PLENO TUTOR 2 KEL 4

56
TUTORIAL 2B KELOMPOK 4 Jumat, 7 Febuari 2014 Blok Rehabilitasi Oral 2

description

pleno

Transcript of PLENO TUTOR 2 KEL 4

Page 1: PLENO TUTOR 2 KEL 4

TUTORIAL 2BKELOMPOK 4

Jumat, 7 Febuari

2014

Blok Rehabilitasi Oral

2

Page 2: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Overview CaseOs perempuan, 45 thno Keluhan utama:• Ingin dibuat gigi tiruan karna kehilangan beberapa gigi RA

dan RB yang menimbulkan rasa tidak nyaman saat mengunyah dan mengganggu estetik

o Hasil pemeriksaan:‐ Tipe pasien: philosopical mind• Pemeriksaan EO: Garis senyum lebar• Pemeriksaan IO:‐ Missing teeth 15, 16, 23, 24, 36, 37, 45, 46, 47‐ Bentuk linggir daerah yang hilang lonjong‐ Bentuk palatum U‐ Kedalaman retromylohyoid: sedang‐ OH sedang

Page 3: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Model studi: overbite dan overjet normal

•Diagnosis: RA Klasifikasi kennedy kelas III modifikasi 1RB Klasifikasi kennedy kelas I•Prognosis: AdbonamBila rencana perawatan dan penatalaksanaan di lakukan dengan benar dan dilihat faktor usia, penyakit sistemik dan kebiasaan pasien .

Page 4: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Prognosa: AdbonamRencana

PerawatanBHP

Kehilangan Gigi

Pemeriksaan

1. Anatomi, Histologi, Fisiologi Jar. Pendukung

2. Dental material3. Bentuk lingir4. Otot-otot mastikasi5. Anatomi kelenjar salliva6. Biomekanika

Evaluasi

Diagnosis: RA Klasifikasi Kennedy Kelas III Modifikasi 1

RB Klasifikasi Kennedy Kelas I

EOIOPenunjang

Basic Science

Pola Perencanaan

Pemulihan fungsi sistem

stomatognati

Komplikasi

Penatalaksanaan

Page 5: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Jaringan periodonsium :

1.Gingiva2. Attachment apparratus:•Ligamen periodontal•Cementum•Tulang Alveolar

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Jaringan Pendukung

Page 6: PLENO TUTOR 2 KEL 4

GINGIVA

Terdiri dari :• Free atau marginal

gingiva• Attached gingiva• Interdental gingiva• Sulcus gingiva

Page 7: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Ortokeratin:Attached gingiva

Tidak berkeratin:

mukosa alveolar

Parakeratin: free

ginggival

Epitel : • Stratum korneum Epitel GB• S. granulosum• S. spinosum• S. basal

Page 8: PLENO TUTOR 2 KEL 4

o Jaringan ikat gingiva• Jaringan ikat fibrosa• Jaringan ikat longgar

o Sel-sel yang terdapat pada gingiva• Keratinosit

Epitel GB• Clear cell

Sel langerhans (sebagai APC)Sel merkel (sebagai sensoris)Sel melanosit (pemberi warna)

• Sel efektorLimfositPMN

Page 9: PLENO TUTOR 2 KEL 4

MUKOSA Mukosa mulut terdiri dari 3

lapisan yaitu mukosa, submukosa dan periosteum:•Mukosa : Tersusun atas epitel berlapis gepeng berkeratin. Terdapat pada palatum keras dan crest residual ridge •Submukosa : Merupakan jaringan ikat fibrous yang padat terdapat pembuluh darah, saraf, pembuluh limfe dan serat kolagen•Periosteum E-book : prosthodontics by nallaswamy hal 48

Page 10: PLENO TUTOR 2 KEL 4

TULANG ALVEOLAR

Bagian dari maksila dan mandibula yang membentuk dan mendukung soket gigi.

Fisiologi Pembentuk dan pendukung soket gigi

Sel : osteoblas, osteoclas, osteocyt

Page 11: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Terdiri atas:1. Tulang alveolar utama (alveolar

bone proper) Lapisan tipis tulang yg mengelilingi akar dan memberikan tempat perlekatan bagi ligamen periodontal.

2. Tulang trabekula. Di antara tulang alveolar proprium dan tulang kortikal.

3. Tulang kortikal Terbentuk dari tulang haversi (haversian bone) dan lamela tulang kompak (compacted bone lamellae).

Page 12: PLENO TUTOR 2 KEL 4

SEMENTUM

Jaringan mesenkimal avaskular yang termineralisasi yang membentuk pembungkus sebelah luar dari akar anatomis.

Fisiologi •Mehubungkan gigi dengan periodontal fiber (ligament), dengan kata

lain merupakan pegangan dari gigi ke tulang alveolar.Sel : sementoblas

Ada 2 tipe sementum : Acellular (primer), Cellular (sekunder).

Page 13: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Berdasarkan letaknya dan struturnya jaringan sementum terbagi menjadi 4 jenis yaitu aselular afibril sementum (1), serat aselular ekstrinsik sementum (2), serat selular intrinsic (3), serat selular campur sementum (4)

Page 14: PLENO TUTOR 2 KEL 4

LIGAMEN PERIODONTAL

Jaringan ikat berserat padat yang berasal dari dental folikel, terletak antara sementum & tulang alveolar.

Sel : Fibroblas, osteoblas, sementoblas, Makrofag, osteoklas

Sesuai lokasinya terhadap gigi, serat ligamen periodontal terbagi atas : Kelompok serat gingiva (sirkumferensial,

transeptal, free gingival, attached gingival). Kelompok serat dentoalveolar (apikal, oblik,

horisontal, alveolar crest, interradikular).

Fungsi Ligamen Periodontal Formatif, Supportif, Protektif, Sensoris dan Nutritif

Page 15: PLENO TUTOR 2 KEL 4
Page 16: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Berdasarkan sifat

Muko-statis: pencetakan yg tidak memerlukan tekanan jaringan atau tulang.Contohnya: agar-agar, pasta zoe dan bahan elastomerMuko-kompresi: pencetakan yang memerlukan tekanan untuk mencetak, sehingga menekan tulang.Contohnya: alginat, counpound

1. Bahan cetak

Dental Material

Page 17: PLENO TUTOR 2 KEL 4

• Zinc oxide pasta yang diperoleh dengan menambahkan minyak yang bertindak sebagai plastisizer.

• Eugenol mengandung talc atau kaolin sebagai bahan pengisi membuatnya berbentuk pasta

Kegunaan dalam kedokteran gigi:

• Bahan cetak untuk lengkung rahang tanpa gigi

• Pasta pencatat gigitan

• Bahan tambal sementara

• Pengisi saluran akar

• Bahan sementasi

• Bahan relining sementara untuk gigi tiruan

Zinc Oxide Eugenol

Page 18: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Alginate (Irreversible Hydrocolloid)Komposisi :

Page 19: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Bahan basis protesa ideal harus memenuhi persyaratan:

•Kecermatan adaptasi dengan jaringan tinggi

•Perubahan volume/ dimensi rendah

•Permukaannya keras, sehingga tidak mudah tergores atau aus

•Penghantar termis untuk menstimulasi jaringan dibawah protesa agar tetap sehat

•Berat jenis rendah

•Mudah dibersihkan

•Warna sesuai dengan warna jaringan sekitarnya

•Bisa dilapis atau dicekatkan kembali

2. Bahan basis dan gigi tiruan

Page 20: PLENO TUTOR 2 KEL 4
Page 21: PLENO TUTOR 2 KEL 4

• Resin akrilik merupakan plastik resilien yang dibentuk dengan gabungan molekul metil metakrilat yang banyak atau gabungan “mer”.

• Material untuk denture base poli(metil metakrilat) sistem bubuk dan cairan- Cairan : metil metakrilat nonpolimerisasi

- Bubuk : prepolimerisasi resin poli(metil metakrilat) dalam bentuk butiran-butiran kecil.

21

PENGERTIAN RESIN AKRILIK

Page 22: PLENO TUTOR 2 KEL 4

POLIMERISASI

• Heat cured acrylic adalah resin akrilik yang proses polimerisasinya terjadi setelah pemanasan pada temperature tertentu.

• Self cured acrylic/ cold cured acrylic adalah resin akrilik yang tidak perlu pemanasan dalam proses polimerisasinya.

• Light cured Polimerisasi dengan cahaya 4 buah lampu halogen tungsten, gelombang cahaya 400-500nm

Page 23: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Komposisi Resin Akrilik

Heat Cured Acrylic Cold Cured Acrylic / Self Cured Acrylic

Powder (bubuk) : • Polimer : polimetilmetakrilat• Benzoil peroksida • Reduces Translucency : Titanium dioxide • Pewarna • Fiber

Liquid (cairan): • Monomer : methyl methacrylate• Stabilisator : 0,006 % inhibitor hidrokuinon• Cross linking agent : 2 % ethylen glycol dimetacrylate

Powder (bubuk) :• Polimer : polimetilmetakrilat• Benzoil peroksida • Reduces Translucency : Titanium dioxide • Pewarna • Fiber

Liquid (cairan): • Monomer : methyl methacrylate• Stabilisator : 0,006 % inhibitor hidrokuinon• Cross linking agent : 2 % ethylen glycol dimetacrylate• Aktivator : dimethyl-p-toluidin

Page 24: PLENO TUTOR 2 KEL 4

PROSES POLIMERISASI RESIN AKRILIK

• Reaksi Kondensasi : Reaksi yang terjadi antara dua molekul dengan pemisah sebuah molekul yang lebih kecil.

• Reaksi Adhisi : Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan terjenuh dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap dan menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh. Tahapan adhisi:

• Aktivasi • Inisiasi • Propagasi • Terminasi • Chain transfer

Page 25: PLENO TUTOR 2 KEL 4

INTERAKSI POLIMER – MONOMER • Sandy (berpasir) : interaksi kecil pada tingkat molekuler, konsistensi ‘grainy’• Stringy : beberapa rantai polimer tersebar dalam monomer cairan meningkatkan, kekentalan campuran ‘stickiness’• Doughlike : pada tingkat molekuler terjadi peningkatan jumlah rantai polimer yang memasuki monomer tidak lagi melekat pada spatula sifat fisik dan kimianya ideal untuk compression molding siap masuk dalam kavitas cetakan• Rubbery/elastic : monomer berpenetrasi pada butiran polimer• Stiff : evaporasi monomer bebas sangat kering dan resisten terhadap deformasi mekanis

Page 26: PLENO TUTOR 2 KEL 4

I. Sendok Cetak Siap Pakai (Stock Tray) Ukuran: S, M, L Pemakaiannya: disposable/ reusable Bagian yg akan dicetak: partial/ bergigi/ tdk bergigi Bahan cetak yag dipakai: alginat (perforated tray),

kompon (non perforated tray)

II. Sendok Cetak Pribadi (Individual Tray) • Pada kasus yg seluruh jaringan mulutnya harus

tercetak dg tepat atau• Pada rahang yg memiliki bentuk & ukuran yg tdk

tercakup dg sendok cetak siap pakai• Terbuat dari resin akrilik at shellac baseplate

III. Sendok Cetak Siap Pakai dg Modifikasi

3. Sendok Cetak

Page 27: PLENO TUTOR 2 KEL 4

1. Menurut Konstruksinya :- cengkeram tuang/cor (cast clasp)- cengkeram kawat (wrought wire clasp)- cengkeram kombinasi (combination clasp)

2. Menurut desainnya :- cengkeram sirkumferensial - cengkeram batang (bar arm/bar typr clasp)

3. Menurut arah datang lengannya :- cengkeram oklusal - cengkeram gingival

4. Macam Cangkolan/ Cengkram

Page 28: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Cangkolan Kawat :

Kawat Oklusal :1.Cangkolan tiga jari / E clasp2.Cangkolan Jackson3.Cangkolan half jackson4.Cangkolan S5.Cangkolan panah6.Cangkolan Adam7.Cangkolan Rush Anker

Kawat Gingiva :1.Cangkolan panah Anker2.Cangkolan C3.Cangkolan Meacock / interdental4.Cangkolan penahan bola

Cangkolan Cor :

Cor Oklusal :1.Akers clasp (circumferensial)2.Kail ikan 3.Roach clasp4.Ring clasp5.Reverse ring clasp6.Embrasure clasp7.Half and half clasp8.Back Action clasp9.Reverse action clasp10.Double aker claps11.Cuspid universal claps12.Long arm claps13.Combination claps

Cor Gingiva :1.Proksimal de van2.Batang roach (roach bar clasp)3.T,U,L,I,S,R,C dan E bar clasp4.Mesio-distal clasp (Caninus dan posterior)Cangkolan Kombinasi :Cangkolan Cor-Kawat

Page 29: PLENO TUTOR 2 KEL 4

KAWAT

• Yang digunakan kawat jenis stainless steel• Dalam bidang prostodonsia : retensi (round

diamater 0.7)• Persyaratan :‐ Sifat biologis daya iritasi dan toksisitas kecil‐ Sifat kimia dan korosi, tidak larut‐ Sifat ME, kekuatan tarik kekakuan, kelentingan

Page 30: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Bentuk Lingir :• Bentuk U : Sisi sejajarnya dapat mencegah perpindahan

tempat akibat daya horizontal.• Bentuk V : Geligi tiruan yang dipasang akan menimbulkan

rasa sakit karena mukoperiosteum sekitar lingir terasa terjepit.

• Bentuk jamur / bulbous/omega : dengan adanya gerong akan menyulitkan dan menimbulkan rasa sakit pada saat geligi tiruan dipasang ataupun saat dilepas.

Bentuk lingir yang lonjong terhadap protesa adalah sangat menguntungkan, semakin lebar puncak lingir semakin dapat menahan daya kunyah, dapat menahan daya ungkit dan perpindahan tempat akibat daya horisontal.

Page 31: PLENO TUTOR 2 KEL 4
Page 32: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Otot-otot Wajah

Page 33: PLENO TUTOR 2 KEL 4

MUSCLE ACTION ORIGIN INSERTIONINNERVATIO

N

Buccinator Depresses the cheeks

Alveolar process of maxilla and mandible

Angle of mouth

Facial

Depressor Anguli Oris

Draws angle of mouth downward

Oblique line of mandible

Angle of mouth

Facial

Depressor Labii Inferioris

Lowers the mouth

Oblique line of mandible

Lower lip Facial

Digastric Opens mouth Inferior border of mandible

Superior aspect of hyoid bone

Trigeminal

Geniohyoid Opens mouth Median ridge of mandible

Body of hyoid bone

Ansa Cervicalis

Levator Anguli Oris

Raises each side of mouth

Just superior to canine teeth

Angle of mouth

Facial

Page 34: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Otot-otot Mastikasi

Page 35: PLENO TUTOR 2 KEL 4
Page 36: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Saliva

Komposisi organik: urea, asam urat, glukosa bebas, asam amino bebas, laktat, asam lemak.

Makromolekul organik: protein, amilase, peroksidase, tiosianat, lisozyme, lemak, IgA, IgM, IgG.

Komposisi anorganik:• Ion: Ca, Mg, F, HCO3, K, Na, Cl NH4.

• Gas: CO2, N2, O2.

• Air

Page 37: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Fungsi:– Pencernaan– Antimikroba– Lubrikasi– Buffer– Oral hygiene– Koagulasi darah dan perbaikan jaringan– Penghambat karies

Page 38: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Kelenjar Mayor : •Kelenjar parotis serosa•Submandibula seromukosa•Sublingualis mukoserous•Kelenjar Minor:-Lingualis anterior: mukusPosterior: mukusSerosa von ebner-Labialis seromukus-Bukalis seromukus-Palatinalis mukus

38

Page 39: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Kelenjar saliva mayor

• Muara kelenjar parotis: Bukal M1 atas

• Muara kelenjar submandibula: Bawah lidah, sebelah kanan dan kiri frenulum lingualis

• Muara kelenjar sublingual: kanan-kiri lidah

Page 40: PLENO TUTOR 2 KEL 4

• Kelenjar lingualisLetak: lidahL.anterior: ujung lidah, bilateral bawah lidahL. posterior: lateral lidah antara tonsila lingualisL. Serosa von Ebner: sekeliling p.sirkumvalata• Kelenjar labialis, letak: di bawah mukosa bibir• Kelenjar bukalis, letak: di bawah mukosa pipi• Kelenjar palatinalis: Kelenjar palatinalis terletak di bawah mukosa

palatum lunak, palatum durum dan uvula; Kelenjar glosopalatina: di lipatan glosopalatina,

Kelenjar saliva minor

Page 41: PLENO TUTOR 2 KEL 4

• Gaya oklusal Gaya oklusal atau gaya vertikal yang terjadi waktu bolus makanan berada pada permukaan oklusal gigi tiruan sebelum dan pada saat berfungsi atau oklusi. Gaya oklusi ini hendaknya disalurkan kepada gigi asli.

Pada gigi tiruan berujung bebas (free end) sebagian gaya oklusal akan diterima oleh gigi penyangga, sedangkan sisanya oleh jaringan mukosa di bawah basis protesa.

• Gaya lateral Pada saat mastikasi karena terdapat bonjol gigi akan menimbulkan gaya horizontal dengan arah gaya lateral dan anterior posterior.

• Gaya anterior posterior, yang terjadi pada waktu protrusive, atau edge to edge.

• Gaya pemindah (Displacing or disloging force) Keadaan ini terjadi pada waktu mastikasi.

Biomekanika

Page 42: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Gerakan protesa :•Pergerakan rotasi pada garis ayun antara gigi taring kiri- kanan. Besarnya ungkitan ditentukan oleh besarnya kompresibilitas jaringan mukosa dengan rasio rata –rata 1:10. Kalau ungkitan menyebabkan tekanan mukosa melewati batas fisiologisnya akan menyebabkan kondisi patologis, keadaa n yang sama terjadi pada gigi sandaran.•Gerakan rotasi pada sumbu longitudinal, disebelah kiri dan kanan lingir sisa. Garis ayun terdapat pada puncak lingir dengan gerakan rotasi pada sadel protesa sebelah kiri maupun kanan. Kondisi ini terjadi pada waktu gerakan eksentrik atau lateral (Bennet movement).•Gerakan rotasi pada sumbu vertikal gigi taring. Gerakan rotasi pada poros panjang gigi sandaran menyebabkan terputarnya gigi sandaran ( torque ). Rotasi gigi sandaran akan ditahan oleh bagian lain gigi tiruan termasuk cangkolan.

Page 43: PLENO TUTOR 2 KEL 4

• Gerakan translasi. Gerakan menggeser protesa merupakan gerakan translasi melalui lingir sisa

Gerakan yang terjadi pada waktu protesa berfungsi merupakan gerakan kombinasi yang kompleks, dan untuk memahami dan mengatasinya disederhanakan untuk setiap gerakan

Page 44: PLENO TUTOR 2 KEL 4
Page 45: PLENO TUTOR 2 KEL 4
Page 46: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Syarat Gigi Sandaran• Sehat dan vital• Tidak ada mobility• Caries minimal• Tidak ada ekstrusi• Bentuk anatominya ideal• Posisinya ideal (tidak rotasi dan tidak terlampau miring)• Akarnya panjang dan tidak bundar• Jaringan pendukungnya sehat• Jaringan tulang pendukungnya tidak mengalami kelainan

atau resorpsi• Sedapat mungkin letaknya paling dekat dengan daerah

yang tidak bergigi

Page 47: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Rencana perawatan

• RA: GTC/ GTSLDapat menggunakan GTC karena kehilangan gigi di

tiap regio hanya 2, tapi perlu preparasi di gigi yang sehat sebagai penyangga.

• RB: GTSLDigunakan GTSL karena kehilangan gigi cukup

banyak di bagian posterior.

Page 48: PLENO TUTOR 2 KEL 4

– Missing teeth: 15,16,23,24– Klasifikasi: kennedy kelas

III modifikasi 1– Support: tooth support– Pemilihan macam retainerDirect Retainer : 25,14Indirect retainer : 27Cangkolan : C Claps– Major konnektor : palatal

plate

F1

F2

F3

Pola Perencanaan RA

– Menentukan Stabilisasi:Garis fulkrum:F1 distal 14 ke distal 25F2 distal 14 ke mesial 27F3 dista 25 ke mesial 27Arah cangkolan:14 distal mesial25 distal mesial27 mesial distal

Page 49: PLENO TUTOR 2 KEL 4

– Missing teeth: 36,37,45,46,47– Klasifikasi: kennedy kelas I– Support: tooth-tissue support– Pemilihan macam retainerDirect Retainer: 35, 44Indirect retainer: 33 (cingulum

rest)Cangkolan : C Claps– Major konnektor : horse

shoe

Pola Perencanaan RB

Landasan:–Mengurangi jumlah gigi artifisial–Penempatan dipuncak lingir–Perluasan landasan sampai 1/3 insisal gigi anterior–Instruksi pasien : mengunyah 2 sisi

F1

– Menentukan Stabilisasi:Garis fulkrum:F1 mesial 35 ke mesial 44Arah cangkolan :Gigi 35 : Mesial ke DistalGigi 44 : Mesial ke DistalGigi 33 : Distal ke Mesial

Page 50: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Kunjungan I :•Pembuatan model studi (pencetakan)•Pemilihan/ penentuan macam, bentuk, jenis desain restorasi yg paling sesuai untuk kondisi yg ditemukan pd langkah sebelumnya•Penyusunan rencana perawatan•Penentuan Pola Perencanaan (klasifikasi kehilangan gigi, support, retensi (direct dan indirect), conector (mayor dan minor), stabilisasi (fulkrum)

Kunjungan II :•Pembuatan Model Kerja •pembuatan landasan atau basis gigi tiruan dari malam merah•Pembuatan gigitan kerja•Pemasangan model RA dan RB pada okludator•Pembuatan cangkolan

Penatalaksaan

Page 51: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Kunjungan III :

•Penyusunan gigi tiruan•Pemasangan cangkolan•Try In landasan malam di mulut pasien koreksi•Proses flasking, wax elimination, packing, processing deflasking, finishing, polishing)•Try in basis GTSL akrilik dengan cangkolan

Kunjungan IV :

•Pemeriksaan subjektif : ada atau tidaknya keluhan tentang GT•Pemeriksaan objektif : memeriksa keadaan jaringan mulut serta oklusi, retensi, dan stabilitas GTSL

Page 52: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Komplikasi

• Sariawan• Kerusakan jaringan pendukung gigi• Tidak nyaman saat mengunyah

Page 53: PLENO TUTOR 2 KEL 4

• Kontrol- 1 hari setelah pemakaian GTL- 3 atau 1 minggu kontrol setelah insersi dilakukan- 1 bulan- 6 bulan• Pemeriksaan

– Subyektif• ada atau tidaknya keluhan pada pasien

setelah penggunaan gigi tiruan– Obyektif

• pemeriksaan keadaan rongga mulut, jaringan pendukung, oklusi, ada atau tidaknya perubahan patologis lain, retensi, dan stabilitas GTSL

Evaluasi dan Kontrol

Page 54: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Instruksikan pada pasien:1. Jika ada keluhan segera hubungi dokter2. Bersihkan dengan sikat dan sabun sehabis

makan3. Protesa direndam dalam air bersi suhu kamar

sewaktu dilepas4. Pada malam hari, sebelum tidur, lepaskan

gigi tiruan agar jaringan dibawahnya dapat beristirahat, sikat bersih dan rendam didalam air

5. Mengunyah makanan pada kedua sisi

Page 55: PLENO TUTOR 2 KEL 4

Adalah berbuat baik untuk kebaikan seseorang.•Misalnya : memberikan pertolongan pada pasien, meringankan kekhawatiran pasien.•Memandang pasien tak hanya sejauh menguntungkan dokter •Menerapkan Golden Rule Principle dg Tujuan Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi

• Tidak membahayakan pasien karena kelalaian

• Mengobati secara proporsional

• Tidak melakukan white collar crime

Beneficience Nonmaleficence

BHP

Page 56: PLENO TUTOR 2 KEL 4

• Artinya hak pasien untuk menentukan pilihan.

• Menghargai hak menentukan nasib sendiri

• Tidak mengintervensi dan sabar menunggu pasien dlm membuat keputusan(elektif)

• Berterus terang tidak berbohong pd pasien

• Menghargai rasionalitas pasien

• Melaksanakan Informed consent

• Memberikan kesempatan yg sama thdp pribadi dlm posisi yang sama

• Memberikan kontribusi yg relatif sama dg kebutuhan pasien

• Tidak membeda-bedakan pelayanan untuk pasien

Autonomi Justice