Pertumbuhan dan Perkembangan
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Pertumbuhan dan Perkembangan
KATA PENGANTAR
Salam dan bahagia,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah IPA III yang diberikan
oleh dosen pengampu kami, yakni Ibu Widowati Pusporini, S.Si.,
M.Pd. sehingga kami dapat menambah, memperdalam pengetahuan
mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian,
proses, tahap – tahap serta bahaya yang dapat dialami saat
proses kehamilan maupun pasca kelahiran. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikannya ke depan dalam menulis
makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................
...........................................................i
DAFTAR
ISI ..........................................................
..............................................................
.....ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah .................................................
..............................................1
B. Rumusan
Masalah..................................................
........................................................1
C. Tujuan ..................................................
.........................................................
................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan ............................................
....................3
B. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Pra Kelahiran dan
Pasca Kelahiran ..............4
iii
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Manusia .........15
D. Gangguan yang Terjadi dalam Proses Tumbuh-Kembang
Manusia............................17
BAB III
PENUTUP .................................................
.........................................................
......20
DAFTAR
PUSTAKA ...............................................
.......................................................
.......21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri makhluk adalah memiliki kemampuan
untuk melakukan reproduksi dan berkembang biak.
Reproduksi merupakan upaya makhluk hidup untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya. Pada manusia, alat
dan sistem reproduksinya telah berkembang demikian
kompleks dan sempurna. Pada reproduksi manusia, pria akan
menghasilkan sperma dan wanita akan menghasilkan sel
telur. Jika sperma dan sel telur bertemu akan terjadi
fertilisasi atau pembuahan. Dari fertilisasi tersebut
akan terbentuk satu sel yang disebut dengan zigot. Zigot
akan terus membelah menjadi embrio dan akhirnya menjadi
individu baru ( Istamar Syamsuri, 2006 : 141 ).
Dalam kehidupan anak terdapat dua proses yang
beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Tahapan tumbuh kembang manusia terbagi
menjadi dua, yaitu masa pra kelahiran dan masa pasca
kelahiran. Banyak orang yang menggunakan istilah
pertumbuhan dan perkembangan manusia secara bergantian.
Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi,
artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses
ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara
pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi biasa
dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Setiap orang berkembang dengan karakteristiknya
tersendiri, mempunyai keunikan masing-masing. Setiap
1
manusia selalu belajar beradaptasi dengan kehidupannya
saat berada dalam kandungan di mana janin bernafas,
mendapatkan makanan dan mendengarkan suara- suara yang
datangnya dari luar hingga pasca kelahiran dan terus
berjalan melampaui waktu kehidupan mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia?
2. Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia?
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia?
4. Apa saja gangguan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada manusia?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan pra
kelahiran dan pasca kelahiran.
2. Menjelaskan proses pertumbuhan pra kelahiran dan pasca
kelahiran.
3. Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada masa
tumbuh kembang manusia.
4. Menjelaskan gangguan-gangguan yang dapat terjadi pada
masa tumbuh-kembang manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan anak masing-masing
memiliki arti dan definisi yang berbeda namun saling
terkait erat satu dengan yang lain dan tidak dapat
terpisahkan. Pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yang
artinya adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ
(fisik) yang disebabkan karena adanya peningkatan ukuran
dari masing-masing sel organ terkait.
Secara visual, pertumbuhan makhluk hidup dapat
dilihat dari perubahan dimensinya atau ukurannya seperti
panjang tinggi atau volumenya. Makhluk hidup yang tumbuh
cenderung terlihat semakin besar. Oleh karena itu
pertumbuhan dapat dinyatakan dalam ukuran pajang ataupun
berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai
berikut :
1. Terjadi perubahan fisik dan perubahan dimensi
serta ukuran.
2. Terjadi peningkatan jumlah sel.
3. Terdapat penambahan kuantitatif individu.
4. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang, volume
maupun berat.
5. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal.
3
6. Bersifat terbatas yang artinya pada usia tertentu
makhluk hidup tidak dapat tumbuh lagi.
Pertumbuhan dapat terjadi karena pada tubuh makhluk
hidup tersusun oleh sel-sel. Sel-sel tersebut dapat
membelah diri sesuai dengan jumlah kelipatannya.
Bertambahnya jumlah sel menyebabkan bertambahnya ukuran
tubuh makhluk hidup. Pada usia dewasa, pembentukan dan
pembelahan sel-sel baru hanya berfungsi untuk
memperbaharui sel–sel yang rusak. Pada usia tua,
kemampuan membelah diri sel generatif semakin
menurun,sehingga sel–sel tua dan rusak tidak seluruhnya
tergantikan oleh sel yang baru dan pada akhirnya sel-sel
baru tidak terbentuk lagi.
Sedangkan perkembangan bisa didefinisikan sebagai
suatu proses pematangan majemuk (komprehensif) yang
berkaitan dengan aspek diferensiasi bentuk atau fungsi
termasuk juga perubahan pada aspek sosial dan emosional.
Perubahan struktur dan fungsi tersebut merupakan bagian-
bagian penyusun tubuh, bertambah lengkap, sempurna dan
kompleks. Adapun ciri-ciri perkembangan makhluk hidup
antara lain adalah :
1. Adanya proses peningkatan kualitatif individu.
2. Adanya proses peningkatan kedewasaan.
3. Tidak dapat dinyatakan secara fisik seperti dalam
ukuran, panjang maupun berat.
4. Bersifat sistematis, progresif, dan
berkesinambungan. Artinya perkembangan berjalan
terus menerus sampai makhluk hidup mati.
4
Perkembangan selalu menyertai pertumbuhan. Selama
proses pertumbuhan terjadi, maka akan terbentuk pula
organ dengan fungsi-fungsi khususnya. Organ tubuh yang
terbentuk akan berfungsi sesuai dengan tujuan
terbentuknya organ tubuh tersebut. Perubahan bentuk fisik
dan sifat individu sering dipengaruhi oleh berfungsinya
organ.
B. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Pra Kelahiran dan
Pasca Kelahiran
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia terdapat 2
fase utama yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik
serta pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik.
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik
Gambar 1 Fertilisasi
Kehamilan diawali dengan proses fertilisasi
(pembuahan) yang akan berlanjut pada perkembangan
embrio hasil fertilisasi. Fertilisasi atau pembuahan
adalah peleburan antara inti sel telur dengan inti
sel sperma. Dari ratusan inti sel sperma, hanya satu
yang berhasil membuahi sel telur. Saat fertilisasi,
5
kepala sperma menembus dinding sel telur, sedangkan
ekornya tertinggal di luar.
Selanjutnya inti sel telur dan inti sel sperma
bersatu. Setelah bersatu, ovum menjadi zigot. Zigot
berupa sel diploid (2n) dengan jumlah kromosom 23
pasang. Selanjutnya sambil bergerak ke arah uterus,
zigot membelah secara mitosis berkali – kali. Zigot
membelah diri menjadi dua, empat, delapan, enam
belas, dan seterusnya. Tahap ini disebut tahap
pembelahan (cleavage). Pada saat zigot mencapai 32 sel
dan seperti buah arbei disebut morula.
Morula akan berkembang membentuk blastula. Pada
perkembangan selanjutnya, sel-sel bagian dalam
blastula akan membentuk bakal janin (embrioblas) dan sel-
sel bagian luarnya membentuk trofoblas. Trofoblas
merupakan dinding yang berfungsi untuk menyerap
makanan dan nantinya akan membentuk plasenta (ari-
ari, tembuni).
Pada hari ke-4 atau ke-5 setelah fertilisasi,
blastula kemudian bergerak menuju uterus. Selama
proses ini, korpus luteum menghasilkan hormon progesteron
untuk implantasi (perlekatan) embrio pada dinding
uterus dengan merangsang pertumbuhan uterus. Dinding
6
Gambar 2 Zigot yang menempel (embrio)
uterus menjadi lunak, tebal, dan lembut serta
mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk).
Blastula kemudian melakukan implantasi atau
tertanamnya embrio pada uterus (rahim). Zigot yang
telah menempel pada dinding rahim disebut embrio.
Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan dan
mulai tumbuh bagian atau organ-organ tubuh dan
embrio sudah dilindungi berbagai selaput dan
cairannya, embrio selanjutnya disebut janin (fetus)
sampai pada saat bayi dilahirkan.
Peristiwa implantasi embrio dimulai dengan hancurnya
sel-sel endometrium di bagian tertentu dengan enzim,
kemudian jaringan endometrium melipat membungkus embrio.
Trofoblas terbenam lebih dalam dan berdiferensiasi
membentuk plasenta (Istamar Syamsuri, 2006 : 150 ).
Di dalam masa prenatal (pra kelahiran) ditemukan
tiga fase pertumbuhan yaitu germinal, embrional dan fetus
(janin).
a. Fase Germinal
7
Gambar 3 Morula Gambar 4 Blastula
Fase ini berlangsung ini berlangsung kira-kira
dua minggu pertama dari kehidupan yakni sejak
terjadinya pertemuan antara sel sperma dengan sel
telur atau ovum, yang dinamakan dengan pembuahan
atau fertilisasi. Zigot (hasil pembuahan)
berkembang cepat 72 jam setelah pembuahan,
membelah diri menjadi 32 sel dan sehari kemudian
sudah menjadi 70 sel. Pembelahan ini berlangsung
terus sampai menjadi 800 milyar sel atau lebih dan
dari sinilah manusia tumbuh berkembang.
Dalam fase germinal ini terbentuklah saluran
yang menempel pada uterus yang dicapai selama 3-4
hari yang kemudian berubah bentuk menjadi blastocyst
dan terapung bebas dalam uterus selama satu atau
dua hari. Beberapa sel sekitar pinggiran blastocyst
membentuk piringan embrionik (embryonic disk)
merupakan massa sel yang tebal (Suhardjo,
1992:32). Trofoblas terbenam lebih dalam dan
berdiferensiasi membentuk plasenta.
8
b. Fase Embrional
Gambar 5 Fase Embrional
Berkembang mulai pada 2-8 minggu setelah
pembuahan. Bagian embrioblas membentuk dua lapisan
pada hari kedua belas yaitu lapisan luar
(ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Bagian
permukaan dari lapisan ektodermis melakukan
pelekukan (invaginasi) ke dalam membentuk lapisan
mesodermis. Proses ini disebut gastrulasi, dan
terjadi pada minggu ketiga.
Pada perkembangan berikutnya, dari ketiga
lapisan dasar terbentuk jaringan, organ, dan
sistem organ. Keadaan ini terjadi mulai dari
minggu keempat sampai kedelapan dan saat itu
disebut organogenesis (pembentukan organ). (Istamar
Syamsuri, 2006 :151)
Lapisan
Dasar
Organ – Organ yang Dibentuk
Ektoderm
is
Susunan saraf, hidung, mata, epidermis,
dan kelenjar-kelenjar kulit.Mesoderm
is
Jaringan tulang, otot, jantung,
pembuluh darah dan getah bening,9
ginjal, kelenjar kelamin dan limpa.Endoderm
is
Kelenjar gondok dan anak gondok, hati,
pankreas, dan epitelium yang membatasi
uretra, kandung kemih, saluran
pencernaan, dan saluran pernafasan.Tabel 1. Organesis dari lapisan dasar
Bersamaan dengan terbentuknya tiga lapisan
tersebut, sistem pendukung kehidupan pada embrio
juga berkembang dengan pesat. Termasuk dalam
sistem ini adalah amnion (kantong ketuban), tali
pusar dan plasenta.
1) Amnion adalah sistem dukungan yang kehidupan
yang merupakan kantong tipis atau amplop
berisi cairan yang jernih tempat embrio yang
berkembang mengapung.
2) Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu
vena yang menghubungkan bayi dengan
plasenta.
3) Plasenta berisi kelompok jaringan yang
memiliki bentuk seperti piringan dan di
dalamnya terdapat pembuluh darah kecil yang
terangkai antara ibu dengan bayinya, tetapi
tidak bergabung. Pada saat kebanyakan wanita
mengetahui mereka hamil, organ-organ utama
mulai terbentuk (Istamar Syamsuri, 2006:
152).
c. Fase Fetus (janin)
10
Berkembang mulai dari delapan minggu setelah
pembuahan. Tahap-tahap perkembangan embrio menjadi
janin dan menjadi bayi yang siap dilahirkan adalah
sebagai berikut ( Suhardjo, 1992 : 38) :
1) Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan
I
Umur
kehamilan
Panjang
fetus
Pembentukan organ
4 minggu 7,5-10 mm Rudimental mata,
telinga & hidung.8 minggu 2,5 cm Hidung, telinga,
jari mulai
dibentuk, kepala
menekuk ke dada.12 minggu 9 cm Daun telinga
jelas, kelopak
mata melekat leher
mulai terbentuk,
alat kandungan
luar terbentuk
namun belum
terdiferensiasi
2) Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan
II
Umur
kehamilan
Panjang
fetus
Pembentukan organ
16 minggu 16-18 cm Genetalia eksterna
11
terbentuk dan
dapat dikenal,
kulit tipis dan
warna merah.20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal,
rambut mulai
tumbuh di kepala,
dan rambut halus
(lanugo) tumbuh di
kulit.24 minggu 30-32 cm Kedua kelopak mata
tumbuh alis dan
bulu mata serta
kulit keriput.
Kepala besar. Bila
lahir dapat
bernafas tetapi
hanya dapat
bertahan hidup
beberapa jam saja.
3) Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan
III
Umur
kehamilan
Panjang
fetus
Pembentukan organ
28 minggu 35 cm Kulit warna merah
ditutupi veniks
kaseosa. Bila lahir,
12
dapat bernafas,
menangis pelan dan
lemah, bayi
imatur.32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan
keriput. Bila
lahir, kelihatan
seperti orang tua
kecil (little old man)36 minggu 46 cm Muka berseri,
tidak keriput.
Bayi Prematur40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan.
Kulit licin, verniks
kaseosa banyak,
rambut kepala
tumbuh baik,
organ-organ baik.
Pada pria testis
sudah berada dalam
skrotum, sedangkan
pada wanita, labia
mayora berkembang
baik.
13
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pasca Embrionik
Selama dalam kandungan bayi telah melewati
berbagai proses perkembangan janin. Setelah lahir
proses perkembangan masih berlanjut. Seorang bayi
mengalami perkembangan baik otak maupun fisiknya
dengan pesat selama 1 tahun. Adapun tahapan
pertumbuhan dan perkembangan manusia pasca kelahiran
antara lain :
a. Masa Balita
1) Usia 0-1 bulan
Bayi sudah bisa melihat jelas dalam jarak 8-12
inci, sudah bisa tersenyum namun gerakan yang
dilakukan masih bersifat refleks seperti
menggenggam, mencari puting susu dan jika
pipinya disentuh kepala akan bergerak ke arah
sentuhan. Bayi lebih banyak tidur daripada
14
Gambar 6 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
bangun, lebih dari setengah hari dihabiskan
dengan tidur.
2) Usia 2 bulan
Pada usia ini bayi sudah dapat membedakan wajah
dan suara orang terdekatnya dan bisa memegang
benda selama beberapa detik.
15
3) Usia 3 bulan
Bayi sudah bisa memegang dan mengayunkan benda
yang dipegangnya, mengikuti arah dan gerakan
benda-benda tersebut. Pada usia ini bayi mulai
bisa memiringkan badannya
4) Usia 4 bulan
Bayi sudah bisa tengkurap, asyik bermain dengan
jemarinya dan sesekali dimasukkan ke mulutnya.
Bayi juga sudah mulai mengoceh.
5) Usia 5 bulan
Pada usia ini bayi sudah mulai mengenali
anggota keluarga yang lain. Bayi mulai senang
memainkan mainan dan suka memasukkan jari kaki
ke dalam mulutnya.
6) Usia 6 bulan
Mulai bisa berguling-guling (telentang,
tengkurap dan kembali telentang lagi). Mulai
menggerakkan badannya untuk meraih mainan dan
marah jika tidak bisa mendapatkannya atau jika
mainannya diambil. Emosinya juga mulai timbul
seperti senang, marah atau takut.
7) Usia 7 bulan
Pada perkembangan usia 7 bulan bayi sudah bisa
mulai mengangkat tubuhnya dengan tangan dan
kakinya bahkan ada yang bisa bergerak maju atau
mundur namun belum merangkak. Mulai mengenali
namanya sendiri dan beberapa bayi sudah mulai
tumbuh gigi.
16
8) Usia 8 bulan
Bayi sudah mulai bisa merangkak dan duduk
sendiri. Pada usia ini bayi juga sudah dapat
mengambil benda-benda kecil dengan ibu jari dan
jari-jarinya.
9) Usia 9 bulan
Bayi sudah mulai belajar berdiri dengan
berpegangan pada benda lain atau merembet.
Perkembangan lain adalah bayi sudah mulai
memahami beberapa kata dan senang bermain cilukba
dan tepuk tangan.
10) Usia 10 bulan
Bayi mulai bisa berjalan dengan bantuan. Dapat
duduk dengan sendirinya dari posisi berdiri.
Mengerti perintah-perintah sederhana, mulai
mengucapkan kata-kata dan suka berjoget.
11) Usia 11 bulan
Bayi mulai bisa berdiri tanpa pengangan, mulai
bersosialisasi seperti takut dengan orang asing
dan senang bermain dengan teman-temannya. Pada
usia ini bayi juga berkembang motorik halusnya
ia dapat mengambil benda kecil dengan ibu jari
dan jari telunjuknya.
12) Usia 12 bulan
Bayi sudah mulai bisa berjalan dan mengucapkan
beberapa kata sederhana. Bayi juga mulai
mengerti dan bisa melakukan perintah sederhana.
17
Gambar 7 Pertumbuhan bayi dari bulan ke bulan
13) Usia 2 – 5 tahun
Gambar 8 Pertumbuhan anak sampai 5 tahun
Masa ini juga disebut sebagai usia main karena
sebagian besar hidup anak dihabiskan untuk
bermain. Masa kanak-kanak awal merupakan saat
yang tepat untuk belajar mencapai berbagai
keterampilan. Karena anak senang mengulang-
ngulang, hal ini penting artinya dalam belajar
keterampilan. Selain itu anak pada masa ini
juga berani dan senang mencoba hal-hal baru.
Pada masa ini mereka juga belum banyak
memiliki keterampilan sehingga tidak ada
18
gangguan untuk mendapatkan keterampilan-
keterampilan baru.
b. Masa Anak-anak
Masa kanak-kanak akhir atau disebut juga masa anak
sekolah ini berlangsung dari umur 6-12 tahun. Anak
Usia 6-12 tahun adalah masa usia sekolah tingkat
SD bagi anak yang normal. Perkembangan anak masih
sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Masa
ini disebut orang tua dengan masa tidak rapi, masa
bertengkar dan masa menyulitkan. Pada masa
keserasian bersekolah ini anak-anak relatif lebih
mudah untuk dididik di sekolah dari masa sebelum
dan sesudahnya nanti.
Gambar 9 Masa kanak-kanak
c. Masa Remaja
Masa remaja adalah masa saat organ-organ
reproduksi mencapai kematangannya. Setelah
melewati masa kanak-kanak seseorang memasuki masa
pubertas. Beberapa referensi juga menguraikan
bahwa remaja merupakan istilah yang umum digunakan
untuk menggambarkan tahap transisi antara masa
kanak-kanak dengan dewasa. Pada masa remaja ini
19
berlangsung dari umur 13-21 tahun atau berlangsung
saat individu matang secara seksual sampai
mencapai usia matang menurut hukum.
Tahapan masa remaja dibagi kedalam 3 periode,
yaitu
1) Remaja awal (13-15tahun)
2) Remaja pertengahan (15-18 tahun)
3) Remaja akhir (18-21 tahun)
Gambar 10 Remaja akhir
20
Masa remaja merupakan periode perubahan yang
sangat pesat baik dalam perubahan fisiknya maupun
perubahan sikap dan perilakunya. Ada 4 perubahan
yang bersifat universal selama masa remaja yaitu:
meningkatnya emosi, perubahan fisik, dengan
berubahnya minat dan perilaku. Di akhir masa
remaja, si remaja umumnya mengalami ambang
dewasa, yaitu para remaja menjadi gelisah untuk
meninggalkan tingkah laku remaja belasan tahun
dan untuk memberikan kesan bahwa dirinya telah
hampir dewasa, mereka berpakaian dan bertindak
seperti orang dewasa.
d. Masa Dewasa
Gambar 11 Orang dewasa
Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa
dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari
perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan
tubuh mencapai ukuran maksimal. Tinggi badan akan
terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan.
Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus
berkembang, berpotensi untuk terus belajar,
21
mengembangkan diri dalam hal keterampilan,
aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan
sosial, dan terus berprestasi.
e. Masa Tua
Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami
kemunduran ketika memasuki masa tua. Terjadi pada
usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin renta,
wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun,
kecerdasan menurun, bahkan pada usia lanjut orang
mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat,
sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun
dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari,
seperti berjalan dan lain-lain.
Gambar 12 Orang tua (kakek-nenek)
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Manusia
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Secara garis besar faktor-faktor
tersebut dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu faktor
dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).
1. Faktor Internal
22
a. Gen
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang
terdapat di dalam sel makhluk hidup. Gen berpengaruh
pada setiap struktur makhluk hidup dan juga
perkembangannya, walaupun gen bukan satu-satunya
faktor yang mempengaruhinya. Artinya, sifat-sifat
yang tampak pada makhluk hidup seperti bentuk tubuh,
tinggi tubuh, warna mata, warna bulu pada hewan,
warna bunga, penambahan ukuran, dan sebagainya
dipengaruhi oleh gen yang dimilikinya. Masing-masing
jenis (spesies), bahkan masing-masing individu
memiliki gen untuk sifat tertentu.
b. Nutrisi
Nutrisi/makanan berperan penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup. Fungsi nutrisi di
antaranya adalah sebagai bahan pembangun tubuh
makhluk hidup. Sampai batas usia tertentu manusia
akan mengalami pertumbuhan, yaitu bertambah tinggi
dan besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap hari
manusia makan makanan yang cukup bergizi. Nutrisi
bagi manusia dapat berupa protein, karbohidrat,
lemak, vitamin dan mineral. Protein merupakan bahan
pembangun sel-sel tubuh. Oleh karena itu dalam masa
pertumbuhan harus mendapatkan protein yang cukup.
c. Hormon
Hormon merupakan senyawa organik (zat kimia) pada
manusia dan sebagian hewan. Hormon dihasilkan oleh
kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan
23
kelenjar buntu, artinya kelenjar itu tidak memiliki
saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin (hormon)
langsung masuk ke pembuluh darah. Hormon diedarkan
ke seluruh tubuh oleh darah. Hormon mempengaruhi
reproduksi, metabolisme, serta pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia. Pada manusia, hormon
pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan seseorang. Seseorang yang
kelebihan hormon akan mengalami pertumbuhan yang
luar biasa/gigantisme. Sebaliknya, jika seseorang
kekurangan hormon pertumbuhan maka dapat
mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang
dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Bila pada masa kanak-kanak kekurangan hormon
tiroksin mengakibatkan kretinisme. Kretinisme yaitu
pertumbuhan yang lambat dan mental yang terbelakang,
sehingga perkembangannya juga terhambat.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
Faktor ini yang memberi pengaruh cukup besar
terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di
mana seorang tumbuh dan di besarkan, norma dalam
keluarga, kelompok sosial, pengaruh-pengaruh lain
seseorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini
mempunyai peranan penting dalam membentuk
24
kepribadian seseorang dan lingkungan ini sangat
berpengaruh bagi kehidupan seseorang.
D. Gangguan yang Terjadi dalam Proses Tumbuh-Kembang Manusia
Ada beberapa macam gangguan kehamilan yang sering
dialami para wanita. Gangguan ini terjadi karena berbagai
sebab di antaranya perubahan hormonal, kinerja organ
tubuh yang semakin berat, aktivitas yang mengganggu
kehamilan, dan lain sebagainya.
Morning sickness adalah istilah yang merujuk pada
gangguan mual muntah pada kehamilan, yang biasanya
dialami wanita hamil pada trimester pertama. Menurut
Flaxman, seorang ahli dari Universitas Colorado
menyatakan bahwa morning sickness dipicu oleh situasi
tertentu, seperti pandangan, bau-bauan, dan rasa dari
makanan (daging atau sayuran) yang mungkin akan membawa
bahaya untuk janin, termasuk terhadap rokok atau alkohol.
Sesungguhnya morning sickness adalah suatu bentuk mekanisme
pertahanan diri baik bagi ibu maupun janinnya. Hal ini
umumnya terjadi pada minggu ke-6 sampai 18 kehamilan,
yang merupakan periode paling rentan bagi janin terhadap
ketidakseimbangan kimiawi (Marmi, A. Retno Murti, Ery
Fatmawati,2011 : 34 ). Gangguan pada kehamilan yang
berupa infeksi di bawah ini yaitu:
1. Pada masa kehamilan
Salah satu gangguan yang dapat menghambat proses
kehamilan adalah penyakit TORCH. Ada baiknya sebelum
hamil ibu mewaspadai berbagai penyakit yang dapat
mengganggu kehamilan. Salah satu gangguan kesehatan
25
yang dapat menghambat proses kehamilan adalah penyakit
TORCH, yaitu gabungan dari 4 penyakit infeksi:
Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes. Ke-empat jenis
penyakit tersebut sama-sama berbahaya bagi janin bila
infeksi diderita oleh ibu hamil (Marmi, A. Retno Murti,
Ery Fatmawati, 2011 : 38).
a. Toxoplasmosis
Disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Infeksi
toksoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang
hamil. Penularan dapat melalui kucing dan daging.
Umumnya infeksi terjadi tanpa disertai gejala yang
spesifik, namun gejala yang muncul biasanya ringan,
mirip gejala influenza: lelah, meriang, atau demam.
Untuk mengetahui penyakit ini, diperlukan
pemeriksaan laboratorium, antara lain: Anti-
Toxoplasma IgG, IgM serta aviditas Anti-Toxoplasma
IgG (Marmi, A. Retno Murti, Ery Fatmawati,2011 : 38
).
b. Rubella
Infeksi Rubella dapat meningkatkan angka
kematian prenatal dan sering menyebabkan cacat
bawaan pada janin. Sering dijumpai apabila infeksi
pada kehamilan trimester pertama, resiko terjadinya
kelainan adalah sekitar 30-50%. Infeksi Rubella
ditandai dengan demam akut, ruam kulit dan
pembesaran kelenjar getah bening. Tanda dan gejala
Rubella pada tiap ibu bervariasi dan bahkan pada
26
beberapa pasien, ruam merah pada kulit juga tidak
tampak. Lakukan pemeriksaan berkala ke dokter, dan
jika ibu belum memiliki kekebalan segera lakukan
vaksinasi sebelum ibu hamil(Marmi, A. Retno Murti,
Ery Fatmawati,2011 : 38 ).
c. Cytomegalovirus (CMV)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegal,
sebuah virus yang termasuk golongan keluarga Herpes.
Virus ini dapat tinggal secara laten di dalam tubuh
dan bisa menyerang saat daya tahan tubuh ibu
melemah. Ibu hamil yang terinfeksi virus CMV,
janinnya memiliki resiko tertular sehingga bisa
mengalami gangguan seperti pembesaran hati, sakit
kuning (jaundice), pengapuran otak, gangguan
pendengaran, retardasi mental, dan lain
sebagainya(Marmi, A. Retno Murti, Ery
Fatmawati,2011 : 39 ).
d. Herpes Genital
Infeksi Herpes pada alat kelamin atau Herpes
Genital disebabkan oleh virus Herpes Simpleks Tipe
II (HSV II) . Virus ini dapat berada dalam bentuk
laten, menjalar melalui serabut sensorik dan berdiam
di Ganglion sistem syaraf otonom. Pemeriksaan
Laboratorium yaitu Anti_HSV II IgG dan IgM sangat
penting untuk deteksi dini infeksi dan mencegah
bahaya lebih lanjut pada bayi ibu. Penyebab utama
dari virus dan parasit TORCH adalah hewan yang ada
di sekitar kita (hewan peliharaan), juga bisa
27
berasal dari perantara (penyebab tidak langsung)
seperti memakan sayuran yang tidak bersih atau
daging setengah matang.
2. Pasca Kehamilan
a. Mental Retardasi (MR)
MR (keterbelakangan mental) adalah suatu
keadaan di mana kemampuan intelektual di bawah rata-
rata dan di sertai dengan penurunan perilaku
adaptasi selama masa perkembangan. Biasanya
kelihatan saat umur anak di atas 3 tahun.
Penyebab MR (Mental Retardasi) adalah :
1) Pre Natal (saat kehamilan): anoxia (kurang
oksigen), infeksi ibu seperti toksoplasma,
rubella, sipilis, kekurangan gizi.
2) Natal (saat kelahiran): anoxia, prematur, lahir
dengan di vakum, dan lain-lain.
3) Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun):
anoxia, trauma kepala, kurang gizi, dan lain-
lain.
b. Down Sindrome
Down Sindrome adalah gangguan mental sindrom akibat
dari jumlah kromosom yang tidak normal dan memiliki
ciri yang khas seperti wajah mongoloid. 90% kasus di
sebabkan karena kelebihan kromosom ke-21,
perpindahan komponen kromosom 21 pindah ke kromosom
yang lain sehingga pada manusia normal mempunyai 2
garis kromosom yang sama (linear) menjadi tidak
seimbang karena salah satu kromosomnya menjadi 47
28
(normalnya 46). Penyebab yang lainnya adalah faktor
usia pada saat ibu hamil. Berdasarkan penelitian di
mana usia ibu melahirkan adalah 40 tahun lebih
beresiko melahirkan anak dengan down syndrome dari
pada ibu-ibu muda.
c. Autis
Autis adalah gangguan tumbuh kembang anak pada masa
kanak-kanak dengan karakteristik sebagai berikut :
1) Kurang atau tidak adanya respon terhadap orang
lain.
2) Penurunan dalam berkomunikasi atau berbicara.
3) Bereaksi yang aneh terhadap berbagai aspek
lingkungan.
4) Gangguan berbicara seperti ecolalia.
5) Melakukan sesuatu tanpa tujuan.
Autis kelihatan di saat umur anak di atas 3 tahun.
Penyebab autis secara pasti belum di ketahui, diduga
autis disebabkan karena adanya gangguan sistem saraf
pusat, faktor genetik, metabolisme dan biokimia.
29
BAB III
PENUTUP
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses yang
diawali dari konsepsi (pembuahan). Masa prenatal merupakan
proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan
manusia. Pada umumnya, masa prenatal berlangsung sekitar
sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir pada saat bayi
dilahirkan. Tahap pertumbuhan dan perkembangan pra kelahiran
di bagi menjadi 3 yakni fase germinal, fase embrional, dan fase
fetus. Tahap pertumbuhan dan perkembangan pasca kelahiran
dibagi menjadi 5 tahap yakni masa balita, masa anak-anak, masa
remaja atau pubertas, masa dewasa dan masa tua.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan manusia, faktor-faktor tersebut adalah gen,
nutrisi, hormon, dan lingkungan. Apabila pada masa pertumbuhan
dan perkembangan manusia terdapat suatu masalah dalam proses
tersebut akan berakibat terhambatnya anak mencapai tingkat
tumbuh kembang yang sesuai dengan usianya. Apabila gangguan
ini berlanjut maka akan menjadi suatu bentuk kecacatan yang
menetap pada anak.
30
DAFTAR PUSTAKA
Marmi, A. Retno Murti, Ery Fatmawati. 2011. Asuhan Kebidanan
Patologi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Saktiyono. 2006. IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 2 untuk Kelas VIII. Esis :
Jakarta
Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak. Kanisius :
Yogyakarta.
Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi untuk kelas XI semester 2. Erlangga :
Jakarta.
http://e-medis.blogspot.com/2013/03/pengertian-pertumbuhan-
dan-perkembangan.html.
diakses di Yogyakarta pada tanggal 14 September pukul 11:18
WIB
http://adra.biz/kesehatan/kesehatan-anak/pengertian-
pertumbuhan-dan-perkembangan-makhluk-hidup. diakses di
Yogyakarta pada tanggal 14 September pukul 11:30 WIB
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/10/26/gangguan-
tumbuh-kembang-anak-dan-penyebabnya-303446.html diakses di
Yogyakarta pada tanggal 16 September pukul 19:03 WIB
http://www.lactamilmama.com/tag/gangguan-kehamilan/ diakses di
Yogyakarta, tanggal 16 september 2013 pukul 19:15 WIB
http://mchried.blogspot.com/2011/05/perubahan-perubahan-dari-
organogenesis.html diakses di Yogyakarta tanggal 18 September
2013 pukul 19:22 WIB
http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/morning-sickness/
diakses di Yogyakarta tanggal 18 September 2013 pukul 20:10
WIB
31