Manajemen Kelas

49
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga tersusunnya makalah ini. Makalah ini berisi mengenai manajemen kelas yang sangat berkaitan dengan matakuliah Manajemen Pendidikan Kejuruan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah pemahaman mengenai manajemen kelas dalam lingkungan sekolah. Makalah ini juga memberikan penjelasan kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui kegiatan dan manfaat manajemen kelas. Penulis juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan satu tim yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca agar menambah ilmu pengetahuan mengenai manajemen kelas. Dan tidak lupa pula penulis mohon maaf atas kekurangan apabila ada tulisan yang kurang berkenan. Untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan dalam hal ini. Terima kasih. Penulis, 1

Transcript of Manajemen Kelas

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga

tersusunnya makalah ini.

Makalah ini berisi mengenai manajemen kelas yang

sangat berkaitan dengan matakuliah Manajemen Pendidikan

Kejuruan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah

pemahaman mengenai manajemen kelas dalam lingkungan

sekolah. Makalah ini juga memberikan penjelasan kepada

pembaca agar pembaca dapat mengetahui kegiatan dan

manfaat manajemen kelas.

Penulis juga tak lupa mengucapkan banyak terima

kasih kepada rekan-rekan satu tim yang telah bekerja sama

untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat

waktu.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para

pembaca agar menambah ilmu pengetahuan mengenai manajemen

kelas. Dan tidak lupa pula penulis mohon maaf atas

kekurangan apabila ada tulisan yang kurang berkenan.

Untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan dalam hal

ini. Terima kasih.

Penulis,

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

I. LATAR BELAKANG 3

II. TUJUAN 3

III. RUMUSAN MASALAH 3

BAB II PEMBAHASAN 4

A. PENDAHULUAN 4

B. KONSEP DASAR 5

1. MANAJEMEN PEMBELAJARAN 5

2. KONSEP MANAJEMEN KELAS 7

3. KEGIATAN MANAJEMEN KELAS 10

4. TUJUAN MANAJEMEN KELAS 14

5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN KELAS 16

C. ASPEK, FUNGSI DAN MASALAH DALAM MANAJEMEN KELAS 16

1. ASPEK DALAM MANAJEMEN KELAS 16

2. FUNGSI MANAJEMEN KELAS 17

3. MASALAH DALAM MANAJEMEN KELAS 19

D. RANGKUMAN 27

BAB III PENUTUP 30

2

I. KESIMPULAN 30

DAFTAR PUSTAKA 31

3

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Keberhasilan seorang siswa di sekolah tidak lepas

oleh peranan guru di sekolah. Salah satu factor

penentu keberhasilan seorang siswa adalah bagaimana

seorang guru mempraktikkan sebuah metode pembelajaran

yang menyenangkan sehingga siswanya dapat memahami

materi yang disampaikan oleh guru dan tanpa mengurangi

motivasi belajar siswanya.

Di dalam makalah ini dibahas tentang bagaimana

memanajemen kelas di sekolah sehingga siswa dapat

menerima pelajaran dengan baik serta meningkatkan

motivasi belajar siswa. Dengan adanya materi bahasan

di makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami serta

menerapkan hal-hal yang harus dilakukan untuk

memanajemen kelas dengan baik.

II. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut ;

1. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana

memanajemen kelas pada lingkungan sekolah.

4

2. Agar pembaca dapat mengetahui strategi

pembelajaran yang efektif dan efisien bagi

peserta didik.

III. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen

pembelajaran ?

2. Apa yang dimaksud dengan konsep manajemen kelas

dan bagaimana implementasinya?

3. Apa saja kegiatan manajemen kelas?

4. Apa tujuan dari manajemen kelas?

5. Factor apa saja yang mempengaruhi manajemen

kelas?

6. Bagaimana aspek, fungsi dan masalah dalam

manajemen kelas?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendahuluan

Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan

oleh strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Guru dituntut untuk memahami komponen-komponen dasar

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam

kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk paham

tentang filosofis dari mengajar dan belajar itu

sendiri. Mengajar tidak hanya sekedar mentransfer ilmu

5

pengetahuan, akan tetapi juga sejumlah perilaku yang

akan menjadi kepemilikan siswa.

Pengaturan metode, strategi, dan kelengkapan dalam

pengajaran adalah bagian dari kegiatan manajemen kelas

di Sekolah Dasae, lingkungan fisik yang menguntungkan

dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya

intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh

posited terhadap pencapaian tujuan pengajaran.

Manajemen kelas di Sekolah Dasar tidak hanya

pengaturan belajar, fasilitas fisik dan rutinitas,

tetapi , menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan

sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar

yang efektif. Oleh karena itu, sekolah dan kelas perlu

dikelola secara baik, dan menciptakan iklim belajar

yag menunjang. Siapapun yang menjalankan usaha tentu

telah melaksanakan serangkaian kegiatan merencanakan,

melaksanakan dan menilai keberhasilan dan kegagalan

usahanya. Disadari atau tidak mereka telah menempuh

proses menejemen. Akan tetapi, alangkah lebih baik

apabila dalam praktik usahanya mereka menerapkan

pemahaman yang mendalam tentang ilmu manajemen, tentu

usahanya akan lebih terarah dan lebih mudah tercapai

tujuan. Mengelola kelas adalah kegiatan mengatur

sejumlah sumber daya yang ada di kelas sehingga dapat

6

mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara

efektif dan efisien.

B. Konsep Dasar

1. Manajemen Pembelajaran

Demi mewujudkan manajemen kelas di sekolah,

lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi

syarat akan mendukung meningkatnya itensitas

pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif

terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Manajemen

kelas di sekolah tidak hanya pengaturan belajar,

fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan

kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar tercipta

kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh

karena itu, sekolah dan kelas perlu dikelola secara

baik, dan menciptakan iklim belajar yang menunjang.

Guru harus memahami beberapa factor yang dapat

memengaruhi belajar anak, supaya tercipta proses

belajar yang baik. Factor yang perlu diperhatikan

antara lain : kondisi fisik, sosio emosional dan

organisasional. Semua factor ini harus dipahami oleh

guru agar tujuan KBM dapat tercapai dengan sebaik-

baiknya, atau setiap kegiatan beljar mengajar, baik

yang sifatnya instruksional maupun tujuan pengiring

7

akan dapat dicapai secara optimal. Lingkungan fisik

yang memnuhi syarat, mendukung meningkatnya

intensitas proses KBM siswa. Di samping itu juga

mempunyai pengaruh terhadap pencapaian tujuan

pengajaran.

Setiap proses belajar mengajar kondisi ini

harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara

sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang

dirugikan, dan mengembangkan kepada kondisi yang

kondusif. Kondisi fisik di sekolah senantiasa

nyaman, antara lain ruangan harus diusahakan

memenuhi syarat. Ukuran ruangannya harus cukup;

member keleluasaan bergerak; cahaya dan sikulasi

udara yang baik dan pengaturan perabot harus tertata

rapih agar siswa bias bergerak bebas.

Di dalam pengaturan ruangan kelas terdapat

beberapa tempat duduk/meja kursi, diantaranya: pola

berderet, pola berjajar atau berbasis. Tapi pada

umunya tempat duduk siswa diatur menurut kesenagan

siswa itu sendiri, dalam pola susunan berkelompok

siswa dapat berkomunikasi dengan mudah satu sama

lain dan bias pindah dari kelompok yang satu dengan

kelompok lainnya. Ada juga pola formasi tapal kuda.

Pola ini guru berada di tengah-tengah para siswa.

8

Pola ini bias dipakai apabila pelajaran bnyak

memerlukan Tanya jawab antara guru dengan siswa, dan

lebih memudahkan saling berkomunikasi dan

berkonsultasi. Pola duduk melingkar. Pola ini

dilaksanakanapabila ada suatu kegiatan atau alat

yang mesti diperagakan akan mudah dilihat dan

dikomentari oleh siswa. Di samping susunan meja

kursi yang fleksibel menurut pola formasi tertentu,

siswa pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar

tidak selalu terpaku duduk di kursi akan tetapi

dapat juga duduk di tikar, atau karpet yang berabjad

dan bergambar. Penyediaan akat bermain atau sumber

belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan

dilaksanakan pada waktu itu. Selain susunan meja,

penyediaan alat, pengelompokkan tempat duduk,

dinding juuga daoat digunakan untuk menempelkan

hasil pekerjaan siswa. Hasil pekerjaan siswa di

tempel di dinding dengan menggunakan triplek atau

busa. Hasil yang ditempelkan hendaknya secara

bergantian sehingga tidak membosankan dan tidak

mengganggu perhatian anak. Hasil karya seni yang

dipampang di dinding, akan mempunyai kebanggaan

tersendiri bagi orang tua siswa tersebut.

Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.

Jendela harus cukup besar, sehingga memungkinkan

9

cahaya matahari masuk dan udara yang sehat juga

masuk ke kelas. Dengan ventilasi yang baik dan udara

yang sehat, semua siswa dan guru di dalam kelas

dapat menghirup udara yang segar. Cahaya sebaiknya

dating dari sebelah kiri, supaya cukup terang dan

tidak menyilaukan. Di dalam pengaturan penyimpanan

barang-barang hendaknya di simpan pada tempatnya

yangkhusus (loker) yang sudah diberi tanda, dan

barang tersebut mudah dijangkau kalau diperlukan

dalam kegiatan belajar. Barang yang dinilai

praktisnya tinggi dapat disimpan di ruang kelas,

seperti alat bermain yang sesuai dengan kurikulum,

kartu pribadi, buku penghubung, harus ditempatkan

pada tempat yang tidak jauh darimeja guru. Selain

itu, juga alat pengamanan harus selalu tersedia.

Sumber belajar di luar ruangan/kelas akan

menjadi alat interaksi siswa baik dalam proses

belajar mengajar mauoun pada saat jam istirahat,

yang harus menjadi perhatian guru adlah pada saat

jam istirahat. Pada saat ini sering sekolah tidak

memperhatikan pola-pola interaksi siswa dalam

mengisi waktu senggangya, bagaimana ketika mereka

beristirahat mereka memperoleh timukus positef

sehingga ketika melanjutkan pelajaran lagi motivasi

mereka tidak berkuang dan bahkan memperoleh motivasi

10

tambahan sehingga semangat mengikuti pelajaran dapat

dipertahankan.

2. Konsep Manajemen Kelas

Setiap ahli member pandangan yang berbeda

tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah

member arti universal yang dapat deterima semua

orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran ahli

tentang definisi manajemen kebanyakan menyatakan

bahwa manajemen merupakan suatu proses tertentu

menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai

suatu tujuan yang di dalam pelaksanaannnya dapat

mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula

menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam

mendayagunakan kemampuan orang lain.

Dengan demikian terdapat tiga focus untuk

mengartikan manajemen yaitu :

Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian

yang selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen

sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu

ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan

kemampuan manajerial yang dikasifikasikan

menjadi kemampuan/keterampilan teknikal,

manusiawi dan konseptual.

11

Manajemen sebagai proses yaitu dengan

menentukan langkah yang sistematis dan terpadu

sebagai aktivitas manajemen.

Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan

gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau

memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan

dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang

untuk melakukan suatu kegiatan baik secara

perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui

orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi

secara produktif, efektif dan efisien.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah

segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana

belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta

dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik

sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa

manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur

kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.

Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan

belajar, penyiapan sarana dan alat peraga,

pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi

proses belajar mengajar dan pengaturan waktu

12

sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan

tujuan kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan

Dirjen Dikdasmen, 1996).

Menurut Dirjen Dikdasmen yang menjadi tujuan

manajemen kelas adalah :

Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik

sebagai lingkungan belajar maupun sebagai

kelompok belajar, yang memungkinkan peserta

didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal

mungkin.

Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat

menghalangi terwujudnyainteraksi pembelajaran.

Menyediakan dan mengatur fasilitas serta

perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan

siswa belajar sesuai dengan lingkungan social,

emosional dan intelektual siswa dalam kelas.

Membina dan membimbing siswa sesuai dengan

latar belakang social, ekonomi, dan budaya

serta sifat-sifat individualnya.

Konsep dasar yang perlu dicermati dalam

manajemen kelas adalah penempatan individu,

kelompok, sekolah dan factor lingkungan yang

mempengaruhinya. Tugas guru seperti mengontrol,

13

mengatur atau mendisiplikan peserta didik adalah

tindakan yang kurang tepat lagi untuk saat ini.

Sekarang aktibitas guru yang terpenting adalah

memanajemen, mengorganisisr dan mengkoordinasikan

segala aktivitas peserta didik menuju tujuan

pembelajaran. Mengelola kelas merupakan keterampilan

dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasanan

kelas terhadap aspek-aspek manajemen kelas. Adapun

aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen

kelas adalah sidat kelas, pendorong, kekuatan kelas,

situasi kelas, tindakan selektif fan kreatif.

Manajemen kelas adlah rentetan kegiatan guru

untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi

kelas yang efektif, yaitu meliputi : tujuan

pengajaran, pengaturan waktu, pengaturan ruangan dan

peralatan, dan pengelompokkan siswa dalam belajar.

(Alam S : 1 B)

Pengelolaan kelas adalah berbagai jenis

kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan

tujuan mencipatakan dan mempertahankan kondisi yang

optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. (M.

Entang : 1)

Manajemen kelas adalah kegiatan pengelolaan

perilaku murid-murid, sehingga murid-murid dapat

14

belajar (E.C. Wragg : v) Dari Wilford A. Weber : 198

manajemen kelas adalah :

Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan

mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui

penggunaan disiplin (pendekatan otoriter)

Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan

mempertahankan ketertiban kelas melalui

intimidasi (pendekatan intimidasi)

Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan

kebebasan siswa (pendekatan permisif)

Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana

kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep yang

telah disajikan (pendekatan buku masak)

Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan

suasana kelas yang efektif melalui perencanaan

pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan

dengan baik (pendekatan instruksional)

Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan

tingkah laku peserta didik yang diinginkan

dengan mengurangi tingkah laku yang tidak

diinginkan (pendekatan perubahan perilaku)

Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan

hubungan interpersonal yang baik dan iklim

sosio-emosional kelas yang positif (pendekatan

penciptaan iklim sosio-emosional)

15

Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan

mempertahankan organisasi kelas yang efektif

(pendekatan system social)

3. Kegiatan Manajemen Kelas

Manajemen kelas adalah proses pemberdayaan

sumber daya baik material element maupun human

element di dalam kelas oleh guru sehingga memberikan

dukungan terhadapa kegiatan belajar siswa dan

mengajar guru. Sebagai sebuah proses maka dalam

pelaksanaannya manajemen kelas memiliki kegiatan-

kegiatan yang harus dilakukan guru. Dalam manajemen

kelas guru melakukan sebuah proses atau tahapan-

tahapan kegiatan yang dimulai dari merencanakan,

melaksanankan dan mengevaluasi, sehingga apa yang

dilakukannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan

saling terkait. Selain itu bahwa dalam manajemen

juga terkandung maksud bahwa kegiatan yang dilakukan

efektif mengenai sasaran yang hendak dicapai dan

efisien tidak menghambur-hamburkan waktu, uang dan

sumber daya lainnya. Titik akhir dari kegiatan

manajemen adalah tujuan dengan produktivitas kerja

yang tinggi.

16

Kegiatan manajemen kelas (pengelolaan kelas)

meliputi dua kegiatan yang secara garis besar

terdiri dari ;

Pengaturan orang (siswa)

Siswa adalah orang yang melakukan aktivitas dan

kegiatan di kelas yang ditempatkan sebagai objek dan

karena perkembangan ilmu pengetahuan dan kesadaran

manusia, maka siswa bergerak kemudian menduduki fungi

sebagai subjek. Artinya siswa bukan barang atau objek

yang hanya dikenai akan tetapi juga merupakan objek

yang memiliki potensi dan pilihan untuk bergerak.

Pergerakan yang terjadi dalam konteks pencapaian

tujuan tidak sembarang, artinya dalam hal membimbing

mengarahkan dan memandu setiap aktivitas yang harus

dilakukan siswa. Oleh karena itu pengaturan orang

atau siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan

siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual

dan perkembangan emosionalnya. Siswa diberikan

kesempatan untuk memperoleh posisi dalam belajar yang

sesuai dengan minat dan keinginannya.

Pengaturan fasilitas

Aktivitas dalam kelas baik guru maupun siswa dalam

kelas kelangsungannya akan banyak dipengaruhi oleh

kondisi dan situasi fisik lingkungan kelas. Oleh

17

karena itu lingkungan fisik kelas berupa sarana dan

prasarana kelas harus dapat memenuhi dan mendukung

interaksi yang terjadi, sehingga harmonisasi

kehidupan kelas dapat berlangsung dengan baik dari

permulaan masa kegiatan belajar mengajar sampai

akhir masa belajar mengajar. Kriteria minimal

meliputi aman, estetika, sehat, cukup, bermutu dan

nyaman, yang terpenting bahwa dnegan fasilitas yang

minim dapat diatur dengan baik sehingga daya gunanya

lebi tinggi. Pengaturan fasilitas adalah kegiatan

yang harus dilakukan siswa, sehingga seluruh siswa

dapat terfasilitasi untuk meningkatkan efektivitas

belajar siswa sehingga siswa merasa senang, nyaman,

aman, dan belajar dengan baik, untuk lebih jelasnya,

pengaturan siswa dan fasilitas kelas dapat dilihat

dalam bagan seperti di bawah ini :

18

Gambar 5.1

Kegiatan dalam pengelolaan kelas

Adapun secara lebih terperinci kegiatan-kegiatan

yang perlu dilaksanakan guru dalam manajemen kelas

sebagai aspek-aspek manajemen kelas yang tertuang

dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah :

o Mengecek kehadiran siswa. Siswa dilihat

keberadannya satu persatu terutama diarahkan

untuk melihat kesiapannya dalam mengikuti

proses belajar mengajar, kesiapan secara fisik

terutama mental karena dengan perhatiandari

awal akan memberikan dorongan kepada mereka

19

untuk dapat mengikuti kegiatan dalam kelas

dengan baik.

o Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa

dan menilai hasil pekerjaan tersebut. Pekerjaan

yang sudah diberikan hendaknya dengan cepat

dikumpulkan dan diberikan komentar singkat

sehingga rasa penghargaan yang tinggi dapat

memberikan motivasi atas kerja yang sudah

dilakukan.

o Pendistribusian bahan dan alat. Apabila ada

alat dan bahan belajar yang harus

didistribusikan maka secara adil dan

proposional setiap siswa memperoleh kesemparan

untuk melakukan praktik atau menggunakan alat

dan bahan dalam proses belajarnya.

o Mengumpulkan informasi dari siswa. Banyak

informasi yang berguna bagi guru dan bagi siswa

itu sendiri yang dapat diperoleh oleh siswa

baik yang berupa informasi tentang pribadi

siswa maupun berkaitan dengan pekerjaan-

pekerjaan siswa yang harus dan sudah

dikerjakan.

o Mencatat data. Data-data siswa baik secara

perorangan maupun kelopok yang menyangkut

individu maupun pekerjaan sangat penting untuk

20

dicatat karena akan mendukung guru dalam

memberikan evaluasi akhir terhadap pencapaian

hasil pekerjaan siswa.

o Pemeliharaan arsip. Arsip-arsip tentang

kegiatan dalam kelas-kelas disimpan dan ditata

dengan rapih dan dipelihara sebagai tanggung

jawab bersama sehingga dapat memberikan

informasi baik bagi guru maupun bagi siswa.

o Menyampaikan materi pelajaran. Tugas utama guru

adalah memberikan informasi tentang bahan

belajar yang harus dilakukan siswa dengan

teratur dan dapat menggunakan berbagai media

dan informasi yang ada dalam kelas.

o Memberikan tugas/PR. Penugasan adalah proses

memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk

melakukan kegiatan secara mandiri dan dapat

mengevaluasi kemampuan secara mandiri.

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan para

guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama

dengan siswa di kelas menurut Dirjen PUOD dan Dirjen

Dikdasmen (1996:13) adalah:

1) Ketika bertemu dengan siswa, guru harus:

Bersikap tenang dan percaya diri

21

Tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam atau

sikap tidak simpatik

Memberikan salam lalu memperkenalkan diri

Memberikan format isian tentang data pribadi

siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat

hidupnya secara singkat

2) Guru memberikan tugas kepada siswa dengan tertib dan

lancar

3) Mengatur tempat duduk siswa dengan tertib dan

teratur

4) Menentukan tata cara berbicara dan tanya jawab

5) Bertindak Disiplin baik terhadap siswa maupun

terhadap diri sendiri

4. Tujuan Manajemen Kelas

Keberhasilan sebuah kegiatan dapat dilihat dari

hasil yang dicapainya. Tujuan adalah titik akhir dari

sebuah kegiatan dan dari tujuan itu juga sebagai pangkal

tolak pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Keberhasilan

sebuah tujuan dapat dilihat dari efektifitas dalam

pencapaian tujuan itu serta tingkat efisiensi dari

penggunaan berbagai sumber daya yang dimiliki. Dalam

proses pengelolaan kelas keberhasilannya dapat dilihat

dari tujuan apa yang ingin dicapainya, oleh karena

ituguru harus menetapkan tujuan apa yang hendak dicapai

22

dengan kegiatan pengelolaan atau manajemen kelas yang

dilakukannya.

Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian

tujuan pembelajarn. Adapun kegiatan pengelolaan fisik dan

pengelolaan sosio-emosional merupakan begian bagian dalam

pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar siswa.

Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan

oleh A.C. Wragg dapat dideteksi atau dilihat dari:

Anak-anak meberikan respon yang setimpal terhadap

perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari orang

dewasa. Artinya bahwa perilaku yang diperlihatkan,

siswa seberapa tinggi, seberapa baik dan seberapa

besar terhadap pola perilaku yang diperlihatkan guru

kepadanya di dalam kelas.

Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi

dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan

kemampuannya. Perilaku yang diperlihatkan guru berupa

kinerja dan pola perilaku orang dewasa dan nilai dan

norma balikannya akan berupa peniruan dan pencontohan

oleh siswa baik atau buruknya aman tergantung kepada

bagaimana perilaku yang diperankan.

Adapun indicator keberhasilan dala pengelolaan kelas

adalah:

23

Terciptanya suasana/kondisi belajar mengajar yang

kondusif (tertib, lancar, berdisiplin dan gairah).

Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara

guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa (Alam

S:2003)

Sedangkan tujuan manajemen kelas menurut Dirjen PUOD

dan Dirjen Dikdasmen (1996) adalah sebagai berikut:

Mewujudkan situasi dan konsdisi kelas, baik sebagai

lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar,

yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan semaksimal mungkin

Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi

terwujudnya interaksi pembelajaran

Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot

belajar yang medukung dan memungkinkan siswa belajar

sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan

intelektual siswa dalam kelas.

Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar

belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat

individualnya.

5. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas

Berhasilnya manajemen kelas dalam memberikan

dukungan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang

akan dicapai, banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor.

24

Faktor-faktor tersebut melekat pada kondisi fisik kelas

dan pendukungnya, juga dipengaruhi oleh faktor non fisik

(sosio-emosional) yang melekat pada guru. Untuk

mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, ada beberapa

faktor yang mempengaruhi dan telah dikomunikasikan kepada

semua siswa secara terbuka sehingga jelas pula bagi

mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap

siswa kebiasaan yang baik. Disamping itu mereka akan

terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh

disiplin pada semua kegiatan yang bersifat rutin itu.

Kegiatan rutinitas tersebut antara lain:

Pergantian pelajaran

Guru berhalangan hadir

Masalah antar siswa

Upacara bendera

Kegiatan lain

C. Aspek, Fungsi, dan Masalah Dalam Manajemen Kelas

1. Aspek dalam Manajemen Kelas

Manajemen kelas harus dilakukan oleh guru guna

memberikan dukungan terhadap keberhasilan belajar anak.

Keberhasilan dalam pembelajaran akan ditentukan oleh

seberapa mampu guru dalam memfasilitasi anak dengan

kegiatan manajerial terhadap kelas, keberhasilan dalam

memanage kelas yang dilakukan guru harus melihat beberapa

25

aspek dalam kelas. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan

dalam manajemen kelas yang baik adalah meliputi sifat

kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan

efektif dan kreatif. (Maman Rachman:1999)

Sebagai sebuah kegiatan, manajemen kelas yang harus

dilakukan oleh guru terutama untuk tingkat SD, aspek-

aspek yang perlu diperhatikan dan dikembangkan adalah

sebagai berikut:

a. Mengecek kehadiran

b. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan

enilai hasil pekerjaan

c. Pendistribusian alat dan bahan

d. Mengumpulakn informasi dari siswa

e. Mencatat data

f. Pemeliharaan arsip

g. Menyampaikan materi pelajaran

h. Memberika tugas

2. Fungsi Manajemen Kelas

Fungsi manajemen kelas sebenarnya merupakan

penerapan fungsi-fungsi manajemen yang diaplikasikan di

dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan

pembelajaran yang hendak dicapainya. Dalam

pelaksanaannya fungsi-fungsi manajemen tersebut harus

disesuaikan dengan dasar filosofis dari

26

pendidikan(belajar, mengajar) di dalam kelas. Fungsi-

fungsi manajerial yang harus dilakukan oleh guru

meliputi:

Merencanakan

Merencanakan adalah membuat sesuatu target-target

yang akan dicapai atau diraih di masa depan. Dalam

organisasi merencanakan adalah suatu proses memikirkan

dan menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan

sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan

metode/teknik yang tepat.

Mengorganisasikan

Mengorganisasikan berarti: (1) menentukan sumber

daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan organisasi, (2) merancang dan mengembangkan

kelompok kerja yang berisi orang yang mampu membawa

organisasi pada tujuan, (3) menugaskan seseorang atau

kelompok orang dalam suatu tanggung jawab dan fungsi

tertentu, (4) mendelegasikan wewenang kepada individu

yang berhubungan dengan keleluwasaan melaksanakan

tugas. Dengan rincian tersebut, manajer membuat suatu

struktur formal yang dapat dengan mudah dipahami orang

dan menggambarkan suatu posisi dan fungsi seseorang di

dalam pekerjaannya.

27

Memimpin

Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya

apabila ingin dipercaya dan diikuti harus memiliki

sifat kepemimpinan yang senantiasa dapat menjadi

pengarah yang didengar ide dan pemikirannya oleh para

anggota organsasi. Hal ini tidak semata-mata mereka

cerdas membiat keputusan tetapi dibarengi dengan

memiliki kepribadian yang tepat dijadikan suri

tauladan.

Mengendalikan

Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa

aktifitas sebenarnya sesuai dengan aktifitas yang

direncanakan. Proses pengendalian dapat melibatkan

beberapa elemen yaitu; (1) menetapkan standar kerja,

(2) mengukur kinerja, (3) membandingkan untuk kerja

dengan standar yang telah ditetapkan, (4) mengambil

tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan.

28

3. Masalah Dalam Manajemen Kelas

Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru supaya untuk

memberikan pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan

setiap potensi siswa, sehingga semua siswa dapat belajar

dengan baik dan merasa terfasilitasi dari sisi

perkembangan fisik dan psikisnya. Akan tetapi dalam

penyelenggaraan pembelajaran di kelas tidak selalu

berlangsung dengan memuaskan sering muncul masalah.

Masalah dapat kita tinjau dari berbagai sisi, sehingga

guru dapat menjadi maklum bila perencanaan yang disusun

sedemikian rupa akan tetapi masih muncul masalah dalam

pelaksanaannya. Masalah dapat kita lihat dari sisi sifat

masalah, jenis masalah, dan sumber masalah.

a. Sifat masalah

Dilihat dari sifatnya, masalah memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

Parenial

Parenial artinya bahwa masalah melekat, masalah akan

selalu ada ketika proses interaksi. Ketika manusia

berinteraksi dalam sebuah kelompok terikat maka dengan

segala perbedaan yang dimiliki dan keinginannya akan

memungkinkan timbulnya gesekan dan konflik, hal ini

memungkinkan karena memang sedemikian sifatnya.

29

Nurturant effect

Nurturant effect atau dampak pengiring artinya bahwa

ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan

masalah itu tidak dicarikan penyelesaiannya, maka hal

tersebut akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari

permasalahan tersebut yang mungkin akan besar. Besar

kecilnya akan bergantung pada bobot dari permasalahan

itu sendiri.

Sustanstif

Permasalahan dapat dipilah dan dilihat dari

pokok/isu yang muncul, artinya bahwa permasalahan itu

memiliki kekhasan sesuai dengan substansi dari

problematic dalam interaksi yang terjadi. Dalam hal

apa permasalahan itu muncul, itulah yang akan

memberikan gambaran pada akhirnya untuk guru dalam

mencarikan solusinya. Pemahaman terhadap substansi

akan mempermudah guru dalam menyelesaikannya.

Kontekstual

Proses interaksi orang terjadi dala suatu setting

situasi tertentu dengan corak yang beragam.

Permasalahan muncul juga bisa diakibatkan oleh setting

situasi tertentu, situasi amanat mempengaruhi besar

30

kecilnya masalah juga keterkaitan dengan masalah

lainnya.

b. Jenis Masalah yang Muncul di Kelas

Berbagai masalah dapat muncul di dalam kelas,

masalah bisa berawal dari siswa, guru, kelas, dan

situasi sekolah. Dilihat dari jenisnya masalah didalam

kelas yang memungkinkan tergantunggnya proses belajar

mengajar dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu

masalah yang muncul secara individu, dan masalah yang

muncul karena kelompok. Dalam bahasan ini, kita

melihat dan menentukan kedua jenis ini dari sisi siswa

yang melakukan kegiatan belajar.

Masalah Individu

Masalah individu adalah segala permasalahan yang

melekat pada perorangan baik karena aktifitasnya

sebelum dikelas yaitu rumah, di jalan, dan

dilingkungan sekolah sehingga muncul dikelas atau

permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran

berlangsung karena interaksinya dengan siswa lain atau

guru.

Masalah individu muncul bila terjadi stimulus yang

tidak diharapkan dan sikap siswa lain atau dari sikap

guru bahkan bisa datang dari materi belajar. Stimulus

31

yang berlebihan dari guru terhadap siswapun akan

memicu permasalahan.

Masalah induvidu muncul bila terjadi stimulus yang

tidak di harapkan dari sikap siswa lain atau dari sikap

guru bahkan bisa datang dari materi belajar . stimulus

yang berlebihan dari guru terhadap sisiwanya pun akan

memicu permasalahan .

Masalah kelompok

Masalah kelompo adalah masalah yang muncul karena

kolektvitas siswa yang tida terorganisir sehinga

memunculkan kecemburuan atau ketidaksetujuan yang tidak

dikekemukan pada akhirnya akan menurunkan semangat

belajar induvidu.

Permaslah dalam kelompok terjadi karena kurang

awasnya guru dalam menentukan kelompok atau stimulus yang

di berikan guru tidak dapat memunculkan gairah dalam

belajar secara keseluruhan dalam kelas

c. Sumber masalah

masalah yang muncul di dalam kelas biasa berasal

dari berbagai setting situasi dimana siswa berinteraksi

atau pernah berintraksi dengansiswa ,guru, atau orang

lain.secara garis besar masalah yang mungkin dirasakan

akan mengganggu proses belajar sisiwa didalam kelas

32

biasa berasal dari rumah ,dari lingkungan masyarakat

dimana dia bergaul, dan biasa berasal dari lingkungan

sekolah itu sendiri dimana dia bergaul dengan berbagai

tingkatan siswa.

Dari lingkungan rumah

Kondisi emosional siswa di kelas sedikit banyak

akan di pengaruhi pergaulanya di rumah .kondisi rumah

tempat dia tinggal sosial dan ekonomi yang sedang di

jalaninya akan mempengaruhi pola belajar dia di sekolah.

Perhatian dan konsentrasi sisiwa akan terganggu oleh

peristiwa di rumah, dimana secara peristiwa tersebut akan

memberikan terhadap penguasaan emosi dan bobot emosional

sehingga kurang siap dalam mengikuti pelajran.

33

Dari lingkungan masyarakat

Pada saat tertentu ketika anak bergaul dalam

masyarakat baik dengan teman sebayanya ataupun dengan

yang lebih tua dan lebih muda. Hal ini harus diwaspadai

oleh guru karna peristiwa-peristiwa yang menyenangkan

atau pun tidak menyenangkan dapat menyebabkan anak tidak

dapat belajar dengan baik di dalam kelas . peristiwa-

peristwa tersebut akan mempengaruhi konsentrasi dan

kesiapan anak dalam belajar.

Dari lingkungan sekolah

Dalam linkungan sekolah anak bergaul dengan berbagai

tingkatan kelas , dengan kakak kelasnya atau dengan adik

kelasnya dengan orang yang lebih dewasa seperti guru,

penjaga sekolah, peugas tatausaha, dan kepala sekolah.

Pergaulan yang terjadi di lingkungan sekolah akan

memberikan warna terhadap pola perilaku dan sika

kemungkinan akan terbawa sampai ke dalam kelas. Perilaku

yang baik mungkin akan memberi warna yang baik dalm sikap

perilaku siswa akan tetapi bila dalam pergaulan tersebut

ada sikap dan perilaku yng di luar kapasitasnya sesuai

dnegan umur tingkatan kelas maka kemungkinan akan

memeberikan masalah ketika masuk dalam kelas dan

menikuti proses belajar mengajar.

d. pendekatan dalam melihat permasalahan di kelas

34

Culture

Cultur/ budaya , guru harus memahami disparitas

culture / budaya bawaan yang dimiliki oleh masing- masing

siswa. Dengan pemahamahan terhadap budaya bawaan dari

masing-masing siswa , maka guru akan memahami dan mencari

pendekatan yang cocok dengan gaya belajarnya masing-

masing.

Budaya organisasi kelas yang dikembangkan harus mampu

memfasilitasi keseluruhan budaya bawaan yang melekat pada

siswa . memahami budaya bawaan artinya guru akan mudah

dalam menghadapi berbagai yang melekat dan muncul pada

siswa.

35

Commitment

komitmen adalah sebuah bentuk integrasi secara total

dari seorang terhadap sesuatu atau pekerjaan tertentu

dengan melibatkan keseluruhan aspek diri . dalam komitmen

tercatat dua unsur pokok yaitu usaha dan waktu , artinya

komitmen iatu tidak terjadi karena kata-kata dan

perbuatan sementara . usaha artnya komitmen di

perlihatkan dengan sejumlah usaha yang inggi dari

seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dan

memepertahankan kualitas dari pekerjaan tersebut. waktu

artinya bahwa komitmenn dikur oleh waktu yang di

pergunakan oleh seseorang dalam memegang teguh amanah

dengan tujuan yang hendak di capai.

Communication

Benar atau salah , valid atau tidak valid sesuatu

akan di peroleh dengan melakukan komunikasi, dengan

komunikasi dapat di peroleh sejumlah informasi berkaitan

dengan permaslahan atau substansi dari suatu peristiwa.

Komunikasi memungkinkan guru dapat mengetahui dan

memahami masalah yang sebenarnya dihadapi oleh anak ,

apakah permaslahan di kelas itu terjadi karena stimulus

kelas atau permasalahan itu muncul karena sumber yang di

bawa dari rumah atau lingkungan dimana anak bergaul. Pada

akhirnya akan memepermudah guru dalam memyelesikan

36

permasalahan tersebut dan menyelesaikan sampai ke akar

masalahnya.

d. Usaha Pencegah Masalah Dalam Pengelola Kelas

pengelola kelas adalah merupakan kegiatan atau

tindakan guru dalam rangka penyedian kondisi yang optimal

agar dapat proses belajar mengajar berlangsung efektif .

tindakan tersebut dapat berupa tindakan yang bersifat

pencegahan dan atau tindakan yang bersifat korektif.

Tindakan yang bersifat pencegahan (preventif) yaitu

dengan jalan menyediakan konsidi baik fisik maupun

kondisi emosional sehingga terasa benar oleh siswa rasa

kenyamanan dan keamanan untuk belajar. Sedangkan tindakan

yang bersifat korektif merupakan tindakan terhadap

tingkah laku yang menyimpang dan merusak kondisi optimal

bagi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.

tindakn yang besifat korektif tebagi dua , yaitu tindakan

yang harus di ambil guru pada saat terjadi

ganguan(dimensi tidakan)dan penyembuhan (kuratif)terhadap

tingkah laku yang menyimpang yang terlanjur terjadi agar

penyimpangan tersebut tidak berlarut –larut.

1) Usaha yang Bersifat Pencegahan

Tindakan pencegahan adalah tindakan yang dilakukan

sebelum muncul tingkah laku yang menyimpang yang

mengganggu kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran .

37

keberhasilan dalam tindakan pencegahan .merupakan salah

satu indikator keberhasilan menejemen kelas .

konsekuensinya adalah guru dalam menetukan langkah-

langkah dalm rangka menejemen kelas harus merupakan

langkah yang efektif dan efisien untuk jangka pendek

maupaun jangka pananjang. Adapun langkah-langkah

pencegahannya.(Manan Rahman : 1998) sebagai berikut:

(a) Peningkatan Kesadaran Diri Sebagai Guru

Langkah peningkatan kesadaran diri sebagi guru

merupakan langkah yang strategis dan mendasar , karena

dengan dimilikinya kesadaran ini meningkatkan rasa

tanggung jawab dan rasa memeiliki yang merupakan modal

dasar bagi guru akan tampak pada sikap guru yang

demokratis , sikap ,sikap yang stabil, kepribadian yang

harmonis dan berwibawa. Penampakan sikap seperti itu akan

menumbuhkan respon dan tanggapan positif dari peserta

didik.

(b) Peningkatan Kesadaran Peserta Didik

Interaksi positif antara guru da peserta didik dalam

proses pembelajaran terjadi apabila dua kesadaran

(kesadaran guru dan peserta didik ) bertemu. Kurangnya

kesadaran peserta didik akan menumbuhkan sikap suka marah

, mudah tersinggung , yang pada gilirannya memungkinkan

peserta didik melakukan tindakan – tindakan yang kurang

38

terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal dalam

rangka pembelajaran . untuk meningkatkan kesadaran

peserta didik , maka kepada mereka perlu melaksanakan

hal- hal berikut: (1) memberitahukan akan hak dan

kewajiban sebagai peserta didik,(2) memeperhatikan

kebutuhan , keinginan dan dorongan para peserta didik ,

(3)menciptakan suasana saling pengertian , saling

menghormati rasa keterbukaan antara guru dan peserta

didik.

(c) Sikap Polos Dan a Dari Guru

Guru hendaknya bersikap polos dan tulus terhadap

pesert didik . sikap ini mengandung makna guru dalam

segala tindakannya tidak boleh bepura- pura bersikap dan

bertindak apa adanya. sikap dan tindak laku seperti itu

sangat membantu dalam mengelola kelas. Guru dengan sikap

dan kepribadiannya sangat memepengaruhi lingkungan

belajar. Karena tingkah laku ,cara menyikapi dan tindakan

guru merupakan stimulus yang akan di respon atau di

berikan reaksi oleh peserta didik. Kalau stimuli itu

positif maka respon atau reaksi juga positif . sebaliknya

kalau stimuli itu negatif , terbuka ,mau mendengarkan

harapan dan keluhan para siswa .akrab dengan guru akan

membawa kemungkin terjadinya interaksi dan komunikasi

wajar antara guru dan peserta didik.

39

(d) Mengenal Dan Mengenal Alternatif Pengeloloaan

Untuk mengenal dan menemukan alternatif

pengelolaan , langkah ini meneuntuk guru:

(1)Melakukan tindakan identifikasi berbagai penyimpangan

tngkah laku peserta didik yang sifatnya invidual maupaun

kelompok . penyimpangan perilaku peserta didik baik

individual . maupun kelompok tersebut termasuk perilaku

yang di sengaja dilakukan peserta didik yang hanya

sekedar untuk menarik perhatian guru atau temen-

temennya,(2) mengenal berbagai pendekatan dalam manajemen

kelas. Guru hendaknya berusaha meggunankan pendekatan

dalam manajemen yang dianggap tepat untuk mengatasi suatu

situasi atau mengantinya dengan pendekatan yang di

pilihnya,(3)memepelajari pengalaman guru- guru lainya

yang gagal atau berhasil sehingga dirinya memilii

altenatif yang bervariasi dalam menagani berbagai

manajemen kelas.

(e) Menciptakan Kotrak Sosial

Penciptaan kontrak sosial pada dasarnya berkaitan

dengan standar tingkah laku yang diharapkan seraya

memberi gambaran tentang fasilitas beserta

keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan peserta didik .

pemenuhan kebeutuhan tersebut sifatnya induvidual maupun

kelompok dan memenuhi tuntutan dan kebutuhan sekolah.

40

Standar ingkah laku ini di bentuk melalui kontrak sosial

antara sekolah/ guru dan peserta didik . norma atau nilai

yang diturunnya dari atas dan tidak dari bawah , jadi

sepihak , maka akan terjadi bahwa norma itu kurang di

hormati dan di taati.oleh sebab itu , dalam rangka

mengelola kelas norma berupa kontrak sosial (tata tertib)

dengan sangsinya yang mengatur kehidupan di dalam

kelas,perumusan harus di bicarakan atau disetujuioleh

guru dan peserta didik . kebisanya yang terjadi . dewasa

ini bahwa aturan- aturan sebagai stantar ingkah laku

berasal dari atas (sekolah /guru). Para peserta didik

dalam hal ini hanya menerima saja apa yang ada. Mereka

tidak memiliki pilihan lain untuk menolaknya. Konsekuensi

terhadap kondisi demikian memungkinkan timbulnya

persoalan- persoalan dalam pengelola kelas karena

peserta didik tidak merasa turut membuat serta memilki

peraturan sekolah yang sudah ada tersebut.

2) Usaha Yang Bersifat Penyembuhan (kuratif)

Kegiatan yang bersifat penyembhan mengikuti langkah

sebagai berikut:

(a) Mengidentifikasi masalah

Pada langkah ini , guru mengnal atau mengetahui

maslah – masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam

kelas . berdasarkan masalah tersebut guru

41

mengidentifikasi jenis penyimpangan sekaligus mengetahui

latar belakang yang memebuat peserta didik melakukan

penyimpangan tersebut.

42

(b) Menganalisis masalah

Pada langkah ini guru menganalisis penyimpangan

peserta didik dan menyimpulkan latar belakang dan sumber

– sumber dari penyimpangan itu. Selanjutnya menetukan

alternatif – alternatif penanggulangannya.

(c) menilai alternatif- alternatif pemecahan

pada dasarnya ini guru menilai dan memilih

alternatif pemecahan masalah yang di anggap tepat dalam

menegulangi masalah.

(d) Mendapatkan balikan

Pada langkah ini guru melaksanakan monitoring ,

dengan maksud menilai keampuhan pelaksanaan dari

alternatif pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran

yang sesuai dengan yang di rencanakan . kegiatan kilas

balik ini dapat di laksanakan dengan mengadakan pertemuan

dengan para peserta didik. Maksud pertemuan perlu di

jelaskan oleh guru sehingga peserta didik mengetahui

serta menyadari bahwa pertemua di usahakan dengan penuh

ketulusan , semata- mata untuk perbaikan . baik untuk

paserta didik maupun sekolah.

D. rangkuman

Dalam proses belajar mengajar di kelas , sebelum

melaksankan kegiatan pembelajaran ada hal yang harus di

43

lakukan oleh guru yaitu mengelola kelas . mengelola

kelas adalah kegiatan mengatur sejumlah sumber daya yang

ada di kelas sehingga dapat mnecapai tujuan pembelajaran

yang ingi di capai secara efektif dan efisien , kegiatan

pengaturan sumber daya yang di lakukan di dalam kelas

mencakup unsur manusia dan no- manusia , kedua unsur

tersebut memiliki kedudukan .yang sama penting guna

mendukung tercapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.

Manajemen kelas yang dilakukan guru bertujuan untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian

tujuan pembelajaran di dalam kelas sehingga produktivitas

kelas tinggi dan mendukung kinerja guru.

Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi

keberhasilan dalam maajemen kelas meliputi faktor fisik,

faktor sosio- emosional dan faktor organisional yang

terjadi dalam kelas . Faktor – faktor tersebut saling

terikat dan apabila salah satu di antara tidak di

perhatikan maka akan memberikan pengaruh faktor lainnya .

Permasalahan dapat muncul dalam kelas ,oleh karena

itu untuk dapat meminalisir dan menetralisir permasalahan

yang mungkin muncul dan sudah muncul maka guru dituntuk

untuk memenuhi setiap aspek dalam manajemen kelas serta

fungsi dari manajemen kelas itu sendiri serta peran-

peran yang harus di bawakan oleh guru di dalam kelas .

44

Strategi penanganan masalah sebagian bagian dari

maslah kegiatan manajemen kelas yang dapat dulakukan oleh

guru yaitu sebelum maslah muncul dengan menggunkan

pendekan prefisif berupa pencegahan terhadap kemungkinan

munculnya masalah dimana, siapa dan kapan . bila

permaslahn itu muncul maka strategi yang dapat di

terapkan dengan menggunakan pendekataan kuratif berupa

pengubatan dan perbaikan terhadap masalah- masalah yang

muncul sehingga tidak terjadi pengulangan dan tidak

memberikan dampak buruk terhadap hal lainya.

Selanjutnya untuk memperoleh hasil belajar yang

baik , maka komponen proses harus di dukung oleh

pemahaman guru tentang cara – cara belajar yang dilakukan

anak, ada yang lebih efektif dengan audio visual dan

penggabungan keduanya . dengan kemanpuna – kemapuan dan

persiapan yang matang oleh guru maka di harapkan bahwa

kelas yang menyenangkan dan memberikan rasa nyaman untuk

belajar siswa dapat di wujudkan . selain komponen

kemampuan guru tidak kalah pentingnya dalam keefektifan

belajar siswa di kelas . kompone tersebut berupa kempuan

guru dalam melakukan pembelajaran secara efektif ,

artinya guru mampu mengejar efektif dan efisien dengan

tidak meninggalkan unsur filosofis dalam pembelajaran

45

Penggunaan unsur teknologi alam pembelajaran

tentunya asumsi kita akan langsung tergiring pada

pengguna internet dalam proses pembelajaran. dewasa ini

memang penggunaan internet daam segala bidang kehidupan

selalu dan selalu menjadi sebuah alternatif terbaru yang

sedikit banyak memberi sebuah kemudahan tersendiri dalam

pelayan segala kebutuhan kita . begitupun . adanya dalam

proses pendididkan , penggunaan internet menjadi salah

satu inovasi baru dalam mempermudah dalam

menyelengarakan proses pendidikan ,semakin banyak model-

model pembelajaran yang secara tidak langsung bahkan

secara langsung mentitik beratkan pelaksanaan

pembelajaran dengan mengunakan internet.

46

BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Manajemen kelas yang dilakukan guru bertujuan

untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam

pencapaian tujuan pembelajaran di dalam kelas

sehingga produktivitas kelas tinggi dan mendukung

kinerja guru.

Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi

keberhasilan dalam maajemen kelas meliputi faktor

fisik, faktor sosio- emosional dan faktor

organisional yang terjadi dalam kelas . Faktor –

faktor tersebut saling terikat dan apabila salah

satu di antara tidak di perhatikan maka akan

memberikan pengaruh faktor lainnya .

Strategi penanganan masalah sebagian bagian

dari maslah kegiatan manajemen kelas yang dapat

dulakukan oleh guru yaitu sebelum maslah muncul

dengan menggunkan pendekan prefisif berupa

pencegahan terhadap kemungkinan munculnya masalah

dimana, siapa dan kapan . bila permaslahn itu muncul

maka strategi yang dapat di terapkan dengan

menggunakan pendekataan kuratif berupa pengubatan

47

dan perbaikan terhadap masalah- masalah yang muncul

sehingga tidak terjadi pengulangan dan tidak

memberikan dampak buruk terhadap hal lainya.

48

DAFTAR PUSTAKA

49