Perkembangan Manajemen Oprasional

42
PERKEMBANGAN MANAJEMEN OPERASIONAL TUGAS MANAJEMEN OPRASIONAL Disusun oleh: Sri Rahmad Santoso (41183402130053) PROGRAM SUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM “45” (UNISMA) BEKASI Jl. Cut Meutia no. 83 Kota Bekasi. Telp. (021) 8801027 2015

Transcript of Perkembangan Manajemen Oprasional

PERKEMBANGAN MANAJEMEN OPERASIONAL

TUGAS MANAJEMEN OPRASIONAL

Disusun oleh:

Sri Rahmad Santoso (41183402130053)

PROGRAM SUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM “45” (UNISMA) BEKASI

Jl. Cut Meutia no. 83 Kota Bekasi. Telp. (021) 8801027

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

perkembangan manajemen oprasional ini dengan tepat waktu.

Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada:

1. Bp. Dr. Jamalludin H. selaku pembimbing yang telah

membimbing kami dalam pemahaman Manajemen Oprasional.

2. Orang tua kami yang selalu mensuport kami dalam berusaha dan

menimba ilmu.

3. Rekan kelompok yang membantu dalam proses pencarian dan

kontribusi pikiran serta tenaga demi terwujudnya usaha ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal

sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha

kita. Aamiin.

i

Bekasi, 14 Juni 2015

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................i

DAFTAR ISI..........................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................1

A Latar Belakang.................................................1

A.1. Mengapa Tuntutan Konsumen Semakin Kompleks?..................1

A.2. Mengapa persaingan itu ada?..................................1

A.3. Mengapa perlunya perubahan?..................................2

B. Tujuan..........................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................3

A.Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Manajemen Operasional.......3

A.1. Tuntutan Konsumen............................................3

A.1.1 Hak dan Kewajiban Produsen................................4

1. Hak Produsen...............................................4

2. Kewajiban Produsen.........................................4

A.1.2. ................................Hak dan Kewajiban Konsumen5

1. Hak Konsumen...............................................5

2. Kewajiban Konsumen.........................................5

A.1.3 Latar Belakang Gerakan Konsumen...........................6

1. Produk yang semakin banyak.................................6

2. Spesialisasi Jasa..........................................6

3. Iklan......................................................7

4. Safety produk..............................................7

5. Perjanjian Jual-Beli.......................................7

A.2. Persaingan..................................................10

A.2.1. Latar Depan..............................................10

iii

A.2.2 Persaingan dan kerja sama (Co-opetition).................11

A.2.3 Empat jenis Persaingan..................................11

1. Speed (kecepatan).........................................12

2. Flexibility (fleksibilitas)...............................12

3. Quality (mutu)............................................13

4. Cost (biaya)..............................................14

A.2.4 Enam Strategi Memenangkan Persaingan....................14

1. Restrukturisasi...........................................15

2. Ekspansi..................................................15

3. Integrasi Hulu-Hilir......................................16

4. Diversifikasi.............................................17

5. Penguasaan Eceran.........................................18

6. Aliansi Strategis.........................................19

A.3. .....................................................Perubahan20

A.3.1. Perubahan organisasi....................................20

A.3.2. Perubahan Budaya.........................................20

A.3.3. Perubahan Manajemen......................................20

A.3.4. Perubahan Teknologi......................................21

Mengapa Perubahan Sulit Dilakukan?........................22

A.3.5. Perubahan Ekonomi......................................22

BAB III........................................................PENUTUP23

3.1. Kesimpulan....................................................23

3.2. Saran.........................................................24

Daftar Pustaka:.....................................................25

iv

BAB I PENDAHULUAN

A Latar BelakangIlmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

sehingga mendorong terjadinya perubahan yang cukup signifikandalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen baikpada tingkat oprasional maupun pemimpin dalam suatu organisasiperusahaan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapatdisebut sebagai pemicu perkembangan manajemen oprasional, sebabdengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkanpresepsi yang berbeda-beda sesuai dengan pemahaman dan ilmupengetahuan individu terhadap suatu bidang tertentu.

Agar suatu organisasi atau perusahaan dapat berkembang seiringdengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, makaorganisasi atau perusahaan harus memperhatikan tiga aspek pentingyang meliputi: tuntutan konsumen yang semakin kompleks,persaingan(competitor) dan perubahan(change).

A.1. Mengapa Tuntutan Konsumen Semakin Kompleks?Jawaban untuk pertanyaan ini cukup sederhana, yaitu karena

konsumen sekarang semakin pintar. Jika tuntutan konsumen tidakdipenuhi, tidak segan-segan konsumen beralih dan pindah keperusahaan lain. Bahkan konsumen akan menempuh jalur hokum,karena sudah undang-undang yang mengatur tentang perlindungankonsumen. Oleh karena itu, memuaskan konsumen dan mempertahankanpelanggan agar tidak pindah ke perusahaan lain menjadi isu yanghangat di zaman informasi saat ini.

1

A.2. Mengapa persaingan itu ada?Karena persaingan sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan

kualitas suatu produk/merk dengan tujuan agar produk dapatdiminati dan diterima oleh konsumen. Selain dari pada itupersaingan juga sangat dibutuhkan agar suatu perusahaan dapatterus terpacu untuk terus maju dan berinovasi untuk melahirkanproduk-produk secara kreatif. Persaingan yang sehat dibutuhkanagar kelangsungan bisnis seseorang bersifat dinamis.

A.3. Mengapa perlunya perubahan?Karena gaya hidup yang sangat kompetitif sehingga perusahaan

terus berhadapan dengan kebutuhan informasi dan perusahaan jugadihadapkan dengan peningkatan pesaing sehingga perubahan sangatdibutuhkan agar perusahaan mampu mengembangkan suatu produknyaagar dapat diterima oleh konsumen.

B. Tujuan1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan

manajemen operasional2. Mengetahui hak dan kewajiban dari pihak konsumen dan

produsen3. Mengetahui bentuk persaingan yang sehat4. Mengetahui latar belakang gerakan konsumen5. Mengetahui bentuk-bentuk perubahan

2

BAB II PEMBAHASAN

A.Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Manajemen Operasional

Ada beberapa hal yang menjadi pemicu perkembangan manajemenoperasi, yaitu tuntutan pelanggan (customer); persaingan(competitiveness); perubahan (change)

A.1. Tuntutan KonsumenBerdasarkan kenyataan bahwa bisnis merasuki seluruh

kehidupan manusia maka ditinjau dari perspektif etika, bisnisdiharapkan dapat menawarkan sesuatu yang berguna bagi manusia dantidak sekedar menawarkan sesuatu hanya untuk memperoleh

3

keuntungan. Termasuk di dalamnya, para pelaku bisnis dilaranguntuk menawarkan sesuatu yang dianggap merugikan manusia. Olehkarena itu, bisnis harus dikendalikan dalam batas-batas yangtidak merusak kebebasan dan hak setiap orang (hak pelaku bisnis,hak konsumen atau hak masyarakat secara keseluruhan).

Pertama, pelaku bisnis diharapkan masih punya kesadaraanmoral dan tanggung jawab untuk memperhatikan efek kegiatanbisnisnya bagi masyarakat, baik menyangkut kesehatan, moral,budaya, sosial, dan ekonomi. Diharapkan bahwa pelaku-pelakubisnis masih peka pada kepentingan masyarakat untuk tidak sampaimerusaknya hanya demi keuntungan pribadinya.

Pada tingkat berikutnya dibutuhkan kebijakan berupaperangkat legal politis untuk menentukan aturan main antaraprodusen dan konsumen. Dibutuhkan Undang-undang (UU) yangmeletakkan batas-batas minimal yang masih dapat ditoleransi bagikegiatan bisnis tertentu dalam kaitan dengan hak dan kepentinganmasyarakat. Secara konkret, misalnya dibutuhkan Undang-undangtentang Perlindungan Konsumen (UU No.8 Tahun 1999 tentangPerlindungan Konsumen). Hal ini penting untuk mengamankankepentingan masyarakat, agar konsumen tidak dirugikan baik dalamjangka pendek maupun jangka panjang.

Atas dasar ini,sebagaimana halnya dalam interaksi sosialmanapun, demi menjamin hak masing-masing pihak dibutuhkan duaperangkat pengendali atau aturan, yaitu:

a. Perlunya aturan moral yang tertanam dalam hati sanubarimasing-masing orang dan seluruh masyarakat yang akanberfungsi mengendalikan dan memaksa dari dalam, baikprodusen maupun konsumen untuk menghargai atau tidakmerugikan hak dan kepentingan masing-masing pihak.

b. Perlunya aturan hukum dengan sanksi dan hukumannya yangsecara efektif mengendalikan dan memaksa setiap pihak untuk

4

menghormati atau paling kurang tidak merugikan hak dankepentingan masing-masing pihak.

A.1.1 Hak dan Kewajiban ProdusenUntuk memberikan gambaran tentang hak dan kewajiban produsen

terhadap konsumen, berikut ini akan disajikan beberapa aspekpenting yang berkaitan.

1. Hak ProdusenProdusen memiliki hak sebagai berikut:

Menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenaikondisi dan nilai tukar barang/jasa yang diperdagangkan (hakdibayar).

Mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yangberitikad tidak baik (hak perlindungan).

Melakukan pembelaan diri sepatutnya dalam penyelesaian hokumsengketa konsumen (hak pembelaan).

Mendapatkan rehabilitasi nama baik apabila terbukti secarahukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan olehbarang/jasa yang diperdagangkan (hak rehabilitasi).

Dalam kerangka bisnis sebagai profesi, konsumen membayarkepada produsen untuk menyediakan barang kebutuhan hidupnyasecara professional sedangkan Produsen adalah orang yangprofessional yang dipercaya dalam menyediakan kebutuhankonsumen sesuai standar yang baik, yang tidak dapat disediakansendiri oleh konsumen. Untuk mengamankan kepentingan konsumen,dibutuhkan aturan sebagai halnya dalam bidang profesi manapun.Aturan ini sekaligus menggariskan kewajiban yang harusdipenuhi oleh produsen terhadap konsumennya.

2. Kewajiban ProdusenKewajiban produsen adalah sebagai berikut:

Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.

5

Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenaikondisi dan jaminan barang/ jasa serta memberi penjelasandan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan.

Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur,tidak diskriminatif.

Menjamin mutu barang/jasa yang diproduksi/diperdagangkanberdasarkan ketentuan standar mutu barang/jasa yang berlaku.

Memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mencobabarang/jasa tertentu serta memberi memberi jaminan (garansi)atas barang yang dibuat atau yang diperdagangkan.

Memberi kompensasi, gantirugi/pergantian atas kerugianakibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang/jasayang diperdagangkan.

Memberi kompensasi, ganti rugi/penggantian apabila barangatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuaidengan perjanjian.

A.1.2. Hak dan Kewajiban KonsumenAdapun hak dan kewajiban konsumen dapat disajikan pada bagian

berikut ini.

1. Hak KonsumenHak konsumen adalah sebagai berikut:

Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalammengonsumsi barang atau jasa (hak kebutuhan dasar).

Hak untuk memilih barang atau jasa serta mendapatkanbarang/jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisiserta jaminan yang dijanjikan (hak memilih).

Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenaikondisi dan jaminan barang/jasa (hak atas informasi).

Hak untuk didengar pendapat dan keluhanya atas barang/jasayang digunakan (hak didengar).

6

Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upayapenyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut(hak perlindungan).

Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen (hakpendidikan).

Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujurserta tidak diskriminatif (hak dilayani).

Hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi atau penggantianapabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai denganperjanjian atau tidak sebagaimana mestinya (hak ganti rugi)

2. Kewajiban KonsumenKewajiban konsumen adalah sebagai berikut:

Membaca dan mengikuti petunjuk informasi dan prosedurpemakaian atau pemanfaatan barang /jasa, demi keamanan dankeselamatan.

Beritikad baik dalam melaksanakan transaksi pembelianbarang/jasa.

Membayar dengan nilai tukar yang disepakati. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan

konsumen secara patut.

Hal yang paling ideal adalah masing-masing produsen dankonsumen melaksanakan hak dan kewajibannya. Produsen wajibmelaksanakan kewajibannya yang sekaligus merupakan hak konsumen,dan konsumen wajib melaksanakan kewajibannya yang sekaligusmerupakan hak produsen. Tetapi dalam hubungan antara konsumendengan produsen, sering kali konsumen berada pada posisi lebihlemah. Posisi ini menjadi semakin lemah kalau pasar bersifattertutup atau monopolistis. Untuk membela hak konsumen danmengupayakan terbentuknya kekuatan sosial dan hukum yangmelindungi konsumen serta menciptakan hubungan yang salingmenguntungkan antara produsen dan konsumen.

7

A.1.3 Latar Belakang Gerakan KonsumenRevolusi industri telah melahirkan berbagai persoalan.

Disatu sisi, produsen menghasilkan barang sebanyak-banyaknyadengan keuntungan sebesar mungkin. Hal ini membuat praktik-praktik bisnis menjadi tidak fair karena ambisi mencapaikeuntungan sebesar mungkin, misalnya produsen tidak memperhatikanmutu dalam menwarkan produknya. Disisi lain, konsumen menuntutbarang dan jasa yang baik dan bermutu dengan harga bersaing danerjangkau. Oleh karena itulah, lahir gerakan konsumen untukmembela hak-hak konsumen.

Munculnya revolusi industri telah membawa perubahan keseluruh dunia. Penemuan mesin uap telah mendorong perkembanganindustry yang menghasilkan barang dalam jumlah berlipat gandasehingga aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi meningkat.Perdagangan yang semakin berkembang menyebabkan tatananmasyarakat mengalami pergeseran.

Gerakan konsumen ini terutama lahir karena dirasakan adanyapenggunaan kekuatan bisnis secara tidak fair. Dirasakan bahwa adapraktik-praktik bisnis yang sangat merugikan hak dan kepentingankonsumen, kalau tidak ditanggapi dalam bentuk” gerakan” akansemakin merugikan konsumen. Kalau kekuatan ini tidak ditandingi,konsumen akan terus dijejali dengan produk yang rendah mutunya,yang tidak aman, yang merusak lingkungan, pelayanan tidak baik,serta iklan yang penuh dengantrik-trik yang menipu dan merusaknilai budaya dan moral manusia.

Gerakan konsumen di Barat lahir karena beberapa pertimbanganberikut:

1. Produk yang semakin banyakDi satu pihak menguntungkan konsumen karena mereka mempunyai

pilihan yang banyak, namun disisi lain, menjadi rumit karenasulit menentukan pilihannya. Karena itu, konsumen membutuhkan

8

pedoman atau informasi yang akurat tentang berbagai produk.Informasi seperti itu sulit didapat dari produsen sehinggakehadiran gerakan atau lembaga konsumen sangat dibutuhkan untukmemberikan informasi yang netral dan objektif dari berbagaiproduk. Dalam hal ini, lembaga konsumen diharapkan menjadi mitrayang baik dari produsen, bukan sebaliknya.

2. Spesialisasi JasaJasa semakin terspesialisasi sehingga menyulitkan konsumen

untuk memutuskan mana yang benar-benar dibutuhkannya. Dalammemilih pengacara, dokter, biro perjalanan, dan semacamnyabanyak orang tidak punyai data objektif tentang baik buruknyajasa pelayanan tertentu. Pelayanan konsumen dapat menjadiinformasi baik, tetapi sering sulit mendapatkannya. Karenaitu, kehadiran lembaga konsumen juga berfungsi mengumpulkandata dan informasi semacam itu dan menyebarluaskannya kepadamasyarakat luas tentu sangat diperlukan dan berguna.

3. IklanPengaruh iklan melalui media massa baik cetak maupun

elektronik, membawa pengaruh yang sangat besar bagi konsumen.Konsumen tidak hanya bingung, tetapi juga iklan-iklan tersebutsering merusak kepribadian pihak tertentu (khususnya anak-anak) baik secara moral maupun kultural. Oleh karena itu,kehadiran lembaga konsumen untuk menangkal pengaruh iklantersebut sangat mendesak.

4. Safety produkKenyataan menunjukkan bahwa keamanan produk jarang sekali

diperhatikan secara serius oleh produsen. Ini menyangkutkeamanan pribadi ataupun social, fisik ataupun moral mentalbudaya, termasuk di dalamnya keamanan lingkungan hidup.

5. Perjanjian Jual-BeliDalam hubungan jual-beli yang didasarkan pada kontrak,

konsumen lebih berasal dari kelas social bawah, membutuhkan

9

konsultasi, advokasi dan perlindungan untuk menuntut hak dankepentingan mereka sesuai dengan prinsip kontrak yang adil danetis. Karena itu, lembaga konsumen sangat dibutuhkan untukmemberikan advokasi dan konsultasi yang dibutuhkan konsumentersebut, baik secara terangterangan diminta, maupun yangtidak diminta (khususnya melalui media massa).

Kristalisasi gerakan konsumen terjadi pada tahun 1930 diAmerika Serikat.Awalnya hanya seputar masalah kesesuaian mutu danharga barang serta keselamatan penggunaannya. Masalah tersebutkemudian berkembang akibat adanya praktik dagang dan carapemasaran yang makin bebas, canggih, dan eksploitatif. Muncullahketidakpercayaan terhadap informasi yang disampaikan produsen.Peran pemerintah sebagai katalisator hubungan antara produsen dankonsumen terus diasah.

Semakin beragamnya produk atau jasa yang beredar dipasaran,semakin meningkat kebutuhan informasi agar dapat membantukonsumen untuk mengambil keputusan yang tepat. Pengujian produksecara alamiah menjadi perhatian utama. Akibatnya, tumbuhlahOrganisasi Konsumen di Amerika Serikat, Consumer Union (CU) padapertengahan tahun 1950-an. ICU menjadi popular di setiap rumahtangga karena laporannya tentang pengujian atas barang untukmembandingkan mutu dengan harganya, diterbitkn melalui ConsumerReports majalah terbitan mereka.

Pada tahap berikutnya, gerakan konsumen menyebar ke kawasanEropa. Negara-negara seperti Inggris, Belanda, Dermark, danBelgia mengembangkan kegiatannya dengan mengendalkan pengujianperbandingan (comparative testing). Kegiatan pengujian danpendidikan konsumen telah menjadi focus utama gerakan konsumen diNegara-negara maju selama bertahn-tahun.

10

Kristalisasi gerakan konsumen terjadi pada tahun 1930 diAmerika Serikat, kemudian menyebar ke Eropa (Inggris, Belanda,Dermark, dan Belgia), lalu ke Negara-negara berkembang sekitartahun 1970-an Pemicu Perkembangan Manajemen Operasi

Sementara itu, organisasi konsumen di Negara sedangberkembang mempermaslahkan “ nilai manusia”. Persoalan konsumendi kalangan masyarakat miskin rupanya sangatlah berbeda. Munculsatu pertanyaan: siapa mengonsumsi sumber daya yang tersedia danuntuk siapa? Proncon, organisasi konsumen terkemuka di Brasilmenyatakan bahwa hak konsumen yang utama adalah hak pemenuhankebutuhan dasar, yaitu cukup makanan, perumahan, kesehatan ,sandang, dan sanitasi. Selain itu, sering terjadi komsumsi“terpaksa” dimana konsumsi dilakukan bukan karena keinginansendiri. Tidak seorang pun bersedia hidup di daerah kumuh,keadaan ekonomolah yang memaksa sehingga tidak sehingga tidak adapilihan lain.

Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, sehingga konsumen makinluas. Pada ahli lingkungan menunjukkan betapa dunia ini hanya lahsebuah jarring saling ketergantungan yang sangat rapuh.Masyarakat bukanlah sekedar mulut raksasa yang harus menampungseluruh hasil akhir proses produksi yang diciptakan olehmasyarakat industry. Masyarakat adalah salah satu mata rantaidari siklus produksi dan konsumsi. Konsumen tidak hanya memilikihak, tetapi juga memiliki tanggung jawab.

Masalah lingkungan menjadi isu yang demikian penting ditahun 1990-an, sebagaimana Anwar Fazal, mantan ketuaInternational Organization of Consumer Unions (IOCU) menyatakan:“Tindakan membeli adalah memberikan andil, baik dalam model, baikdalam model ekonomi dan social maupun dalam proses produksi. Kitamenuntut mutu dan kepuasan, tetapi kita tidak boleh mengabaikankeadaan sekitar proses prosuksi, yaitu dampak lingkungan dankondisi kerjanya. Kita termasuk di dalamnya. Karenanya, kitaharus lkut bertanggungjawab dalam masalah ini” Kita menuntut mutu

11

dan kepuasan, tetapi kita tidak boleh mengabaikan keadaan sekitarproses prosuksi, yaitu dampak lingkungan dan kondisi kerjanya…( Anwar Fazal, mantan ketua (IOCU).

Pentingnya perlindungan konsumen pada akhirnya akan bermuarapada keberhasilan dan kesuksesan produksen atau pengusahasendiri. Perlindunganan konsumen disini bermakna bahwa produsenharus menjamin dipenuhinya hak-hak konsumen. Begitu hak-hakkonsumen tidak terpenuhi, kegagalan produsen bahkan sampaipenutupan usaha sudah menjadi suatu keniscayaan.

a. Pentingnya Perlindungan Konsumen

Pentingnya perlindungan konsumen pada akhirnya akan bermuarapada keberhasilan dan kesuksesan produsen.

Kisah lemak babi yang menghebohkan pada tahun 1988,mencantumkan 34 jenis makanan dan miniman yang mengandung unsurlemak babi (hasil penelitian Dr. Tri Sutanto Fakultas PertanianUniversitas Brawijaya Malang). Diantara jenis makanan dan minumanitu terdapat beberapa produk yang sudah sangat akrab bagimasyarakat, yaitu sabun mandi Camay, pasta gigi Colgate, miinstan Indomie, susu bubuk Dancow, kecap ABC, dan kecap bangau.Mengetahui hal itu, reaksi konsumen bermacam-macam. Ada yangmenunggu penjelasan dari pemerintah. Ada yang langsung membuanganproduk yang sudah dibeli. Ada yang mengganti produk tersebutdengan merek lain yang tidak ada dalam daftar. Bahkan ada yangmerusak fasilitas pemasaran produk tertentu. Akibatnya, omzetpenjualan produk-produk tersebut menurun drastis. Penjualan miinstan indomie anjlok di seluruh daerah antara 20 sampai 30persen. Bahkan di beberapa daerah yang mayoritaspendudukannyaIslam seperti Tebing Tinggi, Asahan, Langkat, danDeli serdang anjlok hingga 60 persen.

Kasus pestisida dalam biscuit pada tahun 1989 belum hilangdari ingatan kita. Data yang diperoleh dari Departemen

12

Kesehatan.ada 155 kasus keracuanan akibat mengosumsi biscuit yangmengandung pestisida dan 34 orang meninggal di 15 daerah. Biskuittersebut diproduksi oleh PT Toronto di Palembang, PT Gabisco diTangerang, PT Nabisco di Medan,PT Lonbisco di Bandung, dan PTSumber Batu laying di Pontianak. Tindakan sanksi pun di berikan,yaitu pemerintah menarik seluruh hasil produksi kelima pabriktersebut dan melakukan penyegelan serta penutupan terhadapperusahaan dan pabrik biscuit yang mengandung racun tersebut.

Kasus perumahan Taman Sejahtera lain lagi. Pada tanggal 25Maret 1998, kantor Pemasaran Perumahan Taman Sejahtera diKompleks Pertokoan Harmoni Mas Plaza Blok D-15 Jalan GatotSubroto, Tangerang didatangi ratusan konsumennya yang melakukanunjuk rasa. Dalam unjuk rasa tersebut, para konsumen yangsebagian besar adalah buruh pabrik, menuntut agar segera dibangunrumah yang sudah dipesan. Unjuk rasa itu merupakan puncakkemarahan konsumen karena ketidakpastian penyelesaian pembangunanrumah mereka. Atas desakan konsumen, akhirnya perusahaanmengembalikan uang yang sudah dibayarkan.

Di Amerika Serikat, tak terhitung perusahaan besar yangdikritik habis-habis atas perilaku bisnis mereka. Pada tahun1990-an Wal Mart pernah dikritik karena salah satu pabrikpemasoknya di Cina kebakaran dan sejumlah pekerja mati terinjak-ijak. Dikabarkan bahwa penjualan Wal Mart sempat turun 20 persen.Bahkan hingga kini Nestle masih dalam “hot spot” akibat praktik-praktik pemasarannya yang dianggap tidak etis, yaitu penggunaanprofesi kesehatan dan fasilitasnya untuk memasarkan produknya.

Kisah yang menyebakan General Motor (GM) gagal denganCorvairnya adalah sikap GM yang tidak peduli dengan keselamatankonsumennya. General Motor (GM) berupaya agar dengan biayaproduksi yang kecil mendapat keuntungan maksimal. Inilah yangmembuat mereka terus memproduksi dan memasarkan Convair sekalipunmemiliki cacat rancangan. General Motor (GM) berupaya agar denganbiaya produksi yang kecil mendapat keuntungan maksimal. Inilah

13

yang membuat mereka terus memproduksi dan memasarkan Convairsekalipun memiliki cacat rancangan. Sebetulnya, secara teknologisangat memungkinkan untuk membuat Corvair lebih aman denganperalatan keamanan. Tetapi persoalannya, GM tidak maumengeluarkan tambahan biaya produksi. Hal ini menimbulkan protesdari seorang lulusan sekolah hukum Harvard, Ralp Nader. Dalambukunya Unsafe at Any Speed tahun 1965, Nader menuduh produksiCorvair oleh GM sebagai salah satu tindakan terbesar dari ketidakpertanggungjawaban industri dalam abad ini. Akibatnya, kasusConvair berdampak luas dan mendalam Presiden L. Johnsonmengusulkan sebuah undang-undang Keamanan Lalu Lintas yangkemudian disahkan pada tanggal 23 Juni 1966.

Perbedaan antara kasus-kasus gerakan konsumerisme di AmerikaSerikat dengan gerakan-gerakan protes konsumen di Indonesiaadalah pada kesadaran atas hak-hak yang dimikliki oleh konsumendan kemampuan konsumen membangun opini melalui kekuatan pers.Konsumen yang protes, bahkan melakukan pemboikotan atas suatuproduk, mampu melahirkan seperangkat aturan, undang-undang, danstandar atas suatu produk atau jasa seperti dalam kasus Convairdi atas.

A.2. PersainganPersaingan atau kompetisi adalah kunci sukses perusahaan.

Oleh karena itu, kompetisi jangan ditakuti.Competition is motherof innovation.(Setyanto, Mantan Dirut PT. Telkom)

A.2.1. Latar DepanIsu bisnis global dewasa ini marak membicarakan hal yang

berkaitan dengan keamanan produk (safety), kesinambungan produksi(production sustainability), manajemen mutu terpadu (totalquality management), persaingan dan kerjasama (Co-opetition),serta semakin disadarinya bahwa konsumen adalah pemilik.

14

Persaingan di bidang keamanan produk (product safety)menyebabkan banyak perusahaan mencari cara-cara yang aman atauformula baru yang aman baik untuk digunakan maupun untuk dikonsumsi. Tidak jarang terjadi, untuk memenangkan persaingandalam keamanan produk ini, iklan produk tersebut dikemas dengancara yang sangat komunikatif, seperti iklan minyak goreng bebaskolesterol, lotion anti nyamuk yang tidak merusak kulit, dan lainsebagainya.

Persaingan di bidang kesinambungan produksi (productionsustainability) menyebabkan banyak perusahaan menerapkan cara-cara baru di bidang manajemen persediaan (inventory management)serta mengharuskan pihak personalia untuk memahami dan menjiwaikonsep manajemen yang diadopsi tersebut. Akibatnya, muncullahkonsep-konsep manajemen yang baru, misalnya Material RequimentPlanning (MRP), Just In Time (JIT), dan yang terbaru adalah RealTime (RaT).

Persaingan di bidang kualitas atau mutu produk (productquality) menyebabkan banyak perusahaan menerapkan cara-cara barudi bidang manajemen mutu (quality management). Konsep yang palingterkenal dalam manajemen mutu adalah TQM (Total QualityManagement). Terdapat konsep yang pernah ramai diterapkandibeberapa BUMN yaitu GKM (Gugus Kendali Mutu). Bukan hanya padacara menerapkan TQM saja, tetapi organisasi bisnis berusahamenerjemahkan apa sebenarnya yang dimaksud dengan kualitastersebut. Apakah produk yang berkualitas adalah produk yang mahalharganya, atau yang bagus penampilannya, atau yang bagusbahannya, dan lain-lain.

A.2.2 Persaingan dan kerja sama (Co-opetition)Semakin banyak yang sadar bahwa persaingan ternyata

membutuhkan kerja sama. Karena itu, bagaimana persaingan dankerja sama tersebut dipadukan menjadi suatu kekuatan. Satu hal

15

yang patut diingat bahwa Persaingan atau kompetisi adalah kuncisukses perusahaan. Itu sebabnya, kompetisi jangan ditakuti.Competition is mother of innovation. Kompetisi itu sangatdibutuhkan, karena bisnis tanpa kompetisi, akan membuat bisnisitu kurang efisien dan inovatif. Padahal efisien dan inovatifmerupakan kunci dari manajemen operasi. Oleh karena itu,persaingan merupakan faktor pemicu perkembangan manajemenoperasi. Kalau berbicara tentang kompetisi, maka pendekatanyaharus lebih banyak pada pelanggan (customer). Pelanggalah yangmenentukan apakah barang atau jasa yang dihasilkan berkualitasatau tidak. Pelanggan pulalah sebenarnya yang menghidupiperusahaan, sekaligus menghidupi semua pegawai pada perusahaantersebut. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi, dan perusahaancita rasa (selera), pelanggan menuntut banyak dari organisasibisnis, seperti harga yang murah tetapi berkualitas. Untukmemenuhi tuntutan ini,mau tak mau, organisasi bisnis terusberubah dan terus memperbaiki diri agar produk dan jasa yangdihasilkannya betul-betul seperti yang diharapkan konsumen.

A.2.3 Empat jenis PersainganMelihat pada kondisi sekarang, terdapat empat persaingan

yang terjadi di perusahaan yaitu persaingan dalam hal kecepatan,Fleksibilitas, Kualitas, dan Biaya. Persaingan dalam halkecepatan (SPEED) menghendaki organisasi bisnis cepat bergerak(Fast Moves), cepat adaptasi (Fast adaptation), dan terkait eratdengan lingkungan (tight linkage). Persaingan dalam halfleksibilitas menghendaki organisasi bisnis memproduksi banyakjenis dan variasi produk, mengenalkan produk baru, memodifikasiproduk yang sudah ada dengan cepat, dan merespon kebutuhankonsumen. Persaingan dalam hal kualitas, menyebabkan organisasibisnis mencari beberapa cara untuk menyenangkan pelanggan. Olehkarena itu, suatu produk/bermutu atau tidak, ditentukan darikacamata pelanggan.Persaingan dalam hal biaya ditempuh dengan

16

cara menghilangkan pemborosan, memperbaharui fasilitas danperalatan, merampingkan operasi serta melaksanakan pelatihan danpengembangkan.

1. Speed (kecepatan)Kecepatan yang diinginkan oleh lingkungan bisnis saat ini

mennyebabkan organisasi bisnis harus bergerak cepat. Motto dahulu”Biar lambat asal selamat” sepertinya telah terkubur denganperkembangan zaman sendiri dan digantikan menjadi “Cepat,Tepat,dan Benar”. Ketika Filma menyerang Bimoli dengan jargon iklan”Lebih sehat”, maka Bimoli menyerang balik dengan mengeluarkanBimoli Spesial. Cepat adaptasi merupakan tindakan yang dilakukanperusahaan untuk bersaingan dalam hal kecepatan (Speed).Perusahaan yang beradaptasi terlalu lama akan ditinggal olehpesaingannya.

Ketika Mobil Suzuki masuk pasar dengan Suzuki Karimunnyayang disebut-sebut sebagai The City Car, maka Mobil Hyundai cepatberadaptasi dengan mengeluarkan produk baru yang judulnya adalahsama: City Car yaitu Hyundai ATOZ. Hal yang perlu berikutnyaadalah keterkaitan yang erat dengan informasi. Orang mengatakan,“ Siapa yang menguasai informasi, maka dialah yang akanmemenangkan persaingan”. Hal ini berlaku bagi organisasi bisnis.Siapa yang memiliki akses yang sangat kuat dengan lembaga-lembagatertentu, misalnya pembuat undang-undang dan peraturan, akancepat menentukan arah persaingan ke depan.

2. Flexibility (fleksibilitas)Kunci persaingan kedua setelah kecepatan adalah

Fleksibilitas. Strategi yang dapat ditemput adalah memproduksibanyak jenis dan variasi produk. Akibatnya, mesin yang digunakandapat dipakai untuk membuat berbagai variasi tersebut, hal inimenyebabkan fleksibilitas mesin dapat tercapai.

17

Strategi kedua dalam hal fleksibilitas dapat merupakanproduk yang benar-benar baru, atau modifikasi dari produk lama.Sabun Dove misalnya, merupakan produk baru akibat modifikasi dariproduk lama. Selama ini, sabun dan lation terpisah dalam duakemasan. Tetapi pada Dove, sabun dan lation disatukan. Olehkarena itu, jika sudah memakai Dove, tidak perlu memakai lotionpelembut kulit lagi.

Strategi lain dalam hal fleksibilitas adalah memodifikasiproduk yang ada dengan. Hal ini dapat dilihat pada sikat gigiyang modelnya biasa saja, dimodifikasi dengan cepat, sehinggagagang sikatnya enak dipegang tangan, dan bulu sikatnya besar-besar.

Strategi terakhir dalam hal fleksibilitas adalah meresponkebutuhan konsumen. Mirip dengan prinsip tukang jahit, jikakonsumen meminta dijahitkan seperti model A, maka tukang jahitakan menjahitkan model A. Jika konsumen meminta dijahitkanseperti model B, maka tukang jahit akan menjahit model B. Jikakonsumen meminta dijahitkan seperti gabungan model A dan B, makatukang jahit akan menjahitkan A dan B itu.

3. Quality (mutu)Karena mutu tergantung pada mata pelanggan, maka persaingan

melalui mutu ini dicapai dengan cara menyenangkan pelanggan, ataumemberi kepuasan lebih dari pada yang diharapkan pelanggan.Itulah sebabnya, mengapa motor Honda tidak khawatir ketika pasarsepeda motor diserbu oleh motor Cina dengan berbagai merk.Pelanggan tetap menempatkan motor Honda sebagai sepeda motor yanglayak untuk dipertimbangan.

Saat ini, mutu dipandang sebagai senjata persaingan.Apalagibagi bisnis yang bergerak pada campuran antara produk dan jasaseperti restoran, maka mutu produk tidak dipisahkan dengan mutupelayanan. Suatu restoran yang enak masakanya belum tentu ramai

18

dikunjungi jika pelayanannya tidak prima. Hal ini di karenakanbanyak restoran yang berdekatan lokasinya dan masakannya hampirmerata enaknya. Ada dua restoran di Kota B yang berdekatan, dansama rasa masakannya, tetapi restoran S lebih ramai dibandingkandengan restoran T. Oleh karena itu, baik mutu produk maupun mutupelayanan sangat penting dalam bisnis restoran untuk menghadapi.

Mutu suatu produk dibangun dalam proses perencanaanstrategis. Perencanaan strategis ini dimulai dengan perencanaanSDM-nya. Siapa yang mengelola bisnis tersebut. Setelah itu,perencanaan berikutnya adalah perencanaan bahan bakunya. Produkyang bermutu dimulai dengan bahan baku yang bermutu. Ketatnyaproses dalam menyeleksi bahan baku sangat dianjurkan untukproduk-produk unggulan ekspor. Setelah merencanakan orang danbahan baku, maka tahap berikutnya adalah merencanakan mesin danteknologi yang digunakan. Hal ini harus disesuaikan dengan segmenpasar yang ingin diambil. Untuk segmen pasar kelas menengah atas,maka teknologi yang digunakan harus sophisticated, karena segmenkelas ini sangat memperhatikan pada apa yang disebut feature.Dengan demikian, penampakan produk tersebut harus bagus, tentunyaisi produk tersebut sudah bagus terlebih dahulu.

Mutu harus diterima sebagai komitmen organisasi. Tanpaadanya KOMITMEN dari semua bidang dan tingkatan manajerial, makamutu yang diharapkan tidak akan tercapai. Untuk mewujudkanKOMITMEN diantara staft manajerial dan pelaksana, maka pastikanbahwa semua pihak mengetahui dan menjiwai Visi bisnis yangdigeluti. Pernah ketika penulis melakukan pelatihan tentang TeamBuilding di suatu lembaga keuangan, maka staf bagian umumnyamengatakan bahwa ia kurang termotivasi dalam bekerja karena tidakmengetahui visi lembaga tersebut, padahal motivasi merupakanjantung KOMITMEN. KOMITMEN tanpa pelaksanaan tak ubahnya sepertimelukis sesuatu diatas air.

Akhirnya, mutu akan terkait dengan keuntungan. Produk yangbermutu dalam kacamata pelanggan akan memiliki turn over

19

(perputaran) yang singkat. Perputaran yang singkat akan membuatvolume yang terjual menjadi besar. Oleh karena itu, margin yangdiambil untuk volume yang jumlahnya besar, akan membuatkeuntungan semakin meningkat. Jika keuntungan meningkat , makasejahteraan karyawan juga harus meningkat. Jika kesejahteraanmeningkat, maka mutu produk akan lebih baik lagi, karena karyawantermotivasi dalam bekerja.

4. Cost (biaya)Jurus utama dalam menghemat biaya adalah “Menghilangkan

semua pemborosan” (eliminate waste). Inilah yang mendasarilahirnya konsep manajemen Just In Time (JIT). Efisien tidakmemperkenankan adanya pemborosan. Pemborosan harus dihapuskankarena tidak sesuai dengan filsafat manajemen. Tujuan besarmanajemen adalah efisien dan efektivitas. Jika pemborosanmenyebabkan inefisiensi, maka pemborosan adalah musuh manajemen.Oleh karena itu, untuk menghilangkan pemborosan, maka organisasiterlebih dahulu melakukan investasi dalam bentuk: memperbaharuifasilitas dan peralatan, merampingkan operasi serta melakukanpelatihan dan pengembangan.

Investasi dalam bentuk fasilitas dan peralatan akanmenghilangkan pemborosan yang diakibatkan melakukan pekerjaanulang. Artinya, jika peralatan yang di gunakan kurang baik, makaakan banyak produk yang cacat, sehingga menyebabkan pengerjaanulang.

Merampingkan operasi merupakan upaya menghilangkanpemborosan. Pemborosan yang dihilang adalah pemborosan yangdiakibatkan oleh proses yang tidak perlu. Misalnya saja, untukmemindahkan suatu barang dengan jarak 10 meter digunakan tenagakerja 5 orang. Dalam kasus ini, cara untuk merampingkan operasidapat dirancang dengan mendesain ban berjalan, sehingga untukmemindahkan barang tersebut, cukup dengan seorang tenaga kerja.

20

Pemborosan dapat terjadi pada karyawan yang tidak terampilatau tidak terlatih. Akibat karyawan yang tidak terampil, produkyang dihasilkan seringkali cacat. Oleh karena itu, untukmenghilangkan cacat pada produk, karyawan terlebih dahulu dilatihdan dikembangkan.

A.2.4 Enam Strategi Memenangkan PersainganUntuk memenangkan persaingan bisnis global, beberapa

strategi menjadi trend baru yang akan diaplikasikan. Adapunstrategi tersebut adalah:

1. Restrukturisasi2. Ekspansi3. Aliansi4. Integrasi Hulu-Hilir5. Penguasaan Eceran6. Diversifikasi Produk

Pada bagian berikut ini disajikan penjelasan dari berbagaistrategi memenangkan persaingan.

1. RestrukturisasiSecara sederhana, restrukturisasi bermakna melakukan

struktur ulang bentuk organisasi perusahaan. Restrukturisasi inibertujuan agar perusahaan menjadi lebih efisien. Restrukturisasidiperlukan ketika perusahaan dalam keadaan seperti kapal yangberlebihan muatan, sehingga jalannya lambat dan khawatir akantenggelam. Pada kondisi seperti ini, restrukturisasi merupakanpilihan yang tepat untuk menyelamatkan perusahaan serta untukbersaing pada masa yang akan datang. Salah satu perusahaan milikNegara (Badan Usaha Milik Negara) yang baru ini melakukanrestrukturisasi adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM).

21

Untuk menghadapi persaingan masa depan, TELKOM mengambillangkah-langkah restrukturisasi melalui pengurangan jumlahkaryawan. Dalam rangkah pengurangan karyawannya, Telkommenawarkan pensiun dini dengan pesangon yang menarik pada tahun1995. Upaya ini berhasil merampingkan 5000 karyawan denganmenghabiskan dana sebesar 300 miliar rupiah. LangkahRestrukturisasi ini ditempuh salah satunya disebabkan karena adasekelompok karyawan yang tidak berkembang.

Dalam melakukan restrukturisasi,memang harus ada yangdikorbankan. Hanya saja, pengorbanan yang ditempuh dengan carayang bijak. Dari pengalaman Telkom diketahui bahwa pengurangankaryawan bukanlah merupakan hal yang menakutkan jika paketnyabagus.

2. EkspansiStrategi pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Kejenuhan suatu pasar dapat diatasi dengan pencarian pasar baru.Selain itu, pencarian pasar baru juga ditujuakan untuk menambahmarket share serta membaca perubahan lanskap bisnis. Persaingandunia usaha disemua sektor semakin ketat, apalagi dengan mulainyasuatu era baru, era globalisasi. Era globalisasi mendorongterhapusnya batas antar negara, perusahaan dengan kapasitas danefisien yang tinggilah yang akan mampu bertahan dalam persaingan.Momentum globalisasi sudah sepatutnya dijadikan peluang bagilingkungan eksternal perusahaan. Pasar global dapat dijadikansebagai sasaran yang menarik bagi perluasan pasar suatusektorusaha.

Di tengah menjamurnya bisnis obat-obat tradisional dalamnegeri, jamu produksi PT Nyonya Meneer, Semarang, Jawa Tengahterus meningkatkan dan berkembang. Perusahaan yang didirikan padatahun 1919 memiliki keragaman produk sebanyak 204 jenis dimana90% produk untuk kepentingan wanita. Kapasitas produksi setiapbulan untuk jamu berbentuk kapsul sebanyak 4 ton dan 200 tonberbentuk bubuk.

22

PT Nyonya Meneer merupakan perusahaan keluarga yang saat iniditanggani oleh generasi ketiga. Pameo yang mengatakan “generasipertama menemukan, kedua mengembangkan dan ketiga menghancurkan”tidak terbukti bagi perusahaan ini. Terbukti dengan pangsa pasaryang terus meningkat baik di dalam maupun diluar negeri. Sistempemasaran yang modern dan professional ditunjang dengan saranapengemasa, periklanan, bahkan pendistribusian yang memadai,menjadikan tersebar Jamu Nyonya Meneer keseluruh penjuru tempat.Pendistribusian ini didukung oleh lebih dari 200 agen.

Daya jual Jamu Nyonya Meneer semakin meningkat dari tahun ketahun serta telah tersebar ke seluruh wilayah nusantara, bahkansudah diekspansi ke Negara Asia Tenggara. Jamu Nyonya Meneerberhasil memasok 35% produksi jamu tradisional untuk pasarandalam negeri dan 15% pasaran di luar negeri.Omset dari penjualanjamu tradisional tersebut untuk dipasaran di dalam negerimencapai 680 miliar rupiah atau 34% dari total omset produk jamusebesar 2 trilyun rupiah per tahun.

Mulai tahun 2002, perusahaan jamu ini mengembangkan arealpemasaran ekspor dari Negara Asia Tenggara ke Negara Asia Selatandan Timur Tengah. Uji klinis dilakukan untuk menunjangditerimanya produk jamu di manca Negara. Penunjang keberhasilanpemasaran global produk jamu adalah melakukan diferensiasi produkyang akan di ekspor. Untuk ekspor, PT Nyonya Meneer melepasproduk khusus jamu yang akan digunakan secara praktis denganbentuk kapsul, tablet, pil ataupun untuk kosmetika berbentukSabun dan Shampo. Produk unggulan lainnya, seperti jamu untukkesehatan dan kecantikan perempuan seta jamu dan minyak untukkesehatan balita akan mampu bersaing di pasaran internationalkarena harganya yang kompetitif. Ekspansi ini diperkirakan akanmenambah omset penjualan produk jamu Nyonya Meneer.

3. Integrasi Hulu-HilirPada intinya, strategi integrasi vertical (hulu-hilir)

adalah strategi perusahaan yang ditujukan untuk mengendalikan23

distributor, pemasok, dan atau pesaing. Strategi integrasivertical ini terdiri dari integrasi ke depan (hilir) danintegrasi ke belakang (hulu). Integrasi ke depan ditujukan untukmemperoleh kepemilikan atau meningkatkan pengawasan padadistributor atau pengecer. Sedangkan integrasi ke belakangbertujuan untuk mencari kepemilikan atau pengawasan lebih besarpada perusahaan pemasok. Strategi ini biasanya dipakai bila hargabahan baku pada perusahaan pemasok terlalu mahal atau perusahaantidak mampu memenuhi kebutuhan bahan baku produksi. Salah satuperusahaan yang bergerak di bidang Agribisnis yang menepuhstrategi ini adalah Garudafood Group (GG).

Perusahaan pemilik brand-name Kacang Garuda saat ini sudahmemiliki tiga divisi besar. Perusahaan yang mengawali bisnisnyapada tahun 1979 merupakan perusahaan keluarga yang bergerak padaprodusen tepung tapioca. Selanjutnya, pada tahun 1987, dengannama PT Tudung Putra Jaya(TPJ) menjadi pemasok bahan baku kacangbagi Dua Kelinci yang saat ini menjadi kompetitornya. Melihatpotensi pasar yang luar biasa mendorong TPJ terjun ke bisniskacang. Walaupun bisnisnya berkembang dengan adanya penambahandivisi, Garudafood Group tetap menjaga bisnis intinya, yaitufocus pada kacang. Perusahaan yang berkantor di Bekasi Barat initahu persis akan terjaminan pasokan bahan baku. Dengan benderaBumi Mekar Tani sebagai sector usaha perkebunan kacang, GGmelakukan integrasi ke belakang. Strategi ini dimaksudkan untukmemperkuat pasokan, kualitas, dan kontinuitas ketersediaan bahanbaku. Terlebih lagi, GG menyadari kebutuhan bahan baku yang cukuptinggi sehingga terbentuk kerja sama dengan pesantren MaslakulHuda di Pati. Sewaktu krisis menerpa, pihak manajemen KacangGaruda mungkin masih dapat menarik napas lega dalam pengadaanbahan bakunya, disebabkan minat banyak orang pada sectoragribisnis terutama untuk menanam kacang meningkat.

Untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan, diperlukanpula tonggak pemasaran yang kuat. Jurus menembus pasar yang

24

dilakukan oleh GG adalah melalui integrasi ke depan gunamemperkuat jalur distribusinya. Perusahaan yang digunakan sebagaipenyalur produksinya. Perusahaan yang digunakan sebagai penyalurproduksi (distributor) adalah PT Sinar Niaga Sejahtera.Perusahaan ini didirikan oleh GG pada tahun 1996. Pada tahun1999, GG telah memiliki cabang distribusi di berbagai kota denganarmada sepeda motor berlogo Garuda. Selain melayani pasarDomestik, 30% produksinya telah diekspor ke Singapura, Hong Kong,Malaysia, Brunei, Australia,Belanda, dan Arab Saudi.

4. DiversifikasiIstilah diversifikasi mengacu pada perluasan suatu

perusahaan ke dalam jalur produk atau pasar yang lain.Diverisifikasi ditujukan untuk memperoleh beberapa hal,diantaranya adalah: mengurangi risiko, mengambil keuntungan darikelengkapan dalam produksi dan teknologi yang ada, sertamenstabilkan pendapatan. Diverisifikasi termasuk pilihan strategiyang kerap dilakukan untuk mendongrak kapasitas produksisekaligus menyiasati persaingan. Konsumen dapat terpikat denganadanya sedikit modifikasi wujud, desain kemasan, dan citra rasasuatu produk. Paling tidak, ada tiga strategi diverisifikasi yangdapat diterapkan, yaitu: konsentrik, horizontal, dankonglomerasi. Diverisifikasi konsentrik adalah menambah produkbaru atau jasa baru yang masih berkaitan (berhubungan).Diversifikasi horizontal adalah menambah produk atau jasa baruyang tidak berkaitan untuk konsumen yang sudah ada. Sedangkandiversifikasi konglomerat adalah menambah produk atau jasa barumelalui penciptaan berbagai jenis perusahaan dengan beragam usahayang dijalankan. Salah satu contoh dari diversifikasi konglomeratadalah PT. Astra International Tbk.(AI).

PT. Astra International memulai usahanya dari perusahaandagang pada tahun 1957. PT. Astra International adalah salah satuperusahaan otomotif terbesar di Indonesia, yang pemasarannya yangpemasaran telah menjangkau seluruh pemasok Nusantara dengan

25

merek-merek yang cukup terkenal seperti Toyota Kijang, Isuzu,Daihatsu dan lain sebagainya. Guna mengantisipasi pasar globaldunia, maka PT. Astra International telah melakukan perluasanpemasaran, bukan hanya di dalam negeri, tetapi jga merambah kemancanegara seperti Malaysia, Philipina,Taiwan, Vietnam, danCina.

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis, perseroanini dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya agar tetapterdepan dalam meraih pasar dengan cara membangun unit dan prosesbisnis yang tepat, efektif serta berkesinambungan. Olehkarenanya, PT. Astra International Tbk melakukan diversifikasipada bisnis unitnya. Saat ini selain memiliki divisi otomatif,perusahaan juga memiliki enam bidang usaha lainnya, yaitu: DivisiAlat Berat, Divisi Jasa Keuangan, Divisi Agribisnis, DivisiPerkayuan, Divisi Teknologi dan Divisi Infrastruktur.

Dimasa mendatang, agribisnis beserta produk-produkderivatifnya, pertambangan, wood/based industry dan alat-alatberat yang menjadi kompetensi intinya, merupakan andalan bisnisAstra. Disamping juga industry otomotif, khususnya komponen danindustry sepeda motor. Strategi diversifikasi tersebut didasarkanpada harapan memperoleh laba sebesar-besarnya dari beragamnyalini bisnis.

Hal yang patut dicatat bahwa penerapan strategidiversifikasi menemui banyak kesulitan dalam mengelola aktivitasbisnis yang beragam. Oleh karena itu disarankan untuk melakukandiversifikasi ketika stamina perusahaan benar-benar prima.Artinya, tidak boleh dilakukan hanya karena emosi akibat pesaingmelakukan diversifikasi. Untuk menghindari kesulitan-kesulitan diatas, maka dalam memutuskan apakah akan diterapkan strategidiversifikasi atau tidak, analisis biaya sangat dibutuhkan,khususnya menyangkut biaya penelitian, konsultasi, penambahanperalatan, penambahan SDM, serta biaya lainnya.

26

5. Penguasaan EceranUsaha eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yang

terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kekonsumen akhir untuk penggunaan pribadi bukan bisnis. Organisasipengecer sangat beragam jenisnya. Pengecer toko dibagi menjadidelapan katagori, yaitu: toko khusus, toko serba ada, pasarswalayan, convenience store, toko diskon, pengecer potonganharga, toko super, dan ruang pamer catalog.

Jenis pengecer yang paling sering dikenal dan ditemukan dimanca Negara adalah toko serba ada. Selain itu, Toko Super yangterdiri dari tiga jenis, yaitu Superstore, Combination Store, danHypermarket. Pengecer masa kini antusias untuk menemukan strategipemasaran baru untuk menarik pelanggan. Keputusan – keputusanpemasaran yang dihadapi berupa pasar sasaran, ragam produk danperolehan produk, pelayanan dan lingkungan toko, harga, promosiserta tempat.

Di Indonesia, wajah industry eceran lebih berwarna setelahkrisis. Sebelum krisis Hero dan Makro yang mendorminasi sebagaiHypermarket. Tetapi kini pemain-pemain baru bermunculan bahkanterlihat piawa, seperti Carrefour, Indomaret, Alfa Retalindo,danSuperindo. Carrefour yang merupakan pemain asing mampuberekspansi secara agresif hingga membuat pengecer lain melakukanpembenahan. Carrefour Indonesia memulai sejarahnya pada bulanOktober 1998 dengan membuka unit pertama di cempaka Putih. Padasaat yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis,membuka unit pertamanya di pasar Festival. Pada penghujung1999,Carrefour dan Promodes (Induk perusahaan Continent) sepakatuntuk melakukan penggabungan atas semua usaha,ya diseluruh dunia.Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar keduadi dunia dengan memakai nama Carrefour.

Saat ini, Carrefour Indonesai memiliki 8 (delapan) aserbayang tersebar di Jakarta yang didukung oleh 3,500 (tiga ribu limaratus) karyawan professional yang siap untuk melayani para

27

konsumen. Konsep paserba”one stop shopping and service” merupakankonsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh Carrefour yangdirancang menjadi suatu alternative belanja pilihan bagi seluruhkeluarga karena didukung dengan adanya faslitas-fasilitaspelengkap seperti snack corner, food court, parker gratis dipaserba-paserba tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dangaransi kualitas.

Dengan cara itu, Carrefour langsung menghamtam para grosirserta menggerus pasar jagoan ritel seperti Hero. Menurut cacatanAsosiasi Pengusaha Eceran Indonesia (Aprindo), KehadiranCarrefour telah memakan 10% kue para pengecer lain yang beradadiradius lima kilometer dari gerai raksasa itu. Senang atautidak, pengecer lini didorong melakukan reposisi diri untuk dapatkembali merebut pangsa pasarnya.

6. Aliansi StrategisPeluang mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan aliansi

strategis menjadi popular dan berjamur mulai pada era 80-anketika beberapa pelaku mega bisnis membentuk aliansi staretgis didalam maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan pada dasarnyaapabila pelaksanaan aliansi berhasil maka aliansi cenderungmenjadi lahan yang sangat baik karena pembentukannya relativeberbiaya dan berisiko rendah.

Pada dasarnya aliansi adalah sinergi untuk meningkatkeunggulan kompetitif. Efisiensi perusahaan dapat ditingkatkanmelalui aliansi serta daya saing dan akses juga dapatdikembangkan melalui hubungan yang berkelanjutan baik dengansupplier maupun dengan customer (component sourcing), penelitiandan pengembangan hingga sampai pada produksi dan pemasaran yangberakhir pada hubungan dengan konsumen.

Pola aliansi secara umum menurut buku alliance Old and Newdalam Ihsan (1996), ada dua, yaitu: berdasarkan perjanjiankontrak dan berdasarkan kepemilikan (ekuitas). Namun demikian,

28

tidak semua yang termasuk golongan tersebut merupakan perusahaanyang melakukan aliansi.

Iklim global mendorong adanya aliansi strategis yang mampumenjadi jembatan untuk menerapkan organisasi jejaring (networking organization). Aliansi dalam menghasilkan suatu produkbukan hanya mampu meringankan beban anggaran dan mempersingkatwaktu, tetapi juga mempercepat proses produksi sehingga produkyang dihasilkan tetap inovatif dan memberikan keuntungan. Aliansistrategis dapat membantu perusahaan untuk transformasi operasinyadan memperoleh akses pada berbagai sumber-sumber teknologi, pasardan wawasan yang sulit bagi perusahaan untuk melakukan danmempelajarinya sendiri(Wortzel &Wortzel dalam Rivai, 2001).

A.3. PerubahanThe Constant is CHANGE. Itulah bahasa yang tepat untuk

menggambarkan sifat perubahaan itu sendiri. Seakan-akan mengikutisabda alam, semua hal mengalami perubahan, apakah perubahanfisik, perubahan mental, perubahan lingkungan dan yang jelasperubahan itu pasti terjadi mau tidak, suka tidak suka.

Seiring dengan perubahan itu sendiri, dunia bisnis jugaberubah dengan cepat. Jika dunia bisnis berubah dengan cepat,maka dunia mengoperasikan bisnis pun berubah dengan cepat. Kalaumelihat kondisi Indonesia misalnya, maka kecenderungan saat iniadalah bagaimana melakukan privatisasi terhadap Badan Usaha MilikNegara(BUMN). Padahal, saat ini Indonesia mengalami krisisekonomi yang cukup berat.

Begitu privatisasi didengungkan gencar melalui mediamassa,maka banyak pakar yang segera memberikan komentar danpendapat. Ada seseorang mantan direktur utama sebuah BUMN besarmengatakan bahwa sekarang ini di lembaga Pemerintah, privatisasiselalu didengaungkan. Padahal, sebelum privatisasi ada yangnamanya profitisasi. Sebelum profitisasi ada yang namanya

29

restrukturisasi. Dengan demikian, sebelum privatisasi harusdidahului oleh dua langkah yaitu restrukturisasi.

A.3.1. Perubahan organisasiPerubahan ekonomi global membawa dampak pada perubahan

organisasi baik di organisasi swasta maupun organisasipemerintahan. Dalam organisasi swasta yang sifatnya bisnis, RayMilesa melihat bahwa organisasi dengan multidivisi harus diubahmennjadi jaringan yang dinamis. Quinns Mill melihat bahwapemeliharan organisasi harus diubah menjadi adaptasi organisasi.Robert Kelley melihat bahwa kekuatan tenaga kerja harus diubahmenjadi kekuatan otak. Sementara itu, dalam dunia pemerintah,George Lodge medinasi pemerintahan. Dikaitkan dengan hal itu,John Kotter melihat bahwa kekuasaan formal tidak akan efektifdalam jangka panjang menciptakan kemajuan. Harus dilihat caralain, yaitu pengaruh dan kekuatan informal.

A.3.2. Perubahan BudayaHal yang paling fundamental dengan budaya abad 21 menurut

Robert Bellah, Richard Madsen, William Sulliav, Ann Swidler, danSteven Tipton adalah bahwa kebesasan individu sudah tidak tepatlagi saat ini. Paradigma itu harus diubah menjadi ketergantungansecara koletif.

A.3.3. Perubahan ManajemenAkibat perubahan ekonomi, budaya dan organisasi, maka

terjadi perubahan manajemen dalam segala aspeknya. Warren Bennismelihat bahwa paradigma manajemen selama ini harus beralihmenjadi paradigma kepemimpinan. Hal ini disadari bahwa manajementanpa kepemimpinan yang efektif tidak akan menghasilkan sesuatuyang signifikan.

Sistem manajemen dengan birokrasi yang kompleks, digugatoleh Tom Peters dengan menawarkan paradigma baru, yaitu systemmanajemen dengan birokrasi yang sederhana. Rosaberth Kantermelihat bahwa perusahaan-perusahaan yang segmented, harus berubah

30

menjadi perusahaan-perusahaan yang integrative. Fred Glueckmelihat bahwa perencanaan strategis harus diubah menjadimanajemen strategis. James Botkin, Dan Dimancescu, and Ray Statamelihat bahwa inovasi entrepreneur harus diubah menjadi inovasiinstitusi. Inovasi institusi ini menjadi penting karena institusiyang tidak berinovasi akan mati. Ed Shien melihat bahwamendesaindan mengendalikan struktur dan proses harus berubahmenjadi menciptakan dan mengendalikan budaya. Donald Clifford danRichard Cavanagh melihat bahwa mengimplementasikan tradisi yangsudah berhasil, harus diubah menjadi menciptakan tradisi baru.James O’Toole melihat bahwa variabel-variabel juggling harusdiubah menjadi variabel-variabel yang seimbang.

A.3.4. Perubahan TeknologiPerkembangan tenologi, khususnya teknologi computer dapat

diuraikan sebagai berikut:

Komputer Generasi I (1945-1959)

Pada awal tahun 1940, Dr.John W.M. dari UniversitasPengsylvania membuat alat yang menggunakan tenaga manusia.Komputer ini disebut ENIAC (Electronic Number Cal Integrator andCalculator), kemudian EDVAC (Electronic Descrete VariableAutomotic Computer). Pada tahun 1954, computer digunakan sebagaiusaha pengolahan daftar gaji.

Komputer Generasi II (1954-1965)

Pada generasi ini dibuat computer dengan solid state device(transitor). Komputer yang dihasilkannya adalah IBM,NCR, UNIVACIII dan COC super computer. Komputer ini mempunyai kelebihan dariyang sebelumnya, diantaranya adalah bentuknya kecil dan ringan,cara beroperasinya cepat, penggunaan memori semakin besar,printing speed semakin tinggi, programnya semakin canggih damulai digunakan disk storage.

Komputer Generasi III (1965-1971)

31

Keistimewaan generasi ini adalah digunakannya monolithicintegrated cicule (IC) sebagai pengganti transitor. Komputer inimempunyai kapasitas yang lebih besar dan penggunaannya lebihbesar serta fasilitas programnya semakin lengkap dibandingcomputer sebelumnya, sehingga factor manusia baik tenaga maupunkecakapannya telah diambil alih oleh computer. Komputer inimenggunakan multi programming dan multi processing.

Komputer Generasi IV (1971-1980)

Pada generasi ini computer digerakkan oleh komponenelektronik yang disebut MOS (Metal Oxid Semi Conductor IntegratedCircuit). Pada tahun 1974 telah digunakan pengolahan daftar gajimelalui computer, yang merupakan gagasan revolusioner pada tahun1954 dan kini telah dianggap sebagai sebuah terapan system.

Komputer 1991- sekarang

Komputer disini telah berkembang dan sudah diaplikasikanberdasarkan fungsi manajemennya, diantara lain di bidang akuntasidan bisnis. Penggunaan system computer untuk mendapatkan SIMsemakin meningkat. Sekarang computer telah berkembang lagi yaitudengan adanya internet. Jangkauan penggunaan internet ini lebihluas dibandingkan dengan computer sebelumnya.

Mengapa Perubahan Sulit Dilakukan?Kembali kepada aspek perubahan. Pertanyaan yang sering

muncul adalah: mengapa manajer sulit melakukan perubahan?Jawabannya adalah karena fungsi manajer yang empat : Planning,Organizing, Leading and Controlling tidak berjalan. Hal inidisebabkan bahwa pada kenyataannya banyak manajer yang bukanleader, sehingga sulit membuat perubahan . Padahal, untukmelakukan perubahan itu, diperlukan seorang leader yang hebat.

Leader yang hebat adalah leader yang mampu melakukanpenetapan arah. Penetapan arah tidak sama dengan perencanaan danpenganggaran. Perencanaan adalah proses manajemen yang bukan

32

melakukan perubahan yang sifatnya deduktif dan ditunjukan untukmencapai hasil-hasil yang diinginkan. Penetapan arah lebihbersifat induktif. Karena fungsi kepemimpinan adalah menciptakanperubahan, maka menentukan arah perubahan tersebut merupakan halyang sangat fundamental bagi kepemimpinan.

Leader yang hebat adalah yang mampu memotivasi orang.Memotivasi orang tidak sama dengan mengendalikan dan memecahkanmasalah. Manajemen mengendalikan orang dengan mendorong merekakearah yang benar. Kepemimpinan memotivasinya dengan memenuhikebutuhan dasar manusia.

A.3.5. Perubahan EkonomiKenichi Ohmae melihat bahwa dunia ekonomi juga telah

mengalami perubahan dari ekonomibanyak Negara menjadi ekonomiglobal. Munculnya ekonomi global membawa efek terhadap banyakhal. Ekonomi global akan melahirkan perusahaan-perusahaan yangefisien sebagai pemenang dalam percaturan bisnis. Ekonomi globalakan memacu setiap pebisnis untuk memikirkan danmengiplementasikan jurus-jurus manajemen yang dianggap dapatmenciptakan efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu, ekonomiglobal telah membawa dunia pada suatu tatanan baru, yaituperdagangan tanpa batas (borderless trading).

Globalisasi bukanlah hal yang baru bagi dunia perdagangan.Kegiatan ini sebenarnya dimulai pada awal-awal tahun Masehi.Bisnis global dimulai pada zaman kekuasaan Romawi. Saat itu,kota Roma berfunsi sebagai pusat perdagangan antar Negara. Adapunbeberapa alas an mengapa Roma dijadikan sebagai pusatperdagangan adalah:mobilitas pedagang dan masyarakat yang aktif,lautan tengah yang terlindung dari bajak laut, jalan darat mulaiterbuka, dan mulai tumbuhnya bank atau lembaga keuangan.

33

BAB III PENUTUP

3.1. KesimpulanFaktor-faktor yang menjadi pemicu perkembangan manajemen

operasi, yaitu tuntutan pelanggan (customer); persaingan(competitiveness); perubahan (change). Dimana faktor tersebutharus di perhatikan oleh perusahaan agar bisnis yang dijalankantetap exis dan mampu berkembang seiring dengan perkembanganjaman.

Tuntutan konsumen

Untuk memenuhi tuntutan konsumen yang sangat kompleks makaperusahaan harus memperhatikan hak dan kewajiban sebagai produsenmaupun konsumen yang telah diatur dalam perundang-undangan yangberlaku. Selain itu perusahaan juga harus berinovasi terhadapproduknya sesuai dengan tuntutan konsumen. Hal tersebut bertujuanagar konsumen tidak beralih ke perusahaan lain.

Persaingan

Persaingan sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatankualitas suatu produk/merk dengan tujuan agar produk dapatdiminati dan diterima oleh konsumen. Selain dari pada itupersaingan juga sangat dibutuhkan agar suatu perusahaan dapatterus terpacu untuk terus maju dan berinovasi untuk melahirkanproduk-produk secara kreatif. Persaingan yang sehat dibutuhkanagar kelangsungan bisnis seseorang bersifat dinamis.

Perubahan

Semua hal mengalami perubahan, meliputi perubahan fisik,perubahan mental, perubahan lingkungan dan yang jelas perubahanitu pasti terjadi. Untuk menghadapi perubahan tersebut maka

34

perusahaan harus mengikuti atau bahkan harus selangkah lebih majudari perubahan tersebut agar dapat memenangi persaingan yang ada.

Perkembangan Manajemen Oprasional dapat disimpulkan memilikitujuan akhir untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan carameningkatkan mutu/kualitas produk agar produk/brand/jasa yangditawarkan perusahaan dapat diterima dan dapat dirasakanmanfaatnya oleh konsumen dari zaman ke zaman.

3.2. Saran

Perkembangan memang sangat diperlukan untuk meningkatkannilai perusahaan, namun perkembangan tersebut harusberdampak positif terhadap lingkungan sekitarnya.

Produsen/Perusahaan harus memperhatikan kualitas produknyasebelum dipasarkan kepada konsumen.

Konsumen jangan mudah percaya terhadap iming-iming iklan,ada baiknya membeli atau menggunakan suatu produk sesuaidengan kebutuhan.

35

Daftar Pustaka:

H. Jamalludin. 2015. Perkembangan Manajemen Oprasional 2 slides. Bekasi; Universitas

Islam45

Karyadi, Haris. 2012. Sejarah Perkembangan Manajemen Oprasional. Diperoleh dari:

36

http://bahankuliahmanajemen.blogspot.com/2012/08/sejarah-perkembangan-manajemen.html. diakses 13 Juni 2015, 11.44 WIB

Londong, Dodi. 2009. Perkembangan Manajemen Produksi dan Oprasional. Diperoleh dari:

http://dedylondong.blogspot.com/2009/01/manajemen-produksi-dan-operasi-history.html. diakses 02 Mei 2015

Seven. 24. 2012. Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen Sesuai Dengan Etika Bisnis.

Diperoleh dari: http://putama.blogspot.com/2012/11/hak-dan-kewajiban-konsumen-dan-produsen_29.html. diakses 02 Mei 2015

Wahyono. Budi. 2012. Pendidikan Ekonomi Perkembangan Manajemen Oprasional.

Diperoleh dari: http://www.pendidikanekonomi.com/2012/03/perkembangan-manajemen-operasi.html. diakses 30 Mei 2015, 20.01WIB

37