Ekologi dan Arsitektur Ekologis

31
Nama-nama anggota Kelompok 2 Agrendi Wojongan Adrian Manoppo Chiesa Kembuan Johana Siliwire Nadia Masengi Chandrika Batara Julio Tompodung

Transcript of Ekologi dan Arsitektur Ekologis

Nama-nama anggota Kelompok 2

Agrendi WojonganAdrian ManoppoChiesa KembuanJohana SiliwireNadia Masengi

Chandrika BataraJulio Tompodung

Kata Pengantar

Segala  puji  dan syukur kepada Allah karena berkat  limpahan  dan rahmat-Nyakami  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  matakuliah ilmu lingkunga yang berjudul Pembangunan dan Kerusakan Alam.

Pembangunan di muka bumi ini sangat berhubungan erat dengan kerusakan yangselama ini di alami di bumi ini, karena di mana ada pembangunan pasti diperlukanlingkunga sebagai wadah untuk menempatkan hasil pembagunan tersebut.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulishadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi initidak lain kerja sama yang baik antara teman-teman kelompok, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kerusakanalam yang selama ini terjadi di bumi dan terdapat juga dampak kerusakan alamterhadap kesehatan manusia. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagairintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnyamakalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadisumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa UniversitasSam Ratulangi khususnya program studi Arsitektur. Saya sadar bahwa makalah inimasih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu,kepada  dosen pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari parapembaca.

Penulis

Kelompok 6

Daftar Isi

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I pendahuluan

A. Latar belakang

b. Rumusan masalah

Bab II pembahasan

1. Ekologi dan arsitektur ekologis

2. Unsur pokok eko-arsitektur dan pengaruh pencemaran pada kesehatanmanusia

a. Udara

b. Air

c. Tanah (bumi)

d. Api (energi)

3. Kualitas arsitektur dan tugas si arsitek

a. Rites de pasage bagi manusia dan rumahnya

b. Bangunan sebagai kulit ketiga manusia

c. Hipotesis gaia

Bab III penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Ribuan tahun lamanya manusia berjuang untuk menguasai alam dewasa ini, setidak-tidaknya dari segi teknik, manusia memenangkan peperangan dengan alam tersebut.namun, manusia dengan tidak sadar enggan meninggalkan posisi kekuasaan itu, enggan mengekang diri,mengganggu misteri agung dari alam, tidak menghargai batas-batas yang menentukan mana yang harus dan mana yang tidak boleh dikerjakan. Kita harus mau mengakuikeajaiban alam semesta yang hanya terbuka bagi mereka yang melihat dan mau menikmatinya.

Penggolongan dan penumpukan batas dari proses ekonomi, prose belajar-mengajar, dan proses ekologi dapat digambarkan sebagaiberikut

.

Ahli ekonomi menyadari tanpa adanya dukungan lingkungan (sumber daya alam), sistem ekonomi tidak dapat bergerak. Dukungan lingkungan diperlukan dalam bentuk bahan baku, pengolahan, dan pemasarannya. Wajarlah apabila ahli ekonomi hendak memperhitungkan pengelolaan lingkungan dalam analisis ekonomi (yang kemudian disebut ekonomi lingkungan). Pada akhirnya semuanya bermuara pada pembangunan berkelanjutan.

Ahli pendidikan menyadari bahwa tanpa alam sebagai guru tidak ada perkembangan mental, sedangkan alam sendiri dengan peredarannya, dengan suksesi dan klimaks mendidik manusia tentang apa yang terjadi jika batas alam dilewati.

B. Rumusan Masalah

Masalahyang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah :

1. Apa hubungan arsitek dengan ekologis ?

2. Apa pengaruh kerusakan alam bagi kesehatan manusia ?3. Bagaimana arsitek dapat meminimalisir kerusakan alam?

A.

Bab II

Pembahasan

1. Ekologi dan arsitektur ekologisPembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan

kehidupan manusia dalam hubungan timbal –balik dengan lingkungan alamnya dinamakan arsitektur ekologis atau eko-arsitektur.

Sebenarnya arsitektur ekologis tersebut mengandung juga bagian – bagian dari arsitektur biologis (arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan penghuni), arsitekturalternatif, arsitektur matahari (dangan manfaat energy surya),arsitektur bionik (teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan pembangunan alam), serta pembangunan berkelanjutan. Maka, istilah arsitektur ekologis adalah istilah holistik yang sangat luas dan mengandung semua bidangtersebut.

Arsitektur ekologis tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku, melainkan arsitektur ekologis menghasilkan keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. Walaupun demikian, pembangunan (arsitektur) mau tidak mau mempengaruhi lingkungan alam disekitarnya . Arsitektur ekologis dalam hal ini merupakan arsitektur yang hendak merusak lingkungan sesedikit mungkin.

Peredaran bahan bangunan secara keseluruhan dengan kemungkinanmenghemat, mengurangi, mendaur ulang,dan menggunakan kembali bahan bangunan.

Berdasarkan diagram termodinamika diatas, maka bangunan berkelanjutan yang ekologis :- Tidak menghabiskan bahan lebih cepat dari pada tumbuhnya

kembali bahan tersebut oleh alam;- Menggunakan energy terbarukan secara optimal; dan- Menghasilkan sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber

bahan baru.

2. Unsur Pokok Eko-arsitektur dan Pengaruh Pencemaran Pada Kesehatan ManusiaBagi banyak manusia tradisional, segala materi terdiri dari empat unsure, yaitu udara (angin), air (banyu), tanah/bumi (lemah), dan api/energy (geni). Walapun menurut pengetahuan masa kini, hal ini jauh lebih rumit , empat unsur tersebut dapat dianggap sebagai awal pembicaraan hubungan timbal-balik antara gedung dan lingkungan.

a. Udara Udara adalah campuran berbagai gas (nitrogen, oksigen,dll) yang tidak berwarna dan tidak berbau yang dihirup oleh manusia ketika bernapas. Hubungan erat antara udara pernapasan dan kehidupan manusia adalah pengalaman

kehidupan manusia. Makin tercemar udara, makin susah pernapasan dan kualitas kehidupan menurun.

Lupakanlah keenam propinsi yang berasap,lupakanlah uap yang mendengus,lupakanlah perkembangan kota yang dasyat dan mengisapdarah.

Pencemaran lingkungan rupanya bukan hal yang baru. Sejak awal masa industrialisasi, pencemaran udara oleh manusia meningkat sangat tajam sehingga system pembersihan udara secara alami tidak berfungsi lagi dengan sempurna. Disamping itu, pencemaran udara juga menimbulkan efek samping seperti pemanasan global dan lubang ozon.

Pencemaran udara dapat diatasi dengan cara mencuci atau mengikat. Mencuci udara berarti dibutuhkan hujan yang cukupbanyak dimana tetes – tetes air mengikat partikel debu dandebu tersebut akan mengikat dengan tanah (dapat dianggap bahwa 1/3 dari kebutuhan pupuk kimia untuk tanaman disebar melalui udara) atau dialirkan melalui sungai. Tanaman memiliki sifat mengikat debu pada permukaan daunnya. Dengandemikian, pada lahan hijau(semak perdu dan pohon) tanam-tanaman dapat menyaring 85% debu yang ada.

Debu merupakan partikel – partikel kecil yang mengikat padamolekul udara. Debu dibedakan atas debu kasar dan debu halus. Yang paling berbahaaya adalah debu halus karena partikel debu itu kalau terisap menyebabkan barbagai gangguan respiratorik (infeksi saluran pernapasan), kekambuhan akut pada asma brokial dan partikel halus dapat masuk alveolus paru – paru dimana debu bias bertahan bertahun- tahun dan mengakibatkan penyakit paru obstruktif kronik dan penurunan faal paru.

Pemanasan globaladalah naiknya suhu permukaan bumi karena meningkatnya efek rumah kaca. Efek rumah kaca di atmosfer meningkat akibat adanya peningkatan kadar gas-gas rumah kacaantara lain karbondioksida, metana, dan ozon. Istilah efek rumah kaca berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran di dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang hari suhu didalam rumah kaca lebih tinggi dari suhu diluarnya.

Yang terjadi adalah sinar matahari yang menembus kaca dipantulkan kembali oleh tanaman didalam rumah kaca sebagai sinar inframerah yang berupa panas. Sinar yang dipantulkan tidak dapat keluar dari rumah kaca sehingga suhu udara di dalamnya naik.

Akibat pertambahan gas-gas tersebut diperkirakan akan menangkap lebih banyak energi dari permukaan bumi pada lapisan atmosfer yang lebih rendah sehingga akan menimbulkankenaikan suhu dan perubahan-perubahan lain dalam pola pembekuan, serta perubahan lain dalam iklim global yang tidakdapat diramalkan.

Pengaruh gas masing-masing atas efek rumah kaca.

Walaupun diketahui bahwa pencemaran udara oleh kegiatan manusia dan pencemaran udara tersebut semakin banyak mengganggu kesehatan manusia, rupanya manusia belum bersedia memperhatikan tanda dari alam sekitarnya. Kehidupan di kota-kota besar mengakibatkan manusia semakin sesak bernapas danlubang ozon melipatgandakan penyakit kanker kulit.

Pencemaran udara secara tidak langsung oleh zat kimia (CFC, halon, metana) mengakibatkan lubang ozon. Perusakan lapsan ozon di statosfer(15-25 km di atas permukaan bumi) meningkatkan radiasi UV-Bpada permukaan bumi dan dengan begitu mengakibatkan naiknya kasus kanker kulit melanoma, serta mengganggu ekosistem didarat maupun dirantai pangan laut.

Lubang ozon (perusak lapisan ozon) adalah gas yang terdiri dari molekul-molekul ozon. Suatu molekul ozon mempunyai tiga atom oksigen. Oleh karena itu, ozon mempunyai rumus kimia O3.Molekul-molekul ozon mudah bereaksi dengan zat-zat lain dengan melepaskan satu dari tiga oksigen tersebut.

Udara beberapa macam gas seperti oksigen(O2), nitrogen (N2), karbondioksida (CO2), ozon O3), dan lain-lain.ozon memiliki konsentrasi jauh lebih rendah dibandingkan nitrogen atau oksigen.

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer bumi terdiri dari dua lapisan, yaitu troposfer dibagian bawah, dan stratosfer dibagian atas. Di lapisan troposfer, ozon berbahaya bagi manusia dalam konsentrasi yang tinggi, sebab dapat mengakibatkan gangguan pernapasan. Di stratosfer pada ketinggian 15-25 km dari permukaan bumi terdapat lapisan ozon. Lapisan ozon tersebut berbentuk seperti mantel yang menyelimuti bumi dan melindungi semua makhluk hidup dari pancaran sinar ultraviolet yang berasal dari mtahari.

Karena itu, ozon di statosfer (lapisan ozon) bermanfaat bagi manusia, kebalikan dari ozon di troposfer. Ozon yang terdapatdi troposfer juga berbahaya bagi tumbuh- tumbuhan karena dapat mengganggu proses fotosintesis. Selain itu, ozon juga membunuh mikrorganisme. Oleh karena itu, ozon dapat digunakanuntuk mensterilkan air minum.

Emisi pokok yang merusak lapisan ozon adalah :

- Korbondioksida (CO2) sebagai gas buangan kendaraan lalu lintas.

- Kloroflourocarbon (CFC) adalah kumpulan zat kimia yang terdiri dari klor (Cl), flour (F), dan karbon (C).

- Halon seperti CFC yang susunan kimianya terdiri atas unsur-unsur klor,flour, dan karbon ditambah dengan unsur brm (Br).

- Dinitrogenoksida (N2O) terjadi dalam proses perombakan olehmikroorganisme di tanah.

Lubang ozon berdampak pada kesehatan manusia. Sinar ultraungu dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia karena membantu pembentukan vitamin D. Tetapi sinar ultraungu dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kanker kulit melanoma, mengakibatkan katarak mata dan menimbulkan kebutaan, serta menurunkan kekebalan tubuh.

Karena lapisan ozon mempunyai peranan penting dalam menjaga kesesuaian lingkungan bumi untuk kehidupan pada umumnya dan khususnya manusia, masalah lubang ozon tersebut menjadi pokok persoalan lingkungan global. Selain itu, pecemaran yang merusak lapisan ozon biasanya berasal dari daerah/Negara lain.Jadi, permasalan tersebut merupakan masalah bersama yang menjadi tanggung jawab bersama pula.

b. AirAir dan perairan mengadakan dan membentuk bumi kita. Lautan,sungai-sungai, danlapisan es pada kutub, serta air dibawah

tanah merupakan sumber yang luar biasa besar. Banyaknya air tersebut tidak dapat ditambah maupun dikurangi. Meskipun demikian, air bersih dan air minum makin lama makin sulit didapatkan oleh karena sebagian besar air, yaitu 97%, adalahair asin dan hanya 2.6% air tawar.Selain air untuk diminum, air juga berguna sebagai air suci dari sumber air tertuntu yang mengandung zat-zat khusus yangmemiliki sifat menyembuhkan penyakit tertentu. Air suci jugadapat dibuat oleh pendeta untuk tata upacara, misalnya untukpembabtisan (agama Kristen/Katolik), wudu (agama islam), upacara selapanan omah (agama Jawa/Hindu/Buddha), dan sebagainya.

Walaupun keterbatasan sumber air minum sudah diketahui secara umum, manusia terus-menerus memboroskan air minum dan mencemari air bersih menjadi air limbah, manusia rupanya belum bersedia untuk memperhatikan tanda bahaya dari alam sekitarnya. Agar air minum tidak tercemar , maka yang harus diperhatikan adalah suhu, konsentrasi ion hydrogen (pH) sebaiknya berkisar antara 6.5 – 7.5, air harus bersih, jernih(tidak mengandung endapan endapan apapun), tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak asin (kecuali air laut), serta bebas mikroba patogen atau limbah radioaktif.

Karena kualitas air minum terus-menerus menurun, penjualan air minum dalam botol (yang sangat kurang ekologis) meningkat. Penggunaan air tidak hanya menjadi persoalan dalamrumah tangga, melainkan juga dalam penyediaan bahan bangunan, seperti tersusun dalam table berikut

Pencemaran sumber air dan dampaknya. Air yang tercemar oleh senyawa organik (air merupakan tempat berkembang biaknya mikroorganisme termasuk mikroba patogen) maupun senyawa anorganik (oleh limbah industri dan buangan dari pembakaran BBM berunsur logam) dapat menjadi sarana berkembangnya berbagai penyakit menular maupun keracunan.

Penyakit menular melalui air menurut sumbarnya antara lain :

Keracunan melalui air menurut sumbernya antara lain :

Banjir dapat terjadi oleh berbagai alasan. Biasanya banjir dapat digolongkan atas banjir alam dan banjir yang diakibatkan oleh tindakan manusia. Secara alamiah,banjir terjadi karena curah hujan, pengaruh topografi dan fisik sungai, erosi dan sedimentasi, kapasitas sungai dan kapasitasdrainase yang tidak memadai serta pengaruh air pasang.

Masalah banjir diperburuk oleh tindakan manusia berdasarkan perubahan kondisi daerah aliran sungai (DAS) akibat penggundulan hutan, usaha pertanian yang kurang tepat, perluasan kota, dan perubahan tata guna lahan. Tindakan lain oleh manusia yang mengakibatkan banjir adalah pembangunan kawasan kumuh disepanjang bantaran sungai, pembuangan sampah,pembangunan bendungan dan bangunan lain yang meningkatkan permukaan air banjir karena efek aliran balik, serta perencanaan sistem pengendalian banjir yang tidak tepat.

Lahan rawa-rawa dan hutan bakau yang terkena pasang-surut atau yang sering banjir biasanya bukan lahan yang subur, tetapi secara ekologis merupakan lahan yang keanekaragaman

hayatinya paling kaya karena menjadi daerah pertemuan antara komunitas akuatik dan komunitasterestrial ditempat tersebut. Lahan rawa-rawa ini berfungsi sebagai sepon yang mengatur kelebihan air dari darat (banjir) dan kelebihan air dari laut(pasang purnama dan rob). Pada tahun 1938, hutan bakau melindungi pantai utara pulau Jawa dari Merak sampai Pati, pada tahun 1987 masih tertinggal 338 km2, dan sejak itu hutanbakau berkurang lagi 60%. Tanpa hutan bakau dan dengan reklamasi tanah yang menekan sepon tersebut, ditambahkenaikanpermukaan air laut akibat pemanasan global, tidak ada harapanuntuk mengamankan pesisir laut tempat kediaman manusia secaranyaman.

c. Tanah (Bumi)Bumi sebagai sumber bahan baku dalam banyak agama juga menjadi ibu manusia, menjadi makhluk hidup yang mendukung dan mengizinkan kehidupan manusia, binatang, dan tumbuhan diatasnya. Sepertiga dari manusia menghuni rumah dari tanah liat dan sebagian besar dengan bahan bangunan tradisional yang diambil dari dalam bumi (pasir, kerikil, batu-batuan, tanah liat, logam, sulfur, dan mineral lainnya).Gedung sering dibentuk dari bahan baku bumi : dalam betuk batu gunung, batu kali, batu bata yang dibakar dari tanah liat maupun dari tanah atau tanah liat yang ditumbuk (pise) atau dicetak batu (adobe). Bangunan dengan bahan bangunan bumi tersebut dapat dianggap sebagai pembentukan baru dari permukaan bumi.Baru sejak abad ke-19, muncul bahan bangunan modern seperti semen Portland sebagai bahan daasar beton,baja, kaca, aluminium, plastik, dan bahan sintesis lainnya.walaupun bahan modern ini tetap merupakan bahan yang berasal dari bahan baku bumi, bahan tersebut telah mengalami transformasi yang keadaan entropinya rendah. Setiap bahan bangunan alam harus dianggap pinjaman yang kemudian hari harus kita kembalikan (bayangkanlah seorang yang meminjam buku dari perpustakaan kota dan kemudian mengembalikan segenggam sobekan kertas, pasti petugas perpustakaan tidak mau menerima pengembalian ini dan orang itu harus membayar ganti rugi.Walaupun kita tau tentang hal tersebut, manusia tetap berharap agar tuntutan pengembalian tersebut terjadi pada

masa depan yang masih jauh. Akan tetapi dikemudian hari anak-anak kita harus membayar utang kita juga. Apakah kita akan menyedakan modal kepada mereka sehingga mereka siap?Eksploitasi bahan baku yang berada di permukaan bumi biasanya dilakukan oleh manusia dengan cara mencuri dan meninggalkan kegersangan. Hal ini dapat diperhatikan pada pertambangan biji logam di Pulau Bangka dan di tembaga Pura, pertambangan batu bara di Sumatra, serta emas dan intan di Kalimantan Selatan. Sama saja terjadi dimana manusia membakar hutan dan merusak sumber alam lainnya tanpamenghiraukan kelestariannya.Masalah bumi selain eksploitasi adalah smpah dengan volume yang meningkat tajam, tidak hanya di bidang rumah tangga,melainkan juga dikawasan industri.

d. Api (Energi)Di mana pun manusia hidup, ntuk banyak kegiatan ia membutuhkan energi, untuk menyediakan makanan,untuk membakarbatu bata,dan untuk memproduksi peralatan. Pembangkitan energi pun selalu membebani lingkungan alam. Api memanaskan dingin, yang menerangi kegelapan tetapi yang juga mengandungkekuatan merusak yang menakutkan, melambangkan energi dan bahan bakarnya. Bahan bakar dapat digolongkan atas dua kategori, yaitu yang terbarukan dan yang tidak terbarukan, menurut table berikut :

Penggunaan energi untuk seluruh dunia diperkirakan3 . 10 MW per tahun yang berarti bahwa bahaya bagi manusia tidak terletak pada kurangnya energi, tetapi pada banyaknya energi yang dibakar dan yang mengakibatkan kelebihan karbondioksida di atmosfer yang mempercepat efek rumah kaca dan pemanasan

global. Oleh karena itu, masalah energi adalah masalah utama untuk manusia di masa depan.

Walaupun manusia sudah mengetahui perbedaan energy yang terbarukan dan yang ttidak terbarukan, manusia tetap cenderung pada menggunkan energi yang tidak terbarukan (batubara, minyak, dan gas bumi) karena dianggap penggunaannya lebih mudah dibandingkan dengan energi yang terbarukan. Pencemaran udara dan pemanasan global yang diakibatkan oleh kegiatan manusia tersebut mengganggu kesehatannya, misalnya sesak napas dan penyakit kanker kulit, yang dilipatgandakan oleh lubang ozon dan sebagainya.Meskipun demikkian, manusia rupanya belum bersedia untuk memperhatikan tanda bahaya dari alam sekitar.

Hal lain merupakan energi yang terkandung dalam bahan bangunan(embodied energy) atau PEI (primary energy index) karena energi tidak dapat diteliti dengan mudah dan sering tidak dibayar sepenuhnya. Kemudian juga selalu perlu dipertimbangkan bahwa segala sesuatu yang dibangun manusia dikemudian hari harus dibongkar lagi menjadi puing dan sampah. Pembongkaran, pengolahan , maupun reskling selalu menuntut penambahan bahan energi pada bahan bangunan tersebbut. Energi yang terkandung dalam bahan bbangunan dapatdinilai sebagai berikut.

3. Kualitas Arsitektur dan Tugas si ArsitekArsitektur ekologis sebenarnya lebih indah, lebih tepat guna daripadapembangunan biasa saja; yang menonjol adalah kualitas arsitektur yang tinggi. Kualitas biasanya sulit diukur dan ditentukan, terlebih lagi dari bidang arsitektur. Dimana garisbatas antara arsitektur yang berrmutu tinggi (berkualitas) danarsitektur yang biasa saja, dan dimana alat ukurnya ? Christopher Alexander berbicara tentang kualitas tanpa nama:

There is a central quality which is the root criterion of life and spirit in a man, a town, a building, or a wilderness. This quality is objective and precise, but it cannot be named.

pembahasan kualitas di bidang arsitektur biasanya hanya memperhatikan bentuk gedung dan konstruksinya tetapi mengabaikan tokoh utama : si pengguna arsitektur tersebut dankualitas hidupnya.

Apakah pengguna tersebut merasa tertarik pada arsitektur rumahnya adalah persoalan pengguna sendiri . Dan jika penggunatidak merasa senang dengan kualitas arsitektur bisa jadi karena pendidikan nya kurang baik , atau kemampuan mengkaji maksud pencipta (arsitek) dan kurang bisa merealisasikan cita – cita tentang dirinya sendiri . Dengan menambah kekhususan dalam gaya seni arsitektur dan perkembangan dalam teknologi bangunan , maka landasan bersama antara pengguna dan pencipta menjadi tercerai berai . Kepentingan landasan bersama antara pencipta dan pengguna adalah tuntutan utama pada arsitektur ekologis . Ribuan tahun lamanya pembangunan dilaksanakan oleh penghuni sesuai dengan kemampuan teknologinya . Bantuan untuk membanngun didapatkan dari masyarakat setempat atas dasar keahlian anggota masing – masing . Dengan bertambahnya penduduk , maka kebutuhan akan tempat tinggal manusia meningkat , begitu pulah keahlian dan kemampuan para tukang meningkat juga. Kemudian , terjadilah pengkhususan atau spesialisasi , termasuk arsitek sebagai pencipta gedung yang ada pada masa kini .

Pada permulaan , kebutuhan arsitek sebagai alih bangunan ( Kalang , Wastu , Pakuya ) hanya dibatasi pada bangunan monumental seperti istana Raja , Candi , Mesjid , Jembatan dan sebagainya dan bukan untuk masyarakat biasa . Arsitektur monumental tersebut bersifat mengesankan dan tahan lama di samping memenuhi fungsinya . Struktur yang dipilih umumnya sangat sederhana , seperti terlihat pada gambar ini :

Makin besar lubang pada dinding , makin banyak cahaya di dalamgedung , serta menghemat bahan bangunan . Struktur bangunan monumental tersebut makin lama makin membentuk ruang . Kemudian ,arsitek mulai juga membangun pemukiman untuk rakyat biasa dengan memanfaatkan pengetahuan tersebut . Penggolongan struktur bangunan tersebut adalah sebagai berikut :

Dengan menggunakan pembagian atas pengetahuan dasar , struktur bangunan dasar , dan bagian kelengkapan bangunan / pembagi ruang

Sejak masyarakat meninggalkan cara hidup berburu dan mengumpulkan makanan, berangsur-angsur mereka mulai membangun rumah. Bentuk gubuk mereka masih agak kecil, berbentuk kerucut dengan atap yang langsung menempel ketanah dan dibuat dari daun-

daunan. Gubuk tersebut sering dinamakan gubuk adam.

Untuk menggambarkan kembali gubuk kuno pada masa itu seharusnya kita membayangkan seorang dengan pengalaman teknik neolitik (penggunaan peralatan dari batu, sambungan kayu dengan tali rotan,dsb). Mereka telah bisa menggunakan rumah berbentuk kerucut yang dimahkotai dengan bubungan tanduk. Orang ini berpikir menurut adat-istiadat dan mulai mengabaikan perubahan-perubahan yang mengubah kebiasaan yang berlaku. Gambar berikut mencerminkan langkah perkembangan dengan keterangan tentang penyelesaian dan penemuan baru.

Yang paling sulit dalam penelitian ini ialah penilaian dan perkembangan pandangan terhadap nilai-nilai budaya.

Berdasarkan pandangan terhadap nilai-nilai budaya, dapat dianggap bahwa pada waktu itu sudah ada semacam estetika bangunan kuno dan mata orang dilatih melihat benda bangunanyang bersifat mendua (dualisme), misalnya pada atap kerucut yang dimahkotai dengan bubungan tanduk. Oleh karena itu dapat terjadi cacat bentuk atap

kerucut apabila tanpa perlengkapan bubungan tanduk. Dapat dianggap juga bahwa estetika bangunan kuno pada waktu itu telah mengandung aspek-aspek keagamaan. Akan tetapi sampai kemana pandangan yang bersifat mendua tersebut sudah mengandung interpretasi kosmologis (langit-bumi simbolik) atau berhubungan dengan suatu penyembahan nenek moyang (bagian atap sebagai tempat dewa/dewi atau sebagai tempat keramat nenek moyang) belum diketahui.

Sejak dahulu kala, pemukiman memberi perlindungan terhadap cuaca dan terhadaap musuh bagi penghuninya, melambangkan kehidupan mikrokosmos tertentu dan segala sesuatu yang ada du luar (dianggapteratur mirip sebagai makrokosmos ). Di samping mikrokosmos rumah adalah juga mikrokosmos manusia yang berarti bahwa manusia, konstruksi rumah, bahan bangunan, serta lingkungannya seperti gunung, batu alam, pohon, atau tumbuhan lainnya dapat disamakan sebagai makhluk hidup dan bukan sebagai benda mati.

a.Rites de Pasage bagi Manusia dan RumahnyaPengertian tentang mikrokosmos rumah mikrokosmos manusia terwujud juga pada penelitian tentang rites de passage, yaitu tata cara upacara mengadakan keturunan, kelahiran, tedak siten,perploncoan (sunatan, khitanan, tarapan), perkawinan, dan pemakaman yang dilaksanakan untuk manusia, dan hubungan dengan tata cara upacara kawitan, peletakan batu pertama, pendirian saka guru, pembebanan saka guru dengan brunjung, pendirian molo, selapan omah, dan pembongkaran yang dilaksanakan untuk rumah.Rupanya pada setiap masyarakat kuno di dunia, pada asal mulanyasusunan dan aturan tata cara upacara mirip untuk manusia mau pun untuk rumahnya. Walaupun demikian, pada masa kini sudah banyak tata cara upacara untuk manusia makin dikurangi. Pengertian kemiripan rumah dan manusia menunjukkan pengertian rumah sebagai makhluk atau kulit ketiga manusia.

b. Bangunan Sebagai Kulit Ketiga Manusia

Memperhatikan gedung sebagai makhluk atau organik, berarti bahwa bidang batasan antara bagian dalam dan bagian luargedung tersebut (building envelope) yaitu diniding, lantai dan atap, dapata dimengerti sebagai kulit ketiga manusia.

Kulit pertama pakaian kulit kedua rumah kulit ketiga

Rumah sebagai kulit ketiga manusia harus melakukan fungsi pokok sebagai berikut: bernafas, menguap, menyerap, melindungi, menyekat, dan mengatur (udara, kelembapan, kepanasan, kebisingan, kecelakaan, kegunaan, dsb). Dengan begitu, membangun rumah berarti menciptakan

suatu sistem yang dinamis terbuka dan yang selalu mengatur hubungan antara bagian dalam dan bagian luar gedung tersebut.

Sayangnya, hampir semua gedung kontemporer merupakan sistem tertutupyang menggunakan bahan sintetis atau bahan yang canggih, misalnya kaca atau aluminium yang tidak dapat bernapas dan menguap, dengan memakai penghawaan teknis (AC) daripada penyejuk udara secara alamiah atau pemakaian lapisan dinding serta langit-langit yang tipis dengan permukaan yang licin dan keras, sehingga tidak menyerapbising dan panas. Mrenyadari ha-hal tersebut maka perencanaan arsitektur, penentuan struktur gedung dan konstruksi, serta pemilihan bahan bangunan semuanya harus dilakukan dengan teliti dan penuh kepekaan karena kita membicarakan kulit ketiga manusia dan kualitas arsitektur.

Karena sebagian bahan bangunan berbahaya akan memperburuk iklim mikro di dalam gedung ataupun meracuni penghuni, sebaiknya dipilih bahan bangunan yang sedemikian rupa sehingga memberi pengaruh yang baik terhadap penghuni, menambah kebahagiaan dan kenyamanan, bahkan bisa menimbulkan efek menyembuhkan juga. Hal ini dapat dialami pada gedung-gedung tradisional yang dibangun dengan bahan bangunan alam seperti kayu, bamboo, serat-serat, daun-daunan, batu bata, batu alam, ubin bata tanah liat, plesteran tanpa semen, dan sebagainya dengan cat, pengawetan, dan finishing lainnya yang alamiah juga.

c. Hipotetis Gaia

Jika dunia dipandang dari bulan,gejala bahwa pada dunia terjadi kehidupan makhluk merupakan keajaiban.

Yang mungkin paling mempengaruhi dasar perencanaan arsitektur pada masa depan adalah hipotetis Gaia (pergerakan Gaia menurut nama dewi bumi yunani yang didirikan pada awal 1970-an oleh dr. James Lovelock dan Lynn Margulis menganggap bumi sebagai makhluk hidup) yang menentukan bahwa

Kehidupan bukan menciptakan lingkungan menurut kebutuhannya, kehidupan bukan merupakan faktor penentu, melainkan sistem keseluruhan termasuk kehidupan dan lingkungan material.

Hipotesis ini kemudian dbuktikan karena organism-organisme dan lingkungan fisik-kimia alam evolusinya berhubungan begitu erat sehingga bumi dapat dianggap sebagai makhluk hidup, sebagai organic

yang luar biasa besar yang mengatur suhu, iklim, dan susunan kimia udara kita serta saling menukar informasi dengan makhluk-makhluk lainnya. Perencanaan benda atau barang apa pun yang dihasilkan melalui keceradasan manusia adalah bagian mikrokosmos dalam makrokosmos, berarti Gaia dalam kehidupan kita.

Daisyworld merupakan program computer yang diciptakan pada tahun 1982 untuk membuktikan hipotesis Gaia. Dapat dibayangkan sebuah planet sebesar bumi dengan permukaan yang sebagian besar adalah tanah dan sebagian kecil adalah air (berbeda dengan dunia). Planet ini dinamakan daisyworld karena tumbuhan utamanya adalah daisy, semacam bunga aster yang berwarna agak putih dan agak hitam.

Sebuah bintang panas yang menyediakan cahaya dan kehangatan bagi daisyworld memiliki cirri yang mirip matahari bahwa intensitas kalornya meningkat dari masa ke masa. Saat kehidupan di dunia kitamulai berkembang (3.8 miliar tahun lalu) intensitas matahari masih 30% lebih rendah dibandingkan keadaan sekarang. Sesudah beberapa miliar tahun lagi, permukaan bumi menjadi begitu panas sehingga segala kehidupan akan punah.

Lingkungan hidup pada daisyworld sementara terbatas pada bunga daisytersebut. bunga daisy dapat berkembang pada suhu > 5 derajat selsius, paling subur dengan sekitar suhu 20 derajat selsius, dan akan mati kepanasan pada suhu 40 derajat sellsius.

Pada zaman purbakala kehangatan planet daisyworld baru mencapai 5 derjat selsius pada daerah khatulistiwa, dan bunga daisy yang bijinya tertanam dalam tanah mulai tumbuh, kira-kira sama banyaknya yang berwarna agak putih dan yang agak hitam. Karena bunga yang agakhitam lebih efisien menyerap intensitas energi surya, maka suhu sekelilingnya (iklim mikro) meninkat, sedangkan bunga yang agak putih memantulkan intensitas energy matahari. Hal ini mengakibatkan bunga yang agak putih akan mati, sedangkan yang agak hitam berkembang.

Pada saat tertentu sebagian besar planet daisywrld tertutup bunga daisy yang agak hitam warnanya. Akan tetapi oleh kepanasan global suhu di dekat khatulistiwa naik melebihi 20 derajat selsius yang mengakibatkan bunga tersebut mulai menghilang. Sedangkan pada saat yang sama bunga daisy yang agak putih mulai berkembang karena merekamampu menurunkan suhu disekelilingnya (ikim mikro). Hal ini

mengakibatkan daerah kutub planet daisyworld kaya bunga yang agak hitam, sedangkan daerah khatulistiwa kaya bunga yang agak putih.

Sebelum kehidupan di daisyworld punah akibat kelebihan radiasi bintang panas, maka tinggal beberapa bunga daisy yang agak putih di daerah kutub planet tersebut.

Jika makhluk hidup memanfaatkan segala kemungkinan untuk perkembangan diri, dan makhluk tersebut mengikuti seleksi alam menurut Darwin, maka makhluk tersebut mempengaruhi lingkungan merekasecara kimia maupun fisika, selama tidak ada batasan diluar pengaruhmereka (misalnya suhu matahari). Dunia kita merupakan sistem yang mengatur diri dan hipotesis gaia menerangkan hubungan timbal baliknya.

Tiba-tiba dapat kita akui bahwa cara kehidupan manusia berhubungan eratt sekali dengan kehidupan makhluk-makhluk yang lain, apakah itu makhluk batu, pohon,atau bumi sebagai gaia.

Hipotesis gaia member pandangan baru tentang planet bumi kita. Kehidupan adalah gejala yang dalam skala sebesar ini hampir abadi. Suatu planet membutuhkan cukup banyak kehidupan sehingga keseragamanpada planet tersebut terjamin. Hukum Darwin perlu dilengkapi karena penyesuaian salah satu makhluk pada lingkungannya belum mencukupi kebutuhan. Perkembangan makhluk tersebut harus juga mempengaruhi lingkungan mereka secara kimia maupun fisika. Proses evolusi jenisdan evolusi materi saling berkait dan tidak dapat dipisahkan. Dengan pengertian linkungan fisik dan makhluk sebagai sistem tunggal, baru dapat menciptakan pola ekologis yang matematis stabil, walaupun jumlah unsure-unsur dan jenis makhluk tidak terhingga.

Hipotesis gaia meningkatkan pengertian tentang kebodohan manusia yang memusnakan ribuan jenis makhluk hidup di bumi kita. Kerusakan apapun yang diakibatkan kegiaatan manusia di dunia ini akan menyakiti bumi sebagai gaia dan akan menghancurkan dasar kehidupan kita. Tinggkah laku manusia dan khususnya tingkah laku arsitek sebagai perusak dan pembunuh alam sekitarnya akan menyakiti gaia secara terus-menerus. Gaia terserang wabah manisia.

Bab III

Penutup

A. KesimpulanTanpa adanya dukungan lingkungan (sumber daya alam), sistem ekonomi tidak dapat bergerak. Dukungan lingkungan diperlukan dalam bentuk bahan baku, pengolahan, dan pemasarannya.Arsitektur ekologis tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku, melainkan arsitektur ekologis menghasilkan keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya. Walaupun demikian, pembangunan (arsitektur) mau tidak mau mempengaruhi lingkungan alam disekitarnya . Arsitektur ekologis dalam hal ini merupakan arsitektur yang hendak merusak lingkungan sesedikit mungkin.Rumah sebagai kulit ketiga manusia harus melakukan fungsi pokok sebagai berikut: bernafas, menguap, menyerap,

melindungi, menyekat, dan mengatur (udara, kelembapan, kepanasan, kebisingan, kecelakaan, kegunaan, dsb).Arsitektur ekologis sebenarnya lebih indah, lebih tepat guna daripadapembangunan biasa saja; yang menonjol adalah kualitas arsitektur yang tinggi. Kualitas biasanya sulit diukur dan ditentukan, terlebih lagi dari bidang arsitektur.

B. SaranMungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya.

Daftar Pustaka