Makalah Ulumul Quran Bab II

27
Makalah Ulumul Quran Bab II BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Uslub Al-Qur’an Kata uslub adalah bahasa Arab yang apabila diterjemahkan artinya jalan, cara, sistem atau metode. Adapun pengertiannya uslub dalam bahasa Arab, ialah makna yang terdapat dalam suatu bentuk susunan lafaz-lafazkalimat dalam Al-Qur’an. Uslub Al-Qur’an merupakan khazanah kekayaan ilmu yang secara langsung atau tidak langsung, turut memperkaya model keagamaan kita. Pelaksanaan syariat Islam akan susah seandainya ilmu ini tidak ada, sebab Uslub Al- Qur’an dianggap sebagai penuntun Al-Qur’an yang merupakan jawaban bagi kehidupan kita. Uslub Al-Qur’an mempunyai ciri spesifik yang tersusun mengenai apa(ontology), bagaimana (epistemology) dan untuk apa (aksiologi). Ketika landasan ini saling berkaitan, maka ontology Uslub Al-Qur’an terkait denganepistemologinya, epistemology Uslub Al-Qur’an terkait dengan aksiologinya, dan begitulah seterusnya. Jadi kalau kita ingin membicarakan epistimologi Uslub Al-Qur’an, maka kita harus mengaitkannya dengan ontology, dan aksiologi. Tetapi dalam tulisan ini, penulis hanya membahas tentang Uslub Al- Qur’an dalam perspektif balagatul Qur’an. B. Uslub Al-Qur’an Dalam Perspektik Balagatul Quran a. al-Khabar 1. Pengertian dan Hakikat al-Khabar Al-Khabar (berita) oleh ahli balagah didefinisikan sebagai berikut: هِ اتَ ذِ لَ بِ ذَ ك لْ واَ قْ ذِ ص ل اَ لَ مَ تْ ح ا اَ مَ وُ هُ رَ بَ خ ل ا[ 1 ]

Transcript of Makalah Ulumul Quran Bab II

Makalah Ulumul Quran Bab IIBAB II

PEMBAHASANA.     Pengertian Uslub Al-Qur’an

Kata uslub adalah bahasa Arab yang apabila diterjemahkanartinya  jalan, cara, sistem atau metode. Adapunpengertiannya uslub dalam bahasa Arab, ialah makna yangterdapat dalam suatu bentuk susunan lafaz-lafazkalimat dalamAl-Qur’an. Uslub Al-Qur’an merupakan khazanah kekayaan ilmuyang secara langsung atau tidak langsung, turut memperkayamodel keagamaan kita. Pelaksanaan syariat Islam akan susahseandainya ilmu ini tidak ada, sebab             Uslub Al-Qur’an dianggap sebagai penuntun Al-Qur’an yang merupakanjawaban bagi kehidupan kita.

Uslub Al-Qur’an mempunyai ciri spesifik yang tersusunmengenai apa(ontology), bagaimana (epistemology) dan untukapa (aksiologi). Ketika landasan ini saling berkaitan,maka ontology Uslub Al-Qur’an terkait denganepistemologinya,epistemology Uslub Al-Qur’an terkait dengan aksiologinya, danbegitulah seterusnya. Jadi kalau kita inginmembicarakan epistimologi               Uslub Al-Qur’an, makakita harus mengaitkannya dengan ontology, dan aksiologi. Tetapidalam tulisan ini, penulis hanya membahas tentang Uslub Al-Qur’an dalam perspektif balagatul Qur’an.

B.      Uslub Al-Qur’an Dalam Perspektik Balagatul Qurana.      al-Khabar1.      Pengertian dan Hakikat al-Khabar

Al-Khabar (berita) oleh ahli balagah didefinisikan sebagai berikut:

ه ات�� ذ� ب ل ذ� ذق� والك مل الص ت� ا اح و م ر ه ب [1]الخ�

Al-Khabar (berita) ialah pernyataan yang mengandung kemungkinan benar dansalah pada materi berita itu sendiri.

Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa yang menjadifokus perhatian dalam hal ini adalah inti atau isi berita itusendiri, tanpa mempertimbangkan aspek lain dan tidak melihatsiapa yang membawa berita itu. Adapun jika informasi atauberita (khabar) dikaitkan dengan pembawa berita, makaada khabar yang mempunyai tingkat kebenaran mutlak (wajibat al-shidq), seperti khabar yang bersumber dari Allah dan Rasul-Nya,adapula yang mempunyai tingkat kebohongan mutlak (wajibat al-kazib), seperti khabar yang bersumber dari orang-orang yangmengaku sebagai Nabi (mutanabbi'). Jika kahabar-khabar ini hanyadilihat dari aspek materi khabar itu sendiri, maka hanya adasatu dari dua kemungkinan, apakah khabar itu benar atau dusta.[2]

Untuk menilai kebenaran (shidq) atau kebohongan (kazib)sebuah berita, maka yang menjadi parameter adalah kesesuaianatau ketidaksesuaian khabar itu dengan fakta atau indikatoreksternal.Apabila khabar mempunyai kesesuaian dengan indikatoreksternal, makakhabar itu disebut khabar shadiq.  Sebaliknya, jikatidak bersesuaian maka disebut khabar kazib.

المذلولي+ ارج الخ�

ب ر الخ�الصاد

ق�

الكاد� ب

Berdasarkan penjelasan di atas, maka al-khabar al-shadiq dan al-khabar al-kadzib ditentukan oleh unsur luar berupafakta yang membenarkan atau menolak kebenaran sebuah al-khabar, sebagaimana digambarkan pada bagan berikut:

2.      Tujuan Jenis Penyampaian al-KhabarPrinsip dasar penyampaian sebuah al-khabar (berita) adalah

untuk salah satu dari kedua tujuan berikut:

a. Fâidat al-Khabar (ر ب الخ� ذة� 6ائ �yaitu memberikan pengetahuan baru ;(فkepada komunikan tentang sesuatu yang belum ia ketahuisebelumnya. Jadi isi berita yang disampaikan masih baru danbelum pernah didengarkan sebelumnya oleh komunikan, sehinggadengan informasi tersebut maka yang komunikan merasamendapatkan pengetahuan baru.Contoh, firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2): 185:

هذ : ف�من= ش;; ان= ;;�ف�رف ذى وال ه;; ن= ال اب� م ن�;; Kي Mاس وب لن� ذى ل ;;ن= ه Tف�;;را ه ال ي;;+ �ل ف Xز �ن;; ى+ ا6 ذ� ان= ال ص;;� هر رم :ش;;ذ ئ;;^+ ز +ر ولا ن س;; ي+ م ال ك ئ ذ اهلل ئ;;^+ ز +ر ن ;;�خ ام ا6 ئ�+ ن= ا6 ة� م ذ ع;; �ف�ر ف لي س;; و ع ا ا6 ص;;� ي^+ ان= مر ;;ن= ك مه وم ص;; لي+ �هر ف م الش;;: ك ن� م

زون= ) ك ش: �م ت ك عل م ول ذاك ا ه لي م ع روا; اهلل ب ك ن� ة� ول عذ ملوا ال ك ن� عسر ول م ال ك (185ئ            Terjemahnya:

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnyaditurunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di

bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit ataudalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyakhari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendakikemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklahkamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah ataspetunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.[3]

Dalam ayat tersebut di atas, Allah swt. Mengabarkan bahwabulan Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Alqur’an sebagaipetunjuk bagi seluruh umat manusia. Dalam bulan itu puladiwajibkan bagi umat Islam untuk berpuasa. Namun orang yangjatuh sakit pada bulan Ramadhan atau sedang melakukanperjalanan (musafir), sehingga tidak dapat berpuasa, makadiperbolehkan untuk mengganti puasanya pada bulan-bulan laindi luar bulan Ramadhan.

Ayat di atas terkait dengan hukum Islam, yang sudah tentubagi umat Islam tidak mengetahui hukum tersebut sebelumdisampaikan oleh pembuat hukum itu sendiri, yakni Allah. swt.Oleh sebab itu, status informasi tersebut adalah baru danbelum diketahui sebelumnya.  Jenis berita seperti inidikategorikan sebagai fâidat al-khabar.

b. Lâzim al-Fâidah ( ذة� 6ائ الف� م yaitu komunikator ingin memberikan ;(لار�isyarat kepada komunikan bahwa dia pun telah mengetahui apayang diketahui oleh komunikan. Misalnya, jika seorang rekanmerahasikan kelulusannya kepada anda, tetapi anda mengetahuiinformasi tersebut dari orang lain. Kemudian pada suatukesempatan anda menemuinya dan berkata:

ان= خ ت� ي+ الام ت� ف� ح اج �ن�ت� ئ (anda lulus dalam ujian)  ا6Jenis informasi seperti ini tidak bertujuan untuk memberikaninformasi baru kepada komunikan, tapi hanya ingin agarkomunikan mengetahui bahwa pembawa berita pun telah mengetahuiapa yang ia ketahui dan dirahasiakan.

3.      Uslub-uslub Al-Qur’an dalam menyuruh

Al-Qur’an tidak hanya memakai semacam uslub saja dalammenyuruh, melarang dan dalam member hak hamba memilih. Setelahdiperiksa dengan teliti, nyatalah bahwa uslub itu berbagaimacam rupa.

Al-Qur’an dalam menuntut kita mengerjakan sesuatupekerjaan, memakai sepuluh macam uslub.

         Menyuruh dengan terang memakai kata suruhan, seperti firmanAllah SWT ( Q.S. An-Nahl : 16. ayat 90 )

¨bÎ) ©!$# ã�ãBù'tƒ ÉAô‰yèø9$$ΠÇ`»|¡ômM}$#ur Ç›!$tGƒÎ)ur “ÏŒ 4†n1ö�à)ø9$#4‘sS÷Ztƒur Ç`tã Ïä!$t±ósxÿø9$# Ì �x6YßJø9$#ur ÄÓøöt7ø9$#ur 4

öNä3ÝàÏètƒ öNà6¯=yès9 šcrã �©.x‹s? ÇÒÉÈ   d tbr߉tGöku‰ ÇÊÏÈ  Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberikepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran danpermusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambilpelajaran.[4]

         Kedua, menerangkan bahwa perbuatan itu difardlukan atasorang-orang yang dihadapkan titah, seperti firman Allah SWT,

$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNä3ø‹n=tæ ÞÉ$|ÁÉ)ø9$# ’Îû‘n=÷Fs)ø9$# ( ”�çtø:$# Ìh�çtø:$$Π߉ö6yèø9$#ur Ï‰ö7yèø9$$Π4Ós\

RW{$#ur4Ós\RW{$$Π4

 ô`yJsù u’Å"ãã ¼ã&s! ô`ÏB ÏmŠÅzr& ÖäóÓx« 7í$t6Ïo?$$sù Å$rã�÷èyJø9$

$Îíä!#yŠr&ur Ïmø‹s9Î) 9`»|¡ômÎ*Π3 y7Ï9ºsŒ ×#‹ÏÿøƒrB `ÏiB öNä3În§‘×pyJômu‘ur 3 Ç`yJsù 3“y‰tGôã$# y‰÷èt y7Ï9ºsŒ ¼ã&s#sù 

ë>#x‹tãÒOŠÏ9r& ÇÊÐÑÈ  Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan denganorang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba denganhamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatupema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan carayang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yangmemberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatukeringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampauibatas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih.[5]

Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan,bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh Yaitudengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta denganbaik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuhhendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuhsetelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhiratDia mendapat siksa yang pedih.

   Ketiga, mengabarkan bahwa perbuatan itu ditugaskan atas umummanusia, atau atas golongan yang tertentu, seperti Firman-Nya.

ÏmŠÏù 7M»tƒ#uä ×M»uZÉi�t/ ãP$s)¨B zOŠÏdºt�ö/Î) ( `tBur¼ã&s#yzyŠ tb%x. $YYÏB#uä 3 ¬!ur ’n?tã Ä¨$¨Z9$# 

�kÏmÏMø�t7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó™$# Ïmø‹s9Î) Wx‹Î6y™ 4 `tBur 

t�xÿx.¨bÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_xî Ç`tã tûüÏJn=»yèø9$# ÇÒÐÈ  Artinya:

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215];Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan hajiadalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggupMengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari (kewajibanhaji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) darisemesta alam. Ialah, tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.

Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutanserta sehat jasmani dan perjalananpun aman.[6]

  Keempat, menyangkut suatu perbuatan yang dituntut kepadaorang yang dituntut pekerjaan itu dari padanya, sepertiFirman-Nya

àM»s)¯=sÜßJø9$#ur šÆóÁ/uŽtItƒ £`ÎgÅ¡àÿRr'Î/ spsW»n=rO&äÿrã�è% 4 Ÿwur ‘@Ïts† £`çlm; br& z`ôJçFõ3tƒ 

$tB t,n=y{ ª!$#þ’Îû £`ÎgÏB%tnö‘r& bÎ) £`ä. £`ÏB÷sム«!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#urÌ�ÅzFy$# 4 £`åkçJs9qãèç/ur ‘,ymr& 

£`ÏdÏjŠt�Î/ ’Îû y7Ï9ºsŒ ÷bÎ)(#ÿrߊ#u‘r& $[s»n=ô¹Î) 4 £`çlm;ur ã@÷WÏB “Ï%©!$#£`ÍköŽn=tã Å$rá�÷èpRùQ$$Î/ 4 ÉA$y_Ìh�=Ï9ur £`ÍköŽn=tã×py_u‘yŠ 3 ª!$#ur î“ƒÍ•tã 

îLìÅ3ym ÇËËÑÈ  Artinya :

Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali qurutidak boleh mereka Menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya,jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhakmerujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendakiishlah. Dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannyamenurut cara yang ma'ruf. akan tetapi Para suami, mempunyai satu tingkatankelebihan daripada isterinya[143]. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

B. al-Insya’ (اء ش: �ت (الا�    1. Pengertian            Dari sudut etimologi, insya’ mengandung makna

“mengadakan” dan menciptakan (ب�;;;;;;;;;;;راع اد والاخ� ;;;;;;;;;;; خ ي�+ Sedang [7].(الا�menurut istilah ulama Balagah didefinisikan sebagai:

ه ات�� ذ� ا ل ئ� ذ� ا ولا ك �ذف ت�مل ص ح +لام لا ي [8]ك            Kalimat yang tidak dapat diklaim benar atau dusta pada esesnsiberita itu sendiri.             Definisi di atas mengisyaratkan bahwa sebuahkalimat insya’ – tanpa melihat aspek luar dari kalimattersebut- tidak dapat dinilai benar atau salah. Muatansebuah insya’ tidak dapat terwujud dalam bentuk konkrit sebelumdiungkapkan.  2. Klasifikasi Insya’ dan Shigat-shigatnya            Insya’ diklasifikasikan menjadi dua bentuk:

      a. Insya’ Gair Thalabiy ( ي+ ر طلب ب+ اء غ� ش: �ت (الا�            Insya’ gair thalabiy tidak banyak mendapat perhatianulama balaghah, karena mereka memandang kategori insya’ jenisini tidak termasuk dalam lingkup kajian Ilmu Ma’ani. Alasannya,

karena sebagian besar shigat-nya pada prinsipnyamerupakan khabar (kalimat berita) yang dinukilkan menjadi insya’.            Insya’ ghair thalabiy oleh ulama balagah didefinisikansebagai:

لت ت� الط �ل وف اص ر ح ب+ ا غ� ئ^ لو ط ذعي م سن� +ا لا ت [9]مTidak mengandung makna “tuntutan” dan tidak terwujud pada saat ada tuntutan.

            Berdasarkan pengertian di atas, insya’ gairthalabiy pada prinsipnya merupakan kalam yang tidak dapatdiwujudkan secara konkrit pada saat diucapkan.            Insya’ gair thalabi mempunyaibeberapa shigat sebagai berikut:

a. Shigat akad (ود غ� العق� ي+ (صAkad (kontrak) diungkapkan dengan berbagai ungkapan, baikdengan pola ismiyah, fi’liyah atau yang menggantikan kedua polakalimat tersebut, di antaranya:

1)      Akad jual beli راء) غ والس;;;;;;;: ي+;;;;;;; Mيود ال ق�;;;;;;; غ� ع ي+ yang (ص;;;;;;; sering diungkapkandengan ungkapan:  عت� saya) ب jual),  ك§ ن�;;;;;;;;;;; +ت� م ن^ ب�ر saya) اش;;;;;;;;;;;: beli dari

kamu),  ك§ ع;;;;;;;;;;;; ي+ Mب� saya) ا6 jual kepadamu),  ك§ ن�;;;;;;;;;;;; ب�رى+ م ش;;;;;;;;;;;;: saya) ا6 beli dari

kamu),  ي+ عب�  ,(juallah kepada saya) ب ك§ عن�;;;;; ب�ر ,(saya jual kepadamu) ب اش;;;;:ي+ ب� belilah) م dari saya),  ك§ ن�;;;;;;; +ت� م ن^ ب�ر saya) اش;;;;;;;: beli dari kamu), dansemacamnya.

2)      Akad nikah ( واج= ز� ذ ال;; ف�;;  :yang sering diungkapkan dengan ,(ع ك§ ن�;; ح و ر�ي+ ب� ي� saya) ب nikahkan kamu dengan putriku), ها واج ر� لت� ن �saya) ف terimanikahnya),  ي+ ب� Xي ك§ اب ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ح و ر� saya) ا6 nikahkan kamu dengan

putriku), ها ت� ح و Xز � ,(saya terima nikahnya) ن ك§ ن� Xي ي+ اب ب� ح و nikahkanlah saya) ر�dengan putrimu), ما ك ن� ح و saya) ر� menikahkan kalian berdua), dansemacamnya.

3)      Akad baiat ( ه� ع;; ي+ Mذ ب ف�;; مغ :yang biasa diungkapkan dengan (ع لي الس;; ك§ ع ع;; +اب ئ� ا6ه� اغ;;;;  atau والط ه� اغ;;;; مغ والط ك§ علي الس;;;; عن�;;;; +اب saya membai’ai kamu untuk mendengar) ئdan mentaati perintahmu).

4)      Insya’ yang menunjukkan pernyataan memeluk Islam, yangdiungkapkan dengan mengucapkan dua kalimat syahadat disertaniat.

5)      Insya’ yang menunjukkan pernyataan memulai salat, ibadahhaji dan umrah. Akad memasuki salat adalah niat yang diikutidengan takbiratul ihram. Takbiratul ihram merupakan penggantidari ungkapan: “saya menyatakan memulai dan melaksanakansalat”.  Sedangkan akad memasuki ibadah haji dilakukan dengan

menyatakan niat disertai talbiyah. Ungkapan:  هم ك§ الل ن+;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; Mي لك§ ;;;; ن+ Mي menggantikan ungkapan “saya menyatakan masuk dalam ibadah لhaji atau umrah dan melaksanakannya”, disertai dengan niatdalam hati.  Sebuah akad dapat dibatalkan dengan berbagai ungkapan,

misalnya: غ ي+ Mيت� ال ح� س;;;;;;;; �saya)   ف membatalkan jual beli),  ه� ع;;;;;;;; ي+ Mيلعت�; ال �saya)حmencabut bai’at),  ك§ ن�;;; ق� ل  atau ط ق� ال ;;; ط �ت� ن ,(saya talak kamu) ا6 ك§ ن�;;; ق� ي� ع saya) ا6memerdekakan kamu).

b. Pujian  (مذج) dan celaan ( ال م (الذ�Pujian (مذجعم :diungkapkan dengan shigat  ( ال �بContoh:

ن= لي+ عام ر ال خ عم ا6 ي� �اء ف ش: �ت: ت ي+ ح ه� ي� ح ن= ال ا6 م و ب ي¾ Xرض� ب ا الا6 ن� Àب� ور ذة وا6 ا وع ن� �ذف ى+ ص ذ� ال مذ هلل ح وا ال ال �وفDan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nyakepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami(diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kamikehendaki." Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yangberamal.  (QS. Az-Zumar (39): 74)

            Sedangkan celaan ( م ذ� diungkapkan  (ال;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

dengan shigat: س ي6 بContoh:

هم اط ب ;;;ح ارا ا6 ;;;�ن= ئ مي+ ال Åلط ا ل ئ�� ذ ن�;;; ع ا ا6 �ئ ف�;;;ر ا� ك لن+ �اء ف :ن= ش;;; ن= وم م و6 ;;; لب+ �اء ف :م ف�من= ش;;; ك ئ� ن= ر ق� م ح;;; ل ال ;;;�وفا ) ف� ق� �اءب� مرب راب وش س الس: ي6 وة ب وج وى+ ال ش: +مهل ت ال ماء ك وا ب :اث ع� +وا ب ب: ي+ ع� سي� +ن= ت ها وا� � (29سرادق

Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yangingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlahia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang lalim itu neraka,yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscayamereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yangmenghanguskan muka.  Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahatyang paling jelek. (QS. al-Kahfi (18): 29)

      b. Insya’ Thalabiy ( ي+ لب اء الط ش: �ت (ا�            Insya’ thalabiy oleh ulama balagah didefinisikansebagai:

لت ت� الط �م وف ل ك اد المت� ف� ي� ي+ اع ل ف� اص ر ح ب+ ا غ� ئ^ لو ط ذعي م سن� +ا ت [10]مUngkapan yang mengandung makna “tuntutan” yang menurut keyakinankomunikator (mutakallim) belum terwujud pada saat terjadi tuntutan.

Kategori insya’ ini menjadi perhatian pengkajian ulamabalagah, karena mengandung keunikan-keunikan makna.

Adapun shigat insya’ thalabiy, sebagai berkut:

1) Bentuk perintah (مر (الا6            Selain ilmu balagah, masalah al-amr (bentukperintah) menjadi kajian berbagai disiplin ilmu,karena shigat ini mengandung konsekuensi yang sangat luas. Ulamabalagah mendefisinikan al-amr dengan berbagai pengertian.Abdurrahman Hasan Habnakah misalnya mendefinisikannya sebagai:

وى+ عب� و م ى+ ا6 اد ا، م ي6 م ب+ :ق� ش ب+ ق� ح �لت ي طMenuntut perwujudan sesuatu, baik yang bersifat konkrit maupun abstrak

Pengertian yang dikemukakan Habnakah di atas sangatbersifat umum, mencakup semua bentuk thalab (permintaan). AhmadMusthafa al-Maragi dan Ahmad al-Hasyimi dan ulama lainmengemukakan definisi dengan melihat dari sisi sumber perintahtersebut. Dalam hal ini, keduanya mengemukakan pengertian yanglebih tegas dan batasan yang sangat jelas, sebagai berikut:

علاء ي� ه الاش لي وخ ت ع اط ن= المخ� عل م ول الق� ص لت ح طMenuntut terjadinya suatu pekerjaan dari pihak komunikator dengan pola topdown.[11]            Yang dimaksud dengan pola top down adalah bahwasebuah perintah berasal dari pihak yang statusnya lebih tinggikepada yang lebih rendah.Pendapat ini dianut oleh mayoritasal-Maturidiyah, Imam al-Raziy, al-Amidiy dari kalanganAsy’ariyah, dan Abu al-Hasan dari kalangan Mu’tazilah.Meskipun demikian, oleh sebagian ulama tidak menjadikan syaratsebuah perintah mempunyai pola top down, misalnya al-Asy’ari danmayoritas penganut Syafi’iyyah.[12]

2) Bentuk larangan ( هي+ (الت�            Selain shigat al-amr (bentuk perintah) yang menjadikajian berbagai disiplin ilmu, shigat al-nahyi juga mengambilporsi yang cukup besar dalam kajian para pakar. Ulama balagahmendefisinikan al-nahyi dengan berbagai pengertian. AbdurrahmanHasan Habnakah misalnya mendefinisikannya sebagai:

وى+ عب� و م ى+ ا6 اد ا، م ي6 م ب+ :ن= ش ع ف� لت الك [13] طMenuntut agar tidak mewujudkan sesuatu, baik yang bersifat konkrit maupunabstrak.

Pengertian yang dikemukakan Habnakah di atas sangatbersifat umum, mencakup semua bentuk larangan. Ahmad Musthafaal-Maragi dan Ahmad          al-Hasyimi serta ulama lainnyamengemukakan definisi dengan melihat dari sisi sumber perintahtersebut. Dalam hal ini, mereka mengemukakan pengertian yanglebih tegas dan batasan yang sangat jelas, sebagai berikut:

ام. ز� ل غ الا� علاء م ي� ه الاش لي وخ ي6 ع ب+ :ن= ش ع ف� لت الك [14] ط

Menuntut agar tidak mewujudkan suatu pekerjaan dengan pola top-down(dariatas ke bawah) disertai isyarat keharusan.            Yang dimaksud dengan pola top down adalah bahwasebuah perintah berasal dari pihak yang statusnya lebih tinggikepada pihak yang lebih rendah. Pendapat ini dianut olehjumhur ulama.[15]            Adapun shigat al-nahyi adalah fi’il mudhari yang

didahului oleh Lâ Nâhiyah ( ه� اهي+ .(لا الن�

Contoh:

م :ث ا� ن= Åظعض� ال ن= ب ا� ن= Åظن= ال را م ب+ ث:;; وا ك ;; ب Xي ن� وا اح ب�;;; م Tن= ا ي^+ ذ� ا ال ه;; ب�+ ا ا6 ;;+ا ئ عص;;� م ب ك عص;;� ي�ت ب ع� +وا ولا ب ش;; س ج �ن= ولا ي م ا6 ذك ;;ح ت ا6 ح +ي ا6م ) ي+ اب رح و � ث ن= اهلل ا� وا اهلل ق� �موة واب ت� زه ك Xا ف ن� ي+ ه م ي+ �ح حم ا6 ل ل ك ا6 +(12ئ

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjingsebahagian yang lain.  Sukakah salah seorang di antara kamu memakan dagingsaudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Danbertakwalah kepada Allah.  Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi MahaPenyayang.  (QS. al-Hujurat (49): 12)            Konsep dasar makna yang terkandung dalam shigat al-nahyi adalah keharusan untuk menghindari perwujudan sesuatu. Iamerupakan bentukyang berlawanan dengan shigat al-amr.C. Makna-makna Menyimpang dari Istifhâm            Sesuai dengan konsep dasarnya, istifhâm digunakanuntuk menanyakan sesuatu yang belum diketahui sebelumnya, ataumeminta penegasan salah satu dari dua hal yang masih samara-samar.            Dalam banyak kasus, dengan pertimbangan balagah,penggunaanistifhâm menyimpang dari konsep dasarnya kepada makna-makna lain. Makna-makna tersebut dapat diketahui melaluiindikator-indikator, baik yang sifatnya internal (indikatorteks) maupun eksternal (kondisi yang menyertai sebuah istifhâm).

            Adapun makna-makna istifhâm yang menyimpang darimakna dasarnya antara lain:

ار .1 ك �ن (pengingkaran) الا�            Penggunaan istifhâm dengan makna ار ك;;;;;;; �ن (pengingkaran) الا�disebut dengan istifhâm inkârî. Hal ini digunakan untukmengisyaratkan pengingkaran terhadap sebuah fenomena atauperbuatan yang bertentangan dengan yang seharusnya terjadiatau dilakukan.            Adapaun ciri khas istifhâm inkârî antara lain:a. Struktur istifhâm untuk makna al-inkâr sering disertaidengan adât istitsnâ (pengecualian).Contoh:

ا ;;;;زون= م ;;;;+وم ن ;;;;+هم ث �ب ا6 ;;;;هم ك ل ل عخ ي� س;;;; �ل ولا ت ش;;;; ن= الز م م ع;;;;ر� وا ال ;;;;ول ر ا6 ب ا ص;;;; م;;;; ر ك ب اص;;;; �فون= ق� اس ف� وم ال ق� لا ال ك§ ا� هل +هل ب �لاع� ق هار ئ �ن= ب اغه� م لا ش وا ا� ب: لي +م ئ ذون= ل وع +(35)ث

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati darirasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagimereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa)seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatupelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. (QS.al-Ahqaf (46): 35)

b. Sering disertai dengan kalimat yang mengisyaratkan“pendustaan” terhadap sesuatu.

Contoh:

ر ) ذ� الن� مود ئ : ت� ب ن� ذ� عر )23ك لال وس �ي+ ص ف� ا ل د� ا ا� �ئ عه ا� ي ي¾ Xذا ب ا واح ن� را م س: ت وا ا6 ال ف� �(24( فMaka mereka berkata: "Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia(biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu benar-benar berada dalamkeadaan sesat dan gila". (QS. al-Qamar (54): 24)

2.  خ� ي+ Möب و (menjelek-jelekkan) الب�

            istifhâm at-taubikhî sering digunakan untuk menjelek-jelekkan seseorang karena melakukan sebuah perbuatan yangtidak baik, atau karena meninggalkan sebuah perbuatan yangselayaknya dilakukan menurut pandangan komunikator.Contoh:

ون= ) ب¾ ح Xن �ا ب ذون= م عن �ب ال ا6 �عملون=; )95ف �ا ب م وم ك لف� � ح (96( واهللIbrahim berkata: "Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".  (QS.al-Shaffat (37): 95-96)

ن^+ز  .3 ف�ر (pengakuan)الي�            istifhâm taqrîrî adalah pertanyaan yang bertujuan untukmembawa komunikan mengakui sesuatu yang ia sudah ketahui ataudapat ia ketahui melalui indikator-indikator lain, baik dalambentuk kalimat negatif ataupun positif.            Misalnya, jika ada seseorang yang mengaku bahwaanda pernah mengambil uangnya padahal anda tidak pernahmengambilnya, lalu anda mengatakan: “Kapan saya ambil uangmu?Apa saya pernah menemuimu? dan semacamnya. Hal ini andaucapkan agar dia mencabut pernyataannya dan mengakui bahwaanda tidak pernah mengambil uangnya.Contoh:

( ن= هي+ اء م ن= م م م ك لف� خ� �م ي ل (20ا6Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? (QS. al-Mursalat (77): 20)

4.  ت عح (menyatakan keheranan) الي�            istifhâm ta’ajjubî ialah pertanyaan yang lahir dariorang yang betul-betul heran, atau bermaksud membangkitkanrasa kekaguman dan keheranan komunikan. Bentuk istifhâm sepertiini banyak dijumpai dalam Alqur’an yang diatributkan kepadaAllah. Pada prinsipnya, Allah mengetahui segala sesuatu,sehingga pertanyaan Allah adakalanya hanya bertujuan untukmengembalikan perasaan heran tersebut kepada komunikan.

Contoh:

عون= ) زج �ه ن ي+ ل م ا� :م ث ك ن+ Kي خ +م ي :م ث ك ن� مي+ +م ب :م ث اك ن+ ح ا6 �ا ف وائ�� م م ا6 ي� ي� وك اهلل ف�رون= ئ ك ¾ف� ئ ي+ (28كMengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allahmenghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali,kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (QS. al-Baqarah (2): 28)

5.  اب (teguran/sindiran) العن�            Al-‘itâb adalah cara paling ringan yang menunjukkanketidaksenangan terhadap sebuah prilaku. Bentuk istifhâm sepertiini digunakan untuk menegur yang bersangkutan dengan cara yanghalus.Contoh:

هم لت+ ال ع ط;; �ل ف ;; ن �ن= ف اب م كن� وا ال �وث ن= ا6 ي^+ ذ� ال وا ك �وث ك + ولا ئ ق� ح ن= ال ل م Xز �ا ن وم ز اهلل ك ذ� هم ل لوب �غ ف ش: ح� �ن= ي وا ا6 ب� م Tن= ا ي^+ ذ� ل ل ن= ا6 +م ئ ل ا6ون= ق� اس �هم ف ت� ر م ب+ ث: هم وك لوب �ست� ف ق� �ذ ف م الا6

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hatimereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan AlKitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hatimereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yangfasik.  (QS. al-hadid (57): 16)

ر .6 ب+ ك ذ� (mengingatkan) الن�            Adakalanya istifhâm digunakan untuk mengingatkanseseorang tentang suatu ucapan, perbuatan atau peristiwa yangsedang berlangsung.Contoh:

لون= ) اه م ح ي� ب�� د� ا6 ه ا� ي+ �ح ف� وا6 وس ب+ Mم ب علي� �ا ف م م لمي� ل ع ال ه �(89فYusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukanterhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat)perbuatanmu itu?". (QS. Yusuf (12): 89)

م .7 ي+ Åعظ م والي� ي+ ح� ف� (menganggap sesuatu itu besar atau luar biasa) الي�            Ketika menyaksikan sesuatu yang besar atau luarbiasa, seseorang sering terdorong untuk mengungkapkankannyasecara verbal. Hal seperti adakalanya diungkapkan dengan

uslub ta’ajjub dan adakalanya dengan uslubistifhâm. Jikamenyaksikan sebuah bangunan megah dan unik misalnya, seseorangkadang berkata: bangunan apa ini?, bagaimana gedung inidibangun?, siapa yang membangun gedung ini? dan sebagainya,dengan ungkapan bernada pertanyaan.Contoh:

او اه ص;; ح لا ا6 رة� ا� ب+ ;;Mث رة� ولا ك ب+ ع� ادر ص;; ع�;; +اب لا ب كن�;; ا ال ذ� ;;ال ه ;;ا م ن�;; لي¾ +ا وئ ;;+ون= ئ ;;ول ق� ه وب�+ ي;;+ �ا ف م ن= م ي+ ف� ق� ش;;: ن= م ي+ ;;رم مج ب�;;رى ال اب ف� كن�;; غ ال �وص;;ذا ح ك§ ا6 ب� لم ر Åط +را ولا ي اض� ملوا ح ا ع ذوا م ووح

Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalahketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhaicelaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula)yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telahmereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun".  (QS. al-Kahfi (18): 49)

ار .8 خ� �ف (menyatakan kebanggaan) الا�            Istifhâm adakalanya digunakan untuk menampakkankebanggaan atau membanggakan diri atau sesuatu.Contoh:

صرون= ) ي ¾لا ب �ف ي;+ ا6 ب� ح �ن= ي ج رى+ م �هار ي �ب ة الا6 ذ� ر وه ص ك§ م ل س لي+ م ي+ ل وم ا6 ا ق� +ال ئ �ومه ف ي+ ق� �زعون= ف� ادى ف ئ��  (51وDan Firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankahkerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir dibawahku; maka apakah kamu tidak melihat (nya)? (QS. az-Zukhruf (43):51)

9.  ف� ي�+ و ح� ل والن� ب�+ هو (membesar-besarkan dan menakut-nakuti) الت�            Apabila sesuatu yang dianggap besar atau luarbiasa itu menakutkan, maka untuk membesar-besarkannya bisadengan jalan menggunakanistifhâm.Contoh:

ه� ) اف� خ ه� )1ال اف� خ ا ال ه� )2( م اف� خ ا ال دراك§ م ا ا6 (3( ومHari kiamat, [69.2] apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari kiamatitu? (QS. al-Haqqah (69): 1-3)

10.  ف� ي+ ق� ح� ل والن� شهن+ (memandang mudah/ringan sesuatu) الي�            Adakalanya seseorang mengungkapkan sesuatu yangdianggapnya mudah dan enteng dilakukan dengan uslub istifhâm.Makna ini dapat dipahami melalui indikator yang menyertainya.Misalnya, jika seorang orator yang populer dengan kemampuannyaberbicara di depan umum, kemudian dikatakan: dapatkah andaberbicara dalam pesta ini?. Kemudian yang bersangkutanmenjawab dengan uslub istifhâm, misalnya dengan mengatakan: apasusahnya bicara dalam acara seperti ini?.Contoh:

ما ) لت+ هم ع ب ان= اهلل وك هم اهلل �ق ا رر� م وا م ق� ق� �ب ر وا6 �خ Tوم الا ب+ وال اهلل وا ئ ب� م Tو ا هم ل لت+ ا ع اد� (39ومApakah kemudaratannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah danhari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allahkepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka. (QS. an-Nisa (4): 39)

ذ .11 ذ والوعن+ ئ�+ هذ (ancaman) الت�            Adakalanya ancaman disampaikan dengan menggunakanuslubistifhâm.Contoh:

ا ه;; �ماب ب^+ ش;;ا ا� ق� �غ ب ق� ي� +ك§ لا ب ب� ر اب� ئ�+ Tعض� ا ي+ ب � ت^ ا6 +وم ئ +ك§ ث ب� ر اب� ئ�+ Tعض� ا ب ي+ � ت^ ا6 +و ئ ك§ ا6 ب� ر ي+ � ت^ ا6 +و ئ ه� ا6 ك 6ملائ هم ال ت+ ب�¾ ا6 �ن= ئ لا ا6 رون= ا� Åظ ي� +ل ب هرون= ) Åظ ي� Xي ا م �ئ روا ا� Åظ ي� Xل اب �را ف ب+ ها خ� �ماب ب^+ ي+ ا� ت� ف� سي و ك ل ا6 ن �ن= ف ي�ت� م م Tن= ا ك ¾م ئ (158ل

Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka(untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangansebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tandaTuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belumberiman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masaimannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu(pula)."  (QS. al-An’am (6): 158)

ر .12 ب+ Àث ك (mengisyaratkan banyaknya sesuatu) الن�            Sering terjadi, uslub istifhâm diungkapkan denganmaksud memberikan kesan bahwa apa yang ditanyakan itu banyak.Pada galibnya, adat istifhâm yang sering digunakan untuk makna

ini adalah  م .ك Struktur pertanyaan seperti ini keluar darikategori م م istifhâmiyah menjadi ك .khabariyahكContoh:

ه� رف�;; �ب�;;رف� غ ن= اغ� لا م ي+ ا� ب� ه م �ت ا� �عمه ف ط +م ي ن= ل ي+ وم ب� س م لي+ �ه ف ي� رب م هر ف�من= س: ت� م ب ك لن+ ن� ي م ن= اهلل ال ا� �ود ف Xب ح ال وب� ئ ال ل ط ص �ا ف لم �فون= ب� Åظ +ن= ي ي^+ ذ� ال ال ;�ودة ف ;Xب وب� وح ال ; خ وم ي ; ب+ ا ال ن�; ه� ل اف�; وا لا ط ال ;�ه ف ع; وا م ب�; م Tن= ا ي^+ ذ� و وال ;ة ه اور� ; ا ح لم �هم ف ت� لا م لن+ �لا ف ه ا� ي�; وا م ث� ر س;: �ذة ف ن+ Mب

ن= ) ي�+ ان ز غ الص م واهلل اهلل ن= د� �ا Mرة� ئ ب+ ث: ه¾ ك ي� �ت� ف لي � ع له� لن+ �ه¾ ف ي� �ن= ف م م ك و اهلل لاق� هم م �ب (249ا6Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allahakan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminumairnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecualimenceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian merekameminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut danorang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untukmelawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akanmenemui Allah berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapatmengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."  (QS. al-Baqarah (2): 249)

13.  ه� +شوت (menyamakan dua hal yang berbeda) الي�Contoh:

ون= ) ب� م و6 +م لا ث ره Xذ ن� ¾م ب م ل هم ا6 ب�� ر Xذ ئ�� هم ءا6 لت+ واء ع ف�روا س ن= ك ي^+ ذ� ن= ال (6ا�Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatanatau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (QS. al-Baqarah(2): 6)

مر  .14 (perintah) الا6            Seringkali seseorang menggunakan istifhâm untuktujuan memberikan perintah secara halus kepada komunikan.Misalnya, jika seseorang menyuguhkan makanan kepada oranglain, kemudian berkata: apakah anda mau makan?, atau apakahanda tidak mau makan?.Contoh:

ذوا ن�; ذ اه ف�;; �لموا ف ش; ن= ا6 ا� ;�م ف لمي� ش;; ا6 يKن= ا6 ن+ م اب والا6 كن�; وا ال ;�وث ن= ا6 ي^+ ذ� ل ل ل ;�ي+ وف عب� ي �ن= اب وم هي+ هلل لمت� وج ش ل ا6 ف� �وك§ ف اج ن= ح ا� �فاد ) عن ال ر ئ ب+ ص ي لاع� واهلل ن ك§ ال لن+ ما ع �ب ا� �وا ف ول �ن= ث (20وا�

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), makakatakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi AlKitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jikamereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jikamereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayatAllah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.(QS. Ali ‘Imran (3):20)

ه .15 ي+ Mي ن� (peringatan) الي�            At-tanbîh pada dasarnya merupakan bagian dariperintah (al-amr).Contoh:

لا ) ن+ ه دل لي+ مس ع ا الس: علن� م ج :ا ث ن� اك عله ش ح اء ل :و ش ل ول Åطذ ال ف� م ي+ ك§ ك ب� لي ر م ن�زى ا� ل (45ا6Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Diamemanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan kalau dia menghendakiniscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan mataharisebagai petunjuk atas bayang-bayang itu. (QS. al-Furqan (25): 45)

16.  ت ي+ �(motivasi) الب�رع            At-targhîb pada dasarnya merupakan sebuah strukturkalimat yang mengandung makna perintah (al-amr). Sebagaimanaistifham dapat digunakan untuk tujuan al-amr, juga dapatdigunakan untuk tujuan at-targhîb.Contoh:

م ) زث�+ ر ك خ ه له وله ا6 ف� اع ص� ي+ �ا ف سن� ا ح ��زص ف ف�رض� اهلل +ى+ ب ذ� ا ال ن= د� (11مSiapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allahakan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akanmemperoleh pahala yang banyak. (QS. al-Hadid (57): 11)

17.  هي+ (larangan) الت�

            Penggunaan istifhâm untuk tujuan perintah, samakasusnya dalam penggunaannya untuk tujuan larangan, karenamemerintahkan sesuatu berarti melarang kebalikannya.Contoh:

م ي� ي� ن= ك وة ا� ش;;;: ح� �ن= ي ق� ا6 ;;;ج ا6 اهلل �هم ف �وب ش;;;: ح� �ي ة� ا6 ر ل م;;;; و م ا6 ذءوك ;;;; م ئ ول وه س;;; الز راج= �خ �ا ;;;Mوا ئ م هم وه �اب م;;; ب�+ وا ا6 ب:;;;; ك Xا ئ وم;;;; لون= ق� �ائ ف�;;;; �لا ب ا6يKن= ) ن� م و6   (13م

Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya),padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalahyang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepadamereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benarorang yang beriman.  (QS. at-Taubah (9): 13)

اء .18 ع (doa) الذ            Penggunaan istifham untuk tujuan doa, samakasusnya dengan penggunaannya untuk perintah dan larangan. Doadiungkapkan dengan menggunakan sighat al-amr dan al-nahyi. Doa padalazimnya dilakukan dengan pola bottom up (dari bawah ke atas),dan tidak dilakukan kecuali kepada Allah swt.Contoh:

ل ع; �ا ف م; ا ب ن�; هلك �ب اى+ ا6 ئ^+ ل وا� ; ن �ن= ف هم م ت� ك ل ه ي6ت� ا6 :و ش; ; ل ال رب ;�ه� ف ف�; ج هم الز ب�� ذ� ;�ح ا ا6 لم �ا ف ن� ب^¾ ا ف� مي+ لا ل ن= رح عي+ ي ومه ش وسي ق� ار م ن� �واحن= ) ي�+ �ز اف ع�; ;ر ال ب+ �ت� خ� ن ا وا6 من�; ا وارح ن�; ر ل ف� �اع ;�ا ف ن�; ي+ �ت� ول ن اء ا6 ش;: �ن= ت هذى+ م �اء وب ش: �ن= ت ها م ل ب ص� �ك§ ي ن� Xي ن� �لا ف ن= هي+ ا� ا ا� ن� هاء م ف� الش

155)Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan tobatkepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika merekadigoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki,tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkaumembinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antarakami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapayang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkaukehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilahkami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya".  (QS. al-A’raf (7): 155)

اد .19 :رش (memberikan saran atau petunjuk) اشب�

            Terkadang seseorang melontarkan pertanyaan yangmengisyaratkan bahwa dia tidak setuju dengan sebuah tindakanatau keputusan, dengan tujuan untuk memberikan pandangan ataumemprotes tindakan atau keputusan tersebut. Contoh yang dapatdikemukakan dalam hal ini adalah pertanyaan Musa kepadaKhaidir yang memprotes tindakan Khaidir. Kisah ini diabadikanAllah dalam Alqur’an sebagai berikut:

مرا ) ا ا� ن6 ي+ :ي6ت� ش ذ ح ف� لها ل ه ع�رق� ا6 ي� ها ل ت� �رف �خ ال ا6 �ها ف �رق � خ ه� ي� ي+ ف� ي+ الش ا ف� ن ا رك د� ي ا� ب� ا ح لف� ط �اي �(71فMaka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhrmelobanginya.  Musa berkata: "Mengapa kamu melobangi perahu itu yangakibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telahberbuat sesuatu kesalahan yang besar. (QS. al-Kahfi (18): 71)

زا ) ك Xا ئ ن6 ي+ :ي6ت� ش ذ ح ف� س ل ق� �ر ب ب+ ع� ه� ب ي+ ك شا ر� ق� �لت� ب ن� �ف ال ا6 �له ف ن� ق� �لاما ف �ا ع ن+ ق� ا ل د� ي ا� ب� ا ح لف� ط �اي �(74فMaka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seoranganak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwayang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain?  Sesungguhnya kamu telahmelakukan suatu yang mungkar". (QS. al-Kahfi (18): 74)            Nabi Musa mengajukan pertanyaan yangmengisyaratkan ketidaksepakatannya dengan tindakan Khaidir,padahal  kebersamaannya Musa dengan Khaidir diikat oleh sebuahpersyaratan bahwa Musa harus bersabar dengan segala sikapKhaidir yang secara lahiriyah terkadang tampak bertentangandengan akal sehat. Sebab Khaidir mengetahui hakikat yang tidakdijangkau oleh pikiran Musa.            Pertanyaan yang bernada protes seperti ini jugamempunyai kemiripan dengan pertanyaan malaikat kepada Tuhantentang keputusan Tuhan dalam menciptakan Adam as. Dalam halini Allah berfirman:

§ذك م;;; ح خ ي ي س;;; �ن= ت ح �اء وي م ذ ك§ ال;;; ف� ش;;; +ا وت ه;;; ت+ �ذ ف ش;;; ق� +ن= ب ا م ه;;; ت+ �ل ف ع;;; ح �ي وا ا6 ال ;;;�ه� ف ف�;;; لي+ � ح رض� ي+ الا6 ل ف� ;;;اع ي+ ح � öت ا� ه� ك;;; 6لملائ ك§ ل ب� ال ر ;;;�د� ف وا�علمون=; ) �ا لا ب لم م ع ي+ ا6 � öت ال ا� �ك§ ف س ل ذ ف� �(30وب

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Akuhendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "MengapaEngkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbihdengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman:"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(QS. al-Baqarah(2): 30)

20.  ي+ ي+ والب�رج مب� (angan-angan dan pengharapan) الت�            Seseorang adakalanya berangan-angan untukmendapatkan sesuatu yang mustahil atau sangat sulitdiraih. Angan-angan seperti ini sering diungkapkan denganstruktur kalimat pertanyaan.Contoh:

ون= ) ب� م و6 +وم ث ق� مه� ل ذى ورح لم ه لي ع اة ع لن� ص �اب ف كن� Mم ئ اه ن� ي6 ذ ح ف� ل (52ول ن= ه ي^+ ذ� ول ال ق� +له ب ئ�+ و ا6 �ي+ ئ � ت^ ا6 +وم ئ +له ث ئ�+ و ا6 �لا ئ رون= ا� Åظ ي� +بروا س;; �ذ ح ;;�ل ف عم;; �ا ب ن� ى+ ك ذ� ;;ر ال ب+ ل غ� عم;; ي� �زد ف ;;�و ن ا ا6 ن�;; عوا ل ق� ش;;: ي+ �عاء ف ق� :ن= س;; ا م ن�;; ل ل ه;; � ق ق� ح ال ;; ا ئ ن�;; ب^ ل ر اءب� رش;; ;; ذ ح ;;�ل ف ;; ن �ن= ف وة م ش;; �ت

ب�رون= ) ف� +وا ب �اث ا ك هم م ت� ل ع �شهم وص ق� �ب (53ا6Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Qur'an) kepadamereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadipetunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. [7.53] Tiadalah merekamenunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al Qur'an itu. Pada haridatangnya kebenaran pemberitaan Al Qur'an itu, berkatalah orang-orang yangmelupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kamimembawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan memberisyafaat bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kamidapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?" Sungguh mereka telahmerugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yangmereka ada-adakan. (QS. al-A’raf (7): 52-53)

اء .21 ط ي ي¾ (mengisyaratkan lambatnya suatu yang ditunggu-tunggu) الاشContoh:

ولا6 س; ول الز ق�; +ي ب ب� وا ح ;ل ز� ل اء ور� ر اء والص;� ش; ا6 ن هم ال ت� س; م م لك ن �ن= ف وا م ل; �ن= ح ي^+ ذ� ل ال ن: م م ك ئ�� ا6 +ا ئ م ه� ول ي� ح لوا ال �ذح �ن= ئ م ا6 ي� شي م حعه وا م ب� م Tن= ا ي^+ ذ�  وال ر اهلل ص �ي ي ب� ن^+ت ) م �ز ف ر اهلل ص �ن= ي لا ا� (214ا6

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datangkepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (denganbermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yangberiman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah,sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. al-Baqarah (2): 214)

22.  (sindiran) العرض�            Kadang sebuah perintah, nasihat, atau sarandiungkapkan dalam bentuk pertanyaan yang bertujuan menyindirkomunikan. Shigat asli yang dipergunakan dalam hal iniadalah shigat perintah atau larangan.Contoh:

وا ح ف� ص;; ي+ وا ول عق�;; ي+ ول ل اهلل ن+ Mي ي+ ش;; ن= ف� ي^+ ر اخ مه;; ن= وال ي+ اك مش;; ي وال ت, ف�;;ر ولي+ ال وا ا6 ث��;; و6 +ن= ث ا6 عه� م والش;; ك ن� ل م ص;;� ف� وا ال ;;ول ل ا6 ب^�;; ا6 +لاولا ئ ا6م ك ل ر; اهلل ف� ع� +ن= ب ون= ا6 ب ح �م ) ي ي+ ور رح ق� � ع (22واهلل

Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antarakamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaumkerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalanAllah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidakingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang. (QS. an-Nur (24): 22)

23.  ض� ي+ ض� ج (motivasi) الن�            Komunikator sering memberikan motivasi kepadakomunikan agar melakukan sebuah perintah atau meninggalkansebuah larangan. Untuk tujuan ini, motivasi tersebut seringdiungkapkan dengan struktur istifhâm, karena dianggap lebihmenyentuh nurani komunikan.Contoh:

لون= �ائ ف�;;;; �لا ب م ا6 ي� ي� ن= ك وة ا� ش;;;: ح� �ن= ي ق� ا6 ;;;ج ا6 اهلل �هم ف �وب ش;;;: ح� �ي ة� ا6 ر ل م;;;; و م ا6 ذءوك ;;;; م ئ ول وه س;;; الز راج= �خ �ا ;;;Mوا ئ م هم وه �اب م;;; ب�+ وا ا6 ب:;;;; ك Xا ئ وم;;;; ق�يKن= ) ن� م و6 (13م

Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya),padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalahyang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepadamereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benarorang yang beriman. (QS. at-Taubah (9): 13)

ل .24 اه خ (bersikap seolah-olah tidak tahu) الن�            Adakalanya seseorang bersikap seolah-olah tidakmengetahui masalah, padahal sesungguhnya ia tahu.  Sikapseperti ini biasanya dilakukan untuk tujuan tertentu. Untuktujuan ini, biasa diungkapkan dengan bentuk pertanyaan.Contoh:

ن= ) مي+ ال Åطمن= ال ه ل �ت ا ا� ن� هي¾ ل Tا ا ئ ذ� عل ه �ن= ف وا م ال �م ) (59ف ي+ زاه ; ن^ ال له ا� ف� +م ب زه ك Xذ +ي ئ ب� �ا ف معن� وا س ال � (60 ف ن= ي+ ع لي ا6 ه ع ; وا ت ث^� ا6 ;�وا ف ال ;� فهذون= ) ش: +هم ت عل اس ل م ) (61الن� ي+ زاه ن^ ا ا� +ا ئ ن� هي¾ ل Tا ا ئ ذ� علت� ه ��ت� ف ن ا6 وا ا6 ال �(62 ف

Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhankami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang lalim". Mereka berkata: "Kamidengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernamaIbrahim". Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapatdilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan". Mereka bertanya: "Apakah kamu,yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?" (QS.al-Anbiya (21): 59-62)

اء .25 هر� ت� ش ه� والا� �هات ت� ش ر والا� ب+ ف� ح (menghina, merendahkan, mengolok-olok) الن�            Istifham adakalanya diungkapkan untuk tujuanmenghina, merendahkan, atau mengolok-olok komunikan.Contoh:

وا ر� لا ه ك§ ا� Xوب ذ� خ� ن� +ن= ب ف�روا ا� ن= ك ي^+ ذ� كö§ ال Tا را د� م وا� ك هن� ل Tز ا ك Xذ +ى+ ئ ذ� ا ال ذ� ه �زون= ) ا6 اف م ك ه من= ح ز الز ك ذ� Mم ئ (36وهDan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamumenjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?", padahal mereka adalah orang-orang yang ingkar mengingat AllahYang Maha Pemurah.  (QS. al-Anbiya (21): 36)

اء .26 ف� ي� ك (mengesankan kelayakan) الا�Contoh:

ن= ) ي�+ �ز اف لك وى ل ب: م م هي� ي+ ج س ف� ي+ ل اءة ا6 ا ح م ل ق� ح ال ب ئ ذ� و ك ا ا6 ئ� ذ� ك لي اهلل ب�رى ع ن= اف� م لم م Åط ن= ا6  (68ومDan siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang mengada-adakankedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datangkepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat bagi orang-orangyang kafir? (QS. al-Ankabut (29): 68)

عاد .27 ي ي¾ ش (mengesankan jauhnya kemungkinan sesuatu) الا�

( يKن= ن م ان= �ذح ;;;;; ماء ئ ي+ الس;;;;; � ت^ ا6 ;;;;;�وم ئ ;;;;;+ت ث ق� ب�� ار ;;;;;�م )10ف ي+ ل اب ا6 ذ� ;;;;;ا ع ذ� ;;;;;اس ه ي; الن� ش;;;;;: ع� +ا11( ب �ئ اب ا� ذ� ع;;;;; ا ال ن� ف� ع ش;;;;;: ا اك ن�;;;;; ب^ ( رون= ) ب� م و6 يKن= ) (12م ن ول م م رس اءه ذ ح �زى وف ك هم الذ� �ي ل ت� ون= )13 ا6 Xب ح م م عل وا م ال �ه وف ي� وا ع ول �م ث :(14( ث

Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputimanusia. Inilah azab yang pedih. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlahdari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman."  Bagaimanakah merekadapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasulyang memberi penjelasan, kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata:"Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorangyang gila. (QS. ad-Dukhan (44): 10-14)

اس .28 ن� +öب (menghibur) الا�Contoh:

وسي ) ا م +ك§ ئ ن� Kمي ت+ Mك§ ب ل �ا ئ رى )17وم �خ رب ا6 Tا ها م ت+ � ف مي+ ولي+ ت� �لي ع ها ع ش: ب ه ها وا6 لت+ ا6 ع وك ث^� اى+ ا6 ص ال هي+ ع �   (18( فApakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? Berkata Musa: "Ini adalahtongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untukkambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya". (QS. Thaha(20): 18)

29.  ه� ت7+ ج�ر (mengejek) السContoh:

ذ ) ن+ :ش م الز لي+ خ �ت� ال ن ك§ لا6 ب^� اء ا� ش: �ا ت ا م ن� وال م ي+ ا6 عل ف� ق� �ن= ب و ا6 ا ا6 ئ�� او6 ئ� Tذ ا عن +ا ب ب�رك§ م Xن= ت مرك§ ا6 ا6 �ك§ ئ ب^¾ لا ص ت ا6 عي+ :ا س +وا ئ ال �(87فMereka berkata: "Hai Syuaib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kamimeninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kamimemperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamuadalah orang yang sangat penyantun lagi berakal." (QS. Hud (11): 87)

ار .30 ن �ح (memberitahukan) الا�Contoh:

ون= )و �عرص;;; هم م ت� ق� م +ö;;;ث �ز ا ف د� هم ا� ت� Kي Mم ب ك خ ت+ وله ل ورس;; لي اهلل وا ا� ا دع;; د� يKن= ) (48ا� ن� ع Xذ ;;ه م ;; ي+ ل وا ا� ث^� ا6 ;;;+ق� ئ ح;;; هم ال ن= ل ك +ن= ئ ي+ (49 وا� ف� ا6مون= ) ال Åطم ال ك§ ه ن6 ول ل ا6 وله ب هم ورس لت+ ع ف� اهلل ي+ ح +ن= ي ون= ا6 اق� خ� +م ي وا ا6 اث �م ارئ هم مرض� ا6 لوب �(50ف

Dan mereka berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kamimenaati (keduanya)." Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. (QS. An-Nur (24): 47-50)

ذ .31 ن+ ك ا6 (menegaskan) الن�ار ) ي+ الن� ن= ف� ذX م ف� ي� ¾�ت� ب ن ا6 �ف اب ا6 عذ� لمه� ال ه ك لي+ ق� ع ف�من= ج (19ا6

Apakah (kamu hendak mengubah nasib) orang-orang yang telah pasti ketentuanazab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam apineraka? (QS. az-Zumar (39): 19)

            Makna-makna istifhâm yang dikemukakan di atas bukanbermaksud membatasi pada poin-poin tersebut, tapi hanyamerupakan contoh variasi makna yang terkandung dibalik shigat istifham, sekaligus menujukkan nilai-nilai balaghadalam struktur istifhâm. Sejumlah makna lain dapat dikembangkanoleh pembaca, selama ada indikator yang mendukung makna-maknatersebut.

[1]Ahmad Musthafa al-Maragiy, 'Ulum al-Balagah; al-Bayan, al-Ma'aniy, al-Badi', (td.), h. 43.

[2]Ibrahim al-Nadzdzam dan pendukungnya berpendapat bahwadikatakankhabar shadiq  apabila khabar tersebut sesuai dengan keyakinan al-mukhbir (pembawa berita), meskipun tidak sesuai dengan kenyataan, dansebaliknya khabar kadzib apabila berita itu tidak sesuai dengan keyakinanpembawa berita. Oleh sebab itu menurutnya, jika seseorang meyakinisesuatu dan memberitkan/mempublikasikannya, kemudian terbukti bahwainformasi yang disampaikan tidak bersesuaian dengan fakta luar, makaorang tersebut tidak diklaim berbohong tetapi hanya dinilai kelirudalam pernyataannya. Lihat selengkapnya dalam ibid., h. 44.

[3] Al-Quran Terjemahan Departemen Agama ( Jakarta:1999 ), h. 45[4] Ibid, h. 415[5] Ibid, h.43

[7]Ahmad Mushthafa al-Maraghi, ‘Ulum al-Balagah; al-Bayan, al-Ma’ani, al-Badi’, (td.), h. 61.  

[8]Ahmad al-Hasyimiy, Jawahir al-Balagah; Fi al-Ma’ani wa al-Bayan wa al-Badi’, (Cet. XII; Indonesia:  Maktabat Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah,1960), h. 75.

[9]Ibid.[10]Abdurrahman Hasan Habnakah al-Maidaniy, al-Balagat al-‘Arabiyah;

Ususuha wa ‘Ulumuha wa Fununuha, juz I, (Cet. I; Dimasyq: Dar al-Qalam,1996), h. 228.

[11]Ibid., h. 228., bandingkan Ahmad al-Hasyimiy, op.cit., h.  77.[12]Lihat  Ahmad al-Hasyimiy, loc.cit.[13]Abdurrahman Hasan Habnakah al-Maidaniy, op.cit., h. 228.[14]al-Hasyimiy, op.cit., h.  88.[15]Lihat  Ahmad al-Hasyimiy, loc.cit.

Diposkan oleh Syakria di 12.38