Makalah: PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN
Transcript of Makalah: PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Makalah:
PENGELOLAAN KELASDALAM PEMBELAJARAN
Mata Kuliah:
BELAJAR dan PEMBELAJARAN1
Disusun oleh:
Mahasiswa Program StudiMatematika
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
FKIP UNRAM Angkatan 2011
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Pengelolaan Kelas”.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun kelegkapan
dan ketepatan isi makalah. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak terhadap makalah kami.
Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat,
diterima dan digunakan sebagai acuan untuk makalah-makalah
selanjutnya.
Mataram, 29 Maret 2013
Penyusun
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...........................................................
.......................................ii
DAFTAR ISI
...........................................................
....................................................iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang
………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah
......................................................
.......................................2
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
1.3 Tujuan Makalah
......................................................
..........................................3
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas
......................................................
.....................4
2.2 Peran Guru dalam Strategi Pengelolaan Kelas
.................................................5
2.3 Tujuan, Aspek, Fungsi dan Masalah Pengelolaan Kelas
..................................6
2.4 Prinsip-Prinsip dalam Pengelolaan Kelas
.....................................................
....8
2.5 Bentuk Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
................................................10
2.6 Penerapan Sistem dalam Pengelolaan Kelas
………………………………13
2.7 Komponen-Komponen dalam Mengelola Kelas
…………………………….15
2.8 Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Mengelola Kelas
…………………..22
2.9 Pengaruh Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran ..23
2.10 Indikator Sebagai Tolak Ukur Kesuksesan Guru dalam
Mengelola Kelas 24
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
BAB IV PENUTUP 26
4.1 Kesimpulan
………………………………………………………………….26
4.2 Saran
......................................................
......................................................
....26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal
yang penting bagi suatu negara untuk menjadi negara
maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan
masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa “Setidaknya
terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam
pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yakni
sarana gedung, buku yang berkualitas, guru dan tenaga
kependidikan yang profesional.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap
keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat
berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam
kelas guru melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu
kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan
mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa atau
segala usaha membantu murid dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Sebaliknya, masalah pengelolaan berkaitan dengan
usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi
sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya
tujuan pembelajaran. Dengan demikian pengelolaan kelas
yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif.
Di kelas, segala aspek pendidikan pengajaran bertemu
dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa
dengan segala latar belakang dan sifat-sifat
individualnya, kurikulum dengan segala komponennya, dan
materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok
bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas.
Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat
ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab
itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan baik,
profesional, dan harus berlangsung terus-menerus.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Djamaroh menyebutkan ”Masalah yang dihadapi guru,
baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah
pengelolaan kelas. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam
satu kelas para siswa adalah merupakan makhluk sosial
yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari aspek kecerdasan,
pisikologis, biologis. Ketiga aspek tersebut diakui
sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya
sikap dan tingkah laku anak didik di sekolah.
Berangkat dari permasalahan di atas, penulis
mengangkat masalah mengenai pengelolaan kelas dalam
pembelajaran agar guru atau calon pengajar mengetahui
dan memahami tentang pentingnya pengelolaan kelas yang
baik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.
1.2 Rumusan Masalah
Mengkaji latar belakang di atas dapat diambil
beberapa permasalahan sebagai kajian dari pembuatan
makalah ini yakni di antaranya :
1.apakah yang dimaksud dengan pengelolaan kelas?
2.apa peran guru dalam strategi pengelolaan kelas?
3.apakah tujuan, aspek, fungsi dan masalah dari
pengelolaan kelas?
4.bagaimanakah prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas?
5.bagaimanakah bentuk pendekatan dalam pengelolaan
kelas?
6.bagaimana penerapan sistem dalam pengelolaan kelas?
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
7.apa saja komponen-komponen yang harus dipenuhi agar
guru dapat mengelola kelas dengan baik?
8.apa sajakah hal-hal yang harus dihindari dalam
mengelola kelas?
9.bagaimanakah pengaruh pengelolaan kelas dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas?
10. bagaimana indikator yang dapat dijadikan sebagai
tolak ukur kesuksesan guru dalam mengelola kelas?
1.3 Tujuan Makalah
Tujuan penulisan atau pembahasan makalah ini adalah:
1.mengetahui pengertian dari pengelolaan kelas;
2.mengetahui peran guru dalam strategi pengelolaan
kelas;
3.mengetahui tujuan, aspek, fungsi dan masalah dari
pengelolaan kelas;
4.mengetahui prinsip-prinsip dalam pengelolaan kelas;
5.mengetahui bentuk pendekatan dalam pengelolaan kelas;
6.mengetahui bagaimana penerapan sistem dalam
pengelolaan kelas;
7.mengetahui komponen-komponen yang harus dipenuhi agar
guru dapat mengelola kelas dengan baik;
8.mengetahui hal-hal yang harus dihindari dalam
mengelola kelas;
9.mengetahui pengaruh pengelolaan kelas dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas;
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
10. mengetahui indikator yang dapat dijadikan sebagai
tolak ukur kesuksesan guru dalam mengelola kelas.
.
BAB II
PEMBAHASAN
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas berbeda dengan pengelolaan
pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran lebih menekankan
pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan
pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya
untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan
rapport, penghentian perilaku peserta didik yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran,
penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat
waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), di
dalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan
fasilitas.
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu
pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar
katanya adalah “kelola” ditambah awalan “pe” dan akhiran
“an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris,
yaitu management yang berarti ketatalaksanaan, tata
pimpinan, pengelolaan.
Hadari Nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu:
1. Kelas dalam arti sempit yakni tempat sejumlah
siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar
mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini
mengandung sifat statis karena sekadar menunjuk
pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangan yang
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
antara lain didasarkan pada batas umur kronologis
masing-masing.
2. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat
kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah
yang sebagai suatu kesatuan diorganisasi menjadi unit
kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-
kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai
suatu tujuan.
Maka pengelolaan kelas merupakan usaha sadar atau
keterampilan seorang guru untuk menciptakan, mengatur,
dan memelihara kegiatan proses belajar mengajar secara
sistematis dan kondusif yang mengarah pada penyiapan
sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar,
mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar
berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat
tercapai.
2.2Peran Guru dalam Strategi Pengelolaan Kelas
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti
dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya
guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam
kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan
peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih
mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil
belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Decey mengemukakan peranan guru dalam proses belajar
mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai
demonstrator, (b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru
sebagai mediator dan fasilitator dan (d) guru sebagai
evaluator.
Guru sebagai pengelola kelas harus memiliki managemen
kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan karisma
guru akan menurun, bahkan kegiatan pembelajaran bisa
kacau tanpa tujuan. Guru sebagai pengelola kelas
bertugas membuat anak didik betah tinggal di kelas
dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di
dalamnya. Beberapa fungsi guru sebagai pengelola kelas
adalah merancang tujuan pembelajaran, mengorganisasi
beberapa sumber pembelajaran, memotivasi yang bisa
dilakukan dengan memberi hukuman atau reward, mendorong,
dan menstimulasi siswa serta mengawasi segala sesuatu
apakah berjalan dengan lancar apa belum dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan
gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan
lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan
terhadap siswa dalam belajar, diperlukan
pengorganisasian kelas yang memadai. Pengorganisasian
kelas adalah suatu rentetan kegiatan guru untuk
menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang
efektif, misalnya :
a. pengaturan penggunaan waktu yang tersedia untuk
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
setiap pelajaran,
b. pengaturan ruangan dan perabotan pelajaran di
kelas agar tercipta suasana yang menggairahkan
dalam belajar’
c. pengelompokan siswa dalam belajar disesuaikan
dengan minat dan kebutuhan siswa itu sendiri.
2.3Tujuan, Aspek, Fungsi dan Masalah Pengelolaan Kelas
Tujuan manajemen kelas adalah :
1.mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai
lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar,
yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin;
2.menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi pembelajaran;
3.menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot
belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar
sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan
intelektual siswa dalam kelas;
4.membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar
belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat
individunya.
Adapun tujuan keterampilan mengelola kelas untuk
siswa bermaksud :
a)mendorong siswa mengembangkan tanggungjawab individu
terhadap tingkah lakunya serta sadar untuk
mengendalikan dirinya,
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
b)membantu siswa mengerti akan arah tingkah laku yang
sesuai dengan tata tertib kelas, dan melihat atau
merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan dan
bukan kemarahan,
c)menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam
tugas serta bertingkah laku yang wajar sesuai dengan
aktivitas-aktivitas kelas.
Bagi guru, tujuan keterampilan mengelola kelas adalah
untuk melatih keterampilannya dalam:
a)mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam
memelihara kelancaran penyajian dan langkah-langkah
pelajaran secara tepat dan baik,
b)memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan
mengembangkan kompetensinya di dalam memberikan
pengarahan yang jelas kepada siswa,
c)memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku
yang menimbulkan gangguan-gangguan kecil atau ringan
serta memahami dan menguasai seperangkat kemungkinan
strategi yang dapat digunakan dalam hubungan dengan
masalah tingkah laku siswa yang berlebih-lebihan atau
terus menerus melawan di kelas.
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan yang harus
dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis
dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas
terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
manajenen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan
kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif .
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Pengelolaan kelas selain memberi makna penting bagi
tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal,
manajenen kelas berfungsi memberi dan melengkapi
fasilitas untuk segala macam tugas seperti membantu
kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan
kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-
tujuan organisasi, membantu individu agar dapat
bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu
prosedur kerja, merubah kondisi kelas dan memelihara
agar tugas-tugas itu dapat berjalan lancar.
Masalah manajenen kelas dapat dikelompokkan ke dalam
dua kategori yaitu masalah individual dan masalah
kelompok.
Munculnya masalah individual disebabkan beberapa
kemungkinan tindakan siswa seperti :
1.Tingkah laku yang ingin mendapat perhatian orang lain
baik aktif (melucu) maupun pasif (berbuat serba lambat
sehingga perlu mendapat pertolongan ekstra).
2.Tingkah laku yang ingin menujukkan kekuatan baik aktif
(mendebat, marah-marah, menangis) maupun pasif (lupa
peraturan-peraturan kelas yang sudah sepakati
sebelumnya).
3.Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain
(menyakiti orang lain seperti mengata-ngatai, memukul,
menggigit dan sebagainya).
4.Peragaan ketidakmampuan (bersikap masa bodoh terhadap
pekerjaan apapun dan menolak untuk mencoba melakukan
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
apapun karena ia yakin bahwa hanya mendapatkan
kegagalan).
Sedangkan masalah kelompok akan muncul apabila tidak
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan kelompok, kelas
frustasi atau lemas dan akhirnya siswa menjadi anggota
kelompok bersifat pasif, acuh, tidak puas dan belajarnya
terganggu. Masalah-masalah kelompok ini mungkin muncul
dalam kelas seperti:
1.Kelas kurang kohesif lantaran alasan jenis kelamin,
suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagainya.
2.Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah
disepakai sebelumnya.
3.Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang
anggotanya.
4.“Membombang” anggota kelas yang justru melanggar norma
kelompok.
5. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari
yang tengah digarap, semangat kerja rendah, kelas
kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru
seperti gangguan jadwal guru terpaksa diganti
sementara oleh guru lain.
2.4Prinsip-Prinsip dalam Pengelolaan Kelas
Secara umum faktor yang mempengaruhi manajemen kelas
dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan
faktor ekstern siswa. Faktor intern siswa berhubungan
dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
siswa denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan
siswa berbeda dari siswa lainnya sacara individual.
Perbedaan sacara individual ini dilihat dari segi aspek
yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
Faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana
lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan
siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah
siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin
banyak jumlah siswa di kelas akan cenderung lebih mudah
terjadi konflik begitu sebaliknya.
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam
kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat
dipergunakan yaitu:
1. Hangat dan antusias, kehangatan dan keantusiasan guru
dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang
menyenangkan yang merupakan salah satu syarat bagi
kegiatan belajar-mengajar yang optimal. Guru yang
bersifat hangat dan akrab secara ajek menunjukkan
antusiasmenya terhadap tugas-tugas, terhadap kegiatan-
kegiatan, atau terhadap siswanya akan aktivitasnya
maka berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan
kelas.
2. Tantangan, penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja
atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan
gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi
kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
3. Bervariasi, penggunaan variasi dalam media, gaya
mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak
didik merupakan kunci pengelolaan kelas untuk
menghindari kejenuhan serta pengulangan-pengulangan
aktivitas yang menyebabkan menurunnya kegiatan belajar
dan tingkah laku positif siswa. Jika terdapat berbagai
variasi maka proses menjadi jenuh akan berkurang dan
siswa akan cenderung meningkatkan keterlibatannya
dalam tugas dan tidak akan mengganggu kawannya.
4. Keluesan, dalam proses belajar mengajar guru harus
waspada mengamati jalannya proses kegiatan tersebut.
Termasuk kemungkinan munculnya gangguan siswa seperti
keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak
mengerjakan tugas dan sebagainya. Sehingga diperlukan
keluwesan tingkah laku guru untuk dapat merubah
berbagai strategi mengajar dengan memanipulasi
berbagai komponen keterampilan yang lain.
5. Penekanan pada hal-hal yang positif, pada dasarnya, dalam
mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-
hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian
anak didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan
tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan
yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari
kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses
belajar mengajar. Cara guru memelihara suasana yang
positif antara lain :
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
a. memberikan aksentuasi terhadap tingkah laku siswa
yang positif dan menghindari ocehan atau celaan atau
tingkah laku yang kurang wajar.
b. memberikan penguatan terhadap tingkah laku siswa
yang positif.
6.Penanaman disiplin diri, tujuan akhir dari pengelolaan
kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin
diri sendiri. Karena itu, guru sebaiknya selalu
mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri
sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan
mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung
jawab.
.2.5 Bentuk Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Keharmonisan hubungan guru dan anak didik, tingginya
kerjasama di antara siswa tersimpul dalam bentuk
interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal bergantung
dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka
pengelolaan kelas.
Berbagai pendekatan tersebut seperti berikut:
1.Pendekatan kekuasaan (autority approach), pengelolaan kelas
diartikan sebagai suatu proses untuk mengontrol
tingkah laku anak didik dengan penerapan disiplin.
Peranan guru di sini adalah menciptakan dan
mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
didik untuk mentaatinya. Di dalamnya ada kekuasaan dan
norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas.
2.Pendekatan ancaman, pengelolaan kelas diartikan
sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku
anak didik yang dilakukan dengan cara memberi ancaman,
misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
3.Pendekatan kebebasan (permisive approach), pengelolaan
kelas diartikan upaya yang dilakukan oleh guru dengan
memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan
berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan.
Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin
kebebasan anak didik. Pendekatan ini sama dengan
pendekatan kekuasaan dan ancaman dianggap kurang
efektif karena pendekatan ini bagi guru bersikap
reaktif. Hanya terbatas pada masalah-masalah yang
muncul secara insidental saat itu, kurang mengarah
pada pemecahan masalah yang bersifat jangka panjang
(yang akan datang), bersikap absolut (mutlak) dan
tidak membuka peluang bagi pengambilan tindakan-
tindakan yang lebih luwes dan kreatif.
4.Pendekatan perubahan tingkah laku (behavior modifikation
approach), pengelolaan kelas diartikan upaya untuk
mengembangkan dan memfasilitasi perubahan perilaku
yang bersifat positif dari siswa dan berusaha
semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki
perilaku negatif siswa.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Program atau kegiatan yang yang mengakibatkan
timbulnya tingkah laku yang kurang baik, harus
diusahakan menghindarinya sebagai penguatan negatif
yang pada suatu saat akan hilang dari tingkah laku
siswa atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk
itu, menurut pendekatan tingkah laku yang baik atau
positif harus dirangsang dengan memberikan pujian atau
hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas.
Sebaliknya, tingkah laku yang kurang baik dalam
melaksanakan program kelas diberi sanksi atau hukuman
yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada
gilirannya tingkah laku tersebut akan dihindari.
5.Pendekatan sosio-emosional (sosio emosional climate approach),
pengelolaan kelas diartikan upaya untuk menciptakan
suasana hubungan interpersonal yang baik dan sehat
antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
Guru menduduki posisi terpenting bagi terbentuknya
iklim sosio-emosional yang baik. Oleh karena itu,
pendekatan ini berkeyakinan bahwa suasana atau iklim
kelas yang baik berpengaruh terhadap kegiatan belajar
mengajar. Hubungan guru dengan siswa yang penuh
simpati dan saling menerima merupakan kunci
pelaksanaan dari pendekatan ini. Dengan demikian,
pendekatan ini menekankan pentingnya tingkah laku atau
tindakan guru yang menyebabkan siswa memandang guru
itu benar-benar terlibat dalam pembinaan siswa dan
memperhatikan apa yang dialami siswa baik suka maupun
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
duka. Implikasi dari pendekatan ini adalah bahwa siswa
bukan semata-mata sebagai individu yang sedang
mempelajari pelajaran tertentu, tetapi dipandang
sebagai keseluruhan pribadi yang sedang berkembang
sehingga hubungan guru dengan siswa yang positif,
sikap mengerti dan sikap mengayomi atau sikap
melindungi akan terwujud.
6. Pendekatan kerja kelompok (group procces approach),
dalam pendekatan in, peran guru adalah menumbuhkan dan
mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan
mendorong perkembangan serta kerja sama kelompok.
Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan
kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif,
dan selain itu guru harus pula dapat menjaga kondisi
itu agar tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas
tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang
tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi masalah-
masalah pengelolaan.
7. Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan
memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang
harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru
dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi
di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi
tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan
guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis
dalam resep.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
8. Pendekatan pengajaran, pendekatan ini didasarkan atas
suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan
pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah
laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak
bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku
guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan
tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru
adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran
yang baik.
9. Pendekatan elektis atau pluralistik (electic approach) adalah
pandangan yang mencakup tiga pendekatan (perubahan
tingkah laku, iklim sosio-emosional, dan proses
kelompok).
Pendekatan elektis ini menekankan pada
potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif wali atau
guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut
berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan
pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin
dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin
harus mengkombinasikan atau ketiga pendekatan
tersebut. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan
pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha
menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki
potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan
suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar
berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan
menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya
untuk pengelolaan kelas di sini adalah suatu set
(rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan
proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan
efisien.
2.6Penerapan Sistem dalam Pengelolaan Kelas
Mengelola kelas merupakan pembuatan keputusan-
keputusan yang direncanakan bukan keputusan-keputusan
spontan yang diambil dalam keadaan darurat jika seorang
guru dalam keadaan marah dan frustasi terhadap siswa.
Setelah guru tenang kembali ia merasa bahwa hukuman
tersebut terlalu berat apabila telah terjadi lagi
pelanggaran serupa oleh siswa lain haruskah guru
berbuat seperti itu lagi? Jika demikian, ia bertindak
tidak adil tetapi tidak bertindak demikian, ia tidak
konsisten biasanya antisipasi terhadap timbulnya
masalah-masalah di kelas akan menolong guru dari
dilema-lema seperti itu. Dasar dari pendekatan yaitu
bahwa perilaku yang baik di kelas sebagian dapat
dibentuk dengan cara memberikan ganjaran atau tidak.
1. Teknik mendekati, bila seorang siswa mulai
bertingkah, satu teknik yang biasanya efektif yaitu
teknik mendekatinya. Kehadiran guru bisa membuatnya
takut, dan karena itu dapat menghentikannya dari
perbuatan yang disruptif , tanpa perlu menegur andai
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
kata siswa mulai menampakan kecenderungan berbuat
nakal, memindahkan tempat duduknya ke meja guru dapat
berefek preventif.
2. Teknik memberikan isyarat, apabila siswa berbuat
penakalan kecil, guru dapat memberikan isyarat bahwa
ia sedang diawasi. Isyarat tersebut dapat berupa
petikan jari, pandangan tajam, atau lambaian tangan.
3. Teknik mengadakan humor, jika insiden itu kecil,
setidaknya guru memandang efek saja, dengan
melihatnya secara humoristis, guru akan dapat
mempertahankan suasana baik, serta memberikan
peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang
apa yang akan terjadi.
4. Teknik tidak mengacuhkan, untuk menerapkan cara ini
guru harus lues dan tidak perlu menghukum setiap
pelanggaran yang diketahuinya. Dalam kasus-kasus
tertentu, tidak mengacuhkan kenakalan justru dapat
membawa siswa untuk diperhatikan.
5. Teknik yang keras, guru dapat menggunakan teknik-
teknik yang keras apabila ia dihadapkan pada perilaku
disruptif yang jelas tidak terkendalikan. Contohnya
mengeluarkannya dalam kelas.
6. Teknik mengadakan diskusi secara terbuka, bila
kenakalan di kelas mulai bertambah, sering guru
menjadi heran. Ia lalu menilai kembali tindakan dan
pengajarannya untuk menjelaskan perbuatan-perbuaatan
siswa-siswanya. Dan menciptakan suasana belajar yang
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
sedikit lebih sesuai daripada sebelumnya.
7. Teknik memberikan penjelasan tentang prosedur, kadang-
kadang masalah kedisiplinan ada hubungannya yang
langsung dengan ketidakmampuan siswa melaksanakan
tugas yang diberikan kepadanya. Kesulitan ini terjadi
apabila guru berasumsi bahwa siswa memiliki
keterampilan, padahal sebenarnya tidak. Masalah yang
hamper sama yaitu masalah-masalah perilaku yang
lazimnya berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang
tidak biasa di kelas.
8. Mengadakan analisis, kadang-kadang terjadi hampir
terus menerus berbuat kenakalan, guru dapat
mengetahui masalah yang akan di hadapinya dan
mengurangi keresahan siswanya.
9. Mengadakan perubahan kegiatan, apabila gangguan di
kelas meningkat jumlahnya, tindakan yang harus segera
diambil yaitu mengubah apa yang sedang Anda lakukan.
Jika biasanya diskusi, maka ubahlah dengan memberikan
ringkasan-ringkasan untuk dibaca atau menyuruh mereka
membaca buku-buku pilihan mereka.
10.Teknik menghimbau, kadang-kadang guru sering
mengatakan, “harap tenang”. Ucapan tersebut
adakalanya membawa hasil siswa memperhatikannya.
Tetapi apabila himbauan sering digunakan mereka
cenderung untuk tidak menggubrisnya.
2.7Komponen-Komponen dalam Mengelola Kelas
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Komponen-komponen keterampilan yang harus dimiliki
oleh seorang guru dalam mengelola kelas ini pada umumnya
dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif)
Preventif adalah upaya sedini mungkin yang dilakukan
oleh guru untuk mencegah terjadinya gangguan dalam
pembelajaran. Keterampilan dalam hal ini berhubungan
dengan kompetensi guru dalam mengambil inisiatif dan
mengendalikan pelajaran serta aktivitas yang berkaitan
dengan keterampilan:
a) Sikap tanggap, perhatian, keterlibatan,
ketidakacuhan, dan ketidakterlibatan siswa dalam
tugas-tugas di kelas. Siswa merasa bahwa guru hadir
bersama mereka dan tahu apa yang mereka perbuat.
Kesan ini ditunjukkan dengan cara :
memandang secara seksama, bercakap-cakap, bekerja
sama, dan menunjukkan rasa persahabatan,
gerak mendekati kelompok kecil atau individu secara
wajar menandakan kesiagaan, minat, dan perhatian
guru terhadap tugas serta aktivitas siswa,
memberikan pernyataan dengan tanggapan, komentar,
ataupun yang lainnya kepada siswa. Namun tanpa
menunjukkan dominasi guru, seperti memberi
komentar atau pertanyaan yang mengandung ancaman,
memberikan reaksi terhadap gangguan dan
ketidakacuhan siswa dengan bentuk teguran pada saat
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
dan suasana yang yang tepat agar penyimpangan
tingkah laku tidak meluas.
b) Memberi perhatian mampu menumbuhkan pengelolaan
kelas yang efektif pada beberapa kegiatan yang
berlangsung pada waktu yang sama. Membagi perhatian
dapat dibedakan menjadi dua :
Visual, mengalihkan pandangan dari satu kegiatan
kepada kegiatan yang lain dengan kontak pandang
terhadap kelompok siswa atau individu;
Verbal, guru dapat memberikan komentar, penjelasan,
pertanyaan dan sebagainya terhadap aktivitas
seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa
lain dan terlibat supervise pada aktivitas anak
didik yang lain.
c) Memusatkan perhatian kelompok terhadap tugas-tugas
yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara :
memberi tanda, dalam memulai proses belajar mengajar
guru memusatkan pada perhatian kelompok terhadap
suatu tugas dengan memberi beberapa tanda,
misalnya menciptakan atau membuat situasi tenang
sebelum memperkenalkan objek, pertanyaan, atau
topik, dengan memilih anak secara random untuk
meresponnya.
pertanggungan jawab, guru meminta pertanggungjawaban
anak didik atas kegiatan dan keterlibatannya dalam
suatu kegiatan. Setiap anak didik sebagai anggota
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
kelompok harus bertanggungjawab terhadap kegiatan
sendiri maupun kegiatan kelompoknya. Misalnya
dengan meminta kepada anak didik untuk
memperagakan, melaporkan hasil dan memberikan
tanggapan.
Pengarahan dan petunjuk yang jelas, guru harus seringkali
memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas dan
singkat dalam memberikan pelajaran kepada anak
didik, sehingga tidak terjadi kebingungan pada
diri anak didik. Pengarahan dan petunjuk dapat
dilakukan pada seluruh anggota kelas, kepada
kelompok kecil, ataupun kepada individu dengan
bahasa dan tujuan yang jelas.
Penghentian, tidak semua gangguan tingkah laku dapat
dicegah atau di hindari. Yang diperlukan disini
adalah guru dapat menanggulangi terhadap anak didik
yang nyata-nyata melanggar dan mengganggu untuk
aktif dalam kegiatan di kelas. Bila anak didik
menyela kegiatan anak didik lain dalam kelompoknya,
guru secara verbal mengomeli atau menghentikan
gangguan anak didik itu.
Teguran yang dilakukan guru adalah salah satu cara
untuk untuk menghentikan gangguan anak didik.
Teguran verbal yang efektif adalah memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
tegas dan jelas tertuju kepda anak didik yang
mengganggu serta kepada tingkah lakunya yang
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
menyimpang,
menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan
atau mengandung penghinaan,
menghindari ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang
berkepanjangan.
Penguatan, untuk menanggulangi anak didik yang
menggangu atau tidak melakukan tugas, dapat
dilakukan dengan memberikan penguatan yang di pilih
sesuai dengan masalahnya. Penguatan untuk mengubah
tingkah laku merupakan strategi remedial untuk
mengatasi anak didik yang terus mengganggu atau
tidak melakukan tugas, seperti :
a. dengan memberikan penguatan positif bila anak
didik telah menghentikan gangguan atau kembali
pada tugas yang diminta,
b. dengan memberikan penguatan positf terhadap anak
didik yang lain yang tidak mengganggu dan dipakai
sebagai model tingkah laku yang baik bagi anak
didik yang suka mengganggu.
Kelancaran, kelancaran atau kemajuan anak didik
dalam belajar sebagai indikator bahwa anak didik
dapat memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang
diberikan di kelas.
Kecepatan (pacing), kecepatan disini diartikan sebagai
tingkat kemajuan yang dicapai anak didik dalam
pelajaran. Yang perlu dihindari oleh guru adalah
kesalahan menahan kecepatan yang tidak perlu, atau
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
menahan penyajian bahan pelajaran yang sedang
berjalan, atau kemajuan tugas. Ada dua hal
kesalahan kecepatan yang harus dihindari bila
kecepatan yang tepat mau dipertahankan. Yaitu :
a. Bertele-tela (mengulang, memperpanjang,
mengubah-ubah)
b. Mengulang penjelasan yang tidak perlu
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi
belajar yang optimal (bersifat refresif dan perubahan tingkah laku)
Refresif adalah kemampuan guru mencari atau
menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah
yang terjadi dalam lingkungan pembelajaran. Strategi
untuk tindak perbaikan terhadap tingkah laku siswa
yang terus-menerus menimbulkan gangguan dan tidak mau
terlibat dalam tugas di kelas, yaitu :
1. Modifikasi tingkah laku, guru menganalisis tingkah
laku anak didik yang mengalami masalah atau
kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku
tersebut dengan mengiplikasikan pemberian
penguatan secara sistematis.
2. Pendekatan pemecahan masalah kelompok, guru dapat
menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok
dengan cara :
- memperlancar tugas-tugas: mengusahakan terjadinya
kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas
- memelihara kegiatan-kegiatan kelompok: memelihara
dan memulihkan semangat anak didik dan menangani
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
konflik yang timbul.
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang
menimbulkan masalah, guru dapat menggunakan
seperangkat arah untuk mengendalikan tingkah laku
keliru yang muncul, dan ia mengetahui sebab-sebab
dasar yang mengakibatkan ketidakpatuhan tingkah
laku tersebut serta berusaha untuk menemukan
pemecahannya.
Sedangkan komponen komponen dalam pengelolaaan kelas
yang perlu diperhatikan oleh guru adalah
a. kondisi dan situasi belajar yang mendukung
KONDISI FISIK
1. Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar
mengajar
- Jenis kegiatan (di dalam kelas/di ruang
praktikum)
- Jumlah siswa yang melakukan kegiatan
2. Pengaturan tempat duduk
- Berbaris
- Pengelompokan/individu
- Membentuk setengah lingkaran/lingkaran penuh
- Berbentuk lingkaran
- Ruang kelas yang normal
3. Ventilasi dan pengaturan cahaya
Ventilasi harus cukup menjamin kesehatan siswa
anatara lain jendela yang cukup besar agar cahaya
matahari masuk dan udara sehat.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
4. Pengaturan penyimpanan barang-barang
Penyimpanan barang hendaknya disimpan ditempat
khusus yang mudah dicapai, dan diatur sedemikian
rupa sehingga barang-barang tersebut segera dapat
digunakan.
KONDISI EMOSIONAL
1. Tipe Kepemimpinan
Tipe Otoriter (diktator) yang dengan kondisi ini
siswa hanya akan aktif kalau ada guru sedangkan
kalau tidak ada maka tidak akan aktif. Aktivitas
belajar mengajar sangat tergantung pada guru dan
menuntut banyak perhatian dari guru.
Tipe demokratis lebih memungkinkan terbinanya
sikap persahabatan antara siswa dan guru. Sikap ini
dapat membantu. Menciptakan iklim yang menguntungkan
bagi terciptanya kondisi proses belajar mengajar
yang optimal.
2. Sikap Guru
Sikap guru menghadapi siswa yang melanggar
peraturan sekolah hendaknya tetap sabar dan
bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku
siswa dapat diperbaiki
3. Suara Guru
Hendaknya dengan suara yang rendah tetapi cukup
jelas dengan volume suara yang penuh.
4. Pembinaan Raport
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Dengan hubungan baik guru dan siswa, diharapkan
siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat.
b. Administrasi teknik
1. Absensi, pengelolaan absensi hendaknya dilakukan
secara periodik.
2. Tempat bimbingan siswa, ruangan khusus untuk
keperluan bimbingan siswa yang dilakukan guru, wali
kelas, atau guru pembimbing sekolah
3. Tempat baca siswa
4. Tempat sampah
5. Catatan pribadi siswa, dengan catatan pribadi
siswa, guru akan mengenal siswa secara lengkap
termasuk latar belakang kehidupan siswa.
c. Dimensi pengelolaan kelas
1. Dimensi pencegahan, dimensi pencegahan (preventif)
dapat merupakan tindakan guru dalam mengatur siswa
dan peralatan atau format belajar mengajar yang
tepat. Dalam rangka pembinaan pengelolaan di sekolah
kita dapat menempuh berbagai usaha anatara lain :
a. Meningkatkan kesadaran diri dari guru
b. Meningkatkan kesadaran siswa
c. Sikap tulus dari guru
d. Menemukan dan pengenalan alternatif pengelolaan
e. Membuat kontrak sosial
2. Dimensi tindakan (action), dimensi tindakan
merupakan kegiatan yang dilakukan guru bila terjadi
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
masalah pengelolaan. Adapun hal yang bisa dijadika
pertimbangan bagi guru adalah :
a. Lakukan tindakan dan bukan ceramah
b. Gunakan “kontrol” kerja
c. Nyatakan peraturan dan konsekuensinya
3. Dimensi penyembuhan, dimensi penyembuhan
dimaksudkan untuk membina kontrak sosial yang tidak
jalan. Bentuk dari situasi ini :
- Siswa melanggar sejumlah peraturan sekolah
- Siswa menolak konsekuensi
- Siswa menolak sama sekali aturan khusus yang sudah
dibuat
d. Disiplin
1. Pengertian disiplin, disiplin timbul dari kebutuhan
untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang
diinginkan dari orang lain sampai batas-batas
tertentu. Pembiasaan dengan disiplin di sekolah akan
mempunyai pengaruh yang positif bagi kehidupan siswa
di masa yang akan datang.
2. Sumber-sumber pelanggaran disiplin
- Tipe kepemimpian guru atau kepala sekolah yang
salah
- Sebagian hak-hak siswa dikurangi
- Kurang dilibatkannya dalam kegiatan tanggung jawab
sekolah
3. Penanggulangan pelanggaran disiplin,
penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
cara pendekatan emosional atau pengenalan terhadap
mereka dan latar belakangnya. Berbagai alat bisa
digunakan antara lain :
- Interest inventory (pertanyaan tentang hobi,
favorit, guru yang paling di sukai/dibenci dan
lainnya)
- Sosiogram (hubungan sosial psikologis dengan
teman-temanya)
- Feedback letter (membuat karangan tentang perasaan
terhadap sekolah mereka)
2.8Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Mengelola Kelas
Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada
sejumlah kekeliruan yang harus dihindari oleh guru,
yaitu sebagai berikut.
Campur tangan yang berlebih (teachers instruction)
Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik
berlangsung dengan komentar, pertanyaan, atau petunjuk
yang mendadak, kegiatan itu akan terganggu atau
terputus. Hal ini akan memberi kesan kepada siswa
bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan
kebutuhan anak. Ia hanya ingin memuaskan kehendak
sendiri.
Kelenyapan (fade away)
Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat
melengkapi suatu instruksi, penjelasan, petunjuk, atau
komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
sajian tanpa alasan yang jelas. Juga dapat terjadi
dalam bentuk waktu diam yang terlalu lama, kehilangan
akal, atau melupakan langkah-langkah dalam pelajaran.
Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa mengawang-
awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta
kelancaran pelajaran.
Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops
and stars)
Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu
aktivitas tanpa mengetahui aktivitas sebelumnya
menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua,
kemudian kembali kepada kegiatan yang pertama lagi.
Dengan demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi
kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan
belajar siswa.
Penyimpangan (digression)
Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan
atau bahkan tertentu memungkinkan ia dapat menyimpang.
Penyimpangan tersebut dapat mengganggu kelancaran
kegiatan belajar siswa.
Bertele-tele (overdweiling)
Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru
bersifat mengulang-ulang hal-hal tertentu,
memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah
teguran sederhana menjadi ocehan atau kupasan yang
panjang.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
2.9Pengaruh Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran
Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan
oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas yang tersedia,
kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh
kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua
bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat
memanejemeni kelas.
Pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen kelas ini
penting dikuasai sebelum hal-hal khusus diketahui.
Dengan dikuasainya prinsip-prinsip manajemen kelas, hal
ini akan menjadi filter-filter penyaring yang
menghilangkan kekeliruan umum dari manajemen kelas.
Manajemen kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas
pembelajaran di kelas karena manajemen kelas benar-benar
akan mengelola susasana kelas menjadi sebaik mungkin
agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti
proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas
belajar siswa seperti pencapaian hasil yang optimal dan
kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan
baik dan memuaskan. Selain itu, manajemen kelas juga
akan menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar
kegiatan mengajar dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.
Di samping itu juga, dengan manajemen kelas tingkat
daya serap materi yang telah diajarkan guru akan lebih
membekas dalam ingatan siswa karena adanya penguatan
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
yang diberikan guru selama proses belajar mengajar
berlangsung.
2.10 Indikator Sebagai Tolak Ukur Kesuksesan Guru dalam
Mengelola Kelas
Ada beberapa indikator yang bisa digunakan sebagai
tolak ukur bahwa pengelolaan kelas dapat dikatakan
berhasil adalah sebagai berikut :
1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas
dan mendisiplinkan kelas.
2. Sebagai guru jika Anda pulang ke rumah tidak
dalam keadaan yang sangat lelah.
3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas
(apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk
ke dalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara
bersamaan dan lain-lain) dan rutinitas kelas (apa
yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara
masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain). Ingat
prosedur kelas bukan peraturan kelas.
4. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan
mengorganisir prosedur-prosedur, sebab prosedur
mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung jawab.
5. Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-
ancaman, dan konsekuensi (stiker, penghilangan hak
siswa dan lain-lain).
6. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas
disebabkan oleh sesuatu, sedangkan disiplin bisa
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
dipelajari
Dalam prosesnya ada juga guru yang belum pandai
dalam mengelola kelas, sehingga tujuan pembelajarannya
tidak bisa tercapai. Di sini akan dijelaskan hal-hal
yang membedakan antara guru yang berhasil dengan yang
tidak :
1. Guru yang kurang berhasil menghabiskan hari-hari
pertama di tahun ajaran dengan langsung mengajarkan
subyek mata pelajaran kemudian sibuk mendisiplinkan
siswa selama setahun penuh.
2. Guru yang efektif menghabiskan dua minggu pertama
di tahun ajaran dengan meneguhkan prosedur.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterampilan pengelolaan kelas perlu dimiliki oleh
guru, karena hal ini akan membantu dalam pencapaian
tujuan pembelajaran sendiri. Pengelolaan kelas adalah
kegiatan yang dilakukan oleh guru yang ditujukan untuk
menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan
berlangsungnya proses pembelajaran yang kondusif dan
maksimal. Pengelolaan kelas ditekankan pada aspek
pengaturan (management) lingkungan pembelajaran yaitu
berkaitan dengan pengaturan orang (siswa) dan barang/
fasilitas.
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa
dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual di
dalam kelas. Keterampilan dalam pengelolaan kelas dapat
bersifat preventif serta refresif dan tingkah laku.
Namun dalam penerapannya kadang terdapat masalah dalam
pengelolaan kelas baik secara individu maupun kelompok
yang timbul dikarenakan adanya keanekaragaman perilaku
siswa.
3.2 Saran
Di masa yang akan datang, diharapkan sistem
manajemen kelas agar lebih ditingkatkan lagi.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Perkembangan pembelajaran di dunia global semakin
pesat, Oleh karena itu guru kelas diwajibkan untuk
memiliki kompetensi khusus dalam mengelola kelas agar
suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien
dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1980. Pengelolaan Kelas dan Siswa Cetakan
Kedua. Jakarta: Rajawali.
Azzahra, Titin. Makalah Keterampilan Mengelola Kelas. Diakses
dari http://titinazzahra04.blogspot.com pada 19 November
2012.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran Cetakan
Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.
Kasim. Meilani. Makalah Manajemen Kelas. Diakses dari
http://meilanikasim.wordpress.com pada 12 April 2010.
Kosasi, Raflis. 2005. Efektifitas Pengelolaan Kelas. Jakarta:
Viva Pakarindo.
Malik, Arul. Makalah Pengelolaan Pembelajaran. Diakses dari
http://tanpahentimencariilmu.blogspot.com pada 20 Maret
2012.
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Santawi, Susanto. Pengelolaan Kelas. Diakses dari
http://gontor2007.blogspot.com pada 6 April 2010.
Setiawan, Conny, dkk. 1985. Pengelolaan Kelas. Jakarta:
Gramedia.
Solihin, Santri Mambaus. Pengaruh Manajemen Kelas dalam
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Kelas. Diakses dari
http://ernymath.wordpress.com pada 31 Januari 2012.