REFLEKSI KASUS
description
Transcript of REFLEKSI KASUS
REFLEKSI KASUS
Reaksi Stres Akut Pasca Persalinan Spontan
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
RidyahningtyasSintowati
20090310208
Diajukan kepada :
dr. Warih A. Sp.KJ
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
REFLEKSI KASUS
I. RANGKUMAN KASUS
Seorang wanita, 40 th, konsulan dari TS Obsgyn karena pasien berteriak dan mengamuk setelah
persalinan. Pasien post partus spontan di RSUD SH purworejo tanggal 27 februari 2015, pukul 04.30
WIB. Saat diperiksa pada pagi hari, pasien mengeluhkan susah tidur dan malas makan. Pasien melahirkan
anak keempat secara spontan dan bayi menangis kuat. Pasien memiliki 3 orang anak, anak pertama
berumur 13 tahun, anak kedua berumur 10 tahun dan anak ketiga berumur 5 tahun.
Dalam kesehariannya pasien hanya seorang ibu rumah tangga, suami bekerja sebagai buruh tani.
Di rumah, pasien merasa khawatir terhadap anak ketiga yang menurut pasien anaknya tersebut sangat
bandel. Rumah pasien berada di dekat jalan besar dan anak pasien sering bermain atau lari-lari di dekat
jalan tersebut. Pasien merasa khawatir akan terjadi sesuatu dengan anaknya itu. Ditambah pula saat ini
pasien memiliki anak keempat dan semakin sulit menjaga anak ketiganya itu. Selama pasien dirawat di
RS SH, anak keempat dijaga oleh ibu dari suami pasien. Dalam satu rumah pasien tinggal bersama suami
dan ketiga anaknya. Disebelah rumah pasien tinggal lah kedua orang tua dari suami yang kadang sering
membantu pasien. sejak setelah pasien melahirkan, pasien belum bertemu ataupun menyusui anaknya
yang baru lahir, karena demi keamanan bayi untuk sementara dirawat di ruang perinatalogi.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan fiwik mental
didapatkan; kesan umu : seorang wanita sesuai usia, tampak sedih, kooperatif, rawat diri baik;
pembicaraan : kuantitas remming, kualitas relevan; perilaku dan aktivitas psikomotor normal; mood
euthimik; afek: appropriate; bentuk pikir : realistic, isi dan progresi piker tidak ada waham; persepsi
halusinasi dan ilusi tidak ada; orientasi, memori, dan konsentrasi baik; insight baik.
II. PERASAAN TERHADAP PENGALAMAN
Saya merasa senang dengan pengalaman ini karena saya dapat mengetahui masalah selain
keluhan fisik yang diderita pasien. untuk mendapatkan kepercayaan pasien dalam menceritakan
permasalahannya itu cukup sulit karena ini pertama kali bertemu. Saya dapat memebantu pasien setidakya
pasien merasa lega setelah berbagi cerita tentang kekhawatiran kepada saya.
III. EVALUASI
Masalah yang terjadi pada pasien, menurut saya mungkin tidak hanya dari pasien saja, bisa juga
dari lingkungannya ataua dukungan eluarga. Dalam kasus ini, mungkin bisa dilakukan konseling atau
terapi kognitif pada pasien dan keluarganya tersebut
IV. ANALISIS
Reaksi terhadap stress berat dan gangguan penyesuaian didasarkan pada simtomatologi dan perjalanan
penyakit, tetapi juga atas dasar salah satu dari dua factor pencetus :
- Suatu streskehidupan yang luar biasa, yang menyebabkan reaksi stress akut atau
- Suatu perubahan penting dalam kehidupan, yang menimbulkan situasi tidak nyaman yang
berkelanjutan, dengan akibat terjadi suatu gangguan penyesuaian.
Gangguan dalam kategori ini selalu merupakan konsekuensi langsung dari stress kut yang berat atau
trauma yang berkelanjutan. Stress yang terjadi atau keadaan tidak nyaman yang berkelanjutan
merupakan factor penyebab utama dan tanpa hal itu gangguan tersebut tidak akan terjadi.
Gangguan-gangguan ini dapat dianggap sebagai respon maladaptive terhadap stress berat atau stress
berkelanjutan, dimana coping mechanism tidak berhasil mengatasi sehingga menimbulkan masalah
dalam fungsi sosialnya.
Pedoman Diagnosis terkait Reaksi Stres Akut :
Harus ada kaitan waktu kejadian yang jelas antara terjadinya pengalaman stressor luar biasa (fisik atau
mental) dengan onset dari gejala, biasanya setelah beberapa menit atau segara setelah kejadian.
Selain itu ditemukan gejala-gejala :
a. Terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah; selain itu gejala permulaan
berupa keadaan “terpaku” (daze), semua hal berikut dapat terlihat : depresi, anxietas, kemarahan,
kecewa, overaktif dan penarikan diri.
b. Pada kasus-kasus yang dapat dialihkan dari lingkungan stresornya, gejala-gejala dapat menghilang
deng cepat (dalam beberapa jam); dalam hal dimana stress menjadi berkelanjutan datu tidak dapat
dialihkan, gejala biasanya merda setelah 24-48 jam dan biasanya hamper menghilang setelah 3 hari.
Diagnosis ini tidak boleh digunakan untuk keadaan kambuhan mendadak dari gejala-gejala pada
individu yang sudah menunjukkan gangguan psikiatri lainya.
Kerentanan individu dan kemampuan menyesuaikan diri memegang peranan dalam terjadinya atau
beratnya suatu reaksi stress akut.
V. DIAGNOSIS & TERAPI
Diagnosis Multiaksial
Aksis I : F 43.0 Reaksi Stres Akut
Aksis II : -
Aksis III : Kehamilan, kelahiran anak & masa nifas
Aksis IV : Masalah terkait keluarga
Aksis V : GAF 70-61 : bebrapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik.
Terapi
- Fluoxetin 20 mg 1dd1 No. V (untuk 5 hari)
- Clobazam 10 mg 2dd1 No. X (untuk 5 hari)
Edukasi:
- Menjelaskan tentang kondisi yang pasien alami kepada keluarga serta meminta pihak keluarga untuk
terus memberikan dukungan moral kepada pasien demi kesembuhan pasien.
- Memberikan pemahaman tentang pengobatan pasien (manfaat pengobatan), serta memberitahu
mereka tentang jenis perawatan kesehatan yang tersedia bagi mereka supaya mereka bisa
meningkatkan kualitas kesehatan mereka sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Thurgood, Sara BS, Daniel M. Avery, MD, Llodya Williamson, MD. 2009. Postpartum Depression
(PPD). American Journal of Clinical Medicine, vol. 6, Number two
2. Maureen Wimberly Groer, RN, PhD, FAAN, Mitzi Wilkinson Davis, RN, PhD, Jean Hemphill, RN,
MSN. 2002. Postpartum Stress: Current Concepts and the Possible Protective Role of Breastfeeding.
JOGNN: 411
3. NIHCM Founsation Issue Brief. 2010. Identifying and Treating Maternal Depression: Strategies &
Considerations for Health Plans.