Sistem Informasi Manajemen
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of Sistem Informasi Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi yang setiap saat terus
berkembang, dimana segala kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari hampir seluruhnya berbasis komputer. Sehingga
dalam suatu instansi komputer merupakan adalah media yang
sangat penting sebagai bahan kebutuhan dalam menciptakan
dan memperoleh serta memproses suatu sistem informasi
yang setiap saat selalu berkembang. Oleh karena itu
setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus
informasi yang berkembang di dunia teknologi ini.
Pada instansi perusahaan manapun saat ini pastilah
menggunakan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah
sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated),
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan. Orang bergantung
pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu
sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik
(hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi
(software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang
disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi
memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis
1
sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem
informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat
(sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah
sistem informasi yang efektif. Menyiapkan langkah atau
metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Dalam kenyataannya, saat ini peran Sistem Informasi
Manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan
besar. Bagi perusahaan-perusahaan besar, berbagai
kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi secara
skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan
kepentinganya berbanding dengan perusahaan-perusahaan
menengah apalagi kecil. Oleh karena itu, dalam
aplikasinya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang
kepentingan penggunaan sistem informasi ini diantaranya
berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja,
pola komunikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia
bisnis dalam lingkungannya.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka
rumusan masalah yang akan dibahas antara lain :
1.Apakah Definisi Sistem Manajemen Informasi?
2
2.Bagaimana Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam
suatu organisasi ?
C. Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem informasi manajemen lebih
jelas.
2. Untuk Mengetahui fungsi atau peranan SIM dalam suatu
organisai.
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada
sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-
20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian
komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian
dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun
demikian para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan
masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para
manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer
tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan
prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry
dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk
mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen
memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan
tujuan utama yaitu aplikasi computer adalah untuk
menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai
terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan
akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi
manajemen.Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima
oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan
skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk
menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan
negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM
pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar
4
justru datang dari para lapisan manajemen tingkat
menengah atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak
organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena
adanya beberapa hambatan, misalnya:
Kekurang pahaman para pemakai tentang komputer,
Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi
tentang bisnis
dan peran manajemen
relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin
dapat membangun sistem informasi secara lengkap
sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry,
dan Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT)
mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung
Keputusan (Decision SupportSystems - DSS). DSS adalah
sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada
masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan
yang harus dibuat oleh manajer. Perkembangan yang lain
adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor
(office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk
meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer
dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan
nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan
5
ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses
lojik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang
banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES),
yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai
spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik
PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi
pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan
bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).
B. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Raymond McLeod Jr (1996:54) mengemukakan bahwa
SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh
manajer maupun non manajer dalam perusahaan untuk
membuat keputusan dalam memecahkan masalah. Sedangkan
menurut Komaruddin dalam Effendy (1989:111) SIM adalah
pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk
memberikan eksekutif bantuan informasi yang tepat yang
memberikan kemudahan bagi proses manajemen.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) : adalah sistem
formal dan informal yang menyediakan informasi di masa
lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara
lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi
perusahaan dan lingkungannya. Informasi ini penting bagi
6
manajer atau karyawan dalam membantu pengambilan
keputusan.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah
yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem
ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”
Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari
sistem informasi manajemen adalah menyediakan informasi
yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,
produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen;
menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa
manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana
cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan).
7
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai
sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri
dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status,
dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-
sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen
sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.
Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh
tingkat manajemen.
C. Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen
Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepetingan system
informasi manajemen rasanya sudah tidak dapat diabaikan.
Sistem informasi menajemen dibeberapa perusahaan besar
setidak-tidaknya memiliki 5 komponen, yaitu :
1. Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System)
Dimana system ini merupakan subsistem dari SIM yang
melakukan proses penyesuaian (update) atas berbagai
database yang terdapat dalam perusahaan dan menyajikannya
dalam bentuk informasi terkini sebagaimana dibutuhkan
oleh manajemen perusahaan. System pemprosesan data ini
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu batch processing
dan online processing. Pemprosesan data secara batch
adalah pengaupdatean database melalui pengumpalan data8
pada satu periode tertentu untuk kemudian dilakukan
update pada satu waktu tertentu secara serentak.
Pemprosesan data secara online adalah pendekataan yang
melakukan update terus-menerus mengikuti proses pemasukan
data yang terbaru.
2. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System)
Sistem pelaporan manajemen mengumpulkan data untuk
kemudian diproses untuk menghasilkan informasi atau
laporan yang diperlukan oleh manajer dalam menentukan
perencanaan dan mengambil keputusan. Beberapa jenis
pelaporan manajemen yang sudah dikenal dan dinyatakan,
sebagai berikut :
a) Laporan Detail (Detail Report). Laporan yang memuat
informasi detail dari setiap transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan berdasarkan waktunya serta informasi
detail lainnya.
b) Laporan Ringkas(Summary Report). Laporan ini memuat
beberapa informasi penting yang diperlukan, yaitu pada
manajemen pada level yang lebih tinggi.
c) Laporan Pengecualian(Exception Report). Merupakan
laporan yang menyampaikan beberapa penyimpangan atas
strandar tertentu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
d) Laporan Atas Permintaan(On Demand Report). Laporan ini
dilaporkan atas dasar permintaan saja.
9
3. Sistem Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan (Decision
Support System)
System ini secara terprogram mampu menjawab beberapa
kasus dalam perusahaan yang menyangkut jawaban atas
pertanyaan “bagamana apabila”. Decision Support System
dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah
data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari
masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain
adalah :
- Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan
masalah semi struktur
- Mendukung penilaian manajer bukan mencoba
menggantikannya
- Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang
manajer dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain
adalah :
- Kegiatan intelijen,
- Kegiatan merancang,
- Kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati
lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu
diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam
perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan
intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana
10
informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi
internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat
mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk
menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai
alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap
perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi
serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-
pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk
melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini
terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan
menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian
tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan
melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS
generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk
database, model dan dialog manajemen. Modul database ini
menyediakan beberapa hal, seperti: creation,
interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS
database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem
database yang telah disimpan. Sedangkan modul model
digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan
memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model
dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model
dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna
11
untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan
komputer dalam mencari solusi.
DSS digunakan dalam suatu perusahaan dengan alasan :
- Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
- Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar
negeri yang meningkat.
- Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal
melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
- Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan
tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas
dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar
menguntungkan.
Sedangkan Dampak dari pemanfaatan Decision Support System
(DSS) antara lain :
- Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
- Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
- Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
- Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara
intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih
cepat dan hasilnya lebih baik.
- Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
- Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi
keputusan yang lebih efektif.
12
- Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan
kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi
dengan lebih baik.
- Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
4. Sistem Otomasi Kantor (Office Automatic System)
Otomatisasi dalam bahasa Inggris disebut automation
memiliki padanan kata mechanization dan computerization
(Lernout & Hauspie Speech Products N.V., 1993).
Automation memiliki dua makna yaitu
a) the use of automatic equipment to save mental and
manual labour (penggunaan peralatan otomatis untuk
menghemat pikiran dan tenaga)
b) the automatic control of the manufacture of a product
through its successive stages (kendali otomatis dalam
pembuatan suatu produk dengan tahapan yang sistematis).
Mechanization yang memiliki kata kerja mechanize memiliki
arti give a mechanical caracter to (menerapkan sistem
mekanis), dan compurization dengan kata kerja computerize
mengandung makna yaitu
a) equip with a computer, install a computer in
(menggunakan komputer)
b) store, perform, or produce by computer (menyimpan,
melaksanakan, atau menghasilkan dengan komputer) (AND
Complex for Windows, 1993).
Uraian definisi otomatisasi di atas, menunjukkan esensi
makna otomatisasi yaitu proses penggunaan peralatan
13
otomatis yang memiliki sistem kerja sistematis.
Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan
tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah
tersendiri dan akan kita bahas dalam sub bab yang akan
datang.
Otomatisasi sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan
komputerisasi. Hal ini mengisyaratkan bahwa otomatisasi
berarti penggunaan alat-alat mekanis dan lebih khususnya
komputer. Dengan kata lain, membahas otomatisasi berarti
mengupas berbagai peralatan mekanis dan komputer, tentu
saja dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan objek
yang diotomatisasi, dalam hal ini perkantoran. Terkait
kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan (services)
dalam perolehan, pencatatan, penyimpanan, penganalisaan,
dan pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas
perkantoran meliputi kegiatan-kegiatan seperti
pencatatan, pembuatan dan pengolahan naskah (word
processing); penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan
kalkulasi data (spreadsheet); pengelolaan database;
melakukan perjanjian, pertemuan, dan penjadwalan
(appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi;
dan sebagainya.
Otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual
peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga manusia
kepada fungsi-fungsi otomatis dengan menggunakan
peralatan mekanis khususnya komputer. Waluyo (2000)
14
menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran dimulai
bersamaan dengan berkembangnya teknologi informasi,
penggunaan perangkat komputer untuk keperluan
perkantoran.
Otomatisasi penting dilakukan dalam upaya meraih
efektivitas dan efisiensi proses/kegiatan perkantoran.
Seiring dengan desakan global dan perkembangan teknologi
informasi yang menuntut terselesaikan proses pengolahan
informasi secara cepat dan akurat, kebutuahn peralihan
metode dari manual ke otomatis sudah menjadi keniscayaan
untuk segera dipenuhi. Namun, bukan berarti dengan serta
merta meninggalkan seluruh proses manual dan memangkas
tenaga kerja, sebab banyak aspek-aspek lain yang harus
menjadi pertimbangan dalam melakukan otomatisasi
System otomasi kantor ini merupakan system komunikasi.
Komunikasi dalam perusahaan dan kantor pada masa ini
memanfaatkan jaringan computer untuk melakukan komunikasi
satu sama lain melalui computer yang terkoneksi melalui
jaringan tertentu. Dianatar system aplikasi ini adalah :
1. System Pemprosesan Kata(Word Processing System), yaitu
system untuk mengirimkan pesan-pesan kepada pegawai-
pegawai
2. Sistem Surat Elektronik(E-mail System), yaitu system
untuk melakukan komunikasi secara langsung kepada staf
lain sekalipun berbeda ruangan atau tempat.
15
3. Sistem Penjadwalan Depeartemen(Departement Scheduling
System), yaitu system untuk melakukan penjadwalan
pertemuan dan berbagai aktivitas dalam sebuah
perusahaan.
4. Telepon Seluler(Celuler Phone), yaitu jasa pemakaina
telepon yang bias digunakan dan dihubungkan dimanapun
seseornag berada.
5. Sistem Peranta (Pager System), yaitu jasa pengiriman
pesan singkat melalui operator tertentu.
5. Sistem Pintar (Expert System)
System pintar adalah system kompuetr yang memberikan
informasi kepada manajer hal-hal yang biasanya dibutuhkan
dan diperoleh dari seorang pakar atau konsultan. ilmu
kecerdasan buatan merupakan salah satu diantaranya.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah ilmu
pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu peralatan
(mesin) sedemikian rupa sehingga menyerupai kepandaian
manusia.dimana bekerja berdasarkan simbolsimboldan metoda
non algoritmik guna memecahkan suatu persoalan Sistem
Pakar (Expert System) adalah bagian dari ilmu kecerdasan
buatan dimana berupa perangkat lunak komputer yang
mempunyai keahliah tertentu. Keahlian yang dimilikinya
bersumber pada ilmu pengetahuan (knowledge) dan ditambah
dengan pengalaman praktis yang dimiliki oleh seorang
pakar (Expert). Dengan kemampuan demikian, Sistem Pakar
akan sangat berguna sebagai alat bantu (tool) dalam
16
menyelesaikan masalah yang rumit. Pada makalah ini
dibahas tentang aplikasi dari Sistem Pakar untuk membantu
suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari suatu
sistem akuisisi data. Sistem akuisisi data adalah suatu
sistem perolehan data dari suatu pengukuran, data yang
diperoleh disimpan dalam komputer untuk pengolahan lebih
lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran,
pengumpulan dan pengolahan data. Elemen dasar pada sistem
ini yaitu sensor, alat ukur elektronik (instrumentasi),
antarmuka (interface) dan perangkat komputer. Untuk
mendapatkan hasil yang baik dari sistem ini diperlukan
pula kualitas dan tingkat kondisi yang "sehat" (baik)
dari setiap elemen. Dengan demikian diperlukan adanya
pengelolaan dan perawatan elemen sistem dengan benar dan
baik. Pengelolaan ini akan menjadi rumit seiring dengan
jumlah dan macam dari elemen. Sistem yang dirancang ini
adalah suatu alat bantu yaitu berupa perangkat lunak yang
dijalankan di komputer sistem akuisisi tersebut.
Pada aspek pertama, komputer dan instrumen alat ukur
harus sudah terhubung dan dapat saling berkomunikasi.
Aspek kedua, komputer dapat mengontrol alat ukur tersebut
serta dapat mengambil dan mengumpulkan data
status/kondisi dari setiap alat ukur dengan lengkap. Data
yang lengkap ini menjadi suatu fakta yang kemudian
diproses dengan algoritma Sistem Pakar.
17
Dengan menggunakan teknik aplikasi Sistem Pakar,
dihasilkan suatu program sistem perawatan instrumentasi
alat ukur yang dapat melakukan pemantauan, melacakdan
diagnosa kerusakan instrumentasi serta dapat memberikan
saran atas kerusakanatau kesalahan alat ukur tersebut.
Sistem ini merupakan alat bantu otomatis yangmempunyai
kemampuan analis dan daya nalar terhadap suatu masalah.
Uji cobasistem dilakukan untuk menguji dari kinerja
rancangan perangkat lunak yang telahdisusun pada suatu
sistem akuisisi yang telah berjalan.
Program sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang
pintar ini akan sangat membantu bagi proses pengelolaan
sistem dan pada akhirnya akan menunjang kualitas dari
sistem data akuisisi. Model sistem pengelolaan
instrumentasi alat ukur ini dapat dikembangkan untuk
aplikasi khusus lainnya, misalkan suatu system
pengelolaan suatu instrumentasi jarak jauh (remote
system).
D. Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM Sistem Informasi Manajemen memiliki dua fungsi. Fungsi
pertama adalah fungsi pengumpulan data internal maupun
eksternal perusahaan secara sistematik yang secara
periodic mengalami penyesuaian, seperti data-data
penjualan perusahaan secara periodic, barang-barang
inventori, biaya harga, jumlah dan trend produksi, serta
jumlah tenaga kerja didalam perusahaan. Data-data
18
eksternal seperti perilaku perusahaan pesaing, tren
pasar, tren demografi termasuk didalamnya perilaku
konsumen, hukum-hukum atau undang-undang yang
diberlakukan dalam dunia bisnis, setra misalnya perubahan
terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan
transportasi. Fungsi kedua adalah pemprosesan data
menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pengambil
keputusaan manajemenen. Data-datang yang telah dikumpul
kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas
dasar fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan
perusahaan. Hasil dari kedua fungsi terseut kemudian
disajikan dala suatu bentuk laporan yang membuat
informasi-infomasi penting yang yang dibutuhkan
perusahaan, terutamanya bagi pengambil keputusan dan
manajemen perusahaan.
Selain dari fungsi utamanya Sistem Informasi Manajamen
juga mempunyai tugas lain yang penting. Adapun tugas SIM
sebagai berikut :
a. Pengelolaan Transaksi
b. Perencanaan Operasional
c. Perencanaa Teknis
d. Perencanaan Stategis
Pada kegiatan pertama SIM akan menyajikan informasi
untuk fungsi pengelolaan transaksi, penjelasan status dan
lain sebagainya. Pada kegiatan berikutnya Sistem
Informasi Manajemen akan menyajikan informasi-informasi
19
juga mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-
hari. Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan
menyajikan informasi unttuk perencanaan taktis dan
mengambilan keputusan untuk pengendalian opersioanl
perusahaan. Pada akhirnya Sistem Informasi Manajemen akan
berguna untuk perencanaan startegis dan kebijakan dalam
pengambilan keputusan bagi manajemen puncak.
Tujuan Sistem Informasi Manajemen adalah untuk meningkat
efektivitas para manajer yang menggunakan Informasi
tersebut. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan
cara :
a. Mengusahakan sebanyak mungkin keputusan-keputusan yang
diambil sebaai dasar tujuan organisasi.
b. Melancarkan semua kegiatan yang bersifat rutin agar
dapat mengurai waktu supervisi.
c. Memeberi tanda sejauh mungkin sebagai peringatan untuk
menghadapi kesukaran yang mungkin timbul diluar dugaan.
d. Menyajikan informasi kepada manajer yang akan membantu
membuat keputusan yang lebih baik secara cepat dan
tepat. Informasi harus jelas kepada manajer yang
membutuhkan.
Adapun tujuan lainnya yaitu Sisem Informasi
manajemen membantu segala jenis bisnis meningkatkan
efesiensi dan efektivitas proses bisnis dalam pengambilan
keputusan manajerial dan kerjasama kelompok kerja, hingga
dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat
20
berubah. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi
yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-
kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen
dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan
dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah
supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat
dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang
strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang
menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi.
Beberapa penjabaran fungsi sistem informasi antara lain
adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara
tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
- Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan
pendukung sistem informasi.
21
- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem
informasi.
- Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan
dan pemeliharaan sistem.
- Organisasi menggunakan sistem informasi untuk
mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
E. Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah
Perusahaan
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting
dalam sebuah organisasi . sistem informasi memiliki peran
dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang
manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang
keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai
keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu
perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya
menjadi basis data dengan alat penghubung standar
(seperti alat penghubung browser web) sehingga
memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu
bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi
22
dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan
pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan
sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang
diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan
keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya,
mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan
membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan
meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat
yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi
informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan
penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan
dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan
melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa
dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya
pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis,
maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi
kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini
karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus
memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu
dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat
terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal.
Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing
atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki
23
sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset
teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung
maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun
pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan
berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah
terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta
menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan
benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan
informasi.
F. Peranan SIM Dalam Pengambilan Keputusan
Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan
keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut
tiga tahapan, proses pembuatan keputusan, yaitu
pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan
SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun
non komputer. Pada tahap perancangan (design), kaitannya
dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk
diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai
pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia
harus membantu menganalisis alternatif-altematif.
Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika
serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini
melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan
sistem pencarian kembali data base.
24
Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman,
.yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-
kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman di
sini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah.
Kemudian pada proses perancangan serta pada proses
pemilihan.
Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM
untuk beranggapan, bahwa suatu database (pusat data) saja
akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan
demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga
unsur dalam pengambilan keputusan yang berperan penting,
yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil
keputusan, itu sendiri.
Oleh karena itu pengambilan keputusan dapat diperbaiki
dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih
baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih
terlatih, lebih banyak pengalaman, dsb). Komputer hanya
dapat dimanfaatkan bila telah dianalisis berdasarkan
perbandingan biaya dengan efektifitasnya dan digunakan
secara layak. Keunggulan komputer sebagai suatu alat
terletak di dalam kemampuannya mengolah data yang banyak
dan kompleks serta melakukan perhiturgan-perhitungan yang
rumit dalam waktu yang singkat.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan
orang-orang di dalam manajemen untuk bersikap terbuka
dalam menyampaikan masalah-masalah yang ingin dibantu
25
pemecahannya dengan menggunakan komputer.
Jadi Inti dari sistem informasi manajemen adalah
penyusunan informasi secara teratur dan sistematik
mengikuti struktur organisasi dan digunakan untuk
mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.
Dalam lingkup keputusan yang bersifat rutin maka
sistem informasi manajemen merupakan alat Bantu yang
sangat diperlukan karena informasi yang terolah dengan
baik dapat memberi arah pada keputusan yang baik tinggal
menambahkan faktor pertimbangan yang perlu dihasilkan
oleh pengambil keputusan.
G.Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis
dan Industri
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung
serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi
bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem
informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan,
dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak
bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan
website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses
bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan
teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses
bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara
sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan
26
stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat
digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara
online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber
daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah
payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada
aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui proses bisnis
internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan
konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan
enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Hal-hal tersebut diatas berkaitan dengan istilah
Internetworking. Internetworking adalah suatu bentuk
hubungan kerjasama yang terjalin dengan menggunakan
sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer
(computer network) berbentuk internet, ekstranet dan
intranet. Bentuk hubungan kerjasama yang terjalin pada
internetworking adalah dengan menggunakan sarana
teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer
(computer network) berbentuk intranet, ekstranet dan
internet. Intranet adalah jaringan komputer yang
penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak
tertentu dalam perusahaan. Jaringan ini memungkinkan
karyawan dalam suatu perusahaan dapat saling
berkomunikasi, berbagi informasi, bekerja sama dan
melakukan aktivitas lainnya yang dapat mendukung proses
bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan tersebut
merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam
27
perusahaan maupun dengan perusahaan lainnya. Sedangkan
ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi
internet, yang hanya sebatas menghubungkan perusahaan
dengan pemasok, pelanggan dan mitra bisnis dari
perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet memungkinkan mitra
bisnis suatu perusahaan untuk mengakses situs web
intranet tertentu dan database perusahaan.
Menurut O’Brien dan Marakas (2009)dengan menggunakan
internetworking perusahaan sebagai internetworked
enterprises dapat memperoleh bussines value antara lain:
Mengatasi hambatan geografis
Mengatasi hambatan waktu
Mengatasi hambatan biaya
Mengatasi hambatan structural
28
BAB III
PENUTUPA. Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu system
manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk
mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan
keputusan di dalam organisasi. .
Sistem infomarsi menajemen sendiri memiliki 5
komponen, yaitu : Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing
System), Sistem Pelaporan Manajemen ( Management Reporting
29
System), Sistem Pendukung Dalam Pengambilan
Keputusan(Decision Support System), Sistem Otomasi Kantor
(Office Automatic System) dan Sistem Pintar (Expert System.
Sistem Informasi Manajemen memiliki dua fungsi utama. yaitu
fungsi pengumpulan data internal maupun eksternal dan
fungsi pemrosesan data menjadi informasi yang bermanfaat
bagi para pengambil keputusaan manajemenen.
Oleh karena itu, kesimpulannya adalah Sistem Informasi
Manajemen merupakan satu upaya untuk mengolah seluruh
masukan (input) berupa laporan-laporan/data yang
dipergunakan oleh pihak manajemen untuk diproses dan
kemudian diambil keputusan tentang strategi-strategi
pelaksanaan operasional dalam perusahaan. Dengan sistem
informasi manajemen yang baik akan memberikan pengaruh
terhadap pelaksanaan tugas-tugas yang dilakukan oleh para
karyawan. Dengan sistem informasi manajemen ini juga maka
sesuai dengan hasil penelitian memiliki korelasi yang erat
atau tinggi terhadap efektivitas pengambilan keputusan.
.
30
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. 1989. KAMUS KOMUNIKASI PT.Mandar Maju : Bandung
Mc. Leod,Raymond JR and George P.Schell.2006.Sistem Informasi Manajemen edisi ke 9.Indeks:Jakarta
Susanto Azhar.2003 Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangan edisi ke 2.Lingga Jaya:Bandung
http://rizalrazib.blogspot.com
nicohernawan.wordpress.com
id.wikipedia.org
31
Didalam suatu organisasi, Sistem Informasi
Manajemen dipergunakan pada tiga tingkatan
manajemen :
1. Manajemen tingkat bawah, Sistem Informasi
Manajemen dipergunakan untuk keperluan
pengendalian operasional. Pada tingkatan ini SIM
dipergunakan dengan tujuan untuk penghematan
disegala bidang yang mungkin untuk dilakukan.
Contohnya pencetakan rekening listrik oleh PLN.
Penerapan SIM dalam hal ini akan menghasilkan
penghematan baik waktu maupun tenaga kerja.
2. Tingkatan manajemen menengah, penerapan SIM
dipergunakan untuk keperluan pengendalian
manajemen. Tugas seorang manajer menengah ialah
mengelola semua sumberdaya milik organisasi agar
benar-benar dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak oleh
semua personilnya secara efektif dan efisien.
Untuk dapat melaksanakan tugas seperti ini manajer
harus mempunyai segala macam informasi tentang
segala kegiatan organisasi dalam operasinya
sehari-hari. Dalam hal inilah SIM dapat berperanan
32
secara nyata untuk membantu manajer. Hal ini
disebabkan karena komputer mempunyai kemampuan
untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah,
dan menggali informasi yang terkandung didalamnya
secara cepat.
3. Manajemen tingkat puncak, yang tugas
utamanya adalah untuk membuat perencanaan yang
strategis.
(1) Pengambilan keputusan tingkat strategis
Pengambilan keputusan strategis dicirikan oleh sejumlah besar
ketidak pastian dan berorientasi ke masa depan. Keputusan-
keputusan ini menetapkan rencana jangka panjang yang akan
mempengaruhi keseluruhan organisasi. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa strategi yang diputuskan itu berhubungan dengan
perencanaan jangka panjang dan meliputi penentuan tujuan,
penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan pencapaian
keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
(2) Pengambilan keputusan tingkat taktis.
Pengambilan keputusan taktis berhubungan dengan kegiatan jangka
pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Bila
pengambilan keputusan strategis sebagian besar mengandung
kegiatan perencanaan yang menyeluruh, pengambilan keputusan
taktis memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan
pengawasan.
(3) Pengambilan keputusan tingkat teknis.
Pada tingkat teknis, standar-standar ditentukan dan output
33
bersifat deterministic (sifatnya menentukan). Pengambilan
keputusan teknis adalah suatu proses yang dapat menjamin bahwa
tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan dalam cara efektif dan
efisien. Tingkat ini lebih ditekankan pada fungsi pengawasan dan
sedikit sekali fungsi perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan
keputusan terprogram dapat dilaksanakan. Dalam banyak
organisasi, keputusan-keputusan strategis dan taktis lebih
banyak diambil berdasar intuisi, pengalaman dan kemampuan
interpretasi, daripada berdasar informasi dari sistem informasi
formal.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”. Kegunaan / Fungsi Sistem Informasi Manajemen Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain
34
adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis. 3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. 4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi. 5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru. 7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem. 8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-ceknasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi. 10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia. 11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
35
Sistem informasi manajemen memiliki karaktetistik sebagai berikut:
a. SIM tidak mencatat data ke dalam basis data, karena hal ini sudah dilakukan oleh SPT. SIM hanya mengambil atau membaca data dari basis data.
b. SIM banyak mengolah informasi menjadi informasi baru dengan pengolahan informasi. Dalarn beberapa hal, pengolahan informasi bisa saja menjadi satu proses dengan pengolahan data yang ada pada SPT.
c. Informasi dihasilkan melalui berbagai media, baik softeopy (melalui tampilan lay'ar, suara, atau tanda tanda tertentu. n lisalnya alarm) maupun hardcopy (dalam bentuk cetakan). Informasi tercetak diperlukan untuk informasi yang bersifat jangka panjang dan memerlukan analisis, misaInya laporan keuangan atau laporan penjualan. Sedang laporan soficopy diperlukan untuk informasi yang relatif sederhana dan ddak mernerlukan anahsis dalarn waktu lama, misaInya informasi saldo rekening bank dan status kiriman paket.
d. Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk membuat keputusan terstruktur dan keputusan semi terstruktur. Keputusan semi terstruktur adalah keputus¬an yang harus diambil karena timbul masalah yang jelas tetapi jalan keluarnya ada yang bersifat jelas dan ada yang tidak jelas.Masalah yang jelas contohnya adalah habisnya barang dagangan di gudang. jalan keluarnya yang jelas ada¬lah harus membeh lagi. jalan kehiar yang tidak jelas ada beberapa, rnisaInya harus membeli kepada pemasok yang mana,berapa banyak kuantitas yang harus dibeli, tunai atau. kredit, kapan dibayar, dan seterusnya. e. SIM banyak digunakan olch para manajer madya, dengan tujuan untuk mengendalikan kegiatan perusahaan agar dapat mencapai tujuan clan sasaran yang telah ditetapkan oleh manajer puncak.
36
f. Data yang diolah melibatkan data masa Ialu dan data yangbaru. Data masa yang akan datang Gebih sering disebut sebagai data untuk analisis) akan banyak diolah olch sistempendukung keputusan dan sistem pakar.
g. SIM memerlukan waktu relatif lama untuk membangunnya, karena sistem ini tidak tergolong ke dalarn sistem yang sangat dibutuhkan olch manajemen. Manajemen perusahian biasanya mendahulukan SPT, karena digunakat~ untuk mencatatdata kegiatan perusahaan. Apabila dimungkinkan, mmaannaajje, men menginginkan membangun SPT clan SIM secarabersarnaan.
Contoh. Sistern informasi akuntansi Auah perusahaan biasanya mdipufi SPT dan sekaligus SM Bagian SPT melipufi pencatatan transaksi dan pelaporan baku, misainya laporan daftar harga baran& laporan pen~a6n berkala, laporan rugi laba, dan neraca. Karakterisfik SIM ditandai dengan dised**,' kannya fasilitas untuk menghasilkan berbagai laporan yang dapat dirancang olch pemakainya. laporan analisis urnur piutang, yang rnenarnpilkan tagiban kepada masing masing pelanggan dan masa jatuh ternponya. Contoh informasi lain adalah laporan realisasi dibandingkan dengananggaran.
Contoh. Sistern informasi fungsional di dalarn perusahaan, biasanya dapat digolongkan ke dalm SIM. Sebagai contoh, sistein informasi produksi, sistem infornusi pernasaran, sistern informasi pc" nalia, dan sistern infornasi akfiva.
Sistem informasi manajemen tidak dapat berdifi sendiri, karena memerlukan input dari sistem lain (yaitu SM) clan menghasifican informasi bagi sistern yang lain. Hubungan antara SIM dengan sistern sistern informasi yang lain dapatdihhat pada gambar berikut.Masing masing sistern informasi yang berhubungan dengan SI9mempunyai tugas pokok sebagai berikut. Di tiap perusahaan tugas ini dapat saja berbeda.
37
Berbagai sistem informasi yang diuraikan pada tabel di atas,
sistem informasi manajemen Memiliki kaitan'yaiig sangat
erat. Basis data yang diguna
kan oleh masing inasing sistem tersebut saling terkait.
Sebagai contoh, SIM
dapat menghasilkan informasi: karyawan mana saja (data
pokoknya ada di sistem
inforinasi personalia) yang menghasilkan penjualan
tertinggi (data pokoknya ada di sistem infomiasi
Pemasaran). schingga dapat diketahui berapa laba yang
diperoleh dari masing masing penjualan tersebut (data
sistem informasi produksi).
Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data, accounting dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusanmanajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision support systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenagaproses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringantelekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing. Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yangmudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan. Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES)dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi
38
sistem informasi.Sebuah peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah konsep peranstrategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalammencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Halini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi didalam bisnis, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :1. Mendukung Operasi Bisnis .Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketikatanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuanSistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadikritis/penting.2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajermengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.3. Mendukung Keunggulan Strategis.Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar
39
Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:Klasifikasi Sistem InformasiPada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, lebih jelasnya diperlihatkan pada gambar 1 berikut.
1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil daritransaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan,kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
40
Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.
2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yangdibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan,tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
Information Reporting Systems
41
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasiproduk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari informationreporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).
3. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari
42
perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang mengarah kepada competitive advantage strategies. Hubungan kelima faktor tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 2 berikut.
Gambar 2. Lingkungan Persaingan Dari Sebuah IndustriBeberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:q Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.q Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yangberbeda dengan pesaing.q Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
Peran Strategis Untuk Sistem InformasiSistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan
untuk (1) meningkatkan efisiensi operasional, (2)
memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun
sumber-sumber informasi strategis.
43
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat
menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien.
Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem
informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk
memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi
yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan
baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan
merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem
informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka
yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah
membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan
antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah
contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen
perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah
agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi
44
terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk
menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk
membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat
kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,
mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis
sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat
basis informasi strategis (strategic information base) yang
dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang
sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan
manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh,
banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer
tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye
pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
45