MANAJEMEN STRATEGI
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of MANAJEMEN STRATEGI
KONSEP MANAJEMEN STRATEGI
Tugas Individu
Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir
Mata Kuliah Manajemen Strategi
Semester V
Disusun oleh :N U R D I N
2012052621
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan atas
berkat rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri
yang berbentuk makalah ini sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Penyusunan makalah ini merupakan tugas individu pada
mata kuliah Manajemen Strategi, Fakultas Ekonomi Program
Studi Manajamen Universitas Pamulang.
Dalam makalah ini penulis mengangkat judul KONSEP MANAJEMEN
STRATEGIK.
Dalam penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak
yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
Drs. Sutrisno, MM. selaku dosen mata kuliah Manajemen
Strategi.
Istri tercinta yang selalu memberikan semangat dan
dukungannya.
Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik dalam teknik penulisan
ii
maupun materi, maka saran dan kritik yang konstruktif dari
semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan
selanjutnya.
Pamulang, Januari
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan…………………………………. 1
B. Permasalahan ……………………………………………………. 3
iii
C. Tujuan dan Kegunaan ….....……………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Strategi……………………………….. 4
B. Tujuan Manajemen Strategi……………………………………. 6
C. Proses Manajemen Strategi……………………………………. 12
D. Perkembangan Konsep Manajemen Strategi………………… 14
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 19
B. Saran ……………………………………………………………. 21
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................
................................... 22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
Sejarah kebangkitan Industri modern dimulai pada
tahun 1820-30 atau yang sering disebut dengan Revolusi
Industri. Kebangkitan itu mengakibatkan berkembangnya
penemuan-penemuan baru pada bidang teknologi, seperti
pembangunan konstruksi jalan raya, subway, proses
produksi, sampai penggunaan komputer dan robot-robot pada
bidang manufaktur. Dampak lebih lanjut dari perkembangan
teknologi itu adalah perkembangan organisasi dan kegiatan
bisnis pada tahun 1990-an. Dengan sebelum 1990-an
persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-
banyaknya atau lebih dikenal dengan periode produksi
masal, strategi kegiatan produksi lebih ditunjukan kearah
internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh
efisiesnsi produksi. Baik preferensi manajerial,
perilaku, maupun persepsi semuanya berorientasi pada
mental prorudksi. Dari aspek politik, strategi bisnis
seperti ini memerlukan proteksi secara ketat terhadap
serangan dari luar, selain itu agar perusahaan dapat
1
bersaing dengan kompetitornya dan tetap exsis, maka
perusahaan memerlukan manajemen strategi. Dimana
perusahaan perlu perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengendalian berbagai keputusan dan
tindakan strategis perusahaan dalam mencapai keunggulan
kompetitifnya.1
Manajemen merupakan proses mengkoordinir kegiatan
pekerjaan secara efisien dan efektif dengan dan melalui
orang lain. Proses disini menggambarkan fungsi-fungsi
yang sedang berjalan atau kegiatan utama
1 Freddy Rangkuti, ANALISIS SWOT, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2014),1.
2
2
yang dilakukan oleh manajer, yaitu mulai dari fungsi
merencanakan, mengorganisisr, memimpin, hingga fungsi
mengendalikan. Sedangkan efisiensi (tepat guna)
menggambarkan tingkat kemubajiran sumber daya yang
rendah, yaitu perolehan output atau hasil yang maksimal
dengan penggunaan input yang seminimal mungkin, mengingat
terbatasnya sumber daya, seperti sumber daya manusia,
sumber daya financial maupun sumber daya asset lainnya.
Efektivitas (tepat sasaran) mencerminkan
pencapaian sasaran, yaitu melakukan segala sesuatu dengan
benar, yang membantu organisasi mencapai sasarannya.
Jadi, jika efisiensi mengacu pada penggunaan sarana
(sumber daya) untuk menyelesaiakan susuatu, maka
efektivitas mengacu pada hasil akhir, yaitu pencapaian
sasaran organisasi.2
Menurut chandler dalam Freddy Rangkuti (2014:3),
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam kaitannya dengan tujuan janka panjang, program
tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.
2 Hery, Cara cepat dan Mudah Memahami Pengantar Manajemen,(Yogyakarta:2013),7.
3
Manajemen strategi merupakan serangkaian
keputusan dan tindakan manjerial yang dihasilkan dari
proses formulasi dan implementasi rencana dengan tujuan
untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dengan kata lain
manajemen strategi merupakan proses perencanaan,
pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian berbagai
keputusan dan tindakan strategis perusahaan dengan tujuan
untuk mencapai keunggulan kompetitif (Freddy Rangkuti
(2014:64)
Berdasarkan uraian permasalahan-permasalahan di
atas, serta mengingat pentingnya manajemen strategi dalam
pengelolaaan suatu perusahaan, maka penulis mengangkat
judul “KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK”.
B. Permasalahan
a. Kenapa manajemen strategi perlu dilakukan didalam
perusahaan?
b. Apa tujuan dilakukannya manajemen stratergi?
c. Bagaimana proses manajemen strategi dilakukan?
C. Tujuan dan Kegunaan
4
a. Tujuan
a) Untuk mengetahui alasan dilakukannya manajemen
strategi dalam perusahaan;
b) Untuk mengetahui tujuan dilakukannya manajemen
strategi
c) Untuk mengetahui proses manajemen strategi
b. Kegunaan
a) Dapat mengetahui alasan dan pentingnya dilakukan
manajemen strategi
b) Dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan dan
wawasan mahasiswa, khususnya dalam hal manajemen
strategi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Strategik
Menurut Ismail Solihin (2012:64) pengertian
manajemen strategi bila dikaitkan dengan terminology
manajemen, maka manajemen strategi didefinisikan
sebagai proses perencanaan, pengarahan (directing),
pengorganisasian dan pengendalian berbagai keputusan
dan tindakan stratergis perusahaan dengan tujuan untuk
mencapai keunggulan kempetitif.
Dalam hal ini strategi dipahami bukan hanya
sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan, melainkan
mencakup penentuan berbagai tujuan itu sendiri.
Strategi dipahami pula sebagai sebuah pola yang
mencakup didalamnya baik strategi yang direncakanak
dan maupun strategi yang pada awalnya tidak
dimaksudkan oleh perusahaan, tetapi menjadi strategi
yang dipertimgangkan bahkan dipilih oleh perusahaan
untuk dimplementasikan.
Kasus Nokia merupakan salah satu kasus yang
menarik, dimana perusahaan mengubah bisnis utama
4
5
perusahaan yang semula bergerak dalam industri kertas
menjadi perusahaan yang bergerak dalam bisnis
komunikasi. Perubahan cakupan usahan ini tentu saja
akan diikuti dengan perubahan misi dan tujuan
perusahaan, yang mana perubahan misi dan tujuan
perusahaan ini merupakan bagian integral dari strategi
yang dilakukan oleh Nokia untuk memperoleh keunggulan
kompetitif secara berkelanjutan yang tidak akan
diperoleh bila perusahaan ini tetap bergerak pada
industri kertas.
Perubahan orientasi usaha Nokia tidak terlepas
dari adanya peluang baru akibatr adanya perkembangan
teknologi digital dan teknologi komunikasi nirkabel
(wireless). Munculnya peluang tersebut telah mengubah
strategi Nokia dan memunculkan pilihan strategi baru
untuk bergerak pada industry telekomunikasi.
Manajemen strategi berkenaan dengan pengelolaan
berbagai keputusan stragegis, yakni berbagai keputusan
manajerial yang akan mempengaruhi keberadaan
perusahaan dalam jangka panjang.
6
Keputusan strategis dapat diambil oleh manajemen
puncak pada tingkat korporasi maupun pada tingkat unit
bisnis (divisi). Keputusan strategis pada tingkat
korporasi bagi perusahaan yang memiliki beberapa unit
usaha, akan diterjemahkan ke dalam berbagai keputusan
strategis pada tingkat unit usaha. Sebagai contoh
keputusan Coca-Cola untuk mendefiniskan ulang usahanya
pada tingkat korporasi dilakukan melalui akusisi
perusahaan Dasani (air mineral) dan akuisisi Minute
Mai (minuman sari buah).
Keputusan strategis tidak akan memiliki arti
apapun seandainya keputusan strategis tersebut tidak
diterjemahkan kedalam tindakan strategis.
Tindakan strategis meupakan implementasi dari berbagai
keputusan strategis yang telah ditetapkan perusahaan.
Tindakan strategis sendiri dapat didefinisikan sebagai
berbagai tindakan majajerial yang akan mempengaruhi
keberadaan perusahaan dalam jangkan panjang.
6
B. Tujuan Manajemen Strategik
Strategi yang dikembangkan perusahaan melalui
proses manajemen strategi bertujuan untuk menciptakan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Beberapa
indikator yang dapat dijadikan acuan untuk menilai
keunggulan kompetitif perusahaan antara lain mencakup
indikator-indikator kinerja akuntansi dan kinerja
ekonomi (Barney dan Hastery,2008, dalam Ismail
Solihin,2012).
Melalui analisis terhadap laporan keuangan sebuah
perusahaan, maka akan diperoleh informasi mengenai
kinerja akuntansi sebuah perusahaan baik dilihat dari
sisi profitabilitas maupun rasio-rasio keuangan.
Dengan membandingkan kinerja akuntansi sebuah
perusahaan dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam
satu industri, maka akan dapat diperoleh gambaran
mengenai kinerja perusahaan dibandingkan dengan
pesaing, yakni apakah perusahaan memiliki keunggulan
kompetitif ataukah tidak.
Untuk menilai apakan kinerja keuangan suatu
perusahaan baik atau tidak, manajer puncak suatu
7
perusahaan biasanya akan melirik pada lima ukuran
utama kinerja keuangan perusahaan, yaitu profitable
ratio, liquidity ratio, leverage ratio, activity ratio
dan market ratio. Rasio-rasio tersebut dihitung dengan
mengunakan bahan-bahan perhitungan yang ada pada
laporan keuangan perusahaan yakni neraca dan laporan
rugilaba.
PROFITABILITY RATIO termasuk kedalam alat ukur
profitabilitas perusahaan antara lain adalah return on
investment (ROI) yang dirumuskan sebagai berikut :
Return on investment = netprofittotalasset
Rasio ini mengukur seberapa baik manajer
perusahaan menggunakan sumber daya perusahaan untuk
menghasilkan laba.
LIQUIDITY RATIO Rasio likuiditas menunjukan sejau mana
perusahaan memiliki asset/aktiva lancer yang dapat
digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang
akan jatuh tempo. Termasuk dedalam rasio ini antara
lain current ratio dan quick ratio.
8
Current ratio = currentassetscurrentliabilities
Rasio ini mengukur sejauh mana perusahaan emiliki
asset lancer yang dapat digunakan untuk menutupi utang
jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Quick ratio = (currentassets−inventory)currentliabilities
Rasio ini menunjukan sejau mana perusahaan dapat
membayar kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo
dengan menggunakan asset lancar tanpa harus menjual
persediaan sebagai salah satu bagian asset lancar.
LEVERAGE RATIO Rasio ini mengukur berapa besar utang yang
digunakan oleh perusahaan untuk mendanai total asset.
SEmakin besar utang yang digunakan maka semain besar
pula resiko yang akan dihadapi perusahaan dalam
memenuhi kewajiban kotraktual dengan para kreditor.
Tetapi disisi lain, penggnaan utang juga dapat
memperbesar tingkat penembalian yang diperoleh
perusahaan dibandingkan bila seluruh asset perusahaan
didanai degan modal sendiri. Dengan demikian dalam
leverage ratio mengandug resiko sekaligus kemungkinan
9
peningkatan pengembalian yang akan diperoleh
perusahaan melalui penggunaan utang (gitman, 2006:62
dalam Ismail Solihin 2012:68)
Beberapa rasio yang termasuk kedalam kelompok
leverage ratio antara lain debt ratio dan times interest earned
ratio.
Debt ratio = total liabilitiestotal asset
Ratio ini mengukur proporsi total asset yang
didanai oleh utang, dimana semakin besasr rasionya
maka semakin besar pula proporsi dana pihak lain yang
digunakan oleh perusahaan untuk menghasikan laba.
Time interest earned ratio =
earning before interest and taxesinterest
Rasio ini mengukurkemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban bunga yang timbul akibat utang
sepanjang jangka waktu pinjaman. Semakin besar nilai
rasionya, maka semakin baik kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban kontraktualnya dalam bentuk
pembayaran bunga secara berkala.
10
ACTIVITY RATIO Rasio ini mengukurberapa cepat berbagai
akun yang ada dalam neraca terutama yang berbentuk
akun lamcar dapat berubah menjadi perjualan atau kas.
Berbagai akun lancar yang dimaksud mencakup
persediaan, piutang dan utang lancar (Gitman, 2006
dalam Ismail Solihin, 2012). Beberapa contoh rasio
keuangan yang termasuk kedalam activity ratio antara
lain : Inventory turnover dan average collection period.
Inventory turnover = cost of goods soldinventory
Rasio ini mengukur tingkat efisiensi yang
dilakukan oleh manajer dalam mengubah persediaan
menjadi penjualan. Semakin tinggi rasio ini maka
semakin sering persediaan perusahaan berubah menjadi
penjualan dan semakin kecil rasio ini maka hal itu
berarti semakin lama persediaan perusahaan berada
dalam bentuk persediaan sebelum dapat terjual.
Average collection period = account recervableaverage sales per day
Rasio ini mengukur berapa lama waktu yang
diperlukan oleh perusahaan untuk dapat menagih piutang
dari para debitor yang memberli secara kredit. Bila
11
rasio average collection period masih berada dibawah jangka
waktu kredit yang diberkkan perusahaan, maka
perusahaan dapt dikatakan efektifdalam melakukan
manajemen piutang. Tetapi bila rasio average collection
period lebih lama dibandingkan jangk waktu ktedit yang
diberikan, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tidak
efektif dalam mengelola manajemen pituangnya.
MARKET RATIO Rasio ini dihitung dengan menghubungkan
nailai pasar perusahaan yang tercermin dari harga jual
saham perusahaan dipasar sat ini dengan nilai-nilai
akuntansi tertentu. Rasio ini akan memberikan gambaran
mengenai seberapa baik investor di pasar modal menilai
kinerja dan resiko perusahaan saat ini. Berapa rasui
yang sering digunakan untuk kategori market ratio
antara lain price earnig ratio (P/E ratio) dan Market/Book
ratio (M/B ratio)
(P/E ratio) =
Market price per share of common stockearning per share
Rasio ini mengukur jumlah uang yang bersedia
dibayarkan oleh investor untuk setiap rupiah
12
penadapatan perusahaan, maka hal tersebut
menujukkanbahwa investor berani membayar setiap rupiah
laba (earning) perushaan dengan jumlah uang yang lebih
besar.
(M/B Ratio) =
Market price per share of common stockBook value per share of common stock
Rasio ini mengukur sejauh mana investor menilai
kinerja perusahaan dengan melihat hubungan antara
nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya.
Senakin tinggi rasio M/B maka hal tersebut menunjukan
bahwa investor memiliki kepercayaan terhadap
perusahaan yang tercermin dari kesediaan mereka
membayar saham perusahaan lebih tinggi dibanding nilai
bukunya.
RAsio-rasion keuangan tersebut akan memiliki rti
apabila rasio keuangan suatu perusahaan dibandingkan
dengan perusahaan lain yang bergerak dalam inrustri
yang sama. Sebagai contoh bila perusahaan memperoleh
ROU lebih besar dibandingkan dengan ROI yang diperoleh
rata-rata perushaan lainnya dalam satu indstri, maka
dapat dikatakan bahwa perushaan memiliki superior return.
13
Indikator lainnya yang digunakan untuk mengukur
keuangan kompetitif perusahaan diperoleh melalui
analisi kinerja ekonomi yang didalamnya mencakup biaya
modal. Perusahaan memilikia dua sumber utama modal,
yakni dari para penanam modal dan para pemberi
pinjaman. Modal yang berasal dari para pemberi
pinjaman akan menimbulkan biaya utang, sedangkan modal
yang berasal dari para penanam modal akan menimbulkan
biaya ekutias. Secara bersama-sama, komponen biaya
modal tersebut akan membentuk apa yang disebut sebagai
biaya modal rata-rata tertimbang. Perusahaan dikatakan
memiliki keunggulan kompetitip bila perusahaan
memperoleh tingkat pengembalian investasi yang lebih
besar dari biaya modalnya dibanding dengan perusahaan
lain dalam satu industri. Perusahaan yang memperoleh
tingkat pengembalian lebih besar dari biaya modalnya
akan lebih mudah untuk memperoleh tambahan modal
karena baik para penanam modal maupun para pemberi
pinjaman akan berebut untuk menambah dana bagi
perusahaan seperti itu.
14
Karena modal merupakan sumber daya ekonomi yang
terbatas, maka perusahaan harus berupaya untuk dapat
memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham
dengan menjalankan bisnis pada bidang usaha yang
menghasilkan tingkat pengembalian yang menarik. Hal
ini diwujudkan baik pada tataran strategi korporat,
yakni dengan melakukan diversifikasi pada berbagai
usaha yang akan dapat memaksimalkan nilai perusahaan,
maupun pada tataran strategi unit bisnis, yaitu dengan
menetapkan besaran economic value added (EVA) yang
harus diperoleh oleh suatu unit bisnis agar unit
bisnis tersebut memberi kontribusi bagi pencapaian
maksimalisasi nilai perusahaan pada tingkat strategi
korporat.
C. Proses Manajemen Strategik
Manajemen strategi merupakan sebuah proses untuk
menghasilkan berbagai keputusan dan tindakan stragetis
yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Pada
saat melakukan kegiatan manajemen strategi, para
15
manajer perusahaan akan mengolah input yang diperoleh
melalui evaluasi terhadap misi, tujuan, dan strategi
yang dimiliki perusahaan saat ini serta analisis
terhadap lingkungan internal (melalui analisis ini
perusahaan akan dapat mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan sumber daya perusahaan) dan analisis
lingkungan eksternal perusahaan (melalui analisis ini,
perusahaan dapat mengidentifikasi sejumlah peluang dan
ancaman). Melalui pengolahan input tersebut,
perusahaan akan dapat merumuskan misi dan tujuan.
Selanjutnya perusahaan dapat memilih alternatif
strategi yang dianggap paling baik untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen strategi juga
berkaitan dengan proses implementasi dan pengendalian
strategi yang dibuat pada level korporasi, level
bisnis dan level fungsional.
Pearce dan Robinson (2005:3) dalam Ismail Solihin
(2012:71) memberikan pejelasan lebih lengkap mengenai
berbagai tugas penting yang harus dilakukan manajemen
puncak perusahaan sebagai pihak yang memiliki
inisiatif untuk melakukan proses manajemen strategi.
16
Menurut mereka, terdapat Sembilan tugas penting dalam
menerapkan proses manajemen strategi, yaitu :
1. Menyusun misi perusahaan, termasuk didalamnya
penyataan mengenai maksud pendirian perusahaan,
filosofi perusahaan dan tujuan perusahaan.
2. Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi
internal dan kemampuan perusahaan.
3. Melakukan penilaian terhadap lingkungan eksternal
peusahaan yang mencakup didalamnya penilaian
terhadap situasi persaingan dan konteks usaha
secara umum uang akan mempengaruhi efektivitas
perusahaan dalam mencapai tujuan.
4. Melakukan analisis terhadap alternatif pilihan
strategi perusahaan dengan membandingkan kesesuaian
antara sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan
lingkungan yang dihadapi perusahaan.
5. Melakukan identifikasi terhadap alternatif pilihan
strategi yang diinginkan melalui evaluasi msing-
masing pilihan strategi disesuaikan dengan misi dan
tujuan perusahaan.
17
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang berikut
strategi utama yang paling memungkinkan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
7. Membuat tujuan tahunan dan strategi jangka pendek
yang mendukung pencapaian tujuan jangka panjang dan
strategi utama.
8. Melakukan implementasi strategi terpilih melalui
anggaran alokasi sumber daya yang dibutuhkan,
dimana dalam alokasi sumber daya ini terdapat
penekanan pentingya keselarasan antara tugas,
manusia, struktur organisasi, dan teknologi yang
digunakan serta system imbalan yang diterapkan.
9. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan
strategi sebagai input yang akan digunakan dalam
pembuatan keputusan dimasa mendatang.
D. Perkembangan Konsep Manajemen Strategi
Whelen dan Hunger (2004:3-4) dalam Ismail solihin
(2012:72) menjelaskan perkembangan konsep manajemen
strategi melalui empat tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan Keuangan Dasar
18
Pada tahap ini manajer mulai membuat
perencanaan yang serius terutama pada saat mereka
diminta mengajukan anggaran untuk tahun berikutnya.
Proyeksi-proyeksi diusulkan tanpa didukung dengan
analisis yang memadai dan sebagian informasi yang
digunakan untuk analisis berasal dari dalam
perusahaan.
Rencana operasi yang sangat sederhana ini
hanya merupakan bentuk manajemen strategi yang
semu meski untuk mempersiap-kannya sangat
menghabiskan waktu. Aktivitas normal perusahaan
biasanya tertunda untuk beberapa minggu sewaktu
para manajer memeras ide untuk mengusulkan anggaran
baru tersebut. Jangka waktu untuk perencanaan ini
biasanya berlaku satu tahun.
2. Perencanaan Berbasis Peramalan
Karena pembuatan anggaran tahunan dianggap
kurang berguna dalam menstimulasi perencanaan
jangka panjang, maka para manajer selanjutnya
berupaya untuk mengajukan rencana lima tahun.
19
Selain menggunakan informasi internal untuk membuat
perencanaan jangka panjang, para manajerpun
berupaya untuk mengumpulkan berbagai informasi dari
lingkungan perusahaan. Berdasarkan informasi-
informasi yang dimiliki, para manajer berusaha
membuat ekstrapolasi terhadap trend yang ada saat
ini terhadap jangka waktu lima tahun mendatang.
Tahap ini juga sangat menyita waktu,
seringkali penyusunan rencana ini menguras
aktivitas manajer selama satu bulan penuh untuk
memastikan bahwa anggaran yang diajukan cocok
antara yang satu dengan yang lainnya. Proses
pembuatan rencana yang dibuat akan melibatkan dana
dalam jumlah yang besar. Rapat yang masing-masing
pihak berusaha mencari pembenaran terhadap asumsi-
asumsi yang mereka buat. Jangka waktu untuk
perencanaan ini biasanya berlaku untuk tiga sampai
lima tahun.
3. Perencanaan Strategis
Frustasi dengan situasi konflik politik
didalam perusahaan, sementara pada saat yang sama
20
diperoleh suatu kenyataan bahwa rencana lima
tahunan yang dibuat tidak berjalan efektif, maka
manajemen puncak kemudian mengambil kendali
terhadap proses perencanan dengan mmulai kegiatan
perencanan strategis. Melalui kegiatan ini
perusahaan berusaha untuk menigkatkan kemampuannya
dalam memberikan tanggapan terhadap perubahan pasar
dan persaingan dengan melakukan proses berpikir
secara strategis. Kegiatan perencanaan diambil alih
dari manajer yang memiliki level rendah dan
mengkonsentrasikan pembuatan rencan strategis
kepada para staf perencana. Perusahaan sering juga
menggunakan tenaga konsultan yang memberikan
berbagai teknik baru dan inovatif yang akan
digunakan oleh para staf perencan untuk
mengumpulkan informasi dan memperkirakan
kecenderungan pada masa yang akan datang. Selain
konsultan, perusahaan juga banyak mamanfaatkan jasa
mantan ahli strategi militer untuk membetuk unit
intelejen persaingan.
21
Konsep perencanaan strategis didasari oleh
pemikiran bagaimana perusahaan membuat perencanaan
jangka panjang dengan memperkirakan perubahan-
perubahan yang akan terjadi dalam lingkungan
perusahaan selama beberapa tahun mendatang. Setelah
perusahaan berhasil meramalkan perubahan-perubahan
tersebut, selanjutnya perusahaan akan menyesuaikan
sumber daya internal yang harus dimiliki untuk
memanfaatkan peluang usaha yang ada di lingkungan
eksternal serta mengantisipasi berbagai ancaman
yang akan dihadapi perusahaan dalam jangka panjang.
Sebagai sebuah model perencanaan, perenanaan
strategis mengalami masa pasang surut. Model ini
pernah sangat popular pada tahun 70-an dan mulai
banyak ditinggalkan pada akhir tahun 80-an setelah
terbukti banyak perusahaan besar tidak dapat
menigkatkan kinerja secara signifikan dengan
menggunakan model perencanaan ini. Selain itu model
perencanaan strategis untuk sementara waktu kalah
bersaing dengan model Porter maupun model Hamel dan
Prahalad atau model perencanaan lainnya yang mampu
22
memberikan jawaban atas perencanaan perusahaan
jangka penjang untuk meraih keunggulan kompetitif
yang tercermin dari peningkatan posisi kompetitif
perusahaan di pasar.
4. Manajemen Strategi
Menyadari bahwa rencana strategis terbaikpun
tidak akan berguna tanpa adanya input dan komitmen
dri manajer pada level yang lebih rendah, maka
manajer puncak pada tahap selanjutnya membentuk
kelompok perencana yang terdiri dari para manajer
dan karyawan kunci pada berbagai jenjang manajemen
yang berasal dari berbagai departemen dan kelompok
kerja. Mereka mengembangkan dan mengintegrasikan
serangkaian rencana strategis dengan tujuan
mencapai tujuan utam perusahaan.
Konsep manajemen strategi memperoleh momentum
keber-hasilan sebagai model pengembangan strategi
perusahaan pada era 90-an dimana banyak perusahaan
berskala besar merasakan manfaat dari penerapan
23
manajemen strategi. Hal ini antara lain disebabkan
karena konsep manajemen strategi telah mengalami
penyermpurnaan dibanding konsep pendahulunya.
Perencanaan strategis mengalami perbaikan,
konsep manajemen strategi menekankan pada skenario
masa depan yang paling mungkin untuk dicapai dengan
disertai strategi kontinjensi untuk setiap
skenario. Dalam hal ini rencana strategis lima
tahunan telah diganti dengan pemikiran strategis
pada segenap jenjang organisasi, dimana proses
berpikir secara strategis ini dilakukan sepanjang
tahun. Sementara dalam konsep perencanaan
strategis, manajemen puncak lebih menekankan
usahanya pada peramalan masa depan secara sempurna
dan merumuskan strategi berdasarkan peramalan
tersebut dimana peramalan yang dimaksud memiliki
horizon waktu jangka panjang.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan manjemen
strategi melibatkan manajer-manajer dari level yang
lebih rendah dan personel kunci dalam pengembangan
rencana strategis. Hal ini bertujuan agar rencana
24
strategi yang dibuat mendapatkan komitmen secara
luar dari sumber daya manusia perusahaan. Dengan
demikian kendati manajemen puncak masih merupakan
pihak yang mengambil inisiatif bagi pembuatan
rencana strategis, tetapi strategi yang diusulkan
dapat datang dari bagian manapun dalam organisasi
perusahaan. Hal ini berbeda dengan penerapan konsep
perencanan strategis, yang mana pembuatan rencana
strategis hanya dilakukan oleh manajemen puncak
perusahaan, sehingga strategi yang muncul juga
didominasi oleh strategi yang berasal dari
manajemen puncak.
Dalam manajemen strategi terjadi penyebaran
informasi strategis secara lebih luas kepada para
manajer dan personel kunci dari berbagai level
manajerial yang terlibat dalam pembuatan rencana
strategis. Hal ini berbeda dengan kegiatan
perencanaan strategis, dimana informasi strategis
hanya dimiliki oleh pimpinan puncak perusahaan.
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Seperti yang sudah dipaparkan diatas, bahwa
manajemen strategi merupakan suatu komponen yang sangat
vital, yakni suatu alat yang sangat dibutuhkan dalam
rangka penyusunan perencanaan dan strategi perusahaan
dalam mencapai tujuannya.
Secara garis besar manajemen strategi bertujuan
untuk menyusun strategi perusahaan guna menciptakan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Terdapat dua
indicator untuk menilai keunggulan komptetitf perusahaan
antara lain menckup indicator kinerja akuntansi dan
kinerja ekonomi.
Indikator kinerja akuntansi merupakan suatu
langkah untuk menilai apakah kinerja keuangan suatu
perusahaan baik atau tidak, dengan menggunakan parameter
kinerja keuangan perusahaan yaitu meliputi : profitability
ratio, liquidity ratio, leverage ratio, actibity ratio dan market ratio.
Indikator kinerja ekonomi digunakan untuk mengukur
keunggulan kompetitif perusahaan diperoleh melalui
19
20
analisis kinerja ekonomi yang didalamnya mencakup biaya
modal.
Manajemen strategi merupakan sebuah proses untuk
menghasilkan berbgai keputusan dan tindakan strategis
yang akan menunjang percapaian tujuan perusahaan.
Terdapat Sembilan tugas penting dalam menerapkan proses
manajemen strategi, yaitu :
20
1. Menyusun misi perusahaan, termasuk didalamnya
penyataan mengenai maksud pendirian perusahaan,
filosofi perusahaan dan tujuan perusahaan.
2. Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi internal
dan kemampuan perusahaan.
3. Melakukan penilaian terhadap lingkungan eksternal
peusahaan yang mencakup didalamnya penilaian terhadap
situasi persaingan dan konteks usaha secara umum uang
akan mempengaruhi efektivitas perusahaan dalam
mencapai tujuan.
4. Melakukan analisis terhadap alternatif pilihan
strategi perusahaan dengan membandingkan kesesuaian
antara sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan
lingkungan yang dihadapi perusahaan.
5. Melakukan identifikasi terhadap alternatif pilihan
strategi yang diinginkan melalui evaluasi msing-masing
pilihan strategi disesuaikan dengan misi dan tujuan
perusahaan.
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang berikut
strategi utama yang paling memungkinkan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
21
7. Membuat tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang
mendukung pencapaian tujuan jangka panjang dan
strategi utama.
8. Melakukan implementasi strategi terpilih melalui
anggaran alokasi sumber daya yang dibutuhkan, dimana
dalam alokasi sumber daya ini terdapat penekanan
pentingya keselarasan antara tugas, manusia, struktur
organisasi, dan teknologi yang digunakan serta system
imbalan yang diterapkan.
9. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan penerapan
strategi sebagai input yang akan digunakan dalam
pembuatan keputusan dimasa mendatang.
Menurut Whelen dan Hunger (2004:34) dalam Ismail
Solihin (2012:72-74) perkembangan konsep manajemen
strategi melalui empat tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan keuangan dasar
2. Perencanaan berbasis peramalan
3. Perencanan strategi
4. Manajemen strategi
B. Saran
22
Demikian materi yang kami paparkan,tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. kami banyak
berharap, para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah
ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hery.2013.Cara Cepat dan Mudah Memahami Pengantar
Manajemen.Yogyakarta:Gava Media;
RAngkuti, Freddy.2014.Analisis SWOT.Jakarta.PT Gramedia
PustakaUtama;
Solihin, Ismail.2012.Manajemen Strategik.Jakarta:Erlangga.