Tutorial Klinik Bells Palsy

download Tutorial Klinik Bells Palsy

of 25

description

tutorial klinik

Transcript of Tutorial Klinik Bells Palsy

Diapositiva 1

Tutorial Klinik Bells PalsyAlvintari Amalia Safitri20090310050Preseptor : dr. Murgyanto Sp.SIdentitas PasienNama: Ny. SuripUsia: 57 thJenis kelamin: PerempuanPekerjaan: Petani Alamat: Bagelen Purworejo

ProblemAnamnesaKeluhan Utama : Wajah perotRPS : Pasien datang ke poliklinik RSSH dengan keluhan wajah perot ke sebelah kiri sejak 6 hari yang lalu, kelopak mata kiri tidak bisa berkedip, nyeri kepala cekot-cekot dan leher terasa kencang, kelemahan anggota gerak (-), demam (-)

AnamnesisRPD : HT (+),RPS : Pasien datang ke poliklinik RSSH dengan keluhan wajah perot ke sebelah kiri sejak 6 hari yang lalu, kelopak mata kiri tidak bisa berkedip, nyeri kepala cekot-cekot dan leher terasa kencang, kelemahan anggota gerak (-)

Vital SignTekanan darah: 170/100 mmHgNadi: 84x/menitPernafasan: 20x/menitSuhu: 36,5 C

Pemeriksaan NeurologisKU/Kes : sedang/CM (E4V5M6)Nn. Craniales : p.n. VII dan XII dekstra LMNMeningeal Sign (-), nistagmus (-)Ekstremitas :G B BK 5 5 B B 5 5RF +2 +2RP - -Cl -/- +2 +2 - -Fungsi Otonom : BAB & BAK tidak ada keluhanKoordinasi & Keseimbangan : tidak dilakukan

HipotesisBells PalsyPatofisiologiPredisposising factorAll agesBoth sexesPrecipitating factor-Immunodepressant- DM Pregnant womenTraumatic head injuryTumorsDemyelination of the Facial NerveInflammation of the Facial NerveIschemiaCompression of the facial nerveFacial nerve ImpairmentContraction of the muscle face (Facial Paralysis, twitching, weakness)Lacrimation (excessive tears of dry eye)Sense of taste and hearing (Impaired hearing and taste)Will affect :PATOGENESIS INFEKSI VIRUSVirus yang diduga dapat menyebabkan bells palsy adalah Herpes Simpleks Virus tipe 1 (HSV-1).Virus lain yang juga dapat menyebabkan bells palsy adalah : Epstein-Barr Virus, Herpes Zoster Virus, RubellaHSV yang dapat menyebabkan bells palsy adalah HSV dalam masa laten di ganglion genikulata yang mengalami reaktivasi.HSV 1 dalam masa laten di ganglion genikulataReaktivasi(dapat disebabkan oleh ISPA, demam, menstruasi, paparan keadaan dingin, operasi)Virus akan menghancurkan sel-sel ganglion dan menyebar ke cairan endoneurialVirus juga akan menyerang sel-sel SchwannInflamasi saraf akan membengkakKompresi saraf akan tertekan pada fallopian canalInfark dan interupsi kematian sel saraf atau terjadinya demielinisasiKelemahan atau kelumpuhan saraf fasialis (bells palsy)

Data TambahanTujuan BelajarDiagnosisAnamnesa : Rasa nyeri.Gangguan atau kehilangan pengecapan.Riwayat pekerjaan dan adakah aktivitas yang dilakukan pada malam hari di ruangan terbuka atau di luar ruangan.Riwayat penyakit yang pernah dialami oleh penderita seperti infeksi saluran pernafasan, otitis, herpes, dan lain-lain.Pemeriksaan : Pemeriksaan neurologiKelumpuhan nervus fasilalis melibatkan semua otot wajah sesisi dan dapat dibuktikan dengan pemeriksaan - pemeriksaan berikut, yaitu:a. Pemeriksaan motorik nervus fasialisMengerutkan dahi : lipatan kulit dahi hanya tampak pada sisi yang sehat saja.Mengangkat alis : alis pada sisi yang sakit tidak dapat diangkatTujuan BelajarDiagnosisMemejamkan mata dengan kuat : pada sisi yang sakit kelompak mata tidak dapat menutupi bola mata dan berputarnya bola mata ke atas dapat dilihat. Hal tersebut dikenal Fenomena Bell. Selain itu dapat dilihat juga bahwa gerakan kelopak mata yang sakit lebih lambat dibandingkan dengan gerakan kelopak mata yang sehat, hal ini dikenal sebagai Lagoftalmus.Mengembungkan pipi : pada sisi yang tidak sehat pipi tidak dapat dikembungkan.Pasien disuruh untuk memperlihatkan gigi geliginya atau disuruh meringis menyeringai : sudut mulut sisi yang lumpuh tidak dapat diangkat sehingga mulut tampaknya mencong ke arah sehat. Dan juga sulcus nasolabialis pada sisi wajah yang sakit mendatar.Tujuan BelajarDiagnosisPemeriksaan sensorik pada nervus fasialis.Sensasi pengecapan diperiksa sebagai berikut : rasa manis diperiksa pada bagian ujung lidah dengan bahan berupa garam, dan rasa asam diperiksa pada bagian tengah lidah dengan bahan asam sitrat. Pengecapan 2/3 depan lidah : pengecapan pada sisi yang tidak sehat kurang tajam.Pemeriksaan Refleks. Pemeriksaan reflek yang dilakukan pada penderita Bells Palsy adalah pemeriksaan reflek kornea baik langsung maupun tidak langsung dimana pada paresis nervus VII didapatkan hasil berupa pada sisi yang sakit kedipan mata yang terjadi lebih lambat atau tidak ada sama sekali. Selain itu juga dapat diperiksa refleks nasopalpebra pada orang sehat pengetukan ujung jari pada daerah diantara kedua alis langsung dijawab dengan pemejaman kelopak mata pada sisi, sedangkan pada paresis facialis jenis perifer terdapat kelemahan kontraksi m. orbikularis oculi (pemejaman mata pada sisi sakit). Tujuan BelajarDiagnosisPemeriksaan radiologis.Pemeriksaan Radiologis yang dapat dilakukan untuk Bells Palsy antara lain adalah MRI (Magnetic Resonance Imaging) dimana pada pasien dengan Bell Palsy dapat timbul gambaran kelainan pada nervus fasialis. Selain itu pemeriksaan MRI juga berguna apabila penderita mengalami Kelumpuhan wajah yang berulang, agar dapat dipastikan apakah kelainan itu hanya merupakan gangguan pada nervus Fasialis ataupun terdapat tumor.

Tujuan BelajarDiagnosisAnamnesis:1. Nyeri postauricular.2. Aliran air mata.3. Perubahan rasa.4. Mata kering.5. HyperacusisPemeriksaan fisik.Pemeriksaan laboratorium (tidak spesifik).Pemeriksaan radiologiDiagnosa BandingTumor otak yang menekan sarafKelumpuhan saraf wajahKerusakan saraf wajah karena infeksi virusInfeksi telinga tengahPenatalaksanaanTerapi medikamentosa:1. Agent antiviral -> Acyclovir2. Kortikosteroid -> PrednisonePerawatan mata.Konsultasi:1. Ahli neurologi2. Ahli penyakit mata3. Ahli otolaryngologi4. Ahli bedahPEMECAHAN MASALAHDECISION MAKINGanamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologi, EMG, brain imaging, dan laboratorium.DIAGNOSISDIAGNOSIS KLINISBells PalsyDIAGNOSIS TOPISnervus facialis periferDIAGNOSIS ETIOLOGIparese nervus facialis perifer idiopaticPEMECAHAN MASALAHTERAPIRenaldinacAmlodipin

TERIMA KASIH