Translate Jurnal

2
Epidemiologi hubungan antara cedera ginjal akut dengan penyakit ginjal kronis Definisi konsensus baru telah memfasilitasi pemahaman tentang faktor-faktor epidemiologi yang terkait dengan cedera ginjal akut, dengan berfokus pada prevalensi, hasil jangka pendek , dan hasil jangka panjang. Perkiraan prevalensi cedera ginjal akut berkisar luas sebelum sistem klasifikasi untuk cedera ginjal akut diadopsi (1-26%) karena perbedaan dalam definisi (berdasarkan klasifikasi international classification of diseases, 9th revision; kebutuhan pasien untuk dialisis, atau evaluasi kelompok berisiko tinggi, seperti pasien dalam perawatan khusus atau unit bedah atau pasien dengan sepsis). Meskipun demikian, studi epidemiologi yang besar mengkonfirmasi bahwa insiden cedera ginjal akut dengan populasi umum di suatu rumah sakit mengalami peningkatan, mungkin lebih dari dua kali lipat. Beberapa faktor risiko untuk cedera ginjal akut usia lanjut, diabetes mellitus, dan ras kulit hitam. Faktor risiko serupa telah diidentifikasi untuk penyakit ginjal kronis. Namun, faktor risiko yang paling penting untuk cedera ginjal akut adalah penyakit ginjal kronis, dimana akan meningkatkan risiko 10 kali lebih besar, dibandingkan dengan yang tidak mengalami penyakit ginjal kronis sebelumnya. Mortalitas di rumah sakit sangat tinggi antara pasien cedera ginjal akut dengan kematian yang sering diasumsikan terjadi terutama pada pasien yang sudah memerlukan dialisis. Namun, studi observasional telah menunjukkan hubungan antara peningkatan nilai konsentrasi serum kreatinin akan meningkatkan risiko hasil jangka pendek dan jangka panjang yang merugikan pasien dengan atau tanpa penyakit ginjal kronis. Untuk pasien yang mengalami perbaikan fungsi ginjal setelah cedera ginjal akut akan tetap dapat menuju ke penyakit ginjal kronis, namun dalam jangka waktu yang agak lama. Namun, sejak tahun 2008, beberapa studi observasional telah menunjukkan hubungan yang kuat antara kasus cedera akut ginjal, termasuk kasus-kasus ringan, dan perkembangan selanjutnya menuju

description

essrdtfygu

Transcript of Translate Jurnal

Page 1: Translate Jurnal

Epidemiologi hubungan antara cedera ginjal akut dengan penyakit ginjal kronis

Definisi konsensus baru telah memfasilitasi pemahaman tentang faktor-faktor epidemiologi yang terkait dengan cedera ginjal akut, dengan berfokus pada prevalensi, hasil jangka pendek , dan hasil jangka panjang. Perkiraan prevalensi cedera ginjal akut berkisar luas sebelum sistem klasifikasi untuk cedera ginjal akut diadopsi (1-26%) karena perbedaan dalam definisi (berdasarkan klasifikasi international classification of diseases, 9th revision; kebutuhan pasien untuk dialisis, atau evaluasi kelompok berisiko tinggi, seperti pasien dalam perawatan khusus atau unit bedah atau pasien dengan sepsis). Meskipun demikian, studi epidemiologi yang besar mengkonfirmasi bahwa insiden cedera ginjal akut dengan populasi umum di suatu rumah sakit mengalami peningkatan, mungkin lebih dari dua kali lipat. Beberapa faktor risiko untuk cedera ginjal akut usia lanjut, diabetes mellitus, dan ras kulit hitam. Faktor risiko serupa telah diidentifikasi untuk penyakit ginjal kronis. Namun, faktor risiko yang paling penting untuk cedera ginjal akut adalah penyakit ginjal kronis, dimana akan meningkatkan risiko 10 kali lebih besar, dibandingkan dengan yang tidak mengalami penyakit ginjal kronis sebelumnya.

Mortalitas di rumah sakit sangat tinggi antara pasien cedera ginjal akut dengan kematian yang sering diasumsikan terjadi terutama pada pasien yang sudah memerlukan dialisis. Namun, studi observasional telah menunjukkan hubungan antara peningkatan nilai konsentrasi serum kreatinin akan meningkatkan risiko hasil jangka pendek dan jangka panjang yang merugikan pasien dengan atau tanpa penyakit ginjal kronis. Untuk pasien yang mengalami perbaikan fungsi ginjal setelah cedera ginjal akut akan tetap dapat menuju ke penyakit ginjal kronis, namun dalam jangka waktu yang agak lama. Namun, sejak tahun 2008, beberapa studi observasional telah menunjukkan hubungan yang kuat antara kasus cedera akut ginjal, termasuk kasus-kasus ringan, dan perkembangan selanjutnya menuju penyakit ginjal kronis. Studi observasional tersebut telah secara konsisten menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dengan cedera ginjal akut, bahkan mereka yang tanpa mengalami penyakit ginjal kronis sebelumnya, sering mengalami perbaikan sebagian fungsi ginjal tapi kemudian akan tetap menuju ke tahap penyakit ginjal kronis. Studi observational telah menunjukkan bahwa cedera ginjal akut akan menyebabkan penyakit ginjal kronis yang baru, perkembangan penyakit ginjal kronis yang ada akan berisiko jangka panjang menjadi penyakit ginjal tahap akhir (ESRD), dan mortalitas.

Cedera ginjal akut dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis tanpa memperhatikan Cedera akut. Sebagai contoh, sebuah studi observasional menunjukkan hubungan antara diagnosis preeklampsia dan perkembangan menjadi ESRD. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan rumah sakit penerima Medicare, cedera ginjal akut dikaitkan dengan risiko ESRD sebesar 13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa cedera ginjal akut, dan risiko ESRD 40 kali lebih tinggi pada pasien yang memiliki cedera ginjal akut dan penyakit ginjal kronis yang sudah ada sebelumnya. Dalam studi lain, setelah penyesuaian potensial seperti adanya diabetes dan GFR yang rendah, cedera ginjal akut yang memerlukan dialisis secara independen terkait dengan risiko stadium 4 atau 5 penyakit ginjal kronis yang 28 kali lebih tinggi, dan lalu risiko kematiannya lebih tinggi dua kali lipat, antara pasien yang dirawat di

Page 2: Translate Jurnal

rumah sakit yang tidak memerlukan dialisis. Dalam sebuah penelitian di Kanada yang melibatkan pasien dengan cedera ginjal akut yang memerlukan dialisis di rumah sakit dan pasien yang bertahan tanpa dialisis selama minimal 30 hari setelah pulang dari rumah sakit, risiko ESRD nya adalah 3 kali lebih tinggi, tapi tidak ada peningkatan risiko kematian.