Perkembangan PerencanaanTata Letak Fasilitas

22
1. Perkembangan PerencanaanTata Letak Fasilitas Tata letak pabrik dan pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan rekayasawan industri tertua. Dengan sejalan dan meluasnya pandangan rekayasawan industri ke arah fasilitas fisik, sekarang ini reakayasawan menjadi paham bahwa semua kegiatan yang mempunyai arti akan menuntut fasilitas fisik dan seringkali fasilitas itu harus direncanakan dan dirancang mengikuti prinsip dan aturan yang hampir sama dengan yang digunakan dalam tata letak pabrik. Maka dari sini mulailah digunakan metodologi dalam rancangan bagi tiap fasilitas fisik, sehingga perancangan fasilitas merupakan suatu istilah yang penting bagi penyusunan unsur fisik untuk pergudangan, kantor pos, toko, restoran, rumah sakit dan lain-lain. Pada masa ini perancangan fasilitas memiliki tujuan secara keseluruhan untuk mempertimbangkan masukan yang tepat dan merancang susunan yang dalam waktu tersingkat dengan biaya yang wajar untuk mencapai keluaran yang diinginkan. 2. Definisi PerencanaanTata Letak Fasilitas Perancangan tata letak didefinisikan sebagai perancangan lokasi dan konfigurasi departemen-departemen, stasiun kerja, dan semua peralatan yang terlibat dalam proses konversi bahan baku menjadi barang jadi .(Adam, 1989) Perancangan tata letak pabrik sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi .(James M. Apple) Facilities planning adalah berkaitan dengan desain, tata letak (layout), lokasi, dan akomodasi orang, mesin, dan kegiatan dari sistem atau manufaktur/jasa yang menyangkut lingkungan atau tempat yang bersifat fisik.

Transcript of Perkembangan PerencanaanTata Letak Fasilitas

1. Perkembangan PerencanaanTata Letak Fasilitas

Tata letak pabrik dan pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan rekayasawan industri tertua. Dengan sejalan dan meluasnya pandangan rekayasawan industri ke arah fasilitas fisik,sekarang ini reakayasawan menjadi paham bahwa semua kegiatan yangmempunyai arti akan menuntut fasilitas fisik dan seringkali fasilitas itu harus direncanakan dan dirancang mengikuti prinsip dan aturan yang hampir sama dengan yang digunakan dalam tata letak pabrik. Maka dari sini mulailah digunakan metodologi dalam rancangan bagi tiap fasilitas fisik, sehingga perancangan fasilitas merupakan suatu istilah yang penting bagi penyusunan unsur fisik untuk pergudangan, kantor pos, toko, restoran, rumah sakit dan lain-lain.

Pada masa ini perancangan fasilitas memiliki tujuan secara keseluruhan untuk mempertimbangkan masukan yang tepat dan merancang susunan yang dalam waktu tersingkat dengan biaya yang wajar untuk mencapai keluaran yang diinginkan.

2. Definisi PerencanaanTata Letak Fasilitas

Perancangan tata letak didefinisikan sebagai perancangan lokasi dan konfigurasi departemen-departemen, stasiun kerja, dan semua peralatan yang terlibat dalam proses konversi bahan baku menjadi barang jadi .(Adam, 1989)

Perancangan tata letak pabrik sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi .(James M. Apple)

Facilities planning adalah berkaitan dengan desain, tata letak (layout), lokasi, dan akomodasi orang, mesin, dan kegiatan dari sistem ataumanufaktur/jasa yang menyangkut lingkungan atau tempat yang bersifat fisik.

Tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (Wignjosoebroto, 1996). Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas ruang untuk penempatanmesin-mesin, fasilitas produksi, kelancaran aliran material, penyimpanan material baik yang bersifat sementara ataupun permanen.

Perancangan tata letak yang dipakai adalah pengaturan konfigurasistasiun kerja produksi yang disusun ber

Gambar I Hirarki Perencanaan Fasilitas Pabrik

Tata letak yang baik dari segala fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar untuk membuat kerja menjadi lebih efektif danefisien. Secara umum tujuan dan manfaat dari adanya perancangan tata letak fasilitas adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi investasi peralatan.

Perancangan tata letak akan memberi manfaat untuk menurunkan investasi dalam peralatan. Penyusunan mesin-mesin dan fasilitas pabrik, dan departemen yang tepat, serta pemilihan metode yang cermat, sedikit banyak akan dapat membantu menurunkan jumlah peralatan yang diperlukan. Sebagai contoh adalah bila dua atau lebih komponen berbeda, dalam proses pembuatannya memerlukan mesin yang sama, maka sebaiknya proses pembuatan tersebut dapat dilewatkan pada mesin yang sama.

2. Penggunaan ruang lebih efektif.

Manfaat lain dari perncangan tata letak adalah penggunaan ruang yang lebih efektif. Penggunaan ruang akan efektif jika mesin-mesin atau fasilitas pabrik lainnya disusun atau diatur sedemikian rupa sehingga jarak antar mesin-mesin atau fasilitas pabrik tersebut dapat seminimal mungkin tanpa mengurangi keleluasaan gerak para pekerja. Dengan jarak minimal maka akan menghemat area yang digunakan. Penghematan area berarti juga penghematan biaya, karena setiap meter persegi luas lantai akan memberi beban biaya.

3. Menjaga perputaran barang setengah jadi menjadi lebih baik.

Adanya perancangan tata letak yang baik akan menjaga perputaran barang setengah jadi menjadi lebih baik. Suatu proses produksi dapat dikatakan lancar jika bahan melewati proses dengan waktu sesingkat mungkin. Hal ini dapat terjadi jika suatu proses produksi dapat terhindar dari adanya penumpukan barang setengah jadi. Suatu aliran produksi sedapat mungkin melalui proses dimanapenyimpanan barang setengah jadi diturunkan mendekati titik nol.

4. Menjaga fleksibilitas susunan mesin dan peralatan.

Ada kalanya suatu pabrik melakukan perbaikan atau penambahan fasilitas atau bangunan baru. Untuk itu perancangan tata letak harus dapat menjamin atau menjaga fleksibilitas dari susunan mesin-mesin atau fasilitas-fasilitas pabrik dari kemungkinan tersebut. perbaikan atau penambahan fasilitas atau bangunan baru tidak serta merta akan mengubah atau mengganti seluruh susunan yang telah ada.

5. Memberi kemudahan, keamanan dan kenyaman bagi karyawan.

Untuk maemberi kemudahan, keamanan dan kenyamanan bagi para karyawan, maka yang perlu diperhatikan dalam proses perancangan tata letak adalah bagaimana mengatur lingkungan kerja seperti pencahayaan atau penerangan, sirkulasi udara, temperatur, pembuangan limbah dan sebagainya. Penempatan mesin-mesin dan peralatan lainnya harus dilakukan dengan memperhatikan keselamatan dari para karyawan.

6. Meminimumkan material handling.

Perancangan tata letak tidak dapat dipisahkan dengan masalah penanganan bahan. Setiap proses produksi tidak bisa dihindari adanya gerakan perpindahan bahan. Gerakan perpindahan bahan ini akan memberikan beban biaya yang tidak sedikit. Lebih-lebih jika proses pergerakan perpindahan bahan ini tidak menganut asas efektivitas, misalkan suatu proses operasi yang satu dengan yang lain yang berurutan jaraknya relatif jauh. Hal ini akan membutukan waktu tambahan sehingga total waktu pengerjaan suatu produk akan menjadi lebih lama. Demikian pula biaya dalam perpindahan material ini juga akan semakin besar.

7. Memperlancar proses produksi.

Proses manufaktur akan menjadi lebih mudah jika telah dilakukan perancangan tata letak. Dengan menggunakan beberapa metode atau tipe-tipe tata letak yang sesuai, proses produksi akan berjalan sesuai dengan aliran proses yang telah digariskan.

8. Meningkatkan efektivitas penggunaan tenaga kerja.

Tata letak yang ada pada pabrik sangat besar pengaruhnya terhadapproduktivitas tenaga kerja. Departemen yang disusun berdasarkan aliran produksi yang tepat, dengan peralatan pemindah bahan yang lebih modern seperti conveyor, crane, hoist, dan peralatan modernlainnya akan mengurangi waktu dan tenaga yang digunakan para pekerja dalam melakukan pergerakan. Efektivitas pemakaian tenaga kerja dengan sendirinya akan lebih meningkat. Beberapa ukuran performansi yang menjadi tujuan perancangan fasilitas manufaktur adalah:

Ongkos

Minimasi ongkos produk dan proyek merupakan kepentingan yang utama, walaupun dengan ongkos yang minimum belum tentu memberikanhasil yang terbaik. Diperlukan pengaturan anggaran (budgeting) dalam mengendalikan ongkos proyek.

Kualitas produk

Kualitas adalah hal yang kritis dan sulit untuk diukur. Upaya untuk mencapai tingkat kualitas yang diinginkan adalah dengan memilih perlengkapan, merancang stasiun kerja, dan menyusun metode kerja yang dapat menghasilkan produkproduk yang berkualitas.

Efektifitas penggunaan sumber daya

ü  Penempatan kamar kecil, ruang ganti, dan kantin yang dapat berdampak pada produktivitas tenaga kerja.

ü  Karena ongkos pengadaan perlengkapan dan operasinya mahal, maka sebagian dari ongkos ini harus dibebankan pada tiap produk yang diproduksi pada mesin-mesin.

ü  Tinggi ruangan perlu dimanfaatkan sama seperti menggunakan lebar ruangan.

3. Peran Keilmuan Perencanaan Tata Letak Fasilitas Dalam Dunia Industri

Industri manufaktur selalu berada dalam persaingan yang ketat. Menghadapi kondisi ini, dimana variasi produk tinggi, daur hidup produk yang pendek, permintaan yang berubahubah, dan adanya tuntutan dalam hal pengiriman yang tepat waktu, menyebabkan perusahaan memerlukan strategi untuk meningkatkan efisiensi dalammenggunakan fasilitas. Suatu sistem manufaktur harus dapat menghasilkan produk-produk dengan ongkos yang rendah dan kualitastinggi, serta dapat mengirimkannya tepat waktu kepada pelanggan. Suatu sistem juga harus dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik dari perancangan proses maupun permintaan produk.

Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan merancang tata letak pabrik atau melakukan konfigurasi ulang tata letak pabrik. Menurut Nicol dan Hollier 1983, perancangan tata letak tidak hanya diperlukan saat membangun perusahaan baru, tetapi juga saat mengembangkan perusahaan, melakukan konsolidasi atau mengubah struktur

perusahaan. Perusahaan yang telah mapan membutuhkan perubahan tata letak fasilitasnya setiap dua atau tiga tahun sekali.

Tata letak pabrik yang baik dan didukung pula dengan koordinasi kerja yang bagus antar setiap departemen dalam perusahaan diharapkan membuat perusahaan tetap bertahan dan sukses dalam persaingan industri di bidangnya.

4. Tipe Layout

4.1. Process Layout

Tata letak berdasarkan proses, sering dikenal dengan process ataufunctional layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan kesamaan tipe atau fungsinya. Mesin-mesin yang digunakan tata letak proses berfungsi umum (general purpose). Tata letak proses umumnya digunakan untuk industri manufaktur yang bekerja dengan volume produksi yang relatif kecildan jenis produk yang tidak standar (Wignjosoebroto, 2000).

Keuntungan dari penggunaan process layout yaitu:

Total investasi yang rendah untuk pembelian mesin dan peralatan produksi lainnya.

Fleksibilitas tenaga kerja dan fasilitas produksi besar dan sanggup mengerjakan berbagai macam jenis dan model produk.

Kemungkinan adanya aktivitas pengawasan yang lebih baik dan efisien melalui spesialisasi pekerjaan.

Pengendalian dan pengawasan lebih mudah dan baik terutama untuk pekerjaan yang sukar dan butuh ketelitian tinggi.

Mudah untuk mengatasi breakdown dari mesin, yaitu dengan cara memindahkan prosesnya ke mesin lain tanpa banyak menimbukan hambatan yang signifikan.

 

Keterbatasan dari process layout antara lain:

Ketidakefisienan dalam proses disebabkan oleh adanya backtracking.

Adanya kesulitan dalam menyeimbangkan kerja dari setiap fasilitas produksi yang akan memerlukan penambahan ruang untuk work-in-process storage.

Adanya kesulitan dalm perencanaan dan pengendalian produksi. Operator harus memiliki keahlian yang tinggi untuk menangani

berbagai macam aktivitas produksi. Produkstivitas yang rendah disebabkan setiap pekerjaan yang

berbeda, masing-masing memerlukan setup dan pelatihan operator yang berbeda.

 

Gambar II Process Layout

I.4.2. Product Layout

Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product layout atau production line layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah produk. Sistem ini dirancang untuk memproduksi produk-produk dengan variasi yang rendah dan volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan produktivitas tinggi dengan ongkos yang rendah.

Keuntungan Product Layout ini yaitu:

Aliran pemindahan material berlangsung lancar, sederhana, logis, dan OMH-nya rendah.

Work-in-process jarang terjadi karena lintasan produksi sudah diseimbangkan.

Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif singkat. Kemudahan dalam perencanaan dan pengendalian proses

produksi. Memudahkan pekerjaan, sehingga memungkinkan operator yang

belum ahli untuk mempelajari dan memahami pekerjaan dengan cepat.

Keterbatasan dari Product Layout yaitu:

Kurangnya fleksibilitas dari tata letak untuk membuat produkyang berbeda.

Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan (bottleneck) bagi aliran produksi.

Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi jumlah maupun akibat spesialisasi fungsi yangharus dimilikinya.

Kelelahan operator: operator mudah menjadi bosan disebabkan pengulangan tanpa henti dari pekerjaan yang sama.

Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part: kerusakan pada suatu mesin atau kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun kerja bias menghentikan keseluruhan hasil produksi pada satu line produk.

Gambar III Product Layout

I.4.3. Fix Position Layout

Tata letak posisi tetap, sering dikenal dengan fixed material location atau fixed position layout, adalah metode pengaturan dan penempatan satsiun kerja dimana material atau komponen utama akan tetap padaposisi/lokasinya, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia, serta komponen lainnya bergerak menuju lokasi komponen utama tersebut.

Keuntungan dari Fix Position Layout yaitu:

Karena banyak bergerak adalah fasilitas produksi maka perpindahan material bisa dikurangi.

Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka kontinyuitas operasi dan tanggung jawab kerjabisa tercapai dengan sebaik-baiknya.

Kesempatan untuk melakukan pengkayaan kerja (job enrichment)dengan mudah bisa diberikan, selain itu juga dapat meningkatkan kebanggaan dan kualitas kerja karena dimungkinkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara penuh (“dothe whole job”).

Fleksibilitas kerja tinggi

Keterbatasan Fix Position Layout yaitu:

Besarnya frekuensi perpindahan fasilitas produksi, operator,dan komponen pendukung pada saat operasi kerja berlangsung.

Memerlukan operator dengan skill yang tinggi disamping aktivitas supervisi yang lebih umum dan intensif.

Adanya duplikasi peralatan kerja yang menyebabkan dibutuhkannya lokasi untuk work-in process.

Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan produksi.

Gambar IV Fix Position Layout

4.4. Group Technology Layout

Henry C.Co mendefinisikkan tata letak teknologi kelompok (group technology layout) sebagai teknik untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan bersama komponen-komponen yang sama atau berhubungan dalam proses produksi untuk mengoptimalkan aliran produksi.

Dalam konsep manufaktur, teknologi kelompok didefinisikan sebagaisuatu filosofi manajemen yang melakukan pengidentifikasian dan pengelompokkan part berdasarkan kemiripan dalam perancangan dan proses manufaktur. Teknologi kelompok dimaksudkan untuk memperoleh efisiensi yang tinggi pada tata letak produk dan fleksibilitas yang tinggi pada tata letak proses.

Penelitian tentang teknologi kelompok untuk sistem manufaktur pertama kali dimulai akhir tahun 1950. Pada saat itu para peneliti mulai menyadari bahwa beberapa part memiliki pendekatan manufaktur yang sama secara umum. Selanjutnya mereka menyimpulkanbahwa part tersebut bisa dikelompokkan dan diproses bersama, serupa dengan mass production. Berdasarkan kesimpulan ini, mareka kemudian membuat kelompok-kelompok part yang sama dan kemudian menggunakan kelompok mesin dan tools tertentu untuk memproduksinya, dengan tujuan untuk mengurangi setup. Peneliti utama yang dikenal dengan teori ini adalah S.P Mitronov, seorang

peneliti asal USSR. Dalam tahun-tahun berikutnya, mulai berkembang beberapa klasifikasi dan sistem koding (coding system)untuk menyusun part family. Pada awal tahun 1960 konsep teknologi kelompok mulai diterapkan pada perusahaan untuk pertama kalinya, dan sejak saat itulah konsep teknologi kelompok mulai diterima secara menyeluruh di dunia.

Beberapa persoalan muncul yang dalam penyusunan tata letak teknologi kelompok adalah pengidentifikasian part family, pengidentifikasian machine cell dan pengalokasian part family atau machine cell (atau sebaliknya). Disamping itu juga terdapat beberapa tujuan dan konstrain yang penting dalam penyusunan teknologi kelompok, antara lain:

Cell independence

Yang menjadi tujuan utama dari formasi sel dalam teknologi kelompok adalah kebebasan antar sel, dimana tidak ada lagi ketergantungan antar sel.

Cell flexibility

Fleksibilitas berhubungan dengan kemampuan untuk memproses part oleh mesin-mesin di dalam sel (internal routing flexibility), kemampuan untuk mengirimkan part ke sel lain (external routing flexibility), dan kemampuan sel untuk mengakomodasi part baru (process fleksibility).

Cell system layout

Saat tujuan utama, cell independence, tidak tercapai, maka akan terjadi perpindahan antar sel. Oleh karena itu, pengaturan tata letak sel harus optimal karena akan mempengaruhi jarak perpindahan dan pola aliran material.

Cell layout

Tata letak mesin didalam sel merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi jarak perpindahan, pola aliran material.

Cell size

Ukuran dari sel merupakan jumlah dari mesin/tipe proses yang disediakan dalam suatu sel. Ini merupakan variabel yang perlu dikontrol. Contohnya, ukuran sel tidak boleh terlalu besar karenadapat menghambat lingkungan sosial (sociological environment) dalam sel dan menghambat pengawasan.

Additional investment

Dengan adanya pengelompokkan mesin ke dalam sel untuk mengerjakanpart family tentunya akan ada investasi tambahan untuk mesin. Hal ini merupakan konstrain utama bagi perusahaan dalam menyusun tataletak produksinya.

Beberapa keuntungan dari Group Technology Layout dibandingkan dengan tata letak yang lain adalah sebagai berikut :

Pengurangan waktu setup. Suatu sel manufaktur dirancang untuk mengerjakan part-part yang memiliki kesamaan bentuk ataupun proses. Pada sel tersebut, part-part dapat dikerjakan dengan menggunakan alat bantu (fixture) yang sama, sehingga waktu untuk mengganti alat bantu maupun peralatan lainnya dapat dikurangi.

Pengurangan ukuran lot. Jika waktu setup dapat dikurangi, maka ukuran lot yang kecil menjadi mungkin dan ekonomis. Ukuran lot yang kecil juga dapat membuat aliran produksi lebih lancar.

Pengurangan work-in-process (WIP) dan persediaan barang jadi. Jika waktu setup dan ukuran lot menjadi kecil maka jumlah WIP dapat dikurangi. Part-part dapat diproduksi menggunakan konsep just-in-time (JIT) dengan ukuran lot yang kecil sehinggawaktu penyelesaiannya lebih cepat.

Pengurangan waktu dan ongkos material handling (OMH). Pada tata letak seluler, tiap part diproses seluruhnya dalam satusel (jika dimungkinkan). Oleh karena itu, waktu dan jarak perpindahan part antar sel lain menjadi minimal.

Perbaikan kulitas produk. Oleh karena part-part berpindah dari stasiun kerja satu ke stasiun kerja yang lainnya dalam unit yang tunggal dan diproses dalam area yang relatif kecil, maka penjadwalan dan pengendalian job akan lebih

mudah. Masukan terhadap perbaikan akan lebih cepat dan proses dapat dihentikan jika terjadi kesalahan.

Gambar V Group Technology Layout

Definisi Perencanaan Tata Letak FasilitasFasilitas dapat didefinisikan sebagai tempat berkumpulnya orang, material, mesin, dan sebagainya untuk mencapai tujuan dari suatu industri barang atau jasa. Fasilitas harus dapat diatur dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan untuk memproduksi produk atau menyediakan jasa dengan biaya rendah, kualitas tinggi, dan menggunakan sumber daya yang minimal (Heragu, 1997).Perencanaan fasilitas dapat diklasifikasikan ke dalam dua kegiatan, yaitu perencanaan lokasidan perancangan fasilitas. Perencanaan lokasi adalah proses menentukan daerah atau tempat untuk sebuah aktivitas atau fasilitas. Perancangan fasilitas adalah proses membangun fasilitas sesuai dengan tujuan aktivitas. Perancangan fasilitas terbagi menjadi tiga bagian,

yaitu perancangan ( sistem ) fasilitas, perancangan tata letak fasilitas, dan perancangan sistem pemindahan bahan.Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai kumpulan unsur-unsur fisik yang diatur mengikuti aturan atau logika tertentu. Tata letak fasilitas merupakan bagian perancangan fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik. Unsur-unsur fisik dapat berupa mesin, peralatan, meja, bangunan, dsb.Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.Dalam merancang tata letak fasilitas manufaktur atau tata letak pabrik, unsur-unsur fisik yang perlu diperhatikan adalah mesin, peralatan, operator,dan material. Umumnya, fungsi tujuannya adalah total biaya perpindahan yang minimum. Hal demikian dicapai melalui pengaturan mesin mesin dan peralatansedemikian rupa sehingga jaraknya tidak jauh tanpa melanggar kaidah-kaidah ergonomis.1.2Peranan Perancangan Tata Letak FasilitasPeranan perancangan tata letak fasilitas menurut Apple(1990,p3), perancangan tata letak fasilitas berperan penting sebagai berikut:1.Suatu perencanaan aliran barang yang efisien merupakan prasyarat untuk mendapatkan produksi yang ekonomis.2.Pola aliran barang yang merupakan dasar bagi perencanaan fasilitas fisik yang efektif.3.Perpindahan barang merubah pola aliran statis menjadi kenyataanyang dinamis, menunjukan cara bagaimana suatu barang dipindahkan.4.Susunan fasillitas yang efektif di sekitar pola aliran barang dapat

menghasilkan pelaksanaan yang efisien dapat meminimumkan biaya produksi.5.Biaya produksi minimum dapat memberikan keuntungan maksimum.1.3Prinsip-Prinsip Dasar dalam Perencanaan Tata Letak Fasilitas/PabrikDalam perencanaan tata letak fasilitas/pabrik ada enam prinsip dasar yang bisa dipakai, yaitu : 1.Integrasi secara menyeluruh semua faktor yang mempengaruhi faktor produksi.2.Jarak perpindahan bahan diusahakan seminimal mungkin. 3.Aliran kerja berlangsung secara normal.4.Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien.5.Kepuasan kerja dan rasa aman bagi pekerja dijaga sebaik-baiknya.6.Pengaturan tata letak harus fleksibel.1.4Faktor Pertimbangan dalam Penempatan FasilitasPenempatan fasilitas berkaitan dengan penentuan lokasi dari fasilitas yang menunjang produksi dan distribusi barang atau jasa. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam penempatan fasilitas yaitu:1.Kedekatan lokasi sumber bahan baku.2.Kedekatan dengan pasar (pelanggan dan supplier).3.Faktor tenaga kerja, serta faktorlain yang menunjang seperti transportasi, peraturan pemerintah,dan sebagainya.1.5Komponen Perancangan FasilitasKomponen perancangan fasilitas terdiri atas:1.Perancangan sistem fasilitas, yang meliputi sistem struktur (gedung dan perlengkapannya), sistem pencahayaan, listrik, komunikasi, sistemkeselamatan kerja, sistem sanitasi, dan sebagainya.2.Perancangan tata letak, yaitu penempatan semua perlengkapan, mesin dan peralatan penunjang pada lokasi-lokasi tertentu di lantai pabrik.

3.Perancangan sistem pemindahan material, yaitu mekanisme untuk memenuhi kebutuhan interaksi antar fasilitas. Pada perancangan ini juga dilakukan pemilihan alat pemindahan material.1.6Tujuan PerencanaanTata Letak Fasilitas Tujuan dari perencanaan Fasilitas adalah sebagai berikut :1.Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik.2.Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja. 3.Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar.4.Meminimumkan hambatan pada kesehatan.5.Meminimumkan usaha membawa bahan .6.Meningkatkan return on assets (ROA) dengan meminimumkan persediaan dan memaksimalkan terjadinya perputaran persediaan (inventory turns).7.Meningkatkan return on investment (ROI) dari modal yang dikeluarkan.8.Mengintegrasikan rantai persediaan (supply chain) melalui kemitraan dan komunikasi.9.Mengurangi ongkos dan menumbuhkan rantai persediaan yang menguntungkan.10.Meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi dan melakukan perawatan.11.Menyediakan keamanan dan kepuasan kerja bagi operator.Ada pun menurut Sritomo (1992, p53), secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segalafasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat digunakan untuk menaikkan moral kerja dan performansi kerja dari operator. Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan memberikan beberapakeuntungan-keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut:1.Menaikkan Output ProduksiBiasanya tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, man hour yang lebih kecil, dan mengurangi jam kerja mesin.

2.Mengurangi Waktu Tunggu (Delay)Mengatur keseimbangan antara waktu untuk operasiproduksi dan beban dari masing-masing departemen atau mesin sehingga akan mengurangi delay yangberlebihan.3.Mengurangi Proses Pemindahan Bahan (Material Handling)Tata letak yang baik akan lebih menekankan untuk meminimalkan aktivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses 4.  Penghematan pemanfaatan area

     Perancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan

pemakaian ruang yang berlebihan.

5.  Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau

fasilitas produksi lainnya.

6.  Proses manufaktur yang lebih singkat

   Dengan memperpendek jarak antar proses produksi dan mengurangi

bottle neck, maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu

produk akan lebih singkat sehingga total waktu produksi pun dapat

dipersingkat.

7.  Mengurangi resiko kecelakaan kerja

   Perancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk

menciptakan lingkungan kerja yang aman, dan nyaman bagi para

pekerja yang terkait di dalamnya.

8.  Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman

    Dengan penataan lingkungan kerja yang baik, tertata rapi,

tertib, pencahayaan yang baik, sirkulasi udara yang baik , dsb,

maka suasana kerja yang baik akan tercipta sehingga moral dan

kepuasan kerja para pekerja akan meningkat. Hal ini berpengaruh

pada kinerja karyawan yang juga akan meningkat sehingga

produktivitas kerja akan terjaga.

9.  Mempermudah aktivitas supervisor

     Tata letak yang baik akan mempermudah seorang supervisor untuk

mengamati jalannya proses produksi.

produksi berlangsung. Hal ini akan mendapatkan penghematan akan biaya perpindahan bahan, pendayagunaan yang lebih baik akan pemakaian mesin, tenaga kerja atau fasilitas produksi,mengurangi work in process, menyingkatkan proses manufaktur, mengurangi kemacetan dan lainnya.1.7Langkah untuk Merencanakan Tata Letak Fasilitas/PabrikSecara singkat langkah-langkah untuk merencanakan tata letak fasilitas/pabrik adalah sebagai berikut : 1.Analisa produk, yaitu aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat.2.Analisaproses, adalah langkah untuk menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produk.komponen.3.Analisa macam dan jumlah mesin / peralatan serta luas area yangdibutuhkan.4.Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik. Langkah berikutnya adalah menetapkan prosedur atau metode

pengaturan tata letak /peralatan. Disini ada 4 macam tata letak, yaitu :1.Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi (Product Layout)Produk layout pada umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu macam atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan dalamwaktu yang lama. Dengan layout berdasarkan aliran produksi maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin after mesin . Mesin disusun menurut urutan proses yang ditentukan pada pengurutan produksi, tidak peduli macam/ jenis mesin yang digunakan. Tiap komponen berjalan dari satu mesin ke mesin berikutnya melewati seluruh daur operasi yang dibutuhkan.Dengan layout dengan tipe ini, suatu produk akan dikerjakan sampai selesai didalam departement tanpa perlu dipindah-pindah ke departement lain. Disini bahan baku akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya secara langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari layout ini adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam aktifitas produksi.2.Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (Fixed Position Layout)Merupakan metode pengaturan suatu fasilitas produksi seperti mesin, manusia, dan komponen lainnya yang bergerak menuju komponen produk utama yang berada pada posisi tetap. Biasanya tata letak ini digunakan untuk kegiatan produksi yang menghasilkan produk -produk dengan skala ukuran yang besar seperti pesawat terbang, kapal laut, dan lainnya. 3.Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produkMerupakan tata letak yang didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat. Dalam hal ini pengelompokan tidak

didasarkan pada kesamaan jenis produk akhir, tetapi dikelompokkanberdasarkan langkah pemprosesan, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai. 4.Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Process Layout)Merupakan metode pengaturan dan penempatan segala mesin dan peralatan produksi yang memiliki tipe / jenis sama kedalam satu departemen. Jadi mesin dikelompokkan sesuai dengan kesamaan proses atau fungsi kerjanya. Tata letak ini cocok untuk produksi produk dengan variasi produknya tinggi dan volume produksinya rendah

DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum PFT 2013-2014

Apple, James, M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga, Terjemahan Nurhayati, Mardiono. ITB. Bandung.

Bagus, Hendrajid. (2011). Usulan Rancangan Tata Letak MenggunakanSoftware Automated

http://www.daniriskayadi.blogspot.com/2012/02/sekilas-tentang-perancangan-tata-letak.html

http://mythologitheoden.blogspot.com/2012/09/perencanaan-tata-letak-fasilitas.html

http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=670:tataletak&catid=25:industri&Itemid=14

Tompkins, White, Bozer, Frazelle, Tanchoco, Trevino. (1996). Facilities Planning 2nd edition, John Wiley & Sons. New York.

Wignjosoebroto, Sritomo. (2000). Tata Letak Pabrik dan PemindahanBahan. Edisi Ketiga. Penerbit Guna Widya. Surabaya.

http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=670:tataletak&catid=25:industri&Itemid=14

http://industri.blogdetik.com/2012/07/20/perancangan-perencanaan-fasilitas/

https://nendenwidha.files.wordpress.com/2014/09/rg_kelompok-5_algoritma-blocplan1.pdf

http://dirraputri.tumblr.com/post/87474762076/perencanaan-tata-letak-fasilitas