BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
87
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas
3.1.1.1 Pengelompokan Kegiatan
Pengelompokan kegiatan pada projek sanggar pelatihan seni tari
balet di Semarang ini akan dibagi menjadi 4 kriteria yaitu : Kegiatan
utama, pengelolaan, penunjang dan servis
Tabel 3. 1 Pengelompokan Kegiatan Utama
KELOMPOK KEGIATAN UTAMA
Kategorisasi Kegiatan
Pelaku Aktifitas Ruang Sifat
Pembelajaran Praktik Tari
Pelatih Utama Mengawasi dan memberi arahan asisten pelatih, melatih siswa khususnya yang sudah berlevel tinggi
Studio tari, R. Ganti, Loker, General Rehearsal Room
PRIVAT
Asisten Pelatih
Melatih siswa, mempersiapkan pelatihan balet, berganti pakaian, menilai perkembangan siswa
Studio tari, R. Ganti, Loker, General Rehearsal Room
Siswa Berlatih menari balet, berganti pakaian
Studio tari, R. Ganti, Loker
Musisi Mengiringi musik klasik pada para penari balet
Studio tari, General Rehearsal Room
Pembelajaran praktik teori
Pelatih Utama Mempersiapkan materi untuk diberikan kepada asisten pelatih dan memberi arahan kepada asisten pelatih, Memberikan materi secara teori kepada siswa khususnya yang sudah berlevel tinggi
R. Kelas Teori, Ruang Pelatih Utama
PRIVAT
Asisten pelatih Memberikan materi secara teori kepada siswa berupa film atau materi teori tentang balet, membantu pelatih utama
R. Kelas Teori, Ruang Asisten Pelatih dan Musisi
88
untuk mempersiapkan materi
Siswa Mengikuti kelas teori dan mempelajari materi yang disampaikan asisten pelatih
R. Kelas Teori
Pertunjukan tarian Siswa Berganti kostum, make up, dan mempersiapkan diri, tampil di panggung
R. ganti, R. Persiapan, General Rehearsal Room, Green Room
PRIVAT
Pelatih utama Mempersiapkan para penari untuk tampil
R. Persiapan, R Kostum, General Rehearsal Room, Green Room
Asisten pelatih Membantu pelatih utama untuk mempersiapkan kebutuhan penari
R. Persiapan, R Kostum, General Rehearsal Room, Green Room
Musisi Mengiringi musik klasik para penari balet
General Rehearsal Room
Publik
Staff pelatihan Mempersiapkan pertunjukan dan mengatur segala kebutuhan pertunjukan
R. Persiapan, General Rehearsal Room, R Kostum, R. Ganti, R. Kontrol
Semi
Publik
Penonton Menonton pertunjukan General Rehearsal Room
Publik
Ujian Kenaikan Tingkat/ Level
Penguji dari RAD, London
Menguji siswa General Rehearsal Room
Semi
Publik
Penguji lokal (pelatih utama)
Menguji siswa, mempersiapkan keperluan pengujian dari RAD, London
General Rehearsal Room, R.pelatih utama
Penguji lokal tamu
Menguji siswa General Rehearsal Room
Asisten Pelatih
Membantu pelatih utama untuk mempersiapkan pengujian dari London, menilai dan memberikan laporan perkembangan anak pada tingkat children classes
General Rehearsal Room, Studio Tari
89
Siswa Melakukan ujian General Rehearsal Room
Siswa tingkat children classes
Melakukan ujian Studio tari
Staff Pelatihan Mempersiapkan ruangan pengujian untuk diadakan pengujian, mempersiapkan segala kebutuhan pengujian
General Rehearsal Room, R.Kontrol, R.Kostum, R. Persiapan, R. Staff Pelatihan
Kepala bagian pelatihan
Mengatur dan mengawasi kinerja staff pelatihan, pelatih utama, asisten pelatih dan mempersiapkan, mengatur kebutuhan pengujian
R.Pertunjukan, R Kepala bagian pelatihan
Musisi Mengiringi musik klasik para penari balet pada saat ujiann berlangsung
General Rehearsal Room
Sumber : Analisa Pribadi
Tabel 3. 2 Pengelompokan Kegiatan Pengelola
KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA
Kategorisasi Kegiatan
Pelaku Aktifitas Ruang Sifat
Pimpinan Owner Mengawasi dan mengontrol kegiatan dan kinerja manager, rapat, memimpin pelatihan balet, mengelola pelatihan balet, mengambil keputusan tertinggi
R. Owner, R.Rapat
PRIVAT
Pembantu Owner Manager Artistik
Membantu owner mengelola pelatihan balet, mengembangkan pelatihan balet, mengelola informasi / ide dari kepala bagian, mengawasi dan mengontrol kinerja seluruh karyawan
R. Manager Artistik, R. Rapat
PRIVAT
Operasional HRD Mengawasi serta mengelola kinerja karyawan dan staff, melakukan seleksi, merekrut karyawan.
R. HRD PRIVAT
Keuangan Kepala bagian administrasi
Merencanakan dan mengelola anggaran, mengawasi kinerja administrasi, staff, mengecek pembukuan, dan mengelola data-data
R. Kepala bagian operasional, R. Rapat
PRIVAT
90
keuangan pelatihan, retail, kantin, general rehearsal room dan perpustakaan, rapat
Administrasi Mengelola dan menghitung keuangan pemasukan dan pengeluaran pelatihan, mengelola dan mengecek keperluan yang dibutuhkan general rehearsal room, kantin, retail dan perpustakaan, rapat
R. Administrasi, R. Rapat
Semi Publik
Marketing Mengatur strategi pemasaran dan memasarkan sanggar, Rapat
R. Marketing, R. Rapat
Semi Publik
Pelatihan Kepala bagian pelatihan
Memberikan perintah dan mengawasi kinerja staff pelatihan, pelatih utama, asisten pelatih, rapat
Ruang staff kepala pelatihan, R. Rapat
PRIVAT
Staff pelatihan
Menjalankan perintah kepala bagian, mengurus kegiatan pelatihan siswa, mengatur jadwal pelatihan siswa, mengatur segala urusan pelatihan siswa, rapat, mengatur kebutuhan general rehearsal room, mengatur jadwal general rehearsal room
R.Staff Pelatihan, R. Rapat
Semi Publik
Pelatih utama
Mengelola materi yang akan diajarkan, mengatur strategi pembelajaran siswa
R. Pelatih Utama
PRIVAT
Asisten Pelatih
Membantu pelatih utama mengelola materi dan mengatur strategi pembelajaran
R. Asisten Pelatih dan Musisi
PRIVAT
Musisi Mengatur dan mempersiapkan musik-musik yang dipergunakan untuk berlatih, ujian dan pentas
R. Asisten Pelatih dan Musisi
Publik
Sumber : Analisa Pribadi
Tabel 3. 3 Pengelompokan Kegiatan Penunjang
KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG
Kategorisasi Kegiatan
Pelaku Aktifitas Ruang Sifat
Pembayaran Staff Keuangan Pelatihan
Melayani kegiatan pembayaran dan membuat laporan,
R. Staff Keuangan Pelatihan
Publik
91
melakukan pencatatan atas semua transaksi untuk diberikan pada administrasi, mengelola keuangan pelatihan
Pengunjung Membayar biaya pelatihan
R. Staff Keuangan Pelatihan
Siswa Membayar biaya pelatihan
R. Staff Keuangan Pelatihan
Menunggu Pengunjung Menunggu anak-anak, menunggu informasi, menunggu seseorang
R. Tunggu Publik
Siswa Menunggu jadwal pelatihan
R. Tunggu Publik
Retail Kasir retail Melayani kegiatan pembayaran, membuat laporan, melakukan pencatatan atas semua transaksi,mengecek kebutuhan retail
Retail Publik
Pelatih utama Membeli barang, membayar
Retail
Siswa Membeli barang, membayar
Retail
Orang tua siswa
Membeli barang, membayar
Retail
Kepustakaan Tari Balet
Karyawan Perpustakaan
Melayani siswa untuk melakukan pinjaman, membuat laporan, melakukan pencatatan peminjaman, mengelola perpustakaan, mengecek kebutuhan perpustakaan dan kepustakaan, mengawasi segala aktivitas perpustakaan
Perpustakaan Semi Publik
Siswa Membaca, menonton dokumentasi tarian, meminjam buku atau CD, mengembalikan buku atau CD
Perpustakaan
Pelatih Utama
Membaca, menonton dokumentasi tarian, meminjam buku atau CD, mengembalikan buku atau CD
Perpustakaan
Asisten Pelatih
Membaca, menonton dokumentasi tarian, meminjam buku atau CD, mengembalikan buku atau CD
Perpustakaan
92
Musisi Meminjam buku atau CD, mengembalikan buku atau CD
Perpustakaan
Workshop Pelatih Utama
Memberikan workshop tentang tari balet
R. Workshop Publik
Penari balet dari luar, pembicara tamu
Memberikan workshop tentang tari balet
R. Workshop
Siswa Mengikuti, mendengarkan, dan melihat workshop tentang tari balet
R. Workshop
Makan Pelatih Utama
Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai
Kantin Publik
Asisten Pelatih
Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai
Kantin
Musisi Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai
Kantin
Pengelola Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai
Kantin
staff Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai
Kantin
Siswa Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai
Kantin
Pengunjung Membeli makanan / minuman, makan, minum, bersantai
Kantin
Kasir kantin Melayani kegiatan pembayaran, membuat laporan, melakukan pencatatan atas semua transaksi,mengecek kebutuhan kantin
Kantin
Penguji RAD dari London
Makan, minum, bersantai R. VIP PRIVAT
Penguji lokal tamu
Makan, minum, bersantai R. VIP PRIVAT
Penari balet dari luar/ pembicara tamu
Makan, minum, bersantai R. VIP PRIVAT
Medis Pelatih utama/ asisten pelatih
Memeriksa dan mengobati siswa secara ringan
Klinik Publik
Pasien Menerima perawatan dan pengobatan
Klinik Publik
93
Pameran Pengunjung Melihat-lihat karya dan prestasi siswa
Galeri Publik
Siswa Melihat-lihat karya dan prestasi siswa
Galeri Publik
Ibadah Pelatih Utama
Beribadah Musholla Publik
Asisten Pelatih
Beribadah Musholla
Musisi Beribadah Musholla
Siswa Beribadah Musholla
Pengelola Beribadah Musholla
Staff dan Karyawan
Beribadah Musholla
Pengunjung Beribadah Musholla
Sumber : Analisa Pribadi
Tabel 3. 4 Pengelompokan Kegiatan Servis
KELOMPOK KEGIATAN SERVIS
Kategorisasi Kegiatan
Pelaku Aktifitas Ruang Sifat
Pertunjukan Teknisi Mengontrol sound dan lighting
R. Kontrol PRIVAT
Buang Air Besar/ Kecil
Pelatih Utama
Buang air besar/ kecil, mencuci tangan
KM / WC PRIVAT
Asisten Pelatih
Buang air besar/ kecil, mencuci tangan
KM / WC
Musisi Buang air besar/ kecil, mencuci tangan
KM / WC
Siswa Buang air besar/ kecil, mencuci tangan
KM / WC
Pengelola Buang air besar/ kecil, mencuci tangan
KM / WC
Staff dan Karyawan
Buang air besar/ kecil, mencuci tangan
KM / WC
Pengunjung Buang air besar/ kecil, mencuci tangan
KM / WC
Kebersihan Cleaning Servis
Membersihkan dan menjaga kebersihan seluruh gedung dan bagian luar bangunan, menyimpan dan merawat alat kebersihan, membuatkan kopi
Seluruh ruang, R. Cleaning Servis, Janitor, Pantry
PRIVAT
Keamanan Security Menjaga keamanan gedung, mengawasi seluruh pusat pendidikan dan pelatihan ini melalui CCTV
R. Security, CCTV
PRIVAT
Perbaikan mekanisme
Teknisi Mengontrol mekanisme bangunan dan memperbaiki kerusakan
R. AHU, R. Genset, R. Pompa, R. Panel, Shaft
PRIVAT
Pelayanan Resepsionis menerima tamu, mengantar tamu, memberikan informasi,
Area resepsionis
Publik
94
mendata jumlah siswa, menerima pendaftaran siswa baru
Penyimpanan barang
Seluruh Karyawan
Menerima barang dari loading dock dan menyimpan barang
Loading dock, gudang
PRIVAT
Sumber : Analisa Pribadi
3.1.1.2 Pola Aktivitas
: Pola Kegiatan Privat
: Pola Kegiatan Semi Publik
: Pola Kegiatan Publik
: Pola Kegiatan Servis
• Pola Aktivitas Pengunjung
Gambar 3. 1 Pola Aktivitas Pengunjung Sumber : Analisa Pribadi
Gate
Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off
Lobby R. Tunggu
Resepsionis Office
Retail
Galeri
Kantin
Toilet
Klinik
General
Reheasal
Room
Entrance
Toilet
95
• Pola Aktivitas Penari
Gambar 3. 2 Pola Aktivitas Penari
Sumber : Analisa Pribadi
General
Rehearsal
Room
R. Kostum
R. Ganti
R. Persiapan
Green Room
Retail
Toilet
Galeri
Kantin
Klinik
Lobby R. Tunggu
Gate
Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off
Entrance
Resepsionis
Perpustakaan R. Kelas Teori R. Ganti Loker KM/WC
R. Workshop
Studio Tari
Toilet
Toilet
Office
96
• Pola Aktivitas Pelatih Utama dan Asisten Pelatih
Gambar 3. 3 Pola Aktivitas Pelatih Utama dan Asisten Pelatih
Sumber : Analisa Pribadi
R. VIP
R. Pelatih
Utama
R. Asisten
Pelatih dan
Musisi
General
Rehearsal
Room
R. Kostum
R. Ganti
R. Persiapan
Green Room Retail
Toilet
Galeri
Kantin
Klinik
Lobby R. Tunggu
Gate
Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off
Entrance
Resepsionis Office
Perpustakaan R. Kelas Teori R. Ganti Loker KM/WC
R. Workshop
Studio Tari
R.Kontrol
R. Rapat
Toilet
Toilet
97
• Pola Aktivitas Musisi
Gambar 3. 4 Pola Aktivitas Musisi Sumber : Analisa Pribadi
R. Asisten
Pelatih dan
Musisi
General
Rehearsal
Room
Retail
Toilet
Galeri
Kantin
Klinik
Lobby R. Tunggu
Gate
Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off
Entrance
Resepsionis Office
Perpustakaan KM/WC Studio Tari
R.Kontrol
R. Rapat
Toilet
Toilet
98
• Pola Aktivitas Pengelola
Gambar 3. 5 Pola Aktivitas Pengelola Sumber : Analisa Pribadi
R. Owner
R. Manager
Artistik
Kepala
bagian
administrasi
Bag.
Keuangan
Bag.
Pemasaran
Bag.
Pelatihan
R. VIP
General
Rehearsal
Room
R. Kostum
R. Ganti
R. Persiapan
Green Room Retail
Toilet
Galeri
Kantin
Klinik
Lobby R. Tunggu
Gate
Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off
Entrance
Resepsionis Office
Perpustakaan R. Kelas Teori R. Ganti Loker KM/WC
R. Workshop
Studio Tari
R.Kontrol
R. Rapat
Toilet
HRD
99
• Pola Aktivitas Servis
Gambar 3. 6 Pola Aktivitas Servis
Sumber : Analisa Pribadi
Entrance
R.Cleaning
Service
R.CCTV
Janitor
R. Pompa
R. AHU
Pos Jaga
R. Panel
Shaft
KM/WC
Pantry
Retail
Kantin
Loading Dock
Gudang
R. Kostum
General
Rehearsal
Room
R. Kontrol
Gate
Parkir Drop Off
100
3.1.2 Studi Fasilitas
3.1.2.1 Pendekatan Kebutuhan Ruang
Tabel 3. 5 Pendekatan Kebutuhan Ruang
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang
Sifat Ruang Kategori
Pelatih Utama Datang Gate Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Menunggu waktu melatih R. Pelatih utama Privat Indoor
Mempersiapkan keperluan pengujian RAD
R. Pelatih utama Privat Indoor
Mengelola materi yang akan diajarkan
R. Pelatih utama Privat Indoor
Mengatur strategi pembelajaran bagi para siswa
R. Pelatih utama Privat Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Meminjam dan mengembalikan buku / CD
Perpustakaan Semi publik Indoor
Membaca buku, melihat dan mendengarkan CD
Perpustakaan Semi publik Indoor
Memberikan teori kepada siswa sebelum berlatih
R. Kelas teori Privat Indoor
Berganti pakaian R. Ganti Privat Indoor
Menyimpan barang Loker Privat Indoor
Melatih siswa Studio Tari, General Rehearsal Room
Privat Indoor
Mengawasi asisten pelatih Studio Tari, General Rehearsal Room
Privat Indoor
Menguji siswa General Rehearsal Room
Publik Indoor
Mempersiapkan siswa untuk tampil
R. Persiapan Privat Indoor
Mempersiapkan kostum siswa yang akan tampil
R. Kostum Privat Indoor
Memberi arahan pada siswa ketika akan tampil
Green Room Privat Indoor
Memberikan workshop bagi siswa
R. Workshop Publik Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Membeli kebutuhan tari Retail Publik Indoor
101
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Asisten Pelatih Datang Gate Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Menunggu waktu melatih R. Asisten Pelatih dan Musisi
Privat Indoor
Membantu pelatih utama mempersiapkan pengujian RAD
R. Asisten Pelatih dan Musisi
Privat Indoor
Membantu pelatih utama mengelola materi pembelajaran
R. Asisten Pelatih dan Musisi
Privat Indoor
Membantu pelatih utama mengatur strategi pembelajaran siswa
R. Asisten Pelatih dan Musisi
Privat Indoor
Menerima arahan dan perintah dari pelatih utama
R. Asisten Pelatih dan Musisi
Privat Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Meminjam dan mengembalikan buku / CD
Perpustakaan Semi publik Indoor
Membaca buku, melihat dan mendengarkan CD
Perpustakaan Semi publik Indoor
Memberikan teori kepada siswa sebelum berlatih
R. Kelas teori Privat Indoor
Berganti pakaian R. Ganti Privat Indoor
Menyimpan barang Loker Privat Indoor
Mempersiapkan pelatihan siswa
Studio Tari, General Rehearsal Room
Privat Indoor
Melatih siswa Studio Tari, General Rehearsal Room
Privat Indoor
Menilai perkembangan siswa tingkat children classes
Studio Tari Privat Indoor
Mempersiapkan siswa untuk tampil
R. Persiapan Privat Indoor
Mempersiapkan kostum siswa yang akan tampil
R. Kostum Privat Indoor
Memberi arahan pada siswa ketika akan tampil
Green Room Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Membeli kebutuhan tari Retail Publik Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Musisi Datang Gate Publik Outdoor
102
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Mempersiapkan musik yang akan dipergunakan pada pelatihan, pengujian dan pertunjukan
R. Asisten Pelatih dan Musisi
Privat Indoor
Menerima arahan dan perintah dari pelatih utama dalam hal musik yang dipergunakan dalam pelatihan, ujian dan pertunjukan
R. Asisten Pelatih dan Musisi
Privat Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Meminjam dan mengembalikan buku / CD
Perpustakaan Semi publik Indoor
Membaca buku, melihat dan mendengarkan CD
Perpustakaan Semi publik Indoor
Mengiringi pelatihan musik siswa
Studio tari Privat Indoor
Mengiringi pengujian dan pertunjukan musik siswa
General Rehearsal Room
Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Siswa Datang Gate Publik Outdoor
Parkir Parkir mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Menunggu waktu latihan R. Tunggu Publik Indoor
Melihat-lihat prestasi siswa Galeri Publik Indoor
Membayar biaya pelatihan balet
R. Staff keuangan pelatihan
Publik Indoor
Mengikuti kelas teori R. Kelas Teori Privat Indoor
Berganti pakaian R. Ganti Privat Indoor
Menyimpan barang Loker Privat Indoor
Berlatih Studio tari, General Rehearsal Room
Privat Indoor
Meminjam dan mengembalikan buku / CD
Perpustakaan Semi publik Indoor
Membaca buku, melihat dan mendengarkan CD
Perpustakaan Semi publik Indoor
Mengikuti ujian General Rehearsal Room
Publik Indoor
103
Mempersiapkan diri untuk tampil
R. Persiapan Privat Indoor
Menerima arahan dari pelatih sebelum tampil
R. Green Room Privat Indoor
Mempersiapkan busana peralatan untuk tampil
R. Kostum Privat Indoor
Berganti pakaian untuk tampil
R. Ganti Privat Indoor
Melakukan pertunjukan General Rehearsal Room
Publik Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Membeli kebutuhan tari Retail Publik Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Pengunjung Datang Gate Publik Outdoor
Parkir Parkir mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Menunggu informasi/ anak-anak
R. Tunggu Publik Indoor
Mendaftarkan anak-anak Resepsionis Publik Indoor
Membayar biaya pelatihan balet
R. Staff keuangan pelatihan
Publik Indoor
Menanyakan informasi Resepsionis Publik Indoor
Melihat-lihat prestasi siswa Galeri Publik Indoor
Melihat penampilan siswa General Rehearsal Room
Publik Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Membeli kebutuhan senam Retail Publik Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Owner Datang Gate Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Mengawasi dan mengontrol kegiatan dan kinerja manager artistik
R. Owner Privat Indoor
Mengecek data-data pelatihan balet
R. Owner Privat Indoor
Memimpin pelatihan balet R. Owner Privat Indoor
Mengelola pelatihan balet R. Owner Privat Indoor
Pemberi keputusan tertinggi R. Owner Privat Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Musholla Publik Indoor Beribadah
104
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Manager artistik
Datang Gate Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Mengecek segala keperluan pelatihan balet
R. Manager Artistik
Privat Indoor
Mengecek data-data dari seluruh staff
R. Manager Artistik
Privat Indoor
Mengelola informasi/ ide dari kepala bagian
R. Manager Artistik
Privat Indoor
Mengawasi dan mengontrol kinerja seluruh karyawan
R. Manager Artistik
Privat Indoor
Melakukan evaluasi kinerja R. Manager Artistik
Privat Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Kepala Bagian Administrasi
Datang Gate Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Merencanakan dan mengelola anggaran
R. Kepala Bagian Operasional
Privat Indoor
Mengawasi kinerja administrasi, staff, marketing, dan bagian customer service
R. Kepala Bagian Operasional
Privat Indoor
Mendata kebutuhan operasional pelatihan balet
R. Kepala Bagian Operasional
Privat Indoor
Mengelola data/ informasi yang menyangkut administrasi keuangan, pengelolaan retail, kantin, dan perpustakaan, pengelolaan staff keuangan pelatihan
R. Kepala Bagian Operasional
Privat Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
105
HRD Datang Gate Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Mengawasi serta mengelola kinerja karyawan
R. HRD Privat Indoor
Melakukan seleksi karyawan R. HRD Privat Indoor
Merekrut karyawan R. HRD Privat Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Kepala Bagian Pelatihan
Datang Gate Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Memberikan perintah dan mengawasi, mengatur kinerja staff pelatihan, pelatih utama, asisten pelatih
R. Kepala Pelatihan
Privat Indoor
Mempersiapkan dan mengatur kebutuhan pengujian dan pelatihan
R. Kepala Pelatihan
Privat Indoor
Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan pelatihan
R. Kepala Pelatihan
Privat Indoor
Mempersiapkan program pelatihan yang inovatif dan baru
R. Kepala Pelatihan
Privat Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Staff Pelatihan Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Menjalankan perintah kepala bagian
R. Staff Pelatihan
Semi publik Indoor
Mengurus kegiatan pelatihan siswa
R. Staff Pelatihan
Semi publik Indoor
mengatur jadwal pelatihan siswa
R. Staff Pelatihan
Semi publik Indoor
106
mengatur segala urusan pelatihan siswa
R. Staff Pelatihan
Semi publik Indoor
Mempersiapkan segala kebutuhan pengujian
R. Staff Pelatihan
Semi publik Indoor
Mempersiapkan kebutuhan kostum atau peralatan siswa untuk tampil
R. Kostum, R. Kontrol
Privat Indoor
Mempersiapkan ruangan pengujian untuk diadakan pengujian
General Rehearsal Room
Publik Indoor
Mempersiapkan kebutuhan General Rehearsal Room dan pertunjukan
General Rehearsal Room
Publik Indoor
Mengatur jadwal General Rehearsal Room
R. Staff Pelatihan
Semi Publik
Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Penguji RAD dari London
Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir VIP Privat Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Mempersiapkan pengujian General Rehearsal Room
Publik Indoor
Menguji siswa General Rehearsal Room
Publik Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum, beristirahat
R. VIP Privat Indoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Penguji Lokal Tamu
Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir VIP Privat Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Mempersiapkan pengujian General Rehearsal Room
Publik Indoor
Menguji siswa General Rehearsal Room
Publik Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum, beristirahat
R. VIP Privat Indoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
107
Penari balet dari luar/ Pembicara Tamu
Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir VIP Privat Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Mempersiapkan materi workshop
R. Workshop Publik Indoor
Memberikan workshop R. Workshop Publik Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum, beristirahat
R. VIP Privat Indoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Administrasi Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Indoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Outdoor
Mengelola dan menghitung keuangan pemasukan dan pengeluaran pelatihan
R. Administrasi Privat Indoor
Mengelola dan mengecek keperluan yang, kantin, retail dan perpustakaan, sanggar
R. Administrasi Privat Indoor
Mengawasi kinerja dan data dari staff
R. Administrasi Privat Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Kasir Retail Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Melayani kegiatan pembayaran dan membuat laporan
Retail Publik Indoor
Melakukan pencatatan atas semua transaksi untuk diserahkan pada administrasi
Retail Publik Indoor
Mengelola retail Retail Publik Indoor
Mengecek dan mendata segala barang retail
Retail Publik Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
108
Kasir Kantin Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Melayani kegiatan pembayaran dan membuat laporan
Kantin Publik Indoor
Melakukan pencatatan atas semua transaksi untuk diserahkan pada administrasi
Kantin Publik Indoor
Mengelola kantin Kantin Publik Indoor
Mengecek dan mendata segala kebutuhan kantin
Kantin Publik Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Karyawan Perpustakaan
Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Melayani siswa untuk melakukan peminjaman
Perpustakaan Semi publik Indoor
Membuat laporan Perpustakaan Semi publik Indoor
Melakukan pencatatan peminjaman
Perpustakaan Semi publik Indoor
Mengelola perpustakaan Perpustakaan Semi publik Indoor
Mengecek kebutuhan perpustakaan dan kepustakaan
Perpustakaan Semi publik Indoor
Mengawasi segala aktivitas perpustakaan
Perpustakaan Semi publik Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Staff Keuangan Sanggar
Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Melayani kegiatan pembayaran dan membuat laporan
R. Staff Keuangan Pelatihan
Publik Indoor
Melakukan pencatatan atas semua transaksi untuk diserahkan pada administrasi
R. Staff Kantin Publik Indoor
109
Mengelola keuangan pendidikan
R. Staff Kantin Publik Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Marketing Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Mengatur strategi pemasaran dan memasarkan pelatihan balet
R. Marketing Semi Publik Indoor
Rapat R. Rapat Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Resepsionis Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
Menerima tamu Area Resepsionis
Publik Indoor
Memberikan informasi pada tamu
Area Resepsionis
Publik Indoor
Mengarahkan tamu ke tempat yang dituju
Area Resepsionis
Publik Indoor
Mendata jumlah siswa Area Resepsionis
Publik Indoor
Menerima pendaftaran siswa baru yang akan direkap untuk staff pelatihan
Area Resepsionis
Publik Indoor
Musholla Publik Indoor Beribadah
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Security Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Mengawasi dan melakukan kontrol, mengamankan sanggar pelatihan ini hingga tutup
Pos jaga Publik Outdoor
Memasuki bangunan Lobby Publik Indoor
110
Menjaga dan mengawasi keamanan seluruh sanggar pelatihan
R. CCTV
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Cleaning service
Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Membersihkan dan menjaga kebersihan, kerapian seluruh gedung dan bagian luar bangunan
Area studio tari Privat Indoor
Area pengelola Privat Indoor
Area penunjang dan fasilitas
Publik Indoor
Area servis Servis Indoor
Area luar bangunan
Publik Outdoor
Menyimpan dan merawat alat kebersihan
Janitor Servis Indoor
R. Cleaning Servis
Privat Indoor
Membuatkan kopi , minuman dll pada atasan
Pantry Privat Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Teknisi Datang Main entrance tapak
Publik Outdoor
Parkir Parkir pengelola mobil/motor
Publik Outdoor
Drop off Area drop off Publik Outdoor
Mengontrol sound dan lighting
R. Kontrol Publik Indoor
Mengontrol mekanisme bangunan dan memperbaiki kerusakan
R. AHU Servis Indoor
R. Genset Servis Indoor
R. Panel Servis Indoor
Shaft Servis Indoor
R. Pompa Servis Indoor
Beribadah Musholla Publik Indoor
Makan dan minum Kantin Publik Indoor/ outdoor
BAB/BAK KM/WC Servis Indoor
Pulang Exit/ pintu keluar Publik Outdoor
Sumber : Analisa Pribadi
111
• Ruang-ruang yang terdapat di sanggar pelatihan seni tari balet :
Tabel 3. 6 Ruang Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tari Balet
1 Studio Tari 22 R. Green Room
2 R. Kelas Teori 23 R. Persiapan General Rehearsal Room
3 General Rehearsal Room 24 R. Klinik
4 R. Owner 25 R. Workshop
5 R. Manager Artistik 26 Galeri
6 R. Kepala Bagian Administrasi 27 Musholla
7 R. HRD 28 R. Kontrol
8 R. Administrasi 29 KM/WC
9 R. Staff 30 Resepsionis
10 R. Marketing 31 R. CCTV
11 R. Kepala Bagian Pelatihan 32 Janitor
12 R. Pelatih Utama 33 R. Pompa
13 R. Asisten Pelatih dan Musisi 34 Gudang
14 R. Staff Pelatihan 35 R. AHU
15 Kantin 36 R. Genset
16 Retail 37 Loading Dock
17 Perpustakaan 38 R. Cleaning Servis
18 R. Tunggu 39 R. Panel
19 R. Rapat 40 Shaft
20 R. Kostum 41 Pos Jaga
21 R. Ganti Pelatihan 42 Pantry
Sumber : Analisa Pribadi
112
3.1.2.2 Persyaratan Ruang
Berdasarkan studi di atas, maka kriteria ruang yang akan direncanakan memiliki persyaratan sebagai berikut :
Tabel 3. 7 Persyaratan Ruang
No Nama Ruang Akustik Pencahayaan Penghawaan Keamanan Kesehatan
1 Main Entrance • • • • •
2 Entrance Bangunan • • • • •
3 Exit Bangunan • • • • •
4 Exit Tapak • • • • •
5 Parkir Mobil Pengunjung • • • • •
6 Parkir Motor Pengunjung • • • • •
7 Parkir Mobil Pengelola • • • • •
8 Parkir Motor Pengelola • • • • •
9 Parkir VIP • • • • •
10 Drop Off Area • • • • •
11 Selasar • • • • • • 12 Lobby • • • • • •
13 Studio Tari • • • • • • • •
14 R. Kelas Teori • • • • • • •
15 General Rehearsal Room • • • • • •
16 R. Owner • • • • • •
17 R. Manager Artistik • • • • • •
18 R. Kepala Bagian Administrasi
• • • • • •
19 R. HRD • • • • • •
20 R. Administrasi • • • • • •
Kel
emb
aban
Stab
il
Ten
ang
Ala
mi
Bu
atan
Ala
mi
Bu
atan
Keb
akar
an
Seku
rita
s
Rad
iasi
113
21 R. Staff • • • • • •
22 R. Marketing • • • • • •
23 R. Kepala Bagian Pelatihan • • • • • •
24 R. Pelatih Utama • • • • • •
25 R. Asisten Pelatih dan Musisi
• • • • • •
26 R. Staff Pelatihan • • • • • •
27 Kantin • • • • • •
28 Retail • • • • • •
29 Perpustakaan • • • • • • •
30 R. Tunggu • • • • • •
31 R. Rapat • • • • • •
32 R. Kostum • • • • • •
33 R. Ganti Pelatihan • • • • •
34 Loker • • • • • •
35 R. Ganti General Rehearsal Room
• • • • •
36 R. Persiapan General Rehearsal Room
• • • • •
37 R. Green Room • • • • • •
38 Klinik • • • • •
39 R. Workshop • • • • •
40 Galeri • • • • •
41 Musholla • • • • •
42 R. Kontrol • • • • •
43 KM / WC • • • • • •
44 Resepsionis • • • • •
45 R. CCTV • • • • • •
46 Janitor • • • • •
47 Loading Dock • • • • •
48 Pompa • • • • •
114
49 Gudang • • • • • • •
50 R. AHU • • • • • •
51 R. Genset • • • • • •
52 R. Cleaning Servis • • • • •
53 R. Panel • • • • •
54 Shaft • • • • •
55 Post jaga • • • • •
56 Pantry • • • • • •
Sumber : Analisa Pribadi
87
3.1.2.3 Pola Sirkulasi Ruang
: Pola Kegiatan Privat
: Pola Kegiatan Semi Publik
: Pola Kegiatan Publik
: Pola Kegiatan Servis
• Pola Ruang Makro
Gambar 3. 7 Pola Ruang Makro Sumber : Analisa Pribadi
Gate
Main Entrance
Parkir Mobil Parkir Motor Drop Off
Lobby
Area Pengelola Area Utama Area Penunjang Area Servis
88
• Pola Ruang Mikro Area Utama (Pelatihan dan
Pertunjukan)
Gambar 3. 8 Pola Ruang Mikro Area Utama Sumber : Analisa Pribadi
Gate
Parkir Mobil/ motor
Pengunjung dan siswa Drop Off
Entrance
Lobby
Parkir Mobil/
motor pengelola Parkir VIP
Studio Tari R. Kelas Teori R. Ganti Loker KM/WC
R. Kostum
R. Persiapan
R. Ganti
General
Rehearsal
Room
R. Kontrol
Green Room
R. VIP
Toilet
89
• Pola Ruang Mikro Area Pengelola
Gambar 3. 9 Pola Ruang Mikro Area Pengelola Sumber : Analisa Pribadi
Gate
Parkir Mobil/ motor
Pengunjung dan siswa Drop Off
Entrance
Lobby
Parkir Mobil/
motor pengelola Parkir VIP
R. Owner
R. Manager
Artistik
R. Kepala Bagian
Administrasi
R. Administrasi
Staff
Keuangan
Sanggar
R. Marketing
R. Kepala Bagian
Pelatihan
R. Pelatih
Utama
R. Asisten
Pelatih dan
Musisi
R. Staff
Pelatihan
Toilet
90
• Pola Ruang Mikro Area Penunjang
Gambar 3. 10 Pola Ruang Mikro Area Penunjang Sumber : Analisa Pribadi
Kantin Retail Perpustakaan R. Klinik
R. Workshop
Galeri Musholla
Area Wudhu Area Makan
Gate
Parkir Mobil/ motor
Pengunjung dan siswa Drop Off
Entrance
Lobby
Parkir Mobil/
motor pengelola Parkir VIP
Area Baca Area Audiovisual
R. VIP
Toilet
Toilet
91
• Pola Ruang Mikro Area Servis
Gambar 3. 11 Pola Ruang Mikro Area Servis Sumber : Analisa Pribadi
3.1.2.4 Pendekatan Jumlah Pelaku
a. Analisa Jumlah Pelaku Pengelola
Analisa Jumlah Pelaku Pengelola pada bangunan sanggar
pelatihan seni tari balet ini dengan jam operasional pukul 14.00
– 19.00
Tabel 3. 8 Analisa Jumlah Pelaku Pengelola Pelaku Jumlah Keterangan
Owner 1
Manager Artistik 1
Kepala Bagian Administrasi 1
Kepala Bagian Pelatihan 1
HRD 1
Administrasi 2
Staff Pelatihan 4
Staff Keuangan Sanggar 2
Kasir Kantin 1 Kasir kantin
Kasir Retail 1 Kasir retail
R.CCTV
Janitor
R. Pompa R. Panel R. AHU
Shaft R.Cleaning
Service
KM/WC Receptionis
Gate
Parkir Mobil/ motor
Pengunjung dan
siswa
Drop Off
Entrance
Lobby
Parkir Mobil/
motor pengelola
Parkir VIP Loading Dock
Gudang
Pos Jaga
Pantry
92
Karyawan Perpustakaan 2
Marketing 2
Pelatih Utama 1
Asisten Pelatih Balet 4
Musisi 2
Resepsionis 2
Cleaning Servis 8
Security 5 2 security CCTV 1 Security Gedung 1 Security Outdoor, 2shift 1 shift malam
Teknisi AHU 2
Teknisi Pompa, Genset, Panel 2
Total 45
Sumber : Analisa Pribadi
b. Analisa Jumlah Pelaku Siswa
Berdasarkan studi analisa pada Marlupi Dance Academy dan
Klub Merby Semarang Studio memiliki jumlah siswa :
Tabel 3. 9 Analisa Jumlah Pelaku Siswa
No Nama Instuisi Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
1 Marlupi Dance Academy 120 150 200
2 Klub Merby Semarang 85 90 90
Sumber : Hasil Survey Juli 2017
Studio balet dimulai pada hari senin-jumat dimulai pada pukul 14.00-
19.00 sedangkan pada hari sabtu dimulai pada pukul 10.00 – 12.30.
studio balet dimulai pada pukul 14.00 untuk mempertimbangkan
waktu sekolah anak-anak. Berdasarkan studi analisa projek sejenis
maka dapat disimpulkan rata-rata jumlah siswa berkisar 200 orang.
93
Perkiraan 10 tahun kedepan jumlah siswa :
Gambar 3. 12 Diagram Prediksi Jumlah Siswa 10 Tahun ke Depan Sumber : Analisa Pribadi
Untuk menyikapi tahun-tahun awal pada angka 200 hingga 260
maka pembuatan studio tari berjumlah 3 studio.
Asumsi jumlah siswa berdasarkan tingkat yang didasari dari studi
preseden pada beberapa pelatihan balet yaitu :
• Tingkat Children Classes :
Pada tingkat ini adalah angka jumlah siswa tertinggi yaitu 35
anak dalam 1 tingkatan, menurut studi preseden akan dibagi
dengan 2 kelas, kelas pertama berjumlah 20 anak sedangkan
kelas kedua berjumlah 15 anak
• Tingkat General Graded Syllabus
Pada tingkat ini untuk grade 1-3 berjumlah 20 anak dan hanya
akan ada 1 kelas, sedangkan grade 4-8 akan berkurang menjadi
15 anak.
tahun1
tahun2
tahun3
tahun4
tahun5
tahun6
tahun7
tahun8
tahun9
tahun10
Column4 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380
#REF! 1
Column3 1
050
100150200250300350400
Prediksi Jumlah Siswa 10 Tahun ke Depan
94
• Tingkat Vocational Graded Syllabus / RAD Approved Venue
(RAV)
Pada tingkatan intermediate foundation dan intermediate akan
berkurang menjadi 10 anak dan hanya akan ada 1 kelas
Sedangkan untuk advance foundation, advance 1, advance 2
akan berkurang menjadi 5 anak dan hanya akan ada 1 kelas
Jadwal Studio :
• Senin Tabel 3. 10 Jadwal Studio Hari Senin
Jam Kelas Studio Jumlah
14.00 – 15.00 Pre Balet 1 Studio 1 20
Pre Balet 2 Studio 2 20
Pre Primary Studio 3 15
Kelas Teori Grade 1 Kelas Teori 20
Kelas Teori tingkat Intermediate Foundaton dan Intermediate
R. Workshop 30
15.00 – 16.00 Grade 1 Studio 1 20
15.00 – 16.00 Kelas Teori Advance Foundation, Advance 1 dan Advance 2
Kelas Teori 20
15.00 – 16.30 Intermediate Foundation Studio 2 20
Intermediate Studio 3 15
16.00 – 17.00 Kelas Teori Grade 2 Kelas Teori 20
Kelas Teori Grade 3 R. Workshop 30
16.00 – 17.30 Advance Foundation Studio 1 20
16.30 – 18.00 Advance 1 Studio 2 20
Advance 2 Studio 3 15
17.30 – 18.30 Grade 2 Studio 1 20
18.00 – 19.00 Grade 3 Studio 2 20
Sumber : Analisa Pribadi
• Selasa
Tabel 3. 11 Jadwal Studio Hari Selasa
Jam Kelas Studio Jumlah
14.00 – 15.30 Advance Foundation Studio 1 20
Advance 1 Studio 2 20
Advance 2 Studio 3 15
14.30 – 15.30 Kelas Teori Grade 4 Kelas Teori 20
Kelas Teori Grade 5 R. Workshop 30
15.30 – 16.30 Grade 4 Studio 1 20
Grade 5 Studio 2 20
15.30 – 17.00 Intermediate Foundation Studio 3 15
15.30 – 16.30 Kelas Teori Grade 6 Kelas Teori 20
Kelas Teori Grade 7 R. Workshop 30
95
16.30 – 17.30 Grade 6 Studio 1 20
Grade 7 Studio 2 20
16.30 – 17.30 Kelas Teori Grade 8 Kelas Teori 20
17.30 – 18.30 Grade 8 Studio 1 20
17.30 – 19.00 Intermediate Studio 2 20
Sumber : Analisa Pribadi
• Rabu Tabel 3. 12 Jadwal Studio Hari Rabu
Jam Kelas Studio Jumlah
14.00 – 15.00 Grade 1 Studio 1 20
Grade 2 Studio 2 20
Grade 4 Studio 3 15
Kelas Teori Grade 5 Pointe Kelas Teori 20
Kelas Teori Grade 6 Pointe R. Workshop 30
15.00 – 15.45 Grade 5 Pointe Studio 1 20
Grade 6 Pointe Studio 2 20
15.00 – 16.00 Grade 7 Studio 3 15
Kelas Teori Grade 8 Pointe Kelas Teori 20
Kelas Teori Intermediate Foundation dan Intermediate Pointe
R. Workshop 30
16.00 – 16.45 Grade 8 Pointe Studio 1 20
Intermediate Foundation Pointe Studio 2 20
Intermediate Pointe Studio 3 15
16.45 – 18.15 Advance Foundation Studio 1 20
Advance 1 Studio 2 20
Advance 2 Studio 3 15
Sumber : Analisa Pribadi
• Kamis Tabel 3. 13 Jadwal Studio Hari Rabu
Jam Kelas Studio Jumlah
14.00 – 15.00 .
Grade 3 Studio 1 20
Grade 5 Studio 2 20
Grade 6 Studio 3 15
Kelas Teori Grade 4 Pointe Kelas Teori 20
Kelas Teori Grade 7 Pointe R. Workshop 30
15.00 – 15.45 Grade 4 Pointe Studio 1 20
Grade 7 Pointe Studio 2 20
15.00 – 16.00 Kelas Teori Advance Foundation, Advance 1, dan Advance 2 Pointe
Kelas Teori 20
16.00 – 16.45 Advance Foundation Pointe Studio 1 20
Advance 1 Pointe Studio 2 20
Advance 2 Pointe Studio 3 15
16.45 – 18.15 Intermediate Foundation Studio 1 20
Intermediate Studio 2 20
Sumber : Analisa Pribadi
96
• Jumat
Tabel 3. 14 Jadwal Studio Hari Rabu
Jam Kelas Studio Jumlah
14.00 – 15.00 Pre Balet 1 kelas ke 2 Studio 1 20
Pre Balet 2 kelas ke 2 Studio 2 20
Pre Primary kelas ke 2 Studio 3 15
15.00 – 16.00 Grade 8 Studio 1 20
15.00 – 15.45 Intermediate Foundation Pointe Studio 2 20
Intermediate Pointe Studio 3 15
16.00 – 17.30 Advance Foundation Studio 1 20
15.45 – 17.15 Advance 1 Studio 2 20
Advance 2 Studio 3 15
17.15 – 18.15 Grade 5 Studio 1 20
17.30 – 18.30 Grade 4 Studio 2 20
Sumber : Analisa Pribadi
• Sabtu
Tabel 3. 15 Jadwal Studio Hari Rabu
Jam Kelas Studio Jumlah
13.00 – 14.00 Grade 6 Studio 1 20
Grade 7 Studio 2 20
Grade 8 Studio 3 15
14.00 – 15.00 Ballet Adult Studio 1 20
14.00 – 14.45 Advance Foundation Pointe Studio 2 20
Advance 1 Pointe Studio 3 15
15.00 – 15.45 Advance 2 Pointe Studio 1 20
Sumber : Analisa Pribadi
Waktu operasional
Tabel 3. 16 Waktu Operasional Ruang Ruang Senin - Jumat Sabtu
Studio Tari 14.00 – 19.00 13.00 – 16.00
Perpustakaan, Kantin, Retail 11.00 – 18.00 09.00 – 13.00
Pengelola 08.00 – 17.00 08.00 – 12.00
Resepsionis dan Lobby 08.00 – 19.00 08.00 – 16.00
General Rehearsal Room Fleksibel, dapat digunakan pagi, siang, sore atau malam hari dengan batas pukul 21.00
Sumber : Analisa Pribadi
Studio yang akan disediakan saat ini berjumlah 3 studio yang
berukuran besar 2 dan sedang 1 dikarenakan pada tahun pertama dan
kedua hanya akan membutuhkan 3 studio, namun untuk jangka 10
tahun kedepan dapat terlihat pada jadwal masih ada sisa studio yang
sangat banyak, dengan jam operasional hingga pukul 7 malam
sehingga cukup untuk antisipasi siswa 10 tahun kedepan
97
Kebutuhan jumlah ruang kelas teori
Kebutuhan jumlah ruang kelas teori berdasarkan jadwal kelas teori dan
sesuai dengan jumlah siswa maka perhitungan ruang kelas teori :
Kapasitas kelas teori adalah 20 siswa
Kelas teori diadakan 1 minggu 1x 60menit sebelum melakukan praktek
menari dan 1 minggu 1x 60 menit sebelum melakukan teknik pointe
Dengan memperhatikan pembagian jadwal kelas maka dibutuhkan 1
kelas teori. Dengan sisa untuk kelas teori menggunakan ruang
workshop karena workshop sendiri tidak diadakan setiap hari, sehingga
dapat digunakan untuk kelas teori
Ruang kelas teori digunakan sebelum memulai pelatihan balet, dimana
siswa diajarkan tarian dan gerakan secara teori dengan menonton film
atau gerakan tari ataupun penjelasan secara teori
Kegiatan pada ruang kelas teori :
- Pelatih memberikan materi tari dan menjelaskan materi
- Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari pelatih
Luas ruang kelas teori 9m x 8m
98
Gambar 3. 13 Ruang Kelas Teori Sumber : Analisa Pribadi
3.1.3 Studi Ruang Khusus
Berdasarkan studi fasilitas dan studi aktifitas ruang khusus yang
menjadi fokus kajian pada projek ini adalah studio tari dan general
rehearsal room
3.1.3.1 Analisa Ruang Gerak Penari
• Gerakan Pile
Gerakan pile diterapkan pada kelas balet anak dan merupakan
gerakan dasar dalam balet yang dipelajari di tingkat dasar.
Gerakan pile berisi gerakan menekukkan lutut ke arah samping
dengan posisi badan, terutama leher dan kepala tetap tegak, dan
biasanya dalam pelatihan gerakan plie ini menggunakan barre
pada studio sehingga dapat menjaga posisi tetap tegak
99
Gambar 3. 14 Gerakan Pile Sumber : https://kidsdestinations.files.wordpress.com/2015/03/artikel-30-
1.jpg, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00
• Pointe
Pointe adalah gerakan berjinjit hingga ujung jari kaki yang
dilakukan bersamaan dengan gerakan-gerakan balet.
Gambar 3. 15 Gerakan Pointe
Sumber : https://kidsdestinations.files.wordpress.com/2015/03/artikel-30-1.jpg, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00
• Arabesque
Gerakan ini dilakukan dengan mengangkat satu kaki ke arah
belakang, gerakan ini membuat posisi terpanjang jari-jari tangan
ke kaki yang lurus ke belakang.
100
Gambar 3. 16 Gerakan Arasbeque
Sumber : http://darisa.byethost7.com/?i=1, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00
• Battement Tendu
Gerakan ini dilakukan dengan membuka dan menutup kaki,
menggeser kaki sejajar dengan lantai dan gerakan diakhiri
dengan kaki yang menunjuk atau dengan posisi pointe, biasanya
berlatih dengan menggunakan barre
Gambar 3. 17 Gerakan Battement Tendu Sumber : http://darisa.byethost7.com/?i=1, diakses 7 Agustus 2017 pukul
11.00
• Glissade
Gerakan ini dilakukan dengan menyeret kaki ke kanan dan ke kiri
sebagai penghubung gerakan kaki kanan dengan kiri
101
Gambar 3. 18 Gerakan Glissade Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-
Z607N84WwRg/TiCZc_IZrRI/AAAAAAAAAHA/gqNzWBmqXmw/s1600/glissade.jpg, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00
• Pas de Chat
Gerakan ini dilakukan dengan melompatkan salah satu kaki
kemudian mengganti dengan kaki yang lain dan kedua kaki
Gambar 3. 19 Gerakan Pas de Chat Sumber : https://s-media-cache-
ak0.pinimg.com/736x/38/27/e9/3827e9a34872451016446027caf723ca--coloring-sheets-dance-coloring-pages.jpg, diakses 7 Agustus 2017
pukul 11.00
• Port de Bras
Gerakan ini dilakukan dengan cara mengangkat kedua tangan
dengan satu posisi ke posisi lainnya.
Gambar 3. 20 Gerakan Port de Bras Sumber : https://qph.ec.quoracdn.net/main-qimg-
c1d40e66a5e5880ac4bb86c7a31e7b90-c, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00
102
• Pirouette
Gerakan ini dilakukan dengan berputar dan membutuhkan
keseimbangan yang sempurna,. Penari harus mensupport
kakinya dan menekannya dengan keras ke lantai untuk mendapat
support. Serta dilakukan dengan membuka lengan untuk
memudahkan putaran.
Gambar 3. 21 Gerakan Pirouette Sumber : http://darisa.byethost7.com/?i=1, diakses 7 Agustus 2017
pukul 11.00
• Reverence
Gerakan untuk penutup kelas studio atau pertunjukan dengan
menundukkan badan
Gambar 3. 22 Gerakan Reverence Sumber : http://darisa.byethost7.com/?i=1, diakses 7 Agustus 2017
pukul 11.00
5 Posisi Dasar Balet
5 posisi ini lebih banyak dipergunakan bagi pembelajaran tingkat
Children Classes
103
Gambar 3. 23 5 Posisi Dasar Balet
Sumber : https://kidsdestinations.files.wordpress.com/2015/03/artikel-
30.jpg, diakses 7 Agustus 2017 pukul 11.00
Tarian balet terdiri dari 3 kombinasi jenis tarian yaitu :
a. Solo
Tarian balet ini dilakukan oleh seorang balerina yang sudah profesional,
hanya dilakukan oleh satu orang saja.
b. Pass de Deux
Tarian balet ini dilakukan secara berpasangan
c. Corps de Ballet
Tarian balet ini dilakukan secara berkelompok dan dalam jumlah
banyak yang ditampilkan sendiri ataupun merupakan sepenggal tarian
dalam cerita.
Macam koreografi tarian balet pada periode awal abad ke 19
• La Sylphide
Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet
• Giselle
104
Konfigurasi tarian : solo dan corps de ballet
• Napoli
Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet
• A Folk Tale
Konfigurasi tarian : solo dancer, pas de deux dan corps de ballet
Macam koreografi tarian balet pada periode abad ke 19
• Don Quixote
Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux
• Coppelia
Konfigurasi tarian : pas de deux
• La Bayadere
Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet
• The Sleeping Beauty
Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux
• The Nutracker
Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet
• Swan Lake
Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet
• Raymonda
Konfigurasi tarian : pas de deux dan corps de ballet
Periode awal abad 20
• The Fire Bird
Konfigurasi tarian : solo dancer
105
• Le Spectre de la Rose
Konfigurasi tarian : corps de ballet
• Apollo
Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux
• The Prodigal Son
Konfigurasi tarian : solo dancer dan corps de ballet
• The Green Table
Konfigurasi tarian : corps de ballet
Akhir abad 20 hingga sekarang
• Cinderella
Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux
• Pineapple Poll
Konfigurasi tarian : pas de deux
• Le Fille Mal Gardee
Konfigurasi tarian : solo dancer dan pas de deux
• Manon
Konfigurasi tarian : pas de deux
• Romeo and Juliet
Konfigurasi tarian : pas de deux
a. Kebutuhan jumlah ruang studio tari
Berdasarkan asumsi perkiraan jumlah siswa, pembagian jadwal dan
berdasarkan studi preseden, selama 4 tahun ini berjumlah 260 siswa
dan dari pembagian jadwal maka dibutuhkan 3 studio, sedangkan untuk
106
pemikiran jangka panjang kapasitas siswa 10 tahun kedepan dapat
terlihat pada jadwal masih ada sisa studio yang sangat banyak, dengan
jam operasional hingga pukul 7 malam sehingga cukup untuk antisipasi
siswa 10 tahun kedepan. Studio tari ini akan berkapasitas maksimum
20 siswa berdasarkan hasil studi preseden. 1 studio dipergunakan 5
jam sehari sedangkan jadwal siswa tidak setiap hari berlatih balet
sehingga terjadi pergantian studio dengan cepat setiap harinya
Studio akan dibagi menjadi 2 macam yaitu studio besar, studio sedang
Studio Besar
• Untuk studio besar berkapasitas 20 orang
• Ukuran studio besar 16m x 15m
• Perabot yang digunakan pada studio tari :
- Barre diletakan pada sisi studio
Menggunakan 2 barre yang pertama dengan ketinggian dari
permukaan lantai sebesar 0,8m dengan diameter 32mm untuk
children classes dan anak usia 12-14 tahun dan yang kedua 1m
dengan diameter 45mm untuk dewasa. Dengan jarak minimum
dari dinding sebesar 250mm
- Kaca
Ketinggian minimal 2m
- Tape
Piano / tape
107
• Menggunakan digital piano clavinova berdimensi 1,43m x 0,612m=
0,875m2
Gambar 3. 24 Digital Piano Clavinova Sumber : http://images.equipboard.com/uploads/item/image/42785/yamaha-
clavinova-clp-920-l.jpg?v=1469530474, diakses 19 September 2017
• Dimensi penari maksimum 20 x 2m2 = 40m2
Gambar 3. 25 Jarak Antar Penari
Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior, hal 251. 2003
Gambar 3. 26 Studio Tari Besar Sumber : Analisa Pribadi
108
Analisa : setiap 1 siswa berdimensi 2m dikarenakan mengambil posisi
paling besar yaitu ketika siswa melakukan posisi split, dengan jarak
antar siswa 80cm untuk menghindari tubrukan.
Gambar 3. 27 Posisi Split Sumber : https://i.ytimg.com/vi/1LwCfdihNKs/hqdefault.jpg, diakses 10
Agustus 2017 pukul 10.00
Gambar 3. 28 Studio Tari Besar Sumber : Analisa Pribadi
Dalam 2m2 yang merupakan ruang gerak penari balet dapat berisi
gerakan balet dengan dimensi yang lebih kecil dari 2m2 diantaranya :
109
• Gerakan Pile
Gambar 3. 29 Antropometri Penari Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 3
Gerakan pile memakan space sebesar 1m
• Arasbeque
Untuk gerakan arasbeque memakan space sebesar 2m dikarenakan
posisi tangan dan kaki yang sama-sama melintang
• Battement tendu
Untuk gerakan battement tendu memakan space sebesar 1,5m
dikarenakan posisi tangan yang ikut bergerak dan juga kaki yang
membuka tutup akan tetapi tidak terbuka lebar
• Port the bras
Gerakan ini memakan space sebesar 1,5m dikarenakan posisi
tangan melentang dan juga memutar pergelangan tangan akan
tetapi posisi kaki hanya melakukan pointe
• Pirouette
Gerakan ini memakan space sebesar 1,75m dikarenakan pada
gerakan ini tangan akan melentang dan membuka sedangkan kaki
melakukan pointe untuk gerakan berputar
110
5 posisi dasar balet
• First Position
Gambar 3. 30 Antropometri Penari Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 3
Untuk first position gerakan tari balet pada anak tingkat children
classes memakan space sebanyak 50cm sedangkan untuk anak usia
7-11 tahun memakan space sebanyak 75cm dan orang dewasa
sebanyak 1m
• Second posision
Gambar 3. 31 Antropometri Penari Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 3
Untuk second position gerakan tari balet pada anak tingkat children
classes memakan space sebanyak 100cm, untuk anak usia 7-11 tahun
memakan space sebanyak 1,5m sedangkan orang dewasa sebanyak
1,75m
111
• Third Position
Untuk third position gerakan tari balet pada anak tingkat children
classes memakan space sebanyak 80cm sedangkan untuk anak usia
7-11 tahun memakan space sebanyak 1m dan orang dewasa
sebanyak 1,25m
• Fourth Position
Untuk fourth position gerakan tari balet pada anak tingkat children
classes memakan space sebanyak 50cm sedangkan untuk anak usia
7-11 tahun memakan space sebanyak 75cm dan orang dewasa
sebanyak 1m
• Fifth Position
Untuk fifthy position gerakan tari balet pada anak tingkat children
classes memakan space 40cm sedangkan untuk anak usia 7-11 tahun
50cm dan orang dewasa sebanyak 87,5cm
Gambar 3. 32 Formasi Tari Pada Studio Sumber : Analisa Pribadi
112
Analisa : apabila siswa melakukan gerakan melompat sambil berputar
akan memakan space yang cukup banyak sehingga menurut hasil
survey gerakan melompat akan dilakukan secara bergantian.
Gambar 3. 33 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi
Analisa : formasi ini biasanya dilakukan pada children classes berupa
permainan sambil menari
Gambar 3. 34 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi
113
Analisa : formasi ini biasanya dilakukan pada children classes, menari
sambil berputar mengelilingi studio berupa permainan
Gambar 3. 35 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi
Analisa : formasi penggunaan bare dilakukan untuk tahap grade 1 dst,
dimana perhitungan space ruang gerak tari dihitung berdasarkan
gerakan port de bras dikarenakan gerakan inilah yang memakan
banyak space ruang gerak. Dimensi gerak 150cm dengan jarak agar
tidak bertubrukan 50cm
• Luas total ruang = 16m x 15m
= 240m2
Sirkulasi ruang dalam : Luas Ruang−Luas perabot
Luas Ruangx 100%
Luas perabot :
Piano 1,43m x 0,612m= 0,875m2
Dimensi penari : 20 x 2m2 = 40m2
Total luas perabot 40,875m2
114
• Sirkulasi ruang dalam : 240m2 −40,875m2
240m2x 100% = 83%
Studio Sedang
• Ukuran studio sedang 16m x 12m dengan kapasitas penari 15 orang
• Total luas ruang : 16m x 12m = 192m2
Sirkulasi ruang dalam : Luas Ruang−Luas perabot
Luas Ruangx 100%
Luas perabot :
Piano 1,43m x 0,612m= 0,875m2
Dimensi penari : 15 x 2m2 = 30m2
• Sirkulasi ruang dalam : 192m2 −40,875m2
192m2x 100% = 80%
Gambar 3. 36 Studio Tari Sedang
Sumber : Analisa Pribadi
Analisa : setiap 1 siswa berdimensi 2m dikarenakan mengambil posisi
paling besar yaitu ketika siswa melakukan posisi split, dengan jarak
antar siswa 80cm untuk menghindari tubrukan
115
Gambar 3. 37 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi
Analisa : apabila siswa melakukan gerakan melompat sambil berputar
akan menghabiskan space yang besar sehingga menurut hasil survey
gerakan melompat akan dilakukan secara bergantian. Pada awal grade
1 dan seterusnya akan sering melakukan gerakan melompat dan
gerakan lain yang menghabiskan space yang besar, oleh karena itu
studio sedang ini diperuntukan untuk grade 1 keatas
Gambar 3. 38 Formasi Tari pada Studio Sumber : Analisa Pribadi
Analisa : formasi penggunaan bare dilakukan untuk tahap grade 1 dst,
dimana perhitungan space ruang gerak tari dihitung berdasarkan
116
gerakan port de bras dikarenakan gerakan inilah yang memakan
banyak space ruang gerak. Dimensi gerak 150cm dengan jarak agar
tidak bertabrakan 50cm
Ketinggian plafond sangat penting untuk diperhatikan terutama karena
penari balet pria (danseur) mengutamakan lompatan dan juga
mengangkat balerina tinggi-tinggi sehingga memberikan kenyamanan
pada penari
Ketinggian standart plafond jika penari melompat :
Gambar 3. 39 Ketinggian Standart Plafond Sumber : Human Dimension & Interior Space, halaman 251. 2003
Tabel 3. 17 Persyaratan Ruang Studio Tari
Persyaratan Keterangan
Akustik – Stabil Akustik pada studio tari harus memperhatikan aspek peredam suara dikarenakan agar antara studio 1 dan studio yang lain tidak tercampur suara musiknya sehingga siswa tidak kebingungan. Penggunaan material dinding, lantai dan plafond juga diperhatikan sehingga mendukung aspek peredam suara. Untuk dinding menggunakan lapisan accourete fiber sehingga meredam suara dan lantai menggunakan lantai parket yang dapat meredam suara
Pencahayaan alami dan buatan
Pencahayaan pada studio tari akan menggunakan pencahayaan alami pada siang hari dengan memperhatikan bukaan-bukaan jendela yang dilengkapi dengan tirai agar melindungi privasi, juga mencegah sinar matahari langsung dan peletakan jendela harus diperhatikan dikarenakan menghindari pantulan pada kaca studio yang menganggu siswa ketika memperhatikan gerakan di kaca. Sedangkan pada pencahayaan buatan menggunakan lampu yang diperhatikan juga peletakannya sehingga tidak memantulkan dan menyilaukan siswa ketika berlatih dikarenakan
117
sifat cahaya sendiri memantulkan cahaya pada cermin. Untuk pencahayaan buatan menggunakan general lighting sehingga meneruskan cahaya keseluruh penjuru ruang karena general lighting ini memberikan penerangan yang cukup kuat untuk aktivitas menari yang membutuhkan penerangan yang terang dan merata.
Penghawaan - buatan
Menurut National Dance Teacher Association (NDTA) suhu optimal untuk pergerakan tari balet maksimal 21ºC sehingga penghawaan yang diterapkan pada studio tari menggunakan penghawaan buatan dikarenakan aktivitas menari mengeluarkan tenaga dan keringat berlebih maka penghawaan buatan diperlukan sehingga ruangan menjadi lebih sejuk dan tidak lembab. Namun tetap diberi penghawaan alami setelah selesai mempergunakan studio tari sehingga ruangan menjadi tidak lembab dan ada pertukaran udara
Keamanan – kebakaran dan sekuritas
Pada studio tari harus aman dari kebakaran, yang berarti pada studio tari harus ada sprinkler sebagai antisipasi kebakaran juga memperhatikan keamanan sekuritas yaitu studio tari hanya boleh dimasuki bagi orang yang memiliki kepentingan didalam studio tari seperti pelatih, musisi, staff dan siswa.
Kesehatan – kelembaban
Karena pada studio tari ini menggunakan penghawaan buatan sehingga harus memperhatikan aspek kelembaban pada ruangan dengan adanya bukaan-bukaan jendela agar terjadi pertukaran udara sehingga tidak menimbulkan kelembaban yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Keamanan lantai
Untuk penggunaan lantai dilarang menggunakan beton keras dikarenakan dapat menyebabkan cedera pada penari maka akan dipergunakan konstruksi lantai sprung floor , yaitu lantai yang berpegas, pada bagian bawah lantai diberi busa padat dipergunakan untuk menahan getaran dan goncangan yang ditimbulkan oleh gerakan penari yang sering melakukan gerakan melompat, berputar dan pointe sehingga sangat rawan terhadap cedera. Lantai harus low-slip sehingga tidak menyebabkan penari terpeleset dikarenakan gerakan utama penari yaitu melompat dan pointe sehingga rawan untuk terpeleset, oleh karena itu akan menggunakan parquet yang dilapisi oleh vinyl, karena lantai vinyl tidak licin.
Pintu Pintu membuka ke arah luar studio dan cukup lebar untuk memasukan perabot yang besar diantaranya piano
Ketinggian Plafond
Ketinggian plafond pada panggung dibuat sekitar 3,8m karena menurut dimensi manusia dan interior ketinggian lompatan sekitar 3,65m untuk memungkinkan gerakan melompat pada para penari.
Sumber : Analisa Pribadi
b. General Rehearsal Room
General Rehearsal Room sanggar pelatihan tari balet ini berkapasitas
210 orang
Dengan rekapan :
118
- 160 orang penonton dari anggota keluarga
- 9 kursi untuk difabel
- Sisa dari kursi akan dipergunakan untuk beberapa murid yang ingin
menonton pertunjukan
Kegiatan yang terjadi pada general rehearsal room adalah :
- Melakukan pementasan tarian sederhana
- Menonton pertunjukan
- Melakukan ujian
Ujian dan pertunjukan pada general rehearsal room :
- Children Classes : laporan perkembangan anak berupa pertunjukan
sederhana dilakukan 1 tahun 2x pada bulan Juli dan Desember
diikuti oleh 60 siswa
- General Graded Sylabus : Ujian lokal 1 tahun 2x pada bulan Juni dan
Desember, ujian RAD 1 tahun 1x diikuti oleh 135 siswa
- Vocational Graded Syalbus / RAD Proved Venue (RAV) Ujian RAD
1 tahun 1x diikuti oleh 35 siswa
- Pertunjukan sederhana General Grade 1 – 3 1 tahun 2x diikuti oleh
60 siswa
- Pertunjukan sederhana General Grade 5 – 8 dan RAV 1 tahun 2x
diikuti oleh 75 siswa
Untuk perhitungan jumlah penari panggung berdasarkan data survey
berkisar ±80 orang. Akan tetapi jika sedang mengadakan pertunjukan
sederhana berdasarkan analisa di atas maka jumlah penari ±75 siswa
119
maka jumlah penari panggung diambil dengan berdasarkan data survey
±80 siswa. Dengan durasi tarian yang berbeda-beda paling lama ±20
menit melibatkan ±20 penari
Analisa Jumlah Pelaku Penonton General Rehearsal Room
Diasumsikan yang melakukan pentas berjumlah 80 orang
Dan diasumsikan siswa 80 orang mengundang 2 orang tua / 2 orang
anggota keluarga.
80 siswa x 2 anggota keluarga = 160 orang penonton
Kursi untuk anggota keluarga 160 orang
Kapasitas general rehearsal room sebanyak 210 orang dengan kursi
difabel berjumlah 9, sisa dari kursi akan dipergunakan untuk beberapa
murid yang ingin menonton pertunjukan
Perabot yang dibutuhkan dalam general rehearsal room :
- Piano
Digunakan sebagai pengiring lagu balet klasik.
Spesifikasi :
a. Menggunakan piano elektrik clavinova
b. Berukuran : 140 cm x 120cm
c. Piano ini akan dilengkapi dengan platform beroda sehingga dapat
dengan mudah disingkirkan dari panggung apabila tidak
digunakan.
120
Gambar 3. 40 Piano Elektrik Clavinova
Sumber : https://d1aeri3ty3izns.cloudfront.net/media/10/103677/1200/preview.jpg,
diakses 10 Agustus 2017, pukul 11.00
- Kursi penonton
Digunakan sebagai tempat untuk duduk para penonton sambil
menyaksikan pertunjukan
- Spesifikasi :
- Berukuran : 50 x 50 cm, tinggi : 102cm
- Kursi penonton berupa sofa berwarna merah sehingga terlihat
ellegant
Gambar 3. 41 Spesifikasi Kursi Penonton Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2, 2002
121
Gambar 3. 42 Kursi Penonton
Sumber : https://www.alibaba.com/product-detail/Assembly-lecture-auditorium-lecture-hall-chair_60216757534.html
- Ketinggian tangga tempat duduk penonton 12cm (Neufert E,
2002)
- Spesifikasi Kursi Roda
Gambar 3. 43 Spesifikasi Kursi Roda Sumber :
https://pramudyawardhani.files.wordpress.com/2010/10/untitled1.jpg,
diakses 28 Agustus, pukul 08.00
- Tempat Duduk Difabel Pada General Rehearsal Room
Gambar 3. 44 Layout Tempat Duduk untuk Difabel Sumber : Building for the Performing Arts, Ian Appleton 2008
122
Menurut Appleton dalam Building for the Performing Arts 2008
hal 126 untuk tempat duduk difabel berlaku syarat :
- Jalur sirkulasi harus selebar 110cm
- Lebar jalur untuk kursi roda minimal 140cm
- Jarak antar kursi roda minimal 90cm
Gambar 3. 45 Ketinggian Tempat Duduk Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2, 2002
- Jarak pandang terjauh dari kursi penonton belakang menuju ke
panggung 22,5m
Gambar 3. 46 Derajat Pengelihatan Optimal Antara Panggung dan Penonton
Sumber : Appleton, 2008 hal 112
Garis pandang penonton tidak lebih dari 30º
123
Beberapa ketentuan tentang pandangan vertikal pada penonton
menurut Appleton dalam Building for the Performing Arts, 2008 hal
128-130 :
a. Kemiringan trap tempat duduk tidak boleh lebih dari 35º.
b. Jarak vertikal antara mata penonton minimal 76-115 cm.
c. Rata-rata ketinggian mata penonton dari tempat duduk adalah
112 cm
Gambar 3. 47 Sudut Untuk Melihat Keseluruhan Area Pertunjukan Sumber : Building for the Performing Arts, Ian Appleton, 2008
- Sebagai antisipasi kebakaran jumlah kursi dibagian tengah
maksimal 14 kursi, sedangkan untuk samping 7 kursi
- Panggung
Merupakan bagian terpenting, dikarenakan sebagai tempat
dimana para penari mempertunjukan tarian.
Spesifikasi :
Tabel 3. 18 Rasio Panggung Theater
Jenis Pertunjukan Bentuk
Drama Simfoni Persegi Aspek Rasio 1:3 dan 2:3
Opera Besar Persegi Aspek Rasio 1:3 dan 2:3
Drama Sandiwara Jajargenjang dengan aspek rasio 1:3
Tari Jajargenjang dengan aspek rasio 3:4
Drama musikal Jajargenjang aspek Rasio 1:3 dan 2:3
Sumber : Time Saver Standard For Building Types, 1991
124
a. Luas panggung sebesar 20m x 18m x 12m
Panggung berkapasitas penari 22 penari
Dimensi penari standar 1,75m
Gambar 3. 48 Antropometri Penari Sumber : Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2, 2002
Apabila penari melakukan gerakan arasbeque maka
pergerakan penari menjadi 2m2
1 penari berdimensi 2m2 x 22 = 44m2
b. Bahan penutup lantai menggunakan parket yang kemudian
dilapisi oleh vinyl sehingga tidak licin dan juga empuk aman
bagi para penari yang melakukan pointe
Gambar 3. 49 Vinyl Kayu Sumber : https://4.bp.blogspot.com, diakses 27 Agustus pukul 08.00
Analisa besaran ruang general rehearsal room :
- General rehearsal room berkapasitas 210 penonton
- Dimensi perabot general rehearsal room:
125
- Kaca
- Tirai
- Kursi penonton
0,5m x 0,5m x 201 kursi = 50,25m2
- Kursi penonton difabel
0,75 x 1,1m x 9 kursi = 7,5m2
- Panggung
½ x (18m + 20m) x 12m = 228m2
Total luas perabot : 285,76m2
Luas general rehearsal room : 34m x 28m = 952m2
Sirkulasi ruang dalam : 952m2 −285,76m2
952m2x 100% = 70%
- Pada ruang general rehearsal room terdapat beberapa ruang
pendukung yaitu
• R. Green Room : 9m x 5m
Kapasitas : 25 orang
Kapasitas green room berjumlah 25 orang dikarenakan pada
1 penampilan melibatkan ±22 orang paling banyak yaitu
untuk menampilkan grand pas deux dan corps de ballet.
• R. Ganti : 1m x 1,5m x 10 buah
• R. Persiapan : 9m x 5m x 2 buah
Kapasitas :20 orang
• Ruang Kontrol : 8m x 3m
126
Ruang kontrol harus memperhatikan luasan jendela kontrol,
jarak pengelihatan sehingga dapat mengawasi dengan
leluasa.
Gambar 3. 50 Standar Acuan Ruang Kontrol Sumber : Strong, 2010
Gambar 3. 51 General Rehearsal Room Sumber : Analisa Pribadi
Kursi penonton dibuat melingkar mengelilingi bagian depan
panggung agar pengelihatan penonton menjadi lebih baik dan
optimal dikarenakan bentuk melingkar dapat mencapai dan
menjangkau pengelihatan seluruh panggung dan juga lebih
nyaman bagi penonton dalam melihat pertunjukan di panggung.
Kursi penonton dibuat lebih tinggi dari panggung sehingga
127
memaksimalkan pengelihatan penonton pada panggung karena
jika posisi lebih tinggi maka dapat melihat seluruh arena panggung.
Perhitungan Akustik
Ruang pertunjukan balet termasuk dalam panggung sandiwara
membutuhkan ketenangan 20-25 NC yang memiliki arti bahwa
kebisingan dari luar tidak boleh melebihi 20 dB pada 1500Hz dan
22 dB pada 1000Hz dan 25 dB pada 750Hz , selebihnya harus
dihalangi sehingga tidak menganggu aktifitas dalam ruang
pertunjukan balet. Sumber kebisingan utama yaitu berasal dari
suara kendaraan bermotor. Penguruangan decibel suara juga
harus diperhatikan dengan tujuan untuk mengurangi kemungkinan
kebisingan dari dalam untuk menyebar keluar
Tabel 3. 19 Kriteria Bising yang Direkomendasi untuk Ruang/Gedung
Sumber : Ilmu Fisika Bangunan
128
Gambar 3. 52 Kriteria Bising Latar Belakang yang Direkomendasi untuk Ruang/Gedung
Sumber : Ilmu Fisika Bangunan, 2008
Beberapa Cara Pengurangan Suara :
Tabel 3. 20 Pengurangan Suara
Sumber: Introduction to Architectural Science, halaman 302
129
Penyerapan suara oleh material bangunan
Tabel 3. 21 Penyerapan Suara Oleh Material Bangunan
Sumber: Introduction to Architectural Science, halaman 303
130
Akustik ruang terdiri dari 2 faktor yang pertama adalah kekuatan suara yang
dikendaki sampai dan diterima pada telinga para penonton dan yang kedua
tidak atau kurang adanya gangguan suara yang dapat menganggu akustik
ruang dan tidak dikehendaki. Penggunaan speaker atau alat pengeras
suara dapat menyelesaikan faktor yang pertama, maka akan terlebih fokus
untuk menghilangkan gangguan suara yang dapat menganggu. Suara yang
dapat menganggu dan sering muncul dalam gedung adalah dengung akibat
suara-suara pemantulan, untuk itu dikendalikan oleh waktu dengung (RT =
Reverberation Time).
Rumus sederhana sebagai penggambaran waktu dengung adalah :
Dimana :
V = Volume ruang (m3)
Abs = Jumlah seluruh penyerapan di dalam ruang (m2)
Gambar 3. 53 Waktu Dengung yang Disarankan Sumber : Introduction to Architectural Science, 2004
RT = 0.16 x V (dalam detik)
Abs
131
Tabel 3. 22 Persyaratan Ruang General Rehearsal Room
Persyaratan Keterangan
Akustik – Stabil Akustik pada ruang general rehearsal room harus memperhatikan waktu dengung, semakin besar waktu dengung yang dihasilkan semakin baik sumber suara bertahan dan sampai pada pendengaran audience. Terutama jangan sampai terjadi gema atau pemusatan bunyi sehingga pada bentuk bagian belakang ruang general rehearsal room tidak berbentuk lingkaran agar mencegah gema dan pemusatan bunyi. Dan sebagai pendukung akustik memperhatikan bentuk dan bahan plafond serta dinding sehingga ruang general rehearsal room menjadi lebih optimal
Pencahayaan buatan
Pencahayaan pada general rehearsal room menggunakan pencahayaan buatan dikarenakan apabila menggunakan pencahayaan alami tidak memungkinkan karena pencahayaan pada arena penonton cenderung gelap sehingga hanya terfokus pada panggung dan para penari. Untuk pencahayaan buatan pada panggung menggunakan par 64, follow spot, flood halogen, down light untuk memberikan kesan yang lebih indah dan dramatis ketika para penari tampil di panggung. Untuk arena penonton menggunakan general lighting.
Penghawaan - buatan
Penghawaan pada general rehearsal room menggunakan penghawaan buatan yaitu berupa ac central dikarenakan memperhatikan kapasitas manusia yang banyak didalam ruangan akan menimbulkan suasana yang pengap dan panas sehingga tidak cocok bila menggunakan penghawaan alami.
Keamanan – kebakaran dan sekuritas
Ruang general rehearsal room harus sangat memperhatikan keamanan pada kebakaran dikarenakan luasan ruang yang besar dan juga kapasitas manusia yang banyak didalam ruangan. Oleh karena itu harus memperhatikan pintu dan juga perletakan arena tempat duduk dan juga akses jalan keluar sehingga pengguna ruang dapat langsung melarikan diri apabila terjadi kebakaran atau bencana. Dan untuk aspek sekuritas harus membedakan antara pintu masuk dan pintu keluar sehingga dapat memantau siapa saja yang diperbolehkan masuk ke dalam ruangan dan juga mencegah terjadinya cross apabila hendak masuk dan keluar.
Kesehatan – kelembaban
Karena pada general rehearsal room ini menggunakan penghawaan buatan akan rentan dengan kelembaban untuk itu diberi ekshaust fan sehingga dapat terjadi pertukaran udara di dalam dan diluar ruangan.
Keamanan lantai
Untuk penggunaan lantai dilarang menggunakan beton keras dikarenakan dapat menyebabkan cedera pada penari maka akan dipergunakan konstruksi lantai sprung floor , yaitu lantai yang berpegas, pada bagian bawah lantai diberi busa padat dipergunakan untuk menahan getaran dan goncangan yang ditimbulkan oleh gerakan penari yang sering melakukan gerakan melompat, berputar dan pointe sehingga sangat rawan terhadap cedera. Lantai harus low-slip sehingga tidak menyebabkan penari terpeleset dikarenakan gerakan utama penari yaitu melompat dan pointe sehingga rawan untuk terpeleset, oleh karena itu akan menggunakan parquet yang dilapisi oleh vinyl, karena lantai vinyl tidak licin.
Pintu Pembeda antara pintu masuk dan pintu keluar serta memperhatikan jumlah pintu agar dapat mengantisipasi bila terjadi bencana.
Ketinggian Plafond
Ketinggian plafond pada panggung dibuat sekitar 3,8m karena menurut dimensi manusia dan interior ketinggian lompatan sekitar 3,65m untuk memungkinkan gerakan melompat pada para penari.
Sumber : Analisa Pribadi
132
c. Fasilitas Difabel Pada Bangunan
Gambar 3. 54 Sirkulasi Jalan Difabel Sumber : Human Dimension and Interior Space hal 269 – 270
Gambar 3. 55 Akses Ramp Difabel
Sumber : Human Dimension and Interior Space hal 270
Gambar 3. 56 Akses WC Difabel Sumber : Human Dimension and Interior Space hal 277
3.1.4 Studi Besaran Ruang dan Lahan Parkir
3.1.4.1 Studi Luas Bangunan
Standar besaran ruang dan kapasitas pengelola pada sanggar
pelatihan tari balet ini didapatkan dari beberapa sumber :
a. Data Arsitek, Ernst Neufert (DA)
b. Studi Banding (SB)
133
c. Studi Ruang Khusus (SRK)
d. Asumsi berdasarkan Studi analisis (AS)
e. Time Saver Standart, Joseph D. Ciara (TSS)
Standart Sirkulasi / Flow area yang digunakan yaitu :
Tabel 3. 23 Standar Sirkulasi / Flow Area 5% - 10% Standar minimum sirkulasi
20% Standar Kebutuhan keleluasan sirkulasi
30% Tuntunan kenyamanan fisik
40% Tuntutan kenyamanan psikologis
50% Tuntutan spesifik kegiatan
70%-100% Terkait dengan banyak kegiatan
Sumber : Time Saver Standart of Building Type, 2nd Edition
Rumus luas sirkulasi dalam ruang :
Sirkulasi ruang dalam : Luas Ruang−Luas perabot
Luas Ruangx 100%
Tabel 3. 24 Studi Besaran Unit Kegiatan Utama UNIT KEGIATAN UTAMA
Nama Ruang
Jumlah Ruang
Sumber Kapasitas Analisa Besaran Luas Ruang
Sirkulasi dalam ruang
Flow Area
Luas Ruang
R. Kelas Teori
1 AS, DS 20 orang - Meja pelatih : 1,2m x 0,6m x 1buah = 0,72 m2
- Kursi pelatih : 0,6m x 0,5m x 1buah = 0,3m2
- Kursi siswa :
0,5m x 0,5m x 20 buah
= 5m2 Luas total perabot : 6,02m2
9m x 8m 92% 30% 94m2
Studio Tari Besar
2 AS, SB 20 orang - Piano : 1,5m x 0,7m x 1 buah= 1,05m2
- Dimensi penari : 20 orang x 2m2 = 40m2
Luas total perabot :41,05m2
16m x 15m x 2 buah
84% 30% 624m2
Studio Tari Sedang
1 AS, SB 15 orang - Piano : 1,5m x 0,7m x 1 buah= 1,05m2
- Dimensi penari :
16m x 12m
84% 30% 250m2
134
15 orang x 2 = 30m2
Luas total perabot : 31,05m2
General Rehearsal Room
1 AS, SB, DA, TSS
250 orang - Panggung : ½ x (18m + 20m) x 12m = 228m2
- Kursi penonton : 0,5m x 0,5m x 250 buah = 62,5m2
- Kursi difabel : 0,75m x 1,1m x 8 buah =6,6m2
Luas total perabot : 297,1m2
34m x 28m
66% 40% 1333m2
Green Room
1 AS, DA 30 orang - Kursi : 1,8 x 0,5 x 10 buah (1buah : 3 kursi) = 9m2
- Meja : 0,6 x 0,6 x 6 buah = 2, 16m2
Luas Green Room : 9m x 5m = 45m2 Luas total perabot : 11,16m2
R. Persiapan
1 AS 20 orang - Meja 0,6m x 1m x 20 =12m2
- Kursi 0,5m x 0,5m x 20 = 5m2
- Dimensi Manusia 0,8 x 20 orang = 16m2
Luas R. Persiapan 9m x 5m = 45m2
Luas total perabot : 33m2
R. Ganti 10 AS 10 orang - Dimensi Manusia 0,8 x 10 orang = 8m2
Luas r.ganti : 5m x 2m (1 ruang ganti berisi 5 orang) 5mx 2m x2 = 20m2
Luas total perabot ruang ganti : 8m2
R. Kontrol 1 AS 4 orang - Meja komputer: 7,7m x 0,6m = 4,62m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m x 4 buah = 1m2
- Lemari :
135
0,6m x 6m = 3,6m2
Luas total R. Kontrol 8mx 3m = 24m2
Luas total perabot ruang kontrol : 9,1m2
Total Luas Kegiatan Utama 2300m2
Sumber : Analisa Pribadi
Tabel 3. 25 Studi Besaran Unit Penunjang
UNIT KEGIATAN PENUNJANG
Nama Ruang
Jumlah Ruang
Sumber Kapasitas Analisa Besaran Luas Ruang
Sirkulasi Flow Area
Luas Ruang
Kantin 1 AS, DS 24 orang - Retail penjual : 1,2m x 0,6m x 4 buah = 3,84m2
- Kursi penjual : 0,5m x 0,5m x 4 buah = 1m2
- Meja kantin : 1,2m x 0,6m x 6 buah =4,32m2
- Kursi kantin : 0,5m x 0,5m x 24 buah =6m2
Luas total perabot : 15,16m2
8m x 6m 70% 30% 62,4m2
Retail 1 AS, DA 10 orang - Lemari retail kecil : 0,6m x 2,2m x 2 buah= 2,64m2
- Lemari retail besar : 5,25m x 0,6m =3,15m2 3,85m x 0,6m = 2,31m2
- Meja kasir : 1,5m x 0,5m = 0,75m2
- Kursi Kasir: 0,5m x 0,5m = 0,25m2
- Dimensi manusia : 0,6 x 10 orang = 6m2
Jumlah total perabot : 14,4m2
4m x 6m 40% 30% 31,2m2
Perpustakaan
1 AS, DA 30 orang - Rak buku : 0,6m x 4m x 6 buah= 14,4m2
- Meja baca 0,6m x 1,2m x 15 = 10,8m2
14m x 10m
50% 30% 182m2
136
- Kursi baca 0,5m x 0,5m x 30 = 7,5m2
- Meja komputer 1m x 0,8m x 4 = 3,2m2
- Kursi komputer 0,5m x 0,5m x 4 = 1m2
- Rak buku besar 0,3m x 9m = 2,7m2
- Loker 6m x 0,3m = 1,8m2
- Meja staff 0,6m x 2m = 1,2m2
- Kursi staff 0,5m x 0,5m x 2 = 0,5m2
- Dimensi manusia : 0,9 x 30 buah = 27m2
Luas total perabot : 70m2
Lobby 1 AS 30 orang - Dimensi manusia : 0,6 x 30 = 18m2
Luas total perabot : 18m2
12m x 4m
55% 30% 62,4m2
R. Tunggu
1 AS 20 orang - Sofa : 0,5m x 0,5m x 20 buah= 5m2
- Meja : 0,5m x 0,5m = 0,25m2
Luas R. Tunggu: 4mx4m Luas total perabot : 5,25m2
R. Kostum
1 AS 5 orang - Lemari kostum : 5,5m x 0,6m x 2 =6,6m2
- Lemari kostum : 4m x 0,6m = 2,4m2
- Gantungan pakaian 0,1m x 2m x 4 = 0,8m2
- Dimensi Manusia 0,8 x 10 orang = 8m2
Luas total perabot : 17,8m2
6m x 4m 26% 30% 31,2m2
137
Loker 2 AS 20 orang - Loker : 0,5m x 0,5m x 7 x 2buah = 3,5 m2
Luas total perabot : 3,5m2
4m x 2m x 2 buah
56% 30% 20,8m2
R. Ganti Pelatihan
2 AS 20 orang - Dimensi Manusia 0,8 x 20 orang = 8m2
Luas total perabot : 8m2
10m x 4m = 40m2 x 2 buah = 80m2
80% 30% 104m2
Klinik 1 AS 2 pasien - Meja : 0,6m x 1,2m =0,72m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m x 2 = 0,55m2
- Kasur pasien : 2,5m x 1m x 2= 5m2
- Lemari : 1,5m x 0,5m = 0,75m2
Luas perabot : 7m2
4m x 6m 71% 30% 31,2m2
R. Workshop
1 AS 30 orang - Kursi : 0,5m x 0,5m x 30= 7,5m2
- Panggung : 2m x 10m = 20m2
Luas total perabot : 27,5m2
10m x 6m
54% 30% 78m2
Resepsionis
1 AS 1 orang - Meja : 1,2m x 0,6m = 0,72
- Kursi : 0,5m x 0,5m x = 0,25m2
Total luas perabot : 0,97m2
2m x 2m 75% 30% 5,2m2
Galeri 1 AS 50 orang - Rak : 0,8m x 5m = 4m2
- Dimensi Manusia 0,8 x 10 orang = 8m2
Luas total perabot : 12m2
8m x 3m 50% 30% 31,2m2
Musholla 1 AS 20 orang - Tempat Wudhu : 0,5m x 2m x 2 = 2m2
- Dimensi Manusia : 1,25 x 20 = 25m2
Luas total perabot : 27m2
6m x 8m 44% 30% 62,4m2
Total Luas Kegiatan Penunjang 702m2
Sumber : Analisa Pribadi
138
Tabel 3. 26 Studi Besaran Unit Pengelola UNIT KEGIATAN PENGELOLA
Nama Ruang Jumlah Ruang
Sumber Kapasitas Analisa Besaran Luas Ruang
Sirkulasi Flow Area
Luas Ruang
R. Owner 1 AS, DS 5 orang (1 owner, 4 tamu)
- Meja owner : 1,5m x 0,6m = 0,9m2
- Lemari : 1,8m x 0,3m = 0,54m2
- Brankas : 0,4m x 0,8m = 0,32m2
- Kursi direktur: 0,5m x 0,6m = 3m2
- Sofa : 0,6m x 0,6m x 4 =1,44m2
- Meja 0,5m x 1m =0,5m2
Total luas perabot : 6,7m2
4m x 4m 58% 30% 20,8m2
R. Manager Artistik
1 AS, DA 3 orang (1 Manager, 2 tamu)
- Meja : 1,8m x 0,8m = 1,44 m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m = 0,25 m2
- Sofa : 1m x 1,5m = 1,5m2
- Lemari : 0,5m x 1 = 0,5m2
Luas total perabot : 3,69m2
4m x 3m 70% 30% 15,6m2
R. Kepala Bagian Administrasi
1 AS, DA 3 orang (1 Kepala Bagian Operasional, 2 tamu)
- Meja : 1,8m x 0,8m = 1,44 m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m = 0,25 m2
- Sofa : 1m x 1,5m = 1,5m2
- Lemari : 0,5m x 1 = 0,5m2
Luas total perabot : 3,69m2
4m x 3m 70% 30% 15,6m2
R. HRD 1 AS, DA 3 orang (1 HRD, 2 tamu)
- Meja : 1,8m x 0,8m = 1,44 m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m = 0,25 m2
- Sofa : 1m x 1,5m = 1,5m2
- Lemari : 0,5m x 1 = 0,5m2
4m x 3m 70% 30% 15,6m2
139
Luas total perabot : 3,69m2
R. Administrasi
1 AS 4 orang (2 admin, 2 tamu)
- Meja : 1,8m x 0,7m x 2buah = 2,52m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m x 4=1 m2
- Lemari : 0,5m x 4m = 2m2
Luas total perabot : 5,52m2
4m x 6m 77% 30% 31,2m2
Staff Keuangan Sanggar
1 AS 2 orang - Meja : 1,8m x 0,7m = 1,26m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m x 2=0,5 m2
Luas total perabot : 1,76m2
4m x 2m 78% 30% 10,4m2
R. Marketing 1 AS 4 orang (2 marketing, 2 tamu)
- Meja : 1,2m x 0,7m x 2 buah = 1,68m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m x 4= 1 m2
- Lemari : 0,5m x 2m = 1m2
Luas total perabot : 3,68m2
4m x 3m 70% 30% 15,6m2
R. Kepala Bagian pelatihan
1 AS, DA 3 orang (1 Kepala Bagian Operasional, 2 tamu)
- Meja : 1,8m x 0,8m = 1,44 m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m x 3 = 0,75 m2
- Lemari : 0,5m x 1m = 0,5m2
Luas total perabot : 2,69m2
4m x 3m 77% 30% 15,6m2
R. Pelatih Utama
1 AS 3 orang (1 pelatih utama, 2 tamu)
- Meja : 1,8m x 0,7m = 1,26m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m x 3 =0,75 m2
- Lemari : 0,5m x 1,5m = 0,75m2
Luas total perabot : 2,76m2
3m x 3m 70% 30% 11,7m2
R. Asisten Pelatih dan Musisi
1 AS 9 orang - Meja : 1,2m x 0,6m x 9buah = 6,48m2
- Kursi :
6m x 4m 65% 30% 31,2m2
140
0,5m x 0,5m x 9 = 2,25m2
Luas total perabot : 8,73m2
Staff pendidikan
1 AS 4 orang - Meja : 1,8m x 0,7m x 4= 2,52m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m x 4= 1m2
Luas total perabot : 3,52m2
6m x 4m 85% 30% 31,2m2
R. Rapat 1 AS 14 orang - Meja rapat : 4,2m x 1,2m = 5,04m2
- Kursi rapat : 0,5m x 0,5m x 14 = 3,5m2
Luas total perabot : 8,54m2
6m x 4m 65% 30% 31,2m2
Luas Total Unit Pengelola 245,7m2
Dibulatkan menjadi 246m2
Sumber : Analisa Pribadi
Tabel 3. 27 Studi Besaran Unit Servis
UNIT KEGIATAN SERVIS
Nama Ruang Jumlah Ruang
Sumber Kapasitas Analisa Besaran Luas Ruang
Sirkulasi Flow Area
Luas Ruang
KM / WC Studio Tari
1 AS 4 pria 5 wanita
- Luas Closet : 0,4m x 0,7m x 4 buah = 1,12m2
- Luas Wastafel : 0,8m x 0,5m x 6 buah = 2,4m2
- Luas Urinoir 0,8m x 0,5m x 2 buah = 0,8m2
- Dimensi Manusia:
0,6m x 3 = 1,8m2
Total luas perabot : 6,12m2
4m x 7m 80% 30% 173m2
WC Fasilitas Penunjang
1 AS 6 pria 8 wanita
- Luas Closet : 0,4m x 0,7m x 5 buah = 1,4m2
- Luas Wastafel : 0,8m x 0,5m x 8 buah = 3,2m2
- Luas Urinoir
6m x 7m 85%
141
0,8m x 0,5m x 4 buah = 1,6m2
- Luas Closet Difabel : 0,4m x 0,7m = 0,28m2
- Luas wastafel difabel : 0,8m x 0,5m = 0,4m2
- Total luas perabot : 6,88m2
WC General Rehearsal Room
1 AS 6 pria 8 wanita
- Luas Closet : 0,4m x 0,7m x 5 buah = 1,4m2
- Luas Wastafel : 0,8m x 0,5m x 8 buah = 3,2m2
- Luas Urinoir 0,8m x 0,5m x 4 buah = 1,6m2
- Luas Closet Difabel : 0,4m x 0,7m = 0,28m2
- Luas wastafel difabel : 0,8m x 0,5m = 0,4m2
- Total luas perabot : 6,88m2
6m x 7m 85%
WC Fasilitas Pengelola
1 AS 4 pria 3 wanita
- Luas Closet : 0,4m x 0,7m x 5 buah = 1,4m2
- Luas Wastafel : 0,8m x 0,5m x 6 buah = 2,4m2
- Luas Urinoir 0,8m x 0,5m x 2 buah = 0,8m2
- Total luas perabot : 4,6m2
3m x 7m 80%
Janitor 4 AS 1 orang Alat kebersihan 0,3m x 0,5m = 0,15m2 Total luas perabot : 0,15m2
2m x 1m x 4
93% 30% 10,5m2
R. CCTV 1 AS 2 orang - Meja : 1m x 3m = 3m2
- Kursi : 0,5m x 0,5m x 2 =0,5m2
4m x 3m 70% 30% 15,6m2
142
Total luas perabot : 3,5m2
R. Panel 1 AS 1 - Panel : 2m x 3m = 6m2
Total luas perabot : 6m2
4m x 4m 63% 30% 20,8m2
Pos Jaga 1 AS 1 - Meja 0,6m x 2m =1,8m2
- Kursi 0,5m x 0,5m = 0,25m2
Total luas perabot : 2,05m2
2m x 2m 48% 30% 5,2m2
Gudang 2 AS 1 - Rak : 4m x 0,6m x 2 = 4,8 m2
- Dimensi Manusia : 0,9 x 2 = 1,8m2
Total luas perabot : 6,6m2
4m x 4m x 2
60% 30% 41,6m2
R. AHU 2 AS 2 - Mesin AHU 4,4m x 4,6m = 20,24m2
8m x 6m x 2
58% 30% 125m2
Chiller 1 AS 2 - Mesin Chiller 6,5m x 4,3m = 27,95m2
8m x6m 42% 30% 62,4m2
R. Genset 1 AS 2 - Genset : 29,28m2 Total luas perabot : 20,28m2
8m x 8m 70% 30% 83m2
Loading Dock
1 AS 1 - Dimensi Manusia : 0,9 x3 = 4,5m2
Total luas perabot : 4,5m2
4m x 2m 45% 100%
16m2
R. Cleaning Servis
1 AS 8 - Meja : 1,2m x 0,6m x 4 = 2,88m2
- Kursi 0,5m x 0,5m x 8 = 2m2
- Lemari 0,6m x 2m =1,2m2
Total luas perabot : 6,08m2
4m x 4m 25% 30% 20,8m2
Pantry 1 AS 1 - Kitchen set 2,5m x 0,5m = 1,25m2
- Lemari 1m x 0,5m = 0,5m2
Luas total perabot : 1,75m2
2m x 4m 78% 30% 10,4m2
Parkir Pengunjung dan siswa
1 AS 53 mobil, 40 motor
- Luas mobil : 10m2
- Luas motor : 2,2m2
(10m2 x 53 = 530m2)
+ (2,2 x
100% 100%
1236m2
143
40m3 = 88m2) = 618m2
Pakir VIP 1 AS 5 mobil - Luas mobil : 10m2
10m2 x 5 = 50m2
100% 100%
100m2
Parkir Pengelola
1 AS 14 mobil, 22 motor
- Luas mobil : 10m2
- Luas motor : 2,2m2
(10m2 x 14 = 140m2)
+ (2,2 x 22m3 = 48,4m2) = 188,4 m2
100% 100%
376,8m2
Luas Unit Servis 2297,1m2
Sumber : Analisa Pribadi
Luas bangunan : 2300m2 + 702m2 + 246m2 + 2297,1m2 = 5545,1m2
3.1.4.2 Studi Luas Lahan Parkir pada Fasilitas Servis
Pengunjung dan Siswa :
• Jumlah pengunjung + siswa : 265 orang
diasumsikan :
Jumlah penonton general rehearsal room berjumlah 210 orang
sedangkan ada beberapa siswa dari tingkatan yang berbeda
dan tidak tampil diasumsikan masih mengikuti pelatihan berada
di kantin dan perpus dengan asumsi jumlah : 55 siswa (3 studio,
studio besar kapasitas 20 orang dengan jumlah 2 dan studio
sedang berkapasitas 15 orang dengan jumlah 1)
• mobil (40%) 1mobil = 2 orang
265 x 40% = 106 mobil : 2 orang = 53 mobil
• motor (30%) 1motor = 2 orang
265 x 30% = 80 motor : 2 orang = 40 motor
• kendaraan umum/ jalan kaki dan drop off (20%)
144
265 x 30% = 80 orang
Parkir VIP :
• Diasumsikan penguji ujian dan pembicara wokshop berjumlah
5 orang penguji 3 orang pembicara 2 orang dan menggunakan
mobil
Total kebutuhan parkir kendaraan pengunjung dan siswa
• Mobil (DA) : 53 mobil x 10m2 = 530m2
• Motor (DA) : 40 motor x 2,2m2 = 88m2
Total luas lahan parkir pengunjung dan siswa : 530m2 + 88m2
+ sirkulasi 100% = 1236m2
Total kebutuhan parkir VIP
• Mobil (DA) : 5 mobil x 10m2 = 50m2+ sirkulasi 100% = 100m2
Pengelola
• Jumlah pengelola : 45 orang/ hari
Diasumsikan :
• Mobil (30%) 1 mobil = 1 orang
45 x 30% = 14 mobil
• Motor (50%) 1 motor = 1 orang
45 x 50% = 22 Motor
• Kendaraan umum / jalan kaki (20%)
45 x 20% = 9 orang
Total kebutuhan parkir kendaraan pengelola
Mobil (DA) : 14 mobil x 10m2 = 140m2
145
Motor (DA) : 22 motor x 2,2m2 = 48,4m2
Total luas lahan parkir pengelola : 140m2 + 48,4m2 = 188,4m2 +
sirkulasi 100% = 376,8m2
Total luas lahan parkir : 1236m2 +100m2 + 376,8m2 = 1712,8m2
3.1.5 Studi Citra Arsitektural
Pada projek sanggar pelatihan seni tari balet ini terdapat 2 jenis
pencintraan yaitu aspek citra fungsi dan citra bentuk / tampilan
bangunan. Pada aspek citra fungsi berarti bangunan ini harus dapat
berfungsi sesuai dengan fungsi utamanya yaitu sebagai sanggar
pelatihan seni tari balet, citra fungsi utama dari bangunan ini adalah
sebagai one step service dimana seluruh kegiatan tari balet akan
terfasilitasi di bangunan ini. Sedangkan pada aspek citra bentuk/
tampilan dengan menampilkan dan mendesain bangunan berkonsep
post modern dan inovatif, akan tetapi tetap menyelaraskan iklim dan
keadaan disekitar tapak dan lingkungan.
Beberapa contoh dasar yang harus dipertimbangkan dalam citra
arsitektur adalah :
- Memperhatikan aspek spasial penari pada ruang studio tari dan
general rehearsal room
- Pencahayaan alami yang mencukupi terutama pada studio tari
- Penghawaan alami dan bukaan sesuai dengan kebutuhan
- Hubungan dan tatanan antara bangunan dan ruang luar yang benar
- Penataan sirkulasi yang cukup dan nyaman
146
- Tema dan konsep yang menarik
- Memperhatikan penghijauan pada lanskap bangunan sehingga
memberi kenyamanan pengguna dan menambah estetika
3.2 Analisis Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure
3.2.1.1 Studi Sistem Struktur
Sistem struktur pada bangunan ini akan dibagi menjadi 2
bagian yaitu upper structure ( struktur bagian atas) yang
menyalurkan seluruh beban atap dan menyalurkan beban ke
bagian sub structure secara vertikal. sedangkan untuk bagian yang
kedua yaitu sub structure adalah strukur bangunan pada bagian
bawah (pondasi)
Tabel 3. 28 Struktur Bangunan
UPPER STRUCTURE (STRUKTUR BAWAH)
1. Pondasi Foot Plat Keterangan
Foot plat tergolong pondasi yang dangkal dengan berbahan dasar beton bertulang. Footplat diperuntukan untuk bangunan dengan ketinggian 2-4 lantai
Kelebihan Kekurangan
• Ekonomis, penggunaan biaya terjangkau dan lebih murah
• Tahan gempa
• Daya dukung tanah kuat
• Proses pembuatan memakan waktu lama
• Beban tidak bisa lebih dari 4 lantai
Gambar 4. 1 Pondasi Foot Plat
Sumber : https://s-media-cache-
ak0.pinimg.com/originals/73/da/fe/73dafe698753671bbd6302517df7595b.jpg, diakses 28
Agustus 2017, pukul 13.20
147
• Galian tanah sedikit • Memerlukan tenaga ahli khusus
2. Pondasi Mini Pile Keterangan
Pondasi ini diletakkan dipancang dengan alat pemukul berupa pemukul getar atau pemukul yang hanya dijatuhkan, dipukul dengan pemukul (hammer) mesin uap. Pondasi mini pile berbahan dasar beton bertulang (Pagehiri, Juniada. Jurnal Analisis Penggunaan Pondasi Mini Pile dan Pondasi Borpile Terhadap Biaya dan Waktu Pelaksanaan Pembangunan Ruang Kelas SMPTN 10 Denpasar. Universitas 17 Agustus 1945 : Surabaya)
Kelebihan Kekurangan
• Dibuat dengan sistem pabrikasi sehingga mutu beton terjamin
• Dapat mencapai daya dukung tanah yang paling keras
• Daya dukung dari lekatan sekeliling tiang
• Lebih ekonomis dibanding pondasi sumuran
• Pada daerah proyek dengan luas jalan yang kecil sulit pengerjaannya
• Pada tahap pemancangan menimbulkan getaran dan kebisingan
UPPER STRUCTURE (STRUKTUR ATAS)
Space Frame Keterangan
Space frame adalah konstruksi rangka ruang dengan menggunakan sistem sambungan antar batang yang disambung dengan ball joint yang mengalami gaya tekan atau tarik
Gambar 4. 2 Pondasi Borepile Sumber :
http://4.bp.blogspot.com/-
n9k441QNtHQ/T9lZzgh2ABI/AAAAAAAAAN
M/nGjJ0TA8Ook/s1600/strauss-pile.jpg,
diakses 28 Agustus 2017, pukul 13.20
Gambar 4. 3 Space Frame Sumber :
http://www.setareh.arch.vt.edu/safas/fdmtl_imgs/spatial_structure_4.png, diakses 28 Agustus
2017, pukul 13.20
148
Kelebihan Kekurangan
• Ringan, kuat
• Bersifat fleksibel karena mudah dilepas dan dipasang kembali
• Hemat tenaga kerja
• Komponen-komponennya merupakan produk pabrik sehingga presisi
• Fleksibel mudah dibentuk apa saja
• Segi estetika menarik
• Mahal
• Sedikitnya tenaga ahli
• Tidak tahan terhadap api
Baja Ringan Keterangan
Baja ringan terbuat dari baja dengan kekuatan yang tidak kalah dengan baja konvensional
Kelebihan Kekurangan
• Ringan dan tipis
• Pengerjaan cepat tidak memakan waktu lama
• Tidak mudah lapuk
• Tahan karat
• Tidak memiliki sifat muai dan susut
• Perhitungan harus tepat apabila salah perhitungan dapat menyebabkan kegagalan keseluruhan
• Rangka baja ringan tidak fleksibel yang dapat dibentuk dan dipotong
3. Struktur Shell Keterangan
Menurut Schodecik (1998) struktur shell adalah bentuk struktural 3 dimensi yang memiliki permukaan yang melengkung, kaku dan tipis dibandingkan dengan bentangnya.
Gambar 4. 5 Struktur Shell
Sumber : https://pramudyawardhani.files.wordpress.com/
2010/07/penggolongan-shell.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 13.20
Gambar 4. 4 Baja Ringan Sumber :
http://jasapemasanganatapbajaringandijakarta.com/wp-
content/uploads/2016/03/2.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 13.20
149
Kelebihan Kekurangan
• Tahan terhadap api
• Tahan karat
• Tahan terhadap gempa
• Bentuk atap harus menggunakan unsur melengkung sehingga tidak fleksibel
• Biaya mahal
• Pengerjaan memakan waktu lama
• Bahan harus homogen Sumber : Analisa Pribadi, 2017
3.2.1.2 Studi Sistem Enclosure
Pada projek sanggar pelatihan seni tari balet ini terdapat beberapa
studi sistem enclosure :
a. Lantai :
• Bahan penutup lantai tidak licin terutama pada studio tari dan
panggung general rehearsal room
• Tidak mudah kotor dan mudah dibersihkan
• Untuk studio tari dan general rehearsal room harus mampu
meredam suara
• Menambah keindahan dan estetika
b. Dinding
• Pada studio tari dan general rehearsal room harus mampu
menahan kebisingan
• Mampu meredam panas
• Tidak mudah rusak
• Bahan yang digunakan kedap air sehingga tidak
menimbulkan kelembaban
150
c. Plafond
• Pada general rehearsal room mampu meredam kebisingan
• Memberikan nilai estetika pada ruangan
• Tahan terhadap rayap
• Tahan terhadap getaran
d. Atap
• Mampu menahan panas dan hujan (tidak mudah bocor)
• Mampu bertahan dari cuaca yang ekstrim
Tabel 3. 29 Studi Enclosure LANTAI
Lantai Keramik Keterangan
Lantai keramik memiliki beragam motif dan ukuran yang beragam, dipergunakan untuk penutup lantai dan penutup dinding kamar mandi
Kelebihan Kekurangan
• Memiliki motif dan ukuran yang beragam
• Mudah dibersihkan
• Tahan terhadap air
• Tahan terhadap goresan
• Tahan lama, awet dalam pemakaian jangka waktu yang lama
• Pengerjaan mudah
• Permukaan licin dan keras sehingga tidak cocok untuk digunakan pada studio tari dan panggung mini theater
• Tidak mampu meredam kebisingan
Gambar 4. 6 Keramik Sumber :
http://www.dis.or.id/wp-content/uploads/2017/02/keramik-1-
960x400_c.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.00
151
Lantai Parket Keterangan
Lantai parket terbuat dari kayu dan berfungsi sebagai pelapis lantai dan dinding. Untuk penerapan ke interior akan dilapisi lagi dengan spons pada bagian bawah dan pada bagian atas akan dilapisi vinyl sehingga empuk dan tidak licin, agar memberi kenyamanan bagi para penari
Kelebihan Kekurangan
• Mampu meredam suara
• Empuk, tidak licin
• Mampu menyerap panas
• Memiliki estetika yang bagus karena terlihat alami dan ellegant
• Mudah dikerjakan
• Mudah tergores
• Mudah terbakar
• Memiliki sifat memuai
• Perawatan yang sulit
Karpet Keterangan
Penutup lantai berupa karpet ini berbahan dasar dari karpet kain, akan diletakan pada mini theater dan memberikan nuansa elegant serta mewah
Kelebihan Kekurangan
• Dapat meredam kebisingan
• Memberikan kesan ellegant dan mewah
• Memberikan kesan hangat dan nyaman
• Cenderung menekan suara keras didalam ruangan
• Empuk dan lembut
• Perawatan sulit
• Mudah sobek
• Mudah terbakar
Gambar 4. 7 Lantai Parket Sumber :
http://www.lantaikayu.biz/wp-content/uploads/2016/05/lantai-parket.jpg
diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.00
Gambar 4. 8 Lantai Karpet Sumber :
http://www.lantaikayu.biz/wp-content/uploads/2016/05/lantai-parket.jpg
diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.00
152
DINDING
Batu Bata Keterangan
Dinding batu bata berasal dari tanah liat yang kemudian di bakar. Untuk pemasangan dinding struktural menggunakan 1 bata sedangkan untuk dinding non struktural menggunakan ½ bata
Kelebihan Kekurangan
• Kuat dan tahan lama
• Ketahanan terhadap api tinggi
• Bahan material mudah didapatkan
• Dapat menyesuaikan suhu
• Waktu pengerjaan lama
• Sebelum dipasang harus direndam sehingga terlalu lama
Pelapis dinding Acourete Fiber Keterangan
Merupakan pelapis dinding yang berbahan dasar serat sintetis (polypropylene). Berwarna putih dan memiliki ketebalan 4mm-10mm
Kelebihan Kekurangan
• Pada pengaplikasian tidak rontok sehingga menjaga kebersihan ruangan
• Tipis sehingga tidak membuat dinding menjadi tebal
• Tidak menyimpan uap air sehingga tidak lembab
• Awet, pengunaan dalam jangka kedepan
• Harga relatif lebih mahal
Gambar 4. 9 Batu Bata Sumber :
http://www.lantaikayu.biz/wp-content/uploads/2016/05/lantai-parket.jpg
diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.00
Gambar 4. 10 Acourete Fiber
Sumber : https://i.ytimg.com/vi/pkwJwpEqMYo/maxresde
fault.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.20
153
• Aman terhadap resiko kebakaran
• Aman terhadap kesehatan
• Mampu meredam suara
GRC Keterangan
Material GRC dipergunakan untuk dinding partisi, dan terbuat dari serat fibre dengan campuran semen
Kelebihan Kekurangan
• Tahan air dan api
• Ringan dan pemasangan mudah
• Lebih tipis ketebalannya dibanding dinding-dinding yang lain
• Tidak dapat dijadikan penopang struktur, karena bukan dinding penerima beban
• Apabila terjadi benturan yang keras akan rusak
Kaca Keterangan
Jenis kaca yang digunakan : kaca bening (clear glass), kaca tempered, laminasi, cermin, reflektif dan kaca berwarna, dipergunakan untuk memperoleh pencahayaan alami
Kelebihan Kekurangan
• Mendistribusikan cahaya untuk masuk kedalam ruangan
• Tidak tahan panas
Gambar 4. 11 GRC Sumber :
https://i.ytimg.com/vi/pkwJwpEqMYo/maxresdefault.jpg diakses 28 Agustus 2017,
pukul 14.20
Gambar 4. 12 Kaca Sumber :
http://www.mpalumunium.com/wp-content/uploads/2015/10/kaca-film-biru-tambak-luar-1024x768.jpg diakses 28
Agustus 2017, pukul 14.20
154
• Memberikan kesan bersih, modern dan mewah
• Mudah dibersihkan
• Tidak ekonomis harga relatif mahal
• Mudah kotor
• Mudah pecah
• Ketahanan getaran buruk
Pelapis Dinding ACP (Aluminium Composit Panel)
Keterangan
Berbahan dasar aluminium dan komposit, sebagai pelapis dinding
Kelebihan Kekurangan
• Tahan terhadap panas dan hujan
• Mudah dibersihkan
• Tahan lama
• Warna berbagai macam
• Bangunan terlihat rapi, modern dan elegan
• Harga tidak ekonomis relatif mahal
• Membutuhkan rangka untuk pengaplikasian pada bangunan sehingga tidak praktis
PLAFOND
Gypsumboard Keterangan
Gypsumboard berbahan dasar gypsum yang dipergunakan untuk menutup langit-langit dan memberikan estetika pada interior, dipasang dengan menggunakan rangka hollow
Kelebihan Kekurangan
• Tampilan plafond mulus tidak terlihat sambungan
• Fleksibel untuk dibentuk-bentuk
• Ketahanan terhadap air buruk
• Tidak dapat menahan benturan
Gambar 4. 13 ACP Sumber :
http://www.jindalaluminium.com/press/compositepanel.jpg diakses 28 Agustus
2017, pukul 14.20
Gambar 4. 14 Plafond Gypsumboard Sumber :
http://www.edukasibanten.net/images/a2/plafon-gypsum1.jpg diakses 28 Agustus
2017, pukul 14.20
155
• Proses pemasangan cepat
• Mudah didapat
• Perawatan mudah
• Ekonomis, harga lebih murah
Plafond Gypsum Akustik Keterangan
Plafond Gypsum akustik akan diletakkan pada mini theater. Plafond ini memiliki lapisan tekstur yang kasar
Kelebihan Kekurangan
• Dapat meredam suara
• Pengerjaan cepat
• Material ringan sehingga mudah untuk diganti atau diperbaiki
• Tidak tahan terhadap air
• Tidak ekonomis relatif mahal
ATAP
Galvalum Keterangan
Galvalum adalah penutup atap yang berbahan dasar logam tipis yang ringan dan dilapisi oleh baja ringan serta galvanis. Galvanis yang berlapis pasir berfungsi untuk menahan panas dan meredam suara jatuhnya air hujan
Gambar 4. 15 Plafond Gypsum Akustik Sumber :
http://farm4.static.flickr.com/3202/3016652167_526881719b.jpg diakses 28 Agustus
2017, pukul 14.20
Gambar 4. 16 Galvalum Sumber :
http://www.dallasmetalroofs.com/roofing_images/galvalume_metal_roofing.jpg
diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.20
156
Kelebihan Kekurangan
• Ringan
• Terdiri dari material zincalum yang bebas dari rayap, keropos, dan tidak lembab
• Pemasangan cepat
• Tidak memiliki muai susut
• Efisien dan ekonomis
• Sistem pemasangan memerlukan keahlian khusus karena pemasangannya lebih rapat
Daag beton Keterangan
Atap daag beton berbentuk datar yang berbahan dasar pasir, semen, dan batuan pecah/split yang kemudian diberi tulangan baja dan dicor.
Kelebihan Kekurangan
• Berbentuk datar sehingga dapat dipergunakan untuk meletakan pot, menanam tanaman dsb
• Kuat dan tidak mudah rusak, tahan terhadap cuaca, angin
• Perawatan mudah
• Mampu menahan sinar matahari
• Tahan api karena berbahan dasar beton
• Kedap air
• Proses pengerjaan sulit
• Tidak ekonomis, biaya mahal
• Sering terjadi kebocoran karena pada saat proses pengerjaan tidak sempurna
• Berat
• Mudah terserang lumut
• Kelembaban tinggi
• Sulit dibongkar
Roof Glass Keterangan
Roof glass adalah atap yang terbuat dari kaca, kaca yang digunakan pada roof glass ini adalah kaca laminated, karena merupakan kaca dengan tingkat keamanan dan perlindungan yang tinggi. Tebal kaca laminated 10-12mm dilapisi dengan PVB (Polyvinil Butiran Film) untuk meredam panasnya cahaya matahari
Gambar 4. 17 Daag Beton Sumber :
http://rumahidolaku.com/keuntungan-dan-kerugian-atap-dak-beton/ diakses 28
Agustus 2017, pukul 14.20
Gambar 4. 18 Roof Glass Sumber :
http://www.frener-reifer.com/img/media/openable-glass-
roofs/openable-glass-roofs-01.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.20
157
Kelebihan Kekurangan
• Memberikan estetika yang bagus, terlihat modern dan ellegant
• Perawatan mudah
• Dapat meneruskan cahaya sehingga menghemat energi listrik
• Apabila tidak dilapisi PVB akan meneruskan panas matahari ke dalam ruangan
• Pemasangan membutuhkan tenaga ahli
• Rentan pecah
Sumber : Analisis Pribadi
3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan dan Penghawaan
3.2.2.1 Pencahayaan
a. Pencahayaan Alami
Pencahayan alami adalah pencahayan yang bersumber dari
energi cahaya matahari pada pagi dan siang hari. Cahaya alami
akan diterapkan masuk ke bangunan melalui 2 cara yaitu :
- Sistem Skylight
Skylight menyalurkan cahaya matahari ke bangunan melalui
bukaan pada atap ataupun berupa atap kaca dengan
ketebalan antara 10-12mm dapat juga berupa fiberglass,
polycarbonate, solar tuff, atau bahan – bahan yang dapat
meneruskan cahaya ke dalam ruangan. Untuk pemilihan
peletakan posisi skylight sehingga tidak terlalu panas dapat
diletakan pada arah utara – selatan.
- Sistem Bukaan Pada Dinding
Sistem bukaan pada dinding menyalurkan cahaya melalui
dinding pada bangunan berupa jendela, bukaan dinding,
ataupun ventilasi.
158
b. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan diletakkan pada seluruh bagian bangunan
untuk membantu penerangan pada malam hari dan juga pada
bagian yang kurang mendapatkan cahaya alami. Pencahayaan
buatan ini dibagi menjadi 2 tipe yaitu pencahayaan menyeluruh
(general lighting) dan pencahayaan terfokus (task lighting). Jenis
lampu yang akan dipergunakan pada projek ini :
- Lampu TL (Fluorescent)
Lampu TL adalah lampu yang hemat energi dan lebih terang
dibandingkan dengan lampu pijar. Untuk pemakaian lampu TL
sendiri dapat bertahan hingga 15.000 jam atau 10 tahun
pemakaian. Lampu TL memiliki banyak varian yang panjang
dan pendek. Lampu TL akan diterapkan pada ruang studio
tari, kelas teori, area staff dan area servis.
Gambar 3. 57 Lampu TL Sumber : https://4.bp.blogspot.com/-gpxk2mqu2Ec/V6P-
a0ay1_I/AAAAAAAAA1I/BiSd0w2NB5wgircdJg_wWBuwDwO4Z5oogCLcB/s1600/LAMPU%2BTL.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30
- Lampu LED
Lampu LED tidak menambah panas pada ruangan. Lampu
LED merupakan lampu paling hemat energi dibandingkan
159
dengan yang lain. Lampu LED memiliki 300 lumen/ watt dan
daya listrik sebesar 1,5 volt DC. Lampu LED dapat digunakan
dalam jangka waktu panjang yaitu sekitar 20 tahun
Gambar 3. 58 Lampu LED Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-s6Fv-
crFr1U/Trd6GUtExJI/AAAAAAAAC3Y/Zs82GNMdZHw/s1600/lampu+LED+hemat+energi.jpg diakses 28 Agustus 2017,
pukul 14.30
- Lampu Halogen
Lampu halogen memiliki reflektor untuk mendukung cahaya
yang keluar, lampu halogen merupakan lampu spot yang baik,
cahayanya mengarah ke satu arah saja
Gambar 3. 59 Lampu Halogen Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-s6Fv-
crFr1U/Trd6GUtExJI/AAAAAAAAC3Y/Zs82GNMdZHw/s1600/lampu+LED+hemat+energi.jpg diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30
160
- Par 64
Par 64 berkapasitas 1000 watt, merupakan jenis lampu sorot
yang tidak bergerak dan menembakkan cahaya tanpa
mempunyai batasan yang jelas
Gambar 3. 60 Lampu Par 64 Sumber : https://images-na.ssl-images-
amazon.com/images/I/416OwQVs%2ByL.jpg, diakses 28
Agustus 2017, pukul 14.30
- Follow Spot
Jenis lampu yang menembakan cahaya dalam jumlah besar
biasanya berupa spotlight yang dipergunakan untuk menyorot
dan mengikuti langkah seseorang.
Gambar 3. 61 Follow Spot Sumber : http://www.pssl.com/images/ProdImage05/1500/LED-SPOT-
120ST.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30
161
- Flood Halogen
Berisi bohlam halogen berkapasitas 1000 watt biasanya
dipergunakan untuk menerangi panggung
Gambar 3. 62 Flood Halogen
Sumber : https://dnwgit7zg7mqr.cloudfront.net/images/141020-
UK/800/85935.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30
Teknik pencahayaan sebagai cara pemancaran lampu untuk
memberi kesan dramatis :
- Downlight (Pencahayaan Kebawah)
Teknik pencahayaan downlight datang dari atas dan
memancarkan bagian bawahnya. Macam jenis lampu yang
dipergunakan dalam teknik downlight adalah lampu pijar, neon,
compact fluorescent dengan sudut distribusi cahaya yang besar
Gambar 3. 63 Downlight Sumber : http://img.archiexpo.com/images_ae/photo-g/125179-6869543.jpg,
diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30
- Uplight (Pencahayaan Keatas)
162
Teknik pencahayaan ini datang dari bawah dan memancar ke
atas (posisi lampu dihadapkan keatas). Efek cahaya uplight
sendiri akan menimbulkan kesan megah, dan memunculkan
dimensi. Jenis pencahayaan ini cenderung untuk dekoratif.
Gambar 3. 64 Uplight
Sumber : http://gaile.org/rayton/wp-content/uploads/2013/05/uplighting.png, diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30
- Backlight (Pencahayaan dari Belakang)
Teknik pencahayaan ini berasal dari belakang objek, untuk
memberikan aksentuasi pada objek untuk memunculkan siluet,
dan juga memberikan cahaya pinggir yang ellegant dan
membentuk objek menjadi lebih jelas.
Gambar 3. 65 Backlight
Sumber : http://gaile.org/rayton/wp-content/uploads/2013/05/uplighting.png, diakses 28 Agustus 2017, pukul 14.30
163
- Spotlight
Jenis cahaya dengan arah pencahayaan yang terpusat pada
area tertentu dan batasan yang jelas, yang bertujuan untuk
memberikan akses pada objek yang di sorot.
Gambar 3. 66 Spotlight Sumber : http://www.legatomusiccenter.com/learn-more/stage-lighting/jenis-
jenis-lampu-panggung#sthash.RodllVS4.40BDUqht.dpbs, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00
3.2.2.2 Penghawaan
a. Penghawaan Alami
Penghawaan alami merupakan proses pertukaran udara alami
(angin dari luar bangunan) dengan melalui penempatan bukaan-
bukaan yang memperhatikan orientasi-orientasi dimana dapat
menangkap angin dan menerapkan cross ventilation.
b. Penghawaan Buatan
Penghawaan buatan dengan menggunakan energi listrik adalah
penghawaan tambahan apabila penghawaan alami masih
kurang memberi kenyamanan, demi mencapai kenyamanan
thermal pada para pengguna bangunan agar dapat melakukan
aktivitas dengan optimal.
164
- AC (Air Conditioner)
Merupakan suatu rangkaian mesin yang berfungsi
mendinginkan udara disekitar mesin pendingin itu. Beberapa
jenis AC adalah AC split, AC central, dan AC tower.
- Exhaust Fan
Berfungsi untuk menghisap udara dari dalam ruangan yang
kemudian dibuang ke luar ruangan, sambil menarik udara
segar yang berasal dari luar ruangan untuk dimasukan
kedalam ruangan sehingga terjadi pertukaran udara.
3.2.3 Studi Sistem Utilitas
3.2.3.1 Sistem Distribusi Air Bersih
Sumber air bersih berasal dari PDAM yang kemudian di
distribusikan ke bangunan dengan sistem :
a. Up Feet System
Sistem up- feet pipa distribusi dari ground tank langsung
memompa untuk disambungkan ke pipa utama air bersih dan
kemudian langsung disebar ke ruangan. Sistem ini
menggunakan seluruh kemampuan pompa oleh karena itu
sistem ini cepat merusak pompa namun biaya relatif murah.
Keterbatasan tekanan pipa menyebabkan pembatasan ukuran
pipa cabang dari pipa utama. Sistem ini biasanya diterapkan di
perumahan atau gedung yang kecil dan rendah.
165
Gambar 3. 67 Gambar Penyebaran Up Feet System Sumber : https://i0.wp.com/dotedu.id/wp-
content/uploads/2017/07/071517_1024_SistemPenya1.png?w=665&ssl=1, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00
b. Down Feet System
Pada sistem down feet air dari ground tank akan dipompa melalui
pipa utama air bersih untuk disalurkan menuju ke upper tank
yang kemudian ditampung dan disalurkan kembali melalui pipa
utama untuk disebar ke seluruh ruangan.
Gambar 3. 68 Gambar Penyebaran Down Feet System
Sumber : https://i2.wp.com/dotedu.id/wp-content/uploads/2017/07/071517_1024_SistemPenya3.png?w=665&ssl=1,
diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00
3.2.3.2 Sistem Pengolahan Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat yang berasal dari kotoran manusia, pada proses
pengolahan awalnya disalurkan ke bak kontrol yang kemudian
166
disalurkan ke septitank melalui biopori didalamnya dan difilter
lagi. Limbah ini dapat dipergunakan untuk penyuburan tanaman.
Pembuangan limbah ini menggunakan pipa distribusi
berdiameter 4”.
b. Limbah Cair
Limbah cair yang berasal dari air seni, bekas cuci kaki atau
tangan, air sabun. Proses pengolahannya awalnya disalurkan
melalui pipa distribusi berdiameter 3” menuju ke bak kontrol dan
kemudian di filtrasi dalam filter organik dan dibagi lagi ada yang
langsung dibuang melalui saluran kota dan dipergunakan
kembali untuk penyiraman tanaman.
c. Limbah Air Hujan
Proses pengolahan air hujan awalnya air hujan melalui talang
untuk disalurkan melalui pipa distribusi berdiameter 3” yang
kemudian disaring terlebih dahulu dan disalurkan ke bak
penampungan yang dipergunakan untuk menyiram tanaman.
3.2.3.3 Manajemen Sampah
Untuk pengolahan sampah pada projek ini tidak menggunakan
shaft sampah dikarenakan bukan merupakan bangunan bertingkat
banyak sehingga hanya melakukan penyebaran tong sampah
dengan 2 macam tong sampah yaitu tong sampah organik dan tong
sampah anorganik. Sampah yang telah dipisahkan tersebut akan
167
diolah menjadi pupuk tanaman sedangkan yang tidak dapat diolah
akan disalurkan di TPA.
Gambar 3. 69 Tempat Sampah
Sumber : http://www.halloriau.com/foto_berita/17_20150513_204509.JPG, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00
3.2.3.4 Fire Fighting System
Terdapat 2 jenis penanggulangan bahaya kebakaran yaitu :
- Penanggulangan Aktif
Penanggulangan ini menggunakan peran pengguna bangunan
untuk memadamkan api secara langsung. Peletakan sistem
kebakaran ini berada didalam dan diluar ruangan. Alat yang
digunakan :
- Hydrant
Sistem pencegah kebakaran yang menggunakan pasokan air
yang diletakkan didalam gedung (hydrant box) dan hydrant
pilar diluar gedung dipergunakan apabila pasokan air dari
pemadam kebakaran habis. Hydrant juga sebagai antisipasi
jika sistem sprinkler dan fire extinguiser kewalahan mengatasi
kebakaran dalam gedung.
168
Gambar 3. 70 Hydrant Sumber : https://guardall.co.id/wp-
content/uploads/2016/08/hydrant-all-kontent-1.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00
- APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Alat pemadam kebakaran yang berisi gas NO2 yang anti
terhadap api. APAR biasanya diletakan didekat tangga
darurat dan juga diletakan diruang yang berpotensi terjadi
kebakaran
Gambar 3. 71 APAR Sumber : http://ipnfire.com/wp-content/uploads/2016/05/abc-dry-
chemical-powder-pronus.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00
- Penanggulangan Pasif
Penanggulangan ini tidak menggunakan peran manusia akan
tetapi secara otomatis akan langsung mendeteksi. Alat yang
digunakan :
- Smoke Detector dan Sprinkler
169
Smoke detector akan mendeteksi apabila ada asap yang
tinggi didalam ruangan dan mengeluarkan alarm yang
menjadi tanda terjadinya kebakaran yang kemudian
memberi perintah secara otomatis pada sprinkler untuk
menyalakan pemancar air. Smoke detector dan spinkler
terletak diatas plafond dan merupakan satu kesatuan untuk
saling berkoordinasi apabila terjadi kebakaran.
Gambar 3. 72 Smoke Detector dan Sprikler
Sumber : http://ipnfire.com/wp-content/uploads/2016/05/abc-dry-chemical-powder-pronus.jpg, diakses 28 Agustus 2017,
pukul 15.00
3.2.3.5 Elektrikal
Sumber jaringan listrik pada projek ini bersumber dari jaringan PLN
yang kemudian disalurkan pada trafo dan dari trafo disalurkan ke
MDP dan SDP yang akan disalurkan ke ruang-ruang pada
bangunan. Sedangkan sumber listrik kedua adalah genset dimana
akan dinyalakan apabila terjadi pemadaman listrik.
170
3.2.3.6 Sistem Transportasi Vertikal
• Tangga
Tangga ini berbeda dengan tangga darurat karena tidak
dilingkupi oleh dinding masif, dan merupakan tangga utama
untuk penghubung antara lantai satu dengan lantai yang lain
• Tangga Darurat
Tangga adalah sistem transportasi manual, bersifat permanen
yang digunakan untuk menghubungkan antara lantai satu
dengan yang lainnya. Material tangga darurat menggunakan
dinding masif yang tahan terhadap api
• Ramp
Bidang miring menyerupai tangga, bersifat permanen, semi
permanen atau portabel dipergunakan untuk menghubungkan
antara lantai satu dengan yang lain.
• Lift
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang dipergunakan
untuk mengangkut orang atau barang
3.2.3.7 Sistem Keamanan
Sistem keamanan pada bangunan ini menggunakan jasa dan
tenaga security yang 24 jam menjaga keamanan bangunan dan
juga untuk memperhatikan kemanan menyeluruh dipergunakan
CCTV/ kamera pengawas
171
3.2 4 Studi Pemanfaatan Teknologi
- Solar Panel
Solar panel adalah alat untuk mengubah energi panas matahari
menjadi energi listrik dengan efek photovoltaic guna menghemat
energi listrik pada bangunan, dengan efisiensi yang sangat besar
dikarenakan banyaknya listrik yang dikeluarkan pada bangunan
ini terutama pada studio tari yang beroperasi dari siang hingga
malam hari.
Gambar 3. 73 Solar Panel
Sumber :
https://fortunedotcom.files.wordpress.com/2016/02/sunpower_residential_004.
jpg28 Agustus 2017, pukul 15.00
- Acourete Fiber
Acourete fiber adalah bahan peredam suara berbahan dasar serat
sintetis (polypropylene). Acourete fiber berwarna putih dengan
ketebalan dari 4mm sampai 10mm. Acourete fiber memiliki
kekuatan serap yang sama dengan bahan peredam yang lain
dengan ketebalannya sebesar 100mm. Pada pengaplikasian ke
bangunan, acourete fiber tidak menimbulkan kerontokan sehingga
kebersihan ruangan dan kesehatan pekerja dapat terjaga berbeda
dengan bahan glasswool yang rontok dan melukai kulit ataupun
172
masuk ke dalam paru-paru. Dikarenakan acourete fiber berbahan
dasar sintetis maka tidak menyimpan uap air sehingga tidak
menimbulkan kelembaban dan jamur. Acourete fiber ini akan
diterapkan pada dinding-dinding studio tari dan mini theater
sehingga akustik ruangan menjadi lebih optimal, tidak terdengar
dari ruangan yang lain dan tidak menganggu aktivitas pengguna
lain.
Gambar 3. 74 Acourete Fiber Sumber : http://id.acourete.com/bahan-peredam-suara-glasswool-rockwool-
acourete-fiber, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00
Gambar 3. 75 Kerangka Pemasangan Acourete Fiber Sumber : http://peredamsuara.com/wp-content/uploads/2010/07/Acourete-Soundproofing-Panel-Standart-MatFull-Fiber.jpg, diakses 28 Agustus 2017,
pukul 15.00
173
- Sprung Floor
Sprung floor adalah lantai yang berpegas dan pada bagian bawah
lantai diberi busa padat yang dipergunakan untuk menahan
getaran dan goncangan yang ditimbulkan oleh gerakan penari
yang sering melakukan gerakan melompat, berputar dan pointe
sehingga sangat rawan terhadap cedera. Dibandingkan dengan
penggunaan beton keras yang dapat menyebabkan cedera pada
penari.
Gambar 3. 76 Konstruksi Sprung Floor Sumber : https://linxstaff.linx-
usa.com/files/graphic_design_samples/sprung_floor.png, , diakses 28 Agustus
2017, pukul 15.00
Gambar 3. 77 Sprung Floor Sumber : https://sprungfloors.com/wp-
content/uploads/2015/12/4x6_Ash_Sprung_Dance_Floor_ballet_OMara_Floors-1568-2-300x300.jpg, diakses 28 Agustus 2017, pukul 15.00
174
3.3 Analisa Konteks Lingkungan
3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi
Lokasi sanggar pelatihan seni tari balet ini akan direncanakan di
wilayah kota Semarang pada BWK I yaitu kecamatan Semarang Timur
dan kecamatan Semarang Selatan. Pemilihan pada BWK I didasarkan
tabel 3.27 dengan meninjau banyaknya sekolah kalangan atas
terbanyak yaitu BWK I serta didasarkan atas target dan sasaran pasar
sanggar pelatihan seni tari balet ini.
Tabel 3. 30 Beberapa Sekolah Kalangan Atas pada Setiap BWK
BWK Sekolah
BWK I PG-TK-SD-SMP-SMA Theresiana, SMPN 3, SMAN 5, SMPN 2, SMAN1, YSKI, TK-SD Karangturi, SD Cor Jesu, PG-TK-SD Bernadus, SMP Dominico Savio, SMP Maria Mediatrix, SMA Sedes, SD- SMP- SMA Kebon Dalem
BWK II Mondial School, TK- SD-SMP-SMA Don Bosco
BWK III SMP-SMA Kristamitra, TK-SD-SMP-SMA Tri Tunggal, TK-SD-SMP-SMA Terang Bangsa, SD Marsudirini Gedangan, SD Al - Azhar
BWK IV -
BWK V SMA Kesatrian
BWK VI Cambridge School, SDN Sendang Mulyo
BWK VII Bina Bangsa School
BWK VIII -
BWK IX SD Al – Azhar,SD Marsudirini BSB, SMAN 13
BWK X SMP-SMA Karangturi
Sumber : Analisa Pribadi
Target dan sasaran pasar sanggar pelatihan seni tari balet :
• Sekolah dengan kalangan menengah keatas diutamakan tingkat
PG, TK, SD dan SMP dikarenakan seni tari balet membutuhkan
kelenturan sejak dini dan tingkat SMA juga menjadi target pasar
namun lebih diutamakan tingkat PG, TK, SD, SMP. Dikarenakan
sanggar ini akan beroperasi pada siang hari setelah sepulang
sekolah.
175
Beberapa sekolah yang menjadi sasaran pasar pada sanggar ini
adalah :
- Karangturi
- Marsudirini
- Theresiana
- YSKI
- Bernadus
- Dominico Savio
- Maria Mediatrix
- SMAN 1
- SMPN 3
- SMAN 5
- SMA Sedes
- SD Cor Jesu
- SMPN 2
- SD -SMP- SMA Kebon Dalem
- Mondial School
- Cambridge School
- Bina Bangsa School
• Wilayah kalangan menengah keatas dengan menargetkan anak-
anak dari perumahan kalangan menengah keatas.
176
Gambar 3. 78 Peta Persebaran Sekolah Kalangan Menengah ke Atas di Semarang
Sumber : Google Map, diakses 29 Agustus 2017, pukul 08.00
3.3.1.1 Pemilihan lokasi pada Kecamatan Semarang Timur
Gambar 3. 79 Peta Kecamatan Semarang Timur Sumber :
http://res.cloudinary.com/purnama/image/upload/c_scale,w_640/v1451155245/Semarang/Peta_Kecamatan_Mijen_Semarang.jpg, diakses 29
Agustus 2017, pukul 08.00
Kecamatan Semarang timur memiliki luas sebesar 773.30 Ha.
Kecamatan Semarang Timur terdiri dari 11 kelurahan yaitu
kelurahan Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung,
Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo,
Bandarharjo
Kecamatan
Semarang
Timur
Kecamatan
Semarang
Selatan
177
Batas Wilayah :
Utara : Kecamatan Semarang Utara
Barat : Kecamatan Semarang Tengah
Timur : Kecamatan Gayamsari
Selatan : Kecamatan Semarang Selatan
Pemilihan lokasi pada kecamatan Semarang Timur dikarenakan
melihat target pasar pada sekolah-sekolah menengah keatas dan
kecamatan Semarang Timur dekat dengan target dan sasaran
pasar tersebut.
• Potensi Wilayah :
- Dekat dengan sekolah-sekolah menengah keatas dan
merupakan wilayah yang berada di tengah sekolah-sekolah
menengah keatas sehingga pencapaian ke lokasi mudah dan
dekat
- Akses jalan cukup lebar dan infrastruktur jalan terbuat dari aspal
dengan kondisi yang baik
- Merupakan area perumahan menengah keatas
- Dilalui oleh kendaraan umum
- merupakan area yang cukup ramai namun tidak macet
• Kendala :
- Untuk jalan-jalan besar tingkat kebisingan cukup tinggi
- Daerah kecamatan Semarang timur cukup padat
178
3.3.1.2 Pemilihan lokasi pada Kecamatan Semarang Selatan
Gambar 3. 80 Peta Lokasi Kecamatan Semarang Selatan Sumber :
http://res.cloudinary.com/purnama/image/upload/c_scale,w_640/v1451136208/Semarang/Peta_Kecamatan_Candisari_Semarang.jpg,
diakses 29 Agustus 2017, pukul 08.00
Kecamatan Semarang Selatan memiliki luas wilayah sebesar
20,72km2. Kecamatan Candisari terdiri atas 7 kelurahan yaitu :
kelurahan Jatingaleh, Karanganyar Gunung, Jomblang, Candi,
Kaliwiru, Wonotingal, Tegalsari.
Batas Wilayah :
Utara : Kecamatan Semarang Utara dan Tengah
Barat : Kecamatan Semarang Barat
Timur : Kecamatan Semarang Timur dan Gayamsari
Selatan : Kecamatan Candisari dan Gajahmungkur
Pemilihan lokasi pada kecamatan Semarang Selatan dikarenakan
melihat target pasar pada sekolah-sekolah menengah keatas dan
kecamatan Semarang Selatan dekat dengan target dan sasaran
pasar tersebut.
179
Potensi Wilayah :
- Dekat dengan sekolah menengah keatas dan merupakan
wilayah yang berada di tengah sekolah-sekolah menengah
keatas sehingga pencapaian ke lokasi mudah dan dekat
- Akses jalan lebar dan 2 arah
- Dilalui oleh kendaraan umum
- Merupakan daerah yang ramai dan padat
Kendala :
- Ramai dan padat sehingga sering menimbulkan kemacetan
Perbandingan jarak dari sekolah menengah keatas ke lokasi :
Tabel 3. 31 Jarak dari Sekolah ke Lokasi Nama Sekolah Tapak Kec
Semarang Timur
Tapak Kec Semarang
Selatan
Jarak terdekat
Karangturi 1,8 km 2,8 km Kec Semarang Timur
Marsudirini 3,2 km 4,9 km Kec Semarang Timur
Theresiana 02 2,4 km 2,6 km Kec Semarang Timur
SD YSKI 1,3 km 2,7 km Kec Semarang Timur
Bernadus 3,8 km 3,3 km Kec Semarang Selatan
SMP Maria Mediatrix 1,3 km 1,5 km Kec Semarang Timur
SMAN 1 4,7 km 2,3 km Kec Semarang Selatan
SMAN 5 4,3 km 4,2 km Kec Semarang Selatan
SMPN 3 1,7 km 2,9 km Kec Semarang Timur
SMA Sedes 1,3 km 1,5 km Kec Semarang Timur
SD Cor Jesu 1 km 2,9 km Kec Semarang Timur
SMPN 2 1 km 2,4 km Kec Semarang Timur
SD-SMP-SMA Kebon Dalem 2,4 km 4,3 km Kec Semarang Timur
TK-SD-SMP-SMA Don Bosco 5 km 4,1 km Kec Semarang Selatan
Mondial School 4,7 km 3,7 km Kec Semarang Selatan
Cambridge School 6,9 km 4,9 km Kec Semarang Selatan
Bina Bangsa School 5,7 km 4,7 km Kec Semarang Selatan
Sumber : Analisa Pribadi
180
Kolom penilaian :
Penilaian tapak berdasarkan beberapa kriteria dengan skor 1-10
Tabel 3. 32 Penilaian Pemilihan Kecamatan Kriteria Pemilihan Lokasi Bobot Kecamatan
Semarang Timur
Kecamatan Semarang Selatan
Skor Skor
Dekat dengan fasilitas pendidikan menengah keatas
50% 10 (5) 9 (4,5)
Dekat dengan perumahan menengah keatas 15% 8 (1,2) 7 (1,1)
Dekat dengan pusat kota 10% 8 (0,8) 8 (0,8)
Pencapaian mudah 10% 8 (0,8) 8 (0,8)
Keramaian (tidak macet) 5% 8 (0,4) 6 (0,3)
Daya dukung tanah 5% 6 (0,3) 8 (0,4) Total 100% 8,5 7,9
Sumber : Analisa Pribadi, 2017
3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak
Gambar 3. 81 Peta Persebaran Sekolah Kalangan Menengah ke Atas di Semarang Sumber : Google Map, diakses 29 Agustus 2017, pukul 08.00
Alternatif
lokasi 2
Alternatif
lokasi 1
181
3.3.2.1 Alternatif Tapak 1 di Jl. Sidodadi Timur
Gambar 3. 82 Peta Perletakan Sekolah di Kawasan Jl Sidodadi Timur
Sumber : Google Earth, diakses 24 Agustus 2017, pukul 11.00
Gambar 3. 83 Peta Tapak Jl Dr. Cipto Sumber : Google Earth, diakses 24 Agustus 2017, pukul 11.00
182
Gambar 3. 84 Peta Grafis Tapak Jl. Sidodadi Timur Sumber : Analisa Pribadi
Potensi tapak :
- Sangat dekat dengan sekolah kalangan atas yaitu sekolah
Karangturi dan sekolah YSKI dan juga dekat dengan sekolah
SMKN 2, SMKN 5 serta dekat dengan Universitas PGRI
- Akses jalan dua arah dan tidak macet
- Dekat dengan perumahan menengah keatas
- Akses menuju lokasi dapat dilalui oleh beberapa jalan tidak
hanya Dr. Cipto
Kekurangan tapak :
- Dikepung oleh 3 jalan
- Lebar jalan hanya 8 meter
183
3.3.2.2 Alternatif Tapak 2 di Jl Majapahit
Gambar 3. 85 Peta Perletakan Sekolah di Kawasan Jl Majapahit Sumber : Google Earth, diakses 24 Agustus 2017, pukul 11.00
Gambar 3. 86 Peta Tapak Jl Majapahit Sumber : Google Earth, diakses 24 Agustus 2017, pukul 11.00
184
Gambar 3. 87 Peta Grafis Jl Majapahit Sumber : Analisa Pribadi
Potensi tapak :
- Sangat dekat dengan sekolah kalangan atas yaitu sekolah Cor
Jesu dan SMPN 2 dan juga dekat dengan sekolah SMA Institut
Indonesia
- Akses jalan yang lebar 17m dengan 2 arah
Kekurangan tapak :
- Macet
- Ramai dan bising
Tabel 3. 33 Penilaian Pemilihan Alokasi Tapak Kriteria Pemilihan Tapak Bobot Jl.
Sidodadi Timur
Jl. Majapahit
Skor Skor
Dekat dengan fasilitas pendidikan 50% 10 (5) 9 (4,5)
Dekat dengan perumahan menengah keatas
20% 6 (1,2) 8 (1,6)
Harga tanah tidak terlalu mahal 5% 8 (0,4) 6 (0,3)
Pencapaian mudah 5% 8 (0,4) 10 (0,5)
Lebar dan kondisi jalan 5% 10 (0,5) 10 (0, 5)
Keramaian (tidak macet) 5% 10 (0,5) 6 (0,3)
Tingkat kebisingan rendah 10% 8 (0,8) 6 (0,6)
Total 100% 8,8 8,3
Sumber : Analisa Pribadi
185
a. Studi Luas Tapak
• Akses jalan utama : 2 jalur dengan lebar 8m, dikategorikan sebagai
jalan lokal sekunder
• Regulasi
- Koefisien Dasar Bangunan (KDB) pendidikan maksimum 50%
- Koefisien Luas Bangunan (KLB) pendidikan maksimum 1,5 dengan
ketinggian 3 lantai
- Garis Sempadan Bangunan (GSB) Jl. Sidodadi Timur 17 meter
- Garis Sempadan Bangunan (GSB) sungai 10 meter
• Luas kebutuhan tapak :
- Luas total bangunan : KLB
5545,1m2 : 1 = 5545,1m2
• Luas lantai dasar :
- 50% x 5545,1m2 = 2772,55m2
• Luas Ruang Terbuka :
- Luas kebutuhan tapak – luas lantai dasar
5545,1m2 – 2772,55m2 = 2772,55m2
• Luas ruang terbuka hijau :
- 40% x 2772,55m2= 1109,02m2
Luas total lahan : 2772,55m2 + 2772,55m2 = 5545,1m2 dibulatkan
menjadi 5545m2
Tabel 3. 34 Tabel Aspek Kekuatan Tapak ASPEK KEKUATAN ALAMI
Vegetasi Vegetasi yang berada disekitar tapak berupa pohon
angsana
186
Iklim Iklim pada tapak adalah iklim tropis dengan suhu rata-
rata berkisar 29º
Kemiringan Tapak Topografi tapak tergolong datar yaitu berkisar antara 0o
– 30
Lingkungan sekitar Batas Tapak
U : Jl. Labuhan II
S : Jl. Sidodadi Timur
B : Jl. Hawa
T : Perumahan Penduduk
Arah angin Dari tenggara ke barat laut / barat laut – tenggara
kecepatan angin 0,8m/s
Sumber air Sumber air bersumber dari PDAM
Keadaan
Lingkungan
Tapak ini merupakan perumahan penduduk dan juga
ruko
ASPEK KEKUATAN BUATAN
Regulasi KDB = 50%
KLB = 1,5 max 3 lantai
GSB = 17 m (Jl. Sidodadi Timur)
GSB = 10m (GSB Sungai)
Fungsi dan Hirarki
kawasan
Pusat perdagangan dan jasa, pendidikan
ASPEK AMENITAS ALAMI
Cahaya Pencahayaan pada tapak 1156 lux
Kebisingan Kebisingan berasal dari jalan di samping utara dan barat
tapak yang bersumber dari suara kendaraan bermotor
dan aktifitas pengguna jalan sebesar 57,6dB
view View from site : perumahan penduduk, sungai
View to site : perumahan penduduk
Kelembaban Kelembaban : 55,6%RH
ASPEK AMINITAS BUATAN
Jaringan kota /
kawasan
tersedia jaringan listrik, telephone dan internet, jalur
drainase terbuka
Citra Arsitektur Bangunan disekitar tapak bergaya modern dan
minimalis dan vernakular
Sumber : Analisa pribadi ,berdasarkan hasil survey,2017