Translate-An Jurnal Jantung
-
Upload
faidh-husnan -
Category
Documents
-
view
12 -
download
1
description
Transcript of Translate-An Jurnal Jantung
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek cardio-protective dari minyak Nigella sativa atau
Nigella sativa Oil (NSO) pada kerusakan jantung yang di induksi logam timbal (Pb). Empat
puluh lima tikus putih di bagi ke dalam tiga kelompok secara acak: kelompok kontrol,
kelompok timbal (Pb) yang menerima timbal Asetat (20mg/kg/hari) 3 kali seminggu selama 8
minggu dan kelompok timbal + NSO yang menerima perlakuan NSO (4ml/kg) peroral 1 jam
sebelum pemberian timbal asetat (pemberian timbal sama dengan kelompok timbal).
Kerusakan otot jantung di nilai dengan studi laboratoris dan patologis, dan denyut jantung
diukur pada semua hewan coba. Timbal yang diberikan mengakibatkan peningkatan
signifikan dari cardiac high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP), interlukin-6 (IL-6), E-
selectin, troponin I, malondialdehyde (MDA) dan serum creatine kinase-MB (CK-MB).
Kadar cardiac apelin, superoxide dismutase (SOD), glutathione peroxidase (GPx) dan
glutathione (GSH) menurun secara signifikan pada Kelompok timbal jika dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Denyut jantung dan segmen ST meningkat secara signifikan pasca
pemberian timbal. Beberapa jenis lesi pada jantung yang timbul akibat pemberian timbal
antara lain, hemoragik, nekrosis otot jantung, infiltrasi mononuclear sel dan fibrosis. Hasil
pemeriksaan Immuno histochemical jantung menunjukan adanya ekspresi cyclooxygenase-2
(Cox-2) pada kelompok yang diberikan timbal. Pemberian NSO menghasilkan normalisasi
signifikan dari parameter fisiologis dan struktur histologi juga menurunkan ekspresi dari
Cox-2 jika dibandingkan dengan kelompok timbal. Kesimpulannya adalah bahwa pemberian
NSO memiliki potensi cardio protective melalui kemampuannya dalam menurunkan kadar
sitokin pro inflamasi, stress oksidatif dan kerusakan jaringan jantung pada kerusakan jantung
yang diinduksi timbal.
PENDAHULUAN
Penyakit Jantung Pembuluh (PJP) telah menjadi penyebab tersering kematian di
seluruh dunia dan insidennya terus menerus meningkat. Menurut Roshan et al (2011) terdapat
hubungan antara PJP dengan proses inflamasi dan stress oksidatif. Timbal (Pb) adalah salah
satu sumber toksik logam berat yang banyak tersebar di lingkungan. Paparan kronik terhadap
kadar Pb rendah dapat menyebabkan berbagai kelainan fisiologi, biokimia dan kebiasaan
(Ahamed and Siddiqui 2007; Alghazal et al., 2008).
Hubungan antara kadar polusi di udara telah banyak dilaporkan (Makri and
Stilianakis, 2008). Beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa paparan terhadap
kadar Pb rendah berhubungan dengan beberapa penyakit seperti hipertensi dan penyakit
jantung pembuluh. Telah dibuktikan bahwa salah satu mekanisme kerusakan akibat Pb adalah
proses inflamasi general (Boris et al., 2008) dan disturbansi dari keseimbangan prooksidan
dan antioksidan dengan terbentuknya Reactive Oxygen Species (ROS) (Alghazal et al.,2008;
Roshan et al., 2012). Adipokin seperti apelin, C-reactive protein (CRP), tumor necrosis factor
TNF-α dan E-selectin adalah beberapa kelompok protein diproduksi oleh adiposit yang
mempengaruhi berbagai proses biologis termasuk metabolisme, satiety, inflamasi dan fungsi
jantung-pembuluh (Gaeini et al., 2008).
Nigella sativa (NS) Linn. merupakan tumbuhan tahunan dari famili Ranunculaceae
dan banyak tumbuh di negara-negara tepi laut tengah, pakistan, india, dan iran (Ali and
Blunden, 2003). Biji dari N. sativa mangandung lebih dari 30% fixed oil dan 0.4 to 0.45%
volatile oil. Penyusun utama dari fixed oil adalah asam lemak tak jenuh. Bahan aktif yang
banyak terkandung dalam volatile oil NSO adalah Thymoquinone (TQ) (Worthen et al.,
1998). Thymoquinone memiliki efek antioksidan tinggi lewat aktivitasnya mencari dan
menangkap radikal bebas (Känter et al., 2005). Banyak penelitian telah menunjukan aktivitas
biologis lain dari zat aktif ini seperti anti-hypertensive, anti diabetic, anti-bacterial, anti-
tumour and immunomodulator (Kӧkdil et al., 2009). Kemudian daripada itu, penelitian ini
dimaksudkan untuk meneliti lebih jauh tentang kemungkinan efek kardio protektif dari NSO
pada kerusakan jantun yang diinduksi oleh Pb.
MATERIALS & METHODS
Zat Kimia
Timbal asetat dibeli dari Sigma Aldrich (St. Louis, MO, USA). Biji N. sativa didapat dari
pasar lokal di Assiut, Mesir.Bahan-bahan tersebut diautentikasi oleh Pharmacognsy
Department, Faculty of Pharmacy, Assiut University, Egypt. Minyak esensial jintan hitam
(NSO) disiapkan dengan melalui proses sebagaimana yang dijelaskan oleh Burits and Bucar
(2000); 75 g jintan hitam dihancurkan dan diekstraksi menggunakan 220ml light petroleum
ether dalam Soxhlet apparatus. Proses ekstraksi dilakukan berulang hingga didapatkan
minyak yang cukup. Minyak yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan high
performance liquid chromatography (HPLC) berapa kadar thymoquinone yang terkandung
sesuai dengan proses yang dijelaskan oleh Ghosheh et al. (1999). Kolom yang digunakan
adalah Reprosil Gold 120 C18 type (250 × 4.6 mm,5 μm particle size). Isocratic mobile phase
terdiri dari H2O: methanol: 2-propanol dengan perbandingan volume 10: 9: 1. Temperatur
kolom dan rerata kecepatan aliran adalah 28°C dan 1 ml/min. Detektor yang digunakan
adalah DAD (254.4 nm) dan jumlah injeksi yang digunakan adalah sebanyak 5 μl. Minyak
disimpan dalam keadaan beku dengan suhu -20°C hingga digunakan.
Hewan Coba
Protokol penelitian telah disetujui oleh the Institutional Animal Research Committee of the
Faculty of Medicine, Assiut University, Egypt. Empat puluh lima tikus putih Wistar jantan
dewasa, dengan umur 8 minggu, dan berat sekitar 180-200 g didapatkan dan dirawat di The
Assiut University Animal Nutrition and Care House. Hewan coba ditempatkan di kandang
yang mendukung metabolisme dan dijaga sesuai dengan standar laboratorium konvensional
pada temperatur 22 ± 2°C, dengan kelembaban relatif 50 ± 5% dan siklus gelap terang 12-
jam/12-jam. Meraka mendapat akses tak terbatas untuk makanan dan minuman. Hewan coba
dibagi kedalam 3 kelompok percobaan dengan masing-masing kelompok 15 tikus. Kelompo
1 (kelompok kontrol): tikus hanya diberikan makan dan minuman selama 8 minggu. 2
(kelompok Pb) kelompok tikus yang mendapatkan injeksi timbal asetat dari Sigma (St. Louis,
MO), dengan dosis 20 mg/kg dalam bentuk saline solution (for intraperitoneal [ip] injection),
3 kali dalam seminggu selama 8 minggu (Ghosheh et al., 1999). 3 (kelompok Pb + NSO)
kelompom tikus yang mendapat tambahan NSO (4 ml/kg) peroral 1 jam sebelum pemberian
timbal asesta—jumlah serta pemberian timbal asetat sama dengan kelompok 2 (kelompok Pb)
EKG
Penyadapan EKG dilakukan sesaat setelah perlakuan. EKG didapatkan dengan cara
memasukan jarum elektroda ke bawah kedua kulit tungkai dan lengandibawah pengaruh
anestesi menggunakan urethane (1 g/kg, intraperitoneal injection) pada posisi lead II. Jarum
terhubung dengan perekam EKG (ECG Cardiofax Nih Onkohn Kohden, Kogyo Co. Ltd,
Kogyo, Japan). Kompleks QRS, ST and P-R intervals direkam. Denyut jantung (HR) dihitung
dari interval P-R. Setelah seluruh proses tindakan selesai berat tikus ditimbang dan dicatat.
Sampel darah diambil dari setiap tikus via vena retro orbital. Kemudian, seluruh hewan cona
didekapitasi dibawah pengaruh anestesi urethane. Sampel darah kemudian segera
disentrifugasi pada 3000 rpm selama 15 menit. Serum disimpan pada suhu -20oC sampai
proses analisis kadar Creatine Kinase-MB (CK-MB) levels. Kavitas tubuh dibuka kemudian
dengan cepat jantung dipisahkan dari aorta. Jaringan jantung kemudian ditimbang dan
dicatat.
Persiapan Jaringan
Beberapa jaringan jantung dihomogenasi pada ice-cold 10 mmol/L Tris-HC1, pH 8.2,
mengandung 0.25 mol/L sucrose, 2 mmol/L 2-mercaptoethanol, 10 mmol/L sodium azide and
0.1 mmol/L phenylmethylsulfonyl fluoride dengan polytron (4 vol/wt), dan kemudian
disentrifugasi pada 50,000 g (20 min, 4°C). Supernatan kemudian disimpan pada suhu -20°C.
Pengujian kadar sitokin proinflamasi dari jaringan jantung (Assay of the cardiac levels
of pro-inflammatory cytokines)
Enzyme-linked immunosorbent assays (ELISA) digunakan untuk mengukur konsentrasi dari
Apelin (ELISA kit, Phoenix Pharmaceuticals, Inc.), E-selectin (rat E-selectin ELISA Kit),
high sensitive C reactive protein (rat C-reactive protein (CRP) ELISA Kit, e-Biosceince, Inc),
interlukin-6 IL-6 (rat ELISA; BioSource, Camarillo, CA); adalah pemerikasaan yang
digunakan pada total cell ekstrak yang telah disiapkan dari jaringan jantung.
Estimation of cardiac biochemical markers and lead levels
Kadar CK-MB diukur menggunakan commercial kit yang disuplai oleh Agappe
Diagnostics, Kerala, India dan Cardaic troponin I pada cardiac homogenate diperikasa
menggunakan ELISA. Kadar Pb dalam jantung diukur menggunakan atomic absorption
spectrophotometer (Perkin-Elmer, 2380) sesuai dengan metode Slater and Sawyer (1971).
Assay of cardiac lipid peroxidation
Malondialdehyde (MDA), merupakan bentuk dari produk akhir spectrophotometer,
seperti yang telah dijelakan sebelumnya (Ohkawa et al.,1979). Kadar MDA ditunjukan
dengan nmoles/mg protein.
Assay of endogenous antioxidants
Glutathione (GSH) diukur dari jaringan jantung homogen menggunakan metode
Ellmen's reagent (DTNB) (Elman, 1999). Keterserapan dibaca pada 412 nm dan hasilnya
ditunjukan sebagai μmol of GSH/gm dari jaringan basah. Pemeriksaan Glutathione
peroxidase (GPx) pertamakali dikenalkan oleh Rotruck et al. (1973) dalam 10% (w/v)
jaringan jantung yang telah dihomogenisasi dan kemudian diperiksa menggunakan
spectrophotometer pada 420 nm. Aktivitas Superoxide dismutase (SOD) diperiksa dari
jaringan jantung (Lowry et al., 1951) yang telah dihomogenisasi dan kemudian diperiksa
menggunakan spectrophotometer pada 320 nm. Satu unit aktivitas SOD didefinisikan sebagai
konsentrasi enzim yang dibutuhkan untuk menghambat rerata dari adrenalin auto-oksidasi
sebanyak 50% dalam 1 menit pada pH 10. Jumlah total protein dinilai dari jaringan jantung
hewan coba yang dihomogenisasi (10% w/v) (Lowry et al., 1951).
Pemeriksaan menggunakan mikroskop cahaya
Segera setelah proses euthanasia, spesimen jantung difikasasi dalam larutan 10%
buffered formalin, dilekatkan pada paraffin, disiapkan dalam bentuk potongan setebal 4 μm
dan diwarnai hematoxylin eosin (HE) (Bancroft et al., 1996). Potongan yang telah diwarnai
diperiksa menggunakan mikroskop cahaya (Olympus CX31, Japan) dan diphoto
menggunakan kamera digital (Olympus, Camedia C-5060, Japan). Lesi histopatologi yang
paling signifikan dan kemunculan/ketidak munculan lesi dicatat.
Immunohistochemistry (IHC)
Potongan jaringan setebal 5 mm diletakan pada slide dengan muatan positif.
Singkatnya, potongan dide-paraffinisasi dan aktivitas endogenous peroxidase diblok dengan
3% hydrogen peroxide (H2O2) dalam PBS selama 30 min. Antigen retrieval dilakukan
dengan cara potongan melewati proses microwaving dalam 0.01 M sodium citrate buffer (pH
6.0). kemudian slides dibilas dalam PBS, diblok dengan normal goat serum kemudian
diinkubasi secara respectif dengan antibodies COX2 primer (diluted 1:200 in PBS, Thermo
Fisher Scientific, USA) selama satu malam dalam suhu 4°C.
Statistical analysis
Data disajikan sebagai rerata ± simpang baku (SD) untuk seluruh para meter. Data
yang ada dianalisis menggunakan GraphPad Prism data analysis program (GraphPad
Software, Inc., San Diego, CA, USA). Student Newman-Keuls paired t-test digunakan untuk
membandingkan secara statistik kebermaknaan perbedaan diantara 2 kelompok yang berbeda.
Tes one-way-analysis of variance (ANOVA) digunakan untuk menguji perbandingan lebih
dari 2 kelompok dan diikuti dengan least significant difference (LST). Korelasi dinilai
menggunakan Spearman’s non-parametric correlation coefficient sebagaimana dijelaskan
oleh Knapp and Miller (1992). Nilai P ≤ 0.05 digunakan sebagai acuan kebermaksaan
statistik.
HASIL
Tidak didapatkan kematian dari kelompok manapun baik dari kelompok yang
diinduksi oleh Pb maupun dua kelompok lainnya selama periode tindakan selama 8 minggu
Berat badan, jantung, dan rasio berat badan/jantung
Table 1 menunjukan penurunan berat badan yang signifikan dari kelompok Pb jika
dibandingkan kelompok kontrol (p < 0.01). Bagaimanapun, kelompok 3 (Pb+NSO)
menunjukan penghambatan proses penurunan berat badan jika dibandingkan kelompok Pb (p
< 0.01). Tidak ditemukan perbedaan berat badan antara kelompok Pb + NSO dan kelompok
kontrol. Berat jantung dari kelompok Pb lebih berat signifikan dibandingkan dengan dua
kelompok lain (p < 0.05). pemberian NSO selama 8 minggu menurunkan berat jantung secara
signifikan dibuktikan dengan tidak ada perbedaan signifikan berat jantung antara kelompok
yang diberikan NSO dan kelompok kontrol. Rasio berat badan/berat jantung secara signifikan
meningkat jika dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok Pb + NSO (p > 0.01).
Bagaimanapun, rasio ini menurun secara signifikan setelah pemberian NSO, namun tetap
lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (p > 0.05).
Kadar Pb dalam Jaringan Jantung
Pada penelitian ini, kadar Pb pada jaringan jantung dari kelompok dengan pemberian Pb lebih
tinggi secara signifikan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0.001).
Bagaimanapun, kadar Pb dalam jaringan jantung pada kelompok dengan pemberian NSO
turun secara signifikan jika dibandingkan kelompok Pb (p < 0.001) dan (p < 0.05) kelompok
kontrol (gambar 1).
The effect of N. sativa oil on changes of heart rate and electrocardiogram patterns
induced by lead acetate
Nilai rerata dari denyut jantung kelompok Pb menigkat secara signifikan ketimbang kedua
kelompok lain kelompok kontrol (p < 0.01) dan kontrol Pb + NSO (p < 0.01). Pemberian
NSO pada tikus yang diberi Pb mencegah penigkatan denyut jantung dibuktikan dengan tidak
ada berbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok Pb+NSO.
EKG dari hewan coba normal dan eksperimental ditunjukan pada Tabel 2. Tikus yang
diinduksi timbal asetat menunjukan peningkatan secara signifikan (p < 0.01) pada ST-
segment dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelompok yang diberikan NSO memiliki
denyut jantung yang lebih rendah secara signifikan namun masih lebih tinggi jika
dibandingka kelompok kontrol (p < 0.05). tidak ada perbedaan pada kompleks QRS dari
ketiga kelompok percobaan.
The effect of N. sativa oil on the pro-inflammatory cytokines of cardiac tissues
Nilai dari apelin lebih rendah secara signifikan (p < 0.01) disaat yang sama kadar HS-CRP,
E-selectin dan IL-6 lebih besar signifikan (p < 0.001) pada kelompok Pb dibanding kelompok
Kontrols. Lebih jauh lagi, data ini menunjukan penurunan kadar dari E-selectin, HS-CRP dan
IL-6 (p < 0.01, p < 0.05, p < 0.05, respectively) pada kelompok NSO, dan kadar apelin yang
meningkat secara signifikan (p < 0.05) namun tetap berbeda dari kadar pada kelomok kontrol
(p < 0.05) (Table 3).
The effects of N. sativa oil on cardiac tissue damage markers
Gambar 1 menunjukan adanya peningkatan pada biomarker kerusakan jantung
(Troponin I, CK-MB) pada kelompok Pb secara signifikan jjika dibandingkan kedua
kelompok kontrol dan NSO. (p < 0.001 dan p < 0.01). pemberian NSO signifikan
menurunkan kadar biomarker kerusakan (p < 0.01). Namun kadar ini masih lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0.01).
The effects of N. sativa oil on cardiac lipid peroxidation and endogenous antioxidants
Table 4 menunjukan kadar lipid peroxidation as measured by the levels of MDA pada
kelompok Pb (p < 0.001) dan menurun signifikan pada kelompok kontrol (p < 0.001).
pemberian NSO signifikan menghambat peningkatan kadar MDA (p < 0.01) dan
menyebabkan peningkatan signifikan kadar antioksidan endogen (p < 0.01). Namun kadar ini
masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0.05).
Histopathological results
Pemeriksaan histopathological dari pewarnaan HE mnunjukan bahwa lesi yang paling
signifikan ditemukan pada tikus yang diinduksi leh Pb. Di sisi lain, pemberian NSO
menunjukan adanya perbaikan dari lesi yang tadi ditemukan (Table 5). Lesi pada jaringan
jantung akibat Pb antara lain hemorrhage, myocardial necrosis, mononuclear cell infiltration
and fibrosis.
Immunohistochemistry results
Hasil immunohistochemical dari Cox-2 pda jantung menunjukan ekspresi Cox-2
positif pada kelopmpok Pb, ekspresi Cox-2 yang lemah dari kelompok Pb + NSO dan negatif
pada kelompok kontrol (gambar 3).
DISCUSSION
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati efek kardio protektif dari N. sativa oil
(NSO) pada kerusakan ajntung yang diinduksi oleh timba (Pb). Penurunan dari berat badan
pada kelompok Pb hampir sama dengan apa yang ditemukan pada penelitian lain seperti yang
dilakukan Haque (2005) yang melaporkan penurunan berat setelah intoksikasi oleh timbal
asetat. Seddik et al. (2010) menemukan bahwa intake Pb menurunkan kecepatan
pertumbuhan tikus yang mungkin disebabkan oleh ketidak seimbangan metabolisme yang
dipicu oleh penurunan kadar zink yang mana dibutuhkan oleh banyak proses metabolisme.
Pada penelitian ini, peningkatan rasio berat jantung dan berat badan yang terdeteksi
diperkirakan karena nekrosis yang terjadi akibat penumpukan lipid (Badalzadeh et al., 2008).
Hal ini selaras dengan temuan patologi kami yang menunjukan bahwa pemberian Pb
menyebabkan nekrosis otot jantung, infiltrasi monosit dan perdarahan intersisial pada
kelompok Pb. Penelitian kami menunjukan kadar Pb yang sangat tinggi dalam jaringan
jantung kelompok Pb dan ini sesuai dengan penelitian Patra et al. (2011). Kadar Pb yang
tinggi dalam jaringan menyebabkan terjadinya kerusakan akibat stress oksidatif. Pemberian
NSO sebelum pemberian Pb menurunkan kadar Pb secara signifikan. Hal ini dapat
mengindikasikan bahwa NSO dapat membuang Pb dari organ dengan cara mencegah
penimbunan atau meningkatkan pembersihan logam berat dari organ dengan mekanisme yang
belum diketahui secara jelas.
Penelitian ini menunjukan bahwa Pb dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung
tanpa mempengaruhi durasi dari QRS. Hasil ini sesuai dengan yang ditemukan oleh
Badalzahed et al. (2008). Peningkatan denyut jantung mungkin diakibatkan oleh
hiperaktifitas dari pusat saraf simpatis, menurunkan sensitifitas baroreflek dan hipotonus
vagal (Carmignani et al., 2000). Di sisi lain pemberian NSO menurunkan HR dan
menurunkan ST segment secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa NSO memiliki
efek mengurangi HR yang mungkin muncul akibat aktivasi mekanisme cholinergic (El-Tahir
et al.,1993; Hamed et al., 2010).
Pada penelitian ini, Pb meningkatkan cardiac HS-CRP, IL-6 ,E-selectin, troponin I
dan serum CK-Mb serta secara signifikan menurunkan kadar apelin. Beberapa teori untuk
menjelaskan efek ini antara lain: inhibisi dari Ca-pump atau transport protein, gangguan pada
mineral, inaktivasi dari beberapa enzym (Patrick, 2006). Pathogenesis dari keracunan Pb
adalah mekanisme stress oksidatif (Yazdanshenas et al., 2012).
Timbal dapat memicu kerusakan secara oksidatif pada otak, jantung, ginjal, dan organ
reproduktif (Daniel et al., 2004; Gholamhosseini et al., 2009; Wang et al., 2012) dan hasil
dari penelitian ini mendukung hipotesis tersebut, dibuktikan dengan adanya peningkatan
secara signifikan dari kadar MDA dan penurunan secara signifikan dari antiksidan endogen
dalam jaringan jantung.
The present results support the antioxidant activity of NSO. When it was
administered, NSO effectively lowered the levels of MDA and caused a significant increase
of the endogenous antioxidants in the cardiac tissue. Our pathological findings confirmed the
biochemical data of the present study and showed that lead acetate intake caused cardiac
damage in the form of myocardial necrosis, interstitial hemorrhage, mononuclear cell infil-
tration and fibrosis. Lead acetate increased the cardiac tissues COX -2 expression. However,
administration of NSO reduced the cardiac histo pathologic lesions, pre-served its structure
and decreased the COX-2 expression in Pb + NSO group.
Conclusion
Data dari penelitian ini menunjukan bahwa suplementasi NSO dapat menurunkan keruusakan
jantung akibat Pb karena kemampuan NSO ini dalam mengurangi sitokin pro inflamasi,
oxidative stress dan kerusakan jaringan jantung dan menjaga aktivitas enzim-enzim
antioksidan. N. sativa dapat disajikan sebagai makanan sehari-hari dan dapat memberi efek
positif terhadap kesehatan dengan cara mengurangi resiko penyakit kardiovaskular.