Skenario a Tutor 7

download Skenario a Tutor 7

of 51

Transcript of Skenario a Tutor 7

Skenario A Blok VI

Skenario A Blok VI

BAB IPENDAHULUAN

0. Latar BelakangHomeostatis,stress dan adaptasi adalah blok ke-enam pada semester II dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario A yang memaparkan kasus seseorang yang mengalami gangguan fisologis akibat gangguan pola tidur.

0. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakults Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.1. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis pembelajaran diskusi kelompok.1. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB IIPEMBAHASAN

0. Data TutorialTutor : Indri Ramayanti S.si,M.scModerator : M.Iqbal Ali RabbaniSekertaris meja: Bunga Rezeki AnandaSekertaris papan: Santa MercyliaWaktu : 1. Senin, 6 Mei 2013 2. Rabu, 8 Mei 2013Rule :: 1. Alat komunikasi dinonaktifkan 2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat/ aktif 3. Mengacungkan tangan saat akan mengutarakan pendapat, 4. Izin terlebih dahulu saat akan keluar ruangan, 5. Tidak boleh membawa makanan dan minuman pada saat proses tutorial berlangsung 6. Dilarang memotong pembicaraan ketika ada yang sedang memberikan pendapat 7. Dilarang berbisik-bisik dengan teman

0. Skenario KasusPada hari senin malam, Siti Maimunah,coas FK UMP,bertugas jaga dan baru bisa tidur pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada hari Selasa,Siti Maimunah baru pulang setelah Maghrib dan tertidur pukul 02.00 dini hari serta bangun pada pukul 05.00 dini hari karena ia harus belajar dan mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus. Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan analisa kasus di Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-tiba Siti Maimunag jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan balsam merah cap lang, Siti Maimunah terbangun dengan keluhan ulu hatinya nyeri,penuh,mual dan sakit kepala. Sebelum presentasi siti sudah terlihat lelah,gelisah dan mengantuk. Setelah siti maimunah tersadar,dosen konsulen melakukan pemeriksaan vital sign terhadap Siti Maimunah : Kesadaran Eye : membuka spontan,Movement : bergerak mengikuti perintah, VERbal : kata-kata jelas dan berorientasi baik Tekanan darah :135/95 mmHG Denyut nadi : 96x/menit Laju respirasi : 26x/menit Temperature axilla :36,7 derajat C Pemeriksaan Khusus Kepala Region occipital : teraba benjolan berdiameter 4 cm dan nyeri tekan Mata : konjungtiva hiperemis Lain-lain dalam batas normal Thoraks Paru dalam batas normal Jantung dalam batas normal Abdomen : dalam batas normal,hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal Ekstremitas : dalam batas normal.refleks fisiologis(+) normal, reflex patologis (-).

0. Klasifikasi Istilah1. CoasAdalah suatu periode pendidikan dokter yang ditekankan pada penerapan (aplikasi) teori-teori yang sebelumnya sudah didapat dari periode praklinik. Menjadi koas bukanlah menjadi dokter mandiri.2. Tidur Adalah suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberiaan rangsangan sensorik atau rangsangan lainnya. (KBBI) 3. Tidak sadarAdalah tidak siuman atau tidak ingat diri. (KBBI)4. Distimulasi Adalah tindakan atau proses merangsang atau dirangsang.(DORLAN ) 5. Balsem Adalah minyak kental yang mengandung dammar dan minyak asiri, terasa panas jika digosokkan pada kulit. ( KBBI ) 6. Mual Adalah hendak muntah atau jika perut merasa tidak nyaman. (KBBI) 7. Nyeri Adalah perasaan tidak nyaman yang disebabkan rangsangan pada ujung-ujung saraf tertentu. ( DORLAN ) 8. Sakit kepalaAdalah dalah suatu kondisi terdapatnya rasa sakit di dalam kepala: kadang sakit di belakang leher atau punggung bagian atas, disebut juga sebagai sakit kepala. (DORLAN)

9. LelahAdalah penat atau letih. (KBBI ) 10. GelisahAdalah selalu khawatir,tidak sabar, dan cemas. 11. Pemeriksaan Vital signadalah suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi Suhu Tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi pernapasan, dan Tekanan darah.12. Konjungtiva hiperemisAdalah warna kemerahan pada konjungtiva akibat vasodilatasi pembuluh darah dan peningkatan pembuluh darah, akan terjadi pada seluruh konjungtiva tetapi belum tentu pada kedua mata. (Dorlan ) 13. Refkeks fisiologisAdalah keadaan fisiologis dalam keadaan normal. 14. Refkeks patologisAdalah gerakan tambahan,akibat stimulus secara spontan.

0. Identifikasi Masalah1. pada hari senin malam,Siti Maimunah,Coas FK UMP,bertugas jaga dan baru bisa tidur pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada hari Selasa, Siti Maimunah baru pulang setelah maghrib dan tertidur pukul 02.00 dini hari serta bangun pada pukul 05.00 dini hari karena ia harus belajar dan mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus. 2. Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan analisa kasus di Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-tiba Siti Maimunag jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri. 3. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan balsam merah cap lang, Siti Maimunah terbangun dengan keluhan ulu hatinya nyeri,penuh,mual dan sakit kepala. 4. Sebelum presentasi siti sudah terlihat lelah,gelisah dan mengantuk. 5. Pemeriksaan vital sign : Kesadaran Eye : membuka spontan,Movement : bergerak mengikuti perintah, VERbal : kata-kata jelas dan berorientasi baik Tekanan darah :135/95 mmHG Denyut nadi : 96x/menit Laju respirasi : 26x/menit Temperature axilla :36,7 derajat C6. Pemeriksaan Khusus Kepala Region occipital : teraba benjolan berdiameter 4 cm dan nyeri tekan Mata : konjungtiva hiperemis Lain-lain dalam batas normal Thoraks Paru dalam batas normal Jantung dalam batas normal Abdomen : dalam batas normal,hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal Ekstremitas : dalam batas normal.refleks fisiologis(+) normal, reflex patologis (-).

0. Analisis Masalah 1. Pada hari senin malam,Siti Maimunah,Coas FK UMP,bertugas jaga dan baru bisa tidur pukul 03.00 dini hari dan harus bangun pada pukul 05.00 dini hari. Pada hari Selasa, Siti Maimunah baru pulang setelah maghrib dan tertidur pukul 02.00 dini hari serta bangun pada pukul 05.00 dini hari karena ia harus belajar dan mempersiapkan Power Point presentasi laporan kasus. a) Bagaimana pola tidur yang baik sesuai dengan usia ? Jawab : Kebutuhan tidur, lama tidur dan stadium tidur dengan usia

Dikutip dari: Lumbantobing, S.M. 2004. Gangguan Tidur

b) Bagaimana Fisiologi pengaturan pola tidur ? Jawab : Tidur merupakan kegiatan SSP, yang berperan sebagai lonceng biologic. Segala mahluk memperlihatkan irama kehidupan yang sesuai dengan masa rotasi bola dunia (irama kehidupan siklus 24 jam, sebulan, satu kuartal dan satu tahun). Irama yang seiring dengan rotasi bumi dinamakan irama sirkardian. Selama tidur malam hari, yang berlangsung rata-rata 7 jam, kedua macam tidur (REMS dan NREMS) bergantian selama 4 sampai 6 kali. Apabila seseorang kurang cukup menjalani REMS, maka esok harinya ia akan menunjukan kecenderungan untuk hiperaktif, kurang mampu mengendalikan diri dan emosinya, nafsu makan pun bertambah. Jika NREMS kurang cukup, maka esok harinya keadaan fisik menjadi kurang gesit. Mmpi timbul dalam masa REMS. (PDSSI,2008)Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang otak, yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region (BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaranmemberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba serta emosi dan proses berfikir. RAS melepaskan katekolaminpada saat sadar sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR. (PDSSI,2008)

c) Apa dampak jika tubuh kita kurang tidur ? Jawab : Kekurangan tidur biasanya disebabkan karena begadang ataupun akrena insomnia. Beberapa akibat yang timbul akibat kurang tidur antara lain:Halusinasi Mudah marah Penurunan kognitifMudah lupa Menguap parah Gejala mirip dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)Gangguan penilaian moral Berkurangnya kemampuan reaksi dan akurasi Getaran (meriang atau mengigil) Sakit atau nyeri otot Risiko DiabetesPertumbuhan melambatRisiko obesitas Penurunan suhu tubuh Peningkatan tingkat variabilitas jantungRisiko penyakit jantungGangguan sistem kekebalan tubuh(sumber : The Effects of 53 Hours of Sleep Deprivation on Moral Judgment". Journal SLEEP 30 (3)

d) Bagaimana hubungan perubahan pola tidur terhadap kegiatan tubuh sehari-hari Siti Maimunah ? Jawab : Depresi akomodasi axis hipotalamus kelenjar hipofisis anterior

e) Apa dampak perubahan pola tidur terhadap berbagai system tubuh ? (Imunitas,saraf,endokrin,respirasi,digestive,kardiovaskuler dan Regulasi suhu tubuh ) Jawab : System Imunitas Imunitas oleh kortisol Bila seseorang mengubah pola kebiasaan tidur sehari-hari maka akan terjadi perubahan siklus sinyal ke hipotalamus selama 24 jam, yang menimbulkan sekresi kortisol.Dimana secara normalnya kecepatan sekresi CRH, ACTH, dan kortisol semuanya tinggi pada awal pagi hari, tetapi rendah di sore hari. Kadar kortisol plasma berkisar antara kadar paling tinggi kira-kira 20 g/dl, dan paling rendah 5 g/dl sekitar tengah malam, jadi apabila terjadi kekacauan sirkadian yang disebabkanoleh sekresi kortisol dll akan membuat imunitas tubuh akan rendah sehingga akan membuat seseoarang terkena penyakit. (guyton, 2012) System sarafHipotalamus adalah pusat otak yang paling penting dalam mengaturdorasi tidur dan irama sirkadian. Tujuh puluh lima tahun yang lalu,telah diprediksi bahwa hipotalamus bagian rostal terdiri dari neuron-neuron sleep-promoting. Sedangkan hipotalamus bagian posterior terdiri dari neuron-neuron wekefulness-promoting. Tidur dikontrololeh 2 proses yaitu proses homeostasis dan circadian timing, yangsecara bersama-sama menentukan kecendrungan, lama dan insidendari intensitas tidur. Pengaturan fase dan irama sirkadian inidipercayakan pada beberapa transmitter yang bersama-samamembangkitkan dan mempertahankan tidur.(sumber : Fisiologi Sherwood,2011 ) System Endokrin Hipotalamus hifofisis dan korteks adrenal System RespirasiPerubahan yang sangat penting dalam tidur adalah perubahan ambang batas apnea. Hal ini berhubungan dengan kadar PCO2 yang menyebabkan irama pernapasan terhenti. Dapat dilihat bahwa pada saat terjaga PCO2 bisa mencapai kurang dari 28 mmHg tanpa terjadi gangguan irama pernapasan. Keadaan ini tidak terjadi pada fase NREM, penurunan PCO2 yang kecil akan menghentikan irama pernapasan. Pada keadaan normal saat tidur PCO2 akan naik sekitar 2-4 mmHg di atas ambang atas waktu terjaga. Lamanya periode apnea tergantung pada besarnya penurunan PCO2. Hal ini mendukung bahwa pada NREM,input perangsangn dari kemoreseptor memainkan peran yang penting untuk mempertahankan irama pernapasan dibandingkan waktu terjaga. (sumber : Journal Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI ) System Digestivedengan adanya perubahan pola tidur akan memperngaruhi fisiologis seperti gangguan gastrointestinal ,nafsu makan yang terganggu karena kualitas makan berubah dan waktu makan yang tidak teratur . ( japardi iskandar.2012 ) Sysyem KardiovaskulerSistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh. System Regulasi Suhu Tubuh Suhu tubuh berubah secara normal 0,5 derajat Celcius sampai 1 derajat celcius selama periode 24 jam. Bagaimanapun , suhu merupakan irama stabil pada manusia. Suhu tubuh paling rendah biasanya antara pukul 01.00 dan 04.00 dini hari. Sepanjang hari suhu tubuh naik, sampai sekitar pukul 18.00 dan kemudian turun seperti pada dini hari. Penting diketahui pola suhu tidak secara otomatis pada orang yang bekerja pada malam hari dan tidur di siang hari. Perlu waktu 1-3 minggu untuk perputaran itu berubah. Secara umum,irama suhu sirkadian tidak berubah sesuai usia. Penelitian menunjukkan puncak suhu tubuh adalah dini hari pada lansia. (Lenz,1984)

f) Bagaimana mekanisme tidur ? Tidur tidak dapat diartikan sebagai manifestasi proses deaktivasi SSP. Jadi, seseorang tertidur bukannya karena susunan saraf yang tidak aktif, melainkan sedang bergiat. Dalam pada itu neuron-neuron di substansia retikularis ventral batang otak melakukan sinkronasi.Kelompok neuron-neuron itu dinamakan pusat tidur (sleep center). Substansia reticularis di bagian rostral batang otak menghilangkan sinkronasi sehingga disebut desinkronasi. Keadaan neuronal itu berkolerasi dengan kesadaran awas-waspada, maka dari itu substansia substansia reticularis dibagian rostal batang otak itu dikenal sebagai pusat pengunggah (arousal center)(PDSSI,2008)

2. Pada hari Rabu pukul 08.00 WIB, Siti Maimunah mempresentasikan laporan analisa kasus di Kepaniteraan Penyakit Dalam. Ketika presentasi sambil berdiri tiba-tiba Siti Maimunah jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri. a) Bagimana Fisiologi tubuh pada saat tidak sadarkan diri ? Jawab : Apabila terjadi ketidaksadaran ,dipengaruhi oleh sistem yang terdapat pada batang otak ,tepatnya Formasio retikularis. Sistem retikularis penting untuk kesadaran serta irama bangun-tidur dan keadaan siaga. Jika sistem ini rusak maka akan terjadi gangguan kesadara. Koma (tidak sadarkan disebabkan oleh gangguan pada korteks secara menyeluruh misalnya gangguan metabolic, dapat juga disebabkan oleh gangguann langsung atau tidak langsung terhadap formasio retikularis di thalamus, mesenfalon, atau ponsSecara anatomic, letak lesi yang menyebabkan koma dapat dibagi sebagai berikut : supratentorial 15%, infratentorial 15% dan difus 70% misalnya pada intoksikasi obat dan gangguan metabolic.(Sumber: Duus,peter.1996.Diagnosis Topik Neurologi Edisi II. Jakarta: EGC )

b) Apa dampak jatuh terlentang pada kepala dan tubuh dan Regio dan organ apa yang mungkin terkena pada saat jatuh terlentang ? Jawab : Regio occipitalis : M. Epicranus, M. Occipitofrontalis,venter occipitalis, N.Occipitalis minor, N.Occipitalis major, A.Occipitalis OS.Occipital, Meninges, Sinus occipitalis, otak belakang (Pons, Medula Oblongata, Cerebellum), Rongga dalam otak : (ventriculus quartus dan canalis centralis).Apabila jatuh dengan keadaan yang keras di region occipitalis biasanya beresiko tidak sadarkan diri karena terkena cerebellum, yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan. dan resiko lainnya ialah terkena medulla oblongata yang berfungsi sebagai pusat pengaturan pernapasan, apabila terkena dapat mengganggu pusat pernapasan.Region leher : M.trapezius, M. Splenius capitis, Os.vertebralis, A. vertebralis, Medulla spinalis, Plexus cervicalis. (Sumber : Snell, 2012, Anatomi Klink untuk Mahasiswa Kedokteran, edisi 6 Jakarta, EGC)

c) System apa yang terganggu sehingga menyebabkan siti maimunah jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri ? Jawab : Penyebab tidak sadarkan diri : S (SIRKULASI) : stoke dan penyakit jantung (sistem kardiovaskuler) E (ENSEFALITIS) : dengan tetap mempertimbangkan adanya infeksi sitemik atau sepsis yang mungkin melatarbelakanginya atau muncul secara bersamaa (sistem imun/ sistem darah) M (metabolime) : hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia (sistem digestif, cardiovascular, ekresi urin) E (Elektrolit) : pada diare dan muntah N (Neoplasma) : Tumor otak baik primer atau metastasis I (Intoksikasi) : brbagai macam obat dan bahan kimia T (Trauma) : trauma kapitis : komosio, kontusio, pendarahan epidural, pendarahan subdural, trauma abdomen dana dada E (Epilesi) : pasca seragan grand mal atau pada status epilepstikus. (PDSSI,2008)Sistem muskuloskletal, sistem cardiovaskuler, sistem saraf, sistem digestive, sistem respirasi, sistem endokrin pada kasus ini biasanya seseorang yang tidurnya kurang akan mengubah pola makan yang tidak teratur (sistem digestive dan endokrin) yang menyebabkan metabolisme turun, dimana sistem kardiovaskuler berfungsi untuk transport metabolisme, sehingga akan mempengaruhi sistem saraf dan muskulosletal, sistem itu kurangnya asuapan nutrisi.

d) Apa yang menyebabkan siti maimunah jatuh terlentang ? Jawab : Salah satu hipotesis yang diterima luas bahwa tidur memberi otak waktu mengejar (catch-up) guna memulihkan proses-proses biokimia atau fisiologis yang secara progresif. Bukti paling langsung yang menunjang anggapan ini adalah peran potensial adenosine sebagai factor tidur saraf. Adenosine, tulang punggung adenosine trifosfat (ATP) mata uang energy tubuh terbentuk selama keadaan terjaga oleh neuron dan sel glia yang aktif secara metabolic. Karena itu konsentrasi adenosine ekstrasel otak terus meningkat semakin lama orang terjaga. Adenosine yang bekerja sebagai neuromudulator, telah dibuktikan melalui eksperimen dapat menghambat pusat keterjagaan. Efek ini dapat menimbulkan tidur gelombang lambat. Aktifitasan pemulihan ini dipercaya selama tidur gelombang lambat. Penyuntikan adenosine menginduksi tidur normal sementara kafein, yang menghambat reseptor adenosine di otak, membangunkan orang yang mengantuk dengan menghilangkan pengaruh inhibitorik adenosine pada pusat keterjagaan . kadar adenosine yang berkurang selama tidur, mungkin karena otak menggunakan adenosine ini sebagai bahan mentah unntuk memulihkan simpanan energi. Jadi, kebutuhan tidur bagi tubuh dapat disebabkan oleh kebutuha periodic otak untuk mengganti simpanan energi yang berkurang. Pada kasus ini hubungannya yang menyebabkan siti jatuh terlentang adalah tidak adanya pemulihan biokimia atau fisiologis sehingga tidak tersedianya ATP (energi). Metabolisme terpakai terus menerus sehingga asuapan nutrisi itu akan berkurang karena tubuh aktif yang menyebabkan asupan nutrisi ke sistem muskuloskletal dan saraf akan turun dan otak memerintahkan untuk mengurangi nutrisi ke sistem musculoskeletal yang menyebabkan ia terjatuh(Sumber : Sherwood, 2012, Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem, Jakarta, EGC)

3. Setelah 10 menit tidak sadar dan distimulasi dengan balsem merah cap lang, Siti Maimunah terbangun dengan keluhan ulu hatinya nyeri,penuh,mual dan sakit kepala. a) Bagaimana mekanisme membangkitkan kesadaran saat distimulasi dari luar(balsem) ? Jawab : Balsem akan distimulasi oleh sel-sel olfaktoria yang berjumlah sekitar 100 juta sel yang berfungsi untuk merespon sensasi kimia. Sel olfaktoria memiliki rambut dan silia yang berfungsi untuk menangkap zat-zat kimia balsam. Zat kimia yang mampu menstimulasi bau adalah zat kimia yang ringan, mudah menguap, larut dalam air dan lemak sehingga dapat menembus mukosa okfaktoria. Zat kimia yang menyentuh membrane olfaktoria akan bereaksi membengkok yang akan mengubah potensial aksi yang akan diteruskan oleh nervus olfaktorius (nervus 1) ke area olfaktoria di medio-lateral korteks serebri dalam otak. Dimana kesadaran normal (komposmentis) menyadari seluruh asupan dari pancaindera dan bereaksi secara optimal terhadap seluruh rangsangan baik luar maupun dalam. (guyton, 2012)penggunaan obat pada terapi dermatologi adalah untuk menghasilkan efek terapetik pada tempat-tempat spesifik di jaringan epidrrmis. Absorbsi perkutan didefinisikan sebagai absorbsi yang dapat menembus lapisan stratum korneum (lapisan tanduk) dan berlanjut menembus lapisan di bawahnya dan akhirnya masuk ke sirkulasi darah (Lachman., dkk, 1994).b) Bahan aktif apa yang terkandung di dalam balsem ? Jawab : MENTHOLIUM (ESTER akan larut pada ester, benzene dan alkohol ), membangkitkan sistem saraf pusat otonom dimana saraf simpatis, bau ini akan mengantar reseptor olfaktori Reseptor ini akan melewati lapisan tipis mucus dihantarkan oleh olfaktori nervus (nervus 1) > merespon bau sadar .(Farmakologi UI,2007)c) Bagaimana mekanisme kerja bentuk sedian obat balsem ? Jawab :Efek obat umumnya timbul karena interaksi obat dengan reseptor pada sel suatu organisme. Interaksi obat dengan reseptornya ini mencetuskan perubahan biokimiawi dan fisiologi yang merupakan respons khas untuk obat tersebut. Reseptor obat merupakan komponen makromolekul fungsional yang mencakup 2 konsep penting. Pertama, bahwa obat dapat mengubah kecepatan kegiatan faal tubuh. Kedua, bahwa obat tidak menimbulkan suatu fungsi baru, tetapi hanya memodulasi fungsi yang sudah ada. Walaupun tidak berlaku bagi terapi gen, secara umum konsep ini masih berlaku sampai sekarang. Setiap komponen makromolekul fungsional dapat berperan sebagai reseptor obat, tetapi sekelompok reseptor obat tertentu juga berperan sebagai reseptor yang ligand endogen (hormon, neurotransmitor). Substansi yang efeknya menyerupai senyawa endogen disebut agonis. Sebaliknya, senyawa yang tidak mempunyai aktivitas intrinsik tetapi menghambat secara kompetitif efek suatu agonis di tempat ikatan agonis (agonist binding site) disebut antagonis. Berkaitan dengan jawaban no.3a penggunaan obat pada terapi dermatologi adalah untuk menghasilkan efek terapetik pada tempat-tempat spesifik di jaringan epidrrmis. Absorbsi perkutan didefinisikan sebagai absorbsi yang dapat menembus lapisan stratum korneum (lapisan tanduk) dan berlanjut menembus lapisan di bawahnya dan akhirnya masuk ke sirkulasi darah (Lachman., dkk, 1994).d) Bagaimana hubungan kesadaran dengan system sensoris ? Jawab : Sistem keterjagaan dapat diaktifkan oleh masukan aferen (sebagai contoh, seseorang mengalami kesulitan untuk tidur jika lingkungannya berisik) atau oleh masukkan yang turun ke batang otak dari daerah-daerah otak yang lebih tinggi. Konsentrasi penuh atau keadaan emosi yang kuat, misalnya rasa cemas atau kegembiraan dapat mencegah orang tidur, demikian juga aktifitas motoriknya, misalnya bangkit dan berjalan-jalan, dapat membangunkan orang yang mengantuk. (Sherwood, 2012)Jadi hubungannya adalah apabila individu tersebut penghidu maka system sensoris tersebut dapat membuat individu tersebut terjaga.

e) Mengapa siti maimunah mengeluh Nyeri ulu hati,penuh,mual dan sakit kepala ? Nyeri ulu hati,penuh,mual Pada kasus Siti maimunah mengeluh mual karena pada lambungnya tidak terisi makanan atau kosong, maka menyebabkan terjadinya peningkatan asam lambung sehingga menimbulkan rasa mual. Sakit kepala Penyebab sakit kepala pada kasus ini adalah : a. kurangnya nutrisi dalam tubuh b. kurangnya nutrisi/asupan glukosa melalui aliran darah menuju otakc. Terganggunya pola tidur

f) System apa nyang berpengaruh pada saat siti maimunah mengeluh Nyeri ulu hati,penuh,mual dan sakit kepala ?Jawab : System Digestive Karena pada lambungnya tidak terisi makanan atau kosong, maka menyebabkan terjadinya peningkatan asam lambung sehingga menimbulkan nyeri ulu hati,penuh,mual. (Gastroenterologi,2011) System Kardiovaskuler Karena pada malam hari waktunya tubuh kita untuk istirahat, tetapi siti maimunah langsung tanpa sempat beristirahat terlebih dahulu. Selain itu juga pasokan nutrisi di dalam tubuh Siti Maimunah ini sudah mulai berkurang.. Kurangnya pasokan nutrisi di dalam tubuh, mengakibatkan terhambatnya transportasi nutrisi ke dalam seluruh bagian tubuh melalui aliran darah, dan termasuk ke otak sebagai pusat dari tubuh manusia. Kurangnya pasokan nutrisi melalui aliran darah menuju ke otak mengakibatkan sakit kepala pada siti maimunah. Dimana berkaitan dengan sistem digestive, metabolismenya terganggu yang menyebabkan sekresi HCL yang tinggi yang menyebabkan siti mual dan nyeri ulu hati sedangkan sakit kepala dikarenakan asupan nutrisi yang telah berkurang. Otak sangat memerlukan oksigen dan karbohidrat untuk mendapatkan energi sehingga berpengaruhi pada sakit kepala. (Sherwood,2011)

4. Sebelum presentasi siti sudah terlihat lelah,gelisah dan mengantuk. a) Mengapa siti maimunah terlihat lelah,gelisah dan mengantuk ? Jawab : Lelah Penumpukan Co2 karena metabolism dan kurang nutrisi kekurangan energylelah. Karena kurang asupan nutirisi dan energy karena tidak istirahat. Sehingga, ketika tubuh dituntut untuk tetap beraktivitas maka menyebabkan stress tubuh atau kerja otot yang lebih akan menyebabkan kelelahan otot. Gelisah aktivitas CNS( CentralNervous System)saraf simpatis mengikatepinefrin dan kortisol meningkatgelisah. karena system sarafnya tidak seimbang dan akibat lelah membuat tubuh menjadi stress yang akan mengakibatkan sekresi hormone epinefrin dan kortisol meningkat. Mengantuk neuron-neuron yang bersifat aksitasi dari system aktivasi mungkin telah menjadi sangat capek. Akibatnya siklus umpan balik positif di antara nuclei reticular mesenchephalic dan korteks akan memudar sehingga membuat siti maimunah akan mengantuk. (Sumber : Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study and Measurement of Work. New York : Jhon W Sons, Inc)

b) Bagaimana mekanisme lelah,gelisah dan mengantuk ? Jawab : Mekanisme lelah : Ada suatu konsep yang menyatakan bahwa keadaan dan perasaan kelelahan ini timbul karena adanya reaksi fungsionil dari pusat kesadaran yaitu cortex cerebri yang bekerja atas pengaruh 2 sistem antagonistik yaitu sistem penghambat (inhibisi) dan sistem penggerak (aktivasi). Sistem penghambat ini terdapat dalam thalamus dan bersifat menurunkan kemampuan manusia untuk bereaksi. Apabila sistem penggerak lebih kuat dari sistem penghambat maka keadaan orang tersebut ada dalam keadaan segar untuk bekerja. Sebaliknya apabila sistem penghambat lebih kuat dari sistem penggerak maka orang tersebut akan mengalami kelelahan. Kerja yang monoton bisa menimbulkan kelelahan walaupun mungkin beban kerjanya tidak seberapa. Hal ini disebabkan karena sistem penghambat lebih kuat dibandingkan sistem penggerak (Barnes,1980) Mekanisme gelisahMengalami stress akibat gangguan irama sirkardian sekresi kortisol berpengaruh pada kondisi psiologis, seperti gelisah.( (Barnes,1980))

Mekanisme mengantuk neuron-neuron yang bersifat aksitasi dari system aktivasi mungkin telah menjadi sangat capek. Akibatnya siklus umpan balik positif di antara nuclei reticular mesenchephalic dan korteks akan memudar sehingga membuat siti maimunah akan mengantuk. ((Sumber : Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study and Measurement of Work. New York : Jhon W Sons, Inc)

c) System apa yang mempengaruhi lelah,gelisah dan mengantuk ? Jawab : Lelah (Sistem saraf korteks cerebri)Sel purkinye pada cerebellum ,disebut juga otak kecil yang mengatur atau mengkoordinasi pergerakan otot untuk kesesuaian dan keseimbangan. Bila terjadi kerusakan akan terjadi gerakan yang tidak terkoordinasi dengan halus dan benar. Gelisah (sistem limbic) Dipengaruhi oleh sistem limbik otak tengah yang mengatur keseimbangan fisik dan mental atau homeostatik. P enurunan limbik sistem juga mempengaruhi kelainan emosi atau tingkah laku seperti sedih, depresi ringan dan mudah tersinggung. Mengantuk (sistem saraf (reticularmesechepalic, korteks) Neuron-neuron yang bersifat aksitasi dari system aktivasi mungkin telah menjadi sangat capek. Akibatnya siklus umpan balik positif di antara nuclei reticular mesenchephalic dan korteks akan memudar sehingga membuat siti maimunah akan mengantuk. (sumber : Anonim. 2011. http://repository.usu.ac.id.pdf. Diunduh Mei 2013)

d) Apa pandangan islam mengenai kasus ini ?Jawab : :Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian dan tidur untuk istirahat,dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha QS. Al-Furqan: 47

5. Pemeriksaan vital sign : Kesadaran Eye : membuka spontan,Movement : bergerak mengikuti perintah, VERbal : kata-kata jelas dan berorientasi baik Tekanan darah :135/95 mmHG Denyut nadi : 96x/menit Laju respirasi : 26x/menit Temperature axilla :36,7 derajat Ca) Bagaimana Interprestasi dan mekanisme TD :135/95 mmHg, RR : 26x/menit ? Jawab : Interprestasi TD 135/95 mmHg135 menunujukkan tekanan sistolik - kategori normal 100-140 95 menunjukkan tekanan diastolik - kategori normal 60-90 >90 menunjukkan adanya indikasi hipertensi ringanRR 26x/menit Normal nya pada orang dewasa RR 14-18x/ menit Tergolong cepat atau disebut pernapasan Takipnea(Sumber : diagnosis fisik Adams edisi 17 tahun 1995)

b) Bagaimana cara pemeriksaan Tanda Vital ? Jawab : FREKUENSI JANTUNG Nadi radialis umumnya digunakan untuk mengkaji frekuesi jantung. Dengan bantalan ujung jari telunjuk dari jari tangah anda ,tekan arteri radialis samapi terdeteksi pulpasi yang maksimal. Jika irama teratur, hitung frekuensi selama 15 detik dan dikalikan 4. Jika frekuensi tidak seperti biasanya cepat atau lambat , hitung selama 60 detik. Jika irama denyut tidak teratur, evaluasi dengan mengauskultasi apeks jantung (denyut apical). FREKUENSI PERNAFASAN Pantau frekuensi, irama, kedalaman, dan usaha pernafasan dalam 1 menit dan lakukan inspeksi atau mendengarkan melalui stetoskop trakea pasien selama pemeriksaan pada kepala, leher, atau dada. Normalnya, individu dewasa bernafas 14 sampai 20 kali/menit dalam pola yang tenang dan teratur. SUHUSuhu oral rata-rata, biasanya 37C, sangat berfluktuasi dari dini hari sampai petang atau malam hari. Suhu rectal lebih tinggi daripada suhu oral sekitar 0,4C sampai 0,5C tetapi perbedaan ini juga bervariasi.Suhu AXILA lebih rendah dibandingkan suhu oral, yakni sekitar 1C, tetapi memerlukan waktu 5 smpai 10 menit menunggu hasilnya dan mempertimbangkan (kurang akurat) Suhu oral, pilih termomenter kaca atau elektrolit. Ketika mengunakan kaca atau elektrolit. Ketika mengunakan thermometer kaca , goyangkan thermometer hingga nilai 35C atau dibawahnya, masukan dibawah lidah, anjurkan pasien untuk menutup kedua bibirnya, dan tunggu 3 sampai 5 menit. Kemudian baca thermometer, masukan selama 1 menit, dan baca kembali.(Bickley, 2008)

6. Pemeriksaan Khusus Kepala Region occipital : teraba benjolan berdiameter 4 cm dan nyeri tekan Mata : konjungtiva hiperemis Lain-lain dalam batas normal Thoraks Paru dalam batas normal Jantung dalam batas normal Abdomen : dalam batas normal,hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal Ekstremitas : dalam batas normal.refleks fisiologis(+) normal, reflex patologis (-). a)Apa perbedaan pemeriksaan tanda vital dengan pemeriksaan khusus ?jawab : Kalo pemeriksaan vital sign yaitu pemeriksaan yang di mulai dari :- cara berjalan- keadaan umum : tampak sakit ringan, sakit sedang, atau sakit berat- kesadaran- tekanan darah- denyut nadi- respirasi- temperaturSedangkan pemeriksaan khusus yaitu pemeriksaan yang dilakukan mulai dari kepala, thoraks, abdomen, dan ekstremitas.b) bagaimana interpresentasi dan mekanisme dari kepala :Region occipital : teraba benjolan berdiameter 4 cm dan nyeri tekan Mata : konjungtiva hiperemis ? Jawab : matanya mengalami konjungtiva hiperemis ini berarti matanya mengalami warna kemerahan pada konjungtiva yang diakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan peningkatan pembuluh darah.c)mengapa jatuh telentang dapat menyebabkan benjolan di kepala?Jawab : Dikepala terdapat Bangunan bangunan ektrakranial yang peka-nyeri ialah otot otot oksipital, temporal dan frontal, kulit kepala, arteri- arteri subkutis dan periostium. Tulang tengkorak sendiri tidak peka nyeri terdiri dari meninges , terutama dura basalis, dan meninges yang mendindingi sinus venosus serta arteri artei besar pada bais otak. (Pearce, 2012) yang menyebabkan nyeri tekan dan benjolan diakibatkan adanya pecah pembuluh arteri subkutis dan periostium akibaat benturan. Pada kasus ini terjadi TRAUMA KEPALA TERTUTUP apabila cedera kepala mengakibatkan gangguan fungsi serebral sementara berupa kesadaran turun (pingsan/ koma, amnesia retrograde) tanpa adanya lesi parenkim berdarah pada otak, digolongkan sebagai komosio serebri. Penemuan menemukan komanya kurang dari 20 menit. (PDSSI,2008). Karena kepala pada bagian regio occipital mengalami tekanan atau benturan sehingga menimbulkan hematom mengakibatkan ketidaksadaran dan menimbulkan gejala nyeri kepala. (Silvia A. Price dan Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisologi vol. 1 edisi 6. Jakarta: EGC)e) sebutkan Urutan cara pemeriksaan khusus? Kulit KMTHT (Kepala, Mata, Telinga, Hidung dan sinus, Tenggorokan (Mulut dan Faring) Leher Punggung Toraks posterior dan paru Payudara, Aksila dan Nodus Epitroklearis Toraks anterior dan paru Sistem kardiovaskuler Abdomen Ektremitas bawah Sistem saraf. (Bickley, 2008)

0. Kesimpulan Siti maimunah mengalami gangguan Irama Sirkadian karena perubahan pola tidur.

2.7. Kerangka Konsep

Perubahan Pola Tidur

Gangguan Irama Sirkadian

ImunitasSSPKardiovaskulerDigestifEndokrinRespirasi

Lelah,Gelisah,MengantukSekresi Kartisol Sakit kepala, Tekanan Darah MeningkatNyeri Ulu hati,Penuh,MualSekresi HormonRespiration Rate Meningkat

2.8.SINTESIS1.TIDUR1.1. DEFINISI TIDUR Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih responsif terhadap rangsangan internal. Perbedaan tidur dengan keadaan tidak sadar lainnya adalah pada keadaan tidur siklusnya dapat diprediksi dan kurang respons terhadap rangsangan eksternal. Otak berangsur-angsur menjadi kurang responsif terhadap rangsang visual, auditori dan rangsangan lingkungan lainnya. Tidur dianggap sebagai keadaan pasif yang dimulai dari input sensoric walaupun mekanisme inisiasi aktif juga mempengaruhi keadaan tidur. Faktor homeostatik (faktor S) maupun faktor sirkadian (faktor C) juga berinteraksi untuk menentukan waktu dan kualitas tidur. 1.2.FUNGSI TIDUR Fungsi tidur adalah restorative (memperbaiki) kembali organ organ tubuh. Kegiatan memperbaiki kembali tersebut berbeda saat Rapid Eye Movement (REM) dan Nonrapid Eye Movement (NREM). Nonrapid Eye Movement akan mempengaruhi proses anabolik dan sintesis makromolekul ribonukleic acid (RNA). Rapid Eye Movement akan mempengaruhi pembentukan hubungan baru pada korteks dan sistem neuroendokrin yang menuju otak. Selain fungsi di atas tidur, dapat juga digunakan sebagai tanda terdapatnya kelainan pada tubuh yaitu terdapatnya gangguan tidur yang menjadi peringatan dini keadaan patologis yang terjadi di tubuh.1.3.FISIOLOGI TIDUR Tidur adalah suatu periode istirahat bagi tubuh berdasarkan atas kemauan serta kesadaran dan secara utuh atau sebagian fungsi tubuh yang akan dihambat atau dikurangi. Tidur juga digambarkan sebagai suatu tingkah laku yang ditandai dengan karakteristik pengurangan gerakan tetapi bersifat reversible terhadap rangsangan dari luar. Tidur adalah keadaan perilaku yang merupakan bagian alami dari kehidupan setiap individu.Kita menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup kita tertidur.Meskipun demikian, orang umumnya tahu sedikit tentang pentingnya kegiatan ini.Tidur bukan hanya sesuatu untuk mengisi waktu ketika seseorang tidak aktif.Tidur adalah aktivitas yang diperlukan, bukan pilihan.Meskipun fungsi yang tepat dari tidur tetap menjadi misteri, tidur penting untuk motor normal dan fungsi kognitif.Kita semua mengakui dan merasa perlu untuk tidur.Setelah tidur, kami mengakui perubahan yang telah terjadi, karena kami merasa beristirahat dan lebih waspada.Tidur benar-benar tampaknya diperlukan untuk bertahan hidup.Tikus kekurangan tidur akan mati dalam waktu dua sampai tiga minggu, kerangka waktu mirip dengan kematian karena kelaparan. Kesalahpahaman tentang TidurKesalahpahaman 1: Tidur adalah waktu bagi tubuh secara umum dan otak khusus untuk beristirahat.Tidur adalah proses aktif yang melibatkan isyarat khusus untuk pengaturannya.Meskipun ada beberapa penurunan sederhana dalam tingkat metabolisme, tidak ada bukti bahwa setiap organ utama atau sistem regulasi di tubuh mati saat tidur.32Beberapa aktivitas otak, termasukgelombang delta,meningkat secara dramatis.Juga,sistem endokrinmeningkatkan sekresi hormon tertentu selama tidur, seperti hormon pertumbuhan dan prolaktin.Dalamtidur REM, banyak bagian dari otak yang aktif seperti pada setiap saat terjaga.Kesalahpahaman 2:. Mendapatkan hanya satu jam kurang tidur per malam dari yang dibutuhkan tidak akan memiliki efek pada fungsi siang hariKetika waktu tidur harian kurang dari kebutuhan individu, "utang tidur" berkembang.Pengurangan harian bahkan relatif sederhana dalam waktu tidur (misalnya, satu jam) dapat terakumulasi di hari menyebabkan utang tidur.Jika utang menjadi terlalu besar, dapat menyebabkan masalah kantuk.Meskipun individu mungkin tidak menyadari nya atau kantuk nya, utang tidur dapat memiliki efek yang kuat pada kinerja siang hari, pemikiran, dan suasana hati.Kesalahpahaman 3: Tubuh menyesuaikan dengan cepat terhadap jadwal tidur yang berbeda.Thejam biologisbahwa waktu dan kontrol tidur / bangun seseorang siklus akan mencoba untuk berfungsi sesuai dengan hari / malam jadwal yang normal bahkan ketika orang yang mencoba untuk mengubahnya.Mereka yang bekerja shift malam secara alami merasa mengantuk ketika malam datang.Perasaan serupa yang terjadi selama perjalanan dikenal sebagai jet lag.(LihatKonsep utama, bagian 3.5.) Konflik ini, yang didirikan oleh mencoba untuk menjadi aktif selama malam hari biologis otak, menyebabkan penurunan kognitif dan keterampilan motorik.Jam biologis dapat direset, tetapi hanya dengan isyarat tepat waktunya dan bahkan kemudian, satu hingga dua jam per hari di terbaik.12Masalah akibat ketidakcocokan jenis ini dapat dikurangi dengan perilaku seperti tidur di tempat yang gelap, tenang , mendapatkan eksposur terhadap cahaya terang pada saat yang tepat, dan mengubah pola makan dan olahraga.Karena manusia berfungsi dengan baik ketika mereka tidur di malam hari dan bertindak di siang hari, tugas untuk orang yang harus aktif di malam hari adalah untuk melatih jam biologis (oleh isyarat cahaya).Kesalahpahaman 4: Orang membutuhkan tidur lebih sedikit saat mereka tumbuh dewasa.Orang tua tidak perlu kurang tidur, tetapi mereka seringmendapatkankurang tidur.Itu karena kemampuan untuk tidur untuk jangka waktu yang lama dan untuk masuk ke dalam, tenang tahapan tidur menurun sesuai dengan usia.Banyak orang tua memiliki tidur lebih rapuh dan lebih mudah terganggu oleh cahaya, suara, dan rasa sakit dibandingkan saat muda.Mereka juga lebih cenderung memiliki kondisi medis yang berkontribusi terhadap masalah tidur.Kesalahpahaman 5: "tidur nyenyak" A dapat menyembuhkan masalah dengan kantuk yang berlebihan di siang hari.kantuk siang hari yang berlebihan dapat dikaitkan dengan gangguan tidur atau kondisi medis lainnya.Gangguan tidur, termasuk sleep apnea (yaitu, tidak adanya pernapasan saat tidur), insomnia, dan narkolepsi, mungkin memerlukan perilaku, farmakologis, atau bahkan intervensi bedah untuk meringankan gejala.22,24Ekstra tidur tidak dapat menghilangkan kantuk di siang hari yang mungkin karena gangguan tersebut.Tidur adalah proses dinamis.Tidur bukanlah peristiwa pasif, melainkan proses aktif yang melibatkan perubahan fisiologis karakteristik dalam organ-organ tubuh.Para ilmuwan penelitian tidur dengan mengukur perubahan listrik di otak menggunakanelectroencephalograms (EEG).Biasanya, elektroda ditempatkan pada kulit kepala dalam pola simetris.Elektroda mengukur tegangan yang sangat kecil bahwa para ilmuwan berpikir disebabkan oleh aktivitas disinkronkan dalam jumlah yang sangat besar sinapsis (koneksi saraf) pada lapisan luar otak (cerebral cortex).Data EEG diwakili oleh kurva yang diklasifikasikan menurut frekuensi mereka.Garis bergelombang dari EEG disebut gelombang otak.Sebuahelectrooculogram (EOG)menggunakan elektroda pada kulit dekat mata untuk mengukur perubahan tegangan sebagai mata berputar dalam soketnya.Para ilmuwan juga mengukur aktivitas listrik yang berhubungan dengan otot-otot yang aktif dengan menggunakanelectromyograms (EMGs).Dalam teknik ini, elektroda ditempatkan pada kulit overlay otot.Pada manusia, elektroda ditempatkan di bawah dagu karena otot-otot di daerah ini menunjukkan perubahan yang sangat dramatis selama berbagai tahapan tidur.Dalam prakteknya, EEG, EOGs, dan EMGs dicatat secara bersamaan pada terus bergerak kertas grafik atau digital oleh komputer dan ditampilkan pada monitor resolusi tinggi.Hal ini memungkinkan hubungan antara tiga pengukuran harus dilihat segera.Pola aktivitas di ketiga sistem memberikan dasar untuk mengklasifikasikan jenis tidur.

Tabel 1.Perbandingan Perubahan Fisiologis Selama NREM dan REM Tidur

Proses FisiologisSelama NREMSelama REM

aktivitas otakmenurun dari terjagapeningkatan motorik dan sensorik daerah, sementara daerah lain yang mirip dengan NREM

denyut jantungmelambat dari terjagameningkat dan bervariasi dibandingkan dengan NREM

tekanan darahmenurun dari terjagameningkat (sampai 30 persen) dan bervariasi dari NREM

aliran darah ke otaktidak berubah dari terjaga di sebagian besar wilayahmeningkat sebesar 50 sampai 200 persen dari NREM, tergantung pada daerah otak

pernafasanmenurun dari terjagameningkat dan bervariasi dari NREM, tetapi mungkin menunjukkan penghentian singkat (apnea); batuk ditekan

resistensi saluran napasmeningkat dari terjagameningkat dan bervariasi dari terjaga

suhu tubuhdiatur pada set point lebih rendah daripada terjaga, menggigil dimulai pada suhu yang lebih rendah daripada selama terjagatidak diatur, tidak ada menggigil atau berkeringat, drift suhu terhadap bahwa dari lingkungan setempat

gairah seksualjarang terjadimeningkat dari NREM (pada laki-laki dan perempuan)

Fungsi banyak sistem organ juga terkait dengan siklus tidur, sebagai berikut: Sistem endokrin.Kebanyakan sekresi hormon dikendalikan oleh jam sirkadian atau dalam menanggapi peristiwa fisik.Tidur adalah salah satu peristiwa yang mengubah waktu sekresi hormon tertentu untuk.Banyak hormon yang disekresikan ke dalam darah selama tidur.Sebagai contoh, para ilmuwan percaya bahwa pelepasan hormon pertumbuhan berhubungan sebagian untuk memperbaiki proses yang terjadi selama tidur.Follicle stimulating hormonedanhormon luteinizing, yang terlibat dalam proses pematangan dan reproduksi, adalah salah satu hormon yang dilepaskan selama tidur.Bahkan, tidur tergantung pelepasan hormon luteinizing dianggap peristiwa yang memulai pubertas.Hormon lainnya, seperti thyroid-stimulating hormone, yang dirilis sebelum tidur. Sistem ginjal.Filtrasi ginjal, aliran plasma, dan ekskresi natrium, klorida, kalium, dan kalsium semua dikurangi selama kedua NREM dan tidur REM.Perubahan ini menyebabkan urin menjadi lebih pekat selama tidur. Aktivitas pencernaan.Pada orang dengan fungsi pencernaan normal, sekresi asam lambung berkurang selama tidur.Pada mereka dengan maag aktif, sekresi asam lambung sebenarnya meningkat dan menelan terjadi lebih jarang.

2.SISTEM IMUNITASSistem imunitas atau sistem kekebalan tubuh adalah mekanisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis kuman patogen dari luar, maupun sel kanker yang terjadi di dalam tubuh.2.1.penyebab Sistem Imunitas terganggu Pola hidup yang tidak sehat Gangguan metabolisme Kelelahan fisik yang menyebabkan stres Pengaruh obat yang berlebihan Faktor genetik2.2 GejalaGejala awal gangguan sistem imun biasanya ditengarai oleh adanya peradangan. Peradangan adalah salah satu respon pertama dari sistem imun terhadap infeksi. Gejalanya adalah kemerahan dan bengkak yang diakibatkan oleh peningkatan aliran darah ke jaringan, seperti:- Infeksi akut (misalnya: pilek, flu)- Infeksi telinga- Infeksi saluran pernapasan (sinus)- Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan2.3.Pengobatan yang dilakukan Biasakan mengonsumsi gizi yang seimbang Olahraga Istirahat yang cukup Redam stres dengan relaksasi atau dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan Hindari polusi asap: rokok, debu, knalpot kendaraan Hindari minuman beralkohol Obat-obatan2.4. Pencegahan yang dapat dilakukan Menjaga pola makan yang sehat dengan mengonsumsi gizi yang seimbang Olahraga Istirahat yang cukup2.5. Dampak yang ditimbulkan bila Sistem Imunitas tergangguTimbul berbagai penyakit, seperti AIDS, kanker, flu, pilek, sinus, dan sebagainya.

3.SISTEM PERNAPASANSistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.a. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.b. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut. a. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.b. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

3.1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi Saluran pernafasan atas terdiri dari:a. HidungHidung adalah pintu masuk pertama udara yang kita hirup. Udara keluar melalui sistem pernafasan yaitu hidung yang terbentuk atas dua tulang hidung dan beberapa kartilago. Terdapat dua pipi pada dasar hidung-nostril (lubang hidung), atau nares eksternal yang dipisahkan oleh septum nasal di bagian tengah. Lapisan mukus hidung adalah sel epitel bersila dengan sel goblet yang menghasilkan lendir dan juga sebagai sistem pembersih pada hidung. Zat mukus yang disekresi hidung mengandung enzim lisosom yang dapat membunuh bakterib. FaringFaring atau tenggorokan adalah tuba muskular yang terletak di posterior rongga nasal dan oral dan di anterior vertebra servikalis. Faring dapat dibagi menjadi tiga segmen, setiap segmen dilanjutkan oleh segmen lain nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Nasofaring terletak di belakang rongga nasal, orofaring terletak di belakang mulut sedangkan laringofaring terletak di belakang laring c. LaringLaring menghubungkan thrakea dengan faring. Laring sering disebut kotak suara fungsinya untuk berbicara, selain itu juga untuk mencegah benda padat agar tidak masuk ke dalam trakhea. Dinding laring dibentuk oleh tulang rawan (kartilago) dan bagian dalamnya dilapisi oleh membran mukosa bersilia, kartilago laring tersusun 9 buah, kartilago yang terbesar adalah kartilago tiroid atau disebut dengan buah jakun pada pria, terkait di puncak tulang rahang tiroid terdapat epiglotis yang fungsinya membantu menutup laring sewaktu orang menelan makanan. Pita suara terletak di kedua sisi selama bernafas, pita suara tertahan di kedua sisi glotis sehingga untuk dapat masuk dan keluar dengan bebas dari trakhea. Selama berbicara otot intrinsik laring menarik pita suara untuk menghasilkan bunyi yang selanjutnya diubah menjadi kata-kata. Saraf kranial motorik yang mempersarafi faring untuk berbicara adalah nervus vagus dan nervus aksesorius.

Saluran pernafasan bawah terdiri atasa. Trakhea (pipa udara), adalah saluran udara tubular yang mempunyai panjang sekitar 13 cm. Trakhea terletak di depan esofagus, tepat di permukaan leher. Dinding trakhea disangga oleh cincin-cincin kartilago, otot polos dan serat elastik. Cincin kartilago berbentuk kaku guna mencegah agar tidak kolaps dan menutup jalan udara. Bagian dalam trakhea dilapisi membran mukosa bersilia.b. Bronkhial, ujung distal trakhea terbagi menjadi bronkhus primer kanan dan kiri yang terletak di dalam rongga dada. Bronkhus kanan lebih pendek dan lebih besar daripada yang kiri. Fungsi percabangan bronkhial untuk memberikan saluran bagi udara antara trakhea dan alveoli agar jalan udara tetap terbuka dan bersih.c. Alveoli, berjumlah sekitar 300 sampai 500 juta di dalam paru-paru orang dewasa. Fungsinya adalah sebagai satu-satunya tempat pertukaran gas antara lingkungan eksternal dan aliran darah. Alveoli dikelilingi oleh dinding yang tipis yang terdiri atas satu lapis epitel skuamosa. Di antara sel epitel terdapat cairan khusus yang menyekresi lapisan molekul lipid yang disebut surfaktan. Cairan ini dibutuhkan untuk menjaga agar permukaan alveolar tetap lembab, tanpa surfaktan tekanan permukaan akan menjadi demikian besar sehingga membutuhkan upaya muskular yang sangat besar untuk mengembangkan alveoli. Surfaktan adalah suatu zat campuran antara lemak fosfat, lemak jenis lain, protein dan karbohidrat yang disekresi oleh epitel alveol tipe II, surfaktan berperan menurunkan tegangan permukaaan pada cairan alveol sehingga alveol lebih mudah berkembang pada waktu inspirasi dan mencegah alveol menutup pada akhir respirasi. Faktor yang dapat mempengaruhi sintesa surfaktan adalah hormon tiroid dan hormon kortikosteroid.d. Paru-paru, terletak di kedua sisi jantung di dalam rongga dada dan dikelilingi serta dilindungi oleh sangkar iga. Bagian dasar setiap paru terletak atas diafragma, bagian apeks paru (ujung superior) terletak setinggi klavikula . Pada permukaan tengah dari setiap paru terdapat identasi yang disebut hilus tempat bronkus primer dan masuknya arteri serta vena pulmonasi ke dalam paru. Bagian kanan dan kiri paru terdiri atas percabangan saluran yang membentuk jutaan alveoli, jaring-jaring kapiler dan jaringan ikat.Setiap paru dibagi menjadi kompartemen yang lebih kecil pembagian pertama disebut lobus. Paru kanan terdiri atas 3 lobus dan lebih besar dari kiri yang hanya terdiri 2 lobus. Lapisan yang membatasi antara lobus disebut fisura. Lobus kemudian dibagi lagi menjadi segmen. Setiap segmen terdiri atas banyak lobulus yang masing-masing mempunyai bronkhiale, arterioale, venula dan pembuluh limfatik.Dua lapis membran serosa mengelilingi setiap paru dan disebut sebagai pleura. Lapisan terluar disebut pleura parietal yang melapisi dinding dada dan mediastinum. Lapisan dalamnya disebut pleura viseral yang mengelilingi paru. Rongga pleura ini mengandung cairan yang dihasilkan sel-sel serosa di dalam pleura. Jika cairan yang dihasilkan berkurang atau membran pleura membengkak, akan terjadi suatu kondisi yang disebut pleuritis dan terasa sangat nyeri karena membran pleura saling bergesekan.e. Toraks, rongga toraks terdiri atas rongga pleura kanan dan kiri dan bagian tengah yang disebut mediastinum. Satu-satunya organ dalam rongga toraks yang tidak terletak di dalam mediastinum adalah paru-paru.

Fisiologi pernafasanFisiologi pernafasan adalah serangkaian proses interaksi dan koordinasi yang kompleks yang mempunyai peranan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan atau homeostasis lingkungan internal tubuh kita. Ventilasi pulmonal adalah istilah teknis dari bernafas terdiri dari inspirasi yaitu gerakan perpindahan udara masuk ke dalam paru-paru dan ekspirasi yaitu gerakan udara meninggalkan paru-paru. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:a. InspirasiDiafragma berkontraksi, bergerak ke arah bawah dan mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah. Otot-otot interkosta eksternal menarik iga dari atas keluar yang mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan, dengan begitu pleura parietal ikut mengembang diikuti oleh pleura viseral, yang menyebabkan tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfer dan udara masuk melalui hidung dan akhirnya sampai alveoli. Otot otot yang digunakan untuk inspirasi adalah difragma (paling utama), muskulo intercostalis externus, muskulo scaleneus, muskulo sternocleidomastoideus dan muskulo pectoralis minor

b. EkspirasiDiafragma dan otot-otot interkosta rileks, karena rongga menjadi lebih sempit, paru-paru terdesak dan jaringan elastiknya meregang selama inhalasi, mengerut dan juga mendesak alveoli. Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas tekanan atmosfir, udara didorong keluar paru sampai kedua tekanan sama kembali. Otot-otot yang digunakan untuk ekspirasi adalah intercostalis internus dan otot-otot dinding perut

4. SYSTEM REGULASI SUHU TUBUHTubuh mempunyai mekanisme homeostasis yang dapat dipertahankan dalam rentang normal. Suhu tubuh yang normal adalah mendekati suhu tubuh inti yaitu sekitar 37 0 C. suhu tubuh manusia mengalami fluktuasi sebesar 0,5 0,7 0 C, suhu terendah pada malam hari dan suhu tertinggi pada siang hari. Panas yang diproduksikan harus sesuai dengan panas yang hilang.Pusat pengaturan suhu tubuh yang berfungsi sebagai termostat tubuh adalah suatukumpulan neuron-neuron di bagian anterior hypothalamus yaitu: Preoptic area. Area inimenerima impuls-impuls syaraf dari termoreseptor dari kulit dan membran mukosa sertadalam hipotalamus. Neuron-neuron pada area peroptic membangkitkan impuls syarafpada frekwensi tinggi ketika suhu darah meningkat dan frekwensi berkurang jika suhu tubuh menurun.Impuls-impuls syaraf dari area preoptic menyebar menjadi 2 bagian dari hipotalamus diketahui sebagai pusat hilang panas dan pusat peningkatan panas, dimana ketika distimulasi oleh area preoptic, mengatur kedalam serangkaian respon operasional yang meningkatkan dan menurunkan suhu tubuh secara berturut-turut.Termoregulasi adalah proses fisiologis yang merupakan kegiatan integrasi dankoordinasi yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh melawanperubahan suhu dingin atau hangat (Myers, 1984). Pusat pengaturan tubuh manusia adadi Hipotalamus, oleh karena itu jika hipotalamus terganggu maka mekanisme pengaturansuhu tubuh juga akan terganggu dan mempengaruhi thermostat tubuh manusia.Mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia erat kaitannya antara kerja sama systemsyaraf baik otonom, somatic dan endokrin. Sehingga ketika membahas mengenaipengaturan suhu oleh system persyarafan maka tidak lepas pula kaitannya dengan kerjasystem endokrin terhadap mekanisme pengaturan suhu tubuh seperti TSH dan TRH.

PENGALAMAN KLINIK YANG SUDAH DIMILIKIPengalaman klinik yang pernah ditemui adalah ditemuinya kasus pada klien denganmengalami sepsis pada seluruh tubuh akibat komplikasi pada pasien Diabetes Mellitus yang mengalami infeksi akibat luka ganggren yang luas di tungkai sehingga meluas ke seluruh tubuh. Klien mengalami peningkatan suhu yang sangat tinggi diatas suhu 40 0 C. Keadaan umum tampak sakit berat, kesadaran menurun bahkan koma, pernapasan kusmaul dan nadi cepat. Dengan terapi antipiretika tidak berhasil menurunkan suhu tubuh klien. Hal ini disebabkan karena set point klien di hipotalamus sudah terganggu sehingga tidak berpengaruh lagi terhadap pemberian antipiretika. FISIOLOGI TERKAIT DENGAN MEKANISME PENGATURAN SUHUBagian otak yang berpengaruh terhadap pengaturan suhu tubuh adalah hipotalamus anterior dan hipotalamus posterior. Hipotalamus anterior (AH/POA) berperanan meningkatkan hilangnya panas, vasodilatasi dan menimbulkan keringat.Hipotalamus posterior (PH/ POA) berfungsi meningkatkan penyimpanan panas,menurunkan aliran darah, piloerektil, menggigil, meningkatnya produksi panas meningkatkan sekresi hormon tiroid dan mensekresi epinephrine dan norepinephrineserta meningkatkan basal metabolisme rate. Jika terjadi penurunan suhu tubuh inti, maka akan terjadi mekanisme homeostasis yang membantu memproduksi panas melalui mekanisme feed back negatif untuk dapatmeningkatkan suhu tubuh ke arah normal (Tortora, 2000). Thermoreseptor di kulit danhipotalamus mengirimkan impuls syaraf ke area preoptic dan pusat peningkata panas dihipotalamus, serta sel neurosekretory hipotalamus yang menghasilkan hormon TRH(Thyrotropin releasing hormon) sebagai tanggapan.hipotalamus menyalurkan impulssyaraf dan mensekresi TRH, yang sebaliknya merangsang Thyrotroph di kelenjar pituitary anterior untuk melepaskan TSH (Thyroid stimulating hormon). Impuls syaraf dihipotalamus dan TSH kemudian mengaktifkan beberapa organ efektor. Berbagai organ efektor akan berupaya untuk meningkatkan suhu tubuh untuk mencapai nilai normal, diantaranya adalah :a. impuls syaraf dari pusat peningkatan panas merangsang syaraf sipatis yang menyebabkan pembuluh darah kulit akan mengalami vasokonstriksi. Vasokonstriksi menurunkan aliran darah hangat, sehingga perpindahan panas dari organ internal ke kulit. Melambatnya kecepatan hilangnya panas menyebabkan temperatur tubuh internal meningkatkan reaksi metabolic melanjutkan untuk produksi panas.b. Impuls syaraf di nervus simpatis menyebabkan medulla adrenal merangsang pelepasan epinephrine dan norepinephrine ke dalam darah. Hormon sebaliknya ,menghasilkan peningkatan metabolisme selular, dimana meningkatkan produksi panas. Pusat peningkatan panas merangsang bagian otak yang meningkatkan tonus otot dan memproduksi panas. Tonus otot meningkat, dan terjadi siklus yang berulang-ulang yang disebut menggigil. Selama menggigil maksimum, produksi panas tubuh dapat meningkat 4x dari basal rate hanya dalam waktu beberapa menit Kelenjar tiroid memberikan reaksi terhadap TSH dengan melepaskan lebih hormon tiroid kedalam darah. Peningkatan kadar hormon tiroid secara perlahan-lahan meningkatkan metabolisme rate, dan peningkatan suhu tubuh. PATOFISIOLOGI BERKAITAN DENGAN MEKANISME PENGATURAN SUHUMekanisme pengaturan suhu juga dapat terpengaruh bila ada pirogen yang mempengaruhi hipotalamus, sehingga mempengaruhi set point temperature. Set point temperature tubuh manusia akan meningkat, maka tubuh akan melakukan mekanisme peningkatan suhu. Adanya pyrogen seperti infeksi, toxin atau mediator inflamasi merangsang keluarnya monosit, makropag atau sel endothelial yang akan melepaskan pyrogen cytokines-IL 1, TNF, IL-6 dan IFN. Komponen tersebut merangsang hipotalamus anterior yang akan mengakibatkan peningkatan termoregulator dari set point. Gejala yang ditimbulkan berupa produksi panas atau mempertahankan panas yang menyebabkan demam. Berikut dibawah ini merupakan mekanisme terjadinya demam. 5. SISEM DIGESTIVEsistem limbik otak tengah yang mengatur keseimbangan fisik dan mental atau homeostatik. P enurunan limbik sistem juga mempengaruhi kelainan emosi atau tingkah laku seperti sedih, rasa nyaman ,gelisah, depresi ringan dan mudah tersinggung. Istilah Limbik berarti perbatasan aslinya limbik digunakan untuk menjelaskan struktur tepi sekeliling regio basal serebrum, dan pada perkembangan selanjutnya diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang mengatur tingkah laku emosional daan dorongan motivasional.Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan struktur berkaitan, selain mengatur prilaku emosional juga mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh,osmolalitas cairan tubuh, dan dorongan untuk makan dan minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara bersama-sama disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitaneratpengaturannyadengan perilaku. Bagaimana kerja Hipotalamus dan sistem limbik. Fungsi Perilaku dari Hipotalamus dan Sistem Limbik1. Perangsang pada hipotalamus lateral tidak hanyamengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti timbulnyarasa marahyang hebatdan keinginan berkelahi.2. Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang.3. Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada beberapa area hipotalamus. Khususnya pada sebagian besar bagian anterior dan posterion hipotalamus. menciptakan rasa bahagia, rasa puas, nafsu makan yang baik, dorongan seksual yang sesuai, dan keseimbangan psikomotor, tapi bila terlalu banyak akan menyebabkan serangan mania. 4. Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga (atau bila disertai dengan perangsangan pada area kelabu dibagian tengah mesensefalon yangmerupakankelanjutandari bagian hipotalamus biasanya berhubungan dengan rasa takutdan reaksi terhukum.

Sel purkinye di Cerebellum Sel purkinye merupakan satu-satunya neuron srebelaris yang dapat mentransmisikan impuls eferen dari korteks serebellum. Akson-akson yang berasal dari dasar setiap sel berjalan melalui lapisan granula dan substansi alba ke nuklei serebelaris profunda. Disebut juga otak kecil, yang mengatur /mengkoordinasi pergerakan otot untuk kesesuaian dan keseimbangan. Bila terjadi kerusakan akan terjadi gerakan yang tidak terkoordinasi dengan halus dan benar. Bila terjadi penurunan fungsi pada sel purkinye di serebellum akan timbul gejala-gejala klinis seperti : Menurunnya koordinasi motorik/gerak Lernah/lelah Penurunan ketahanan fisik Kelelahan fisikPada seseorang yang mengalami gangguan pola tidur akan mempengaruhi sistem disgestif. Gangguan Sistem digestif dengan adanya perubahan pola tidur akan mempengaruhi fisiologis seperti gangguan gastrointestinal ,nafsu makan yang terganggu karena kualitas makan berubah dan waktu makan yang tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur ini akan menimbulkan rasa mual dan masalah lambung lainnya.

6.SISTEM ENDOKRINSistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusiayang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakanhormon. Kelenjar ini dinamakan 'endokrin' karenatidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya.Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saatdibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluhdarah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknyadisalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah)dinamakan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari (1) kelenjarhipofise atau pituitari (hypophysiso r pituitary glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid (4) kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.6.1 ThymusJika dipergunakan definisi tidak mempunyai saluran keluar untukmengalirkan zat yang dihasilkannya, kelenjar thymus dapat dimasukkanke dalam kelompok ini. Thymus terletak di belakang tulang dada anak-anak hingga usia pubertas. Setelah usia pubertaskelenjar ini mengecil dan tidak ditemukan lagi. Selama masihaktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah putih yang disebut Tlymphocyte. Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuhdan mempunyai memoryatau ingatan terhadap benda asing yangpemah masuk tubuh dan sel tubuh yang abnormal (termasuksel kanker).Jika zat yang sama masuk tubuh maka sel ini akanmemperbanyak din menetralkan efek zat itu terhadap tubuh.Fungsi ini merupakan suatu bagian sistem proteksi tubuh atau sistem imun (cell mediated immune system) yang bersifat seluler. Efek serupa teljadi juga melalui mekanisme pembentukan zat anti (humoral immune system) oleh B-lymphocyte. Dari penjelasan ini thymus tidak termasuk dalam kelenjar endokrin. Walaupun tidak mempunyai saluran' keluar, termasuk dalam sistem imun tubuh.6.2 GI.Hypophyse (hipofis) Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari kacang tanahterletak terlindung di dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan kelanjutan dari hiPotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH), perangsang gonad(FSH), dan lain-lain.Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi6.3 GI.Thyroid (Tiroid)Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Kadang-kadang tiroid agak membesar pada wanita menjelang saat menstruasi. Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung; banyak keringat dan berat badan turun; serta mata menonjol seperti ikan koki. Untuk memeriksa aktivitas produksi hormon thyroid, disamping memeriksa kadar thyroxin darah dapat juga diperiksa dengan menggunakan radio-isotop. Pada pasien yang bersangkutan diberi iodium radioaktif dan dilihat bagaimana kelenjar tiroid menangkap zat tersebut. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule. Tidak semua pembesaran tiroid berbahaya karena tidak otomatis meningkatkan produksi hormon. Yang perlu diperhatikan adalah pembesaran yang teIjadi ke arah rongga dada karena dapat menekan jalan napas (trachea) dan esofagus Galan makan).Tepat di belakang kelenjar tiroid terdapat serabut saraf yangantara lain mengurus otot penggerak pita suara (n.recurrens).Salah satu risiko pembedahan kelenjar tiroid adalah terpotongnya serabut saraf ini, yang dapat menyebabkan kelumpuhan pita suara sehingga suara menjadi serak berbisik. Walaupun sulit dan kedl kemungkinannya, keadaan ini masih bisa diperbaiki dengan menyambung saraf yang terputus itu. Pad a operasi kelenjar tiroid kulit leher dipotong melintang dan tidak dijahit, tetapi dijepit. Dengan teknik ini dikurangi kemungkinan adanya tanda-tanda bekas operasi. Pada setiap operasi, seorang ahli bedah akan berusaha mengurangi bekas yang terlihat dari luar, tetapi pada orang tertentu tumbuhnya jaringan ikat di bekas luka tak dapat dihindarkan. Jaringan yang tumbuh itu dinamakan keloid.6.4 G'.Parathyroid (paratiroid)Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar calcium darah. Kelenjar ini berukuran sebesar beras, beIjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu teIjadi, bagi yang bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan kadar calcium darah.6.5 GI.SuprarenalisBagian cortexmenghasilkan honnon pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh (adrenocorticotrophichormone, ACTH) dan vital untuk kehidupan. Bagian medulla menghasilkan adrenalin dan juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.6.6 GI.Pancreas (palaa langerhans)Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di dalamnya menghasilkan honnon insulin dan glucagon. Kedua honnon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalarn darah. Gangguan produksi honnon insulin mengakibatkante1jadinya penyakit diabetes mellitus. Adakalanya seseorang sangat sensitif terhadap karbohidratatau gula. Makan karbohidrat menyebabkan peningkatan produksi insulin sehing~a yang bersangkutan akan kekurangan gula. Sebagai akibatnya, ia akan makan kembali dan reaksi yang saran akan berulang. Larnbat laun orang itu akan menjadi gemuk karena terns makan dan kadar gula darah naik karena memang konsumsi gula terlalu banyak dan insulin yang dikeluarkan tak dapat mengimbanginya. ltu salah satu mekanisme te1jadinya penyakit diabetes yang sangat beragarn. Ada juvenile diabetes yang biasanya merupakan penyakit turunan, ada juga adult onset diabetes yang bam muncul sesudah usia di atas 40 tahun.6.7 GonadGonadyang terdiri dari testis pada laki-laki dan indung telur (ovary) pada wanita menghasilkan honnon seks pria atau wanita. Pada setiap laki-Iaki dan wanita sebenarnya terdapat honnon seks wanita dan pria bersama-sama, dihasilkan olehgonad dan kelenjar suprarenal. Pada wanita keseimbangannya terletak pada honnon wanita yang lebih banyak dan pada laki-Iaki pada honnon lakilaki. Pada laki-Iakiyang dikebiri snat kejantanan pengaruh honnon seks laki-Iaki, akan hilang dan pengaruh honnon seks wanita akan menonjol. Salah satu akibat honnon seks laki-Iaki dan wanita, di luar pengaruh terhadap fungsi seksual itu sendiri, adalah dalam pertumbuhan lapisan lemak tubuh. Honnon testosteronmembantu terbentuknya jaringan otot yang baik, sedangkan honnon estrogen pada wanita membantu tumbuhnya jaringan lemak. Pada pemberian pil KB fonnula lama, hal ini perlu diperhatikan karena ada pil yang cenderung bersnat maskulin (androgenic) dan ada yang feminin (estrogenic). Kepala botak pada pria (male pattern baldness) merupakan akibat honnon seks pria, seperti juga tumbuhnya jerawat.

7. SISTEM SARAFSistem saraf berperan sebagai pengatur berbagai fungsi dari berbagai sistem di tubuh. Sistem ini berkerja dibawah koordinasi susunan saraf pusat (SSP) yaitu serebral (otak) sampai ke medulla spinalis. Sinyal dari susunan saraf pusat akan disampaikan ke organ target melalui susunan saraf tepi. Ada empat mekanisme sistem pengaturan yang dilakukan oleh sistem saraf yaitu sistem integrasi, sistem saraf sensorik, sistem saraf motorik dan sistem saraf otonom.Sistem integrasi merupakan pusat integrasi seluruh fungsi pengatur tubuh oleh saraf. Organ saraf yang terlibat adalah otak, batang otak(brain sterm), hipotalamus, hifofisis, cerebellum. Dalam fungsi integrasi , sistem saraf melakukan berbagai fungsi pusat koordinasi yang melibatkan kecerdasan dan memori.Sistem saraf sensorik berfungsi untuk menangkap berbagai informasi yang berasal dari lingkungan, baik lingkungan ekternal dan lingkungan internal. Sistem sensorik melibatkan berbagai organ indra seperti orbita (mata), penghidu (hidung), auditori (telingga), mulut dan lidah.Sistem saraf motorik melibatkan sistem muskuloskletal (organ skeletal). Sistem ini berperan mengatur gerakan tubuh. Biasanya sistem ini berkerja secara reflex untuk mengantisipasi keadaan darurat misalnya refles menghindar.Sistem saraf otonom berkerja dengan mencetuskan transimisi kimia berneurotrasmiter diujung saraf yang akan ditangkap oleh reseptor neurotrasmitor bekerja secara simpatis dan parasimpatis. Sistem ini bekerja secara cepat. Respon tubuh akan timbul segera setelah sistem ini bekerja sistem saraf otonom bekerja dibawa batas kesadaran. Contoh mekanis yang diatur sistem ini adalah peningkatan tekanan darah dan suhu tubuh

8.LELAHPusat kelelahan mungkin timbul dari batang otak (melalui gangguan yang menurun atau mengurangi motivasi). EMG amplitudo terintegrasi dan diperbaiki, karena aktivitas listrik muncul positif sebagai depolarisasi mendekati elektroda dan negatif saat melintas elektroda rekaman, yang akan membatalkan satu sama lain. Mengurangi amplitudo sinyal EMG pada kegagalan tugas menunjukkan baik kehilangan rekrutmen atau aktivasi sinergis dari beberapa muscles.4, 7,8. Cara lain untuk mempelajari fisiologis kelelahan melibatkan tingkat penurunan MVCs intermiten selama isometrik submaximal kontraksi. Angka ini dibandingkan dengan tingkat penurunan kekuatan . Pusat kelelahan akan memiliki lebih MVC menurun relatif terhadap kedutan force.4 Sebaliknya, kelelahan perifer memiliki penurunan yang sama di MVC dan tenaga kedutan.

Mekanisme Kelelahan Terkait dengan Sistem saraf pusat Kelemahan dari kegagalan korteks otak untuk merekrut otot Koordinasi yang lemah kerja Unit konduksi Tertunda dan penurunan perekrutan dinamis Perubahan kontribusi otot sinergis untuk gaya total Kehilangan koherensi antara kerja neuron pusat yang berbeda atau antara kerja neuron dalam korteks otak dan motorik tulang belakang neuron Perubahan dalam jaringan ikat dan mobilitas dari kelenturan sendi atrofi otot akibat hilangnya innervations atrofi otot tidak digunakan sekunder tidak aktif Hilangnya otot oksidatif fosforilasi karena deconditioning

Mekanisme pusat Kelelahan Kehilangan rekrutmen unit motorik ambang batas tinggi Mengurangi sentral dari peningkatan interneuron masukan inhibitor untuk korteks konduksi Tengah dari demielinasi atau neuron putus Peningkatan umpan balik negatif dari jenis otot aferen III dan IV neuron sensorik Kehilangan umpan balik positif dari spindle otot tipe I sensorik Aferen

Mekanisme Kelelahan Peripheral Kehilangan konduksi listrik dari membran otot untuk sistem tubulus pelepasan kalsium dari Gangguan retikulum sarkoplasma (excitationcontraction uncoupling) Gangguan interaksi antara myosin dan aktin selama lintas-jembatan Gangguan reuptake kalsium Kegagalan bioenergi karena gangguan fosforilasi oksidatif, glikolisis, atau keduanya

DAFTAR PUSTAKA

Adams. Diagnosis fisik. 17th ed. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 1990. Hal. 67-85.Anonim, 2011 http://eprints.undip.ac.id/33160/2/BAB_2.pdf diunduh 7 Mei 2013 Bates B. Buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. 2nd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995. Hal. 41-2, 151-5.Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study and Measurement of Work. New York : Jhon W Sons, IncBickley, Lynn. S. 2008. Buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan bates. Jakarta : EGC

Dapus: Lumbantobing, S.M. 2004. Gangguan tidur. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Duus,peter.1996.Diagnosis Topik Neurologi Edisi II. Jakarta: EGC.Gastroenterologi,2011. Buku Ajar Gastroenterologi Edisi 1. Jakarta. Guyton,2012.Buku Ajar Fisiologi Kedoketran Edisi 11.Jakarta:EGCGuyton, hall Lachman, Leon. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi III. Jakarta : UI Pressiskandar,japardi.2012.Gangguan Tidur http://library.usu.ac.id/download/fk/bedahiskandar%20japardi12.pdf diunduh 07 Mei 2013Journal Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI-SMF Paru RSUP Persahabatn,Jakarta.Myers, R.D. 1984. Neurochemistry of thermoregulation. The Physiologist,27, (1),41-46Robbins,2007.Buku Ajar Patologi Edisi 7.Jakarta : EGC. Sherwood, 2012, Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem, Jakarta, EGCSilvia A. Price dan Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisologi vol. 1 edisi 6. Jakarta: EGCSnell, 2012, Anatomi Klink untuk Mahasiswa Kedokteran, edisi 6 Jakarta, EGCSnell S.R. 1991. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran bagian 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;. Hal. 115-22, 272-80. Soeparman, W. Sarwono. 1990. Ilmu penyakit dalam. EGC. Jakarta: Hal. 210-2.Tortora, J.T., Grabowski, S.R. (2000). Principles of anatomy and physiology. (9th ed.).Toronto: John Wiley & Sons, IncPerhimpunan dokter spesialis saraf Indonesia. 2008. Buku ajar neurologi klinis.

K UMP Tutorial 7Page 28