laporan ekologi hewan

11
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN Menentukan Kisaran Preferensi Terhadap Kondisi Suhu Lingkungan dan Kecenderungan MakananDisusun Oleh: Nama : Deny Arief Pratama NIM : 201310070311021 Kelas : BIOLOGI 4A Asisten Koordinator : Rindang Dwiaristiwa LABORATORIUM BIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

Transcript of laporan ekologi hewan

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI HEWAN

“Menentukan Kisaran Preferensi Terhadap Kondisi Suhu

Lingkungan dan Kecenderungan Makanan”

Disusun Oleh:

Nama : Deny Arief Pratama

NIM : 201310070311021

Kelas : BIOLOGI 4A

Asisten Koordinator : Rindang Dwiaristiwa

LABORATORIUM BIOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adaptasi diartikan merupakan kemampuan individu untuk mengatasi

keadaan lingkungan dan menggunakan sumber-sumber alam lebih banyak untuk

mempertahankan hidupnya dalam relung yang diduduki (Afzalani, 2010) Ini

bahwa setiap organisme mempunyai sifat adaptasi untuk hidup pada

berbagai macam keadaan lingkungan. Terdapat beberapa jenis adaptasi

yakni; adaptasi morfologis, adaptasi fisiologis dan adaptasi tingkah

laku.(Ernawati, 2010).

Tiap-tiap hewan memerlukan alam sekitar untuk kehidupannya yang

berbeda-beda. Hal ini ditentukan oleh struktur dan keperluannya, makanan,

perkembangan, dan lain-lain. Kondisi-kondisi itu menimbulkan hewan-hewan

yang berbeda-beda. Perairan merupakan salah satu habitat yang digunakan

sebagai lingkungan hidup bagi organisme aquatik baik tumbuh-tumbuhan

maupun hewan (Sukarsono, 2012).

Faktor lingkungan adalah setiap faktor yang berpengaruh pada

kehidupan suatu organisme dalam proses perkembangannya. Faktor pada

umumnya dibagi menjadi faktor-faktor yang bersifat fisik dan biologis

(Syafei:1990 dalam Husamah:2013). Faktor abiotik misalnya: tanah, udara,

ruang, medium tempat menempel hewan, cuaca, iklim, suhu. Sedanglan faktor

biotik seperti hewan lain baik sesama spesies maupun berlainan spesies,

tumbuhan dan mikroba yang terdapat diseputar hewan itu (Sukarsono, 2012).

Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Suhu merupakan salah satu

faktor yang penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran

organisme. Proses kehidupan yang vital yang secara kolektif disebut

metabolisme, hanya berfungsi didalam kisaran suhu yang relative sempit

biasanya antara 0-40°C (Star, 2013).

Ikan yang mempunyai toleransi yang besar terhadap perubahan suhu,

disebut bersifat euryterm. Sebaliknya ada pula yang toleransinya kecil, disebut

bersifat stenoterm. Sebagai contoh ikan di daerah sub-tropis dan kutub mampu

mentolerir suhu yang rendah, sedangkan ikan di daerah tropis menyukai suhu

yang hangat. Suhu optimum dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhannya.

Ikan yang berada pada suhu yang cocok, memiliki selera makan yang lebih

baik (Herawati,2012).

Antara hewan dan lingkungannya terdapat hubungan timbal-balik yang

saling mempengaruhi. Bukan hanya lingkungan saja yang besar pengaruhnya

terhadap keberhasilan hewan untuk hidup, dan berkembangbiak, namun

sebaliknya, lingkungan pun dapat berubah oleh karena kehadiran serta dampak

aktivitas hidup hewan. Faktor lingkungan yang dapat memberi kesejahteraan

pada hewan dan berubah kondisinya tersebut terjadi pada beberapa faktor

lingkungan saja. Faktor lingkungan seperti inilah yang kemudian disebut

sebagai sumberdaya lingkungan bagi hewan tersebut (Sukarsono, 2012).

Hewan merupakan mahkluk hidup heterotrof yang sumber

makanannya sangat tergantung dengan organisme lain sebagai sumber

pakannya. Pakan hewan dapat berupa tumbuhan atau disebut hewan herbivora,

atau dapat berupa hewan atau yang disebut karnivora, serta dapat pula memakan

tumbuhan juga hewan atau yang dikenal dengan omivora (pemakan segala).

Sumber pakan bagi hewan tidaklah selalu tersedia dalam jumlah yang

melimpah, terkadang karena beberapa faktor seperti cuaca, dapat

menyebabkan sumber pakan jenis hewan tertentu berkurang ketersediaanya atau

keberadaannya di alam. Jika hal ini terjadi, hewan tersebut cenderung untuk

mencari pakan baru untuk mengganti pakan aslinya. Biasanya, peralihan

preferensi pakan ini digantikan oleh jenis pakan yang hampir sama, baik rasa

maupun aromanya walau berasal dari spesies yang berbeda (Burnie, 2005).

Preferensi atau kesukaan hewan terhadap keadaan lingkungan atau

makanan tertentu adalah berbeda-beda pada tiap organisme. Hal ini dipengaruhi

banyak faktor seperti toleransi dan adaptasi terhadap lingkungannya. Hal ini

sangat berguna bagi pemelihara atau pembudidaya hewan tertentu untuk

mengetahui preferensi lingkungan dan makanannya agar dapat

membudidayakan atau memelihara hewan sesuai dengan preferensi hewan

tersebut (Herlinda, 2004).

Penyebaran spesies hewan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan baik

faktor biotik maupun abiotiknya. Faktor biotik seperti ketersediaan makanan

karena hewan merupakan makhluk hidup heterotrof. Sedangkan faktor abiotik

seperti suhu, iklim, topografi, kandungan bahan kimia di lingkungannya.

Oleh karena keadaan lingkungan sangat mempengaruhi kecenderungan

spesies tertentu untuk lebih menempati lingkungan yang optimum bagi

kelangsungan hidupnya (Simanjuntak, 2009).

B. Tujuan

Dalam latihan ini kita ingin mengetahui bagaimana efek membatasi dari

faktor suhu terhadap sebaran individu-individu dari sejenis hewan aquatik yang

mobil serta menentukan kisaran suhu prefrendumnyaa. Selain itu, kita pun ingin

mengetahui ada tidaknya pengaruh aklimasi terhadap pola sebaran individu dan

preferensi itu.

C. Metode Praktikum

1. Alat dan Bahan

a. Alat

Box preferendum makanan

Box preferendum suhu

Termometer batang

Alat tulis

Stopwatch

b. Bahan

Poecilia sphinops 18 ekor

Periplaneta americana 6 ekor

Air panas 30ºC

Air es 18ºC

Air kran

Sabun

Roti

Kardus

Marning

2. Metode praktikum

a. Langkah Kerja

Prefenesi Suhu

No Foto Keterangan

1.

Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengisi kotak preferendum

dengan air kran, pada

bagian tengah setinggi 5 cm

yang sebelumnya telah

dibagi 3 zona yaitu a, b, dan

c

3.

Mengisi salah satu ujung

kotak preferendum suhu

dengan es batu dan

ditambah air serta dijaga

agar suhunya konstan pada

180 C

4.

Mengisi ujung yang lain

dari kotak preferendum

suhu dengan air panas serta

diaga suhunya tetapkonstan

pada 300 C

5.

Memasukkan ikan Poecilia sphenops pada zona b atau bagian tengah kotak preferendum suhu.

6.

Mengamati perilaku ikan terhadap prefrensi suhu serta meghitung jumlah ikan yang ada pada setiap zona setiap 3 menit sekali sebanyak 3x atau pada menit ke 3, 6, dan 9.

Menghitung suhu akhir pada setipa zona yang ada di tengah kotak prefrendum serta pada bagian perlakuan suhu baik yang dingin ataupun yang panas.

Preferensi Makanan

1.

Menyiapkan alat dan bahan

2.

Memasukan 4 jenis makan kedalam kotak preferendum pada keempat sisinya.

3.

Memasukkan Periplaneta Americana kedalam kotak preferendum pada bagian tengah.

Menutup bagian tengah dari kotak preferendum serta menghitung jumlah dari Periplaneta americana yang menghampiri makanan setiap 5 menit sekali yakni pada menit ke 5, 10, dan 15.

Lembar kerja

1.

Mencatat semua hasil pengamatan pada lembar kerja praktikum

b. Lembar Kerja Praktikum

LABORATORIUM BIOLOGILTNTVERSITAS MUHAMMADIYAH MALAIIG

JL. RAYA TLOGOMAS KM. 8 - MALANG 65144

Kelas/ Kelompok

NamaKelompok

LEMBAR KERJA PRAKTIKAN

PREFERENSI STJIIU DAN MAKANAN

DATA HASIL PENGAMATAIY

: Brotogr ry A

:1. Herdtgonto Cooo)

2. Agu Aruo Oronosqtl (oro)

3. Dong Atrol Proto.r,o (ozr)

4. Muharnr',ool th s.rrnto lozo)5. fotorhUl Hrbrnoh p (":r)6. Astu,r Andrronr (oq')

Tabell.Data Suhu

Tabel 3. Preferensi MakananSpesies: %g @ (F*'"o) Ps".S"13lg. qm*(cqnq

..9-:.:1.L:.::.Y.*...r.:.r.gs,:r.:.1*.....:f.g:r....*:.:l$...s....:.*.:.r..y.ns.....:T.r.:t s.y.Esl.../-!.r.eJ.:.:.:nL:..........

J

Paraf Instr./Asisten,

,A -4,4I9TL/"t I 1=

Perlakuan SuhuI lgoII 300

Zonal 1(Zona2 {9Zona3 26"

Tabel 2. Preferensi SuhuSpesies 3 Moll

Jumlah Ikan Menit Ke-

Jenis MakananJumlah Hewan Menit ke-

Jumlah5 10 15

5obun 3 3 2 If{otr I I 2

Mornrt q I t 3 IKordus I I , 3

Tidak Menshampiri Makanan

Analisis:

..9.:.*.1...r.r1b.9....1r,.*.rs...h.:.TslY

denyarief0830
Oval

BAB II

PEMBAHASAN

A. Preferemsi Suhu Pada Poecilia sphenops

klasifikasi,

Kingdom : Animalia;

Filum : Chordata;

Class : Osteichtyes;

Ordo : Cyprinodontoidei;

Family : Poecilidae;

Genus : Poecilia;

Spesies : Poecilia sphenops (Becker, 2006).

Berdasarkan hasil praktikum, digunakan 18 ikan Poecilia sphenops yang

diletakkan pada bagian tengah dari box preferendum suhu dengan keadaan

suhu ujung satu adalah 30ºC dan suhu ujung box yang kedua adalah 18ºC. Zona a

adalah zona yang berselahan perlakuan suhu 300 C dan Zona c adalah zona yang

bersebelahan dengan perakuan suhu 180 C. Berdasarkan data hasil pengamatan

dapat disimpulkan bahwa Poecilia sphenops termasuk ikan yang menyukai air

dengan suhu hangat dengan rata-rata setiap menitnya terdapat 2,4 . Hal ini dapat

kita bandingkan pada Zona 2 dengan rata-rata 1,3 dan Zona 3 dengan rata-rata 2,2.

B. Preferensi Makanan Pada Periplaneta americana

klasifikasi,

Kingdom : Animalia;

Filum : Arthropoda

Class : Insecta;

Ordo : Blattodea;

Family : Balattidae;

Genus : Periplaneta ;

Spesies : Periplaneta americana (Becker, 2006).

Berdasarkan hasil praktikum, dignakan 6 ekor Periplaneta Americana

serta pemberian 4 jenis makanan pada tempat yang berbeda pada 4 zona yang ada

pada kotak preferendum. Berdasarkan dari data hasil pengamatan yang diamati

dalam rentan waktu 15 menit, jumlah pada bahan makan yang disediakan yaitu

sabun pada menit ke 5 terdapat 3 ekor, roti 1 ekor, marning, 1 ekor dan kardus 1

ekor. Pada menit ke 10 di sabun terdapat 3 ekor, roti 1 ekor, marning 1 ekor dan

kardus 1 ekor. Pada menit ke 15 di sabun terdapat 2 ekor, pada roti tidak terdapat

P. mericana, pada marning terdapat e ekor, dan pada kardus terdapat 1 ekor.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan P. Americana lebih menyukai sabun

sebagai bahan makanannya.

kemungkinan lainnya dapat terjadi adalah P. Americana merasa terancam

dengan adanya pengamat disekitarnya. Oleh karena itu P. americana bergerak

untuk melindungi dirinya. P. Americana termasuk hewan nocturnal yang aktif

dimalam hari, oleh karena pengamatan yang dilakukan disiang hari maka P.

americana yang diletakkan pada kotak preferendum dan bergerak menuju Zona

yang ada makanannya tidak dapat dikatakan datang untuk makan, bisa jadi datang

ke zona tersebut untuk bersembunyi dari ancaman karena merasa terancam.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Setiap hewan memiliki tingkat preferensi yang berbeda. Tingkat preferensi

tersebut tergantung pada kondisi tubuh setiap hewan tersebut, berdasarkan

data yang didapatkan pada jenis ikan yang sama tetapi menyukai suhu yang

berbeda.

2. Kecenderungan makanan yang disukai oleh Periplaneta Americana adalah

sabun, . Hal ini dibuktikan dengan hasil praktikum yaitu P. americana

lebih banyak berada pada sudut kotak yang berisi sabun

B. Saran

Pada praktikum minggu ini sudah berjalan lancer dan tidak terjadi

kendala saat paktikum berlangsung. Praktiku ekologi hewan untuk minggu

selanjutnya yang dilakukan disiang hari akan lebih baik apabila menggunakan

hewan diurnal buka hewan nocturnal karena akan lebih memudahkan untuk

analisis dan juga data yang didapatkan akan lebih valid.

Dafrat Pustaka

Becker, Genevieve de. 2006. Atlas Binatang. Solo: Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri.

Burnie, David. 2005. Bengkel Ilmu Ekologi. Jakarta: Erlangga.

Campbell ,et all. 2000. Biologi Jilid 3. Jakarta. Erlangga.

Erawati, N. V & Kahono, Sih. 2010. Keanekaragaman dan Kelimpahan Belalang

dan Kerabatnya pada Dua Ekosistem Pegunungan di Taman

Nasional Gunung Halimun- Salak. Jurnal Entomol Indonesia.

7(2):100-115.

Herlida, Siti. 2004. Perkembangan dan Preferensi Pluttela xylostella L. pada

Lima Jenis Tumbuhan Inang. Hayati. 11(4): 130-134.

Sukarsono. 2012. Pengantar Ekologi Hewan.UMM Press

Star, Cecie, dkk.2013. Biologi, Kesatuan Dan Keragaman Hidup. Jakarta:

Salemba Teknika

Simanjuntak, Marojahan. 2009. Hubungan Faktor Lingkungan Kimia, Fisika,

Terhadap Distribusi Plankton di Perairan Belitung Timur,

Bangka Belitung. Jurnal Perikanan. 9(1): 31-45.

Wijarnako, Tutus. Dkk. 2013. Komposisi Jenis Dan Kelmpahan Ikan Karang

Di Perairan Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara. Journal

Of Marine Research.Vol 2 (4) : 46-55

Yelvi, Ningsih D. dkk.2015. Pertumbuhan Juvenil Labi-Labi (Amyda

Cartilaginea) Berdasarkan Uji Coba Preferensi Pakan Di

Penangkaran Pt. Arara Abadi, Kabupaten Siak. Jom Faperta

Vol. 2 No. 1: 1-11