Makalah: TEORI KONSTRUKTIVITISME
Transcript of Makalah: TEORI KONSTRUKTIVITISME
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Makalah:
TEORIKONSTRUKTIVITISME
Mata Kuliah:
BELAJAR dan PEMBELAJARAN 1
Disusun oleh:
Mahasiswa Program StudiMatematika FKIP UNRAM
Teori Belajar Konstruktivistik 1
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Angkatan 2011
Teori Belajar Konstruktivistik 2
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usaha mengembangkan manusia dan masyarakat yang
memiliki kepekaan, mandiri, bertanggungjawab, dapat mendidik
dirinya sendiri sepanjang hayat, serta mampu berkolaborasi
dalam memecahkan masalah, diperlukan layanan pendidikan yang
mampu melihat kaitan antara ciri-ciri manusia tersebut,
dengan praktek-praktek pendidikan dan pembelajaran untuk
mewujudkannya.
Pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja,melainkan
harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing individu.
Pengetahuan juga bukan merupakan sesuatu yang sudah ada,
melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus. Dalam
proses itu keaktifan seseorang sangat menentukan dalam
mengembangkan pengetahuannya.
Banyak peserta didik yang salah menangkap apa yang
diberikan oleh gurunya. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan tidak begitu saja dipindahkan, melainkan harus
dikonstruksikan sendiri oleh peserta didik tersebut. Peran
guru dalam pembelajaran bukan pemindahan pengetahuan, tetapi
hanya sebagai fasilitator, yang menyediakan stimulus baik
berupa strategi pembelajaran, bimbingan dan bantuan ketika
peserta didik, mengalami kesulitan belajar, ataupun
Teori Belajar Konstruktivistik 3
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
menyediakan media dan materi pembelajaran agar peserta didik
itu merasa termotivasi, tertarik untuk belajar sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan ahirnya peserta didik
tersebut mampu mengkontruksi sendiri pengetahuaanya.
Seorang guru perlu memperhatikan konsep awal siswa
sebelum pembelajaran. Jika tidak demikian, maka seorang
pendidik tidak akan berhasilkan menanamkan konsep yang
benar, bahkan dapat memunculkan sumber kesulitan belajar
selanjutnya. Mengajar bukan hanya untuk meneruskan gagasan-
gagasan pendidik pada siswa, melainkan sebagai proses
mengubah konsepsi-konsepsi siswa yang sudah ada dan di mana
mungkin konsepsi itu salah, dan jika ternyata benar maka
pendidik harus membantu siswa dalam mengkonstruk konsepsi
tersebut biar lebih matang.
Melihat dari permasalahan tersebut, melatarbelakangi
makalah kami. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana
sebenarnya hakikat teori belajar konstruktivisme ini bisa
mengembangkan keaktifan siswa dalam mengkonstruk
pengetahuannya sendiri, sehingga dengan pengetahuan yang
dimilikinya peserta didik bisa lebih memaknai pembelajaran
karena dihubungkan dengan konsepsi awal yang dimiliki siswa
dan pengalaman yang siswa peroleh dari lingkungan
kehidupannya sehari-hari.
B. RUMUSAN MASALAH
Teori Belajar Konstruktivistik 4
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah untuk
makalah ini adalah “Bagaimanakah teori belajar
konstruktivitisme pada pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar?”
C. BATASAN RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan teori belajar konstruktivitisme?
Apakah ciri-ciri dari teori belajar konstruktivitisme?
Bagaimanakah prinsip teori belajar konstruktivitisme?
Bagaimanakah proses belajar menurut teori konstruktivitisme?
Apakah kekurangan dan kelebihan teori belajar
konstruktivitisme?
Bagaimanakah implementasi teori belajar konstruktivitisme?
Bagaimanakah hakikat teori belajar konstruktivitisme?
D. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori belajar
konstruktivitisme
Untuk mengetahui ciri-ciri dari teori belajar
konstruktivitisme
Untuk mengetahui prinsip teori belajar konstruktivitisme
Untuk mengetahui proses belajar menurut teori
konstruktivisme
Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan teori belajar
konstruktivitisme
Teori Belajar Konstruktivistik 5
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Untuk mengetahui implementasi teori belajar
konstruktivitisme
Untuk mengetahui hakikat teori belajar konstruktivitisme
E. MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat memberi beberapa manfaat sebagai
berikut :
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan teori belajar konstruktivisme sehingga dapat
dijadikan sumber informasi yang bermanfaat bagi dunia
pendidikan.
2. Dapat dipergunakan sebagai pemahaman dan gambaran bagi kita
semua untuk mengetahui teori belajar konstruktivitisme
Teori Belajar Konstruktivistik 6
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISME
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks
filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu upaya
membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi)
pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh
manusia sedikit demi sedikit,yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan
bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang
siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Teori belajar konstruktivisme ini bertitik tolak daripada
teori pembelajaran Behaviorisme yang didukung oleh Skinner
yang mementingkan perubahan tingkah laku pada pelajar.
Pembelajaran dianggap berlaku apabila terdapat perubahan
tingkah laku kepada pelajar, contohnya dari tidak tahu menjadi
tahu. Hal ini, kemudiannya beralih kepada teori pembelajaran
Kognitivisme yang diperkenalkan oleh Jean Piaget di mana ide
utama pandangan ini adalah mental. Semua dalam diri individu
diwakili melalui struktur mental dikenal sebagai skema yang
akan menentukan bagaimana data dan informasi yang diterima,
difahami oleh manusia. Jika ide tersebut sesuai dengan skema,
Teori Belajar Konstruktivistik 7
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
ide ini akan diterima begitu juga sebaliknya dan seterusnya
lahirlah teori pembelajaran Konstruktivisme yang merupakan
pandangan terbaru di mana pengetahuan akan dibangun sendiri
oleh pelajar berdasarkan pengetahuan yang ada pada mereka.
Makna pengetahuan, sifat-sifat pengetahuan dan bagaimana
seseorang menjadi tahu dan berpengetahuan, menjadi perhatian
penting bagi aliran konstruktivisme.
Pada dasarnya perspektif ini mempunyai asumsi bahwa
pengetahuan lebih bersifat kontekstual daripada absolut, yang
memungkinkan adanya penafsiran jamak (multiple perspektives)
bukan hanya satu perspektif saja. Hal ini berarti bahwa
“pengetahuan dibentuk menjadi pemahaman individual melalui
interaksi dengan lingkungan dan orang lain”. Peranan
kontribusi siswa terhadap makna, pemahaman, dan proses belajar
melalui kegiatan individual dan sosial menjadi sangat penting.
Perspektif konstruktivisme mempunyai pemahaman tentang belajar
yang lebih menekankan proses daripada hasil. Hasil belajar
sebagai tujuan dinilai penting, tetapi proses yang melibatkan
cara dan strategi dalam belajar juga dinilai penting. Dalam
proses belajar, hasil belajar, cara belajar dan strategi
belajar akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema
berpikir seseorang. sebagai upaya memperoleh pemahaman atau
pengetahuan yang bersifat subyektif.
Jadi, konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran
yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna
dari apa yang dipelajari. Kontruktivisme lebih memahami
Teori Belajar Konstruktivistik 8
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan
pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai
dengan pengalamanya. Konstruktivisme sebenarnya bukan
merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan
kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman
demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai
pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.
Menurut paham konstruktivisme, ilmu pengetahuan sekolah
tidak dipindahkan dari guru kepada murid dalam bentuk yang
serba sempurna. Murid perlu membina sesuatu pengetahuan
mengikuti pengalaman masing-masing. Pembelajaran adalah hasil
daripada usaha murid itu sendiri dan guru tidak boleh belajar
untuk murid.
Tokoh-tokoh dalam Teori Belajar Konstruktivisme
1.Jean Piaget
Teori belajar konstruktivistik yang dikembangkan oleh
Piaget dikenal dengan nama konstruktivistik kognitif (personal
constructivism). Teorinya berisi konsep-konsep utama di bidang
psikologi perkembangan dan berkenaan dengan pertumbuhan
intelegensi, yang untuk Piaget, berarti kemampuan untuk
secara lebih akurat merepresentasikan dunia, dan dan
mengerjakan operasi-operasi logis dari representasi-
representasi konsep realitas dunia.
Lebih jauh Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak
diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui
tindakan. Dari pandangan Piaget tentang tahap perkembangan
Teori Belajar Konstruktivistik 9
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
kognitif anak dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara
maupun kemampuan anak mengkonstruksi ilmu berbeda-beda
berdasarkan kematangan intelektual anak. Pada teori ini
konsekuensinya dalah siswa harus memiliki ketrampilan unutk
menyesuaikan diri atau adaptasi secara tepat.
2.Teori Vigosky
Teori belajar Vygotsky menekankan pada sosiokultural dan
pembelajaran. Siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya
dipengaruhi oleh lingkungan sosial disekitarnya.
Pengetahuan, sikap, pemikiran, tata nilai yang dimilki siswa
akan berkembang melalui proses interaksi. konsep penting
dalam teori Vygosky yaitu Zone Of Proximal Development (ZPD) dan
Scaffolding. Zone Of Proximal Development adalah jarak antara
perkembangan sesungguhnya dengan tingkat perkembangan
potensial dimana siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan
dibawah bimbingan orang dewasa. Sedangkan Scaffolding merupakan
pemberian kepada peserta didik selama tahap-tahap awal
pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan mmemberikan
kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawb yang makin
besar setelah dapat melakukannya sendiri.
Menurut teori Vygosky untuk dapat menjelaskan bagaimana
pengetahuan dibentuk, maka dirangkum dalam dua penjelasan
yang bertahap. Pertama, realitas dan kebenaran dari dunia
luar mengarahkan dan menentukan pengetahuan. Kedua, faktor
eksternal dan internal mengarahkan pembentukan pengetahuan
Teori Belajar Konstruktivistik 10
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
yang tumbuh melalui interaksi faktor-faktor esternal
(kognitif) dan internal (lingkungan dan sosial).
B. CIRI-CIRI TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISME
Ada beberapa ciri-ciri dalam pembelajaran model
konstruktivisme, yaitu:
a. Mencari tahu dan menghargai titik pandang/pendapat siswa
b. Pembelajaran dilakukan atas dasar pengetahuan awal siswa
c. Memunculkan masalah yang relevan dengan siswa
d. Menyusun pembelajaran yang menantang dugaan siswa
e. Menilai hasil pembelajaran dalam konteks pembelajaran
sehari-hari
f. Siswa lebih aktif dalam proses belajar karena fokus belajar
mereka pada proses pengintegrasian pengetahuan baru yang
diperoleh dengan pengalaman/pengetahuan lama yang mereka
miliki
g. Setiap pandangan sangat dihargai dan diperlukan. Siswa
didorong untuk menemukan berbagai kemungkinan dan
mensintesiskan secara terintegrasi
h. Proses belajar harus mendorong adanya kerjasama, tapi bukan
untuk bersaing. Proses belajar melalui kerjasama
memungkinkan siswa untuk mengingat pelajaran lebih lama
i. Kontrol kecepatan, dan fokus pembelajaran ada pada siswa
Teori Belajar Konstruktivistik 11
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
j. Pendekatan konstruktivis memberikan pengalaman belajar yang
tidak terlepas dengan apa yang dialami langsung oleh siswa
C. PRINSIP TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISME
Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang
diterapkan dalam belajar mengajar adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid,
kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga
selalu terjadi perubahan konsep ilmiah
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar
proses kontruksi berjalan lancer
5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya
sebuah pertanyaan
7. Mencari dan menilai pendapat siswa
8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
Dari semua itu hanya ada satu prinsip yang paling penting
adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan
pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan
didalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu proses
ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi
sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
Teori Belajar Konstruktivistik 12
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa agar
menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri
untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga kepada siswa yang
mana tangga itu nantinya dimaksudkan dapat membantu mereka
mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Tetapi harus
diupayakan agar siswa itu sendiri yang memanjatnya.
D. PROSES TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISME
Proses belajar konstruktivistik adalah pemberian makna oleh
siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan
akomodasi yang bermuara pada pemutahkiran struktur
kognitifnya. Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi
prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-
fakta yang terlepas-lepas. Oleh sebab itu pengelolaan
pembelajaran harus diutamakan pada pengelolaan siswa dalam
memproses gagasannya, bukan semata-mata pada pengelolaan siswa
dan lingkungan belajarnya bahkan pada unjuk kerja atau
prestasi belajarnya dikaitkan dengan sistem penghargaan dari
luar seperti nilai, ijazah, dan sebagainya.
Peran siswa (si-belajar)
Siswa harus aktif dalam melakukan kegiatan, aktif
berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal
yang dipelajari. Guru harusnya dapat memberikan peluang
optimal bagi terjadinya proses belajar. Namun, yang
menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar
siswa sendiri. Paradigma konstruktivistik memandang siswa
sudah memilik kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu.
Teori Belajar Konstruktivistik 13
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Kemampuan awal tersebut adalah menjadi dasar dalam
mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Oleh sebab itu,
meskipun kemampuan awal tersebut masih sangat sederhana atau
tidak sesuai dengan pendepat guru, sebaiknya diterima dan
dijadikan dasar pembelajaran dan pembimbingan.
Peran guru
Guru membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya
sendiri. Guru dituntut memahami jalan pikiran siswa dalam
belajar. Guru tidak dapat mengeklaim bahwa satu-satunya cara
yang tepat adalah sama dan sesuai dengan kemauannya.
Sarana Belajar
Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan,
lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu
pembentukan siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuan
sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapat
dan pemikirannya tentang sesuatu yang dihadapinya. Dengan
demikian siswa akan terbiasa dan terlatih untuk berfikir
sendiri, memecahkan masalah yang dihadapinya, mandiri,
kritis, dan mampu mempertanggung jawabkan pemikkirannya
secara rasional.
Evaluasi Belajar
Lingkungan belajar sangat mendukung munculnya berbagai
pandangan dan interpretasi terhadap realitas, konstruksi
Teori Belajar Konstruktivistik 14
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas lain yang didasarkan
pada pengelaman. Pandangan konsrktivistik mengemukakan bahwa
relitas ada pada pikiran seseoramg. Manusia mengkonstruksi
dan menginterprestasikannya berdasarkan pengalamannya.
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KONSTRUKTIVISTIK
1. Kelebihan Teori Belajar Konstruktivistik
Teori Konstruktivistik memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya:
Dalam Aspek Berfikir yakni pada proses membina
pengetahuan baru, murid berfikir untuk menyelesaikan
masalah, menggali ide dan membuat keputusan;
Dalam aspek kefahaman seorang murid terlibat secara
langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih
faham dan mampu mengapliksikannya dalam semua situasi;
Dalam aspek mengingat yakni murid terlibat secara
langsung dengan aktif, mereka akan mengingat lebih lama
konsep. melalui pendekatan ini murid dapat meningkatkan
kefahaman mereka;
Dalam aspek Kemahiran sosial yakni Kemahiran sosial
diperoleh apabila seorang murid berinteraksi dengan
teman, kelompok kerja maupun dengan guru dalam proses
mendapatkan ilmu pengetahuan maupun wawasan baru.
2. Kekurangan Teori Belajar Konstruktivistik
Teori Belajar Konstruktivistik 15
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Teori belajar konstuktivisme memiliki kekurangan atau
kelemahan yakni:
Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang
bahwa hasil konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil
konstruksi sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan sehingga
menyebabkan miskonsepsi;
Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun
pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu
yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang
berbeda-beda;
Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak
semua sekolah memiliki sarana prasarana yang dapat
membantu keaktifan dan kreatifitas siswa;
Meskipun guru hanya menjadi pemotivasi dan memediasi
jalannya proses belajar, tetapi guru disamping memiliki
kompetensi dibidang itu harus memiliki perilaku yang
elegan dan arif sebagai spirit bagi anak sehingga
dibutuhkan pengajaran yang sesungguhnya mengapresiasi
nilai-nilai kemanusiaan;
Dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai
pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung; siswa
berbeda persepsi satu dengan yang lainnya;.
F. PENERAPAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DI DALAM KELAS
Teori Belajar Konstruktivistik 16
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Implementasikan berbagai metode mengajar kepada pebelajar.
Pengusaaan berbagai metode mengajar, dapat diplikasikan oleh
guru setiap kali guru tersebut melaksanakan pembelajaran di
kelas. Guru yang kaya akan metode mengajar, niscaya dapat
menciptakan suasana kelas yang dinamis dan ceria di setiap
pertemuannya. Konstruktivisme mempertimbangkan keterlibatan
siswa dalam memaknai pengalaman sebagai inti dari
pembelajaran.
1. Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar
Dengan menghargai gagasan-gagasan atau pemikiran siswa
serta mendorong siswa berpikir mandiri, berarti guru telah
membantu siswa menemukan identitas intelektual mereka. Para
siswa yang merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan kemudian
menganalisis serta menjawabnya berarti telah mengembangkan
tanggung jawab terhadap proses belajar mereka sendiri serta
menjadi “pemecah masalah” (problem solvers).
2. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa
waktu kepada siswa untuk merespon
Berpikir reflektif memerlukan waktu yang cukup dan
seringkali atas dasar gagasan-gagagsan dan komentar orang
lain. Cara-cara guru mengajukan pertanyaan dan cara siswa
merespon atau menjawabnya akan mendorong siswa mampu
membangun keberhasilan dalam melakukan penyelidikan.
Teori Belajar Konstruktivistik 17
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
3. Mendorong siswa berfikir tingkat tinggi
Guru yang menerapkan proses pembelajaran konstruktivisme
akan menantang para siswa untuk mampu menjangkau hal-hal
yang berada di balik respon-respon faktual yan sederhana.
Guru mendorong siswa untuk menghubungkan dan merangkum
konsep-konsep melalui analisis, prediksi, justifikasi, dan
mempertahankan gagasan atau pemikirannya.
4. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan siswa
lainnya
Dialog dan diskusi yang merupakan interaksi sosial dalam
kelas yang bersifat intensif sangant membantu siswa untuk
mampu mengubah atau menguatkan gagasan-gagasannya. Jika
mereka memiliki kesempatan untuk mengemukakan apa yang
mereka pikirkan dan mendengarkan gagasan orang lain, maka
mereka akan mampu membangun pengetahuan sendiri yang
didasarkan atas pemahaman sendiri. Jika merasa nyama dan
aman untuk mengemukakan gagasan-gagasannya, maka dialog yang
sangat bermakna akan tercipta di kelas.
5. Siswa terlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya
diskusi
Jika diberi kesempatan untuk menyusun berbagai macam
prediksi, seringkali siswa menghasilkan hipotesis tentang
fenomena alam ini. Guru yang menerapkan konstruktivisme
dalam pembelajaran memberikan kesempatan seluas-luasnya
Teori Belajar Konstruktivistik 18
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
kepada siswa untuk menguji hipotesis mereka, terutama
melalui diskusi kelompok dan pengalaman nyata.
6. Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama, dan materi-materi
interaktif
Proses pembelajaran yang menerapkan pendekatan
konstruktivisme melibatkan para siswa dalam mengamati dan
menganalisis fenomena alam dalam dunia nyata. Guru kemudian
membantu siswa untuk menghasilkan abstraksi atau pemikiran-
pemikiran tentang fenomena-fenomena alam tersebut secara
bersama-sama.
G. HAKIKAT TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVITISME
Dalam belajar sesuatu peserta didik telah mempunyai
prakonsep berdasarkan pengalaman yang telah di perolehnya.
Untuk itu, guru perlu mencermati prakonsep ini dalam
menanamkan konsep-konsep baru. Apabila prakonsep ini tidak
diperhatikan, kemungkinan akan terjadi miskonsepsi atau konsep
yang salah. Apabila peserta didik mempunyai miskonsepsi yang
tidak dikoreksi atau dibiarkan, maka akan menyulitkan peserta
didik untuk belajar sesuatu secara benar.
Dalam menerapkan teori kontruktivisme dalam belajar dapat
digunakan model pembelajaran yang melibatkan beberapa tahap,
yaitu:
1. Pengenalan
Teori Belajar Konstruktivistik 19
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
Tahap pengenalan merupakan pemberian hal-hal yang
konkrit dan mudah dengan contoh-contoh sederhana yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini, guru
perlu mencermati melalui penilaian prakonsep atau
kompetensi awal yang dimiliki peserta didik untuk maju ke
tahap berikutnya. Tahap pembelajaran kompetensi merupakan
tahap di mana peserta didik mulai beranjak dari mengenali
kompetensi baru ke menguasai kompetensi dasar. Hasil
penilaian akan menunjukkan apakah peserta didik perlu
diberi tahapan pemulihan, yaitu tahap di mana peserta didik
memulihkan prakonsep menjadi suatu konsep/kompetensi secara
benar.
2. Pembelajaran kompetensi
Bila peserta didik telah menguasai kompetensi secara
benar, guru dapat menilai sejauh mana minat, potensi, dan
kebutuhan dalam penguasaan kompetensi dasar. Apabila
peserta didik cukup berminat dan kompetensi dasar telah
dikuasai secara tuntas, tahap pemulihan dapat dilewati dan
maju ke tahap berikutnya yaitu tahap pendalaman. Apabila
tahap pendalaman telah dilaksanakan, terdapat otomatisasi
berpikir dan bertindak sebagai perwujudan kompetensi.
Selanjutnya, dapat diberikan tahap pengayaan agar peserta
didik memperoleh variasi pengalaman belajar. Berbagai
latihan dapat digunakan untuk mendalami atau memperkaya
kompetensi.
Teori Belajar Konstruktivistik 20
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
3. Pemulihan
Penilaian yang dilakukan menunjukkan apakah suatu
kompetensi telah tuntas dikuasai atau belum. Dari hasil
penilaian dapat diketahui jenis-jenis latihan yang perlu
diberikan kepada peserta didik sebagai pemulihan,
pendalaman, dan pengayaan.
4. Pendalaman
Perlu dipertegas, bahwa strategi pembelajaran perlu
mengikuti kaedah pedagogik, yaitu pembelajaran diawali dari
konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks,
dan dari yang mudah ke sulit. Peserta didik perlu belajar
secara aktif dengan berbagai cara untuk mengkontruksi atau
membangun pengetahuannya. Suatu rumus, konsep, atau prinsip
dalam mata pelajarn sebaiknya dibangn siswa dalam bimbingan
guru. Strategi pembelajaran perlu mengkondisikan peserta
didik untuk menemukan pengetahuan sehingga mereka terbiasa
melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu.
5. Pengayaan
Dalam hal pembelajaran seluruh peserta didik dalam hal
ini perlu rasanya untuk meningkatkan integrasi dan aktif
dalam pembelajaran.
Teori Belajar Konstruktivistik 21
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu
pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa
dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan
terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif ini hanya dapat
diatasi melalui pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak
melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan
lingkungannya.
Pembelajaran yang mengacu kepada teori belajar
konstruktivisme lebih menfokuskan pada kesuksesan siswa dalam
mengorganisasikan pengalaman mereka. Bukan kepatuhan siswa
dalam refleksi atas apa yang telah diperintahkan dan dilakukan
oleh guru. Dengan kata lain, siswa lebih diutamakan untuk
mengkonstruksi sendiri pengetahuan mereka melalui asimilasi
dan akomodasi
B. SARAN
Diharapkan kepada guru untuk menggunakan teori belajar
konstruktivitisme dalam proses belajar mengajar. Khususnya
mata pelajaran matematika.
Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model
mental yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka
Teori Belajar Konstruktivistik 22
To get password just mention me on twitter @nicuapz or leave comment on my blog. :)
dan penalaran yang dikembangkan dan yang dibuat para sisiwa
untuk mendukung model-model itu.
Saat menerapkan teori belajar konstruktivitisme guru harus
kreatif mengelola kelas.
Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan
cara belajar yang sesuai dengan dirinya. Guru hanya sebagai
fasilitator, mediator, dan teman yang membuat situasi
kondusif untuk terjadinya konstruksi engetahuan pada diri
peserta didik
Teori Belajar Konstruktivistik 23