manajemen investasi
-
Upload
stiebinabangsa -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of manajemen investasi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin pesatnya perkembangan bisnis, maka peluang yang
dihadapi oleh para pelaku bisnis dalam mengembangkan sumber
daya masyarakat adalah sosialisasi mengenai mekanisme,
transaksi dan operasionalisasi pada dunia bisnis tersebut.
Sehingga bisnis yang telah ada dapat berkembang dengan
maksimal. Hal inilah yang menjadi tantangan pada bisnis.
Oleh karena itu partisipasi dari masyarakat sangat
diperlukan.
Secara umum investasi berarti penundaan konsumsi saat ini
untuk konsumsi di masa yang akan datang. Dengan pengertian
bahwa investasi adalah menempatkan modal atau dana pada
suatu asset yang diharapkan akan memberikan hasil atau akan
meningkatkan nilainya di masa yang akan datang. Dari sini,
investasi berarti diawali dengan mengorbankan potensi
konsumsi saat ini untuk mendapatkan peluang yang lebih baik
atau besar di masa yang akan datang.
Perbankan memfasilitasi penerbitan surat berharga oleh
perusahaan dan pemerintah, menjual efek kepada investor,
mengelola aset-aset keuangan untuk individu dengan kekayaan
bersih tinggi dan perusahaan, dan memberikan nasihat
keuangan di investasi dan sekuritas. Membahas manajemen
investasi, maka ruang lingkupnya akan terlalu luas, sehingga
penulis membatasi pembahasan pada tinjauan teoritis
manajemen investasi. Baik teori manajemen investasi, macam-
macam investasi, konsep dasar investasi, tipe investor
menurut profil resiko, jenis-jenis investasi, keunggulan dan
kekurangan setiap investasi, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN INVESTASI
A. Konsep Investasi
Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman
modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara
yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan
investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan
oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula
kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja,
peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau
bahkan penambahan devisa.
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek
investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan
sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil
untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada
umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal,
bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin,
bangunan dan lain-lain. Namun baik sisi pengeluaran investasi
ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus dikonversikan
dalam nilai uang. Suatu rencana investasi perlu dianalisis
secara seksama. Analisis rencana investasi pada dasarmya
merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik
besar atau kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau
suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis
tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis
tersebut dilaksanakan.
Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar
dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh
karena itu dilakukan perencanaa investasi yang lebih teliti
agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang
tidak menguntungkan.
Berdasarkan menyatakan bahwa alasan melakukan investasi adalah
sebagai berikut:
a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan
b. Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga
memungkinkan suatu saat penghasilan jauh lebih kecil dari
pengeluaran.
c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan.
Karakteristik Investasi:
1. Modal sebagai penentu keputusan
2. Waktu yang tepat untuk mengambil keputusan, Karena
investasi adalah hubungan keputusan pada pilihan keuangan
atas modal/dana dengan waktu.
Macam-macam Investasi
1. Real Investment
2. Real investment adalah investasi yang berhubungan dengan
bisnis di sektor riil. Dimana aspek ini lebih didominasi
oleh industri perbankan.
3. Financial Investment, Sementara Financial Investment
adalah investasi yang dilakukan pada aspek keuangan.
Seperti obligasi, saham, reksadana, dan pasar modal.
Konsep Dasar Investasi
1. Pengaruh Waktu dan Pilihan Hasil investasi merupakan
akibat dari pilihan investasi atau jenis atas modal yang
diinvestasikan dan jangka waktu investasinya.
2. Prinsip Compounding adalah menempatkan kembali hasil
investasi kedalam pokok untuk mendapatkan hasil ganda.
3. Risk – Return Trade Off Keuntungan dari cash flows dan
atau hasil penjualan harta atau aset investasi adalah
merupakan hasil investasi. Dimana risikonya terletak pada
deviasi antara hasil yang diharapkan dengan kenyataan
yang terjadi. Hal inilah yang kemudian menjadikan konsep
dasar investasi. Yaitu semakin tinggi keuntungan berarti
semakin tinggi risiko yang mungkin akan dihadapi. Yang
menjadikan investasi harus menentukan langkah
memaksimalkan keuntungan dengan menekan risiko serendah-
rendahnya.
4. Pilihan yang rasional dalam menentukan pilihan rasional
seorang investor harus mencari hasil terbaik dengan
risiko terendah.
5. Diversifikasi
Pemikiran ini didasarkan pada prinsip peluang bisnis,
yang menjelaskan bahwa setiap usaha mempunyai peluang
bisnis yang berbeda-beda.
6. Waktu Investasi
Penentuan waktu investasi adalah elemen yang paling
kritis terhadap keberhasilan investasi.
Praktik penentuan waktu ada beberapa teori:
1. Waktu memulai investasi
2. Masa investasi
3. Waktu mengalihkan investasi
Strategi mengatasi permasalahan waktu adalah dengan
melakukan investasi secara berkala dengan nilai tertentu.
Jenis-Jenis Investasi
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi
yang tersedia di pasaran antara lain:
1. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan
suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan
bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya
memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita
inginkan.
2. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan.
Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang
kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut
sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu
(tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas,
sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang
harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi
daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum
jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada
naik turunnya suku bunga di bank.
3. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan
tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian
perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut
mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan
mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden.
Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan
harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut
capital gain maupun lebih rendah daripada kita
membelinya yang selisih harganya disebut capital loss.
Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua
yaitu deviden dan capital gain.
4. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk
tanah atau rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari
properti ada dua yaitu :
a. Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga
mendapatkan uang sewa.
b. Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih
tinggi.
5. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan,
barang antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat
dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah
dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
6. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di
seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara
G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki
perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman,
Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan
mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-
7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing
tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu
harga emas biasanya juga berbanding searah dengan
inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin
tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan
harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
7. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan
alat investasi. Investasi dalam mata uang asing lebih
beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham,
karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut
sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar
tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di
Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang
rupiah sangat fluktuatif.
8. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang
yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik
untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu
proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama
dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku
bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding
suku bunga deposito. Selain itu seperti saham
kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain
baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah
daripada ketika membelinya.
Dari jenis-jenis investasi di atas, maka terdapat
pengelompokkan sebagai berikut:
a. Deposito berjangka
Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku
bunga relatif lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan
lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24
bulan.
b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari
upaya BI untuk meredam dan menstabilkan likuiditas yang
ada di pasar.
c. Saham
Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas
yang memberikan berbagai hak menurut ketentuan anggaran
dasar (shares, stock ).
d. Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun
dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna
pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk
keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
e. Sekuritas pasar uang
Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga
jangka pendek yang diperjualbelikan di pasar uang.
f. Sertifikat hutang obligasi
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain.
Sertifikat ini dapat diperjualbelikan pada tingkat
diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini
merupakan bentuk investasi jangka panjang.
g. Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property,
investasi ini biasanya untuk jangka waktu panjang karena
mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan
yang telah dibelinya.
h. Reksa dana
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor
dimana uang didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai
produk investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen
Investasi (Mutual Fund).
Tipe Investor Menurut profil Resiko
1. Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha
untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko
sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor
tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal
spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat
yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang
dilakukan terbebas dari resiko.
2. Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi
untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan
rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya,
untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup
di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan
menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak
saja dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi
investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun
investor conservative sering berinvestasi, investor ini
umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa
dan mempelajari portofolio investasinya.
3. Balanced
Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor
yang menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini
selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang
dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat
diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu
berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya
investasi yang proporsional antara resiko dan
penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih.
4. Moderately aggressive
Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang
tenang atau tidak ekstrim dalam menghadapi resiko.
Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya
resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan.
Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately
aggressive selalu tenang dalam mengambil keputusan
investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah
dipikirkan sebelumnya.
5. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut ‘pemain’, adalah
kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat
teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki.
Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa
adalah semakin baik. Investor tipe ini umumnya
berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena
mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu
singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun
setiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian
adalah bagian dari permainan.
Keunggulan dan Kekurangan Setiap Investasi
1. Produk Perbankan
a. Tabungan
Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat
memberikan banyak kemudahan, antara lain:
- Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja:
counter bank dan ATM
- Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran
(telepon, kartu kredit, dan lain-lain), penukaran
uang, dan lain-lain.
- Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006.
Kekurangan:
- Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah
tingkat inflasi.
- Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.
b. Rekening koran (cheque/giro)
Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan
perorangan, untuk melakukan transaksi keuangan.
Kemudahan, antara lain:
- Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter
bank pencairan cek.
- Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain
tanpa menggunakan uang tunai dan tanpa harus datang
ke bank.
- Dijamin oleh pemerintah.
Kekurangan:
- Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang
sangat rendah
- Bunga kena pajak 20%.
c. Deposito berjangka
Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka
waktu tertentu.
Kemudahan, antara lain:
- Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.
- Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja,
meskipun ada jangka waktu tertentu
- Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank
yang sama.
Kekurangan:
- Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo
- Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.
d. Produk Investasi, Reksa Dana/Unit Trust
Keunggulan:
- Diversifikasi
- Pilihan investasi yang beragam
- Transparansi
- Peraturan yang ketat
- Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
- Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)
B. Teori Manajemen Investasi
Manajemen Investasi adalah Manajemen profesional yang
mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham,
obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk
mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor.
Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan
asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga
merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan
biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan
adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti
reksadana.
Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah
termasuk melakukan analisa keuangan, pemilihan aset, pemilihan
saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan
terhadap investasi. Diluar industri keuangan, terminologi
“manajemen investasi merujuk pada investasi lainnya selain
daripada investasi dibidang keuangan seperti misalnya proyek,
merek, paten dan banyak lainnya selain daripada saham dan
obligasi.
Perusahaan Manajemen Investasi
Kegiatan usaha dari manajemen investasi ini terdiri dari
berbagai bidang termasuk mempekerjakan manajer investasi
profesional, penelitian, menjalankan fungsi pesanan dan
perdagangan (dealing).
1. penyelesaian transaksi, pemasaran, audit internal,
serta mempersiapkan laporan bagi nasabahnya.
2. Pengelolaan industri manajemen investasi melibatkan
amat banyak pihak yang menunjukkan betapa rumitnya
kebutuhan industri ini. Disamping karyawan pemasaran
yang membawa nasabah datang kepada industri ini, masih
ada pula staf kepatuhan ( untuk memastikan dipenuhinya
semua peraturan yang berlaku oleh perusahaan), auditor
internal ( untuk mengaudit sistem internal serta
melaksanakan fungsi pengawasan internal), bagian
keuangan (untuk membukukan transaksi keuangan), ahli
komputer serta karyawan pendukung lainnya ( untuk
mencatat setiap transaksi serta valuasi keuangan dari
ribuan nasabah perusahaan)
Perusahaan manajemen investasi seringkali bertindak
sebagai agen atau perantara dari para pemilik saham dan
perusahaan daripada memiliki secara langsung saham
perusahaan. Secara teoritis, para pemilik saham
memiliki kekuasaan yang amat besar untuk mengubah arah
kebijakan perusahaan yang dimilikinya melalui hak suara
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) serta
kemampuannya untuk mengontrol dan menekan manajemen
perusahaan. Namun dalam prakteknya para pemilik saham
tersebut tidak menggunakan hak suara yang dimiliki
secara kolektif tersebut ( sebab kepemilikannya masing-
masing hanya terdiri dari jumlah yang kecil), dan
institusi keuangan ( selaku agen) kadang-kadang
menggunakan hak suara tersebut. Telah menjadi suatu
kepercayaan umum bahwa manajemen investasi selaku agen
harus memiliki kemampuan untuk secara aktif memantau
kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
nasabahnya.
Fokus bisnis pada industri manajemen investasi adalah
manajer yang bertugas untuk menginvestasikan dan
mendivestasikan investasi nasabahnya.
Penasehat investasi dari suatu perusahaan manajemen
investasi yang tersertifikasi harus mengelola investasi
nasabahnya sesuai dengan kebutuhan serta profil risiko
masing-masing nasabah, dimana penasehat keuangan akan
merekomendasikan bentuk investasi yang tepat bagi
nasabahnya tersebut.
3. Alokasi aset
Berbagai golongan aset adalah obligasi, properti,
derivatif dan komoditi, dimana manajer investasi
dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi
pada berbagai asset ini. Berbagai golongan aset ini
memiliki dinamika pasar yang berbeda-beda dan saling
mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga penempatan
dana investasi pada berbagai aset tersebut dapat
membawa pengaruh signifikan pada performa investasi.
4. Investasi jangka panjang
Sangatlah penting untuk memperhatikan bukti kinerja
imbal hasil jangka panjang terhadap aset investasi yang
berbeda-beda dan melakukan investasi pada jangka waktu
tersebut guna mendapatkan hasil investasi terbaik.
Misalnya pada suatu jangka waktu yang panjang
( misalnya diatas 10 tahun ) pada beberapa negara ,
saham menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi
dibandingkan obligasi, dan obligasi menghasilkan imbal
hasil yang lebihy besar dibandingkan memegang tunai.
Menurut teori keuangan hal ini disebabkan oleh risiko
yang lebih besar pada saham ( lebih bergejolak )
daripada obligasi yang lebih berisiko dibanding tunai.
5. Diversifikasi
Manajer pengelola dana dengan memperhatikan latar
belakang alokasi aset, akan mempertimbangkan untuk
melakukan diversifikasi aset sesuai profil risiko
nasabahnya dan membuat daftar perencanaan penempatan
investasi yang sesuai. Daftar tersebut akan menunjukkan
persentase penempatan dana pada masing-masing saham
atau obligasi. Teori diversifikasi portofolio ini
diperkenalkan oleh Harry Max Markowitz dan efektivitas
dari diversifikasi ini membutuhkan manajemen korelasi
antara imbal hasil dan tingkat pengembalian modal, isu
internal terhadap portofolio bersangkutan, korelasi
silang antara tingkat pengembalian. Pada transaksi ini
bank dilarang untuk menginvestasikan dananya pada
transaksi penjualan cicilan tanpa penjamin atau
jaminan. Bank diharuskan melakukan investasi sendiri
tidak melalui pihak ketiga. Jadi, dalam investasi
terikat ini pada prinsipnya kedudukan bank sebagai agen
saja, dan atas kegiatannya tersebut bank menerima
imbalan berupa fee.
Pada pola investasi terikat dapat dilakukan dengan cara
channelling dan executing, yakni:
a. Channelling, apabila semua risiko ditanggung oleh
pemilik dana dan bank sebagai agen tidak
menanggung risiko apapun.
b. Executing, apabila bank sebagai agen juga
menanggung risiko dan hal ini banyak yang
menganggap bahwa investasi terikat executing ini
sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip mudharabah,
namun dalam akuntansi perbankan syariah diakomodir
karena dalam praktiknya pola ini dijalankan oleh
bank syariah.
c. Sistem Pendukung Keputusan untuk Manajemen
Investasi
C. INVESTASI DALAM PERBANKAN
Kebutuhan investasi dalam pertumbuhan ekonomi Pemerintah
menyatakan, untuk menumbuhkan perekonomian sebesar 7 persen ke
depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp.2.000 trilyun per
tahun. Investasi tersebut dipenuhi oleh investasi PMA,
investasi dunia usaha domestik, investasi perorangan (rumah
dsb nya) dan juga investasi oleh pemerintah. Sumber pembiayaan
investasi berasal dari Perbankan, Pasar Modal, Sumber Luar
Negeri, APBN dan APBD, serta sebagian besar lainnya dari dana
sendiri. Perkembangan pinjaman oleh Perbankan selama beberapa
tahun terakhir mencapai nilai nominal yang meningkat. Jika
tahun 2007 kenaikan nominal Rp.210 trilyun, tahun 2008
kenaikan sekitar Rp.300 trilyun, namun sampai dengan September
2009 pinjaman baru tumbuh Rp. 64 trilyun. Dalam beberapa tahun
terakhir, secara keseluruhan, total asset Perbankan tumbuh
sekitar 15-17 persen per tahun, pertumbuhan yang sama juga
dicapai oleh DPK (Dana Pihak ketiga).
Menabung atau investasi di sektor perbankan merupakan
pengetahuan yang dimiliki hampir oleh semua kalangan
masyarakat. Sektor perbankan sempat menjadi idola dan pilihan
masyarakat untuk menyimpan dana serta investasi untuk tujuan
masa depan. Tapi begitu krisis melanda Indonesia, sektor
perbankan terkena dampak yang sangat kronis. Selama masa
krisis banyak bank yang terkena likuidasi. Sampai saat ini
sektor ini belum kembalai pulih seperti sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berinvestasi di reksa dana, sang investor hanya perlu
mencermati faktor fundamentalnya, tidak perlu melihat sisi
teknikal. Ini berbeda dengan investor di saham. Karena sebuah
investasi itu tidak dibangun dalam waktu singkat, melainkan
dalam jangka panjang dan sedikit demi sedikit. Dapat
diasumsikan bahwa bentuk investasi dalam pembangunan perbankan
perlu diperhitungkan karena tingkat perkembangannya yang
relative cepat. Demi terpenuhinya peluang dan tantangan
tersebut, maka harus dirumuskan dan disosialisasikan mengenai
manajemen investasi, sehingga partisipasi masyarakat dalam
bisnis ini juga akan meningkat.
Iklim investasi di Indonesia secara keseluruhan sangat
menarik bagi akses investasi asing. Ketersediaan insentif
fiskal untuk menarik investor asing, tidak ada batasan nilai
investasi, kemungkinan investor asing untuk memiliki
seluruhnya investasi mereka dalam hampir semua sektor dan
proses persetujuan investasi yang telah disederhanakan
merupakan sebagian dari keuntungan bagi investasi asing untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Sebagai negara anggota
ASEAN, Indonesia terletak di persimpangan dua benua besar,
yaitu Asia dan Australia, dan Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik, menawarkan beberapa keunggulan komparatif kepada
investor dengan rentang dan perpaduan yang menarik
Ekonomi terbuka yang berorientasi pasar, dengan rezim
pertukaran mata uang asing yang bebas. Pemerintah Indonesia
menyadari bahwa investasi merupakan salah satu faktor paling
penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan, dengan
demikian, berupaya keras untuk memperbaiki prosedur investasi
di masa mendatang agar dapat merangsang iklim investasi yang
lebih menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://putracenter.com/science/penilaian-terhadap-tingkat-
kesehatan-bank
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/investasi-pengertian-
dasar-jenis-dan.html
http://www.nggersik.com/
http://fileinvestasi.com/index.php/sorot/62-profil/255-pt-
mandiri-manajemen-investasi-kian-sexy-dengan-produk-reksa-
dana-terproteksi.html
http://www.hsbc.co.id/1/2/hsbc-premier_in_ID/bantuan-di-
seluruh-dunia/perbankan-dan-investasi-di-indonesia
Van Horne, Pearson. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan
2(Hal.324), Salemba,
Kasmir, Manajemen Perbankan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.2000