Tugas Biologi

47
PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU KELOMPOK 1 XII IPA 1 ANGGOTA : ALIF STRIA ASRIDINDAYAN DIRANUR SAMHULIYA KHALVI NOFRIJON SAPUTRA MIRNA SRI WAHYUNI

Transcript of Tugas Biologi

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHANKACANG HIJAU

KELOMPOK 1

XII IPA 1

ANGGOTA :

ALIF STRIAASRIDINDAYAN

DIRANUR SAMHULIYAKHALVI NOFRIJON SAPUTRA

MIRNA SRI WAHYUNI

LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI 1 SIJUNJUNG

2014KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yangtelah memberikan kesehatan dan kemudahan kepada kami untukdapat mengerjakan tugas mata pelajaran BIOLOGI yang berjudul“PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU” .

Kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Jontridel Efendi selaku kepala SMA NEGERI 1SIJUNJUNG.

2. Ibu Afridha Laily Alindra selaku guru Biologi yang telahmembina kami dalam menyelesaikan makalah ini.

3. Orang tua kami yang telah memberi arahan dan nasihatdalam penyelesaian makalah ini.

4. Pihak perpustakaan SMA NEGERI 1 SIJUNJUNG yang telahmengizinkan kami untuk mencari dan meminjam buku sumber.

5. Dan teman-teman anggota UNESCO (XII IPA 1)

Dalam makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapatkekurangan baik dari segi isi mau pun penulisannya. Olehkarena itu, mohon kritik dan saran yang membangun dari pembacaagar makalah ini menjadi lebih baik dan bisa dijadikan acuankita bersama.

Muaro, 14 Agustus

2014Penyusun

Kelompok 1

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR.............................................

................................................

ii

DAFTAR

ISI...................................................

......................................................

..

iii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang

………………………………………....................................

..

4

B. Rumusan Masalah..

……………………………………………........................

5

C. Tujuan

Penelitian.........................................

...................................................

5

...

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Landasan

Teori..............................................

...................................................

.

6

B. Objek Penelitian (Kacang

Hijau).............................................

..........................

9

C. Hipotesis..........................................

...................................................

...........

10

BAB II METODE PENELITIANA. Jenis

Penelitian.........................................

...................................................

......

11

B. Tempat dan Waktu

Penelitian.........................................

...................................

11

C. Variabel...........................................

...................................................

......

11

D. Alat dan Bahan

Penelitian.........................................

........................................

11

E. Cara Kerja 11

Penelitian.........................................

................................................F. Cara Pengambilan

Data...............................................

......................................

12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil

Penelitian.........................................

...................................................

13

B. Pembahasan.........................................

...................................................

......

35

BAB IV PENUTUPA. Kesimpulan……………………………………………..

……….....................

37

B.

Saran………………………………………………………….........................

37

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

           Ciri sebuah makhluk hidup salah satunya adalah

tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai

pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan

perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling

berkaitan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal  merupakan

faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor

fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan

merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan

tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu

faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan adalah cahaya.

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada

tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah

menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan

yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada

tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut

dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman

tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses

fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang

berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena

karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga

daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin

adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel

meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena

itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan

terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.

Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih

cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air.

Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada

tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat

sumber makanan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan percobaan,yaitu

dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda

pada tanaman kacang hijau.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini yaitu :

1. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman kacang hijau ?

2. Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau

yang diletakan di tempat yang gelap dan terang ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian karya tulis ilmiah Pengaruh cahaya

terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau ini

adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan

perkembangan kacang hijau.

2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji

kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda

intensitas cahayanya.

        

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya

volume, massa, dan tinggi) serta jumlah sel secara

irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula).

Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan

auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena pertambahan jumlah

sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan

mitosis pada jaringan bersifat meristematik. Contoh,

pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.

Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke

bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan

yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan

irreversible. Contoh, munculnya bunga sebagai alat

perkembangbiakan.

2. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diawali dengan

perkecambahan biji. Perkecambahan adalah munculnya plantula

(tanaman kecil dari dalam biji) karena pertumbuhan embrio di

dalam biji menjadi tanaman baru. Embrio terdiri dari akar

lembaga (calon akar = radikula), daun lembaga (kotiledon) dan

batang lembaga (kaulikulus).

a. Struktur Biji

Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan

hidup suatu tumbuhan. Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji

merupakan awal dari kehidupan tumbuhan baru di luar induknya.

Jika biji tanaman dikotil seperti kacang- kacangan dibelah

menjadi dua, maka akan didapatkan struktur biji yang terdiri

atas plumula, hipokotil, radikula, kotiledon dan embrio.

Sedangkan, struktur biji tanaman monokotil, misalnya jagung

terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, skutelum

dan endosperma. Bagian-bagian biji tersebut mempunyai fungsi

masing- masing untuk pertumbuhan tanaman.

Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil, plumula

merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya

akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula adalah

poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar

primer. Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon

mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum

berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam

endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula.

Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi

melindungi radikula.

b. Proses Perkecambahan

1) Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari

potensial air rendah pada biji yang kering.

2) Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan

hormone giberelin (GA).

3) Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar

endosperma) untuk sintesis dan mengeluarkan enzim.

4) Enzim bekerja menghidrolisis cadangan makanan yang

terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini

menghasilkan molekul kecil larut dalam air, missal enzim

amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi

gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap dari

endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio

menjadi bibit tanaman.

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan

a. Faktor Dalam (Internal)

1) Faktor Intrasel

Sifat dari induk tumbuhan, baik bentuk dan ukuran

tubuhnya akan menurun pada anaknya, sifat menurun

tersebut disebut hereditas. Sifat menurun merupakan gen

yang terdapat pada setiap kromosom di dalam inti sel

jaringan penyusun organ tubuh tumbuhan.

2) Faktor Intersel

Faktor intersel yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan adalah hormon. Istilah hormon pertama kali

dikemukakan oleh seorang ahli botani dari Belanda bernama

Friedrich Agust Ferdinand Went (1863– 1935). Went

berpendapat bahwa hormon tumbuh merupakan zat yang

penting dalam pertumbuhan tanaman. Hormon tumbuh tersebut

juga disebut zat tumbuh yang komponennya terdiri atas

senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Hormon

tumbuhan disebut fitohormon Fitohormon tersebut antara

lain, auksin atau AIA (Asam Indol Asetat), giberelin,

sitokinin, Asam Absisat (ABA), gas etilen, asam

traumalin, dan kalin.

b. Faktor Luar (Eksternal)

Faktor-faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh

sebagai berikut.

1) Iklim seperti cahaya, temperatur udara, air, angin,

matahari dan gas.

2) Tanah meliputi tekstur dan struktur tanah, bahan organik,

ketersediaan nutrien, dan pH.

3) Biologis, seperti gulma, serangga, mikroorganisme

penyebab penyakit, nematoda macam-macam tipe herbivora,

mikroorganisme tanah seperti bakteri pemfiksasi N2 dan

bakteri denitrifikasi serta mikorhiza.

Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai

tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai

proses fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi pembentukan

klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisme. Efek

cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat

metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses

fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis

saat berlangsung reaksi terang.

Jadi cahaya secara tidak langsung mengendalikan pertumbuhan

dan perkembangan tanaman, karena hasil fotosintesis berupa

karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-organ tumbuhan.

Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh cahaya

(fotomorfogenesis). Efek fotomorfogenesis ini dapat dengan

mudah diketahui dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh

di tempat terang dengan kecambah dari tempat gelap. Kecambah

yang tumbuh di tempat gelap akan mengalami etiolasi atau kecambah

tampak pucat dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh

kurangnya cahaya. Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di

tempat terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang

menjadi lebih pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan

auksin terhambat oleh adanya cahaya.

Fototropisme Percobaan N Cholodny dan Frits went

menerangkan bahwa pada ujung koleoptil tanaman, pemanjangan

sel yang lebih cepat terjadi di sisi yang teduh daripada sisi

yang terkena cahaya. Sehingga, koleoptil membelok ke arah

datangnya cahaya. Hal ini terjadi, karena hormon auksin yang

berguna untuk pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke

sisi terlindung. Banyak jenis tumbuhan mampu melacak matahari,

dalam hal ini lembar datar daun selalu hampir tegak lurus

terhadap matahari sepanjang hari. Kejadian tersebut dinamakan

diafototropisme. Fototropisme ini terjadi pada famili

Malvaceae. Untuk lebih memahami pengaruh cahaya terhadap

tanaman atau perkecambahan, coba kamu rencanakan dan

laksanakan kegiatan berikut ini dengan teman sekelompokmu.

B. Objek Penelitian (Kacang Hijau)

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang

berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut

juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-

tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseolus radiatus L.

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian

sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya.

Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan

berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada

yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan

letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih

panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju

tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam

tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk

sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan

panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu

muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam

atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.

Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara

lain : Protein (memperkuat daya tahan tubuh). Kalsium dan

fosfor (memperkuat tulang).  Vitamin B1 (membantu proses

pertumbuhan dan menghasilkan energy). Vitamin B2 (membantu

penyerapan protein dalam tubuh). Vitamin E (membantu

meningkatkan kesuburan). Zat besi (membantu pembentukan sel

darah merah). Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan

rendah lemak. Terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh.

C. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah cahaya dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu:

1. Tumbuhan biji kacang hijau yang berada dilingkungan yang

intensitas cahayanya berbeda akan menghasilkan tinggi yang

berbeda . Tumbuhan di tempat gelap akan lebih cepat tinggi

daripada tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya.

Namun, memiliki perbedaan morfologi, meliputi : keadaan

akar, batang dan daun tumbuhan kacang hijau.

2. Perbedaan kacang hijau di tempat gelap dengan kacang hijau

di tempat terang terdapat pada ukuran tumbuhan, struktur

batang, dll. pada tempat gelap pertumbuhan kecambah lebih

cepat daripada di tempat terang.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode

eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan

dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

adanya kontrol (Nazir,2003).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Sijunjung,

Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat

Waktu : 8 hari (5 Agustus 2014 – 13 Agustus 2014)

C. Variabel

1. Variabel bebas adalah Cahaya matahari.

2. Variabel terikat adalah Morfologi kacang Hijau.

3. Variabel kontrol adalah Wadah, Tanah, biji kacang hijau,

dan Penyiraman.

D. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan Bahan yang digunakan :

1. Biji kacang hijau sebanyak 30 buah

2. 10 buah gelas bekas air mineral

3. Tanah dan pupuk kandang

4. Selotip, gunting dan lem

5. Mistar, pena dan kertas

6. Gelas Ukur

7. Air bersih secukupnya

E. Cara Kerja Penelitian

1. Merendam biji kacang hijau dengan air bersih sekitar 12

jam

2. Menyediakan 10 gelas bekas air mineral. (5 untuk di

tempat gelap dan 5 untuk di tempat terang)

3. Berilah lubang di bagian bawah gelas

4. Masukkan tanah kedalam setiap gelas

5. Menanam biji kacang hijau kedalam kedalam setiap gelas

(masing – masing 3 biji).

6. Memberi lebel A untuk 5 gelas yang ditempatkan ditempat

terang

7. Memberi lebel B untuk 5 gelas  yang ditempatkan ditempat

gelap

8. Menyiram biji tersebut dengan air sebanyak 10 ml/gelas

9. Meletakan gelas berlabel A pada tempat yang terang dan

gelas berlabel B ditempat yang gelap

10. Sirami dan ukurlah kacang hijau tersebut setiap

harinya

11. Mengamati dan mencatat pertumbuhan setiap hari,

selalu pada waktu yang sama

12. Menulis hasil pengamatan dalam tabel pengamatan

13. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh

kembang kecambah pada tempat yang berbeda intensitas

cahayanya.

F. Cara Pengambilan Data

Data diukur dan dicatat setiap hari pada pukul 16.30 WIB.

Ketika pengukuran agar jelas tumbuhan mana yang akan diukur

maka kami memberi tanda, agar untuk hari selanjutnya data yang

didapat tidak rancu.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Tabel Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Biji Kacang Hijau di Tempat Terang

Hari Ke- No.BotolBiji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)1 G1.1 2,3 5,2 3,7

Rabu, 6 Agustus 2014

G1.2 5,5 3,5 7,7G1.3 0 5 3G1.4 4,4 4,8 4,5G1.5 0 3,2 0

 2 G1.1 4,4 6,5 7,1

Kamis, 7 Agustus 2014

G1.2 11,0 7,2 12,4G1.3 0 9,7 4,1G1.4 5 4,8 6,7G1.5 0 4,3 0

 3 G1.1 7,0 8,3 9,5

Jum'at, 8 Agustus2014

G1.2 14,1 10,4 15,6G1.3 0 12,0 6,3G1.4 6,7 5,0 7,5G1.5 0 5,0 0

 4 G1.1 12,5 10,5 11,8

Sabtu, 9 Agustus 2014

G1.2 16,0 13,7 17,0G1.3 0 12,4 7,5G1.4 9,7 7,0 7,3G1.5 0 6,1 0

 5 G1.1 14,1 15,7 13,9

Senin, 11 Agustus2014

G1.2 18,7 14,8 18,3G1.3 0 14,2 10,9G1.4 12,8 11,1 10,4G1.5 0 7,5 0

 6 G1.1 16 19 20

Selasa, 12 Agustus2014

G1.2 21 16 20G1.3 0 16 14G1.4 17 13 17G1.5 0 11 0

 7 G1.1 18 21 25

Rabu, 13 Agustus 2014

G1.2 22 22 22G1.3 0 21 21G1.4 17,5 16,3 21,8G1.5 0 14 0

b. Hasil Pengamatan Biji Kacang Hijau di Tempat Gelap

Hari Ke- No.BotolBiji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)1 G1.1 4,5 0 0

Rabu, 6 Agustus 2014

G1.2 5 6,4 5,2G1.3 0 5,3 0G1.4 6,4 6 0G1.5 2,3 6 5,6

 2 G1.1 14 0 0,3

Kamis, 7 Agustus 2014

G1.2 11 13 10,8G1.3 0 11,5 0G1.4 12 13,5 1,3G1.5 9,2 13 10,3

 3 G1.1 14,9 0 3

Jum'at, 8 Agustus2014

G1.2 14 15,6 13G1.3 0 14,2 0G1.4 13 16 3,4G1.5 15 13,7 12

 4 G1.1 15,3 0 4,6

Sabtu, 9 Agustus 2014

G1.2 15 17 14G1.3 0 15 0G1.4 13,6 17,4 5G1.5 15,8 14,5 15

 5 G1.1 26,7 0 15

Senin, 11 Agustus2014

G1.2 29 28,5 28,7G1.3 0 28,4 0G1.4 29 29,3 17G1.5 28,5 27,9 29,6

 6 G1.1 37 0 19

Selasa, 12 Agustus2014

G1.2 32 35,7 30G1.3 0 37 0G1.4 39 37 30G1.5 30 30 32

 

7 G1.1 38 0 24,7

Rabu, 13 Agustus 2014

G1.2 32,2 39,5 31,2G1.3 0 37,1 0G1.4 39,5 37,4 31G1.5 35 31 33

2. Grafik Hasil Pengamatan

a. Grafik Pada Botol Pertama di Tempat Terang

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 2,3 5,2 3,7

2 4,4 6,5 7,1

3 7,0 8,3 9,5

4 12,5 10,5 11,8

5 14,1 15,7 13,9

6 16 19 20

7 18 21 25

1 2 3 4 5 6 702468

101214161820

Biji Ke-1 Dari Botol G1.1

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

Biji Ke-2 Dari Botol G1.1

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

Biji Ke-3 Dari Botol G1.1

b. Grafik Pada Botol Kedua di Tempat Terang

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 5,5 3,5 7,7

2 11,0 7,2 12,4

3 14,1 10,4 15,6

4 16,0 13,7 17,0

5 18,7 14,8 18,3

6 21 16 20

7 22 22 22

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

Biji Ke-1 Dari Botol G1.2

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

Biji Ke-2 Dari Botol G1.2

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

Biji Ke-3 Dari Botol G1.2

c. Grafik Pada Botol Ketiga di Tempat Terang

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 0 5 3

2 0 9,7 4,1

3 0 12,0 6,3

4 0 12,4 7,5

5 0 14,2 10,9

6 0 16 14

7 0 21 21

1 2 3 4 5 6 70

0.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

Biji Ke-1 Dari Botol G1.3

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

Biji Ke-2 Dari Botol G1.3

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

Biji Ke-3 Dari Botol G1.3

d. Grafik Pada Botol Keempat di Tempat Terang

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 4,4 4,8 4,5

2 5 4,8 6,7

3 6,7 5,0 7,5

4 9,7 7,0 7,3

5 12,8 11,1 10,4

6 17 13 17

7 17,5 16,3 21,8

1 2 3 4 5 6 702468

101214161820

Biji Ke-1 Dari Botol G1.4

1 2 3 4 5 6 702468

1012141618

Biji Ke-2 Dari Botol G1.4

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

Biji Ke-3 Dari Botol G1.4

e. Grafik Pada Botol Kelima di Tempat Terang

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 0 3,2 0

2 0 4,3 0

3 0 5,0 0

4 0 6,1 0

5 0 7,5 0

6 0 11 0

7 0 14 0

1 2 3 4 5 6 70

0.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

Biji Ke-1 Dari Botol G1.5

1 2 3 4 5 6 702468

10121416

Biji Ke-2 Dari Botol G1.5

1 2 3 4 5 6 70

0.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

Biji Ke-3 Dari Botol G1.5

f. Grafik Pada Botol Pertama di Tempat Gelap

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 4,5 0 0

2 14 0 0,3

3 14,9 0 3

4 15,3 0 4,6

5 26,7 0 15

6 37 0 19

7 38 0 24,7

1 2 3 4 5 6 705

10152025303540

Biji Ke-1 Dari Botol G1.1

1 2 3 4 5 6 70

0.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

Biji Ke-2 Dari Botol G1.1

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

Biji Ke-3 Dari Botol G1.1

g. Grafik Pada Botol Kedua di Tempat Gelap

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 5 6,4 5,2

2 11 13 10,8

3 14 15,6 13

4 15 17 14

5 29 28,5 28,7

6 32 35,7 30

7 32,2 39,5 31,2

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

35

Biji Ke-1 Dari Botol G1.2

1 2 3 4 5 6 705

1015202530354045

Biji Ke-2 Dari Botol G1.2

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

35

Biji Ke-3 dari Botol G1.2

h. Grafik Pada Botol Ketiga di Tempat Gelap

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 0 5,3 0

2 0 11,5 0

3 0 14,2 0

4 0 15 0

5 0 28,4 0

6 0 37 0

7 0 37,1 0

1 2 3 4 5 6 70

0.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

Biji Ke-1 Dari Botol G1.3

1 2 3 4 5 6 705

10152025303540

Biji Ke-2 dari Botol G1.3

1 2 3 4 5 6 70

0.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

Biji Ke-3 Dari Botol G1.3

i. Grafik pada botol keempat di tempat gelap

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 6,4 6 0

2 12 13,5 1,3

3 13 16 3,4

4 13,6 17,4 5

5 29 29,3 17

6 39 37 30

7 39,5 37,4 31

1 2 3 4 5 6 705

1015202530354045

Biji Ke-1 Dari Botol G1.4

1 2 3 4 5 6 705

10152025303540

Biji Ke-2 Dari Botol G1.4

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

35

Biji Ke-3 Dari Botol G1.4

j. Grafik Pada Botol Kelima di Tempat Gelap

Hari Ke- Biji Ke-

1 (Cm) 2 (Cm) 3 (Cm)

1 2,3 6 5,6

2 9,2 13 10,3

3 15 13,7 12

4 15,8 14,5 15

5 28,5 27,9 29,6

6 30 30 32

7 35 31 33

1 2 3 4 5 6 705

10152025303540

Biji Ke-1 Dari Botol G1.5

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

35

Biji Ke-2 Dari Botol G1.5

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

35

Biji Ke-3 Dari Botol G1.5

B. Pembahasan

Cahaya atau sinar matahari sangat diperlukan tumbuhan hijau

untuk kelangsungan hidupnya, sebab sinar mata- hari merupakan

sumber energi yang digunakan untuk proses berlang- sungnya

fotosintesis di dalam daun- daun tumbuhan hijau. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas

cahaya yang terang dan gelap. Hal ini menunjukkan bahwa gelap

atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi perkecambahan

kacang hijau.

Kecambah kacang hijau yang diletakkan di tempat tidak ada

sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih cepat. Pada

keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang

ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang),

pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh.,

memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan,

batangnya lemah, dan akarnya tidak banyak. Sedangkan kecambah

kacang hijau yang diletakkan di tempat ada sinar matahari akan

tumbuh lebih lambat, memiliki daun yang tumbuh di antara

kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan

akarnya banyak.

Hal ini terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar

matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat

gulanya lebih sedikit. Akibatnya jumlah jaringan mesofil

meningkat sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih lebar dan

tipis. Adapun pada daun yang mendapat sinar matahari akan

mengandung sedikit air dan jumlah gulanya banyak, akibatnya

akan cepat mengadakan respirasi dan fotosintesis, sehingga

daunnya menjadi lebih tebal menghijau, jaringan palisadenya

berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal sehingga terbentuk

daun yang lebih tebal dan sempit, berwarna hijau.

Bedasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji kacang

hijau, tampak bahwa perkembangan peling cepat adalah

perkembangan kacang hijau pada tempat yang gelap karena

dipengaruhi oleh auksin. Hormon auksin/ IAA memiliki sifat

menjauhi cahaya. Hormon ini diproduksi pada ujung tunas akar

dan batang. Pengaruh hormon auksin dalam konsentrasi yang

berbeda pada bagian tubuh tanaman mengakibatkan terjadinya

pertumbuhan yang tidak seimbang. Bagian yang mengandung auksin

lebih banyak memiliki kecepatan tumbuh yang lebih besar.

Adapun bagian yang kekurangan akan mengalami pertumbuhan

lebih lambat. Jika ini terjadi pada pucuk batang, terjadi

pembengkokan arah pertumbuhan. Hormon auksin yang berguna

untuk pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke sisi

terlindung. Banyak jenis tumbuhan mampu melacak matahari,

dalam hal ini lembar datar daun selalu hampir tegak lurus

terhadap matahari sepanjang hari. Kejadian tersebut dinamakan

diafototropisme.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap

pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau,yang telah

dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.

1. Kecambah kacang hijau yang diletakkan ditempat yang gelap

akan tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa

etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan

terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun

tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan

kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat

kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta

kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat dan tidak

bisa melakukan fotosintesis.

2. Kecambah kacang hijau yang diletakkan ditempat terang tumbuh

lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan

terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju

pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun

tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan

kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat

kuat dan kokoh, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta

memiliki cukup klorofil untuk melakukan fotosintesis.

3. Tumbuhan akan selalu mencari cahaya matahari sehingga

terjadi pembengkokan arah pertumbuhan.

B. Saran

1. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan

percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang

mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan

akan aman dan berhasil.

2. Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara

teliti. Hendaknya peralatan yang lebih komplit dan modern,

yaitu dengan menggunakan auksanometer agar hasil lebih

akurat.

3. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas

kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi

lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti

sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

4. Dalam melakukan penyiraman haruslah menggunakan air yang

bersih dengan takarn yang sama pada masing-masing gelas

tempat kecambah.

5. Jagalah kebersihan diri dan labor/ruangan tempat melakukan

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Kistinnah, Idun, dan Endang Sri Lestari. 2009. BIOLOGI 3 Makhluk

Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rachmawati,Faidah, Nurul Urifah dan Ari Wijayati. 2009. BIOLOGI

Untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional.

Subardi, Nuryani dan Shidiq Pramono. 2009. BIOLOGI 3 Untuk Kelas

XII SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional.

Sumber lain:

http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengaruh-faktor-luar-eksternal-

terhadap pertumbuhan-tumbuhan/

LAMPIRAN

1. Kacang Hijau di Tempat Terang

2. Kacang Hijau di Tempat Gelap