REFLEKSI KASUS TB.pptx
-
Upload
qonita-nahdiyah -
Category
Documents
-
view
137 -
download
16
Transcript of REFLEKSI KASUS TB.pptx
REFLEKSI KASUS“Tuberkulosis Relaps”
Qonitatun Nahdliyyah / 08711075FKUII 2013
KASUS
• Lk2, 62 th, datang dgn keluhan batuk yang dialami selama 1 bln ini, batuk berdahak warna putih kental, pasien merasa nyeri ketika batuk (+), sesak nafas (+) dalam 1 bln ini, keringat malam (+), penurunan BB (+), sebelumnya riwayat pengobatan OAT yg belum tuntas, hanya diminum 4 bulan, lalu berhenti karena merasa sudah sembuh.
LATAR BELAKANG
• Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh M. Tuberkulosis. Seluruh dunia, pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB. Di negara-negara berkembang kematian TB merupakan 25% dari seluruh kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga, kematian wanita karena TB lebih banyak daripada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas.
LATAR BELAKANG
• Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Seorang pasien TB dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan. Hal tersebut berakibat kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20-30%. Jika ia meninggal akibat TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB juga memberikan dampak buruk lainnya secara sosial-stigma bahkan dikucilkan oleh masyarakat.
SOSIAL EKONOMI
• Kerugian yang diakibatkan oleh penyakit tuberkulosis paru bukan hanya dari aspek kesehatan semata tetapi juga dari aspek sosial ekonomi, dengan demikian tuberkulosis paru merupakan ancaman terhadap cita-cita pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
SOSIAL EKONOMI
• Sosial ekonomi yang rendah akan menyebabkan kondisi kepadatan hunian yang tinggi dan buruknya lingkungan, selain itu masalah kurang gizi dan rendahnya kemampuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak juga menjadi problem bagi golongan sosial ekonomi rendah.
SOSIAL EKONOMI
• Dokter telah melakukan:– pelayanan– kebijaksanaan tentang pemberian obat– proses tindakan pengobatan bertindak
arif dan bijaksana terhadap pasien– Edukasi mengenai penyakit yg diderita
pasien– pertimbangan biaya– pemberian nasehat serta motivasi iman
dan ibadah.
KEISLAMAN
• Bila dipandang dari segi agama Islam, tentu yang diperlukan dalam sebuah pengobatan suatu penyakit adalah usaha, do’a serta tawakal.
C َأ CَرC َب ،CاَءJالَّد MاَءCَوJالَّد CاَبCَصC َأ SَذCا َفCِإ ،VاَءCَوCَد XاَءCَد YِّلM Sُك ل
JِّلCَجCَو JَّزCَع Sاللِه SِنbَذS Sِإ َب“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan
sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
KEISLAMAN
• Pada pasien dan keluarga juga perlu diingatkan bahwa apa yang sedang dialami pasien semata-mata hanya ujian dalam kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT. Sehingga pasien wajib untuk terus berdoa dan melaksanakan sholat. Namun berbeda aturannya dengan sholat yang dilakukan ketika sehat.
KEISLAMAN
• Dalam masalah bersuci untuk menjalankan shalat, pasien dapat bertayamum sebelum melaksanakan shalat jika pasien merasa tidak sanggup untuk mengambil air wudhu
• Dalam Al-Qur’an juga sudah disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 6 yang artinya : “Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. (Qs. Al Maidah: 6).
KEISLAMAN
• Berdasarkan sebuah hadits, tata cara tayammum Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebagai berikut.– Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan tanah
sekali kemudian meniupnya. – Mengusap punggung telapak tangan kanan dengan
tangan kiri dan sebaliknya. – Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan. – Semua usapan dilakukan sekali. – Bagian tangan yang diusap hanya sampai pergelangan
tangan saja
KEISLAMAN
• Allah SWT memberikan keringanan bagi yang sakit dalam melaksanakan sholat, yaitu;
A. Jika tidak dapat sholat sambil berdiri, boleh mengerjakan sambil duduk.– Cara mengerjakan rukuknya ialah
dengan duduk membungkuk sedikit – Sujudnya seperti sujud biasa, hanya saja
dilakukan sambil duduk.
KEISLAMAN
B. Jika tidak dapat duduk, boleh mengerjakannya dengan cara dua belah kakinya diarahkan kearah kiblat, kepalanya ditinggikan dengan alas bantal dan mukanya diarahkan ke kiblat. – Cara rukuknya ialah dengan
menggerakkan kepala ke muka. – Sujudnya menggerakkan kepala lebih ke
muka dan lebih ditundukkan.
• TERIMAKASIH