MAKALAH “MANAJEMEN STRATEGI PERUSAHAAN” - OSF

21
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI PERUSAHAAN” Dosen pengampu Dra. Hj. Nuraeni Gani .MM Disusun oleh: Alingka ( 90500121032 ) PRODI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR 2021M / 1443H

Transcript of MAKALAH “MANAJEMEN STRATEGI PERUSAHAAN” - OSF

MAKALAH

“MANAJEMEN STRATEGI PERUSAHAAN”

Dosen pengampu

Dra. Hj. Nuraeni Gani .MM

Disusun oleh:

Alingka ( 90500121032 )

PRODI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR

2021M / 1443H

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ...........

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...............................................................................................................

1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................

1.3 Tujuan ...........................................................................................................................

1.4 Manfaat penelitian.........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1.1. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIS......................................................

1.2. KOMPONEN STRATEGI....................................................................................

1.3 JENIS STRATEGI................................................................................................

1.4 TINGKATAN STRATEGI...................................................................................

1.5. PENYUSUNAN STRATEGI..............................................................................

1.6. PROSES MANAJEMEN STRATEGIS. ..............................................................

1.7. STRATEGI DI TINGKAT PERUSAHAAN............................................................

1.8. STRATEGI UTAMA......................................................................................................

1.9. STRATEGI DI TINGKAT BISNIS….............................................................................

1.10. STRATEGI PEMOSISIAN.............................................................................................

1.11. STRATEGI PENYESUAIAN.........................................................................................

1.12. STRATEGI DI TINGKAT FUNGSIONAL...................................................................

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .................................................................................................................. ...

3.2 . saran...............................................................................................................................

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas Rahmat dan karunia Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manajemen Strategi Perusahaan”

tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

dosen pada mata kuliah Pengantar Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk

memberikan pengetahuan atau menambah wawasan yang luas terkait judul makalah bagi para

pembaca maupun bagi penyusun

Penyusun berterima kasih kepada Ibu Nuraeni gani selaku dosen mata kuliah Pengantar

Manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan

mata kuliah yang sedang kami tekuni.

Penyusun juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya

sehingga membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari akan segala

kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajian. Oleh

karena itu penulis menerima saran dan kritik dari pembaca.

Makassar, 5 November 2021

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,

perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.Didalam strategi yang baik terdapat

koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip

pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan , dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan

secara efektif.

Manajemen Strategi adalah seni dan ilmu penyusunan penerapan, dan pengevaluasian keputusan-

keputusan lintas fugsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategi adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk

mencapai sasaran tersebut serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan

merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas

dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen Strategi adalah seni dan ilmu penyusunan , penerapan, dan pengevaluasian keputusan-

keputusan lintas fugsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen

strategi adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk

mencapai sasaran tersebut,serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan

merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas

dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Perusahaan mempunyai sebuah organisasi yang dijalankannya dimana, organisasi tersebut terdiri atas

sekelompok pegawai. Terbentuknya suatu organisasi dengan tujuan untuk dapat mencapai suatu visi/ misi

diinginkan oleh perusahaan. Pencapaian yang diinginkan perusahaan tersebut sangat berpengaruh terhadap

kondisi yang ada di dalam perusahaan tersebut, yaitu organisasi yang dijalankannya. Menjalankan suatu

organisasi tentunya tidak dapat berjalan apabila hanya terdiri dari satu orang saja, melainkan terdiri dari

beberapa sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi tersebut. Sumber daya manusia tersebut

sebagai bentuk harapan-harapan berkembangnya suatu perusahaan.

Strategi yang diterapakan dalam organisasi adalah hal yang sangat penting bagi jalannya sebuah

organisasi perusahaan, karena dalam strategi organisasi tersebut mencakup tentang tujuan utama dalam

organisasi. Tujuan utama organisasi tersebut dilakukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk

mewujudkan tujuan utama organisasi, maka strategi harus berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, dan

capaian dengan melakukan implementasi, pengendalian, dan evaluasi atau assessment. Oleh karena itu

strategi organisasi yang dilakukan oleh seorang pimpinan perusahaan merupakan suatu hal penting bagi

penanganan permasalahan, dimana penanganan permasalahan ini dilakukan untuk mencapai tujuan positif

yang akan dicapai oleh perusahaan

1.2 Rumusan masalah

1. Apa jenis-jenis manajemen strategis?

2. Apa pengertian manajemen strategi ?

3. Apa saja tingkatan perusahaan ?

4. Bagaimana penyusunan strategis?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini yakni

1. Dapat mengetahui jenis-jenis manajemen

2. Dapat mengetahui pengertiam manajemen

3. Dapat mengetahui tingkatan manajemen strategis

4. Dapat mengetahui bagaimana penyusunan strategis

1.3 Manfaat penelitian

Penulis berharap penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat praktis

a. Sebagai bahan refleksi perusahaan dalam mencegah terjadinya kesalahan manajemen pada

perusahaan

b. Sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan terkait pemecahan masalahan manajemen yang

ditemukan

2. Manfaat teoritis

Memperluas wawasan bagi peneliti tentang kinerja karyawan, sistem manajemen dan organisasi

perusahaan.

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIS

Strategi merupakan rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi.” Manajemen Strategi

adalah apa yang dialkukan manajer untuk mengembangkan strategi organisasi. Ini merupakan tugas

penting yang melibatkan semua fungsi manajemen dasar.

Definisi tersebut dipopulerkan oleh Griffin pada tahun 2000 yang tidak hanya menjelaskan tentang

mencapai tujuan organisasi namun juga bermaksud bagaimana mempertahankan keberlangsungan

organisasi di lingkungan di mana organisasi tersebut beraktivitas

Menurut Clauswitz dalam Rachmat (2014:6) menyatakan bahwa strategi merupakan seni pertempuran

untuk memenangkan bahwa strategi merupakan seni pertempuran untuk memenangkan perang.

Menurut Steiner (1979) dalam Rachmat (2014:6) Mendefinisikan bahwa strategi merupakan rencana jangka panajang untuk mencapai tujuan. Menurut Pramudiana (2015) menjelaskan bahwa strategi

berasal dari bahasa Yu- nani kuno „stratos‟ yaitu istilah dalam bidang militer yang mengacu kepada

tindakan secara umum. Hingga saat ini, manajemen strategik merupakan bidang yang banyak diteliti

karena melalui strategi, perusahaan berusaha mencapai tujuan dan keluar dari kompetisi. Dengan demikian, fokus dari manajemen strategik adalah mempelajari cara pengelolaan faktor- faktor yang

mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Kotler (2001:312) dalam Pramudiana, et al (2015) menyatakan bahwa Strategi yang secara kuat menempatkan perusahaan terhadap pesaing dan yang memberi perusahaan keunggulan bersaing

yang sekuat mungkin.

Menurut Supriyono (1998:5) dalam Amirullah (2015:4) menyatakan bahwa strategi adalah satu

kesatuan rencana perusahaan atau organisasi yang komprehensif dan terpadu yang diperlukan.

Menurut Porter (1996) dalam Rachmat (2014:6) menyatakan bahwa strategi adalah sekumpulan

tindakan atau aktifitas yang berbeda untuk mengantarkan nilai yang unik.

Menurut Oxford (2003) dalam Rachmat (2014:6) menyatakan bahwa strategi adalah menjalankan

strategi dengan perencanaan, target, waktu dan tujuan yang jelas.

Menurut Asori (2013) menyatakan bahwa strategi adalah strategi adalah suatu rencana tentang cara-cara

pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sasaran yang ada untuk mreningkatkan efektivitas dan

efesiensi.

Menurut Ahmadi, dan Prasetya, 1997: 11 dalam Asori (2013) menyatakan bahwa seni dalam merancang

(operasi) peperangan, terutama yang erat kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi ke dalam

polisi perang yang dipandang paling menguntungkan untuk memperoleh kemenangan

Menurut Johanner (2009) dalam Rachmat (2014:6) menyatakan bahwa strategi adalah kandungan yang dirancang untuk menyesuaikan (fitting) antara kompetensi perusahaan dan tuntutan eksternal pada suatu

industry. Adapun keharusan menyusun strategi adalah untuk mencapai tujuan perusahaan, baik jangka

panjang maupun jangka menengah.

1.2 KOMPONEN STRATEGI

manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian aktivitas pengambilan keputusan yangsifatnya mendasar dan menyeluruh, termasuk cara pelaksanaannya, untuk mencapai tujuan bersama.

Komponen pokok manajemen strategik meliputi: 1. Analisis lingkungan bisnis yang diperlukan untuk mendeteksi peluang dan. ancaman bisnis.

2. Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemhanan. perusahaan.

3. Strategi bisnsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

4. Visi dan misi perusahaan.

Manajemen strategik, setidaknya, memiliki empat komponen, yaitu: lingkungan

bisnis, manajemen, visi, dan strategi. Berdasar isi dan prosesnya, manajemen strategik kemudian

mengenal beberapa mazhab, yakni lingkungan, sumber daya, basis nilai, ilmiah, dan prosesual.

1. Kompetensi yang Berbeda

Merupakan sesuatu yang dimiliki perusahaan di mana perusahaan melakukannya dengan baik

dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Dalam pengertian lain, kompetensi yang berbeda

bermakna kelebihan perusahaan yang tidak dimiliki perusahaan lainnya.

2. Ruang Lingkup

Merupakan lingkungan di mana organisasi atau perusahaan tersebut beraktivitas.

3. Distribusi Sumber Daya

Merupakan bagaimana sebuah perusahaan memanfaatkan dan mendistribusikan sumber daya yang

dimilikinya dalam menerapkan strategi perusahaan.

Komponen- komponen model manajemen strategi

1. Misi Perusahaan

Misi suatu perusahaan merupakan tujuan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan

perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi lingkup dan operasinya. Misi perusahaan

menjelaskan penekanan perusahaan atas produk pasar dan teknologi sehingga mencerminkan

nilai-nilai dan prioritas pengambil keputusan strategis.

2. Analisis Internal

Perusahaan menganalisis kualitas dan kuantitas sumberdaya keuangan, manusia, dan fisik

perusahaan. Perusahaan juga menilai kekuatan dan kelemahan manajemen serta struktur

organisasi perusahaan. Terakhir, perusahaan membandingkan keberhasilannya ini guna

menentukan tingkat kapabilitas perusahaan masa mendatang.

3. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri atas seluruh kondisi dan kekuatan yang mempengaruhi

pilihan strategis dan menentukan situasi kompetitifnya. Model manajemen strategis menunjukan

lingkungan eksternal sebagai tiga segmen interaktis, lingkungan jauh, lingkungan industri dan

lingkungan operasi.

1.3 JENIS STRATEGI

Banyak organisasi yang menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan. Di perusahaan yang

besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan

menjalankan strategi yang berbeda. Selain itu, organisasi yang berjuang untuk tetap berkembang

mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan

rasionalisasi biaya secara bersamaan.

jenis-jenis strategi

menurut David (2004) adalah :

1. Strategi Integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut

sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat

mengendalikan para distributor, pemasok, atau pesaing.

2. Strategi Intensif Penetrasi pasar dan pengembangan produk, kadang disebut sebagai strategi intensif karena

semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

3. Strategi Diversifikasi Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut

diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait

untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau

jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.

4. Strategi Defensif Disamping strategi integratif, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan

strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Strategi Defensif kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi.

Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui

penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja

dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham,

karyawan dan media.

Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering

digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian

dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang

tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.

Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap

sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya

bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar. (David,

2004)

Menurut Jatmiko (2003: 115), jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:

1. Strategi pertumbuhan Pertumbuhan suatu perusahaan merupakan hasil dari variabel-variabel sumber

daya finansial organisasi, produk atau jasa yang dihasilkan,

kondisi lingkungan eksternalnya, kemampuan dan skill manajemennya. Kemampuan manajemen untuk menilai variabel-variabel tersebut secara tepat adalah esensi

pertumbuhan.

Terdapat beberapa jenis strategi perusahaan yang dikategorikan kedalam strategi pertumbuhan, yaitu:

Pertumbuhan Konsentrasi Pertumbuhan konsentrasi adalah strategi untuk meningkatkan penggunaan

produk- produk yang telah ada (produk lama) di dalam pasar yang ada (pasar lama) atau disebut penetrasi pasar. Strategi konsentrasi diterapkan apabila suatu perusahaan

mengkonsentrasikan pada perluasan penjualan pada bisnis semula.

Strategi Integral Vertikal Strategi vertikal ini menunjukkan bahwa suatu bisnis bergerak ke arah yang melayani pelanggan atau pemakai akhir suatu produk/jasa.

Strategi Diversifikasi Strategi Diversifikasi merupakan alternatif strategi yang mempunyai risiko besar dan

salah satu yang memiliki derajat sinergi paling rendah. Namun demikian, Strategi Diversifikasi merupakan salah satu yang populer dan seringkali membuahkan hasil yang

memuaskan bagi organisasi.

Strategi Stabilitas Strategi Stabilitas berarti bahwa organisasi tetap melanjutkan pekerjaan atau aktivitas

yang sama dengan sebelumnya. Asumsinya bahwa lingkungan eksternal tidak akan mengalami perubahan yang signifikan pada jangka pendek. Strategi ini

menerapkan sikap menunggu (wait and see) strategi ini dapat menguntungkan dan

merugikan bagi perusahaan, tergantung pada bagaimana respon perusahaan/organisasi terhadap lingkungannya.

Strategi Penciutan atau Strategi Bertahan Strategi ini diterapkan oleh perusahaan yang merasa bahwa strateginya tidak sesuai

dengan sasaran atau misi dasarnya. Sehingga perusahaan perlu mengurangi skala operasionalnya. Derajat dimana perusahaan harus diciutkan tergantung pada bagaimana

serius tidaknya persoalan atau permasalahan yang dihadapi strategi yang semula

diterapkan organisasi. Strategi bertahan biasanya dipilih untuk jangka pendek disebabkan

tidak adanya strategi alternatif yang lebih baik untuk dipilih.

Griffin mengatakan bahwa strategi dapat dibagi menjadi dua jenis dilihat dari tingkatannya, yaitu:

Strategi pada tingkat perusahaan (corporate-level strategy)

Ruang lingkup tingkat pertama ini adalah yang paling luas. Pasalnya, strategi korporasi

merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran sebuah bisnis secara menyeluruh. Semua

anggota dalam perusahaan memiliki pedoman jelas tentang arah pengembangan

bisnis pada masa mendatang.

Strategi pada tingkat bisnis (business-level strategy)

Strategi tingkat bisnis (business-level strategy) adalah keputusan dan tindakan yang

diambil perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam suatu pasar

tertentu. Strategi ini berfokus pada kualitas, inovasi, dan kepekaan terhadap kebutuhan

pelanggan

1.4 TIGA TINGKATAN STRATEGI

(STONER, FREEMAN, & GILBERT)

1. Strategi di tingkat perusahaan dilakukan sehubungan dengan persaingan antarperusahaan

dalam sektor bisnis yang dijalankannya secara keseluruhan.

2. Strategi di tingkat bisnis dilakukan sehubungan dengan persaingan bisnis yang

dijalankannya pada beberapa jenis bisnis yang diperdagangkan.

3. Strategi di tingkat fungsional biasanya dilakukan oleh bagian pemasaran yang merujuk

pada strategi pengiklanan produk. Dalam hal ini perusahaan saling bersaing melalui iklan

yang dipasarkan

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert Jr. konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua

perspektif yang berbeda, yaitu :

1. Dari perspektif yang ingin dilakukan oleh organisasi (intends to do).

2. Dari perspektif yang akhirnya dilakukan oleh organisasi (eventually does). (Tjiptono,

2010 : 3)

suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu : level korporasi, level unit bisnis atau lini

bisnis, dan level fungsional (Hayes dan Wheel wright, 1984 dalam Tjiptono, 2010 : 4).

Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk

menentukan dan mencapai tujuan organisasi serta penerapan dalam misinya. Makna yang

terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan selalu

mengalami perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan.

Sedangkan pada perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi pasti

memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan

ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan

diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan. Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan

lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila

konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan berrsifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. Dalam suatu perusahaan

terdapat tiga level strategi, yaitu : level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level

fungsional (Hayes dan Wheel wright, 1984 dalam Tjiptono, 2010 : 4) Strategi Level Korporasi Strategi level korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak yang

mengatur kegiatan dan operasai organisasi yang memiliki unit bisnis lebih dari satu. Dalam

mengembangkan sasarn level korporasi, setiap perusahaan perlu menentukan salah satu dari

beberapa alternatif berikut :

1. Kedudukan dalam pasar.

2. Inovasi.

3. Produktivitas.

4. Sumber daya fisik dan finansial.

5. Profitabilitas.

6. Prestasi dan pengembangan manajerial.

7. Prestasi dan sikap karyawan.

Strategi Level Unit Bisnis Strategi level unit bisnis lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan

operasi suatu bisnis tertentu. Pada dasarnya strategi level unit bisnis berupaya menentukan

pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh suatu bisnis terhadap pasarnya dan bagaimana melaksanakan pendekatan tersebut. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan dalam

kondisi pasar tertentu

Strategi Level Fungsional Strategi level fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi – fungsi manajemen (secara tradisional terdiri atas riset dan pengembangan, keuangan, produksi dan

operasi, pemasaran, serta sumber daya manusia yang dapat mendukung strategi level unit bisnis)

Strategi fungsional umumnya lebih terperinci dan memiliki jangka waktu yang lebih pendek daripada strategi organisasi.

Tujuan pengembangan strategi fungsional untuk mengkomunikasikan tujuan jangka pendek,

menentukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka pendek, dan untuk

menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pencapaian tujuan tersebut. Strategi fungsional perlu dikoordinasikan satu sama lain untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan dalam

organisasi.

Menurut Arifin, “ Strategi merupakan keseluruhan keputusan kondisional yang akan dijalankan guna mencapai suatu tujuan “ (Arifin, 2001 : 59). Jadi didalam merumuskan suatu strategi selain

diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi

khalayak.

Untuk mencapainya maka diperlukan hal – hal sebagai berikut : 1. Mengenal khalayak sasaran Mengenal khalayak atau sasaran merupakan langkah pertama

bagi komunikator dalam usaha pencapaian strategi, karena khalayak dapat dipengaruhi.

2. Pengenalan serta komunikator dipilih sesuai dengankondisi dan situasi yang ada. Dalam perumusan strategi diperlukan penyusunan pesan yaitu menentukan tema dan materi,

syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan ialah mampu membangkitkan

perhatian.

1.5. PENYUSUNAN STRATEGI

Rencana Strategi sebaiknya dibuat dengan mengikuti pendekatan empat langkah sederhana:

Membuat MISI Misi adalah versi ringkas dari keseluruhan rencana anda. Misi harus merangkum dengan jelas

siapa anda, apa tujuan yang ingin anda raih dan bagaimana anda akan melakukannya. Jangan terlalu panjang dan rumit. Seperti namanya, misi harus ringkas: sebuah ‘pernyataan’ .

Mengidentifikasi TUJUAN (GOAL) yang akan membimbing anda kepada misi Tujuan merupakan turunan dari misi. Segala sesuatu dalam misi yang menunjukkan organisasi anda harus ‘berada ditempat tertentu’ (mencapai hal pada tahap tertentu) selama jangka waktu

tertentu membutuhkan tujuan. Contohnya, jika misi organisasi anda menyatakan bahwa

organisasi akan menjadi ‘penyedia utama pelayanan jasa konsultasi di Indonesia’, maka salah

satu tujuan anda seharusnya adalah ‘meningkatkan pasar jasa konsultasi menjadi X% pada tahun 20XX’.

Menentukan SASARAN (OBJECTIVES) yang akan membantu anda meraih tujuan Sasaran adalah sesuatu yang mendorong anda mencapai tujuan. Tanpa sasaran maka cita-cita anda hanya akan mengapung di angkasa dan tidak akan pernah tercapai. Sasaran menjadi cara

untuk mencapai tujuan dan pada akhirnya mencapai misi anda.

Membuat RENCANA KERJA yang mendorong anda mencapai sasaran rencana kerja tidak selalu tercantum dalam rencana strategi, tetapi pasti ada gunanya. Sayangnya, rencana

kerja juga sangat menyita waktu. Sebuah rencana kerja adalah penjelasan terinci tentang

kegiatan tertentu yang diperlukan untuk memenuhi sasaran yang direncanakan. Rencana kerja

mencakup permasalahan tertentu dan pada dasarnya dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa yang harus dikerjakan?

Bagaimana mengerjakannya?

Siapa yang akan mengerjakannya?

Kapan pekerjaan itu akan diselesaikan?

jadi, untuk merangkum semua hal di atas, bahkan sebelum anda sampai pada penjelasan

proyek secara terinci, lembaga donor ingin tahu hal-hal berikut ini dari anda

Nama dan posisi anda dalam organisasi atau proyek.

Nama organisasi dan alamat kontak lengkapnya.

Komunitas yang anda layani dan hubungan anda dengan mereka.

Misi, tujuan, dan strategi organisasi.

Struktur lembaga anda dan siapa saja yang ada didalamnya.

Tingkat keahlian staf dan/atau sukarelawan yang terlibat.

Kekuatan khusus anda sebagai sebuah organisasi dalam konteks dibagian mana

fungsi anda.

Riwayat anda sehubungan dengan dampak, kompetensi, proyek dan pengelolaan

keuangan.

Demi untuk menambah transparansi dan akuntabilitas mereka, organisasi-organisasi Brasil

mempublikasikan laporan keuangan mereka di koran-koran utama negeri itu dan juga di situs

web lembaga mereka. Laporan tahunan juga tersedia dan bisa di-download. Ada juga inisiatif

dari Brazilian institute of Social and Ekonomic Analyses (IBASE= Institut Analisis Sosial dan Ekonomi Brasil), yang telah mengembangkan suatu alat yang dinamakan ‘Social

Balance’ bagi LSM-LSM di Brasil. Oxfam

1.6. PROSES MANAJEMEN STRATEGIS

Proses manajemen strategis adalah seperangkat lengkap komitmen, keputusan, dan tindakan yang

diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai daya saing strategis dan mendapatkan pengembalian di atas rata-rata. Tahapannya biasanya terdiri dari analisis situasi, perumusan strategi, implementasi strategi, dan

evaluasi strategi.

Maka bisa diartikan jika manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian aktivitas pengambilan keputusan yang sifatnya mendasar dan menyeluruh, termasuk cara pelaksanaannya, untuk mencapai

tujuan bersama.

Tujuan Manajemen Strategis Memberikan arah jangka panjang perusahaan yang bakal dicapai. Membuat kinerja perusahaan

menjadi lebih efektif. Mengaplikasikan dan mengevaluasi strategi yang disepakati dengan

efektif dan efisien. Membuat strategi baru untuk menyesuikan dengan perkembangan

lingkungan eksternal. Pembentukan strategi

adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai berikut: Melakukan analisis situasi, evaluasi

diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun

makro. Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan

Perencanaan Strategis

Proses ini mencakup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi

sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya.

Implementasi Strategi

Proses ini mencakup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang

dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan.

1.7. STRATEGI DI TINGKAT PERUSAHAAN

(corporate level strategy) adalah tindakan yang diambil untuk mendapatkan keunggulan bersaing

melalui pemilihan dan pengelolaan sejumlah bisnis / usaha yang bersaing dalam beberapa industri atau

pasar produk.

Corporate Strategy merupakan sebuah strategi yang terstruktur dan terbentuk bagi perusahaan dalam mencapai target jangka panjang. Biasanya Strategi korporasi menangani seluruh ruang lingkup

strategis perusahaan terutama dalam menentukan tujuan dan sasaran suatu perusahaan.

Alasan Diversifikasi Motif peningkatan nilai :

1. Lingkup ekonomis : Berbagi aktifitas, transfer kompetensi inti.

2. Kekuatan pasar : Persaingan multipoint, integrasi vertical

3. Keuangan yang ekonomis : Alokasi modal internal yang efisien, pengurangan risiko antar bisnis, restrukturisasi bisnis.

Strategi Portofolio Merupakan strategi yang diambil perusahaan untuk meminimalkan risiko bisnis yang

dijalankannya dengan melakukan investasi di berbagai sektor bisnis. Beberapa cara yang dapat

dilakukan dalam strategi portofolio ini sebagai berikut:

Pengambilalihan Perusahaan Tertentu

Strategi ini dilakukan dengan jalan membeli atau mengambil alih perusahaan-perusahaan lain dalam satu industri tertentu.

Diversifikasi Yang Tidak Berhubungan

Strategi ini dilakukan dengan cara membentuk suatu bisnis pada sektor baru atau

mengambil alih perusahaan yang berbeda dengan alasan untuk meraih peluang pada

sektor lain dalam dunia bisnis.

Penentuan Strategi Berdasarkan Analisis Matriks BCG

Matriks BCG merupakan model analisis yang diperkenalkan oleh Boston Consulting

Group untuk mengetahui bagaimana posisi perusahaan dalam sektor bisnis yang sedang

dijalankan.

1.8. STRATEGI UTAMA

strategi utama atau main strategi adalah strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk

mempertahankan kegiatan perusahaan dalam jangka panjag terdapat tiga jenis strategi utama yaitu

strategi pertumbuhan {growth strategi},strategi kesetabilan{stabiliti srategi},dan strategi

penghematan {retrenchment strategi} :

Strategi Pertumbuhan

Dilakukan dalam rangka pengembangan kegiatan bisnis perusahaan dari bisnis yang sedang

dijalankan dengan maksud untuk meningkatkan pangsa pasar, pendapatan, ataupun

peningkatan jumlah cabang dari perusahaan.

Strategi Kestabilan

Dilakukan untuk mempertahankan keadaan perusahaan di pasar. Strategi yang dilakukan dapat

berupa perbaikan cara pengelolaan organisasi hingga perbaikan sistem bisnis yang dijalankan

oleh perusahaan.

Strategi Penghematan

Dilakukan untuk memulihkan posisi perusahaan di pasar dari kondisi yang buruk.

1.9 STRATEGI DI TINGKAT BISNIS

Strategi di tingkat bisnis dilakukan dalam rangka mempertahankan kemampuan kompetisi dari

perusahaan dibandingkan para pesaingnya dalam bisnis yang sama.Dan untuk mengetahui posisi

perusahaan ditengah-tengah persaingan tersebut.

Penerapan strategi pengembangan bisnis di atas umumnya dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan.

level of business strategy adalah tentang kapan strategi digunakan secara menyeluruh untuk

perusahaan atau kapan sebuah strategi digunakan pada area fungsional tertentu saja.

corporate Level Strategy (Strategi Korporasi) Ruang lingkup tingkat pertama ini adalah

yang paling luas. Pasalnya, strategi korporasi merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran

sebuah bisnis secara menyeluruh. Tujuannya? Semua anggota dalam perusahaan memiliki

pedoman jelas tentang arah pengembangan bisnis pada masa mendatang.

Unit Business Level Strategy (Strategi Unit Bisnis) selanjutnya, tingkat unit bisnis hanya

akan berlaku pada level unit bisnis tertentu dalam sebuah perusahaan. Contohnya adalah PT

Astra International Tbk. Perusahaan yang lebih dikenal dengan sebutan Astra Group ini

memiliki tujuh segmen usaha yang berbeda, antara lain otomotif, jasa keuangan, teknologi

informasi, properti, infrastruktur & logistik, agribisnis, dan alat berat, pertambangan,

konstruksi & energi. Tiap unit usaha dari Astra Group tersebut memiliki strateginya sendiri

dalam menghadapi persaingan industri, tetapi tetap selaras dengan visi/misi perusahaan induk.

Functional Level Strategy (Strategi Fungsional)Terakhir adalah yang paling sempit

cakupannya, yaitu divisi-divisi khusus penunjang keberlangsungan perusahaan (seperti:

keuangan, produksi, pemasaran, SDM, dan lainnya). Jadi, strategi yang diambil pada level ini

biasanya hanya sebatas kegiatan harian masing-masing divisi.Pelajari dan pahami tiga jenis

tingkatan strategi bisnis di atas. Selanjutnya, terapkan dalam usaha Anda. Agar lebih afdal,

Pelanggan merupakan faktor utama mengapa sebuah bisnis dijalankan. Sehingga indikator

yang dapat menunjukkan berhasil tidaknya perusahaan dalam menjalankan bisnis adalah

sejauh mana perusahaan dapat memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya.

Persaingan dalam bisnis yang sama merupakan faktor kedua di mana terjadi persaingan

antara perusahaan dengan perusahaan pesaing dalam menjalankan bisnis yang sama.

Potensi pendatang baru merupakan faktor yang mendorong kompetisi dalam suatu bisnis

adalah potensi masuknya pendatang baru dalam bisnis yang sama yang akan menjadi

pesaing yang baru.

Pemasok faktor input di mana memperlihatkan sampai sejauh mana perusahaan memiliki

jaringan dengan pemasok yang dapat memberikan faktor input dengan harga yang lebih

murah.

Perusahaan substitusi merupakan faktor pendorong terakhir di mana pelanggan dapat

beralih ke perusahaan substitusi ketika kondisi bisnis berubah.

1.10. STRATEGI PEMOSISIAN

Positioning strategy atau strategi pemosisian adalah serangkaian opsi spesifik yang diadopsi

perusahaan untuk suatu produk, mereka atau organisasi di benak pemangku kepentingan di pasar.

Sinonim dengan strategi penetapan posisi pasar atau penentuan posisi pasar

Berikut strategi pemosisian yang bisa dilakukan pelaku bisnis atau usaha.

1. Membuat Manfaat Produk Lebih Jelas.

2. Mengupdate Atribut Produk.

3. Meningkatkan Citra Produk.

4. Harga.

5. Memperhatikan Pesaing.

Pentingnya Strategi Positioning Produk dalam Persaingan Bisnis

Dalam membangun sebuah usaha, strategi positioning sering kali dilupakan oleh pebisnis. Positioning merupakan sebuah pemosisian produk pada benak konsumen. Bisa dikatakan

positioning merupakan sebuah skenario pemasaran yang dibuat dengan tujuan untuk membangun

kesan konsumen. Positioning tidak berfokus pada apa yang perusahaan lakukan terhadap produk, melainkan bagaimana produk di mata konsumen. Cara perusahaan membangun citra terhadap

produknya menjadi poin penting positioning. Banyak produk serupa, tetapi dengan positioning

yang tepat produk anda tetap dapat bersaing di pasaran.

Kotler berpendapat bahwa “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. Bisa dikatakan pencapaian

kegiatan positioning adalah kesan di benak konsumen. Semakin produk perusahaan Anda

berkesan, semakin tinggi pula minat konsumen terhadap produk Anda. Anda membutuhkan

penawaran menjanjikan kepada konsumen.

Strategi pemosisian dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan dengan cara bagaimana

perusahaan dapat memperoleh perhatian dari pelanggan atau memenangkan persaingan. Menurut

Porter, ada 3 jenis strategi yang umum dilakukan, yaitu:

Strategi Keunggulan Biaya. Strategi ini bisa dilakukan oleh perusahaan jika perusahaan

memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya dibandingkan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan pesaingnya.

Strategi Diferensiasi. Strategi ini dilakukan untuk memengaruhi proses persaingan dengan

perusahaan lainnya.

Strategi Fokus. Strategi ini dilakukan ketika perusahaan tidak dapat melakukan strategi

diferensiasi ataupun keunggulan biaya, sehingga lebih baik memfokuskan pada satu jenis

bisnis sehingga seluruh perhatian perusahaan terfokus pada satu bidang

1.11. STRATEGI PENYESUAIAN

Menurut Chaplin (1995) strategi penyesuaian sosial adalah suatu cara menjalin hubungan secara

harmonis dengan lingkungan sosial, atau suatu teknik yang digunakan untuk mempelajari pola

tingkah laku yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan yang ada, sehingga sesuai bagi satu

kehidupan masyarakat tertentu.

Bagaimana cara melakukan penyesuaian harga yang baik ?

Potongan harga. Potongan harga berarti pembeli mendapatkan harga yang lebih murah

dair haga yangseharusnya dibayar.

Penetapan harga segmentasi.

Penetapan harga psikologis.

Penetapan harga Promosi.

Penetapan harga Geografis.

Penetapan harga internasional.

Strategi penyesuaian dilakukaan perusahaan dengan tujuan untuk memilih strategi yang paling sesuai

ketika perusahaan berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi. Terdapat 4 jenis strategi

penyesuaian yaitu:

Strategi Defenders. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan

perusahaan agar tetap bertahan dalam bisnis yang sedang dijalankan.

Strategi Prospectors. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan

secara lebih agresif.

Strategi Analyzers. Strategi ini merupakan gabungan antara strategi defenders dan strategi

prospectors. Perusahaan menjawab peluang-peluang yang ada hanya terbatas pada

beberapa peluang saja.

Strategi Reactors. Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten. Perusahaan yang

menggunakan strategi ini cenderung reaktif dan menunggu peluang yang ada dan

bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tersebut.

1.12. STRATEGI DI TINGKAT FUNGSIONAL

Secara umum, strategi tingkat fungsional ditujukan untuk meningkatkan efektivitas operasi

perusahaan dan kemampuannya untuk mencapai efisiensi, kualitas, inovasi, dan daya tanggap

pelanggan yang unggul. Ada kaitan antara strategi fungsional, kompetensi khas, diferensiasi, biaya

rendah, penciptaan nilai, dan profitabilitas.

Kompetensi yang khas membentuk strategi tingkat fungsional yang dapat dikejar perusahaan.

Manajer dapat membangun sumber daya dan kemampuan yang meningkatkan kompetensi khas

perusahaan. Misalnya untuk strategi pemasaran, manajer dapat menerapkan sejumlah teknik

pemasaran strategis, seperti pemasaran sosial, pemasaran langsung, pemasaran hubungan,

pemasaran terkonsentrasi, pemasaran pengalaman, pemasaran diferensial dan pemasaran ulang.

Contoh lainnya, strategi produksi perusahaan berfokus pada sistem manufaktur secara

keseluruhan, perencanaan dan kontrol operasional, logistik dan manajemen rantai pasokan. Tujuan

utama dari strategi produksi adalah untuk meningkatkan kualitas, meningkatkan kuantitas dan

mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.

Strategi di tingkat fungsional sering disebut sebagai strategi langsung. Hal ini disebabkan karena

perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang sedang

dijalankan.Terdapat dua faktor yang menentukan bagaimana strategi di tingkat fungsional

dilakukan, yakni :

Kesamaan Pasar. Terkait dengan tingkat persaingan yang sama antara kedua

perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang ditawarkannya.

Kesamaan Sumber. Terkait dengan keadaan persaingan di mana perusahaan memiliki

kesamaan dalam faktor persaingan mereka.

Konsep Strategi

Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh oleh organisasi, dengan

cara yang rasional dalam mewujudkan tujuan jangka panjang.

Acuan yang berkenan dengan penilaian konsistensi, atau inkonsistensi perilaku dan

juga tindakan, yang dilakukan oleh sebuah organisasi.

Sudut yang diposisikan oleh organisasi dalam memunculkan aktivitasnya.

Sebuah perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi diantara organisasi, dan

lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.

Rincian langkah taktis organisasi yang isinya adalah informasi untuk mengelabui para

pesaing.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dengan penerapan strategi yang baik dalam perencanaan, pengorganisasian serta pengendalian akan

membantu sebuah organisasi mencapai hasil yang bernilai sesuai dengan perencanaan yang telah

direncanakan sebelumnya. Penggunaan manajemen strategi membantu memahami kekuatan bersaing dan

mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

3.2. SARAN

Para pembaca khususnya mahasiswa harus lebih meningkatkan pengetahuannya tentang strategi dan

keunggulan persaingan.