Manajemen Hubungan Pelanggan Ritel
-
Upload
kompakbodoh -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Manajemen Hubungan Pelanggan Ritel
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab ini, anda diharapkan dapat :
1. Memahami konsep dasar manajemen hubungan pelanggan
( Customer Relationship Management-CRM ).
2. Memahami CRM sebagai strategi membangun kesetiaan
pelanggan.
3. Mengimplementasikan program CRM dalam bisnis
ritel.
B. Pendahuluan
Manajemen hubungan pelanggan (Customer
Relationship Management-CRM ) adalah suatu cara
mengatasi permasalahan melalui penyampaian secara
langsung dan berbicara secara terperinci kepada
pelanggan mengenai penyelesaian yang terbaik.
1 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
CRM merupakan filosofi bisnis dan serangkaian
strategi, program dan system yang memerhatikan
identifikasi dan membangun kesetiaan dari pelanggan
yang sangat berharga bagi pengusaha.
CRM didasarkan pada filosofi bahwa pengusaha dapat
meningkatkan keuntungan mereka dengan membangun
hubungan baik dengan pelanggan mereka. Tujuannya adalah
membangun dasar kesetiaan pelanggan yang sering kali
berguna bagi pengusaha.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Hubungan Pelanggan
Konsep ritel tradisional memfokuskan perhatian
dengan menarik pelanggan untuk mengunjungi toko.
Melihat apa yang ditawarkan ritel lewat catalog atau
brosur, serta membuka situs web. Untuk melengkapi
tujuan tersebut, biasanya ritel menggunakan media massa
2 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
dan promosi harga, dan memperlakukan semua pelanggan
dengan cara yang sama.
Fokus CRM adalah mendapatkan dan mempertahankan
pelanggan serta mengembangkan pandangan pemasaran
tradisional yang berfokus pada satu hal yaitu
transaksi, beralih pada loyalitas konsumen yang lebih
berorientasi pada tujuan jangka panjang, dan sekaligus
terkait pada efektivitas biaya.
B. Pemahaman Kesetiaan Pelanggan
Kesetiaan pelanggan adalah tujuan dari CRM, lebih
dari membuat para pelanggan mengulang kedatangannya
pada toko dan merasa puas dengan pengalaman berbelanja
mereka dan akan membawa barang-barang yang mereka beli.
Kesetiaan pelanggan pada pedagang berarti bahwa
pelanggan mempunyai komitmen akan berbelanja barang –
barang kebutuhan serta memakai layanan dari ritel dan
akan mengabaikan aktivitas pesaing yang mencoba untuk
menarik pelanggan.
3 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Alasan mereka untuk datang kembali melebihi dari
kenyamanan, harga yang lebih murah, ataupun merek
tertentu yang tersedia di ritel, program yang mendorong
pembelian berulang dari pelanggan dengan cara
menawarkan potongan(diskon) khusu dapat dengan mudah
ditiru oleh pesaing. Empat pendekatan untuk membangun
kesetiaan pelanggan dan meningkatkan pelanggan menjadi
lebih baik adalah :
1. Mengeluarkan program langganan berbelanja
2. Menawarkan pelayanan khusus pada pelanggan
3. Menuruti selera pelanggan akan jasa yang
disediakan
4. Mengembangkan perasaan melalui komunikasi
C. Proses CRM
CRM adalah suatu proses interaktif yang mengubah
data-data pelanggan kedalam kesetiaan pelanggan melalui
beberapa kegiatan :
a. Mengumpulkan data pelanggan
b. Menganalisis data pelanggan tersebut dan
mengidentifikasi target pelanggan
c. Mengembangkan program CRM
d. Menerapkan program CRM
4 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
pembelajaran
tindakan
Proses CRM
Masing - masing proses dapat dijelaskan sebagai berikut
:
1. Pengumpulan Data Pelanggan
Tahap pertama dari proses CRM adalah menciptakan basis
data pelanggan. Basis data ini dikenal sebagai gudang
data pelanggan, yang berisi data-data yang dikumpulkan
perusahaan tentang pelanggannya yang menjadi dasar
kegiatan CRM selanjutnya.
Basis data pelanggan
5 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Pengembangan
program
CRM
Implementas
i
Program
Analisis data
prlanggan dan
identifikasi
Pengumpulan
Data
pelanggan
Berisi informasi-informasi sebagai berikut :
Transaksi sejarah lengkap tentang pembelian yang
dilakukan pelanggan.
Kontak pelanggan atau rekaman dari interaksi yang
dilakukanpelanggan dengan pelanggan.
Pilihan pelanggan, yaitu informasi tentang apa
yang disukai oleh pelanggan.
Informasi deskriptif data-data demografi dan
psikologi yang menggambarkan pelanggan.
Tahapan dari kegiatan pasar-analisis transaks dan
data hubungan menyediakan informasi tentang
tanggapan pelanggan.
Informasi tentang identitas
6 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Pendekatan yang dilakukan toko untuk mengatasi masalah
ini adalah :
Menanyakan informasi identitas
Beberapa ritel mempunyai tim penjualan yang
menanyakan informasi identitas pelangganya.
Informasi ini kemudian digunakan untuk basis data
transaksi pelanggan tersebut.
Menawarkan kartu belanja langganan
Program ini juga disebut program kesetiaan yang
merupakan program pengenalan dan pemberian hadian
bagi pelanggan yang setia pada ritel. Dari
perspektif ritel, program kartu langganan belanja
memberikan dua keuntungan, (1) pelanggan dapat
memberikan data demografi dan informasi lainnya
ketika pelanggan mendaftarkan diri mengikuti
program tersebut, dan (2) pelanggan termotivasi
oleh adanya hadiah yang ditawarkan, meningkatkan
7 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
angka kunjungan dan jumlah barang yang dibeli
setiap belanja.
Menghubungkan nomor rekening dan kartu kredit
pihak ketiga
Berisi tentang informasi identitas atau meminta
kartu langganan belanja. Beberapa ritel
mengumpulkan informasi yang cukup tentang
pelangganya melalui transaksi dengan informasi
pribadi yang besaral dari catatan transaksi
berdasarkan data kartu kredit atau nomor rekening.
2. Analisis Data Pelanggan dan Identifikasi Pelanggan
Mengidentifikasi segmen pasar
Biasanya analisis data pelanggan difokuskan pada
identifikasi segmn pasar kelompok pelanggan yang
8 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
mempunyai kebutuhan serupa, membeli barang dagangan
serupa, dan mempunyai tanggapan serupa tentang beberapa
cara dari kegiatan pasar.
Mengidentifikasi pelanggan terbaik
Dengan menggunakan basis data informasi, ritel juga
dapat mengembangkan penilaian atau angka yang
mengidentifikasikan bagaimana berharganya pelanggan
terhadap perusahaan. Mengidentifikasi pelanggan terbaik
dapat dilakukan dengan cara :
Nilai waktu hidup (lifetime value-LTV) digunakan
untu kengukur nilai setiap pelanggan. LTV adalah
input yang diharapkan dari pelanggan kepada laba
ritel melebihi seluruh hubungan pelanggan denga
ritel.
Piramida pelanggan
9 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Masing-masing segmennya dapat dijelaskan sebagai
berikut :
- Segmen platinum, yang termasuk segmen ini
biasanya pelanggan yang setia yang tidak
mempedulikan barang dagangan maupun harga.
- Segmen emas, mempunyai nilai LTV lebih rendah
dari segmen platinum karena pelanggan ini lebih
positif terhadap harga.
- Segmen besi, pelanggan ini tidak terlalu pantas
mendapat perhatian dari ritel karena nilai LTV-
nya yang rendah.
- Segmen awal, pelanggan dalam segmen ini dapat
menghabiskan uang perusahaan. Perusahaan
biasanya menuntut banyak perhatian namun tidak
membeli banyak dari ritel.
Analisis kekinian, frekuensi dan moneter (Recency,
Frequency, Monetary-RFM). Analisis RFM biasanya
digunakan oleh ritel melalui catalog dan penjualan
langsung, dan merupakan skema segmentasi pelanggan
menurut bagaimana pola pembelanjaan terbaru yang
dilakukan.
PLATINUM
10 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Pelanggan yang
menghasilkan
profitabilitas
Pelanggan yang
menghasilkan
profitabilitas
EMAS
BESI
AWAL
Piramida Pelanggan
3. Mengembangkan Program CRM
Program ritel digunakan sebagai media untuk
mempertahankan pelanggan, mengubah pelanggan baik
menjadi pelanggan dengan nilai LTV tinggi, dan
berhadapan dengan pelanggan yang tidak menguntungkan.
Mempertahankan pelanggan
11 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Pelanggan yang
menghasilkan
profitabilitas
Bisnis ritel sebagai bisnis yang sukar melakukan
differensiasi membutuhkan upaya hubungan untuk
mewujudkan retensi pelanggan dan loyalitas pelanggan.
Upaya hubungan adalah usaha aktif ritel dalam
memberikan kontribusi terhadap terhadap harapan
konsumen untuk mewujudkan retensi pelanggan melalui
penyampaian produk inti dan layanan yang membuat
terjalinnya relasi yang kelanjutan.
Upaya hubungan mengacu beberapa hal sebagai berikut :
1. Usaha secara aktif yang dilakukan oleh ritel
Sebagai contoh, manfaat kenyamanan ditujukan dari
kondisi bahwa konsumen secara rutin belajar dari
pengalaman belanja dengan mengingat lokasi produk
pada pemajangan di supermarket. Manfaat kenyamanan
akan lebih terwujud, karena peran aktif ritel
untuk menginformasikan pada konsumen melalui
signage (tanda-tanda yang terpasang pada
12 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
pemajangan di ritel) ataupun komunikasi secara
personal.
2. Upaya hubungan didefenisikan mirip dengan manfaat
hubungan (relationship Benefit) jika dilihat dari
perspektif ritel, yaitu manfaat yang didapatkan
oleh konsumen dari relasi jangka panjang yang
terjalin sesuai dengan kinerja pelayanan inti yang
diberikan oleh produsen, dalam hal ini ritel.
Pada saat ritel menerapkan pemasaran relasional
untuk mendapatkan hasil relasional seperti yang
diharapkan dengan berbagai cara, hal tersebut akan
member kesan yang baik kepada pelanggan. Adanya
investasi waktu, usaha, dan sumber lain menciptakan
hubungan dengan pelanggan, akan menciptakan dampak
psikologis akan membuat pelanggan bertahan dan
mempertahankan hubungan tersebut serta memberikan suatu
balasan atau imbal balik.
Dengan demikian, terdapat empat aktivitas upaya
hubungan yang diharapkan dapat menjaga orientasi
retensi pelanggan pada ritel, yaitu komunikasi
(communication), perlakuan istimewa (preferential
treatment), personalisasi (personalization), dan balas
jasa (rewarding).
Sedangkan empat pendekatan untuk menahan (retensi)
pelanggan terbaik adalah :
13 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
1. Program frekuensi belanja
Digunakan untuk basis data pelanggan dengan
mengidentifikasi pelanggan dengan transaksi dan
untuk mendorong kebiasaan berbelanja dan kesetiaan
terhadap ritel.
2. Pelayanan pelanggan special
14 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Para penjual biasanya menyediakan pelayanan yang
lebih untuk membangun dan memelihara kepercayaan
pelanggan tetapnya. Perlakuan istimewa adalah
persepsi konsumen terhadap sampai sejauh mana
perlakuan dan pelayanan terhadap konsumen setia
dibandingkan konsumen biasa. Terkait dengan
hubungan (relationsip), tidak semua konsumen
menyukai diperlakukan dengan cara yang sama,
diharapkan adanya konsumen yang focus dan efektif
untuk mendapatkan perlakuan istimewa. Argumenttasi
terhadap hal ini adalah bahwa perlakuan umum
sebagai pemenuhan kebutuhan dasar dari setiap
konsumen memang penting untuk dipenuhi, namun
perlakuan istimewa terhadap konsumen tertentu
penting juga dilakukan sebagai retensi bagi ritel.
Hal ini juga merupakan salah satu kunci
keberhasilan dalam mengimplementasikan strategi
relasional.
Sedangkan perlakuan istimewa menurut Sheth dan
Parvatiyar (2002) diartikan sebagai layanan kepada
pelanggan berupa waktu belanja khusus atau akses
untuk produk baru. Diungkapkan juga bahwa konsumen
mengharapkan tidak ingin diperlakukan sama dengan
konsumen lain. Beberapa pemasar memberikan kritik
15 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
kepada ritel yang memperlakukan konsumen secara
sama dengan tidak ada perbedaan yang mengakibatkan
perusahaan akan kehilangan tidak hanya sebagian
keuntungan tetapi lebih jauh akan kehilangan
kesetiaan pelanggan. Peterson (1995) berpendapat
bahwa perlakuan istimewa kepada pelanggan akan
memungkinkan penjual untuk memberikan sesuatu yang
sangat mendasar bagi pembeli yaitu perasaan
dihargai, sehingga persepsi pelanggan yang lebih
tinggi terhadap perlakuan istimewa akan
meningkatkan hasil relasional secara keseluruhan.
3. Personalisasi
Pembatasan penting dalam strategi CRM dalam
membagi segmen pasar. Tiap strategi akan menjadi
suatu yang menarik untuk pelanggan tertentu tetapi
tidak menarik bagi golongan lainnya. Persinalisasi
menurut Metcalf et al. (1992) adalah persepsi
konsumen terhadap sampai sejauh mana ritel
berinteralsi dengan konsumen regular secara ramah
16 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
dan dengan cara-cara personal. Pentingnya
pertukaran personal antara pembeli dan penjual
dalam memenuhi hasil relasioanal bukan merupakan
hal baru terkait dengan hubungan dan proses social
(Beatty et al.,1996).
Pentingnya hubungan personal antara pelanggan
dengan ritel akan berpengaruh pada hasil hubungan,
sehingga tidaklah mengherankan jika hubungan
personal dapat dikatakan merupakan proses social
(Beatty et al.,1996). Sebagai contoh, Stone (1954)
dalam Beatty et all. (1996) menekankan pentingnya
hubungan personal dalam keberadaan suatu tempat
perbelanjaan. Crosby dan Cowles (1990) menerangkan
bahwa interaksi soaial dihasilakan oleh pusat
perbelanjaan yang mampu memberikan motivasi kepada
pelanggan untuk terus berbelanja. Manfaat hubungan
social antara lain adalah perasaan sebagai
keluarga, perasaan sebagai teman, dukungan social
(Berry,1995), penakuan personal, menyebut nama
konsumen, memahami pelanggan secara pribadi,
percakapan secara bersahabat, dan penampakkan
keakraban serta kehangatan anatara ritel dengen
pelanggannya.
4. Komunikasi
17 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Pendekatan untuk membangun kepercayaan pelanggan
adalah membangun komunikasi antar pelanggan.
Komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Duncan
dan Moriarty (1998), adalah presepsi komunikasi
terhadap sampai berapa jauh ritel memberikan
informasi kepada konsumen secara terus menerus
melalui media komunikasi lansung. Komunikasi
merupakan kondisi utama yang harus ada untuk
mencipatakan sebuah relasi. Dengen komunikasi,
usaha – usaha yang diarahkan untuk membangun
relasi yang dilakukan oleh ritel atau produsen
dapat di pahami oleh konsumen.
18 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
D. Mengubah Pelanggan Baik Menjadi Pelanggan Dengan
Nilai LTV Tinggi
Dalam konteks piramida pelanggan, peningkatan
penjualan kepada pelanggan yang baik dikenal dengen
nama ilmu kimia pelanggan abad pertengahan-mengubah
pelanggan dalam segmen besi dan emas menjadi pelanggan
platinum.
Empat faktor yang mempengaruhui efektifitas program
belanja yaitu :
1. Barang-barang yang mahal
2. Sangat sulit untuk membenarkan program anda ketika
masalah timbul karena program menjadi bagian dari
pengalaman berbelanja konsumen anda
3. Belum jelas bahwa program belanja membuat konsumen
semakin boros membeli barang, dan
19 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
4. Mungkin yang paling penting adalah kesulitan
mengatur program belanja dibanding para penjual
yang lain.
Penjual seling adalah membatasi penjualan produk
perlengkapan atau pelayanan dalam transaksi tertentu,
seperti penjualan printer ketika pelnggan memutuskan
membeli komputer . penjualan tanbahan adalah penjualan
tambahan pada produk baru dan palayanan kepada
pelanggan lama.
E. Berhadapan Dengan Pelanggan yang Tidak
Menguntungkan.
Dua pendekatan untuk menghilangkan pelanggan jenis ini
yaitu :
1. Menawarkan pendekatan yang tidak menghabiskan
banyak biaya untuk memuaskan kebutuhaan strata
bawah.
20 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
2. Membebankan tagihan kepada pelanggan untuk
pelayanan yang disalah gunakan .
F. Menerapkan program CRM
Penerapan CRM , yang efektif membutuhkan koordinasi
dari dalam dari kegiatan-kegiatan bagian yang berbeda
dalam organisasi ritel. Dapertemen SIM (sistem
informasi manajemen) di butuhkan untuk mengumpulkan
informasi, menganalisis dan membuat informasi yang
relevan yang dapat dibaca oleh pegawai dan menerapkan
program, sedangkan garis depan bagian pelayanan dan
penjualan bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengen
pelanggan. Operasional toko dan manajemen mengembangkan
sumber daya manusia dibutuhkan untuk memperkerjakan,
melatih,dan memotivasi pegawai dengen menggunkan
informasi pelanggan untuk mengembangkan pelayanan
secara personal.
21 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
G. Rahasia dan Program CRM.
Ketika perincian informasi tentang konsumen di
pandang sebagai sesuatu yang membantu ritel dalam
menyampaikan manfaat/layanan lebih kepada pelanggan,
maka terdapat dua kondisi yang mungkin terjadi, yaitu
pelanggan mendukung atau tidak mendukung ritel dalam
pengumpulan informasi. Hal ini terkait dengen sampai
berapa jauh pelanggan merasa terganggu atau informasi
yang mungkin dipandang sebagai sesuatu bersifat rahasia
yang digali oleh ritel. Tingkatan dimana pelanggan
mulai merasa bahwa rahasianya terganggu trjadi pada
saat :
Proses penggalian informasi pribadi pelanggan
menarik perhatian pelanggan lain melakukan
transaksi jual beli di pasar.
Tujuan penggunaan dan pengumpulan informasi
pribadi tersebut tidak diinformasikan.
22 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Beberapa orang mengartikan informasi pribadi sebagai
segala informasi yang tidak disebarkan termasuk
informasi umum dan pribadi. Beberapa ketentuan dari Uni
Eropa yang berpengaruh lansung dengen rahasia
konsumen :
Perusahaan dapat mengumpulkan informasi konsumen
yang tujuannya diartikan secara jelas seperti
melengkapkan jual belli
Tujuan harus dijelaskan secara luas kepada
konsumen tentang asal mula informasi tersebut
dikumpulkan
Informasi hanya dapat digunakan untuk tujuan
khusus.
Perusahaan yang melakukan kegiatannya di Eropa
hanya mengirim informasi ke 15 negara Uni Eropa
untuk memasukkan negara dalam kebijakan rahasia.
Penitian perdagangan pusat mengembangkan sekumpulan
prinsip untuk praktik informasi yang cukup, antara
lain:
Perhatian dan kesadaran, melipuiti penyingkapan
praktik informasi, trmasuk pernyataan informasi
Pemilihan atauj persetujuan, termasuk pilihan
keluar (opt out) dan pilihan masuk (opt in), serta
mengizinkan kesempatan bagi konsumen untuk
23 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
mendapatkan keuntungan melalui informsi
perdagangan.
Masukan atau partisipasi, memungkinkan penegasan
ketetapan pelanggan informasi oleh pelanggan
Kebutuhan atau keamanan, mengawasi pencurian
sesuatu dan perusakan terhadap informasi pribadi
Pelaksanaan atau perbaikan, memberikan mekanisme
untuk meyakinkan kerelaan untuk ikut serta suatu
perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
24 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s
Dalam mengembangkan strategi berkelanjutan, ritel
membutuhkan efektivitas dalam mengelola sumber daya
yang penting . untuk itu, manajemen harus mempunyai
filosofi yang terkaitan dengen manajemen hubungan
pelanggan (CRM). CRM adalah sebuah filosifi bisnis dan
merupakan serangkaian strategi, program, dan sistem
yang terfokus dapa pengidentifikasian dan mengembangkan
loyalitas pelanggan. CRM sebagai proses
interaktifmembutuhkan data pelanggan untuk membangun
kesetiaan melalui aktifitas :
1. Mengumpulkan data pelanggan
2. Menganalisis data pelanggan dan
mengidentifikasikan pasar sasaran
3. Mengembangakan CRM, dan
4. Mengimplementasikan program CRM
25 | U n i v e r s i t a s A n d a l a s