Tetanus

19
TETANUS Agung Haryanto 102010207

description

tetanus

Transcript of Tetanus

Page 1: Tetanus

TETANUS

Agung Haryanto 102010207

Page 2: Tetanus

Anamnesa

• Wawancara medis tahap awal dari rangkaian pemeriksaan pasien, baik secara langsung atau tidak untuk mendapatkan informasi menyeluruh dari pasien yang bersangkutan.

• Kelompok data yang dibutuhkan :• Identitas pasien• Riwayat penyakit sekarang• Riwayat penyakit dahulu• Riwayat kesehatan keluarga• Riwayat pribadi, sosial-ekonomi-budaya

Page 3: Tetanus

Keluhan Utama

• Seorang laki-laki 20 tahun, dibawa keluarganya ke UGD karena kejang, sulit makan/menelan, dan demam.

• Ada riwayat tertusuk paku pada kaki kanannya 12 hari yang lalu dan tidak diobati.

Page 4: Tetanus

Pemeriksaan Fisik

• Tampak sakit sedang• Kaku pada wajah, leher, perut dan anggota gerak• Perut kaku seperti papan• Bengkak telapak kaki kanan, luka tusuk dalam dan

bernanah, kulit tegang kemerahan• TTV

Suhu : 38,8°C TD : 130/80mmHgNadi : 88x/menitRR : 28x/menit

Page 5: Tetanus

Pemeriksaan Penunjang

• Tidak begitu perlu dilakukan. Hal ini disebabkan karena penyakit tetanus dapat ditegakkan dengan gejala klinis dan anamnesis

• Kultur jaringan yang diambil dari sekret luka ditemukan adanya Clostridium tetani

• Pemeriksaan leukosit yang kemungkinan mengalami peningkatan

Page 6: Tetanus

Diagnosis

• WD : TetanusTetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani ditandai dengan spasme otot yang periodik dan berat. Kondisi-kondisi yang timbul sebagai respon tubuh tehadap tetanus yaitu terjadi peningkatan tonus pada otot-otot bagian sentral yang dapat menimbulkan kekakuan pada bagian wajah, leher, dada, punggung, dan perut.

Page 7: Tetanus

DD

• RabiesTrismus jarang ditemukan, kejang bersifat klonik.

• Meningitis bacterialTrismus tidak ada dan kesadaran penderita biasanya menurun.

• EpilepsyEpilepsi dapat menyebabkan kejang, namun tidak ditemukan kekakuan otot diantara kejang. Biasanya sudah ada riwayat serangan epilepsi sebelumnya.

Page 8: Tetanus

Etiologi• Infeksi tetanus disebabkan oleh bakteri gram

positif yaitu Clostridium tetani. • Batang berspora terminal gram positif, gerak

(+), anaerob obligat• Dalam kondisi anaerob yang dijumpai pada

jaringan nekrotik dan terinfeksi, basil tetanus mensekresi dua macam toksin: tetanospasmin dan tetanolisin.

Page 9: Tetanus

• Tetanolisin mampu secara lokal merusak jaringan yang masih hidup yang mengelilingi sumber infeksi dan mengoptimalkan kondisi yang memungkinkan multiplikasi bakteri.

• Tetanospasmin akan menyebabkan kejang otot dan saraf perifer setempat. Toksin ini labil pada pemanasan.

Page 10: Tetanus

Epidemiologi

• Port of entry tidak selalu dapat diketahui dengan pasti, namun dapat diduga melalui:– Luka tusuk, gigitan binatang, luka bakar.– Luka operasi yang tidak dirawat dan dibersihkan

dengan baik.– caries gigi.– Pemotongan tali pusar yang tidak steril.– Penjahitan luka robek yang tidak steril.

Page 11: Tetanus

Patogenesis

Page 12: Tetanus

Penatalaksanaan

Non Medikamentosa• Pasien ditempatkan di ruangan yang tenang(ICU)• Lakukan debridement pada luka• Hidrasi, untuk mengontrol kehilangan cairan yang

tak nampak dan kehilangan cairan yang lain.• Isolasi, untuk menghindari rangsang luar seperti

suara dan tindakan terhadap penderita• Oksigen, pernafasan buatan dan trachcostomi

bila perlu.

Page 13: Tetanus

Medikamentosa

Antibiotika– Peniciline, 1,2juta unit / hari selama 10 hari– Tetrasiklin, dosis 30-40 mg/kgBB/ 24 jam, tetapi

dosis tidak melebihi 2 gram dan diberikan dalam dosis terbagi ( 4 dosis )

– Peniciline intravena, dapat digunakan dengan dosis 200.000 unit /kgBB/ 24 jam, dibagi 6 dosis selama 10 hari. *bila tersedia

Page 14: Tetanus

– Antitoksin• Human Tetanus Immunoglobulin ( TIG) dengan dosis

3000-6000 U,satu kali pemberian saja

– Pemberian Tetanus Toksoid (TT) yang pertama,dilakukan bersamaan dengan pemberian antitoksin tetapi pada sisi yang berbeda dengan alat suntik yang berbeda.

Page 15: Tetanus

Antikonvulsan

Jenis Obat Dosis Efek Samping

Diazepam

Meprobamat

Klorpromasin

Fenobarbital

0,5 – 1,0 mg/kg

Berat badan / 4 jam (IM)

300 – 400 mg/ 4 jam (IM)

25 – 75 mg/ 4 jam (IM)50 – 100 mg/ 4 jam (IM)

Stupor, Koma

Tidak Ada

Hipotensi

Depressipernafasan

Page 16: Tetanus

Pencegahan

• Perawatan luka harus dicegah timbulnya jaringan anaerob pada pasien termasuk adanya jaringan mati dan nanah.

• Pemberian ATS profilaksis.• Imunisasi aktif.• Khusus untuk mencegah tetanus neonatorum

perlu diperhatikan kebersihan pada waktu persalinan terutama alas tempat tidur, alat pemotong tali pusar, dan cara perawatan tali pusar.

Page 17: Tetanus

Prognosis

• Prognosis Tetanus diklasifikasikan dari tingkat keganasannya, dimana :– Ringan; bila tidak adanya kejang umum ( generalized

spasm )– Sedang; bila sekali muncul kejang umum– Berat ; bila kejang umum yang berat sering terjadi.

• Prognosis buruk pada usia tua, pada neonatus dan pada pasien dengan periode inkubasi yang pendek, interval yang pendek antara onset gejala sampai tiba di RS

Page 18: Tetanus

Kesimpulan

• Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Tetanus memiliki gejala awal seperti nyeri kepala, gelisah, dan iritabilitas yang sering disertai kekakuan, sukar mengunyah, dan spasme otot leher. Pada keadaan yang lebih lanjut terdapat gejala seperti trismus, kejang opistotonus, penderita berpostur lengkung, dan sampai menimbulkan kematian.

• Hipotesis diterima

Page 19: Tetanus

TERIMA KASIH