Presus Psikotik Dr.basiran

download Presus Psikotik Dr.basiran

of 12

Transcript of Presus Psikotik Dr.basiran

PRESENTASI KASUS PSIKOTIKSkizofrenia Paranoid

Diajukan Kepada:

Dr. Hilma Paramita, Sp.KJDisusun Oleh:

Renata Nadhia M.PG1A212106Amrina Ayu F.

G1A212107Fitriyanur SahrirG1A212108Zuldi ErdiansyahG1A212109Tessa Septian A.

G1A212114Anggi Anggian D.G1A212115

Saidatun Nisa

G1A212116

Rahajeng P.

G1A212117SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

FK UNSOED PURWOKERTO2013

PRESENTASI KASUS PSIKOTIK

Skizofrenia ParanoidOleh :

Renata Nadhia M.PG1A212106

Amrina Ayu F.

G1A212107

Fitriyanur SahrirG1A212108

Zuldi ErdiansyahG1A212109

Tessa Septian A.

G1A212114Anggi Anggian D.G1A212115

Saidatun Nisa

G1A212116

Rahajeng P.

G1A212117

Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian

pada SMF Ilmu Kesehatan Jiwa

Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas

FK Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto

Disetujui dan disahkan,Pada tanggal Juli 2013Pembimbing,

dr. Hilma Paramita, Sp. KJSTATUS PENYAKIT PENDERITAA. IDENTITAS PASIEN

Nama Lengkap: Sdr. KUmur

: 24 tahun

Jenis Kelamin: Laki-lakiAgama

: Islam

Suku Bangsa: Jawa

Status Pernikahan: Belum Menikah

Pendidikan

: Lulus SDPekerjaan

: PengangguranAlamat

: Kawunganten, cilacapTanggal Periksa: 16 Juli 2013

B. ANAMNESIS (Alloanamnesis dan Autoanamnesis)

Diambil dari: Bangsal Bima Kamar D1 RSUD Banyumas

Tanggal

: 16 Juli 2013

Keterangan

NamaTn. ATn. S

Umur34 tahun37 tahun

Jenis KelaminLaki- lakiLaki-laki

Pekerjaan BuruhBuruh

Pendidikan SDSD

AlamatKawunganten, CilacapKawunganten, Cilacap

HubunganKakakKakak

Keluhan UtamaMerasa terancamKeluhan TambahanPasien dirasa sering menangis tiba-tiba, merasa ketakutan, marah-marah tanpa sebab, sulit tidur, sering melamun, sering keluar malam dengan pandangan kosong dan membawa golok.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien laki-laki berusia 24 tahun datang ke RS Banyumas diantar keluarganya pada tanggal 15 Juli 2013 karena dirinya terancam dan merasa ketakutan sejak 4 hari yang lalu.

Sejak 1 bulan yang lalu pasien suka marah-marah tanpa sebab jika diajak berbicara, menjawab dengan keras dan marah. Selain itu pasien sering menyendiri dan melamun. Pasien masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari seperti biasa termasuk merawat diri dan mandi. Sejak 10 hari yang lalu pasien semakin sering melamun dengan pandangan mata yang kosong. Apabila diajak berbicara tidak nyambung, ketika disapa pasien tersentak. Pasien juga sering menangis sendiri ketika pasien berdiam diri setelah menangis pasien meminta maaf kepada keluarganya satu persatu dan merasa dirinya bersalah. Sejak 4 hari yang lalu pasien merasa ada seseorang yang berbisik di telinga dan mengancam jiwanya. Akan tetapi, pasien tidak mau menceritakan apa yang dibisikkan seseorang tersebut karena dia merasa apabila diceritakan orang tersebut akan membunuhnya. Selain itu pasien juga merasa ada roh gaib yang mengikutinya. Roh gaib itu sering muncul di pekarangan rumahnya sehingga pasien sering keluar tengah malam sendiri dengan membawa golok untuk perlindungan diri. Pasien juga mengeluh sering sulit tidur.

Riwayat Penyakit Dahulu

1. Psikiatri

Pasien tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.2. Riwayat medis umum

Pasien sebelumnya tidak pernah menderita sakit yang membuat pasien dirawat di rumah sakit. Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala yang berat, kejang atau panas tinggi.3. Penggunaan obat-obatan dan alkohol

Pasien tidak memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol maupun obat-obatan

4. Faktor psikososial

Pasien memiliki keinginan mempunyai sepeda motor tetapi tidak tercapai.

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien baik pihak ayah maupun pihak ibu tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien atau gangguan jiwa lain.Silsilah Keluarga

Keterangan :

: Pasien

: Meninggal

Hal-hal yang Mendahului Penyakit1. Faktor Pencetus

Sejak 1 tahun yang lalu pasien berkeinginan memiliki sepeda motor tetapi tidak tercapai.2. Faktor Predisposisi

Pasien tergolong usia dewasa dengan kepribadian introvert dengan sifat kurang percaya diri dan pemalu. Pasien jarang bercerita mengenai masalahnya selama ini kepada keluarga ataupun orang lain. Selama ini pasien dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Faktor Organik

Pasien pernah mengalamai trauma kepala, namun kejang, maupun panas tinggi disangkal.Faktor Obat-Obatan dan Alkohol

Tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol, obat-obatan, dan zat adiktif lainnya. Pasien perokok aktif sejak usia remaja.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Pasien dilahirkan dengan persalinan normal saat umur kehamilan yang cukup dibantu oleh dukun bayi di rumah sendiri. Pasien dilahirkan dengan kehamilan yang dikehendaki dan keadaan ibu saat melahirkan dalam keadaan sehat dan bahagia. Pasien adalah anak ke enam dari enam bersaudara.n adalah anak enam dari enam bersaudara.Riwayat Perkembangan Awal

Pasien dibesarkan dan diasuh oleh orang tuanya dengan pola asuh yang kurang diperhatikan. Pasien memiliki perkembangan awal yang normal.

Riwayat Perkembangan Seksual

Pasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan seksualnya. Pasien merasa kurang percaya diri apabila ada wanita yang mendekatinya.Perkembangan Jiwa

Pasien tergolong usia dewasa dengan kepribadian introvert dengan sifat kurang percaya diri dan pemalu. Pasien jarang bercerita mengenai masalahnya selama ini kepada keluarga ataupun orang lain. Selama ini pasien dikenal sebagai pribadi yang tertutup.Riwayat Pendidikan

Pasien pertama kali masuk sekolah umur 7 tahun dan menyelesaikan sekolahnya hingga bangku SD. Pasien pernah satu kali tidak naik kelas. Pasien tidak melanjutkan sekolah karena ingin bermain. Riwayat Pekerjaan

Setelah tamat SD pasien menganggur dan tidak bekerja sampai sekarang.

Riwayat Perkawinan

Pasien belum menikah.Kegiatan Moral Spiritual

Pasien beragama islam sebelum sakit pasien kurang rajin dalam beribadah sholatnya.Aktivitas Sosial

Dalam keluarga pasien memiliki hubungan yang kurang baik dengan anggota kelurga yang lain. Pasien tidak cukup dekat dengan saudara-saudara kandungnya. Hubungan pasien dalam lingkungan sekitarnya terutama dengan teman-teman sebaya baik akan tetapi dengan tetangganya kurang baik.Kesan Alloanamnesis dan Autoanamnesis

Dapat dipercaya.C. Kesimpulan Alloanamnesis

1. Seorang laki-laki, 24 tahun, belum menikah, beragama islam, suku jawa, lulus SD.2. Pasien dibawa keluarga ke RS Banyumas dengan keluhan merasa terancam. Selain itu pasien dirasa sering menangis tiba-tiba, merasa ketakutan, marah-marah tanpa sebab, sulit tidur, sering melamun, sering keluar malam dengan pandangan kosong dan membawa golok.3. Keluhan muncul sejak satu bulan yang lalu dan semakin berat sejak empat hari yang lalu. 4. Pasien memiliki kecenderungan kepribadian introvert.

D. Pemeriksaan Fisik

Kesan Umum: Tampak sakit jiwa, gelisah, ketakutanKesadaran

: Composmentis

Vital Sign

:

Tekanan Darah: 110/80 mmHg

Nadi

: 80 menit

Suhu

: 36,30C

RR

: 20 x/menit

Kepala

: Simetris, mesochepal

Mata

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil

isokor

Hidung

: Tidak ada discharge, tidak ada deviasi septum nasi

Mulut

: Bibir tidak kering, lidah tidak kotor

Telinga

: Simetris, tidak ada kelainan bentuk

Thoraks

:

Jantung

Inspeksi

: Iktus kordis tidak tampak

Palpasi

: Iktus kordis tidak kuat angkat

Perkusi

: Batas kiri atas ICS II LPS sinistra

Batas kanan atas ICS II LPS dekstra

Batas kiri bawah ICS V LMC sinistra

Batas kanan bawah ICS IV LPS dekstra

Auskultasi

: S1 > S2, reguler, bising jantung tidak ada

Paru

Inspeksi

: Dada kanan dan kiri simetris

Palpasi

: Vokal fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi

: Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi

: Suara dasar vesikuler, suara tambahan

tidak ada

Abdomen

Inspeksi: Simetris, venektasi tidak ada, sikatrik tidak

ada, masa tidak ada

Auskultasi

: Bising usus normal

Perkusi

: Timpani

Palpasi: Defans muskular tidak ada, nyeri tekan epigastrium tidak ada, tidak teraba massa, hepar tidak teraba membesar, limpa tidak teraba

Ekstremitas

: Oedem

--

--

E. Pemeriksan Psikiatri

1. Kesan Umum

: Tampak sakit jiwa, gelisah, ketakutan2. Kesadaran

: Composmentis3. Orientasi

Situasi

: Baik

Orang

: Baik

Waktu

: Baik

Tempat

: Baik4. Sikap

: gelisah5. Tingkah Laku

: Hipoaktif6. Bentuk Pikir

: Non realistik

Isi Pikir

: Waham curiga, paranoid, thought of broadcastingProgresi Pikir

: Fligh of Idea, blocking,7. Roman Muka

: Hipomimik8. Afek

: Tumpul9. Persepsi

: Halusinasi auditorik, visual10. Perhatian

: MDSC11. Hubungan Jiwa: Sedang12. Insight

: BurukF. Sindrom-Sindrom

Sindrom paranoid : halusinasis auditorik, ancaman, waham curiga Sindrom Skizofren: halusinasi auditorik, thought of broadcastingSindrom Depresi : blocking, sulit tidur

G. Diagnosis Banding

Skizoafektif tipe depresiParanoid

H. Diagnosis Kerja

Axis I: F20.0 Skizofrenia ParanoidAxis II: F60.0 Kepribadian ParanoidAxis III: Tidak adaAxis IV: Masalah ekonomiAxis V: GAF 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.I. Penatalaksanaan

1. Terapi FarmakologisHaloperidol 2 x 15 mg/hariKhlorpromazin 2x150 mg/hari

ECT2. Terapi Non Farmakologisa. Terapi perilaku

Melatih kemampuan perilaku pasien yang dititik beratkan pada kekurangan dan kelemahan pasien, dengan tujuan untuk menstabilkan emosi pasien agar segera kembali normal dan mencegah terjadinya kekambuhan.

b. Psikoterapi suportif

Memberi dorongan, semangat, motivasi, agar pasien tidak merasa putus asa dalam menghadapi penyakitnya.

c. Psikoterapi keluarga

Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien agar keluarga pasien dapat mengetahui keadaan pasien yang sbenarnya sehingga dapt menciptakan situasi yang mendukung keberhasilan terapi pasien. Terutama agar ayah dan ibu pasien lebih mencurahkan perhatian kepada pasien.d.Terapi psikososial

Mengembalikan kemampuan pasien dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial, terutama kebiasaan pasien yang sering berinteraksi dengan teman-teman sekitar rumahnya dan tetangga nya.

3. Psikoterapi Suportifa. Memberikan edukasi dan informasi tentang penyakit pasien dan keharusan menjalankan program pengobatan yang teratur serta disiplin.b. Memberikan pengarahan tentang pentingnya dukungan keluarga dalam menciptakan suasana yang kondusif untuk mencegah kambuhnya penyakit pasien.c. Memberikan informasi pada keluarga untuk mengenali tanda-tanda awal kekambuhan.4. SosioterapiManipulasi lingkungan sosial pasien dengan cara keluarga membantu memberikan penjelasan kepada para tetangga yang tinggal di sekitar rumah pasien untuk tidak menganggap pasien sebagai orang sakit jiwa. Memberi penjelasan kepada para tetangga untuk tidak memberikan tekanan atau hal hal yang dapat mencetuskan kekambuhannya, misalnya dengan memberikan penjelasan kepada tetangga yang sering mengejek pasien agar tidak melakukan hal itu lagi. Hal ini diharapkan dapat membantu kesembuhan pasien dan mencegah terjadinya kekambuhan.

J. Prognosis

PREMORBIDPROGNOSIS

Riwayat Penyakit KeluargaTidak AdaBaik

Pola Asuh KeluargaKurang diperhatikanBuruk

Kepribadian PremorbidIntrovertBuruk

Stressor PsikososialKeinginan tak sampaiBuruk

Sosial EkonomiKurangBuruk

Riwayat Keluhan yang samaTidak adaBaik

MORBIDPROGNOSIS

Onset Usia Dewasa MudaYaBuruk

Jenis PenyakitSkizofrenia ParanoidBuruk

Perjalanan PenyakitKronisBuruk

Kelainan OrganikTidak adaBaik

Respon TerapiBelum dapat ditentukanDubia

Kesimpulan :Prognosis : Dubia ad Malam