ANALISIS DAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of ANALISIS DAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG ...
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1250
ANALISIS DAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG
MENGGUNAKAN METODE SHARED STORAGE PADA PROYEK XYZ
Mutiara Bening1*, Andian Ari Istiningrum1 1Logistik Minyak dan Gas, Politeknik Energi dan Mineral Akamigas, Blora, 53218
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian pada Gudang Material di Proyek XYZ menghasilkan bahwa sistem penyimpanan di
gudang material belum efektif karena masih menggunakan metode randomized dalam sistem
penyimpanannya. Hal ini dikarenakan material yang disimpan bersifat dinamis (terus berubah) dan
pengeluaran material dari gudang yang sulit diprediksi. Kondisi tersebut membuat gudang menjadi
kurang tertata sehingga dapat mengganggu proses keluar masuk barang jadi karena peletakan
material bisa saja terhalang material lain. Penelitian yang dilakukan penulis yaitu menganalisis tata
letak gudang existing dan merancang ulang tata letak gudang material permanen menggunakan
metode usulan yaitu shared storage. Penelitian ini menggunakan data gudang permanen YGT-1 per 9
April 2021 dengan menghitung jarak tempuh dari pintu keluar masuk ke area penyimpanan lalu
menyusun tata letak gudang usulan dengan mempertimbangkan jadwal pengeluaran berdasarkan
jadwal konstruksi serta mempertimbangkan lebar gang sehingga forklift sebagai material handling
dapat melewatinya. Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu efektifitas jarak antar pintu I/O ke area
penyimpanan lebih baik dan biaya yang perlu dikeluarkan oleh Proyek XYZ untuk menambah material
handling equipment baru yaitu sebesar Rp10.000.000,-.
Kata Kunci: tata letak, metode shared storage, material handling, manajemen proyek
1. PENDAHULUAN
Pembangunan infrastruktur bagaikan pondasi kemajuan negara karena segala aktivitas
suatu negara pasti membutuhkan fasilitas infrastruktur yang ada. Fasilitas infrastruktur untuk
publik Sebagian besar dimiliki negara, baik secara langsung maupun melalui perantara yaitu
BUMN. Pemilik infrastruktur dalam hal ini BUMN, yang biasa disebut owner memercayakan
proyek pembangunannya kepada suatu perusahaan konstruksi sebagai pelaksana proyek
(pihak ketiga). Seperti perusahaan konstruksi pada umumnya, PT ABC memiliki tiga kegiatan
utama dalam pembangunannya yang dimulai dari engineering, procurement hingga akhirnya
construction.
Dalam suatu proyek pembangunan, material merupakan salah satu komponen terpenting
selain sumber daya manusia. Berkaitan dengan pentingnya material, gudang sangat
dibutuhkan untuk memastikan material dalam keadaan aman dan kondisi yang baik sebelum
akhirnya dikirim ke lokasi konstruksi untuk digunakan dan dipasang. Gudang sendiri yaitu
sebuah poin pada rantai pasok dimana produk berhenti secara sementara, namun secara
sementara dan dapat dijangkau. [1]
Pada proyek PT ABC ini, terdapat lima buah gudang yaitu gudang consumable, gudang
sewaan YGT-1, gudang kontainer, gudang B3 dan open yard. Gudang consumable digunakan
untuk menyimpan barang-barang penunjang konstruksi seperti gerinda, palu dan lainnya.
Gudang permanen, yaitu gudang kontainer, open yard dan YGT-1 digunakan untuk
menyimpan material yang akan diinstalasi pada dermaga dan SPL seperti pipa, pipa pancang,
precast, valve dan lainnya. Sedangkan gudang B3 digunakan untuk menyimpan material B3.
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1251
Gudang terluas yang dimiliki oleh proyek ini yaitu gudang YGT-1 yang memiliki luas
sebesar 35×38 m. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa gudang YGT-1 digunakan
untuk menyimpan material permanen serta sebagai lokasi fabrikasi pipa oleh pihak ketiga
(vendor). Material pada gudang ini diletakkan di atas palet yang menempel di atas lantai dan
peletakannya yang masih cenderung random, meskipun ada beberapa yang sudah
dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Selain itu, material sisa yang sudah tidak dibutuhkan
dan tidak digunakan oleh pihak konstruksi masih disimpan di gudang.
Saat ini gudang YGT-1 menggunakan sistem penataan dengan metode randomize
sehingga material yang disimpan kurang tertata dan ruang allowance yang terlalu dekat. Hal
tersebut mengakibatkan adanya hambatan pergerakan dari material handling equipment, yang
pada gudang YGT-1 yaitu forklift dan manpower. Selain itu, gudang YGT-1 digunakan untuk
menyimpan material permanen, maka material yang disimpan terus berubah (dinamis) dan
bermacam-macam jenisnya. Hal ini membuat arus keluar masuk gudang diatur berdasarkan
jadwal proyek dan tidak dilakukan forecast mengenai pengeluaran material di masa
mendatang. Oleh karenanya, agar adanya tata letak yang efektif, tata letak gudang harus
dioptimalkan agar sebuah organisasi dapat mencapai strategi yang menunjang diferensiasi,
biaya rendah, atau respon yang lebih cepat. [1]
Berdasarkan permasalahan yang ada di gudang YGT-1, diperlukan perbaikan tata letak
gudang menggunakan metode shared storage agar mendapatkan jarak perpindahan produk
dan proses keluar masuk barang yang lebih mudah. Metode shared storage yaitu metode
kombinasi dari metode dedicated storage dan metode randomized storage dengan dedicated
storage itu sendiri adalah penyimpanan produk yang ditempatkan di lokasi penyimpanan yang
tetap dan metode ini dapat dengan mudah dalam menemukan produk yang disimpan atau
diambil saat randomized storage dilakukan. [3]
2. METODE
Penelitian mengenai perbaikan tata letak gudang pada Gudang YGT-1 dilakukan
menggunakan metode shared storage yang dilakukan penulis ini meliputi kegiatan
menghitung utilitas dan layout gudang existing, mengelompokkan material berdasarkan
jadwal pengeluarannya (hal ini berkaitan dengan jadwal proyek) dan melakukan re-layout
gudang. Metode pengolahan data yang bertujuan mendapatkan lay out yang lebih efektif,
ditampilkan pada Tabel 1:
Tabel 1. Alur Metodologi Penelitian [3] [4]
Tahap Penjelasan
1. Menghitung rata-rata jumlah permintaan per periode Rata-rata = ∑ permintaan produk bulan 1, 2, 3,…,12
12 (1)
2. Menghitung frekuensi permintaan tiap material per
periode
Banyak jumlah pengeluaran pada satu periode (biasanya
per bulan).
3. Menghitung jumlah material per pemesanan tiap material = Rata-rata jumlah permintaan per bulan
frekuensi pemesanan untuk tiap materialnya (2)
4. Menentukan luas area penyimpanan dan kebutuhan area
penyimpanan Jumlah area =
Jumlah kebutuhan ruang untuk seluruh area
Luas 1 area penyimpanan (3)
5. Menentukan allowance material handling Allowance material handling = √(𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔)2 + (𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟)2 (4)
6. Menentukan peletakan area penyimpanan Peletakkan area berdasarkan jadwal keluarnya material. Hal
ini mengacu pada jadwal proyek.
7. Menentukan jarak area penyimpanan ke pintu keluar Menggunakan rectilinear distance. 𝑑𝑖𝑗 = |𝑥 − 𝑎| + |𝑦 − 𝑏|
8. Melakukan perbaikan tata letak gudang: re-lay out
gudang, rencana penggunaan rak dan biaya penggunaan
rak
Peletakkan material pada area berdasarkan jadwal
keluarnya material pada gudang.
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1252
3. PEMBAHASAN
A. Gudang dan Material
Gambar 1. Lay out Gudang YGT-1 Existing
Dalam gudang, terdapat beberapa jenis material dengan spesifikasi dan tipe berbeda yang
disimpan di Gudang YGT-1 pada Proyek XYZ yaitu:
1. Pipa
2. Fitting Pipa: reducer,
elbow, sockolet, weldolet,
flange
3. Cable Tray
4. Fire Monitor hasil
fabrikasi
5. Gangway dan aksesorisnya
6. Resting (Pad)
7. Quick Release Hook
8. Sea Water Pump
9. U-Bolt
10. Stud Bolt and Nuts
Remote Terminal
11. Hydrant equipment
12. Computer, monitor dan
perangkatnya
13. System Panel
14. System Panel
15. Chair
16. HD Fire Varsha
17. Plaster
18. Cable
19. Grounding
20. Lightning Protection
21. Sodium Hypochlorite
Package
22. Pompa transfer
groundfos
23. Besi PHT
24. Valves
Pipa, fitting pipa, cable tray, dan besi PHT merupakan material sisa yang nantinya tidak
akan diletakkan pada area penyimpanan yang menggunakan metode shared storage,
melainkan diletakkan pada bagian lain yang jauh dari pintu I/O.
B. Rata-Rata Jumlah Permintaan Material Per Periode
Sifat material yang dinamis serta menyesuaikan permintaan material dari seksi konstruksi
menyebabkan jumlah permintaan material per periode tidak dapat ditentukan secara pasti.
Seksi konstruksi yang menyesuaikan dengan jadwal konstruksi mengakibatkan jumlah
permintaan material per pengeluaran tidak dapat diprediksi. Selain itu, rata-rata pengeluaran
material dengan spesifikasi tertentu juga disesuaikan dengan jumlah material yang akan
keluar pada periode tertentu, dalam hal ini satu periode adalah satu bulan. Rata-rata jumlah
permintaan material per periode didapatkan dari jumlah permintaan produk pada satu tahun
(didapatkan dari data permintaan setahun sebelumnya) dibagi dua belas atau seperti yang
ditampilkan pada rumus (1). Hasil rata-rata jumlah permintaan material per periode dapat
dilihat pada Tabel 2.
Keterangan :
: Pipa dan Conduit
: Lokasi Fabrikasi
: Quick Release Hook (8)
: Switchgear (4)
:
: Fitting Pipe
: NPS, cable ladder, cable tray
: Peti Lainnya
- Valves
- Bolt and Nuts
- RTU
- Computer, monitor dll
- System Panel
- HD Fire Varsha
- Chair
- Grounding Equipments
: Besi PHT
: Fuel Tank
: Sodium Hypochloride Package
: Sea Water Pump
: Gangway dan Aksesorisnya
Plaster Plus MU 301,
Skimwall MU 200, LM 306
Thin Bed
Pintu Depan
Pintu
Samping Akses Jalan
Akses
Jalan
38 Meter
35 M
ete
r
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1253
C. Frekuensi Permintaan Tiap Material Per Periode
Frekuensi pemesanan tiap material per periode didapatkan dari banyaknya pemesanan
untuk setiap material dalam satu periode, dalam hal ini untuk gudang YGT-1 yaitu satu bulan.
Karena frekuensi pengeluaran atau permintaan pada Gudang YGT-1 pada satu periode yaitu
sebanyak satu kali, maka frekuensi permintaan untuk tiap material per bulannya yaitu satu (1).
D. Jumlah Permintaan Per Pemesanan Tiap Material
Jumlah permintaan per pemesanan tiap jenis pemesanan ini diperlukan untuk menentukan
kebutuhan ruang untuk area penyimpanan. Pada Tabel 2 ditampilkan data jumlah permintaan
per pemesanan tiap jenis material di Gudang YGT-1 yang didapatkan dari rumus (2).
Tabel 2. Tabel Perhitungan Rata-Rata Jumlah Permintaan Material per Periode,
Frekuensi Permintaan Tiap Material Per Periode dan Jumlah Permintaan per
Pemesanan/Pengiriman
Nama Material Spesifikasi Qty Tanggal
Butuh
Bulan
Keluar
Freku-
ensi
Jml.
Produk/
pengiriman
tiap
jenis/bulan
CABLE ACCESSORIES Rigid Steel
Conduit: Material Steel 3000 mm (L)
EBSO #2" NPT-M x
3000MML 5 21-May April 1 5
CABLE ACCESSORIES Rigid Steel
Conduit: Material Steel 3000 mm (L)
EBSO #1" NPT-M x
3000MML 5 21-May April 1 5
CONDUIT PIPE LEGRAND 3/4" 10 21-May April 1 10
CONDUIT PIPE Wahana/HCK EBSO
OR EQUAL
#3/4" x 3000MML +
coupling 7 21-May April 1 7
PIPE, API 5L GR.B ERW PE SCH 80,
HD GALV. ASME B36.10M 2" x 6 Meter 4 02-Jun May 1 4
PIPE API 5L Gr.B ERW BE Sch STD
ASME B36.10M 3" x 6 Meter 2 02-Jun May 1 2
CONDUIT PIPE Wahana/HCK EBSO
OR EQUAL (saddle clamp, bushing,
round box)
3/4" 21 31-Jul June 1 21
QUICK RELEASE HOOK 8 31-Jul June 1 8
Sea Water Pump 1 16-Jul June 1 1
Resting (Pad) 1 31-Jul June 1 1
Remote Terminal Unit (RTU) 1 16-Jul June 1 1
computer, monitor, printer 2 16-Jul June 1 2
System Panel 1 16-Jul June 1 1
Chair 1 16-Jul June 1 1
Plaster Plus MU 301, Skimwall MU 200, LM 306 Thin Bed
2 31-Jul June 1 2
Cable Shoe 10 31-Jul June 1 10
Cable Gland 1 31-Jul June 1 1
Electrical Cable Type 1 31-Jul June 1 1
CABLE TIES & SEALING
COMPOUND 1 31-Jul June 1 1
GATE VALVE. RF, RISING STEM
BB-OS&Y, WCB BODY, 13Cr
STEM, HF SEAT
4" 150# 1 20-Aug July 1 1
Waste Cones 4" x 8" 1 20-Aug July 1 1
MRV 4" 1 20-Aug July 1 1
ball Valve Pneumatic Single Acting
Rotork 16" 300# 1 20-Aug July 1 1
GATE VALVE 4 20-Aug July 1 4
CHECK VALVE 5 20-Aug July 1 5
Ball, Check, Globe dan Gate Valve 1 20-Aug July 1 1
Ball Valve 6 20-Aug July 1 6
MOV 3 20-Aug July 1 3
Ball Valve 2 20-Aug July 1 2
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1254
Fuel Tank 100 Galloon 1 20-Aug July 1 1
U Bolt 5101, Guide S121, Stopper
Horizontal, Dummy Support 1 25-Aug July 1 1
Stud Bolt and Nuts Box 7 1 25-Aug July 1 1
Stud Bolt and Nuts Box 8 1 25-Aug July 1 1
GROUNDING 1 25-Aug July 1 1
LIGHNING PROTECTION
CONVENTIONAL 1 25-Aug July 1 1
Sodium Hypochloride Package 1 24-Aug July 1 1
Pompa transfer grundfos 17kg 1 17-Aug July 1 1
Hydrant Pillar 4" ANSI 150# 1 25-Sep August 1 1
Fire Hose Cabinet 1 25-Sep August 1 1
Rubber Fire Hose 1-1/2" 2 25-Sep August 1 2
Rubber Fire Hose 2-1/2" 1 25-Sep August 1 1
Hand nozzle 95 gpm @7 bar 2 25-Sep August 1 2
Y-Peace B-100 2 25-Sep August 1 2
Universal Spanner T-464 2 25-Sep August 1 2
International Shore Connection 1 25-Sep August 1 1
Hydraulic jack enerpac cap 10 ton
cylinder rcs101 1 21-Sep August 1 1
Gangway 1 25-Sep August 1 1
Aksesoris gangway 5 25-Sep August 1 5
HD Fire Varsha 2 04-Sep August 1 2
LV SWITCHGEAR- 001 4 09-Sep August 1 4
E. Penentuan Kebutuhan Ruang
1) Luas Area Penyimpanan
Area penyimpanan untuk masing-masing area berukuran 6,2 m × 3 meter. Ukuran
tersebut didapatkan dari dua buah material dengan dimensi terbesar namun masih dapat
diletakkan di area peletakkan menggunakan metode shared storage, yaitu Quick Release
Hook.
Luas 1 area penyimpanan = Panjang × Lebar Area (6)[4]
= 6,2 × 3
= 18,6 m2
2) Kebutuhan Area Penyimpanan
Kebutuhan ruang untuk masing-masing material dihitung dengan mengalikan luas
area penyimpanan per material dengan jumlah permintaan per pemesanan, hal ini
ditampilkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Tabel Kebutuhan Area Penyimpanan untuk Tiap Material
Nama Material Spesifikasi Luas area
penyimpanan
Kebutuhan
area
simpan
Kebutuhan
ruang
untuk area
CABLE ACCESSORIES Rigid Steel Conduit:
Material Steel 3000 mm (L)
EBSO #2" NPT-M x
3000MML 0,18 5 0,9
CABLE ACCESSORIES Rigid Steel Conduit:
Material Steel 3000 mm (L)
EBSO #1" NPT-M x
3000MML 0,096 5 0,48
CONDUIT PIPE LEGRAND 3/4" 0,078 10 0,78
CONDUIT PIPE Wahana/HCK EBSO OR
EQUAL
#3/4" x 3000MML +
coupling 0,078 7 0,546
PIPE, API 5L GR.B ERW PE SCH 80, HD
GALV. ASME B36.10M 2" x 6 Meter 0,36 4 1,44
PIPE API 5L Gr.B ERW BE Sch STD ASME
B36.10M 3" x 6 Meter 0,534 2 1,068
CONDUIT PIPE Wahana/HCK EBSO OR
EQUAL (saddle clamp, bushing, round box) 3/4" 0,078 21 1,638
QUICK RELEASE HOOK 9 8 72
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1255
Sea Water Pump 8 1 8
Resting (Pad) 1,6875 1 1,6875
Remote Terminal Unit (RTU) 1,176 1 1,176
computer, monitor, printer 1,2285 2 2,457
System Panel 2,6108 1 2,6108
Chair 0,9 1 0,9
Plaster Plus MU 301, Skimwall MU 200, LM 306 Thin Bed
0,24 2 0,48
Cable Shoe 0,25 10 2,5
Cable Gland 0,5 1 0,5
Electrical Cable Type 1 1 1
CABLE TIES & SEALING COMPOUND 1 1 1
GATE VALVE. RF, RISING STEM BB-OS&Y, WCB BODY, 13Cr STEM, HF SEAT
4" 150# 1 1 1
Waste Cones 4" x 8" 1 1 1
MRV 4" 1,375 1 1,375
ball Valve Pneumatic Single Acting Rotork 16" 300# 1 1 1
GATE VALVE 1 4 4
CHECK VALVE 1 5 5
Ball, Check, Globe dan Gate Valve 1 1 1
Ball Valve <16" 1 6 11,5
MOV 1,5625 3 4,6875
Fuel Tank 100 Galloon 6 1 6
U Bolt 5101, Guide S121, Stopper Horizontal,
Dummy Support 1 1 1
Stud Bolt and Nuts Box 7 1 1 1
Stud Bolt and Nuts Box 8 1 1 1
GROUNDING 1 1 1
LIGHNING PROTECTION CONVENTIONAL 1 1 1
Sodium Hypochloride Package 4 1 4
Pompa transfer grundfos 17kg 1 1 1
HD Fire Varsha 1 2 2
LV SWITCHGEAR- 001 0,81 4 3,24
Hydraulic jack enerpac cap 10 ton cylinder rcs101 0,5 1 0,5
Aksesoris gangway 4,29 5 21,45
TOTAL 174,9158
Maka, jumlah area = 174,9158
18,6
= 9,4041
≈ 10 area
F. Menentukan Allowance Material Handling
Allowance digunakan sebagai jalur pergerakan material handling sehingga lebar
minimumnya didapatkan dari material handling yang digunakan. Adapun material handling
yang digunakan yaitu forklift dengan panjang 3,213 meter dan lebar 1,070 meter. Allowance
tersebut akan digunakan sebagai penentuan jumlah gang yang dibutuhkan ketika mendesain
lay out usulan dan berfungsi dalam memperlancar arus keluar masuk material. Allowance
pada gudang YGT-1 menggunakan rumus (4) [3]:
Allowance material handling = √(𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔)2 + (𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟)2 (4)
= √(3,213)2 + (1,070)2
= √10,323 + 1,144
= √11,486
= 3,386 meter
≈ 3,4 meter.
Allowance dibulatkan ke atas menjadi 3,4 meter untuk memudahkan manufer ketika
melakukan peletakkan atau pengambilan material.
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1256
G. Menentukan Peletakan Area Penyimpanan
Peletakkan area penyimpanan baru bertujuan untuk memudahkan proses keluar dan
masuknya material pada gudang. Area yang dapat dipergunakan sebagai gudang
menggunakan shared storage yaitu seluas 66,1 m2 dari besar gudang 35 × 38 m. Peletakkan
area penyimpanan dilakukan juga dengan mempertimbangkan allowance selebar 3,4 meter.
Berikut Gambar 2 yang menampilkan desain usulan lay out gudang YGT-1.
Gambar 2. Lay out Gudang YGT-1 Usulan menggunakan Shared Storage Method
Gambar 2 merupakan denah lay out gudang YGT-1 usulan untuk Proyek XYZ. Area
berwarna abu-abu muda merupakan area gudang menggunakan metode shared storage. Tiap
area akan diisi material dengan jadwal pengeluaran yang sama atau dengan jadwal yang hanya
berbeda satu periode saja. Barang yang masuk akan diletakkan di area sesuai dengan periode
keluarnya. Apabila area sudah tidak ada ruang, maka akan diletakkan di area yang hanya
berbeda satu periode saja. Material yang disimpan pada area gudang menggunakan metode
shared storage akan diletakkan di palet dan di atas lantai langsung. Namun begitu, terdapat
usulan untuk menambahkan rak untuk meletakkan material sisa berupa fitting pipe ≤ 8 inchi
dan material jenis hydrant.
H. Menentukan Jarak Area Penyimpanan ke Pintu Keluar
Menghitung jarak area penyimpanan dapat menggunakan metode Rectilenear Distance.
Jarak yang diukur menggunakan garis tegak lurus satu dengan lainnya terhadap titik tengah
masing-masing area penyimpanan dengan rumus berikut: [3,4]
𝑑𝑖𝑗 = |𝑥 − 𝑎| + |𝑦 − 𝑏| (5)
Dengan
dij = jarak area ij ke titik I/O atau pintu
x = titik awal perhitungan I/O pada sumbu x (horizontal)
a = jarak titik tengah tujuan terhadap sumbu x
y = titik awal perhitungan I/O pada sumbu y (vertikal)
b = jarak titik tengah tujuan terhadap sumbu y
Pada Tabel 4 ditampilkan kode dan jarak tempuh dari area penyimpanan ke pintu I/O
untuk lay out usulan gudang YGT-1.
Tabel 4 Kode dan Jarak Tempuh dari Area Penyimpanan ke Pintu I/O
HIDRAULICHIDRAULIC
Pintu Depan
38 Meter
35 M
ete
r
A1 A2 A3 A4
B1 B2 B3 B4
C1 C2
Mate
rial
Sisa
Rak
Gangway
Fire Monitor
Mate
rial
Sisa
Mate
rial
Sisa
Pintu
Samping
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1257
Area Penyimpanan Rumus Jarak (m)
A1 |0-(-5,2)| + |0-(-11,1)| 16,3
A2 |0-(1,4)| + |0-(-11,1)| 12,5
A3 |0-(8)| + |0-(-11,1)| 19,1
A4 |0-(14,6)| + |0-(-11,1)| 25,7
B1 |0-(-5,2)| + |0-(-20,7)| 25,9
B2 |0-(1,4)| + |0-(-20,7)| 22,1
B3 |0-(8)| + |0-(-20,7)| 28,7
B4 |0-(14,6)| + |0-(-20,7)| 35,3
C1 |0-(-5,2)| + |0-(-30,3)| 35,5
C2 |0-(1,4)| + |0-(-30,3)| 31,7
I. Perbaikan Tata Letak Gudang
1) Re-Lay Out Gudang YGT-1 Menggunakan Shared Storage Method
Perbaikan tata letak gudang menggunakan metode shared storage memiliki
hubungan yang erat dengan proses inbound hingga outbound pada gudang. Tiap area
berisikan beberapa material dengan jadwal pengeluaran yang sama atau hanya berbeda
satu periode. Material yang akan keluar lebih cepat atau fast moving diletakkan paling
dekat dengan pintu sedangkan material yang slow moving diletakkan paling jauh dari
pintu. Kategori fast moving yaitu material yang keluar pada bulan April hingga Juni dan
kategori slow moving yaitu material yang keluar bulan Juli hingga Agustus.
Material sejenis dalam periode pengeluaran yang sama akan diletakkan berdekatan
untuk memudahkan proses identifikasi. Apabila terdapat material tambahan untuk suatu
periode namun area untuk periode tersebut sudah penuh, maka material tersebut akan
diletakkan pada area penyimpanan yang kosong dan dekat dengan pintu I/O dalam hal ini
adalah pintu depan. Material yang diletakkan pada area penyimpanan gudang dengan
metode shared storage akan diletakkan langsung di atas lantai.
Rak juga diusulkan untuk dibuat demi meringkas penyimpanan dan memudahkan
proses pencarian material. Rak ini diusulkan sebanyak empat buah dengan spesifikasi rak
akan ditampilkan pada Gambar 4 untuk digunakan sebagai penyimpanan fitting pipa sisa
berukuran ≤8 inch dan material berdimensi kecil yang dapat diletakkan di atas rak,
meskipun material tersebut dijadwalkan pengeluarannya (bukan material sisa).
Sedangkan material sisa berupa pipa dan besi PHT diletakkan pada bagian terjauh karena
sudah tidak digunakan lagi. Lay out lebih lengkapnya ditampilkan pada Gambar 3
berikut:
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1258
Gambar 3. Lay Out Gudang YGT-1 Usulan Menggunakan Shared Based Method
Beserta Penempatan Materialnya
Keterangan:
a. Satu blok pada gambar mewakili satu meter.
b. Pintu depan atau pintu keluar masuk (I/O) memiliki lebar 7 meter.
c. Pintu samping memiliki lebar 5 meter.
d. Allowance atau jarak antar area sebesar 2,4 meter.
e. Jarak dari pintu I/O ke gudang dengan metode shared storage yaitu 8 meter.
f. Gangway tidak dipindahkan lokasi penyimpanannya
g. Karena proses fabrikasi telah selesai, lokasi fabrikasi digunakan untuk
menyimpan material hasil fabrikasi, dalam hal ini adalah fire monitor.
2) Rencana Penggunaan Rak
Rak yang dibutuhkan empat rak dengan spesifikasi rak seperti gambar 4. berikut ini.
Satu raknya memiliki tiga tingkat dengan kapasitas tiap tingkatnya yaitu 500 kg.
Gambar 4. Rak Usulan dan Spesifikasi Rak
Keterangan lainnya:
• Ketebalan plate/shelving: 0.8 mm
• Ketebalan tiang/frame: 1.5 mm
• Ketebalan beam: 1.2 mm
HIDRAULICHIDRAULIC
Pintu Depan
38 Meter
35 M
ete
r
A1: April
dan Mei
A2:
Juni
A3:
Juni
A4:
Juni
B1:
Juni
B2:
Juni
B3:Juni
danJuli
B4:
Juli
C2Agus-
tus
Fitting
dan
cable tray sisa
Rak
Gangway
Fire Monitor
Mate
rial
Sisa
: Besi P
HT
Pip
aSisa
Pintu
Samping
C1:Juli
dan
Agus-tus
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1259
Tiap rak diberi kode untuk penamaannya, yaitu Rak 1; Rak 2; Rak 3; dan Rak 4.
Sedangkan tiap tingkatan diberi kodefikasi yaitu A; B; dan C. Tingkat A merupakan
tingkat bawah, B merupakan tingkat tengah dan C merupakan tingkat atas sehingga
terdapat 12 area penyimpanan rak. Peletakkan material di rak sudah dikelompokkan pada
Tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Area Rak Beserta Material yang Disimpan
Nama Material Spesifikasi Qty Area Rak
COVER TRAY W 200 X (L 3000) 44 R1A
COVER TRAY W 150 X (L 3000) 86 R1B,R1C
COVER TRAY W 400 X (L 3000) 14 R2A
COVER TRAY W 100 X (L3000) 40 R2A
CABLE TRAY STU TYPE, Horizontal Tee With Cover W 150 X W 150 X W 150 X H
100 x R 300 10 R2B
CABLE LADDER SLU TYPE, Horizontal Tee With Cover W 200 X W 200 x W 200 x H 100
x R 300 3 R2B
CABLE TRAY STU TYPE, Horizontal Tee With Cover W 150 X W 150 x W 150 x H 50
x R 300 5 R2B
CABLE LADDER SLU TYPE, Horizontal Tee With Cover W 400 X W 400 x W 400 x H 100
x R 300 6 R2B
CABLE TRAY STU TYPE, Horizontal Elbow 45° With
Cover W 100 X H 50 x R 300 10 R2B
CABLE TRAY STU TYPE, Horizontal Elbow 45° With
Cover W 150 X H 50 x R 300 6 R2B
CABLE LADDER SLU TYPE, Horizontal Elbow 45° With
Cover W 200 X H 100 x R 300 8 R2B
CABLE LADDER SLU TYPE, Straight Reducer With Cover W 400 X W 200 x H 100 1 R2C
CABLE TRAY STU TYPE, Vertical Outside Riser 90° With
Cover W 300 X H 100 x R 300 9 R2C
CABLE TRAY STU TYPE, Vertical Outside Riser 90° With
Cover W 100 X H 50 x R 300 8 R2C
CABLE TRAY STU TYPE, Vertical Outside Riser 90° With
Cover W 200 X H 50 x R 300 4 R2C
CABLE LADDER SLU TYPE, Vertical Outside Riser 90°
With Cover W 200 X H 100 x R 300 2 R2C
CABLE TRAY STU TYPE, Vertical Outside Riser 90° With
Cover W 150 X H 50 x R 300 3 R2C
CABLE TRAY STU TYPE, Vertical Outside Riser 90° With
Cover W 150 X H 100 x R 300 8 R2C
CABLE LADDER SLU TYPE, Vertical Outside Riser 90°
With Cover W 400 X H 100 x R 300 3 R2C
CABLE LADDER SLU TYPE, Straight Ladder With Cover W 400 X H 100 X (L 3000) 12 R2C
CABLE TRAY STU TYPE, Horizontal Elbow 90° With
Cover W 150 X H 100 x R 300 9 R3A
CABLE TRAY SLU TYPE, Horizontal Elbow 90° With
Cover W 200 X H 100 x R 300 3 R3A
CABLE TRAY STU TYPE, Horizontal Elbow 90° With
Cover W 100 X H 50 x R 300 6 R3A
CABLE TRAY STU TYPE, Horizontal Elbow 90° With
Cover W 300 X H 100 x R 300 5 R3A
CABLE TRAY STU TYPE, Horizontal Elbow 90° With
Cover W 150 X H 50 x R 300 1 R3A
CABLE TRAY STU TYPE, Straight Reducer With Cover W 100 X W 150 x H 50 2 R3A
CABLE TRAY STU TYPE, Vertical Inside Riser 90° With
Cover W 300 X H 100 x R 300 10 R3A
CABLE TRAY STU TYPE, Vertical Inside Riser 90° With
Cover W 100 X H 50 x R 300 4 R3A
CABLE TRAY STU TYPE, Vertical Inside Riser 90° With
Cover W 150 X H 50 x R 300 3 R3A
CABLE TRAY STU TYPE, Vertical Inside Riser 90° With
Cover W 150 X H 100 x R 300 8 R3A
CABLE TRAY STU TYPE, Straight Tray With Cover W 150 X H 100 X (L 3000) 98 R3B,R3C
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1260
CONCENTRIC A234 GR. WPB SMLS BW SCH. 40;
ASME B16.9 6 inch x 4 inch 2 R4A
CONCENTRIC A234 GR. WPB SMLS BW SCH. 40;
ASME B16.9 8 inch x 4 inch 2 R4A
ELBOW 45 A234 Gr. WPB SMLS BW Sch 40; HD GALV
ASME B16.9 6" 1 R4A
ELBOW 90 A234 Gr. WPB SMLS BW Sch 40; HD GALV
ASME B16.10 4" 1 R4A
Elbow 45 Sch 80 2" 2 R4A
Elbow 90 Sch 80 2" 15 R4A
Elbow 45 Sch 80 1" 3000# HD GALV 2 R4A
Elbow 90 Sch 80 1" 3000# HD GALV 8 R4A
Elbow 45 6" 5 R4A
ELBOW 45 A234 Gr. WPB SMLS BW Sch 40; HD GALV
ASME B16.11 8" 2 R4A
Elbow 45 A234 GR WPB SMLS BW Sch 40 HD Galv
ASME B16.9 Brand TK/BENKAN 6" 3 R4A
Elbow 90 A234 Gr. WPB SMLS BW SCH 40; HD Galv
ASME B16.9 3" 1 R4A
Elbow 90 A234 Gr. WPB SMLS BW SCH 40; HD Galv
ASME B16.10 4" 1 R4A
EQUAL TEE A234 GR. WPB SMLS BW SCH 40; HD
GALV. ASME B16.9 4" 1 R4A
EQUAL TEE A234 GR. WPB SMLS BW SCH 80; HD
GALV. ASME B16.9 2" 1 R4A
EQUAL TEE A234 GR. WPB SMLS BW SCH. STD;
ASME B16.9 4 inch 1 R4A
REDUCER TEE A234 GR. WPB SMLS BW SCH. 40 X
SCH. 80; ASME B16.9 4 inch x 2 inch 2 R4A
SOCKOLET 3/4" 1 R4A
WELDOLET SCH STD 4" 2 R4A
WELDOLET SCH 80 2" 2 R4A
FLANGE A105 RF WN SCH 80; ASME B16.6 2" 300# 13 R4B
BLIND FLANGE A105 RF ASME B16.5 2 inch #300 7 R4B
Flange Sch 80 2" 150# 4 R4B
Flange Sch 80 HD GALV 2" 5 R4B
Hydrant Pillar 4" ANSI 150# 1 R4B
Fire Hose Cabinet 1 R4B
Rubber Fire Hose 1-1/2" 2 R4B
Rubber Fire Hose 2-1/2" 1 R4B
Hand nozzle 95 gpm @7 bar 2 R4B
Y-Peace B-100 2 R4B
Universal Spanner T-464 2 R4B
International Shore Connection 1 R4B
Hydraulic jack enerpac cap 10 ton cylinder rcs101 1 R4B
FLANGE A105 RF WN SCH 40; ASME B16.5 8" 300# 2 R4C
FLANGE A105 RF WN SCH 40; ASME B16.5 3" 150# 1 R4C
Flange Meltafor 6" 3 R4C
Flange 6" 6" 2 R4C
BLIND FLANGE A105 RF ASME B16.5 3 inch #300 1 R4C
BLIND FLANGE A105 RF ASME B16.5 6 inch #300 7 R4C
Flange Sch 40 HD Galv. 3" 150# 3 R4C
Flange Sch 40 HD Galv. 4" 150# 2 R4C
3) Biaya Penggunaan Rak
Penambahan penggunaan rak tentunya menimbulkan biaya yang harus dikeluarkan
oleh Proyek XYZ. Namun hal ini sepadan dengan fungsinya dalam pengaturan lay out
gudang YGT-1 yang baru. Estimasi biaya yang akan dikeluarkan yaitu:
Harga rak dan pengiriman = Rp2.500.000 × 4
= Rp10.000.000,-
Depresiasi yang terjadi dalam satu tahun = 40% × Rp10.000.000,-
= Rp4.000.000,-
Mutiara Bening, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1250-1261
1261
Pengambilan nilai 40% didasarkan pada contoh laporan keuangan tahunan PT ABC
pada tahun 2018. Pada akhir proyek (dalam waktu kurang dari setahun), nilai minimal
pelelangan yang dapat diperoleh oleh Proyek XYZ yaitu sebesar Rp6.000.000,-. Nilai
tersebut dapat lebih besar apabila terdapat penawaran rak yang lebih tinggi. Hal ini
dikarenakan material milik proyek jika proyek telah usai akan dilelang di kemudian hari.
4. SIMPULAN
Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian mengenai rancangan lay
out Gudang Material YGT-1 Proyek XYZ, yaitu:
a. Tidak terdapat rak untuk material pada gudang YGT-1 dengan tata letak randomized,
yaitu letak material yang masuk disesuaikan dengan area kosong yang ada, sehingga
menyebabkan letak material menjadi tidak beraturan. Akibatnya, pengeluaran material
membutuhkan waktu lebih lama. Pengeluaran material secara tidak langsung
dipengaruhi oleh jadwal konstruksi. Karena permintaan material muncul dari jalannya
aktivitas konstruksi yang bergantung kepada jadwal konstruksi.
b. Perbaikan lay out usulan gudang YGT-1 di Proyek XYZ menerapkan metode shared
storage dengan beberapa langkah yang dilakukan sebelum melakukan tata perbaikan
gudang seperti menghitung jumlah & rata rata permintaan dan mengetahui frekuensi
permintaan dari material per permintaan, kemudian menentukan kebutuhan ruang,
allowance material handling, peletakan area penyimpanan dan jaraknya ke pintu
keluar masuk (I/O). Sebagai dasar melakukan perbaikan tata letak gudang.
c. Dengan adanya re-lay out gudang, peletakan material lebih teratur dan efektifitas jarak
dari pintu gudang ke area penyimpanan lebih baik sehingga dapat mempersingkat
waktu pencarian material
d. Biaya yang perlu dikeluarkan oleh Proyek XYZ untuk menambah material handling
equipment baru berupa rak sebanyak empat buah yaitu sebesar Rp10.000.000,-.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] J. Heizer and R. Barry, Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai
Pasokan. 11th ed. Jakarta, Indonesia: Salemba Empat, 2015.
[2] A. D. Wibowo and R. Nurcahyo, “Warehouse Layout Design Using Shared Storage
Method.” Researchgate, p. 2, 2016.
[3] A. W. Ramdani, Perancangan Tata Letak Guadng Bahan Baku Tepung Menggunakan
Metode Shared Storage dan Pendekatan Simualsi. Malang, Indonesia: Universitas
Brawijaya, 2019.
[4] J. Arifin and T. Pamungkas, “Perbaikan Tata Letak Gudang Dengan Menggunakan Metode
Shared Storage Pada Perum Bulog Subdivre Karawang.” Jurnal Media Teknik dan Sistem
Industri, vol. 2, p. 9, May 2019.
Daftar Simbol
dij = jarak area ij ke titik I/O atau pintu ∑ = jumlah