PERKEMBANGAN KAMERA DARI MASA KE MASA

28
PERKEMBANGAN KAMERA DARI MASA KE MASA PERKEMBANGAN KAMERA DARI MASA KE MASA 1.Sejarah kamera Kamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu untuk menangkap dan mengabadikan gambar/image. Kamera pertama kali disebut sebagai camera obscura, yang berasal dari bahasa latin yang berarti ruang gelap. Camera obscura merupakan sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang dapat memantulkan cahaya melalui penggunaan dua buah lensa konveks, kemudian menempatkan gambar objek eksternal tersebut pada sebuah kertas/film, film tersebut diletakkan pada pusat fokus dari lensa tersebut. Camera obscura yang pertama kalinya ditemukan oleh seorang ilmuwan Muslim yang bernama Alhazen, hal tersebut terdapat seperti yang dijelaskan pada bukunya yang berjudul Books of Optics (1015-1021).

Transcript of PERKEMBANGAN KAMERA DARI MASA KE MASA

PERKEMBANGAN KAMERA DARI MASA KE MASA

PERKEMBANGAN KAMERA DARI MASA KE MASA

1.Sejarah kameraKamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu untuk

menangkap dan mengabadikan gambar/image. Kamera pertama kalidisebut sebagai camera obscura, yang berasal dari bahasa latinyang berarti ruang gelap. Camera obscura merupakan sebuah alatyang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang dapat memantulkancahaya melalui penggunaan dua buah lensa konveks, kemudianmenempatkan gambar objek eksternal tersebut pada sebuahkertas/film, film tersebut diletakkan pada pusat fokus dari lensatersebut. Camera obscura yang pertama kalinya ditemukan olehseorang ilmuwan Muslim yang bernama Alhazen, hal tersebutterdapat seperti yang dijelaskan pada bukunya yang berjudul Booksof Optics (1015-1021).

Kamera obscura >> 

Sementara di tahun 1660-an ilmuwan asal Inggris RobertBoyle dan asistennya Robert Hookemenemukan portable camera obscura.Namun kamera pertama yang cukup praktis dan cukup kecil untukdapat digunakan dalam bidang fotografi ditemukan pertama kalioleh Johann Zahn, penemuan tersebut terjadi pada tahun 1685.Kamera fotografi pada awalnya banyak yang menerapkan prinsipmodel Zahn, dimana selalu menggunakan slide tambahan yangdigunakan untuk memfokuskan objek. Sistem tersebut adalah denganmemberikan tambahan sebuah plat sensitif di depan lensa kameratersebut setiap sebelum melakukan pengambilan gambar.

Kamera portable obscura >>

Kamera terus berlanjut, Jacques Daguerre merupakan salahsatu dari orang-orang yang berperan dalam perkembangan teknologikamera, dan sekaligus memberikan jasa pada perkembangan duniafotogarfi kita. Daguerre (begitu ia biasa dipanggil) dilahirkantahun 1787 di kotaCormeilles di Perancis Utara. pada waktumuda, Jacques Daguerre adalah seorang seniman. Pada umur 30-an Daguerre merancang diograma, yang dimaksud dengan diograma

adalah barisan lukisan pemandangan yang mempesona bagusnya,dipertunjukkan dengan bantuan efek cahaya.SementaraDaguerre mengerjakan pekerjaannyatersebut, Daguerre menjadi tertarik dengan pengembangan suatumekanisme untuk secara otomatis melukiskan kembali pemandanganyang ada di dunia tanpa menggunakan kuas atau cat, yaitu tidaklain adalah KAMERA.

Di tahun 1827 Daguerre bertemu dengan Joseph NicephoreNiepce yang juga sedang mencoba –yang sejauh itu lebih sukses–menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka bekerjasama. Namundi tahun 1833 Niepce meninggal, akan tetapi Daguerre tetapmelanjutkan percobaannya. Menjelang tahun 1837 ia berhasilmengembangkan sebuah sistem praktis fotografi yangdisebutnyadaguerreotype. Tahun 1839 Daguerre memberitahu publiksecara terbuka tanpa mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintahPerancis menghadiahkan pensiun seumur hidup kepada Daguerremaupun anak Niepce. Pengumuman penemuan Daguerre menimbulkankegemparan penduduk pada saat itu dan ia menjadi seorang pahlawanyang ditaburi berbagai macam penghormatan serta penghargaan,sementara metode daguerreotype dengan cepat berkembang dan banyakdigunakan oleh khalayak. Daguerre sendiri segera pensiun. Diameninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris.

Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologikamera semakin hari berkembang semakin pesat. Fungsi dankebutuhan penggunaanya pun semakin luas dirasakan oleh berbagaipihak. Kamera tidak hanya digunakan sekedar untuk menangkap objekyang berfungsi sebagai kenang-kenangan semata, tetapi jugadigunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak. Sebut sajaperkembangannya kemudian seperti kamera video, kamera mikro,

kamera sensor dan lain sebagainya. Perkembangannya pun telahmeliputi berbagai bidang, seperti pada bidang sinematografi,pendidikan, kedokteran, dan bahkan sampai pada bidang sistempertahanan dan keamanan pun tidak terlepas dari penggunaanteknologi kamera ini.

2. Sejarah Film                  Film atau rollfilm adalah media yang menyimpan gambarnegatif dari sebuah foto. Gambar negatif ini kemudian diprosesdengan cara-cara tertentu agar gambarnya bisa tercetak pada medialain (kertas), dan jadilah sebuah foto.Perkembangan awal dari film adalah lempengan timah/logam yangdipergunakan oleh Niépce, Daguerre dan Talbot untuk merekamgambar yang dihasilkan dari alat mereka masing-masing. Akantetapi lempengan yang telah dilapisi oleh berbagai macam zatkimia itu, tidaklah bisa disebut sebagai film karena gambardibuat, tercetak pada lempengan itu juga. Sedangkan definisi filmadalah media yang menyimpan gambar negatif, untuk kemudiandiproses agar bisa tercetak pada media lain.Adapun film seperti yang kita kenal sekarang ini, ditemukan olehGeorge Eastman, pendiri dari perusahaan Kodak, pada tahun 1884.Film jenis pertama ini berupa kertas yang diolesi dengan jelkhusus yang kering. Baru pada tahun 1889, Eastman berinovasidengan membuat film berbahan plastik transparan. Film ini terbuatdari bahan-bahan yang mudah terbakar, yaitu plastik khusus yangdicampur dengan nitrat dan kapur barus.Pengembangan pun terus dilakukan, film yang lebih modern danbiasa kita gunakan terdiri 3 hingga 20 lapisan, dan merupakan

campuran dari berbagai bahan kimia. Adapun unsur-unsur yangterdapat pada film itu akan menentukan sensitifitas, kontras,resolusi dan efek-efek lain pada foto yang dibuat.

Film yang biasa digunakanMenjelang akhir abad 20, muncul film jenis baru. Film baru itu adalah filmelektronik (media penyimpanan data) yang digunakan pada kamera digital.Karena lebih murah dan bisa digunakan berulang-ulang, kini orang lebihmemilih untuk memanfaatkan fotografi digital dan film elektronik tadi. Hasilnyapun bisa menyamai bahkan melebihi kualitas dari foto yang dihasilkan filmkonvensional, karena fotografi digital bisa menggunakan format file gambartanpa kompresi yang dinamai RAW.

Sebuah SD Card, media penyimpanan file foto digital

3. Sejarah Kertas Foto

       Berbicara tentang kertas foto berarti kita berbicaratentang media di mana sebuah gambar tercetak dan akhirnya disebutsebagai sebuah foto. Definisi yang lebih tepat, kertas fotoadalah sebuah kertas yang peka akan cahaya, sehingga bisadibubuhi gambar hasil fotografi di atasnya. Akan tetapi, pada erafotografi digital ini, pengertian dari kertas foto menjadibergeser. Kini, kertas foto diartikan sebagai kertas apapun yangbisa dimanfaatkan untuk mencetak foto dengan kualitas baik(tentunya dengan bantuan printer atau alat cetak lain). Jadi,apakah itu kertas glossy, doff ataupun jenis kertas lainnya,asalkan kertas itu bisa digunakan untuk mencetak foto denganbaik, maka bisa disebut sebagai kertas foto.Kertas foto sebenarnya merupakan kertas khusus yang dilapisibeberapa zat kimia agar kertas itu bisa digunakan untuk mencetakfoto yang berasal dari film negatif.Bila kita menelusuri sejarah awal ditemukannya media untukmencetak foto ini, maka kita akan bertemu kembali dengan JosephNicéphore Niépce yang berhasil membuat foto pertama pada tahun1926. Saat itu ia melapisi sebuah lempengan timah dengan beberapazat kimia, agar bisa merekam gambar yang terproyeksi dari kameraobscuranya. Penjelasan lengkapnya bisa dibaca kembali padapoin Sejarah Kamera Foto.Konsep yang dipakai Niépce untuk membuat sebuah lempengan logammenjadi peka cahaya ini, kemudian terus dikembangkan hingga padatahun 1880an, George Eastman berhasil menggunakan kertas khususuntuk mencetak foto dari film negatif.4. Fotografi DigitalFotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalamdunia fotografi. Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat

yang menganggap bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahaldan sulit untuk dikuasai. Fotografi digital benar-benar bisamemberikan kepraktisan dan kemudahan bagi setiap orang untukmembuat sebuah foto yang baik. Dengan perkembangan teknologi yangpesat, dan beragam fitur untuk membuat foto yang bagus, munculsebuah ungkapan bahwa setiap orang bisa menjadi fotograferprofesional.Bila ditelusuri dari sejarahnya, maka kita akan kembali ke tahun1960an. Di mana dunia sedang mengalami revolusi besar-besaran dibidang teknologi digital dan elektronik. Eugene F. Lally, seorangteknisi dari Jet Propulsion Laboratory NASA adalah orang pertamayang mencetuskan ide untuk mendigitalisasi sebuah foto. Saat itutujuannya adalah untuk mempermudah pengiriman foto secaralangsung dari misi-misi luar angkasa Amerika Serikat.Pada tahun 1970an, dunia jurnalistik turut mempengaruhikemunculan kamera digital. Saat itu, terdapat sebuah tuntutanuntuk menghadirkan foto dari suatu peristiwa yang terjadi,secepat mungkin. Maka digunakanlah media pemindai foto (scanner).Sebuah foto dipindai menjadi data elektronik, kemudian dikirimkanmelalui jalur telepon. Akan tetapi, cara ini juga masih dianggapmerepotkan, karena terjadi penurunan kualitas gambar yang cukupsignifikan dan proses pengiriman foto pun masih memerlukan waktuyang relatif lama.Untuk menjawab persoalan ini, diperlukan suatu kamera yang bisasecara langsung menciptakan foto yang berupa data elektronik.barulah pada bulan Desember tahun 1975, seorang teknisi dariperusahaan Kodak yang bernama Steven Sasson, menjadi orangpertama yang menemukan Kamera Digital.

Kamera yang dibuatnya, menggunakan sensor CCD sebagai mediapenerimaan gambar dan hanya mampu menghasilkan foto hitam putihdengan resolusi sebesar 0,01 megapixel (320 x 240 pixel). Mediapenyimpanannya adalah sebuah kaset tape, sedangkan untuk melihathasil gambar, kamera ini harus disambungkan terlebih dahuludengan sebuah televisi. Kamera ini mempunyai bobot seberat 3,6 kgdan membutuhkan waktu tak kurang dari 23 detik untuk memprosessatu buah foto.

Kamera digital model pertamaWalaupun kamera digital model pertama ini masih belumpraktis dan belum sepenuhnya menjawab persoalan-persoalanyang terjadi, tapi alat ini telah menjadi awal mula darikemudahan dan kepraktisan teknologi fotografi digital yangkita nikmati sekarang ini. Setelah penemuan dari kameradigital model pertama, kamera-kamera digital selanjutnyaterus bermunculan dengan perbaikan-perbaikan dari modelsebelumnya, dengan berbagai fitur serta kemampuan yang baru.

Macam-macam Kamera Tempo Dulu Hingga Sekarang

Kamera bermacam-macam. Dan bentuk juga kecanggihan kamera semakindiperbaharui. Untuk lebih jelas lagi, ini dia macam-macam kamera dari tempo dulu. Selamt membaca! :)

KAMERA FOTOKamera foto berarti suatu alat yang fungsinya tidak hanya memproyeksikan citra saja, tetapi juga menggambarkan citra tersebut ke atas sebuah media, secara permanen. Kamera foto merupakan hasil pengembangan dari fungsi yang sudah ada pada kamera obscura temuan Al-Hazen. Bila menelusuri sejarah penemuan kamera foto modern, maka kita akan bertemu dengan 4 orang tokoh dari abad ke-19 yang telah berjasa menunjukkan jalan menuju duniafotografi modern.Orang yang pertama adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis, Joseph Nicéphore Niépce. Di tahun 1820an ia melakukan eksperimen dengan kamera obscura. Niépce menyisipkan sebuah mediake dalam kamera obscura, agar citra yang terproyeksikan bisa terekam dalam media itu.

View from the Window at Le Gras, foto yang paling pertama kali dibuat.Media yang digunakannya adalah sebuah lempengan timah yang diolesi minyak khusus. Lempengan timah ini disimpan di dalam kamera obscura dan terpapar selama 8 jam oleh sinar matahari yangcerah. Citra yang terproyeksi dan terekam pada lempengan timah itulah, yang merupakan foto tercetak pertama yang berhasil dibuatdalam sejarah umat manusia. Foto itu diberi judul “View from the Window at Le Gras”, dibuat pada tahun 1826.Tahun 1826, Joseph Nicéphore Niépce berkolaborasi dengan seorang seniman dan ahli kimia Perancis bernama Louis JM Daguerre. Niépcemeninggal dunia pada tahun 1833. Tapi setelah itu Daguerre terus menyempurnakan eksperimen Niépce. Ia menemukan cara agar gambar yang dihasilkan bisa terekam dengan lebih baik.

Boulevard du Temple (1838/1839), foto pertama yang menampilkan citra manusia. Dibuat oleh Louis JM Daguerre.Daguerre kemudian menggunakan media berupa lempengan berlapis perak. Sebelum lempengan itu dipapari cahaya, pertama-tama ia mengasapinya dengan uap dari zat yodium, agar lebih sensitif terhadap paparan cahaya. Setelah dipapari cahaya selama 10 menit melalui kamera obscura, lempengan berlapis perak tersebut diangkat dan diasapi lagi oleh uap dari zat merkuri serta dicelupkan dalam larutan garam. Akhirnya muncullah gambar yang kualitasnya lebih baik daripada foto yang dihasilkan selama 8 jammelalui eksperimen Niépce. Gambar yang diambil Daguerre ini dibuat pada sekitar akhir tahun 1838 atau awal tahun 1839. Diberi

judul“Boulevard du Temple” dan merupakan foto pertama yang menampilkan citra manusia di dalamnya.Proses dan perangkat yang dipergunakan Louis JM Daguerre untuk membuat foto, kemudian dipatenkan dan diberi nama ‘Daguerreotype’. Daguerreotype menjadi populer dan sering dipergunakan untuk mengambil gambar dari tokoh-tokoh terkenal. Sehingga alat ini bisa disebut sebagai kamera foto pertama yang digunakan di masyarakat.Percobaan berhasil yang dilakukan oleh Daguerre, sudah mulai memperkenalkan konsep film negatif yang bisa diubah menjadi positif dengan cara-cara tertentu. Sebenarnya, pada periode yang sama, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris bernama William HenryFox Talbotjuga telah melakukan eksperimen yang mirip dengan eksperimen Daguerre. Barulah setelah Daguerre mematenkan proses temuannya, Talbot juga berusaha mempublikasikan hasil eksperimennya. Talbot lebih memfokuskan penelitiannya pada media penyerap cahaya atau kertas foto. Ia menciptakan media yang merupakan kertas yang telah dilapisi oleh bermacam-macam zat kimia. Kemudian ia memaparkan cahaya matahari ke atas kertas itu,dengan sebuah obyek di depannya. Jadilah citra obyek tersebut tercetak pada kertas. Proses ini dinamainya‘Calotype’, yang berarti‘penggambaran indah’, dalam bahasa Yunani.

Kodak No. 2 Brownie Box Camera (1910)

Perkembangan selanjutnya dari kamera foto terjadi bersamaan dengan ditemukannya teknologirollfilm. Tahun 1888, seorang berkebangsaan Amerika Serikat bernama George Eastman, memperkenalkan kamera yang dijual dengan harga terjangkau dan bernama “Kodak”. Kamera Kodak yang pertama ini sudah terisi dengan sebuah rollfilm hitam putih yang mampu untuk merekam 100 foto.Perusahaan Kodak milik George Eastman ini mempunyai slogan “You press the button, we do the rest” (Anda yang menekan tombolnya, kami yang mengurus selanjutnya), karena untuk memproses dan mencetak hasil fotonya, konsumen perlu mengembalikan kamera mereka ke pabrik.Jadi itulah sejarah awal dari kamera foto. Dimulai dengan eksperimen Joseph Nicéphore Niépce yang mengembangkan kamera obscura agar bisa merekam gambar, dilanjutkan oleh Louis JM Daguerre dengan daguerreotypenya yang menyempurnakan hasil eksperimen Niépce, kemudian William Henry Fox Talbot yang mempunyai konsep serupa dengan Daguerre, dan terakhir George Eastman, yang memproduksi kamera ‘Kodak’nya yang murah serta mudah digunakan, dan akhirnya membuat fotografi menjadi semakin memasyarakat.

FOTOGRAFI DIGITALFotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia fotografi. Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakatyang menganggap bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai. Fotografi digital benar-benar bisa memberikan kepraktisan dan kemudahan bagi setiap orang untuk membuat sebuah foto yang bagus. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, dan beragam fitur untuk membuat foto yang baik, muncul sebuah ungkapan bahwa “setiap orang bisa menjadi fotografer profesional”.Bila ditelusuri dari sejarahnya, maka kita akan kembali ke tahun 1960an. Di mana dunia sedang mengalami revolusi besar-besaran di bidang teknologi. Eugene F. Lally, seorang teknisi dari Jet Propulsion Laboratory adalah orang pertama yang mencetuskan ide untuk mendigitalisasi sebuah foto. Saat itu tujuannya adalah

untuk mempermudah pengiriman foto secara langsung dari misi-misi luar angkasa Amerika Serikat.Pada tahun 1970an, dunia jurnalistik turut mempengaruhi kemunculan kamera digital. Saat itu, terdapat sebuah tuntutan untuk menghadirkan foto dari suatu peristiwa yang terjadi, secepat mungkin. Maka digunakanlah media pemindai foto (scanner). Sebuah foto dipindai menjadi data elektronik, kemudian dikirimkanmelalui jalur telepon. Akan tetapi, cara ini juga masih dianggap merepotkan, karena terjadi penurunan kualitas gambar yang cukup signifikan dan proses pengiriman foto pun masih memerlukan waktu yang relatif lama.

Kamera Digital Model PertamaUntuk menjawab persoalan ini, diperlukan suatu kamera yang bisa secara langsung menciptakan foto yang berupa data elektronik. barulah pada bulan Desember tahun 1975, seorang teknisi dari perusahaan Kodak yang bernama Steven Sasson, menjadi orang pertama yang menemukan Kamera Digital.Kamera yang dibuatnya, menggunakan sensor CCDsebagai media penerimaan gambar dan hanya mampu menghasilkan foto hitam putih dengan resolusi sebesar 0,01 megapixel (320 x 240 pixel). Media penyimpanannya adalah sebuah kaset tape, sedangkan untuk melihat hasil gambar, kamera ini harus disambungkan terlebih dahulu dengan sebuah televisi. Kamera ini mempunyai bobot seberat 3,6 kgdan membutuhkan waktu tak kurang dari 23 detik untuk memproses satu buah foto.

Walaupun kamera digital model pertama ini masih belum praktis danbelum sepenuhnya menjawab persoalan-persoalan yang terjadi, tapi alat ini telah menjadi awal mula dari kemudahan dan kepraktisan teknologi fotografi digital yang kita nikmati sekarang ini. Setelah penemuan dari kamera digital model pertama, kamera-kameradigital selanjutnya terus bermunculan dengan perbaikan-perbaikan dari model sebelumnya, dengan berbagai fitur serta kemampuan yangbaru.

KAMERA OBSCURA

Delapan Jam Untuk Satu Foto!

Kamera kini ada di mana-mana dan semakin mudah dipakai. Bagaimanasejarah lahirnya kamera?Liburan memang menyenangkan. Saat-saat seperti itu harus diabadikan supaya bisa dikenang terus. Caranya bisa dengan merekam lewat video atau kamera. Kini siapa saja bisa mengabadikan saat-saat mengasyikkan. Soalnya hampir setiap handphone kini ada kameranya. Berbicara tentang kamera, bagaimana, ya, sejarahnya?Kamera Portable ObscuraPada tahun 1960-an, seorang peneliti Inggris, Robert Boyle dan pembantunya Robert Hooke, menemukan kamera portable (bisa dipindah-pindah) obscura. Penemuan mereka ini disempurnakan lagi oleh Johann Zahn tahun 1685. Kamera ini sering kita lihat di film-film bertema jaman dahulu. Kamera ini memakai lampu kliat yang meledak dan mengeluarkan asap.

KAMERA DAGUERREOTYPE

Pada tahun 1829, Niepce bermitra dengan Louis Daguerre. Dan ketikaNiepce meninggal dunia pada tahun 1833, Daguerre lah yang melanjutkan semua penelitian yang telah ia dan Niepce mulai. Melalui upaya yang terus-menerus, Daguerre berhasil mengurangi waktu bukaan walau hanya setengah jam sekalipun. Daguerre juga menemukan sebuah theory bahwa merendam gambar dalam larutan garamakan membuat gambar menjadi permanen. Dan pada akhirnya Daguerre membuat nama baru untuk penemuan kamera obscura sebagai Daguerreotype dan menjual hak patennya kepada pemerintah Perancispada tahun 1839.“Daguerreomania” meledak di Eropa dan Amerika Serikat, di mana gambar permanen pada kaca dan logam menjadi populer saat itu, walaupun model baru ini hanya bisa membuat satu gambar dan tidak dapat dibuat salinan/copy nya.Sejak Daguerreotypes diciptakan, maka sejarah kamera pun terus berlanjut dengan diciptakannya kertas negatif pertama oleh William Henry Fox Talbot dari Inggris pada tahun 1835. Dan sembilan tahun kemudian yaitu pada tahun 1844, ciptaan Talbot tersebut dipatenkan dengan sebutan Calotype.Walaupun Daguerreotype dapat menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik daripada calotype, namun penemuan Talbot bisa menghasilkan beberapa salinan/copy dari sebuah negatif.Pada tahun 1844 Talbot dicatat sebagai penerbit koleksi photo pertama dalam sejarah photography. Ia menerbitkan sebuah koleksi photo yang ia beri judul The Pencil of Nature.

KAMERA CALOTYPEMengingat waktu bukaan yang diperlukan untuk model Daguerreotype dan model Calotype sangat panjang, maka permasalahan waktu bukaanlebih cepat adalah langkah berikutnya dalam sejarah kamera. Hal tersebut akhirnya dapat dipecahkan dan menjadi kenyataan dengan foto Collodion Frederick Scott Archer pada tahun 1851. Proses Collodion dapat membuat waktu bukaan menjadi hanya tiga detik saja.Untuk mempercepat waktu bukaan, gambar Collodion diolah pada saat Platephotography masih basah yang mengakibatkan sejumlah besar peralatan pengembangan harus selalu tersedia di lokasi. Sementara pengolahan dengan Dry Plate tidak tersedia hingga tahun 1871. KAMERA POLAROID

Polaroid film adalah film yang ditemukan oleh Edwin Land. Menghasilkan foto dalam waktu singkat (dalam beberapa menit saja), tetapi tidak mempunyai negatif.

Jepretan pertama dengan menggunakan kamera polaroid dilakukan oleh Heriyanto, Farouk dan Gusti pada tahun 1944, sedangkan jepretan pertama di muka bumi ini (dengan kamera yang ada pada saat itu) dilakukan oleh Niceephore Niepce yang memotret gudang di halaman belakang rumahnya di Prancis pada tahun 1826.Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna dinamakan film polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera gambarseketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya oleh Edwin Land, dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi dengan nama Pepsodent, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama Honda.

KAMERA MIRRORLESS

Kamera mirrorless alias Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC) atau Kamera Tanpa Cermin Dengan Lensa Yang Bisa Diganti-ganti (apa tuh singkatannya dalam Bahasa Indonesia?) alias Compact Camera System alias Electronics Viewfinder with Interchangeable Lens (EVIL) -duh banyak banget istilahnya – adalah salah satu kelas sistem kamera digital yang mulai menanjak popularitasnya sejak pertama kali dimunculkan di sekitar 2008. Jawaban singkat dari pertanyaan “Apasih Kamera Mirrorless?” adalah kamera yang mirip DSLR namun tidakmemakai cermin. Nah untuk jawaban panjang, silahkan baca lebih lanjut.KAMERA SLT

Single-Lens Translucent (SLT) is a Sony proprietary designation for Sony Alpha cameras which employ apellicle mirror, electronic viewfinder, and phase-detection autofocus system. They employ thesame Minolta A-mount as Sony Alpha DSLR cameras.Sony SLT cameras have a semi-transparent fixed mirror which diverts a portion of incoming light to an phase-detection autofocus sensor, while the remaining light strikes a digital image sensor. The image sensor feeds the electronic viewfinder, and also records still images and video on command. The utility of the SLT design is to allow full-time phase-detection autofocusduring electronic viewfinder and video recording operation. With the advent of digital image sensors with integrated phase-detection, the SLT design is no longer required to accomplish this goal, as evidenced by cameras such as the Sony NEX-5R, Fujifilm X-E1, and Nikon.The term "translucent" is a misnomer for the actual SLT design, which employs a pellicle mirror that is not translucent. Pelliclemirrors have been used in single-lens reflex cameras from at least the 1960s (see Canon Pellix).

KAMERA POCKET

Kamera saku digital (bahasa Inggris: digital pocket camera) adalah kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan gambardan penyimpanan digital dengan ukuran kecil dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa.Kamera saku digital pada umumnya memiliki karakter yang sama seperti kamera saku manual (yang menggunakan media film). Sebagaikamera saku, kamera ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kemampuan untuk menangani pencahayaan yang lemah dan fokus atas (Close up).*Kekurangan kamera ini :

Lamanya waktu tunda (delay) untuk merekam suatu gambar Keterbatasan penggunaan untuk mengelola obyek secara

profesiona dan perlakuan artistik tertentu. Keterbatasan asesoris pendukung seperti ketiadaan tukar pasang

lensa, fiter. Fungsi yang terlalu sederhana dan monoton, walaupun untuk

jenis kamera saku kompak terbaru juga sudah memiliki fasilitasdan fungsi yang hampir sama dengan jenis kamera SLR Digital.

KAMERA SLR

Kamera refleks lensa tunggal (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR) camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalurtunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jaluroptikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenaipentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenaifilm.

EAZZY MINI USB DIGITAL CAMERA

Eazzy mini USB Digital camera adalah kamera mini yang super praktis karena kamu bisa langsung memindahkan foto yang kamu miliki dengan cara mencolokan Eazzy mini ke port USB PC / Laptop kamu. Kamera ini didukung dengan resolusi 2MP dan bisa merekam video dengan kapasitas 30fps sehingga mampu menghasilkan gambar yang baik.

Sejarah Kamera

Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan KameraObscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan

Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada cahaya namun beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.

Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.

Komponen kamera

Sebuah kamera minimal terdiri atas:

Kotak yang kedap cahaya (badan kamera) Sistem lensa Pemantik potret (shutter) Pemutar film

Sistem lensa

Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan

diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer. Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan. Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom. Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto. Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa). Focal lenght memengaruhi besarkomposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.

Pemantik Potret

Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.

Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.

Bagian lain

Bagian lain sebuah kamera, antara lain:

1. Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek

2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,

3. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan

4. lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.

Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.

Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya

Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel padapita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).

Kamera film

Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.

Jenis film

Pembagian film berdasarkan ukuran:

Small format (35mm) Medium format (100-120mm) Large format

Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film harus menggunakan kamera yang berbeda pula.

Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:

Film hitam putih Film warna

Film positif Film negatif Film daylight Film tungsten Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan

permukaan objek)

Kamera polaroid

Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukanproses cuci cetak film.

Kamera digital

Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandangkarena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.

Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja

Kamera single lens reflex

Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.

Kamera instan

Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau

fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.

Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder

Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinderdengan kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat seperti apa yang akan tercetak.

Kamera saku

Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan. Cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela bidik (viewfinder) dengan lensa.

Kamera TLR

Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.

Referensi

Ensiklopedia Nasional Indonesia.

Lihat pula

Kamera Digital Fotografi

Bibliografi

Ascher, Steven; Pincus, Edward (2007). The Filmmaker's Handbook: A Comprehensive Guide for the Digital Age (ed. 3). New York, New York: Penguin Group. ISBN 978-0-452-28678-8.

Burian, Peter; Caputo, Robert (2003). National Geographic photography field guide (ed. 2). Washington, D.C.: National Geographic Society. ISBN 0-7922-5676-X.

Frizot, Michel. "Light machines: On the threshold of invention". In Michel Frizot. A New History of Photography. Koln, Germany: Konemann. ISBN 3-8290-1328-0.

Gernsheim, Helmut (1986). A Concise History of Photography (ed. 3). Mineola, New York: Dover Publications, Inc. ISBN 0-486-25128-4.

Gustavson, Todd (2009). Camera: a history of photography from daguerreotype to digital. New York, New York: Sterling Publishing Co., Inc. ISBN 978-1-4027-5656-6.

Hirsch, Robert (2000). Seizing the Light: A History of Photography. New York, New York: McGraw-Hill Companies, Inc. ISBN 0-697-14361-9.

Johnson, William S.; Rice, Mark; Williams, Carla (2005). In Therese Mulligan and David Wooters. A History of Photography. Los Angeles, California: Taschen America. ISBN 978-3-8228-4777-0.

London, Barbara; Upton, John; Kobré, Kenneth; Brill, Betsy (2002). Photography (ed. 7). Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall. ISBN 0-13-028271-5.

Wenczel, Norma (2007). Part I - Introducing an Instrument. In Wolfgang Lefèvre. "The Optical Camera Obscura II Images and Texts". Inside the Camera Obscura – Optics and Art under the Spell of the Projected Image (Max Planck Institute for the History of Science). hlm. 13–30. Diarsipkan dari aslinya tanggal 2 April 2012.

Young, Hugh D.; Freedman, Roger A.; Ford, A. Lewis (2008). Sears and Zemansky's Univer

sity Physics (ed. 12). San Francisco, California: Pearson Addison-Wesley. ISBN 0-321-50147-0.