contoh proposal kuantitatif
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of contoh proposal kuantitatif
PROPOSAL
METODE PENELITIAN KUALITATIF
“ PENGARUH INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG “
Di susun oleh :
Muhammad Bangun Qian Santang
( 124564059 )
Program Studi SosiologiFakultas Ilmu Sosial (FIS)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
1
UNESABAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses mendapatkan
pengetahuan-pengetahuan dan nilai-nilai baru
yang berguna untuk ditransformasikan kedalam
kehidupan sehari-hari, biasanya hal ini terjadi
bisa secara sengaja ataupun secara tidak
sengaja. Secara sengaja yang dimaksudkan yakni
pada saat kita sedang melakukan sebuah diskusi
kelompok atau hanya sekedar share dengan
teman , itu akan memunculkan sebuah
pengetahuan-pengetahuan baru bagi pribadi
sedangkan yang dimaksudkan dengan cara tidak
sengaja ialah pada saat kita sedang berjalan-
jalan menyusuri kota dan mata kita tertuju pada
sebuah mading yang berada dipinggiran kota itu
dan kita mempunyai niatan untuk medekat dan
mencari tahu apa yang ada dalam mading
tersebut, maka setelah mengetahui apa yang ada
2
didalam madding tersebut secara tak langsung
pula pada saat itulah terjadi sebuah transfer
informasi baru. Dan dalam dunia pendidikan itu
sendiri , siswa itu terlalu di tuntut untuk
mendapatkan nilai yang tinggi untuk
dikategorikan berhasil, sedangkan keberhasilan
pembelajaran itu sendiri tidak selalu dilihat
pada angka nilai yang tinggi tetapi juga bisa
dilihat dari soft skill yang dimiliki seperti
pada saat mereka diskusi, pada saat penyampaian
pendapat, kerja sama dalam kelompok, dll.
Pendidikan dalam arti sempitnya itu adalah
proses transfer ilmu pengetahuan antara
pengajar dengan muridnya dimana proses transfer
ilmu tersebut dilakukan disebuah lembaga
pendidikan yakni sekolah-sekolah formal itu.
Sekolah formal ini sendiri dibagi menjadi
beberapa tingkatan, diantaranya : PAUD, SD,
SMP, SMA dan ada yang lebih tinggi lagi yakni
UNIVERSITAS.
Di dalam lembaga pendidikan ini terdapat
orang-orang yang terlibat didalamnya , yang tak
lain adalah guru dan murid . Guru adalah
3
pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai
semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang
lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu
hal yang baru dapat juga dianggap seorang
guru.1 Sedangkan yang dimaksud dengan murid
ialah salah satu komponen yang menempati posisi
sentral dalam proses belajar mengajar, dan di
dalam proses belajar mengajar murid sebagai
pihak yang akan meraih cita-cita, memiliki
tujuan, dan ingin mencapainya secara optimal.
Dan murid itu sendiri yang akan menjadi faktor
penentu yang dapat mempengaruhi segala sesuatu
yang diperlukan untuk mencapai tujuan
belajarnya.2 Keterlibatan antara guru dan
muridnya ini sangat besar, dimana tidak ada
seorang pengajar di dalam sekolah tersebut maka
para pelajarpun tidak akan menerima
pengetahuan-pengetahuan baru, begitu pula
sebaliknya apabila di dalam sekolah tersebut
tidak ada muridnya maka tugas guru yang
berfungsi sebagai pemberi materi ataupun
pengetahuan akan percuma karena tidak ada objek
4
yang akan diberikan materi atau pengetahuan
baru tersebut.
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Guru
2. http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/pengertian-dan-tugas-
murid/
Melihat diera yang sudah sangat maju ini,
khususnya di Indonesia. Tengah maraknya kabar
atau wacana yang memberitakan bahwa semakin
menurunnya prestasi belajar siswa baik
dikalangan SD, SMP, maupun SMA , tetapi yang
lebih terlihat adalah pada saat mereka masih
duduk di bangku SMP dan SMA dimana pada saat
itulah mereka masih mengalami emosional yang
belum labil dan keingin tahuannya akan hal-hal
baru yang lebih besar. Dan dibalik menurunnya
prestasi belajar siswa yang terjadi saat ini
pasti disebabkan ada beberapa factor yang
terdapat didalamnya. Banyaknya hal-hal baru
yang lebih menarik pehatian mereka untuk lebih
mendalaminya ketimbang mempertahankan prestasi
5
mereka. Sehingga banyak siswa yang lalai akan
tanggung jawabnya sebagai siswa.
Salah satu contoh yang juga dapat
menyebabkan turunnya pretasi belajar siswa
ialah jejaring sosial yang sedang membuming
belakangan ini. Internet merupakan teknologi
masa kini yang mempunyai peran sangat penting
di era globalisasi. Internet bagaikan sebuah
perpustakaan dunia yang bisa kita akses dengan
mudah segala kebutuhan yang kita perlukan.
Internet mempunyai jaringan data yang mendunia,
seseorang bisa mengakses dengan bebas didalam
internet sesuaikehendaknya. Bahkan tidak
sedikit orang yang mengatakan bahwa internet
merupakan dunia baru yang didalamnya meliputi
dari mulai dunia ekonomi, politik, pendidikan,
dan lain-lain. Khususnya didalam dunia
pendidikan internet memberikan suatu akses data
yang dapat memudahkan proses belajar-mengajar.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa dalam
penggunaan internet dalam pembelajaran menjadi
suplemen yang bermanfaat dan memiliki pengaruh
positif terhadap penyelesaian tugas-tugas
6
siswa, serta kegiatan internet lebih holistic
dibandingkan dengan media lainnya seperti CD-
Rom. Selain itu, penggunaan internet mendorong
terjadinya kolaborasi pembelajaran antara siswa
atau kelas antara satu sekolah dengan sekolah
lainnya dengan menembus batas ruang dan waktu.
Berdasarkan fakta yang berkembang sekarang ini,
sebagian banyak siswa lebih suka menggunakan
internet untuk memenuhi tugas mereka dari pada
dengan menggunakan buku sebagai sumber
pemenuhnya. Hal ini disebabkan oleh bahwa
internet memberikan suatu fasilitas layanan
yang murah dan mudah sehingga siswa tidak perlu
membaca hal-hal yang tidak ia butuhkan, hal ini
bisa memberikan suatu kenyamanan kepada siswa
karena melihat kondisi siswa yang disibukan
oleh banyak tugas sekolah yang harus
diselesaikan sehingga dengan adanya internet
ini siswa bisa mengerjakan tugas-tugas mereka
dengan cepat tanpa harus membuang waktu lama.
Selain dari pada itu, bagi pihak sekolah dengan
adanya internet ini maka segala proses belajar
mengajar antara siswa dengan guru bisa
dilakukan dengan mudah dan bisa melakukan
7
perbandingan kualitas sekolah dengan sekolah
lainnya. Melihat uraian diatas, pada kesempatan
ini penulis ingin menjabarkan tentang Pengaruh
Teknologi Internet Terhadap Prestasi Siswa ,
hal ini didasarkan dengan banyaknya penggunaan
internet dikalangan siswa. Jika tadi dapat
diketahui bahwa adanya penunjang dari internet
dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah atau
bahkan mempermudah proses belajar mengajar,
disini peneliti mencoba menguak dibalik dampak
negatif yang ditimbulkan dari pengaruh internet
itu sendiri. Tak sedikit siswa dalam hal ini
menyalahgunakan penggunaan teknologi internet
yang ada ini, mengapa tidak ? Dengan sering
mengakses internet dalam penyelesaian tugas-
tugas sekolahnya, yang dapat diketahui memang
bisa terbilang praktis, namun hal ini juga
membuat para siswa ini menjadi malas untuk
membaca referensi yang bersumber dari media
cetak. Selain itu ada juga dampak negatif
lainnya yang peneliti ketahui sehingga
dibuatlah makalah ini, seorang siswa yang
mempunyai mulai kecanduan dengan yang namanya
dunia internet. Sebelum teknologi internet ini
8
mulai mewabah, seorang siswa ini adalah siswa
yang bisa terbilang cukup rajin, dia bisa
mengatur waktu luangnya dengan membaca buku
atau mungkin berolah raga, tetapi setelah
adanya teknologi yang bernama internet ini
mulai membuming dikalangan masyarakat luas,
mulailah siswa ini mengenal dan masuk dalam
dunia internet itu, awalnya hanya untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya namun karena siswa
ini merasa penat akhirnya dia mencoba-coba
untuk bermain dengan jejaring sosial yang
ditawarkan dari dunia maya ini, seperti halnya
facebook, twitter, pulrk, dll. Setelah lama
masuk dalam dunia internet ini, banyak yang
merubah kesehariannya. Dia mulai sedikit malas
untuk membaca, berolahraga, dan segala
kesibukannya, dia lebih memilih untuk mengisi
waktu luangnya dengan bermain internet bahkan
sampai dia lupa waktu.
Orang-orang yang sudah asyik dalam dunia
maya itu mereka bisa merasa seolah-olah disana
menjadi tempat berkumpul dan berinteraksinya
antara satu individu dengan individu yang lain
yang akhirnya membuat orang tersebut akan hal-
9
hal lainnnya. Semakin banyak situs jejaring
sosial yang ada di bumi ini, semua menawarkan
sesuatu yang menarik. Adapun yang sedang
menarik saat ini seperti halnya facebook,
twitter, plurk, yahoo massanger, dan masih
banyak lagi. Jejaring sosial yang telah masuk
ke dunia pelajar di Indonesia ini juga tak lain
dikarenakan adanya perkembangan teknologi
sehingga menimbulkan rasa ingin tahu siswa
menjadi besar. Dalam dunia maya ada berbagai
situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga
pelajar juga harus bisa membedakan antara situs
jejaring yang positif dan negatif. Bahkan
banyak pelajar yang memanfaatkan situs jejaring
sebagai media semua informasi dan untuk mencari
teman didunia maya. Dan dampak terburuknya,
dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan
dari situs jejaring sosial adalah mulai
menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.
Adapun penelitian yang penulis temui yang
juga bertema sama, yakni mengenai “Menurunnya
prestasi belajar”3 yang dimana terjadi karena
derasnya arus informasi akan menuntut
masyarakat menjadi lebih kritis pada satu sisi
10
dan pada satu sisi yang lain kehidupan dan
perekonomian yang lebih kompleks. Persaingan
akan bertambah keras, dan terjadi mobilitas dan
interaksi yang tinggi antar negara dan bangsa
disertai dengan melimpahnya konsepsi dan produk
fisik dari luar. Banyak pekerjaan yang
ditangani dengan menggunakan piranti yang
canggih, sehingga banyak pula pekerjaan yang
berubah secara radikal yang tentunya
membutuhkan tidak saja kecakapan berpikir
tetapi juga ketrampilan berkarya dan berusaha.
Keluarga mempunyai tanggung jawab penuh atas
segala kebutuhan sehari-hari baik sandang,
papan pangan maupun pendidikan. Untuk mutu
pendidikan keluarga pada dasarnya sudah
diserahkan sepenuhnya pada sekolah, sehingga
tugas orang tua dalam hal kecerdasan atau
intelektual anak akan menjadi ringan. Proses
belajar memerlukan suatu fasilitas belajar yang
memudahkan siswa dalam belajar sehingga dapat
mencapai prestasi belajar yang optimal.
11
3http://megameydhiant.wordpress.com/2012/11/21/pengaruh-teknologi-internet-
terhadap-prestasi-siswa-di-sma-negeri-1-bangsri-tahun-2011-2012/
Review penelitian yang kedua yang
ditemukan berjudul “Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial
Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa”4 oleh Rayan
Dimas mahasiswa UNEJ. Yang bertemakan tentang
peran jejaring sosial yang membawa perubahan
yang dialami peserta didik, yakni semakin
menurunnya prestasi siswa terutama siswa SMP
dan SMA.Yang membedakan posisi peneliti disini
adalah pada fokus dan subjek penelitiannya,
yakni menurunnya prestasi siswa di era
globalisasi dan juga dilihat dari faktor
interelasi guru terhadap murid, serta
pemanfaatan produk globalisasi yang digunakan
oleh guru, sehingga bisa memotivasi murid atau
tidaknya. Serta murid disini juga memiliki
tafsiran bebas karena murid juga menjadi subjek
sehingga peneliti tidak berpihak pada peran
guru dan persepsi guru, ataupun terlalu
berpihak pada perubahan pretasi siwa yang
dinilai mengalami kemunduran.
12
Didalam makalah ini juga terdapat batasan-
batasan masalahnya. Berdasarkan identifikasi
masalah yang telah disampaikan, makalah ini
akan dibatasi pada masalah pengaruh internet
terhadap prestasi belajar siswa, manfaat dan
dampak penggunaan internet terhadap minat
belajar siswa.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tertulis
diatas, terdapat masalah mengenai “ ADAKAH
PENGARUH INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG ?”
4http://yayuagustinz.blogspot.com/2013/04/makalah-pengaruh-jejaring-sosial.html
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh internet terhadap
prestasi belajar siswa SMP MUHAMMADIYAH 1
JOMBANG di era globalisasi ini.
1.4 Manfaat Penelitian
13
Manfaat dari Penelitian ini adalah :
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bisamemberikan sumbangan bagi pengembangan ilmupengetahuan khususnya agar peneliti bisamengaplikasikan teori-teori yang telah diperolehdari bangku kuliah terhadap kondisi langsung didalam kehidupan sosial. Dan sebagai sarana pengukurdari teori-teori yang telah dipelajari
Menambah dan memperluas cakrawala pengetahuankhususnya mengenai pengaruh internet yang sedangberedar luas terhadap perkembangan prestasi belajarsiswa.
14
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 (Teori Anthony Giddens “Masyarakat Risiko”)
Teori yang digunakan peneliti dalam
penelitiannya kali ini menggunakan teori
dari Anthony Giddens “Masyarakat Risiko” yang
berisikan Modernitas adalah suatu kebudayaan
risiko.5 Dengan hal itu saya memaksudkan
bahwa kehidupan sosial pada dasarnya lebih
beriko daripada biasanya, bagi sebagian
besar orang bukan itu masalahnya. Lebih
tepatnya, konsep risiko menjadi fundamental
bagi cara aktor awam maupun spesialis teknis
untuk menata dunia sosial. Modernitas
mereduksi keberisikoan wilayah-wilayah
tertentu dan cara-cara kehidupan secara
keseluruhan, namun pada saat yang sama
memperkenalkan parameter-parameter risiko
baru yang sebagian besar, atau sama sekali
tidak dikenal pada era-era sebelumnya.
15
Teori ini digunakan sebagai gambaran
fenomena yang ada yakni menurunnya prestasi
belajar siswa di era globalisasi. Di era
globalisasi yang terjadi pada saat ini
dimana prestasi belajar siswa mulai menurun
disebabkan karena banyaknya teknologi-
teknologi yang semakin maju, jejaring sosial
yang mulai bermunculan belakangan ini.
5Ritzer, george. 2009. Teori sosiologi. Jogjakarta : Kreasi Wacana
Dimana kebanyakan orang sudah merasa asyik
dalam dunia maya itu karena dengan adanya
jejaring sosial itu mereka bisa merasa
seolah-olah disana menjadi tempat berkumpul
dan berinteraksinya antara satu individu
dengan individu yang lain yang akhirnya
membuat orang tersebut melupakan akan hal-
hal lainnnya.
Semakin banyak situs jejaring sosial yang
ada, justru menawarkan sesuatu yang menarik.
Jejaring sosial yang telah masuk ke dunia
16
pelajar di Indonesia ini juga tak lain
dikarenakan adanya perkembangan teknologi
sehingga menimbulkan rasa ingin tahu siswa
menjadi besar. Dalam dunia maya ada berbagai
situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga
pelajar juga harus bisa membedakan antara
situs jejaring yang positif dan negatif.
Bahkan banyak pelajar yang memanfaatkan
situs jejaring sebagai media semua informasi
dan untuk mencari teman didunia maya. Dan
dampak terburuknya, dalam dunia pendidikan
yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring
sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan
prestasi belajar siswa.
Peran globalisasi disini karena
bermunculannya kecanggihan pertukaran
informasi antar wilayah berupa banyaknya
media sosial seperti facebook, twitter,
yehoo mesengger, skype dll. Yang
berimplikasi pada habitus dan perilaku siswa
yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk
bermin di media sosial sebagai cara mereka
mengisi waktu luang. Kemungkinan besar akan
berkurangnya waktu belajar sangatlah riskan
17
saat ini. hal ini merupakan resiko
modernitas yang telah dijelaskan oleh
Giddens yakni kemajuan zaman juga berakibat
pada perubahan masyarakat dan peniruan
perilaku masyarakat yang dimanjakan dengan
kebiasaan baru, dan cenderung berubah dari
nilai lama yakni, pendidikan adalah penting
bagi siswa. Berbeda halnya dengan saat ini
akibat dari modernitas siswa cenderung
dimanjakan dengan informasi online yang
mudah didapat saat mereka membutuhkan
jawaban ketika evaluasi diadakan (UTS, UAS),
dan tidak memungkinkan apabila peserta didik
intensitas belajarnya berkurang.
2.1.2 (Teori P. Bourdeiu “Modal Sosial”)
Teori yang digunakan peneliti dalam
penelitiannya kali ini menggunakan teori
dari Bourdeiu “Kebiasaan yang membawa pengaruh”.
Teori ini digunakan sebagai gambaran
fenomena yang ada yakni menurunnya
prestasi belajar siswa yang disebabkan
karena banyaknya teknologi-teknologi yang
semakin maju, jejaring sosial yang mulai
18
bermunculan. Dimana kebiasaan-kebiasaan
siswa yang sering mengakses internet ini
membawa dampak yang kurang baik untuk
prestasi belajar mereka. Mereka yang sudah
sering mengakses internet ini lebih
cenderung menghabiskan waktunya untuk
mengakses internet daripada meningkatka
prestasi dalam belajarnya. Kebiasaan yang
dibawa dalam pengaruh ini tidak terlalu
baik untuk peningkatan prestasi siswa yang
sering mengakses internet tersebut. Dan
tak sedikit siswa yang memanfaatkan situs
jejaring sebagai media semua informasi dan
untuk mencari teman didunia maya atau
bahkan hanya digunakan untu nggame. Dan
dampak terburuknya, dalam dunia pendidikan
yang mungkin dihasilkan dari situs
jejaring sosial adalah mulai menurunnya
motivasi dan prestasi belajar siswa.
2.2 Kerangka BerpikirPenggunaan Internet (V1) Prestasi Belajar
Siswa (V2)
19
a. Latar belakang ekonomi keluarga a. Pergaulan
teman sebaya
b. Kurangnya pengawasan dari orang tua b. Pola
belajar
c. Kebiasaan dalam mengisi waktu luang c. Referensi
yang dimiliki
2.3 HipotesisDalam penelitian ini, dengan judul “Pengaruh
Internet terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG”Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:Hi
Terdapat pengaruh antara penggunaan internetterhadap prestasi belajar siswa.Ho
Tidak terdapat pengaruh antara penggunaan internetterhadap prestasi belajar siswa.HkSemakin tinggi intensitas penggunaan internet makasemakin turun prestasi belajar siswa.Semakin rendah intensitas penggunaan internet makasemakin naik prestasi belajar siswa.
20
BAB III
METODE PENELITIAN3.1 Sifat Penelitian
Metode penelitian merupakan salah satu aspek yang
berperan penting dalam kelancaran atau keberhasilan
dalam penelitian, dengan menggunakan metode
penelitian yang tepat maka permasalahan penelitian
dapat terjawab dan tujuan penelitian dapat tercapai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif, yaitu pendekatan yang terkait
dengan teknik-teknik survai sosial seperti wawancara
tersetruktur, kuisioner, analisis statistik, dan
lain sebagainya. Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.
Penelitian ini juga merupakan penelitian yang
bersifat kausal, yaitu penelitian yang bertujuan
untuk meneliti hubungan sebab akibat antara dua
21
variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, ingin
dijelaskan pengaruh perubahan variasi nilai dalam
suatu variabel terhadap perubahan variasi nilai
dalam satu atau lebih variabel lain. Artinya, apakah
perubahan nilai dalam suatu variabel akan
menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain.
Dimana dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh
antara intensitas penggunaan internet terhadap
prestasi belajar siswa.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian yang mengangkat masalah
“Pengaruh Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG” . Ditetapkan penelitian
ini akan dilaksanakan di SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG.
Alasan-alasan metodologis untuk menentukan sekolah
tersebut sebagai lokasi penelitian pada prinsipnya
mencangkup kriteria sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian telah dikenal oleh peneliti dan
peneliti pernah menjadi bagian didalamnya, sehingga
memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi.
2. Peneliti juga dengan mudah mendapatkan key informan
untuk di dapat melalui jaringan tertentu seperti
22
contohnya temen dekat. Ataupun orang-orang yang ada
di kawasan sekolah tersebut.
3. Selain itu peneliti mengambil tempat tersebut
dikarenakan tempat atau sekolah tersebut kebanyakan
siswanya adalah teman dekat, mungkin bisa
mengetahui semua dari penelitian tersebut.
Waktu Penelitian yang akan dilaksanakan dengan
beberapa pertimbangan dan alasan peneliti
menentukan waktu penelitian pada saat jam kosong
PBM.
3.3 Defenisi Operasional Konsep, Variabel, dan Indikator
Variabel independen adalah variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain
akan tetapi variable tersebut tidak dapat
terpengaruh , sedangkan variabel dependen adalah
variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi
variabel independen. Variabel yang mempengaruhi
disebut variabel penyebab, variabel bebas atau
independent variabel (X), sedangkan variabel akibat
disebut variabel tidak bebas atau variabel
tergantung, variabel terikat atau dependent
variabel (Y). Variabel bebas atau yang mempengaruhi
dalam penelitian ini adalah intensitas penggunaan
23
internet(X1), sedangkan variabel tak bebas atau
yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar siswa(Y1).
Dalam penelitian ini, internet ini merupakan
sebuah variabel yang mempengaruhi. Internet ini
sendiri adalah sebuah jaringan dimana hal ini
sudah merupakan sebuah teknologi yang canggih dan
memberikan fitur-fitur yang menarik didalamnya,
dimana dalam internet ini sendiri dapat memberikan
kemudahan-kemudahan bagi para penggunanya yang tak
lain dikalangan para pelajar. Adanya jejaring
sosial yang disuguhkan yang juga menjadi salah
satu daya tarik tersendiri bagi internet itu
sendiri. Selain itu, dalam internet juga
menyuguhkan berbagai macam permainan-permainan
seperti game online, dsb.
Sedangkan Prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan
perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Mempunyai arti kurang
lebih prestasi adalah standart test untuk mengukur
kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam
satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan
24
atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah
hasil sesuatu yang telah dicapai. Prestasi itu
tidak mungkin diacapai atau dihasilkan oleh
seseorang selama ia tidak melakukan kegiatan
dengan sungguh-sungguh atau dengan perjuangan yang
gigih. Dalam kenyataannya untuk mendapatkan
prestasi tidak semudah membalikkan telapak tangan,
tetapi harus penuh perjuangan dan berbagai
rintangan dan hambatan yang harus dihadapi untuk
mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan
optimisme prestasi itu dapat tercapai.
Maka untuk operasional variable nya sebagai
berikut : Variabel adalah segala sesuatu yang
dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas : Intensitas penggunaan
internet, dimana variable ini di simbolkan dengan
huruf X
2. Variabel terikat : Prestasi belajar siswa,
sedangkan variable ini disimbolkan dengan huruf Y
25
3.4 Populasi Dan Sampel
Jumlah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP
MUHAMMADIYAH 1 JOMBANGatau populasi yang menjadi
subjek penelitian seluruhnya adalah 196 siswa
kelas VII dan VIII. Karena banyaknya jumlah
populasi, maka dari itu peneliti ingin mengambil
subjek penelitian dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel. Dan teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah sampling random (random
sampling), dengan tekhnik pengambilan sampel
menggunakan rumus :
N = 196
No = 0,05 x N
= 0,05 x 196
= 9.8
Karena 9.8 > 0.05 atau 43.96 > 0.05 maka
besarnya sampel dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
26
Nilai 36.03 dibulatkan menjadi 36,
sehingga sampel yang akan diambil adalah 36
orang.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
stratified random sampling, karena populasi yang
heterogen dan sampel dibagi dalam lapisan strata yang
diambil secara acak, berdasarkan uang saku siswa yang
diterima dan digunakan untuk mengakses internet
tersebut. (sample = 36)
Pengkategorian (populasi 196siswa) :
Stratum 1 Rp. 10.000,00 – Rp.20.000,00 (per hari)
Stratum 2 Rp. 25.000,00 - Rp.30.000,00 (per hari)
Stratum 3 Rp.30.000,00 – Rp. 50.000,00 (per hari)
Stratum 4 < Rp 50.000,00 (per hari)
Perhitungan :
Semisal : stratum 1 (70 orang) = 70/196 x 36 = 12,5 =
13
27
Semisal : staratum II (56 orang) = 56/196 x 36 =10,2 =
10
Semisal : stratum III (54 orang) = 54/196 x 36 = 9,9 =
10
Semisal : stratum IV (16 oranf) = 16/196 x 36 = 2,9 =
3
Selain itu peneliti juga menggunakan teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah accidental sampling yaitu mengambil data secara
kebetulan saja kepada siswa SMP MUHAMMADIYAH 1
JOMBANGkelas 10 yang bisa ditemui tanpa didahului
dengan data penduduk yang valid.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan faktor terpenting dalam suatu
penelitian, dan teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh
data Primer yakni dengan cara:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan cara mengamati
secara langsung objek yang diteliti di
lokasi penelitian. Dari penelitian
observasi kita dapat melihat secara
28
langsung situasi dan kondisi yang terjadi
dan dapat mengadakan penilaian
selanjutnya. Observasi dilakukan dengan
cara memantau serta mengamati kondisi
wilayah yang akan diteliti. Teknik
penelitian pada tahap ini dilakukan
dengan cara pengumpulan data primer
apabila informasi yang diperoleh sebelum
diolah menjadi sebuah data peneliti
terjun langsung untuk mengamati
(melakukan dengan observasi yang hanya
menggunakan pengamatan panca indra tanpa
peneliti ikut di dalamnya). Atau
menggunakan teknik partisipan observert
dimana peneliti terjun langsung di dalam
pengamatannya, untuk tujuan mendapatkan
data yang mendalam, dan juga teknik
wawancara yang dilakukan dengan cara
peneliti melakukan tanya jawab pada
informan, selain melakukan pencarian data
dengan wawancara, observasi dan kuesioner
peneliti juga melakukan perbandingan dari
hasil penelitian sebelumnya yang memiliki
fokus penelitian yang sama. Atau bisa
29
juga digunakan sebagai penggambaran data,
agar hasil dari penelitian yang
dilakukannya memiliki kekutaan yang lebih
valid. Data sekunder dapat diperoleh
melalui buku, buku, artikel, makalah, dan
jurnal ilmiah. Data sekunder dapat juga
berguna sebagai gambaran dari hal-hal
yang berhubungan dengan fokus penelitian
yang diteliti.
Dalam penelitian kali ini peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data
primer dengan menggunakan cara observasi
dan kuesioner yang ditujukan pada subjek
penelitian yang dijadikan perespon dari
asumsi-asumsi peneliti yang membutuhkan
tanggapa (responden) seperti pengamatan,
observasi, wawancara, pengambilan sampel
dengan teknik accidental sampling,
pengisisian angket, teknik pengamatan
atau observasi digunakan secara langsung
ketika peneliti itu melakukan proses
wawancara, yaitu melakukan pengamatan
terhadap pola-pola tindakan responden
dalam menanggapi pertanyaan (ekspresi,
30
wajah, gerak tubuh dan lain sebagainya).
Ada juga yang menggunakan teknik
penelitian sekunder yakni mengambil dari
penelitian serupa yang dijadikan
pembanding terhadap hasil penelitian yang
diteliti. Setelah melalui observasi dan
kuesioner barulah hasil informasi yang
diperoleh dari responden diolah menjadi
tabel pengkategorian yang disebut
tabulasi sebagai data yang mampu mewakili
hasil penelitian. Kemudian dideskripsikan
yang isinya penggambaran dari data yang
diperoleh peneliti di lapangan.
b. Wawancara
Metode ini tak lain adalah wawancara yang
dilakukan dengan cara membagikan
koesioner yang merupakan serangkaian
atau daftar pertanyaan yang disusun
secara sistematis, kemudian dikirim untuk
diisi oleh responden. Setelah diisi,
angket dikirim kembali atau dikembalikan
kepeneliti. Bentuk angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah bersifat
langsung dan tertutup. Artinya angket
31
yang merupakan daftar pertyanyan
diberikan langsung kepada siswa sebagai
subyek penelitian, dan dalam mengisi
angket, siswa ini diharuskan memilih
karena jawaban telah disediakan.
Data Sekunder itu merupakan data yang
berbentuk, dimana data tersebut berisi
jumlah populasi siswa dari kelas VII
sampai kelas VIII, data tersebut di
peroleh dari kantor tata usaha SMP
MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG, data tersebut
akan digunakan peneliti untuk sebagai
acuan didalam mengetahui populasi dan
mempermudah proses penelitian nya.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan diawali
pengkodean dari hasil kuesioner yang telah diisi
oleh responden. Kemudian pengkodean dari jawaban ya
dan tidak, setelah itu digambarkan melalui
kuantitatif deskriptif. Statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
32
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain
adalah penyajian data melalui tabel, diagram
lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,
mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan
penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan
standar deviasi, perhitungan persentase. Dalam
statistik deskriptif, juga dapat dilakukan mencari
kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis
korelasi, melakukan prediksi dengan analisis
regresi, dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata-rata data sampel atau populasi,
hanya saja tidak perlu diuji signifikansinya,
sehingga tidak ada taraf kesalahan karena peneliti
tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak
ada kesalahan generalisasi.
Teknik analisis ini digunakan karena alasan
praktis dan sesuai kapasitas peneliti. Selain itu
juga berkoheren dengan alternatif pemaparan yang
dipilih oleh peneliti yakni generalisasi dari temuan
data yang diperoleh yang disajikan dalam bentuk
tabel.
33
DAFTAR PUSTAKAIrianto, Agus, 2004, statistik konsep dasar dan aplikasinya.
Jakarta: kencana
Ritzer, george. 2009. Teori sosiologi. Jogjakarta : Kreasi
Wacana
Sugiono.2012. Metode penelitihan kuantitatif dan kualitatif dan R&D.
Bandung, Alfabeta
http://id.wikipedia.org/wiki/Guru
http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/pengertian-dan-
tugas-murid/
http://yayuagustinz.blogspot.com/2013/04/makalah-
pengaruh-jejaring-sosial.html
http://megameydhiant.wordpress.com/2012/11/21/pengaruh-
teknologi-internet-terhadap-prestasi-siswa-di-sma-negeri-
1-bangsri-tahun-2011-2012/
34