STRATEGI LOMPATAN EKONOMI

12
STRATEGI “LOMPATAN EKONOMI” SUMATERA SELATAN Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 Provinsi Sumatera Selatan terus berlari dalam upaya mewujudkan “Sumsel Sejahtera”. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai APBD dari Rp. 2,8 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp. 7 triliun pada tahun 2014, tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 5,6 %, PDRB tahun 2013 mencapai Rp. 232,3 triliun, dan pendapatan perkapita tahun 2013 mencapai Rp. 30 juta/tahun. Dengan capaian tersebut angka kemiskinan di Sumatera Selatan berhasil ditekan menjadi 14 % pada tahun 2013 dari 17,7 % pada tahun 2008, dan angka pengangguran 5,4 % tahun 2013 Pada periode kedua kepemimpinan H. Alex Noerdin sebagai Gubernur Sumatera Selatan, beliau akan membuktikan bahwa beliau membutuhkan satu decade untuk membuat Sumatera Selatan Lebih Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing Internasional dengan melakukan strategi “Lompatan Ekonomi”. Potensi Sumatera Selatan Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang memiliki multi sumberdaya alam potensial. Dari sektor perkebunan Sumatera Selatan merupakan produsen terbesar karet nasional, 63 % produksi karet nasional dihasilkan di Pulau Sumatera dan 35 % produksi karet Pulau Sumatera di hasilkan oleh Sumatera Selatan. Produksi sawit Sumatera Selatan keempat terbesar di Indonesia. Potensi minyak bumi di Sumatera Selatan mempunyai cadangan 5.034.082 MSTB, produksi eksploitasi pertamina dan mitranya selama 1998-2002 baru rata-rata 3.718.720 barrel perhari. Cadangan gas alam Sumatera Selatan mencapai 7.238 BSCF, produksi ekploitasi empat tahun terakhir baru rata-rata 2.247.124 MMSCF. Sumatera Selatan memiliki sumber batubara yang berlimpah sekitar 22,24 milyar ton (48 % dari total sumberdaya batubara di Indonesia), saat ini produksi batubara Sumatera Selatan mencapai 20 juta ton dan mempunyai peluang besar meningkatkan produksi menjadi 50 juta ton/tahun untuk waktu lebih dari 400 tahun.

Transcript of STRATEGI LOMPATAN EKONOMI

STRATEGI “LOMPATAN EKONOMI” SUMATERA SELATAN

Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 Provinsi SumateraSelatan terus berlari dalam upaya mewujudkan “Sumsel Sejahtera”. Halini ditunjukkan dengan peningkatan nilai APBD dari Rp. 2,8 triliunpada tahun 2008 menjadi Rp. 7 triliun pada tahun 2014, tingkatpertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 5,6 %, PDRB tahun 2013mencapai Rp. 232,3 triliun, dan pendapatan perkapita tahun 2013mencapai Rp. 30 juta/tahun. Dengan capaian tersebut angka kemiskinandi Sumatera Selatan berhasil ditekan menjadi 14 % pada tahun 2013dari 17,7 % pada tahun 2008, dan angka pengangguran 5,4 % tahun 2013

Pada periode kedua kepemimpinan H. Alex Noerdin sebagaiGubernur Sumatera Selatan, beliau akan membuktikan bahwa beliaumembutuhkan satu decade untuk membuat Sumatera Selatan Lebih Maju,Sejahtera dan Berdaya Saing Internasional dengan melakukan strategi“Lompatan Ekonomi”.

Potensi Sumatera Selatan

Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang memilikimulti sumberdaya alam potensial. Dari sektor perkebunan SumateraSelatan merupakan produsen terbesar karet nasional, 63 % produksikaret nasional dihasilkan di Pulau Sumatera dan 35 % produksi karetPulau Sumatera di hasilkan oleh Sumatera Selatan. Produksi sawitSumatera Selatan keempat terbesar di Indonesia. Potensi minyak bumidi Sumatera Selatan mempunyai cadangan 5.034.082 MSTB, produksieksploitasi pertamina dan mitranya selama 1998-2002 baru rata-rata3.718.720 barrel perhari. Cadangan gas alam Sumatera Selatanmencapai 7.238 BSCF, produksi ekploitasi empat tahun terakhir barurata-rata 2.247.124 MMSCF. Sumatera Selatan memiliki sumber batubarayang berlimpah sekitar 22,24 milyar ton (48 % dari total sumberdayabatubara di Indonesia), saat ini produksi batubara Sumatera Selatanmencapai 20 juta ton dan mempunyai peluang besar meningkatkanproduksi menjadi 50 juta ton/tahun untuk waktu lebih dari 400 tahun.

Kualitas batubara Sumatera Selatan umumnya rendah yaitu jenislignite hingga subbitumineous (5.000-6.500 kkal/kg) tetapi memilikikadar sulfur dan abu rendah, oleh karena itu batubara SumateraSelatan baik digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik (PLTU),selain juga dapat dikembangkan sebagai bahan bakar cair (liquid factioncoal).

Selain potensi sumberdaya alam Sumatera Selatan juga memilikilokasi regional yang strategis yaitu 450 km dari Singapura sebagaipusat perdagangan regional terbesar di Asia Tenggara dan mitradagang penting, serta berjarak 480 km dari Jakarta (Pulau Jawa)sebagai pusat perdagangan domestik terbesar di Indonesia.

Tantangan Sumatera Selatan

Beberapa tantangan yang dihadapi Sumatera Selatan untuk meningkatkanperekonomian Sumatera Selatan dengan mengoptimalkan potensi yang adadi Sumatera Selatan antara lain :

1. Mengenalkan dan menciptakan kepercayaan dunia internasionalkepada Sumatera Selatan

2. Meningkatkan Produksi Karet, Sawit dan Batubara (PenangananDaerah Hulu)

3. Meningkatkan Nilai Tambah Produk Lokal terutama Karet, Sawit danBatubara (Penanganan Daerah Hilir)

4. Peningkatan/pembangunan sarana dan prasarana aksesibilitas dariDaerah Hulu ke Daerah Hilir

5. Peningkatan/pembangunan sarana dan prasarana outlet6. Peningkatan/pembangunan sarana dan prasarana energy pendukung

sektor hilir7. Peningkatan/pembangunan saran dan prasarana air baku dan air

bersih8. Peningkatan kualitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia9. Pelestarian lingkungan hidup

Branding Sumatera Selatan Melalui Olahraga

Sumatera Selatan mendunia melalui even olahraga, diawalidengan pembangunan kawasan olahraga terpadu seluas 310 hektar diseberang ulu Kota Palembang (Ibukota Provinsi Sumatera Selatan)

dengan nama Jakabaring Sport City (JSC) pada kawasan ini dibangun venue-venue berstandar internasional antara lain : Gelora Sriwijaya Stadium,Aquatic Stadium, Athletic Stadium, Jakabaring Shooting Range, Beach Volley Ball, Water Ski,Tennis Court, Wall Climbing, Roller Skater Track, Pentaque Arena, Baseball & Softball,Badminton Arena, Gymnastics Arena, Archery Arena. Selain itu Jakabaring SportCity juga dilengkapi beberapa sarana pendukung antara lain : AthleteVillage, Sport Science Center dan Water Treatment Plan.

Dengan dibangunnya JSC ini Sumatera Selatan dipercaya menjadituan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-16 tahun 2004. Kemudianpada tahun 2011 bersama dengan DKI Jakarta, Sumatera Selatandipercaya menjadi tuan rumah SEA GAMES ke-26 yang diikuti 11 negarase-Asia Tenggara dengan upacara pembukaan dan penutupan di JakabaringSport City Sumatera Selatan. Berselang 2 tahun kemudian SumateraSelatan kembali dipercaya sebagai tuan rumah Islamic Solidarity Games(ISG) ke-3 tahun 2013, diikuti oleh 47 negara dan 10 negara sebagaiobservers as Chief de Mission (CDM). Selain itu beberapa kejuaraan duniajuga sukses dilaksanakan di Sumatera Selatan antara lain : PalembangAsian Cup Aquathlon & Triathlon 2009, International Sepak Takraw Federation (ISTAF) SuperSeries South Sumatera-Indonesia 2012, 2nd South Sumatera Governor Cup 2013 Asia PacificBeach Volleyball Tournament, 36th Sea Age Group Swimming Champion Ships 2012, SouthSumatera Indonesia Open Grand Prix Gold Badminton Championship 2012, The SouthSumatera Governor Cup Aerobic Gymnastics 2012 3rd Asian Championships, South SumateraWater Ski & Wakeboard World Cup 2012, South Sumatera Triathlon Premium Asian Cup2013, 3rd South Sumatera Governor Cup 2013 Asia Pacific Beach Volleyball Tournament danSouth Sumatera Waterski & Wakeboard World Cup 2013.

Tidak dapat dipungkiri pada saat berlangsungnya even-evenolahraga tersebut mata nasional dan internasional tertuju diSumatera Selatan dan even-even ini juga sekaligus menjadi ajangpembuktian bahwa Sumatera Selatan memiliki kapasitas, kapabilitasdan integritas untuk berkiprah secara professional dalam ajanginternasional.

Upaya pembuktian kapasitas, kapabilitas dan integritasSumatera Selatan ini sudah mulai menuai hasil positif antara lainSumatera Selatan pada tahun 2014 dipercaya sebagai tuan rumahInternational Qur’an Recitation Competion (MTQ Internasional) yang diikutioleh 53 negara, pada bulan Desembar 2014 ini Sumatera Selatandipercaya sebagai tuan rumah Asian University Games (AUG) ke-17, dan padatahun 2018 Sumatera Selatan bersama dengan DKI Jakarta dipercayamenjadi tuan rumah ASIAN GAMES ke-18.

Konsep Pengembangan Sektor Hulu dan Hilir Yang Terintegrasi dengan RencanaPembangunan Infrastruktur

Produk andalan Sumatera Selatan saat ini yang sangatberpotensi untuk dikembangkan sektor hulu dan hilirnya paling tidakada tiga yaitu Karet, Sawit, Batubara. Untuk sektor perkebunan(sawit dan karet) peningkatan produksinya tidak terlepas daristrategi Intensifikasi dan Ekstensifikasi dan untuk Batubarapeningkatan produksinya harus memperhatikan Kajian Lingkungan HidupStrategis dan mitigasinya. Berbicara sektor hulu kita juga harusberbicara sarana dan prasarana pendukung untuk pengangkutan hasilproduksi sampai dengan sarana dan prasarana pendukung pemasarannya.

Peningkatan sektor hulu jika hanya diimbangi dengan pemasaranbahan mentah juga tidak terlalu signifikan dalam peningkatanperekonomian, hilirisasi (peningkatan nilai tambah produksi hulu)menjadi pilihan utama untuk menggerakkan perekonomian dan sektorriil. Untuk mendukung hilirisasi ini Sumatera Selatan merencanakanpengembangan kawasan ekonomi di daerah Utama-Timur Sumatera Selatantepatnya dikawasan Tanjung Api-Api dan Tanjung Carat.

Kawasan Tanjung Api-Api dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomidan telah ditetapkan oleh Presiden pada bulan Juni tahun 2014sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (Special Economic Zone/SEZ) pada lahanseluas 2.030 Ha yang akan mengembangkan industri berbasis Karet,Sawit dan Batubara. Dari hasil studi untuk masa konsesi 30 tahunsecara financial SEZ Tanjung Api-Api ini akan memberikan Net PresentValue NPV (5%) sebesar US$ 8.157,75 juta, NPV (10%) sebesar US$3.286,83 juta dengan Financial Internal Rate Return (FIRR) sebesar 20% danBEP 7-8 tahun.

Kawasan Tanjung Carat adalah areal di ujung kawasan TanjungApi-Api yang terletak dipertemuan Muara Sungai Banyuasin di sebelahBarat dan Muara Sungai Musi di sebelah Timur dan sebelah utarabertemu langsung dengan Selat Bangka. Kawasan ini akan dilakukanreklamasi seluas 3.000 Ha dan sangat ideal untuk dikembangkansebagai outlet (pelabuhan domestik, regional maupun internasional)dengan kedalaman sisi timur kawasan 6-8 m, sisi barat-utara 18-22 mdan sisi barat-selatan 12-14 m. Selain itu kawasan ini juga sangatberpotensi untuk dikembangkan juga sebagai kawasan industry dan saatini sudah ditetapkan sebagai Provincial Strategic Zone (PSZ) dan untuk

pengembangannya Gubernur Sumatera Selatan telah menandatangani MOUdengan PT. Pelindo II. Dalam konsep perencanaannya PT. Pelindo IIakan mengembangkan Pelabuhan dan Kawasan Ekonomi Tanjung Carat yangterintegrasi dengan konsep Tol Laut Pemerintahan Baru Indonesia.Dari hasil studi, penggembangan kawasan Tanjung Carat ini diperolehNet Present Value NPV sebesar US$ 1.707,38 juta, dengan Financial InternalRate Return (FIRR) sebesar 30,35 %, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,83dan BEP 5-7 tahun.

Dalam rangka menunjang proses pengembangan hulu-hilir inipemerintah Sumatera Selatan berencana akan membangunan saranaprasaranan angkutan penunjang yaitu Rencana Proyek PembangunanKereta Api Tanjung Enim-Tanjung Carat dan pengembangan terminalkhusus batubara di Pelabuhan Tanjung Carat. Jalur kereta api yangakan dibangun ini sepanjang 375 km dengan trase utama sepanjang 295km mulai dari Tanjung Api-Api melewati Kabupaten Banyuasin,Kabupaten Muba, Kabupaten Pali, Kabupaten Muara Enim dan KabupatenLahat dengan 3 stasiun loading batubara dengan kapasitas angkutbatubara sebanyak 38 juta ton per tahun. Trase kereta api cabangakan dibangun sepanjang 80 km dari Kabupaten Musi Banyuasin keKabupaten Musi Rawas Utara dengan dua stasiun loading dengankapasitas 19 juta ton pertahun, sehingga total batubara yang mampudiangkut keseluruhan mencapai 57 juta ton per tahun. Dari sisiekonomi proyek pembangunan jalan Kereta Api Tanjung Enim – TanjungApi-Api ini akan memberikan nilai Economic Internal Rate Return (EIRR)sebesar 28,87 %, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 2,41 dan Economic NetPresent Value (ENPV) sebesar US$ 6.287,40 juta. Dari sisi kelayakanfinansial rencana proyek ini memberikan nilai Financial Internal Rate Return(FIRR) sebesar 17,48 %, dengan Net Present Value (NPV) sebesar US$ 6.175juta dan Payback Period selama 12 tahun.

Trase Kereta Api Tanjung Enim - Tanjung Api-Api ini jugaterintegrasi untuk mensuplai angkutan bahan mentah ke KawasanEkonomi Khusus Tanjung Api-Api dan Kawasan Ekonomi Tanjung Carat.Enam Kabupaten yang dilewati rencana trase Kereta Api selainmerupakan sentra produksi batubara juga merupakan sentra produksikaret dan sawit.

Selain rencana pembangunan outlet Pelabuhan Samudra TanjungCarat saat ini juga Pemerintah Sumatera Selatan bersama denganKementerian Perhubungan sedang dalam tahap penyelesaian pembangunanPelabuhan Laut Regional Tanjung Api-Api yang terletak bersebelahan

dengan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api yang telah beroperasisejak bulan Desember tahun 2013 lalu, Pelabuhan Laut RegionalTanjung Api-Api ini ditargetkan akan mulai beroperasional pada tahun2016.

Sektor kelistrikan sebagai salah satu fasilitas vital dalammendukung hilirisasi di Sumatera Selatan juga terus ditingkatkanpembangunannya. Saat ini kebutuhan listrik di Sumatera Selatanmencapai 265 MW dan produksi listrik di Sumatera Selatan saat inimencapai 709 MW hal ini menunjukkan bahwa produksi Listrik SumateraSelatan megalami surplus dan dapat mensuplai listrik hingga keJambi, Sumatera Barat dan Riau. Kedepan Sumatera Selatan juga akanmenambah produksinya, saat ini dalam status tahap konstruksi adalahPLTU Sumsel-7 (2x150 MW), Pembangunan Transmisi listrik di Sumselsampai 2021 (2744 kms) dan Pembangunan Gardu Induk/Trafo di Sumselsampai 2021. Dalam tahap persiapan pembangunan yaitu : PLTU Sumsel-5(2x150MW), PLTU Sumsel-6 (2x300 MW) dan PLTU Sumsel-8 (2x620 MW).Dalam proses pendanaan yaitu : PLTP Mulut Balai (4x55 MW), PLTUBanjarsari (2x110 MW), PLTU Sumsel-2 (225MW) dan PLTP Rantau Dadap(2x110 MW). Dan saat ini dalam proses pengadaan yaitu rencanapembangunan PLTU Sumsel-9 (2x600 MW) dan PLTU Sumsel-10 (600 MW).

People, Planet, Profit

Pemerintah Sumatera Selatan memaklumi bahwa tujuan pembangunandi Sumatera Seltan adalah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia padaumumnya dan kesejahteraan penduduk Sumatera Selatan khususnya.Semangat melayani dan mensejahterakan penduduk Sumatera Selatanterlihat pada program-program yang berdampak langsung kepadapenduduk. Program Sekolah Gratis dan Berobat Gratis telah dilakukandi Sumatera Selatan sejak tahun 2009 dan pada periode keduakepemimpinan Bapak H. Alex Noerdin akan segera diluncurkan ProgramKuliah Gratis sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dankapabilitas sumber daya manuasia Sumatera Selatan. Sarana danPrasarana pendidikan Tinggi juga akan dikembangkan mulai darimendukung perubahan status IAIN Raden Fatah menjadi UniversitasIslam Negeri (UIN) sampai dengan rencana pengembangan Sport Institute ofIndonesia, Monash Sriwijaya University dan Oxford Sriwijaya University.

Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia Sumatera Selatanyang sehat dan tangguh, sektor kesehatan juga akan diperkuat denganmeningkatkan pelayanan berobat gratis dan pembangunan Rumah SakitPratama di setiap Kecamatan pada 17 Kabupaten Kota yang ada di

Sumatera Selatan dan di Palembang (ibu kota Sumatera Selatan)dibangun Rumah Sakit Khusus Mata berstandar Internasional, RumahSakit Khusus Gigi dan Mulut berstandar Internasional dan pembangunanRegional Hospital of South Sumatera. Dengan pelayanan sektor pendidikan dankesehatan yang prima kepada penduduk Sumatera Selatan Bapak H. AlexNoerdin selalu berkata “ walaupun masih terdapat penduduk miskin diSumatera Selatan tetapi mereka beda dengan penduduk miskin diprovinsi lain sebab penduduk miskin di Sumatera Selatan tidak harusmenanggung biaya berobat dan biaya sekolah karena semuanyaditanggung oleh pemerintah Provinsi Sumatera Selatan”.

Pelestarian lingkungan juga menjadi prioritas di SumateraSelatan. Jakabaring Sport City juga dikembangkan sebagai kawasan ruangterbuka hijau perkotaan terluas di Asia Tenggara. PemerintahSumatera Selatan konsisten mengawal pelaksanaan Rencana Aksi DaerahPengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD GRK). Pemerintah SumateraSelatan juga bekerjasama dengan beberapa negara donor Eropa (Jerman,Norwegia, Denmark) yang berkonsentrasi dalam pengendalian emisiberbasis lahan dengan beberapa program antara lain ReductionEmission Deforestation dan Degredation (REDD+) dan LocallyAppropiate Mitigation Actions-Indonesia (LAMAI). Selain ituPemerintah Sumatera Selatan juga bekerjasama dengan ADB dalammelakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan mitigasinya terhadapRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumatera Selatan2013-2018.

Pemerintah Sumatera Selatan selalu percaya Rencana PembangunanDaerah yang bertujuan untuk melayani dan mensejahteraan penduduk(PEOPLE oriented) dengan juga memperhatikan pelestarian lingkungan(save the PLANET) pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan bagi semua(make a PROFIT).

PETA LOKASI STRATEGIS SUMATERA SELATAN

RENCANA KAWASAN EKONOMI KHUSUS TANJUNG API-API

RENCANA KAWASAN EKONOMI PROVINSI TANJUNG CARAT

RENCANA PEMBANGUNAN KERETA API TANJUNG ENIM – TANJUNG API-API