Tutorial Skenario Amalgam

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amalgam adalah jenis logam campur khusus yang mengandung merkur sebagai salah satu konstituennya. Karena merkuri bersifat cair dalam tempe kamar, merkuri dapat dicampur dengan logam lain yang padat.Menurut America Dental Association (ADA) amalgam adalah logam campuran dari Merkuri, Perak imah dan embaga serta logam lainnya untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanikal. Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan me melalui suatu proses yang disebut amalgamasi. Ketika po!der alloy dan li"uid merkuri dicampur, terjadi suatu reaksi k yang menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras deng !arna perak abu # abu. 1.2 Rumusan Masalah $.%.$ Apa saja klasifikasi dental amalgam& $.%.% Apa saja komposisi dental amalgam& $.%.' agaimana manipulasi dental amalgam& $.%. agaimanaindikasi,kontraindikasi dan sifat*sifat dental amalgam& 1.3 Tujuan $.'.$ Mengetahui, memahami dan menganalisis klasifikasi dental amalgam. $.'.% Mengetahui, memahami dan menganalisis komposisi dental amalgam. $.'.' Mengetahui, memahami dan menganalisis manipulasi dental amalgam. $.'. Mengetahui, memahami dan menganalisisindikasi,kontraindikasi dan sif sifat dental amalgam. BAB II PEMBAHAAN 1

description

Dental Amalgam

Transcript of Tutorial Skenario Amalgam

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Amalgam adalah jenis logam campur khusus yang mengandung merkuri sebagai salah satu konstituennya. Karena merkuri bersifat cair dalam temperatur kamar, merkuri dapat dicampur dengan logam lain yang padat.Menurut American Dental Association (ADA) amalgam adalah logam campuran dari Merkuri, Perak, Timah dan Tembaga serta logam lainnya untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanikal. Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang disebut amalgamasi.Ketika powder alloy dan liquid merkuri dicampur, terjadi suatu reaksi kimia yang menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras dengan warna perak abu abu.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1Apa saja klasifikasi dental amalgam? 1.2.2Apa saja komposisi dental amalgam? 1.2.3Bagaimana manipulasi dental amalgam? 1.2.4Bagaimanaindikasi,kontraindikasi dan sifat-sifat dental amalgam?

1.3 Tujuan1.3.1Mengetahui, memahami dan menganalisis klasifikasi dental amalgam. 1.3.2Mengetahui, memahami dan menganalisis komposisi dental amalgam. 1.3.3Mengetahui, memahami dan menganalisis manipulasi dental amalgam. 1.3.4Mengetahui, memahami dan menganalisisindikasi,kontraindikasi dan sifat-sifat dental amalgam.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Klasifikasi Dental AmalgamAmalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis yaitu:1. Berdasarkan bentuk partikel Lathe cut : panjang dari partikel alloy lathe-cut berkisar antara 60-120 m, ketebalan 10-70 m. Alloy konvesional mengandung 66% sampai 73% perak, 25-29% Timah dan 6% Tembaga. Zinc mungkin dapat ditemukan sampai 2% dan merkuri 3%. Alloy ini memiliki bentuk yang tidak teratur, seperti yang terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Lathe cut

Spherical : umumnya ukuran 40-50 atau kurang, amalgam spherical memerlukan sedikit merkuri dan mengurangi tekanan kondensasi. Kelebihan alloy berbentuk spherical adalah mudah dikondensasi ke area yang sulit untuk di akses karena tidak memerlukan tekanan konsensasi yang besar, dapat mengeras dengan cepat, dan lebih halus saat dicarving burnishing, dan polishing. Kekurangannya sulit mencapai bagian kontak interproximal.Alloy ini tidak berbentuk bulat sempurna tetapi dapat juga berbentuk persegi, tergantung pada teknik atomisasi dan pemadatan yang digunakan.

Gambar 2. Spherical

2. Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:a. Alloy binary, contoh : silver-tin b. Alloy tertinary, contoh : silver-tin-copper c. Alloy quartenary, contoh : silver-tin-copper-indium3. Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:a. Makrocut dengan ukuran 10 30 m b. Microcut dengan ukuran >30 m4. Berdasarkan Kandungan Tembaga(Cu)a. Alloy rendah copper (low copper alloy) Low copper alloy ini mengandung silver (68-70%), tin (26-27%), copper (4-5%), zinc (0-1%). b. Alloy tinggi copper (high copper alloy) High copper alloy mengandung silver (40-70%), tin (22-30%), copper (13-30%), zinc (0-1%). Alloy ini dapat diklasifikasikan sebagai: Admixed/dispersi/blended alloysAlloy ini merupakan campuran spherical alloy dengan lathe-cut alloy dengan komposisi yang berbeda yaitu high copper spherical alloy dengan low copper lathe-cut alloy. Komposisi seluruhnya terdiri atas silver (69%), tin (17%), copper (13%), zinc (1%). Single composisition atau unicomposition alloys3 Tiap partikel dari alloy ini memiliki komposisi yang sama. Komposisi seluruhnya terdiri atas silver (40-60%), tin (22-30%), copper (13-30%), zinc (0-4%). 5. Berdasarkan kandungan Zinka. Alloy mengandung seng: mengandung lebih dari 0.01% zinc. b. Alloy bebas seng: mengandung kurang dari 0.01% zinc.

2.2 Komposisi Dental AmalgamPerak1. Meningkatkan strength2. Meningkatkan setting expansion3. Memutihkan alloy4. Meningkatkan resistensi terhadap tarnish5. Menurunkan creepTimah1. Mengurangi strength dan hardness2. Mengurangi ekspansi3. Meningkatkan setting timeTembaga1. Meningkatkan strength dan hardness2. Menghambat pembentukan fase gamma 23. Mengurangi tarnish dan korosi4. Mengurangi terjadinya pengerutan dan kebocoran tepi

Merkuri1. Medium pendispersi2. Mempercepat reaksiZink1. Zink berperan sebagai penghambat oksidasi (deoksidator) selama dalam proses pembuatan, sehingga dapat mencegah oksidasi dari unsur-unsur yang penting seperti perak, tembaga, maupun timah.2. Zink dapat menyebabkan ekspansi yang tertunda pada low copperPalladium1. Mengurangi korosi2. Mengeraskan alloyIndium 1. Meningkatkan strength2. Mengurangi jumlah pemakaian merkuri3. Mengurangi terjadinya kerusakan marginal

2.3 Manipulasi Dental AmalgamAda 5 tahapan dalam memanipulasi amalgam. Tahapan tersebut yaitu proporsi, triturasi, kondensasi, triming dan carving, serta polishing.1. PROPORSIPada tahap ini, seorang dokter gigi atau asisten dokter gigi melakukan penimbangan air raksa dan logam alloy. Hal ini dilakukan untuk menentukan rasio air raksa:logam alloy. Rasio air raksa:logam alloy dipengaruhi oleh komposisi logam alloy, ukuran partikel, bentuk partikel, dan suhu pengerjaan (Anusavice, 1996:325).Penimbangan air raksa:logam alloy. Perbandingan rasio air raksa:logam alloy harus ditimbang dengan benar sebelum dilakukan triturasi. Sebab jumlah Hg yang terlalu banyak atau terlalu sedikit akan mempengaruhi kualitas amalgam yang dihasilkan. Hg (-) : Kering, kasar. Amalgam tidak kuat dan mudah korosi.Hg (+) : Menghasilkan sifat fisik dan mekanik yang burukPerbandingan air raksa: alloy 5:5 untuk lathe cut4:5 untuk spherical Kelebihan air raksa dapat dilakukan dengan :1. Memeras campuran amalgam dengan kain kasa2. Membuang air raksa yang naik ke permukaan saat kondensasi

2. TRITURASIPercampuran atau pengadukan Hg dengan alloy.Triturasi dapat dilakukan secara manual atau mekanis. Alat yang digunakan dalam proses triturasi manual adalah lumpang dan alu, sedangkan untuk triturasi mekanis menggunakan amalgamator . Adukan kasar yang biasa disebabkan dengan waktu triturasi yang kurang lama mengakibatkan dental amalgam bersifat lemah, kasar dan berbutir-butir yang akan peka terhadap karat.Tidak ada anjuran yang bisa diberikan tentang waktu pengadukan karena ada banyak factor yang mempengaruhi, misalnya banyaknya jenis amalgamator, perbedaan kecepatan dan pola ayunan, serta berbagai jenis desain kapsul.Jumlah kerja yang diperlukan untuk amalgamasi dari berbagai jenis logam campur juga berbeda-beda. Misalnya, logam campur berpartikel spherical biasanya memerlukan waktu amalgamasi yang lebih pendek daripada logam campur lathe cut. Adonan yang lebih besar juga membutuhkan waktu pengadukan yang sedikit lebih lama daripada adonan yang sedikit. Petunjuk pabrik akan menunjukkan jadwal waktu untuk pengadukan logam campur. Tetapi, karena kecepatan amalgamator berbeda-beda, meskipun merknya sama, jadwal waktu ini hanya berlaku sebagai petunjuk umum. Konsistensi dari adukan.Sudah terbukti bahwa kombinasi yang benar dari logam campur dan air raksa adalah factor pertimbangan yang utama.Pada tahap inilah komposisi dari tumpatan amalgam ditentukan, dan komposisi adalah penentu utama dari sifat fisik amalgam.3. KONDENSASITujuan pemadatan (kondensasi) adalah memadatkan logam campur ke dalam kavitas yang sudah dipreparasi sehingga tercapai kepadatan maksimal, dengan cukup air raksa yang tertinggal untuk menjamin kelanjutan tahap matriks di antara partikel-partikel logam campur yang ada. Jika tujuan ini tercapai, kekuatan amalgam akan bertambah dan kekeroposan akan berkurang. Pada amalgam dengan kandungan air raksa yang tinggi, pemadatan setiap kali harus berhasil mengangkat air raksa ke permukaan agar penambahan atau lapisan berikutnya dapat menyatu dengan baik.Tujuan utamanya adalah melepaskan kelebihan air raksa dari setiap penambahan lapisan sampai ke lapisan teratas, dengan prosedur pemadatan.Kondensasi harus dilakukan sesegera mungkin setelah triturasi. Semakin lama jarak antara triturasi dan kondensasi akan berakibat pada penurunan kekuatan amalgam. Selain itu kondensasi harus dilakukan dalam kondisi kering. Hal ini dikarenakan kontaminasi air dengan Zn akan mengakibatkan ekspansi tertunda.Kondensasi dilakukan dengan menggunakan amalgam karier yang berfungsi untuk membawa amalgam dan stoper amalgam yang berfungsi untuk memadatkan amalgam.Kondensasi manual dilakukan dengan memasukkan amalgam ke dalam cavitas selapis demi selapis kemudian ditekan-tekan.Amalgam harus nampak mengkilat.Hal itu menandakan jumlah Hg cukup. Sisa Hg yang timbul akibat proses kondensasi dapat diambil dengan tampon.

4. TRIMING DAN CARVINGTriming bertujuan untuk membuang kelebihan amalgam dan carving bertujuan untuk membentuk amalgam sesuai dengan anatomis gigi. Triming dan carving dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama Hollenbeck (Anusavice, 1996:332). Triming dan carving dilakukan setelah amalgam dikondensasi (Anusavice, 1996:332). Setelah amalgam ditriming dan carving, amalgam diburnis. Amalgam diburnis dengan menggunakan burniser berujung bulat (Anusavice, 1996:332).

5. POLISHINGProses terakhir amalgam adalah polishing. Polishing dilakukan 24 jam sete-lah proses triming dan carving. Hal ini dikarenakan selama 24 jam tersebut amalgam akan mengalami ekspansi dan kontraksi. Proses tersebut akan berakhir setelah 24 jam. Polishing dilakukan dengan menggunakan rubber dan bubuk pemoles basah atau pasta. Polishing bertujuan untuk menutup mikroporositi amalgam sehingga amalgam tidak mudah korosif (Anusavice, 1996:332).

Reaksi Pengerasan AmalgamReaksi pengerasan terjadi setelah powder alloy amalgam dan liquid merkuri tercampur dengan sempurna. Awalnya akan terjadi absorbsi merkuri ke dalam partikel, diikuti oleh pengkristalan senyawa Ag2Hg3 yang disebut sebagai fase gamma satu dsn fase Sn8Hg yang disebut sebagai fase gamma 2. Kristal kristal ini membentuk pengerasan amalgam.Reaksi tersebut sebagai berikut: 1. Reaksi dengan menggunakan alloy binary :Perak-timah + Merkuri Perak-timah + Merkuri-perak + Timah merkuri Ag3Sn Hg Ag3Sn Ag2Hg3Sn8Hg 12 2. Reaksi dengan menggunakan alloy tertinary :Ag-Sn-Cu + Hg Ag-Sn-Cu + 1 + Cu6Sn5 Ketiga fase ini memiliki peranan dalam mengatur sifat amalgam. Komponen yang paling kuat adalah , dan yang paling lemah adalah 2. Oleh karena itu, 2 lebih rentan terhadap korosi daripada fase yang lainnya.Setelah triturasi, kontraksi akan terjadi sampai 20 menit dengan mengendapnya 1. Kontraksi terjadi karena larutnya patikel Ag dan terbentuknya 1.Pada saat 1 semakin banyak, Kristal ini akan semakin bergesekan sehingga akan menghasilkan tekanan ke arah luar yang akan melawan kontraksi. Selama bergesekan terdapat liquid merkuri yang cukup untuk menyediakan tempat plastis agar kristal tersusun rapat, ini disebut fase matrix.

2.4 Indikasi,Kontraindikasi dan Sifat-Sifat Dental Amalgam Indikasi Gigi molar yang menerima beban kunyah paling baik Dapat digunakan di gigi permanen dan sulung Pasien dengan insidensi karies tinggi Kontraindikasi Gigi yang memerlukan estetik baik Restorasi kecil sampai sedang yang tidak dapat dilakukan isolasi yang baikSifat fisik1. Creep adalah sifat viskoelastik yang menjelaskan perubahan dimensi secara bertahap yang terjadi ketika material diberi tekanan atau beban. Dapat menyebabkan kerusakan marginal. Amalgam dengan kandungan tembaga tinggi memiliki creep yang lebih rendah daripada yang tidak.Creep alloy konvensional > creep blonded alloy > creep alloy komposisi tunggal.2. Stabilitas dimensional Tergantung cara manipulasinya yaitu pada seberapa banyak amalgam tertekan pada saat pengerasan dan kapan pengukuran dimulai. Beberapa kontraksi dapat mengakibatkan kebocoran mikro dan karies sekunder. Faktor yang mempengaruhi perubahan dimensi :a) Komposisi alloy : semakin besar jumlah Ag dan Sn maka akan lebih besar ekspansi terjadib) Ukuran partikel alloyc) Waktu triturasi : Semakin lama waktu triturasi ekspansi akan lebih kecild) Tekanan kondensasi 3. AbrasiSifat Mekanik AmalgamKekuatan : Dental amalgam mempunyai kekuatan tekan yang tinggi namun kekuatan tensil ( tarik) yang rendah.Sifat Kimia Amalgam1. Reaksi Elektrokimia sel galvanik : ketika dua logam atau lebih yang berkontak atau yang berbentuk alloy dalam saliva (elektrolit)2. Korosi adalah penurunan kualitas permukaan restorasi karena reaksi kimia. Produk korosi : karat, yang merupakan logam yang teroksidasi dalam bentuk kristal.3. Tarnish adalah perubahan warna pada permukaan amalgam karena berkontak dengan sulfur.Sifat Biologi Amalgam1. Alergi:Akan terjadi reaksi hipersensivitas tipe IV ( hiperermia, edema, pembentukan vesikel, gatal)2. Keracunan

Kelebihan Dan Kekurangan Dental AmalgamKelebihan : Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur. Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut. Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu technique sensitive bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit. Biayanya relatif lebih rendah.

Kekurangan :

Gmbr. Tambalan amalgam yang kurang baik, di mana tepi-tepi tambalannya terlihat sudah tidak intak dan membayang kehitaman.

Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat diutamakan. Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman. Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau dingin.Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi. Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.

Biokompabilitas Dental AmalgamThe Hazards ofMercury Amalgam Fillingsby John VanCamp, DDSKeputusan untuk menempatkan tambalan merkuri dalam gigi (atau menghapusnya dari gigi) harus didasarkan pada informasi yang jelas. Untuk memulainya, Anda harus tahu apa yang ada di dalam Ini sebenarnya terdiri dari paduan logam: perak, timah, tembaga, dan seng, yang kemudian dicampur dengan sekitar 50% merkuri. Secara teknis, ini bukan tambalan perak sama sekali. Mereka adalah tambalan merkuri.

Unsur kimia beracun, seperti mercury dapat menjadi radikal bebas dalam tubuh kita. Radikal bebas adalah penyebab utama hampir semua penyakit. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh melalui polusi udara, makanan, tambalan gigi amalgam, kosmetik dan sebagainya. Radikal bebas menjadi racun yang menyebabkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri tidak berjalan maksimal.

Bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap kontaminasi merkuri ini? Tubuh kita mempunya banyak essensial elemen dimana beberapa diantaranya terdapat:1. Mineral makro, yang terdapat dalam kuantum yang relative besar : K,Na,Ca,Mg dan P,S serta Cl.2. Mineral Mikro , yang terdapat dalam kwantum yang relative sedikit. Mikro elemen dapat dikelompokkan lagi menurut kegunaannya didalam tubuh : Mikro elemen esensial yaitu yang sangat diperlukan oleh tubuh, jadi harus ada, seperti Fe,Cu,Co,Se,Zn dan F. Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti diperlukan atau tidak dalam struktur atau fisiologi tubuh seperti Cr, Mo. Mikro elemen yang tidak diperlukan, non esensial. Jenis ini terdapat didalam tubuh karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan. Jadi sebagai kontaminan (pencemar). Keberadaan mercury (Hg) dalam tubuh kita yang bersifat radikal bebas dapat berkompetisi dengan elemen essensial yang sedang menjalankan fungsinya. Dalam hal ini, Fe yang berperan penting sebagai unsure pembentuk hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen dalam darah Fe bersifat labil, dan tidak menutup kemungkinan apabila ion-ion logam Hg yang masuk menggantikan ion logam yang seharusnya berperan telah menjadikan penyebab terhalangnya kemampuan kerja dari enzim terkait. Kegagalan Hb dalam mengikat oksigen mengakibatkan terganggunya proses respirasi sel.Dapat pula awalnya ia menuju langsung dari paru-paru kita ke dalam darah dimana proses kerusakan dimulai seperti itu mengikat hemoglobin (sel darah) dan mencegah oksigenasi. Kurangnya suplay oksigen dalam sel-sel tubuh kita menyebabkan stress oksidatif yang apabila berlanjut dapat terjadi sianosis Ini biasanya salah satu gejala pertama keracunan merkuri. Secara fisiologis, sel-sel dalam tubuh kita menghasilkan radikal bebas sebagai hasil dari metabolisme normal. Produksi radikal bebas terus bertambah akibat paparan toksin dari lingkungan atau iradiasi. Radikal bebas adalah bentuk atom yang tidak stabil yang mempunyai kemampuan untuk merusak sel dan merubah gen bila tidak cepat dinetralkan. Keadaan ini lebih dikenal dengan istilah stress oksidatif (Kamau, 2007).Tahap kedua kontaminasi merkuri adalah melalui sistem pencernaan kita. Satu mengisi dapat melepaskan sebanyak 15 mikrogram merkuri per hari. Mercury adalah larut dalam lemak dan melewati mudah melalui membran sel dan melintasi Blood Brain Barrier. Setelah itu tertelan, akan disimpan secara permanen dan efek yang lebih berbahaya dapat terjadi.

Ada banyak penyakit, kondisi, dan gejala yang berhubungan dengan kontaminasi merkuri termasuk Alzheimer, disfungsi ginjal, multiple sclerosis dan masalah tiroid. Daftar ini berkembang karena lebih banyak penelitian dilakukan. Otak, sistem saraf pusat, dan jaringan lemak adalah bidang utama dalam tubuh di mana merkuri disimpan. Beberapa daerah lain termasuk paru-paru, usus, limpa, hati, sumsum tulang belakang, dan ginjal. Pengaruh mercury pada setiap individu dapat berbeda-beda. Beberapa orang mengalami gejala segera tetapi untuk sebagian besar perlu waktu bertahun-tahun untuk menghasilkan akumulasi masalah dengan kesehatan.

Tubuh kita mampu mengeluarkan merkuri, namun hanya dalam jumlah kecil. Tambalan merkuri menyebabkan kadar merkuri dalam tubuh meningkat lebih dari kemampuan kita untuk mengeluarkan itu. Jadi apa yang terjadi pada merkuri? Tubuh kita menyimpannya, karena ada tempat lain untuk itu untuk pergi. Tempat dalam tubuh yang tampaknya akan terpengaruh pada tingkat tertinggi adalah otak dan sistem saraf pusat. Kelelahan, kehilangan memori jangka pendek, konsentrasi yang buruk, dan fobia perilaku kompulsif kadang-kadang gejala awal dan tanda-tanda. Getar dan masalah neuromuskular berkembang kemudian. Penyakit Parkinson, ADD, autisme dan Alzheimer sekarang sedang dipelajari, karena diyakini mereka yang terkait erat dengan kontaminasi merkuri dan penyakit ini didiagnosis pada tingkat yang lebih tinggi setiap tahun

BAB VKESIMPULANDental Amalgam adalah jenis logam campur khusus yang mengandung merkuri (Hg) sebagai salah satu konstituennya (Aloi air raksa)1. Syarat syarat tumpatan amalgam Pertimbangan biologis Pertimbangan mekanis Pertimbangan termis Estetik baik dan adhesinya juga baik Perubahan dimensi kecil Radiopaque Harus mudah dimanipulasi dan harganya terjangkau2. Klasifikasi amalgamAlloy untuk pembuatan dental amalgam dalam garis besarnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu :1. Alloy konvensional2. Alloy kaya kuprum :a. Blended alloyb. Alloy yang merupakan kebalikan blended alloyc. Alloy yang mengandung fluoride3. Komposisi amalgam secara umumMenurut ADA (American Dental Assosiation), Komposisi utama tumpatan amalgam yaitu silver (Ag) dan tin (Tn), sedang kan komponen tambahannya yaitu copper (Cu), zinc (Zn), gold, palatinum, indium, selenium, merkuri (Hg). Komponen tambahan pada amalgam biasanya berfungsi untuk mengubah resistensi terhadap korosi dan sifat fisik amalgam4. Sifat-sifat amalgam1. Sifat Fisik : Perubahan Dimensi 2. Sifat Kimia : a. Korosib. Tarnish3. Sifat Mekanik a. Compressive Strength (Kekuatan Kompresi / tekan)b. Tensile Strength (Kekuatan Tarik)c. Modulus Elastik (kemampuan untuk meregang)d. Deformasi Plastis ( Flow dan Creep)4. Sifat Termal 5. Sifat Biologis 5. MANIPULASI AMALGAMAda 5 tahapan dalam memanipulasi amalgam. Tahapan tersebut yaitu pro-porsi, triturasi, kondensasi, triming dan carving, serta polishing

1