Manajemen Kelas
Transcript of Manajemen Kelas
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
tersusunnya makalah ini.
Makalah ini berisi mengenai manajemen kelas yang
sangat berkaitan dengan matakuliah Manajemen Pendidikan
Kejuruan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah
pemahaman mengenai manajemen kelas dalam lingkungan
sekolah. Makalah ini juga memberikan penjelasan kepada
pembaca agar pembaca dapat mengetahui kegiatan dan
manfaat manajemen kelas.
Penulis juga tak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada rekan-rekan satu tim yang telah bekerja sama
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para
pembaca agar menambah ilmu pengetahuan mengenai manajemen
kelas. Dan tidak lupa pula penulis mohon maaf atas
kekurangan apabila ada tulisan yang kurang berkenan.
Untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan dalam hal
ini. Terima kasih.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
I. LATAR BELAKANG 3
II. TUJUAN 3
III. RUMUSAN MASALAH 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. PENDAHULUAN 4
B. KONSEP DASAR 5
1. MANAJEMEN PEMBELAJARAN 5
2. KONSEP MANAJEMEN KELAS 7
3. KEGIATAN MANAJEMEN KELAS 10
4. TUJUAN MANAJEMEN KELAS 14
5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN KELAS 16
C. ASPEK, FUNGSI DAN MASALAH DALAM MANAJEMEN KELAS 16
1. ASPEK DALAM MANAJEMEN KELAS 16
2. FUNGSI MANAJEMEN KELAS 17
3. MASALAH DALAM MANAJEMEN KELAS 19
D. RANGKUMAN 27
BAB III PENUTUP 30
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Keberhasilan seorang siswa di sekolah tidak lepas
oleh peranan guru di sekolah. Salah satu factor
penentu keberhasilan seorang siswa adalah bagaimana
seorang guru mempraktikkan sebuah metode pembelajaran
yang menyenangkan sehingga siswanya dapat memahami
materi yang disampaikan oleh guru dan tanpa mengurangi
motivasi belajar siswanya.
Di dalam makalah ini dibahas tentang bagaimana
memanajemen kelas di sekolah sehingga siswa dapat
menerima pelajaran dengan baik serta meningkatkan
motivasi belajar siswa. Dengan adanya materi bahasan
di makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami serta
menerapkan hal-hal yang harus dilakukan untuk
memanajemen kelas dengan baik.
II. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut ;
1. Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana
memanajemen kelas pada lingkungan sekolah.
4
2. Agar pembaca dapat mengetahui strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien bagi
peserta didik.
III. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen
pembelajaran ?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep manajemen kelas
dan bagaimana implementasinya?
3. Apa saja kegiatan manajemen kelas?
4. Apa tujuan dari manajemen kelas?
5. Factor apa saja yang mempengaruhi manajemen
kelas?
6. Bagaimana aspek, fungsi dan masalah dalam
manajemen kelas?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan
oleh strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Guru dituntut untuk memahami komponen-komponen dasar
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam
kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk paham
tentang filosofis dari mengajar dan belajar itu
sendiri. Mengajar tidak hanya sekedar mentransfer ilmu
5
pengetahuan, akan tetapi juga sejumlah perilaku yang
akan menjadi kepemilikan siswa.
Pengaturan metode, strategi, dan kelengkapan dalam
pengajaran adalah bagian dari kegiatan manajemen kelas
di Sekolah Dasae, lingkungan fisik yang menguntungkan
dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya
intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh
posited terhadap pencapaian tujuan pengajaran.
Manajemen kelas di Sekolah Dasar tidak hanya
pengaturan belajar, fasilitas fisik dan rutinitas,
tetapi , menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan
sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar
yang efektif. Oleh karena itu, sekolah dan kelas perlu
dikelola secara baik, dan menciptakan iklim belajar
yag menunjang. Siapapun yang menjalankan usaha tentu
telah melaksanakan serangkaian kegiatan merencanakan,
melaksanakan dan menilai keberhasilan dan kegagalan
usahanya. Disadari atau tidak mereka telah menempuh
proses menejemen. Akan tetapi, alangkah lebih baik
apabila dalam praktik usahanya mereka menerapkan
pemahaman yang mendalam tentang ilmu manajemen, tentu
usahanya akan lebih terarah dan lebih mudah tercapai
tujuan. Mengelola kelas adalah kegiatan mengatur
sejumlah sumber daya yang ada di kelas sehingga dapat
6
mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara
efektif dan efisien.
B. Konsep Dasar
1. Manajemen Pembelajaran
Demi mewujudkan manajemen kelas di sekolah,
lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi
syarat akan mendukung meningkatnya itensitas
pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif
terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Manajemen
kelas di sekolah tidak hanya pengaturan belajar,
fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan
kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar tercipta
kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh
karena itu, sekolah dan kelas perlu dikelola secara
baik, dan menciptakan iklim belajar yang menunjang.
Guru harus memahami beberapa factor yang dapat
memengaruhi belajar anak, supaya tercipta proses
belajar yang baik. Factor yang perlu diperhatikan
antara lain : kondisi fisik, sosio emosional dan
organisasional. Semua factor ini harus dipahami oleh
guru agar tujuan KBM dapat tercapai dengan sebaik-
baiknya, atau setiap kegiatan beljar mengajar, baik
yang sifatnya instruksional maupun tujuan pengiring
7
akan dapat dicapai secara optimal. Lingkungan fisik
yang memnuhi syarat, mendukung meningkatnya
intensitas proses KBM siswa. Di samping itu juga
mempunyai pengaruh terhadap pencapaian tujuan
pengajaran.
Setiap proses belajar mengajar kondisi ini
harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara
sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang
dirugikan, dan mengembangkan kepada kondisi yang
kondusif. Kondisi fisik di sekolah senantiasa
nyaman, antara lain ruangan harus diusahakan
memenuhi syarat. Ukuran ruangannya harus cukup;
member keleluasaan bergerak; cahaya dan sikulasi
udara yang baik dan pengaturan perabot harus tertata
rapih agar siswa bias bergerak bebas.
Di dalam pengaturan ruangan kelas terdapat
beberapa tempat duduk/meja kursi, diantaranya: pola
berderet, pola berjajar atau berbasis. Tapi pada
umunya tempat duduk siswa diatur menurut kesenagan
siswa itu sendiri, dalam pola susunan berkelompok
siswa dapat berkomunikasi dengan mudah satu sama
lain dan bias pindah dari kelompok yang satu dengan
kelompok lainnya. Ada juga pola formasi tapal kuda.
Pola ini guru berada di tengah-tengah para siswa.
8
Pola ini bias dipakai apabila pelajaran bnyak
memerlukan Tanya jawab antara guru dengan siswa, dan
lebih memudahkan saling berkomunikasi dan
berkonsultasi. Pola duduk melingkar. Pola ini
dilaksanakanapabila ada suatu kegiatan atau alat
yang mesti diperagakan akan mudah dilihat dan
dikomentari oleh siswa. Di samping susunan meja
kursi yang fleksibel menurut pola formasi tertentu,
siswa pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar
tidak selalu terpaku duduk di kursi akan tetapi
dapat juga duduk di tikar, atau karpet yang berabjad
dan bergambar. Penyediaan akat bermain atau sumber
belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada waktu itu. Selain susunan meja,
penyediaan alat, pengelompokkan tempat duduk,
dinding juuga daoat digunakan untuk menempelkan
hasil pekerjaan siswa. Hasil pekerjaan siswa di
tempel di dinding dengan menggunakan triplek atau
busa. Hasil yang ditempelkan hendaknya secara
bergantian sehingga tidak membosankan dan tidak
mengganggu perhatian anak. Hasil karya seni yang
dipampang di dinding, akan mempunyai kebanggaan
tersendiri bagi orang tua siswa tersebut.
Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa.
Jendela harus cukup besar, sehingga memungkinkan
9
cahaya matahari masuk dan udara yang sehat juga
masuk ke kelas. Dengan ventilasi yang baik dan udara
yang sehat, semua siswa dan guru di dalam kelas
dapat menghirup udara yang segar. Cahaya sebaiknya
dating dari sebelah kiri, supaya cukup terang dan
tidak menyilaukan. Di dalam pengaturan penyimpanan
barang-barang hendaknya di simpan pada tempatnya
yangkhusus (loker) yang sudah diberi tanda, dan
barang tersebut mudah dijangkau kalau diperlukan
dalam kegiatan belajar. Barang yang dinilai
praktisnya tinggi dapat disimpan di ruang kelas,
seperti alat bermain yang sesuai dengan kurikulum,
kartu pribadi, buku penghubung, harus ditempatkan
pada tempat yang tidak jauh darimeja guru. Selain
itu, juga alat pengamanan harus selalu tersedia.
Sumber belajar di luar ruangan/kelas akan
menjadi alat interaksi siswa baik dalam proses
belajar mengajar mauoun pada saat jam istirahat,
yang harus menjadi perhatian guru adlah pada saat
jam istirahat. Pada saat ini sering sekolah tidak
memperhatikan pola-pola interaksi siswa dalam
mengisi waktu senggangya, bagaimana ketika mereka
beristirahat mereka memperoleh timukus positef
sehingga ketika melanjutkan pelajaran lagi motivasi
mereka tidak berkuang dan bahkan memperoleh motivasi
10
tambahan sehingga semangat mengikuti pelajaran dapat
dipertahankan.
2. Konsep Manajemen Kelas
Setiap ahli member pandangan yang berbeda
tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah
member arti universal yang dapat deterima semua
orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran ahli
tentang definisi manajemen kebanyakan menyatakan
bahwa manajemen merupakan suatu proses tertentu
menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai
suatu tujuan yang di dalam pelaksanaannnya dapat
mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula
menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam
mendayagunakan kemampuan orang lain.
Dengan demikian terdapat tiga focus untuk
mengartikan manajemen yaitu :
Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian
yang selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen
sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu
ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan
kemampuan manajerial yang dikasifikasikan
menjadi kemampuan/keterampilan teknikal,
manusiawi dan konseptual.
11
Manajemen sebagai proses yaitu dengan
menentukan langkah yang sistematis dan terpadu
sebagai aktivitas manajemen.
Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan
gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau
memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan
dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan baik secara
perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui
orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi
secara produktif, efektif dan efisien.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah
segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana
belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta
dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik
sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa
manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur
kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.
Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan
belajar, penyiapan sarana dan alat peraga,
pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi
proses belajar mengajar dan pengaturan waktu
12
sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan
tujuan kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan
Dirjen Dikdasmen, 1996).
Menurut Dirjen Dikdasmen yang menjadi tujuan
manajemen kelas adalah :
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik
sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar, yang memungkinkan peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal
mungkin.
Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat
menghalangi terwujudnyainteraksi pembelajaran.
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta
perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan lingkungan social,
emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
Membina dan membimbing siswa sesuai dengan
latar belakang social, ekonomi, dan budaya
serta sifat-sifat individualnya.
Konsep dasar yang perlu dicermati dalam
manajemen kelas adalah penempatan individu,
kelompok, sekolah dan factor lingkungan yang
mempengaruhinya. Tugas guru seperti mengontrol,
13
mengatur atau mendisiplikan peserta didik adalah
tindakan yang kurang tepat lagi untuk saat ini.
Sekarang aktibitas guru yang terpenting adalah
memanajemen, mengorganisisr dan mengkoordinasikan
segala aktivitas peserta didik menuju tujuan
pembelajaran. Mengelola kelas merupakan keterampilan
dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasanan
kelas terhadap aspek-aspek manajemen kelas. Adapun
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen
kelas adalah sidat kelas, pendorong, kekuatan kelas,
situasi kelas, tindakan selektif fan kreatif.
Manajemen kelas adlah rentetan kegiatan guru
untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi
kelas yang efektif, yaitu meliputi : tujuan
pengajaran, pengaturan waktu, pengaturan ruangan dan
peralatan, dan pengelompokkan siswa dalam belajar.
(Alam S : 1 B)
Pengelolaan kelas adalah berbagai jenis
kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan
tujuan mencipatakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. (M.
Entang : 1)
Manajemen kelas adalah kegiatan pengelolaan
perilaku murid-murid, sehingga murid-murid dapat
14
belajar (E.C. Wragg : v) Dari Wilford A. Weber : 198
manajemen kelas adalah :
Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan
mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui
penggunaan disiplin (pendekatan otoriter)
Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan
mempertahankan ketertiban kelas melalui
intimidasi (pendekatan intimidasi)
Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan
kebebasan siswa (pendekatan permisif)
Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana
kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep yang
telah disajikan (pendekatan buku masak)
Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan
suasana kelas yang efektif melalui perencanaan
pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan
dengan baik (pendekatan instruksional)
Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan
tingkah laku peserta didik yang diinginkan
dengan mengurangi tingkah laku yang tidak
diinginkan (pendekatan perubahan perilaku)
Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan
hubungan interpersonal yang baik dan iklim
sosio-emosional kelas yang positif (pendekatan
penciptaan iklim sosio-emosional)
15
Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan
mempertahankan organisasi kelas yang efektif
(pendekatan system social)
3. Kegiatan Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah proses pemberdayaan
sumber daya baik material element maupun human
element di dalam kelas oleh guru sehingga memberikan
dukungan terhadapa kegiatan belajar siswa dan
mengajar guru. Sebagai sebuah proses maka dalam
pelaksanaannya manajemen kelas memiliki kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan guru. Dalam manajemen
kelas guru melakukan sebuah proses atau tahapan-
tahapan kegiatan yang dimulai dari merencanakan,
melaksanankan dan mengevaluasi, sehingga apa yang
dilakukannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan
saling terkait. Selain itu bahwa dalam manajemen
juga terkandung maksud bahwa kegiatan yang dilakukan
efektif mengenai sasaran yang hendak dicapai dan
efisien tidak menghambur-hamburkan waktu, uang dan
sumber daya lainnya. Titik akhir dari kegiatan
manajemen adalah tujuan dengan produktivitas kerja
yang tinggi.
16
Kegiatan manajemen kelas (pengelolaan kelas)
meliputi dua kegiatan yang secara garis besar
terdiri dari ;
Pengaturan orang (siswa)
Siswa adalah orang yang melakukan aktivitas dan
kegiatan di kelas yang ditempatkan sebagai objek dan
karena perkembangan ilmu pengetahuan dan kesadaran
manusia, maka siswa bergerak kemudian menduduki fungi
sebagai subjek. Artinya siswa bukan barang atau objek
yang hanya dikenai akan tetapi juga merupakan objek
yang memiliki potensi dan pilihan untuk bergerak.
Pergerakan yang terjadi dalam konteks pencapaian
tujuan tidak sembarang, artinya dalam hal membimbing
mengarahkan dan memandu setiap aktivitas yang harus
dilakukan siswa. Oleh karena itu pengaturan orang
atau siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan
siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual
dan perkembangan emosionalnya. Siswa diberikan
kesempatan untuk memperoleh posisi dalam belajar yang
sesuai dengan minat dan keinginannya.
Pengaturan fasilitas
Aktivitas dalam kelas baik guru maupun siswa dalam
kelas kelangsungannya akan banyak dipengaruhi oleh
kondisi dan situasi fisik lingkungan kelas. Oleh
17
karena itu lingkungan fisik kelas berupa sarana dan
prasarana kelas harus dapat memenuhi dan mendukung
interaksi yang terjadi, sehingga harmonisasi
kehidupan kelas dapat berlangsung dengan baik dari
permulaan masa kegiatan belajar mengajar sampai
akhir masa belajar mengajar. Kriteria minimal
meliputi aman, estetika, sehat, cukup, bermutu dan
nyaman, yang terpenting bahwa dnegan fasilitas yang
minim dapat diatur dengan baik sehingga daya gunanya
lebi tinggi. Pengaturan fasilitas adalah kegiatan
yang harus dilakukan siswa, sehingga seluruh siswa
dapat terfasilitasi untuk meningkatkan efektivitas
belajar siswa sehingga siswa merasa senang, nyaman,
aman, dan belajar dengan baik, untuk lebih jelasnya,
pengaturan siswa dan fasilitas kelas dapat dilihat
dalam bagan seperti di bawah ini :
18
Gambar 5.1
Kegiatan dalam pengelolaan kelas
Adapun secara lebih terperinci kegiatan-kegiatan
yang perlu dilaksanakan guru dalam manajemen kelas
sebagai aspek-aspek manajemen kelas yang tertuang
dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah :
o Mengecek kehadiran siswa. Siswa dilihat
keberadannya satu persatu terutama diarahkan
untuk melihat kesiapannya dalam mengikuti
proses belajar mengajar, kesiapan secara fisik
terutama mental karena dengan perhatiandari
awal akan memberikan dorongan kepada mereka
19
untuk dapat mengikuti kegiatan dalam kelas
dengan baik.
o Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa
dan menilai hasil pekerjaan tersebut. Pekerjaan
yang sudah diberikan hendaknya dengan cepat
dikumpulkan dan diberikan komentar singkat
sehingga rasa penghargaan yang tinggi dapat
memberikan motivasi atas kerja yang sudah
dilakukan.
o Pendistribusian bahan dan alat. Apabila ada
alat dan bahan belajar yang harus
didistribusikan maka secara adil dan
proposional setiap siswa memperoleh kesemparan
untuk melakukan praktik atau menggunakan alat
dan bahan dalam proses belajarnya.
o Mengumpulkan informasi dari siswa. Banyak
informasi yang berguna bagi guru dan bagi siswa
itu sendiri yang dapat diperoleh oleh siswa
baik yang berupa informasi tentang pribadi
siswa maupun berkaitan dengan pekerjaan-
pekerjaan siswa yang harus dan sudah
dikerjakan.
o Mencatat data. Data-data siswa baik secara
perorangan maupun kelopok yang menyangkut
individu maupun pekerjaan sangat penting untuk
20
dicatat karena akan mendukung guru dalam
memberikan evaluasi akhir terhadap pencapaian
hasil pekerjaan siswa.
o Pemeliharaan arsip. Arsip-arsip tentang
kegiatan dalam kelas-kelas disimpan dan ditata
dengan rapih dan dipelihara sebagai tanggung
jawab bersama sehingga dapat memberikan
informasi baik bagi guru maupun bagi siswa.
o Menyampaikan materi pelajaran. Tugas utama guru
adalah memberikan informasi tentang bahan
belajar yang harus dilakukan siswa dengan
teratur dan dapat menggunakan berbagai media
dan informasi yang ada dalam kelas.
o Memberikan tugas/PR. Penugasan adalah proses
memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk
melakukan kegiatan secara mandiri dan dapat
mengevaluasi kemampuan secara mandiri.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan para
guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama
dengan siswa di kelas menurut Dirjen PUOD dan Dirjen
Dikdasmen (1996:13) adalah:
1) Ketika bertemu dengan siswa, guru harus:
Bersikap tenang dan percaya diri
21
Tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam atau
sikap tidak simpatik
Memberikan salam lalu memperkenalkan diri
Memberikan format isian tentang data pribadi
siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat
hidupnya secara singkat
2) Guru memberikan tugas kepada siswa dengan tertib dan
lancar
3) Mengatur tempat duduk siswa dengan tertib dan
teratur
4) Menentukan tata cara berbicara dan tanya jawab
5) Bertindak Disiplin baik terhadap siswa maupun
terhadap diri sendiri
4. Tujuan Manajemen Kelas
Keberhasilan sebuah kegiatan dapat dilihat dari
hasil yang dicapainya. Tujuan adalah titik akhir dari
sebuah kegiatan dan dari tujuan itu juga sebagai pangkal
tolak pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Keberhasilan
sebuah tujuan dapat dilihat dari efektifitas dalam
pencapaian tujuan itu serta tingkat efisiensi dari
penggunaan berbagai sumber daya yang dimiliki. Dalam
proses pengelolaan kelas keberhasilannya dapat dilihat
dari tujuan apa yang ingin dicapainya, oleh karena
ituguru harus menetapkan tujuan apa yang hendak dicapai
22
dengan kegiatan pengelolaan atau manajemen kelas yang
dilakukannya.
Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian
tujuan pembelajarn. Adapun kegiatan pengelolaan fisik dan
pengelolaan sosio-emosional merupakan begian bagian dalam
pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar siswa.
Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan
oleh A.C. Wragg dapat dideteksi atau dilihat dari:
Anak-anak meberikan respon yang setimpal terhadap
perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari orang
dewasa. Artinya bahwa perilaku yang diperlihatkan,
siswa seberapa tinggi, seberapa baik dan seberapa
besar terhadap pola perilaku yang diperlihatkan guru
kepadanya di dalam kelas.
Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi
dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan
kemampuannya. Perilaku yang diperlihatkan guru berupa
kinerja dan pola perilaku orang dewasa dan nilai dan
norma balikannya akan berupa peniruan dan pencontohan
oleh siswa baik atau buruknya aman tergantung kepada
bagaimana perilaku yang diperankan.
Adapun indicator keberhasilan dala pengelolaan kelas
adalah:
23
Terciptanya suasana/kondisi belajar mengajar yang
kondusif (tertib, lancar, berdisiplin dan gairah).
Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara
guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa (Alam
S:2003)
Sedangkan tujuan manajemen kelas menurut Dirjen PUOD
dan Dirjen Dikdasmen (1996) adalah sebagai berikut:
Mewujudkan situasi dan konsdisi kelas, baik sebagai
lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar,
yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin
Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi pembelajaran
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot
belajar yang medukung dan memungkinkan siswa belajar
sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam kelas.
Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar
belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat
individualnya.
5. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas
Berhasilnya manajemen kelas dalam memberikan
dukungan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor.
24
Faktor-faktor tersebut melekat pada kondisi fisik kelas
dan pendukungnya, juga dipengaruhi oleh faktor non fisik
(sosio-emosional) yang melekat pada guru. Untuk
mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, ada beberapa
faktor yang mempengaruhi dan telah dikomunikasikan kepada
semua siswa secara terbuka sehingga jelas pula bagi
mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap
siswa kebiasaan yang baik. Disamping itu mereka akan
terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh
disiplin pada semua kegiatan yang bersifat rutin itu.
Kegiatan rutinitas tersebut antara lain:
Pergantian pelajaran
Guru berhalangan hadir
Masalah antar siswa
Upacara bendera
Kegiatan lain
C. Aspek, Fungsi, dan Masalah Dalam Manajemen Kelas
1. Aspek dalam Manajemen Kelas
Manajemen kelas harus dilakukan oleh guru guna
memberikan dukungan terhadap keberhasilan belajar anak.
Keberhasilan dalam pembelajaran akan ditentukan oleh
seberapa mampu guru dalam memfasilitasi anak dengan
kegiatan manajerial terhadap kelas, keberhasilan dalam
memanage kelas yang dilakukan guru harus melihat beberapa
25
aspek dalam kelas. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam manajemen kelas yang baik adalah meliputi sifat
kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan
efektif dan kreatif. (Maman Rachman:1999)
Sebagai sebuah kegiatan, manajemen kelas yang harus
dilakukan oleh guru terutama untuk tingkat SD, aspek-
aspek yang perlu diperhatikan dan dikembangkan adalah
sebagai berikut:
a. Mengecek kehadiran
b. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan
enilai hasil pekerjaan
c. Pendistribusian alat dan bahan
d. Mengumpulakn informasi dari siswa
e. Mencatat data
f. Pemeliharaan arsip
g. Menyampaikan materi pelajaran
h. Memberika tugas
2. Fungsi Manajemen Kelas
Fungsi manajemen kelas sebenarnya merupakan
penerapan fungsi-fungsi manajemen yang diaplikasikan di
dalam kelas oleh guru untuk mendukung tujuan
pembelajaran yang hendak dicapainya. Dalam
pelaksanaannya fungsi-fungsi manajemen tersebut harus
disesuaikan dengan dasar filosofis dari
26
pendidikan(belajar, mengajar) di dalam kelas. Fungsi-
fungsi manajerial yang harus dilakukan oleh guru
meliputi:
Merencanakan
Merencanakan adalah membuat sesuatu target-target
yang akan dicapai atau diraih di masa depan. Dalam
organisasi merencanakan adalah suatu proses memikirkan
dan menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan
sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan
metode/teknik yang tepat.
Mengorganisasikan
Mengorganisasikan berarti: (1) menentukan sumber
daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi, (2) merancang dan mengembangkan
kelompok kerja yang berisi orang yang mampu membawa
organisasi pada tujuan, (3) menugaskan seseorang atau
kelompok orang dalam suatu tanggung jawab dan fungsi
tertentu, (4) mendelegasikan wewenang kepada individu
yang berhubungan dengan keleluwasaan melaksanakan
tugas. Dengan rincian tersebut, manajer membuat suatu
struktur formal yang dapat dengan mudah dipahami orang
dan menggambarkan suatu posisi dan fungsi seseorang di
dalam pekerjaannya.
27
Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya
apabila ingin dipercaya dan diikuti harus memiliki
sifat kepemimpinan yang senantiasa dapat menjadi
pengarah yang didengar ide dan pemikirannya oleh para
anggota organsasi. Hal ini tidak semata-mata mereka
cerdas membiat keputusan tetapi dibarengi dengan
memiliki kepribadian yang tepat dijadikan suri
tauladan.
Mengendalikan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa
aktifitas sebenarnya sesuai dengan aktifitas yang
direncanakan. Proses pengendalian dapat melibatkan
beberapa elemen yaitu; (1) menetapkan standar kerja,
(2) mengukur kinerja, (3) membandingkan untuk kerja
dengan standar yang telah ditetapkan, (4) mengambil
tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan.
28
3. Masalah Dalam Manajemen Kelas
Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru supaya untuk
memberikan pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan
setiap potensi siswa, sehingga semua siswa dapat belajar
dengan baik dan merasa terfasilitasi dari sisi
perkembangan fisik dan psikisnya. Akan tetapi dalam
penyelenggaraan pembelajaran di kelas tidak selalu
berlangsung dengan memuaskan sering muncul masalah.
Masalah dapat kita tinjau dari berbagai sisi, sehingga
guru dapat menjadi maklum bila perencanaan yang disusun
sedemikian rupa akan tetapi masih muncul masalah dalam
pelaksanaannya. Masalah dapat kita lihat dari sisi sifat
masalah, jenis masalah, dan sumber masalah.
a. Sifat masalah
Dilihat dari sifatnya, masalah memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
Parenial
Parenial artinya bahwa masalah melekat, masalah akan
selalu ada ketika proses interaksi. Ketika manusia
berinteraksi dalam sebuah kelompok terikat maka dengan
segala perbedaan yang dimiliki dan keinginannya akan
memungkinkan timbulnya gesekan dan konflik, hal ini
memungkinkan karena memang sedemikian sifatnya.
29
Nurturant effect
Nurturant effect atau dampak pengiring artinya bahwa
ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan
masalah itu tidak dicarikan penyelesaiannya, maka hal
tersebut akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari
permasalahan tersebut yang mungkin akan besar. Besar
kecilnya akan bergantung pada bobot dari permasalahan
itu sendiri.
Sustanstif
Permasalahan dapat dipilah dan dilihat dari
pokok/isu yang muncul, artinya bahwa permasalahan itu
memiliki kekhasan sesuai dengan substansi dari
problematic dalam interaksi yang terjadi. Dalam hal
apa permasalahan itu muncul, itulah yang akan
memberikan gambaran pada akhirnya untuk guru dalam
mencarikan solusinya. Pemahaman terhadap substansi
akan mempermudah guru dalam menyelesaikannya.
Kontekstual
Proses interaksi orang terjadi dala suatu setting
situasi tertentu dengan corak yang beragam.
Permasalahan muncul juga bisa diakibatkan oleh setting
situasi tertentu, situasi amanat mempengaruhi besar
30
kecilnya masalah juga keterkaitan dengan masalah
lainnya.
b. Jenis Masalah yang Muncul di Kelas
Berbagai masalah dapat muncul di dalam kelas,
masalah bisa berawal dari siswa, guru, kelas, dan
situasi sekolah. Dilihat dari jenisnya masalah didalam
kelas yang memungkinkan tergantunggnya proses belajar
mengajar dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu
masalah yang muncul secara individu, dan masalah yang
muncul karena kelompok. Dalam bahasan ini, kita
melihat dan menentukan kedua jenis ini dari sisi siswa
yang melakukan kegiatan belajar.
Masalah Individu
Masalah individu adalah segala permasalahan yang
melekat pada perorangan baik karena aktifitasnya
sebelum dikelas yaitu rumah, di jalan, dan
dilingkungan sekolah sehingga muncul dikelas atau
permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran
berlangsung karena interaksinya dengan siswa lain atau
guru.
Masalah individu muncul bila terjadi stimulus yang
tidak diharapkan dan sikap siswa lain atau dari sikap
guru bahkan bisa datang dari materi belajar. Stimulus
31
yang berlebihan dari guru terhadap siswapun akan
memicu permasalahan.
Masalah induvidu muncul bila terjadi stimulus yang
tidak di harapkan dari sikap siswa lain atau dari sikap
guru bahkan bisa datang dari materi belajar . stimulus
yang berlebihan dari guru terhadap sisiwanya pun akan
memicu permasalahan .
Masalah kelompok
Masalah kelompo adalah masalah yang muncul karena
kolektvitas siswa yang tida terorganisir sehinga
memunculkan kecemburuan atau ketidaksetujuan yang tidak
dikekemukan pada akhirnya akan menurunkan semangat
belajar induvidu.
Permaslah dalam kelompok terjadi karena kurang
awasnya guru dalam menentukan kelompok atau stimulus yang
di berikan guru tidak dapat memunculkan gairah dalam
belajar secara keseluruhan dalam kelas
c. Sumber masalah
masalah yang muncul di dalam kelas biasa berasal
dari berbagai setting situasi dimana siswa berinteraksi
atau pernah berintraksi dengansiswa ,guru, atau orang
lain.secara garis besar masalah yang mungkin dirasakan
akan mengganggu proses belajar sisiwa didalam kelas
32
biasa berasal dari rumah ,dari lingkungan masyarakat
dimana dia bergaul, dan biasa berasal dari lingkungan
sekolah itu sendiri dimana dia bergaul dengan berbagai
tingkatan siswa.
Dari lingkungan rumah
Kondisi emosional siswa di kelas sedikit banyak
akan di pengaruhi pergaulanya di rumah .kondisi rumah
tempat dia tinggal sosial dan ekonomi yang sedang di
jalaninya akan mempengaruhi pola belajar dia di sekolah.
Perhatian dan konsentrasi sisiwa akan terganggu oleh
peristiwa di rumah, dimana secara peristiwa tersebut akan
memberikan terhadap penguasaan emosi dan bobot emosional
sehingga kurang siap dalam mengikuti pelajran.
33
Dari lingkungan masyarakat
Pada saat tertentu ketika anak bergaul dalam
masyarakat baik dengan teman sebayanya ataupun dengan
yang lebih tua dan lebih muda. Hal ini harus diwaspadai
oleh guru karna peristiwa-peristiwa yang menyenangkan
atau pun tidak menyenangkan dapat menyebabkan anak tidak
dapat belajar dengan baik di dalam kelas . peristiwa-
peristwa tersebut akan mempengaruhi konsentrasi dan
kesiapan anak dalam belajar.
Dari lingkungan sekolah
Dalam linkungan sekolah anak bergaul dengan berbagai
tingkatan kelas , dengan kakak kelasnya atau dengan adik
kelasnya dengan orang yang lebih dewasa seperti guru,
penjaga sekolah, peugas tatausaha, dan kepala sekolah.
Pergaulan yang terjadi di lingkungan sekolah akan
memberikan warna terhadap pola perilaku dan sika
kemungkinan akan terbawa sampai ke dalam kelas. Perilaku
yang baik mungkin akan memberi warna yang baik dalm sikap
perilaku siswa akan tetapi bila dalam pergaulan tersebut
ada sikap dan perilaku yng di luar kapasitasnya sesuai
dnegan umur tingkatan kelas maka kemungkinan akan
memeberikan masalah ketika masuk dalam kelas dan
menikuti proses belajar mengajar.
d. pendekatan dalam melihat permasalahan di kelas
34
Culture
Cultur/ budaya , guru harus memahami disparitas
culture / budaya bawaan yang dimiliki oleh masing- masing
siswa. Dengan pemahamahan terhadap budaya bawaan dari
masing-masing siswa , maka guru akan memahami dan mencari
pendekatan yang cocok dengan gaya belajarnya masing-
masing.
Budaya organisasi kelas yang dikembangkan harus mampu
memfasilitasi keseluruhan budaya bawaan yang melekat pada
siswa . memahami budaya bawaan artinya guru akan mudah
dalam menghadapi berbagai yang melekat dan muncul pada
siswa.
35
Commitment
komitmen adalah sebuah bentuk integrasi secara total
dari seorang terhadap sesuatu atau pekerjaan tertentu
dengan melibatkan keseluruhan aspek diri . dalam komitmen
tercatat dua unsur pokok yaitu usaha dan waktu , artinya
komitmen iatu tidak terjadi karena kata-kata dan
perbuatan sementara . usaha artnya komitmen di
perlihatkan dengan sejumlah usaha yang inggi dari
seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dan
memepertahankan kualitas dari pekerjaan tersebut. waktu
artinya bahwa komitmenn dikur oleh waktu yang di
pergunakan oleh seseorang dalam memegang teguh amanah
dengan tujuan yang hendak di capai.
Communication
Benar atau salah , valid atau tidak valid sesuatu
akan di peroleh dengan melakukan komunikasi, dengan
komunikasi dapat di peroleh sejumlah informasi berkaitan
dengan permaslahan atau substansi dari suatu peristiwa.
Komunikasi memungkinkan guru dapat mengetahui dan
memahami masalah yang sebenarnya dihadapi oleh anak ,
apakah permaslahan di kelas itu terjadi karena stimulus
kelas atau permasalahan itu muncul karena sumber yang di
bawa dari rumah atau lingkungan dimana anak bergaul. Pada
akhirnya akan memepermudah guru dalam memyelesikan
36
permasalahan tersebut dan menyelesaikan sampai ke akar
masalahnya.
d. Usaha Pencegah Masalah Dalam Pengelola Kelas
pengelola kelas adalah merupakan kegiatan atau
tindakan guru dalam rangka penyedian kondisi yang optimal
agar dapat proses belajar mengajar berlangsung efektif .
tindakan tersebut dapat berupa tindakan yang bersifat
pencegahan dan atau tindakan yang bersifat korektif.
Tindakan yang bersifat pencegahan (preventif) yaitu
dengan jalan menyediakan konsidi baik fisik maupun
kondisi emosional sehingga terasa benar oleh siswa rasa
kenyamanan dan keamanan untuk belajar. Sedangkan tindakan
yang bersifat korektif merupakan tindakan terhadap
tingkah laku yang menyimpang dan merusak kondisi optimal
bagi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.
tindakn yang besifat korektif tebagi dua , yaitu tindakan
yang harus di ambil guru pada saat terjadi
ganguan(dimensi tidakan)dan penyembuhan (kuratif)terhadap
tingkah laku yang menyimpang yang terlanjur terjadi agar
penyimpangan tersebut tidak berlarut –larut.
1) Usaha yang Bersifat Pencegahan
Tindakan pencegahan adalah tindakan yang dilakukan
sebelum muncul tingkah laku yang menyimpang yang
mengganggu kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran .
37
keberhasilan dalam tindakan pencegahan .merupakan salah
satu indikator keberhasilan menejemen kelas .
konsekuensinya adalah guru dalam menetukan langkah-
langkah dalm rangka menejemen kelas harus merupakan
langkah yang efektif dan efisien untuk jangka pendek
maupaun jangka pananjang. Adapun langkah-langkah
pencegahannya.(Manan Rahman : 1998) sebagai berikut:
(a) Peningkatan Kesadaran Diri Sebagai Guru
Langkah peningkatan kesadaran diri sebagi guru
merupakan langkah yang strategis dan mendasar , karena
dengan dimilikinya kesadaran ini meningkatkan rasa
tanggung jawab dan rasa memeiliki yang merupakan modal
dasar bagi guru akan tampak pada sikap guru yang
demokratis , sikap ,sikap yang stabil, kepribadian yang
harmonis dan berwibawa. Penampakan sikap seperti itu akan
menumbuhkan respon dan tanggapan positif dari peserta
didik.
(b) Peningkatan Kesadaran Peserta Didik
Interaksi positif antara guru da peserta didik dalam
proses pembelajaran terjadi apabila dua kesadaran
(kesadaran guru dan peserta didik ) bertemu. Kurangnya
kesadaran peserta didik akan menumbuhkan sikap suka marah
, mudah tersinggung , yang pada gilirannya memungkinkan
peserta didik melakukan tindakan – tindakan yang kurang
38
terpuji yang dapat mengganggu kondisi optimal dalam
rangka pembelajaran . untuk meningkatkan kesadaran
peserta didik , maka kepada mereka perlu melaksanakan
hal- hal berikut: (1) memberitahukan akan hak dan
kewajiban sebagai peserta didik,(2) memeperhatikan
kebutuhan , keinginan dan dorongan para peserta didik ,
(3)menciptakan suasana saling pengertian , saling
menghormati rasa keterbukaan antara guru dan peserta
didik.
(c) Sikap Polos Dan a Dari Guru
Guru hendaknya bersikap polos dan tulus terhadap
pesert didik . sikap ini mengandung makna guru dalam
segala tindakannya tidak boleh bepura- pura bersikap dan
bertindak apa adanya. sikap dan tindak laku seperti itu
sangat membantu dalam mengelola kelas. Guru dengan sikap
dan kepribadiannya sangat memepengaruhi lingkungan
belajar. Karena tingkah laku ,cara menyikapi dan tindakan
guru merupakan stimulus yang akan di respon atau di
berikan reaksi oleh peserta didik. Kalau stimuli itu
positif maka respon atau reaksi juga positif . sebaliknya
kalau stimuli itu negatif , terbuka ,mau mendengarkan
harapan dan keluhan para siswa .akrab dengan guru akan
membawa kemungkin terjadinya interaksi dan komunikasi
wajar antara guru dan peserta didik.
39
(d) Mengenal Dan Mengenal Alternatif Pengeloloaan
Untuk mengenal dan menemukan alternatif
pengelolaan , langkah ini meneuntuk guru:
(1)Melakukan tindakan identifikasi berbagai penyimpangan
tngkah laku peserta didik yang sifatnya invidual maupaun
kelompok . penyimpangan perilaku peserta didik baik
individual . maupun kelompok tersebut termasuk perilaku
yang di sengaja dilakukan peserta didik yang hanya
sekedar untuk menarik perhatian guru atau temen-
temennya,(2) mengenal berbagai pendekatan dalam manajemen
kelas. Guru hendaknya berusaha meggunankan pendekatan
dalam manajemen yang dianggap tepat untuk mengatasi suatu
situasi atau mengantinya dengan pendekatan yang di
pilihnya,(3)memepelajari pengalaman guru- guru lainya
yang gagal atau berhasil sehingga dirinya memilii
altenatif yang bervariasi dalam menagani berbagai
manajemen kelas.
(e) Menciptakan Kotrak Sosial
Penciptaan kontrak sosial pada dasarnya berkaitan
dengan standar tingkah laku yang diharapkan seraya
memberi gambaran tentang fasilitas beserta
keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan peserta didik .
pemenuhan kebeutuhan tersebut sifatnya induvidual maupun
kelompok dan memenuhi tuntutan dan kebutuhan sekolah.
40
Standar ingkah laku ini di bentuk melalui kontrak sosial
antara sekolah/ guru dan peserta didik . norma atau nilai
yang diturunnya dari atas dan tidak dari bawah , jadi
sepihak , maka akan terjadi bahwa norma itu kurang di
hormati dan di taati.oleh sebab itu , dalam rangka
mengelola kelas norma berupa kontrak sosial (tata tertib)
dengan sangsinya yang mengatur kehidupan di dalam
kelas,perumusan harus di bicarakan atau disetujuioleh
guru dan peserta didik . kebisanya yang terjadi . dewasa
ini bahwa aturan- aturan sebagai stantar ingkah laku
berasal dari atas (sekolah /guru). Para peserta didik
dalam hal ini hanya menerima saja apa yang ada. Mereka
tidak memiliki pilihan lain untuk menolaknya. Konsekuensi
terhadap kondisi demikian memungkinkan timbulnya
persoalan- persoalan dalam pengelola kelas karena
peserta didik tidak merasa turut membuat serta memilki
peraturan sekolah yang sudah ada tersebut.
2) Usaha Yang Bersifat Penyembuhan (kuratif)
Kegiatan yang bersifat penyembhan mengikuti langkah
sebagai berikut:
(a) Mengidentifikasi masalah
Pada langkah ini , guru mengnal atau mengetahui
maslah – masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam
kelas . berdasarkan masalah tersebut guru
41
mengidentifikasi jenis penyimpangan sekaligus mengetahui
latar belakang yang memebuat peserta didik melakukan
penyimpangan tersebut.
42
(b) Menganalisis masalah
Pada langkah ini guru menganalisis penyimpangan
peserta didik dan menyimpulkan latar belakang dan sumber
– sumber dari penyimpangan itu. Selanjutnya menetukan
alternatif – alternatif penanggulangannya.
(c) menilai alternatif- alternatif pemecahan
pada dasarnya ini guru menilai dan memilih
alternatif pemecahan masalah yang di anggap tepat dalam
menegulangi masalah.
(d) Mendapatkan balikan
Pada langkah ini guru melaksanakan monitoring ,
dengan maksud menilai keampuhan pelaksanaan dari
alternatif pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran
yang sesuai dengan yang di rencanakan . kegiatan kilas
balik ini dapat di laksanakan dengan mengadakan pertemuan
dengan para peserta didik. Maksud pertemuan perlu di
jelaskan oleh guru sehingga peserta didik mengetahui
serta menyadari bahwa pertemua di usahakan dengan penuh
ketulusan , semata- mata untuk perbaikan . baik untuk
paserta didik maupun sekolah.
D. rangkuman
Dalam proses belajar mengajar di kelas , sebelum
melaksankan kegiatan pembelajaran ada hal yang harus di
43
lakukan oleh guru yaitu mengelola kelas . mengelola
kelas adalah kegiatan mengatur sejumlah sumber daya yang
ada di kelas sehingga dapat mnecapai tujuan pembelajaran
yang ingi di capai secara efektif dan efisien , kegiatan
pengaturan sumber daya yang di lakukan di dalam kelas
mencakup unsur manusia dan no- manusia , kedua unsur
tersebut memiliki kedudukan .yang sama penting guna
mendukung tercapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.
Manajemen kelas yang dilakukan guru bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian
tujuan pembelajaran di dalam kelas sehingga produktivitas
kelas tinggi dan mendukung kinerja guru.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan dalam maajemen kelas meliputi faktor fisik,
faktor sosio- emosional dan faktor organisional yang
terjadi dalam kelas . Faktor – faktor tersebut saling
terikat dan apabila salah satu di antara tidak di
perhatikan maka akan memberikan pengaruh faktor lainnya .
Permasalahan dapat muncul dalam kelas ,oleh karena
itu untuk dapat meminalisir dan menetralisir permasalahan
yang mungkin muncul dan sudah muncul maka guru dituntuk
untuk memenuhi setiap aspek dalam manajemen kelas serta
fungsi dari manajemen kelas itu sendiri serta peran-
peran yang harus di bawakan oleh guru di dalam kelas .
44
Strategi penanganan masalah sebagian bagian dari
maslah kegiatan manajemen kelas yang dapat dulakukan oleh
guru yaitu sebelum maslah muncul dengan menggunkan
pendekan prefisif berupa pencegahan terhadap kemungkinan
munculnya masalah dimana, siapa dan kapan . bila
permaslahn itu muncul maka strategi yang dapat di
terapkan dengan menggunakan pendekataan kuratif berupa
pengubatan dan perbaikan terhadap masalah- masalah yang
muncul sehingga tidak terjadi pengulangan dan tidak
memberikan dampak buruk terhadap hal lainya.
Selanjutnya untuk memperoleh hasil belajar yang
baik , maka komponen proses harus di dukung oleh
pemahaman guru tentang cara – cara belajar yang dilakukan
anak, ada yang lebih efektif dengan audio visual dan
penggabungan keduanya . dengan kemanpuna – kemapuan dan
persiapan yang matang oleh guru maka di harapkan bahwa
kelas yang menyenangkan dan memberikan rasa nyaman untuk
belajar siswa dapat di wujudkan . selain komponen
kemampuan guru tidak kalah pentingnya dalam keefektifan
belajar siswa di kelas . kompone tersebut berupa kempuan
guru dalam melakukan pembelajaran secara efektif ,
artinya guru mampu mengejar efektif dan efisien dengan
tidak meninggalkan unsur filosofis dalam pembelajaran
45
Penggunaan unsur teknologi alam pembelajaran
tentunya asumsi kita akan langsung tergiring pada
pengguna internet dalam proses pembelajaran. dewasa ini
memang penggunaan internet daam segala bidang kehidupan
selalu dan selalu menjadi sebuah alternatif terbaru yang
sedikit banyak memberi sebuah kemudahan tersendiri dalam
pelayan segala kebutuhan kita . begitupun . adanya dalam
proses pendididkan , penggunaan internet menjadi salah
satu inovasi baru dalam mempermudah dalam
menyelengarakan proses pendidikan ,semakin banyak model-
model pembelajaran yang secara tidak langsung bahkan
secara langsung mentitik beratkan pelaksanaan
pembelajaran dengan mengunakan internet.
46
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Manajemen kelas yang dilakukan guru bertujuan
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
pencapaian tujuan pembelajaran di dalam kelas
sehingga produktivitas kelas tinggi dan mendukung
kinerja guru.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan dalam maajemen kelas meliputi faktor
fisik, faktor sosio- emosional dan faktor
organisional yang terjadi dalam kelas . Faktor –
faktor tersebut saling terikat dan apabila salah
satu di antara tidak di perhatikan maka akan
memberikan pengaruh faktor lainnya .
Strategi penanganan masalah sebagian bagian
dari maslah kegiatan manajemen kelas yang dapat
dulakukan oleh guru yaitu sebelum maslah muncul
dengan menggunkan pendekan prefisif berupa
pencegahan terhadap kemungkinan munculnya masalah
dimana, siapa dan kapan . bila permaslahn itu muncul
maka strategi yang dapat di terapkan dengan
menggunakan pendekataan kuratif berupa pengubatan
47
dan perbaikan terhadap masalah- masalah yang muncul
sehingga tidak terjadi pengulangan dan tidak
memberikan dampak buruk terhadap hal lainya.
48