Management kelas

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, dan bahkan guru yang telah berpengalaman. Karena calon guru, guru baru, dan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam artian guru mampu menyampaikan bahan pelajaran dan dapat diterima oleh peserta didik dengan baik. Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas. Sebab manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam uapayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik. Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses; guru dengan segala kemampuannya; murid dengan segala latar belakang dan potensinya; kurikulum dengan segala komponennya; metode dengan segala pendekatannya; media dengan segala perangkatnya; materi dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Sementara itu, hasil pembelajaran ditentukan pula segala sesuatu yang terjadi di kelas. Oleh karena itu, selayaknyalah kelas dimanajemeni secara baik, profesional, dan berkelanjutan. Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud terlebih dahulu diperlukan pemahaman akan hal-hal

Transcript of Management kelas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering

dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru,

dan bahkan guru yang telah berpengalaman. Karena calon guru,

guru baru, dan guru yang telah berpengalaman berkeinginan

agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam

artian guru mampu menyampaikan bahan pelajaran dan dapat

diterima oleh  peserta didik dengan baik.

Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari

manajemen kelas. Sebab manajemen kelas merupakan serangkaian

perilaku guru dalam uapayanya menciptakan dan memelihara

kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik untuk belajar

dengan baik.

Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan

berproses; guru dengan segala kemampuannya; murid dengan

segala latar belakang dan potensinya; kurikulum dengan

segala komponennya; metode dengan segala pendekatannya;

media dengan segala perangkatnya; materi dengan segala

sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas.

Sementara itu,  hasil pembelajaran ditentukan pula segala

sesuatu yang terjadi di kelas. Oleh karena itu,

selayaknyalah kelas dimanajemeni secara baik, profesional,

dan berkelanjutan. Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud

terlebih dahulu diperlukan pemahaman akan hal-hal

2

umum/prinsip-prinsip manajemen kelas sebelum sampai kepada

pemahaman yang lebih khusus.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa konsep dasar pengertian manajemen

2. Apa pengertian kelas

3. Apa pengertian manajemen kelas

4. Apa tujuan manajemen kelas

5. Apa manfaat manajemen kelas

6. Apa saja ruang lingkup manajemen kelas

7. Apa apek manajemen kelas

8. Apa masalah dalam manajemen kelas

C. TUJUAN

Dapat menjelaskan konsep dasar pengertian manajemen,

pengertian kelas, pengertian manajemen kelas, tujuan,

manfaat, ruang lingkup, aspek, dan masalah dalam manajemen

kelas

3

BAB II

PEMBAHASA

A. PENGERTIAN MANAJEMEN

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata

manus yang berarti tangan dan agree berarti melakukan. Kata-

kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya

menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris

dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda

4

management, dan manager untuk melakukan kegiatan manajemen.

Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

menjadi manajemen atau pengelolaan (Usman, 2004).

Sebagaimana yang diuraikan oleh Usman, bahwa manajemen

menurut Mary Parker, adalah suatu seni untuk melaksanakan

suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Mary ini

mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer

mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-

orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam

pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu

oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen,

Sejathi menguraikan bahwa, “arti dari manajemen adalah

pengelolaan, penyelenggaraan, ketatalaksanaan penggunaaan

sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan/ sasaran

yang diinginkan”. Dengan begitu, pengelolaan/ manajemen

adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang

dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.

Sementara itu, pengertian manajemen menurut  Terry adalah

suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan

atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-

tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni.

Seni adalah suatu pengetahuan kecakapan yang diperoleh dari

pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk

menggunakan pengetahuan manajemen.

Lain halnya menurut Stoner & Freeman,  manajemen adalah

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,

dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan

5

semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Dengan demikian, manajemen adalah  suatu kegiatan untuk

menciptakan dan memertahankan kondisi yang optimal  bagi

terjadinya proses belajar  di dalamnya mencakup pengaturan

orang (siswa) dan fasilitas, yang dikerjakan  mulai

terjadinya kegiatan pembelajaran di dalam kelas sampai

berakhirnya pembelajaran di dalam kelas.

B. PENGERTIAN KELAS

Pengertian  umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa

pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru

yang sama pula. Sementara, kelas menurut pengertian umum

dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari

segi fisik dan pandangan dari segi siswa.  Nawawi  memandang

kelas dari dua sudut,  (a) Kelas dalam arti sempit yaitu,

ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah

siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar.

Kelas dalam pengertian ini, mengandung sifat statis karena

sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat

perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur

kronologis masing-masing. (b) Kelas dalam arti luas yaitu

suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat

sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit

kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar

mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.

Sementara iru, menurut Hamalik ”kelas adalah suatu

kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang

6

mendapat pengajaran dari guru” . Sedangkan  menurut Ahmad

(1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau rombongan

belajar”. Sulaeman (2009) mengartikan bahwa kelas dalam arti

umum menunjukkan kepada pengertian sekelompok siswa yang ada

pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan dari

guru yang sama pula.

Kelas dalam arti luas merupakan bagian dari masyarakat

kecil yang sebagian adalah suatu masyarakat sekolah yang

sebagian suatu kesatuan di organisasi menjadi unit kerja

secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan.

Menurut Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang

digunakan untuk proses belajar mengajar yang efektif dan

menguntungkan serta dapat memotivasi  siswa untuk belajar

dengan baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan taman belajar

bagi siswa. Kelas adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh

dan berkembangnya potensi  intelektual dan omosional.

Mengingat kelas hendaknya dimanajemen sedemikian rupa

sehingga benar-benar merupakan belajar yang nyaman dan

menyenangkan. Sedangkan syarat-syarat kelas yang baik yaitu:

1. rapi,bersih,sehat, tidak lembab

2. cukup cahaya yang meneranginya

3. sirkulasi udara cukup

4. perabot dalam keadaan baik,cukup jumlah dan ditata

dengan  rapi, dan

5. jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang

C. PENGERTIAN MANAJEMEN KELAS

7

Pengertian manajemen kelas dari beberapa pakar antara

lain, Weber .W.A. (1988), mendefenisikan manajemen kelas

sebagai ompleks of teaching behavior of teacher efficient instruction” yang

mengandung pengertian bahwa segala usaha yang diarahkan

untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan

menyenangkan serta memotivasi murid agar dapat belajar

dengan baik.

Eferstson dan Emmer mendeskripsikan manajemen sebagai 

“those teacher behavior that  produceshigh levels of student infolfoment

classroom activities and minimize student behaviors that interfiris with  dan

pencapaianthe teachers or other students work and efficient use of instructional

time (1998). Houston at al (1988), menegaskan bahwa “ Without

effective mamanagement the learning process student for interfering with

instruction“, yang mengandung pengertian bahwa tanpa manajemen

yang efektif proses belajar mengajar menjadi kacau sehingga

guru akan menegur murid-muridnya yang menggagu proses

belajar mengajar.

Johson dan Bany, (1970) menguraikan bahwa manajemen kelas

adalah merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam

memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak

menuju perbaikan suasan kelas terhadap aspek-aspek yang

perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah: sifat

kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan

seleksi dan kreatif.

Sementara Adnan Sulaeman (2009) mendefinisikan manajemen

kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya

menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan

peserta didik mencapai tujuan belajar mencapai tujuan

8

belajar secara efesien atau memungkinkan pesrta didik

belajar dengan baik.Ahmad Sulaiman, (1995) mendefinisikan

manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk

mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif yang

menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar

dengan baik sesuai kemampuan.

Arikunto, (2006) mendefinisikan  manajemen kelas adalah

suatu usaha yang dilakukan penanggung jawab kegiatan belajar

mengajar apa yang membantu dengan maksud agar dicapai

kondisi yang optimal,sehingga dapat terlaksana kegiatan

belajar seperti yang diharapkan.  Muliyasa (2006)

mendefinisikan manajemen kelas merupakan keterampilan guru

untuk menciptakan iklim pembelajaran kondusif dan

mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.”

Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu 

(Disarikan dari Wiford A. Weber, 1986) manajemen kelas

adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan

memertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan

disiplin (pendekatan otoriter), yang terdiri atas perangkat-

perangkat, yakni:

1. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan

mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui

intimidasi (pendekatan intimidasi)

2. Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan

siswa (pendekatan permisif)

3. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas

dengan cara mengikuti petunjuk/ resep yang telah di

sajikan (pendekatan buku masak)

9

4. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas

yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang

bermutu dan dilaksanakan dengan baik (pendekatan

instruksional)

5. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah

laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi

tingkah laku yang tidak diinginkan (pendekatan pengubahan

tingkah laku)

6. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan

interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional kelas

yang positif (pendekatan penciptaan iklim sosioemosional)

7. Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan   

memertahankan organisasi kelas yang efektif (pendekatan

sistem sosial) Arikunto, (2004).

Selaian definisi di atas, definisi manajemen kelas atau

pengelolaan kelas yang dipetik dari informasi Pendidikan

Nasional bahwa ada lima definisi pengelolaan kelas

sebagaimana berikut ini.

1. Pengelolaan  kelas yang bersifat otoritatif, yakni

seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan

memertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin sangat

diutamakan

2. Pengelolan kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan

ini menekankan bahwa tugas guru ialah memaksimalkan

perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini guru membantu

siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin

dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat

atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah

10

3. Pengelolaan  kelas  yang berdasarkan  prinsip-prinsip

pengubahan tingkah laku (behavioral modification), yaitu

seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah

laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan

tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat, guru

membantu siswa dalam memelajari tingkah laku yang tepat

melalui penerapan prinsip-prinsip yang diambil dari teori

penguatan (reinforcement).

4. Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-

emosional yang positif di dalam kelas. Pandangan ini

mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan belajar akan

berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim

positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik

antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk

terciptanya suasana seperti ini guru memegang peranan

kunci. Peranan  guru ialah mengembangkan iklim sosio-

emosional kelas yang positif melalui pertumbuhan hubungan

interpersonal yang sehat. Dengan demikian, pengelolaan

kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan

hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-

emosional kelas yang positif.

5. Pengelolaan kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas

merupakan sistem sosial dengan proses kelompok (group

process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini dipakailah

anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam

kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian,

kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai

pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan belajar,

11

meskipun belajar dianggap sebagai proses individual.

Peranan guru ialah mendorong berkembangnya dan

berprestasinya sistem kelas yang efektif. Dengan

demikian, pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan

guru untuk menumbuhkan dan memertahankan organisasi kelas

yang efektif (Depdikbud, 1982).

D. TUJUAN MANAJEMEN KELAS

Tujuan manajemen Kelas pada hakekatnya sudah terkandung

pada tujuan  pendidikan secara umum. Menurut Sudirman

(2000), tujuan manajemen kelas adalah penyediaan pasilitas

bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan

sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas

yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja,

terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana

disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap

serta apresiasi pada siswa.

Suharsimi Arikunto,(2004), berpendapat bahwa tujuan

manajemen   kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat

bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan

pengajaran secara efektif dan efisien. Untuk lebih jelasnya

Arikuno menguraikan  rincian  tujuan Manajemen Kelas,

sebagaimana berikut ini:

1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai

lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang

memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan

semaksimal mungkin

12

2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi

terwujudnya interaksi pembelajaran

3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar

yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai

dengan lingkungan siaoal, emosional  dan intelek siswa

dalam belajar

4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang

sosial,ekonomi,budaya,serta sifat-sifat individunya.

Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, (1996).

E. FUNGSI MANAJEMEN KELAS

Fungsi manajemen kelas sebenernya merupakan penerapan

fungsi-fungsi manajemen yang diaplikasikan dalam kelas oleh

guru untuk mendukung tujuan pembelajaran yang hendak

dicapainya. Fungsi-fungsi manajerial yang harus dilakukan

oleh guru itu meliputi:

1. Merencanakan

Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang

akan dicapai atau diraih dimasa depan. Dalam organisasi

merencanakan adalah sesuatu proses memikirkan dan

menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan

sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan

metode/tekhnik yang tepat.

2. Mengorganisasikan

Mengorganisasikan berarti: menentukan sumber daya dan

kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

organisasi, merancang dan mengembangkan kelompok kerja

yang berisi orang yang mampu membawa organisasi pada

13

tujuan, menugaskan seseorang atau sekelompok orang dalam

suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu.

3. Memimpin

Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya apabila

ingin dipercaya dan diikuti harus memiliki sifat

kepemimpinan yang senantiasa dapat menjadi pengarah yang

didengar ide dan pemikirannya oleh para anggota

organisasi. Hal ini tidak semata mata mereka cerdas

membuat keputusan tetapi dibarengi dengan memiliki

kepribadiaan yang dapat dijadikan suri tauladan.

4. Mengendalikan

Mengendalikan adalah proses untuk memastikan bahwa

aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang

direncanakan. Proses pengendalian dapat melibatkan elemen

yaitu: menetapkan standar kinerja, mengukur kinerja,

membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah

ditetapkan, mengambil tindakan korektif saat terdeteksi

penyimpangan.

F. Ruang Lingkup Manajemen Kelas

1. Manajemen kurikulum

Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang digunakan

oleh seorang guru sebagai pedoman yang akan dicapai di

dalam proses belajar mengajar. Jadi manajemen kurikulum

adalah sebuah perencanaan  atau pengarahan untuk

menyelesaikan kurukulum tersebut.

2. Manajemen peserta didik

14

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran

yang tersedia baik dari jalur jenjang dan jenis

pendidikan tertentu.

Jadi, manajemen peserta didik adalah suatu proses

kegiatan yang rencanakan dan diusahakan secara sengaja

serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta

didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar

dapat mengikuti PBM dengan efektif dan efesien, UUSPN

(2003 ).

3. Kegiatan akademik

Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan PBM

(teaching), diantaranya membuat persiapan sebelum

mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah

dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang

sudah disajikan itu berhasil dan dikuasai peserta didik.

4. Kegiatan administratif

Kegiatan administratif dikategorikan  sebagai kiegiatan

"non teaching" sebagai kondisi-kondisi yang perlu

diperhatikan guru bagi kelancaran mengajarnya seperti

kegiatan-kegiatan procedural, dan kegiatan

organisasional.

Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya ruang lingkup

manajemen kelas dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. Fisik, pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal

yang bersifat fisik mencakup pengaturan siswa dalam

belajar, ruang belajar, dan perabot kelas.

15

2. Nonfisik pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek

interaksi siswa dengan siswa lainnya, siswa dengan guru

dan lingkungan kelas atau sekolahnya sebelum, selama, dan

setelah pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis,

social, dan hubungan interpersonal perlu diperhatikan.

Imam gunawan.

G. ASPEK DALAM MANAJEMEN KELAS

Manajemen kelas harus di lakukan oleh guru guna

memberikan dukungan terhadap keberhasilan belajar anak.

Keberhasilan dalam pembelajaran akan ditentukan oleh

seberapa mampu guru dalam memfasilitasi anak dengan kegiatan

manajerial terhadap kelas.

Sebagai sebuah kegiatan, manajemen kelas yang harus

dilakukan oleh guru terutama untuk tingkat SD. Aspek-aspek

yang harus diperhatikan dan dikembangkan adalah sebagai

berikut:

1. Mengecek kehadiran

2. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai

hasil pekerjaan siswa

3. Pendistribusian alat dan bahan

4. Mengumpulkan informasi dari siswa

5. Mencatat data

6. Pemeliharaan arsip

7. Menyampaikan materi pelajran

8. Memberikan tugas

H. MASALAH DALAM MANAJEMEN KELAS

16

Masalah dapat kita tinjau dari berbagai sisi, sehingga

guru dapat menjadi maklum bila perncanaan yang disusun

sedemikian rupa akan tetapi masih muncul masalah dalam

pelaksanaanya. Masalah dapat kita lihat dari beberapa sisi

sebagai berikut:

1. Sifat Masalah

Dilihat dari sifatnya, masalah memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Perenial

Perenial artinya bahwa masalah melekat, masalah akan

selau ada ketika terjadi proses interaksi.

b. Nurturant effect

Nurturant effect atau dampak pengiring artinya bahwa

ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah

itu tidak dicarikan penyelesaiannya, maka hal tersebut

akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari

permasalahan tersebut yang mungkin akan besar.

c. Substanstif

Permasalahan dapat dipilah dan dilihat dari pokok

atau isu yang muncul, artinya bahwa permasalahan itu

memiliki kekhasan sesuai dengan substansi dari

problematik dalam interaksi yang terjadi.

d. Kontekstual

Proses interaksi orang terjadi dalam suatu setting

situasi tertentu dengan corak yang beragam.

Permasalahan muncul juga bisa diakibatkan oleh setting

situasi tertentu, situasi amat mempengaruhi besar

17

kecilnya masalah juga keterkaitan dengan masalah

lainnya.

2. Jenis masalah yang muncul dikelas

Berbagai masalah dapat muncul didalam kelas, masalah

bisa berasal dari siswa, guru, kelas, dan situasi

sekolah. Dilihat dari jenisnya masalah didalam kelas yang

memungkinkan terganggunya proses belajar mengajar dapat

dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu masalah yang muncul

secara individu, dan masalah yang muncul karena kelompok.

Dalam bahasan ini, kita melihat dan menentukan kedua

jenis ini dari sisi siswa yang melakukan kegiatan

belajar.

a. Masalah individu

Masalah individu adalah segala permasalahan yang

melekat pada perorangan baik karena aktivitasnya

sebelum dikelas yaitu dirumah, dijalan, dan

dilingkungan sekolah sehingga muncul dikelas atau

permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran

berlanggsung karena interaksinya dengan siswa lain atau

guru.

Masalah individu bisa muncul bila terjadi stimulus

yang tidak diharapkan dari sikap siswa lain atau dari

sikap guru bahkan bisa datang dari materi belajar.

Stimulus yang berlebihan dari guru terhadap siswapun

akan memicu permasalahan.

b. Masalah kelompok

Masalah kelompok adalah masalah yang muncul karena

kolektivitas siswa yang tidak terorganisasi sehingga

18

memunculkan kecemburuan atau ketidaksetujuan yang tidak

dikemukakan yang pada akhirnya akan menurunkan semangat

belajar individu.

3. Sumber masalah

Masalah yang muncul didalam kelas bias berasal dari

berbagai setting dimana siswa berinetraksi atau pernah

berinteraksi dengan siswa, guru, atau orang lain. Secara

garis besar maslah yang mungkin dirasakan akan mengganggu

proses belajar siswa didalam kelas bias bias berasal dari

lingkungan sekolah itu sendiri dimana dia bergaul dengan

berbagai tingkatan siswa.

a. Dari lingkungan rumah

Kondisi emosional siswa dikelas sedikit akan

dipengaruhi oleh pergaulannya dirumah. Kondisi rumah

tempat dia tinggal sosial dan ekonomi yang sedang

dijalaninya akan mempengaruhi pola belajar dia

disekolah. Perhatian dan konsentrasi siswa akan

terganggu oleh peristiwa dirumah, dimana secara

peristiwa tersebut akan memberikan terhadap penguasaan

emosi dan bobot emosional sehingga kurang siap dalam

mengikuti pelajaran.

b. Dari lingkungan masyarakat

Pada saat tertentu ketika anak bergaul dalam

masyarakat baik dengan teman sebayanya ataupun dengan

yang lebih tua dan lebih muda, hal ini harus diwaspadai

oleh guru karena peristiwa-peristiwa yang menyenangkan

ataupun tidak menyenangakan dapat menyebabkan anak

tidak dapat belajar dengan baik didalam kelas.

19

Peristiwa-peristiwa tersebut akan mempengaruhi

konsentrasi dan kesiapan anak dalam belajar.

c. Dari lingkungan sekolah

Dalam lingkungan sekolah anak bergaul dengan

berbagai tingkatan kelas, dengan kaka kelasnya atau

dengan adik kelasnya bahkan dengan orang yang lebih

dewasa seperti guru, penjaga sekolah, petigas tata

usaha, dan kepala sekolah.

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk

menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka

pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Tujuan

manajemen kelas adalah untuk menciptakan lingkungan belajar

yang nyaman, menyenangkan, sehingga pembelajaran dapat

berjalan dengan tenang, memungkinkan peserta didik untuk

20

mengembangkan kemampuannya semaksimal mungkin dan membentuk

prilaku berbudaya dan berakhlak muliya.

Masalah yang sering timbul dalam aplikasi manajemen kelas

disebabkan karena kelas yang kurang kohesif, perbedaan suku,

jenis kelamin, adanya penyimpangan tingkah laku. Dan  yang

menjadi ruang lingkup manajemen kelas adalah kegiatan

akademik dan kegiatan administrasi, serta pembentukan

perilaku yang bermoral bagi peserta didik.

B. SARAN

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam

penulisan mkalah ini, baik yang disengaja maupun tidak

sengaja. Untuk itu kami menerima semua kritik dan saran dari

para pembaca.

21

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Administrasi Universitas Pendidikan Indonesi. 2009.

Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta

tugascharis.wordpress.com/2013/02/20/manajemen-kelas/