AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

31
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG KEGIATAN PERUSAHAAN DAGANG Dalam catatan maupun prosedur akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Sesuai dengan konsep penanding (matching principle) laba bersih (Rugi) suatu perusahan dagang dihitung dengan cara mengurangkan biaya untuk memperoleh pendapatan dari hasil penjualan pada periode yang bersangkutan. Biaya-biaya tersebut meliputi harga pokok (cost) barang yang terjual dan biaya-biaya operasi yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Harga pokok barang yang laku dijual disebut dengan harga pokok penjualan. Misalkan dalam suatu toko elektronik, yang disebut harga pokok penjualan meliputi semua biaya yang AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Pengukur Laba Rugi Pendapatan Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Biaya Operasional Laba Bersih Prosedur –prosedur akhir periode Jurnal penyesuaian Penyusunan Neraca Lajur Penyusunan Laporan Keuangan Pembuatan Jurnal penutup

Transcript of AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

KEGIATAN PERUSAHAAN DAGANGDalam catatan maupun prosedur akuntansi perusahaan

dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Sesuai dengankonsep penanding (matching principle) laba bersih (Rugi)suatu perusahan dagang dihitung dengan cara mengurangkanbiaya untuk memperoleh pendapatan dari hasil penjualan padaperiode yang bersangkutan. Biaya-biaya tersebut meliputiharga pokok (cost) barang yang terjual dan biaya-biayaoperasi yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Hargapokok barang yang laku dijual disebut dengan harga pokokpenjualan. Misalkan dalam suatu toko elektronik, yangdisebut harga pokok penjualan meliputi semua biaya yang

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

PengukurLaba Rugi

Pendapatan Penjualan

Harga Pokok Penjualan

Laba Kotor Biaya

Operasional Laba Bersih

Prosedur –prosedurakhir periode

Jurnal penyesuaian

Penyusunan Neraca Lajur

Penyusunan Laporan Keuangan

Pembuatan Jurnal penutup

dikeluarkan untuk membeli televisi, radio, kulkas, mesincuci dan lainnya yang telah laku dijual dalam satu periode.

Biaya Operasi suatu toko elektronik meliputi semuabiaya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan danadministrasi toko seperti biaya sewa, gaji pegawai, biayaadvertensi, biaya listrik dan biaya telpon.

Perbedaan kegiatan perusahaan jasa dan perusahaandagangan adalah perusahaan pertama menjual jasa sedangkanperusahaan yang kedua menjual barang dagangan. Karena adanyabarang secara fisik yang dibeli dan dijual, biasanyaperusahaan dagang mempunyai gudang untuk menyimpan barangdagangan. yang disebut dengan persediaan barang dagangan.Perusahaan membeli barang dagangan dari pemasok danmenjualanya kembali kepada pelanggan

Prosedur laba (rugi) untuk perusahaan dagang dapat kitalihat pada

AKUNTANSI UNTUK PENJULAN BARANG DAGANGAN

Penjualan barang dagangan juga dicatat denganmendebet rekening kas atau piutang dagang dan mengkreditrekening pendapatan. Nama rekening pendapatan yang biasanya

HPP Laba Bruto

BiayaOperasion

LabaBersih

PandapatanPenjualan

digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang daganganadalah penjualan.

Penjualan barang dagangan dapat dilakukan secara tunaiatau dapat dilakukan secara kredit.

PENJUALAN TUNAIPenjualan tunai biasanya dicatat pada Register Kas dan

pada akhir hari kerja dijumlah. Penjualan tunai seperti inidapat dicatat sebagai berikut :

Kas Rp 10.000.000Penjualan Rp 10.000.000

(untuk mencatat transaksi penjualan tunai)

Penjualan kepada pelanggan yang membayar dengan kartukredit bank misalkan (Master Card, Visa Card) biasanyadianggap sebagai penjualan tunai. Kartu kredit yang diterimaoleh sipenjual disetor ke bank bersama dengan diterima uangkontan dan cek yang diterima dari pelanggan. Secara berkalabank membebankan ongkos jasa pengurusan penjualan dengankartu kredit tersebut. Ongkos jasa ini didebet ke perkiraanbeban.

PENJUALAN KREDITSuatu perusahaan sering juga menjual barang dagangan

secara kredit yaitu bilamana pembayaran baru diterimabebarapa waktu kemudian. Penjualan semacam ini dibukukandebet pada rekening Piutang dagang dan kredit rekeningpenjualan, jurnalnya adalah :

Piutang Dagang Rp 10.000.000Penjualan Rp 10.000.000

(Untuk mencatat transaksi penjualan kredit)

Rekening penjulan hanya digunakan untuk mencatatpenjualan barang dagangan. Apabila sebuah perusahaandagangan menjual peralatan kantor (bukan barang dagangan),maka yang dikredit adalah rekening Peralatan Kantor, bukanrekening Penjualan.

Penjualan dengan kartu kredit yang bukan dikeluarkanoleh bank misalnya American Express umumnya harusdilaporkan secara berkala kepada perusahaan yang mengelolahkartu kredit tersebut sebelum dapat dicairkan menjadi uangtunai.Penjualan seperti ini menimbulkan piutang padaperusahaan pengelolah kartu kredit tersebut. Pengelolahkartu kredit akan memungut ongkos jasa pengurusan sebelummengirimkan uang tunai pencairan kartu kredit tersebut.Misalkan penjualan dengan menggunakan kartu kredit bukanbank Rp 5.000.000 dan dilaporkan kepada perusahaanpengelolah kartu kredit pada tanggal 10 Januari. PadaTanggal 15 Januari perusahaan pengelolah kartu kreditmemotong ongkos sebesar Rp 125.000 dan mengirim uang sebesarRp 4.875.000. Transaksi tersebut dapat dicatat :

10 Januari Piutang Dagang Rp 5.000.000Penjualan Rp 5.000.000

( Penjualan dgn menggunakan AmericanExpress)

15 Janauri Kas Rp4.875.000

Beban Penagihan Kartu Kredit Rp125.000

Piutang dagangRp 5.000.000

( Penerimaan kas dari American Express untukpenjualan yang dilaporkan tanggal 10 Januari)

RETUR DAN POTONGAN PENJUALAN

Barang dagangan yang telah terjual mungkin sajadikembalikan oleh pelanggan (retur penjualan) atau karenabarangnya cacat atau karena alasan lain sehingga pembelitidak puas. Kepada pelanggan diberikan potongan dari hargasemula barang yang dijual tersebut (potongan penjualan).Bila retur penjualan atau potongan penjualan menyangkutpenjualan kredit, biasanya penjual menyampaikan nota kredit(Credit Memorandum) kepada pelanggan.

Nota kredit menunjukkan jumlah yang dikreditkan padapelanggan serta alasan pengkreditan tersebut.

Retur penjualan pada hakikatnya merupakan pembatalanatas penjualan yang telah dilakukan perusahaan (baiksebagian ataupun seluruhnya). Pengaruh Retur ataupunpotongan penjualan adalah berkurangnya pendapatan penjualandan berkurangnya kas atau piutang dagang.

Bila perkiraan penjualan didebet, maka saldoperkiraan penjualan ini pada akhir periode akan menunjukkanpenjualan bersih (net Sales), dan jumlah retur dan potonganpenjualan tidak akan diungkapkan lagi. Karena berkurangnyapendapatan disebabkan oleh potongan penjualan, dan berbagaibeban yang berkaitan dengan pengembalikan barang (angkutan,pengepakan, perbaikan, penjualan kembali dan sebagainya),disarankan agar jumlah transaksi seperti ini diketahui olehmanajemen. Kebijakan semacam ini akan memungkinkan manajemenmenentukan sebab-sebab retur dan potongan tersebut,seandainya jumlahnya sangat besar, dan untuk mengambiltindakan perbaikan. Kerena alasan inilah kita cendrungmendebet perkiraan yang disebut Retur dan potongan penjualan( Sales Return and Allowances ). Bila penjualan semuladilakukan secara kredit, maka sisa transaksi tersebutdicatat sebagai kredit ke piutang dagang. Misalnya diterimapengembalian barang karena rusak dari salah seorangpelanggan senilai Rp 250.000 yang berasal dari transaksipenjualan kredit. maka pencatatn yang dilakukan untukpengembalian barang tersebut adalah :

Retur dan Potongan Penjualan Rp 250.000Piutang Dagang Rp 250.000

( Berdasarkan nota kredit no. 234)

Jika uang tunai yang dikembalikan karena barang yangdikembalikan ataupun karena potongan harga, maka retur danpotongan penjualan didebet dank as dikredit

POTONGAN PENJUALAN

Jika penjualan dilakukan secara kredit, maka syaratpembayaran dimasa akan datang harus ditetapkan dengan jelas,sehingga kedua pihak mengetahui berapa jumlah yang harusdibayar dan kapan pembayaran dilakukan. Syarat penjualanbiasanya dicantumkan dalam faktur penjualan dan merupakanbagian dari perjanjian penjualan. Syarat perjanjian disebutjuga dengan termin yang biasa ditulis 2/10, n/30, artinyaadalah akan diberikan potongan 2% jika pembayaran dilakukan10 hari sesudah tanggal faktur, tapi tidak melewati 30 harisejak tanggal faktur.

Syarat penjualan kadang kala juga ditulis dengansymbol n/30 (n adalah singkatan dari netto) yang artinyaharga faktur neto atau keseluruhan harga faktur harusdibayar dalam waktu 30 hari sesudah tanggal faktur, caralain menyatakan syarat penjualan adalah misal n,10/EOM (Endof Month) atau akhir bulan. Ini berarti faktur harus dibayardalam waktu 10 hari sesudah akhir bulan, dihitung dari bulanyang tertulis pada faktur.

Pada saat transaksi penjualan penjual belummengetahui apakah pembeli akan memanfaatkan potongan atautidak. Biasanya perusahaan mencatat penjualan sebesar hargafaktur bruto. Contoh :Pada tanggal 20 Januari perusahaan Amazon menjual barangdagangan kepada seorang pembeli seharga Rp 10.000.000 secarakredit, dengan syarat 2/10,n/30. Jurnal untuk mencatattransaksi penjualan ini adalah :

20 Januari Piutang dagang Rp 10.000.000 Penjualan Rp

10.000.000

(Pencatatan penjualan barang dagangandengan syarat 2/10,n/30)

Syarat penjualan diatas mempunyai arti bahwa perusahaanAmazon akan memberikan potongan 2% ( 2% x 10.000.000 =200.000) jika pembeli melakukan pembayaran tidak melewatitanggal 30 Januari atau jika melewati tanggal 30 Januaritapi tidak lebih dari tanggal 19 Februari pembeli harusmembayar penuh yaitu 10.000.000. Jurnal pencatatan transaksitanggal 30 Januari adalah :

30 Januari Kas Rp 9.800.000 Potongan penjualan Rp 200.000

Piutang Dagang Rp10.000.000 ( Pencatatan penerimaan piutangdikurangi potongan 2%)

Seandainya pembeli melakukan pengembalian barang(retur) sebelum pembayaran dilakukan, maka potongan hanyadikenakan pada harga barang yang jadi dijual (tidakdikembalikan). Sebagai contoh seandainya konsumen yangmelakukan pembelian pada tanggal 10 Januari seharga Rp10.000.000 dengan syarat 2/10,n/30, pada tanggal 15 Januarimengembalikan barang yang rusak seharga Rp 2.000.000, makaharga faktur brutoatas barang yang jadi dibeli adalah Rp8.000.000 (Rp 10.000.000 – Rp 2.000.000). Dengan demikianpotongan tunai harus dihitung atas dasar harga Rp 8.000.000.Misalkan pembeli melakukan pembayaran tanggal 19 Januarimaka ia akan mendapat potongan sebesar Rp 160.000 (2% x Rp8.000.000). Jurnal yang dicatat adalah :

19 Januari Kas Rp 7.840.000 Potongan tunai penjualan Rp

160.000 Piutang dagang Rp

8.000.000 (untuk mencatat penerimaan piutangdengan potongan 2%)

Seandainya pembayaran piutang diterima tanggal 21Januari, maka perusahaan, maka pembeli tidak memanfaatkanpotongan, maka ia harus membayar penuh sebeesar Rp8.000.000. Jurnal yang dilakukan adalah :

21 Januari Kas Rp 8.000.000 Piutang Dagang Rp

8.000.000 (Untuk mencatat penerimaan piutang

dagang)

Contoh penyajian rekening-rekening tersebut dalam laporanrugi laba adalah :

PT XYZLaporan Rugi-Laba (sebagian)

Penjualan …………………………………………………… Rp 10.000.000Kurangi : Retur dan Potongan penjualan Rp 250.000 Potongan Penjualan Rp 160.000

Rp 410.000Penjualan bersih …………………………………………. Rp 9.590.000

HARGA POKOK PENJUALAN

Harga pokok barang yang telah laku dijual biasadisebut juga Harga Pokok Penjualan (HPP). Untuk mendapatmemahami cara menentukan harga pokok penjualan pada suatuperiode, kita harus memahami dahulu pengertian persediaandagangan dan harga pembelian bersih.

PERSEDIAAN BARANG DAGANG (INVENTORY)

Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yangdisediakan untuk dijual kepada para konsumen selama periodenormal kegiatan perusahaan.

Persediaan yang dimiliki perusahaan pada awal periodeakuntansi, disebut persediaan awal. Persediaan yang dimilikioleh perusahaan pada akhir periode akuntansi disebut denganpersediaan akhir dan akan dilaporkan dalam neraca sebagaiaktiva lancar yaitu pada rekening persediaan dan dipihaklain dicantumkan dalam laporan rugi-laba sebagai salah satuelemen yang akan berpengaruh pada penentuan laba bersihperusahaan.

Ada dua system pencatatan persediaan yakni metodepersediaan periodik dan metode persediaan perpetual.

Metode Persediaan PeriodikDalam metode periodik, adanya transaksi peembelian

tidak didebet pada rekening persediaan tapi didebet padarekening pembelian begitu juga dengan transaksi penjualantidak dikredit pada reeking persediaan tapi pada reekingpenjualan.

Informasi mengenai persediaan yang ada pada suatusaat tertentu, tidak didapat dari rekening persediaan tapimelalui perhitungan fisik atas persediaan yang ada digudang.Perhitungan fisik biasa dilakukan pada saat perusahaan akanmenyusun laporan keuangan. Dalam metode ini perhitunganfisik mempunyai peranan penting, karena tanpa perhitunganfisik laporan keuangan tidak dapat disusun. Dalam pembahasanini kita akan menggunakan metode pisik atau periodik.

Metode Persediaan PerpetualDalam metode perpetual, baik jumlah penjualan maupun hargapokok penjualan dan dicatat pada setiap saat barang dijual.Dengan cara ini catatan akuntansi akan secara terus menerusmengungkapkan besarnya persediaan yang ada.

Contoh perhitungan Harga Pokok Penjualan adalah :

Harga Pokok Penjualan :Persediaan barang, 1 Januari Rp10.000Pembelian Rp 530.000Dikurangi : Retur dan Potongan pembelian Rp 20.000

Potongan pembelian Rp 10.600Pembelian bersih Rp499.400Harga Pokok Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 509.400Dikurangi : Persediaan barang, 31 Desember Rp 60.000

Harga Pokok Penjualan Rp 449.400

PERSEDIAAN AWALPersediaan awal sebesar Rp 10.000 diperoleh dari perhitunganfisik periode yang lalu

PEMBELIANApabila perusahaan menggunbakan metode persediaan periodic,maka pembelian barang dagangan dicatat dengan mendebetrekening pembelian. Rekening pembelian merupakan sebuahrekening sementara yang digunakan untuk mengumpulkan seluruhharga pokok barang yang dibeli selama periode, sehingga padatiap akhir peeriode rekening ini harus ditutup.Misalkan pada tanggal 5 Januari perusahaan membeli barangdagangan secara kredit (2/10, n/30) seharga Rp 530.000.Transaksi ini dicatat :

5 Januari Pembelia Rp 530.000 Hutang Dagang Rp 530.000

( untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan termin (2/10,n/30)

Rekening pembelian hanya digunakan untuk mencatatpembelian barang dagangan, apabila perusahaan membeli barangyang digunakan untuk keperluan sendiri misalnya membelilemari untuk dipakai sendiri, maka yang didebet adalahrekening aktiva yang bersangkutan.

RETUR DAN POTONGAN PEMBELIANSeperti halnya transaksi penjualan, dalam transaksi

pembelian terdapat juga retur pembelian. Apabila barang yangdibeli dari pemasok ternyata rusak atau tidak memuaskan,

maka biasa pembeli mengembalikan barang tersebut dan utangkepada pemasok menjadi berkurang. Kemungkinan lain adalahbarang tersebut tidak dikembalikan oleh pembeli tapi iameminta potongan harga. Untuk mencatat kejadian ini biasanyadigunakan rekening Retur dan Potongan pembelian.Misal Pada tanggal 6 Januari dikembalikan barang sebesar Rp20.000 yang dibeli pada tanggal 5 Januari. Maka jurnalnyaadalah :

6 Januari Hutang Dagang Rp 20.000Retur Pembelian Rp 20.000

(untuk mencatat pengembalian barang )

Transaksi retur pembelian sebenarnya dapat dicatatdengan mengkredit rekening pembelian. Namun banyakperusahaan menyukai rekening retur dan potongan pembelian,karena dari rekening ini dapat diketahui jumlah returpembelian yang terjadi selama periode. Rekening retur dan potongan peembelian merupakan rekeninglawan terhadap rekening pembelian. Saldo reking retur danpotongan pembelian harus dikurangkan terhadap jumlahpembelian kotor, sehingga dapat diketuhi pembeelian bersih.

POTONGAN TUNAI PEMBELIANApabila barang dagangan dibeli secara kredit maka

syarat pembayarannya ditulis pada faktur peembelian. Pemasokbiasanya memberikan potongan kepada pembeli yang membayardalam waktu yang telah ditentukan. Jika penjual memberikanpotongan tunai, maka potongan tersebut oleh pembelidinamakan potongan tunai pembelian.

Sehubungan dengan contoh sebelumnya yaitu padatanggal 5 Januari perusahaan membeli barang dagangan secarakredit (2/10, n/30) seharga Rp 530.000 Kemudian tanggal 6Januari dikembalikan barang sebesar Rp 20.000 yang dibelipada tanggal 5 Januari. Seandainya tanggal 14 Januariperusahaan melunasi semua hutangnya. Maka jurnalnya adalah :

14 Januari Hutang dagang Rp 530.000

Potongan pembelian Rp 10.600 Kas Rp 519.400

(Jurnal untuk mencatat saat pembayaranatas pembelian barang tanggal 5 Januari, denganpotongan 2%)

POTONGAN RABATBiasanya pembelian dalam jumlah yang besar bisanya mendapatpotongan khusus dari harga resmi yang tercantum. Potongansemacam ini disebut RABAT. Rabat tidak dama dengan potongantunai. Potongan tunai adalah potongan yang diterima karenaperusahaan membayar dalam waktu yang telah ditentukan dalamsyarat pembelian, sedangkan rabat adalah potongan yangditerima berupa pengurang harga dari harga resmi. Rabatbiasanya ditentukan dalam tarif. Misalnya Barang denganharga menurut daftar sebesar Rp100.000 dijual dengan rabat30% . Harga jual sesungguhnya menjadi Rp 70.000 ( 100.000-(30% x Rp 100.000). Rabat tidak dicatat dalam pembukuan,baik dalam pembukuan pembeli maupun penjual.

BIAYA ANGKUT Perjanjian antara penjual dan pembeli mencakup ketentuanmengenai pihak manakah yang harus menanggung biaya angkutbarang ke gudang pembeli. Bila pembeli yang menanggung biayatersebut, ketentuan ini disebut franco gudang penjual (FOBShipping point), bila biaya angkut ditanggung oleh penjual,ketentuan ini disebut franco gudang pembeli ( FOBDestination).

Biaya Angkut bagi Pembeli Bila barang dibeli dengan syarat franco gudang

penjual, maka biaya angkut yang telah dibayar oleh pembelihendaknya didebet ke perkiraan Pembelian dan dikredit kerekening Kas. Beberapa perusahaan menggunakan perkiraan yangdiberi judul Angkos Angkut. Saldo perkiraan ini ditambahkan

ke saldo perkiraan pembelian untuk menetapkan jumlah hargapokok barang yang dibeli.

Dalam bebrapa hal, penjual mungkin membayar dimukabiaya angkut dan menambahkannya ke Faktur, walaupun dalamperjanjiannya dinyatakan bahwa pembeli yang menanggung biayaangkut tersebut (franco gudang penjual). Bila penjualmembayar lebih dulu biaya angkut, pembeli akan memasukkanbiaya itu dalam debet pembelian dan kredit hutang dagang.Misalnya tanggal 15 Januari Amazon Co. membeli barang dariBill Co. secara kredit seharga Rp 5.000.000 dengan syaratfranco gudang penjual, (2/10,n/30) ditambah biaya angkutyang telah dibayar lebih dahulu oleh penjual sebesarRp50.000yang ditambahkan ke faktur. Ayat jurnalnya adalah :

15 Januari Pembelian Rp 5.050.000 Hutang dagang Rp 5.050.000

(mencatat pembelian barang dagangandengan

franco gudang pembeli)

Bila dalam perjanjian dicantumkan adanya potonganharga untuk pelunasan lebih awal, maka potongan itu dihitungdari jumlah penjualan dan bukan dari total jumlah dalamfaktur. Misalkan Amazon Co. membayar hutang tanggal 20Januari , maka perhitungannya adalah :

Faktur dari Bill termasuk biaya angkut Rp 50.000 yangtelah dibayar lebih dulu oleh penjual

Rp 5.050.000Dasar menghitung potongan Rp 5000.000Tarif potong 2%Jumlah potongan (5.000.000 x 2%) Rp 100.000Jumlah pembayaran Rp 4.950.000

Amazon akan menjurnal :

20 Januari Hutang dagang Rp 5.050.000Kas Rp 4.950.000

Potongan pembelian Rp 100.000

Biaya Angkut bagi penjualBila dalam perjanjian dinyatakan bahwa penjual menanggung biaya angkut (franco gudang pembeli), maka biaya angkut yangdibayar oleh penjual didebet ke perkiraan Biaya transport. Total biaya ini dilaporkan dalam perhitungan rugi laba sebagai biayapenjualan.

PERSEDIAAN AKHIR Pada akhir periode akuntansi, perusahaan yang

menggunakan metoda periodic harus melakukan perhitungan atasjumlah fisik persediaan yang belum terjual. Jumlah fisik persediaan ini kemudian dikalikan dengan harga pokok yang sesuai, sehingga dapat ditentukan harga pokok persediaan akhir periode.

LABA KOTORLaba kotor yang dimiliki oleh perusahaan berasal dari Penjualan neto dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan. Contoh :

Penjualan bersih Rp 9.590.000Harga Pokok Penjualan Rp 449.400Laba Kotor Rp 9.140.600

BIAYA OPERASIONAL

Biaya operasi perusahaan dapat dikelompokkan menjadibeberapa kelompok dan subjek. Pada perusaaah pengecarumumnya cukup membagi beban operasi menjadi dua kelompok,yaitu biaya penjualan dan biaya umum.Biaya yang timbul secara langsung dan seluruhnyaberhubungan dengan penjualan barang dagangan, digolongkansebagai biaya penjualan (selling expenses). Contoh biaya

gaji pegawai bagian penjualan, perlengkapan gudang yangdigunakan, penyusutan [eralatan gudang dan beban iklan.

Beban yang timbul dalam operasi umum perusahaandigolongkan sebagai biaya umum atau biaya administrasi.Contoh gaji pegawai kantor, asuransi dan pajak biasanyadilaporkan dalam biaya umum.

Biaya yang reletif kecil jumlahnya dan tidak dapatdiindentifikasi ke perkiraanutama umumnya dikumpulkan dalamperkiraan biaya penjualan rupa-rupa dan biaya umum rupa-rupa.

LABA DARI OPERASIONALSelisih antara laba kotor dengan total biaya operasi disebutlaba dari operasi. Jumlah laba operasi dan hubungannyadengan investassi modal serta penjumlahan bersih merupakanfaktor penting untuk menilai efisiensi manajemen dan tingkatprofitabilitas perusahaan. Bila biaya operasi lebih besardari laba kotor, selisih ini disebut kerugian dari operasi.

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAAN DAGANG MUTIARANERACA SALDO31 DESEMBER 2002 (dalam ribuan rupiah)

Rekening SaldoDebet Kredit

Kas Rp 9.500Piutang dagang 16.100Persediaan barang dagangan 36.000Asurasni Dibayar dimuka 3.800Gedung 80.000Akumulasi Depresiasi Gedung Rp 16.000Utang Dagang 20.400Modal, Mutiara 83.000Prive, Mutiara 15.000Penjualan 480.000Retur dan Potongan penjualan 12.000Potongan tunai penjualan 8.000Pembelian 325.000Retur dan potongan pembelian 10.400Potongan tunai pembelian 6.800Biaya angkut pembelian 12.200Biaya angkut penjualan 7.000Biaya iklan 16.000Biaya sewa 19.000Biaya gaji 40.000Biaya rupa-rupa 17.000Total 616.600 616.600

Prosedur-prosedur akhir periode pada perusahaan dagang dengan Metode Pisik

1. Pembuatan jurnal penyesuaian2. Penyusunan Neraca Lajur3. Penyusunan Laporan Keuangan4. Pembuatan jurnal penutup pada akhir periode

PENYESUAIAN Penyesuaian diperlukan pada akhir periode didalam suatuperusahaan dagang, pada umumnya tidak berbeda denganpenyesuaian-penyesuaian dengan perusahaan jasa. Perusaah yang menggunakan metode periodik sangat sederhana,namun metode ini tidak dapat menyediakan informasi mengenaidua hal yang sangat diperlukan dalam laporan keuangan, yaituinformasi tentang :

1. Persediaan yang ada pada setiap saat diperlukan2. Harga pokok barang yang sudah dijual ( harga pokok

penjualan)

Hal ini disebabkan karena dalam metode persedianperiodik rekening persediaan barang dagangan tidak digunakanuntuk mencatat pertambahan persediaan karena adanyatransaksian pembelian dan sebaliknya juga tidak mencatatpengurangan persediaan karena adanya transakssi penjualansehingga dalam buku besar rekening persediaan hanyamenunjukkan saldo persediaan barang dagangan pada awalperiode. Rekening ini tidak dapat memberi informasi mengenaijumlah persediaan yang ada pada saat-saat tertentu. Padaakhir periode perusahaan melakukan perhitungan atas jumlahfisik persediaan yang ada digudang (belum terjual) padaakhir periode. Informasi tentang persediaan akhir yangdiperoleh melalui perhitungan fisik ini harus dimasukkandalam pembukuan perusahaan, agar pembukuan dapat memberikaninformasi sesuai dengan keadaan keadaan yang sebenarnya padaakhir periode akuntansi. Proses untuk memasukkan datapersediaan akhir ini kedalam pembukuan perusahaan dilakukandengan membuat jurnal penyesuaian.

HPP = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir

Sesuai dengan rumus diatas maka jurnal penyesuaian untuk mecatat harga pokok peenjualan dan persediaan akhir pada perusahaan yang menggunakan persediaan periodic adalah :

Apabila dalam buku besar terdapat rekening-rekening yangberpengaruh atas pembelian, seperti rekening biaya angkutpembelian, Retur dan Potongan Pembelian, dan Potongan TunaiPembelian, maka saldo rekening-rekening tersebut harusdipindahkan juga kerekening Harga Pokok Penjualan.

Harga Pokok Penjualan Rp xxxxPersediaan Barang Dagangan Rp xxxx

(untuk memindahkan saldo rekening persediaan awal ke dalamrekening Harga Pokok Penjualan)

Harga Pokok Penjualan Rp xxxxPembelian Rp xxxx

(untuk memindahkan saldo rekening pembelian ke rekening Harga Pokok Penjualan)

Persediaan Rp xxxx Harga Pokok Penjualan Rp xxxx

(untuk mencatat saldo persediaan akhir )

Harga Pokok Penjualan Rp xxxxBiaya Angkut Pembelian Rp xxxx

(untuk memindahkan saldo rekening biaya angkut ke dalam rekening Harga Pokok Penjualan)

Apabila jurnal-jurnal penyesuaian tersebut diatasdibukukan ke buku besar, maka saldo rekening PersediaanBarang Dagangan akan menunjukkan jumlah persediaan yang adapada akhir periode dari rekening Harga Pokok Penjualan untukperiode yang bersangkutan.

Untuk memperjelas, dibawah ini data-data untukpenyesuaian pembukuan Perusahaan Dagang MUTIARA pada akhirbulan Desember 2002 (dalam ribuan ):

1. Persediaan barang dagangan per 31 Desember 2002 Rp40.000

2. Asuransi Dibayar Dimuka Rp 1.8003. Depresiasi Gedung 10% pertahun4. Gaji Pegawai yang masih harus dibayar Rp 5.0005. Sewa yang masih harus dibayar Rp 4.000

Retur dan Potongan Pembelian Rp xxxx Harga Pokok Penjualan Rp xxxx

(untuk memindahkan saldo rekening Retur dan Potongan Pembelian ke dalam rekening Harga Pokok Penjualan)

Potongan Tunai Pembelian Rp xxxx Harga Pokok Penjualan Rp xxxx

(untuk memindahkan saldo rekening Potongan tunai pembelianke dalam rekening Harga Pokok Penjualan)

Berdasarkan data diatas, jurnal penyesuaian yang harusdibuat Perusahaan Dagang MUTIARA pada tanggal 31 Desember2002 adalah (dalam ribuan ) :

JURNAL PENYESUAIANTanggal Keterangan Jumlah

DK

02Des 31 Harga Pokok Penjualan Rp

36.000 Persediaan BarangDagangan

36.000

31 Harga Pokok Penjualan 325.000 Pembelian 325.000

31 Harga Pokok Penjualan 12.200 Biaya AngkutPembelian

12.200

31 Retur dan Potongan Pembelian 10.400 Harga PokokPenjualan

10.400

31 Potongan tunai pembelian 6.800 Harga PokokPenjualan

6.800

31 Persediaan barang dagangan 40.000 Harga PokokPenjualan

40.000

31 Biaya Asuransi 2.000 Asuransi dibayardimuka

2.000

31 Biaya Depresiasi Gedung 8.000 Akum. penyusutangedung

8.000

31 Biaya Gaji 5.000 Hutang gaji 5.000

31 Biaya sewa 4.000 Hutang sewa 4.000

PERUSAHAAN DAGANG MUTIARANERACA LAJUR

PERIODE BERKAHIR 31 DESEMBER 2002

Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Neraca saldosetelah

penyesuaian

Laba Rugi Neraca

Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet KreditKas 9.500 9.500 9.500Piutang dagang 16.100 16.100 16.100Persediaan barang dagangan

36.000 40.000 36.000 40.000 40.000

Asr. Dibayar dimuka

3.800 2.000 1.800 1.800

Gedung 80.000 80.000 80.000Akum Dep. Gedung

16.000 8.000 24.000 24.000

Utang Dagang 20.400 20.400 20.400Modal, Mutiara 83.000 83.000 83.000Prive, Mutiara 15.000 15.000 15.000Penjualan 480.00

0480.00

0480.00

0Retur & Pot. penjualan

12.000 12.000 12.000

Pot. tunai penjualan

8.000 8.000 8.000

Pembelian 325.000

325.000

Retur & pot. pembelian

10.400 10.400

Pot. tunai pembelian

6.800 6.800

Bi. angkut pembelian

12.200 12.200

Bi. angkut penjualan

7.000 7.000 7.000

Biaya iklan 16.000 16.000 16.000Biaya sewa 19.000 4.000 23.000 23.000Biaya gaji 40.000 5.000 45.000 45.000Biaya rupa-rupa

17.000 17.000 17.000

Total 616.600

616.600

Harga Pokok Penjualan

36.000325.00

012.200

10.4006.80040.000 316.00

0316.00

0Biaya Asuransi 2.000 2.000 2.000Biaya Dep. gedung

8.000 8.000 8.000

Hutang gaji 5.000 5.000 5.000Hutang sewa 4.000 4.000 4.000Saldo Laba 449.40

0449.40

0616.40

0616.40

0454.00

0480.00

0162.40

0136.40

026.000 - - 26.000480.00

0480.00

0162.40

0162.40

0

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dengan telah selesainya disusun pembuatan Neraca lajur,maka penyususnan lapran keuangan dapat dilakukan denganmudah karena data yang diperlukan dalam pembuatan lapornkeuangan telah tersedia di nerac lajur. Namun demikiandalam menyusun laporan keuangan harus dilakukan denganmemperhatikan cara-cara penyajian yang lazim.Berikut ini adalah laporan keuangan Perusahaan Daganga

MUTIARA :

PERUSAHAAN DAGANG MUTIARANERACA

31 DESEMBER 2002(DALAM RIBUAN RUPIAH)

AKTIVA PASSIVA

Aktiva LancarKasPiutangDagangPersediaan Barangdagangan Asuransi Dibayar DimukaJumlah Aktiva Lancar

Aktiva Tak Lancar

Gedung80.000 Akum. Dep Gedung 24.000Jumlah Aktiva Tak Lancar Jumlah Aktiva

Rp 9.50016.10040.000

1 .800

67.400

56 .000

123.400

Kewajiban Lancar :Utang Dagang Utang GajiUtang SewaJumlah Kewajiban Lancar

MODAL :Modal Mutiara

Jumlah Passiva

Rp 20.4005.000

4 .000

29.400

94.000

123.400

PERUSAHAAN DAGANG MUTIARAPERUSAHAAN DAGANG MUTIARA

LABA RUGI31 DESEMBER 2002

(DALAM RIBUAN RUPIAH)PenjualanRp 480.000Kurangi :Retur dan potongan penjualanRp 12.000Potongan tunai penjualanRp 8.000 Rp 20.000 Penjualan bersih Rp 460.000Harga Pokok Penjualan :Persediaan 1 Jan 2002 Rp36.000Pembelian Rp 325.000Retur dan pot. Pembelian Rp 10.400Potongan pembelian Rp 6.800 Rp17.200Pembelian bersihRp 307.800Biaya angkut pembelian Rp12.200 Harga pokok Barang Tersedia untuk dijual Rp 356.000Persediaan 31 Desember 2002 Rp40.000Harga Pokok PenjualanRp 316.000 Laba Kotor Penjualan

Rp 144.000Biaya-biaya Operasi :Biaya Angkut penjualan Rp 7.000Biaya Iklan Rp 16.000Biaya sewa Rp 23.000Biaya gaji Rp 45.000Biaya Asuransi Rp 2.000Biaya Depresiasi Gedung Rp 8.000Biaya Rupa-rupa Rp 17.000Jumlah biaya operasionalRp 118.000Laba Bersih Rp 26.000

PERUSAHAAN DAGANG MUTIARALABA RUGI

31 DESEMBER 2002(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Modal, Mutiara 1 Januari 2002Rp 83.000Laba 31 Desember 2002Rp 26.000Prive, Mutiara( Rp 15.000 )Modal, Mutiara 31 Desember 2002Rp 94.000