Metode Penelitian Geografi kelas X
Transcript of Metode Penelitian Geografi kelas X
PENELITIAN GEOGRAFI
A. Bidang Studi Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena serta proses
yang terjadi di muka bumi. Manusia sebagai khalifah di muka bumi
sudah diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al- A’raaf ayat 10:
”Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami
adakan bagimu di muka bumi itu sumber penghidupan. Amat sedikitlah kamu
bersyukur”. Dengan demikian, manusia sudah seharusnya bersyukur
karena sudah diberi tempat untuk hidup dan mencukupi kebutuhannya.
Dalam mencukupi kebutuhannya, manusia akan berinteraksi baik dengan
alam atau dengan sesama manusia. Oleh karena itu, selain fenomena
fisik (alam) kita juga mempelajari fenomena social seperti
pertumbuhan penduduk, mobilitas penduduk, masalah kependudukan dan
sebagainya. Fenomena tersebut dapat kita pelajari tidak hanya dari
membaca buku saja, tetapi juga dari mengamati secara langsung di
lapangan. Oleh karena itu, selain pengetahuan teoritis, kita juga
memerlukan suatu metode untuk melakukan penelitian sehingga dapat
menjelaskan fenomena tersebut.
B. Jenis Penalaran
Jenis penalaran yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu:
1. Penalaran Deduktif adalah proses penalaran yang memberlakukan
prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang
spesifik.
Contoh penalaran deduktif:
Umum : Penduduk Asia Tenggara rata-rata berkulit sawo matang.
Spesifik : Penduduk Indonesia kebanyakan berkulit sawo
matang. Penduduk Malaysia kebanyakan berkulit sawo
matang. Penduduk Thailand kebanyakan berkulit sawo
matang.
2. Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menguji
informasi yang spesifik untuk menarik suatu kesimpulan umum.
Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini
sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang
dianggap dapat berlaku secara umum.
Contoh penalaran induktif:
Spesifik : Harimau berdaun telinga, berkembang biak dengan
melahirkan. Kucing berdaun telinga, berkembang biak
dengan melahirkan. Kuda berdaun telinga, berkembang biak
dengan melahirkan.
Umum : Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan.
C. Pengertian dan Sifat Penelitian Geografi
Penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang bertujuan
untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran data untuk
mencari pemecahan masalah geosfer.
Penelitian geografi memiliki ciri khas yang membedakan dengan
penelitian bidang ilmu lain, yaitu menggunakan pendekatan
keruangan, ekologi dan kompleks wilayah yang sudah dibahas di bab
sebelumnya. Sifat-sifat penelitian geografi antara lain:
1. Ilmiah, artinya penelitian menerapkan ilmu pengetahuan sebagai
landasan teori dan menggunakan langkah-langkah penelitian yang
tepat.
2. Berbasis penemuan, penelitian berawal dari penemuan masalah di
lingkungan geosfer yang kemudian diteliti dan diambil datanya.
3. Berbasis pengembangan, kegiatan penelitian berusaha memperluas dan
menganalisis lebih dalam terhadap suatu kajian geosfer.
4. Menguji kebenaran, hasil penelitian yang telah dilakukan perlu
diuji kebenarannya agar hasil lebih akurat dan dapat digunakan
sebagai dasar penelitian selanjutnya.
5. Memecahkan masalah, tujuan penelitian sebenarnya adalah untuk
memecahkan suatu permasalahan geosfer.
D. Jenis-Jenis Penelitian Geografi
Jenis penelitian geografi dapat dibedakan menurut tujuan, bentuk
dan metode pelaksanaan, manfaat, serta metode penelitian, antara
lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan Tujuan
Penelitian dilakukan sesuai dengan tujuan peneliti, misalnya dengan
tuuan mencari hubungan sebab akibat suatu masalah geosfer,
mendeskripsikan permasalahan geografi, dan menemukan penyebab
terjadinya masalah geosfer. Jenis penelitian geografi berdasarkan
tujuan sebagai berikut:
a. Penelitian Eksplorasi adalah penelitian yang cara perolehan
datanya dilakukan melalui metode wawancara, studi lapangan
(observasi) dan studi pustaka. Rumusan hipotesis dan penarikan
kesimpulan dalam penelitian eksploratif didasarkan atas hasil
pengumpulan data obyek dan subyek penelitian.
Tujuan penelitian eksploratif adalah sebagai berikut:
1) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.
2) Mengembangkan hipotesis bagi penelitian selanjutnya.
3) Menggali suatu gejala yang masih baru atau belum pernah
diketahui sebelumnya.
4) Mengembangkan gagasan dasar mengenai suatu topic permasalahan
baru.
5) Memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam penelitian eksploratif
sebagai berikut:
1) Mencari dan mengetahui hubungan antara gejala social dan
gejala fisik.
2) Menemukan data empiris mengenai hubungan gejala social atau
gejala fisik. Penggunaan empiris bertujuan untuk merumuskan
hipotesis yang berkualitas dalam penelitian selanjutnya.
b. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
menjelaskan penyebab masalah geosfer sesuai fakta yang hasil
penelitiannya disajikan dalam bentuk deskripsi. Penelitian
deskriptif merupakan kelanjutan penelitian eksploratif. Tujuan
penelitian deskriptif adalah menggambarkan alur sistematika dalam
pemecahan masalah penelitian yang disajikan dalam bentuk
deskripsi.
c. Penelitian Eksplanatif dilakukan untuk menemukan penyebab
permasalahan geosfer dengan cara menguji hipotesis yang telah
dirumuskan kemudian melakukan analisis perolehan data. Tujuan
penelitian ini adalah menghubungkan pola-pola yang memiliki
keterkaitan dan menghasilkan pola hubungan sebab akibat dalam
memecahkan permasalahan penelitian.
2. Berdasarkan Bentuk dan Metode Pelaksanaan
a. Studi Kasus, merupakan penelitian untuk memecahkan masalah
geosfer yang dilakukan dengan cara melalui studi lapangan dan
wawancara. Fenomena yang dikaji antara lain meliputi masyarakat,
lingkungan dan ekosistem. Misalnya meneliti tentang pembangunan
permukiman di pinggiran sungai Code yang berpotensi terkena
banjir lahar dingin pada musim hujan dan dapat mengancam
keselamatan warganya.
b. Survei, merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menguji
hipotesis (kesimpulan sementara) dan mendeskripsikan hubungan
antar variable. Kualitas hasil survei bergantung pada
representatif (keterwakilan) sampel, tingkat kepercayaan data dan
informasi dari responden.
c. Eksperimen, bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variable
dalam memecahkan suatu masalah. Penelitian ini biasanya membagi
subyek penelitian menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok control. Misalnya ingin meneliti tentang “pengaruh
kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap hasil belajar siswa”. Maka
peneliti membagi siswa menjadi dua, yaitu kelompok yang rutin
membaca Al-Qur’an (kelompok eksperimen) dan siswa yang jarang
membaca Al-Qur’an (kelompok control). Dengan demikian, melalui
pengamatan, wawancara dan kuesioner akan terlihat pengaruh
kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap hasil belajar siswa. Apakah
siswa yang rajin membaca Al-Qur’an hasil belajarnya akan lebih
baik? Hasil penelitian akan menunjukkan perbedaan antara kelompok
eksperimen dan control.
3. Berdasarkan Manfaat Penelitian
a. Penelitian Murni, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
yang sudah ada. Penelitian ini dapat merujuk pada penelitian
sebelumnya dan dapat pula dijadikan dasar bagi penelitian
selanjutnya. Penelitian ini banyak digunakan di lingkungan
akademis, misalnya skripsi, tesis dan disertasi. Peneliti diberi
kebebasan dalam menentukan masalah yang akan diteliti.
b. Penelitian Terapan, penelitian ini biasanya merupakan permintaan
suatu pihak terhadap peneliti, sehingga peneliti tidak memiliki
kebebasan penuh dalam menentukan topic yang akan diteliti.
Misalnya, Dinas Perhubungan meminta peneliti untuk melakukan
penelitian mengenai jalan di kota Yogyakarta yang rawan macet
pada jam kantor untuk kepentingan perencanaan jalur MRT (Mass Rapid
Transportation). Jurnal ilmiah merupakan bentuk penelitian terapan.
4. Berdasarkan Metode Penelitian
a. Penelitian Kualitatif, merupakan penelitian yang mendeskripsikan
atau menggambarkan secara mendalam mengenai hasil pengumpulan
data di lapangan. Penelitian kualitatif disajikan dengan
deskripsi atau kata-kata. Penelitian ini diterapkan pada beberapa
kondisi antara lain:
1) Masalah penelitian belum tergambar jelas;
2) Ingin meneliti suatu fenomena secara mendalam;
3) Ingin memahami interaksi social;
4) Ingin memahami perasaan orang;
5) Ingin mengembangkan teori yang sudah ada;
6) Ingin memastikan kebenaran data, serta
7) Ingin meneliti sejarah perkembangan.
b. Penelitian Kuantitatif, penelitian yang menggunakan angka-angka
dan statistic dalam analisisnya. Penelitian kuantitatif
diterapkan pada beberapa kondisi antara lain:
1) Masalah dalam penelitian sudah jelas, yaitu sudah ditampilkan
pada proposal penelitian dalam bentuk data;
2) Mencakup populasi yang luas dan banyak;
3) Ingin mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap obyek
penelitian;
4) Ingin menguji hipotesis penelitian.
Penelitian kuntitatif dapat dibedakan menjadi dua:
Penelitian kuantitatif deskriptif, yaitu menggambarkan secara
sistematis tentang karakteristik populasi dan hasil perolehan
data penelitian. Penelitian kuantitatif inferensial, digunakan
untuk mengetahui hubungan antar variable dengan pengujian
hipotesis.
c. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1) Perspektif Teori
Penelitian kuantitatif berakar pada positivisme dengan
penganjur utamanya Auguste Comte dan Emile Durkheim pada abad ke-
l9. Para pengikutnya berupaya mencari penyebab suatu fenomena dan
hubungannya dengan fenomena lain. Sedangkan penelitian kualitatif
berakar pada fenomenologis dengan penganjur Max Weber dan Irwin
Deutcher. Pandangan ini berusaha memahami perilaku manusia dari
kerangka pikir dan tindak-laku orang-orang itu sendiri.
2) Pendekatan
Penelitian kuantitatif mengharuskan peneliti untuk
mengidentifikasi dan mengontrol variabel, memilih sampel,
memberikan perlakuan, dan menganalisis hasil perlakuan. Sedangkan
dalam penelitian kualitatif, peneliti melakukan observasi
partisipan sehingga dapat memahami fenomena tertentu.
3) Tujuan
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk memberikan verifikasi
dalam pengertian menguji/mengetes teori dengan perantaraan
hipotesa dan menggunakan teknik stastistik. Penelitian kualitatif
berupaya menemukan ciri-ciri/sifat fenomena dan
mengelompokkannya. Dengan demikian diharapkan akan ditemui
'grounded theory'. Jadi, tujuannya adalah penemuan teori.
4) Pengumpulan Data
Peneliti kuantitatif memasuki lapangan dengan sikap
reduksionalis. Ini berarti baik variabel, sarnpel, hipotesis,
maupun data yang dikumpulkan hanyalah yang benar-benar relevan
dengan rancangan penelitian. Sebaliknya, peneliti kualitatif
mengumpulkan data secara ekspansionalistis agar lebih
memudahkannya memahami fenomena yang kompleks secara utuh.
5) Rancangan/design
Penelitian kuantitatif didesain secara pasti atau ditentukan
terlebih dahulu (preoriented) tanpa dapat diubah pada saat
penelitian berlangsung (fixed). Sebaliknya, desain penelitian
kualitatif bersifat lentur (elastis). Desain dapat berubah sesuai
kenyataan di lapangan sehingga juga bersifat emergent.
Latihan Soal 1
A. Pilihlah jawaban yang paling
tepat!1. Apa tujuan dilaksanakannya
penelitian?a. Menganalisis fenomena geosferb. Mengasah kemampuan menulisc. Menambah relasid. Mencari pembuktian kebenaran
dan solusi suatu masalahe. Mengunjungi daerah penelitian
sambil berlibur2. Penelitian harus didasarkan pada
prinsip ilmiah, artinya …a. Sesuai dengan fenomena terbaru
di masyarakatb. Menggunakan metode yang tepatc. Berlandaskan ilmu pengetahuan
dan langkah-langkah penelitianyang tepat
d. Tidak melanggar normakemasyarakatan
e. Hasil penelitian sesuai datayang didapat
3. Proses penalaran untuk mengujiinformasi yang spesifik untukmenarik suatu kesimpulan umumdisebut penalaran …a. Deduktifb. Induktifc. Ilmiahd. Kognitife. Subyektif
4. Berdasarkan metodenya, penelitiandibedakan menjadi penelitian ….dan ….a. survey, eksploratifb. studi kasus, eksperimenc. kualitatif, deskriptifd. deskriptif, eksplanatife. murni, terapan
5. Penelitian yang dilakukan dengantujuan menggali sesuatu yang barudan belum diketahui adalah ….a. eksploratifb. kuantitatifc. kualitatifd. murnie. terapan
6. Apa fungsi kelompok control dalampenelitian eksperimen?a. Obyek yang dijadikan focus
penelitianb. Kelompok pembanding untuk
mengetahui pengaruh kelompokinti terhadap obyek
c. Melengkapi data kelompok intid. Memastikan kebenaran datae. Membuktikan hipotesis yang
sudah ada7. Penelitian dengan populasi yang
besar lebih tepat menggunakanmetode penelitian …a. eksploratifb. kuantitatifc. kualitatifd. murnie. terapan
8. Perhatikan pernyataan berikut!1) Masalah penelitian belum
dijabarkan jelas2) Melanjutkan penelitian
sebelumnya3) Ingin mengembangkan teori4) Banyak dilaksanakan oleh
mahasiswa5) Ingin melakukan penelitian yang
mendalamCiri penelitian kualitatifditunjukkan oleh pernyataan nomor….a. 1), 2), dan 3)b. 1), 2), dan 5)c. 1), 3), dan 5)d. 2), 3), dan 4)
e. 3), 4), dan 5)9. Penelitian yang banyak digunakan
di bidang akademis, misalnyaskripsi, tesis dan desertasiadalah contoh jenis penelitian ….a. eksploratifb. kuantitatifc. kualitatifd. murnie. terapan
10. Penelitian mengenaipermasalahan banjir bersifatilmiah, karena ….a. Sering terjadi di sekitar kitab. Manusia berperan aktif di
dalamnyac. Berdasarkan kajian hidrologi
yang mempelajari siklusperairan
d. Merupakan kewajiban kita untukmengatasinya
e. Fenomena yang benar-benarterjadi di lapangan.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Apa yang dimaksud dengan
penelitian geografi?
2. Jelaskan dan berikan contoh jenis
penalaran deduktif!
3. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat
penelitian geografi!
4. Penelitian geografi bertujuan
untuk memecahkan masalah geosfer.
Identifikasilah empat permasalahan
geosfer yang cocok diteliti dengan
metode survei!
5. Dapatkah kita berperan serta dalam
pembangunan dengan melakukan
penelitian? Jelaskan!
E. Langkah Penelitian Geografi
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,
2009 : 3), sedangkan penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah
yang dilakukan dengan langkah-langkah secara sistematis untuk
memecahkan suatu permasalahan geografi yang meliputi ruang sebagai
suatu region sebagai obyek penelitian (Nur Maharani, 2013 : 18).
1. Menentukan Masalah
Penelitian dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu langkah awal yang
harus dilakukan dalam melakukan penelitian adalah memilih masalah
yang akan diteliti. Masalah adalah penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan
praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan
pelaksanaan (Sugiyono, 2009 : 52). Misalnya: Pegawai yang terbiasa
menggunakan mesin ketik manual harus ganti dengan computer, maka
akan terjadi masalah karena tidak terbiasa; Setiap pergantian
menteri akan diikuti pergantian kebijakan pendidikan, sehingga
siswa harus menyesuaikan dengan kebijakan yang baru.
Masalah yang dipilih dalam penelitian geografi harus memenuhi
kriteria, antara lain:
a. Masalah menyatakan hubungan antar dua variable, variable bebas
mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variable terikat. Kedua
variable ini harus saling berhubungan satu sama lain.
b. Masalah dinyatakan dalam kalimat tanya.
c. Masalah dapat diteliti dan memungkinkan adanya ketersediaan data.
Masalah yang dipilih untuk dijadikan bahan penelitian tentu
saja akan berpengaruh terhadap hasil akhir penelitian. Penelitian
yang baik adalah penelitian yang membahas mengenai masalah yang
menarik untuk dikaji dan akan berguna untuk kepentingan masyarakat
luas ataupun lembaga terkait dalam pengambilan keputusan.
2. Menyusun Rumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah adalah
kesenjangan antara yang diharapkan dan yang terjadi, maka rumusan
masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Namun demikian, terdapat hubungan yang
erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap perumusan
masalah harus didasarkan pada masalah. Contoh rumusan masalah:
a. Seberapa tinggi minat baca siswa Madrasah Aliyah Negeri 1
Yogyakarta?
b. Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa dari sekolah
negeri dan swasta?
c. Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar
siswa?
3. Menentukan Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Jika ada pertanyaan: Apa
yang Anda teliti? Maka jawabannya berkenaan dengan variable
penelitian.
Secara teoritis variable diartikan sebagai atribut seseorang
atau obyek yang memiliki “variasi” antara satu dengan yang lainnya.
Tinggi, berat badan, usia, sifat, kedisiplinan, merupakan atribut-
atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk dan warna adalah
atribut-atribut yang dimiliki oleh suatu obyek.
Menurut hubungan antara satu variable dengan variable lain, maka
macam-macam variable dapat dibedakan menjadi:
a. Variable Independen (bebas): variable yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan dan timbulnya variable dependen.
b. Variable Dependen (terikat): variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variable bebas.
c. Variable Moderator: variable yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variable independen dan dependen.
Gambar 1. Contoh hubungan variable independen, dependen dan
moderator
d. Variable Intervening: variable yang mempengaruhi hubungan antara
variable independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diukur atau diamati. Variable ini
merupakan penyela/antara yang terletak antara variable independen
dan dependen, sehingga variable independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variable dependen.
Contoh: Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara
tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur).
Dalam hal ini ada variable antaranya, yaitu gaya hidup seseorang.
Gambar 2. Contoh hubungan variable independen, dependen dan
intervening
e. Variable Kontrol: variable yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variable independen dan dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variable ini
sering digunakan untuk melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan.
MotivasiBelajar
(independen)
PrestasiBelajar
(dependen)Peran Orangtua(moderator)
Penghasilan
(independ
Gaya hidup(interveni
ng)
HarapanHidup
(dependen)
Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik.
Variable independennya pendidikan (SMA dan SMK). Variabel kontrol
yang ditetapkan sama, misalnya: naskah yang diketik sama, mesin
tik yang digunakan sama, ruang tempat mengetik sama.
Gambar 3. Contoh hubungan variable independen, dependen dan kontrol.
4. Menentukan Landasan Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah
selanjutnya dalam proses penelitian adalah mencari teori-teori,
konsep, dan generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan
sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian (Sumadi,
1990). Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua
peneliti harus berbekal teori.
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang
tersusun secara sistematik sehingga dapat berguna untuk menjelaskan
fenomena (Cooper and Schindler, 2003). Secara umum teori mempunyai
tiga fungsi, yaitu:
a. Fungsi menjelaskan (explanation), contohnya: jika besi dipanaskan
akan memuai.
b. Fungsi meramalkan (prediction), contohnya: jika besi dipanaskan
hingga suhu 75°C berapa pemuaiaannya?
c. Fungsi pengendalian (control). Contohnya: berapa jarak sambungan
rel kereta api yang paling sesuai dengan iklim tropis di
Indonesia agar pemuaiaan rel tidak mengganggu jalannya kereta
api?
Pendidikan SMA &SMK (independen)
KetrampilanMengetik
(dependen)
Naskah, mesin tik danruangan sama (kontrol)
Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variable-
variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang
lengkap serta mendalam dari berbagai sumber, sehingga landasan yang
dijadikan pedoman teori menjadi kuat dan valid. Jumlah teori yang
perlu dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung pada
permasalahannya. Semakin lengkap referensi yang digunakan, maka
landasan teori semakin baik.
5. Menyusun Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran berawal dari
perumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Selanjutnya
variable-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan secara
teoritis sesuai dengan landasan teori dan dapat pula merujuk pada
penelitian yang relevan. Secara teoritis perlu dijelaskan pula
hubungan antara variable bebas dan terikat, sehingga tujuan dan
arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Kemudian hubungan
antar variable tersebut dianalisis dan dibandingkan, yang akan
menghasilkan kerangka pemikiran. Berdasarkan kerangka pemikiran
tersebut barulah dirumuskan hipotesis.
6. Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis adalah langkah selanjutnya dalam
penelitian setelah peneliti mengemukakan perumusan masalah,
landasan teori dan kerangka pemikiran.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah tersebut dinyatakan dalam
kalimat tanya. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan
baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta yang diperoleh melalui pengambilan data.
Penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif
sifatnya eksploratif sehingga tidak merumuskan hipotesis, tetapi
justru diharapkan nantinya akan ditemukan hipotesis.
Gambar 4. Alur Kerja Penyusunan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
7. Menentukan Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang
memiliki karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-
benda lainnya. Populasi bukan hanya jumlah, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau
obyek tersebut.
Misalnya, kita akan meneliti di sekolah X, maka sekolah Xmerupakan populasi karena memiliki sejumlah subyek (guru, siswa,karyawan) dan obyek (ruang kelas, perpustakaan, sarana belajar).Namun demikian, sekolah X juga memiliki karakteristik subyeknya,misalnya kompetensi guru, motivasi belajar siswa, disiplin kerjakaryawan. Sekolah X juga memiliki karakteristik obyek, misalnyatata ruang kelas, kebijakan dan tata tertib sekolah. Semua iniadalah populasi karena dapat diteliti dan dijadikan sumber data.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi yang dapat mencerminkan dan mewakili
keseluruhan populasi. Bila jumlah populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka
peneliti dapat mengambil sampel yang benar-benar
representative (mewakili).
8. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada dasarnya dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
ProbabilitySampling
Nonprobability Sampling
1.Simple random sampling
2.Proportionate stratified random sampling
3.Disproportionate random sampling
1.Sampling sistematis2.Sampling kuota3.Sampling incidental4.Purposive sampling5.Sampling jenuh6.Snowball sampling
TeknikSampling
Gambar 6. Macam-macam Teknik Sampling
a. Probability Sampling: teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik ini meliputi:
Simple random sampling: pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi. Biasanya digunakan dalam penelitian yang
anggota populasinya dianggap homogen. Misalnya: pasar burung,
pasar kerajinan, sekolah.
Proportionate stratified random sampling: teknik ini digunakan
bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogeny dan
berstrata secara proporsional. Misalnya: dalam satu perusahaan
pegawainya terdiri dari lulusan S2 = 20 orang, S1 = 35 orang,
SMA sederajat = 25 orang. Jumlah sampel yang diambil harus
meliputi strata pendidikan tersebut.
Disproportionate stratified random sampling: teknik ini
digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang berstrata
tapi tidak proporsional. Misalnya: suatu perusahaan terdiri
dari pegawai yang lulus S3 = 2 orang, S2 = 5 orang, SMA
sederajat = 100 orang, SMP sederajat = 70 orang. Kelompok
lulusan S3 dan S2 jumlahnya terlalu kecil bila dibandingkan
dengan kelompok yang lain, maka semua pegawai lulusan S3 dan
S2 dipilih sebagai sampel.
Cluster sampling: teknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sangat luas,
misalnya penduduk suatu negara atau propinsi. Untuk menentukan
penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka
pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan.
b. Nonprobability Sampling: teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
Sampling sistematis: teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan memilih nomor
ganjil, genap, atau kelipatan tertentu.POPULASI SAMPEL
Gambar 7. Sampling sistematis (diambil populasi ganjil)
Sampling kuota: teknik menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan. Misalnya akan melakukan penelitian tentang minat
membaca siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta. Jumlah
sampel yang ditentukan adalah 100 siswa. Jika data yang
diambil belum mencapai 100 siswa, maka penelitian tersebut
dianggap belum selesai.
Sampling incidental: teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental
bertemu dengan peneliti dapat diambil sebagai sampel.
Sampling purposive: teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Misal: penelitian tentang Usaha Kecil
Menengah di daerah Bantul, maka sampel yang diambil adalah
pengusaha gerabah di Kasongan, pengusaha kulit di Manding.
Penelitian tentang kualitas makanan, maka diambil sampel orang
1 5 92 6 103 7 114 8 12
1 5 93 7 11
Diambil secarasistematis
yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk
penelitian kualitatif.
Sampling jenuh: teknik penentuan sampel bila seluruh anggota
populasi dijgunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika
jumlah populasi relative sedikit, kurang dari 30 orang.
Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus, dimana seluruh
anggota populasi dijadikan sampel.
Snowball sampling: teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang
menggelinding lama kelamaan akan membesar. Pertama-tama
dipilih satu atau dua orang, jika data dari dua orang tersebut
dirasa belum lengkap, maka peneliti mencari orang yang lebih
tahu dan dapat melengkapi data sebelumnya. Begitu seterusnya
hingga jumlah sampel semakin banyak.
Gambar 8. Sampling snowball
9. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data berdasarkan terkniknya antara lain sebagai
berikut:
a. Interview (wawancara): teknik pengumpulan data yang didasarkan
pada self report (laporan diri sendiri) atau pada keyakinan diri
sendiri. Jadi keterangan responden harus benar dan dapat
dipercaya karena berdasarkan pengalaman pribadi mereka sendiri.
B
N O
D
K
C
J L
F G H I
M
E
A
Misal ingin meneliti tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia,
sebaiknya yang menjadi responden adalah mantan pejuang yang
mengalami perang secara langsung (jika masih hidup), bukan anak
atau bahkan cucunya. Jika tidak ada lagi pejuang yang masih
hidup, maka sebaiknya memilih ahli sejarah sebagai respondennya.
Keunggulan dari wawancara adalah peneliti dapat memperoleh
keterangan secara mendalam dari responden, bahkan dalam
prakteknya sering menemukan keterangan/hal-hal baru yang tidak
diperkirakan sebelumnya.
b. Kuesioner (angket): teknik pengumpulan data dengan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis yang akan dijawab/diisi oleh
responden. Pertanyaan sebaiknya singkat, padat dan jelas; bahasa
yang digunakan juga harus mudah dimengerti oleh responden;
pertanyaan harus seimbang dan tidak menggiring ke jawaban yang
baik saja atau yang jelek saja; penampilan fisik kuesioner harus
rapi dan menarik. Kuesioner cocok digunakan apabila jumlah
respondennya banyak dan tersebar di wilayah yang luas karena
dapat dikirim lewat pos atau e-mail.
c. Observasi: teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung terhadap orang, obyek alam, masyarakat, atau fenomena
tertentu. Teknik observasi digunakan apabila penelitian yang
dilakukan berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam. Proses pengamatan dilakukan secara menyeluruh
agar data yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
10. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul perlu diolah agar keakuratan hasil
penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Tahap-tahap pengolahan
data adalah sebagai berikut:
a. Editing Data, yaitu kegiatan meneliti kembali (pemeriksaan) data
yang telah terkumpul, indicator yang perlu diteliti adalah
sebagai berikut:
1) Kelengkapan data sesuai daftar kebutuhan data
2) Kesesuaian dan relevansi data hasil pengamatan dengan
kebutuhan data
3) Keseragaman data hasil penelitian, misalnya menggunakan satuan
meter pada data hasil pengukuran obyek di lapangan.
Peneliti dapat memperbaiki data hasil penelitian, baik berupa
data studi lapangan atau jawaban responden. Misalnya, responden
lupa mengisi kolom jenis kelamin.
b. Coding, pembuatan kode (coding) merupakan kegiatan
pengklasifikasian data sesuai jenis dengan memberikan identitas
angka atau huruf sehingga memudahkan pengolahan dan analisis
data. Misalnya jenis kelamin laki-laki diberi identitas angka 1
dan perempuang dengan angka 2.
c. Tabulasi Data, data yang sudah diklasifikasikan kemudian
dimasukkan ke dalam tabel dengan maksud agar lebih mudah dibaca
dan dianalisis.
11. Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data
dari responden dan sumber data lain terkumpul. Secara umum
analisis data dapat dilakukan dengan:
a. Deskriptif, yaitu menganalisis data dengan cara menggambarkan dan
menjelaskan data yang sudah terkumpul secara apa adanya sesuai
dengan yang ada di lapangan tanpa melakukan generalisasi atau
kesimpulan secara umum. Umumnya digunakan untuk mengolah data
kualitatif. Misalnya menjelaskan fenomena terjadinya banjir
(gejala fisik) dan menjelaskan penyebab terjadinya urbanisasi ke
kota-kota besar (gejala social).
b. Statistik, yaitu analisis data menggunakan statistic untuk
menganalisis data sampel yang sudah terkumpul. Umumnya digunakan
untuk mengolah data kuantitatif.
Latihan Soal 2
A. Pilihlah jawaban yang paling
tepat!1. Langkah pertama dalam memulai
penelitian adalah menentukan ….a. Tujuan penelitianb. Masalah yang akan ditelitic. Obyek penelitiand. Lama waktu penelitiane. Lokasi penelitian
2. Apa yang dimaksud dengan masalah?a. Fenomena yang akan ditelitib. Sumber data penelitianc. Kenyataan yang sesuai dengan
harapand. Kenyataan yang tidak sesuai
dengan harapane. Hal-hal yang bernilai negative
3. Perhatikan pernyataan berikut!1) Kegiatan penelitian harus
memperhatikan biaya dan waktu yang tersedia
2) Ketersediaan bahan pustaka sebagai dasar teori
3) Dapat menyempurnakan penelitiansebelumnya
4) Mencakup obyek penelitian geografi fisik, manusia dan teknik
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perumusan masalah penelitian harus memperhatikan …a. Kemampuan mengeluarkan biayab. Lama waktu penelitianc. Sumber buku yang tersediad. Ketersediaan data,
keterjangkauan obyek, dan manfaat penelitian
e. Kemampuan peneliti menyempurnakan penelitian sebelumnya
4. Variable yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variable independen dan dependen disebut variabel…a. Bebasb. Terikatc. Penguatd. Moderatore. Intervening
5. “Jika mendung akan segera terjadi hujan” adalah sebuah teori. Pernyataan tersebut adalah salah satu fungsi teori, yaitu …a. Menjelaskanb. Meramalkanc. Pengendaliand. Pengandaiane. Memberitakan
6. Setelah merumuskan masalah, menentukan variable dan landasan teori, maka disusun …a. Kerangka pemikiranb. Hipotesisc. Populasi dan sampeld. Teknik pengumpulan datae. Analisis data
7. Perhatikan langkah-langkah berikut!1) Perumusan tujuan penelitian2) Perumusan masalah penelitian3) Penentuan teknik pengumpulan
data4) Penentuan populasi dan sampel5) Penyusunan hipotesis penelitian6) Pengolahan dan analisis data7) Penarikan kesimpulan8) Penyajian hasil penelitianUrutan langkah-langkah penelitian adalah …a. 2), 3), 4), 6), 5), 7), 1), dan
8)b. 2), 5), 7), 6), 3), 4), 8), dan
1)
c. 2), 1), 5), 4), 3), 6), 8), dan7)
d. 3), 1), 2), 4), 5), 6), 8), dan7)
e. 4), 1), 5), 2), 6), 3), 8), dan7)
8. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?a. Sumber data penelitianb. Tujuan dilakukannya penelitianc. Perangkat untuk mengumpulkan
datad. Perwakilan dari populasie. Jawaban sementara rumusan
masalah9. Jika penelitian mencakup wilayah
dan sumber data yang luas, makadapat diambil perwakilan daripopulasi yang disebut?a. Sampelb. Representasic. Moduld. Metodee. Instrument
10. Sampel yang baik harusrepresentative, artinya …a. Jumlahnya banyakb. Jumlahnya cukupc. Jumlahnya mewakili populasid. Jumlahnya sesuai keinginan
penelitie. Jumlahnya tidak terhingga
11. Teknik penentuan sampel bilaseluruh anggota populasidijgunakan sebagai sampel disebutsampel …a. Clusterb. Jenuhc. Snowballd. Populasie. insidental
12. Perhatikan pernyataanberikut!1) Populasi homogen
2) Populasi heterogen3) Terdapat strata/tingkatan4) Tidak terdapat strata/tingkatan5) Wilayah penelitian luas6) Wilayah penelitian relative
sempitSimple random sampling cocokdigunakan dalam penelitian apabila…a. 1), 3), 6)b. 1), 4), 5)c. 2), 4), 6)d. 2), 3), 5)e. 2), 3), 6)
13. Teknik pengumpulan datayang tepat untuk penelitian yangmendalam dalam suatu studi kasusadalah …a. Wawancarab. Kuesionerc. Observasid. Angkete. Arsip
14. Teknik pengumpulan data yangpaling tepat digunakan untukpenelitian yang wilayah dan sumberdatanya luas adalah dengan …a. Observasib. Wawancarac. Kuesionerd. Tabulasie. Sampel
15. Mengapa dilakukan tabulasidata?a. Agar sesuai kaidah penelitianb. Memudahkan membaca dan
menganalisis datac. Merupakan syarat sebelum data
dianalisisd. Mengecek data yang masih kurange. Menyesuaikan data dengan hasil
pengamatan16. Analisis data statistic
dilakukan untuk …
a. Mengetahui proses terjadinyasuatu fenomena
b. Mengetahui hubungan sebabakibat
c. Mendeskripsikan data kualitatifd. Mengolah data kuantitatife. Mengolah data kualitatif
17. Analisis dekriptif lebihcocok digunakan dalam penelitian …a. Kualitatifb. Kuantitatifc. Eksperimend. Murnie. Terapan
18. Jawaban dari rumusan masalahakan disajikan dalam …a. Kesimpulanb. Saranc. Hasil analisis datad. Hasil penelitiane. Tujuan penelitian
19. Rangkuman hasil penelitiansecara singkat, padat dan jelasditulis dalam …a. Kesimpulanb. Saranc. Hasil analisis datad. Hasil penelitiane. Tujuan penelitian
20. Saran dalam bab akhirpenelitian salah satunya bergunauntuk …a. Rekomendasi pada pihak yang
terkait dengan penelitianb. Digunakan sebagai dasar
penelitian selanjutnyac. Berisi kekurangan dalam
kegiatan penelitiand. Berisi data penunjang
penelitiane. Berisi foto dan lampiran
B. Kerjakan soal-soal berikut!1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
variable independen dan dependen!
Berikan contoh hubungan keduanyadalam kehidupan sehari-hari!
2. Salah satu syarat penelitian yangbaik adalah sampel yang diambilharus representative. Jelaskanmengapa demikian!
3. Mengapa teknik wawancara cocokdigunakan untuk penelitian social?
4. Sebelum data dianalisis kita perlumelakukan pengolahan data agarkeakuratan data terjamin, apa sajalangkah-langkah pengolahan datatersebut? Jelaskan!
5. Amatilah fenomena di sekitarkalian yang dapat diangkat menjadipenelitian! Susunlah menjadiidentifikasi masalah!
F. Tata Tulis Laporan Penelitian Geografi
Laporan geografi harus disusun sesuai tata tulis laporan
penelitian ilmiah agar sistematis, rapi dan mudah dipahami oleh
orang yang membacanya. Hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Bahasa, menggunakan bahasa yang baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan) serta kalimat harus memiliki subyek, predikat,
obyek dan keterangan (SPOK). Bahasa laporan harus mudah dipahami,
singkat, padat dan jelas.
2. Pedoman Penulisan, laporan diketik menggunakan computer dengan
program Microsoft Word . pedoman yang perlu diperhatikan adalah:
a. Menggunakan kertas A4.
b. Huruf menggunakan Times New Roman atau Arial ukuran 12,
kecuali judul dengan ukuran 14 atau lebih.
c. Menggunakan dua spasi.
d. Setiap alinea baru menjorok ke dalam.
e. Jarak tepi kertas (margin) adalah sebagai berikut:
1) tepi atas (top) = 4 cm
2) tepi kiri (left) = 4 cm
3) tepi bawah (bottom) = 3 cm
4) tepi kanan (right) = 3 cm
f. Penulisan halaman pada bagian kata pengantar, daftar isi, dan
halam depan sebelum memasuki bab menggunakan angka romawi
kecil, misalnya i, ii, iii, iv dst.
g. Nomor halaman yang mengawali bab ditulis di bagian bawah
tengah halaman menggunakan angka 1, 2, 3 dst. Untuk halaman
lain yang tidak berisi judul bab, nomor halamannya ditulis di
bagian kanan atas halaman.
h. Penulisan daftar pustaka atau sumber rujukan adalah sebagai
berikut:
1) Nama lengkap pengarang ditulis tanpa gelar
2) Nama penulis dari Indonesia tidak dibalik, kecuali penulis
yang menggunakan marga dan nama orang luar negeri
3) Judul buku ditulis dengan huruf italic (miring)
4) Apabila nama pengarang lebih dari satu penulisan nama orang
kedua danberikutnya tidak dibalik
5) Apabila nama pengarang lebih dari tiga, ditulis nama
pengarang paling depan diikuti kata (et.all.) atau (dkk)
6) Apabila buku tanpa penulis, nama penulis diganti dengan
symbol NN
7) Penulisan daftar pustaka disusun sesuai abjad.
Contoh:
Messi, Lionel and Andres Iniesta. 2014. How To Play Football. Spain:
Barcelona Press.
Pramudya Ananta Toer. 1983. Bumi Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.
G. Penyusunan Laporan Penelitian Geografi
Secara garis besar penyusunan laporan penelitian geografi
terdiri dari:
1. Bagian Pembuka
a. Judul penelitian, dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
mengandung permasalahan dan memiliki dua jenis variabel
(variabel bebas dan terikat).
b. Halaman pengesahan (kepala sekolah).
c. Halaman persetujuan (guru pembimbing).
d. Kata pengantar.
e. Abstrak, berisi ringkasan penelitian yang meliputi proses dan
hasil.
f. Daftar isi.
g. Daftar gambar.
h. Daftar tabel.
i. Daftar lampiran.
2. Bagian Isi
a. BAB I Pendahuluan
1) Latar belakang masalah berisi uraian mengenai masalah yang
akan diteliti. Berisi penjelasan mengenai ketidakcocokan
antara rencana dan pelaksanaan yang kemudian menimbulkan
masalah.
2) Rumusan masalah berisi suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data. Setiap rumusan masalah
penelitian harus didasarkan pada masalah.
3) Tujuan penelitian adalah hasil yang ingin dicapai dalam
melakukan penelitian.
4) Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian baik
secara teoritis maupun untuk dijadikan landasan pengambilan
keputusan oleh pihak-pihak terkait.
b. BAB II Landasan Teori
1) Tinjauan pustaka adalah dasar-dasar teori yang dijadikan
acuan dalam melaksanakan penelitian.
2) Anggapan dasar berisi kerangka pikir tentang konsep atau
topik permasalahan.
3) Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah.
Jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, bukan pada data-data empiris di lapangan.
c. BAB III Metode Penelitian
1) Metode penelitian adalah cara sistematis yang digunakan
untuk mengungkap masalah secara mendalam, sehingga tujuan
penelitian dapat tercapai.
2) Identitas variable dengan menentukan variable bebas (yang
mempengaruhi) dan variable terikat (yang dipengaruhi).
3) Populasi adalah obyek penelitian secara keseluruhan.
4) Sample adalah wakil dari obyek yang diteliti yang dipandang
dapat mewakili obyek secara keseluruhan.
5) Teknik pengumpulan data misalnya dengan wawancara, observasi
langsung, kuesioner, dokumentasi, analisis isi media massa
untuk mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis.
6) Instrumen penelitian adalah alat untuk pengambilan data dan
informasi terkait dengan masalah yang diperuntukkan bagi
responden.
d. BAB IV Analisis Data
1) Analisis adalah kegiatan interpretasi dan kajian terhadap
data yang sudah terkumpul. Dikemukakan pula hasil analisis
data dengan uji statistik (jika ada) atau dengan
mendeskripsikan hasil pengamatan/penelitian.
3. Bagian Penutup
e. BAB V Kesimpulan dan Saran
1) Kesimpulan adalah intisari dari hasil penelitian terkait
dengan masalah dan hasil analisisnya.
2) Rekomendasi sebagai saran yang ditujukan kepada perorangan
atau lembaga terkait dengan temuan hasil penelitian.
f. Daftar pustaka adalah kumpulan sumber teori dan bahan bacaan
yang dicatat dengan susunan berdasarkan kaidah penulisannya.
g. Lampiran sebagai perangkat bahan penunjang laporan yang
dimasukkan terpisah dengan laporan penelitian, umumnya berupa
foto dokumentasi penelitian, surat ijin penelitian dan
instrumen pengambilan data.
Penelitian geografi sangat berguna bagi perkembangan ilmu
geografi itu sendiri karena geografi merupakan ilmu yang dinamis.
Misalnya masalah kependudukan, dari tahun ke tahun selalu mengalami
perubahan dan perkembangan. Diantaranya meliputi: pertumbuhan
perduduk yang mengalami kenaikan pesat, ketersediaan lapangan
kerja, pengangguran, kemiskinan, gizi buruk, angka putus sekolah
yang tinggi, kenakalan remaja dan sebagainya. Penelitian geografi
diharapkan dapat menyajikan hasil laporan yang berguna bagi lembaga
terkait dalam pengambilan keputusan terkait dengan permasalahan di
Indonesia.
Tugas Mandiri
1. Jika akan mengambil landasan teori, lebih baik menyadur dari buku
atau mencari di internet? Berikan pendapat pribadi Anda!
2. Sebutkan pedoman penelitian yang baik!
3. Cobalah membuat daftar pustaka!
a. Nama pengarang luar
b. Pengarang terdiri dari dua orang
c. Pengarang terdiri lebih dari tiga orang
d. Pengarang anonim
4. Identifikasi masalah yang ada disekitar kalian, kemudian buatlah
proposal laporan penelitian yang berhubungan dengan fenomena
geosfer!