Pertumbuhan dan Perkembangan

36
KATA PENGANTAR Salam dan bahagia, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah IPA III yang diberikan oleh dosen pengampu kami, yakni Ibu Widowati Pusporini, S.Si., M.Pd. sehingga kami dapat menambah, memperdalam pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, proses, tahap – tahap serta bahaya yang dapat dialami saat proses kehamilan maupun pasca kelahiran. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun untuk perbaikannya ke depan dalam menulis makalah selanjutnya. i

Transcript of Pertumbuhan dan Perkembangan

KATA PENGANTAR

Salam dan bahagia,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya

kami dapat menyelesaikan tugas makalah IPA III yang diberikan

oleh dosen pengampu kami, yakni Ibu Widowati Pusporini, S.Si.,

M.Pd. sehingga kami dapat menambah, memperdalam pengetahuan

mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam

menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian,

proses, tahap – tahap serta bahaya yang dapat dialami saat

proses kehamilan maupun pasca kelahiran. Kami juga menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini masih banyak terdapat

kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,

kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang

sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapa pun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat

berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan pada

kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran

yang membangun untuk perbaikannya ke depan dalam menulis

makalah selanjutnya.

i

Yogyakarta, 20

September 2013

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR ....................................................

...........................................................i

DAFTAR

ISI ..........................................................

..............................................................

.....ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah .................................................

..............................................1

B. Rumusan

Masalah..................................................

........................................................1

C. Tujuan ..................................................

.........................................................

................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan

Perkembangan ............................................

....................3

B. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Pra Kelahiran dan

Pasca Kelahiran ..............4

iii

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan

Perkembangan Manusia .........15

D. Gangguan yang Terjadi dalam Proses Tumbuh-Kembang

Manusia............................17

BAB III

PENUTUP .................................................

.........................................................

......20

DAFTAR

PUSTAKA ...............................................

.......................................................

.......21

iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu ciri makhluk adalah memiliki kemampuan

untuk melakukan reproduksi dan berkembang biak.

Reproduksi merupakan upaya makhluk hidup untuk

mempertahankan kelestarian jenisnya. Pada manusia, alat

dan sistem reproduksinya telah berkembang demikian

kompleks dan sempurna. Pada reproduksi manusia, pria akan

menghasilkan sperma dan wanita akan menghasilkan sel

telur. Jika sperma dan sel telur bertemu akan terjadi

fertilisasi atau pembuahan. Dari fertilisasi tersebut

akan terbentuk satu sel yang disebut dengan zigot. Zigot

akan terus membelah menjadi embrio dan akhirnya menjadi

individu baru ( Istamar Syamsuri, 2006 : 141 ).

Dalam kehidupan anak terdapat dua proses yang

beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan

perkembangan. Tahapan tumbuh kembang manusia terbagi

menjadi dua, yaitu masa pra kelahiran dan masa pasca

kelahiran. Banyak orang yang menggunakan istilah

pertumbuhan dan perkembangan manusia secara bergantian.

Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi,

artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses

ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara

pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi biasa

dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.

Setiap orang berkembang dengan karakteristiknya

tersendiri, mempunyai keunikan masing-masing. Setiap

1

manusia selalu belajar beradaptasi dengan kehidupannya

saat berada dalam kandungan di mana janin bernafas,

mendapatkan makanan dan mendengarkan suara- suara yang

datangnya dari luar hingga pasca kelahiran dan terus

berjalan melampaui waktu kehidupan mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan

perkembangan pada manusia?

2. Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan pada

manusia?

3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan pada manusia?

4. Apa saja gangguan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan pada manusia?

C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagi berikut:

1. Menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan pra

kelahiran dan pasca kelahiran.

2. Menjelaskan proses pertumbuhan pra kelahiran dan pasca

kelahiran.

3. Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada masa

tumbuh kembang manusia.

4. Menjelaskan gangguan-gangguan yang dapat terjadi pada

masa tumbuh-kembang manusia.

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan anak masing-masing

memiliki arti dan definisi yang berbeda namun saling

terkait erat satu dengan yang lain dan tidak dapat

terpisahkan. Pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yang

artinya adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ

(fisik) yang disebabkan karena adanya peningkatan ukuran

dari masing-masing sel organ terkait.

Secara visual, pertumbuhan makhluk hidup dapat

dilihat dari perubahan dimensinya atau ukurannya seperti

panjang tinggi atau volumenya. Makhluk hidup yang tumbuh

cenderung terlihat semakin besar. Oleh karena itu

pertumbuhan dapat dinyatakan dalam ukuran pajang ataupun

berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai

berikut :

1. Terjadi perubahan fisik dan perubahan dimensi

serta ukuran.

2. Terjadi peningkatan jumlah sel.

3. Terdapat penambahan kuantitatif individu.

4. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang, volume

maupun berat.

5. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor

eksternal.

3

6. Bersifat terbatas yang artinya pada usia tertentu

makhluk hidup tidak dapat tumbuh lagi.

Pertumbuhan dapat terjadi karena pada tubuh makhluk

hidup tersusun oleh sel-sel. Sel-sel tersebut dapat

membelah diri sesuai dengan jumlah kelipatannya.

Bertambahnya jumlah sel menyebabkan bertambahnya ukuran

tubuh makhluk hidup. Pada usia dewasa, pembentukan dan

pembelahan sel-sel baru hanya berfungsi untuk

memperbaharui sel–sel yang rusak. Pada usia tua,

kemampuan membelah diri sel generatif semakin

menurun,sehingga sel–sel tua dan rusak tidak seluruhnya

tergantikan oleh sel yang baru dan pada akhirnya sel-sel

baru tidak terbentuk lagi.

Sedangkan perkembangan bisa didefinisikan sebagai

suatu proses pematangan majemuk (komprehensif) yang

berkaitan dengan aspek diferensiasi bentuk atau fungsi

termasuk juga perubahan pada aspek sosial dan emosional.

Perubahan struktur dan fungsi tersebut merupakan bagian-

bagian penyusun tubuh, bertambah lengkap, sempurna dan

kompleks. Adapun ciri-ciri perkembangan makhluk hidup

antara lain adalah :

1. Adanya proses peningkatan kualitatif individu.

2. Adanya proses peningkatan kedewasaan.

3. Tidak dapat dinyatakan secara fisik seperti dalam

ukuran, panjang maupun berat.

4. Bersifat sistematis, progresif, dan

berkesinambungan. Artinya perkembangan berjalan

terus menerus sampai makhluk hidup mati.

4

Perkembangan selalu menyertai pertumbuhan. Selama

proses pertumbuhan terjadi, maka akan terbentuk pula

organ dengan fungsi-fungsi khususnya. Organ tubuh yang

terbentuk akan berfungsi sesuai dengan tujuan

terbentuknya organ tubuh tersebut. Perubahan bentuk fisik

dan sifat individu sering dipengaruhi oleh berfungsinya

organ.

B. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Pra Kelahiran dan

Pasca Kelahiran

Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia terdapat 2

fase utama yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik

serta pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik.

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik

Gambar 1 Fertilisasi

Kehamilan diawali dengan proses fertilisasi

(pembuahan) yang akan berlanjut pada perkembangan

embrio hasil fertilisasi. Fertilisasi atau pembuahan

adalah peleburan antara inti sel telur dengan inti

sel sperma. Dari ratusan inti sel sperma, hanya satu

yang berhasil membuahi sel telur. Saat fertilisasi,

5

kepala sperma menembus dinding sel telur, sedangkan

ekornya tertinggal di luar.

Selanjutnya inti sel telur dan inti sel sperma

bersatu. Setelah bersatu, ovum menjadi zigot. Zigot

berupa sel diploid (2n) dengan jumlah kromosom 23

pasang. Selanjutnya sambil bergerak ke arah uterus,

zigot membelah secara mitosis berkali – kali. Zigot

membelah diri menjadi dua, empat, delapan, enam

belas, dan seterusnya. Tahap ini disebut tahap

pembelahan (cleavage). Pada saat zigot mencapai 32 sel

dan seperti buah arbei disebut morula.

Morula akan berkembang membentuk blastula. Pada

perkembangan selanjutnya, sel-sel bagian dalam

blastula akan membentuk bakal janin (embrioblas) dan sel-

sel bagian luarnya membentuk trofoblas. Trofoblas

merupakan dinding yang berfungsi untuk menyerap

makanan dan nantinya akan membentuk plasenta (ari-

ari, tembuni).

Pada hari ke-4 atau ke-5 setelah fertilisasi,

blastula kemudian bergerak menuju uterus. Selama

proses ini, korpus luteum menghasilkan hormon progesteron

untuk implantasi (perlekatan) embrio pada dinding

uterus dengan merangsang pertumbuhan uterus. Dinding

6

Gambar 2 Zigot yang menempel (embrio)

uterus menjadi lunak, tebal, dan lembut serta

mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk).

Blastula kemudian melakukan implantasi atau

tertanamnya embrio pada uterus (rahim). Zigot yang

telah menempel pada dinding rahim disebut embrio.

Jika embrio tersebut bertahan hingga dua bulan dan

mulai tumbuh bagian atau organ-organ tubuh dan

embrio sudah dilindungi berbagai selaput dan

cairannya, embrio selanjutnya disebut janin (fetus)

sampai pada saat bayi dilahirkan.

Peristiwa implantasi embrio dimulai dengan hancurnya

sel-sel endometrium di bagian tertentu dengan enzim,

kemudian jaringan endometrium melipat membungkus embrio.

Trofoblas terbenam lebih dalam dan berdiferensiasi

membentuk plasenta (Istamar Syamsuri, 2006 : 150 ).

Di dalam masa prenatal (pra kelahiran) ditemukan

tiga fase pertumbuhan yaitu germinal, embrional dan fetus

(janin).

a. Fase Germinal

7

Gambar 3 Morula Gambar 4 Blastula

Fase ini berlangsung ini berlangsung kira-kira

dua minggu pertama dari kehidupan yakni sejak

terjadinya pertemuan antara sel sperma dengan sel

telur atau ovum, yang dinamakan dengan pembuahan

atau fertilisasi. Zigot (hasil pembuahan)

berkembang cepat 72 jam setelah pembuahan,

membelah diri menjadi 32 sel dan sehari kemudian

sudah menjadi 70 sel. Pembelahan ini berlangsung

terus sampai menjadi 800 milyar sel atau lebih dan

dari sinilah manusia tumbuh berkembang.

Dalam fase germinal ini terbentuklah saluran

yang menempel pada uterus yang dicapai selama 3-4

hari yang kemudian berubah bentuk menjadi blastocyst

dan terapung bebas dalam uterus selama satu atau

dua hari. Beberapa sel sekitar pinggiran blastocyst

membentuk piringan embrionik (embryonic disk)

merupakan massa sel yang tebal (Suhardjo,

1992:32). Trofoblas terbenam lebih dalam dan

berdiferensiasi membentuk plasenta.

8

b. Fase Embrional

Gambar 5 Fase Embrional

Berkembang mulai pada 2-8 minggu setelah

pembuahan. Bagian embrioblas membentuk dua lapisan

pada hari kedua belas yaitu lapisan luar

(ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Bagian

permukaan dari lapisan ektodermis melakukan

pelekukan (invaginasi) ke dalam membentuk lapisan

mesodermis. Proses ini disebut gastrulasi, dan

terjadi pada minggu ketiga.

Pada perkembangan berikutnya, dari ketiga

lapisan dasar terbentuk jaringan, organ, dan

sistem organ. Keadaan ini terjadi mulai dari

minggu keempat sampai kedelapan dan saat itu

disebut organogenesis (pembentukan organ). (Istamar

Syamsuri, 2006 :151)

Lapisan

Dasar

Organ – Organ yang Dibentuk

Ektoderm

is

Susunan saraf, hidung, mata, epidermis,

dan kelenjar-kelenjar kulit.Mesoderm

is

Jaringan tulang, otot, jantung,

pembuluh darah dan getah bening,9

ginjal, kelenjar kelamin dan limpa.Endoderm

is

Kelenjar gondok dan anak gondok, hati,

pankreas, dan epitelium yang membatasi

uretra, kandung kemih, saluran

pencernaan, dan saluran pernafasan.Tabel 1. Organesis dari lapisan dasar

Bersamaan dengan terbentuknya tiga lapisan

tersebut, sistem pendukung kehidupan pada embrio

juga berkembang dengan pesat. Termasuk dalam

sistem ini adalah amnion (kantong ketuban), tali

pusar dan plasenta.

1) Amnion adalah sistem dukungan yang kehidupan

yang merupakan kantong tipis atau amplop

berisi cairan yang jernih tempat embrio yang

berkembang mengapung.

2) Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu

vena yang menghubungkan bayi dengan

plasenta.

3) Plasenta berisi kelompok jaringan yang

memiliki bentuk seperti piringan dan di

dalamnya terdapat pembuluh darah kecil yang

terangkai antara ibu dengan bayinya, tetapi

tidak bergabung. Pada saat kebanyakan wanita

mengetahui mereka hamil, organ-organ utama

mulai terbentuk (Istamar Syamsuri, 2006:

152).

c. Fase Fetus (janin)

10

Berkembang mulai dari delapan minggu setelah

pembuahan. Tahap-tahap perkembangan embrio menjadi

janin dan menjadi bayi yang siap dilahirkan adalah

sebagai berikut ( Suhardjo, 1992 : 38) :

1) Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan

I

Umur

kehamilan

Panjang

fetus

Pembentukan organ

4 minggu 7,5-10 mm Rudimental mata,

telinga & hidung.8 minggu 2,5 cm Hidung, telinga,

jari mulai

dibentuk, kepala

menekuk ke dada.12 minggu 9 cm Daun telinga

jelas, kelopak

mata melekat leher

mulai terbentuk,

alat kandungan

luar terbentuk

namun belum

terdiferensiasi

2) Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan

II

Umur

kehamilan

Panjang

fetus

Pembentukan organ

16 minggu 16-18 cm Genetalia eksterna

11

terbentuk dan

dapat dikenal,

kulit tipis dan

warna merah.20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal,

rambut mulai

tumbuh di kepala,

dan rambut halus

(lanugo) tumbuh di

kulit.24 minggu 30-32 cm Kedua kelopak mata

tumbuh alis dan

bulu mata serta

kulit keriput.

Kepala besar. Bila

lahir dapat

bernafas tetapi

hanya dapat

bertahan hidup

beberapa jam saja.

3) Pertumbuhan dan Perkembangan pada Triwulan

III

Umur

kehamilan

Panjang

fetus

Pembentukan organ

28 minggu 35 cm Kulit warna merah

ditutupi veniks

kaseosa. Bila lahir,

12

dapat bernafas,

menangis pelan dan

lemah, bayi

imatur.32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan

keriput. Bila

lahir, kelihatan

seperti orang tua

kecil (little old man)36 minggu 46 cm Muka berseri,

tidak keriput.

Bayi Prematur40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan.

Kulit licin, verniks

kaseosa banyak,

rambut kepala

tumbuh baik,

organ-organ baik.

Pada pria testis

sudah berada dalam

skrotum, sedangkan

pada wanita, labia

mayora berkembang

baik.

13

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pasca Embrionik

Selama dalam kandungan bayi telah melewati

berbagai proses perkembangan janin. Setelah lahir

proses perkembangan masih berlanjut. Seorang bayi

mengalami perkembangan baik otak maupun fisiknya

dengan pesat selama 1 tahun. Adapun tahapan

pertumbuhan dan perkembangan manusia pasca kelahiran

antara lain :

a. Masa Balita

1) Usia 0-1 bulan

Bayi sudah bisa melihat jelas dalam jarak 8-12

inci, sudah bisa tersenyum namun gerakan yang

dilakukan masih bersifat refleks seperti

menggenggam, mencari puting susu dan jika

pipinya disentuh kepala akan bergerak ke arah

sentuhan. Bayi lebih banyak tidur daripada

14

Gambar 6 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin

bangun, lebih dari setengah hari dihabiskan

dengan tidur.

2) Usia 2 bulan

Pada usia ini bayi sudah dapat membedakan wajah

dan suara orang terdekatnya dan bisa memegang

benda selama beberapa detik.

15

3) Usia 3 bulan

Bayi sudah bisa memegang dan mengayunkan benda

yang dipegangnya, mengikuti arah dan gerakan

benda-benda tersebut.  Pada usia ini bayi mulai

bisa memiringkan badannya

4) Usia 4 bulan

Bayi sudah bisa tengkurap, asyik bermain dengan

jemarinya dan sesekali dimasukkan ke mulutnya.

Bayi juga sudah mulai mengoceh.

5) Usia 5 bulan

Pada usia ini bayi sudah mulai mengenali

anggota keluarga yang lain. Bayi mulai senang

memainkan mainan dan suka memasukkan jari kaki

ke dalam mulutnya.

6) Usia 6 bulan

Mulai bisa berguling-guling (telentang,

tengkurap dan kembali telentang lagi). Mulai

menggerakkan badannya untuk meraih mainan dan

marah jika tidak bisa mendapatkannya atau jika

mainannya diambil. Emosinya juga mulai timbul

seperti senang, marah atau takut.

7) Usia 7 bulan

Pada perkembangan usia 7 bulan bayi sudah bisa

mulai mengangkat tubuhnya dengan tangan dan

kakinya bahkan ada yang bisa bergerak maju atau

mundur namun belum merangkak. Mulai mengenali

namanya sendiri dan beberapa bayi sudah mulai

tumbuh gigi.

16

8) Usia 8 bulan

Bayi sudah mulai bisa merangkak dan duduk

sendiri. Pada usia ini bayi juga sudah dapat

mengambil benda-benda kecil dengan ibu jari dan

jari-jarinya.

9) Usia 9 bulan

Bayi sudah mulai belajar berdiri dengan

berpegangan pada benda lain atau merembet.

Perkembangan lain adalah bayi sudah mulai

memahami beberapa kata dan senang bermain cilukba

dan tepuk tangan.

10) Usia 10 bulan

Bayi mulai bisa berjalan dengan bantuan. Dapat

duduk dengan sendirinya dari posisi berdiri.

Mengerti perintah-perintah sederhana, mulai

mengucapkan kata-kata dan suka berjoget.

11) Usia 11 bulan

Bayi mulai bisa berdiri tanpa pengangan, mulai

bersosialisasi seperti takut dengan orang asing

dan senang bermain dengan teman-temannya. Pada

usia ini bayi juga berkembang motorik halusnya

ia dapat mengambil benda kecil dengan ibu jari

dan jari telunjuknya.

12) Usia 12 bulan

Bayi sudah mulai bisa berjalan dan mengucapkan

beberapa kata sederhana.  Bayi juga mulai

mengerti dan bisa melakukan perintah sederhana.

17

Gambar 7 Pertumbuhan bayi dari bulan ke bulan

13) Usia 2 – 5 tahun

Gambar 8 Pertumbuhan anak sampai 5 tahun

Masa ini juga disebut sebagai usia main karena

sebagian besar hidup anak dihabiskan untuk

bermain. Masa kanak-kanak awal merupakan saat

yang tepat untuk belajar mencapai berbagai

keterampilan. Karena anak senang mengulang-

ngulang, hal ini penting artinya dalam belajar

keterampilan. Selain itu anak pada masa ini

juga berani dan senang mencoba hal-hal baru.

Pada masa ini mereka juga belum banyak

memiliki keterampilan sehingga tidak ada

18

gangguan untuk mendapatkan keterampilan-

keterampilan baru.

b. Masa Anak-anak

Masa kanak-kanak akhir atau disebut juga masa anak

sekolah ini berlangsung dari umur 6-12 tahun. Anak

Usia 6-12 tahun adalah masa usia sekolah tingkat

SD bagi anak yang normal. Perkembangan anak masih

sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Masa

ini disebut orang tua dengan masa tidak rapi, masa

bertengkar dan masa menyulitkan. Pada masa

keserasian bersekolah ini anak-anak relatif lebih

mudah untuk dididik di sekolah dari masa sebelum

dan sesudahnya nanti.

Gambar 9 Masa kanak-kanak

c. Masa Remaja

Masa remaja adalah masa saat organ-organ

reproduksi mencapai kematangannya. Setelah

melewati masa kanak-kanak seseorang memasuki masa

pubertas. Beberapa referensi juga menguraikan

bahwa remaja merupakan istilah yang umum digunakan

untuk menggambarkan tahap transisi antara masa

kanak-kanak dengan dewasa. Pada masa remaja ini

19

berlangsung dari umur 13-21 tahun atau berlangsung

saat individu matang secara seksual sampai

mencapai usia matang menurut hukum.

Tahapan masa remaja dibagi kedalam 3 periode,

yaitu

1) Remaja awal (13-15tahun)

2) Remaja pertengahan (15-18 tahun)

3) Remaja akhir (18-21 tahun)

Gambar 10 Remaja akhir

20

Masa remaja merupakan periode perubahan yang

sangat pesat baik dalam perubahan fisiknya maupun

perubahan sikap dan perilakunya. Ada 4 perubahan

yang bersifat universal selama masa remaja yaitu:

meningkatnya emosi, perubahan fisik, dengan

berubahnya minat dan perilaku. Di akhir masa

remaja, si remaja umumnya mengalami ambang

dewasa, yaitu para remaja menjadi gelisah untuk

meninggalkan tingkah laku remaja belasan tahun

dan untuk memberikan kesan bahwa dirinya telah

hampir dewasa, mereka berpakaian dan bertindak

seperti orang dewasa.

d. Masa Dewasa

Gambar 11 Orang dewasa

Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa

dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari

perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan

tubuh mencapai ukuran maksimal. Tinggi badan akan

terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan.

Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus

berkembang, berpotensi untuk terus belajar,

21

mengembangkan diri dalam hal keterampilan,

aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan

sosial, dan terus berprestasi.

e. Masa Tua

Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami

kemunduran ketika memasuki masa tua. Terjadi pada

usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin renta,

wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun,

kecerdasan menurun, bahkan pada usia lanjut orang

mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat,

sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk

beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun

dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari,

seperti berjalan dan lain-lain.

Gambar 12 Orang tua (kakek-nenek)

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan

Perkembangan Manusia

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak. Secara garis besar faktor-faktor

tersebut dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu faktor

dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).

1. Faktor Internal

22

a. Gen

Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang

terdapat di dalam sel makhluk hidup. Gen berpengaruh

pada setiap struktur makhluk hidup dan juga

perkembangannya, walaupun gen bukan satu-satunya

faktor yang mempengaruhinya. Artinya, sifat-sifat

yang tampak pada makhluk hidup seperti bentuk tubuh,

tinggi tubuh, warna mata, warna bulu pada hewan,

warna bunga, penambahan ukuran, dan sebagainya

dipengaruhi oleh gen yang dimilikinya. Masing-masing

jenis (spesies), bahkan masing-masing individu

memiliki gen untuk sifat tertentu.

b. Nutrisi

Nutrisi/makanan berperan penting dalam pertumbuhan

dan perkembangan makhluk hidup. Fungsi nutrisi di

antaranya adalah sebagai bahan pembangun tubuh

makhluk hidup. Sampai batas usia tertentu manusia

akan mengalami pertumbuhan, yaitu bertambah tinggi

dan besar. Hal ini dapat terjadi karena setiap hari

manusia makan makanan yang cukup bergizi. Nutrisi

bagi manusia dapat berupa protein, karbohidrat,

lemak, vitamin dan mineral. Protein merupakan bahan

pembangun sel-sel tubuh. Oleh karena itu dalam masa

pertumbuhan harus mendapatkan protein yang cukup.

c. Hormon

Hormon merupakan senyawa organik (zat kimia) pada

manusia dan sebagian hewan. Hormon dihasilkan oleh

kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan

23

kelenjar buntu, artinya kelenjar itu tidak memiliki

saluran. Hasil sekresi kelenjar endokrin (hormon)

langsung masuk ke pembuluh darah. Hormon diedarkan

ke seluruh tubuh oleh darah. Hormon mempengaruhi

reproduksi, metabolisme, serta pertumbuhan dan

perkembangan pada manusia. Pada manusia, hormon

pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi

kecepatan pertumbuhan seseorang. Seseorang yang

kelebihan hormon akan mengalami pertumbuhan yang

luar biasa/gigantisme. Sebaliknya, jika seseorang

kekurangan hormon pertumbuhan maka dapat

mengakibatkan kekerdilan. Hormon tiroksin yang

dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar tiroid)

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Bila pada masa kanak-kanak kekurangan hormon

tiroksin mengakibatkan kretinisme. Kretinisme yaitu

pertumbuhan yang lambat dan mental yang terbelakang,

sehingga perkembangannya juga terhambat.

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan

Faktor ini yang memberi pengaruh cukup besar

terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di

mana seorang tumbuh dan di besarkan, norma dalam

keluarga, kelompok sosial, pengaruh-pengaruh lain

seseorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini

mempunyai peranan penting dalam membentuk

24

kepribadian seseorang dan lingkungan ini sangat

berpengaruh bagi kehidupan seseorang.

D. Gangguan yang Terjadi dalam Proses Tumbuh-Kembang Manusia

Ada beberapa macam gangguan kehamilan yang sering

dialami para wanita. Gangguan ini terjadi karena berbagai

sebab di antaranya perubahan hormonal, kinerja organ

tubuh yang semakin berat, aktivitas yang mengganggu

kehamilan, dan lain sebagainya.

Morning sickness adalah istilah yang merujuk pada

gangguan mual muntah pada kehamilan, yang biasanya

dialami wanita hamil pada trimester pertama. Menurut

Flaxman, seorang ahli dari Universitas Colorado

menyatakan bahwa morning sickness dipicu oleh situasi

tertentu, seperti pandangan, bau-bauan, dan rasa dari

makanan (daging atau sayuran) yang mungkin akan membawa

bahaya untuk janin, termasuk terhadap rokok atau alkohol.

Sesungguhnya morning sickness adalah suatu bentuk mekanisme

pertahanan diri baik bagi ibu maupun janinnya. Hal ini

umumnya terjadi pada minggu ke-6 sampai 18 kehamilan,

yang merupakan periode paling rentan bagi janin terhadap

ketidakseimbangan kimiawi (Marmi, A. Retno Murti, Ery

Fatmawati,2011 : 34 ). Gangguan pada kehamilan yang

berupa infeksi di bawah ini yaitu:

1. Pada masa kehamilan

Salah satu gangguan yang dapat menghambat proses

kehamilan adalah penyakit TORCH. Ada baiknya sebelum

hamil ibu mewaspadai berbagai penyakit yang dapat

mengganggu kehamilan. Salah satu gangguan kesehatan

25

yang dapat menghambat proses kehamilan adalah penyakit

TORCH, yaitu gabungan dari 4 penyakit infeksi:

Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes. Ke-empat jenis

penyakit tersebut sama-sama berbahaya bagi janin bila

infeksi diderita oleh ibu hamil (Marmi, A. Retno Murti,

Ery Fatmawati, 2011 : 38).

a. Toxoplasmosis

Disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Infeksi

toksoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang

hamil. Penularan dapat melalui kucing dan daging.

Umumnya infeksi terjadi tanpa disertai gejala yang

spesifik, namun gejala yang muncul biasanya ringan,

mirip gejala influenza: lelah, meriang, atau demam.

Untuk mengetahui penyakit ini, diperlukan

pemeriksaan laboratorium, antara lain: Anti-

Toxoplasma IgG, IgM serta aviditas Anti-Toxoplasma

IgG (Marmi, A. Retno Murti, Ery Fatmawati,2011 : 38

).

b. Rubella

Infeksi Rubella dapat meningkatkan angka

kematian prenatal dan sering menyebabkan cacat

bawaan pada janin. Sering dijumpai apabila infeksi

pada kehamilan trimester pertama, resiko terjadinya

kelainan adalah sekitar 30-50%. Infeksi Rubella

ditandai dengan demam akut, ruam kulit dan

pembesaran kelenjar getah bening. Tanda dan gejala

Rubella pada tiap ibu bervariasi dan bahkan pada

26

beberapa pasien, ruam merah pada kulit juga tidak

tampak. Lakukan pemeriksaan berkala ke dokter, dan

jika ibu belum memiliki kekebalan segera lakukan

vaksinasi sebelum ibu hamil(Marmi, A. Retno Murti,

Ery Fatmawati,2011 : 38 ).

c. Cytomegalovirus (CMV)

Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegal,

sebuah virus yang termasuk golongan keluarga Herpes.

Virus ini dapat tinggal secara laten di dalam tubuh

dan bisa menyerang saat daya tahan tubuh ibu

melemah. Ibu hamil yang terinfeksi virus CMV,

janinnya memiliki resiko tertular sehingga bisa

mengalami gangguan seperti pembesaran hati, sakit

kuning (jaundice), pengapuran otak, gangguan

pendengaran, retardasi mental, dan lain

sebagainya(Marmi, A. Retno Murti, Ery

Fatmawati,2011 : 39 ).

d. Herpes Genital

Infeksi Herpes pada alat kelamin atau Herpes

Genital disebabkan oleh virus Herpes Simpleks Tipe

II (HSV II) . Virus ini dapat berada dalam bentuk

laten, menjalar melalui serabut sensorik dan berdiam

di Ganglion sistem syaraf otonom. Pemeriksaan

Laboratorium yaitu Anti_HSV II IgG dan IgM sangat

penting untuk deteksi dini infeksi dan mencegah

bahaya lebih lanjut pada bayi ibu. Penyebab utama

dari virus dan parasit TORCH adalah hewan yang ada

di sekitar kita (hewan peliharaan), juga bisa

27

berasal dari perantara (penyebab tidak langsung)

seperti memakan sayuran yang tidak bersih atau

daging setengah matang.

2. Pasca Kehamilan

a. Mental Retardasi (MR)

MR (keterbelakangan mental) adalah suatu

keadaan di mana kemampuan intelektual di bawah rata-

rata dan di sertai dengan penurunan perilaku

adaptasi selama masa perkembangan. Biasanya

kelihatan saat umur anak di atas 3 tahun.

Penyebab MR (Mental Retardasi) adalah :

1) Pre Natal (saat kehamilan): anoxia (kurang

oksigen), infeksi ibu seperti toksoplasma,

rubella, sipilis, kekurangan gizi.

2) Natal (saat kelahiran): anoxia, prematur, lahir

dengan di vakum, dan lain-lain.

3) Post Natal (saat pertumbuhan 0-3 tahun):

anoxia, trauma kepala, kurang gizi, dan lain-

lain.

b. Down Sindrome

Down Sindrome adalah gangguan mental sindrom akibat

dari jumlah kromosom yang tidak normal dan memiliki

ciri yang khas seperti wajah mongoloid. 90% kasus di

sebabkan karena kelebihan kromosom ke-21,

perpindahan komponen kromosom 21 pindah ke kromosom

yang lain sehingga pada manusia normal mempunyai 2

garis kromosom yang sama (linear) menjadi tidak

seimbang karena salah satu kromosomnya menjadi 47

28

(normalnya 46). Penyebab yang lainnya adalah faktor

usia pada saat ibu hamil. Berdasarkan penelitian di

mana usia ibu melahirkan adalah 40 tahun lebih

beresiko melahirkan anak dengan down syndrome dari

pada ibu-ibu muda.

c. Autis

Autis adalah gangguan tumbuh kembang anak pada masa

kanak-kanak dengan karakteristik sebagai berikut :

1) Kurang atau tidak adanya respon terhadap orang

lain.

2) Penurunan dalam berkomunikasi atau berbicara.

3) Bereaksi yang aneh terhadap berbagai aspek

lingkungan.

4) Gangguan berbicara seperti ecolalia.

5) Melakukan sesuatu tanpa tujuan.

Autis kelihatan di saat umur anak di atas 3 tahun.

Penyebab autis secara pasti belum di ketahui, diduga

autis disebabkan karena adanya gangguan sistem saraf

pusat, faktor genetik, metabolisme dan biokimia.

29

BAB III

PENUTUP

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses yang

diawali dari konsepsi (pembuahan). Masa prenatal merupakan

proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan

manusia. Pada umumnya, masa prenatal berlangsung sekitar

sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir pada saat bayi

dilahirkan. Tahap pertumbuhan dan perkembangan pra kelahiran

di bagi menjadi 3 yakni fase germinal, fase embrional, dan fase

fetus. Tahap pertumbuhan dan perkembangan pasca kelahiran

dibagi menjadi 5 tahap yakni masa balita, masa anak-anak, masa

remaja atau pubertas, masa dewasa dan masa tua.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan manusia, faktor-faktor tersebut adalah gen,

nutrisi, hormon, dan lingkungan. Apabila pada masa pertumbuhan

dan perkembangan manusia terdapat suatu masalah dalam proses

tersebut akan berakibat terhambatnya anak mencapai tingkat

tumbuh kembang yang sesuai dengan usianya. Apabila gangguan

ini berlanjut maka akan menjadi suatu bentuk kecacatan yang

menetap pada anak.

30

DAFTAR PUSTAKA

Marmi, A. Retno Murti, Ery Fatmawati. 2011. Asuhan Kebidanan

Patologi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Saktiyono. 2006. IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 2 untuk Kelas VIII. Esis :

Jakarta

Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak. Kanisius :

Yogyakarta.

Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi untuk kelas XI semester 2. Erlangga :

Jakarta.

http://e-medis.blogspot.com/2013/03/pengertian-pertumbuhan-

dan-perkembangan.html.

diakses di Yogyakarta pada tanggal 14 September pukul 11:18

WIB

http://adra.biz/kesehatan/kesehatan-anak/pengertian-

pertumbuhan-dan-perkembangan-makhluk-hidup. diakses di

Yogyakarta pada tanggal 14 September pukul 11:30 WIB

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/10/26/gangguan-

tumbuh-kembang-anak-dan-penyebabnya-303446.html diakses di

Yogyakarta pada tanggal 16 September pukul 19:03 WIB

http://www.lactamilmama.com/tag/gangguan-kehamilan/ diakses di

Yogyakarta, tanggal 16 september 2013 pukul 19:15 WIB

http://mchried.blogspot.com/2011/05/perubahan-perubahan-dari-

organogenesis.html diakses di Yogyakarta tanggal 18 September

2013 pukul 19:22 WIB

http://zulliesikawati.wordpress.com/tag/morning-sickness/

diakses di Yogyakarta tanggal 18 September 2013 pukul 20:10

WIB

31

32