Status Ujian Haryanti
-
Upload
anonymous-qladtclydk -
Category
Documents
-
view
19 -
download
0
description
Transcript of Status Ujian Haryanti
STATUS UJIAN
Tasya Rahmani
NIM : 03009251
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT JIWA
RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 23 NOVEMBER – 25 DESEMBER 2015
JAKARTA 2015
STATUS UJIAN PSIKIATRI
Nomor Rekam Medik : 03-04-95
Nama Pasien : Ny. H
Nama Dokter yang Merawat : dr. Ayesha Devina, Sp.KJ
Tanggal Masuk RS : 12 November 2015
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Keluarga
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. H
Umur : 35 tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Februari 1979
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kmp Belakang RT. 005/ 003 Kel. Kamal Kec. Kalideres
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Status Perkawinan : Tionghoa
Suku Bangsa : Sunda
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Diperoleh dari autoanamnesis tanggal 12 Desember 2015 di RS Jiwa Soeharto
Heerdjan.
Diperoleh dari alloanamnesis dengan Ny B (ibu pasien) tanggal 13 Juli 2015
melalui telepon.
A. KELUHAN UTAMA
Nama : Tasya Rahmani Tanda Tangan
NIM : 030.09.251
Dokter Penguji : - dr. Salikur Kartono, Sp.KJ ………………..
- dr. Isa Multazam Noor,Sp.KJ ………………..
2
Pasien sering mengamuk marah marah sejak 2 minggu sebelum masuk rumah
sakit (SMRS).
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Pasien datang ke IGD RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol diantar oleh ibu dan
ayahnya karena mengamuk marah marah di rumah sejak tiga hari sebelum masuk
rumah sakit (SMRS). Pasien sering mengamuk marah marah tanpa alasan yang jelas,
Pasien juga terkadang suka sedih menyendiri sendiri. Pasien baru pertama kali dirawat
di RSJSH. Keluarga pasien mengatakan sejak 2 minggu terakhir ini, pasien lebih
gelisah dan berbicara kacau. Keluarga mengatakan bahwa pasien juga terlihat
berbicara dan tertawa sendiri. Pasien juga mengeluh sering sulit tidur dan sulit makan.
Saat diwawancara, pasien mengetahui bahwa saat ini dirinya berada di RS
Jiwa Soeharto Heerdjan dibawa oleh keluarganya akibat sering mengamuk marah-
marah. Sejak satu tahun yang lalu pasien sering mendengar suara-suara bisikan.
Pasien juga mengatakan dirinya terganggu karena mendengar bisikan-bisikan yang
mengancamnya untuk mengikuti mau orang yang membisiki tersebut. Menurut pasien
suara tersebut biasanya muncul saat di sendiri, oleh karena itu dia berusaha pergi ke
kerumunan orang saat suara itu muncul supaya suara itu menghilang. Pasien
mengatakan terkadang pasien juga melihat bayangan hitam yang suka menyuruh
untuk diikuti juga.
Keluarga pasien menceritakan bahwa dulunya pasien memang merupakan
anak yang baik dan pendiam. Keluarga pasien melihat pasien mulai sering berbicara
sendiri sejak 5 tahun yang lalu semenjak pasien bercerai dengan suaminya. Pasien
juga menjadi lebih murung dan menyendiri.
C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Riwayat Gangguan Medik
Pasien tidak pernah mengalami riwayat trauma kepala, ataupun kejang. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit kencing manis, darah tinggi, penyakit jantung,
penyakit ginjal, asma, alergi obat ataupun penyakit penyerta lainnya.
3
2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien merokok mild putih sejak 6 bulan yang lalu, kadang pasien merokok
setengah bungkus perhari. Pasien terkadang mengkonsumsi alkohol (bir bintang) dan
pasien pernah menggunakan obat-obatan terlarang (ecstasy) sebelumnya. Pasien
mengaku mengkonsumsi rokok, minuman keras dan obat-obatan karena pengaruh
mantan suaminya yg juga sering mengkonsumsi itu.
3. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pertama kali tampak perubahan perilaku pasien pada tahun 2010 sejak pasien
bercerai dengan suami keduanya, di mana pasien yang sebelumnya pendiam menjadi
lebih sering marah-marah. Pasien juga sering terlihat berbicara sendiri, sedih sendiri,
menyanyi dan tertawa-tawa sendiri. Pasien juga tidak mau mengurus diri dan tampak
gelisah. Keluarga akhirnya memasukkan pasien ke yayasan bina mental selama 2
tahun. Setelah itu keadaan pasien sempat stabil selama 2013-2014.
Pada bulan November tahun 2015, pasien dirawat inap dengan keluhan yang
sama yaitu sering mengamuk marah marah. Pasien juga sering terlihat berbicara dan
tertawa-tawa sendiri. Pasien juga tidak mau mengurus diri dan tampak gelisah.
Keluhan ini kembali timbul dan semakin parah sehingga keluarga mengantar pasien
ke RSJ.
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Selama mengandung
pasien tidak ada riwayat infeksi, trauma serta tidak ada keluhan fisik lain maupun
psikologis. Kontrol ANC rutin ke bidan. Pasien dilahirkan secara spontan, cukup
bulan, dan selama kehamilan maupun kelahiran tidak ada masalah.
2. Riwayat Perkembangan Kepribadian
a. Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien lahir tanggal 8 Februari 1979, cukup bulan, dan proses persalinan oleh
bidan.
b. Masa Kanak
4
i. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Masa ini dilalui dengan baik, pasien diasuh oleh kedua orangtuanya,
pasien tergolong anak yang sehat, tidak mengalami kesulitan dalam pola
makan, proses tumbuh kembang dan tingkah laku sesuai anak seusianya.
Pasien tidak pernah sakit yang serius (berat), dan tidak pernah mengalami
kejang dan trauma kepala saat kecil.
ii. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien bukan merupakan anak yang aktif dalam kegiatan sekolah,
pasien hanya memiliki beberapa teman dekat, prestasi di sekolah biasa-biasa
saja. Pasien tumbuh dan berkembang dengan baik, seperti anak-anak lain
sebayanya.
iii. Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
Pasien hanya memiliki beberapa teman dekat baik di sekolah maupun
di lingkungan rumahnya. Pasien tidak mudah bergaul dan sangat memilih-
milih teman yang menurut pasien ia percayai. Pasien hanya terbuka pada
keluarga atau teman yang paling dekat dengan dirinya. Pasien sekolah sampai
tamat SMP.
a. Masa Dewasa
o Riwayat pendidikan : tamat SMP
o Riwayat pekerjaan : buruh pabrik
o Riwayat pernikahan : sudah menikah 2x
3. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari pasangan Tn.B (60th) yang masih
bekerja dengan Ny.B (40th). Hubungan pasien dengan ibunya kurang baik
Dirumah pasien dengan ibunya suka bertengkar. Dalam keluarga pasien tidak
memiliki riwayat yang sama.
5
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya
2013 1 2 3 4 5 6
Tahun 2010 2013-2014
5. Situasi sekarang
Saat ini pasien tinggal di rumah dengan orang tua dan kakak pasien.
Hubungan pasien dengan keluarga sebelum sakit baik.
: Halusinasi auditorik
: Halusinasi visual
: Sulit tidur
6
6. Persepsi Pasien Tentang Dirinya
Pasien menyadari sekarang dirinya sedang sakit, sehingga dirinya mau berobat
sampai penyakitnya sembuh.
III. STATUS MENTAL (Tanggal 10 Juli 2015)
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan usia 35 tahun, tampak sesuai usianya, bertubuh
kurus dan pendek, postur tubuh tegap, rambut panjang melebihi bahu, kulit coklat
sawo matang. Pada saat wawancara pasien mengenakan baju kaos berwarna cokelat,
dengan lambang Rumah Sakit disebelah dada kirinya, dengan celana pendek berwarna
cokelat, beralas kaki sandal. Kebersihan dan kerapihan diri cukup.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik : compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : tampak terganggu
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
a. Sebelum wawancara : pasien sedang duduk di bangsal.
b. Selama wawancara : pasien duduk didepan pemeriksa, melakukan kontak
mata. Pasien duduk tenang dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik.
Sesekali pasien terdiam menatap pewawancara atau menatap kebawah, kemudian
menjawab lagi.
c. Sesudah wawancara : Pasien makan bersama pasien lain dimeja. Pada hari
kedua pasien pernah tidur di atas tempat tidur dengan pandangan kosong.
d.
4. Sikap Terhadap Pemeriksa: kooperatif
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Pembicaraan spontan
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
7
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
a. Suasana perasaan : hipotym
b. Afek : terbatas
c. Keserasian : serasi
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : ada (halusinasi auditorik dan halusinasi visual)
2. Ilusi : tidak ada
3. Depersonalisasi : tidak ada
4. Derealisasi : tidak ada
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf Pendidikan : SMP
2. Pengetahuan Umum : Baik
3. Kecerdasan : Rata - rata
4. Konsentrasi : Baik
5. Orientasi
a. Waktu : Baik (dapat mengetahui waktu wawancara pada siang hari).
b. Tempat : Baik (pasien mengetahui sedang di rumah sakit).
c. Orang : Baik (pasien mengetahui sedang diwawancarai oleh dokter
muda).
d. Situasi : Baik (Pasien mengetahui situasi sekitar, saat
wawancara berlangsung).
6. Daya Ingat
a. Jangka panjang : Baik (pasien ingat nama sekolah pada saat SD dan SMP)
b. Jangka pendek : Baik (pasien dapat mengingat menu makanan yang
dimakan saat pagi hari).
c. Segera : Baik (Pasien dapat mengingat dan menyebutkan kembali tiga
nama benda yang disebutkan pewawancara).
7. Pikiran Abstraktif : Baik (pasien dapat menjelaskan persamaan dan perbedaan
apel dengan jeruk).
8. Visuospasial : Baik (pasien tidak dapat meniru dua gambar segilima
yang bersinggungan).
9. Bakat Kreatif : Menyanyi
8
10. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik (pasien makan, mandi, dan berpakaian
sendiri).
E. PROSES PIKIR
1. Arus Pikir
a. Produktivitas : Cukup
b. Kontinuitas : Koheren
c. Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Waham : Tidak ada
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
e. Gagasan rujukan : Tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS : Baik (saat pemeriksaan).
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Baik (pasien tidak merebut makanan pasien lain saat makan
siang).
2. Uji daya nilai : Baik (pasien akan mengembalikan dompet ke kantor polisi
apabila menemukan dompet yang terjatuh di jalanan).
3. Daya nilai realitas : Terganggu (terdapatnya halusinasi auditorik dan halusinasi
visual).
H. TILIKAN: 2 (ambivalensi terhadap penyakitnya)
I. RELIABILITAS: Taraf dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : baik, tampak tidak sakit
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 125/77 mmHg
Frekuensi Nadi : 90x/menit
9
Frekuensi Napas : 20x/menit
Suhu Badan : 36oC
Kulit : Warna coklat, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kering (-).
Kepala : Normocephali, rambut warna hitam campur uban, distribusi
tidak merata
Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks
cahaya tidak langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-, oedem -/-.
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-),
sekret (-)
Telinga : Normotia, membran timpani intak +/+, nyeri tarik -/-.
Mulut : Bibir merah kecoklatan, agak kering, sianosis (-), sariawan (-),
trismus (-), halitosis (-), candidiasis (-).
Lidah :Normoglosia, warna merah muda, kotor (-), tremor (-),
deviasi (-)
Gigi geligi : Gigi geligi tidak lengkap, oral hygine kurang baik
Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
Leher : KGB supra klavikular tidak teraba membesar, kelenjar tiroid
tidak teraba membesar, trakea letak normal
Thorax
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis maupun
dinamis, efloresensi dinding dada (-), pulsasi abnormal (-),
gerak napas simetris, irama teratur, retraksi suprasternal (-).
Palpasi : Tidak dilakukan.
Perkusi : Tidak dilakukan.
Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-
Jantung
10
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Tidak dilakukan.
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : S1 normal,S2 normal, reguler, murmur (-), gallop (-)
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
Bawah : Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (+) tungkai
bawah kanan
Genitalia : Tidak diperiksa
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranialis (I–XII) : Baik
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak ada
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Baik
6. Sensorik : Baik
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Tidak ada
9. Gejala EPS : akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus
otot (N), tremor (-), distonia (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Nama Test Hasil Flag Unit Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap:
Hemoglobin 11,8 g/dL 11,3-16,0Eritrosit 4,0 juta/mm 3.6-5.3Lekosit 9.200 ribu mm3 4-10LED 17 mm/1jam <15
11
Trombosit 286 ribu U/L 130-450Hematokrit 37 g% 33-48
Hitung Jenis:
Basofil 2 % 0-1Eosinofil 0 % 1-3Batang 0 % 2-6Segmen 69 % 50-70Limfosit 23 % 20-40Monosit 6 % 2-8KIMIA DARAHGDS 110 mg/dL <180SGOT 13 U/L <32SGPT 8 U/L <31Ureum 20 mg/dl 15-45Creatinin 0.8 mg/dl 0,5-0,9
Ro Thorax :
o Cor aorta dalam batas normal
o Pulmo : corakan bronkovaskular dalam batas normal
o Kedua hilus dalam batas normal
o Tidak tampak kelainan pada kedua lapang paru
o Sinus dan diafragma dalam batas norlmal
o Jaringan tulang dan jaringan lunak dalam batas normal
Kesan : Cor dan Pulmo dalam batas normal
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang perempuan Ny. H, 35 tahun datang ke IGD RS Jiwa Soeharto
Heerdjan Grogol diantar oleh keluarganya karena mengamuk marah marah di rumah
sejak tiga hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Pasien sering mengamuk marah
marah tanpa alasan yang jelas, sedih menyendiri sendiri. Keluarga pasien
mengatakan sejak 2 minggu terakhir ini, pasien lebih gelisah, berbicara kacau
berbicara dan tertawa sendiri. Pasien juga mengeluh sering sulit tidur dan sulit makan.
Sejak satu tahun yang lalu pasien sering mendengar suara-suara bisikan.
Pasien juga mengatakan dirinya terganggu karena mendengar bisikan-bisikan yang
mengancamnya untuk mengikuti mau orang yang membisiki tersebut. Pasien
12
mengatakan terkadang pasien juga melihat bayangan hitam yang suka menyuruh
untuk diikuti juga.
Dari pemeriksaan psikiatri pada pasien didapatkan Halusinasi auditorik dan
visual (+).Daya nilai realitanya terganggu (adanya halusinasi). Tilikannya derajat
2 (ambivalensi terhadap penyakitnya).
Pada pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan
penunjang juga didapatkan dalam batas normal.
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian
Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan kedalam:
1. Gangguan kejiwaan karena adanya :
Ganguan fungsi / hendaya dan disabilitas: Ganguan dalam fungsi sosial seperti
gangguan hubungan intrapersonal
Distress / penderitaan: Bicara sendiri, marah-marah tanpa alasan yang jelas dan sulit
tidur.
2. Gangguan jiwa ini sebagai GMNO, karena:
Tidak ada gangguan jiwa yang disebabkan oleh penyakit organik
Tidak ada gangguan kesadaran neurologik
Tidak ada gangguan kognitif (orientasi dan memori)
Tidak ada gangguan akibat penyalahgunaan obat atau riwayat konsumsi NAPZA.
3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan
dengan adanya
- Halusinasi : Visual dan auditorik
- Perilaku terdisorganisasi : Marah – marah dan bicara sendiri.
Menurut PPDGJ III, gangguan psikosis ini adalah skizofrenia.
Disamping itu, juga tampak adanya gejala paranoid, karena ada halusinasi yang
menonjol. Sehingga berdasarkan PPDGJ-III tampak adanya gejala skizofrenia dengan
gejala paranoid sehingga di diagnosis sebagai ”Skizofrenia Paranoid” (F20.0).
4. Skizofrenia ini termasuk tipe paranoid karena :
Memenuhi kriteria umum skizofrenia
Terdapat halusinasi yang menonjol (halusinasi auditorik dan visual)
13
Terdapat gangguan afektif yang tidak menonjol
Tidak adanya inkoherensi, kekenduran asosiasi yang jelas, afek yang datar atau sangat
tidak sesuai, ataupun perilaku katatonik.
Tidak terdapat gejala mental organik atau akibat penggunaan zat sebelumnya.
Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Ciri kepribadian skizoid
Aksis III: Kondisi Medis Umum
Tidak ditemukan
Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan
Masalah dengan keluarga
Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global
GAF current :40-31 (beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita
dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi).
GAF HLPY :50-41 (gejala berat (serious), disabilitas berat)
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizofrenia paranoid (F20.0)
Aksis II : Ciri kepribadian skizoid
Aksis III : Tidak ditemukan
Aksis IV :Masalah dengan keluarga
Aksis V :GAF current : 40-31
GAF HLPY : 50-41
IX. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik :Tidak ditemukan kelainan organik
Tidak ditemukan faktor herediter
B. Psikologik : Halusinasi auditorik,visual
C. Sosiobudaya : Tidak diketemukan kelainan sosiobudaya.
X. PROGNOSIS
Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Faktor Yang Memperingan:
Dukungan keluarga
Ekonomi cukup
Respon terapi
14
b. Faktor Yang Memperberat:
Tidak teratur minum obat
Pasien belum menikah
Adanya faktor genetik
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam(Pasien masih dapat menjalankan kegiatan
sehari-..hari, dan fungsi sosialnya masih baik selama gejala-
gejala psikotiknya terkontrol)
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam.
XI. PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
Risperidone 2x2mg tab per oral
Observasi efek samping obat
2. Non Medikamentosa
a) Psikoedukasi
Dilakukan psikoedukasi pada pasien dan keluarganya mengenai penyakit yang
dialami pasien, gejala yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana yang mungkin
diberikan, pilihan obat, efek samping pengobatan, prognosis penyakit, kemana
harus mencari pertolongan bila kambuh, menekankan pentingnya kepatuhan
pengobatan dan pemeriksaan rutin.
Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya mengawasi dan ikut serta dalam
mendisiplinkan pasien untuk mengkonsumsi obat yang diberi dan kontrol rutin
setelah pulang dari rumah sakit untuk memperbaiki daya fungsi pasien dan
menghindari terjadi kekambuhan.
Memberikan pengertian pada keluarga, dukungan keluarga terhadap pasien akan
membantu kesembuhan dan kestabilan keadaan pasien secara optimal.
b) Psikoterapi
Psikoterapi suportif
Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur.
Memberikan semangat serta dukungan kepada pasien bahwa ia dapat kembali
melakukan aktivitas sehari-hari seperti sebelum sakit
15
c) Sosioterapi
Pelatihan Ketrampilan Sosial
Melibatkan pasien dalam kegiatan di RSJSH seperti kegiatan terapi kelompok.
Memberikan aktivitas sesuai dengan kemampuan pasien di RSJSH.
Melibatkan pasien dalam kegiatan keagamaan di RSJSH
Menganjurkan pasien untuk mau bersosialisasi dengan pasien lain.
16