Contoh israiliyyat internet

22
IKPMA Mesir Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Attaqwa Mesir 2/27/2013 Israiliyyat dalam Kitab Tafsir Oleh: Faizah Ahmad Fudholi[1] 1. Prolog Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama samawi sebelumnya yang dibawa oleh Penutup Para Nabi Muhammad SAW.dengan berpegang pada kitab suci al-Qur’an yang merupakan satu-satunya kitab samawi yang Allah janjikan keutuhan dan keotentikan kebenarannya hingga akhir zaman. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi َ نْ وُ ظِ ف اَ ح ل ا لهَ نِ َ وَ رْ كِ لذ اَ نْ لَ زَ نُ ن ح ن اَ نِ . Allah telah menurunkan empat kitab samawi serta banyak mushaf kepada Nabi dan Rasul-Nya. Yang kesemuanya memiliki beberapa kesamaan dalam pembahasannya. Namun seiring berjalannya waktu, kitab-kitab terdahulu telah banyak berubah disebabkan tangan-tangan pemegangnya yang tidak bertanggung jawab dan kepentingan pribadi yang penuh syahwat duniawi. Karena itu, hanya satu kitab samawi yang masih terjaga keutuhannya hingga saat ini, yaitu kitab suci al-Qur’an al-Karim. Sebagai sumber utama syariat islam, al-Qur’an mendapat perhatian penting oleh penganutnya. Semua penganutnyapun ingin hidup seutuhnya berdasarkan tuntunan yang tremaktub di dalamnya.Namun, bahasa Tuhan yang begitu agung sulit dipahami seutuhnya oleh hamba-Nya yang terlalu jauh dari sempurna.Karenanya dibutuhkan pentafsir atau penjelas untuk mempermudah memahaminya dan mengaplikasikan hukum-hukum yang ada di dalamnya. Baik berupa penjelasan yang dijabarkan oleh Rasulullah SAW ataupun kalam sahabat dan alim ulama yang ‘amiq ilmu pengetahuannya. Maka muncullah sebuah alat pembantu untuk memahaminya yang bernama Tafsir al-Qur’an. Tafsir ini merupakan alat pembantu yang sangat membantu muslim awam untuk memahami kitab sucinya dengan baik. Dibalik keistimewaan ilmu tafsir yang dapat mempermudah manusia untuk memahami al-Qur’an dengan baik dan benar, terdapat beberapa hal yang juga dapat menjerumuskan pembaca dan peminatnya pada kesalahan yang jauh menyimpang dari syari’at.Hal ini disebabkan karena banyaknya

Transcript of Contoh israiliyyat internet

IKPMA Mesir Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Attaqwa Mesir

2/27/2013

Israiliyyat dalam Kitab Tafsir

Oleh: Faizah Ahmad Fudholi[1]

1. Prolog

Islam adalah agama penyempurna dari agama-agama samawi sebelumnya yang dibawa oleh Penutup Para Nabi Muhammad SAW.dengan berpegang pada kitab

suci al-Qur’ an yang merupakan satu-satunya kitab samawi yang Allah janjikan keutuhan dan keotentikan kebenarannya hingga akhir zaman.

Sebagaimana firman Allah yang berbunyiون� ظ� اف� ل�ح له ا ن� إ� و ر ك� إل�ذ ا ن ل� �ز ن� حن� ن� ا ن� .إ�

Allah telah menurunkan empat kitab samawi serta banyak mushaf kepada Nabi dan Rasul-Nya. Yang kesemuanya memiliki beberapa kesamaan dalam

pembahasannya. Namun seiring berjalannya waktu, kitab-kitab terdahulu telah banyak berubah disebabkan tangan-tangan pemegangnya yang tidak

bertanggung jawab dan kepentingan pribadi yang penuh syahwat duniawi. Karena itu, hanya satu kitab samawi yang masih terjaga keutuhannya hingga saat ini, yaitu kitab suci al-Qur’ an al-Karim.

Sebagai sumber utama syariat islam, al-Qur’ an mendapat perhatian penting oleh penganutnya. Semua penganutnyapun ingin hidup seutuhnya

berdasarkan tuntunan yang tremaktub di dalamnya.Namun, bahasa Tuhan yang begitu agung sulit dipahami seutuhnya oleh hamba-Nya yang terlalu jauh dari sempurna.Karenanya dibutuhkan pentafsir atau penjelas untuk

mempermudah memahaminya dan mengaplikasikan hukum-hukum yang ada di dalamnya. Baik berupa penjelasan yang dijabarkan oleh Rasulullah SAW

ataupun kalam sahabat dan alim ulama yang ‘ amiq ilmu pengetahuannya.

Maka muncullah sebuah alat pembantu untuk memahaminya yang bernama Tafsir al-Qur’ an. Tafsir ini merupakan alat pembantu yang sangat

membantu muslim awam untuk memahami kitab sucinya dengan baik.

Dibalik keistimewaan ilmu tafsir yang dapat mempermudah manusia untuk memahami al-Qur’ an dengan baik dan benar, terdapat beberapa hal yang

juga dapat menjerumuskan pembaca dan peminatnya pada kesalahan yang jauh menyimpang dari syari’ at.Hal ini disebabkan karena banyaknya

riwayat-riwayat israiliyyat yang masuk ke dalam tafsir al-Qur’an.

Terkontaminasinya tafsir al-Qur’ an dengan riwayat israiliyyat mempunyai beberapa faktor dan juga memberikan pengaruh yang sangat

besar terhadap keimanan seseorang. Karenanya kita harus mengetahui dan harus bisa membedakan agar kita tidak salah dalam memahami kitab suci

al-Qur’ an yang merupakan sumber utama syariat islam.

2. Definisi Tafsir dan Israiliyyat

a. Definisi Tafsir

Menurut bahasa Tafsir adalah isim masdar dari ر س ف ر-ي�' س dari ف� asal kata سر ف� yang artinya jelas dan terungkap.

Sedangkan menurut istilah ,Tafsir adalah sebuah ilmu yang membahas tentang turunnya ayat-ayat beserta surat dan kisah-kisahnya, isyarat- isyarat turunnya, hukum-hukum serta ayat-ayat mutasyabih-nya, nasikh

dan mansukh-nya, khusus dan umumnya, mutlaq dan muqayyad-nya, global dan perincinya[2].

b. Definisi Israiliyyat

Israiliyyat adalah isim jama’ dari ه+ لي' ن' سرإئ�. yang إ� dinisbatkan kepada Bani Israil. Israil adalah Ya’ qub As. Makna dari Israil adalah إل�له ذ hamba) ع�ن3

Allah)[3].

Bani Israil adalah sebutan untuk anak-anak Nabi Ya’ qub As. dan keturunan-keturunan setelahnya sampai pada masa Nabi Musa As. dan Nabi-

nabi yang datang sesudahnya bahkan sampai pada masa Nabi Isa As. dan Nabi Muhammad SAW.

Adapun Bani Israil dikenal dengan sebutan Yahudi pada masa Nabi Ya’qub As. sampai pada masa Nabi Musa As. Sedangkan Bani Israil yang beriman

dengan Nabi Isa As. dikenal dengan sebutan Nasrani. Adapun mereka yang beriman dengan Penutup Para Nabi Muhammad SAW., dikenal dengan sebutan

muslim ahli kitab.

Kitab samawiyah Bani Israil yang terkenal adalah Taurat, Zabur dan Asfar al-Anbiya.Disamping kitab Taurat yang tertulis, terdapat juga

Talmud yaitu Taurat Syafahiyah(lisan). Yang berisi kumpulan kaidah, wasiyat, dan syari’ at agama, seni dan madaniyah, tafsir, pengetahuan

dan lain sebagainya yang disampaikan secara lisan.

3. Macam-macam Tafsir dan Sumber-sumber Tafsir

- Tafsir terbagi menjadi dua, yaitu:

1). ور ث78 ال�ما. ن38 ر سي' ف yaitu إل�ت+ tafsir yang bersumber pada dalil naqli seperti Al-Qur’ an dan hadis Nabi.

2). ي' ال�رإ. ن38 ر سي' ف Tafsir. إل�ت+ pada jenis ini terbagi dua, yaitu bi ar-ra’ yi as- sadid (baik) dan bi ar-ra’ yi al-madzmum (buruk).

Kedua jenis tafsir di atas masing-masing mempunyai kelebihan dan kekuarangan.Dan keduanyapun mempunyai potensi untuk mengadopsi

riwayat israiliyyat kedalamnya. Tetapi disini saya tidak akan membahas panjang lebar tentang masalah ini.

- Sumber-sumbertafsir pada masa sahabat terbagi menjadi empat:

1). م 'Bكزي�إل ن� Eق+رإ�إل2). س�لم و ه ع�لي' إل�له ص�لى ى' ب3 إل�ن3). اط ن3 �ن س�ن+ إلإ� وة+ ق+ و هاد ت+ ج�3 إلإ�4). صاري إل�ن و هود إل�ت' م�ن� اب3 إل�كن+ ه�ل إ.

4. Israiliyyat dalam Kitab Tafsir

a. Sebab masuknya Israiliyyat dalam tafsir Al-Qur’an

Israiliyyat dalam kitab tafsir adalah sebuah berita yang diambil dari Bani Israil (Yahudi atau Nasrani)[4]. Tetapi kalimat israiliyyat lebih

banyak disandarkan kepada Yahudi dibanding Nasrani, karena banyaknya khabar (berita) yang diambil dari mereka, banyaknya jumlah penganutnya

pada masa awal islam dan banyak bermu’ amalah dengan kaum muslimin sehingga banyak diantara mereka yang masuk kedalam agama islam.

Kaum Yahudi dan Nasrani masing-masing keduanya mempunya tsaqafah diniyyah.Yaitu sebuah kebudayaan atau pendidkan agama yang menjadi

pegangan dalam kehidupan mereka.Dan tsaqafah inilah yang pada akhirnya masuk ke dalam kitab-kitab tafsir Al-Qur’an.

Adapun tsaqafah diniyyah umat Yahudi adalah Taurat. Sebagaimana firman Allah dalam kitab-Nya:

: ذة+ )إل�مان�. ور ث� و ذي ه� ها ت' ف� ورإة+ إل�ت+ ا ن ل� �ز ن� إ. ا ن� )44إ�

Artinya: “ Sungguh, Kami menurunkan Kitab Taurat; di dalamnya ada petunjuk dan cahaya” . (QS. Al-Maidah:44).

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa selain Taurat Tertulis, umat Yahudi juga memiliki Taurat Syafahiyah (lisan) yang berisi tentang

sunah-sunah, nasehat, penjelasan-penjelasan dan lain sebagainya yang diambil dari Nabi Musa As. melalui jalur lisan bukan tulisan. Yang pada

akhir zaman dibukukan dan dikenal dengan istilah Talmud.

Dalam kitab Talmud, tidak hanya berisi tentang sunah-sunah yang disampaikan oleh Nabi Musa As. tetapi juga dimasukkan didalamnya

kesenianYahudi, cerita-cerita, sejarah, syariat dan dongeng-dongeng.

Sedangkan Tsaqafah diniyyah Nasrani adalah Injil. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran bahwa Injil termasuk salah satu kutub

samawiyah yang Allah turunkan kepada Rasul-rasul-Nya:ذ: 'Bحذن�إل ( ل ي' ح3 ن� إلإ� اة ي ن' lmت Eإ و م مري�' ن� إب�3 سى عي' t�ي ا ي ي' ف ق�+ و ا لن ن�3زس� م اره� 7Bن Eإ لى ع� ا ي ي' ف ق�+ م )27ي�7

Artinya: “ Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan pula ‘ Isa putra Maryam; dan Kami berikan Injil

kepadanya” . (QS. Al-Hadid:27).

Sebagaimana kita ketahui , bahwa dalam kitab Injil telah terjadi banyak perubahan berupa penambahan berita, cerita, pendidikan dan lain sebagainya yang mereka anggap semuanya adalah dari Nabi Isa As. Dan

kitab inilah yang menjadi sumber tsaqafah bagi umat Nasrani.

Masuknya isroiliyyat dalam kitab-kitab tafsir tidaklah terjadi tanpa sebab. Karena sebagaimana kita ketahui dan kita teliti sebelumnya, di

dalam kitab Taurat dan Injil terdapat banyak hal yang sama dengan al-Qur’ an. Khususnya masalah yang berhubungan dengan kisah-kisah para

Nabi. Namun persamaan tersebut dibedakan dengan mujmal (global)dan tafshil (terperinci).

Di dalam al-Qur’ an kita dapati kisah-kisah para Nabi secara mujmal, tidak disebutkan di dalamnya permasalahannya secara perinci, tidak

disebutkan tanggal kejadiannya, nama pelakunya dan begitu pula dengan nama-nama tempat kejadiannya. Berbeda dengan Taurat dan Injil yang menuliskan semunya dengan terperinci.

Salah satu contohnya adalah kisah Nabi Adam As.. Di dalam Al-Qur’an meskipun kisah ini disebutkan di banyak surat, tetapi semuanya tidak

menyebutkannya secara perinci nama syurga yang ditempati Nabi Adam As.

beserta Siti Hawa, tidak disebutkan nama pohon yang dilarang untuk dimakan buahnya oleh Nabi adam dan Siti Hawa, serta tidak disebutkan

nama binatang yang merupakan jelmaan syaitan untuk merayu Hawa.

Sedangkan di dalam Turat, kisah ini disebutkan dengan sangat detail dan terperinci. Bahwa syurga yang ditempati Nabi Adam dan Siti Hawa adalah

syurga ‘ Adn, posisi pohon yang dilarang untuk didekati ada di tengah- tengah syurga, pohon tersebut adalah pohon kehidupan yang mengetahui

kebaikan dan keburukan dan binatang yang merupakan jelmaan syaitan adalah ular.

Dari sini dapat dikatakan bahwa awal masuk israiliyyat dalam tafsir adalah pada masa sahabat.Sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa ada

kesamaan dalam beberapa hal antara Al-Qur’ an dengan Taurat dan Injil. Dengan perbedaan Al-Qur’ an mendatangkannya secara ringkas, sedangkan Taurat dan Injil mendatangkannya secara detail.

Maka para sahabat, ketika mereka tidak menemukan penjelasan secara mendetail tentang satu perkara di dalam Al-Qur’ an mereka cenderung

untuk mencari tahu dan bertanya. Yang pada akhirnya mereka bertanya pada ahli kitab yang telah memeluk islam dan masih berpegang teguh

dengan tsaqafah diniyyah mereka sebelumnya. Maka dari situlah masuk israiliyyat ke dalam tafsir al-Qur’an.

Selain itu, ada beberapa hal yang menyebabkan terkontaminasinya tafsiral-Qur’ an dengan israiliyyat dan lain sebagainya yang dapat merusak

kwalitas tafsir. Yaitu:

1). Kalimat atau kisah-kisah yang dibawa oleh orang-orang Zindiq, Yahudi, Romawi dan lain sebagainya kedalam riwayat islamiyah.

2). Kepentingan politik dan fanatisme pada mazhab atau golongan.

3). Al-Qusshos (para pendongeng) yang datang ke masjid-masjid untuk menyampaikan cerita, kisah-kisah targib dan tarhib dan lain

sebagainya. Yang kebanyakan cerita tersebut adalah buatan.

4). Segolongan Zuhhad (orang yang mengutamakan kehidupan ukhrowi) dan mutashawwifah (para sufi) yang beranggapan bahwa boleh menciptakan

hadis palsu, kisah-kisah targib dan tarhib untuk menambah semangat dalam beribadah.

5). Khabar (berita) yang didapat dari ahli kitab yang masuk islam. Seperti Ka’ ab al-Ahbar, Abdullah bin Salam dan lain sebagainya yang

kebanyakan mereka membawa berita-berita bohong dan khurafat yang ada dalam Taurat dan syarah-nya.

6). Berita-berita yang mengatas-namakan sahabat dan tabi’ in dengan tanpa mendatangkan sanad.

b. Pengaruh israiliyyat dalam tafsir al-Qur’ an dan usaha para mufassiruntuk menanggulanginya

Tafsir al-Qur’ an adalah sebuah ilmu yang menjadi rujukan utama seorang muslim untuk lebih memahami sumber dan pokok agamanya yaitu al-Qur’an

al-Karim. Karena tidak semua orang mempunyai kemampuan untuk memahamial-Qur’ an dengan sendirinya setiap kata dan kalimat yang ada

didalamnya, terutama bagi orang yang awam. Karena itu tafsir al-Qur’an mempunyai peranan yang sangat besar.Namun,ilmu tersebut akan menjadi

sesuatu yang tidak berharga lagi ketika terkontaminasi dengan hal yang merusak keabsahan dan kebenarannya.

Karena itu dibutuhkan sebuah standar keotentikan yang dapat menjadikannya terpercaya untuk dijadikan sebagai ilmu yang mendukung

untuk memahami dan mengetahui hukum-hukum yang terkadung dalam al-Qur’an.

Para ulama yang berkecimpung dalam ilmu tersebutpun telah memberikan syarat standarisasi diterima atau tidaknya, bagus atau buruknya ilmu

tafsir.Salah satu diantara yang melemahkan keotentikan tafsir adalah dengan masuknya riwayat israiliyyat ke dalam ilmu tersebut.Dan riwayat

tersebut memberikan pengaruh yang buruk dalam tafsir.Karena di dalamnya terdapat berita-berita yang tidak benar termasuk juga kisah-

kisah bohong tak bertuan.

Riwayat israiliyyat mempunyai tingkatan dalam keotentikan beritanya. Tidak semua israiliyyat adalah bohong dan tidak bisa majadi hujjah.

Sebagaimana hadis Nabi: [ ار إل�ن م�ن� عذة ق+ م� إ. و ت3 lن لن' ف� ذإ عم ت+ م� ع�لى' ب3 ذ ك� ن� م� و رج� لإح� و ل ن' .Bإسرإئ ى' ب ئ�3 ع�ن� وإ 7Bث ذ وح� ه+ ي�' Eإ ول�و ى' ع�ب وإ غ ل t�5ن[

Artinya: “ Sampaikanlah olehmu apa yang kau dapati dariku meski hanya satu ayat. Dan sampaikanlah berita dari Bani Israil dan tidak

berdosa.Dan barang siapa yang berdusta atas namaku, maka tempat kembalinya adalah neraka” . (HR. Imam Bukhari).

Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:

1). Berita yang diketahui sama dan sesuai dengan hadis Nabi SAW., seperti nama sahabat Nabi Musa As. yaitu Khadir.

2). Berita yang diketahui adalah berita bohong dan bertentangan dengan syariat islam.

3). Berita yang didiamkan. Yaitu berita yang tidak dibenarkan dan tidak juga didustakan. Sebagaimana hadis Nabi SAW:

[ ه+ ي�' Eإلإ ا... ن ل�ن' إ� ل �ز ن� إ. ا م� و ال�له ن�3 ا ن م� Eإ وإ ول� ق+ و , م وه� 3Bث ذ ك l8ن ولإ اب3 إل�كن+ ه�ل إ. وإ ق+ ذ ص ت�+ لإ : م س�ل و ه ع�لي' إل�له ص�لى ى' ب3 إل�ن ال ]6ف�+ . Artinya: Nabi SAW besabda: “ Janganlah kalian membenarkan ucapan ahli

kitab dan jangan pula kalian mendustakannya. Dan katakanlah: ( kami beriman kepada Allah dan kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada

kami)”.

Adapun langkah yang diambil oleh para mufassir untuk menanggulangi masuknya israiliyyat ke dalam tafsir Al-Qur’ an adalah dengan cara:

1). Menghadirkan rasa sadar terhadap diri untuk terus meneliti dan kemudian membersihkan tafsir dari berbagai riwayat israiliyyat. Serta

tidak mengambil riwayat dari ahli kitab.

2). Tidak mendatangkan riwayat israiliyyat kecuali jika diberipenjelasan.

3). Riwayat israiliyyat yang diperbolehkan atau sesuai dengan syariat islam, hanya digunakan sebagai istisyhad (kesaksian), bukan sebagai hujjah untuk akidah dan lain sebagainya.

c. Nilai sebuah kitab tafsir yang terkandung di dalamnyaisrailiyyat

Begitu banyak riwayat israiliyyat yang tersebar dalam masyarakat muslim pada masa sahabat dan seterusnya, menyebabkan tidak ada satu

kitab tafsir pun yang bebas dari riwayat israiliyyat.

Namun meski demikian, tidak berarti bahwa kitab tafsir tersebut tidak bisa dijadikan rujukan dan alat pembantu untuk memahami dan

mentafsirkan Al-Qur’ an.Karena para mufassir dan ulama yang alim dalam bidang ini, setiap mereka mempunyai metode masing-masing dalam

meriwayatkan dan membukukan tafsir yang mereka karang serta mempunyai sikap terhadap riwayat israiliyyat yang beliau tuangkan dalam

kitabnya.Sehingga kitab-kitab tafsir tersebutpun mempunyai tingkatan kebagusan dan keabsahannya.Sebagaimana berikut.

1). Kitab Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’ an karangan Ibnu Jarir at-Thabari.

Adalah kitab tafsir yang banyak memuat riwayat israiliyyat didalamnya. Karena beliau banyak meriwayatkan dari Ka’ ab bin al-ahbar,Abdullah bin Sallam dan lain sebagainya. Namun demikian, kitab tafsir beliau adalah

kitab tafsir yang menjadi rujukan utama bagi seorang muslim bahkan bagi para mufassir. Karena meski di dalamnya memuat riwayat israiliyyat,

beliau menuliskannya beserta dengan sanadnya.Sehingga setiap pembaca bisa mengetahui sumber riwayat tersebut.

2). Tafsir al-Qur’ an al-Karim karangan Ibnu Katsir.

Adalah kitab tafsir yang banyak di dalamnya memuat riwayat israiliyyat, dengan mendatangkan penjelasan mengenai riwayat tersebut, apakah

diterima, ditolak atau didiamkan.

3).Tafsir Fath al-Qadir karangan Imam as-Syaukani.

Adalah kitab tafsir yang sedikit memuat israiliyyat di dalamnya.Dan memberikan penjelasan terhadap riwayat tersebut.Karena beliau adalah

orang yang paling keras menentang israiliyyat.

Dan masih banyak lagi kitab tafsir lainnya yang masingmasing pengarangnya mempunyai sikap subjektif terhadap israiliyyat yang ada

dalam kitab tafsirnya selain sikap yang sudah disepakati oleh jumhurulama.

d. Contoh israiliyyat dalam tafsir al-Qur’an

Salah satu riwayat israiliyyat yang ada dalam kitab tafsir adalah kisah Nabi Yusuf As. ketika bermimpi melihat sebelas bintang. Sebagaimana yang tertulis dalam firman Allah yang berbunyi:

: وس�ف )ث�' ن� ب8' ذ اح�3 س� لي' هم ت+ 'Bئ رإ. مر وإل�ق+ مس وإل�ش7 ا ن3 وك� ك� ر س7 ع� ذ ح� إ. ي�'ت+ رإ. ي' mن إ� ي�3ت+ إ. ا ن�' ه ي' tmئ لإ. وس�ف ث�' ال ف�+ د )4إ�

Artinya: “ (Ingatlah), Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai Ayahku!Sungguh aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan

bulan; ku lihat semuanya bersujud kepadaku” . (QS. Yusuf:4).

Dalam kitab tafsir Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’ an, Imam at-Thabari menyebutkan riwayat dari Jabir bin Abdullah ra, beliau berkata: Datang

kepada Rasulullah SAW. seorang tukang kebun Yahudi, dan berkata: Ya Muhammad, beritakanlah kepadaku tentang bintang-bintang yang

dimimpikan oleh Yusuf As.yang bersujud kepadanya, apa nama-nama bintang tersebut? Rasulullah SAW terdiam dan tidak menjawabnya.Hingga

turun malaikat Jibril memberitahukan nama-nama bintang tersebut. Kemudian Rasulullah SAW pergi menuju tukang kebun tersebut dan berkata:

Apakah kamu percaya jika aku beritahukan nama-nama bintang tersebut? Tukang kebun tersebut menjawab: Ya. Kemudian Rasulullah berkata:

Bintang-bintang tersebut adalahJurban, Thariq, al-Dzayyal, Dzul- Kanfan, Qabis, Watstsab,’ Amudan, Filaq, Mushbah, Sharuh,Dzul-Fara’,

Dhia dan Nur. Maka berkata Yahudi tersebut: Demi Allah iu adalah nama-namanya[7].

Riwayat di atas adalah riwayat israiliyyat berdasarkan beberapa hal di bawah ini:

1). Hadis di atas hanya terdapat di dalam kitab Mustadrak Imam al-Hakim. Dan tidak ada ulama selainnya yang membenarkan hadis di atas.

2). Sangat jelas sekali bahwa riwayat yang disandarkan pada Nabi SAW di atas adalah sebuah kebohongan. Karena Nabi Yusuf As. bermimpi melihat

bintang dalam bentuk aslinya, bukan dengan nama-nama.Dan tidak ada hubungannya antara mimpi Nabi Yusuf dengan nama-nama yang ada dalam

hadis di atas.

3). Sebelas nama bintang yang ada di atas berbeda dengan nama-nama yang ada dalam kitab tafsir lainnya. Seperti dalam tafsir al-Thabari di

sebutkan Jurban, sedangkan dalam Tafsir al-Dar al-Mantsur karangan Imam Suyuthi di sebutkan Hurtsan, dan lain sebagainya.

4). Salah satu perawi dalam sanad hadis tersebut adalah al-Hakam bin Dzahir. Ia adalah perawi dhaif bahkan dikatakan seorang munkar al-

Hadis.

5). Bahwa menurut riwayat yang shahih, sebelas bintang dalam ayat di atas adalah saudara-saudara Yusuf dan yang dimaksud dengan مس مرإل�ش7 وإل�ق+ adalah kedua orang tuanya.

5. Epilog

Yahudi dan Nasrani serta golongan-golongan lain yang benci dan dengki pada islam tidak akan pernah habis mengusik islam dari berbagai segi.

Bahkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.Salah satu bukti yang konkrit adalah dengan masuknya israiliyyat dalam tafsir al-

Qur’ an. Yang merupan ilmu alat pembantu seorang muslim untuk memahami kitab sucinya dengan baik dan benar.

Namun para mufassir dan alim ulama pun tidak tinggal diam atas perkara ini. Banyak diantara mereka yang men-tahqiq dan menjelaskan riwayat-

riwayat israiliyyat yang masuk ke dalam kitab-kitab tafsir. Agar umat islam selamat dari tipu daya golongan-golongan yang membenci islam. Dan

al-Qur’ an serta pemahamannya tetap terjaga hingga kini sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.semoga Allah selalu melimpahkan

keberkahan kepada para mufassir dan ulama yang telah berjuang untuk memperthankan kesahihan riwayat yang disampaikan oleh Rasulullah dan

membersihkannya dari berbagai kebohongan orang-orang Zindik.

Daftar Pustaka

Al-Qur’ an dan Terjemahnya

Abu Syahibah, Dr. Muhammad bin Muhammad, Al-Israiliyyat wa Al-Maudu’at fi Kutub At-Tafsir, (Kairo:Maktabah Al-Sunnah, cet. II, 2006)

Al-Bukhari, Al-Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Shahih Bukhari, (Beirut:Dar Al-Ma’ rifat, cet. III, 2010)

Al-Dzahabi, Dr. Muhammad Husain, Al-Tafsir wa Al-Mufassirun, (Kairo: Dar Al-Hadis, jilid. I, 2012)

Allauh, Abd Al-Salam Hamdan dan Sami Mahmud Ahmad, Al-Mutasyabihat wa Khathru Tafsiriha bi Al-Israiliyyat, (PDF)

Al-Najjar, Dr. Affaf Ali, Al-Wajiz fi Manahij Al-Mufassirin,(Kairo:Jami’ at Al-Azhar, cet. IV, 2008)

Al-Suyuthi, Al-Imam Jalal Al-Din Abd Al-Rahman, Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’ an, (Kairo:Dar Al-Hadis,2006)

Al-Thabari, Abu Ja’ far Muhammad bin Jarir, Jami al-Bayan ‘ an Ta’wil Aayi Al-Qur’ an Tafsir Al-Thabari, (Kairo: Dar Al-Hadis, jilid. VI,

2010)

Al-Zarkasih, Al-Imam Badruddin Muhammad bin Abdullah, Al-Burhan fi Ulum al-Qur’ an, (Kairo:Dar Al-Hadis, 2006)

Majmu’ ah min Al-Ulama, Al-Jami’ fi Ushul At-Tafsir wa Manahij Al- Mufassirin, (Giza: Dar Al-Arqam, jilid. I, 2010)

Zuhd, ‘ Ishom Al-Abd, Al-Israiliyyat fi Tafsir Ibn Jarir Al-Thabari li

Surat Yusuf ‘ Ard wa Naqd, (PDF)

Kajian Fikih Tradisional Departemen Intelektual IKPMA

Rabu, 13 Februari 2013

[1] Mahasiswi Tingkat Akhir Fak. Ushuluddin-Hadis, Universitas al- Azhar, Kairo

[2]Al-Imam Badr Al-Din Muhammad bin Abdullah Al-Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulum Al-Quran, Dar Al-Hadis, Kairo, 2006, hal. 22.

[3]Dr. Muhammad bin Muhammad Abu Syahibah, Al-isroiliyyat wa al-Maudu’ at fi Kutub at-Tafsir, Maktabah Al-Sunnah, Kairo, cet. II, 2006,

hal. 13[4]Majmu’ ah min Al-Ulama, Al-Jami’ fi Ushul at-Tafsir wa Manahij al-

Mufassirin, Dar Al-Qalam, Giza, jilid. I, 2010, hal.238 [5]Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih Bukhari, Dar Al- Hadis, Beirut, cet III, 2010, hal. 888. No hadis:3461 [6]Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih Bukhari, Dar Al- Hadis, Beirut, cet III, 2010, hal.1112.No hadis:4485 [7]Abu Ja’ far Muhammad bin Jarir Al-Thabari, Tafsir Al-Thabari, Dar Al- Hadis, Kairo,Jilid VI, 2010, hal .511-512

Yahudi merupakan kaum pendusta dan mereka adalah musuh utama yang amat menentang dan membenci Islam dan muslimin, sebagaimana kalam Alloh

dalam kitab-Nya:وإ رك� س7 إ. ي' ذ إل� و هود إل�ت' وإ ت م� Eإ ن� ب8' ذ ل ل� ذإوة+ ع� اس إل�ن ذ س�7 إ. ذن� ح3 lت ل�

Sungguh benar-benar kamu akan mendapati kaum Yahudi dan orang-orang musyrik merupakan manusia yang paling sangat memusuhi orang-orang beriman. QS. Al-Maidah: 82.

II. BAHAYA ISRAILIYYAT TERHADAP AQIDAH PARA MUSLIMIN DAN TERHADAP KEMURNIAN ISLAM

Sebagian orang yang sibuk dengan tafsir menjadikan israiliyyat – yang berisi dongeng-dongeng dan kebatilan-kebatilan dinisbatkan kepada

Rasululloh saw. dan para sahabat beliau -. sebagai bahan untuk menerangkan nas-nas Al-Qur’ an. Tidak diragukan lagi yang demikian ini

dapat membahayakn karena menimbulkan hal-hal berikut:1. Rusaknya aqidah para muslimin karena israiliyyat mengandung

penyerupaan pengkonkritan, dan penyebutan sifat-sifat yang tidak layak untuk Alloh. Mungkin juga israiliyyat menafikan ishmah

(penjagaan Alloh) terhadap para nabi dan rasul serta menggambarkan criteria yang buruk dan memalukan yang tidak pantas dimiliki oleh

mereka. Contoh penisbatan hal yang tidak layak untuk Alloh adalah pernyataan bahwa Alloh berehat pada hari ke tujuh setelah penciptaan

langit dan bumi, padahal ayat Al-Qur’ an dengan tegas menyatakan bahwa Alloh tidak merasa capek setelah penciptaan mereka.

وب3 غ ل� ن� م� ا ن س م� ا وم� ام 'Bن إ. ه+ ي+ س� ى' ف هما ت ن¢ t�ت ا وم� رض وإلإ. ماوإب+ إل�ش ا ن لف+ ح� ذ ف+ ول� Dan sungguh kami telah menciptakan langit-langit dan bumi serta yang ada di antara keduanya dalam enam hari sedang rasa capek tidak menimpa

kami. QS. Qof: 38 Adapun contoh penyebutan hal yang tidak selayaknya disandang oleh

seorang nabi adalah yang terdapat pada cerita Nabi Harun bahwa beliaulah yang membuat patung anak sapi dan menyeru bani Israil untuk

menyembahnya. Al-Qur’ an dengan tegas menyebutkan bahwa pembuat anak sapi tersebut adalah Samiriy (lihat QS Thoha: 83-90).

2. Israiliyyat menggambarkan ajaran Islam sebagi agama buatan dan batil yang tidak bersumber. Semua ajarannya khayalan, sesat dan

menyesatkan. Misalnya adalah riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Dawud bersujud selam empat puluh hari sambil menangis hingga tumbuhlah

rerumputan dengan sebab air mata beliau, kemudian beliau berteriak sehingga tumbuhan berdiri tegak.

3. Penisbatan israiliyyat yang berisi kedustaan hampir menghilangkan ketsiqotan para ulama salaf dari kalangan sahabat dan tabi’in.

4. Israiliyyat hampir mengalihkan konsentrasi muslimin dari memahami makna Al-Qur’ an, mentadaburi isinya, mengambil nasehat darinya serta

membahas hukum-hukumnya. Israiliyyat menyibukkan muslimin pada hal-

hal yang sepele dan sia-sia sehingga mengorbankan banyak waktu yang tidak bermanfaat. Contohnya adalah perbincangan seputar warna anjing

ashabul kahfi dan nama-nama mereka; tongkat nabi Musa terbuat dari kayu macam apa; siapa nama anak kecil yang dibunuh oleh Nabi Khidzir; tentang

panjang dan lebar serta tinggi kapal Nabi Nuh, nama-nama binatang yang disertakan ke dalam kapal, dan bahasan lainnya yang tidak diceritakan

dalam Al-Quran karena tidak ada manfaat dalam penyebutannya.

PENGERTIAN ISRAILIYAT

Secara etimologis, israiliyat adalah bentuk jamak dari kata tunggal israiliyah, yakni bentuk kata yang dinisbatkan pada kata israil yang

berasal dari bahasa Ibrani, isra yang berarti hamba dan il yang bermakna Tuhan. Dalam perspektif histories, Israil berkaitan dengan Nabi Ya’qub

bin Ishaq bin Ibrahim a.s, di mana keturunan beliau yang berjumlah dua belas itu di sebut Bani Israil. . (Ibn Qayyim Al-Jauziyah: -Sukardi

KD,Ed:, Belajar Mudah ‘ Ulum Al Quran;277) Ibn Katsir dan lainnya menyebutkan dalil Bahwa Ya’ qub adalah Israil

melalui hadis riwayat Abu Dawud At-Thayalisi dalam Musnadnya dari Ibnu Abbas bahwa sebagian orang Yahudi mendatangi Nabi s.a.w. Lalu beliau

bersabda (kepada mereka)” apakah kalian mengetahui bahwa Israil adlahYa’qub?” mereka menjawab,”Ya” , dan Nabi bersabda, saksikanlah”

( Cerita-cerita Populer Tapi Palsu, Izzuddin AlKarimi/penerj; h.27) Secara terminologis, -Ibn Qayyum juga menjelaskan, bahwa- israiliyah

merupakan sesuatu yang menyerap ke dalam tafsir dan hadis di mana periwayatannya berkaitan dengan sumber Yahudi dan Nasrani, baik

menyangkut agama mereka atau tidak Dan kenyataannya kisah-kisah tersebut merupakan pembauran dari berbagai agama dan kepercayaan yang

masuk ke Jazirah Arab yang di bawa orang-orang Yahudi..(2002:277) Bahkan sebagian Ulama Tafsir dan hadis telah memperluas makna

israiliyat dengan cerita yang dimasukkan oleh musuh-musuh Islam, baik yang datang dari Yahudi maupun dari sumber-sumber lainnya. Hal demikian

itu lalu dimasukkan kedalam tafsir dan hadis, walaupun cerita itu bukan cerita lama dan memang dibuat oleh musuh-musuh Islam yang sengaja akan

menrusak akidah kaum Muslimin.(selengkapnya; Ahmad Sadzali, Ulumul Quran I , h.240)

Dan ketika Ahli kitab masuk Islam, mereka membawa pula pengetahuan keagamaan mereka berupa cerita-cerita dan kisah-kisah keagamaan. Dan

di saat membaca kisah-kisah dalam AlQuran terkadang mereka paparkan rincian kisah itu yang terdapat dalam kitab-kitab mereka. Adalah para sahabat menaruh atensi terhadap kisah-kisah yang mereka bawakan,

sesuai pesan Rasulullah:“ ا.. ن إل�ن' ل �إن�ز وم�ا ال�له ن�3 ا م�ن Eإ ول�وإ وق+ ه�م, و 3Bث كذ ن�+ ولإ اب3 إل�كن+ ه�ل إ. وإ صذق+ ت�+ ) ”ولإ اري( ح إل�ت3 روإة“ Janganlah kamu membenarkan (keterangan) Ahli kitab dan jangan pula

mendustakannya, tetapi katakanlah, ‘ Kami beriman kepada Alloh dan kepada apa yang diturunkan kepada kami..” (Hadist Bukhori)

Dan dalam hadist lain Nabi memperingatkan para penyampai berita maupun kisah-kisah itu agar tidak menyimpang dalam menceritakannya.

" ار إل�ن م�ن� عذة م�ق+ وإ. ت3 ن+ لن' ف� عمذإ م�ت+ ع�لى' ب3 ك�ذ وم�ن� , ح�رج� ولإ ل إسرإت�. ى ب ئ�3 ع�ن� وإ وح�ذث�7 , ه+ ي�' Eإ ول�و ى ع�ب وإ لغ t�ن".( اري ح إل�ت3 ه رج3 ح� (إ.“ Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat. Dan ceritakanlah dari

Bani Israil karena yang demikian tidak di larang. Tetapi barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja,bersiap-siaplah menempati tempatnya di neraka (HR Bukhori).

Dua hadist tersebut tidak bertentangan karena yang pertama menyiratkan kemungkinan benar dan salahnya sebuah cerita, sedang hadist berikutnya menunjukkan kebolehan menerima cerita dari Bani israil,meskipun harus

dengan aturan yang ‘ sangat ketat’ , diantaranya adalah kejelasan Sanad nya.

2. TIMBULNYA ISRAILIYAT DALAM PENAFSIRAN ALQURAN 3. TOKOH-TOKOH PERIWAYAT ISRAILIYAT

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa kecenderungan para mufassir mengambil israiliyat makin besar di masa Tabi’ in, tentu saja peran Ahli

Kitab dalam memberikan kontribusi israiliyat makin tak terbendung. Disinilah kemudian terjadi bercampuraduknya israiliyat yang benar

atau yang autentik sanad nya dan yang salah atau yang tidak ada dasar yang jelas.

Dari mayoritas sumber maupun ‘ kebanyakan riwayat’ (istilah AlQaththan), israiliyat selalu dikaitkan dengan empat tokohnya yang

ternama, yaitu; Abdullah Ibn Salam, Ka’ ab al Akhbar, Wahb bin Munabbih, dan Abdul Malik Ibn Abdul ‘ Aziz Ibn Juraij.

1. Abdullah Ibn Salam; Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Abdullah Ibn Salam Ibn Harist Al-Israil Al-Anshari.

Statusnya cukup tinggi di mata Rasulullah..,dia termasuk di antara para sahabat yang diberi kabar gembira masuk surga oleh Rasulullah. Dalam

perjuangan menegakkan Islam, dia termasuk Mujahid di perang Badar dan ikut menyaksikan penyerahan Bait al Maqdis ke tangan kaum Muslimin

bersama Umar Ibn Khattab.. Dari segi ‘adalah-nya’ kalangan ahli hadis dan tafsir tak ada yang

meragukan .Ketinggian ilmu pengetahuannya diakui sebagai seorang yangpaling’ alim di kalangan bangsa Yahudi pada masa sebelum masuk Islam dan

sesudah masuk Islam.. Kitab-kitab tafsir banyak memuat Riwayat- riwayat yang disandarkan kepadanya;diantaranya Tafsir Ath Thabari.

2. Ka’ ab Al Akhbar; Nama lengkapnya adalah Abu Ishaq Ka’ ab Ibn Mani AlHimyari. Kemudian beliau terkenal dengan gelar Ka’ ab al Akhbar karena

kedalaman ilmunya. Dia berasal dari Yahudi Yaman dari keluarga ZiRa’in..

3. Wahab Ibn Munabbih; Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Wahab Ibn AlMunabbih Ibn Sij Zinas Al Yamani Al Sha’ ani. Lahir pada tahun 34 H dari

keluarga keturunan Persia yang migrasi ke negri Yaman, dan meninggal tahun 110 H. Ayahnya, Munabbih Ibn Sij masuk Islam pada masa Rasulullah.

4. Abd Al Malik Ibn Abd Al ‘ Aziz ibn Juraij; Nama lengkapnya adalah Abu Al Walissd (Abu Al Khalid) Abd Malik Ibn abd Aziz Ibn Juraiz Al-Amawi.

Dia berasal dari bangsa Romawi yang beragama Kristen. Lahir pada tahun 80 H di Mekah dan meninggal pada tahun 150 H (Rachmad Syafe’ i ;110-114)

Para Ulama berbeda pendapat dalam mengakui dan memepercayai Ahli Kitab tersebut; ada yang mencela (mencacat, menolak) dan ada pula yang

mempercayai (menerima). Perbedaan pendapat paling besar ialah mengenai Ka’ ab AlAkhbar. Sedangkan Abdullah Ibn Salam adalah orang yang

paling pandai dan paling tinggi kedudukannya. Karena itu Bukhori dan Ahli Hadis lainnya memegangi dan mempercayainya. Di samping itu

kepadanya tidak dituduhkan hal-hal buruk seperti yang dituduhkan padaKa’ ab Al Akhbar dan Wahab ibn Munabih ( Manna’ Khalil Al Qattan/terj.

Studi Ilmu-Ilmu AlQuran, 493 )

4. PEMBAGIAN ISRAILIYAT DI TINJAU DARI BERBAGAI ASPEK Dalam Kitab Aara’ Khathiah wa Riwayat Bathilah Fi Siyaril Anbiya’ Wal

Mursalin ‘ Alaihumussholatu was Salam karangan Abdul Aziz bi Muhammad bin Abdullah As-Sadahan, dijelaskan, Israiliyat di bagi menjadi tiga

bagian pokok: 1.Macam-macam Israiliyat di lihat dari segi keshahihan Sanad, 2. Dari segi kesesuaiannya dengan Syara’ , 3. Dari sisi kandungan isinya

I. Israiliyat dilihat dari sisi keshahihan Sanad terbagi menjadi dua: yaitu Israiliyat yang Shahih dan Israiliyat yang lemah Ø Contoh

Israiliyat yang shahih disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya Ibnu Jarir; Telah berkata kepada kami AlMutsanna,telah berkata kepada kami

Usman bin Umar,telah berkata kepada kami Fulaih dari hilal bi Ali dari Ali bin Yasar berkata,’ Saya telah bertemu dengan Abdullah bin Amru,

saya bertanya,” Beritahukan kepadaku sifat Rasulullah s.a.w di dalam Taurat, beliau berkata,” Ya, demi Alloh, Nabi s.a.w sifat-sifatnya

termaktub di dalam Taurat seperti termaktub di dalam AlQuran," ولن� ظ� لن' ع� ولإ ظ� ف ي�3 س ل�ي' وك�ل إل�مت+ إس�مك ورس�ولي ذي ع�ن3 إي�ت+ ي¢ن� ل�لإم�ن' إ وح�رر ن8'زإ �ذ ون� رإ س7 وم�ي3 اه�ذإ س�7 اك إرس�لن ا ن� إ� ى' ب3 إل�ن ها 'Bاإي ن�'

ا ع�من' ا ن وإع�ي' ا ص�م ا إن� وإد ا لف ع� ا ن�3 لو ف�+ ه ي�3 إل�له إلإ لإإله ول ق+ ي�' ان� ن�3 اء إل�غوح�3 إل�مله+ ه ي�3 م ي' ف+ ي�' ى ج�ب+ إل�له ه ض ن3 ف+ ي�' ". " Wahai Nabi sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pemberi berita

gembira, pemberi peringatan, pelindung bagi orang-orang ummi (tidak kenal baca tulis), engkau adalah hamba-Ku dan Rasul-Ku, namamu Al

Mutawakkil, bukan berarti keras dan bersikap kasar, Allah tidak akan mewafatkannya sehingga Allah meluruskan dengannya agama yang bengkok,

dia berkata La Ilaha Illa Allah dengan Allah membuka hati yang tertutup,telinga yang tuli dan mata yang buta" (Terj. Izzudin h.34)

  Contoh Israiliyat yang dloif (lemah)Ø adalah seperti yang diriwayatkan

dari ibnu Abbas dalam tafsir surat Qaaf. Qaaf adalah gunung besar yang mengelilingi dunia. Penafsiran ini adalah bathil tanpa diragukan

sedikitpun dan penyandarannya kepada Ibnu abbas adalah dusta. Demikian seperti yang dinyatakan oleh beberapa Ulama’ .

II. Israiliyat dilihat dari sisi kesesuaiannya dengan Syara’ terbagi menjadi tiga:

1. Bagian yang dibenarkan 2. Bagian yang didustakan 3. Bagian di alam Barzakh,tidak diterima,tidak ditolak,disebut hanya

untuk Faedah Beberapa contoh Israiliyat dibawah ini adalah sebagaimana dipaparkan

oleh Syaikh Muhammad bin Shaleh AlUtsmani dalam bukunya Ushul Fi At- Tafsir, -terj Ummu Ismail, hal 130-133;

  Contoh Israiliyat yang dikuatkan olehØ Islam dan diakui kebenarannya adalah riwayat Bukhari dan lainnya dari ibnu mas’ ud Radliyallahu Anhu,

dia berkata: “ Telah dating seorang pendeta kepada Rasulullah s.a.w, kemudia diaberkata: ‘ Ya Muhammad sesungguhnya kami mendapati bahwa

Alloh menjadikan langit dengan satu jari, menjadikan pohon dengan satu jari dan kekayaan dengan satu jari dan menjadikan seluruh makhluk

dengan satu jari, kemudian dia berkata” Aku adlah penguasa(Raja)” . Maka Rasulullah s.a.w tertawa sampai terlihat gigi graham beliau membenarkan perkataan pendeta itu kemudian Rasulullah s.a.w membaca,

“ Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari

kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya[1316]. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (QS.

AzZumar:67)  ContohØ israiliyat yang diingkari Islam dan diakui kedustaannnya, maka

berita itu bathil, adalah apa yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir Radliyallahu Anhu, dia berkata: “ Seorang Yahudi berkata:” Apabila menggaulinya (wanita) dari belakangnya,maka akan melahirkan anak yang

juling matanya,” maka turunlah ayat: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah

memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah

seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya

ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin

anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada

Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" (QS. AlBaqarah:233)

  Adapun yang tidak diterima dan tidak di tolakØ adalah yang tidak diterima dan di tolak -sebagaimana di sebut dalam karya Abdul Aziz, terj

.Izzuddin,37-39- Seperti kisah korban pembunuhan yang secara global Allah menceritakannya dalam surat Al Baqarah( Ayat 67-68)

67." Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata:

"Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?"[62] Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari

orang-orang yang jahil." 68. Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia

menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina

yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu."

Sebagian riwayat menyatakan latar belakang pembunuhan dimana korban hidup kembali setelah diambilkan sebagian anggota sapi yang disembelih

dan dipukulkan kepadanya… , kita tidak membenarkan,tidak juga mendustakan,bisa benar bisa pula salah, ilmunya di sisi Allah.

III. Israiliyat dilihat dari sisi Kandungan isinya terbagi menjaditiga:

1 Dalam masalah Akidah, misalnya ucapan alim Yahudi di atas bahwa Allah meletakkan bumi da satu jariNya dan langit-langit da satu jariNya.

Riwayat ini termasuk masalah Akidah 2. Dalam hukum, misalnya riwayat dua orang Yahudi yang berzina dan

seorang Yahudi menutupkan tangannya di atas ayat rajam. Ketika ia mengangkatnya terbacalah bahwa Taurat memerintahkan rajam kepada

orang yang berzina. Riwayat ini termasuk dalam urusan hukum 3.Dalam masalah nasihat-nasihat, sirah dan tarikh, misalnya

keterangan tentang sifat perahu Nuh a.s dan hewan-hewan serta burung- burung yang menaikinya atau keterangan tentang tongkat Musa a.s ,atau

semut Sulaiman a.s, dan sebagainya. Keterangan-keterangan tersebut tidak termasuk pada bagian pertama, tidak pula pada bagian kedua,

melainkan dikategorikan dalam bagian ketiga.

5. IDENTIFIKASI ISRAILIYAT DALAM BEBERAPA KITAB TAFSIR Ø Adz-Dzahabi, sebagaimana dinukil oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah – Ed.Sukardi KD-dalam

bukunya Belajar mudah Ulum Al-Quran, mengklasifikasi beberapa kitab tafsir yang ‘memunculkan’ kisah-kisah israiliyat, sebagai berikut:

1. Kitab yang meriwayatkan kitab israiliyah lengkap dengan sanad, tapi ada sedikit kritikan terhadapnya. Kitab yang termasuk dalm klasifikasi

ini adlah tafsir ath-Thabari (w.310H) yang berjudul Jami’ Al bayan Fi Tafsir Al Quran

2. Kitab yang meriwayatkan israiliyat lengkap dengan sanad, tapi kemudian menjelaskan kebathilan yang ada dalam sanad tersebut. Termasuk dalam klasifikasi ini adlah tafsir Ibn Katsir (w.774) yang

bernama Tafsir AlQuran al Adzhim 3. Kitab yang meriwayatkan israiliiyah dengan menghidangkannya begitu

saja, tanpa menyebut sanad atau memberi komentar(tidak mengkritiknya), atau tidak menjelaskan mana riwayat yang benar dan mana

yang salah. Kitab yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah Tafsir Muqatil ibnu Sulaiman (w.150 H).

4. Kitab yang meriwayatkan israiliyyah dengan tanpa sanad, dan kadang- kadang menunjukkan kelemahannya atau menyatakan dengan tegas

ketidakshahihannya tapi dalam meriwayatkan terkadang tidak memberikan kritik sama sekali,kendati riwayat yang dibawannya itu bertentangan dengan syariat Islam. Kitab yang termasuk dalam klasifikasi Ini adalah Tafsir al-Khazin (w. 741.H) yang berjudul Lubab at-Ta’ wil fi Ma’ ani at-

Tanzil. 5. Kitab yang meriwayatkan israiliyyah tanpa sanad dan bertujuan

menjelaskan kepalsuan atau kebathilannya. tafsir ini sangat pedas mengkritik israiliyyah. Kitab yang termasuk dalam klasifikasi ini

adalah Tafsir al-Alusi (w.1270.H) yang bernama Ruh al-Ma’ ani fi Tafsir al Qur an wa Sab’ u al-Matsani. 6. Kitab tafsir yang menyerang dengan pedas para mufassir yang

“menghidangkan” israiliyyah dalam Tafsirnya.dari pedasnya serangan mereka. Pengarang kitab ini berani melontarkan tuduhan yang tidak

selayaknya pada pembawa kisah israiliyyah ini, walau mereka terdiri dari sahabat-sahabat terpilih dan para tabi’ in. Meskipun demikian

pengarang ini juga terperangkap dalam situasi serupa dalam artian bahwa tanpa disadari dia menampilkan israiliyyah dalam tafsirnya. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah tafsir susunan Rasyid Ridha (w.1354 H)

yang bernama Tafsir al-Manar. (Belajar Mudah Ulum AlQuran:281-282)

6. BEBERAPA CONTOH ISRAILIYAT PADA NABI DAN RASUL Ø Abi Al Fida’ Al Hafidz Ibn Katsir dalam Tafsir Quran Al ‘ Adhim nya,

menjabarkan beberapa pendapat mufassir tentang Surat Yusuf ayat 24:

24." Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu

andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya[750]. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian.

Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih".Mengenai” tanda dari Alloh” yang dilihat oleh Yusuf, terdapat bayak

cerita dan pendapat; v Ibnu Abbas, Mujahid, Al Hasan, Qatadah dan banyak lainnya berkata, bahwa Yusuf melihat bayangan ayahnya seakan-akan

memandangnya sambil menggigit jarinya.  Al Aufi dan Muhammad bin Ishaq berkata bahwa Yusuf melihat bayangan

majikannya, suami Zulaikhah didepannya saat itu.v v Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muhammad alQuradli bahwa Yusuf tatkala melihat

keatas pad saat itu melihat tulisan “ Janganlah kamu mendekati zina karena itu adalah perbuatan yang keji”

Pendapat-pendapat tersebut tidak ada yang didukung oleh suatu dalil atau hujjah yang meyakinkan. Maka yang benar hendaklah dipahami

sebgaimana difirmankan Alloh, “ Demikianlah Kami memperlihatkan kepadanya (Yusuf) sesuatu tanda yang memalingkannya dari perbuatan

keji dn kemungkaran, karena dia adalh termasuk hamba-hambaKu yang mukhlish, suci dan terpilih “

  Al Quran Surat Hud ayat 46:Ø

46. Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya

(perbuatan)nya[722] perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui

(hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."

Para ahli tafsir mnenyebutkan riwayat yang intinya bahwa Nuh menangis dalam waktu yang lama. Sebagian ahli tafsir tanpa meneliti-

menambahkan, bahwa Nuh menangis selama 300 tahun (sebagaimana dalam riwayat israiliyat tersebut). Dan rumput-rumput tumbuh karena tersiram air matanya. Berita semacam ini, seperti yang diucapakan oleh

Imam Adz Dzahabi “ malu menceritakannya” , akan tetapi ia tertulis di buku-buku sejarah dan sebagian buku tafsir.

  Ada juga cerita Nabi Nuh yang memukulØ pantat kambing yang sulit masuk ke perahu, sehingga kelaminnya terlihat (karena bulunya rontok) lalu

domba bisa masuk ke perahu dengan tenang maka auratnya tertutup. Cerita tersebut ditolak oleh akal, tetapi tetap diceritakan, maka

tanggungjawab dipundak orang yang menukilnya. (Abdul Aziz bin Muh. Assadahan;Cerita-Cerita Populer Tapi palsu/terj.-; 107-108)

7. BERBAGAI PANDANGAN DAN PENDAPAT TENTANG ISRAILIYAT Ø Pendapat Ibn Katsir (w.774H) dalam tafsir AlQuran Al’ Adziim, ia

membagi Israiliyat kepada tiga golongan, pertama yang diketahui kebenarannya,karena ada konfirmasinya dalam syariat,maka dapat

diterima. Kedua,yang diketahui kebohongannya,karena ada pertentangannya dengan syariat,maka harus di tolak. Ketiga,yang tidak

masuk kedalam bagian pertama dan kedua tersebut,maka terhadap golongan ini tidak boleh mendengarkannya dan mendustakannya ,tetapi boleh

meriwayatkannya (Ibn katsir Ibn alQuraisyi, Tafsir AlQuran AlAdziim; Mesir: Isa Albabi Aql Al Halaby As-Syuraakahu,juz I hlm 4)

  Ibn Al Arabi dalam Kitabnya, Ahkaam Alquran, ia sangat berhati-hati terhadap israailiyatØ Ø Ibnu Taimiyah sama sekali bersikap tawaqquf terhadap kebenaran segala riwayat yang datang dari tokoh-tokoh

israiliyat yang sifatnya tidak ada bukti yang tegas atas kebathilannya.. Sikap tawaqquf juga ditujukan kepada isi kitab suci

Ahli Kitab (Taurat dan Injil), karena ada kemungkinan isinya itu termasuk yang mereka ubah, atau yang masih asli. Ø AlQasimi dalam

tafsirnya,Mahasin At-Ta’ wil ia mengemukakan pendapatnya sekaligus mengakhiri pembahsannya tentang konfirmasi cerita-cerita nabi-nabi

terdahulu dengan israiliyat, bahwa kitab suci Ahli Kiitab (Taurat dan Injil) dan segala riwayat yang bersumber dari mereka,sama-sama dapat

dipegangi,karena adanya kebohongan dan pertentangan didalamnya sampaisekarang  Adz Dzahabi dalam kitabnya,Ø At tafsir wa Al Mufassirun, ia membagi

israiliyat pada tiga jenis: Pertama, yang diketahui keshahihannya,karena adanya konfirnasi dari sabda Nabi s.a.w atau

dikuatkan oleh syariat. Bentuk ini dapat diterima. Kedua, diketahui kebohongannya, karena pertentangannya dengan syariat atau tidak

sesuai dengan akal sehat. Bentuk ini tidak boleh diterima dan tidak boleh meriwayatkannya. Ketiga, yang tidak termasuk kedua jenis

tersebut di atas, harus bersikap tawaqquf terhadapnya ( tidak membenarkan dan tidak mendustakan)..

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jenis israiliyat yang di tolak adalah ;

  Yang jelas bertentangan dengan syariat dan akalØ  Diriwayatkan oleh orang yang tidak maqbul riwayat;Ø

Dan israiliyat yang dapat diterima adalah:  Sejalan dengan atau mendapatkan konfirmasi dari AlQuranØ

Dan yang ditawaqqufkan adalah:  Yang tidak mendapat konfirmasi dari AlQuranØ

Sedangkan criteria penolakan dan penerimaan menurut M Quraisy Syihab, antara lain:

  AlQuran ; Taurat menyebutkan sab’ ah ayyam, sedangkan AlQuran dinyatakan sittah ayyam, maka keterangan dari Taurat itu tertolakØ Ø

Akal dan Ilmu, yakni pemikiran yang sudah disepakati, buakan yang berdasarkan subyektifitas masing-massing golongan, misalnya, soal

kelahiran iz sebagai kembaran dari Ya’ qub. (Rachmad Syafe’ i ; 117-123) Mengenai pengaruh negative israiliyat, jika memang bertentangan

dengan Islam,AlJauzi menyebut beberapa dampak, diantaranya: 1. merusak akidah umat Islam, 2. memberi kesan bahwa Islam itu agama

khurafat, takhayul dan menyesatkan, 3. riwayat-riwayat tersebut hamper-hampir menghilangkan rasa kepercayaan padas ebagian Ulama

Salaf, baik dari kalangan sahabat maupu tabi'in seperti Abu Hurairah, Abdullah bin Salam dan Wahb bin Munabbih, 4 memalingkan perhatian umat

Islam dalam megkaji soal-soal keilmuan Islam karena larutnya umat ke dalam keasyikan menikmati kisah-kisah israiliyyat

B A B III K E S I M P U L A N Þ Menurut Ibn Qayyum AlJauzi Secara etimologis, israiliyat adalah

bentuk jamak dari kata tunggal israiliyah, yakni bentuk kata yang dinisbatkan pada kata israil yang berasal dari bahasa Ibrani, isra yang

berarti hamba dan il yang bermakna Tuhan  Secara terminologis, israiliyahÞ merupakan sesuatu yang menyerap ke

dalam tafsir dan hadis di mana periwayatannya berkaitan dengan sumber Yahudi dan Nasrani, baik menyangkut agama mereka atau tidak Dan

kenyataannya kisah-kisah tersebut merupakan pembauran dari berbagai agama dan kepercayaan yang masuk ke Jazirah Arab yang di bawa orang- orang Yahudi

  Ibn KatsirÞ menyebutkan dalil Bahwa Ya’ qub adalah Israil melalui hadis riwayat Abu Dawud At-Thayalisi dalam Musnadnya dari Ibnu Abbas

  Israiliyat padaÞ umumnya dikaitkan dengan empat tokohnya yang terkenal, yaitu; Abdullah Ibn Salam, Ka’ ab al Akhbar, Wahb bin

Munabbih, dan Abdul Malik Ibn Abdul ‘ Aziz Ibn Juraij.  Israiliyat ditinjau dari beberapa aspeknya,Þ terbagi menjadi tiga

bagian pokok: 1.Macam-macam Israiliyat di lihat dari segi keshahihan Sanad, 2. Dari segi kesesuaiannya dengan Syara’ , 3. Dari sisi kandungan

isinya  Adapun beberapa pandangan para AhliÞ terhadap israiliyat secara umum

terangkum dalam 3 (tiga) pendapat, Yaitu Israiliyat yang di tolak, yang di terima ,dan yang di tawaqquf kan.

Bahwa jenis israiliyat yang di tolak adalah ;  Yang jelas bertentangan dengan syariat dan akalØ  Diriwayatkan oleh orang yang tidak maqbul riwayat;Ø

Dan israiliyat yang dapat diterima adalah:

  Sejalan dengan atau mendapatkan konfirmasi dari AlQuran, danØ Yang ditawaqqufkan adalah:

  Yang tidak mendapat konfirmasi dari AlQuranØ Þ Penulis berpendapat bahwa meskipun kajian tentang israiliyat dalam

referensi-referensi Ulum At Tafsir tidak sebanyak sebagaimana tema- tema lainnya, seperti I’ jaz AlQuran, Makki madani, Asbabun Nuzul ayat,

Nasikh- Mansukh, Qasam dan lainnya yang hampir selalu ada di setiap buku /kitab Ulum At Tafsir, namun ia tetaplah penting. Ada banyak alasan yang

menurut penulis layak untuk dikemukakan untuk memberikan porsi perhatian yang sama dalam masalah ini, terlebih bila israiliyat belum

banyak dipahami oleh kita umat Islam. 1) Diantara urgensi mempelajari Israiliyat adalah; secara histories

kita memahami bahwa Islam mengalamai akulturasi budaya dan intelektual dengan umat penganut agama – agama terdahulu, yang ada juga diantara mereka yang dipercaya oleh nabi beritanya karena kecerdasan

intelektual dan ‘ adalah nya. Dari akulturasi ini secara positif juga berdampak pada Islam terutama dari sisi kekayaan khazanal

intelektualnya. Karena bagaimanapun juga, memang ada beberapa kesamaan isi AlQuran dengan kitab-Kitab Nabi terdahulu, sehingga

‘bersinggungan’ dengan mereka menjadi keniscayaan. 2) Disamping itu, dengan mengenal ciri-ciri israiliyat sebagaimana

yang dikemukakan para Ulama tafsir, umat Islam dapat lebih selektif memilih cerita maupun yang akurat dan yang tidak, sehingga khurafat

dalam Islam dapat secara bertahap dihapuskan. Demikian itu agar Islam terhindar juga dari anggapan sebagai agama yang sarat cerita takhayul

dan imajinatif. 3) Adapun upaya pengembangan khazanah intelektual Islam tidak boleh

meninggalkan Ruh AlQuran dengan tetap mengedepankan semangat orisinilitas AlQuran serta sikap kritis dan logis terhadap apapun yang

masuk dalam lingkup kajian keislaman , khususnya studi tentang AlQuran ini. Akhirnya, Ihdina as Shiraathal mustaqiim.., mudah-mudahan

makalah ini ada manfaatnya, khususnya bagi penulis, Amin Diposkan 6th December 2012 oleh della sokyuroo

Label: bahan israiliyat yang baik

http://theprotector-thesearcho.blogspot.com/2012/05/kisah-israiliyyat-dalam-kitab-tafsir.html?m=1