Laporan Praktikum UOB 1 MIXING - baixardoc

10
Laporan Praktikum UOB 1 MIXING Ayu Kamilah 1106013214 Program Studi Teknologi Bioproses Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok, 2013

Transcript of Laporan Praktikum UOB 1 MIXING - baixardoc

Laporan Praktikum UOB 1

MIXING

Ayu Kamilah 1106013214

Program Studi Teknologi Bioproses

Departemen Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Depok, 2013

Teori

Posisi Sumbu Pengaduk

• Proses pengadukan dan pencampuran dilakukan dengan menempatkan pengaduk pada pusat diameter tangki (center).

• Pada tangki tidak bersekat dengan pengaduk yang berputar di tengah, energi sentrifugal yang bekerja pada fluida meningkatkan ketinggian fluida pada dinding dan memperendah ketinggian fluida pada pusat putaran.

• Pola ini biasa dsebut dengan pusaran (vortex) dengan pusat pada sumbu pengaduk.

Posisi Sumbu Pengaduk

Posisi center dari Sebuah Pengaduk yang Menghasilkan Vortex

Teori

Sekat dalam Tangki

- Sekat (baffle) : lembaran vertikal datar yang

ditempelkan pada dinding tamgki

- Tujuan utama : memecah terjadinya pusaran

saat terjadinya pengadukan dan pencampuran.

Oleh karena itu, posisi sumbu pengaduk pada

tangki bersekat berada di tengah.

Sekat dalam Tangki

sekat

Pemasangan Baffle Diharapkan Mampu Meningkatkan Kualitas Pemcampuran

Teori

Jumlah Pengaduk Tujuan penambahan pengaduk adalah untuk menjaga efektivitas

pengadukan pada kondisi yang berubah

Kondisi untuk Pemilihan Jumlah Pengaduk

Satu Pengaduk Dua Pengaduk

• Fluida dengan viskositas rendah

• Pengaduk menyapu dasar tangki

• Kecepatan aliran yang tinggi

• Ketinggian permukaan cairan

yang bervariasi

• Fluida dengan viskositas sedang

dan tinggi

• Pengadukan pada tangki yang

dalam

• Gaya gesek aliran lebih besar

• Ukuran mounting nozzle yang

minimal

Teori Pemilihan Pengaduk

Faktor yang mempengaruhi jenis pengaduk salah satunya adalah viskositas cairan. Oleh

karena itu diperlukan pemilihan pengaduk berdasarkan viskositas cairan yang digunakan.

Indikasi dari rentang viskositas pada setiap jenis pengaduk adalah :

• Pengaduk jenis baling – baling digunakan untuk viskositas fluida dibawah 3 pa (300cP)

• Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas fluida dibawah 100 Pas (100000

cP)

• Pengaduk jenis dayung yang dimodifikasi seperti pengaduk jangkar bisa digunakan untuk

viskositas antara 50-500 Pas (500000 cP)

• Pengaduk jenis pita melingkar biasa digunakan untuk viskositas diatas 1000 Pas dan telah

digunakan hingga viskositas 25000 Pas. Untuk voiskositas lebih dari 2,5 -5 Pas (5000 cP)

dan diatasnya, sekat tidak diperlukan karena hanya terjadi pusaran kecil.

Pemilihan Pengaduk

Pola Aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda, (a) impeller, (b) propeller, (c) paddle dan (d) helical ribbon

Analisis Data

Dari percobaan ini didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Semakin besar voltase yang digunakan maka semakin besar pula kecepatan pengaduknya.

Voltase merupakan daya yang diberikan kepada

pengaduk untuk memutar, dimana semakin besar voltasenya maka semakin besar pula aliran listrik yang diberikan. Terjadinya gerakan pengaduk (energi kinetik) merupakan akibat adanya listrik yg dialirkan

Analisis Data Semakin cepat pengaduk berputar maka waktu yang

diperlukan untuk mencapurkan kedua cat sampai homogen pun semakin cepat. – Putaran yang dihasilkan oleh pengaduk yang semakin cepat akan menghasilkan

suatu aliran yang besar. Aliran yang cepat akan memperbesar kemungkinan

kontak sehingga zat terdispersi lebih merata seiring dengan gaya konvektif

– Kecepatan yang meningkat menyebabkan bilangan Reynold yang meninggi dan

memungkinkan terjadinya aliran turbulen (atau transisi) yang lebih merata

karena setiap partikel bergerak ke segala arah dibandingkan aliran laminar

– Semakin tinggi kecepatan yang dihasilkan, semakin besar gaya Eddy yang

dihasilkan, yakni terjadinya turbulensi lokal akibat geometri ruang dan

gumpalan liquid