Metode Penelitian Geografi kelas X

30
PENELITIAN GEOGRAFI A. Bidang Studi Geografi Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena serta proses yang terjadi di muka bumi. Manusia sebagai khalifah di muka bumi sudah diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al- A’raaf ayat 10: ”Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu sumber penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”. Dengan demikian, manusia sudah seharusnya bersyukur karena sudah diberi tempat untuk hidup dan mencukupi kebutuhannya. Dalam mencukupi kebutuhannya, manusia akan berinteraksi baik dengan alam atau dengan sesama manusia. Oleh karena itu, selain fenomena fisik (alam) kita juga mempelajari fenomena social seperti pertumbuhan penduduk, mobilitas penduduk, masalah kependudukan dan sebagainya. Fenomena tersebut dapat kita pelajari tidak hanya dari membaca buku saja, tetapi juga dari mengamati secara langsung di lapangan. Oleh karena itu, selain pengetahuan teoritis, kita juga memerlukan suatu metode untuk melakukan penelitian sehingga dapat menjelaskan fenomena tersebut. B. Jenis Penalaran Jenis penalaran yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu: 1. Penalaran Deduktif adalah proses penalaran yang memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik. Contoh penalaran deduktif: Umum : Penduduk Asia Tenggara rata-rata berkulit sawo matang. Spesifik : Penduduk Indonesia kebanyakan berkulit sawo matang. Penduduk Malaysia kebanyakan berkulit sawo matang. Penduduk Thailand kebanyakan berkulit sawo matang.

Transcript of Metode Penelitian Geografi kelas X

PENELITIAN GEOGRAFI

A. Bidang Studi Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena serta proses

yang terjadi di muka bumi. Manusia sebagai khalifah di muka bumi

sudah diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al- A’raaf ayat 10:

”Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami

adakan bagimu di muka bumi itu sumber penghidupan. Amat sedikitlah kamu

bersyukur”. Dengan demikian, manusia sudah seharusnya bersyukur

karena sudah diberi tempat untuk hidup dan mencukupi kebutuhannya.

Dalam mencukupi kebutuhannya, manusia akan berinteraksi baik dengan

alam atau dengan sesama manusia. Oleh karena itu, selain fenomena

fisik (alam) kita juga mempelajari fenomena social seperti

pertumbuhan penduduk, mobilitas penduduk, masalah kependudukan dan

sebagainya. Fenomena tersebut dapat kita pelajari tidak hanya dari

membaca buku saja, tetapi juga dari mengamati secara langsung di

lapangan. Oleh karena itu, selain pengetahuan teoritis, kita juga

memerlukan suatu metode untuk melakukan penelitian sehingga dapat

menjelaskan fenomena tersebut.

B. Jenis Penalaran

Jenis penalaran yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu:

1. Penalaran Deduktif adalah proses penalaran yang memberlakukan

prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang

spesifik.

Contoh penalaran deduktif:

Umum : Penduduk Asia Tenggara rata-rata berkulit sawo matang.

Spesifik : Penduduk Indonesia kebanyakan berkulit sawo

matang. Penduduk Malaysia kebanyakan berkulit sawo

matang. Penduduk Thailand kebanyakan berkulit sawo

matang.

2. Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menguji

informasi yang spesifik untuk menarik suatu kesimpulan umum.

Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini

sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang

dianggap dapat berlaku secara umum.

Contoh penalaran induktif:

Spesifik : Harimau berdaun telinga, berkembang biak dengan

melahirkan. Kucing berdaun telinga, berkembang biak

dengan melahirkan. Kuda berdaun telinga, berkembang biak

dengan melahirkan.

Umum : Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan

melahirkan.

C. Pengertian dan Sifat Penelitian Geografi

Penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang bertujuan

untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran data untuk

mencari pemecahan masalah geosfer.

Penelitian geografi memiliki ciri khas yang membedakan dengan

penelitian bidang ilmu lain, yaitu menggunakan pendekatan

keruangan, ekologi dan kompleks wilayah yang sudah dibahas di bab

sebelumnya. Sifat-sifat penelitian geografi antara lain:

1. Ilmiah, artinya penelitian menerapkan ilmu pengetahuan sebagai

landasan teori dan menggunakan langkah-langkah penelitian yang

tepat.

2. Berbasis penemuan, penelitian berawal dari penemuan masalah di

lingkungan geosfer yang kemudian diteliti dan diambil datanya.

3. Berbasis pengembangan, kegiatan penelitian berusaha memperluas dan

menganalisis lebih dalam terhadap suatu kajian geosfer.

4. Menguji kebenaran, hasil penelitian yang telah dilakukan perlu

diuji kebenarannya agar hasil lebih akurat dan dapat digunakan

sebagai dasar penelitian selanjutnya.

5. Memecahkan masalah, tujuan penelitian sebenarnya adalah untuk

memecahkan suatu permasalahan geosfer.

D. Jenis-Jenis Penelitian Geografi

Jenis penelitian geografi dapat dibedakan menurut tujuan, bentuk

dan metode pelaksanaan, manfaat, serta metode penelitian, antara

lain sebagai berikut:

1. Berdasarkan Tujuan

Penelitian dilakukan sesuai dengan tujuan peneliti, misalnya dengan

tuuan mencari hubungan sebab akibat suatu masalah geosfer,

mendeskripsikan permasalahan geografi, dan menemukan penyebab

terjadinya masalah geosfer. Jenis penelitian geografi berdasarkan

tujuan sebagai berikut:

a. Penelitian Eksplorasi adalah penelitian yang cara perolehan

datanya dilakukan melalui metode wawancara, studi lapangan

(observasi) dan studi pustaka. Rumusan hipotesis dan penarikan

kesimpulan dalam penelitian eksploratif didasarkan atas hasil

pengumpulan data obyek dan subyek penelitian.

Tujuan penelitian eksploratif adalah sebagai berikut:

1) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.

2) Mengembangkan hipotesis bagi penelitian selanjutnya.

3) Menggali suatu gejala yang masih baru atau belum pernah

diketahui sebelumnya.

4) Mengembangkan gagasan dasar mengenai suatu topic permasalahan

baru.

5) Memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.

Aspek yang perlu diperhatikan dalam penelitian eksploratif

sebagai berikut:

1) Mencari dan mengetahui hubungan antara gejala social dan

gejala fisik.

2) Menemukan data empiris mengenai hubungan gejala social atau

gejala fisik. Penggunaan empiris bertujuan untuk merumuskan

hipotesis yang berkualitas dalam penelitian selanjutnya.

b. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

menjelaskan penyebab masalah geosfer sesuai fakta yang hasil

penelitiannya disajikan dalam bentuk deskripsi. Penelitian

deskriptif merupakan kelanjutan penelitian eksploratif. Tujuan

penelitian deskriptif adalah menggambarkan alur sistematika dalam

pemecahan masalah penelitian yang disajikan dalam bentuk

deskripsi.

c. Penelitian Eksplanatif dilakukan untuk menemukan penyebab

permasalahan geosfer dengan cara menguji hipotesis yang telah

dirumuskan kemudian melakukan analisis perolehan data. Tujuan

penelitian ini adalah menghubungkan pola-pola yang memiliki

keterkaitan dan menghasilkan pola hubungan sebab akibat dalam

memecahkan permasalahan penelitian.

2. Berdasarkan Bentuk dan Metode Pelaksanaan

a. Studi Kasus, merupakan penelitian untuk memecahkan masalah

geosfer yang dilakukan dengan cara melalui studi lapangan dan

wawancara. Fenomena yang dikaji antara lain meliputi masyarakat,

lingkungan dan ekosistem. Misalnya meneliti tentang pembangunan

permukiman di pinggiran sungai Code yang berpotensi terkena

banjir lahar dingin pada musim hujan dan dapat mengancam

keselamatan warganya.

b. Survei, merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menguji

hipotesis (kesimpulan sementara) dan mendeskripsikan hubungan

antar variable. Kualitas hasil survei bergantung pada

representatif (keterwakilan) sampel, tingkat kepercayaan data dan

informasi dari responden.

c. Eksperimen, bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variable

dalam memecahkan suatu masalah. Penelitian ini biasanya membagi

subyek penelitian menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok control. Misalnya ingin meneliti tentang “pengaruh

kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap hasil belajar siswa”. Maka

peneliti membagi siswa menjadi dua, yaitu kelompok yang rutin

membaca Al-Qur’an (kelompok eksperimen) dan siswa yang jarang

membaca Al-Qur’an (kelompok control). Dengan demikian, melalui

pengamatan, wawancara dan kuesioner akan terlihat pengaruh

kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap hasil belajar siswa. Apakah

siswa yang rajin membaca Al-Qur’an hasil belajarnya akan lebih

baik? Hasil penelitian akan menunjukkan perbedaan antara kelompok

eksperimen dan control.

3. Berdasarkan Manfaat Penelitian

a. Penelitian Murni, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

yang sudah ada. Penelitian ini dapat merujuk pada penelitian

sebelumnya dan dapat pula dijadikan dasar bagi penelitian

selanjutnya. Penelitian ini banyak digunakan di lingkungan

akademis, misalnya skripsi, tesis dan disertasi. Peneliti diberi

kebebasan dalam menentukan masalah yang akan diteliti.

b. Penelitian Terapan, penelitian ini biasanya merupakan permintaan

suatu pihak terhadap peneliti, sehingga peneliti tidak memiliki

kebebasan penuh dalam menentukan topic yang akan diteliti.

Misalnya, Dinas Perhubungan meminta peneliti untuk melakukan

penelitian mengenai jalan di kota Yogyakarta yang rawan macet

pada jam kantor untuk kepentingan perencanaan jalur MRT (Mass Rapid

Transportation). Jurnal ilmiah merupakan bentuk penelitian terapan.

4. Berdasarkan Metode Penelitian

a. Penelitian Kualitatif, merupakan penelitian yang mendeskripsikan

atau menggambarkan secara mendalam mengenai hasil pengumpulan

data di lapangan. Penelitian kualitatif disajikan dengan

deskripsi atau kata-kata. Penelitian ini diterapkan pada beberapa

kondisi antara lain:

1) Masalah penelitian belum tergambar jelas;

2) Ingin meneliti suatu fenomena secara mendalam;

3) Ingin memahami interaksi social;

4) Ingin memahami perasaan orang;

5) Ingin mengembangkan teori yang sudah ada;

6) Ingin memastikan kebenaran data, serta

7) Ingin meneliti sejarah perkembangan.

b. Penelitian Kuantitatif, penelitian yang menggunakan angka-angka

dan statistic dalam analisisnya. Penelitian kuantitatif

diterapkan pada beberapa kondisi antara lain:

1) Masalah dalam penelitian sudah jelas, yaitu sudah ditampilkan

pada proposal penelitian dalam bentuk data;

2) Mencakup populasi yang luas dan banyak;

3) Ingin mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap obyek

penelitian;

4) Ingin menguji hipotesis penelitian.

Penelitian kuntitatif dapat dibedakan menjadi dua:

Penelitian kuantitatif deskriptif, yaitu menggambarkan secara

sistematis tentang karakteristik populasi dan hasil perolehan

data penelitian. Penelitian kuantitatif inferensial, digunakan

untuk mengetahui hubungan antar variable dengan pengujian

hipotesis.

c. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

1) Perspektif Teori

Penelitian kuantitatif berakar pada positivisme dengan

penganjur utamanya Auguste Comte dan Emile Durkheim pada abad ke-

l9. Para pengikutnya berupaya mencari penyebab suatu fenomena dan

hubungannya dengan fenomena lain. Sedangkan penelitian kualitatif

berakar pada fenomenologis dengan penganjur Max Weber dan Irwin

Deutcher. Pandangan ini berusaha memahami perilaku manusia dari

kerangka pikir dan tindak-laku orang-orang itu sendiri.

2) Pendekatan

Penelitian kuantitatif mengharuskan peneliti untuk

mengidentifikasi dan mengontrol variabel, memilih sampel,

memberikan perlakuan, dan menganalisis hasil perlakuan. Sedangkan

dalam penelitian kualitatif, peneliti melakukan observasi

partisipan sehingga dapat memahami fenomena tertentu.

3) Tujuan

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk memberikan verifikasi

dalam pengertian menguji/mengetes teori dengan perantaraan

hipotesa dan menggunakan teknik stastistik. Penelitian kualitatif

berupaya menemukan ciri-ciri/sifat fenomena dan

mengelompokkannya. Dengan demikian diharapkan akan ditemui

'grounded theory'. Jadi, tujuannya adalah penemuan teori.

4) Pengumpulan Data

Peneliti kuantitatif memasuki lapangan dengan sikap

reduksionalis. Ini berarti baik variabel, sarnpel, hipotesis,

maupun data yang dikumpulkan hanyalah yang benar-benar relevan

dengan rancangan penelitian. Sebaliknya, peneliti kualitatif

mengumpulkan data secara ekspansionalistis agar lebih

memudahkannya memahami fenomena yang kompleks secara utuh.

5) Rancangan/design

Penelitian kuantitatif didesain secara pasti atau ditentukan

terlebih dahulu (preoriented) tanpa dapat diubah pada saat

penelitian berlangsung (fixed). Sebaliknya, desain penelitian

kualitatif bersifat lentur (elastis). Desain dapat berubah sesuai

kenyataan di lapangan sehingga juga bersifat emergent.

Latihan Soal 1

A. Pilihlah jawaban yang paling

tepat!1. Apa tujuan dilaksanakannya

penelitian?a. Menganalisis fenomena geosferb. Mengasah kemampuan menulisc. Menambah relasid. Mencari pembuktian kebenaran

dan solusi suatu masalahe. Mengunjungi daerah penelitian

sambil berlibur2. Penelitian harus didasarkan pada

prinsip ilmiah, artinya …a. Sesuai dengan fenomena terbaru

di masyarakatb. Menggunakan metode yang tepatc. Berlandaskan ilmu pengetahuan

dan langkah-langkah penelitianyang tepat

d. Tidak melanggar normakemasyarakatan

e. Hasil penelitian sesuai datayang didapat

3. Proses penalaran untuk mengujiinformasi yang spesifik untukmenarik suatu kesimpulan umumdisebut penalaran …a. Deduktifb. Induktifc. Ilmiahd. Kognitife. Subyektif

4. Berdasarkan metodenya, penelitiandibedakan menjadi penelitian ….dan ….a. survey, eksploratifb. studi kasus, eksperimenc. kualitatif, deskriptifd. deskriptif, eksplanatife. murni, terapan

5. Penelitian yang dilakukan dengantujuan menggali sesuatu yang barudan belum diketahui adalah ….a. eksploratifb. kuantitatifc. kualitatifd. murnie. terapan

6. Apa fungsi kelompok control dalampenelitian eksperimen?a. Obyek yang dijadikan focus

penelitianb. Kelompok pembanding untuk

mengetahui pengaruh kelompokinti terhadap obyek

c. Melengkapi data kelompok intid. Memastikan kebenaran datae. Membuktikan hipotesis yang

sudah ada7. Penelitian dengan populasi yang

besar lebih tepat menggunakanmetode penelitian …a. eksploratifb. kuantitatifc. kualitatifd. murnie. terapan

8. Perhatikan pernyataan berikut!1) Masalah penelitian belum

dijabarkan jelas2) Melanjutkan penelitian

sebelumnya3) Ingin mengembangkan teori4) Banyak dilaksanakan oleh

mahasiswa5) Ingin melakukan penelitian yang

mendalamCiri penelitian kualitatifditunjukkan oleh pernyataan nomor….a. 1), 2), dan 3)b. 1), 2), dan 5)c. 1), 3), dan 5)d. 2), 3), dan 4)

e. 3), 4), dan 5)9. Penelitian yang banyak digunakan

di bidang akademis, misalnyaskripsi, tesis dan desertasiadalah contoh jenis penelitian ….a. eksploratifb. kuantitatifc. kualitatifd. murnie. terapan

10. Penelitian mengenaipermasalahan banjir bersifatilmiah, karena ….a. Sering terjadi di sekitar kitab. Manusia berperan aktif di

dalamnyac. Berdasarkan kajian hidrologi

yang mempelajari siklusperairan

d. Merupakan kewajiban kita untukmengatasinya

e. Fenomena yang benar-benarterjadi di lapangan.

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Apa yang dimaksud dengan

penelitian geografi?

2. Jelaskan dan berikan contoh jenis

penalaran deduktif!

3. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat

penelitian geografi!

4. Penelitian geografi bertujuan

untuk memecahkan masalah geosfer.

Identifikasilah empat permasalahan

geosfer yang cocok diteliti dengan

metode survei!

5. Dapatkah kita berperan serta dalam

pembangunan dengan melakukan

penelitian? Jelaskan!

E. Langkah Penelitian Geografi

Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

2009 : 3), sedangkan penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah

yang dilakukan dengan langkah-langkah secara sistematis untuk

memecahkan suatu permasalahan geografi yang meliputi ruang sebagai

suatu region sebagai obyek penelitian (Nur Maharani, 2013 : 18).

1. Menentukan Masalah

Penelitian dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat

digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu langkah awal yang

harus dilakukan dalam melakukan penelitian adalah memilih masalah

yang akan diteliti. Masalah adalah penyimpangan antara yang

seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan

praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan

pelaksanaan (Sugiyono, 2009 : 52). Misalnya: Pegawai yang terbiasa

menggunakan mesin ketik manual harus ganti dengan computer, maka

akan terjadi masalah karena tidak terbiasa; Setiap pergantian

menteri akan diikuti pergantian kebijakan pendidikan, sehingga

siswa harus menyesuaikan dengan kebijakan yang baru.

Masalah yang dipilih dalam penelitian geografi harus memenuhi

kriteria, antara lain:

a. Masalah menyatakan hubungan antar dua variable, variable bebas

mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variable terikat. Kedua

variable ini harus saling berhubungan satu sama lain.

b. Masalah dinyatakan dalam kalimat tanya.

c. Masalah dapat diteliti dan memungkinkan adanya ketersediaan data.

Masalah yang dipilih untuk dijadikan bahan penelitian tentu

saja akan berpengaruh terhadap hasil akhir penelitian. Penelitian

yang baik adalah penelitian yang membahas mengenai masalah yang

menarik untuk dikaji dan akan berguna untuk kepentingan masyarakat

luas ataupun lembaga terkait dalam pengambilan keputusan.

2. Menyusun Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah adalah

kesenjangan antara yang diharapkan dan yang terjadi, maka rumusan

masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya

melalui pengumpulan data. Namun demikian, terdapat hubungan yang

erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap perumusan

masalah harus didasarkan pada masalah. Contoh rumusan masalah:

a. Seberapa tinggi minat baca siswa Madrasah Aliyah Negeri 1

Yogyakarta?

b. Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa dari sekolah

negeri dan swasta?

c. Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar

siswa?

3. Menentukan Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Jika ada pertanyaan: Apa

yang Anda teliti? Maka jawabannya berkenaan dengan variable

penelitian.

Secara teoritis variable diartikan sebagai atribut seseorang

atau obyek yang memiliki “variasi” antara satu dengan yang lainnya.

Tinggi, berat badan, usia, sifat, kedisiplinan, merupakan atribut-

atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk dan warna adalah

atribut-atribut yang dimiliki oleh suatu obyek.

Menurut hubungan antara satu variable dengan variable lain, maka

macam-macam variable dapat dibedakan menjadi:

a. Variable Independen (bebas): variable yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan dan timbulnya variable dependen.

b. Variable Dependen (terikat): variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya variable bebas.

c. Variable Moderator: variable yang mempengaruhi (memperkuat dan

memperlemah) hubungan antara variable independen dan dependen.

Gambar 1. Contoh hubungan variable independen, dependen dan

moderator

d. Variable Intervening: variable yang mempengaruhi hubungan antara

variable independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak

langsung dan tidak dapat diukur atau diamati. Variable ini

merupakan penyela/antara yang terletak antara variable independen

dan dependen, sehingga variable independen tidak langsung

mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variable dependen.

Contoh: Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara

tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur).

Dalam hal ini ada variable antaranya, yaitu gaya hidup seseorang.

Gambar 2. Contoh hubungan variable independen, dependen dan

intervening

e. Variable Kontrol: variable yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga hubungan variable independen dan dependen tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variable ini

sering digunakan untuk melakukan penelitian yang bersifat

membandingkan.

MotivasiBelajar

(independen)

PrestasiBelajar

(dependen)Peran Orangtua(moderator)

Penghasilan

(independ

Gaya hidup(interveni

ng)

HarapanHidup

(dependen)

Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik.

Variable independennya pendidikan (SMA dan SMK). Variabel kontrol

yang ditetapkan sama, misalnya: naskah yang diketik sama, mesin

tik yang digunakan sama, ruang tempat mengetik sama.

Gambar 3. Contoh hubungan variable independen, dependen dan kontrol.

4. Menentukan Landasan Teori

Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah

selanjutnya dalam proses penelitian adalah mencari teori-teori,

konsep, dan generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan

sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian (Sumadi,

1990). Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua

peneliti harus berbekal teori.

Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang

tersusun secara sistematik sehingga dapat berguna untuk menjelaskan

fenomena (Cooper and Schindler, 2003). Secara umum teori mempunyai

tiga fungsi, yaitu:

a. Fungsi menjelaskan (explanation), contohnya: jika besi dipanaskan

akan memuai.

b. Fungsi meramalkan (prediction), contohnya: jika besi dipanaskan

hingga suhu 75°C berapa pemuaiaannya?

c. Fungsi pengendalian (control). Contohnya: berapa jarak sambungan

rel kereta api yang paling sesuai dengan iklim tropis di

Indonesia agar pemuaiaan rel tidak mengganggu jalannya kereta

api?

Pendidikan SMA &SMK (independen)

KetrampilanMengetik

(dependen)

Naskah, mesin tik danruangan sama (kontrol)

Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variable-

variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang

lengkap serta mendalam dari berbagai sumber, sehingga landasan yang

dijadikan pedoman teori menjadi kuat dan valid. Jumlah teori yang

perlu dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung pada

permasalahannya. Semakin lengkap referensi yang digunakan, maka

landasan teori semakin baik.

5. Menyusun Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi

sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran berawal dari

perumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Selanjutnya

variable-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan secara

teoritis sesuai dengan landasan teori dan dapat pula merujuk pada

penelitian yang relevan. Secara teoritis perlu dijelaskan pula

hubungan antara variable bebas dan terikat, sehingga tujuan dan

arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Kemudian hubungan

antar variable tersebut dianalisis dan dibandingkan, yang akan

menghasilkan kerangka pemikiran. Berdasarkan kerangka pemikiran

tersebut barulah dirumuskan hipotesis.

6. Perumusan Hipotesis

Perumusan hipotesis adalah langkah selanjutnya dalam

penelitian setelah peneliti mengemukakan perumusan masalah,

landasan teori dan kerangka pemikiran.

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah tersebut dinyatakan dalam

kalimat tanya. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta yang diperoleh melalui pengambilan data.

Penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian yang

menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif

sifatnya eksploratif sehingga tidak merumuskan hipotesis, tetapi

justru diharapkan nantinya akan ditemukan hipotesis.

Gambar 4. Alur Kerja Penyusunan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

7. Menentukan Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang

memiliki karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda lainnya. Populasi bukan hanya jumlah, tetapi meliputi

seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau

obyek tersebut.

Misalnya, kita akan meneliti di sekolah X, maka sekolah Xmerupakan populasi karena memiliki sejumlah subyek (guru, siswa,karyawan) dan obyek (ruang kelas, perpustakaan, sarana belajar).Namun demikian, sekolah X juga memiliki karakteristik subyeknya,misalnya kompetensi guru, motivasi belajar siswa, disiplin kerjakaryawan. Sekolah X juga memiliki karakteristik obyek, misalnyatata ruang kelas, kebijakan dan tata tertib sekolah. Semua iniadalah populasi karena dapat diteliti dan dijadikan sumber data.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi yang dapat mencerminkan dan mewakili

keseluruhan populasi. Bila jumlah populasi besar dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka

peneliti dapat mengambil sampel yang benar-benar

representative (mewakili).

8. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada dasarnya dikelompokkan

menjadi dua, yaitu: Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.

ProbabilitySampling

Nonprobability Sampling

1.Simple random sampling

2.Proportionate stratified random sampling

3.Disproportionate random sampling

1.Sampling sistematis2.Sampling kuota3.Sampling incidental4.Purposive sampling5.Sampling jenuh6.Snowball sampling

TeknikSampling

Gambar 6. Macam-macam Teknik Sampling

a. Probability Sampling: teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Teknik ini meliputi:

Simple random sampling: pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi. Biasanya digunakan dalam penelitian yang

anggota populasinya dianggap homogen. Misalnya: pasar burung,

pasar kerajinan, sekolah.

Proportionate stratified random sampling: teknik ini digunakan

bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogeny dan

berstrata secara proporsional. Misalnya: dalam satu perusahaan

pegawainya terdiri dari lulusan S2 = 20 orang, S1 = 35 orang,

SMA sederajat = 25 orang. Jumlah sampel yang diambil harus

meliputi strata pendidikan tersebut.

Disproportionate stratified random sampling: teknik ini

digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang berstrata

tapi tidak proporsional. Misalnya: suatu perusahaan terdiri

dari pegawai yang lulus S3 = 2 orang, S2 = 5 orang, SMA

sederajat = 100 orang, SMP sederajat = 70 orang. Kelompok

lulusan S3 dan S2 jumlahnya terlalu kecil bila dibandingkan

dengan kelompok yang lain, maka semua pegawai lulusan S3 dan

S2 dipilih sebagai sampel.

Cluster sampling: teknik sampling daerah digunakan untuk

menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sangat luas,

misalnya penduduk suatu negara atau propinsi. Untuk menentukan

penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka

pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah

ditetapkan.

b. Nonprobability Sampling: teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:

Sampling sistematis: teknik pengambilan sampel berdasarkan

urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan memilih nomor

ganjil, genap, atau kelipatan tertentu.POPULASI SAMPEL

Gambar 7. Sampling sistematis (diambil populasi ganjil)

Sampling kuota: teknik menentukan sampel dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang

diinginkan. Misalnya akan melakukan penelitian tentang minat

membaca siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta. Jumlah

sampel yang ditentukan adalah 100 siswa. Jika data yang

diambil belum mencapai 100 siswa, maka penelitian tersebut

dianggap belum selesai.

Sampling incidental: teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental

bertemu dengan peneliti dapat diambil sebagai sampel.

Sampling purposive: teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Misal: penelitian tentang Usaha Kecil

Menengah di daerah Bantul, maka sampel yang diambil adalah

pengusaha gerabah di Kasongan, pengusaha kulit di Manding.

Penelitian tentang kualitas makanan, maka diambil sampel orang

1 5 92 6 103 7 114 8 12

1 5 93 7 11

Diambil secarasistematis

yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk

penelitian kualitatif.

Sampling jenuh: teknik penentuan sampel bila seluruh anggota

populasi dijgunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika

jumlah populasi relative sedikit, kurang dari 30 orang.

Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus, dimana seluruh

anggota populasi dijadikan sampel.

Snowball sampling: teknik penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang

menggelinding lama kelamaan akan membesar. Pertama-tama

dipilih satu atau dua orang, jika data dari dua orang tersebut

dirasa belum lengkap, maka peneliti mencari orang yang lebih

tahu dan dapat melengkapi data sebelumnya. Begitu seterusnya

hingga jumlah sampel semakin banyak.

Gambar 8. Sampling snowball

9. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data berdasarkan terkniknya antara lain sebagai

berikut:

a. Interview (wawancara): teknik pengumpulan data yang didasarkan

pada self report (laporan diri sendiri) atau pada keyakinan diri

sendiri. Jadi keterangan responden harus benar dan dapat

dipercaya karena berdasarkan pengalaman pribadi mereka sendiri.

B

N O

D

K

C

J L

F G H I

M

E

A

Misal ingin meneliti tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia,

sebaiknya yang menjadi responden adalah mantan pejuang yang

mengalami perang secara langsung (jika masih hidup), bukan anak

atau bahkan cucunya. Jika tidak ada lagi pejuang yang masih

hidup, maka sebaiknya memilih ahli sejarah sebagai respondennya.

Keunggulan dari wawancara adalah peneliti dapat memperoleh

keterangan secara mendalam dari responden, bahkan dalam

prakteknya sering menemukan keterangan/hal-hal baru yang tidak

diperkirakan sebelumnya.

b. Kuesioner (angket): teknik pengumpulan data dengan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis yang akan dijawab/diisi oleh

responden. Pertanyaan sebaiknya singkat, padat dan jelas; bahasa

yang digunakan juga harus mudah dimengerti oleh responden;

pertanyaan harus seimbang dan tidak menggiring ke jawaban yang

baik saja atau yang jelek saja; penampilan fisik kuesioner harus

rapi dan menarik. Kuesioner cocok digunakan apabila jumlah

respondennya banyak dan tersebar di wilayah yang luas karena

dapat dikirim lewat pos atau e-mail.

c. Observasi: teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

langsung terhadap orang, obyek alam, masyarakat, atau fenomena

tertentu. Teknik observasi digunakan apabila penelitian yang

dilakukan berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam. Proses pengamatan dilakukan secara menyeluruh

agar data yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

10. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul perlu diolah agar keakuratan hasil

penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Tahap-tahap pengolahan

data adalah sebagai berikut:

a. Editing Data, yaitu kegiatan meneliti kembali (pemeriksaan) data

yang telah terkumpul, indicator yang perlu diteliti adalah

sebagai berikut:

1) Kelengkapan data sesuai daftar kebutuhan data

2) Kesesuaian dan relevansi data hasil pengamatan dengan

kebutuhan data

3) Keseragaman data hasil penelitian, misalnya menggunakan satuan

meter pada data hasil pengukuran obyek di lapangan.

Peneliti dapat memperbaiki data hasil penelitian, baik berupa

data studi lapangan atau jawaban responden. Misalnya, responden

lupa mengisi kolom jenis kelamin.

b. Coding, pembuatan kode (coding) merupakan kegiatan

pengklasifikasian data sesuai jenis dengan memberikan identitas

angka atau huruf sehingga memudahkan pengolahan dan analisis

data. Misalnya jenis kelamin laki-laki diberi identitas angka 1

dan perempuang dengan angka 2.

c. Tabulasi Data, data yang sudah diklasifikasikan kemudian

dimasukkan ke dalam tabel dengan maksud agar lebih mudah dibaca

dan dianalisis.

11. Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data

dari responden dan sumber data lain terkumpul. Secara umum

analisis data dapat dilakukan dengan:

a. Deskriptif, yaitu menganalisis data dengan cara menggambarkan dan

menjelaskan data yang sudah terkumpul secara apa adanya sesuai

dengan yang ada di lapangan tanpa melakukan generalisasi atau

kesimpulan secara umum. Umumnya digunakan untuk mengolah data

kualitatif. Misalnya menjelaskan fenomena terjadinya banjir

(gejala fisik) dan menjelaskan penyebab terjadinya urbanisasi ke

kota-kota besar (gejala social).

b. Statistik, yaitu analisis data menggunakan statistic untuk

menganalisis data sampel yang sudah terkumpul. Umumnya digunakan

untuk mengolah data kuantitatif.

Latihan Soal 2

A. Pilihlah jawaban yang paling

tepat!1. Langkah pertama dalam memulai

penelitian adalah menentukan ….a. Tujuan penelitianb. Masalah yang akan ditelitic. Obyek penelitiand. Lama waktu penelitiane. Lokasi penelitian

2. Apa yang dimaksud dengan masalah?a. Fenomena yang akan ditelitib. Sumber data penelitianc. Kenyataan yang sesuai dengan

harapand. Kenyataan yang tidak sesuai

dengan harapane. Hal-hal yang bernilai negative

3. Perhatikan pernyataan berikut!1) Kegiatan penelitian harus

memperhatikan biaya dan waktu yang tersedia

2) Ketersediaan bahan pustaka sebagai dasar teori

3) Dapat menyempurnakan penelitiansebelumnya

4) Mencakup obyek penelitian geografi fisik, manusia dan teknik

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perumusan masalah penelitian harus memperhatikan …a. Kemampuan mengeluarkan biayab. Lama waktu penelitianc. Sumber buku yang tersediad. Ketersediaan data,

keterjangkauan obyek, dan manfaat penelitian

e. Kemampuan peneliti menyempurnakan penelitian sebelumnya

4. Variable yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variable independen dan dependen disebut variabel…a. Bebasb. Terikatc. Penguatd. Moderatore. Intervening

5. “Jika mendung akan segera terjadi hujan” adalah sebuah teori. Pernyataan tersebut adalah salah satu fungsi teori, yaitu …a. Menjelaskanb. Meramalkanc. Pengendaliand. Pengandaiane. Memberitakan

6. Setelah merumuskan masalah, menentukan variable dan landasan teori, maka disusun …a. Kerangka pemikiranb. Hipotesisc. Populasi dan sampeld. Teknik pengumpulan datae. Analisis data

7. Perhatikan langkah-langkah berikut!1) Perumusan tujuan penelitian2) Perumusan masalah penelitian3) Penentuan teknik pengumpulan

data4) Penentuan populasi dan sampel5) Penyusunan hipotesis penelitian6) Pengolahan dan analisis data7) Penarikan kesimpulan8) Penyajian hasil penelitianUrutan langkah-langkah penelitian adalah …a. 2), 3), 4), 6), 5), 7), 1), dan

8)b. 2), 5), 7), 6), 3), 4), 8), dan

1)

c. 2), 1), 5), 4), 3), 6), 8), dan7)

d. 3), 1), 2), 4), 5), 6), 8), dan7)

e. 4), 1), 5), 2), 6), 3), 8), dan7)

8. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?a. Sumber data penelitianb. Tujuan dilakukannya penelitianc. Perangkat untuk mengumpulkan

datad. Perwakilan dari populasie. Jawaban sementara rumusan

masalah9. Jika penelitian mencakup wilayah

dan sumber data yang luas, makadapat diambil perwakilan daripopulasi yang disebut?a. Sampelb. Representasic. Moduld. Metodee. Instrument

10. Sampel yang baik harusrepresentative, artinya …a. Jumlahnya banyakb. Jumlahnya cukupc. Jumlahnya mewakili populasid. Jumlahnya sesuai keinginan

penelitie. Jumlahnya tidak terhingga

11. Teknik penentuan sampel bilaseluruh anggota populasidijgunakan sebagai sampel disebutsampel …a. Clusterb. Jenuhc. Snowballd. Populasie. insidental

12. Perhatikan pernyataanberikut!1) Populasi homogen

2) Populasi heterogen3) Terdapat strata/tingkatan4) Tidak terdapat strata/tingkatan5) Wilayah penelitian luas6) Wilayah penelitian relative

sempitSimple random sampling cocokdigunakan dalam penelitian apabila…a. 1), 3), 6)b. 1), 4), 5)c. 2), 4), 6)d. 2), 3), 5)e. 2), 3), 6)

13. Teknik pengumpulan datayang tepat untuk penelitian yangmendalam dalam suatu studi kasusadalah …a. Wawancarab. Kuesionerc. Observasid. Angkete. Arsip

14. Teknik pengumpulan data yangpaling tepat digunakan untukpenelitian yang wilayah dan sumberdatanya luas adalah dengan …a. Observasib. Wawancarac. Kuesionerd. Tabulasie. Sampel

15. Mengapa dilakukan tabulasidata?a. Agar sesuai kaidah penelitianb. Memudahkan membaca dan

menganalisis datac. Merupakan syarat sebelum data

dianalisisd. Mengecek data yang masih kurange. Menyesuaikan data dengan hasil

pengamatan16. Analisis data statistic

dilakukan untuk …

a. Mengetahui proses terjadinyasuatu fenomena

b. Mengetahui hubungan sebabakibat

c. Mendeskripsikan data kualitatifd. Mengolah data kuantitatife. Mengolah data kualitatif

17. Analisis dekriptif lebihcocok digunakan dalam penelitian …a. Kualitatifb. Kuantitatifc. Eksperimend. Murnie. Terapan

18. Jawaban dari rumusan masalahakan disajikan dalam …a. Kesimpulanb. Saranc. Hasil analisis datad. Hasil penelitiane. Tujuan penelitian

19. Rangkuman hasil penelitiansecara singkat, padat dan jelasditulis dalam …a. Kesimpulanb. Saranc. Hasil analisis datad. Hasil penelitiane. Tujuan penelitian

20. Saran dalam bab akhirpenelitian salah satunya bergunauntuk …a. Rekomendasi pada pihak yang

terkait dengan penelitianb. Digunakan sebagai dasar

penelitian selanjutnyac. Berisi kekurangan dalam

kegiatan penelitiand. Berisi data penunjang

penelitiane. Berisi foto dan lampiran

B. Kerjakan soal-soal berikut!1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan

variable independen dan dependen!

Berikan contoh hubungan keduanyadalam kehidupan sehari-hari!

2. Salah satu syarat penelitian yangbaik adalah sampel yang diambilharus representative. Jelaskanmengapa demikian!

3. Mengapa teknik wawancara cocokdigunakan untuk penelitian social?

4. Sebelum data dianalisis kita perlumelakukan pengolahan data agarkeakuratan data terjamin, apa sajalangkah-langkah pengolahan datatersebut? Jelaskan!

5. Amatilah fenomena di sekitarkalian yang dapat diangkat menjadipenelitian! Susunlah menjadiidentifikasi masalah!

F. Tata Tulis Laporan Penelitian Geografi

Laporan geografi harus disusun sesuai tata tulis laporan

penelitian ilmiah agar sistematis, rapi dan mudah dipahami oleh

orang yang membacanya. Hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

1. Bahasa, menggunakan bahasa yang baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang

Disempurnakan) serta kalimat harus memiliki subyek, predikat,

obyek dan keterangan (SPOK). Bahasa laporan harus mudah dipahami,

singkat, padat dan jelas.

2. Pedoman Penulisan, laporan diketik menggunakan computer dengan

program Microsoft Word . pedoman yang perlu diperhatikan adalah:

a. Menggunakan kertas A4.

b. Huruf menggunakan Times New Roman atau Arial ukuran 12,

kecuali judul dengan ukuran 14 atau lebih.

c. Menggunakan dua spasi.

d. Setiap alinea baru menjorok ke dalam.

e. Jarak tepi kertas (margin) adalah sebagai berikut:

1) tepi atas (top) = 4 cm

2) tepi kiri (left) = 4 cm

3) tepi bawah (bottom) = 3 cm

4) tepi kanan (right) = 3 cm

f. Penulisan halaman pada bagian kata pengantar, daftar isi, dan

halam depan sebelum memasuki bab menggunakan angka romawi

kecil, misalnya i, ii, iii, iv dst.

g. Nomor halaman yang mengawali bab ditulis di bagian bawah

tengah halaman menggunakan angka 1, 2, 3 dst. Untuk halaman

lain yang tidak berisi judul bab, nomor halamannya ditulis di

bagian kanan atas halaman.

h. Penulisan daftar pustaka atau sumber rujukan adalah sebagai

berikut:

1) Nama lengkap pengarang ditulis tanpa gelar

2) Nama penulis dari Indonesia tidak dibalik, kecuali penulis

yang menggunakan marga dan nama orang luar negeri

3) Judul buku ditulis dengan huruf italic (miring)

4) Apabila nama pengarang lebih dari satu penulisan nama orang

kedua danberikutnya tidak dibalik

5) Apabila nama pengarang lebih dari tiga, ditulis nama

pengarang paling depan diikuti kata (et.all.) atau (dkk)

6) Apabila buku tanpa penulis, nama penulis diganti dengan

symbol NN

7) Penulisan daftar pustaka disusun sesuai abjad.

Contoh:

Messi, Lionel and Andres Iniesta. 2014. How To Play Football. Spain:

Barcelona Press.

Pramudya Ananta Toer. 1983. Bumi Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.

G. Penyusunan Laporan Penelitian Geografi

Secara garis besar penyusunan laporan penelitian geografi

terdiri dari:

1. Bagian Pembuka

a. Judul penelitian, dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang

mengandung permasalahan dan memiliki dua jenis variabel

(variabel bebas dan terikat).

b. Halaman pengesahan (kepala sekolah).

c. Halaman persetujuan (guru pembimbing).

d. Kata pengantar.

e. Abstrak, berisi ringkasan penelitian yang meliputi proses dan

hasil.

f. Daftar isi.

g. Daftar gambar.

h. Daftar tabel.

i. Daftar lampiran.

2. Bagian Isi

a. BAB I Pendahuluan

1) Latar belakang masalah berisi uraian mengenai masalah yang

akan diteliti. Berisi penjelasan mengenai ketidakcocokan

antara rencana dan pelaksanaan yang kemudian menimbulkan

masalah.

2) Rumusan masalah berisi suatu pertanyaan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data. Setiap rumusan masalah

penelitian harus didasarkan pada masalah.

3) Tujuan penelitian adalah hasil yang ingin dicapai dalam

melakukan penelitian.

4) Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian baik

secara teoritis maupun untuk dijadikan landasan pengambilan

keputusan oleh pihak-pihak terkait.

b. BAB II Landasan Teori

1) Tinjauan pustaka adalah dasar-dasar teori yang dijadikan

acuan dalam melaksanakan penelitian.

2) Anggapan dasar berisi kerangka pikir tentang konsep atau

topik permasalahan.

3) Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah.

Jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, bukan pada data-data empiris di lapangan.

c. BAB III Metode Penelitian

1) Metode penelitian adalah cara sistematis yang digunakan

untuk mengungkap masalah secara mendalam, sehingga tujuan

penelitian dapat tercapai.

2) Identitas variable dengan menentukan variable bebas (yang

mempengaruhi) dan variable terikat (yang dipengaruhi).

3) Populasi adalah obyek penelitian secara keseluruhan.

4) Sample adalah wakil dari obyek yang diteliti yang dipandang

dapat mewakili obyek secara keseluruhan.

5) Teknik pengumpulan data misalnya dengan wawancara, observasi

langsung, kuesioner, dokumentasi, analisis isi media massa

untuk mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis.

6) Instrumen penelitian adalah alat untuk pengambilan data dan

informasi terkait dengan masalah yang diperuntukkan bagi

responden.

d. BAB IV Analisis Data

1) Analisis adalah kegiatan interpretasi dan kajian terhadap

data yang sudah terkumpul. Dikemukakan pula hasil analisis

data dengan uji statistik (jika ada) atau dengan

mendeskripsikan hasil pengamatan/penelitian.

3. Bagian Penutup

e. BAB V Kesimpulan dan Saran

1) Kesimpulan adalah intisari dari hasil penelitian terkait

dengan masalah dan hasil analisisnya.

2) Rekomendasi sebagai saran yang ditujukan kepada perorangan

atau lembaga terkait dengan temuan hasil penelitian.

f. Daftar pustaka adalah kumpulan sumber teori dan bahan bacaan

yang dicatat dengan susunan berdasarkan kaidah penulisannya.

g. Lampiran sebagai perangkat bahan penunjang laporan yang

dimasukkan terpisah dengan laporan penelitian, umumnya berupa

foto dokumentasi penelitian, surat ijin penelitian dan

instrumen pengambilan data.

Penelitian geografi sangat berguna bagi perkembangan ilmu

geografi itu sendiri karena geografi merupakan ilmu yang dinamis.

Misalnya masalah kependudukan, dari tahun ke tahun selalu mengalami

perubahan dan perkembangan. Diantaranya meliputi: pertumbuhan

perduduk yang mengalami kenaikan pesat, ketersediaan lapangan

kerja, pengangguran, kemiskinan, gizi buruk, angka putus sekolah

yang tinggi, kenakalan remaja dan sebagainya. Penelitian geografi

diharapkan dapat menyajikan hasil laporan yang berguna bagi lembaga

terkait dalam pengambilan keputusan terkait dengan permasalahan di

Indonesia.

Tugas Mandiri

1. Jika akan mengambil landasan teori, lebih baik menyadur dari buku

atau mencari di internet? Berikan pendapat pribadi Anda!

2. Sebutkan pedoman penelitian yang baik!

3. Cobalah membuat daftar pustaka!

a. Nama pengarang luar

b. Pengarang terdiri dari dua orang

c. Pengarang terdiri lebih dari tiga orang

d. Pengarang anonim

4. Identifikasi masalah yang ada disekitar kalian, kemudian buatlah

proposal laporan penelitian yang berhubungan dengan fenomena

geosfer!