Management kelas
Transcript of Management kelas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering
dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru,
dan bahkan guru yang telah berpengalaman. Karena calon guru,
guru baru, dan guru yang telah berpengalaman berkeinginan
agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam
artian guru mampu menyampaikan bahan pelajaran dan dapat
diterima oleh peserta didik dengan baik.
Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari
manajemen kelas. Sebab manajemen kelas merupakan serangkaian
perilaku guru dalam uapayanya menciptakan dan memelihara
kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik untuk belajar
dengan baik.
Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan
berproses; guru dengan segala kemampuannya; murid dengan
segala latar belakang dan potensinya; kurikulum dengan
segala komponennya; metode dengan segala pendekatannya;
media dengan segala perangkatnya; materi dengan segala
sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas.
Sementara itu, hasil pembelajaran ditentukan pula segala
sesuatu yang terjadi di kelas. Oleh karena itu,
selayaknyalah kelas dimanajemeni secara baik, profesional,
dan berkelanjutan. Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud
terlebih dahulu diperlukan pemahaman akan hal-hal
2
umum/prinsip-prinsip manajemen kelas sebelum sampai kepada
pemahaman yang lebih khusus.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep dasar pengertian manajemen
2. Apa pengertian kelas
3. Apa pengertian manajemen kelas
4. Apa tujuan manajemen kelas
5. Apa manfaat manajemen kelas
6. Apa saja ruang lingkup manajemen kelas
7. Apa apek manajemen kelas
8. Apa masalah dalam manajemen kelas
C. TUJUAN
Dapat menjelaskan konsep dasar pengertian manajemen,
pengertian kelas, pengertian manajemen kelas, tujuan,
manfaat, ruang lingkup, aspek, dan masalah dalam manajemen
kelas
3
BAB II
PEMBAHASA
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata
manus yang berarti tangan dan agree berarti melakukan. Kata-
kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya
menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris
dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda
4
management, dan manager untuk melakukan kegiatan manajemen.
Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
menjadi manajemen atau pengelolaan (Usman, 2004).
Sebagaimana yang diuraikan oleh Usman, bahwa manajemen
menurut Mary Parker, adalah suatu seni untuk melaksanakan
suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Mary ini
mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer
mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-
orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam
pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu
oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen,
Sejathi menguraikan bahwa, “arti dari manajemen adalah
pengelolaan, penyelenggaraan, ketatalaksanaan penggunaaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan/ sasaran
yang diinginkan”. Dengan begitu, pengelolaan/ manajemen
adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang
dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Sementara itu, pengertian manajemen menurut Terry adalah
suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-
tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni.
Seni adalah suatu pengetahuan kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan manajemen.
Lain halnya menurut Stoner & Freeman, manajemen adalah
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan
5
semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Dengan demikian, manajemen adalah suatu kegiatan untuk
menciptakan dan memertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar di dalamnya mencakup pengaturan
orang (siswa) dan fasilitas, yang dikerjakan mulai
terjadinya kegiatan pembelajaran di dalam kelas sampai
berakhirnya pembelajaran di dalam kelas.
B. PENGERTIAN KELAS
Pengertian umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa
pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama pula. Sementara, kelas menurut pengertian umum
dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari
segi fisik dan pandangan dari segi siswa. Nawawi memandang
kelas dari dua sudut, (a) Kelas dalam arti sempit yaitu,
ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah
siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Kelas dalam pengertian ini, mengandung sifat statis karena
sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat
perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur
kronologis masing-masing. (b) Kelas dalam arti luas yaitu
suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat
sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit
kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Sementara iru, menurut Hamalik ”kelas adalah suatu
kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang
6
mendapat pengajaran dari guru” . Sedangkan menurut Ahmad
(1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau rombongan
belajar”. Sulaeman (2009) mengartikan bahwa kelas dalam arti
umum menunjukkan kepada pengertian sekelompok siswa yang ada
pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan dari
guru yang sama pula.
Kelas dalam arti luas merupakan bagian dari masyarakat
kecil yang sebagian adalah suatu masyarakat sekolah yang
sebagian suatu kesatuan di organisasi menjadi unit kerja
secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan.
Menurut Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang
digunakan untuk proses belajar mengajar yang efektif dan
menguntungkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan taman belajar
bagi siswa. Kelas adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh
dan berkembangnya potensi intelektual dan omosional.
Mengingat kelas hendaknya dimanajemen sedemikian rupa
sehingga benar-benar merupakan belajar yang nyaman dan
menyenangkan. Sedangkan syarat-syarat kelas yang baik yaitu:
1. rapi,bersih,sehat, tidak lembab
2. cukup cahaya yang meneranginya
3. sirkulasi udara cukup
4. perabot dalam keadaan baik,cukup jumlah dan ditata
dengan rapi, dan
5. jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang
C. PENGERTIAN MANAJEMEN KELAS
7
Pengertian manajemen kelas dari beberapa pakar antara
lain, Weber .W.A. (1988), mendefenisikan manajemen kelas
sebagai ompleks of teaching behavior of teacher efficient instruction” yang
mengandung pengertian bahwa segala usaha yang diarahkan
untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan
menyenangkan serta memotivasi murid agar dapat belajar
dengan baik.
Eferstson dan Emmer mendeskripsikan manajemen sebagai
“those teacher behavior that produceshigh levels of student infolfoment
classroom activities and minimize student behaviors that interfiris with dan
pencapaianthe teachers or other students work and efficient use of instructional
time (1998). Houston at al (1988), menegaskan bahwa “ Without
effective mamanagement the learning process student for interfering with
instruction“, yang mengandung pengertian bahwa tanpa manajemen
yang efektif proses belajar mengajar menjadi kacau sehingga
guru akan menegur murid-muridnya yang menggagu proses
belajar mengajar.
Johson dan Bany, (1970) menguraikan bahwa manajemen kelas
adalah merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam
memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak
menuju perbaikan suasan kelas terhadap aspek-aspek yang
perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah: sifat
kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan
seleksi dan kreatif.
Sementara Adnan Sulaeman (2009) mendefinisikan manajemen
kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya
menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan
peserta didik mencapai tujuan belajar mencapai tujuan
8
belajar secara efesien atau memungkinkan pesrta didik
belajar dengan baik.Ahmad Sulaiman, (1995) mendefinisikan
manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif yang
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan baik sesuai kemampuan.
Arikunto, (2006) mendefinisikan manajemen kelas adalah
suatu usaha yang dilakukan penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar apa yang membantu dengan maksud agar dicapai
kondisi yang optimal,sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar seperti yang diharapkan. Muliyasa (2006)
mendefinisikan manajemen kelas merupakan keterampilan guru
untuk menciptakan iklim pembelajaran kondusif dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.”
Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu
(Disarikan dari Wiford A. Weber, 1986) manajemen kelas
adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan
memertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan
disiplin (pendekatan otoriter), yang terdiri atas perangkat-
perangkat, yakni:
1. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan
mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui
intimidasi (pendekatan intimidasi)
2. Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan
siswa (pendekatan permisif)
3. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas
dengan cara mengikuti petunjuk/ resep yang telah di
sajikan (pendekatan buku masak)
9
4. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas
yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang
bermutu dan dilaksanakan dengan baik (pendekatan
instruksional)
5. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah
laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi
tingkah laku yang tidak diinginkan (pendekatan pengubahan
tingkah laku)
6. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan
interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional kelas
yang positif (pendekatan penciptaan iklim sosioemosional)
7. Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan
memertahankan organisasi kelas yang efektif (pendekatan
sistem sosial) Arikunto, (2004).
Selaian definisi di atas, definisi manajemen kelas atau
pengelolaan kelas yang dipetik dari informasi Pendidikan
Nasional bahwa ada lima definisi pengelolaan kelas
sebagaimana berikut ini.
1. Pengelolaan kelas yang bersifat otoritatif, yakni
seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan
memertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin sangat
diutamakan
2. Pengelolan kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan
ini menekankan bahwa tugas guru ialah memaksimalkan
perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini guru membantu
siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin
dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat
atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah
10
3. Pengelolaan kelas yang berdasarkan prinsip-prinsip
pengubahan tingkah laku (behavioral modification), yaitu
seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah
laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan
tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat, guru
membantu siswa dalam memelajari tingkah laku yang tepat
melalui penerapan prinsip-prinsip yang diambil dari teori
penguatan (reinforcement).
4. Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-
emosional yang positif di dalam kelas. Pandangan ini
mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan belajar akan
berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim
positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik
antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk
terciptanya suasana seperti ini guru memegang peranan
kunci. Peranan guru ialah mengembangkan iklim sosio-
emosional kelas yang positif melalui pertumbuhan hubungan
interpersonal yang sehat. Dengan demikian, pengelolaan
kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan
hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-
emosional kelas yang positif.
5. Pengelolaan kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas
merupakan sistem sosial dengan proses kelompok (group
process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini dipakailah
anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam
kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian,
kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai
pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan belajar,
11
meskipun belajar dianggap sebagai proses individual.
Peranan guru ialah mendorong berkembangnya dan
berprestasinya sistem kelas yang efektif. Dengan
demikian, pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan
guru untuk menumbuhkan dan memertahankan organisasi kelas
yang efektif (Depdikbud, 1982).
D. TUJUAN MANAJEMEN KELAS
Tujuan manajemen Kelas pada hakekatnya sudah terkandung
pada tujuan pendidikan secara umum. Menurut Sudirman
(2000), tujuan manajemen kelas adalah penyediaan pasilitas
bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan
sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas
yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja,
terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana
disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap
serta apresiasi pada siswa.
Suharsimi Arikunto,(2004), berpendapat bahwa tujuan
manajemen kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat
bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien. Untuk lebih jelasnya
Arikuno menguraikan rincian tujuan Manajemen Kelas,
sebagaimana berikut ini:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai
lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin
12
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi pembelajaran
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar
yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai
dengan lingkungan siaoal, emosional dan intelek siswa
dalam belajar
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang
sosial,ekonomi,budaya,serta sifat-sifat individunya.
Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, (1996).
E. FUNGSI MANAJEMEN KELAS
Fungsi manajemen kelas sebenernya merupakan penerapan
fungsi-fungsi manajemen yang diaplikasikan dalam kelas oleh
guru untuk mendukung tujuan pembelajaran yang hendak
dicapainya. Fungsi-fungsi manajerial yang harus dilakukan
oleh guru itu meliputi:
1. Merencanakan
Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang
akan dicapai atau diraih dimasa depan. Dalam organisasi
merencanakan adalah sesuatu proses memikirkan dan
menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan
sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan
metode/tekhnik yang tepat.
2. Mengorganisasikan
Mengorganisasikan berarti: menentukan sumber daya dan
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi, merancang dan mengembangkan kelompok kerja
yang berisi orang yang mampu membawa organisasi pada
13
tujuan, menugaskan seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu.
3. Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya apabila
ingin dipercaya dan diikuti harus memiliki sifat
kepemimpinan yang senantiasa dapat menjadi pengarah yang
didengar ide dan pemikirannya oleh para anggota
organisasi. Hal ini tidak semata mata mereka cerdas
membuat keputusan tetapi dibarengi dengan memiliki
kepribadiaan yang dapat dijadikan suri tauladan.
4. Mengendalikan
Mengendalikan adalah proses untuk memastikan bahwa
aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan. Proses pengendalian dapat melibatkan elemen
yaitu: menetapkan standar kinerja, mengukur kinerja,
membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah
ditetapkan, mengambil tindakan korektif saat terdeteksi
penyimpangan.
F. Ruang Lingkup Manajemen Kelas
1. Manajemen kurikulum
Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang digunakan
oleh seorang guru sebagai pedoman yang akan dicapai di
dalam proses belajar mengajar. Jadi manajemen kurikulum
adalah sebuah perencanaan atau pengarahan untuk
menyelesaikan kurukulum tersebut.
2. Manajemen peserta didik
14
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia baik dari jalur jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Jadi, manajemen peserta didik adalah suatu proses
kegiatan yang rencanakan dan diusahakan secara sengaja
serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta
didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar
dapat mengikuti PBM dengan efektif dan efesien, UUSPN
(2003 ).
3. Kegiatan akademik
Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan PBM
(teaching), diantaranya membuat persiapan sebelum
mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah
dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang
sudah disajikan itu berhasil dan dikuasai peserta didik.
4. Kegiatan administratif
Kegiatan administratif dikategorikan sebagai kiegiatan
"non teaching" sebagai kondisi-kondisi yang perlu
diperhatikan guru bagi kelancaran mengajarnya seperti
kegiatan-kegiatan procedural, dan kegiatan
organisasional.
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya ruang lingkup
manajemen kelas dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
1. Fisik, pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal
yang bersifat fisik mencakup pengaturan siswa dalam
belajar, ruang belajar, dan perabot kelas.
15
2. Nonfisik pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek
interaksi siswa dengan siswa lainnya, siswa dengan guru
dan lingkungan kelas atau sekolahnya sebelum, selama, dan
setelah pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis,
social, dan hubungan interpersonal perlu diperhatikan.
Imam gunawan.
G. ASPEK DALAM MANAJEMEN KELAS
Manajemen kelas harus di lakukan oleh guru guna
memberikan dukungan terhadap keberhasilan belajar anak.
Keberhasilan dalam pembelajaran akan ditentukan oleh
seberapa mampu guru dalam memfasilitasi anak dengan kegiatan
manajerial terhadap kelas.
Sebagai sebuah kegiatan, manajemen kelas yang harus
dilakukan oleh guru terutama untuk tingkat SD. Aspek-aspek
yang harus diperhatikan dan dikembangkan adalah sebagai
berikut:
1. Mengecek kehadiran
2. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai
hasil pekerjaan siswa
3. Pendistribusian alat dan bahan
4. Mengumpulkan informasi dari siswa
5. Mencatat data
6. Pemeliharaan arsip
7. Menyampaikan materi pelajran
8. Memberikan tugas
H. MASALAH DALAM MANAJEMEN KELAS
16
Masalah dapat kita tinjau dari berbagai sisi, sehingga
guru dapat menjadi maklum bila perncanaan yang disusun
sedemikian rupa akan tetapi masih muncul masalah dalam
pelaksanaanya. Masalah dapat kita lihat dari beberapa sisi
sebagai berikut:
1. Sifat Masalah
Dilihat dari sifatnya, masalah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Perenial
Perenial artinya bahwa masalah melekat, masalah akan
selau ada ketika terjadi proses interaksi.
b. Nurturant effect
Nurturant effect atau dampak pengiring artinya bahwa
ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah
itu tidak dicarikan penyelesaiannya, maka hal tersebut
akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari
permasalahan tersebut yang mungkin akan besar.
c. Substanstif
Permasalahan dapat dipilah dan dilihat dari pokok
atau isu yang muncul, artinya bahwa permasalahan itu
memiliki kekhasan sesuai dengan substansi dari
problematik dalam interaksi yang terjadi.
d. Kontekstual
Proses interaksi orang terjadi dalam suatu setting
situasi tertentu dengan corak yang beragam.
Permasalahan muncul juga bisa diakibatkan oleh setting
situasi tertentu, situasi amat mempengaruhi besar
17
kecilnya masalah juga keterkaitan dengan masalah
lainnya.
2. Jenis masalah yang muncul dikelas
Berbagai masalah dapat muncul didalam kelas, masalah
bisa berasal dari siswa, guru, kelas, dan situasi
sekolah. Dilihat dari jenisnya masalah didalam kelas yang
memungkinkan terganggunya proses belajar mengajar dapat
dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu masalah yang muncul
secara individu, dan masalah yang muncul karena kelompok.
Dalam bahasan ini, kita melihat dan menentukan kedua
jenis ini dari sisi siswa yang melakukan kegiatan
belajar.
a. Masalah individu
Masalah individu adalah segala permasalahan yang
melekat pada perorangan baik karena aktivitasnya
sebelum dikelas yaitu dirumah, dijalan, dan
dilingkungan sekolah sehingga muncul dikelas atau
permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran
berlanggsung karena interaksinya dengan siswa lain atau
guru.
Masalah individu bisa muncul bila terjadi stimulus
yang tidak diharapkan dari sikap siswa lain atau dari
sikap guru bahkan bisa datang dari materi belajar.
Stimulus yang berlebihan dari guru terhadap siswapun
akan memicu permasalahan.
b. Masalah kelompok
Masalah kelompok adalah masalah yang muncul karena
kolektivitas siswa yang tidak terorganisasi sehingga
18
memunculkan kecemburuan atau ketidaksetujuan yang tidak
dikemukakan yang pada akhirnya akan menurunkan semangat
belajar individu.
3. Sumber masalah
Masalah yang muncul didalam kelas bias berasal dari
berbagai setting dimana siswa berinetraksi atau pernah
berinteraksi dengan siswa, guru, atau orang lain. Secara
garis besar maslah yang mungkin dirasakan akan mengganggu
proses belajar siswa didalam kelas bias bias berasal dari
lingkungan sekolah itu sendiri dimana dia bergaul dengan
berbagai tingkatan siswa.
a. Dari lingkungan rumah
Kondisi emosional siswa dikelas sedikit akan
dipengaruhi oleh pergaulannya dirumah. Kondisi rumah
tempat dia tinggal sosial dan ekonomi yang sedang
dijalaninya akan mempengaruhi pola belajar dia
disekolah. Perhatian dan konsentrasi siswa akan
terganggu oleh peristiwa dirumah, dimana secara
peristiwa tersebut akan memberikan terhadap penguasaan
emosi dan bobot emosional sehingga kurang siap dalam
mengikuti pelajaran.
b. Dari lingkungan masyarakat
Pada saat tertentu ketika anak bergaul dalam
masyarakat baik dengan teman sebayanya ataupun dengan
yang lebih tua dan lebih muda, hal ini harus diwaspadai
oleh guru karena peristiwa-peristiwa yang menyenangkan
ataupun tidak menyenangakan dapat menyebabkan anak
tidak dapat belajar dengan baik didalam kelas.
19
Peristiwa-peristiwa tersebut akan mempengaruhi
konsentrasi dan kesiapan anak dalam belajar.
c. Dari lingkungan sekolah
Dalam lingkungan sekolah anak bergaul dengan
berbagai tingkatan kelas, dengan kaka kelasnya atau
dengan adik kelasnya bahkan dengan orang yang lebih
dewasa seperti guru, penjaga sekolah, petigas tata
usaha, dan kepala sekolah.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Tujuan
manajemen kelas adalah untuk menciptakan lingkungan belajar
yang nyaman, menyenangkan, sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan tenang, memungkinkan peserta didik untuk
20
mengembangkan kemampuannya semaksimal mungkin dan membentuk
prilaku berbudaya dan berakhlak muliya.
Masalah yang sering timbul dalam aplikasi manajemen kelas
disebabkan karena kelas yang kurang kohesif, perbedaan suku,
jenis kelamin, adanya penyimpangan tingkah laku. Dan yang
menjadi ruang lingkup manajemen kelas adalah kegiatan
akademik dan kegiatan administrasi, serta pembentukan
perilaku yang bermoral bagi peserta didik.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan mkalah ini, baik yang disengaja maupun tidak
sengaja. Untuk itu kami menerima semua kritik dan saran dari
para pembaca.