arsitektur pesisir

14
NAMA KELOMPOK Izazul Lizar M. Arseli Epriga Jerry Dwi Irawan Rizki Metior Merry Deria K Lase Jenny Yolanda Gustia

Transcript of arsitektur pesisir

NAMA KELOMPOK Izazul Lizar M. Arseli Epriga Jerry Dwi Irawan Rizki Metior Merry Deria K Lase Jenny Yolanda Gustia

LATAR BELAKANG

BANJARMASIN Kota Banjarmasin adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota Banjarmasin terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan 114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Letak Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.

SUNGAI BARITO Sungai Barito atau sungai Dusun atau sungai Banjar Besar atau Sungai Banjarmasin adalah wilayah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Barito. Nama Barito diambil berdasarkan nama daerah Barito yang berada di hulu termasuk wilayah provinsi Kalimantan Tengah, tetapi sering dipakai untuk menamakan seluruh daerah aliran sungai ini hingga ke muaranya pada Laut Jawa di Kalimantan Selatan yang dinamakan Muara Banjar / Kuala banjar. Sendimentasi atau pendangkalan di sungai Barito semakin parah akibat semakin meluasnya alih fungsi lahan dan berkurangnya tutupan lahan di Kalimatan Selatan dan Kalimantan Tengah.

PASAR TERAPUNG Timbulnya dan perkembangan Pasar Terapung bermula dari berdirinya kerajaan-kerajaan besar di Kalimantan Selatan, dan berkaitan pula dengan sejarah berdirinya kota Banjarmasin. Kawasan Pasar Terapung lokasinya pada mulanya tersebar antara Kuin Utara dan Kuin Cerucuk, hal ini ditandai dengan sejarah berdirinya kerajaan tepian Sungai Kuin dan Barito berdirinya kota Banjarmasin oleh Sultan Suriansyah pada tahun 1526 sebagai penguasa pertama yang memeluk agama Islam.

AKTIFITAS PASAR TERAPUNG

Di sepanjang sungai barito terdapat berbagai suku. Diantaranya:

Suku BanjarSuku Bakumpai

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DI SEKITAR SUNGAI BARITO

Suku Banjar 1. Tipe Bubungan Tinggi

Bubungan Tinggi adalah bumbungan atap rumah Banjar yang merupakan atap pelana dengan sudut 45° pada posisi melintang yang menutupi ruang induk yang disebut Palidangan. Sudut

45

3. Tipe PalimasanPalimasan adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Bentuk atap pada rumah Palimasan memakai atap perisai. Jika memakai anjung, atapnya juga berupa atap perisai. atap

perisai

4. Tipe Cacak Burungjenis rumah Cacak Burung, dimana pada dasarnya atap sebuah rumah dalam posisi memanjang ke belakang (membujur) kemudian diberi suatu atap limas dalam posisi melintang sehingga berbentuk tanda Cacak Burung ( + ). Dalam hal ini posisi atap limas yang melintang (bahalang) lebih tinggi dari pada posisi atap yang membujur ke belakang. berbentuk tanda

Cacak Burung ( + )

KESIMPULAN  Suku Bakumpai dan suku banjar adalah

subetnis rumpun yang mendiami sepanjang tepian daerah aliran sungai Barito di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yaitu dari kota Marabahan, Barito Kuala sampai kota Puruk Cahu, Murung Raya.

Sungai barito adalah sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan Selatan dan merupakan sungai terlebar di Indonesia. Dengan memahami perkembangan Arsitektur Tepian Sungai Barito, dapat diketahui bahwa suku Banjar di Kalimantan khusus nya di daerah Tenggorong mempunyai banyak kearifan lokal dalam menyikapi kondisi alam di sekitar mereka. Selain di jadikan jalur transito dari singapura dan Jawa, daerah tepian sungai barito merupakan daerah perdagangan yang perlu mempunyai keunikan tersendiri. Oleh karena itu, tindakan nyata yang diperlukan sekarang adalah menjaga eksistensi dari bentuk – bentuk arsitektur daerah tepian sungai barito tersebut .