ARSITEKTUR dan PEMODELAN APLIKASI
-
Upload
siakesaunggul -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of ARSITEKTUR dan PEMODELAN APLIKASI
BAB 13
ARSITEKTUR dan PEMODELAN APLIKASI
A. Arsitektur Aplikasi
Arsitektural akan mengkominikasikan keputusan desain berikut dalam
pengaplikasiannya:
Tingkat dimana system informasi akan disentralisasikan atau
distribusikan ,sebagian besar system kontemporer didistribusikan pada
jaringan, termasuka intranet dan internet.
Distribusi data tersimpan pada sebuah jaringan,, kebanyakan database
modern ini didistribusikan atau diduplikasikan pada jaringan
Implemitasi tekhnologi digunakan oleh semua perangkat lunak untuk
dikembangkan
Integrasi dari semua perangkat lunak komersial, sebagai kebutuhan untuk
mengkostumasi perangkat lunak tersebut
TekhnologI yang digunakan untuk implemitasi ini digunakan melalu
antarmuka pengguna, meliputi input dan output
Teknologi yang digunakan untuk mengantarmuka dengan system lain
Application architecture/ arsitektur aplikasi menentukan teknologi yang akan
digunakan untuk mengimpletasikan satu atau lebih system informasi. Fungsinya
sebagai outline untuk desain, kontruksi, dan implimentasi terinci, dan prinsif yang
digunakan aliran data fisik.
1
1. Diagram Aliran Data Fisik
Data Flow Diagram(DFD) digunakan sebagai alat desain system untuk
memodelkan arsitektur dan desain fisik (secara teknis). Dalam hal ini
diagramaliran data fisik memodelkan keputusan-keputusan teknis dan desain
manusia untuk diimplementasikan sebagai bagian dari data informasi.
Komunikasi yang terdapat didalamnya pilihan-pilhan teknis keputusan desain
lain kepada mereka yang secara actual akan membangun dan mengimplemitasikan
system. Diagram ini digunakan oleh Gane, Sarson, dan DeMarco sebagai bagian
dari metodologi teknik perangkat lunak formal yang disebut analisis dan desain
terstruktur yang mana telah berbasis transaksi COBOL.
Spesifikasi terinci dalam model system ini yang terdiri dari:
1. DFD fisik dari system ini digunakan untuk membantu analisis
mengidentisikasi dan menganalisis masalah-masalah fisik pada system
yang te;lah ada selama fase analisis masalah
2. DFD logis dari system ini digunakan untuk tranformasi DFD fisik yang
menghapus semua rincian fisik. DFD logis digunakan sebagai titik awal
fase analisis persyaratan
3. DFD logis dari system target ini untuk spesifikasi yang menyertainya
dimaksud untuk menggambarkan persyaratan nonteknis rinci untuk sebuah
system baru.
4. DFD fisik dari system target dimaksudkan untuk mengajukan dan
memodelkan pilihan teknologi dan keputusan desain untuk semua proses
logis, aliran data, dan data stores.
5. Bagan struktur dari element perangkat lunak dari system target digunakan
untuk mengilustrasikan hierarki top-down dari modul perangkat lunak.
2
2. Proses Fisik
Proses merupakan bentuk kunci pada semua DFD, hal itulah mengapa DFD
disebut model proses. DFD fisik menggambarkan implementasi dari proses yang
telah direncanakan. Adapun dua karakteristik diagram dalam aliran data fisik:
1. Proses logis sering ditetapkan untuk prosesor fisik khusus seperti PC,
Server, Mainframe, Orang atau, Alat-lata lain pada sebuah jaringan
computer
2. Tiap proses logis harus diimplemitasikan sebagai satu atau lebih prose
fisik karena beberapa proses login harus dibagi lagi, untuk alasan
alasannya sebagai berikut:
Untuk memisahkan proses menjadi sebuah bagian yang akan
dikerjakan oleh orang dan sebagian lagi akan dikerjakan oleh
computer.
Untuk memisahkan proses menjadi sebuah bagian yang
diimplemitasikan dengan satu teknolgi dan sebuah bagian yang
akan diimplemitasikan dengan teknolgi yang lain
Untuk menunjukan banyaknya implemitasi yang berbeda dari
proses logis yang sama (misalnya satu proses untuk pesanan
tertulis dan proses pemesanan berbeda untuk pesanan internet).
Untuk menambahkan proses yang diperlukan untuk menangani
eksepsi atau untuk mengimplemitasikan persyaratan keamanan dan
audit.
Pada proses terkomputerisasi, metode implimatasi sebagian dipilih dari satu
kemungkinan-kemungkinan berikut:
1. Paket perangkat lunak aplikasi yang dibeli (contonya SAP dan Ariba),
sebuah aplikasi perangkat lunak pengadaan/pembelian berbasis internet.
2. Sebuah system atau program Utility (contohnya Exchange server, system
email, atau Netscape atau name library)
3
3. Sebuah program untuk ditulis, umumnya, metode implimitasi menentukan
bahasa atau alat yang digunakan untuk membangun sebuah program.
(contohnya metode meliputi VISUAL BASIC, C++, JAVA,VBA, MS
ACCES, dll
Satu kontruk proses fisik akhir yang diperkenalkan, yakni MULTIPORES.
Yakni mengidentifikasi banyak implimentasi dari proses atau prosesor yang sama.
Contohnya dalam penggunaaan symbol untuk mengindetifikasi banyaknya PC,
dan named program pada banyak PC. Intinya jumlah proses fisik dalam setiap
DFD selalu lebih besar disbanding jumlah proses logisnya dalam DFD logis
equivalennya.
3. Aliran Data Fisik
Penggambaran aliran data fisik sebagai berikut:
1. Implementasi terencaan sebuah input atau output ke sebuah proses fisik
2. Perintah database atau tindakan seperti membuat, membaca, memperbarui,
atau menghapus
3. Impor data atau ekspor data ke system informasi lain melalui sebuah
jaringan
4. Aliran data antara dua modul atau subrutin di dalam program yang sama
3.1 Agen Eksternal Fisik
Agen-agen eksternal fsisik tidak dapat diubah berdasarkan definisi agen-agen
eksternal yang dikategorikan selama analisis system adalah di luar lingkup
system, dan karena itu bukan subyek untuk dapat diubah
4
3.2 Data Store fisik
Penggambaran data store fisik digambarkan sebagai berikut:
1. Database
2. Sebuah table pada sebuah database
3. File komputer
4. Tape atau media backup dari semua yang penting
5. Semua tempory file atau batch yang dibutuhkan oleh sebuah program
6. Beberapa file tidak terkomputerisasi
Namun ada beberapa desain yang mensyaratkan file-file tempory dibuat untuk
bertindak sebagai queque atau buyer diantara proses fisik yang mempunyai timing
berbeda. File tersebut didokumentasikan dengan cara yang sama, kecuali nama-
nama mereka mengidentifikasikan status temporer mereka.
1. Contoh gambar aliran data fisik dalam pengapliakasiannya sebagai
berikut :
5
2. Gambar aliran data Store Fisik dalam pengaplikasiannya sebagai
berikut :
Nah dari DFD fisik inilah kita dapat memodelkan arsitektur yang telah
diajukan atau direncanakan untuk aplikasi sistem informasi. Sesudah kita dapat
menggunakan model fisik tersbut untuk mendesain rincian internal dan eksternal
untuk setiap data store.
6
B. Arsitektur Teknologi Informasi
Arsitektur Teknologi Informasi (TI) dapat menjadi sebuah subyek rumit
diakarenakan sifatnya. Di dalam sebuah system banyak sekali trend-trend baru
yang mana terus berkembang hal ini digunakan untuk mengambil keputusan yang
lebih bijak.
Pendekatan arsitektur sistem terdistribusi:
Standar arsitektural dan atau batasan teknologi digambarkan di bawah
kerangka kerja
Panah yang menunjuk naik menggambarkan standar teknologi yang akan
mempengaruhi atau membatasi model-model desain.
1. Sistem Terdistribusi
Sistem Terdistribusi adalah sistem dimana komponen-komponen pada sebuah
sistem informasi di distribusikan ke berbagai lokasi pada sebuah jaringan
komputer.
Lawan dari sistem terdistribusi adalah sistem tersentralisasi dimana sebuah
komputer pusat multiuser (umumnya sebuah mainframe) menghost semua
komponen sebuah sistem informasi, diama kerjanya dilakuakan secara virtual dan
aktual yang dilakukan dalam komputer tersebut.
Secara konseptual aplikasi pada sistem informasi dapat dibagi menjadi lima
layer:
Presentation layer : merupakan antar muka penguna aktual dengan
presentasi mengenai input dan output bagi user
Presentation logic layer : semua pemprosesan untuk menghasilkan
presentasi contoh : - editing data input
Aplication logic layer : adalah mengabungkan semua logika untuk
mendukung aplikasi dan aturan bisnis aktual
contoh : - pemeriksaan kredit – kalkulasi – analisis data
7
Data manipulation layer : semua perintah dan logika untuk menyimpan
dan mendapatkan data dari sebuah database
Data layer : data aktual yang tersimpan dalam sebuah database
1. Contoh gambar sistem terdistribusi :
Tipe-tipe server dalam sebuah sistem terdistribusi :
1. Database server : server yang memiliki satu atau lebih database
contoh : - oracle –ms.SQL – server / IBM
2. Transaction server : menghost layanan yang akhirnya memastikan
pembaruan database
contoh : - IBM CICS , BEA Tuxedo – Microsoft transaction server .
3. Aplication server : menghost logic aplikasi dan layanan untuk sebuah
sistem informasi ( server ini harus melakukan komunikasi from-N dengan
client dan komunikasi back-end dengan server database untuk akses
pembaruan )
contoh : objek sharing CORBA atau standar COM+ atau DNA miscrosoft.
8
C. Arsitektur Data – Database Relasional terdistribusi
(RDBMS)
Distributed relational database managemen system (RDBMS) adalh sebuah
program perangkat lunak yang mengontrol akses ke dan memelihara data yang
tersimpat pada format relasioanal. Yang mana mencakup backup, rekovesi, dan
security. Sebagian RDBMS mendukung dua tipe data terdistribusi :
Data partitioning sebenarnya mendistribusikan baris dan kolom pada
server database khusus dengan sedikit atau tidak ada duplikasi antar
server. Kolom tersebut dapat ditempatkan secara horizontal maupun
partikal.
Data replication merupakan duplikasi beberapa atau semua table (baris dan
kolom) pada satu atau lebih server database. Dalam hal ini RDBMS tidak
hanya mengontrol akses ke dan managemen setiap database server
database, juga melakukan pembaruan-pembaruan pada sebuah server
database lain dimana database tersebut diduplikasikan.
Ada 3 metode utama partisi:
1. Range partition
Range partition adalah pembagian suatu tabel ke dalam beberapa bagian
berdasarkan range (rentang) nilai tertentu. Range partition ini cocok digunakan pada
kolom yang memiliki distribusi nilai yang merata.
2. List partition
Konsep pada list partition adalah data dikelompokkan berdasarkan nilai
datanya. Cocok untuk kolom yang variasi nilainya tidak banyak. Misal data kota
berdasarkan wilayah provinsi. List: Jember, Malang, Surabaya pada partisi Jawa
9
Timur; Bandung, Cirebon pada partisi Jawa Barat. Jadi list partition ini
berdasarkan list dari suatu segmen, sehingga data-datanya di list terlebih dahulu.
3. Hash partition
Penggunaan hash partition ini jika tidak cocok dengan RANGE ataupun
LIST Partition. Penentuan “nilai mana di taruh di partisi mana” itu diatur secara
internal oleh Oracle (berdasarkan hash value). Kenapa harus memaksakan
memakai partisi sementara tidak cocok dengan RANGE ataupun LIST? Jika ingin
mendapat manfaat dari filosofi PARTITIONING yang sebenarnya di mana data
disebar ke segment-segment yang berbeda.
10
D. Klien Server Data
Kien server data Terdistribusi merupakan sebuah solusi dimana layer-layer
data dan manupulasi data ditempatkan pada server, dan logika aplikasi, logika
persentasi, dan presentasi ditempaykan pada klien.
1. contoh gambar presentasi data terdistribusi pada klien server data :
2. contoh gambar sistem data terdistribusi pada klien server data :
11
1. Pengertian middleware
Middleware merupakan software yang menghubungkan bagian-bagian
berbeda pada sebuah aplikasi atau rangkaian aplikasi. Middleware dapat
diumpamakan menjadi beberapa bentuk, pertama middleware sebagai semacam
lem yang menyatukan sebuah jaringan dan komputer-komputer yang terhubung di
dalamnya. Middleware dapat berupa sebuah aplikasi tunggal, atau dapat berupa
keseluruhan server. Kedua middleware sebagai sebuah perangkat adapter (adapter
device) yang dapat dijalankan dari sebuah printer baru ke sebuah komputer lama
alias jadul. Adapter, atau middleware, menghubungkan dua perangkat,
memungkinkan komunikasi di antaranya dan juga fungsionalitasnya.
Jadi bisa disimpulkan Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara
logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari
sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP [1]. Middleware bisa juga disebut protokol.
Middleware dikatakan sebagai “slash” pada client server meliputi :
1. Presentation middleware : memperbolehkan seseorang programer untuk
membangun komponen melalui web browser
contoh : HTTP
2. Aplication middleware : memampukan dua proses yang ditulis oleh
programer pada profesor yang berbeda untuk mencocokan aplikasi
keseluruhan
contoh : Remote prosedure calls (RPC) message queues dan object request
brokers
3. Database middleware : memperbolehklan seorang programer untuk
melewati perintah SQL kemesin database dalam sebuah API standar
contoh : Oracle ke SQL server atau sebaliknya
12
D. Strategi Arsitektur Aplikasi Untuk Desain Sistem :
o Aristektur jaringan
1. Server dan lokasi fisik mereka – server tidak selalu di tempatkan pada site
yang diindikasikan di sebuah diagram konektivitas lokasi
2. Klien dan lokasi fisik mereka – untuk mengidentifikasi kelas-kelas
penguna yang akan di layani sebagai klien yang sama
contoh : sales region yang anda harap memiliki tipe pekerja yang sama
3. Spesifikasi prosesor – digunakan untuk mendifinisikan spesifikasi
prosesor seperti RAM kapasitas HARDISK dan DISPLAY
4. Protokol transport - digunakan untuk parameter-parameter fisik relevan
yang lain .
strategi arsitektur aplikasi enterprise :
1. Jaringan yang diakui data , antar muka , dan alat-alat perangkat lunak dan
client serta server
2. Strategi untuk mengintergrasikan sistem legacy dan teknologi dalam
arsitektur aplikasi
3. Proses berkelanjutan untuk meninjau arsitektur aplikasi untuk kekinian
dan ketepatan
4. Proses berkelanjutan untuk meneliti berbagai teknologi yang muncul
5. Sebuah proses untuk menganalisis berbagai kebutuhan yang berasal dari
arsitektur aktifasi yang disetujui
13
strategi arsitektur aplikasi taktis :
1. Kelayakan teknis dapat menjadi ukuran kematangan teknologi , kesesuaian
, kemampuan untuk berkerja antar teknologi-teknologi lainnya .
2. Kelayakan operasional sebuah ukuran kenyamanan manajemen bisnis
terhadap teknologi tersebut .
3. Kelayakan ekonomis ukuran terhadap teknologi tanpa risiko besar , biaya
efektif dalam arti manfaat lebih besar dari pada biaya yang keluar .
Contoh gambar arsitektur jaringan :
NAMA KELOMPOK :
1. Edward Tomosibhi Sembiring 2013-21-033
2. Luki Ferliansyah 2013-21-045
14