Tutorial Blok Neurologi Skenario 1
-
Upload
debby-nirma-sari-sejahtera -
Category
Documents
-
view
40 -
download
6
description
Transcript of Tutorial Blok Neurologi Skenario 1
Klasifikasi nyeri kepala
1. Cluster Headache- laki2 : wanita = 5 : 1- nyeri unilateral- lokasi orbital, supraorbital,temporal- sakit sekali, tidak berdenyut- awitan 15 menit sampai 3 jam- ada periode bebas nyeri- gejala penyerta : hidung tersumbat, pilek, conjugtiva merah, lakrimasi, miosis.- Patofisiologi ; adanya letupan paroxysmal parasympatis, pembengkakan dinding
a. carotis interna, dan pelepasan histamin.2. Khronik Paroxismal Headache
- sama dengan cluster tapi serangan lebih sebentar ( 2 - 45 menit)- serangan > sering- wanita, hampir sama gangguannya
3. Tension Type Headache- berat seperti diikat, penuh- intensitas ringan – sedang- bilateral- tidak mual/muntah- photofobia/phonofobia
4. Temporalis arteritis- inflamotori diseases cf cranial arteries- umur > 50 tahun- unilateral kadang-kadang bilateral- temporalis superficialis
5. Trigeminal neuralgia- umur pertengahan- paroxysmal seperti distrum- N.V1-2- Terjadi beberapa detik- menit- Di ikuti gerakan involunter- Di stimulasi oleh : bicara, mengunyah, gosok gigi, cukur jenggot, gerakan wajah,
lidah.- Etiologi : simptomatik ; multiple sclerosis, Aneurisma A. basilaris.
6. Glossopharingeal neuralgia- nyeri intens/paroxysmal di fossa tonsilaris- disertai bradikardia, sinkop- N.IX, auricular N. X
7. Post herpetic neuralgia- berhubungan dengan vesikel pada kulit- Herpes zoster virus
- Nyeri seperti terbakar, tertusuk atau hiperesthesia, allodynia = diusap/diraba menimbulkan nyeri
- Waktu infeksi akut Herpes zoster tidak nyeri8. Temporal arteritis
- Inflamasi A. Temporalis- Usia > 50 tahun- Berdenyut / tidak berdenyut- Tajam/ ditusuk- Unilateral atau kadang2 bilateral- A. temporali superficialis menonjol, jika diraba neri tapi tidak berdenyut,tidak
enak badan, erat badan turun,Demam, anemia, nyeri otot,BSE meningkat- Trombosis a. opthalmica, a.cilliaris posterior menimbulkan kebutaan
PATOMEKANISME NYERI KEPALA
Nociseptor yang diterima reseptor2 di kulit, pembuluh darah, visera, muskulusskeletal,dan
lain-lain, jalannya sebagai berikut : reseptor– syaraf tepi — medulla spinalis– thalamus–
korteks. Dari sini baru ada reaksi emosi – psikis- motorik tanpa ada modulasi, sedangkan
dalam perjalanan hanya kesan sensorik.
Batasan sekarang : nyeri adalah pengalaman subjektif, sangat pribadi dipengaruhi oleh
pendidikan, budaya, makna situasi dan kognitif ( menurut Bonica,Melzack).
Ada beberapa teori mengenai mekanisme nyeri kepala :
1. Teori Melzack & Wall (1985) : “ Teori gerbang nyeri “ bahwa : Nyeri diteruskan dari
perifer melalui saraf kecil A delta dan C rasa raba, mekanik dan termal melalui A delta
A beta dan C ( serabut besar, kecepatan hantar serabut besar lebih tinggi dari serabut
kecil ). Disubstantia Gelatinosa (SG) ada sel-sel gerbang yang dapat bekerja menutup
dan membuka sel T (targaet). Serabut besar aktif merangsang sel gerbang di SG, sel
gerbang aktif dan sel T tertutup, maka nyeri tidak dirasa. Serabut kecil aktif, sel SG
tidak aktif, dan sel T terbuka maka nyeri dirasa. Bila dirangsang bersama-sama, misal
antara rasa raba, mekanik,vibrasi,dll dengan rangsang nyeri maka nyeri tidak dirasa
(seperti pada teknik tens, DCS, koyo-koyo, dll.). Didapatkan kontrol desenden ke
medulla spinalis dari pusat2 supra spinal (emosi,pikiran, dll)
2. Konsep II: “Central Biasing mekanism”
Diduga ada daerah batang otak jadi ”CBM” yang menyebarkan impuls nyeri keberbagai
tempat diotak dan dapat menimbulkan inhibisi ke medulla spinalis. Ternyata
formatioreticularis peri-acuaductus dan peri-ventriculer kaya akan reseptor2 morpin
dan serotonin.
3. Konsep III ; Pembangkit pola
Bila nyeri kronik telah membuat pola (gambar diotak), yang dapat dicetuskan oleh
input sensorik lain.
Dafpus
Guyton dan hall.fisiologi kedokteran.kapita selekta kedokteran edisi3, jilid 2 dan kapita selekta neurologi edisi 2.