karakteristik konsumsi garam beryodium dataran tinggi dan ...
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR “KONSUMSI OKSIGEN PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)”
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR “KONSUMSI OKSIGEN PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)”
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FISIOLOGI HEWAN AIR
“KONSUMSI OKSIGEN PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
KELAS A
Yulidha Fikrie
(230110130034)
Alwie
(230110130035)
Rizka Dwi Yulianti (
230110130037)
PROGRAM STUDI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena dengan segala limpahan nikmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Fisiologi Hewan Air ini dengan tepat waktu.
Laporan Praktikum ini kami susun berdasarkan hasil
praktikum tentang “Konsumsi oksigen pada ikan mas (Cyprinus
scorpio)” yang telah kami lakukan pada tanggal 23 Oktober
2014 .
Laporan Akhir praktikum fisiologi hewan air ini
disusun secara sistematis dan tertata dengan baik yang di
jelaskan secara lebih rinci dengan menggunakan kalimat
yang sederhana dan mudah untuk di mengerti. pembahasan
yang dilakukan merupakan hasil dari praktikum yang
didukung oleh berbagi teori penunjang, selain itu di
lapora ini juga akan ditampilkan data pengamatan dari
kelompok lain sehingga dapat membandingkan hasilnya. kami
sangat berterima kasih kepada asisten laboratorium
fisiologi hewan air yang telah membantu dalam pelaksanaan
praktikum.
i
Semoga dengan adanya laporan praktikum ini dapat
memberi pengetahuan yang luas tentang konsumsi oksigen
pada ikan mas (Cyprinus carpio). Kami menyadari bahwa Laporan
praktikum ini banyak kekurangan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapakan demi perbaikan
laporan praktikum ini kedepannya. akhir kata kami ucapkan
Wassalamuallaikum Wr.Wb
Jatinangor, Oktober 2014
Penyusun
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …….…………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….............iii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………iv
BAB I PENDAHULUAN
ii
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….1
1.2 Tujuan ………………………………………………………………….2
1.3 Manfaat …………………………………………………………………2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan mas ………………………………………………………………...3
2.2 Klasifikasi Ikan mas …………………………………………………….4
2.3 Morfologi dan Anatomi ikan mas ………………………………………5
2.4 Sistem Pernafasan ikan mas …………………………………………….8
2.5 Konsumsi Oksigen………………………………………………………9
2.6 Variabel Lingkungan …………………………………………………..10
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat ……………………………………………………..12
3.2 Alat dan bahan ………………………………………………………….12
3.3 Prosedur Praktikum …………………………………………………….12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil …………………………………………………………………….14
4.2 Pembahasan …………………………………………………………….16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………..18
5.2 Saran ……………………………………………………………………18
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………19
LAMPIRAN ………………………………………………………………………..2
DAFTAR GAMBAR
iii
1. Gambar ikan mas (Cyprinus carpio)………………………………………...4
2. Gambar Morfologi ikan mas (Cyprinus carpio) ……………………………5
3. Gambar Anatomi ikan mas (Cyprinus carpio)
……………………………..7
4. Gambar sistem pernafasan ikan mas ………………………………………..8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Oksigen merupakan komponen penting dalam perairan
karna okigen merupakan faktor pembatas. jika oksigen
kurang dalam perairan tentu akan menyebabkan terhalangnya
pertumbuhan dan perkembangan bahkan lebih fatalnya lagi
bisa menyebabkan kematian pada makhuk hidup perairan
seperti ikan dan lain sebagainya hal ini dikarenakan
oksigen sangat di perlukan untuk pernafasan dan
menjalankan fungsi aktifitas lainnya seperti untuk
mengoksidasi zat makanan (karbohidrat, lemak, dan
protein) sehingga dapat menghasilkan energi pada biota
perairan tersebut.
Oksigen terlarut dalam perairan bersumber dari hasil
fotosintesis tumbuhan yang hidup di perairan tersebut,
dari difusi udara dan lain sebagainya. namun hal tersebut
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti
suhu, tekanan, dan salinitas. kondisi pemanasan global
yang terjadi akhir-akhir ini tentu membuat perubahan suhu
yang tak menentu, hal tersebut tentu sangat mempengaruhi
jumlah kandungan oksigen terlarut dalam perairan
tersebut, karna jika suhu sedang tinggi tentu kandungan
1
oksigen terlarut akan berkurang karna oksigen bersifat
gas yang mudah menguap jika terkena panas begitu pula
sebaliknya.
Dengan tak menentunya jumlah kandungan oksigen
terlarut dalam perairan tentu membuat biota yang ada
dalam perairan harus aklimitisasi terhadap perubahan
tersebut, namun kadangkala jumlah konsumsi oksigen setiap
biota berbeda-beda, ada yang membutuhkan oksigen yang
banyak dan ada juga yang sedikit. salah satu biota yang
sensitif terhadap kandungan oksigen dalam perairan adalah
ikan mas. untuk itulah praktikum tentang “konsumsi
oksigen pada ikan mas (Cyprinus carpio)”sangat perlu dilakukan
agar dapat mengetahui jumlah konsumsi dan kebutuhan
oksigen pada ikan mas per jam nya.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menghitung
jumlah konsumsi dan kebutuhan oksigen rata-rata pada ikan
mas (Cyprinus carpio) yang sensitif terhadap kadar oksigen
terlarut di media hidupnya.
1.3. Manfaat
2
Manfaat yang dapat di peroleh dari praktikum ini ialah
dapat mengetahui jumlah konsumsi dan kebutuhan oksigen
terlarut yang dibutuhkan ikan mas per jam nya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Mas
Ikan mas (Cyprinus carpio, L.) merupakan salah satu jenis
ikan air tawar yang termasuk dalam golongan
Teleostei. Tubuhnya terbungkus oleh kulit yang bersisik,
berenang dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan
insang.
Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang dan
agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua
pasang kumis (barbels) yang kadang-kadang satu pasang
diantaranya rudimenter, ukuran dan warna badan sangat
beragam.
Tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih
tegak. Mulut terletak diujung tengah (terminal) dan dapat
disembulkan (proktaktil), bagian anterior mulut terdapat
dua pasang sungut. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan
mas ditutupi oleh sisik. Hanya sebagian kecil saja
tubuhnya yang tidak tertutup oleh sisik. Sisik ikan mas
berukuran relatif besar dan digolongkan dalam sisik tipe
sikloid. Selain itu, tubuh ikan mas juga dilengkapi
dengan sirip. Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di
4
perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan
alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran
sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah
dengan ketinggian 150--600 meter di atas permukaan
air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C.
gonad (ovariumMeskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas
kadang-kadang ditemukan di perairan payau atau muara
sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang
dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal
dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan
utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di
dasar dan tepi perairan.
Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di
dalam pada ikan betina yang
menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang
menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat
terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim.
Namun, di habitat aslinya, ikan mas Bering memijah pada
awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma
tanah kering yang tergenang air. Secara alami, pemijahan
terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang
memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang
rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi
5
permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan
digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus
membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
2.2 Klasifikasi Ikan Mas
Gambar.1 ikan mas
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
2.3 Morfologi dan anatomi Ikan Mas
6
2.3.1 Morfologi Ikan Mas
Gambar .2 Morfologi Ikan Mas
Ikan mas (Cyprinus Carpio) berbadan memanjang pipih
kesamping dan lunak, yang termsuk dalam golongan
teleostei. Tubuhnya terbungkus oleh kulit yang bersisik,
berenang dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan
menggunakan insang. Sisik ikan mas berukuran relatif
besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid karena
berbentuk melingkar dan beruas – ruas, ada berwarna
hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari
warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.
Ikan mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak
pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus. Ikan Mas
termasuk kedalam hewan pemakan segala (omnivora) yang
7
antaralain memakan serangga kecil, siput cacing, sampah
dapur, potongan ikan, dan lain-lain. Dan tipe ekor
homocerk (bentuknya teratur).
Mulut kecil, membelah bagian depan kepala. Sepasang
mata bisa dibilang cukup besar terletak di bagian tengah
kepala di kiri, dan kanan. Sepasang lubang hidung
terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak
di bagian belakang kepala. Didalam moncong atau mulut
ikan mas terdapat operculum, pre-operculum dan inter-
operculum.
Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip
punggung (dorsal fin), sirip dada (pecioral fin), sirip
perut (abdominal fin), sirip dubur (anal fin), dan sirip
ekor (caudal fin). Sirip punggung panjang terletak di
bagian punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang
tutup insang, dengan satu jari-jari keras, dan yang
lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu
terletak pada perut. Sirip dubur hanya terletak di
belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak di
belakang, dengan bentuk cagak.
Insang berbentuk lembaran- lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembap terdapat 4 lembar insang
pada ikan mas (Cyprinus carpio). Bagian terluar dari
insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam
8
berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap
lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap
filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak
kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2
berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati
ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum,
sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi
oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan
tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-
garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator. ikan mempunyai gelembung renang yang
terletak di dekat punggung. Salah satu penyesuaian ikan
terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan air dan
garam dalam jaringan tubuhnya karena sebagian hewan
vertebrata air mengandung garam dengan konsentrasi yang
berbeda dari media lingkungannya. Pada ikan mas juga
terdapat Vesica metatoria yang berfungsi sebagai pengatur
tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan
tubuhnya setiap waktu ketika didalam air. Sedangkan untuk
mengetahui dan membedakan ikan jantan dan betina dapat
dilihat dari cairan yang keluar dari anus, kalau jantan
9
keluar cairan warna putih dan kalau betina keluar cairan
warna kuning.
Ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan
memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat
disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang
sungut berukuran pendek. Danhampir seluruh tubuh ikan mas
ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang
tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran
relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid
karena berbentuk melingkar dan beruas –ruas, ada berwarna
hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi
dariwarna-warna tersebut sesuai dengan rasnya. Dengan
tipe ekor homocerk karena bentuknya teratur. Sedangkan
untuk mengetahui dan membedakan ikan jantan dan betina
dapat dilihat dari cairan yang keluar dari anus, kalau
jantan keluar cairan warna putih dan kalau betina keluar
cairan warna kuning.
2.3.2 Anatomi Ikan Mas
10
Gambar .3 anatomi ikan mas
Organ-organ internal ikan adalah jantung, alat-alat
pencerna, gonad, kandung kemih, dan ginjal. Alat
pencernanya terdiri atas aesopaghus, perut besar, usus
halus, pankreas, dan hati. Organ-organ tersebut biasanya
diselubungi oleh jaringan pengikat yang halus dan lunak
yang disebut peritoneum.
Bentuk badan ikan mas adalah memanjang pipih
kesamping dan lunak, anatomi ikan mas terdiri dari Vesica
natatoria (gelembung renang),mesonephors (ginjal-ren),
cor (jantung), gonad, Intestinum (usus), Hepar (hati –
liver) , vesicca fellea (kantung empedu), Sistem
Digestorium (system pernapasan), Aparatus Respiratorius
(alat pernapasan), Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran
Darah), Traktus Urogenitalis (Alat Ekskresi dan
Reproduksi), dan Otak (Enchephalon).
2.4 Sistem pernapasan ikan mas
11
Gambar 4. sistem pernafasan ikan mas
Ikan mas bernapas dengan insang yang terdapat pada
sisi kiri dan kanan kepala. Masing-masing mempunyai empat
buah insang yang ditutup oleh tutup insang (operkulum).
Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka
dan menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan
menutup tutup insang. Pada waktu mulut membuka, air masuk
ke dalam rongga mulut sedangkan tutup insang menutup.
Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam
pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan
pada waktu menutup, tutup insang membuka dan air dari
rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan
keluarnya air melalui insang, karbondioksida dikeluarkan.
Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada
lembaran insang. Serangga mempunyai sitem pernapasan yang
disebut sistem trakea. Oksigen yang dibutuhkan oleh sel-
sel tubuh untuk oksidasi tidak diedarkan oleh darah
12
tetapi diedarkan oleh trakea yang bercabang-cabang ke
seluruh tubuh. Cabang kecil trakea yang menembus jaringan
tubuh disebut trakeolus. Masuknya udara untuk pernapasan
tidak melalui mulut melainkan melalui stigma (spirakel).
Proses pernapasan pada serangga terjadi sebagai berikut.
Dengan adanya kontraksi otot-otot tubuh, maka tubuh
serangga menjadi mengembang dan mengempis secara teratur.
Pada waktu tubuh serangga mengembang, udara masuk melalui
stigma, selanjutnya masuk ke dalam trakea, kemudian ke
dalam trakeolus dan akhirnya masuk ke dalam sel-sel
tubuh. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh.
Karbondioksida hasil pernapasan dikeluarkan melalui
sistem trakea juga yang akhirnya dikeluarkan melalui
stigma pada waktu mekanisme pernafasan pada ikan.
Seperti pada manusia, ikan juga mengalami dua fase
dalam memasukkan dan mengeluarkan udara pernafasan, yaitu
fase inspirasi dan fase ekspirasi. Udara pernpafasan
untuk ikan diambil dari oksigen yang terlarut dalam air.
Saluran udara pertama kalinya bukan hidung tetapi
lembaran insang. Berikut ini adalah mekanisme inspirasi
dan ekspirasi pada ikan bertulang sejati.
1. Selaput operkulum menutup, operkulum membuka,
rongga mulut membesar, tekanan rongga mulut
mengecil, celah mulut membuka, kemudian air yang
13
banyak mengandung oksigen masuk ke dalam rongga
mulut. Proses ini disebut inspirasi.
2. Rongga mulut menutup, rongga insang membesar,
selaput dan operkulum tertutup sehingga tekanannya
mengecil dan meyebabkan air mengalir dan melewati
lembaran insang.
3. Ketika air melewati lembaran insang terjadilah
difusi oksigen dan CO2 oleh kapiler darah dari
dalam air.
4. Rongga insang berkontraksi menyebabkan selaput
operkulum terbuka sehingga air terdorong keluar
melalui operkulum yang membuka. Proses ini disebut
respirasi.
2.5 Konsumsi Oksigen
Konsumsi oksigen menurut Affandi sebagai indikator
respirasi juga menunjukkan metabolisme energetik.
Pengertian dari metabolisme dasar itu sendiri adalah
kuantitas oksigen yang dikonsumsi ketika ikan berada pada
kondisi istirahat, tidak makan, dan dalam lingkungan yang
netral. Metabolisme dasar pada ikan lebih rendah
dibandingkan dengan binatang lainnya karena ikan adalah
hewan poikilotermal dan energi untuk menopang tubuhnya
sangat sedikit sedangkan energi yang dibuang lewat
14
ekskresi sangat rendah. Namun, ternyata hewan air
membutuhkan oksigen dengan jumlah yang berbeda-beda
tergantung pada jenis, ukuran, kondisi fisiologis dan
variabel lingkungan seperti suhu, kadar oksigen terlarut,
kadar karbondiksida, salinitas, dan lain-lain.
Peranan oksigen dalam kehidupan ikan merupakan zat
yang mutlak dibutuhkan oleh tubuh yaitu untuk
mengoksidasi zat makanan (karbohidrat, protein dan lemak)
sehingga dapat menghasilkan energi (Affandi 2002). Pada
buku Fisiologi Hewan Air, Affandi 2002 juga menyatakan
adapun komponen-komponen pada sistem pernapasan yaitu
alat pernapasan (insang), oksigen, karbondioksida, dan
darah meliputi butir-butir darah merah dan Hb. Selain
itu, prinsip pernapasan yaitu proses perukaran gas
terjadi secara difusi. Pada proses difusi terjadi suatu
aliran molekul gas dari lingkungan atau ruang yang
konsentrasi gasnya tinggi ke lingkungan atau ruang yang
konsentrasi gasnya rendah. Sedangkan, ukuran ikan
mempengaruhi jumlah konsumsi oksigen karena menurut
Salmin 2005 ikan yang berukuran besar cenderung memiliki
aktivitas metabolisme yang lebih besar di seluruh
tubuhnya sehingga kebutuhan akan oksigen untuk respirasi
juga lebih besar.
15
Menurut Salmin 2005, aktivitas ikan juga
mempengaruh banyaknya oksigen yang dikonsumsi, dimana hal
ini berpengaruh pada suhu tubuh ikan. Saat ikan aktif
bergerak maka suhu tubuhnya meningkat sehingga laju
metabolisme dalam tubuhnya juga meningkat, akibatnya laju
respirasi meningkat pula karena kebutuhan oksigen untuk
metabolisme menjadi lebih besar.
2.6 Variabel Lingkungan
Suhu, dan kadar oksigen terlarut merupakan salah satu
faktor variabel lingkungan yang mempengaruhi metabolisme
ikan sehingga kebutuhan oksigen juga dapat berbeda-beda.
Kadar oksigen dalam air berpengaruh berpengaruh
terhadap proses metabolisme ikan. Peningkatan intensitas
metabolisme menyebabkan tingginya kebutuhan oksigen
terlarut. Rendahnya kadar oksigen terlarut akan
menyebabkan penurunan aktivitas ikan. Konsumsi oksigen
terlarut pada ikan berbeda-beda, tergantung pada jenis
dan ukuran ikan. Peningkatan metabolisme ini menyebabkan
konsumsi terhadap oksigen terlarut meningkat.
Suhu berkaitan erat dengan konsentrasi oksigen
terlarut dalam airdan konsumsi oksigen hewan air (ikan).
Suhu berbanding terbalik dengan konsentrasi jenuh oksigen
terlarut, tetapi berbanding lurus dengan laju konsumsi
16
oksigen hewan air (ikan) dan laju reaksi kimia dalam air.
Jadi apabila suhu tinggi maka akan berbanding terbalik
dengan konsentrasi oksigen terlarut yaitu semakin rendah
konsentrasinya tapi berbanding lurus dengan laju konsumsi
ikan yaitu semakin besar pula kebutuhan oksigen yang
dibutuhkan oleh ikan, begitu pula sebaliknya. Pertumbuhan
dan kehidupan biota air sangat dipengaruhi suhu air.
Kisaran suhu optimal bagi kehidupan ikan diperairan
tropis adalah 28-32oC. Pada kisaran tersebut konsumsi
oksigen mencapai 1,2 mg/g berat tubuh-jam. Semakin tinggi
suhu air, semakin tinggi laju metabolisme biota pada budi
daya yang berarti semakin besar konsumsi oksigennya,
padahal kenaikan suhu akan mengurangi daya larut oksigen
dalam air.
BAB III
METODOLOGI
17
3.1. Waktu dan Tempat
Waktu : Kamis, 23 Oktober 2014
Tempat : Lab Akuakultur, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan UNPAD
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
1. Wadah plastik, untuk tempat percobaan
2. DO meter atau seperangkat alat titrasi dengan
metode Winkler
3. Jam tangan, untuk penunjuk waktu
4. Timbangan, untuk mengukur bobot ikan
5. Cling wrap, bahan pelapis/penutup terbuat dari
plastic
3.2.2. Bahan
1. Ikan mas
2. Reagen untuk titrasi oksigen terlarut dengan
metode Winkler
3.3. Prosedur Praktikum
1. Siapkan wadah plastic yang telah diisi air penuh
18
2. Ukur oksigen terlarutnya dengan menggunakan DO meter
atau titrasi metode Winkler, catat hasilnya.
3. Timbang ikan, lalu catat bobotnya
4. Masukkan ikan dengan hati-hati tanpa ada air yang
memercik
5. Tutup wadah percobaan dengan cling wrap, agar tidak
ada kontak dngan udara luar
6. Wadah percobaan dibiarkan selama 60 menit
7. Setelah selesai, pentup plastik dibuka, ikan
dipindahkan secara hati-hati , jangan sampai terjadi
percikan air, lalu ukur oksigen terlarut pada media
air wadah percobaan tersebut dengan menggunakan DO
meter atau titrasi metode Winkler, catat hasilnya.
8. DO awal - DO akhir adalah konsumsi oksigen ikan
tersebut
19
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
20
Ikan mas sangat membutuhkan O2 dalam tubuhnya untuk
proses pernafasan dan untuk melangsungkan hidupnya, pada
percobaan kali ini kami menyimpulkan bahwa jika ikan
dibiarkan lebih lama berada dalam wadah dengan air
memenuhi wadah dan ditutup oleh Cling wrap, membuat ikan
tidak bebas mengkonsumsi O2, DO akhir pun menurun drastis
dari DO awal yang disesuaikan dengan suhu kamar
5.2. Saran
Dalam melakukan praktikum sebaiknya berhati-hati dalam
memasukan ikan ke dalam wadah percobaan, agar tidak
terjadi percikan atau gelembung udara serta menutup wadah
menggunakan cling warp dengan rapat agar tidak
mempengaruhu jumlah kebutuhan oksigen terlarut ikan mas
yang akan kita hitung.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Sistem Pernafasan pada ikan.
“http://kaprideamon.blogspot.com/2013/05/sistem-
pernafasan-pada-ikan-mas.html” Diakses pada 11 oktober
2013, pukul 06.47 WIB
Lili Walim,dkk.2013.Modul petunjuk praktikum fisiologi hewan air.
Bandung
Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)
Sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Jurnal.
Oseana Volume XXX Nomor 3 : 21-26
22