Makalah Teori Sistem: Manajemen Kearsipan
Transcript of Makalah Teori Sistem: Manajemen Kearsipan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap kantor pasti memerlukan suatu unit yang
mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan administrasi, kegiatan administrasi pada
suatu kantor pada dasarnya juga mempunyai suatu
hasil seperti unit-unit lainnya. Hasil atau produk
dari suatu kantor adalah surat, formulir dan
laporan. Pengelolaan surat, formulir dan laporan
yang dihasilkan dan diterima oleh suatu kantor pada
akhirnya akan berhubungan dengan kearsipan.
Menurut kamus administrasi, kearsipan adalah
suatu bentuk pekerjaan tata usaha yang berupa
penyusunan dokumen-dokumen secara sistematis
sehingga bilamana diperlukan lagi dokumen-dokumen
1 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
itu dapat ditemukan secara cepat (Agus Sugiarto dan
Teguh Wahyono, 2005:2).
Pengelolaan arsip di Kota Magelang menjadi
rujukan studi banding. Belum lama ini, beberapa
anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah berkunjung ke
Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota
Magelang. Kedatangan mereka untuk belajar mengenai
tata kelola kearsipan di kota se-juta bunga
tersebut. Kami sedang menyusun raperda tentang
kearsipan. Dipilihnya Kota Magelang sebagai objek
studi banding, karena memiliki perda tentang
kearsipan.1
Dalam sebuah kantor arsip diperlukan untuk
memberi pelayanan kepada pihak lain dan untuk
keperluan informasi intern dalam kantor tersebut.
Oleh karena itu arsip sangat berpengaruh pada
seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
di segala bidang yang terdapat dalam sebuah kantor.1 http://www.radarjogja.co.id/blog/2015/04/07/anggota-dewan-kunjungi-kantor-perpustakaan/ (diakses tanggal 8 April pukul 16.40)
2 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Dalam hal ini, pengelolaan arsip di Kota Magelang
patut dijadikan contoh, mengingat cakupan kearsipan
sangat yang luas. Hal ini menunjukkan bahwa
manajemen kearsipan di Kota Magelang tertata dengan
baik dan apik.
Apabila pengelolaan arsip sebuah kantor kurang
baik, menemukan informasi yang telah disimpan akan
menjadi sulit dan akhirnya menghambat tahapan proses
pekerjaan selanjutnya. Mengingat peran arsip sangat
penting, maka sebaiknya arsip dikelola menggunakan
sistem pengelolaan arsip yang baik dan benar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan arsip?
2. Apa saja kegunaan arsip?
3. Apa saja jenis-jenis arsip?
3 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
4. Apa saja peralatan dan perlengkapan kearsipan?
5. Bagaimana sistem penyimpanan arsip?
6. Bagaimana cara penemuan kembali arsip?
7. Apakah arsip dapat dipindahkan?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Diharapkan mahasiswa mengerti makna dari Arsip.
2. Diharapkan mahasiswa menerapkan system
kearsipan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Diharapkan mahasiswa semakin peka terhadap
pentingnya manajemen arsip.
4. Diharapkan mahasiswa dapat membagikan ilmu yang
diketahui kepada sekeliling mereka.
BAB II
4 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Konseptual
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa
Yunani (Greek), yaitu archium yang artinya peti untuk
menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip
memang menunjukkan tempat atau gedung tempat
penyimpanan arsip, namun belakangan, orang
cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu sendiri.
Schollenberg menggunakan istilah archives sebagai
kumpulan warkat itu sendiri, dan archives instution
sebagai gedung arsip atau lembaga kearsipan.2
Kata arsip dalam bahasa Latin disebut felum
(bundle) yang artinya tali atau benang. Dan memang
pada zaman dahulu tali atau benang ini
digunakan untuk mengikat kumpulan warkat/surat.
Sehingga arsip-arsip itu mudah digunakan.
2 https://dwioktanur20.wordpress.com/2014/02/21/makalah-kearsipan/ (diakses pada tanggal 27 Maret 2015 pukul 09.56)
5 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Menurut Ensiklopedi Administrasi, arsip adalah:
Segenap warkat dari suatu organisasi
kenegaraan atau badan swasta yang diadakan
dalam penyelenggaraan kegiatan. Kegiatan
organisasi tersebut dan yang dipandang
berharga untuk disimpan secara permanen bagi
suatu keperluan.
Tempat dimana warkat-warkat organisasi
disimpan secara tertib. Untuk pengertian yang
kedua ini lebih tepat dinyatakan dengan
istilah archival intsituation (kantor arsip).
Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1971, arsip
adalah:
a.) Naskah-naskah yang dibuat dan diterima
oleh lembaga-lembaga negara dan badan-badan
pemerintah dalam berbagai corak, baik
dalam keadaan tunggal maupun berkelompok
dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pemerintahan.
6 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
b.) Naskah-naskah yang dibuat dan diterima
oleh badan swasta/perorangan dalam bentuk
corak apapun, baik dalam keadaan tunggal
maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan
kehidupan kebangsaan.
Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN)
menyatakan bahwa:
Arsip adalah segala kertas, berkas, naskah,
foto, film, mikro film, rekaman suara, gambar peta,
bagan atau dokumen lain dalam berbagai bentuk dan
sifat, atau salinan dengan segala cara pembuatan
yang dihasilkan/diterima oleh suatu badan sebagai
bukti dari tujuan organisasi, fungsi-fungsi
kebijakan, kebijakan, keputusan,
prosedur, pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan
pemerintah lain atau karena pentingnya informasi
yang terkandung di dalamnya.
7 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran oleh The
Liang Gie3
Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan
secara sistematis, terencana, karena mempunyai nilai
suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat
cepat ditemukan kembali. Jadi sebagai intinya arsip
adalah himpunan lembaranlembaran tulisan. Catatan
tertulis yang disebut warkat harus mempunyai
3 (tiga) syarat yaitu disimpan secara berencana dan
teratur, mempunyai sesuatu kegunaan, dan dapat
ditemukan kembali secara tepat.
Setelah mempelajari arsip menurut kata, asal
usul dari beberapa sumber diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa arsip adalah kumpulan
data/warkat/surat/naskah berupa kertas, berkas,
foto, film, mikro film, rekaman suara, gambar
peta,bagan atau dokumen lain dalam segala bentuk dan
sifatnya yang dibuat atau diterima oleh lembaga
3 The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1996), hal. 118
8 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
pemerintah/swasta/perorangan yang mempunyai kegunaan
yang disusun menurut sistem tertentu untuk
mempermudah dalam penyimpanan dan penemuan kembali
dengan cepat dan tepat.
2.2 Penelitian yang Relevan
Archival research is a type of primary research which involves
seeking out and extracting evidence from original archival records.
Archival research can be contrasted with (1) secondary research
(undertaken in a library or online), which involves identifying and
consulting secondary sources relating to the topic of enquiry; and (2)
with other types of primary research and empirical investigation.
Archival research is generally more complex and time-
consuming than library and internet research, presenting challenges in
identifying, locating and interpreting relevant documents. Archival
records are often unique, and the researcher must be prepared to
travel to reach them. Some finding aids to archival online documents,
9 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
but many more are not, and some records lack any kind of finding aid
at all. Although most archive repositories welcome researchers, and
professional staff tasked with assisting them, the sheer quantity of
records means that finding aids may be of only limited usefulness: the
researcher will need to hunt through large quantities of documents in
search of material relevant to his or her particular enquiry. Some
records may be closed to public for reasons of confidentiality; and
others may be written in archaic handwriting, in ancient or foreign
languages, or in technical terminology. Archival documents were
generally created for immediate practical or administrative purposes,
not for the benefit of future researchers, and additional contextual
research may be necessary to make sense of them.
Archival research lies at the heart of most academic and other
forms of original historical research; but it’s frequently also
undertaken (in conjunction with parallel research methodologies) in
other disciplines (the humanities and social sciences, including literary
studies, archaeology, sociology, human geography, anthropology, and
psychology). It also be important in other non-academic types of
10 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
enquiry, such as the tracing of birth families by adoptees, and criminal
investigations.4
Penelitian arsip merupakan jenis penelitian
utama yang melibatkan mencari dan penggalian bukti
dari catatan arsip asli. Penelitian arsip dapat
dibandingkan dengan (1) penelitian sekunder
(dilakukan di perpustakaan atau online), yang
melibatkan identifikasi dan konsultasi sumber-sumber
sekunder yang berkaitan dengan topik penyelidikan;
dan (2) dengan jenis penelitian primer dan
investigasi empiris.
Penelitian arsip umumnya lebih kompleks dan
memakan waktu lebih banyak dari perpustakaan dan
internet, menyajikan tantangan dalam
mengidentifikasi, menemukan dan menafsirkan dokumen
yang relevan. Catatan arsip seringkali unik, dan
peneliti harus siap untuk melakukan perjalanan untuk
menjangkaunya. Beberapa menemukan bantuan untuk
4 http://en.wikipedia.org/wiki/Archival_research (diakses tanggal 27 Maret 2015 pukul 10.13).
11 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
dokumen arsip online, tetapi lebih banyak lagi yang
tidak, dan beberapa catatan tidak memiliki sama
sekali. Meskipun sebagian besar repositori arsip
mendukung para peneliti, dan staf profesional yang
membantu mereka, kuantitas semata-mata catatan
berarti bahwa menemukan bantuan mungkin hanya
kegunaan terbatas: peneliti harus berburu melalui
dokumen dalam jumlah besar untuk mencari materi yang
relevan dengannya atau pertanyaan tertentu. Beberapa
catatan mungkin tertutup untuk publik karena alasan
kerahasiaan; dan lain-lain dapat ditulis dalam
tulisan tangan kuno, dalam bahasa kuno atau asing,
atau dalam istilah teknis. Dokumen arsip umumnya
dibuat untuk tujuan praktis atau administratif
langsung, bukan untuk kepentingan peneliti di masa
depan, dan penelitian kontekstual tambahan mungkin
diperlukan untuk memahami mereka.
Penelitian arsip sebagian besar terletak di
jantung akademik penelitian sejarah; tapi sering
12 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
dilakukan (dalam hubungannya dengan metodologi
penelitian paralel) dalam disiplin lain (humaniora
dan ilmu sosial, termasuk studi sastra, arkeologi,
sosiologi, geografi manusia, antropologi, dan
psikologi). Hal ini juga penting dalam penyelidikan
bidang non-akademik lainnya, seperti penelusuran
keluarga, adopsi, dan investigasi kriminal.
2.3 Pembahasan
2.3.1 Pengertian Arsip
Ditinjau dari segi bahasa, istilah arsip
berasal dari bahasan Yunani yaitu dari kata arche,
kemudian berubah menjadi archea dan selanjutnya
mengalami perubahan lagi menjadi archeon. Arche
artinya permulaan dan berarti juga jabatan atau
fungsi/kekuasaan peradilan. Sedangkan archea
artinya dokumen atau catatan mengenai
permasalahan, dan archeon berarti Balai Kota.5
5 Yufid, Kamus Besar Bahasa Indonesia offline (aplikasi), Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Indonesia.
13 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Penjelasan di atas ditegaskan lagi oleh Sri
Endang R. menyatakan bahwa kata arsip berasal
dari:
Bahasa
Yunani
archium Peti untuk menyimpan
sesuatu
Bahasa Latin felum
(bundle)
Tali dan benang
Bahasa
Inggris
archieve
record
file
kumpulan warkat
catatan
kumpulan informasi
Bahasa
Belanda
archief Warkat
Bahasa
Jerman
archivalen Warkat
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk media sesuai perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga Negara, pemerintah daerah,
14 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Arsip adalah suatu kumpulan dokumen yang
disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu
kegunaan agar sertiap kali diperlukan dapat secara
cepat ditemukan kembali.
Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor
7 tahun 1971 tentang Ketentuan Pokok Kearsipan
pada Bab I Pasal I:6
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh
lembaga-lembaga negara badan pemerintahan dalam
bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal
maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pemerintahan.
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh
badan-badan swasta dan atau perorangan dalam
6 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
15 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
bantuk sorak apapun, baik dalam keadaan tunggal
maupun berkelompok, pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arsip
adalah setiap catatan yang tertulis, tercetak atau
ketikan, dalam bentuk huruf, angka atau gambar,
yang mempunyai arti atau tujuan tertentu sebagai
bahan komunikasi informasi, yang terekam pada
kertas (kartu, formulir), kertas film (film-strip,
mikro film), media komputer (piringan, rekaman,
disket), kertas fotokopi, dll.
2.3.2 Guna Arsip
Arsip mempunyai peran yang sangat penting bagi
sebuah kantor, maka keberadaan arsip perlu
mendapatkan perhatian khusus sehingga keberadaan
arsip pada sebuah kantor benar-benar menunjukkan
peran yang sesuai dan dapat mendukung penyelesaian
16 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
pekerjaan yang dilakukan semua personil dalam kantor
tersebut.
Menurut Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono ada
beberapa kegunaan arsip, antara lain:7
1. Arsip sebagai sumber ingatan atau memori
Arsip yang disimpan merupakan bank data yang dapat
dijadikan pencarian informasi apabila diperlukan.
Dengan demikian kita bisa mengingat atau menemukan
kembali informasi-informasi yang terekam adalam
arsip tersebut.
2. Arsip sebgai bahan pengambil keputusan
Pihak manajemen dalam kegiatannya tentunya
memerlukan berbagai data atau informasi yang akan
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Data dan informasi tersebut
dapat ditemukan dalam arsip yang disimpan dalam
berbagai media elektronik maupun non elektronik.
3. Arsip sebgai bukti legalitas
7 Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, Manajemen Kearsipan Modern, (Yogyakarta: Gava Media, 2005), hal.
17 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Arsip yang dimiliki organisasi memiliki fungsi
sebagai pendukung legalitas atau bukti-bukti
apabila diperlukan.
4. Arsip sebagai rujukan historis
Arsip merekam informasi masa lalu dan menyediakan
informasi untuk masa yang akan dating. Sehingga
arsip dapat digunakan sebgai alat untuk mengetahui
perkembangan sejarah dinamika kegiatan organisasi.
Tidak semua arsip mempunyai kegunaan yang sama,
setiap arsip punya kegunaan yang berbeda. Guna lain
dari arsip adalah sebagai alat ukur kegiatan
organisasi dan sebagai sumber ilmu pengetahuan.
2.3.3 Jenis Arsip
Sri Endang R. mengemukakan bahwa lima jenis
arsip, yaitu:8
1. Arsip berdasarkan bentuk fisiknya, dibagi
atas:8 Sri Endang, R, dkk, Modul Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan, (Jakarta: Erlangga, 2009), hal.
18 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Arsip yang berbentuk lembaran
Arsip yang tidak berbentuk lembaran
2. Jenis arsip berdasarkan masalahnya, terbagi
atas:
Financial record, yaitu arsip-arsip yang
berisi catatan-catatan mengenai masalah
keuangan
Inventory record, yaitu arsip-arsip yang
berhubungan dengan masalah inventaris
Personal record, yaitu arsip-arsip yang
berhubungan dengan kepegawaian
Sales record, yaitu arsip-arsip yang
berhubungan dengan masalah penjualan
Production record, yaitu arsip-arsip yang
berhubungan dengan masalah produksi
3. Jenis arsip berdasarkan pemiliknya, dibagi
atas:
Lembaga pemerintahan, misalnya, arsip
nasional negara (Arsip Nasional Republik
Indonesia) dan arsip nasional di setiap
19 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
ibu kota Daerah Tingkat I (arsip Nasional
Daerah)
Instansi Pemerintah/swasta
4. Jenis arsip berdasarkan sifatnya, dibagi
atas:
Arsip tidak penting, yaitu arsip yang
hanya mempunyai kegunaan informasi
Arsip biasa, yaitu yang semula penting,
akhirnya tidak berguna lagi pada saat
arsip yang diinformasikan berlalu
Arsip penting, yaitu arsip yang ada
hubungannya dengan masa lalu dan masa yang
akan dating, sehingga perlu disimpan dalam
waktu yang lama
Arsip sangat penting (vital), yaitu arsip
yang dapat dijadikan alat pengingat
selama-lamanya
Arsip rahasia, yaitu arsip yang isinya
hanya boleh diketahui oleh orang tertentu
dalam suatu organisasi
20 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
5. Jenis arsip berdasarkan fungsinya, dibagi
atas:
Arsip dinamis, yaitu arsip yang digunakan
secara langsung dalam perencanaan dan
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada
umumnya, atau dalam penyelenggaraan
administrasi Negara. Arsip dinamis
dibedakan sebagai berikut.
1) Arsip aktif, yaitu arsip yang
dipergunakan secara terus menerus dalam
kegiatan kantor,
2) Arsip semi aktif, yaitu arsip yang
frekuensi penggunaannya sudah menurun,
tetapi kadang-kadang masih diperlukan,
3) Arsip inaktif, yaitu arsip dinamis yang
sudah sangat jarang digunakan,
Arsip statis, yaitu arsip yang tidak
digunakan secara langsung dalam
perencanaan, penyelenggaraan kehidupan
kebangsaan pada umumnya, atau dipergunakan
21 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
secara langsung dalam penyelenggaraan
administrasi Negara.
2.3.4 Peralatan dan Perlengkapan Kearsipan
Ignasius Wursanto mengemukakan bahwa dalam
melakukan penataan terhadap arsip diperlukan
peralatan dan perlengkapan kearsipan. Peralatan dan
perlengkapan itu adalah sebagai berikut:9
1. Map, lipatan kertas atau karton/manila yang
dipergunakan untuk menyimpan arsip.
2. Folder, lipatan kertas tebal/karton manila
berbentuk segi empat panjang untuk
menyimpan/menempatkan arsip atau sekelompok arsip
di dalam file/filling cabinet. Folder memiliki tab
untuk tempat kode dan indeks, letak tab tergantung
pada sistem penataan yang digunakan apakah
vertikal atau horizontal.
9 Ignasius Wursanto, Kearsipan I, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), hal.
22 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
3. Guide, lembaran kertas tebal/karton/manila yang
dipergunakan sebagai penunjuk atau sekat pemisah
dalam penyimpanan arsip.
4. Filling cabinet, perabot kantor yang berbentuk segi
empat panjang yang diletakkan secara vertikal
dipergunakan untuk menyimpan berkas-berkas atau
arsip. Pada umumnya filling cabinet mempunyai dua
samapi lima laci.
5. Almari arsip, suatu perabot kantor yang
dipergunakan untuk menyimpan berkas-berkas atau
arsip.
6. Rak arsip, sejenis almarai tidak berpintu yang
digunakan untuk menaruh atau menyimpan berkas atau
arsip.
7. Rotary, alat penyimpan arsip yang dapat digerakkan
berputar sehingga penempatan dan penemuan tidak
memakan tenaga.
8. Cardex (card index), alat yang dipergunakan untuk
menyimpan warkat-warkat, arsip (kartu-kartu)
dengan mempergunakan laci-laci yang dapat ditarik
23 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
keluar memanjang. Biasanya digunakan untuk
menyimpan kartu kendali.
2.3.5 Sistem Penyimpanan Arsip
Pada dasarnya, penyimpanan arsip dilakukan
dengan menggunakan cara tertentu secara sistematis
yang dimaksudkan untuk membantu dan mempermudah kita
dalam penyimpanan dan penemuan kembali arsip
tersebut. Meteode penyimpanan tersebut sering
disebut sistem penyimpanan arsip (filling system).
Sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip
terdiri atas:10
1. Sistem Abjad (Alphabetical Filling System)
Sistem penerimaan, penyusunan, penyimpanan,
penggunaan, pemeliharaan, dan penemuan
kembali warkat menggunakan petunjuk abjad.
Warkat yang akan disimpan dikelola
berdasarkan nama orang atau organisasi.
10 https://endangsuciharti.wordpress.com/2012/03/04/5-sistem-kearsipan/ (diakses tanggal 27 Maret 2015 pukul 10.26)
24 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
2. Sistem Masalah/Perihal/Pokok Soal (Subject
Filling System)
Salah satu sistem penyimpanan dokumen yang
berdasarkan kepada isi dari dokumen itu. Isi
dokumen sring disebut perihal, pokok masalah,
permasalahan, pokok surat atau subjek.
3. Sistem Nomor (Numerical Filling System)
Salah satu sistem penyimpanan dan penemuan
kembali arsip yang disusun dengan menggunakan
kode/nomor.
4. Sistem Tanggal/Urutan Waktu (Chronological Filling
Sytem)
Sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip
berdasarkan tanggal, bulan, tahun. Dalam
sistem ini yang dijadikan kode penyimpanan
dan penemuan kembali arsip adalah tanggal,
bulan atau tahun pemubatan yang tercantum
dalam arsip itu sendiri.
5. Sistem Wilayah/Regional/Daerah (Geographical
Filling System)
25 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Sistem penyimpanan dokumen, berkas, atau
arsip yang dijadikan pedoman adalam menemukan
arsip secara cepat berdasarkan wilayah dari
pengirim surat atau wilayah yang dkirim
surat.
2.3.6 Penemuan Kembali Arsip
Penemuan kembali arsip dapat dilakukan baik
secara manual ataupun secara mekanik. Penemuan
kembali secara manual berarti penemuan kembali
dilakukan melalui kemampuan manusia tanpa
menggunakan tenaga mesin.Sedangkan penemuan kembali
dengan mekanik lebih banyak untuk menunjukkan lokasi
penyimpanan arsip melalui sarana elektronik
(komputer).11
Arsip tidak boleh disimpan sembarangan, harus
disimpan menggunakan sistem pengelolaan arsip yang
baik dan benar sehingga arsip tersebut dapat dengan
11 Sedarmayanti, Tata Kearsipan Dengan Memanfaatkan Teknologi Modern, (Bandung: Mandar Maju, 2003), hal.
26 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
mudah ditemukan kembali dengan cepat, tepat pada
waktu dibutuhkan. Agar penemuan kembali arsip dapat
terlaksana dengan baik, perlu memperhatikan beberapa
syarat:
1. Kebutuhan pemakai arsip atau surat harus diteliti
dahulu dan sistemnya harus mudah diingat.
2. Harus di dasarkan atas kegiatan nyata instansi
yang bersangkutan, maka disusun kata tangkap atau
indeks sebagai tanda pengenal.
3. Sistem penemuan kembali arsip harus logis,
konsisten dan mudah diingat, serta didukung oleh
peralatan dan perlengkapan.
4. Sistem penemuan harus didukung oleh personil yang
terlatih dan harus mempunyai daya tangkap yang
tinggi, cepat, tekun, suka bekerja, senang bekerja
secara detail tentang informasi. Beberapa faktor
penunjang perlu diperhatikan atau dipenuhi dalam
rangka memudahkan dalam penemuan arsip adalah
sebagai berikut.
27 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
1. Melakukan kegiatan menghimpun, mengklasifikasi,
menyusun, menyimpan dan memlihara arsip
berdasarkan sistem yang berlaku baik arsip
kedinasan ataupun arsip pribadi pimpinan.
2. Dalam menciptakan suatu sistem penyimpanan
arsip yang baik hendaknya memperhatikan faktor-
faktor penunjang, antara lain:
a. Kesedrahanan. Sistem penyimpanan yang dipilih
harus mudah, supaya bukan hanya dimengerti
oleh satu orang saja, melainkan juga dapat
dimengerti pegawai lain.
b. Ketepatan menyimpan arsip. Berdasarkan sistem
yang digunakan, harus memungkinkan penemuan
kembali arsip dengan cepat dan tepat.
c. Memenuhi persyaratan ekonomis. Harus
memanfaatkan ruangan, tempat, peralatan yang
ada serta biaya yang tersedia.
d. Menjamin keamanan. Arsip harus terhindar dari
kerusakan, pencurian kemusnahan dan bahaya
air, api, binatang, udara yang lembab, dll.
28 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Sehingga penyimpanan harus di tempat yang
benar-benar aman dari segala gangguan.
e. Penempatan arsip. Hendaknya pada tempat yang
strategis, mudah dicapai oleh semua unit.
f. Sistem yang digunakan harus fleksibel. Harus
memberikan kemugkinan adanya perubahan-
perubahan dalam rangka penyempurnaan
efisiensi kerja.
g. Memahami pengetahuan di bidang kearsipan.
3. Unit arsip perlu menyelenggarakan penggandaan
dan melayani peminjaman arsip dengan sebaik-
baiknya.
4. Mencatat dan menyimpan pidato serta peristiwa
yang terjadi setiap hari, lengkap dengan
tanggal kejadiannya, agar dapat dijadikan alat
bantu untuk menemukan atau mempertimbangkan
kembali bila sewaktu-waktu diperlukan.
5. Mengadakan pengontrolan arsip secara berkala
agar dapat memahami seluruh media informasi
29 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
yang ada dan mengajukan saran untuk mengadakan
penyusutan/pemusnahan bila perlu.
2.3.7 Pemindahan Arsip
Pemindahan arsip adalah kegiatan memindahkan
arsip-arsip dari aktif kepada in-aktif karena jarang
sekali dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Pemindahan arsip dapat juga berarti kegiatan
memindahkan arsip-arsip yang telah mencapai jangka
waktu tertentu ke tempat lain sehingga filling cabinet
yang semula dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari dapat dipergunakan untuk menyimpan
arsip-arsip baru.
2.3.8 Pemusnahan Arsip
Pemusnahan arsip adalah tindakan/kegiatan
menghancurkan secara fisik arsip yang sudah berakhir
fungsinya, serta yang tidak memiliki nilai guna.
Penghancuran tersebut harus dilakukan secara total,
30 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
yaitu dengan cara dibakar habis, dicacah atau dengan
cara lain sehingga tidak lagi dikenal baik isi
maupun bentuknya.
Arsip-arsip yang sudah tidak berguna lagi,
perlu dimusnahkan untuk memungkinan tersedianya
tempat penyimpan dan pemeliharaan yang lebih baik
terhadap arsip-arsip yang mempunyai nilai guna.
Menurut zulkifli Amsyah pemusnahan arsip dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu:12
1. Pembakaran. Pemusnahan arsip dengan cara ini cukup
mudah, tetapi memakan waktu cukup lama. Oleh
karena itu pembakaran bisa dilakukan jika jumlah
arsip yang dimusnahkan tidak banyak.
2. Pencacahan. Pemusnahan arsip dengan cara ini
dilakukan secara bertahap, artinya tidak harus
selesai pada saat itu, melainkan dapat dilakukan
secara rutin tidak perlu waktu khusus dan
sebaiknya mempunyai mesin pencacah kertas.
12 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal.
31 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
3. Penghancuran. Pemusnahan arsip dengan cara ini
adalah dengan menuangkan bahan kimia di atas
tumpukan arsip. Cara ini cukup berbahaya karena
bahan kima yang digunakan dapt melukai
pericikannya mengenai badan.
Sedangkan prosedur pemusnahan arsip pada
umumnya terdiri dari seleksi, pembuatan berita acara
pemusnahan dan pelaksanaan pemusnahan arsip dengan
saksi-saksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
32 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk media sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, pemerintah
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan
peroseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasayarakat, berbangsa dan bernegara.
Arsip mempunyai peranan yang sangat penting
bagi sebuah kantor, maka keberadaan arsip perlu
mendapatkan perhatian khusus sehingga keberadaan
arsip pada sebuah kantor benar-benar menunjukakkan
peran yang sesuai dan dapat mendukung penyelesaian
pekerjaan yang dilakukan semua personil dalam kantor
tersebut.
Tidak semua arsip mempunyai kegunaan yang sama,
setiap arsip punya kegunaan yang berbeda-beda.
Sedangkan prosedur pemusnahan arsip pada umumnya
terdiri dari seleksi, pembuatan berita acara
33 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
pemusnahan dan pelaksanaan pemusnahan arsip dengan
saksi-saksi.
3.2 Saran
Dalam pengelolaan kearsipan perlu adanya
ketelitian sebab arsip merupakan warkat atau dokumen
yang penting bagi sebuah perusahaan. Dalam menangani
kearsipan harus melalui beberapa proses dimulai dari
sarana dan prasarana yang harus diperhatikan.
Kemudian dalam pengelolaan sistem arsip itu
diperlukan juga pengawasan dan pemeliharaan agar
arsip itu tetap aman dan terjaga.
34 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Gie, The Liang. 1996. Administrasi Perkantoran Modern.
Yogyakarta: Liberty.
R., Sri Endang, dkk. 2009. Modul Mengelola dan Menjaga
Sistem Kearsipan. Jakarta: Erlangga.
Sedarmayanti. 2003. Tata Kearsipan Dengan Memanfaatkan
Teknologi Modern. Bandung: Mandar Maju.
Sugiarto, Agus dan Teguh Wahyono. 2005. Manajemen
Kearsipan Modern. Yogyakarta: Gava Media.
UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Wursanto, Ignasius. 1989. Kearsipan I. Yogyakarta:
Kanisius.
35 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n
Yufid, Kamus Besar Bahasa Indonesia offline (aplikasi),
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Indonesia.
http://www.radarjogja.co.id/blog/2015/04/07/anggota-
dewan-kunjungi-kantor-perpustakaan/ (diakses tanggal 8
April pukul 16.40).
https://endangsuciharti.wordpress.com/2012/03/04/5-
sistem-kearsipan/ (diakses tanggal 27 Maret 2015 pukul
10.26).
http://en.wikipedia.org/wiki/Archival_ research
(diakses tanggal 27 Maret 2015 pukul 10.13).
https://dwioktanur20.wordpress.com/2014/02/21/makalah-
kearsipan/ diakses pada tanggal 27 Maret 2015 pukul
09.56)
36 | M a n a j e m e n K e a r s i p a n