Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku - baixardoc
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
Transcript of Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku - baixardoc
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR 1
Penentuan Titik Beku
Oleh:
Nama : Eka Anzihory
NIM : M0211024
Hari/tgl praktek : Kamis / 10 November 2011
Kelompok : 6
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
Judul : Penentuan Titik Beku Tanggal : 10 November 2011
I . Tujuan Percobaan : Mahasiswa dapat menentukan penurunan titik beku larutan urea
dan larutan NaCl
II. Dasar Teori :
ika konsentrasi (dalam molalitas) dari zat terlarut semakin besar, maka titik beku
larutan semakin kecil. Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut disebut
penurunan titik beku. Hubungan penurunan titik beku larutan dengan konsentrasi
larutan disederhanakan dalam persamaan dan persamaan ini untuk larutan non elektrolit
ΔTf = m . kf
ΔTf = penurunan titik beku
kf = tetapan penurunan titik beku dari zat pelarut
m = molal larutan
Untuk larutan elektrolit berlaku persamaan :
Hubungan antara perubahan titik beku dengan larutan ditunjukan oleh persamaan :
ΔTf = penurunan titik beku
Tf = titik beku larutan
Tfº = titik beku pelarut
( http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/sifat-koligatif-dan-
koloid/penurunan-titik-beku/ )
Penurunan titik beku larutan adalah salah satu sifat koligatif larutan. Untuk mengukur
besarnya titik beku larutan kita membutuhkan dua hal berikut:
1. Konsentrasi molal suatu larutan dalam molalitas.
2. Konstanta penurunan titik beku pelarut atau Kf.
Rumus mencari perubahan titik beku larutan adalah sebagai berikut:
Tf = m. Kf. i
dan titik beku larutan dicari,
Tf = Tpelarut murni – Tf
dimana:
Tf = penurunan titik beku larutan
Tf = titik beku larutan
m = molalitas larutan
Kf = konstanta titik beku pelarut
i = Faktor Van’t Hoff
Di bidang themodinamika konstanta titik beku pelarut, Kf lebih dikenal dengan istilah
“Konstanta Krioskopik“. Krioskopik berasal dari bahasa Yunani yang artinya
“mengukur titik beku”.
Faktor Van’t Hoff (i) adalah parameter untuk mengukur seberapa besar zat terlarut
berpengaruh terhadap sifat koligatif (penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmotik). Faktor Van’t Hoff dihitung dari besarnya
konsentrasi sesunguhnya zat terlarut yang ada di dalam larutan dibanding dengan
konsentrasi zat terlarut hasil perhitungan dari massanya. Untuk zat non elektrolit maka
vaktor Van’t Hoffnya adalah 1 dan nonelektrolit adalah sama dengan jumlah ion yang
terbentuk didalam larutan. Faktor Van’t Hoff secara teori dapat dihitung dengan
menggunakan rumus: i = 1 + (n-1)
(http://belajarkimia.com/2010/07/penurunan-titik-beku-larutan/)
Titik beku adalah suhu pada saat larutan mulai membeku pada tekanan luar 1 atm. Titik
beku normal air adalah 0°C. Jika air murni didinginkan pada suhu 0°C, maka air tersebut
akan membeku dan tekanan uap permukaannya sebesar 1 atm. Tetapi, bila kedalamnya
dilarutkan zat terlarut yang sukar menguap, maka pada suhu 0°C ternyata belum
membeku dan tekanan uap permukaannya lebih kecil dari 1 atm. Supaya larutan
membeku tekanan uap permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini dapat dicapai bila
suhu larutan diturunkan.
Setelah tekanan uap larutan uap mencapai 1 atm, larutan akan membeku.besarnya titik
beku larutan ini lebih rendah dari 0°C atau lebih rendah dari titik beku pelarutnya.
Turunnya titik beku larutan dari titik beku pelarutnya disebut penurunan titik beku ( ΔTf ).
Menurut Roult untuk larutan yang sangat encer berlaku:
Tf = Kf.m
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal ( °C/mol )
(Yazid,Estien. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis.Yogyakarta: CV. Andi Offset.)
Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama
dengan tekanan udara luar. Biasanya yang dimaksud dengan titik didih adalah titik
didih normal, yaitu titik didih pada tekanan udara luar 1 atm. Titik didih normal ai
adalah 100°C. Pada suhu yang sama, adanya solut yang sukar menguap
menyebabkan tekanan uap larutan lebih rendah, akibatnya titik didih larutan
menjadi lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut murninya. Jika air murni
dipanaskan pada 100°C, air tersebut akan mendidih dan tekanan uap
permukaannya sebesar 1 atm. Agar larutan mendidih tekanan uap permukaannya
harus mencapai 1 atm.
Hal ini dapat dilakukan dengan menaikkan suhu larutan.
( Chang, Raymond. 2009. Chemistry. USA: Random House. )
Menurut Raoult, Sifat koligatif larutan adalah sifat suatu larutan yang tidak
bergantung pada jenis zat yang terlarut, melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi
zat terlarut tersebut. Ada 4 macam sifat koligatif larutan yang dibedakan
kedalam 2 kelompok, yaitu sifat tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik
didih, dan tekanan osmotik, sedangkan 2 kelompok tersebut adalah larutan
elektrolit maupun larutan nonelektrolit. Kemolalan suatu larutan, yang
disimbolkan m, adalah jumlah mol zat yang terlarut setiap 1 kg larutan ( mol/kg ).
Kemolalan inilah yang akan sering digunakan dalam perhitungan sifat koligatif
larutan karena kemolalan tidak akan berubah / konstan tanpa penambahan
pelarut maupun terlarut. Salah satu sifat koligatif larutan adalah penurunan titik
beku suatu larutan ( Tf ). Penurunan titik beku didefinisikan sebagai selisih
antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan yang dinotasikan dalam Tf
pelarut - Tf larutan. Penurunan titik beku larutan dapat dihitung dengan
persamaan :
Tf Kf . m
Dimana Kf difenisikan sebagai konstanta penurunan titik beku suatu pelarut.
Konstanta ini hanya berubah jika dan hanya jika terjadi perubahan tekanan (P =
atm) yang mengubah suhu titik beku suatu pelarut murni. Dalam sifat koligatif,
suatu larutan campuran akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan
pelarut murninya. Hal ini dikarenakan adanya penghalang antar partikel pelarut
yang sejenis oleh larutan terlarut, sehingga larutan campuran memerlukan suhu
yang lebih rendah agar partikel-partikel pelarut sejenisnya menjadi rapat
(membeku). Hal ini sesuai dengan pengertian bahwa semakin tinggi suhunya,
maka jarak antar partikel sejenis akan merenggang. Larutan elektrolit akan
memiliki sifat koligatif yang lebih besar dibandingkan larutan non-elektrolit. Hal
ini disebabkan, pada suatu reaksi sederhana suatu larutan A elektrolit menjadi
ion B, kita dapat menyimpulkan bahwa larutan A akan terionisasi menjadi lebih
besar atau sama dengan 1 ion jumlahnya. Hal ini menyebabkan, bila larutan
elektrolit memiliki derajat ionisasi sebesar , maka reaksi akhir yang terjadi
adalah (larutan elektrolit A - * larutan elektrolit A) dan menghasilkan juga
(jumlah ion terbentuk ** larutan elektrolit A). Sehingga akan terdapat Larutan
elektrolit A * (1 +*(jumlah ion terbentuk -1)), atau dapat dinotasikan dalam
faktor van’t Hoff (i).
Faktor van’t hoff: Jumlah zat larutan elektrolit = M (1(n 1))
Dimana : M = Jumlah larutan elektrolit A
n = Jumlah ion terbentuk
Dari uraian diatas, didapatkan bahwa rumus penurunan titik beku larutan (Tf )
adalah sebagai berikut:
-Non elektrolit
T f = Kf . m = k x (1000/P) X (G/ Mr)
G = massa zat terlarut
P = massa zat pelarut
-Elektrolit
Tf = Kf . m . i = k x (1000/P) X (G/ Mr) x (1+(n 1)
Dimana i adalah faktor van’t Hoff tersebut.
( http://belajarkimia.com/penurunan-titik-beku-larutan/ )
III . Metodelogi
a. Alat :
1 . Seperangkat alat penurunan titik beku
b. Bahan :
1 . Urea
2. Garam Dapur
3. NaCl
4. Aquades
5. Es Batu
c. Gambar Alat Utama
1. termometer 2. tabung reaksi
3 . Penangas
4. Es batu + Garam dapur
5. larutan ( aquades / urea / NaCl )
d. Cara Kerja
menentukan titik beku aquades
dimasukan
dimasukan dimasukan
ditunggu hingga
diukur
dicatat
Tabung reaksi
Suhu setiap selang 30 detik hingga semua es mencair kembali
Aquades membeku
Hasil pengamatan
penangas
Es batu + Garam Dapur
5 ml aquades
menentukan titik beku urea dan NaCl
ditimbang
dimasukan
dimasukan
diaduk
diambil
dimasukan
dimasukan dimasukan
dikeluarkan lalu diukur
diukur
dicatat diulangi
urea
0,6 gram
Gelas beker
Larutan Urea
Urea 0.6 gram diganti
dengan :
1 . 1,25 gram Urea
2. 0,58 gram NaCl
3. !,17 gram NaCl Hasil percobaan
Suhu setiap selang waktu 30 detik
Larutan membeku
Es batu + garam dapur
penangas
Tabung reaksi
10 ml aquades
5 m larutan urea