BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

129
87 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktifitas 3.1.1.1 Pengelompokan Kegiatan Pengelompokan kegiatan pada projek sanggar pelatihan seni tari balet di Semarang ini akan dibagi menjadi 4 kriteria yaitu : Kegiatan utama, pengelolaan, penunjang dan servis Tabel 3. 1 Pengelompokan Kegiatan Utama KELOMPOK KEGIATAN UTAMA Kategorisasi Kegiatan Pelaku Aktifitas Ruang Sifat Pembelajaran Praktik Tari Pelatih Utama Mengawasi dan memberi arahan asisten pelatih, melatih siswa khususnya yang sudah berlevel tinggi Studio tari, R. Ganti, Loker, General Rehearsal Room PRIVAT Asisten Pelatih Melatih siswa, mempersiapkan pelatihan balet, berganti pakaian, menilai perkembangan siswa Studio tari, R. Ganti, Loker, General Rehearsal Room Siswa Berlatih menari balet, berganti pakaian Studio tari, R. Ganti, Loker Musisi Mengiringi musik klasik pada para penari balet Studio tari, General Rehearsal Room Pembelajaran praktik teori Pelatih Utama Mempersiapkan materi untuk diberikan kepada asisten pelatih dan memberi arahan kepada asisten pelatih, Memberikan materi secara teori kepada siswa khususnya yang sudah berlevel tinggi R. Kelas Teori, Ruang Pelatih Utama PRIVAT Asisten pelatih Memberikan materi secara teori kepada siswa berupa film atau materi teori tentang balet, membantu pelatih utama R. Kelas Teori, Ruang Asisten Pelatih dan Musisi

Transcript of BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

87

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas

3.1.1.1 Pengelompokan Kegiatan

Pengelompokan kegiatan pada projek sanggar pelatihan seni tari

balet di Semarang ini akan dibagi menjadi 4 kriteria yaitu : Kegiatan

utama, pengelolaan, penunjang dan servis

Tabel 3. 1 Pengelompokan Kegiatan Utama

KELOMPOK KEGIATAN UTAMA

Kategorisasi Kegiatan

Pelaku Aktifitas Ruang Sifat

Pembelajaran Praktik Tari

Pelatih Utama Mengawasi dan memberi arahan asisten pelatih, melatih siswa khususnya yang sudah berlevel tinggi

Studio tari, R. Ganti, Loker, General Rehearsal Room

PRIVAT

Asisten Pelatih

Melatih siswa, mempersiapkan pelatihan balet, berganti pakaian, menilai perkembangan siswa

Studio tari, R. Ganti, Loker, General Rehearsal Room

Siswa Berlatih menari balet, berganti pakaian

Studio tari, R. Ganti, Loker

Musisi Mengiringi musik klasik pada para penari balet

Studio tari, General Rehearsal Room

Pembelajaran praktik teori

Pelatih Utama Mempersiapkan materi untuk diberikan kepada asisten pelatih dan memberi arahan kepada asisten pelatih, Memberikan materi secara teori kepada siswa khususnya yang sudah berlevel tinggi

R. Kelas Teori, Ruang Pelatih Utama

PRIVAT

Asisten pelatih Memberikan materi secara teori kepada siswa berupa film atau materi teori tentang balet, membantu pelatih utama

R. Kelas Teori, Ruang Asisten Pelatih dan Musisi

88

untuk mempersiapkan materi

Siswa Mengikuti kelas teori dan mempelajari materi yang disampaikan asisten pelatih

R. Kelas Teori

Pertunjukan tarian Siswa Berganti kostum, make up, dan mempersiapkan diri, tampil di panggung

R. ganti, R. Persiapan, General Rehearsal Room, Green Room

PRIVAT

Pelatih utama Mempersiapkan para penari untuk tampil

R. Persiapan, R Kostum, General Rehearsal Room, Green Room

Asisten pelatih Membantu pelatih utama untuk mempersiapkan kebutuhan penari

R. Persiapan, R Kostum, General Rehearsal Room, Green Room

Musisi Mengiringi musik klasik para penari balet

General Rehearsal Room

Publik

Staff pelatihan Mempersiapkan pertunjukan dan mengatur segala kebutuhan pertunjukan

R. Persiapan, General Rehearsal Room, R Kostum, R. Ganti, R. Kontrol

Semi

Publik

Penonton Menonton pertunjukan General Rehearsal Room

Publik

Ujian Kenaikan Tingkat/ Level

Penguji dari RAD, London

Menguji siswa General Rehearsal Room

Semi

Publik

Penguji lokal (pelatih utama)

Menguji siswa, mempersiapkan keperluan pengujian dari RAD, London

General Rehearsal Room, R.pelatih utama

Penguji lokal tamu

Menguji siswa General Rehearsal Room

Asisten Pelatih

Membantu pelatih utama untuk mempersiapkan pengujian dari London, menilai dan memberikan laporan perkembangan anak pada tingkat children classes

General Rehearsal Room, Studio Tari

89

Siswa Melakukan ujian General Rehearsal Room

Siswa tingkat children classes

Melakukan ujian Studio tari

Staff Pelatihan Mempersiapkan ruangan pengujian untuk diadakan pengujian, mempersiapkan segala kebutuhan pengujian

General Rehearsal Room, R.Kontrol, R.Kostum, R. Persiapan, R. Staff Pelatihan

Kepala bagian pelatihan

Mengatur dan mengawasi kinerja staff pelatihan, pelatih utama, asisten pelatih dan mempersiapkan, mengatur kebutuhan pengujian

R.Pertunjukan, R Kepala bagian pelatihan

Musisi Mengiringi musik klasik para penari balet pada saat ujiann berlangsung

General Rehearsal Room

Sumber : Analisa Pribadi

Tabel 3. 2 Pengelompokan Kegiatan Pengelola

KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA

Kategorisasi Kegiatan

Pelaku Aktifitas Ruang Sifat

Pimpinan Owner Mengawasi dan mengontrol kegiatan dan kinerja manager, rapat, memimpin pelatihan balet, mengelola pelatihan balet, mengambil keputusan tertinggi

R. Owner, R.Rapat

PRIVAT

Pembantu Owner Manager Artistik

Membantu owner mengelola pelatihan balet, mengembangkan pelatihan balet, mengelola informasi / ide dari kepala bagian, mengawasi dan mengontrol kinerja seluruh karyawan

R. Manager Artistik, R. Rapat

PRIVAT

Operasional HRD Mengawasi serta mengelola kinerja karyawan dan staff, melakukan seleksi, merekrut karyawan.

R. HRD PRIVAT

Keuangan Kepala bagian administrasi

Merencanakan dan mengelola anggaran, mengawasi kinerja administrasi, staff, mengecek pembukuan, dan mengelola data-data

R. Kepala bagian operasional, R. Rapat

PRIVAT

90

keuangan pelatihan, retail, kantin, general rehearsal room dan perpustakaan, rapat

Administrasi Mengelola dan menghitung keuangan pemasukan dan pengeluaran pelatihan, mengelola dan mengecek keperluan yang dibutuhkan general rehearsal room, kantin, retail dan perpustakaan, rapat

R. Administrasi, R. Rapat

Semi Publik

Marketing Mengatur strategi pemasaran dan memasarkan sanggar, Rapat

R. Marketing, R. Rapat

Semi Publik

Pelatihan Kepala bagian pelatihan

Memberikan perintah dan mengawasi kinerja staff pelatihan, pelatih utama, asisten pelatih, rapat

Ruang staff kepala pelatihan, R. Rapat

PRIVAT

Staff pelatihan

Menjalankan perintah kepala bagian, mengurus kegiatan pelatihan siswa, mengatur jadwal pelatihan siswa, mengatur segala urusan pelatihan siswa, rapat, mengatur kebutuhan general rehearsal room, mengatur jadwal general rehearsal room

R.Staff Pelatihan, R. Rapat

Semi Publik

Pelatih utama

Mengelola materi yang akan diajarkan, mengatur strategi pembelajaran siswa

R. Pelatih Utama

PRIVAT

Asisten Pelatih

Membantu pelatih utama mengelola materi dan mengatur strategi pembelajaran

R. Asisten Pelatih dan Musisi

PRIVAT

Musisi Mengatur dan mempersiapkan musik-musik yang dipergunakan untuk berlatih, ujian dan pentas

R. Asisten Pelatih dan Musisi

Publik

Sumber : Analisa Pribadi

Tabel 3. 3 Pengelompokan Kegiatan Penunjang

KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG

Kategorisasi Kegiatan

Pelaku Aktifitas Ruang Sifat

Pembayaran Staff Keuangan Pelatihan

Melayani kegiatan pembayaran dan membuat laporan,

R. Staff Keuangan Pelatihan

Publik

91

melakukan pencatatan atas semua transaksi untuk diberikan pada administrasi, mengelola keuangan pelatihan

Pengunjung Membayar biaya pelatihan

R. Staff Keuangan Pelatihan

Siswa Membayar biaya pelatihan

R. Staff Keuangan Pelatihan

Menunggu Pengunjung Menunggu anak-anak, menunggu informasi, menunggu seseorang

R. Tunggu Publik

Siswa Menunggu jadwal pelatihan

R. Tunggu Publik

Retail Kasir retail Melayani kegiatan pembayaran, membuat laporan, melakukan pencatatan atas semua transaksi,mengecek kebutuhan retail

Retail Publik

Pelatih utama Membeli barang, membayar

Retail

Siswa Membeli barang, membayar

Retail

Orang tua siswa

Membeli barang, membayar

Retail

Kepustakaan Tari Balet

Karyawan Perpustakaan

Melayani siswa untuk melakukan pinjaman, membuat laporan, melakukan pencatatan peminjaman, mengelola perpustakaan, mengecek kebutuhan perpustakaan dan kepustakaan, mengawasi segala aktivitas perpustakaan

Perpustakaan Semi Publik

Siswa Membaca, menonton dokumentasi tarian, meminjam buku atau CD, mengembalikan buku atau CD

Perpustakaan

Pelatih Utama

Membaca, menonton dokumentasi tarian, meminjam buku atau CD, mengembalikan buku atau CD

Perpustakaan

Asisten Pelatih

Membaca, menonton dokumentasi tarian, meminjam buku atau CD, mengembalikan buku atau CD

Perpustakaan

92

Musisi Meminjam buku atau CD, mengembalikan buku atau CD

Perpustakaan

Workshop Pelatih Utama

Memberikan workshop tentang tari balet

R. Workshop Publik

Penari balet dari luar, pembicara tamu

Memberikan workshop tentang tari balet

R. Workshop

Siswa Mengikuti, mendengarkan, dan melihat workshop tentang tari balet

R. Workshop

Makan Pelatih Utama

Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai

Kantin Publik

Asisten Pelatih

Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai

Kantin

Musisi Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai

Kantin

Pengelola Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai

Kantin

staff Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai

Kantin

Siswa Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai

Kantin

Pengunjung Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai

Kantin

Kasir kantin Melayani kegiatan pembayaran, membuat laporan, melakukan pencatatan atas semua transaksi,mengecek kebutuhan kantin

Kantin

Penguji RAD dari London

Makan, minum, bersantai R. VIP PRIVAT

Penguji lokal tamu

Makan, minum, bersantai R. VIP PRIVAT

Penari balet dari luar/ pembicara tamu

Makan, minum, bersantai R. VIP PRIVAT

Medis Pelatih utama/ asisten pelatih

Memeriksa dan mengobati siswa secara ringan

Klinik Publik

Pasien Menerima perawatan dan pengobatan

Klinik Publik

93

Pameran Pengunjung Melihat-lihat karya dan prestasi siswa

Galeri Publik

Siswa Melihat-lihat karya dan prestasi siswa

Galeri Publik

Ibadah Pelatih Utama

Beribadah Musholla Publik

Asisten Pelatih

Beribadah Musholla

Musisi Beribadah Musholla

Siswa Beribadah Musholla

Pengelola Beribadah Musholla

Staff dan Karyawan

Beribadah Musholla

Pengunjung Beribadah Musholla

Sumber : Analisa Pribadi

Tabel 3. 4 Pengelompokan Kegiatan Servis

KELOMPOK KEGIATAN SERVIS

Kategorisasi Kegiatan

Pelaku Aktifitas Ruang Sifat

Pertunjukan Teknisi Mengontrol sound dan lighting

R. Kontrol PRIVAT

Buang Air Besar/ Kecil

Pelatih Utama

Buang air besar/ kecil, mencuci tangan

KM / WC PRIVAT

Asisten Pelatih

Buang air besar/ kecil, mencuci tangan

KM / WC

Musisi Buang air besar/ kecil, mencuci tangan

KM / WC

Siswa Buang air besar/ kecil, mencuci tangan

KM / WC

Pengelola Buang air besar/ kecil, mencuci tangan

KM / WC

Staff dan Karyawan

Buang air besar/ kecil, mencuci tangan

KM / WC

Pengunjung Buang air besar/ kecil, mencuci tangan

KM / WC

Kebersihan Cleaning Servis

Membersihkan dan menjaga kebersihan seluruh gedung dan bagian luar bangunan, menyimpan dan merawat alat kebersihan, membuatkan kopi

Seluruh ruang, R. Cleaning Servis, Janitor, Pantry

PRIVAT

Keamanan Security Menjaga keamanan gedung, mengawasi seluruh pusat pendidikan dan pelatihan ini melalui CCTV

R. Security, CCTV

PRIVAT

Perbaikan mekanisme

Teknisi Mengontrol mekanisme bangunan dan memperbaiki kerusakan

R. AHU, R. Genset, R. Pompa, R. Panel, Shaft

PRIVAT

Pelayanan Resepsionis menerima tamu, mengantar tamu, memberikan informasi,

Area resepsionis

Publik

94

mendata jumlah siswa, menerima pendaftaran siswa baru

Penyimpanan barang

Seluruh Karyawan

Menerima barang dari loading dock dan menyimpan barang

Loading dock, gudang

PRIVAT

Sumber : Analisa Pribadi

3.1.1.2 Pola Aktivitas

: Pola Kegiatan Privat

: Pola Kegiatan Semi Publik

: Pola Kegiatan Publik

: Pola Kegiatan Servis

• Pola Aktivitas Pengunjung

Gambar 3. 1 Pola Aktivitas Pengunjung Sumber : Analisa Pribadi

Gate

Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off

Lobby R. Tunggu

Resepsionis Office

Retail

Galeri

Kantin

Toilet

Klinik

General

Reheasal

Room

Entrance

Toilet

95

• Pola Aktivitas Penari

Gambar 3. 2 Pola Aktivitas Penari

Sumber : Analisa Pribadi

General

Rehearsal

Room

R. Kostum

R. Ganti

R. Persiapan

Green Room

Retail

Toilet

Galeri

Kantin

Klinik

Lobby R. Tunggu

Gate

Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off

Entrance

Resepsionis

Perpustakaan R. Kelas Teori R. Ganti Loker KM/WC

R. Workshop

Studio Tari

Toilet

Toilet

Office

96

• Pola Aktivitas Pelatih Utama dan Asisten Pelatih

Gambar 3. 3 Pola Aktivitas Pelatih Utama dan Asisten Pelatih

Sumber : Analisa Pribadi

R. VIP

R. Pelatih

Utama

R. Asisten

Pelatih dan

Musisi

General

Rehearsal

Room

R. Kostum

R. Ganti

R. Persiapan

Green Room Retail

Toilet

Galeri

Kantin

Klinik

Lobby R. Tunggu

Gate

Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off

Entrance

Resepsionis Office

Perpustakaan R. Kelas Teori R. Ganti Loker KM/WC

R. Workshop

Studio Tari

R.Kontrol

R. Rapat

Toilet

Toilet

97

• Pola Aktivitas Musisi

Gambar 3. 4 Pola Aktivitas Musisi Sumber : Analisa Pribadi

R. Asisten

Pelatih dan

Musisi

General

Rehearsal

Room

Retail

Toilet

Galeri

Kantin

Klinik

Lobby R. Tunggu

Gate

Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off

Entrance

Resepsionis Office

Perpustakaan KM/WC Studio Tari

R.Kontrol

R. Rapat

Toilet

Toilet

98

• Pola Aktivitas Pengelola

Gambar 3. 5 Pola Aktivitas Pengelola Sumber : Analisa Pribadi

R. Owner

R. Manager

Artistik

Kepala

bagian

administrasi

Bag.

Keuangan

Bag.

Pemasaran

Bag.

Pelatihan

R. VIP

General

Rehearsal

Room

R. Kostum

R. Ganti

R. Persiapan

Green Room Retail

Toilet

Galeri

Kantin

Klinik

Lobby R. Tunggu

Gate

Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off

Entrance

Resepsionis Office

Perpustakaan R. Kelas Teori R. Ganti Loker KM/WC

R. Workshop

Studio Tari

R.Kontrol

R. Rapat

Toilet

HRD

99

• Pola Aktivitas Servis

Gambar 3. 6 Pola Aktivitas Servis

Sumber : Analisa Pribadi

Entrance

R.Cleaning

Service

R.CCTV

Janitor

R. Pompa

R. AHU

Pos Jaga

R. Panel

Shaft

KM/WC

Pantry

Retail

Kantin

Loading Dock

Gudang

R. Kostum

General

Rehearsal

Room

R. Kontrol

Gate

Parkir Drop Off

100

3.1.2 Studi Fasilitas

3.1.2.1 Pendekatan Kebutuhan Ruang

Tabel 3. 5 Pendekatan Kebutuhan Ruang

Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang

Sifat Ruang Kategori

Pelatih Utama Datang Gate Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Menunggu waktu melatih R. Pelatih utama Privat Indoor

Mempersiapkan keperluan pengujian RAD

R. Pelatih utama Privat Indoor

Mengelola materi yang akan diajarkan

R. Pelatih utama Privat Indoor

Mengatur strategi pembelajaran bagi para siswa

R. Pelatih utama Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Meminjam dan mengembalikan buku / CD

Perpustakaan Semi publik Indoor

Membaca buku, melihat dan mendengarkan CD

Perpustakaan Semi publik Indoor

Memberikan teori kepada siswa sebelum berlatih

R. Kelas teori Privat Indoor

Berganti pakaian R. Ganti Privat Indoor

Menyimpan barang Loker Privat Indoor

Melatih siswa Studio Tari, General Rehearsal Room

Privat Indoor

Mengawasi asisten pelatih Studio Tari, General Rehearsal Room

Privat Indoor

Menguji siswa General Rehearsal Room

Publik Indoor

Mempersiapkan siswa untuk tampil

R. Persiapan Privat Indoor

Mempersiapkan kostum siswa yang akan tampil

R. Kostum Privat Indoor

Memberi arahan pada siswa ketika akan tampil

Green Room Privat Indoor

Memberikan workshop bagi siswa

R. Workshop Publik Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Membeli kebutuhan tari Retail Publik Indoor

101

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Asisten Pelatih Datang Gate Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Menunggu waktu melatih R. Asisten Pelatih dan Musisi

Privat Indoor

Membantu pelatih utama mempersiapkan pengujian RAD

R. Asisten Pelatih dan Musisi

Privat Indoor

Membantu pelatih utama mengelola materi pembelajaran

R. Asisten Pelatih dan Musisi

Privat Indoor

Membantu pelatih utama mengatur strategi pembelajaran siswa

R. Asisten Pelatih dan Musisi

Privat Indoor

Menerima arahan dan perintah dari pelatih utama

R. Asisten Pelatih dan Musisi

Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Meminjam dan mengembalikan buku / CD

Perpustakaan Semi publik Indoor

Membaca buku, melihat dan mendengarkan CD

Perpustakaan Semi publik Indoor

Memberikan teori kepada siswa sebelum berlatih

R. Kelas teori Privat Indoor

Berganti pakaian R. Ganti Privat Indoor

Menyimpan barang Loker Privat Indoor

Mempersiapkan pelatihan siswa

Studio Tari, General Rehearsal Room

Privat Indoor

Melatih siswa Studio Tari, General Rehearsal Room

Privat Indoor

Menilai perkembangan siswa tingkat children classes

Studio Tari Privat Indoor

Mempersiapkan siswa untuk tampil

R. Persiapan Privat Indoor

Mempersiapkan kostum siswa yang akan tampil

R. Kostum Privat Indoor

Memberi arahan pada siswa ketika akan tampil

Green Room Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Membeli kebutuhan tari Retail Publik Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Musisi Datang Gate Publik Outdoor

102

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Mempersiapkan musik yang akan dipergunakan pada pelatihan, pengujian dan pertunjukan

R. Asisten Pelatih dan Musisi

Privat Indoor

Menerima arahan dan perintah dari pelatih utama dalam hal musik yang dipergunakan dalam pelatihan, ujian dan pertunjukan

R. Asisten Pelatih dan Musisi

Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Meminjam dan mengembalikan buku / CD

Perpustakaan Semi publik Indoor

Membaca buku, melihat dan mendengarkan CD

Perpustakaan Semi publik Indoor

Mengiringi pelatihan musik siswa

Studio tari Privat Indoor

Mengiringi pengujian dan pertunjukan musik siswa

General Rehearsal Room

Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Siswa Datang Gate Publik Outdoor

Parkir Parkir mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Menunggu waktu latihan R. Tunggu Publik Indoor

Melihat-lihat prestasi siswa Galeri Publik Indoor

Membayar biaya pelatihan balet

R. Staff keuangan pelatihan

Publik Indoor

Mengikuti kelas teori R. Kelas Teori Privat Indoor

Berganti pakaian R. Ganti Privat Indoor

Menyimpan barang Loker Privat Indoor

Berlatih Studio tari, General Rehearsal Room

Privat Indoor

Meminjam dan mengembalikan buku / CD

Perpustakaan Semi publik Indoor

Membaca buku, melihat dan mendengarkan CD

Perpustakaan Semi publik Indoor

Mengikuti ujian General Rehearsal Room

Publik Indoor

103

Mempersiapkan diri untuk tampil

R. Persiapan Privat Indoor

Menerima arahan dari pelatih sebelum tampil

R. Green Room Privat Indoor

Mempersiapkan busana peralatan untuk tampil

R. Kostum Privat Indoor

Berganti pakaian untuk tampil

R. Ganti Privat Indoor

Melakukan pertunjukan General Rehearsal Room

Publik Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Membeli kebutuhan tari Retail Publik Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Pengunjung Datang Gate Publik Outdoor

Parkir Parkir mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Menunggu informasi/ anak-anak

R. Tunggu Publik Indoor

Mendaftarkan anak-anak Resepsionis Publik Indoor

Membayar biaya pelatihan balet

R. Staff keuangan pelatihan

Publik Indoor

Menanyakan informasi Resepsionis Publik Indoor

Melihat-lihat prestasi siswa Galeri Publik Indoor

Melihat penampilan siswa General Rehearsal Room

Publik Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Membeli kebutuhan senam Retail Publik Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Owner Datang Gate Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Mengawasi dan mengontrol kegiatan dan kinerja manager artistik

R. Owner Privat Indoor

Mengecek data-data pelatihan balet

R. Owner Privat Indoor

Memimpin pelatihan balet R. Owner Privat Indoor

Mengelola pelatihan balet R. Owner Privat Indoor

Pemberi keputusan tertinggi R. Owner Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Musholla Publik Indoor Beribadah

104

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Manager artistik

Datang Gate Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Mengecek segala keperluan pelatihan balet

R. Manager Artistik

Privat Indoor

Mengecek data-data dari seluruh staff

R. Manager Artistik

Privat Indoor

Mengelola informasi/ ide dari kepala bagian

R. Manager Artistik

Privat Indoor

Mengawasi dan mengontrol kinerja seluruh karyawan

R. Manager Artistik

Privat Indoor

Melakukan evaluasi kinerja R. Manager Artistik

Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Kepala Bagian Administrasi

Datang Gate Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Merencanakan dan mengelola anggaran

R. Kepala Bagian Operasional

Privat Indoor

Mengawasi kinerja administrasi, staff, marketing, dan bagian customer service

R. Kepala Bagian Operasional

Privat Indoor

Mendata kebutuhan operasional pelatihan balet

R. Kepala Bagian Operasional

Privat Indoor

Mengelola data/ informasi yang menyangkut administrasi keuangan, pengelolaan retail, kantin, dan perpustakaan, pengelolaan staff keuangan pelatihan

R. Kepala Bagian Operasional

Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

105

HRD Datang Gate Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Mengawasi serta mengelola kinerja karyawan

R. HRD Privat Indoor

Melakukan seleksi karyawan R. HRD Privat Indoor

Merekrut karyawan R. HRD Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Kepala Bagian Pelatihan

Datang Gate Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Memberikan perintah dan mengawasi, mengatur kinerja staff pelatihan, pelatih utama, asisten pelatih

R. Kepala Pelatihan

Privat Indoor

Mempersiapkan dan mengatur kebutuhan pengujian dan pelatihan

R. Kepala Pelatihan

Privat Indoor

Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan pelatihan

R. Kepala Pelatihan

Privat Indoor

Mempersiapkan program pelatihan yang inovatif dan baru

R. Kepala Pelatihan

Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Staff Pelatihan Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Menjalankan perintah kepala bagian

R. Staff Pelatihan

Semi publik Indoor

Mengurus kegiatan pelatihan siswa

R. Staff Pelatihan

Semi publik Indoor

mengatur jadwal pelatihan siswa

R. Staff Pelatihan

Semi publik Indoor

106

mengatur segala urusan pelatihan siswa

R. Staff Pelatihan

Semi publik Indoor

Mempersiapkan segala kebutuhan pengujian

R. Staff Pelatihan

Semi publik Indoor

Mempersiapkan kebutuhan kostum atau peralatan siswa untuk tampil

R. Kostum, R. Kontrol

Privat Indoor

Mempersiapkan ruangan pengujian untuk diadakan pengujian

General Rehearsal Room

Publik Indoor

Mempersiapkan kebutuhan General Rehearsal Room dan pertunjukan

General Rehearsal Room

Publik Indoor

Mengatur jadwal General Rehearsal Room

R. Staff Pelatihan

Semi Publik

Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Penguji RAD dari London

Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir VIP Privat Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Mempersiapkan pengujian General Rehearsal Room

Publik Indoor

Menguji siswa General Rehearsal Room

Publik Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum, beristirahat

R. VIP Privat Indoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Penguji Lokal Tamu

Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir VIP Privat Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Mempersiapkan pengujian General Rehearsal Room

Publik Indoor

Menguji siswa General Rehearsal Room

Publik Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum, beristirahat

R. VIP Privat Indoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

107

Penari balet dari luar/ Pembicara Tamu

Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir VIP Privat Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Mempersiapkan materi workshop

R. Workshop Publik Indoor

Memberikan workshop R. Workshop Publik Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum, beristirahat

R. VIP Privat Indoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Administrasi Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Indoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Outdoor

Mengelola dan menghitung keuangan pemasukan dan pengeluaran pelatihan

R. Administrasi Privat Indoor

Mengelola dan mengecek keperluan yang, kantin, retail dan perpustakaan, sanggar

R. Administrasi Privat Indoor

Mengawasi kinerja dan data dari staff

R. Administrasi Privat Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Kasir Retail Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Melayani kegiatan pembayaran dan membuat laporan

Retail Publik Indoor

Melakukan pencatatan atas semua transaksi untuk diserahkan pada administrasi

Retail Publik Indoor

Mengelola retail Retail Publik Indoor

Mengecek dan mendata segala barang retail

Retail Publik Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

108

Kasir Kantin Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Melayani kegiatan pembayaran dan membuat laporan

Kantin Publik Indoor

Melakukan pencatatan atas semua transaksi untuk diserahkan pada administrasi

Kantin Publik Indoor

Mengelola kantin Kantin Publik Indoor

Mengecek dan mendata segala kebutuhan kantin

Kantin Publik Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Karyawan Perpustakaan

Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Melayani siswa untuk melakukan peminjaman

Perpustakaan Semi publik Indoor

Membuat laporan Perpustakaan Semi publik Indoor

Melakukan pencatatan peminjaman

Perpustakaan Semi publik Indoor

Mengelola perpustakaan Perpustakaan Semi publik Indoor

Mengecek kebutuhan perpustakaan dan kepustakaan

Perpustakaan Semi publik Indoor

Mengawasi segala aktivitas perpustakaan

Perpustakaan Semi publik Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Staff Keuangan Sanggar

Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Melayani kegiatan pembayaran dan membuat laporan

R. Staff Keuangan Pelatihan

Publik Indoor

Melakukan pencatatan atas semua transaksi untuk diserahkan pada administrasi

R. Staff Kantin Publik Indoor

109

Mengelola keuangan pendidikan

R. Staff Kantin Publik Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Marketing Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Mengatur strategi pemasaran dan memasarkan pelatihan balet

R. Marketing Semi Publik Indoor

Rapat R. Rapat Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Resepsionis Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

Menerima tamu Area Resepsionis

Publik Indoor

Memberikan informasi pada tamu

Area Resepsionis

Publik Indoor

Mengarahkan tamu ke tempat yang dituju

Area Resepsionis

Publik Indoor

Mendata jumlah siswa Area Resepsionis

Publik Indoor

Menerima pendaftaran siswa baru yang akan direkap untuk staff pelatihan

Area Resepsionis

Publik Indoor

Musholla Publik Indoor Beribadah

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Security Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Mengawasi dan melakukan kontrol, mengamankan sanggar pelatihan ini hingga tutup

Pos jaga Publik Outdoor

Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor

110

Menjaga dan mengawasi keamanan seluruh sanggar pelatihan

R. CCTV

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Cleaning service

Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Membersihkan dan menjaga kebersihan, kerapian seluruh gedung dan bagian luar bangunan

Area studio tari Privat Indoor

Area pengelola Privat Indoor

Area penunjang dan fasilitas

Publik Indoor

Area servis Servis Indoor

Area luar bangunan

Publik Outdoor

Menyimpan dan merawat alat kebersihan

Janitor Servis Indoor

R. Cleaning Servis

Privat Indoor

Membuatkan kopi , minuman dll pada atasan

Pantry Privat Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Teknisi Datang Main entrance tapak

Publik Outdoor

Parkir Parkir pengelola mobil/motor

Publik Outdoor

Drop off Area drop off Publik Outdoor

Mengontrol sound dan lighting

R. Kontrol Publik Indoor

Mengontrol mekanisme bangunan dan memperbaiki kerusakan

R. AHU Servis Indoor

R. Genset Servis Indoor

R. Panel Servis Indoor

Shaft Servis Indoor

R. Pompa Servis Indoor

Beribadah Musholla Publik Indoor

Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor

BAB/BAK KM/WC Servis Indoor

Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor

Sumber : Analisa Pribadi

111

• Ruang-ruang yang terdapat di sanggar pelatihan seni tari balet :

Tabel 3. 6 Ruang Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tari Balet

1 Studio Tari 22 R. Green Room

2 R. Kelas Teori 23 R. Persiapan General Rehearsal Room

3 General Rehearsal Room 24 R. Klinik

4 R. Owner 25 R. Workshop

5 R. Manager Artistik 26 Galeri

6 R. Kepala Bagian Administrasi 27 Musholla

7 R. HRD 28 R. Kontrol

8 R. Administrasi 29 KM/WC

9 R. Staff 30 Resepsionis

10 R. Marketing 31 R. CCTV

11 R. Kepala Bagian Pelatihan 32 Janitor

12 R. Pelatih Utama 33 R. Pompa

13 R. Asisten Pelatih dan Musisi 34 Gudang

14 R. Staff Pelatihan 35 R. AHU

15 Kantin 36 R. Genset

16 Retail 37 Loading Dock

17 Perpustakaan 38 R. Cleaning Servis

18 R. Tunggu 39 R. Panel

19 R. Rapat 40 Shaft

20 R. Kostum 41 Pos Jaga

21 R. Ganti Pelatihan 42 Pantry

Sumber : Analisa Pribadi

112

3.1.2.2 Persyaratan Ruang

Berdasarkan studi di atas, maka kriteria ruang yang akan direncanakan memiliki persyaratan sebagai berikut :

Tabel 3. 7 Persyaratan Ruang

No Nama Ruang Akustik Pencahayaan Penghawaan Keamanan Kesehatan

1 Main Entrance • • • • •

2 Entrance Bangunan • • • • •

3 Exit Bangunan • • • • •

4 Exit Tapak • • • • •

5 Parkir Mobil Pengunjung • • • • •

6 Parkir Motor Pengunjung • • • • •

7 Parkir Mobil Pengelola • • • • •

8 Parkir Motor Pengelola • • • • •

9 Parkir VIP • • • • •

10 Drop Off Area • • • • •

11 Selasar • • • • • • 12 Lobby • • • • • •

13 Studio Tari • • • • • • • •

14 R. Kelas Teori • • • • • • •

15 General Rehearsal Room • • • • • •

16 R. Owner • • • • • •

17 R. Manager Artistik • • • • • •

18 R. Kepala Bagian Administrasi

• • • • • •

19 R. HRD • • • • • •

20 R. Administrasi • • • • • •

Kel

emb

aban

Stab

il

Ten

ang

Ala

mi

Bu

atan

Ala

mi

Bu

atan

Keb

akar

an

Seku

rita

s

Rad

iasi

113

21 R. Staff • • • • • •

22 R. Marketing • • • • • •

23 R. Kepala Bagian Pelatihan • • • • • •

24 R. Pelatih Utama • • • • • •

25 R. Asisten Pelatih dan Musisi

• • • • • •

26 R. Staff Pelatihan • • • • • •

27 Kantin • • • • • •

28 Retail • • • • • •

29 Perpustakaan • • • • • • •

30 R. Tunggu • • • • • •

31 R. Rapat • • • • • •

32 R. Kostum • • • • • •

33 R. Ganti Pelatihan • • • • •

34 Loker • • • • • •

35 R. Ganti General Rehearsal Room

• • • • •

36 R. Persiapan General Rehearsal Room

• • • • •

37 R. Green Room • • • • • •

38 Klinik • • • • •

39 R. Workshop • • • • •

40 Galeri • • • • •

41 Musholla • • • • •

42 R. Kontrol • • • • •

43 KM / WC • • • • • •

44 Resepsionis • • • • •

45 R. CCTV • • • • • •

46 Janitor • • • • •

47 Loading Dock • • • • •

48 Pompa • • • • •

114

49 Gudang • • • • • • •

50 R. AHU • • • • • •

51 R. Genset • • • • • •

52 R. Cleaning Servis • • • • •

53 R. Panel • • • • •

54 Shaft • • • • •

55 Post jaga • • • • •

56 Pantry • • • • • •

Sumber : Analisa Pribadi

87

3.1.2.3 Pola Sirkulasi Ruang

: Pola Kegiatan Privat

: Pola Kegiatan Semi Publik

: Pola Kegiatan Publik

: Pola Kegiatan Servis

• Pola Ruang Makro

Gambar 3. 7 Pola Ruang Makro Sumber : Analisa Pribadi

Gate

Main Entrance

Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off

Lobby

Area Pengelola Area Utama Area Penunjang Area Servis

88

• Pola Ruang Mikro Area Utama (Pelatihan dan

Pertunjukan)

Gambar 3. 8 Pola Ruang Mikro Area Utama Sumber : Analisa Pribadi

Gate

Parkir Mobil/ motor

Pengunjung dan siswa Drop Off

Entrance

Lobby

Parkir Mobil/

motor pengelola Parkir VIP

Studio Tari R. Kelas Teori R. Ganti Loker KM/WC

R. Kostum

R. Persiapan

R. Ganti

General

Rehearsal

Room

R. Kontrol

Green Room

R. VIP

Toilet

89

• Pola Ruang Mikro Area Pengelola

Gambar 3. 9 Pola Ruang Mikro Area Pengelola Sumber : Analisa Pribadi

Gate

Parkir Mobil/ motor

Pengunjung dan siswa Drop Off

Entrance

Lobby

Parkir Mobil/

motor pengelola Parkir VIP

R. Owner

R. Manager

Artistik

R. Kepala Bagian

Administrasi

R. Administrasi

Staff

Keuangan

Sanggar

R. Marketing

R. Kepala Bagian

Pelatihan

R. Pelatih

Utama

R. Asisten

Pelatih dan

Musisi

R. Staff

Pelatihan

Toilet

90

• Pola Ruang Mikro Area Penunjang

Gambar 3. 10 Pola Ruang Mikro Area Penunjang Sumber : Analisa Pribadi

Kantin Retail Perpustakaan R. Klinik

R. Workshop

Galeri Musholla

Area Wudhu Area Makan

Gate

Parkir Mobil/ motor

Pengunjung dan siswa Drop Off

Entrance

Lobby

Parkir Mobil/

motor pengelola Parkir VIP

Area Baca Area Audiovisual

R. VIP

Toilet

Toilet

91

• Pola Ruang Mikro Area Servis

Gambar 3. 11 Pola Ruang Mikro Area Servis Sumber : Analisa Pribadi

3.1.2.4 Pendekatan Jumlah Pelaku

a. Analisa Jumlah Pelaku Pengelola

Analisa Jumlah Pelaku Pengelola pada bangunan sanggar

pelatihan seni tari balet ini dengan jam operasional pukul 14.00

– 19.00

Tabel 3. 8 Analisa Jumlah Pelaku Pengelola Pelaku Jumlah Keterangan

Owner 1

Manager Artistik 1

Kepala Bagian Administrasi 1

Kepala Bagian Pelatihan 1

HRD 1

Administrasi 2

Staff Pelatihan 4

Staff Keuangan Sanggar 2

Kasir Kantin 1 Kasir kantin

Kasir Retail 1 Kasir retail

R.CCTV

Janitor

R. Pompa R. Panel R. AHU

Shaft R.Cleaning

Service

KM/WC Receptionis

Gate

Parkir Mobil/ motor

Pengunjung dan

siswa

Drop Off

Entrance

Lobby

Parkir Mobil/

motor pengelola

Parkir VIP Loading Dock

Gudang

Pos Jaga

Pantry

92

Karyawan Perpustakaan 2

Marketing 2

Pelatih Utama 1

Asisten Pelatih Balet 4

Musisi 2

Resepsionis 2

Cleaning Servis 8

Security 5 2 security CCTV 1 Security Gedung 1 Security Outdoor, 2shift 1 shift malam

Teknisi AHU 2

Teknisi Pompa, Genset, Panel 2

Total 45

Sumber : Analisa Pribadi

b. Analisa Jumlah Pelaku Siswa

Berdasarkan studi analisa pada Marlupi Dance Academy dan

Klub Merby Semarang Studio memiliki jumlah siswa :

Tabel 3. 9 Analisa Jumlah Pelaku Siswa

No Nama Instuisi Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

1 Marlupi Dance Academy 120 150 200

2 Klub Merby Semarang 85 90 90

Sumber : Hasil Survey Juli 2017

Studio balet dimulai pada hari senin-jumat dimulai pada pukul 14.00-

19.00 sedangkan pada hari sabtu dimulai pada pukul 10.00 – 12.30.

studio balet dimulai pada pukul 14.00 untuk mempertimbangkan

waktu sekolah anak-anak. Berdasarkan studi analisa projek sejenis

maka dapat disimpulkan rata-rata jumlah siswa berkisar 200 orang.

93

Perkiraan 10 tahun kedepan jumlah siswa :

Gambar 3. 12 Diagram Prediksi Jumlah Siswa 10 Tahun ke Depan Sumber : Analisa Pribadi

Untuk menyikapi tahun-tahun awal pada angka 200 hingga 260

maka pembuatan studio tari berjumlah 3 studio.

Asumsi jumlah siswa berdasarkan tingkat yang didasari dari studi

preseden pada beberapa pelatihan balet yaitu :

• Tingkat Children Classes :

Pada tingkat ini adalah angka jumlah siswa tertinggi yaitu 35

anak dalam 1 tingkatan, menurut studi preseden akan dibagi

dengan 2 kelas, kelas pertama berjumlah 20 anak sedangkan

kelas kedua berjumlah 15 anak

• Tingkat General Graded Syllabus

Pada tingkat ini untuk grade 1-3 berjumlah 20 anak dan hanya

akan ada 1 kelas, sedangkan grade 4-8 akan berkurang menjadi

15 anak.

tahun1

tahun2

tahun3

tahun4

tahun5

tahun6

tahun7

tahun8

tahun9

tahun10

Column4 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380

#REF! 1

Column3 1

050

100150200250300350400

Prediksi Jumlah Siswa 10 Tahun ke Depan

94

• Tingkat Vocational Graded Syllabus / RAD Approved Venue

(RAV)

Pada tingkatan intermediate foundation dan intermediate akan

berkurang menjadi 10 anak dan hanya akan ada 1 kelas

Sedangkan untuk advance foundation, advance 1, advance 2

akan berkurang menjadi 5 anak dan hanya akan ada 1 kelas

Jadwal Studio :

• Senin Tabel 3. 10 Jadwal Studio Hari Senin

Jam Kelas Studio Jumlah

14.00 – 15.00 Pre Balet 1 Studio 1 20

Pre Balet 2 Studio 2 20

Pre Primary Studio 3 15

Kelas Teori Grade 1 Kelas Teori 20

Kelas Teori tingkat Intermediate Foundaton dan Intermediate

R. Workshop 30

15.00 – 16.00 Grade 1 Studio 1 20

15.00 – 16.00 Kelas Teori Advance Foundation, Advance 1 dan Advance 2

Kelas Teori 20

15.00 – 16.30 Intermediate Foundation Studio 2 20

Intermediate Studio 3 15

16.00 – 17.00 Kelas Teori Grade 2 Kelas Teori 20

Kelas Teori Grade 3 R. Workshop 30

16.00 – 17.30 Advance Foundation Studio 1 20

16.30 – 18.00 Advance 1 Studio 2 20

Advance 2 Studio 3 15

17.30 – 18.30 Grade 2 Studio 1 20

18.00 – 19.00 Grade 3 Studio 2 20

Sumber : Analisa Pribadi

• Selasa

Tabel 3. 11 Jadwal Studio Hari Selasa

Jam Kelas Studio Jumlah

14.00 – 15.30 Advance Foundation Studio 1 20

Advance 1 Studio 2 20

Advance 2 Studio 3 15

14.30 – 15.30 Kelas Teori Grade 4 Kelas Teori 20

Kelas Teori Grade 5 R. Workshop 30

15.30 – 16.30 Grade 4 Studio 1 20

Grade 5 Studio 2 20

15.30 – 17.00 Intermediate Foundation Studio 3 15

15.30 – 16.30 Kelas Teori Grade 6 Kelas Teori 20

Kelas Teori Grade 7 R. Workshop 30

95

16.30 – 17.30 Grade 6 Studio 1 20

Grade 7 Studio 2 20

16.30 – 17.30 Kelas Teori Grade 8 Kelas Teori 20

17.30 – 18.30 Grade 8 Studio 1 20

17.30 – 19.00 Intermediate Studio 2 20

Sumber : Analisa Pribadi

• Rabu Tabel 3. 12 Jadwal Studio Hari Rabu

Jam Kelas Studio Jumlah

14.00 – 15.00 Grade 1 Studio 1 20

Grade 2 Studio 2 20

Grade 4 Studio 3 15

Kelas Teori Grade 5 Pointe Kelas Teori 20

Kelas Teori Grade 6 Pointe R. Workshop 30

15.00 – 15.45 Grade 5 Pointe Studio 1 20

Grade 6 Pointe Studio 2 20

15.00 – 16.00 Grade 7 Studio 3 15

Kelas Teori Grade 8 Pointe Kelas Teori 20

Kelas Teori Intermediate Foundation dan Intermediate Pointe

R. Workshop 30

16.00 – 16.45 Grade 8 Pointe Studio 1 20

Intermediate Foundation Pointe Studio 2 20

Intermediate Pointe Studio 3 15

16.45 – 18.15 Advance Foundation Studio 1 20

Advance 1 Studio 2 20

Advance 2 Studio 3 15

Sumber : Analisa Pribadi

• Kamis Tabel 3. 13 Jadwal Studio Hari Rabu

Jam Kelas Studio Jumlah

14.00 – 15.00 .

Grade 3 Studio 1 20

Grade 5 Studio 2 20

Grade 6 Studio 3 15

Kelas Teori Grade 4 Pointe Kelas Teori 20

Kelas Teori Grade 7 Pointe R. Workshop 30

15.00 – 15.45 Grade 4 Pointe Studio 1 20

Grade 7 Pointe Studio 2 20

15.00 – 16.00 Kelas Teori Advance Foundation, Advance 1, dan Advance 2 Pointe

Kelas Teori 20

16.00 – 16.45 Advance Foundation Pointe Studio 1 20

Advance 1 Pointe Studio 2 20

Advance 2 Pointe Studio 3 15

16.45 – 18.15 Intermediate Foundation Studio 1 20

Intermediate Studio 2 20

Sumber : Analisa Pribadi

96

• Jumat

Tabel 3. 14 Jadwal Studio Hari Rabu

Jam Kelas Studio Jumlah

14.00 – 15.00 Pre Balet 1 kelas ke 2 Studio 1 20

Pre Balet 2 kelas ke 2 Studio 2 20

Pre Primary kelas ke 2 Studio 3 15

15.00 – 16.00 Grade 8 Studio 1 20

15.00 – 15.45 Intermediate Foundation Pointe Studio 2 20

Intermediate Pointe Studio 3 15

16.00 – 17.30 Advance Foundation Studio 1 20

15.45 – 17.15 Advance 1 Studio 2 20

Advance 2 Studio 3 15

17.15 – 18.15 Grade 5 Studio 1 20

17.30 – 18.30 Grade 4 Studio 2 20

Sumber : Analisa Pribadi

• Sabtu

Tabel 3. 15 Jadwal Studio Hari Rabu

Jam Kelas Studio Jumlah

13.00 – 14.00 Grade 6 Studio 1 20

Grade 7 Studio 2 20

Grade 8 Studio 3 15

14.00 – 15.00 Ballet Adult Studio 1 20

14.00 – 14.45 Advance Foundation Pointe Studio 2 20

Advance 1 Pointe Studio 3 15

15.00 – 15.45 Advance 2 Pointe Studio 1 20

Sumber : Analisa Pribadi

Waktu operasional

Tabel 3. 16 Waktu Operasional Ruang Ruang Senin - Jumat Sabtu

Studio Tari 14.00 – 19.00 13.00 – 16.00

Perpustakaan, Kantin, Retail 11.00 – 18.00 09.00 – 13.00

Pengelola 08.00 – 17.00 08.00 – 12.00

Resepsionis dan Lobby 08.00 – 19.00 08.00 – 16.00

General Rehearsal Room Fleksibel, dapat digunakan pagi, siang, sore atau malam hari dengan batas pukul 21.00

Sumber : Analisa Pribadi

Studio yang akan disediakan saat ini berjumlah 3 studio yang

berukuran besar 2 dan sedang 1 dikarenakan pada tahun pertama dan

kedua hanya akan membutuhkan 3 studio, namun untuk jangka 10

tahun kedepan dapat terlihat pada jadwal masih ada sisa studio yang

sangat banyak, dengan jam operasional hingga pukul 7 malam

sehingga cukup untuk antisipasi siswa 10 tahun kedepan

97

Kebutuhan jumlah ruang kelas teori

Kebutuhan jumlah ruang kelas teori berdasarkan jadwal kelas teori dan

sesuai dengan jumlah siswa maka perhitungan ruang kelas teori :

Kapasitas kelas teori adalah 20 siswa

Kelas teori diadakan 1 minggu 1x 60menit sebelum melakukan praktek

menari dan 1 minggu 1x 60 menit sebelum melakukan teknik pointe

Dengan memperhatikan pembagian jadwal kelas maka dibutuhkan 1

kelas teori. Dengan sisa untuk kelas teori menggunakan ruang

workshop karena workshop sendiri tidak diadakan setiap hari, sehingga

dapat digunakan untuk kelas teori

Ruang kelas teori digunakan sebelum memulai pelatihan balet, dimana

siswa diajarkan tarian dan gerakan secara teori dengan menonton film

atau gerakan tari ataupun penjelasan secara teori

Kegiatan pada ruang kelas teori :

- Pelatih memberikan materi tari dan menjelaskan materi

- Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari pelatih

Luas ruang kelas teori 9m x 8m

98

Gambar 3. 13 Ruang Kelas Teori Sumber : Analisa Pribadi

3.1.3 Studi Ruang Khusus

Berdasarkan studi fasilitas dan studi aktifitas ruang khusus yang

menjadi fokus kajian pada projek ini adalah studio tari dan general

rehearsal room

3.1.3.1 Analisa Ruang Gerak Penari

• Gerakan Pile

Gerakan pile diterapkan pada kelas balet anak dan merupakan

gerakan dasar dalam balet yang dipelajari di tingkat dasar.

Gerakan pile berisi gerakan menekukkan lutut ke arah samping

dengan posisi badan, terutama leher dan kepala tetap tegak, dan

biasanya dalam pelatihan gerakan plie ini menggunakan barre

pada studio sehingga dapat menjaga posisi tetap tegak

99

Gambar 3. 14 Gerakan Pile Sumber : https://kidsdestinations.files.wordpress.com/2015/03/artikel-30-

1.jpg, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00

• Pointe

Pointe adalah gerakan berjinjit hingga ujung jari kaki yang

dilakukan bersamaan dengan gerakan-gerakan balet.

Gambar 3. 15 Gerakan Pointe

Sumber : https://kidsdestinations.files.wordpress.com/2015/03/artikel-30-1.jpg, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00

• Arabesque

Gerakan ini dilakukan dengan mengangkat satu kaki ke arah

belakang, gerakan ini membuat posisi terpanjang jari-jari tangan

ke kaki yang lurus ke belakang.

100

Gambar 3. 16 Gerakan Arasbeque

Sumber : http://darisa.byethost7.com/?i=1, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00

• Battement Tendu

Gerakan ini dilakukan dengan membuka dan menutup kaki,

menggeser kaki sejajar dengan lantai dan gerakan diakhiri

dengan kaki yang menunjuk atau dengan posisi pointe, biasanya

berlatih dengan menggunakan barre

Gambar 3. 17 Gerakan Battement Tendu Sumber : http://darisa.byethost7.com/?i=1, diakses 7 Agustus 2017 pukul

11.00

• Glissade

Gerakan ini dilakukan dengan menyeret kaki ke kanan dan ke kiri

sebagai penghubung gerakan kaki kanan dengan kiri

101

Gambar 3. 18 Gerakan Glissade Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-

Z607N84WwRg/TiCZc_IZrRI/AAAAAAAAAHA/gqNzWBmqXmw/s1600/glissade.jpg, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00

• Pas de Chat

Gerakan ini dilakukan dengan melompatkan salah satu kaki

kemudian mengganti dengan kaki yang lain dan kedua kaki

Gambar 3. 19 Gerakan Pas de Chat Sumber : https://s-media-cache-

ak0.pinimg.com/736x/38/27/e9/3827e9a34872451016446027caf723ca--coloring-sheets-dance-coloring-pages.jpg, diakses 7 Agustus 2017

pukul 11.00

• Port de Bras

Gerakan ini dilakukan dengan cara mengangkat kedua tangan

dengan satu posisi ke posisi lainnya.

Gambar 3. 20 Gerakan Port de Bras Sumber : https://qph.ec.quoracdn.net/main-qimg-

c1d40e66a5e5880ac4bb86c7a31e7b90-c, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00

102

• Pirouette

Gerakan ini dilakukan dengan berputar dan membutuhkan

keseimbangan yang sempurna,. Penari harus mensupport

kakinya dan menekannya dengan keras ke lantai untuk mendapat

support. Serta dilakukan dengan membuka lengan untuk

memudahkan putaran.

Gambar 3. 21 Gerakan Pirouette Sumber : http://darisa.byethost7.com/?i=1, diakses 7 Agustus 2017

pukul 11.00

• Reverence

Gerakan untuk penutup kelas studio atau pertunjukan dengan

menundukkan badan

Gambar 3. 22 Gerakan Reverence Sumber : http://darisa.byethost7.com/?i=1, diakses 7 Agustus 2017

pukul 11.00

5 Posisi Dasar Balet

5 posisi ini lebih banyak dipergunakan bagi pembelajaran tingkat

Children Classes

103

Gambar 3. 23 5 Posisi Dasar Balet

Sumber : https://kidsdestinations.files.wordpress.com/2015/03/artikel-

30.jpg, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00

Tarian balet terdiri dari 3 kombinasi jenis tarian yaitu :

a. Solo

Tarian balet ini dilakukan oleh seorang balerina yang sudah profesional,

hanya dilakukan oleh satu orang saja.

b. Pass de Deux

Tarian balet ini dilakukan secara berpasangan

c. Corps de Ballet

Tarian balet ini dilakukan secara berkelompok dan dalam jumlah

banyak yang ditampilkan sendiri ataupun merupakan sepenggal tarian

dalam cerita.

Macam koreografi tarian balet pada periode awal abad ke 19

• La Sylphide

Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet

• Giselle

104

Konfigurasi tarian : solo dan corps de ballet

• Napoli

Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet

• A Folk Tale

Konfigurasi tarian : solo dancer, pas de deux dan corps de ballet

Macam koreografi tarian balet pada periode abad ke 19

• Don Quixote

Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux

• Coppelia

Konfigurasi tarian : pas de deux

• La Bayadere

Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet

• The Sleeping Beauty

Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux

• The Nutracker

Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet

• Swan Lake

Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet

• Raymonda

Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet

Periode awal abad 20

• The Fire Bird

Konfigurasi tarian : solo dancer

105

• Le Spectre de la Rose

Konfigurasi tarian : corps de ballet

• Apollo

Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux

• The Prodigal Son

Konfigurasi tarian : solo dancer dan corps de ballet

• The Green Table

Konfigurasi tarian : corps de ballet

Akhir abad 20 hingga sekarang

• Cinderella

Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux

• Pineapple Poll

Konfigurasi tarian : pas de deux

• Le Fille Mal Gardee

Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux

• Manon

Konfigurasi tarian : pas de deux

• Romeo and Juliet

Konfigurasi tarian : pas de deux

a. Kebutuhan jumlah ruang studio tari

Berdasarkan asumsi perkiraan jumlah siswa, pembagian jadwal dan

berdasarkan studi preseden, selama 4 tahun ini berjumlah 260 siswa

dan dari pembagian jadwal maka dibutuhkan 3 studio, sedangkan untuk

106

pemikiran jangka panjang kapasitas siswa 10 tahun kedepan dapat

terlihat pada jadwal masih ada sisa studio yang sangat banyak, dengan

jam operasional hingga pukul 7 malam sehingga cukup untuk antisipasi

siswa 10 tahun kedepan. Studio tari ini akan berkapasitas maksimum

20 siswa berdasarkan hasil studi preseden. 1 studio dipergunakan 5

jam sehari sedangkan jadwal siswa tidak setiap hari berlatih balet

sehingga terjadi pergantian studio dengan cepat setiap harinya

Studio akan dibagi menjadi 2 macam yaitu studio besar, studio sedang

Studio Besar

• Untuk studio besar berkapasitas 20 orang

• Ukuran studio besar 16m x 15m

• Perabot yang digunakan pada studio tari :

- Barre diletakan pada sisi studio

Menggunakan 2 barre yang pertama dengan ketinggian dari

permukaan lantai sebesar 0,8m dengan diameter 32mm untuk

children classes dan anak usia 12-14 tahun dan yang kedua 1m

dengan diameter 45mm untuk dewasa. Dengan jarak minimum

dari dinding sebesar 250mm

- Kaca

Ketinggian minimal 2m

- Tape

Piano / tape

107

• Menggunakan digital piano clavinova berdimensi 1,43m x 0,612m=

0,875m2

Gambar 3. 24 Digital Piano Clavinova Sumber : http://images.equipboard.com/uploads/item/image/42785/yamaha-

clavinova-clp-920-l.jpg?v=1469530474, diakses 19 September 2017

• Dimensi penari maksimum 20 x 2m2 = 40m2

Gambar 3. 25 Jarak Antar Penari

Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, hal 251. 2003

Gambar 3. 26 Studio Tari Besar Sumber : Analisa Pribadi

108

Analisa : setiap 1 siswa berdimensi 2m dikarenakan mengambil posisi

paling besar yaitu ketika siswa melakukan posisi split, dengan jarak

antar siswa 80cm untuk menghindari tubrukan.

Gambar 3. 27 Posisi Split Sumber : https://i.ytimg.com/vi/1LwCfdihNKs/hqdefault.jpg, diakses 10

Agustus 2017 pukul 10.00

Gambar 3. 28 Studio Tari Besar Sumber : Analisa Pribadi

Dalam 2m2 yang merupakan ruang gerak penari balet dapat berisi

gerakan balet dengan dimensi yang lebih kecil dari 2m2 diantaranya :

109

• Gerakan Pile

Gambar 3. 29 Antropometri Penari Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 3

Gerakan pile memakan space sebesar 1m

• Arasbeque

Untuk gerakan arasbeque memakan space sebesar 2m dikarenakan

posisi tangan dan kaki yang sama-sama melintang

• Battement tendu

Untuk gerakan battement tendu memakan space sebesar 1,5m

dikarenakan posisi tangan yang ikut bergerak dan juga kaki yang

membuka tutup akan tetapi tidak terbuka lebar

• Port the bras

Gerakan ini memakan space sebesar 1,5m dikarenakan posisi

tangan melentang dan juga memutar pergelangan tangan akan

tetapi posisi kaki hanya melakukan pointe

• Pirouette

Gerakan ini memakan space sebesar 1,75m dikarenakan pada

gerakan ini tangan akan melentang dan membuka sedangkan kaki

melakukan pointe untuk gerakan berputar

110

5 posisi dasar balet

• First Position

Gambar 3. 30 Antropometri Penari Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 3

Untuk first position gerakan tari balet pada anak tingkat children

classes memakan space sebanyak 50cm sedangkan untuk anak usia

7-11 tahun memakan space sebanyak 75cm dan orang dewasa

sebanyak 1m

• Second posision

Gambar 3. 31 Antropometri Penari Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 3

Untuk second position gerakan tari balet pada anak tingkat children

classes memakan space sebanyak 100cm, untuk anak usia 7-11 tahun

memakan space sebanyak 1,5m sedangkan orang dewasa sebanyak

1,75m

111

• Third Position

Untuk third position gerakan tari balet pada anak tingkat children

classes memakan space sebanyak 80cm sedangkan untuk anak usia

7-11 tahun memakan space sebanyak 1m dan orang dewasa

sebanyak 1,25m

• Fourth Position

Untuk fourth position gerakan tari balet pada anak tingkat children

classes memakan space sebanyak 50cm sedangkan untuk anak usia

7-11 tahun memakan space sebanyak 75cm dan orang dewasa

sebanyak 1m

• Fifth Position

Untuk fifthy position gerakan tari balet pada anak tingkat children

classes memakan space 40cm sedangkan untuk anak usia 7-11 tahun

50cm dan orang dewasa sebanyak 87,5cm

Gambar 3. 32 Formasi Tari Pada Studio Sumber : Analisa Pribadi

112

Analisa : apabila siswa melakukan gerakan melompat sambil berputar

akan memakan space yang cukup banyak sehingga menurut hasil

survey gerakan melompat akan dilakukan secara bergantian.

Gambar 3. 33 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi

Analisa : formasi ini biasanya dilakukan pada children classes berupa

permainan sambil menari

Gambar 3. 34 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi

113

Analisa : formasi ini biasanya dilakukan pada children classes, menari

sambil berputar mengelilingi studio berupa permainan

Gambar 3. 35 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi

Analisa : formasi penggunaan bare dilakukan untuk tahap grade 1 dst,

dimana perhitungan space ruang gerak tari dihitung berdasarkan

gerakan port de bras dikarenakan gerakan inilah yang memakan

banyak space ruang gerak. Dimensi gerak 150cm dengan jarak agar

tidak bertubrukan 50cm

• Luas total ruang = 16m x 15m

= 240m2

Sirkulasi ruang dalam : Luas Ruang−Luas perabot

Luas Ruangx 100%

Luas perabot :

Piano 1,43m x 0,612m= 0,875m2

Dimensi penari : 20 x 2m2 = 40m2

Total luas perabot 40,875m2

114

• Sirkulasi ruang dalam : 240m2 −40,875m2

240m2x 100% = 83%

Studio Sedang

• Ukuran studio sedang 16m x 12m dengan kapasitas penari 15 orang

• Total luas ruang : 16m x 12m = 192m2

Sirkulasi ruang dalam : Luas Ruang−Luas perabot

Luas Ruangx 100%

Luas perabot :

Piano 1,43m x 0,612m= 0,875m2

Dimensi penari : 15 x 2m2 = 30m2

• Sirkulasi ruang dalam : 192m2 −40,875m2

192m2x 100% = 80%

Gambar 3. 36 Studio Tari Sedang

Sumber : Analisa Pribadi

Analisa : setiap 1 siswa berdimensi 2m dikarenakan mengambil posisi

paling besar yaitu ketika siswa melakukan posisi split, dengan jarak

antar siswa 80cm untuk menghindari tubrukan

115

Gambar 3. 37 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi

Analisa : apabila siswa melakukan gerakan melompat sambil berputar

akan menghabiskan space yang besar sehingga menurut hasil survey

gerakan melompat akan dilakukan secara bergantian. Pada awal grade

1 dan seterusnya akan sering melakukan gerakan melompat dan

gerakan lain yang menghabiskan space yang besar, oleh karena itu

studio sedang ini diperuntukan untuk grade 1 keatas

Gambar 3. 38 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi

Analisa : formasi penggunaan bare dilakukan untuk tahap grade 1 dst,

dimana perhitungan space ruang gerak tari dihitung berdasarkan

116

gerakan port de bras dikarenakan gerakan inilah yang memakan

banyak space ruang gerak. Dimensi gerak 150cm dengan jarak agar

tidak bertabrakan 50cm

Ketinggian plafond sangat penting untuk diperhatikan terutama karena

penari balet pria (danseur) mengutamakan lompatan dan juga

mengangkat balerina tinggi-tinggi sehingga memberikan kenyamanan

pada penari

Ketinggian standart plafond jika penari melompat :

Gambar 3. 39 Ketinggian Standart Plafond Sumber : Human Dimension & Interior Space, halaman 251. 2003

Tabel 3. 17 Persyaratan Ruang Studio Tari

Persyaratan Keterangan

Akustik – Stabil Akustik pada studio tari harus memperhatikan aspek peredam suara dikarenakan agar antara studio 1 dan studio yang lain tidak tercampur suara musiknya sehingga siswa tidak kebingungan. Penggunaan material dinding, lantai dan plafond juga diperhatikan sehingga mendukung aspek peredam suara. Untuk dinding menggunakan lapisan accourete fiber sehingga meredam suara dan lantai menggunakan lantai parket yang dapat meredam suara

Pencahayaan alami dan buatan

Pencahayaan pada studio tari akan menggunakan pencahayaan alami pada siang hari dengan memperhatikan bukaan-bukaan jendela yang dilengkapi dengan tirai agar melindungi privasi, juga mencegah sinar matahari langsung dan peletakan jendela harus diperhatikan dikarenakan menghindari pantulan pada kaca studio yang menganggu siswa ketika memperhatikan gerakan di kaca. Sedangkan pada pencahayaan buatan menggunakan lampu yang diperhatikan juga peletakannya sehingga tidak memantulkan dan menyilaukan siswa ketika berlatih dikarenakan

117

sifat cahaya sendiri memantulkan cahaya pada cermin. Untuk pencahayaan buatan menggunakan general lighting sehingga meneruskan cahaya keseluruh penjuru ruang karena general lighting ini memberikan penerangan yang cukup kuat untuk aktivitas menari yang membutuhkan penerangan yang terang dan merata.

Penghawaan - buatan

Menurut National Dance Teacher Association (NDTA) suhu optimal untuk pergerakan tari balet maksimal 21ºC sehingga penghawaan yang diterapkan pada studio tari menggunakan penghawaan buatan dikarenakan aktivitas menari mengeluarkan tenaga dan keringat berlebih maka penghawaan buatan diperlukan sehingga ruangan menjadi lebih sejuk dan tidak lembab. Namun tetap diberi penghawaan alami setelah selesai mempergunakan studio tari sehingga ruangan menjadi tidak lembab dan ada pertukaran udara

Keamanan – kebakaran dan sekuritas

Pada studio tari harus aman dari kebakaran, yang berarti pada studio tari harus ada sprinkler sebagai antisipasi kebakaran juga memperhatikan keamanan sekuritas yaitu studio tari hanya boleh dimasuki bagi orang yang memiliki kepentingan didalam studio tari seperti pelatih, musisi, staff dan siswa.

Kesehatan – kelembaban

Karena pada studio tari ini menggunakan penghawaan buatan sehingga harus memperhatikan aspek kelembaban pada ruangan dengan adanya bukaan-bukaan jendela agar terjadi pertukaran udara sehingga tidak menimbulkan kelembaban yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Keamanan lantai

Untuk penggunaan lantai dilarang menggunakan beton keras dikarenakan dapat menyebabkan cedera pada penari maka akan dipergunakan konstruksi lantai sprung floor , yaitu lantai yang berpegas, pada bagian bawah lantai diberi busa padat dipergunakan untuk menahan getaran dan goncangan yang ditimbulkan oleh gerakan penari yang sering melakukan gerakan melompat, berputar dan pointe sehingga sangat rawan terhadap cedera. Lantai harus low-slip sehingga tidak menyebabkan penari terpeleset dikarenakan gerakan utama penari yaitu melompat dan pointe sehingga rawan untuk terpeleset, oleh karena itu akan menggunakan parquet yang dilapisi oleh vinyl, karena lantai vinyl tidak licin.

Pintu Pintu membuka ke arah luar studio dan cukup lebar untuk memasukan perabot yang besar diantaranya piano

Ketinggian Plafond

Ketinggian plafond pada panggung dibuat sekitar 3,8m karena menurut dimensi manusia dan interior ketinggian lompatan sekitar 3,65m untuk memungkinkan gerakan melompat pada para penari.

Sumber : Analisa Pribadi

b. General Rehearsal Room

General Rehearsal Room sanggar pelatihan tari balet ini berkapasitas

210 orang

Dengan rekapan :

118

- 160 orang penonton dari anggota keluarga

- 9 kursi untuk difabel

- Sisa dari kursi akan dipergunakan untuk beberapa murid yang ingin

menonton pertunjukan

Kegiatan yang terjadi pada general rehearsal room adalah :

- Melakukan pementasan tarian sederhana

- Menonton pertunjukan

- Melakukan ujian

Ujian dan pertunjukan pada general rehearsal room :

- Children Classes : laporan perkembangan anak berupa pertunjukan

sederhana dilakukan 1 tahun 2x pada bulan Juli dan Desember

diikuti oleh 60 siswa

- General Graded Sylabus : Ujian lokal 1 tahun 2x pada bulan Juni dan

Desember, ujian RAD 1 tahun 1x diikuti oleh 135 siswa

- Vocational Graded Syalbus / RAD Proved Venue (RAV) Ujian RAD

1 tahun 1x diikuti oleh 35 siswa

- Pertunjukan sederhana General Grade 1 – 3 1 tahun 2x diikuti oleh

60 siswa

- Pertunjukan sederhana General Grade 5 – 8 dan RAV 1 tahun 2x

diikuti oleh 75 siswa

Untuk perhitungan jumlah penari panggung berdasarkan data survey

berkisar ±80 orang. Akan tetapi jika sedang mengadakan pertunjukan

sederhana berdasarkan analisa di atas maka jumlah penari ±75 siswa

119

maka jumlah penari panggung diambil dengan berdasarkan data survey

±80 siswa. Dengan durasi tarian yang berbeda-beda paling lama ±20

menit melibatkan ±20 penari

Analisa Jumlah Pelaku Penonton General Rehearsal Room

Diasumsikan yang melakukan pentas berjumlah 80 orang

Dan diasumsikan siswa 80 orang mengundang 2 orang tua / 2 orang

anggota keluarga.

80 siswa x 2 anggota keluarga = 160 orang penonton

Kursi untuk anggota keluarga 160 orang

Kapasitas general rehearsal room sebanyak 210 orang dengan kursi

difabel berjumlah 9, sisa dari kursi akan dipergunakan untuk beberapa

murid yang ingin menonton pertunjukan

Perabot yang dibutuhkan dalam general rehearsal room :

- Piano

Digunakan sebagai pengiring lagu balet klasik.

Spesifikasi :

a. Menggunakan piano elektrik clavinova

b. Berukuran : 140 cm x 120cm

c. Piano ini akan dilengkapi dengan platform beroda sehingga dapat

dengan mudah disingkirkan dari panggung apabila tidak

digunakan.

120

Gambar 3. 40 Piano Elektrik Clavinova

Sumber : https://d1aeri3ty3izns.cloudfront.net/media/10/103677/1200/preview.jpg,

diakses 10 Agustus 2017, pukul 11.00

- Kursi penonton

Digunakan sebagai tempat untuk duduk para penonton sambil

menyaksikan pertunjukan

- Spesifikasi :

- Berukuran : 50 x 50 cm, tinggi : 102cm

- Kursi penonton berupa sofa berwarna merah sehingga terlihat

ellegant

Gambar 3. 41 Spesifikasi Kursi Penonton Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2, 2002

121

Gambar 3. 42 Kursi Penonton

Sumber : https://www.alibaba.com/product-detail/Assembly-lecture-auditorium-lecture-hall-chair_60216757534.html

- Ketinggian tangga tempat duduk penonton 12cm (Neufert E,

2002)

- Spesifikasi Kursi Roda

Gambar 3. 43 Spesifikasi Kursi Roda Sumber :

https://pramudyawardhani.files.wordpress.com/2010/10/untitled1.jpg,

diakses 28 Agustus, pukul 08.00

- Tempat Duduk Difabel Pada General Rehearsal Room

Gambar 3. 44 Layout Tempat Duduk untuk Difabel Sumber : Building for the Performing Arts, Ian Appleton 2008

122

Menurut Appleton dalam Building for the Performing Arts 2008

hal 126 untuk tempat duduk difabel berlaku syarat :

- Jalur sirkulasi harus selebar 110cm

- Lebar jalur untuk kursi roda minimal 140cm

- Jarak antar kursi roda minimal 90cm

Gambar 3. 45 Ketinggian Tempat Duduk Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2, 2002

- Jarak pandang terjauh dari kursi penonton belakang menuju ke

panggung 22,5m

Gambar 3. 46 Derajat Pengelihatan Optimal Antara Panggung dan Penonton

Sumber : Appleton, 2008 hal 112

Garis pandang penonton tidak lebih dari 30º

123

Beberapa ketentuan tentang pandangan vertikal pada penonton

menurut Appleton dalam Building for the Performing Arts, 2008 hal

128-130 :

a. Kemiringan trap tempat duduk tidak boleh lebih dari 35º.

b. Jarak vertikal antara mata penonton minimal 76-115 cm.

c. Rata-rata ketinggian mata penonton dari tempat duduk adalah

112 cm

Gambar 3. 47 Sudut Untuk Melihat Keseluruhan Area Pertunjukan Sumber : Building for the Performing Arts, Ian Appleton, 2008

- Sebagai antisipasi kebakaran jumlah kursi dibagian tengah

maksimal 14 kursi, sedangkan untuk samping 7 kursi

- Panggung

Merupakan bagian terpenting, dikarenakan sebagai tempat

dimana para penari mempertunjukan tarian.

Spesifikasi :

Tabel 3. 18 Rasio Panggung Theater

Jenis Pertunjukan Bentuk

Drama Simfoni Persegi Aspek Rasio 1:3 dan 2:3

Opera Besar Persegi Aspek Rasio 1:3 dan 2:3

Drama Sandiwara Jajargenjang dengan aspek rasio 1:3

Tari Jajargenjang dengan aspek rasio 3:4

Drama musikal Jajargenjang aspek Rasio 1:3 dan 2:3

Sumber : Time Saver Standard For Building Types, 1991

124

a. Luas panggung sebesar 20m x 18m x 12m

Panggung berkapasitas penari 22 penari

Dimensi penari standar 1,75m

Gambar 3. 48 Antropometri Penari Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2, 2002

Apabila penari melakukan gerakan arasbeque maka

pergerakan penari menjadi 2m2

1 penari berdimensi 2m2 x 22 = 44m2

b. Bahan penutup lantai menggunakan parket yang kemudian

dilapisi oleh vinyl sehingga tidak licin dan juga empuk aman

bagi para penari yang melakukan pointe

Gambar 3. 49 Vinyl Kayu Sumber : https://4.bp.blogspot.com, diakses 27 Agustus pukul 08.00

Analisa besaran ruang general rehearsal room :

- General rehearsal room berkapasitas 210 penonton

- Dimensi perabot general rehearsal room:

125

- Kaca

- Tirai

- Kursi penonton

0,5m x 0,5m x 201 kursi = 50,25m2

- Kursi penonton difabel

0,75 x 1,1m x 9 kursi = 7,5m2

- Panggung

½ x (18m + 20m) x 12m = 228m2

Total luas perabot : 285,76m2

Luas general rehearsal room : 34m x 28m = 952m2

Sirkulasi ruang dalam : 952m2 −285,76m2

952m2x 100% = 70%

- Pada ruang general rehearsal room terdapat beberapa ruang

pendukung yaitu

• R. Green Room : 9m x 5m

Kapasitas : 25 orang

Kapasitas green room berjumlah 25 orang dikarenakan pada

1 penampilan melibatkan ±22 orang paling banyak yaitu

untuk menampilkan grand pas deux dan corps de ballet.

• R. Ganti : 1m x 1,5m x 10 buah

• R. Persiapan : 9m x 5m x 2 buah

Kapasitas :20 orang

• Ruang Kontrol : 8m x 3m

126

Ruang kontrol harus memperhatikan luasan jendela kontrol,

jarak pengelihatan sehingga dapat mengawasi dengan

leluasa.

Gambar 3. 50 Standar Acuan Ruang Kontrol Sumber : Strong, 2010

Gambar 3. 51 General Rehearsal Room Sumber : Analisa Pribadi

Kursi penonton dibuat melingkar mengelilingi bagian depan

panggung agar pengelihatan penonton menjadi lebih baik dan

optimal dikarenakan bentuk melingkar dapat mencapai dan

menjangkau pengelihatan seluruh panggung dan juga lebih

nyaman bagi penonton dalam melihat pertunjukan di panggung.

Kursi penonton dibuat lebih tinggi dari panggung sehingga

127

memaksimalkan pengelihatan penonton pada panggung karena

jika posisi lebih tinggi maka dapat melihat seluruh arena panggung.

Perhitungan Akustik

Ruang pertunjukan balet termasuk dalam panggung sandiwara

membutuhkan ketenangan 20-25 NC yang memiliki arti bahwa

kebisingan dari luar tidak boleh melebihi 20 dB pada 1500Hz dan

22 dB pada 1000Hz dan 25 dB pada 750Hz , selebihnya harus

dihalangi sehingga tidak menganggu aktifitas dalam ruang

pertunjukan balet. Sumber kebisingan utama yaitu berasal dari

suara kendaraan bermotor. Penguruangan decibel suara juga

harus diperhatikan dengan tujuan untuk mengurangi kemungkinan

kebisingan dari dalam untuk menyebar keluar

Tabel 3. 19 Kriteria Bising yang Direkomendasi untuk Ruang/Gedung

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

128

Gambar 3. 52 Kriteria Bising Latar Belakang yang Direkomendasi untuk Ruang/Gedung

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan, 2008

Beberapa Cara Pengurangan Suara :

Tabel 3. 20 Pengurangan Suara

Sumber: Introduction to Architectural Science, halaman 302

129

Penyerapan suara oleh material bangunan

Tabel 3. 21 Penyerapan Suara Oleh Material Bangunan

Sumber: Introduction to Architectural Science, halaman 303

130

Akustik ruang terdiri dari 2 faktor yang pertama adalah kekuatan suara yang

dikendaki sampai dan diterima pada telinga para penonton dan yang kedua

tidak atau kurang adanya gangguan suara yang dapat menganggu akustik

ruang dan tidak dikehendaki. Penggunaan speaker atau alat pengeras

suara dapat menyelesaikan faktor yang pertama, maka akan terlebih fokus

untuk menghilangkan gangguan suara yang dapat menganggu. Suara yang

dapat menganggu dan sering muncul dalam gedung adalah dengung akibat

suara-suara pemantulan, untuk itu dikendalikan oleh waktu dengung (RT =

Reverberation Time).

Rumus sederhana sebagai penggambaran waktu dengung adalah :

Dimana :

V = Volume ruang (m3)

Abs = Jumlah seluruh penyerapan di dalam ruang (m2)

Gambar 3. 53 Waktu Dengung yang Disarankan Sumber : Introduction to Architectural Science, 2004

RT = 0.16 x V (dalam detik)

Abs

131

Tabel 3. 22 Persyaratan Ruang General Rehearsal Room

Persyaratan Keterangan

Akustik – Stabil Akustik pada ruang general rehearsal room harus memperhatikan waktu dengung, semakin besar waktu dengung yang dihasilkan semakin baik sumber suara bertahan dan sampai pada pendengaran audience. Terutama jangan sampai terjadi gema atau pemusatan bunyi sehingga pada bentuk bagian belakang ruang general rehearsal room tidak berbentuk lingkaran agar mencegah gema dan pemusatan bunyi. Dan sebagai pendukung akustik memperhatikan bentuk dan bahan plafond serta dinding sehingga ruang general rehearsal room menjadi lebih optimal

Pencahayaan buatan

Pencahayaan pada general rehearsal room menggunakan pencahayaan buatan dikarenakan apabila menggunakan pencahayaan alami tidak memungkinkan karena pencahayaan pada arena penonton cenderung gelap sehingga hanya terfokus pada panggung dan para penari. Untuk pencahayaan buatan pada panggung menggunakan par 64, follow spot, flood halogen, down light untuk memberikan kesan yang lebih indah dan dramatis ketika para penari tampil di panggung. Untuk arena penonton menggunakan general lighting.

Penghawaan - buatan

Penghawaan pada general rehearsal room menggunakan penghawaan buatan yaitu berupa ac central dikarenakan memperhatikan kapasitas manusia yang banyak didalam ruangan akan menimbulkan suasana yang pengap dan panas sehingga tidak cocok bila menggunakan penghawaan alami.

Keamanan – kebakaran dan sekuritas

Ruang general rehearsal room harus sangat memperhatikan keamanan pada kebakaran dikarenakan luasan ruang yang besar dan juga kapasitas manusia yang banyak didalam ruangan. Oleh karena itu harus memperhatikan pintu dan juga perletakan arena tempat duduk dan juga akses jalan keluar sehingga pengguna ruang dapat langsung melarikan diri apabila terjadi kebakaran atau bencana. Dan untuk aspek sekuritas harus membedakan antara pintu masuk dan pintu keluar sehingga dapat memantau siapa saja yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan dan juga mencegah terjadinya cross apabila hendak masuk dan keluar.

Kesehatan – kelembaban

Karena pada general rehearsal room ini menggunakan penghawaan buatan akan rentan dengan kelembaban untuk itu diberi ekshaust fan sehingga dapat terjadi pertukaran udara di dalam dan diluar ruangan.

Keamanan lantai

Untuk penggunaan lantai dilarang menggunakan beton keras dikarenakan dapat menyebabkan cedera pada penari maka akan dipergunakan konstruksi lantai sprung floor , yaitu lantai yang berpegas, pada bagian bawah lantai diberi busa padat dipergunakan untuk menahan getaran dan goncangan yang ditimbulkan oleh gerakan penari yang sering melakukan gerakan melompat, berputar dan pointe sehingga sangat rawan terhadap cedera. Lantai harus low-slip sehingga tidak menyebabkan penari terpeleset dikarenakan gerakan utama penari yaitu melompat dan pointe sehingga rawan untuk terpeleset, oleh karena itu akan menggunakan parquet yang dilapisi oleh vinyl, karena lantai vinyl tidak licin.

Pintu Pembeda antara pintu masuk dan pintu keluar serta memperhatikan jumlah pintu agar dapat mengantisipasi bila terjadi bencana.

Ketinggian Plafond

Ketinggian plafond pada panggung dibuat sekitar 3,8m karena menurut dimensi manusia dan interior ketinggian lompatan sekitar 3,65m untuk memungkinkan gerakan melompat pada para penari.

Sumber : Analisa Pribadi

132

c. Fasilitas Difabel Pada Bangunan

Gambar 3. 54 Sirkulasi Jalan Difabel Sumber : Human Dimension and Interior Space hal 269 – 270

Gambar 3. 55 Akses Ramp Difabel

Sumber : Human Dimension and Interior Space hal 270

Gambar 3. 56 Akses WC Difabel Sumber : Human Dimension and Interior Space hal 277

3.1.4 Studi Besaran Ruang dan Lahan Parkir

3.1.4.1 Studi Luas Bangunan

Standar besaran ruang dan kapasitas pengelola pada sanggar

pelatihan tari balet ini didapatkan dari beberapa sumber :

a. Data Arsitek, Ernst Neufert (DA)

b. Studi Banding (SB)

133

c. Studi Ruang Khusus (SRK)

d. Asumsi berdasarkan Studi analisis (AS)

e. Time Saver Standart, Joseph D. Ciara (TSS)

Standart Sirkulasi / Flow area yang digunakan yaitu :

Tabel 3. 23 Standar Sirkulasi / Flow Area 5% - 10% Standar minimum sirkulasi

20% Standar Kebutuhan keleluasan sirkulasi

30% Tuntunan kenyamanan fisik

40% Tuntutan kenyamanan psikologis

50% Tuntutan spesifik kegiatan

70%-100% Terkait dengan banyak kegiatan

Sumber : Time Saver Standart of Building Type, 2nd Edition

Rumus luas sirkulasi dalam ruang :

Sirkulasi ruang dalam : Luas Ruang−Luas perabot

Luas Ruangx 100%

Tabel 3. 24 Studi Besaran Unit Kegiatan Utama UNIT KEGIATAN UTAMA

Nama Ruang

Jumlah Ruang

Sumber Kapasitas Analisa Besaran Luas Ruang

Sirkulasi dalam ruang

Flow Area

Luas Ruang

R. Kelas Teori

1 AS, DS 20 orang - Meja pelatih : 1,2m x 0,6m x 1buah = 0,72 m2

- Kursi pelatih : 0,6m x 0,5m x 1buah = 0,3m2

- Kursi siswa :

0,5m x 0,5m x 20 buah

= 5m2 Luas total perabot : 6,02m2

9m x 8m 92% 30% 94m2

Studio Tari Besar

2 AS, SB 20 orang - Piano : 1,5m x 0,7m x 1 buah= 1,05m2

- Dimensi penari : 20 orang x 2m2 = 40m2

Luas total perabot :41,05m2

16m x 15m x 2 buah

84% 30% 624m2

Studio Tari Sedang

1 AS, SB 15 orang - Piano : 1,5m x 0,7m x 1 buah= 1,05m2

- Dimensi penari :

16m x 12m

84% 30% 250m2

134

15 orang x 2 = 30m2

Luas total perabot : 31,05m2

General Rehearsal Room

1 AS, SB, DA, TSS

250 orang - Panggung : ½ x (18m + 20m) x 12m = 228m2

- Kursi penonton : 0,5m x 0,5m x 250 buah = 62,5m2

- Kursi difabel : 0,75m x 1,1m x 8 buah =6,6m2

Luas total perabot : 297,1m2

34m x 28m

66% 40% 1333m2

Green Room

1 AS, DA 30 orang - Kursi : 1,8 x 0,5 x 10 buah (1buah : 3 kursi) = 9m2

- Meja : 0,6 x 0,6 x 6 buah = 2, 16m2

Luas Green Room : 9m x 5m = 45m2 Luas total perabot : 11,16m2

R. Persiapan

1 AS 20 orang - Meja 0,6m x 1m x 20 =12m2

- Kursi 0,5m x 0,5m x 20 = 5m2

- Dimensi Manusia 0,8 x 20 orang = 16m2

Luas R. Persiapan 9m x 5m = 45m2

Luas total perabot : 33m2

R. Ganti 10 AS 10 orang - Dimensi Manusia 0,8 x 10 orang = 8m2

Luas r.ganti : 5m x 2m (1 ruang ganti berisi 5 orang) 5mx 2m x2 = 20m2

Luas total perabot ruang ganti : 8m2

R. Kontrol 1 AS 4 orang - Meja komputer: 7,7m x 0,6m = 4,62m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m x 4 buah = 1m2

- Lemari :

135

0,6m x 6m = 3,6m2

Luas total R. Kontrol 8mx 3m = 24m2

Luas total perabot ruang kontrol : 9,1m2

Total Luas Kegiatan Utama 2300m2

Sumber : Analisa Pribadi

Tabel 3. 25 Studi Besaran Unit Penunjang

UNIT KEGIATAN PENUNJANG

Nama Ruang

Jumlah Ruang

Sumber Kapasitas Analisa Besaran Luas Ruang

Sirkulasi Flow Area

Luas Ruang

Kantin 1 AS, DS 24 orang - Retail penjual : 1,2m x 0,6m x 4 buah = 3,84m2

- Kursi penjual : 0,5m x 0,5m x 4 buah = 1m2

- Meja kantin : 1,2m x 0,6m x 6 buah =4,32m2

- Kursi kantin : 0,5m x 0,5m x 24 buah =6m2

Luas total perabot : 15,16m2

8m x 6m 70% 30% 62,4m2

Retail 1 AS, DA 10 orang - Lemari retail kecil : 0,6m x 2,2m x 2 buah= 2,64m2

- Lemari retail besar : 5,25m x 0,6m =3,15m2 3,85m x 0,6m = 2,31m2

- Meja kasir : 1,5m x 0,5m = 0,75m2

- Kursi Kasir: 0,5m x 0,5m = 0,25m2

- Dimensi manusia : 0,6 x 10 orang = 6m2

Jumlah total perabot : 14,4m2

4m x 6m 40% 30% 31,2m2

Perpustakaan

1 AS, DA 30 orang - Rak buku : 0,6m x 4m x 6 buah= 14,4m2

- Meja baca 0,6m x 1,2m x 15 = 10,8m2

14m x 10m

50% 30% 182m2

136

- Kursi baca 0,5m x 0,5m x 30 = 7,5m2

- Meja komputer 1m x 0,8m x 4 = 3,2m2

- Kursi komputer 0,5m x 0,5m x 4 = 1m2

- Rak buku besar 0,3m x 9m = 2,7m2

- Loker 6m x 0,3m = 1,8m2

- Meja staff 0,6m x 2m = 1,2m2

- Kursi staff 0,5m x 0,5m x 2 = 0,5m2

- Dimensi manusia : 0,9 x 30 buah = 27m2

Luas total perabot : 70m2

Lobby 1 AS 30 orang - Dimensi manusia : 0,6 x 30 = 18m2

Luas total perabot : 18m2

12m x 4m

55% 30% 62,4m2

R. Tunggu

1 AS 20 orang - Sofa : 0,5m x 0,5m x 20 buah= 5m2

- Meja : 0,5m x 0,5m = 0,25m2

Luas R. Tunggu: 4mx4m Luas total perabot : 5,25m2

R. Kostum

1 AS 5 orang - Lemari kostum : 5,5m x 0,6m x 2 =6,6m2

- Lemari kostum : 4m x 0,6m = 2,4m2

- Gantungan pakaian 0,1m x 2m x 4 = 0,8m2

- Dimensi Manusia 0,8 x 10 orang = 8m2

Luas total perabot : 17,8m2

6m x 4m 26% 30% 31,2m2

137

Loker 2 AS 20 orang - Loker : 0,5m x 0,5m x 7 x 2buah = 3,5 m2

Luas total perabot : 3,5m2

4m x 2m x 2 buah

56% 30% 20,8m2

R. Ganti Pelatihan

2 AS 20 orang - Dimensi Manusia 0,8 x 20 orang = 8m2

Luas total perabot : 8m2

10m x 4m = 40m2 x 2 buah = 80m2

80% 30% 104m2

Klinik 1 AS 2 pasien - Meja : 0,6m x 1,2m =0,72m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m x 2 = 0,55m2

- Kasur pasien : 2,5m x 1m x 2= 5m2

- Lemari : 1,5m x 0,5m = 0,75m2

Luas perabot : 7m2

4m x 6m 71% 30% 31,2m2

R. Workshop

1 AS 30 orang - Kursi : 0,5m x 0,5m x 30= 7,5m2

- Panggung : 2m x 10m = 20m2

Luas total perabot : 27,5m2

10m x 6m

54% 30% 78m2

Resepsionis

1 AS 1 orang - Meja : 1,2m x 0,6m = 0,72

- Kursi : 0,5m x 0,5m x = 0,25m2

Total luas perabot : 0,97m2

2m x 2m 75% 30% 5,2m2

Galeri 1 AS 50 orang - Rak : 0,8m x 5m = 4m2

- Dimensi Manusia 0,8 x 10 orang = 8m2

Luas total perabot : 12m2

8m x 3m 50% 30% 31,2m2

Musholla 1 AS 20 orang - Tempat Wudhu : 0,5m x 2m x 2 = 2m2

- Dimensi Manusia : 1,25 x 20 = 25m2

Luas total perabot : 27m2

6m x 8m 44% 30% 62,4m2

Total Luas Kegiatan Penunjang 702m2

Sumber : Analisa Pribadi

138

Tabel 3. 26 Studi Besaran Unit Pengelola UNIT KEGIATAN PENGELOLA

Nama Ruang Jumlah Ruang

Sumber Kapasitas Analisa Besaran Luas Ruang

Sirkulasi Flow Area

Luas Ruang

R. Owner 1 AS, DS 5 orang (1 owner, 4 tamu)

- Meja owner : 1,5m x 0,6m = 0,9m2

- Lemari : 1,8m x 0,3m = 0,54m2

- Brankas : 0,4m x 0,8m = 0,32m2

- Kursi direktur: 0,5m x 0,6m = 3m2

- Sofa : 0,6m x 0,6m x 4 =1,44m2

- Meja 0,5m x 1m =0,5m2

Total luas perabot : 6,7m2

4m x 4m 58% 30% 20,8m2

R. Manager Artistik

1 AS, DA 3 orang (1 Manager, 2 tamu)

- Meja : 1,8m x 0,8m = 1,44 m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m = 0,25 m2

- Sofa : 1m x 1,5m = 1,5m2

- Lemari : 0,5m x 1 = 0,5m2

Luas total perabot : 3,69m2

4m x 3m 70% 30% 15,6m2

R. Kepala Bagian Administrasi

1 AS, DA 3 orang (1 Kepala Bagian Operasional, 2 tamu)

- Meja : 1,8m x 0,8m = 1,44 m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m = 0,25 m2

- Sofa : 1m x 1,5m = 1,5m2

- Lemari : 0,5m x 1 = 0,5m2

Luas total perabot : 3,69m2

4m x 3m 70% 30% 15,6m2

R. HRD 1 AS, DA 3 orang (1 HRD, 2 tamu)

- Meja : 1,8m x 0,8m = 1,44 m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m = 0,25 m2

- Sofa : 1m x 1,5m = 1,5m2

- Lemari : 0,5m x 1 = 0,5m2

4m x 3m 70% 30% 15,6m2

139

Luas total perabot : 3,69m2

R. Administrasi

1 AS 4 orang (2 admin, 2 tamu)

- Meja : 1,8m x 0,7m x 2buah = 2,52m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m x 4=1 m2

- Lemari : 0,5m x 4m = 2m2

Luas total perabot : 5,52m2

4m x 6m 77% 30% 31,2m2

Staff Keuangan Sanggar

1 AS 2 orang - Meja : 1,8m x 0,7m = 1,26m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m x 2=0,5 m2

Luas total perabot : 1,76m2

4m x 2m 78% 30% 10,4m2

R. Marketing 1 AS 4 orang (2 marketing, 2 tamu)

- Meja : 1,2m x 0,7m x 2 buah = 1,68m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m x 4= 1 m2

- Lemari : 0,5m x 2m = 1m2

Luas total perabot : 3,68m2

4m x 3m 70% 30% 15,6m2

R. Kepala Bagian pelatihan

1 AS, DA 3 orang (1 Kepala Bagian Operasional, 2 tamu)

- Meja : 1,8m x 0,8m = 1,44 m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m x 3 = 0,75 m2

- Lemari : 0,5m x 1m = 0,5m2

Luas total perabot : 2,69m2

4m x 3m 77% 30% 15,6m2

R. Pelatih Utama

1 AS 3 orang (1 pelatih utama, 2 tamu)

- Meja : 1,8m x 0,7m = 1,26m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m x 3 =0,75 m2

- Lemari : 0,5m x 1,5m = 0,75m2

Luas total perabot : 2,76m2

3m x 3m 70% 30% 11,7m2

R. Asisten Pelatih dan Musisi

1 AS 9 orang - Meja : 1,2m x 0,6m x 9buah = 6,48m2

- Kursi :

6m x 4m 65% 30% 31,2m2

140

0,5m x 0,5m x 9 = 2,25m2

Luas total perabot : 8,73m2

Staff pendidikan

1 AS 4 orang - Meja : 1,8m x 0,7m x 4= 2,52m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m x 4= 1m2

Luas total perabot : 3,52m2

6m x 4m 85% 30% 31,2m2

R. Rapat 1 AS 14 orang - Meja rapat : 4,2m x 1,2m = 5,04m2

- Kursi rapat : 0,5m x 0,5m x 14 = 3,5m2

Luas total perabot : 8,54m2

6m x 4m 65% 30% 31,2m2

Luas Total Unit Pengelola 245,7m2

Dibulatkan menjadi 246m2

Sumber : Analisa Pribadi

Tabel 3. 27 Studi Besaran Unit Servis

UNIT KEGIATAN SERVIS

Nama Ruang Jumlah Ruang

Sumber Kapasitas Analisa Besaran Luas Ruang

Sirkulasi Flow Area

Luas Ruang

KM / WC Studio Tari

1 AS 4 pria 5 wanita

- Luas Closet : 0,4m x 0,7m x 4 buah = 1,12m2

- Luas Wastafel : 0,8m x 0,5m x 6 buah = 2,4m2

- Luas Urinoir 0,8m x 0,5m x 2 buah = 0,8m2

- Dimensi Manusia:

0,6m x 3 = 1,8m2

Total luas perabot : 6,12m2

4m x 7m 80% 30% 173m2

WC Fasilitas Penunjang

1 AS 6 pria 8 wanita

- Luas Closet : 0,4m x 0,7m x 5 buah = 1,4m2

- Luas Wastafel : 0,8m x 0,5m x 8 buah = 3,2m2

- Luas Urinoir

6m x 7m 85%

141

0,8m x 0,5m x 4 buah = 1,6m2

- Luas Closet Difabel : 0,4m x 0,7m = 0,28m2

- Luas wastafel difabel : 0,8m x 0,5m = 0,4m2

- Total luas perabot : 6,88m2

WC General Rehearsal Room

1 AS 6 pria 8 wanita

- Luas Closet : 0,4m x 0,7m x 5 buah = 1,4m2

- Luas Wastafel : 0,8m x 0,5m x 8 buah = 3,2m2

- Luas Urinoir 0,8m x 0,5m x 4 buah = 1,6m2

- Luas Closet Difabel : 0,4m x 0,7m = 0,28m2

- Luas wastafel difabel : 0,8m x 0,5m = 0,4m2

- Total luas perabot : 6,88m2

6m x 7m 85%

WC Fasilitas Pengelola

1 AS 4 pria 3 wanita

- Luas Closet : 0,4m x 0,7m x 5 buah = 1,4m2

- Luas Wastafel : 0,8m x 0,5m x 6 buah = 2,4m2

- Luas Urinoir 0,8m x 0,5m x 2 buah = 0,8m2

- Total luas perabot : 4,6m2

3m x 7m 80%

Janitor 4 AS 1 orang Alat kebersihan 0,3m x 0,5m = 0,15m2 Total luas perabot : 0,15m2

2m x 1m x 4

93% 30% 10,5m2

R. CCTV 1 AS 2 orang - Meja : 1m x 3m = 3m2

- Kursi : 0,5m x 0,5m x 2 =0,5m2

4m x 3m 70% 30% 15,6m2

142

Total luas perabot : 3,5m2

R. Panel 1 AS 1 - Panel : 2m x 3m = 6m2

Total luas perabot : 6m2

4m x 4m 63% 30% 20,8m2

Pos Jaga 1 AS 1 - Meja 0,6m x 2m =1,8m2

- Kursi 0,5m x 0,5m = 0,25m2

Total luas perabot : 2,05m2

2m x 2m 48% 30% 5,2m2

Gudang 2 AS 1 - Rak : 4m x 0,6m x 2 = 4,8 m2

- Dimensi Manusia : 0,9 x 2 = 1,8m2

Total luas perabot : 6,6m2

4m x 4m x 2

60% 30% 41,6m2

R. AHU 2 AS 2 - Mesin AHU 4,4m x 4,6m = 20,24m2

8m x 6m x 2

58% 30% 125m2

Chiller 1 AS 2 - Mesin Chiller 6,5m x 4,3m = 27,95m2

8m x6m 42% 30% 62,4m2

R. Genset 1 AS 2 - Genset : 29,28m2 Total luas perabot : 20,28m2

8m x 8m 70% 30% 83m2

Loading Dock

1 AS 1 - Dimensi Manusia : 0,9 x3 = 4,5m2

Total luas perabot : 4,5m2

4m x 2m 45% 100%

16m2

R. Cleaning Servis

1 AS 8 - Meja : 1,2m x 0,6m x 4 = 2,88m2

- Kursi 0,5m x 0,5m x 8 = 2m2

- Lemari 0,6m x 2m =1,2m2

Total luas perabot : 6,08m2

4m x 4m 25% 30% 20,8m2

Pantry 1 AS 1 - Kitchen set 2,5m x 0,5m = 1,25m2

- Lemari 1m x 0,5m = 0,5m2

Luas total perabot : 1,75m2

2m x 4m 78% 30% 10,4m2

Parkir Pengunjung dan siswa

1 AS 53 mobil, 40 motor

- Luas mobil : 10m2

- Luas motor : 2,2m2

(10m2 x 53 = 530m2)

+ (2,2 x

100% 100%

1236m2

143

40m3 = 88m2) = 618m2

Pakir VIP 1 AS 5 mobil - Luas mobil : 10m2

10m2 x 5 = 50m2

100% 100%

100m2

Parkir Pengelola

1 AS 14 mobil, 22 motor

- Luas mobil : 10m2

- Luas motor : 2,2m2

(10m2 x 14 = 140m2)

+ (2,2 x 22m3 = 48,4m2) = 188,4 m2

100% 100%

376,8m2

Luas Unit Servis 2297,1m2

Sumber : Analisa Pribadi

Luas bangunan : 2300m2 + 702m2 + 246m2 + 2297,1m2 = 5545,1m2

3.1.4.2 Studi Luas Lahan Parkir pada Fasilitas Servis

Pengunjung dan Siswa :

• Jumlah pengunjung + siswa : 265 orang

diasumsikan :

Jumlah penonton general rehearsal room berjumlah 210 orang

sedangkan ada beberapa siswa dari tingkatan yang berbeda

dan tidak tampil diasumsikan masih mengikuti pelatihan berada

di kantin dan perpus dengan asumsi jumlah : 55 siswa (3 studio,

studio besar kapasitas 20 orang dengan jumlah 2 dan studio

sedang berkapasitas 15 orang dengan jumlah 1)

• mobil (40%) 1mobil = 2 orang

265 x 40% = 106 mobil : 2 orang = 53 mobil

• motor (30%) 1motor = 2 orang

265 x 30% = 80 motor : 2 orang = 40 motor

• kendaraan umum/ jalan kaki dan drop off (20%)

144

265 x 30% = 80 orang

Parkir VIP :

• Diasumsikan penguji ujian dan pembicara wokshop berjumlah

5 orang penguji 3 orang pembicara 2 orang dan menggunakan

mobil

Total kebutuhan parkir kendaraan pengunjung dan siswa

• Mobil (DA) : 53 mobil x 10m2 = 530m2

• Motor (DA) : 40 motor x 2,2m2 = 88m2

Total luas lahan parkir pengunjung dan siswa : 530m2 + 88m2

+ sirkulasi 100% = 1236m2

Total kebutuhan parkir VIP

• Mobil (DA) : 5 mobil x 10m2 = 50m2+ sirkulasi 100% = 100m2

Pengelola

• Jumlah pengelola : 45 orang/ hari

Diasumsikan :

• Mobil (30%) 1 mobil = 1 orang

45 x 30% = 14 mobil

• Motor (50%) 1 motor = 1 orang

45 x 50% = 22 Motor

• Kendaraan umum / jalan kaki (20%)

45 x 20% = 9 orang

Total kebutuhan parkir kendaraan pengelola

Mobil (DA) : 14 mobil x 10m2 = 140m2

145

Motor (DA) : 22 motor x 2,2m2 = 48,4m2

Total luas lahan parkir pengelola : 140m2 + 48,4m2 = 188,4m2 +

sirkulasi 100% = 376,8m2

Total luas lahan parkir : 1236m2 +100m2 + 376,8m2 = 1712,8m2

3.1.5 Studi Citra Arsitektural

Pada projek sanggar pelatihan seni tari balet ini terdapat 2 jenis

pencintraan yaitu aspek citra fungsi dan citra bentuk / tampilan

bangunan. Pada aspek citra fungsi berarti bangunan ini harus dapat

berfungsi sesuai dengan fungsi utamanya yaitu sebagai sanggar

pelatihan seni tari balet, citra fungsi utama dari bangunan ini adalah

sebagai one step service dimana seluruh kegiatan tari balet akan

terfasilitasi di bangunan ini. Sedangkan pada aspek citra bentuk/

tampilan dengan menampilkan dan mendesain bangunan berkonsep

post modern dan inovatif, akan tetapi tetap menyelaraskan iklim dan

keadaan disekitar tapak dan lingkungan.

Beberapa contoh dasar yang harus dipertimbangkan dalam citra

arsitektur adalah :

- Memperhatikan aspek spasial penari pada ruang studio tari dan

general rehearsal room

- Pencahayaan alami yang mencukupi terutama pada studio tari

- Penghawaan alami dan bukaan sesuai dengan kebutuhan

- Hubungan dan tatanan antara bangunan dan ruang luar yang benar

- Penataan sirkulasi yang cukup dan nyaman

146

- Tema dan konsep yang menarik

- Memperhatikan penghijauan pada lanskap bangunan sehingga

memberi kenyamanan pengguna dan menambah estetika

3.2 Analisis Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure

3.2.1.1 Studi Sistem Struktur

Sistem struktur pada bangunan ini akan dibagi menjadi 2

bagian yaitu upper structure ( struktur bagian atas) yang

menyalurkan seluruh beban atap dan menyalurkan beban ke

bagian sub structure secara vertikal. sedangkan untuk bagian yang

kedua yaitu sub structure adalah strukur bangunan pada bagian

bawah (pondasi)

Tabel 3. 28 Struktur Bangunan

UPPER STRUCTURE (STRUKTUR BAWAH)

1. Pondasi Foot Plat Keterangan

Foot plat tergolong pondasi yang dangkal dengan berbahan dasar beton bertulang. Footplat diperuntukan untuk bangunan dengan ketinggian 2-4 lantai

Kelebihan Kekurangan

• Ekonomis, penggunaan biaya terjangkau dan lebih murah

• Tahan gempa

• Daya dukung tanah kuat

• Proses pembuatan memakan waktu lama

• Beban tidak bisa lebih dari 4 lantai

Gambar 4. 1 Pondasi Foot Plat

Sumber : https://s-media-cache-

ak0.pinimg.com/originals/73/da/fe/73dafe698753671bbd6302517df7595b.jpg, diakses 28

Agustus 2017, pukul 13.20

147

• Galian tanah sedikit • Memerlukan tenaga ahli khusus

2. Pondasi Mini Pile Keterangan

Pondasi ini diletakkan dipancang dengan alat pemukul berupa pemukul getar atau pemukul yang hanya dijatuhkan, dipukul dengan pemukul (hammer) mesin uap. Pondasi mini pile berbahan dasar beton bertulang (Pagehiri, Juniada. Jurnal Analisis Penggunaan Pondasi Mini Pile dan Pondasi Borpile Terhadap Biaya dan Waktu Pelaksanaan Pembangunan Ruang Kelas SMPTN 10 Denpasar. Universitas 17 Agustus 1945 : Surabaya)

Kelebihan Kekurangan

• Dibuat dengan sistem pabrikasi sehingga mutu beton terjamin

• Dapat mencapai daya dukung tanah yang paling keras

• Daya dukung dari lekatan sekeliling tiang

• Lebih ekonomis dibanding pondasi sumuran

• Pada daerah proyek dengan luas jalan yang kecil sulit pengerjaannya

• Pada tahap pemancangan menimbulkan getaran dan kebisingan

UPPER STRUCTURE (STRUKTUR ATAS)

Space Frame Keterangan

Space frame adalah konstruksi rangka ruang dengan menggunakan sistem sambungan antar batang yang disambung dengan ball joint yang mengalami gaya tekan atau tarik

Gambar 4. 2 Pondasi Borepile Sumber :

http://4.bp.blogspot.com/-

n9k441QNtHQ/T9lZzgh2ABI/AAAAAAAAAN

M/nGjJ0TA8Ook/s1600/strauss-pile.jpg,

diakses 28 Agustus 2017, pukul 13.20

Gambar 4. 3 Space Frame Sumber :

http://www.setareh.arch.vt.edu/safas/fdmtl_imgs/spatial_structure_4.png, diakses 28 Agustus

2017, pukul 13.20

148

Kelebihan Kekurangan

• Ringan, kuat

• Bersifat fleksibel karena mudah dilepas dan dipasang kembali

• Hemat tenaga kerja

• Komponen-komponennya merupakan produk pabrik sehingga presisi

• Fleksibel mudah dibentuk apa saja

• Segi estetika menarik

• Mahal

• Sedikitnya tenaga ahli

• Tidak tahan terhadap api

Baja Ringan Keterangan

Baja ringan terbuat dari baja dengan kekuatan yang tidak kalah dengan baja konvensional

Kelebihan Kekurangan

• Ringan dan tipis

• Pengerjaan cepat tidak memakan waktu lama

• Tidak mudah lapuk

• Tahan karat

• Tidak memiliki sifat muai dan susut

• Perhitungan harus tepat apabila salah perhitungan dapat menyebabkan kegagalan keseluruhan

• Rangka baja ringan tidak fleksibel yang dapat dibentuk dan dipotong

3. Struktur Shell Keterangan

Menurut Schodecik (1998) struktur shell adalah bentuk struktural 3 dimensi yang memiliki permukaan yang melengkung, kaku dan tipis dibandingkan dengan bentangnya.

Gambar 4. 5 Struktur Shell

Sumber : https://pramudyawardhani.files.wordpress.com/

2010/07/penggolongan-shell.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 13.20

Gambar 4. 4 Baja Ringan Sumber :

http://jasapemasanganatapbajaringandijakarta.com/wp-

content/uploads/2016/03/2.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 13.20

149

Kelebihan Kekurangan

• Tahan terhadap api

• Tahan karat

• Tahan terhadap gempa

• Bentuk atap harus menggunakan unsur melengkung sehingga tidak fleksibel

• Biaya mahal

• Pengerjaan memakan waktu lama

• Bahan harus homogen Sumber : Analisa Pribadi, 2017

3.2.1.2 Studi Sistem Enclosure

Pada projek sanggar pelatihan seni tari balet ini terdapat beberapa

studi sistem enclosure :

a. Lantai :

• Bahan penutup lantai tidak licin terutama pada studio tari dan

panggung general rehearsal room

• Tidak mudah kotor dan mudah dibersihkan

• Untuk studio tari dan general rehearsal room harus mampu

meredam suara

• Menambah keindahan dan estetika

b. Dinding

• Pada studio tari dan general rehearsal room harus mampu

menahan kebisingan

• Mampu meredam panas

• Tidak mudah rusak

• Bahan yang digunakan kedap air sehingga tidak

menimbulkan kelembaban

150

c. Plafond

• Pada general rehearsal room mampu meredam kebisingan

• Memberikan nilai estetika pada ruangan

• Tahan terhadap rayap

• Tahan terhadap getaran

d. Atap

• Mampu menahan panas dan hujan (tidak mudah bocor)

• Mampu bertahan dari cuaca yang ekstrim

Tabel 3. 29 Studi Enclosure LANTAI

Lantai Keramik Keterangan

Lantai keramik memiliki beragam motif dan ukuran yang beragam, dipergunakan untuk penutup lantai dan penutup dinding kamar mandi

Kelebihan Kekurangan

• Memiliki motif dan ukuran yang beragam

• Mudah dibersihkan

• Tahan terhadap air

• Tahan terhadap goresan

• Tahan lama, awet dalam pemakaian jangka waktu yang lama

• Pengerjaan mudah

• Permukaan licin dan keras sehingga tidak cocok untuk digunakan pada studio tari dan panggung mini theater

• Tidak mampu meredam kebisingan

Gambar 4. 6 Keramik Sumber :

http://www.dis.or.id/wp-content/uploads/2017/02/keramik-1-

960x400_c.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.00

151

Lantai Parket Keterangan

Lantai parket terbuat dari kayu dan berfungsi sebagai pelapis lantai dan dinding. Untuk penerapan ke interior akan dilapisi lagi dengan spons pada bagian bawah dan pada bagian atas akan dilapisi vinyl sehingga empuk dan tidak licin, agar memberi kenyamanan bagi para penari

Kelebihan Kekurangan

• Mampu meredam suara

• Empuk, tidak licin

• Mampu menyerap panas

• Memiliki estetika yang bagus karena terlihat alami dan ellegant

• Mudah dikerjakan

• Mudah tergores

• Mudah terbakar

• Memiliki sifat memuai

• Perawatan yang sulit

Karpet Keterangan

Penutup lantai berupa karpet ini berbahan dasar dari karpet kain, akan diletakan pada mini theater dan memberikan nuansa elegant serta mewah

Kelebihan Kekurangan

• Dapat meredam kebisingan

• Memberikan kesan ellegant dan mewah

• Memberikan kesan hangat dan nyaman

• Cenderung menekan suara keras didalam ruangan

• Empuk dan lembut

• Perawatan sulit

• Mudah sobek

• Mudah terbakar

Gambar 4. 7 Lantai Parket Sumber :

http://www.lantaikayu.biz/wp-content/uploads/2016/05/lantai-parket.jpg

diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.00

Gambar 4. 8 Lantai Karpet Sumber :

http://www.lantaikayu.biz/wp-content/uploads/2016/05/lantai-parket.jpg

diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.00

152

DINDING

Batu Bata Keterangan

Dinding batu bata berasal dari tanah liat yang kemudian di bakar. Untuk pemasangan dinding struktural menggunakan 1 bata sedangkan untuk dinding non struktural menggunakan ½ bata

Kelebihan Kekurangan

• Kuat dan tahan lama

• Ketahanan terhadap api tinggi

• Bahan material mudah didapatkan

• Dapat menyesuaikan suhu

• Waktu pengerjaan lama

• Sebelum dipasang harus direndam sehingga terlalu lama

Pelapis dinding Acourete Fiber Keterangan

Merupakan pelapis dinding yang berbahan dasar serat sintetis (polypropylene). Berwarna putih dan memiliki ketebalan 4mm-10mm

Kelebihan Kekurangan

• Pada pengaplikasian tidak rontok sehingga menjaga kebersihan ruangan

• Tipis sehingga tidak membuat dinding menjadi tebal

• Tidak menyimpan uap air sehingga tidak lembab

• Awet, pengunaan dalam jangka kedepan

• Harga relatif lebih mahal

Gambar 4. 9 Batu Bata Sumber :

http://www.lantaikayu.biz/wp-content/uploads/2016/05/lantai-parket.jpg

diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.00

Gambar 4. 10 Acourete Fiber

Sumber : https://i.ytimg.com/vi/pkwJwpEqMYo/maxresde

fault.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.20

153

• Aman terhadap resiko kebakaran

• Aman terhadap kesehatan

• Mampu meredam suara

GRC Keterangan

Material GRC dipergunakan untuk dinding partisi, dan terbuat dari serat fibre dengan campuran semen

Kelebihan Kekurangan

• Tahan air dan api

• Ringan dan pemasangan mudah

• Lebih tipis ketebalannya dibanding dinding-dinding yang lain

• Tidak dapat dijadikan penopang struktur, karena bukan dinding penerima beban

• Apabila terjadi benturan yang keras akan rusak

Kaca Keterangan

Jenis kaca yang digunakan : kaca bening (clear glass), kaca tempered, laminasi, cermin, reflektif dan kaca berwarna, dipergunakan untuk memperoleh pencahayaan alami

Kelebihan Kekurangan

• Mendistribusikan cahaya untuk masuk kedalam ruangan

• Tidak tahan panas

Gambar 4. 11 GRC Sumber :

https://i.ytimg.com/vi/pkwJwpEqMYo/maxresdefault.jpg diakses 28 Agustus 2017,

pukul 14.20

Gambar 4. 12 Kaca Sumber :

http://www.mpalumunium.com/wp-content/uploads/2015/10/kaca-film-biru-tambak-luar-1024x768.jpg diakses 28

Agustus 2017, pukul 14.20

154

• Memberikan kesan bersih, modern dan mewah

• Mudah dibersihkan

• Tidak ekonomis harga relatif mahal

• Mudah kotor

• Mudah pecah

• Ketahanan getaran buruk

Pelapis Dinding ACP (Aluminium Composit Panel)

Keterangan

Berbahan dasar aluminium dan komposit, sebagai pelapis dinding

Kelebihan Kekurangan

• Tahan terhadap panas dan hujan

• Mudah dibersihkan

• Tahan lama

• Warna berbagai macam

• Bangunan terlihat rapi, modern dan elegan

• Harga tidak ekonomis relatif mahal

• Membutuhkan rangka untuk pengaplikasian pada bangunan sehingga tidak praktis

PLAFOND

Gypsumboard Keterangan

Gypsumboard berbahan dasar gypsum yang dipergunakan untuk menutup langit-langit dan memberikan estetika pada interior, dipasang dengan menggunakan rangka hollow

Kelebihan Kekurangan

• Tampilan plafond mulus tidak terlihat sambungan

• Fleksibel untuk dibentuk-bentuk

• Ketahanan terhadap air buruk

• Tidak dapat menahan benturan

Gambar 4. 13 ACP Sumber :

http://www.jindalaluminium.com/press/compositepanel.jpg diakses 28 Agustus

2017, pukul 14.20

Gambar 4. 14 Plafond Gypsumboard Sumber :

http://www.edukasibanten.net/images/a2/plafon-gypsum1.jpg diakses 28 Agustus

2017, pukul 14.20

155

• Proses pemasangan cepat

• Mudah didapat

• Perawatan mudah

• Ekonomis, harga lebih murah

Plafond Gypsum Akustik Keterangan

Plafond Gypsum akustik akan diletakkan pada mini theater. Plafond ini memiliki lapisan tekstur yang kasar

Kelebihan Kekurangan

• Dapat meredam suara

• Pengerjaan cepat

• Material ringan sehingga mudah untuk diganti atau diperbaiki

• Tidak tahan terhadap air

• Tidak ekonomis relatif mahal

ATAP

Galvalum Keterangan

Galvalum adalah penutup atap yang berbahan dasar logam tipis yang ringan dan dilapisi oleh baja ringan serta galvanis. Galvanis yang berlapis pasir berfungsi untuk menahan panas dan meredam suara jatuhnya air hujan

Gambar 4. 15 Plafond Gypsum Akustik Sumber :

http://farm4.static.flickr.com/3202/3016652167_526881719b.jpg diakses 28 Agustus

2017, pukul 14.20

Gambar 4. 16 Galvalum Sumber :

http://www.dallasmetalroofs.com/roofing_images/galvalume_metal_roofing.jpg

diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.20

156

Kelebihan Kekurangan

• Ringan

• Terdiri dari material zincalum yang bebas dari rayap, keropos, dan tidak lembab

• Pemasangan cepat

• Tidak memiliki muai susut

• Efisien dan ekonomis

• Sistem pemasangan memerlukan keahlian khusus karena pemasangannya lebih rapat

Daag beton Keterangan

Atap daag beton berbentuk datar yang berbahan dasar pasir, semen, dan batuan pecah/split yang kemudian diberi tulangan baja dan dicor.

Kelebihan Kekurangan

• Berbentuk datar sehingga dapat dipergunakan untuk meletakan pot, menanam tanaman dsb

• Kuat dan tidak mudah rusak, tahan terhadap cuaca, angin

• Perawatan mudah

• Mampu menahan sinar matahari

• Tahan api karena berbahan dasar beton

• Kedap air

• Proses pengerjaan sulit

• Tidak ekonomis, biaya mahal

• Sering terjadi kebocoran karena pada saat proses pengerjaan tidak sempurna

• Berat

• Mudah terserang lumut

• Kelembaban tinggi

• Sulit dibongkar

Roof Glass Keterangan

Roof glass adalah atap yang terbuat dari kaca, kaca yang digunakan pada roof glass ini adalah kaca laminated, karena merupakan kaca dengan tingkat keamanan dan perlindungan yang tinggi. Tebal kaca laminated 10-12mm dilapisi dengan PVB (Polyvinil Butiran Film) untuk meredam panasnya cahaya matahari

Gambar 4. 17 Daag Beton Sumber :

http://rumahidolaku.com/keuntungan-dan-kerugian-atap-dak-beton/ diakses 28

Agustus 2017, pukul 14.20

Gambar 4. 18 Roof Glass Sumber :

http://www.frener-reifer.com/img/media/openable-glass-

roofs/openable-glass-roofs-01.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.20

157

Kelebihan Kekurangan

• Memberikan estetika yang bagus, terlihat modern dan ellegant

• Perawatan mudah

• Dapat meneruskan cahaya sehingga menghemat energi listrik

• Apabila tidak dilapisi PVB akan meneruskan panas matahari ke dalam ruangan

• Pemasangan membutuhkan tenaga ahli

• Rentan pecah

Sumber : Analisis Pribadi

3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan dan Penghawaan

3.2.2.1 Pencahayaan

a. Pencahayaan Alami

Pencahayan alami adalah pencahayan yang bersumber dari

energi cahaya matahari pada pagi dan siang hari. Cahaya alami

akan diterapkan masuk ke bangunan melalui 2 cara yaitu :

- Sistem Skylight

Skylight menyalurkan cahaya matahari ke bangunan melalui

bukaan pada atap ataupun berupa atap kaca dengan

ketebalan antara 10-12mm dapat juga berupa fiberglass,

polycarbonate, solar tuff, atau bahan – bahan yang dapat

meneruskan cahaya ke dalam ruangan. Untuk pemilihan

peletakan posisi skylight sehingga tidak terlalu panas dapat

diletakan pada arah utara – selatan.

- Sistem Bukaan Pada Dinding

Sistem bukaan pada dinding menyalurkan cahaya melalui

dinding pada bangunan berupa jendela, bukaan dinding,

ataupun ventilasi.

158

b. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan diletakkan pada seluruh bagian bangunan

untuk membantu penerangan pada malam hari dan juga pada

bagian yang kurang mendapatkan cahaya alami. Pencahayaan

buatan ini dibagi menjadi 2 tipe yaitu pencahayaan menyeluruh

(general lighting) dan pencahayaan terfokus (task lighting). Jenis

lampu yang akan dipergunakan pada projek ini :

- Lampu TL (Fluorescent)

Lampu TL adalah lampu yang hemat energi dan lebih terang

dibandingkan dengan lampu pijar. Untuk pemakaian lampu TL

sendiri dapat bertahan hingga 15.000 jam atau 10 tahun

pemakaian. Lampu TL memiliki banyak varian yang panjang

dan pendek. Lampu TL akan diterapkan pada ruang studio

tari, kelas teori, area staff dan area servis.

Gambar 3. 57 Lampu TL Sumber : https://4.bp.blogspot.com/-gpxk2mqu2Ec/V6P-

a0ay1_I/AAAAAAAAA1I/BiSd0w2NB5wgircdJg_wWBuwDwO4Z5oogCLcB/s1600/LAMPU%2BTL.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30

- Lampu LED

Lampu LED tidak menambah panas pada ruangan. Lampu

LED merupakan lampu paling hemat energi dibandingkan

159

dengan yang lain. Lampu LED memiliki 300 lumen/ watt dan

daya listrik sebesar 1,5 volt DC. Lampu LED dapat digunakan

dalam jangka waktu panjang yaitu sekitar 20 tahun

Gambar 3. 58 Lampu LED Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-s6Fv-

crFr1U/Trd6GUtExJI/AAAAAAAAC3Y/Zs82GNMdZHw/s1600/lampu+LED+hemat+energi.jpg diakses 28 Agustus 2017,

pukul 14.30

- Lampu Halogen

Lampu halogen memiliki reflektor untuk mendukung cahaya

yang keluar, lampu halogen merupakan lampu spot yang baik,

cahayanya mengarah ke satu arah saja

Gambar 3. 59 Lampu Halogen Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-s6Fv-

crFr1U/Trd6GUtExJI/AAAAAAAAC3Y/Zs82GNMdZHw/s1600/lampu+LED+hemat+energi.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30

160

- Par 64

Par 64 berkapasitas 1000 watt, merupakan jenis lampu sorot

yang tidak bergerak dan menembakkan cahaya tanpa

mempunyai batasan yang jelas

Gambar 3. 60 Lampu Par 64 Sumber : https://images-na.ssl-images-

amazon.com/images/I/416OwQVs%2ByL.jpg, diakses 28

Agustus 2017, pukul 14.30

- Follow Spot

Jenis lampu yang menembakan cahaya dalam jumlah besar

biasanya berupa spotlight yang dipergunakan untuk menyorot

dan mengikuti langkah seseorang.

Gambar 3. 61 Follow Spot Sumber : http://www.pssl.com/images/ProdImage05/1500/LED-SPOT-

120ST.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30

161

- Flood Halogen

Berisi bohlam halogen berkapasitas 1000 watt biasanya

dipergunakan untuk menerangi panggung

Gambar 3. 62 Flood Halogen

Sumber : https://dnwgit7zg7mqr.cloudfront.net/images/141020-

UK/800/85935.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30

Teknik pencahayaan sebagai cara pemancaran lampu untuk

memberi kesan dramatis :

- Downlight (Pencahayaan Kebawah)

Teknik pencahayaan downlight datang dari atas dan

memancarkan bagian bawahnya. Macam jenis lampu yang

dipergunakan dalam teknik downlight adalah lampu pijar, neon,

compact fluorescent dengan sudut distribusi cahaya yang besar

Gambar 3. 63 Downlight Sumber : http://img.archiexpo.com/images_ae/photo-g/125179-6869543.jpg,

diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30

- Uplight (Pencahayaan Keatas)

162

Teknik pencahayaan ini datang dari bawah dan memancar ke

atas (posisi lampu dihadapkan keatas). Efek cahaya uplight

sendiri akan menimbulkan kesan megah, dan memunculkan

dimensi. Jenis pencahayaan ini cenderung untuk dekoratif.

Gambar 3. 64 Uplight

Sumber : http://gaile.org/rayton/wp-content/uploads/2013/05/uplighting.png, diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30

- Backlight (Pencahayaan dari Belakang)

Teknik pencahayaan ini berasal dari belakang objek, untuk

memberikan aksentuasi pada objek untuk memunculkan siluet,

dan juga memberikan cahaya pinggir yang ellegant dan

membentuk objek menjadi lebih jelas.

Gambar 3. 65 Backlight

Sumber : http://gaile.org/rayton/wp-content/uploads/2013/05/uplighting.png, diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30

163

- Spotlight

Jenis cahaya dengan arah pencahayaan yang terpusat pada

area tertentu dan batasan yang jelas, yang bertujuan untuk

memberikan akses pada objek yang di sorot.

Gambar 3. 66 Spotlight Sumber : http://www.legatomusiccenter.com/learn-more/stage-lighting/jenis-

jenis-lampu-panggung#sthash.RodllVS4.40BDUqht.dpbs, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00

3.2.2.2 Penghawaan

a. Penghawaan Alami

Penghawaan alami merupakan proses pertukaran udara alami

(angin dari luar bangunan) dengan melalui penempatan bukaan-

bukaan yang memperhatikan orientasi-orientasi dimana dapat

menangkap angin dan menerapkan cross ventilation.

b. Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan dengan menggunakan energi listrik adalah

penghawaan tambahan apabila penghawaan alami masih

kurang memberi kenyamanan, demi mencapai kenyamanan

thermal pada para pengguna bangunan agar dapat melakukan

aktivitas dengan optimal.

164

- AC (Air Conditioner)

Merupakan suatu rangkaian mesin yang berfungsi

mendinginkan udara disekitar mesin pendingin itu. Beberapa

jenis AC adalah AC split, AC central, dan AC tower.

- Exhaust Fan

Berfungsi untuk menghisap udara dari dalam ruangan yang

kemudian dibuang ke luar ruangan, sambil menarik udara

segar yang berasal dari luar ruangan untuk dimasukan

kedalam ruangan sehingga terjadi pertukaran udara.

3.2.3 Studi Sistem Utilitas

3.2.3.1 Sistem Distribusi Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM yang kemudian di

distribusikan ke bangunan dengan sistem :

a. Up Feet System

Sistem up- feet pipa distribusi dari ground tank langsung

memompa untuk disambungkan ke pipa utama air bersih dan

kemudian langsung disebar ke ruangan. Sistem ini

menggunakan seluruh kemampuan pompa oleh karena itu

sistem ini cepat merusak pompa namun biaya relatif murah.

Keterbatasan tekanan pipa menyebabkan pembatasan ukuran

pipa cabang dari pipa utama. Sistem ini biasanya diterapkan di

perumahan atau gedung yang kecil dan rendah.

165

Gambar 3. 67 Gambar Penyebaran Up Feet System Sumber : https://i0.wp.com/dotedu.id/wp-

content/uploads/2017/07/071517_1024_SistemPenya1.png?w=665&ssl=1, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00

b. Down Feet System

Pada sistem down feet air dari ground tank akan dipompa melalui

pipa utama air bersih untuk disalurkan menuju ke upper tank

yang kemudian ditampung dan disalurkan kembali melalui pipa

utama untuk disebar ke seluruh ruangan.

Gambar 3. 68 Gambar Penyebaran Down Feet System

Sumber : https://i2.wp.com/dotedu.id/wp-content/uploads/2017/07/071517_1024_SistemPenya3.png?w=665&ssl=1,

diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00

3.2.3.2 Sistem Pengolahan Limbah

a. Limbah Padat

Limbah padat yang berasal dari kotoran manusia, pada proses

pengolahan awalnya disalurkan ke bak kontrol yang kemudian

166

disalurkan ke septitank melalui biopori didalamnya dan difilter

lagi. Limbah ini dapat dipergunakan untuk penyuburan tanaman.

Pembuangan limbah ini menggunakan pipa distribusi

berdiameter 4”.

b. Limbah Cair

Limbah cair yang berasal dari air seni, bekas cuci kaki atau

tangan, air sabun. Proses pengolahannya awalnya disalurkan

melalui pipa distribusi berdiameter 3” menuju ke bak kontrol dan

kemudian di filtrasi dalam filter organik dan dibagi lagi ada yang

langsung dibuang melalui saluran kota dan dipergunakan

kembali untuk penyiraman tanaman.

c. Limbah Air Hujan

Proses pengolahan air hujan awalnya air hujan melalui talang

untuk disalurkan melalui pipa distribusi berdiameter 3” yang

kemudian disaring terlebih dahulu dan disalurkan ke bak

penampungan yang dipergunakan untuk menyiram tanaman.

3.2.3.3 Manajemen Sampah

Untuk pengolahan sampah pada projek ini tidak menggunakan

shaft sampah dikarenakan bukan merupakan bangunan bertingkat

banyak sehingga hanya melakukan penyebaran tong sampah

dengan 2 macam tong sampah yaitu tong sampah organik dan tong

sampah anorganik. Sampah yang telah dipisahkan tersebut akan

167

diolah menjadi pupuk tanaman sedangkan yang tidak dapat diolah

akan disalurkan di TPA.

Gambar 3. 69 Tempat Sampah

Sumber : http://www.halloriau.com/foto_berita/17_20150513_204509.JPG, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00

3.2.3.4 Fire Fighting System

Terdapat 2 jenis penanggulangan bahaya kebakaran yaitu :

- Penanggulangan Aktif

Penanggulangan ini menggunakan peran pengguna bangunan

untuk memadamkan api secara langsung. Peletakan sistem

kebakaran ini berada didalam dan diluar ruangan. Alat yang

digunakan :

- Hydrant

Sistem pencegah kebakaran yang menggunakan pasokan air

yang diletakkan didalam gedung (hydrant box) dan hydrant

pilar diluar gedung dipergunakan apabila pasokan air dari

pemadam kebakaran habis. Hydrant juga sebagai antisipasi

jika sistem sprinkler dan fire extinguiser kewalahan mengatasi

kebakaran dalam gedung.

168

Gambar 3. 70 Hydrant Sumber : https://guardall.co.id/wp-

content/uploads/2016/08/hydrant-all-kontent-1.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00

- APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Alat pemadam kebakaran yang berisi gas NO2 yang anti

terhadap api. APAR biasanya diletakan didekat tangga

darurat dan juga diletakan diruang yang berpotensi terjadi

kebakaran

Gambar 3. 71 APAR Sumber : http://ipnfire.com/wp-content/uploads/2016/05/abc-dry-

chemical-powder-pronus.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00

- Penanggulangan Pasif

Penanggulangan ini tidak menggunakan peran manusia akan

tetapi secara otomatis akan langsung mendeteksi. Alat yang

digunakan :

- Smoke Detector dan Sprinkler

169

Smoke detector akan mendeteksi apabila ada asap yang

tinggi didalam ruangan dan mengeluarkan alarm yang

menjadi tanda terjadinya kebakaran yang kemudian

memberi perintah secara otomatis pada sprinkler untuk

menyalakan pemancar air. Smoke detector dan spinkler

terletak diatas plafond dan merupakan satu kesatuan untuk

saling berkoordinasi apabila terjadi kebakaran.

Gambar 3. 72 Smoke Detector dan Sprikler

Sumber : http://ipnfire.com/wp-content/uploads/2016/05/abc-dry-chemical-powder-pronus.jpg, diakses 28 Agustus 2017,

pukul 15.00

3.2.3.5 Elektrikal

Sumber jaringan listrik pada projek ini bersumber dari jaringan PLN

yang kemudian disalurkan pada trafo dan dari trafo disalurkan ke

MDP dan SDP yang akan disalurkan ke ruang-ruang pada

bangunan. Sedangkan sumber listrik kedua adalah genset dimana

akan dinyalakan apabila terjadi pemadaman listrik.

170

3.2.3.6 Sistem Transportasi Vertikal

• Tangga

Tangga ini berbeda dengan tangga darurat karena tidak

dilingkupi oleh dinding masif, dan merupakan tangga utama

untuk penghubung antara lantai satu dengan lantai yang lain

• Tangga Darurat

Tangga adalah sistem transportasi manual, bersifat permanen

yang digunakan untuk menghubungkan antara lantai satu

dengan yang lainnya. Material tangga darurat menggunakan

dinding masif yang tahan terhadap api

• Ramp

Bidang miring menyerupai tangga, bersifat permanen, semi

permanen atau portabel dipergunakan untuk menghubungkan

antara lantai satu dengan yang lain.

• Lift

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang dipergunakan

untuk mengangkut orang atau barang

3.2.3.7 Sistem Keamanan

Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan jasa dan

tenaga security yang 24 jam menjaga keamanan bangunan dan

juga untuk memperhatikan kemanan menyeluruh dipergunakan

CCTV/ kamera pengawas

171

3.2 4 Studi Pemanfaatan Teknologi

- Solar Panel

Solar panel adalah alat untuk mengubah energi panas matahari

menjadi energi listrik dengan efek photovoltaic guna menghemat

energi listrik pada bangunan, dengan efisiensi yang sangat besar

dikarenakan banyaknya listrik yang dikeluarkan pada bangunan

ini terutama pada studio tari yang beroperasi dari siang hingga

malam hari.

Gambar 3. 73 Solar Panel

Sumber :

https://fortunedotcom.files.wordpress.com/2016/02/sunpower_residential_004.

jpg28 Agustus 2017, pukul 15.00

- Acourete Fiber

Acourete fiber adalah bahan peredam suara berbahan dasar serat

sintetis (polypropylene). Acourete fiber berwarna putih dengan

ketebalan dari 4mm sampai 10mm. Acourete fiber memiliki

kekuatan serap yang sama dengan bahan peredam yang lain

dengan ketebalannya sebesar 100mm. Pada pengaplikasian ke

bangunan, acourete fiber tidak menimbulkan kerontokan sehingga

kebersihan ruangan dan kesehatan pekerja dapat terjaga berbeda

dengan bahan glasswool yang rontok dan melukai kulit ataupun

172

masuk ke dalam paru-paru. Dikarenakan acourete fiber berbahan

dasar sintetis maka tidak menyimpan uap air sehingga tidak

menimbulkan kelembaban dan jamur. Acourete fiber ini akan

diterapkan pada dinding-dinding studio tari dan mini theater

sehingga akustik ruangan menjadi lebih optimal, tidak terdengar

dari ruangan yang lain dan tidak menganggu aktivitas pengguna

lain.

Gambar 3. 74 Acourete Fiber Sumber : http://id.acourete.com/bahan-peredam-suara-glasswool-rockwool-

acourete-fiber, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00

Gambar 3. 75 Kerangka Pemasangan Acourete Fiber Sumber : http://peredamsuara.com/wp-content/uploads/2010/07/Acourete-Soundproofing-Panel-Standart-MatFull-Fiber.jpg, diakses 28 Agustus 2017,

pukul 15.00

173

- Sprung Floor

Sprung floor adalah lantai yang berpegas dan pada bagian bawah

lantai diberi busa padat yang dipergunakan untuk menahan

getaran dan goncangan yang ditimbulkan oleh gerakan penari

yang sering melakukan gerakan melompat, berputar dan pointe

sehingga sangat rawan terhadap cedera. Dibandingkan dengan

penggunaan beton keras yang dapat menyebabkan cedera pada

penari.

Gambar 3. 76 Konstruksi Sprung Floor Sumber : https://linxstaff.linx-

usa.com/files/graphic_design_samples/sprung_floor.png, , diakses 28 Agustus

2017, pukul 15.00

Gambar 3. 77 Sprung Floor Sumber : https://sprungfloors.com/wp-

content/uploads/2015/12/4x6_Ash_Sprung_Dance_Floor_ballet_OMara_Floors-1568-2-300x300.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00

174

3.3 Analisa Konteks Lingkungan

3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi

Lokasi sanggar pelatihan seni tari balet ini akan direncanakan di

wilayah kota Semarang pada BWK I yaitu kecamatan Semarang Timur

dan kecamatan Semarang Selatan. Pemilihan pada BWK I didasarkan

tabel 3.27 dengan meninjau banyaknya sekolah kalangan atas

terbanyak yaitu BWK I serta didasarkan atas target dan sasaran pasar

sanggar pelatihan seni tari balet ini.

Tabel 3. 30 Beberapa Sekolah Kalangan Atas pada Setiap BWK

BWK Sekolah

BWK I PG-TK-SD-SMP-SMA Theresiana, SMPN 3, SMAN 5, SMPN 2, SMAN1, YSKI, TK-SD Karangturi, SD Cor Jesu, PG-TK-SD Bernadus, SMP Dominico Savio, SMP Maria Mediatrix, SMA Sedes, SD- SMP- SMA Kebon Dalem

BWK II Mondial School, TK- SD-SMP-SMA Don Bosco

BWK III SMP-SMA Kristamitra, TK-SD-SMP-SMA Tri Tunggal, TK-SD-SMP-SMA Terang Bangsa, SD Marsudirini Gedangan, SD Al - Azhar

BWK IV -

BWK V SMA Kesatrian

BWK VI Cambridge School, SDN Sendang Mulyo

BWK VII Bina Bangsa School

BWK VIII -

BWK IX SD Al – Azhar,SD Marsudirini BSB, SMAN 13

BWK X SMP-SMA Karangturi

Sumber : Analisa Pribadi

Target dan sasaran pasar sanggar pelatihan seni tari balet :

• Sekolah dengan kalangan menengah keatas diutamakan tingkat

PG, TK, SD dan SMP dikarenakan seni tari balet membutuhkan

kelenturan sejak dini dan tingkat SMA juga menjadi target pasar

namun lebih diutamakan tingkat PG, TK, SD, SMP. Dikarenakan

sanggar ini akan beroperasi pada siang hari setelah sepulang

sekolah.

175

Beberapa sekolah yang menjadi sasaran pasar pada sanggar ini

adalah :

- Karangturi

- Marsudirini

- Theresiana

- YSKI

- Bernadus

- Dominico Savio

- Maria Mediatrix

- SMAN 1

- SMPN 3

- SMAN 5

- SMA Sedes

- SD Cor Jesu

- SMPN 2

- SD -SMP- SMA Kebon Dalem

- Mondial School

- Cambridge School

- Bina Bangsa School

• Wilayah kalangan menengah keatas dengan menargetkan anak-

anak dari perumahan kalangan menengah keatas.

176

Gambar 3. 78 Peta Persebaran Sekolah Kalangan Menengah ke Atas di Semarang

Sumber : Google Map, diakses 29 Agustus 2017, pukul 08.00

3.3.1.1 Pemilihan lokasi pada Kecamatan Semarang Timur

Gambar 3. 79 Peta Kecamatan Semarang Timur Sumber :

http://res.cloudinary.com/purnama/image/upload/c_scale,w_640/v1451155245/Semarang/Peta_Kecamatan_Mijen_Semarang.jpg, diakses 29

Agustus 2017, pukul 08.00

Kecamatan Semarang timur memiliki luas sebesar 773.30 Ha.

Kecamatan Semarang Timur terdiri dari 11 kelurahan yaitu

kelurahan Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung,

Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo,

Bandarharjo

Kecamatan

Semarang

Timur

Kecamatan

Semarang

Selatan

177

Batas Wilayah :

Utara : Kecamatan Semarang Utara

Barat : Kecamatan Semarang Tengah

Timur : Kecamatan Gayamsari

Selatan : Kecamatan Semarang Selatan

Pemilihan lokasi pada kecamatan Semarang Timur dikarenakan

melihat target pasar pada sekolah-sekolah menengah keatas dan

kecamatan Semarang Timur dekat dengan target dan sasaran

pasar tersebut.

• Potensi Wilayah :

- Dekat dengan sekolah-sekolah menengah keatas dan

merupakan wilayah yang berada di tengah sekolah-sekolah

menengah keatas sehingga pencapaian ke lokasi mudah dan

dekat

- Akses jalan cukup lebar dan infrastruktur jalan terbuat dari aspal

dengan kondisi yang baik

- Merupakan area perumahan menengah keatas

- Dilalui oleh kendaraan umum

- merupakan area yang cukup ramai namun tidak macet

• Kendala :

- Untuk jalan-jalan besar tingkat kebisingan cukup tinggi

- Daerah kecamatan Semarang timur cukup padat

178

3.3.1.2 Pemilihan lokasi pada Kecamatan Semarang Selatan

Gambar 3. 80 Peta Lokasi Kecamatan Semarang Selatan Sumber :

http://res.cloudinary.com/purnama/image/upload/c_scale,w_640/v1451136208/Semarang/Peta_Kecamatan_Candisari_Semarang.jpg,

diakses 29 Agustus 2017, pukul 08.00

Kecamatan Semarang Selatan memiliki luas wilayah sebesar

20,72km2. Kecamatan Candisari terdiri atas 7 kelurahan yaitu :

kelurahan Jatingaleh, Karanganyar Gunung, Jomblang, Candi,

Kaliwiru, Wonotingal, Tegalsari.

Batas Wilayah :

Utara : Kecamatan Semarang Utara dan Tengah

Barat : Kecamatan Semarang Barat

Timur : Kecamatan Semarang Timur dan Gayamsari

Selatan : Kecamatan Candisari dan Gajahmungkur

Pemilihan lokasi pada kecamatan Semarang Selatan dikarenakan

melihat target pasar pada sekolah-sekolah menengah keatas dan

kecamatan Semarang Selatan dekat dengan target dan sasaran

pasar tersebut.

179

Potensi Wilayah :

- Dekat dengan sekolah menengah keatas dan merupakan

wilayah yang berada di tengah sekolah-sekolah menengah

keatas sehingga pencapaian ke lokasi mudah dan dekat

- Akses jalan lebar dan 2 arah

- Dilalui oleh kendaraan umum

- Merupakan daerah yang ramai dan padat

Kendala :

- Ramai dan padat sehingga sering menimbulkan kemacetan

Perbandingan jarak dari sekolah menengah keatas ke lokasi :

Tabel 3. 31 Jarak dari Sekolah ke Lokasi Nama Sekolah Tapak Kec

Semarang Timur

Tapak Kec Semarang

Selatan

Jarak terdekat

Karangturi 1,8 km 2,8 km Kec Semarang Timur

Marsudirini 3,2 km 4,9 km Kec Semarang Timur

Theresiana 02 2,4 km 2,6 km Kec Semarang Timur

SD YSKI 1,3 km 2,7 km Kec Semarang Timur

Bernadus 3,8 km 3,3 km Kec Semarang Selatan

SMP Maria Mediatrix 1,3 km 1,5 km Kec Semarang Timur

SMAN 1 4,7 km 2,3 km Kec Semarang Selatan

SMAN 5 4,3 km 4,2 km Kec Semarang Selatan

SMPN 3 1,7 km 2,9 km Kec Semarang Timur

SMA Sedes 1,3 km 1,5 km Kec Semarang Timur

SD Cor Jesu 1 km 2,9 km Kec Semarang Timur

SMPN 2 1 km 2,4 km Kec Semarang Timur

SD-SMP-SMA Kebon Dalem 2,4 km 4,3 km Kec Semarang Timur

TK-SD-SMP-SMA Don Bosco 5 km 4,1 km Kec Semarang Selatan

Mondial School 4,7 km 3,7 km Kec Semarang Selatan

Cambridge School 6,9 km 4,9 km Kec Semarang Selatan

Bina Bangsa School 5,7 km 4,7 km Kec Semarang Selatan

Sumber : Analisa Pribadi

180

Kolom penilaian :

Penilaian tapak berdasarkan beberapa kriteria dengan skor 1-10

Tabel 3. 32 Penilaian Pemilihan Kecamatan Kriteria Pemilihan Lokasi Bobot Kecamatan

Semarang Timur

Kecamatan Semarang Selatan

Skor Skor

Dekat dengan fasilitas pendidikan menengah keatas

50% 10 (5) 9 (4,5)

Dekat dengan perumahan menengah keatas 15% 8 (1,2) 7 (1,1)

Dekat dengan pusat kota 10% 8 (0,8) 8 (0,8)

Pencapaian mudah 10% 8 (0,8) 8 (0,8)

Keramaian (tidak macet) 5% 8 (0,4) 6 (0,3)

Daya dukung tanah 5% 6 (0,3) 8 (0,4) Total 100% 8,5 7,9

Sumber : Analisa Pribadi, 2017

3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak

Gambar 3. 81 Peta Persebaran Sekolah Kalangan Menengah ke Atas di Semarang Sumber : Google Map, diakses 29 Agustus 2017, pukul 08.00

Alternatif

lokasi 2

Alternatif

lokasi 1

181

3.3.2.1 Alternatif Tapak 1 di Jl. Sidodadi Timur

Gambar 3. 82 Peta Perletakan Sekolah di Kawasan Jl Sidodadi Timur

Sumber : Google Earth, diakses 24 Agustus 2017, pukul 11.00

Gambar 3. 83 Peta Tapak Jl Dr. Cipto Sumber : Google Earth, diakses 24 Agustus 2017, pukul 11.00

182

Gambar 3. 84 Peta Grafis Tapak Jl. Sidodadi Timur Sumber : Analisa Pribadi

Potensi tapak :

- Sangat dekat dengan sekolah kalangan atas yaitu sekolah

Karangturi dan sekolah YSKI dan juga dekat dengan sekolah

SMKN 2, SMKN 5 serta dekat dengan Universitas PGRI

- Akses jalan dua arah dan tidak macet

- Dekat dengan perumahan menengah keatas

- Akses menuju lokasi dapat dilalui oleh beberapa jalan tidak

hanya Dr. Cipto

Kekurangan tapak :

- Dikepung oleh 3 jalan

- Lebar jalan hanya 8 meter

183

3.3.2.2 Alternatif Tapak 2 di Jl Majapahit

Gambar 3. 85 Peta Perletakan Sekolah di Kawasan Jl Majapahit Sumber : Google Earth, diakses 24 Agustus 2017, pukul 11.00

Gambar 3. 86 Peta Tapak Jl Majapahit Sumber : Google Earth, diakses 24 Agustus 2017, pukul 11.00

184

Gambar 3. 87 Peta Grafis Jl Majapahit Sumber : Analisa Pribadi

Potensi tapak :

- Sangat dekat dengan sekolah kalangan atas yaitu sekolah Cor

Jesu dan SMPN 2 dan juga dekat dengan sekolah SMA Institut

Indonesia

- Akses jalan yang lebar 17m dengan 2 arah

Kekurangan tapak :

- Macet

- Ramai dan bising

Tabel 3. 33 Penilaian Pemilihan Alokasi Tapak Kriteria Pemilihan Tapak Bobot Jl.

Sidodadi Timur

Jl. Majapahit

Skor Skor

Dekat dengan fasilitas pendidikan 50% 10 (5) 9 (4,5)

Dekat dengan perumahan menengah keatas

20% 6 (1,2) 8 (1,6)

Harga tanah tidak terlalu mahal 5% 8 (0,4) 6 (0,3)

Pencapaian mudah 5% 8 (0,4) 10 (0,5)

Lebar dan kondisi jalan 5% 10 (0,5) 10 (0, 5)

Keramaian (tidak macet) 5% 10 (0,5) 6 (0,3)

Tingkat kebisingan rendah 10% 8 (0,8) 6 (0,6)

Total 100% 8,8 8,3

Sumber : Analisa Pribadi

185

a. Studi Luas Tapak

• Akses jalan utama : 2 jalur dengan lebar 8m, dikategorikan sebagai

jalan lokal sekunder

• Regulasi

- Koefisien Dasar Bangunan (KDB) pendidikan maksimum 50%

- Koefisien Luas Bangunan (KLB) pendidikan maksimum 1,5 dengan

ketinggian 3 lantai

- Garis Sempadan Bangunan (GSB) Jl. Sidodadi Timur 17 meter

- Garis Sempadan Bangunan (GSB) sungai 10 meter

• Luas kebutuhan tapak :

- Luas total bangunan : KLB

5545,1m2 : 1 = 5545,1m2

• Luas lantai dasar :

- 50% x 5545,1m2 = 2772,55m2

• Luas Ruang Terbuka :

- Luas kebutuhan tapak – luas lantai dasar

5545,1m2 – 2772,55m2 = 2772,55m2

• Luas ruang terbuka hijau :

- 40% x 2772,55m2= 1109,02m2

Luas total lahan : 2772,55m2 + 2772,55m2 = 5545,1m2 dibulatkan

menjadi 5545m2

Tabel 3. 34 Tabel Aspek Kekuatan Tapak ASPEK KEKUATAN ALAMI

Vegetasi Vegetasi yang berada disekitar tapak berupa pohon

angsana

186

Iklim Iklim pada tapak adalah iklim tropis dengan suhu rata-

rata berkisar 29º

Kemiringan Tapak Topografi tapak tergolong datar yaitu berkisar antara 0o

– 30

Lingkungan sekitar Batas Tapak

U : Jl. Labuhan II

S : Jl. Sidodadi Timur

B : Jl. Hawa

T : Perumahan Penduduk

Arah angin Dari tenggara ke barat laut / barat laut – tenggara

kecepatan angin 0,8m/s

Sumber air Sumber air bersumber dari PDAM

Keadaan

Lingkungan

Tapak ini merupakan perumahan penduduk dan juga

ruko

ASPEK KEKUATAN BUATAN

Regulasi KDB = 50%

KLB = 1,5 max 3 lantai

GSB = 17 m (Jl. Sidodadi Timur)

GSB = 10m (GSB Sungai)

Fungsi dan Hirarki

kawasan

Pusat perdagangan dan jasa, pendidikan

ASPEK AMENITAS ALAMI

Cahaya Pencahayaan pada tapak 1156 lux

Kebisingan Kebisingan berasal dari jalan di samping utara dan barat

tapak yang bersumber dari suara kendaraan bermotor

dan aktifitas pengguna jalan sebesar 57,6dB

view View from site : perumahan penduduk, sungai

View to site : perumahan penduduk

Kelembaban Kelembaban : 55,6%RH

ASPEK AMINITAS BUATAN

Jaringan kota /

kawasan

tersedia jaringan listrik, telephone dan internet, jalur

drainase terbuka

Citra Arsitektur Bangunan disekitar tapak bergaya modern dan

minimalis dan vernakular

Sumber : Analisa pribadi ,berdasarkan hasil survey,2017

187

Gambar 3. 88 Kondisi Eksisting Tapak Jl. Sidodadi Timur Sumber : Dokumen Pribadi, Agustus 2017

Gambar 3. 89 Kondisi Eksisting Jalan Tapak Sumber : Dokumen Pribadi, Agustus 2017

Gambar 3. 90 Kondisi Eksisting Tapak Jl Hawa dan Labuhan II Sumber : Dokumen Pribadi, Agustus 2017