TUTOR 4 SKENARIO A

38
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok ke empat pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang adalah Blok Sistem Tubuh Manusia. Dalam tutorial studi kasus skenario A yang memaparkan kasus Tn. Rudi, 45 tahun sudah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang kuli angkut beras, datang ke patrik dokter dengan keluhan nyeri dan pegal. Rasa nyeri dan pegal terasa semakin berat setelah habis bekerja. Rasa nyeri timbul di sendi gelang bahu, punggung bawah, dan lutut. Rasa pegal dirasakan di leher, lengan atas, dan paha. Pada saat dilakukan anamnesis, Tn. Rudi mengatakan bahwa dia bekerja selama 12 jam sehari, mengamgkut beras dari lantai 1 ke lantai 2 sebuah ruko. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

description

KEDOKTERAN

Transcript of TUTOR 4 SKENARIO A

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBlok ke empat pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang adalah Blok Sistem Tubuh Manusia. Dalam tutorial studi kasus skenario A yang memaparkan kasus Tn. Rudi, 45 tahun sudah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang kuli angkut beras, datang ke patrik dokter dengan keluhan nyeri dan pegal. Rasa nyeri dan pegal terasa semakin berat setelah habis bekerja. Rasa nyeri timbul di sendi gelang bahu, punggung bawah, dan lutut. Rasa pegal dirasakan di leher, lengan atas, dan paha. Pada saat dilakukan anamnesis, Tn. Rudi mengatakan bahwa dia bekerja selama 12 jam sehari, mengamgkut beras dari lantai 1 ke lantai 2 sebuah ruko.

1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Data TutorialTutor: Indri Ramayanti, S.Si, M.ScModerator: Tessa MarethaNotulis: Vonny AlfandaSekretaris : Mentari AlishaWaktu: Kamis, 8 Januari 2015Rule tutorial : 1. Dilarang mengaktifkan ponsel.2. Dilarang makan di dalam ruangan.3. Dilarang keluar tanpa izin tutor.4. Boleh menjawab/mengajukan pertanyaan setelah ditunjuk oleh moderator.

2.2. SkenarioTn. Rudi, 45 tahun sudah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang kuli angkut beras, datang ke patrik dokter dengan keluhan nyeri dan pegal. Rasa nyeri dan pegal terasa semakin berat setelah habis bekerja. Rasa nyeri timbul di sendi gelang bahu, punggung bawah, dan lutut. Rasa pegal dirasakan di leher, lengan atas, dan paha. Pada saat dilakukan anamnesis, Tn. Rudi mengatakan bahwa dia bekerja selama 12 jam sehari, mengamgkut beras dari lantai 1 ke lantai 2 sebuah ruko.

2.3. Paparan2.3.1 Klarifikasi Istilah1. Nyeri : Sakit pada suatu bagian tubuh.2. Pegal: Berasa kaku dan sakit pada otot, tulang, sendi. dsb3. Kuli: Orang yang bekerja mengandalkan kekuatan fisik.4. Sendi gelang bahu: Hubungan antar tulang yang ada di gelang bahu.5. Punggung bawah: Bagian belakang tubuh (manusia atau hewan) dari leher sampai tulang ekor.6. Anamnesis: Pertanyaan satu orang atau lebih untuk mendapatkan suatudata.2.3.2 Identifikasi Masalah1. Tn. Rudi 45 tahun, sudah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang kuli angkut beras, datang ke praktik dokter dengan keluhan nyeri dan pegal. Rasa nyeri dan pegal terasa semakin berat setelah habis bekerja.2. Rasa nyeri timbul di sendi gelang bahu, punggung bawah, dan lutut.3. Rasa pegal dirasakan di leher, lengan atas, dan paha.4. Pada saat dilakukan anamnesis, Tn. Rudi mengatakan bahwa dia bekerja selama 12 jam sehari, mengangkut beras dari lantai 1 ke lantai 2 sebuah ruko2.3.3 Prioritas MasalahPada saat dilakukan anamnesis, Tn. Rudi mengatakan bahwa dia bekerja selama 12 jam sehari, mengangkut beras dari lantai 1 ke lantai 2 sebuah ruko.2.3.4 Analisis dan Sintesis Masalah1. Tn. Rudi 45 tahun, sudah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang kuli angkut beras, datang ke praktik dokter dengan keluhan nyeri dan pegal. Rasa nyeri dan pegal terasa semakin berat setelah habis bekerja.a. Apakah hubungan usia dan pekerjaan Tn. Rudi sebagai kuli angkut beras ?Jawab :Semakin bertambahnya umur maka akan terjadi penurunan fungsi sistem tubuh manusia yang salah satunya adalah sistem muskuloskeletal. Hal ini akan berakibat pada meningkatnya keluhan muskuloskeletal yang di dalamnya termasuk keluhan nyeri punggung bawah. nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang berkaitan erat dengan umur. Keluhan ini jarang dijumpai pada kelompok umur 0-10 tahun. Hal ini mungkin berhubungan dengan beberapa faktor etiologi tertentu yang lebih sering dijumpai pada umur yang lebih tua. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka yang berumur dekade kedua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima. Bahkan keluhan nyeri punggung bawah ini semakin lama semakin meningkat hingga umur sekitar 55 tahun.Keadaan ini sesuai dengan teori keseimbangan yang dikemukakan oleh Weiner, 1992 dalam Pristiyana, 2010 bahwa ketidakseimbangan postur tubuh yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat membuat stress pada bagian tubuh tertentu, yang dikarenakan postur tubuh yang jelek. (Muheri, 2010)b. Mengapa nyeri dan pegal terasa semakin berat setelah habis bekerja ?Jawab :1. Penggunaan yang terus menerus maka tidak ada waktu bagi otot tersebut untuk memperbaiki diri (recovery),2. Penumpukan sisa pembakaran atau metabolisme otot yang disebut asam laktat3. Kekurangan oksigen pada otot yang aktif, 4. Serta pengaruh suhu tubuh yang meningkat pada saat beraktivitas.(Annisa, Y., 2011)

c. Faktor apakah yang menyebabkan nyeri dan pegal ?Jawab :1. Usia di atas 40 tahun dan prevalensi pada wanita lebih tinggi2. Genetik 3. Kegemukan dan penyakit metabolik4. Cedera sendi yang berulang5. Kepadatan tulang berkurang (osteoporosis)6. Beban sendi yang terlalu berat (olah raga atau kerja tertentu)7. Kelainan pertumbuhan (kelainan sel-sel yang membentuk tulang rawan, seperti kolagen dan proteoglikan)8. Kita duduk terlalu lama. Nah kegiatan duduk terlalu lama ini, biasa dihadapi oleh para karyawan yang memang diharuskan duduk selama berjam jam di depan meja kerjanya9. Mengangkat beban yang terlalu berat untuk waktu yang cukup lama10. Kurang mengerakan tubuh dan berolahraga11. Kurang tidur12. Salah posisi tidur atau salah posisi ketika melakukan sebuah aktifitas.(Price. Sylvia A., 2006)

d. Bagian tubuh mana yang lebih dominan pada pekerjaan Tn. Rudi ?Jawab :1. Ekstremitas superior , pada saat memanggul beras2. Ekstremitas inferior, pada saat menaiki tangga3. Columna vertebralis , pada saat membungkuk dalam jangka waktu yg lama.Hubungan columna vertebralis dengan posisi kerja dalam skenario kasus Tn. Rudi juga berkaitan dengan durasi kerja Tn. Rudi selama 20 jam. Gangguan otot akan mulai terjadi jika otot yang sama digunakan untuk kerja yang sama dan dilakukan lebih dari 2 jam ( dalam skenario kasus ini adalah Musculus Lattimus Dorsi pada punggung bawah ). Gangguan otot ini disebabkan oleh asam laktat yang menumpuk pada otot ini disebabkan oleh metabolisme anaerob yang dikarenakan aliran darah yang kurang lancar sehingga risiko nyeri punggung bawah meningkat lebih tinggi. (Sumekar, 2008 )

e. Bagaimana hubungan posisi saat Tn. Rudi bekerja dengan keluhannya ?`Jawab :Bekerja posisi membungkuk dapat menyebabkan otot menjadi lebih tegang. Seorang pekerja yang bekerja dengan posisi membungkuk membutuhkan ketahanan otot yang lebih besar, hal ini menyebabkan pembebanan yang lebih besar pada tulang belakang dan memicu munculnya rasa nyeri muskulosketal (Marras dan Krawowski (2006) dalam Bagus Wicaksono, 2011). Posisi bekerja dengan membungkuk lebih dari 30o dengan total bekerja lebih dari 4 jam per hari dan posisi bekerja dengan membungkuk lebih dari 40o dengan total lebih dari 2 jam per hari (Danang Sudarsono, 2010). Dari pernyataan tersebut sesuai dengan data yang diperoleh oleh peneliti yaitu 13 responden (26%) yang membungkuk sebesar 51o-60O mengalami rasa nyeri pada tubuhnya, 15 responden (15%) mengalami rasa nyeri pada tubuhnya ketika bekerja dengan posisi membungkuk 61o-70o, dan yang paling membungkuk yaitu 710-80o dilakukan oleh 5 responden (10%) dan mengalami keluhan nyeri pada bagian tubuhnya.2. Rasa nyeri timbul di sendi gelang bahu, punggung bawah, dan lutut.a. Bagaimana anatomi pada bahu ? (otot, tulang, sendi)Jawab :Tulang pada bahu :1. Os humerus2. Os scapula3. Os claviculaOtot pada bahu : 1. M. Quadriceps Femoris2. M. Articularis Genus3. M. Popliteus4. M. Gastrocnemius5. M. Plantaris Sendi :1. Sendi Articulatio humeri(Paulsen F. & Waschke J. 2013)

b. Bagaimana anatomi pada punggung bawah ? (otot, tulang, sendi)Jawab :Punggung bawah (vertebrae lumbalis)1. Incsisura vertebralis superior2. Proc. Mamillaris3. Proc. Costalis4. Proc. Accessorius5. Proc. Articularis InferiorOtot punggung bawah lapisan teratas :1. M. Latissimus Dorsi2. M. Obliquus Externus Abdominis3. M. Obliquus Internus Abdominis4. Fascia ThoracoumbalisOtot punggung lapisan tengah :1. M. Serratus Anterior2. M. Seratus Posterior Inferior3. M. Obliquum Supernus AbdominisOtot punggung bawah lapisan paling bawah :1. M. Illiocostalis Thoracis2. M. Longissimus Thoracis3. M. Illiocostalis Lumborum4. M. Erector Spinae

c. Bagaimana anatomi pada lutut ? (otot, tulang, sendi)Jawab : Meniscus medialisPatella (tempurung lutut)Sendi pada lutut :1. Articulatio genusOtot pada lutut :1. M. quadriceps femoris 2. M. articularisgenus 3. M. adductor magnus 4. M. gastrocnemius 5. M. semimembranosus 6. M. plantaris 2. M. biceps femoris 3. M.popliteus Tulang pada lutut :1. Tulang Femur 2. Tulang Tibia 3. Tulang Fibula 4. Tulang Patella (R. Putz dan R. Pabst, 2006)d. Bagaimana mekanisme timbulnya nyeri ?Jawab :Perjalanan nyeri termasuk suatu rangkaian proses neurofisiologis kompleks yang disebut sebagai nosiseptif (nociception) yang merefleksikan empat proses komponen yang nyata yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi, dimana terjadinya stimuli yang kuat diperifer sampai dirasakannya nyeri di susunan saraf pusat (cortex cerebri).

1. Proses Transduksi Proses dimana stimulus noksius diubah ke impuls elektrikal pada ujung saraf. Suatu stimuli kuat (noxion stimuli)seperti tekanan fisik kimia, suhu dirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf perifer (nerve ending) atau organ-organ tubuh (reseptor meisneri, merkel, corpusculum paccini, golgi mazoni). Kerusakan jaringan karena trauma baik trauma pembedahan atau trauma lainnya menyebabkan sintesa prostaglandin, dimana prostaglandin inilah yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptor-reseptor nosiseptif dan dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin, serotonin yang akan menimbulkan sensasi nyeri. Keadaan ini dikenal sebagai sensitisasi perifer.

2. Proses Transmisi Proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses transduksi melalui serabut A-delta dan serabut C dari perifer ke medulla spinalis, dimana impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh tractus spino thalamicus dan sebagian ke traktus spinoretikularis. Traktus spinoretikularis terutama membawa rangsangan dari organ-organ yang lebih dalam dan viseral serta berhubungan dengan nyeri yang lebih difus dan melibatkan emosi. Selain itu juga serabut-serabut saraf disini mempunyai sinaps interneuron dengan saraf-saraf berdiameter besar dan bermielin. Selanjutnya impuls disalurkan ke thalamus dan somatosensoris di cortex cerebridan dirasakan sebagai persepsi nyeri.

3. Proses Modulasi Proses perubahan transmisi nyeriyang terjadi disusunan saraf pusat (medulla spinalis dan otak). Proses terjadinya interaksi antara sistem analgesik endogen yang dihasilkan oleh tubuh kita dengan input nyeri yang masuk ke kornu posterior medulla spinalis merupakan proses ascenden yang dikontrol oleh otak. Analgesik endogen (enkefalin, endorphin, serotonin, noradrenalin) dapat menekan impuls nyeri pada kornu posterior medulla spinalis. Dimana kornu posterior sebagai pintu dapat terbuka dan tertutup untuk menyalurkan impuls nyeri untuk analgesik endogen tersebut. Inilah yang menyebabkan persepsi nyeri sangat subjektif pada setiap orang.

4. PersepsiHasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dari proses tranduksi, transmisi dan modulasi yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu proses subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri, yang diperkirakan terjadi pada thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi dari sensorik.(Price. Sylvia A., 2006)

e. Apa saja jenis-jenis sendi ?Jawab :1. SinartrosisSinartrtosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat dibedakan menjadi dua:a. Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa. Contoh: Persendian tulang tengkorak.b. Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh: Hubungan antar segmen pada tulang belakang.

2. DiartrosisDiartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan menjadi:a. Sendi Peluru: Sendi yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: Hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat &(tulang paha dengan gelang panggul )b. Sendi Pelana: Sendi yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: Hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.c. Sendi Putar : Sendi yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: Hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).d. Sendi Luncur: Sendi yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: Hubungan tulang pergerlangan kaki.e. Sendi Engsel: Sendi yang memungkinkan gerakan satu arah.Contoh: Sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.

3. AmfiartosisAmfiartosis adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.a. Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh:persendian antara fibula dan tibia.b. Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.(Snell.Richard S. 2014)

f. Apa kelainan yang terjadi pada sendi ?Jawab :Gangguan pada sendi diakibatkan bukan hanya karena faktor internal namun juga datang dari luar (eksternal) penderita. Beberapa penyakit sendi di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Keseleo atau TerkilirGangguan ini diakibatkan karena gerak tiba-tiba atau gerak yang dipaksakan sehingga menimbulkan perubahan pada posisi sendi. Misalkan, jatuh dari tangga atau tempat ketinggian dan terkilir pada waktu lari. Akibat dari keseleo dan terkilir bisa mengakibatkan rasa sakit yang amat sangat dan mengalami bengkak.2. DislokasiGangguan ini terjadi di mana terjadi perubahan posisi awal sendi atau sendi mengalami perubahan posisi. Hal ini bisa disebabkan karena faktor gen atau bawaan dari lahir, namun penyakit ini masih bisa disembuhkan.3. Osteoarthritis. Osteoarthritis juga dikenal sebagai rematik. Sebagian besar penyakit ini terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini merupakan arthritis yang tidak menimbulkan peradangan pada sendi. Biasanya penyakit ini menyerang sendi pada lengan, pergelangan lutut, kaki, bahu dan pinggul.4. AnkilosisGangguan ini akan mengakibatkan jari-jari tidak dapat digerakkan. Jari mengalami mati rasa dan kaku5. Bunions (Pembengkakan Ibu Jari)Bunions adalah pembengkakan pada jaringan sendi ibu jari yang menjadi lunak dan sangat sakit. Penyakit ini biasanya menyerang kedua ibu jari kaki pada saat yang bersamaan. Pembengkakan ibu jari kaki ini terjadi sebagai akibat dari penggunaan sepatu yang tidak cocok, berujung lancip atau kesempitan. Sepatu yang sempit akan menekan jari-jari kaki.(Snell.Richard S. 2014)

g. Bagaimana jalur sensoris pada nyeri yang dialami Tn. Rudi ?Jawab :1. Semua reseptor nyeri merupakan ujung serabut saraf bebas.Dalam menjalarkan sinyal rasa nyerike system saraf pusat ujung-ujung serabut ini menggunakan dua jaras yang terpisah. Kedua jaras ini terutama berhubungan dengan 2 tipe rasa nyeri yakni, jaras rasa nyeri tajam-cepat dan jaras rasa nyeri lambat-kronik.2. Serabut nyeri periferserabut cepat dan lambat. Sinyal nyeri tajam yang cepat dirangsang oleh stimuli mekanik atau suhu; sinyal ini dijalarkan melalui saraf perifer ke medulla spinalis oleh serabut-serabut kecil tipe A pada kecepatan penjalaran 6 sampai 30m/detik. Sebaliknya , tipe rasa nyeri lambat dirangsang terutama oleh stimuli nyeri tipe kimiawi, tetapi kadang juga oleh stimuli mekanik dan suhuh yang menetap. Nyeri lambat kronik ini dijalarkan ke medulla spinalis oleh serabut tipe C dengan kecepatan penjalaran antara 0,5 sampai 2 m/detik.Sewaktu memasuki medulla spinalis, sinyal rasa nyeri melewati dua jaras ke otak, melalui (1) traktus neospinotalamikus dan (2) traktus paleospinotalamikus.3. Traktus Neospinotalamikus Unutk Rasa Nyeri Cepat. Serabut rasa nyeri cepat tipe A terutama dilalui ole rasa nyeri mekanik dan nyeri suhu akut. Serabut ini berakhir pada lamina 1 (lamina marginalis) pada kornu dorsalis dan disini merangsang neuron pengantar kedua dari traktus neospinotalamikus. Neuron ini akan mengirimkan sinyal ke serabut panjang yang terletak di sisi lain medulla spinalis dalam komisura anterior dan selanjutnya berbelok naik ke otak dalam kolumna anterolateralis.4. Tempat berakhirnya traktus neospinotalamikus dalam batang otak dan thalamus. Beberapa serabut traktus neospinotalamikus berakhir di daerah retikularis batang otak, tapi sebagian besar melewati semua jalur ke thalamus tanpa hambatan, berakhir di kompleks ventrobasal di sepanjang kolumna dorsalistraktus lemniskus medialis untuk sensasi raba. Ada beberapa serabut yang berakhir di kelompok nuclear posterior. Dari daerah thalamus ini, sinyal akan dijalarkan ke daerah lain pada basal otak seperti juga ke korteks sematosensorik.5. Jaras Paleospinotalamikus Unutk Menjalarkan Nyeri Lambat-Kronik. Jaras paleospinatalamikus adalah system yang jauh lebih tua, dan mejalarkan rasa nyeri terutama dari serabut nyeri tipe C lambat-kronik perifer, walaupun jaras ini juga menjalarkan beberapa serabut tipe A juga. Dalam jaras ini, serabut-serabut perifer berakhir di dalam medulla spinalis hampir seluruhnya berada di lamina II dan III kornu dorsalis, yang bersama-sama disebut substansia gelatinosa. Sebagian besar sinyal kemudian melewati satu atau lebih neuron serabut pendek tambahan di dalam kornu dorsalisnya sebelum terutama memasuki lamina V, juga di kornu dorsalis.di sini, neuron-neuron terakhir dalam rangkaian merangsang akson-akon panjang yang sebagin besar menyambungkan serabut-serabut dari jaras rasa nyeri cepat, yang mula-mula melewati komisura anterior ke sisi berlawanan dari medulla spinalis, kemudian naik ke otak dalam jaras anterolateral. (Price. Sylvia A. 2006)

h. Bagaimana persarafan dari otot pada nyeri yang terlibat dalam aktivitas Tn. Rudi ?Jawab :Rami posteriores nervorum spinaliorum merupakan persarafan yang membantu ekstensi dan rotasi columna vertebralis. Sedangkan, rami posteriores dan rani anteriores nervorum spinaliorum yang membantu laterofleksi columna vertebralis, secara bilateral memantapkan columna vertebralis. Otot otot punggung terbanyak dipersarafi oleh ramus posterior nervi spinalis.persyarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang-cabang dari nervus yang mensarafi otot-otot disekitar sendi dan berfungsi untuk mengatur pergerakan pada sendi lutut. Sehingga sendi lutut disarafi oleh :1. N. Femoralis2. N. Obturatorius3. N.Peroneus communis4. N.Tibialis(Soesi , 2010 )

3. Rasa pegal dirasakan di leher, lengan atas, dan paha.a. Bagaimana anatomi pada leher ? (otot, tulang, sendi)Jawab :Leher (veterbrae cervicales)Tulang pada leher :1. Trachea2. Cricoid3. Cartilage4. Hyroid Cartilage5. Hiyoid Bone

Otot pada leher :M. Sternocleidomastoideus

Origo : Caput medial : anterior incisura jugularis sterni, anterior articulation sternocalvicularis, Caput lateral : clavicula pars sternalis.Insersio : Permukaan lateral processus, mastoideus dan linea nuchae suprema.Inervasi : Spinal accessory ( C2,3 ).Fungsi : Rotasi kepala, Membantu mengangkat costa.M. Platysma

Origo : Fascia profunda diatas M. pectoralis major dan M. deltoideus.Insersio : Corpus mandibulae dan sudut mulut.Inervasi : Nervus Fasialis ( N. VII ).Fungsi : Depresi mandibulae dan sudut mulut.

M. Scalenus Anterior

Origo : Tuberculum anterior processus transverses VC 36Insersio : Tuberculum scaleni lisfranci costa.Inervasi : Nervus C 4 7 dan plexus brachialis.Fungsi : Menarik costa I, Menekuk leher ke latero anterior dan Menekuk leher ke anterior.M. Scalenus Medius

Origo : Tuberculum posterior processus transverses VC 2 7 berjalan ke inferior dan lateralInsersio : Costa I dibelakang alcus subelavius.Inervasi : Nervus C 4 7 dan plexus brachialis.Fungsi : Mengangkat costa I dan Menekuk leher ke lateral costa I.M. Scalenus Posterior

Origo : Processus transverses VC 5 6 berjalan kebawah dan anterior.Insersio : Permukaan lateral costa 2Inervasi : An.anterior rami primery C4 & nervus muscularis C 3-4Fungsi : Flexi leher, Membantu rotasi leher dan kepala dan Mengangkat costa.M. Sternothyroideus

Origo : Permukaan dalam manubrium sterni, sisi kaudal M. Sternohyoideus.Insersio : Permukaan luar lempeng kartilago Thyroidea.Inervasi : Ansa servikalis (pleksus servikalis).Fungsi : Mengangkat tenggorokan dan laring dengan bantuan tidak langsung dari M. Tirohyoideus.M. Sternohyoideus

Origo : Sisi cranial tulang rawan iga pertama dan manubrium sterni.Insersio : Korpus hyoideum.Inervasi : Ansa servikalis (pleksus servikalis).Fungsi : Mengokohkan tulang lidah untuk membantu otot saat menelan.Sendi pada leher :1. Articulatio atlanto-occipitalis.Articulatio atlanto-occipitalis merupakan sendi sinovial antara condylus occipitalis yang terdapat di kanan dan kiri foramen magnum di atas dengan facies articularis superior massa lateralis atlantis di bawah.2. Articulatio atlanto-axialis.Articulatio atlanto-axialis terdiri atas tiga buah sendi sinovial , yaitu sebuah articulatio antara dens dan arcus atlantis , dan dua buah articulatio antara massa lateralis tulang.(Mardhiyah, 2011)

b. Bagaimana anatomi pada lengan atas ? (otot, tulang, sendi)Jawab :Tulang pada lengan atas :Os humerusOtot pada lengan atas :1. M. bicep brachiiO: caput longum: tuberositas supraglenoidalis, caput breve: prossus coracoideus.I: tuberositas radii2. M. coracobrachialisO: processus coracoideusI: pertengahan humerus3. M. bracialisO: pertenggahan humerus, mencakup insersi m. deltoideusI: tuberositas ulnaeSendi pada lengan atas :1. Articulatio Humeri2. Articulatio Cubiti(Paulsen F. & Waschke J. 2013)

c. Bagaimana anatomi pada paha ? (otot, tulang, sendi)Jawab :

1. Ventrala. Collum femorisb. Trochanter majorc. Caput femorisd. Collum femorise. Trochanter minorf. Corpus femorisg. Epicondylus medialish. Tuberculum adductoriumi. Epicondylus lateralis2. Dorsala. Caput femorisb. Trochanter majorc. Collum femorisd. Trochanter minore. Crista intertrochanteriaf. Tubrositas gluteag. Tuberculu adductoriumh. Epicondylus lateralisi. Condylus medialisj. Cpndylus lateralis

Otot permukaan ventral pangkal femur :1. M. Ilio psoas2. M. Iliakus3. M. Psoas mayor4. M. Psoas minor5. M. SartoriusOtot permukaanventer femur (M. Quadrisep Femoris) :1. M. Rektur femoris2. M. ventus (medialis, lateralis, dan intermedialis)3. M. Artikularis genuOtot-otot adductor femur :1. M. pectineus 2. M. adductor longus3. M. adductor brevis4. M. adductor magnus5. M. adductor minus6. M. grasilis 7. M. obtorator eksternusOtot-otot fleksor femur :1. M. biseps femoris2. M. semi tendinosus3. M. ssemi membranosus

Sendi pada tulang femur :1. Articulatio Genus

2. Articulatio Coxae

d. Apa perbedaan rasa nyeri dan pegal ?Jawab :Nyeri merupakan mekanisme perlindungan. Nyeri timbul bila ada kerusakan jaringan, dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara menghilangkan stimulus nyeri Nyeri bersifat subjektif dan sekaligus sensasi emosi. Sensasi nyeri ditimbulkan oleh suatu cedera atau rangsangan yang cukup kuat untuk berpotensi mencederai (bahaya). Pada kasus cedera atau berpotensi mencederai, nyeri memiliki fungsi protektif memicu respons terhadap stres berupa penarikan, melarikan diri, atau imobilisasi bagian tubuh (misalnya, menarik jari tangan dari kompor panas). Namun, apabila fungsi protektif ini telah selesai, nyeri yang berlanjut dapat menyebabkan kelemahan pasien, karena sering disertai oleh suatu respon stres berupa meningkatnya rasa cemas, denyut jantung, tekanan darah, dan kecepatan pernapasan.Sedangkan pegal merupakan kelelahan otot, karena otot melakukan pekerjaan berat sehingga memerlukan energi lebih. Energi otot berasal dari ATP dari respirasi anaerob. Karena respirasi anaerob yang meningkat, terbentuklah asam laktat. Penumpukan asam laktat di otot tersebut menimbulkan rasa pegal. (Price dan Wilson, 2006)

e. Bagaimana mekanisme timbulnya pegal ?Jawab: Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan timbunya kelelahan di otot, diantaranya:1. Penibunan asam laktat merupakan penyebab timbulnya kelelahan otot. Akibat penimbunan penimbunan H+ bebas yang berasal dari hasil dari hidrolisis ATP dan glikolisis anerob pada otot yang berolahraga. ATP merupakan satu-satunya sumber energi yang dapat secara langsung digunakan untuk aktivitas otot. ATP harus terus tersedia agar aktivitas kontraksi dapat berlanjut. Di jaringan otot, ATP yang tersedia terbatas, meskipun begitu, ada tiga jalur yang memasok ATP sesuai dengan keperluan selama kontraksi otot, yaitu sistem fosfagen, glikolisis naerob dan fosforilasi oksidatif. Pada olahraga dengan intensitas tinggi dan durasi singat kebutuhan energi meninggkat hingga 100 kali lipat. Fosforilasi oksidatif tidak mampu meghasilkan energi yang besar dalam waktu singkat, sehingga pemenuhan kebutuhan energi pada olahraga jenis ini bergantung pada sistem fosfagen glikolisis anaerob. Sistem fosfagen hanya dapat menyediakan energi untuk aktivitas dengan rentang waktu dibawah 10 detik sehingga glikolisis anaerobik merupakan merupakan jalur metabolismee utama pada olahraga dengan intensits tinggi. Naun jalur metabolisme glikolisis anaerob ini menghasilkan produk samping yaitu asam laktat. Peningkatan keteergantungan energi dari glikolisis anaerob menyebab terjadinya akumulasi asam laktat. Penimbunan asam laktat menurut sebagian peneliti menyebabkan kelelahan otot yang timbul ketika olahraga intensif sedang berlangsung.Pada pendapat kedua, dinyatakan bahwa asam laktat, bukanlah faktor penyebab kelelahan otot. Pada peningkatan intensitas olahraga, energi utama didapatkan dari hasil hidrolisis ATP dan glikolisis anaerob. Kedua proses ini menghasilkan H+ bebas. Dengan makin meningkatnya intensitas dan kebutuhan akan ATP, maka proses glikolisis anaerob dan ATP hidrolisis semakin meningkat. Pada kondisi ini, terjadi peningkatan konsentrasi H+ yang berasal dari proses glikolisis anaerob dan hidrolisis ATP, dan jika kapasitas dapar dari sel terlampaui maka akumulasi H+ bebas tersebut akan menimbulkan kelelahan otot.(Septiani F. Fanny,2010)4. Pada saat dilakukan anamnesis, Tn. Rudi mengatakan bahwa dia bekerja selama 12 jam sehari, mengangkut beras dari lantai 1 ke lantai 2 sebuah ruko.a. Apa hubungan lama waktu kerja perhari selama 12 jam dengan keluhan Tn. Rudi ?Jawab :Pekerjaan dalam waktu lama dengan posisi yang sama/tetap akan menyebabkan ketidaknyamanan. Sikap kerja dalam waktu lama akan membuat pekerja selalu berusaha menyeimbangkan tubuhnya sehingga menyebabkan terjadinya beban kerja statis pada otot-otot punggung dan kaki. Kondisi tersebut juga menyebabkan mengumpulkannya darah pada anggota tubuh bagian bawah serta kurangnya aliran darah yang mempercepat timbulnya kelelahan, ketidaknyamanan dan menyebabkan nyeri serta ketegangan pada otot-otot punggung, kaki dan leher. Kuli angkut tidak boleh memanggul terus menerus selama lebih 4 jam tanpa istirahat. Waktu memanggul maksimum adalah 9 jam per hari atau 48 jam seminggu. Memanggul dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan keluhan low back poin dan keluhan muskuloskeletal disoders. Lainnya yang melibatkan penurunan fungsi tubuh pada ekstremitas. (Paulsen,2010)

b. Sendi apa yang terbebani dengan pada saat mengangkut beras ?Jawab :1. Sendi columna vertebrae2. Articulatio humeri(R. Putz dan R. Pabst, 2006)

c. Sendi apa yang terbebani dengan pada saat naik-turun tangga ?Jawab :1. Sendi panggul : articulatio coxae 2. Sendi lutut :articulatio genus (articulatio femoropatellaris, articulatio meniscofemoralis, dan articulatio meniscotibialis) dan articulatio tibiofiburalis(R. Putz dan R. Pabst, 2006)d. Otot apa saja yang yang berkontraksi pada saat mengangkut beras ?Jawab :3. Otot-otot di leher4. Otot-otot di pundak5. Otot-otot di punggung bawah(R. Putz dan R. Pabst, 2006)

e. Otot apa saja yang yang berkontraksi pada saat naik turun tangga ?Jawab : 6. M. biceps femoris7. M. semitendinosus8. M. semimembranosus9. M. quadriceps femoris10. M. gastrocnemius11. M. soleus12. M. tibialis anterior13. M. fibularis longus(R. Putz dan R. Pabst, 2006)

f. Gerakan apa saja yang terlibat pada aktivitas Tn. Rudy ?Jawab :Articulatiohumeri : adduksi, abduksiArticulatiocubiti : flexi, extensiArticulatiotalocruralis : Dorsiflexion Articulatiogenus : extension, flexion(Richard S. Snell, 2006)5. Pandangan Islam dalam skenario ini.Jawab : Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada Allah [QS. Al-Qashshash : 73]Dirimu punya hak atas tubuhmu, Allah tidak menyuruh kamu untuk melakukan sesuatu secara berlebihan, lakukanlah dengan seimbang antara dunia dan akhiratmu HR. Tarmidzi.Pandangan Islam mengenai kasus ini yaitu kita harus memberikan hak istirahat yang cukup untuk tubuh kita. Dengan bekerja terus-menerus yang menyebabkan sakit, maka artinya kita telah menzholimi diri kita sendiri. Allah tidak menyukai sesuatu apapun yang berlebihan, termasuk juga ketika bekerja mencari nafkah, Jadi alangkah baiknya mengatur aktivitas dengan baik, sehingga tidak terjadi sesuatu yang buruk.

Penurunan fungsi alat gerak tubuhBekerja 12jam/hari selama 20 tahunKuli angkat beras2.3.5Kerangka Konsep

Nyeri dan Pegal

2.3.6KesimpulanTn. Rudi 45 tahun sudah bekerja 12jam/hari selama 20 tahun, mengalami nyeri dan pegal dikarenakan adanya penurunan fungsi alat gerak tubuh.

DAFTAR PUSTAKAAnnisa, Y. 2011. Muscle Soarness & Muscle Cramps.(http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/ JUR._PEND._OLAHRAGA/197103282000121LUCKY_ANGKAWIDJAJA_RORING/ MUSCLE_SOARNESS_%26_MUSCLE_CRAMPS.pdf, Diakses tanggal 7 januari 2012)Guyton, Athur C. dan John E. Hall. 2007. Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGCHidayati, fania. 2011. Struktur otot tubuh. (http://www.academia.edu/5196976/Struktur_otot _tubuh 2, diakses tanggal 7 januari 2015.)Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 60 No 4, April 2010. Oleh : Fanny Septiani F,* Ermita I. Ilyas,** Mohamad Sadikin***Muheri, A. 2010. Hubungan Usia, Lama Duduk dan Posisi Duduk Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Pada Pekerja Wanita di Home Industri Kipas Desa Banyon Utara Pendowoharjo Sewon Bantul 2010.Yogyakarta : Universitas Ahmad DahlanPrise, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Edisi 6 Volume 2. Jakarta : EGCPristiyana, D. 2010. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri Pinggang pada Petani . Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.Putz, R. dan R. Pabst. 2006. Sobotta : Atlas Anatomi Manusia Edisi 22 Jilid 1. Jakarta : EGCPutz, R. dan R. Pabst. 2006. Sobotta : Atlas Anatomi Manusia Edisi 22 Jilid 2. Jakarta : EGCSnell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik Edisi 6. Jakarta : EGCSudoyo, Aru W., dkk. 2009. Ilmu penyakit dalam jilid III Edisi V. Jakarta : Internapublishing.Yayasan pelita ilmu. 2013. Penyebab pegal dan nyeri. http://www.ypi.or.id/informasi/artikel/ 49-persendian-tulang- -pegal-linu-serta-sakit-di-dada-dan-jantung.html, diakses tanggal 7 januari 2015.

26