Sistem Informasi Manajemen

45
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi yang setiap saat terus berkembang, dimana segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari hampir seluruhnya berbasis komputer. Sehingga dalam suatu instansi komputer merupakan adalah media yang sangat penting sebagai bahan kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh serta memproses suatu sistem informasi yang setiap saat selalu berkembang. Oleh karena itu setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini. Pada instansi perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis 1

Transcript of Sistem Informasi Manajemen

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi yang setiap saat terus

berkembang, dimana segala kegiatan dalam kehidupan

sehari-hari hampir seluruhnya berbasis komputer. Sehingga

dalam suatu instansi komputer merupakan adalah media yang

sangat penting sebagai bahan kebutuhan dalam menciptakan

dan memperoleh serta memproses suatu sistem informasi

yang setiap saat selalu berkembang. Oleh karena itu

setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus

informasi yang berkembang di dunia teknologi ini.

Pada instansi perusahaan manapun saat ini pastilah

menggunakan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah

sistem manusia atau mesin yang terpadu (integrated),

untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,

manajemen dan pengambilan keputusan. Orang bergantung

pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu

sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik

(hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi

(software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang

disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi

memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis

1

sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem

informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.

Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi

tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat

(sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar

informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah

sistem informasi yang efektif. Menyiapkan langkah atau

metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas

adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

Dalam kenyataannya, saat ini peran Sistem Informasi

Manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan

besar. Bagi perusahaan-perusahaan besar, berbagai

kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi secara

skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan

kepentinganya berbanding dengan perusahaan-perusahaan

menengah apalagi kecil. Oleh karena itu, dalam

aplikasinya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang

kepentingan penggunaan sistem informasi ini diantaranya

berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja,

pola komunikasi serta jaringan perusahaan dalam dunia

bisnis dalam lingkungannya.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka

rumusan masalah yang akan dibahas antara lain :

1.Apakah Definisi Sistem Manajemen Informasi?

2

2.Bagaimana Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam

suatu organisasi ?

C. Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui sistem informasi manajemen lebih

jelas.

2. Untuk Mengetahui fungsi atau peranan SIM dalam suatu

organisai.

BAB II

PEMBAHASAN

3

A. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

       Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada

sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-

20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian

komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian

dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun

demikian para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan

masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para

manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer

tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).

Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan

prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry

dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk

mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen

memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan

tujuan utama yaitu aplikasi computer adalah untuk

menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai

terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan

akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi

manajemen.Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima

oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan

skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk

menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan

negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM

pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar

4

justru datang dari para lapisan manajemen tingkat

menengah atas.

Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak

organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena

adanya beberapa hambatan, misalnya:

Kekurang pahaman para pemakai tentang komputer,

Kekurangpahaman para spesialis bidang informasi

tentang bisnis

dan peran manajemen

relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta

terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin

dapat membangun sistem informasi secara lengkap

sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.

    Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry,

dan Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT)

mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung

Keputusan (Decision SupportSystems - DSS). DSS adalah

sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada

masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan

yang harus dibuat oleh manajer. Perkembangan yang lain

adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor

(office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk

meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer

dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.

    Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan

nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan

5

ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses

lojik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang

banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES),

yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai

spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik

PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi

pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan

bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah

dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).

B. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Raymond McLeod Jr (1996:54) mengemukakan bahwa

SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan

kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh

manajer maupun non manajer dalam perusahaan untuk

membuat keputusan dalam memecahkan masalah. Sedangkan

menurut Komaruddin dalam Effendy (1989:111) SIM adalah

pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk

memberikan eksekutif bantuan informasi yang tepat yang

memberikan kemudahan bagi proses manajemen.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) : adalah sistem

formal dan informal yang menyediakan informasi di masa

lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara

lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi

perusahaan dan lingkungannya. Informasi ini penting bagi

6

manajer atau karyawan dalam membantu pengambilan

keputusan.

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah

yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem

manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan

informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan

pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem

ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat

lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model

manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”

Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari

sistem informasi manajemen adalah menyediakan informasi

yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,

produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen;

menyediakan informasi yang dipergunakan dalam

perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan

berkelanjutan; menyediakan informasi untuk pengambilan

keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa

manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke

informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana

cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat

membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,

menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja

(informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam

semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,

pengendalian dan pengambilan keputusan).

7

          Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai

sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri

dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status,

dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-

sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen

sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya

sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan

pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.

Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk

mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh

tingkat manajemen.

C. Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen

Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepetingan system

informasi manajemen rasanya sudah tidak dapat diabaikan.

Sistem informasi menajemen dibeberapa perusahaan besar

setidak-tidaknya memiliki 5 komponen, yaitu :

1. Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System)

Dimana system ini merupakan subsistem dari SIM yang

melakukan proses penyesuaian (update) atas berbagai

database yang terdapat dalam perusahaan dan menyajikannya

dalam bentuk informasi terkini sebagaimana dibutuhkan

oleh manajemen perusahaan. System pemprosesan data ini

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu batch processing

dan online processing. Pemprosesan data secara batch

adalah pengaupdatean database melalui pengumpalan data8

pada satu periode tertentu untuk kemudian dilakukan

update pada satu waktu tertentu secara serentak.

Pemprosesan data secara online adalah pendekataan yang

melakukan update terus-menerus mengikuti proses pemasukan

data yang terbaru.

2. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System)

Sistem pelaporan manajemen mengumpulkan data untuk

kemudian diproses untuk menghasilkan informasi atau

laporan yang diperlukan oleh manajer dalam menentukan

perencanaan dan mengambil keputusan. Beberapa jenis

pelaporan manajemen yang sudah dikenal dan dinyatakan,

sebagai berikut :

a) Laporan Detail (Detail Report). Laporan yang memuat

informasi detail dari setiap transaksi yang dilakukan

oleh perusahaan berdasarkan waktunya serta informasi

detail lainnya.

b) Laporan Ringkas(Summary Report). Laporan ini memuat

beberapa informasi penting yang diperlukan, yaitu pada

manajemen pada level yang lebih tinggi.

c) Laporan Pengecualian(Exception Report). Merupakan

laporan yang menyampaikan beberapa penyimpangan atas

strandar tertentu yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

d) Laporan Atas Permintaan(On Demand Report). Laporan ini

dilaporkan atas dasar permintaan saja.

9

3. Sistem Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan (Decision

Support System)

System ini secara terprogram mampu menjawab beberapa

kasus dalam perusahaan yang menyangkut jawaban atas

pertanyaan “bagamana apabila”. Decision Support System

dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah

data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari

masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain

adalah :

- Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan

masalah semi struktur

- Mendukung penilaian manajer bukan mencoba

menggantikannya

- Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang

manajer dari pada efisiensinya.

Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain

adalah :

- Kegiatan intelijen,

- Kegiatan merancang,

- Kegiatan memilih dan menelaah.

Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati

lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu

diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam

perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan

intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana

10

informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi

internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat

mengambil sebuah keputusan dengan tepat.

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk

menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai

alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap

perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi

serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-

pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk

melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini

terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan

menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian

tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan

melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.

Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS

generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk

database, model dan dialog manajemen. Modul database ini

menyediakan beberapa hal, seperti: creation,

interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS

database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem

database yang telah disimpan. Sedangkan modul model

digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan

memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model

dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model

dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna

11

untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan

komputer dalam mencari solusi.

DSS digunakan dalam suatu perusahaan dengan alasan :

- Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.

- Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar

negeri yang meningkat.

- Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal

melacak jumlah operasi-operasi bisnis.

- Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan

tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas

dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar

menguntungkan.

Sedangkan Dampak dari pemanfaatan Decision Support System

(DSS) antara lain :

- Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.

- Problem yang kompleks dapat diselesaikan.

- Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.

- Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara

intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih

cepat dan hasilnya lebih baik.

- Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah

yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.

- Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi

keputusan yang lebih efektif.

12

- Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan

kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi

dengan lebih baik.

- Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

4. Sistem Otomasi Kantor (Office Automatic System)

Otomatisasi dalam bahasa Inggris disebut automation

memiliki padanan kata mechanization dan computerization

(Lernout & Hauspie Speech Products N.V., 1993).

Automation memiliki dua makna yaitu 

a) the use of automatic equipment to save mental and

manual labour (penggunaan peralatan otomatis untuk

menghemat pikiran dan tenaga)

b) the automatic control of the manufacture of a product

through its successive stages (kendali otomatis dalam

pembuatan suatu produk dengan tahapan yang sistematis).

Mechanization yang memiliki kata kerja mechanize memiliki

arti give a mechanical caracter to (menerapkan sistem

mekanis), dan compurization dengan kata kerja computerize

mengandung makna yaitu

a) equip with a computer, install a computer in

(menggunakan komputer)

b) store, perform, or produce by computer (menyimpan,

melaksanakan, atau menghasilkan dengan komputer) (AND

Complex for Windows, 1993).

Uraian definisi otomatisasi di atas, menunjukkan esensi

makna otomatisasi yaitu proses penggunaan peralatan

13

otomatis yang memiliki sistem kerja sistematis.

Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan

tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah

tersendiri dan akan kita bahas dalam sub bab yang akan

datang.

Otomatisasi sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan

komputerisasi. Hal ini mengisyaratkan bahwa otomatisasi

berarti penggunaan alat-alat mekanis dan lebih khususnya

komputer. Dengan kata lain, membahas otomatisasi berarti

mengupas berbagai peralatan mekanis dan komputer, tentu

saja dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan objek

yang diotomatisasi, dalam hal ini perkantoran. Terkait

kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan (services)

dalam perolehan, pencatatan, penyimpanan, penganalisaan,

dan pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas

perkantoran meliputi kegiatan-kegiatan seperti

pencatatan, pembuatan dan pengolahan naskah (word

processing); penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan

kalkulasi data (spreadsheet); pengelolaan database;

melakukan perjanjian, pertemuan, dan penjadwalan

(appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi;

dan sebagainya.

Otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual

peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga manusia

kepada fungsi-fungsi otomatis dengan menggunakan

peralatan mekanis khususnya komputer. Waluyo (2000)

14

menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran dimulai

bersamaan dengan berkembangnya teknologi informasi,

penggunaan perangkat komputer untuk keperluan

perkantoran.

Otomatisasi penting dilakukan dalam upaya meraih

efektivitas dan efisiensi proses/kegiatan perkantoran.

Seiring dengan desakan global dan perkembangan teknologi

informasi yang menuntut terselesaikan proses pengolahan

informasi secara cepat dan akurat, kebutuahn peralihan

metode dari manual ke otomatis sudah menjadi keniscayaan

untuk segera dipenuhi. Namun, bukan berarti dengan serta

merta meninggalkan seluruh proses manual dan memangkas

tenaga kerja, sebab banyak aspek-aspek lain yang harus

menjadi pertimbangan dalam melakukan otomatisasi

System otomasi kantor ini merupakan system komunikasi.

Komunikasi dalam perusahaan dan kantor pada masa ini

memanfaatkan jaringan computer untuk melakukan komunikasi

satu sama lain melalui computer yang terkoneksi melalui

jaringan tertentu. Dianatar system aplikasi ini adalah :

1. System Pemprosesan Kata(Word Processing System), yaitu

system untuk mengirimkan pesan-pesan kepada pegawai-

pegawai

2. Sistem Surat Elektronik(E-mail System), yaitu system

untuk melakukan komunikasi secara langsung kepada staf

lain sekalipun berbeda ruangan atau tempat.

15

3. Sistem Penjadwalan Depeartemen(Departement Scheduling

System), yaitu system untuk melakukan penjadwalan

pertemuan dan berbagai aktivitas dalam sebuah

perusahaan.

4. Telepon Seluler(Celuler Phone), yaitu jasa pemakaina

telepon yang bias digunakan dan dihubungkan dimanapun

seseornag berada.

5. Sistem Peranta (Pager System), yaitu jasa pengiriman

pesan singkat melalui operator tertentu.

5. Sistem Pintar (Expert System)

System pintar adalah system kompuetr yang memberikan

informasi kepada manajer hal-hal yang biasanya dibutuhkan

dan diperoleh dari seorang pakar atau konsultan. ilmu

kecerdasan buatan merupakan salah satu diantaranya.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah ilmu

pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu peralatan

(mesin) sedemikian rupa sehingga menyerupai kepandaian

manusia.dimana bekerja berdasarkan simbolsimboldan metoda

non algoritmik guna memecahkan suatu persoalan Sistem

Pakar (Expert System) adalah bagian dari ilmu kecerdasan

buatan dimana berupa perangkat lunak komputer yang

mempunyai keahliah tertentu. Keahlian yang dimilikinya

bersumber pada ilmu pengetahuan (knowledge) dan ditambah

dengan pengalaman praktis yang dimiliki oleh seorang

pakar (Expert). Dengan kemampuan demikian, Sistem Pakar

akan sangat berguna sebagai alat bantu (tool) dalam

16

menyelesaikan masalah yang rumit. Pada makalah ini

dibahas tentang aplikasi dari Sistem Pakar untuk membantu

suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari suatu

sistem akuisisi data. Sistem akuisisi data adalah suatu

sistem perolehan data dari suatu pengukuran, data yang

diperoleh disimpan dalam komputer untuk pengolahan lebih

lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran,

pengumpulan dan pengolahan data. Elemen dasar pada sistem

ini yaitu sensor, alat ukur elektronik (instrumentasi),

antarmuka (interface) dan perangkat komputer. Untuk

mendapatkan hasil yang baik dari sistem ini diperlukan

pula kualitas dan tingkat kondisi yang "sehat" (baik)

dari setiap elemen. Dengan demikian diperlukan adanya

pengelolaan dan perawatan elemen sistem dengan benar dan

baik. Pengelolaan ini akan menjadi rumit seiring dengan

jumlah dan macam dari elemen. Sistem yang dirancang ini

adalah suatu alat bantu yaitu berupa perangkat lunak yang

dijalankan di komputer sistem akuisisi tersebut.

Pada aspek pertama, komputer dan instrumen alat ukur

harus sudah terhubung dan dapat saling berkomunikasi.

Aspek kedua, komputer dapat mengontrol alat ukur tersebut

serta dapat mengambil dan mengumpulkan data

status/kondisi dari setiap alat ukur dengan lengkap. Data

yang lengkap ini menjadi suatu fakta yang kemudian

diproses dengan algoritma Sistem Pakar.

17

Dengan menggunakan teknik aplikasi Sistem Pakar,

dihasilkan suatu program sistem perawatan instrumentasi

alat ukur yang dapat melakukan pemantauan, melacakdan

diagnosa kerusakan instrumentasi serta dapat memberikan

saran atas kerusakanatau kesalahan alat ukur tersebut.

Sistem ini merupakan alat bantu otomatis yangmempunyai

kemampuan analis dan daya nalar terhadap suatu masalah.

Uji cobasistem dilakukan untuk menguji dari kinerja

rancangan perangkat lunak yang telahdisusun pada suatu

sistem akuisisi yang telah berjalan.

Program sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang

pintar ini akan sangat membantu bagi proses pengelolaan

sistem dan pada akhirnya akan menunjang kualitas dari

sistem data akuisisi. Model sistem pengelolaan

instrumentasi alat ukur ini dapat dikembangkan untuk

aplikasi khusus lainnya, misalkan suatu system

pengelolaan suatu instrumentasi jarak jauh (remote

system).

D. Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM Sistem Informasi Manajemen memiliki dua fungsi. Fungsi

pertama adalah fungsi pengumpulan data internal maupun

eksternal perusahaan secara sistematik yang secara

periodic mengalami penyesuaian, seperti data-data

penjualan perusahaan secara periodic, barang-barang

inventori, biaya harga, jumlah dan trend produksi, serta

jumlah tenaga kerja didalam perusahaan. Data-data

18

eksternal seperti perilaku perusahaan pesaing, tren

pasar, tren demografi termasuk didalamnya perilaku

konsumen, hukum-hukum atau undang-undang yang

diberlakukan dalam dunia bisnis, setra misalnya perubahan

terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan

transportasi. Fungsi kedua adalah pemprosesan data

menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pengambil

keputusaan manajemenen. Data-datang yang telah dikumpul

kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas

dasar fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan

perusahaan. Hasil dari kedua fungsi terseut kemudian

disajikan dala suatu bentuk laporan yang membuat

informasi-infomasi penting yang yang dibutuhkan

perusahaan, terutamanya bagi pengambil keputusan dan

manajemen perusahaan.

Selain dari fungsi utamanya Sistem Informasi Manajamen

juga mempunyai tugas lain yang penting. Adapun tugas SIM

sebagai berikut :

a. Pengelolaan Transaksi

b. Perencanaan Operasional

c. Perencanaa Teknis

d. Perencanaan Stategis

Pada kegiatan pertama SIM akan menyajikan informasi

untuk fungsi pengelolaan transaksi, penjelasan status dan

lain sebagainya. Pada kegiatan berikutnya Sistem

Informasi Manajemen akan menyajikan informasi-informasi

19

juga mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-

hari. Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan

menyajikan informasi unttuk perencanaan taktis dan

mengambilan keputusan untuk pengendalian opersioanl

perusahaan. Pada akhirnya Sistem Informasi Manajemen akan

berguna untuk perencanaan startegis dan kebijakan dalam

pengambilan keputusan bagi manajemen puncak.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen adalah untuk meningkat

efektivitas para manajer yang menggunakan Informasi

tersebut. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan

cara :

a. Mengusahakan sebanyak mungkin keputusan-keputusan yang

diambil sebaai dasar tujuan organisasi.

b. Melancarkan semua kegiatan yang bersifat rutin agar

dapat mengurai waktu supervisi.

c. Memeberi tanda sejauh mungkin sebagai peringatan untuk

menghadapi kesukaran yang mungkin timbul diluar dugaan.

d. Menyajikan informasi kepada manajer yang akan membantu

membuat keputusan yang lebih baik secara cepat dan

tepat. Informasi harus jelas kepada manajer yang

membutuhkan.

Adapun tujuan lainnya yaitu Sisem Informasi

manajemen membantu segala jenis bisnis meningkatkan

efesiensi dan efektivitas proses bisnis dalam pengambilan

keputusan manajerial dan kerjasama kelompok kerja, hingga

dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat

20

berubah. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem

informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis

sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi

yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-

kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen

dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada

pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan

dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah

supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat

dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut

keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang

strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang

menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun

informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas

organisasi.

Beberapa penjabaran fungsi sistem informasi antara lain

adalah sebagai berikut:

- Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara

tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa

mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam

memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

- Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan

pendukung sistem informasi.

21

- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem

informasi.

- Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi

ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan

dan pemeliharaan sistem.

- Organisasi menggunakan sistem informasi untuk

mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan

menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau

pelayanan mereka.

E. Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah

Perusahaan

      Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting

dalam sebuah organisasi . sistem informasi memiliki peran

dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang

manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang

keunggulan strategi kompetetif organisasi. 

    Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai

keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu

perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya

menjadi basis data dengan alat penghubung standar

(seperti alat penghubung browser web) sehingga

memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu

bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi

22

dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan

pergeseran posisi perusahaan secara strategis.

   Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan

sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang

diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan

keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya,

mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan

membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan

meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat

yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi

informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan

penyesuaian, agar tetap setimbang.

      Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan

dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan

melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa

dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya

pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis,

maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi

kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini

karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus

memiliki teknologi informasi.

    Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu

dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat

terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal.

Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing

atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki

23

sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset

teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung

maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas

perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun

pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan

berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah

terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta

menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan

benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan

informasi.

F. Peranan SIM Dalam Pengambilan Keputusan

Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan

keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut

tiga tahapan, proses pembuatan keputusan, yaitu

pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan

SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun

non komputer. Pada tahap perancangan (design), kaitannya

dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk

diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai

pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia

harus membantu menganalisis alternatif-altematif.

Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika

serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini

melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan

sistem pencarian kembali data base.

24

Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman,

.yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-

kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman di

sini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah.

Kemudian pada proses perancangan serta pada proses

pemilihan.

Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM

untuk beranggapan, bahwa suatu database (pusat data) saja

akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan

demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga

unsur dalam pengambilan keputusan yang berperan penting,

yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil

keputusan, itu sendiri.

Oleh karena itu pengambilan keputusan dapat diperbaiki

dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih

baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih

terlatih, lebih banyak pengalaman, dsb). Komputer hanya

dapat dimanfaatkan bila telah dianalisis berdasarkan

perbandingan biaya dengan efektifitasnya dan digunakan

secara layak. Keunggulan komputer sebagai suatu alat

terletak di dalam kemampuannya mengolah data yang banyak

dan kompleks serta melakukan perhiturgan-perhitungan yang

rumit dalam waktu yang singkat.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan

orang-orang di dalam manajemen untuk bersikap terbuka

dalam menyampaikan masalah-masalah yang ingin dibantu

25

pemecahannya dengan menggunakan komputer.

Jadi Inti dari sistem informasi manajemen adalah

penyusunan informasi secara teratur dan sistematik

mengikuti struktur organisasi dan digunakan untuk

mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

Dalam lingkup keputusan yang bersifat rutin maka

sistem informasi manajemen merupakan alat Bantu yang

sangat diperlukan karena informasi yang terolah dengan

baik dapat memberi arah pada keputusan yang baik tinggal

menambahkan faktor pertimbangan yang perlu dihasilkan

oleh pengambil keputusan.

G.Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis

dan Industri

      Internet dan teknologi lainnya yang terhubung

serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi

bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem

informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan,

dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak

bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan

website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses

bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif

      E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan

teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses

bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara

sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan

26

stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat

digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara

online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber

daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah

payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada

aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui proses bisnis

internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan

konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan

enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.

Hal-hal tersebut diatas berkaitan dengan istilah

Internetworking. Internetworking adalah suatu bentuk

hubungan kerjasama yang terjalin dengan menggunakan

sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer

(computer network) berbentuk internet, ekstranet dan

intranet. Bentuk hubungan kerjasama yang terjalin pada

internetworking adalah dengan menggunakan sarana

teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer

(computer network) berbentuk intranet, ekstranet dan

internet. Intranet adalah jaringan komputer yang

penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak

tertentu dalam perusahaan. Jaringan ini memungkinkan

karyawan dalam suatu perusahaan dapat saling

berkomunikasi, berbagi informasi, bekerja sama dan

melakukan aktivitas lainnya yang dapat mendukung proses

bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan tersebut

merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam

27

perusahaan maupun dengan perusahaan lainnya. Sedangkan

ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi

internet, yang hanya sebatas menghubungkan perusahaan

dengan pemasok, pelanggan dan mitra bisnis dari

perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet memungkinkan mitra

bisnis suatu perusahaan untuk mengakses situs web

intranet tertentu dan database perusahaan.

     Menurut O’Brien dan Marakas (2009)dengan menggunakan

internetworking perusahaan sebagai internetworked

enterprises dapat memperoleh bussines value antara lain:

Mengatasi hambatan geografis

Mengatasi hambatan waktu

Mengatasi hambatan biaya

Mengatasi hambatan structural

28

BAB III

PENUTUPA. Kesimpulan

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu system

manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk

mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan

keputusan di dalam organisasi. .

Sistem infomarsi menajemen sendiri memiliki 5

komponen, yaitu : Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing

System), Sistem Pelaporan Manajemen ( Management Reporting

29

System), Sistem Pendukung Dalam Pengambilan

Keputusan(Decision Support System), Sistem Otomasi Kantor

(Office Automatic System) dan Sistem Pintar (Expert System.

Sistem Informasi Manajemen memiliki dua fungsi utama. yaitu

fungsi pengumpulan data internal maupun eksternal dan

fungsi pemrosesan data menjadi informasi yang bermanfaat

bagi para pengambil keputusaan manajemenen.

Oleh karena itu, kesimpulannya adalah Sistem Informasi

Manajemen merupakan satu upaya untuk mengolah seluruh

masukan (input) berupa laporan-laporan/data yang

dipergunakan oleh pihak manajemen untuk diproses dan

kemudian diambil keputusan tentang strategi-strategi

pelaksanaan operasional dalam perusahaan. Dengan sistem

informasi manajemen yang baik akan memberikan pengaruh

terhadap pelaksanaan tugas-tugas yang dilakukan oleh para

karyawan. Dengan sistem informasi manajemen ini juga maka

sesuai dengan hasil penelitian memiliki korelasi yang erat

atau tinggi terhadap efektivitas pengambilan keputusan.

.

30

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 1989. KAMUS KOMUNIKASI PT.Mandar Maju : Bandung

Mc. Leod,Raymond JR and George P.Schell.2006.Sistem Informasi Manajemen edisi ke 9.Indeks:Jakarta

Susanto Azhar.2003 Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangan edisi ke 2.Lingga Jaya:Bandung

http://rizalrazib.blogspot.com

nicohernawan.wordpress.com

id.wikipedia.org

31

Didalam suatu organisasi, Sistem Informasi

Manajemen dipergunakan pada tiga tingkatan

manajemen :

1.      Manajemen tingkat bawah, Sistem Informasi

Manajemen dipergunakan untuk keperluan

pengendalian operasional. Pada tingkatan ini SIM

dipergunakan dengan tujuan untuk penghematan

disegala bidang yang mungkin untuk dilakukan.

Contohnya pencetakan rekening listrik oleh PLN.

Penerapan SIM dalam hal ini akan menghasilkan

penghematan baik waktu maupun tenaga kerja.

2.      Tingkatan manajemen menengah, penerapan SIM

dipergunakan untuk keperluan pengendalian

manajemen. Tugas seorang manajer menengah ialah

mengelola semua sumberdaya milik organisasi agar

benar-benar dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak oleh

semua personilnya secara efektif dan efisien.

Untuk dapat melaksanakan tugas seperti ini manajer

harus mempunyai segala macam informasi tentang

segala kegiatan organisasi dalam operasinya

sehari-hari. Dalam hal inilah SIM dapat berperanan

32

secara nyata untuk membantu manajer. Hal ini

disebabkan karena komputer mempunyai kemampuan

untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah,

dan menggali informasi yang terkandung didalamnya

secara cepat.

3.      Manajemen tingkat puncak, yang tugas

utamanya adalah untuk membuat perencanaan yang

strategis.

(1) Pengambilan keputusan tingkat strategis

Pengambilan keputusan strategis dicirikan oleh sejumlah besar

ketidak pastian dan berorientasi ke masa depan. Keputusan-

keputusan ini menetapkan rencana jangka panjang yang akan

mempengaruhi keseluruhan organisasi. Secara singkat dapat

dikatakan bahwa strategi yang diputuskan itu berhubungan dengan

perencanaan jangka panjang dan meliputi penentuan tujuan,

penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan pencapaian

keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

(2) Pengambilan keputusan tingkat taktis.

Pengambilan keputusan taktis berhubungan dengan kegiatan jangka

pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Bila

pengambilan keputusan strategis sebagian besar mengandung

kegiatan perencanaan yang menyeluruh, pengambilan keputusan

taktis memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan

pengawasan.

(3) Pengambilan keputusan tingkat teknis.

Pada tingkat teknis, standar-standar ditentukan dan output

33

bersifat deterministic (sifatnya menentukan). Pengambilan

keputusan teknis adalah suatu proses yang dapat menjamin bahwa

tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan dalam cara efektif dan

efisien. Tingkat ini lebih ditekankan pada fungsi pengawasan dan

sedikit sekali fungsi perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan

keputusan terprogram dapat dilaksanakan. Dalam banyak

organisasi, keputusan-keputusan strategis dan taktis lebih

banyak diambil berdasar intuisi, pengalaman dan kemampuan

interpretasi, daripada berdasar informasi dari sistem informasi

formal.

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”. Kegunaan / Fungsi Sistem Informasi Manajemen Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain

34

adalah sebagai berikut:  1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.  2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.  3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.  4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.  5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.  6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.  7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.  8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

 9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-ceknasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.  10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.  11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan

35

Sistem informasi manajemen memiliki karaktetistik sebagai berikut:

a. SIM tidak mencatat data ke dalam basis data, karena hal ini sudah dilakukan oleh SPT. SIM hanya mengambil atau membaca data dari basis data.

b. SIM banyak mengolah informasi menjadi informasi baru dengan pengolahan informasi. Dalarn beberapa hal, pengolahan informasi bisa saja menjadi satu proses dengan pengolahan data yang ada pada SPT.

c. Informasi dihasilkan melalui berbagai media, baik softeopy (melalui tampilan lay'ar, suara, atau tanda tanda tertentu. n lisalnya alarm) maupun hardcopy (dalam bentuk cetakan). Informasi tercetak diperlukan untuk informasi yang bersifat jangka panjang dan memerlukan analisis, misaInya laporan keuangan atau laporan penjualan. Sedang laporan soficopy diperlukan untuk informasi yang relatif sederhana dan ddak mernerlukan anahsis dalarn waktu lama, misaInya informasi saldo rekening bank dan status kiriman paket.

d. Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk membuat keputusan terstruktur dan keputusan semi terstruktur. Keputusan semi terstruktur adalah keputus¬an yang harus diambil karena timbul masalah yang jelas tetapi jalan keluarnya ada yang bersifat jelas dan ada yang tidak jelas.Masalah yang jelas contohnya adalah habisnya barang dagangan di gudang. jalan keluarnya yang jelas ada¬lah harus membeh lagi. jalan kehiar yang tidak jelas ada beberapa, rnisaInya harus membeli kepada pemasok yang mana,berapa banyak kuantitas yang harus dibeli, tunai atau. kredit, kapan dibayar, dan seterusnya.  e. SIM banyak digunakan olch para manajer madya, dengan tujuan untuk mengendalikan kegiatan perusahaan agar dapat mencapai tujuan clan sasaran yang telah ditetapkan oleh manajer puncak.

36

f. Data yang diolah melibatkan data masa Ialu dan data yangbaru. Data masa yang akan datang Gebih sering disebut sebagai data untuk analisis) akan banyak diolah olch sistempendukung keputusan dan sistem pakar.

g. SIM memerlukan waktu relatif lama untuk membangunnya, karena sistem ini tidak tergolong ke dalarn sistem yang sangat dibutuhkan olch manajemen. Manajemen perusahian biasanya mendahulukan SPT, karena digunakat~ untuk mencatatdata kegiatan perusahaan. Apabila dimungkinkan, mmaannaajje, men menginginkan membangun SPT clan SIM secarabersarnaan.

Contoh. Sistern informasi akuntansi Auah perusahaan biasanya mdipufi SPT dan sekaligus SM Bagian SPT melipufi pencatatan transaksi dan pelaporan baku, misainya laporan daftar harga baran& laporan pen~a6n berkala, laporan rugi laba, dan neraca. Karakterisfik SIM ditandai dengan dised**,' kannya fasilitas untuk menghasilkan berbagai laporan yang dapat dirancang olch pemakainya. laporan analisis urnur piutang, yang rnenarnpilkan tagiban kepada masing masing pelanggan dan masa jatuh ternponya. Contoh informasi lain adalah laporan realisasi dibandingkan dengananggaran.

Contoh. Sistern informasi fungsional di dalarn perusahaan, biasanya dapat digolongkan ke dalm SIM. Sebagai contoh, sistein informasi produksi, sistem infornusi pernasaran, sistern informasi pc" nalia, dan sistern infornasi akfiva.

Sistem informasi manajemen tidak dapat berdifi sendiri, karena memerlukan input dari sistem lain (yaitu SM) clan menghasifican informasi bagi sistern yang lain. Hubungan antara SIM dengan sistern sistern informasi yang lain dapatdihhat pada gambar berikut.Masing masing sistern informasi yang berhubungan dengan SI9mempunyai tugas pokok sebagai berikut. Di tiap perusahaan tugas ini dapat saja berbeda.

37

Berbagai sistem informasi yang diuraikan pada tabel di atas,

sistem informasi manajemen Memiliki kaitan'yaiig sangat

erat. Basis data yang diguna

kan oleh masing inasing sistem tersebut saling terkait.

Sebagai contoh, SIM

dapat menghasilkan informasi: karyawan mana saja (data

pokoknya ada di sistem

inforinasi personalia) yang menghasilkan penjualan

tertinggi (data pokoknya ada di sistem infomiasi

Pemasaran). schingga dapat diketahui berapa laba yang

diperoleh dari masing masing penjualan tersebut (data

sistem informasi produksi).

Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data, accounting dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusanmanajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision support systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenagaproses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringantelekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing. Kemudian konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yangmudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan. Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau expert systems (ES)dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi

38

sistem informasi.Sebuah peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah konsep peranstrategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalammencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Halini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi didalam bisnis, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :1. Mendukung Operasi Bisnis .Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketikatanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuanSistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadikritis/penting.2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajermengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.3. Mendukung Keunggulan Strategis.Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis     perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar

39

Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:Klasifikasi Sistem InformasiPada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, lebih jelasnya diperlihatkan pada gambar 1 berikut.

1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis

Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.

Transaction Processing Systems

Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil daritransaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan,kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.

40

Process Control Systems

Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.

Office Automation Systems

Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.

2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yangdibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:

Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).

Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan,tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

Information Reporting Systems

41

Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasiproduk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.

Decision Support Systems

Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari informationreporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

Executive Information Systems

Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).

3. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari

42

perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang mengarah kepada competitive advantage strategies. Hubungan kelima faktor tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 2 berikut.

Gambar 2. Lingkungan Persaingan Dari Sebuah IndustriBeberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:q       Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.q       Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yangberbeda dengan pesaing.q       Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.

Peran Strategis Untuk Sistem InformasiSistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan

untuk (1) meningkatkan efisiensi operasional, (2)

memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun

sumber-sumber informasi strategis.

43

1. Meningkatkan efisiensi operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat

menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien.

Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan

strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).

Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem

informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk

memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan

meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi

yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.

Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat

(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan

baru yang lebih bernilai dengan mereka.

2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis

Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan

merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem

informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat

memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka

yang berlangsung beberapa tahun.

Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah

membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan

antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah

contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi

penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen

perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah

agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi

44

terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk

menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.

3. Membangun sumber-sumber informasi strategis

Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk

membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat

kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti

memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,

mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis

sistem informasi, dan melatih end users.

Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat

basis informasi strategis (strategic information base) yang

dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi

bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang

sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan

manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh,

banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer

tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye

pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.

45