kegiatan Siswa” yang
mempunyai arti bagian pokok dari modul yang
berisi tujuan umum dari topik-topik yang
dibahas. Faizah (2010:41) dalam jurnalnya,
lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah
12
lembaran – lembaran yang berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembaran
kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah –
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
b. Strategi pembelajaran Number Heads Together dengan
alat peraga
1) Strategi pembelajaran Number Head Together
Menurut Silberman (2005:92) pembelajaran
dengan menggunakan strategi Number Heads
Together diawali dengan “Numbering”. Guru
membagi kelas menjadi kelompok – kelompok
kecil. Jumlah kelompok sebaiknya
mempertimbangkan jumlah konsep yang
dipelajari. Tiap – tiap orang dalam kelompok
diberi nomor 1 – 8. Setelah kelompok
terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan
yang harus dijawab oleh tiap – tiap kelompok.
Berikan kesempatan kepada tiap – tiap
kelompok menemukan jawaban. Pada kesempatan
ini tiap – tiap kelompok menyatukan kepalanya
“Heads Together” berdiskusi memikirkan jawaban
atas pertanyaan dari guru. Langkah berikutnya
adalah guru memanggil peserta didik yang
memiliki nomor yang sama dari tiap – tiap
kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi
12
jawaban atas pertanyaan yang telah
diterimanya dari guru.
2) Alat Peraga
Alat peraga sebagai media pembelajaran
adalah suatu alat yang dapat membantu siswa
supaya terjadi proses belajar. Menurut
Estiningsih yang dikutip oleh Widyantini
(2009:3 – 5) alat peraga merupakan media
pembelajaran yang mengandung atau membawakan
ciri – ciri dari konsep yang dipelajari.
Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk
menurunkan keabstrakan dari konsep, agar
siswa mampu memahami arti dari konsep
tersebut. Dengan melihat, meraba,
memanipulasi obyek atau alat peraga maka
siswa mempunyai pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari tentang arti dari suatu konsep.
Beberapa kriteria pemilihan alat peraga :
a) Alat peraga dipilih sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan tercapai
kompetensinya oleh siswa
b) Alat peraga dapat membantu memahami
konsep materi pembelajaran dan bukan
sebaliknya
c) Alat peraga mudah diperoleh atau dibuat
oleh guru
12
d) Alat peraga mudah penggunaannya
e) Alat peraga disesuaikan dengan tahap
berpikir siswa
4. Kemandirian belajar
Menurut Uno (2007:51) kemandirian belajar
atau merupakan suatu metode belajar yang
disesuaikan dengan kecepatan, kemampuan dan
pemahaman masing – masing individu. Proses belajar
mandiri ini berorientasi pada tanggung jawab
sendiri yang berdasarkan pada sasaran dan sumber
belajar yang berkaitan. Kemandirian belajar
menuntut tanggung jawab yang besar pada diri
peserta ajar sehingga peserta ajar berusaha
melakukan berbagai kegiatan untuk tercapainya
tujuan belajar. Uraian tersebut memberikan
indikasi bahwa individu yang menerapkan
kemandirian belajar akan mengalami perubahan dalam
kebiasaan belajar, yaitu dengan cara mengatur dan
mengorganisasikan dirinya sedemikian rupa sehingga
dapat menentukan tujuan belajar, kebutuhan
belajar, dan strategi yang digunakan dalam belajar
yang mengarah kepada tercapainya tujuan yang telah
dirumuskan (Tahar, 2006:92 – 93). Dengan demikian,
kemandirian belajar merupakan proses pembelajaran
seseorang dalam kebebasannya menentukan dan
mengelola sendiri bahan ajar, waktu, tempat, dan
12
memanfaatkan berbagai sumber belajar dengan
berdasarkan motivasi dalam dirinya sendiri.
5. Implementasi strategi pembelajaran The Power of Two
dengan LKS.
Langkah – langkah pembahasan dengan strategi
pembelajaran The Power of Two dengan LKS:
a. Guru menjelaskan materi
b. Guru membagikan lembar kerja pada masing –
masing siswa.
c. Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan
pada lembar kerja siswa yang tersedia sendiri
– sendiri.
d. Setelah semua melengkapi jawabannya, guru
membentuk siswa ke dalam pasangan dan meminta
mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya
dengan jawaban yang dibuat teman yang lain.
e. Guru meminta pasangan tersebut untuk membuat
jawaban baru untuk masing – masing pertanyaan
dengan memperbaiki respon masing – masing
individu.
f. Guru membandingkan jawaban dari masing-masing
pasangan ke pasangan yang lain.
6. Implementasi strategi pembelajaran NHT dengan
alat peraga.
Langkah – langkah pembahasan strategi
pembelajaran NHT dengan alat peraga:
12
a. Guru menjelaskan materi melalui alat peraga
sebagai alat bantu.
b. Guru membentuk kelompok yang beranggotakan 4
– 5 orang.
c. Guru memberi penomeran 1 – 5 pada tiap – tiap
anggota kelompok.
d. Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab oleh tiap – tiap kelompok.
e. Guru memberi kesempatan kepada tiap – tiap
kelompok menemukan jawaban. Pada kesempatan
ini tiap – tiap kelompok menyatukan kepalanya
“Heads Together” berdiskusi memikirkan jawaban
atas pertanyaan dari guru.
f. Guru memanggil siswa yang memiliki nomor yang
sama dari tiap – tiap kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya.
g. Guru memberi kesempatan anggota kelompok yang
terpilih untuk mempergunakan alat peraga
sebagai alat bantu dalam presentasinya.
h. Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk
menanggapi atau menambahi jawaban dari
temannya.
B. Kerangka Berfikir
Rendahnya prestasi belajar matematika merupakan
suatu permasalahan umum yang sulit dipecahkan
penyelesaiannya. Karena keberhasilan proses
12
pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran, diantaranya adalah strategi pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Guru hendaknya lebih selektif
dalam pemilihan strategi pembelajaran. Karena pemilihan
strategi pembelajaran yang tidak tepat justru dapat
menghambat tercapainya tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh
guru antara lain adalah strategi pembelajaran The Power
of Two dengan LKS dan NHT dengan alat peraga. Strategi
pembelajaran The Power of Two adalah kegiatan dilakukan
untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong
munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang
tentu lebih baik daripada satu dan LKS sebagai media
bantunya. Sedangkan strategi pembelajaran NHT adalah
pembelajaran kooperatif yang menuntut adanya
pengelompokan, yang mana selain siswa mendapat
penjelasan dari guru, juga mendapat penjelasan dari
teman sekelompok yang lebih memahami, sehingga kendala
siswa yang cukup banyak dapat diatasi. Dimana alat
peraga sebagai media untuk menarik perhatian dan
visualisasi pembelajaran
Selain strategi pembelajaran yang digunakan oleh
guru, faktor lain yang ikut berperan dalam prestasi
belajar adalah kemandirian siswa. Kemampuan siswa dalam
12
menyelesaikan masalah matematika tidak terlepas dari
seberapa besar kemandirian siswa untuk belajar.
Dari uraian di atas, maka dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 2.1
Hubungan Antar Variabel Penelitian
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pembahasan teori dan kerangka berpikir
penelitian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
1. Adanya perbedaan efek penggunaan strategi
pembelajaran The Power of Two dengan lembar kerja
dan NHT dengan alat peraga terhadap prestasi
belajar matematika.
2. Adanya perbedaan efek kemandirian siswa
terhadap prestasi belajar matematika.
Strategi Pembelajaran The
Power of Two dengan lembar kerja dan NHT dengan alat
peraga
Kemandirian Siswa
(Tinggi, Sedang, Rendah)
Prestasi Belajar
Matematika
12
3. Adanya interaksi antara strategi pembelajaran
The Power of Two dengan lembar kerja dan NHT dengan
alat peraga ditinjau dari kemandirian siswa
terhadap prestasi belajar matematika.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Jenis PenelitianPenelitian yang dilakukan merupakan penelitian
eksperimen, yaitu penelitian yang akan membandingkanakibat dari dua jenis perlakuan tertentu. Dalam halini adalah penerapan strategi The Power of Two denganlembar kerja siswa dan NHT dengan alat peraga untukselanjutnya dikontrol dan dilihat pengaruhnyaterhadap variabel yang lain yaitu prestasi belajar.
Penelitian ini dilakukan dengan membagi subjekmenjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dankelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dikenaiperlakuan strategi pembelajaran NHT dengan alatperaga, sedangkan pada kelompok kontrol akan dikenaiperlakuan strategi pembelajaran The Power of Two denganLKS. Selanjutnya, kedua kelas dievaluasi untukmelihat peningkatan yang terjadi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitianmengenai eksperimen strategi pembelajaran The Power
12
of two dengan LKS dan NHT dengan alat peraga adalahdi SMK Kabupaten Kudus tahun pelajaran 2012/2013.Peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebutkarena lokasinya strategis, mudah dijangkau danmemiliki kualitas manajemen sekolah yang baik.
2. Waktu PenelitianPelaksanaan penelitian direncanakan pada
semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Adapunsecara rinci waktu penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Tahap
WaktuPebruar
iMaret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.Perencan
aan√ √ √ √ √
2.Pelaksan
aan√ √ √ √
3.Analisis
Data√ √ √ √
4.
Penyusun
an
Laporan
√ √ √ √
C. Populasi, Sampel dan Sampling1. Populasi
12
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas X SMK di Kabupaten Kudus tahunpelajaran 2012/ 2013 sebanyak 8 kelas paralel.
2. SampelSampel dari penelitian ini akan diambil dua
kelas, kelas X TKR sebagai kelas eksperimenmenggunakan strategi pembelajaran NHT dengan alatperaga dan kelas X TKJ sebagai kelas kontrolmenggunakan strategi pembelajaran The Power of Two
dengan LKS.3. Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling,dimana populasi dibagi atas beberapa kelompokberdasarkan area atau kelompok (cluster) danakhirnya diambil seluruhnya secara acak sebagaisampel penelitian. Dengan demikian setiap subyekmendapat kesempatan yang sama untuk menjadisampel.
Sebelum diberikan perlakuan, dilakukan ujikeseimbangan antara kelas eksperimen dan kelaskontrol. Uji ini dilakukan untuk mengetahuiapakah kedua kelas yaitu kelas eksperimen dankelas kontrol mempunyai keadaan yang seimbangatau tidak, dengan kata lain untuk mengetahuiapakah terdapat perbedaan mean yang berarti keduasampel penelitian sama atau tidak. Statistik yang
12
digunakan adalah uji t dengan bantuan SPSS 18.0,yaitu :a. Hipotesis
(kedua kelompok berkemampuan awal yang
sama)
(kedua kelompok berkemampuan awal
yang berbeda)b. Taraf Signifikasi 5%c. Statistik Uji
Dengan: =
Keterangan:
t =
= rata-rata nilai rapor semester ganjil
kelompok eksperimen
= rata-rata nilai rapor semester ganjil
kelompok kontrol
= Variansi kelompok eksperimen
= Variansi kelompok kontrol
= Jumlah siswa kelompok eksperimen
= Jumlah siswa kelompok kontrol
d. Daerah Kritik
12
= { < atau >
e. Keputusan Uji
diterima jika t <
(Budiyono, 2009:151)D. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas (Independent)a. Strategi Pembelajaran
1) Definisi OperasionalStrategi pembelajaran adalah suatu
tehnik atau cara yang digunakan dalam prosesbelajar mengajar dalam mencapai tujuanpembelajaran.
2) IndikatorPenggunaan strategi pembelajaran NHT
dengan alat peraga pada kelas eksperimen danstrategi pembelajaran The Power of Two denganLKS pada kelas kontrol.
3) Skala PengukuranSkala nominal yang terdiri dari dua
kategori yaitu :a) Kelas eksperimen : siswa dikenakan
strategi pembelajaran NHT dengan alatperaga.
12
b) Kelas kontrol : siswa dikenakan strategipembelajaran The Power of Two dengan LKS.
4) Simbol : Ai ; i = 1, 2b. Kemandirian Siswa
1) Definisi OperasionalKemandirian belajar siswa merupakan
kemampuan untuk belajar maupun menyelesaikanpermasalahan yang dilakukan dengan sedikitatau sama sekali tanpa bantuan dari pihakluar.
2) IndikatorNilai angket kemandirian yang meliputi :
a) Berorientasi suksesb) Berorientasi masa depanc) Menyukai tanggung jawab pribadid) Menyukai tantangan
3) Skala pengukuran
Skala interval diubah menjadi skala
ordinal dalam tiga kategori yaitu tinggi,
sedang dan rendah.
Kategori tinggi :
Kategori sedang :
Kategori rendah :
4) Simbol:
12
2. Variabel Terikat (Dependent)Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar.a. Definisi Operasional
Prestasi belajar adalah hasil yangdicapai setelah siswa mengikuti prosesbelajar mengajar yang dapat dilihat darinilai yang diperoleh siswa.
b. Indikator, berupa nilai tes prestasi belajarmatematika siswa.
c. Skala pengukuran, berupa intervald. Simbol : Y
E. Teknik Pengumpulan DataDalam penelitian ini metode yang digunakan
untuk teknik memperoleh data adalah :1. Metode Pokok
a. Metode TesPada penelitian ini metode tes digunakan
untuk mengumpulkan data mengenai prestasibelajar matematika, dengan cara memberi tessemester genap sebagai kelas sampel setelahperlakuan dengan strategi pembelajaran The Power
of Two dengan LKS dan NHT dengan alat peragamenggunakan soal yang sama.
b. Metode AngketDalam penelitian ini, metode angket
digunakan untuk mengumpulkan data kemandirianbelajar matematika siswa. Bentuk angket yang
12
digunakan berupa pilihan ganda yaitu suatubentuk angket di mana siswa memilih salah satualternatif jawaban yang sudah disediakan. KelasX SMK Kabupaten Kudus semester genap digunakansebagai kelas sampel untuk metode angket.
2. Metode Bantu
Metode bantu yang digunakan pada penelitian
ini adalah metode dokumentasi. Metode ini
merupakan pengukuran data dengan cara mengambil
dokumen yang telah ada. Dokumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah daftar nama siswa
kelas X yang dijadikan sampel dan nilai raport
semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
F. Instrument PenelitianInstrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini berupa hasil belajar untuk memperolehdata tentang prestasi belajar. Adapun prosedurpengembangan instrumen adalah sebagai berikut :
1. Tahap Penyusunana. Tes
Metode tes adalah cara pengumpulan datadengan memberikan soal – soal untuk dijawaboleh siswa untuk mengetahui atau mengukursesuatu dengan cara yang telah ditentukan.Langkah-langkah penyusunan tes adalah :
12
1) Menentukan materi yang digunakan untukmembuat soal.
2) Menentukan bentuk soal.3) Menyusun tabel kisi-kisi soal tes.
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Soal Tes Prestasi MateriLogika Matematika
No IndikatorIngatan
Pemahaman
Aplikasi
Jumlah
1.Membedakanpernyataan danbukan pernyataan
10 1
2
Menentukaningkaran darisebuah pernyataandan pernyataanmajemuk.
9, 11,15, 20
1, 7,13, 18
8
3
Menentukan nilaikebenaran darisebuah pernyataandan pernyataanmajemuk
62, 8,19
4
4
Menentukanekuivalensi daripernyataanmajemuk
5, 173, 4,12, 14,16,
7
Jumlah 8 12 20
12
4) Menjabarkan kisi-kisi dalam bentuk butir-butir soal.
5) Prosedur pemberian skor untuk jawaban tesadalah benar bernilai 1 dan salah bernilai0.
6) Uji coba tesb. Angket
Langkah-langkah penyusunan angket sebagaiberikut :1) Menyusun materi yang akan digunakan untuk
membuat angket2) Membuat kisi-kisiTabel 3.3 Kisi-kisi Angket Kemandirian Siswa
No Aspek No. ItemPositif
No. ItemNegatif
123
4
BerorientasisuksesBerorientasimasa depanMenyukaitanggung jawabpribadiMenyukaitantangan
1,8,16,17,20,243,19,21,254,12,14,23,26
6,10,11,22
2,7,18913,15
5
12
3) Menyusun angketItem soal kemandirian belajar dibuat
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusunsebelumnya.4) Menentukan cara pemberian skor
Dalam menentukan skor angket setiapalternatif jawaban mempunyai skor yangberbeda-beda. Pemberian untuk tiap-tiapalternatif jawaban disesuaikan dengankriteria item.
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian AngketJenis
PertanyaanAlternatifJawaban
Skor
Pertanyaan(+)
SelaluASeringBKadang-kadangCTidak pernahD
4321
Pertanyaan(-)
SelaluASering
123
12
BKadang-kadangCTidak pernahD
4
2. Tahap Uji Cobaa. Uji coba instrumen tes
1) Uji validitas tesMenurut Sukmadinata (2005:28) suatu
instrumen dikatakan valid atau memilikivaliditas bila instrumen tersebut benar-benarmengukur aspek atau segi yang akan diukur.
Menurut Arikunto (2006:168) validitasmenunjukkan suatu ukuran tentang tingkat –tingkat kevalidan atau kesahihan suatuinstrumen. Suatu instrumen yang valid atausahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknyainstrumen yang kurang valid berarti memilikivaliditas yang rendah. Untuk mengetahuivaliditas item instrumen digunakan rumuskorelasi Product Moment dengan bantuan SPSS18.0, yaitu:
12
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara X dan Y
N = Banyak subjekX = Skor itemY = Skor total Keputusan uji :
≥ = Item soal tersebut
valid
< = Item soal tersebut
tidak valid(Arikunto, 2006 :170)
2)Uji reliabilitas tesSuatu tes dapat dikatakan reliabel
apabila dalam beberapa kali pelaksanaanpengukuran terhadap kelompok subjek yang samadiperoleh hasil yang relatif sama. Ujireliabilitas tes yang digunakan adalah rumusAlpha dan akan diolah dengan bantuan SPSS18.0, sebagai berikut :
Keterangan :
= reliabilitas instrumen
12
k = banyaknya butir pertanyaan ataubanyaknya soal
= jumlah variansi butir
= varians total
(Arikunto, 2006 : 196)Sebagaimana dalam perhitungan
reliabilitas untuk menguji reliabilitas tes,
maka nilai juga diinterprestasikan ke
dalam tingkat reliabilitas instrumen yangdigunakan patokan Suharsimi.
0.80 ≤ r11 < 1.0 = realibilitasnyasangat tinggi0.60 ≤ r11 < 0.80 = realibilitasnyatinggi0.40 ≤ r11 < 0.60 = realibilitasnyasedang0.20 ≤ r11 < 0.40 = realibilitasnyarendah0.00 ≤ r11 < 0.20 = realibilitasnyasangat rendahPeneliti menetapkan derajat reliabilitas
yang tinggi yaitu 0.60 ≤ r11 < 0.80b. Uji coba instrumen angket1) Uji validitas angket
Pengujian validitas angket yang digunakansama dengan uji validitas tes yaitumenggunakan rumus Product Moment dan akan
12
diolah dengan bantuan SPSS 18.0, sebagaiberikut :
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara X dan Y
N = Banyak subjekX = Skor itemY = Skor total Keputusan uji :
≥ = Item soal tersebut
valid
< = Item soal tersebut
tidak valid( Arikunto, 2006 : 170 )
2) Uji Reliabilitas AngketUji reliabilitas angket yang digunakan
adalah rumus Alpha dan akan diolah denganbantuan SPSS 18.0, sebagai berikut :
Keterangan :
= reliabilitas instrumen
k= banyaknya butir pertanyaan ataubanyaknya soal
= jumlah variansi butir
12
= varians total
(Arikunto, 2006 : 196)Sebagaimana dalam perhitungan
reliabilitas untuk menguji reliabilitas tes,
maka nilai juga diinterprestasikan ke
dalam tingkat reliabilitas instrumen yangdigunakan patokan Arikunto.
0.80 ≤ r11 < 1.0 = realibilitasnyasangat tinggi0.60 ≤ r11 < 0.80 = realibilitasnyatinggi0.40 ≤ r11 < 0.60 = realibilitasnyasedang0.20 ≤ r11 < 0.40 = realibilitasnyarendah0.00 ≤ r11 < 0.20 = realibilitasnyasangat rendahPeneliti menetapkan derajat reliabilitas
yang tinggi yaitu 0.60 ≤ r11 < 0.80(Arikunto, 2006 : 276)
G. Teknik Analisis Data1. Uji prasyarat analisis
a. Uji NormalitasUji normalitas digunakan untuk membuktikan
bahwa sampel berasal dari populasi yangberdistribusi normal. Metode yang digunakan
12
dalam uji normalitas adalah metode Liliefors denganbantuan SPSS 18.0 sebagai berikut :1) Hipotesis
= Sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal
= Sampel tidak berasal dari
populasi berdistribusi normal2) Statistik uji
Dimana :
F = P dengan Z~ N (0, 1)
S = Proporsi cacah , terhadap
seluruh
S = Deviasi standar atau simpanganbaku
= Skor standar; dengan
3) Daerah kritik
DK = ( L ) harga lain dapat
diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkatsignifikasi α dengan derajat kebebasan n (n = ukuran sampel ).
4) Taraf signifikasi : α = 0,055) Keputusan uji
12
ditolak jika , diterima jika
.
(Budiyono, 2009 : 170)b. Uji Homogenitas
Dalam penelitian ini digunakan ujihipotesis analisis dua jalan dengan frekuensisel tak sama dengan asumsi bahwa populasiberdistribusi normal dan populasi bervariansisama, maka salah satu uji homogenitas populasidengan uji Levene’s dengan bantuan SPSS 18.0.
2. Uji AnalisisTeknik analisis yang digunakan adalah
analisis variansi dua jalan dan akan diolah denganbantuan SPSS 18.0.a. Model untuk data analisis variansi dua jalan
adalah sebagai berikut :
Keterangan :
= data amatan ke- k baris ke- i dan kolom
ke- jμ = rerata dari seluruh data amatan (reratabesar)
= = efek baris ke- i pada
variabel terikat
= = efek kolom ke- j pada
variabel terikat
12
= = interaksi baris ke- i
dan kolom ke- j pada variabel terikat
= deviasi data Xijk terhadap rerata
populasinya yang berdistribusi normaldengan rerata 0
i = 1,2 ; 1 = pembelajaran denganmenggunakan strategi
pembelajaran NHT dengan alatperaga.
2 = pembelajaran dengan menggunakanstrategi
pembelajran The power of Two denganLKS.j= 1, 2, 3 ; 1 = kemandirian belajarmatematika tinggi
2 = kemandirian belajar matematikasedang
3 = kemandirian belajar matematikarendahk = 1, 2, 3, …n
( Budiyono, 2009 : 207 )a. Prosedur1) Hipotesis
Pada analisis dua jalan terdapat tigapasang hipotesis yang perumusannya sebagaiberikut :
12
, untuk semua i (tidak ada
perbedaan efek strategi pembelajaranterhadap prestasi belajar matematika);
i = 1, 2, 3, …p
, untuk paling sedikit satu harga i
(ada perbedaan efek strategipembelajaran terhadap prestasi belajarmatematika); i = 1, 2.
, untuk semua j (tidak ada
perbedaan efek kemandirian terhadapprestasi belajar matematika) ; j = 1, 2,3, …p
, untuk paling sedikit ada satu j
(ada perbedaan efek kemandirian terhadapprestasi belajar matematika) ; j = 1, 2.
, untuk semua pasangan harga ij
(tidak ada efek interaksi antarastrategi pembelajaran dan kemandirianterhadap prestasi belajar matematika)
, untuk paling sedikit ada
pasangan (ij) (ada efek interaksiantara strategi pembelajaran dankemandirian terhadap prestasi belajarmatematika)
2) Komputasi
12
Pada variansi dua jalan dengan sel taksama ini didefinisikan notasi-notasi sebagaiberikut :
= ukuran sel (ij) (sel baris ke- i dan
kolom ke- j)= banyaknya mean pada sel (ij)= frekuensi sel (ij)
= rataan harmonik frekuensi seluruh sel
=
N = = banyaknya seluruh data amatan
= jumlah kuadrat deviasi data amatan padasel (ij)
p = banyaknya barisq = banyaknya kolom
= banyaknya rataan pada sel (ij)
= = jumlah rataan pada sel ke- i
= = jumlah rataan pada baris ke-
j
= = jumlah rataan semua sel
3) Jumlah kuadrat
12
Terdapat lima jumlah kuadrat yaitukuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom(JKB), jumlah kuadrat interaksi antara (JKAB)baris dan kolom (JKG) dan jumlah kuadrattotal (JKT), yaitu :JKA = {(3) – (1)}JKB = {(4) – (1)}JKAB = {(1) + (5) – (3) – (4)}JKG = (2)JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG
Dimana lima komponen tersebut dirumuskansebagai berikut :
(1) = (4) =
(2) = (5) =
(3) =
4) Derajat Kebebasan (dk)dkA = p – 1 dkG = N – pqdkB = q – 1 dkT =N–1dkAB = (p–1) (q–1)
5) Rerata KuadratBerdasarkan jumlah kuadrat dan derajatkebebasan masing-masing diperoleh kuadratbaru, maka rumus kuadrat baru tersebutsebagai berikut:
12
6) Statistik Uji
Untuk adalah Fa =
Untuk adalah Fb =
Untuk adalah Fab =
7) Daerah Kritik Daerah kritik (Dk) untuk FA adalah Dk = {FA >Fα; p – 1, N – pq}Daerah kritik (Dk) untuk FB adalah Dk = {FB >Fα; q – 1, N – pq}Daerah kritik (Dk) untuk FAB adalah Dk = {FAB >Fα; (p – 1) (q – 1), N – pq}
8) Keputusan Uji
ditolak jika FA > Fα; p – 1, N – pq
ditolak jika FB > Fα; q – 1, N – pq
ditolak jika FAB > Fα; (p – 1) (q – 1), N – pq
b. Rangkuman AnalisisTabel 3.5 Rangkuman Anava Dua Jalan
SumberVar
JK Dk RK FoAB FαKeputusan
Ho
12
A (baris)
JKA p - 1 RKA FA F*A< α atau
> αB (kolom)
JKB q - 1 RKB FB F*B< α atau
> α
Interaksi (AB)
JKAB
(p –1)
(q –1)
RKAB FAB F*AB< α atau
> α
Galat JKG N- pq RKG - - -Total JKT N - 1 - - - -
3. Uji Komparasi GandaKomparasi ganda adalah tindak lanjut dari
analisis variansi. Apabila analisis variansi
tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol
ditolak. Untuk uji lanjutan setelah analisisvariansi variabel digunakan metode Scheffe dandengan bantuan SPSS 18.0. Langkah-langkah metodedalam menentukan metode Scheffe adalah :a. Mengidentifikasi suatu komparasi reratab. Merumuskan hipotesisc. Mencari harga statistik dengan rumus :
1) Komparasi rerata antar baris
Dengan daerah kritik Dk = { F │ F > (p – 1)Fα: p – 1, N – pq }
12
2) Komparasi rerata antar kolom
Dengan daerah kritik Dk = { F│F > (q – 1) Fα:
q – 1, N – pq }3) Komparasi rerata antar sel pada kolom yang
sama
=
Dengan daerah kritik Dk = { F │ F > (pq – 1)Fα: pq – 1, N – pq }
4) Komparasi rerata antar sel pada baris yangsama
=
Dengan daerah kritik Dk = { F │ F > (pq – 1)Fα; pq – 1, N – pq }
(Budiyono, 2009 : 215 – 217)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta
Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNSPress.
Faizah. 2010. Pemanfaatan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS)untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran pendidikan AgamaKelas VII di SMP Negeri 3 malang. Skripsi. Malang:Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana MalikIbrahim
Harsanto. 2009. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta:Kanisius.
Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Muqowim. 2007. Strategi Pembelajaran. http://muqowimjogja.blogspot.com/2007/06/strategi-pembelajaran.html.Diakses tanggal 20 Februari 2012.
Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta.
Silberman. 2005. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Tahar. 2006. “Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil BelajarPendidikan Jarak Jauh”. (Jurnal Pendidikan Terbuka danJarak Jauh, Volume. 2, Nomor 2, September 2006, 91– 101). Diakses tanggal 4 Mei 2012 pukul 14.10.
Uno. 2007. Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan ReformasiPendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.