Teori-Teori Baru Dalam Ekonomi

25
1 TEORI-TEORI BARU EKONOMI (TEORI PERTUMBUHAN BARU, TEORI PERDAGANGAN BARU, TEORI GEOGRAFI EKONOMI) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Makro Ekonomi Dosen Pengampu : Deky Aji Suseno Oleh : 1. Faizatun Nur Fadila (7101413057) 2. Aprilia Rahmawati (7101413131) 3. Ina Solekha Zayyan (7101413149) 4. Nida Usanah (7101413170) 5. Nur Latifah (7101413190) 6. Tri Suranti (7101413204) 7. Mohamad Yabqi Mubarok (7101413223) 8. Suhartatik (7101413243) 9. Sari Widyastuti (7101413282) JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of Teori-Teori Baru Dalam Ekonomi

1

TEORI-TEORI BARU EKONOMI

(TEORI PERTUMBUHAN BARU, TEORI PERDAGANGAN BARU,

TEORI GEOGRAFI EKONOMI)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Makro Ekonomi

Dosen Pengampu : Deky Aji Suseno

Oleh :

1. Faizatun Nur Fadila (7101413057)

2. Aprilia Rahmawati (7101413131)

3. Ina Solekha Zayyan (7101413149)

4. Nida Usanah (7101413170)

5. Nur Latifah (7101413190)

6. Tri Suranti (7101413204)

7. Mohamad Yabqi Mubarok (7101413223)

8. Suhartatik (7101413243)

9. Sari Widyastuti (7101413282)

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga makalah

berjudul “Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi” ini dapat penulis selesaikan

tepat waktu. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita

Nabyullah Muhammad SAW, yang akan kita nantikan syafaatnya di yaumil

akhir kelak.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Makroekonomi yang diampu oleh Deky Aji Suseno. Di samping itu,

tujuan penulisan makalah ini yakni guna memberikan informasi mengenai

konsep teori-teori baru dalam ekonomi yang meliputi Teori Pertumbuhan

Ekonomi (New Growth Theory), Teori Perdagangan Ekonomi (New Trade

Theory) dan Teori Geografi Ekonomi (New Geography Economic).

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna, banyak kekurangan.Untuk itu, kritik yang membangun serta

saran sangat penulis harapkan dari pembaca, guna penyempurnaan makalah

ini.

Semarang, April 2015

Penyusun

3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. 1

KATA PENGANTAR .............................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang .......................................................................................... 4

Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

Tujuan Penulisan ....................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory) ....................................... 7

Teori Geografi Ekonomi Baru (New Economic Geography) .................. 10

Teori Perdagangan Baru (New Trade Theory) ........................................ 11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................. 16

Saran ....................................................................................................... 17

BAB IV BIOGRAFI TOKOH TOKOH EKONOMI ............................. 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 24

4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan

pembangunan suatu Negara, meskipun bukan satu-satunya indikator

keberhasilan pembangunan (Todaro, 2006). Semakin tinggi pertumbuhan

ekonomi, semakin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat

indikator lain yakni distribusi pendapatan.

Sampai dengan saat ini telah muncul teori-teori yang berkaitan

dengan bagaimana mengukur pertumbuhan ekonomi suatu Negara oleh

para ahli. Ada 2 Mazhab besar dalam teori pertumbuhan ekonomi yaitu

historis merupakan teori pertumbuhan ekonomi linear (teori tahapan

pertumbuhan ekonomi) dan analitis modern (mengungkapkan proses

pertumbuhan secara logis & konsisten, bersifat abstrak, tidak menekankan

historis), terdiri atas teori pertumbuhan struktural, dependensia, neoklasik.

Dalam perkembangan literatur terakhir, muncul tiga teori baru

untuk menjawab permasalahan pembangunan ekonomi, yaitu : Teori

Pertumbuhan Baru (New Growth Theory), Teori Geografi Ekonomi Baru

(New Economic Geography), dan Teori Perdagangan Baru (New Trade

Theory).Teori-teori baru tersebut merupakan hasil dari kritik analisis teori-

teori sebelumnya yang kurang lengkap, karena hanya menyimpulkan

pertumbuhan ekonomi hanya bergantung pada pertumbuhan penduduk,

akumulasi capital termasuk factor-faktor produksi dan kemajuan teknologi.

Dalam teori-teori baru, pembahasan dalam menganalisis mengenai

pertumbuhan ekonomi lebih luas lagi , yakni menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang berasal dari dalam

(endogen) system ekonomi itu sendiri.

Kemajuan teknologi dianggap hal yang bersifat endogen., dan

pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari keputusan para pelaku

ekonomi dalam berinvesatasi di bidang ilmu pengetahuan. Selain

5

itu pengertian modal disini bersifat lebih luas, bukan hanya sekadar

modal fisik tetapi juga mencakup modal insani (human capital).

Dalam makalah kali ini, penulis mencoba memaparkan terkait

konsep dari teori-teori baru ekonomi yang mencakup NGT, NTT dan NEG,

sebagai perkembangan dari teori-teori sebelumnya.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Siapakah tokoh / ahli ekonomi yang merumuskan teori-teori

ekonomi baru?

2. Bagaimana konsep dari Teori Pertumbuhan Baru (New Growth

Theory)?

3. Bagaimana konsep dari Teori Perdagangan Baru (New Trade

Theory)?

4. Bagaimana konsep dari Teori Geografi Ekonomi Baru (New

Economics Gheography)?

3. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan ini, tujuan yang diharapkan dapat dicapai adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengenal tokoh sebagai pencetus teori-teori baru

pertumbuhan ekonomi.

2. Untuk mengetahui apa itu Teori Pertumbuhan Baru (New Growth

Theory).

3. Untuk mengetahui apa itu Teori Geografi Ekonomi Baru (New

Economic Geography).

4. Untuk mengetahui apa itu Teori Perdagangan Baru (New Trade

Theory).

6

BAB II

PEMBAHASAN

Seperti diungkapkan Gary S. Backer (1993) dalam “Human

Capital”, pertumbuhan ekonomi merupakan tantangan intelektual sejak

permulaan munculnya analisis ekonomi yang sistematis. Bahkan Adam

Smith, sebagai Bapak Ilmu Ekonomi telah mengklaim bahwa pertumbuhan

ekonomi berkaitan dengan pembagian kerja (division labor).

Teori yang dikemukakan Adam Smith, dikategorikan sebagai teori

Klasik.Kemudian muncul kembali tokoh John M. Keynes yang disebut

aliran “Keynesian”.Setelah itu, muncul aliran Neo Klasik.Dari keseluruhan

teori pertumbuhan ekonomi tersebut, semua menekankan pembentukan

modal/investasi.Namun, seiring berkembangnya pengetahuan, dianalisislah

teori-teori tersebut, hingga akhirnya kesemua teori menemukan titik

kelemahan, dan harus disempurnakan.Hal tersebut yang mendorong

beberapa tokoh ilmu ekonomi mempelopori munculnya teori-teori baru

yang mampu melengkapi teori-teori sebelumnya. Berikut akan dipaparkan

sekilas profil tokoh teori baru pembangunan ekonomi, sebelum membahas

terkait konsep teorinya.

Tidak ada jumlah tabungan dan investasi, ada kebijakan makro ekonomi

fine-tuning, ada set pajak dan belanja insentif dapat menghasilkan

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan kecuali jika disertai dengan

penemuan besar dan kecil yang tak terhitung jumlahnya yang diperlukan

untuk menciptakan nilai lebih dari satu set tetap sumber daya alam (Romer

1993:345).

Dunia fisik ini ditandai dengan semakin berkurang semakin berkurang

adalah hasil dari kelangkaan benda – benda fisik. Salah satu yang paling

penting perbedaan antara objek dan ide-ide adalah bahwa ide-ide yang tidak

langka dan Proses penemuan di ranah ide tidak menderita berkurang

kembali (Romer dikutip dalam Kurtzman 1997).

1. Teori Pertumbuhan Baru (New Growth Theory)

7

Teori Pertumbuhan Baru ini dipelopori oleh Paul M. Romer pada tahun

1986 dan Robert Lucas pada tahun 1988 sebagai kritikan terhadap teori

pertumbuhan neoklasik solow yang tidak bisa menjelaskan dengan baik

pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Tujuan utama dari Teori Pertumbuhan Baru adalah untuk

menjelaskan perbedaan tingkat pertumbuhan antar negara maupun faktor-

faktor yang memberi proporsi lebih besar dalam pertumbuhan.

a. Teori Pertumbuhan Baru Dasarnya Merupakan Teori

Pertumbuhan Endogen.

Teori Pertumbuhan Baru, yang pada dasarnya merupakan teori

pertumbuhan endogen, memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis

pertumbuhan baru karena menganggap pertumbuhan GNP (Gross National

Prodoct) lebih ditentukan oleh sistem proses produksi dan bukan berasal

dari luar sistem. Berbeda dengan teori tradisional neoklasik yang

menganggap pertumbuhan GNP sebagai akibat dari keseimbangan jangka

panjang.

Teori pertumbuhan endogen (endogenous growth theory) merupakan

teori yang muncul karena menolak asumsi model Solow tentang

pertumbuhan teknologi eksogen. Sebagai ilustrasi dari model pertumbuhan

endogen dapat dijelaskan fungsi produksi sederhana sebagai berikut;

Y = AK ……………… (1)

Dimana Y adalah output, K adalah persediaan modal dan A adalah

konstanta yang mengukur jumlah output yang diproduksi untuk setiap unit

modal. Terlihat bahwa pada fungsi produsi diatas tidak menunjukkan

adanya muatan dari pengembalian modal yang kian menurun. Satu unit

modal tambahan memproduksi unit output tambahan A, tanpa

memperhitungkan banyak modal disini. Keberadaan pengembalian modal

yang kian menurun merupakan perbedaan penting antara model

pertumbuhan endogen dengan model Solow.

Sekarang mari kita lihat bagaimana pendapat teori yang

melatarbelakangi fungsi ini tentang pertumbuhan ekonomi. Diasumsikan

8

sebagian dari tambahan pendapatan akan ditabung dan kemudian akan

diinvestasikan. Karena itu kita jelaskan akumulasi modal dengan persamaan

yang telah kita gunakan sebelumnya :

ΔK = sY – δK ………….. (2)

Persamaan (2) menunjukkan bahwa perubahan pada persediaan

modal (ΔK) sama dengan investasi (sY) dikurangi dengan penyusutan (δK).

Dengan menggabungkan antara persamaan (1) dan (2) akan didapatkan

ΔY/Y = ΔK/K = sA – δ ……………… (3)

Persamaan (3) menunjukkan apa yang menentukan pertumbuhan

output (ΔY/Y). selama sA > δ , pendapatan perekonomian tumbuh

selamanya bahkan tanpa ada asumsi kemajuan teknologi eksogen.

Jadi perubahan sederhana dalam fungsi produksi bisa membedakan

secara dramatis prediksi tentang pertumbuhan ekonomi. Dalam model

Solow, tabungan akan mendorong pertumbuhan untuk sementara, tetapi

pengembalian modal yang kian menurun secara berangsur-angsur

mendorong perekonomian mencapai kondisi mapan di mana pertumbuhan

bergantung hanya pada kemajuan teknologi eksogen. Sebaliknya dalam

model pertumbuhan endogen, tabungan dan investasi bisa mendorong

pertumbuhan yang berkesinambungan.

Tetapi, apakah beralasan untuk menolak asumsi pengembalian

modal yang kian menurun? Jawabannya bergantung pada bagaimana kita

menginterprestasikan variabel K dalam fungsi produksi Y = AK. Jika kita

gunakan pandangan lama bahwa K hanya mencakup persediaan pabrik dan

peralatan perekonomian, maka wajar untuk mengasumsikan pengembalian

yang kian menurun.

Namun, pada teori pertumbuhan endogen mengasumsikan

pengembalian modal konstan (bukan yang kian menurun) lebih bermanfaat

jika modal (K) diasumsikan secara lebih luas. Barangkali kasus terbaik

untuk model pertumbuhan endogen adalah memandang ilmu pengetahuan

sebagai sejenis modal. Jelasnya, ilmu pengetahuan adalah input penting ke

dalam produksi perekonomian baik produksi barang dan jasanya maupun

produksi ilmu pengetahuan barunya. Namun demikian, dibandingkan

9

dengan bentuk-bentuk modal lain, kurang wajar untuk mengasumsikan

bahwa ilmu pengetahuan memiliki muatan pengembalian yang kian

menurun. Tentu saja inovasi sains dan teknologi yang terus meningkat

membuat sebagian ekonom berpendapat bahwa ada pengembalian ilmu yang

meningkat. Jika kita menerima pandangan bahwa ilmu pengetahuan adalah

sejenis modal, maka model pertumbuhan endogen dengan asumsi

pengembalian modal konstannya pertumbuhan endogen dengan asumsi

pengembalian modal konstannya ini menjadi deskripsi yang lebih

mengesankan tentang pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Perbedaan utama antara model pertumbuhan endogen yang merupakan

teori pertumbuhan baru dengan model neoklasik adalah mengasumsikan

bahwa investasi pemerintah dan swasta dalam human capital menghasilkan

penghematan eksternal dan peningkatan produktifitas yang menolak

kecenderungan diminishing return. Salah satu masalah paling serius dengan

teori neo-klasik adalah kegagalanya dalam menangkap dinamika perubahan

geografis pada tingkat global.

b. Aspek Yang Paling Menarik Dari Teori Pertumbuhan Baru.

Aspek yang paling menarik dari Teori Pertumbuhan Baru adalah,

membantu menjelaskan keanehan aliran modal internasional yang

memperparah ketimpangan negara maju dangan negara berkembang

dikarenakan rendahnya tingkat investasi komplementer dalam sumber daya

manusia (pendidikan), infrastruktur, atau riset dan pengembangan.

c. Kritik Terhadap Teori Pertumbuhan Baru.

1) Kelemahan penting dari Teori Pertumbuhan Baru adalah bahwa teori

ini tetap tergantung pada sejumlah asumsi neoklasik yang sering

tidak cocok dengan perekonomian negara berkembang.

2) Pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang sering terhambat

oleh inefisiensi yang timbul karena infrastruktur yang jelek, tidak

memadainya struktur kelembagaan, serta pasar modal dan pasar

barang yang tidak sempurna.

10

3) Teori Pertumbuhan Baru mengabaikan faktor-faktor yang sangat

berpengaruh ini, penerapannya dalam studi pembangunan ekonomi

menjadi terbatas, terutama ketika melibatkan perbandingan antar

negara.

d. Empat Hal Teori Pertumbuhan Baru.

1) Teori pertumbuhan baru pada dasarnya merupakan Teori

Pertumbuhan Endogen.

2) Perbedaan utama antara model Pertumbuhan Baru dengan model

neoklasik.

3) Aspek yang paling menarik dari model Pertumbuhan Baru.

4) Kritik Terhadap Teori Pertumbuhan Baru.

Dari di mana Krugman kemudian berhasil memformulasikan teori baru

mengenai dampak perdagangan bebas dan faktor-faktor penentu terjadinya

migrasi global. Kreasi cemerlang dari Krugman ini akhirnya tidak hanya

menjadi sebuah teori baru dalam perdagangan tetapi juga menjadi teori baru

dalam ekonomi geografi di mana lokasi faktor-faktor produksi dan aktivitas

ekonomi dapat dianalisis secara terpadu dalam sebuah kerangka model

equilibrium yang lazim digunakan untuk analisis ekonomi.

Pada tahun 1986 dan 1988 Paul M Romer dan Robert Lucas

mempelopori Teori pertumbuhan endogen sebagai kritik terhadap teori

pertumbuhan neoklasik Solow yang tidak bisa menjelaskan dengan baik

pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Pemahaman ini adalah respon

dari perkembangan teknologi yang mampu meningkatkan produksi.

Sedangkan teori Neo Klasik Solow tidak dapat menjelaskan perkembangan

teknologi. Teori pertumbuhan endogen berbeda dengan teori Solow yang

menganggap keseimbangan jangka panjang dari capital-labor ratio akan

menghasilkan pertumbuhan mendekati zero growth (konvergent).

Model pertumbuhan endogen ini berasumsi proses pertumbuhan

berasal dari tingkat perusahaan atau industri. Setiap industri berproduksi

dengan skala hasil yang konstan, sesuai dengan asumsi persaingan

11

sempurna. Romer berasumsi bahwa cadangan modal dapat mempengaruhi

output di tingkat industri sehingga memungkinkan terjadinya skala hasil

yang makin meningkat di tingkat perekonomian secara keseluruhan.

Cadangan modal yang dimiliki setiap perusahaan termasuk pengetahuannya,

sebagai public goods, seperti produktivitas tenaga kerja pada model Solow.

Model ini menerapkan “learning by doing” sebagai “learning by

investing” belajar dari investasi. Jadi model endogenisasi Romer adalah cara

untuk memahami model Harrod Domar yaitu pertumbuhan bergantung pada

investasi.

Tujuan utama dari Teori Pertumbuhan Baru adalah menjelaskan

perbedaan tingkat pertumbuhan antar negara maupun faktor-faktor yang

memberi proporsi lebih besar dalam pertumbuhan.

2. Teori Geografi Ekonomi Baru (New Economic Geography).

Walter Christaller (21 April 1893- Maret 9, 1969), adalah seorang ahli

geografi Jerman yang memberikan kontribusi utama untuk disiplin adalah

teori pusat pertumbuhan (Central Place Theory), pertama kali diterbitkan

pada tahun 1933. Teori terobosan ini adalah dasar dari studi kota sebagai

sistem kota, daripada hirarki sederhana atau entitas tunggal.

Salah satu sumbangan yang paling penting teori neo klasik adalah

pengenalan terhadap keuntungan-keuntungan aglomerasi (Preer, 1992:34).

Pelopor teori neo klasik mengajukan argumentasi bahwa aglomerasi muncul

dari perilaku para pelaku ekonomi dalam mencari penghematan aglomerasi,

baik penghematan lokalisasi maupun urbanisasi.

a. Argumen Dasar.

Argumen dasar Teori Geografi Ekonomi Baru menekankan pada

pentingnya hasil yang meningkat, skala ekonomi, dan persaingan yang tidak

sempurna.Pelopor Teori Geografi Ekonomi Baru percaya bahwa ketiga hal

itu jauh lebih penting dari pada hasil skala yang konstan, persaingan

sempurna dan keunggulan komperatif dalam menjelaskan perdagangan dan

ketimpangan distribusi kegiatan ekonomi.

b. Tiga Alasan Perhatian Pada Geografi Ekonomi.

12

a. Lokasi kegiatan ekonomi dalam suatu negara merupakan topik

yang penting dengan sendirinya.

b. Garis antara ilmu ekonomi internasional dengan ilmu ekonomi

regional menjadi semakin kabur.

c. Alasan yang paling penting untuk melihat kembali geografi

ekonomi adalah laboratorium intelektual dan empiris yang

disediakannya.

c. Kelemahan Teori Geografi Ekonomi Baru.

a. Lokasi kegiatan ekonomi dalam suatu negara.

b. Garis antara ilmu ekonomi internasional dengan ilmu ekonomi

regional menjadi semakin kabur.

c. Alasan yang paling penting adalah melihat kembali laboratorium

intelektual dan empiris yang disediakannya.

3. Teori Perdagangan Baru (New Trade Theory)

Teori Perdagangan Baru, mulai muncul pada tahun 1970an ketika

sejumlah ahli ekonomi menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk

mencapai tingkat kekuatan ekonomi mempunyai implikasi penting untuk

perdagangan internasional.

Dua Poin Penting Teori Perdagangan Baru.

a. Karena pengaruhnya pada skala ekonomi, perdagangan dapat

meningkatkan keanekaragaman dari barang – barang yang

tersedia untuk konsumen dan mengurangi biaya rata – rata

barang tersebut.

b. Industri – industri itu ketika output diperlukan untuk mencapai

skala ekonomi yang menggambarkan proporsi penting dari total

permintaan dunia, pasar global barangkali hanya mampu

mendukung sejumlah kecil dari perusahaan-perusahaan. Jadi

perdagangan dunia pada produk tertentu mungkin dikuasai oleh

negara-negara yang mempunyai perusahaan – perusahaan yang

merupakan first mover di produksi mereka.

a. Sifat Dasar.

13

Teori Perdagangan Baru menyatakan bahwa sifat dasar dan karakter

transaksi internasional telah sangat berubah dewasa ini di mana aliran

barang, jasa, dan asset yang menembus batas wilayah antar negara tidak

begitu dipahami oleh teori-teori perdagangan tradisional.

b. Pendapat Para Pendukung Teori Perdagangan Baru.

Para pendukung Teori Perdagangan Baru berpendapat bahwa ukuran

pasar ditentukan secara fundamental oleh besar kecilnya angkatan kerja

pada suatu negara dan tenaga kerja pada dasarnya tidak mudah pindah lintas

negara.

c. Ada Tiga Kelemahan Utama Teori Perdagangan Baru.

a. Teori Perdagangan Baru menjelaskan perbedaan struktur

produksi melalui perbedaan karakteristik yang mendasari.

b. Teori ini tidak menjelaskan mengapa perusahaan – perusahaan

dalam sektor tertentu cenderung untuk berlokasi saling

berdekatan, yang mendorong adanya spesialisasi regional.

c. Teori ini menunjukkan perkembangan industri secara bertahap

dan bersama-sama di semua negara berkembang. Padahal dalam

kenyataannya, industrialisasi sering kali berupa gelombang

industrialisasi yang sangat cepat, di mana industri menyebar

secara berurutan dari negara satu ke negara lain.

d. Lebih Jauh tentang Teori Geografi Ekonomi Baru dan

Perdagangan Internasional

Teori Geografi Ekonomi yang dipelopori oleh Paul Krugman berfokus

pada dampak skala ekonomi terhadap sektor perdagangan dan lokasi bisnis.

Konsep skala ekonomi diperoleh dari analisis yang berakhir pada

kesimpulan bahwa makin banyak barang dan jasa diproduksi di satu pabrik

yang sama, makin rendah pula biaya produksi yang harus dikeluarkan.

Menurut Krugman, pasar tidak akan berkompetisi secara sempurna seperti

yang dinyatakan oleh para pencipta teori perdagangan internasional

terdahulu.

Bagi Krugman, teori comparative advantage yang diciptakan oleh David

Ricardo pada abad ke-19, tidak lagi dapat menjawab fenomena perdagangan

14

internasional pada saat ini. Ricardo yang menyempurnakan teori absolute

advantage Adam Smith, menyatakan bahwa tiap negara perlu mencari

spesialisasi produksinya agar proses „barter‟ terjadi dan pendapatan negara

meningkat. Lebih lanjut Krugman mengungkapkan bahwa dalam faktanya,

perdagangan dunia abad 20 dan 21 didominasi hanya oleh segelintir negara

yang ternyata memperdagangkan produk yang sama.

Jika menggunakan teori David Ricardo, seharusnya akan lebih

menguntungkan bagi China yang berupah buruh rendah untuk berfokus pada

produksi sektor manufaktur. Di sisi lain, AS yang berteknologi lebih tinggi,

misalnya, akan lebih menguntungkan jika berfokus untuk memproduksi

peralatan elektronik seperti komputer dan handphone. Nyatanya, China

tidak kehilangan keunggulannya ketika pada saat yang bersamaan

memproduksi peralatan elektronik yang serupa dengan produksi AS.AS pun

memproduksi manufaktur yang serupa dengan China.Produk-produk kedua

negara inilah yang merajai panggung perdagangan internasional.

Krugman menjelaskan bahwa perbedaan harga antar barang membuat

konsumen lebih memilih untuk mengkonsumsi lebih dari satu jenis barang.

Oleh karena itu, semakin banyak barang diproduksi di satu pabrik yang

sama, biaya produksi yang harus dikeluarkan akan semakin rendah.

Akibatnya, pabrik baru akan memasuki pasar dengan menambah variasi

produknya. Dengan kata lain, biaya produksi dapat ditekan jika unit

produksi mencapai jumlah tertentu. Meski demikian, biaya produksi juga

dapat kembali meningkat jika jumlah barang produksi naik atau skala

ekonomi tidak lagi tercapai.

Hummels dan Levinsohn yang mencoba menguji teori Krugman

menemukan bahwa teori ini dapat bekerja dengan sangat baik.Keduanya

melakukan analisis pada perdagangan antara negara-negara maju (dengan

kecenderungan konsumen memilih produk yang beragam) dengan negara-

negara kurang berkembang (di mana monopoli perdagangan banyak

terjadi).Hampir seluruh negara berupaya untuk meningkatkan skala

ekonominya.

15

Agar skala ekonomi meningkat, sebuah pabrik baru akan mencari

negara lain yang mampu mendukung keberadaan unit produksi dalam

jumlah yang besar. Dengan dukungan kemajuan teknologi, transportasi, dan

informasi, pabrik tersebut akan memindahkan proses produksinya dengan

mudah. Inilah yang akanmendorong migrasi tenaga kerja.

Krugman mengungkapkan bahwa ada kecenderungan pekerja

bermigrasi ke wilayah pusat pekerja terbesar yang akhirnya akan

menciptakan variasi produk yang sangat beragam. Dengan kata lain,

konsentrasi terjadi dalam hal barang dan jasa yang diproduksi maupun

lokasi barang tersebut dibuat.

Krugman melanjutkan konsep skala ekonomi eksternal Henderson

(1974) yang mengungkap bahwa perkotaan cenderung akan terspesialisasi

dengan perindustrian. Berdasarkan skala ekonomi, industri-industri akan

cenderung terkonsentrasi di kota-kota besar. Konsentrasi produksi pada satu

wilayah tertentu (dalam hal ini wilayah perkotaan), memungkinkan skala

ekonomi dapat terealisasi karena kedekatan lokasi dengan pasar akan

meminimalisasi biaya transportasi (home-market effect).

Akibat konsentrasi ini, wilayah-wilayah terbagi menjadi dua yakni

wilayah core (inti) di perkotaan sebagai konsentrasi perkembangan IPTEK,

serta periphery (pinggiran) yang lebih terbelakang.Model ini dikembangkan

dari pilihan lokasi dari pabrik dan individu.Pabrik memilih perkotaan untuk

meningkatkan skala produksinya sekaligus menghemat biaya

transportasi.Individu juga tertarik untuk bermigrasi ke perkotaan yang

menawarkan upah buruh yang lebih tinggi dan produk yang lebih beragam.

Kecenderungan ini meningkatkan kapasitas pasar sekaligus makin memacu

pabrik dan individu untuk bermigrasi ke kota. Lingkaran sebab akibat dan

equilibrium baru pun akan terbentuk.

Secara keseluruhan, teori Krugman mampu menjelaskan hubungan

positif antara ukuran pasar dengan tingkat upah, hubungan antara ukuran

pasar dengan migrasi, dan kaitan antara satu sama lain.Teori Krugman juga

mampu membuktikan kalkulasi produktivitas pada suatu wilayah. Dalam

16

perdagangan, teori ini mampu membuat sebuah strategi kebijakan

perdagangan.

Contohnya, upaya suatu negara untuk mempengaruhi perdagangan

negara lain dengan memberlakukan hambatan perdagangan seperti tarif.

Ketika perdagangan berjalan dalam kerangka spesialisasi, teori ini tetap

relevan.Dalam karyanya yang lain yang berjudul Trade Policy and Market

Structure, Krugman memperlihatkan bahwa proteksi dapat mereduksi

pendapatan domestik, subsidi impor dapat memperbaiki neraca

perdagangan, dan tarif dapat menurunkan harga domestik.Dengan karyanya

ini, Paul Krugman dinilai berhasil membuka pemahaman baru mengenai

perdagangan dan lokasi aktivitas ekonomi dan menjadi dasar terbentuknya

teori baru dalam perdagangan internasional dan geografi ekonomi.

17

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pendekatan Krugman berdasarkan pada dasar pemikiran bahwa

banyak barang-barangdan jasa yang dapat diproduksi lebih murah dalam

serial yang panjang, sebuah konsep umum yang dikenal sebagai skala

ekonomi.Tidak seperti teori perdagangan tradisional yang

mengasumsikan bahwa perbedaan antar negara menjelaskan kenapa

beberapa negara mengekspor produk pertanian sementara lainnya

mengekspor barang-barang industri. Namun teori Krugman mengklarifikasi

kenapa perdagangan di seluruh dunia faktanya didominasioleh negara-

negara yang tidak hanya memiliki kesamaan kondisi, tapi juga

memperdagangkan produk yang sama.

Krugman telah memformalkan kebijakan perdagangan dunia

baru yang membantu untuk menjelaskan bahwa globalisasi cenderung

menjadi sebuah konsentrasi, baik dalam istilah apa basis yang dibuat

manufaktur dan dimana lokasinya. Teorinya menunjukkanbahwa

globalisasi cenderung untuk meningkatkan tekanan hidup masyarakat

kota, dan membuat orang-orang terdorong ke pusat konsentrasi."Teori

Krugman menunjukkan bahwa hasil dari proses ini adalah bahwa sebuah

wilayah dapat terbagi menjadi kota inti berteknologi tinggi dan

lingkungan sekitarnya yang kurang berkembang.

Jadi dari hasil pembahasan diatas tentang Teori-Teori Baru

Pertumbuhan Ekonomi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan GNP (Gross

National Product) disuatu negara khususnya negara-negara berkembang

dipengaruhi oleh :

1. Sistem produksi.

2. Letak geografis negara tersebut.

18

3. Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) pada angkatan kerja

Negara tesebut.

SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, penulis dapat memberikan

saran bahwa ketiga teori tersebut harus saling melengkapi sehingga dapat

memberikan proporsi lebih besar dalam pertumbuhan Ekonomi. Karena

sistem produksi, letak geografis, dan sistem perdagangan internasional

apabila tidak berjalan secara seimbang akan sangat mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi di suatu negara khususnya negara-negara

berkembang.

19

BAB IV

BIOGRAFI TOKOH TOKOH EKONOMI

1. Edward C. Prescott,

lahir 26 Desember 1940 di Glens Falls, New

York, adalah seorang ekonom nasional Amerika

Serikat, profesor dari Universitas Negeri Arizona

dan penasihat senior Federal Reserve Bank of

Minneapolis, penerima Penghargaan Bank Swedia

dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred

Nobel tahun 2004, dibagi dengan Finn Erling

Kydland dari Norwegia untuk "sumbangan mereka dalam teori

makroekonomi dinamis: konsistensi waktu pada kebijakan ekonomi dan

tenaga pendorong di belakang putaran bisnis".

2. Robert Emerson "Bob" Lucas, Jr.

lahir di Yakima, Washington, 15 September 1937; umur 77 tahun ialah

seorang ekonom Amerika Serikat terkemuka. Ia

terkenal akan kritik dan paradoksnya.

Menerima gelar B.A. dalam Sejarah tahun

1959 dan Ph.D. dalam Ekonomi pada tahun 1964

dari University of Chicago, ia kemudian

mengajar di Graduate School of Industrial

Administration (sekarang Tepper School of

Business), Carnegie Mellon University, lalu

kembali ke Universitas Chicago tahun 1975.

Salah satu ekonom paling berpengaruh

sejak tahun 1970-an, ia mengubah pendirian teori makroekonomi (yang

dahulu didominasi oleh pendekatan ekonomi Keynes), menyatakan bahwa

model makroekonomi harus dibangun searah dengan model mikroekonomi.

20

Ketika bercerai dengan suaminya pada tahun 1988, Rita Lucas

memiliki sebuah syarat dalam klausul persetujuan cerainya bahwa ia akan

menerima separuh dari Hadiah Nobel yang dimenangkan Robert Lucas 7

tahun berikutnya. Sehingga ketika dianugerahi Nobel Ekonomi pada tahun

1995 untuk teori harapan rasional, ia memenuhi klausul itu.

3. Robert Merton Solow

Robert Merton Solow lahir di

Brooklyn, 23 Agustus 1924. Ia merupakan

seorang ekonom yang mendapatkan

penghargaan John Bates Clark Medal pada

tahun 1961 dan penghargaan Nobel dalam

bidang Ekonomi tahun 1987 berkat teori yang

ia hasilkan mengenai pertumbuhan ekonomi.

Solow -begitu sapaannya- lahir dalam

kemiskinan, namun orang tuanya berjuang agar

anak-anaknya bisa berpendidikan dan meraih

mimpinya. Saat duduk di bangku sekolah menengah, ia berhasil

mendapatkan beasiswa di Harvard University. Saat itu ia merasa materi

yang ia dapatkan di sana terlalu monoton, sehingga ia memutuskan untuk

hengkang dari universitas dan memilih menjadi tentara pada tahun 1942-

1945.

Sekembalinya di Harvard, Solow bekerja sebagai asisten penelitian

Wassily Leontief. Saat itu, ia menghasilkan set pertama modal koefisien

untuk model input-output dan tertarik dengan model statistik probabilitas.

Ketertarikannya mengantarkan dirinya untuk lebih mendalami statistik di

Columbia University pada tahun 1949-1950. Di sana, ia tak hanya belajar

tetapi juga mengajar statistik dan ekonomi di Massachusetts Institute of

Technology yang membuatnya berpikiran untuk melanjutkan karir di bidang

ekonomi.

Teori ekonomi yang dikembangkan Solow dikenal sebagai teori

pertumbuhan neo-klasikal. Ia juga merupakan orang pertama yang

mengembangkan model pertumbuhan ekonomi dengan berbagai vintage.

21

Melalui model yang ia buat, Solow menghitung bahwa sekitar empar per

lima pertumbuhan yang ada di Amerika Serikat dipengaruhi oleh proses

teknik.

Tahun 1987, melalui teori yang ia kembangkan, Solow mendapatkan

penghargaan Nobel bidang ekonomi. Dan, pada tahun 1999, presiden Bill

Clinton memberikan penghargaan National Medal of Science kepadanya.

Kini, ia bekerja sebagai dosen di Massachusetts Institute of Technology

Sloan School of Management sekaligus menjabat sebagai presiden di

Cournot Centre for Economic Studies yang ia dirikan pada tahun 2000. Ia

dipercaya sebagai ekonom untuk perdamaian dan keamanan. Ia juga

menerima gelar doktor ilmu pengetahuan dari Tufts University pada tahun

2011.

4. Tokoh Paul M Romer (Pelopor Teori Pertumbuhan Baru)

Lahir: 7 November 1955 (59 tahun), Denver,

Colorado, Amerika. Paul M Romer adalah guru besar

sekaligus founding director di Manajemen Urbanisasi

dari New York University. Dalam konsentrasi

manajemen urbannya Romer melakukan penelitian

terkait berbagai kebijakan dalam mengembangkan

dunia dengan pertumbuhan ekonomi secara cepat

dengan menciptakan peluang ekonomi dan dan

perbaikan system social.

5. Tokoh Paul Krugman (Pelopor Teori Perdagangan Baru dan

Geografi Ekonomi Baru)

Paul Krugman merupakan salah satu dosen

Pricenton University. Pada 2008 Krugman dinobatkan

sebagai penerima penghargaan Nobel Ekonomi.

Krugman telah menghasilkan teori baru perdagangan

internasional yang mampu memenuhi tiga kriteria

22

penting: cocok dengan fakta, masuk akal, dan memiliki manfaat. Ketika

membaca tulisannya yang berjudul Trade and Geography: Economies of

Scale, Differentiated Products and Transport Costs, kita akan mengetahui

bahwa Paul Krugman berhasil membuat sebuah terobosan teori yang sangat

relevan dengan kondisi ekonomi internasional kontemporer. Uniknya,

formulasi teori dari Krugman ini relatif sederhana.

Krugman dipandang mampu menggabungkan perdagangan

internasional dan geografi ekonomi yang sering dianggap sebagai sub-

disiplin ilmu yang terpisah.Jika perdagangan internasional berbicara

mengenai transaksi perdagangan antar negara, geografi ekonomi lebih

berfokus pada arus migrasi individu atau perusahaan yang melampaui batas-

batas geografis.Geografi ekonomi juga mencermati bagaimana konsentrasi

aktivitas ekonomi di perkotaan semakin meningkat dan bagaimana kota-

kota tersebut mengorganisasi dirinya sendiri (ekonomi perkotaan).

6. George A. Akerlof

Akerlof lahir pada 17 Juni 1940 di New

Haven, Connecticut. Ayah saya adalah seorang

ahli kimia di fakultas Yale, ibu saya seorang ibu

rumah tangga. Mereka bertemu sepuluh tahun

sebelumnya di piknik departemen ketika ibu saya

telah menjadi kimia mahasiswa pascasarjana di

Yale. Saudaraku, Carl, dua tahun lebih tua. Ayah

saya, yang lahir di Swedia pada tahun 1898,

telah datang ke Amerika Serikat pada persekutuan untuk memperoleh gelar

Ph.D. di University of Pennsylvania. Ketika penasihat tesisnya menerima

janji di Yale pada tahun 1928, ayah saya mengikuti, dan terus naik jenjang

karir sebagai instruktur, asisten profesor, dan profesor. Akar sendiri yang

sebagian di Dalarna, yang merupakan rumah leluhur keluarga ibunya, dan

sebagian di Stockholm, yang merupakan rumah ayahnya. Nenek Swedia

saya adalah putri seorang peternak yang tinggal di dekat Hedemora. Kakek

Swedia saya bekerja sebagai petugas untuk kereta api Swedia di stasiun

23

Stockholm. Kegemaran nya adalah lukisan, yang menyerap lebih banyak

energi psikis dari karirnya. Setidaknya beberapa dari mural di stasiun

Stockholm adalah sisa hasil karyanya. Di luar ini pengetahuan saya tentang

warisan Swedia saya tidak luas. Sebagian ini mencerminkan langkah ayah

saya ke Amerika di zaman ketika perjalanan adalah baik memakan waktu

dan mahal dan karena itu saya tidak memiliki pengetahuan tangan pertama.

Tetapi juga mencerminkan sifat pendiam dan juga cemoohan nya untuk

sejarah dalam segala bentuk, bahkan di tingkat keluarga. Dia menganggap

dirinya berada di luar segalanya ilmuwan.

24

DAFTAR PUSTAKA

Backer, Gary S. 1993. Human Capital. The University Chichago Press

http://en.wikipedia.org/wiki/Walter_Christaller

Kurtzman, J. 1997. An Interview with Paul M. Romer. Strategy & Business

(Booz, Allen &Hamilton). First Quarter: 1-11

Leonard N. 2010. Stern School of Business. Paul Romer (biography).

Diunduh dari http://www.stern.nyu.edu/faculty/bio/paul-romer pada 19

April 2015 pukul 16.30.

Mankiw, N. George, 2003, Teori Makroekonomi. Edisi 5. Imam Nurmawan.

Jakarta. Erlangga.

Romer, P. M. 1993a. Ideas and things: The concept of production is being

retooled (The Future Surveyed: 150 Economist Years). The Economist:

F70(3).

Romer, P. M. 1993b. Implementing a National Technology Strategy with

Self-Organizing Industry Investment Boards. Brookings Papers on

Economic Activity: Microeconomics 2: 345.

Sylvietanaga. 2008. Geografi Ekonomi, Perdagangan Internasional, dan

Paul Krugman diakses dari http://sylvietanaga.com/2008/10/15/belajar-dari-

paul-krugman/

Soraya, Baida. Et.al. 2014. Paul Krugman (Tokoh Peraih Nobel Bidang

Ekonomi). IPB

Senis,Yotam. 2009. Teori Pembangunan Pertumbuhan Linear. Diakses pada

tanggal 21 April 2015 pada http://id.scribd.com/doc/21844724/Teori-

Pembangunan-Pertumbuhan-Linear-Auto-Saved#scribd

Smile.Endogenous Growth Theory.11 April 2011. Di aksespadatanggal 21

April 2015

25

padahttps://smilethegreatestpowerinlife.wordpress.com/2011/04/11/endogen

ous-growth-theory/

Todaro, Michael P. dan Stephen Smith.Economic Development.

Todaro, Michael. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.